• Pematokan atau Stake Out adalah memindahkan atau mentransfer titik-titik dari peta perencanaan (titik-titik rencana) ke lapangan. Titik-titik yang direncanakan tersebut dipatok di lapangan dari titik-titik ikat yang diketahui. • Sedangkan titik ikat atau titik kerangka adalah titik yang diketahui koordinatnya dan titik tersebut terlihat di peta dan ada bentuk fisiknya di lapangan • Pematokan ini merupakan bagian sangat penting di dalam suatu proyek teknik sipil seperti pembangunan jalan raya, jalan kereta api, saluran untuk pengairan, saluran pipa, saluran listrik dan telepon, dsb. • Pekerjaan yang demikian sering juga disebut dengan istilah survei rute atau Route Survey. Survei Rute ini mencakup semua pekerjaan lapangan dan perhitungan termasuk pembuatan peta-peta, profil-profil yang berhubungan dengan perencanaan dan pembuatan suatu rute. TAHAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN 1) PEKERJAAN GEOMETRIK Pematokan lintasan lurus Pematokan sumbu rencana as jalan Pematokan lengkung 2) PEKERJAAN ASPAL Pencampuran aspal Penghamparan Perataan pemadatan Tahapan dalam pelaksanaan stake-out 1. Pematokan as jalan rencana 2. Pematokan untuk pembebasan lahan 3. Pematokan batas tepi tikungan dan galian /timbunan 4. Pematokan untuk pekerjaan konstruksi perkerasan • Pematokan jalan rencana merupakan pekerjaan awal yang sangat penting dalam proyek konstruksi jalan raya. Kesalahan dalam pekerjaan pematokon akan berakibat fatal pada pekerjaan konstruksi. • Pekerjaan pematokan jalan rencana harus dilakukan dengan tahapan yang runtun mulai dari penentuan titik awal pekerjaan/proyek hingga titik akhir pekerjaan/proyek. • Untuk memperlancar pekerjaan pematokan harus didahului dengan perencanaan yang matang pada pekerjaan tersebut, termasuk dalam pembuatan lengkung pada tikungan. • Pematokan titik-titik penting dalam suatu pekerjaan konstruksi jalan raya, merupakan kunci utama dalam keberhasilan pekerjaan konstruksi jalan raya, yang meliputi titik awal proyek, titik per 50 meteran, titik-titik tikungan dan titik akhir proyek. 1. Pematokan Lintasan lurus Merupakan pematokan bagian tangen atau garis lurus yang menghubungkan antara dua titik PI (point of intersection). Pematokan dilakukan setiap jarak 50 meter dengan pemasangan Bench Mark pada jarak maksimal 500 meter. Langkah awal adalah menentukan stasiun awal (titik awal) dengan cara menentukan kedudukan di lapangan dengan 2 titik referensi BM (misal titik BM- A dan BM-B) 2. Pematokan Sumbu Rencana As Jalan • Pematokan tangen atau garis lurus yang menghubungkan antara dua titik PI atau titik awal dengan titik PI. • Pematokan lengkung. 3. Pematokan Lengkung Penentuan Titik Detail Lengkungan Terdapat beberapa cara untuk penentuan titik-titik detail lengkungan di lapangan yaitu: a. Dengan selisih busur yang sama panjang, b. Dengan selisih absis yang sama panjang, c. Dengan perpanjangan tali busur, d. Dengan koordinat polar, dan e. Dengan membuat suatu poligon Dengan menggunakan cara ini memerlukan banyak hitungan tetapi dengan bantuan program komputer hal ini tidak menjadi masalah. Keuntungan dari cara ini adalah titik-titik terletak teratur di atas busur lingkaran Contoh Pematokan As Jalan Rencana Pekerjaan ini merupakan tahapan penting karena akan menentukan bentuk jalan sesuai dengan gambar rencana
Pekerjaan ini meliputi :
1. Penentuan Sta Awal Proyek (Sta 0 + 000) 3. Penentuan Sta awal tikungan 2. Penentuan Sta per 50 meteran 4. PenentuanSta Akhir tikungan 5. Penentuan Sta Akhir Proyek 1. Menentukan Sta Awal (Sta 0 + 000) • Ukur sudut jurusan BM0 ki ke P0 α(BM0 ki - P0), sesuai dengan gambar rencana. • Ukur jarak BM0 ki – P0 d(BM0 ki - P0), sesuai dengan gambar rencana. • Pasang patok di P0 dengan sitem koordinat polar (α(BM0 ki - P0); d(BM0 ki - P0)] sesuai dengan ukuran di atas. • Titik ini adalah Sta 0 + 000. 2. Menentukan Patok Sta 50 meteran dan Patok Awal Tikungan I • Dari titik P0 ukur sudut jurusan P0 ke PI1 α(P0 - PI1), pada jurusan ini ukur jarak 50 meter, pasang patok P1. Ini adalah Sta 0+050. • Masih pada jurusan ini, ukur jarak P0 ke TC1, pasang patok TC1. Titik ini adalah awal dari tikungan 1 sesuai rencana. • Teruskan pengukuran jarak hingga ke titik PI1. 3. Menentukan Patok Akhir Tikungan 1 dan Patok Awal Tikungan 2 • Dari titik PI1 ukur sudut jurusan ke titik PI2 atau α(PI1 – PI2). • Ukur jarak PI1 ke CT1, pasang patok CT1. Titik ini adalah akhir tikungan I sesuai rencana. • Dengan jurusan yang sama teruskan dengan mengukur jarak sepanjang CT1 ke patok P3. kemudian pasang patok Sta 0+150. • Lanjutkan mengukur jarak sepanjang P3-P4, kemudian pasang patok P4. Titik ini adalah Sta 0+200. • Lanjutkan lagi dengan mengukur jarak sepanjang P4-TC2, kemudian pasang patok TC2. Titik ini merupakan awal tikungan 2. • Teruskan dengan mengukur Jurak sepanjang TC2-PI2, pasang patok. Titik ini adalah PI2 sesuai rencana 4. Menentukan Patok Akhir Tikungan 2 dan Patok Akhir Proyek • Dari titik PI2 ukur sudut jurusan ke titik Akhir Proyek P8 atau α(PI2 – P8). • Ukur jarak PI2 ke CT2, pasang patok CT2. Titit ini adalah akhir tikungan 2 sesuai rencana. • Dengan jurusan yang s:rma teruskan dengan mengukur jarak sepanjang CT2 ke patok P8. kemudian pasang patok, ini adalah patok Akhir Proyek atau Sta 0+400