Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 1 – (Shift 3) :

1. Wahyu Aprianto 19173115100


2. Gallih Saputra 19173115059
3. Saepul Rahmat 19173115088
4. Rizal Singgih Arthapati 19173115099

Ilmu Ukur Tanah II Hal. 1


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.2.1. Sket Lokasi ......................................................................................... 4


Gambar 2.4.1. Rambu ukur ........................................................................................ 6
Gambar 2.4.2. Statif ................................................................................................... 6
Gambar 2.4.3. Meter saku .......................................................................................... 7
Gambar 2.4.4. Payung ................................................................................................ 7
Gambar 2.4.5. Theodolit ............................................................................................ 8
Gambar 2.4.6. Kompas ............................................................................................... 8
Gambar 2.8.1. Tabel Pengukuran ............................................................................... 14
Gambar 2.8.2. Gambar Pengukuran ............................................................................ 15

Ilmu Ukur Tanah II Hal. 2


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran
dipermukaan bumi dan dibawah tanah untuk keperluan seperti pemetaan dan penentuan posisi
relatif sempit sehingga unsur kelengkungan bumi dapat diabaikan. Secara sederhana, mata
kuliah ini mempelajari tentang pengertian pemetaan dan bagian cara memetakan. Oleh karena
itu, mahasiswa diharuskan melaksanakan praktikum ilmu ukur tanah, yaitu memetakan salah
satu area Politeknik Negeri Kupang, (Slamet Basuki).

o Jenis Tugas : Pengukuran Poligon Tertutup

o Mata Kuliah : Praktek Ilmu Ukur Tanah

1.2 Lokasi dan Waktu Praktikum

Gambar 1.2.1. Sket Lokasi

• Lokasi : Institut Teknologi Budi Utomo Jakarta.


• Waktu : Jumat 22 November 2020.

Ilmu Ukur Tanah II Hal. 3


BAB II
DASAR TEORI

2.1 Teori
Poligon berasal dari kata poli yang artinya banyak dan gonos artinya sudut, jadi polygon
artinya banyak sudut. Dalam ilmu ukur tanah poligon dipahami sebagai rangkaian titik-titik
berurutan yang terhubung oleh garis lurus, guna menentukan posisi horizontal dari sejumlah titik
di lapangan, sehingga membentuk suatu kerangka dasar pemetaan. Poligon tertutup adalah
rangkaian titik-titik di mana pengukuran titik awal dan titik akhirnya sama, artinya rangkaian
pengukuran yang dilakukan kembali ke titik mula-mula. Poligon merupakan model yang paling
banyak digunakan di lapangan di samping hasil pengukurannya juga cukup terkontrol, (Riani S).

2.2 Tujuan
Tujuan setelah melaksanakan praktek pembuatan profil memanjang dan melintang di
lapangan mahasiswa mampu :
• Untuk memberikan pemahaman terhadap mahasiswa tentang pengukuran polygon tertutup.
• Agar mahasiswa mampu dan terampil dalam menggunakan alat Theodolit sesuai dengan
prosedur.
• Agar mahasiswa mengetahui cara poligon di mana serangkaian garis lurus yang
menghubungkan titik-titik yang terletak di permukaan bumi.

2.3 Keselamatan Kerja


• Memakai pakaian praktek.
• Mengikuti arahan dan petunjuk dari dosen pembimbing.
• Gunakan alat sesuai kegunaannya.
• Fokuskan perhatian pada pengukuran.
• Jangan bergurau saat melakukan pengukuran.

2.4 Peralatan

Ilmu Ukur Tanah II Hal. 4


• Rambu ukur (dua buah)

Gambar 2.4.1. Rambu Ukur

Rambu ukur dapat terbuat dari kayu campuran alumunium yang diberi skala pembacaan,
Ukuran lebarnya 4cm, panjang antara 3m-5m pembacaan dilengkapi dengan angka dari meter,
desimeter,sentimeter,dan milimeter.

• Statif/ Tripod

Gambar 2.4.2. Statif

Statif berfungsi sebagai tempat atau dudukan pesawat sipat datar atau waterpass.

Ilmu Ukur Tanah II Hal. 5


• Meter saku

Gambar 2.4.3. Meter Saku

Meter Saku berfungsi untuk mengukur tinggi alat..

• Payung

Gambar 2.4.4. Payung

Adalah suatu benda pegang yang digunakan untuk mencegah cahaya matahari langsung
ke alat dan air hujan.

Ilmu Ukur Tanah II Hal. 6


• Pesawat Theodolit

Gambar 2.4.5. Sipat Datar

Theodolit merupakan suatu alat yang dibuat untuk mengukur sudut yaitu sudut datar (sudut
horizontal) dan sudut tegak (sudut vertical).

• Kompas

Gambar 2.4.6. Kompas

Kompas berfungsi untuk membantu mencari arah utara saat pengukuran.

Ilmu Ukur Tanah II Hal. 7


2.5 Langkah Kerja
• Dengarkan arahan dari Dosen Pengajar.
• Kita survey lokasi, sket lokasi yang akan diukur, menentukan titik-titik poligonnya,
dan merencanakan jalannya pengukuran.
• Meminjam alat di Lab. Ilmu Ukur Tanah dan pergi ke lokasi pengukuran untuk
melakukan pengukuran.
• Setelah sampai ke lokasi kita dirikan statif pada titik P1 yang sudah ditentukan,
kemudian kita ambi pesawat theodolite dalam kotak alat dan kita satukan theodolit dan
statif menggunakan sekrup pengunci pada statif.
• Setelah itu kita center point dan beri tanda pada bawah theodolite itu.
• Kemudian atur nivo dengan menggunakan kaki statif agar gelembung nivo berada di
tengah-tengah lingkaran untuk membuat tehodolit datar.
• Kemudian kita atur arah utara dengan menggunakan kompas kemudian kunci
theodolite dengan menggukan sekrup pengunci horizontal agar theodolite tidak bisa
bergerak.
• Kemudian menyalakan Theodolit dengan menekan tombol power pada layar
theodolite dan kita atur bacaan sudut horizontal pada arah utara 0°0’0” dengan
menekan Oset pada layar theodolite 2x, kemudian catatan pada tbel pengukuran.
• Setelah itu dirikan rambu pada titik terakhir sebagai bacaan belakang, kemudian
longgarkan theodolite dengan memutar sekrup pengunci horizontal agar bisa berputar
dan arakan teropong theodolite ke titik terakhir kemudian baca bacaan sudut horizontal,
vertical, dan bacaan rambunya kemudian di tulis pada table pengukuran.
• Setelah itu putar teropong ke titik P2 sebagai bacaan depan dan lakukukan sama seperti
titik terakhir tadi baca bacaan sudut horizontal, vertical, dan baacaan rambux serta tulis
pada tabel.
• Kemudian putar teropong terbalik lalu arahkan ke titik terakhir untuk membaca sudut
horizontal luar biasa dan arahkan lagi ke titik P2 untuk membaca bacaan horizontal luar
biasa, setelah itu putar kembali teropong ke keadaan biasa.
• Kemudian kita arahkan teropong lagi ke detail yang dapat dijangkau oleh teropong dan
baca baacan seperti bacaan pada titik P2 kecuali bacaan luar biasa.
• Pindah alat ke titik P2 lakukan sama seperti pada titik P1 kecuali tidak buat lagi
utaranya, tetapi arahankan alat ke P1 sebagai bacaan belakang lalu buat bacaan 0°0’0”.
• Kemudian lakukan sama seperti alat di titik P1 dengan mengambil bacaan belakang,
muka, belakang luar biasa, muka luar biasa, bacaan detail dengan lakukan hal yg sama
seperti sebelumnya.
• Untuk titik berikutnya sampai titik terakhir lakukan sama seperti pada alat di titik P2.
• Setelah selesai periksa alat, bersihkan, dan kembalikan ke lab.
• Kemudian kita mengolah data, menggambar dan membuat laporan.
• Terus di kumpulkan pada Dosen Pengajar.
2.6 Langkah Perhitungan

Ilmu Ukur Tanah II Hal. 8


➢ Mengoreksi benang atas :
BA = 2x BT – BB

➢ Mengoreksi benang tengah :


BT = BA + BB
2
➢ Menghitung benang bawah :
BB = 2 x BT – BA

➢ Sudut β biasa dan β luar bias


= Horizontal Muka – Horizontal Belakang

➢ Sudut β rata-rata
=AVERAGE(β biasa;β luarbisa)

➢ Hitungan ke Decimal
= Derajat + Menit/60 + Detik/3600

➢ Azimuth
= Azimut Awal + sudut β terkoreksi

➢ Koreksi Sudut β
= ((n ± 2)*180 - ∑β rata-rata) / banyak titik

➢ Helling
= 90 – Decimal Vertikal

➢ Jarak
= 100*(BA-BB)*(COS(RADIANS(Helling)))^2

➢ Beda Tinggi

Ilmu Ukur Tanah II Hal. 9


= Jarak*TAN(RADIANS(Helling)+(Tinggi Alat – BT))

➢ D Sin α
= Jarak*SIN(RADIANS(Azimuth))

➢ D Cos α
= Jarak*COS(RADIANS(Azimuth))

➢ Koreksi d sin α
= (Jarak/∑Jarak)*∑d sin α

➢ Koreksi d cos α
= (Jarak/∑Jarak)*∑d cos α

➢ D Sin α terkoreksi
= d sin α + koreksi d sin α

➢ D Cos α terkoreksi
= d cos α + koreksi d cos α

➢ Koordinat X
= Koordinat X awal + D Sin α terkoreksi

➢ Koordinat Y
= Koordinat Y awal + D Cos α terkoreksi

➢ Tinggi Titik Z
= Tinggi Titik Z awal + Beda Tinggi

2.7 Langkah Ploting

Ilmu Ukur Tanah II Hal. 10


• Pertama pisahkan data X, Y, Z, dan Keterangan kedalam sheet baru dengan bertanda
PNEZD (P=urutan, N=X, E=Y, Z=Z, Keterangan=D)
• Setelah di pindahkan kita blok semua data dari urutan pertama sampai akhir lalu copy
, kemudian ke tempat penyimpanan untuk membuat file Notepad lalu membuka file
notepad tersebut lalu paste otomatis data akan muncul, setelah save.
• Kemudian kita buka aplikasi Civil3D Metric.
• Setelah terbuka kita klik pada Modify, lalu klik Points, lalu klik import points akan
muncul layar import points, lalu klik tanda plus(+) lalu kita cari file notepad tadi
kemudian klik open.
• Setelah klik open akan kembali ke layar import points, kemudian pada specify point
file format kita klik PNEZD.
• Kemudian kita klik Ok, otomatis pada layar kerja Civil3D akan muncul titik sesuai data
yang tadi kita masukan.
• Untuk memunculkan nama pada titik tersebut kita blok semua titik, lalu klik point grup
properties akan muncul layar point grup properties,lalu klik pada information, lalu pada
point label style kita klik tanda segitiga hitam yang arahnya ke bawah lalu kita pilih
Description only.
• Kemudian pada point style klik icon yang bergambar kotak biru yang ada pensil di
ujung bawah kanan akan muncul layar point style, lalu klik marker, lalu pada size kita
ubah ukuran mm sesuai yang kita inginkan, lalu klik Ok.
• Kemudian pada point label style klik icon yang bergambar kotak biru yang ada pensil
di ujung bawh kanan akan muncul layar label style composer – description only, lalu
klik layout, lalu pada texk height kita ubah ukuran sesuai yang kita inginkan, lalu klik
Ok.
• Akan kembali ke layar point grup properties, lalu klik Ok. Otomatis titik-titk yang tadi
sudah ad namanya masing-masing.
• Setelah itu kita sambungkan titik-titik tersebut sesuai lokasi yang kita ukur.
• Setelah selesai menyambungkannya kita print.

2.8 Hasil Pengukuran

Ilmu Ukur Tanah II Hal. 11


• Data Pengukuran :

Tabel 2.8.1 Tabel Pengukuran

Ilmu Ukur Tanah II Hal. 12


• Gambar Pengukuran :

Gambar 2.8.2 Gambar Pengukuran

Ilmu Ukur Tanah II Hal. 13


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan melakukan pengukuran ini mahasiswa bisa terampil dalam menggunakan alat
theodolite, membaca sudut horizontal dan vertikaal, membaca rambu, menghitung data,
menggambar, dan menyusun laporan secara baik.

3.2 Saran
• Sebelum dan sesudah praktek periksalah peralatan praktek yang dipakai.
• Mahasiswa diharapkan menguasai materi terlebih dahulu sebelum melakukan
praktikum sehingga dapat melaksankan praktek dengan baik dan benar.
• Bersihkan dan mengecek semua peralatan praktek sebelum dikembalikan.
• Perhatikan dan pahamilah semua arahan dan petunjuk dari pembimbing.
• Perlu diupgrade penggunaan alat ukur, karena didunia kerja alat tersebut sudah jarang
digunakan, misalkan menggunakan Total Statition.

FOTO DOKUMENTASI

Ilmu Ukur Tanah II Hal. 14


Ilmu Ukur Tanah II Hal. 15

Anda mungkin juga menyukai