net/publication/338393354
CITATIONS READS
0 1,219
3 authors, including:
Fahdian Rahmandani
Universitas Negeri Yogyakarta
7 PUBLICATIONS 9 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Pendidik Dan Sumber Daya, Serta Pembudayaan Dan Pelembagaan Nilai-Nilai Pancasila Dan Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Muda View project
All content following this page was uploaded by Fahdian Rahmandani on 05 January 2020.
ABSTRAK
P21 merupakan wujud perkembangan Pendidikan abad 21 untuk menjamin peserta didik agar
memiliki keterampilan menggunakan teknologi dan informasi. Semakin pesat berkembangnya
TIK mengantarkan sebuah era yaitu globalisasi. Hal ini dapat dilihat semakin banyaknya
pengguna gadget dari tahun ke tahun. Pada tahun 2017 hampir 5 miliar pengguna gadget di
dunia dan 100 juta pengguna gadget aktif berada di Indonesia. Dampak yang dihasilkan tidak
hanya hal positif, ada dampak yang negatif yang dihasilkan secara tersirat. Dalam menjawab
tantangan negatif dari globalisasi yaitu mewujudkan kewarganegaraan digital (digital
citizensip) yang baik dibutuhkan strategi guru PKn yang tepat. Maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui strategi Guru PKn dalam penguatan literasi digital peserta didik guna
membentuk karakter kewarganegaraan digital. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
deskriptif yang menggunakan metode studi pustaka. Hasil penelitian ini berupa penjelasan
secara teoretik tentang (1) Strategi pembelajaran yang digunakan oleh Guru PKn yatitu melalui
model pembelajaran VCT (Value Clarification Tehcnique). (2) Penguatan literasi digital
peserta didik berupa kemampuan indvidu dalam menggunakan teknologi digital dan alat
komunikasi. (3) Karakter kewarganegaraan digital ditinjau dari faktor kunci yang
mempengaruhi..
Kata Kunci: Strategi Guru PKn, Pendidikan Kewarganegaraan, Literasi Digital, Karakter
Kewarganegaraan Digital.
A. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dan informasi saat ini mengalami kemajuan yang sangat
pesat, hal ini ditandai dengan kemajuan pada bidang informasi dan teknologi. Salah satu
teknologi yang banyak digemari saat ini yaitu gadget (smartphone). Hal ini diungkap oleh
penelitian yang dilakukan oleh Strategy Analytics. Terbukti, pengguna ponsel pintar
(gadget) hingga akhir tahun 2014 lalu telah mencapai dua miliar orang. Dengan capaian
itu, setidaknya satu dari tiga orang di dunia telah menjadi pengguna smartphone. Pengguna
ponsel pintar dunia tumbuh 37% dari tahun 2013 menjadi 2,1 miliar orang di tahun 2014.
Dapat diprediksi pengguna ponsel pintar global akan tumbuh 22% pada tahun 2015.
Artinya, 35% dari 7,2 miliar populasi dunia di tahun 2015 akan menggunakan ponsel pintar
(Marketeers, 2015, http://marketeers.com /pengguna-smartphone-capai-dua-miliar-
orang/). Sementara pada 2017 pengguna gadget/smartphone mengalami kenaikan sangat
pesat, yaitu hampir mencapai 5 miliar (Fauzi, 2017,
B. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi kepustakaan
dengan mengolah data berasal dari berbagai sumber literatur. Seperti kajian tentang
strategi Guru PKn yang mengutip Djhari (1985). Selanjutnya literatur tentang faktor-faktor
yang membentuk karakter kewarganegaraan digital oleh Isman dan Gungorem (2014).
Serta beberapa lieteratur sekunder yang mendukung menjelaskan penelitian ini. Setelah
diolah, data kemudian dianalisis, dirangkum, dan digeneralisasikan dengan menggunakan
kajian teori yang yang memiliki relevansi sehingga dapat dirangkai menjadi satu kesatuan
yang utuh.
Kewarganegaraan Digital
Arus perkembangan di era globalisasi sangat maju dalam berbagai aspek
kehidupan manusia. Terutama dalam aspek kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) yang melahirkan era digital dengan mengubah warga negara menjadi kecanduan
digital sehingga dalam kehidupan manusia harus menggunakan digital. Adapun lima
pertimbangan untuk penggunaan pemuda digital merupakan: pertama, partisipasi; kedua,
penciptaan pengetahuan; ketiga, dinamika kekuasaan; keemapat, pembelajaran; dan
kelima, bermain (Pawluczuk et. al 2018: 1-13). Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan juga tidak terlepas dari pengaruh digital yang dapat memberikan
dampak positif dan negatif bagi penggunanya. Hal seperti ini menjadi tantangan yang
harus di hadapi oleh para pendidik dalam dunia pendidikan dengan menggunakan
teknologi dalam proses pembelajaran.
Kewarganegeraan digital merupakan karakter warga negara yang cerdas, baik dan
bijaksana dalam menggunakan teknologi terutama dalam kemajuan bidang teknologi
informasi dan komunikasi (TIK). Warga negara di abad ke-21 menjadi warga negara
pembelajar dalam arus globalisasi dan kemajuan teknologi. Sehingga perlu dibekali
karkater, keterampilan dan pengetahuan mengenai teknologi bagi warga negara sehingga
sebagai pegangan untuk hidup dalam era digital (Feriyansyah 2015: 99). Kerangka literasi
media digital terdiri dari tiga domain: pertama, konseptual. Keterampilan konseptual dapat
didefinisikan sebagai seperangkat kemampuan yang memungkinkan seseorang untuk
memvisualisasikan konsep, melihat pola, memahami ide abstrak, memecahkan masalah,
merumuskan proses dan memahami bagaimana sistem, program dan ide saling
berhubungan; kedua, fungsional . Domain fungsional terkait dengan penggunaan
komputer ; dan ketiga, audio-visual. Domain Ada banyak literatur tentang literasi visual,
D. SIMPULAN
Pendidikan pada abad ke-21 penting untuk memanfaatkan teknologi dalam
pembelajaran bagi peserta didik. Di-era digital ini penting bagi pendidik menjadikan warga
negara muda untuk melek digital. Dengan adanya teknologi dalam pembelajaran PKn
dapat mempersiapkan warga negara muda agar tumbuh menjadi warga negara yang
berperan aktif dalam kehidupan digital masyarakat. Kecakapan digital sangat penting bagi
peserta didik guna menumbuhkan kesadaran dalam menggunakan teknologi. Strategi yang
tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran PKn adalah VCT (Value Clarification
Tecnique) dengan penggunaan media digital. Kewarganegaraan digital harus dibekali
dengan keterampilan, pengetahuan, dan tanggung jawab mengenai teknologi sebagai dasar
utama dalam memanfaatkan teknologi. Sehingga mampu menumbuh kembangkan
kecerdasan untuk menggunakan teknologi digital dalam dunia pendidikan terutama dalam
proses pembelajaran. Pendidikan di abad 21 wajib membuat para peserta didik melek
digital atau menjadi warga negara digital.