Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTEK

PENGUKURAN SIPAT DATAR MEMANJANG DOUBLE STAND

DISUSUN OLEH

Muhammad Raffi Dhani Zulkarnaen


( 17 )

DESAIN PEMODELAN INFORMASI BANGUNAN


SMK NEGERI 1 PAJANGAN
BANTUL
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat allah swt karna dengan rahmatnya akhirnya kami
dapat menyelesaikan laporan praktek ukur tanah dengan baik.dalam laporan ini akan sedikit
menjelaskan tentang dilaksanakannya praktek pengukuran.

Laporan ini merupakan salah satu bagian dari patikum mata pelajaran kontruksi dan
pengukuran tanah. Isi laporan ini membahas tentang pengukuran sipat datar memanjang
double stand. Semoga dengan laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca atau pendenggar. Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan
gambaran dan Pemahaman kepada siswa pelajar Desain Permodelan Dan Informasi Bangunan
mengenai pelaksanaan kegiatan Praktek maupun teori dipembelajaran limu ukur tanah.

Tak lupa juga mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing kepada kelompok/tim
yang kompak dan bekerja keras dalam tugas ini agar biasa selesai. Dan kepada guru pembimbing
yang telah mengajarkan bagaimana tata cara penggunan alat ini dan tata cara pelaksanaanya.

Bantul , 4 juni 2023


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

a) Maksud Laporan

b) Tujuan Laporan

1.3 WAKTU DAN KONDISI PELAKSANAAN

1.4 RUANG LINGKUP PRAKTIKUM

1.5 METEODOLOGI PRAKTIKUM

BAB II DASAR TEORI

2.1 PENGERTIAN

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 PETUNJUK

3.2 LANGKAH-LANGKAH PRAKTIKUM

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

4.1 HASIL PRAKTIKUM

4.2 ANALISIS PRAKTIKUM

a) Jarak Optis

b) Beda Tinggi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

5.2 SARAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu ukur tanah adalah sebuah cabang keilmuan Geodesi yang hanya khusus
mempelajari bagian kecil permukaan bumi dengan melakukan proses surveying atau
pengukuran.Hasil akhir dari ilmu ini akan berupa sebuah peta. Pengukuran dilakukan
terhadap berbagai detail alam dan detail buatan manusia dan meliputi posisi vertikal atau z
serta posisi horizontal atau x,y.
Geodesi sendiri adalah kajian serta pengukuran yang lebih luas lagi. Ilmu tersebut
tidak hanya memetakan serta menentukan posisi daratan tapi juga laut dan udara.Ilmu
tersebut sangat berguna untuk berbagai keperluan karena mencakup analisis serta
pengambilan keputusan dan perhitungan yang statistik untuk mengukur serta memetakan
tanah.Ilmu Ukur Tanah didefinisikan sebagai seni penentuan posisi relatif pada,di atas,
atau di bawah permukaan bumi, berkenaan dengan pengukuran jarakjarak, sudut-sudut,
dan arah-arah (baik vertikal maupun horisontal).

1.2 Maksud dan tujuan

a) Maksud Laporan

1. Mengethui sipat datar memanjang.


2. Mengetahui cara menghitung pengukuran.
3. Mengetahui pengertian pengukuran double stand.

b) Tujuan laporan
1. Bisa mengukur double stand.
2. memperoleh data -data yang dibutuhkan dalam Pemetaan.
3. Mampu melakukan pengukuran detail dan Situasi
1.3 Waktu dan kondisi pelaksanaan

2. Pada hari Selasa 07.00 WIB -10.00 WIB dengan kondisi cuaca panas.

1.4 Ruang lingkup Parktikum

Di Smp Negri 1 Pajangan bagian lapangan dan memutar mengelilingi lapangan mengukur
menggunakan alat Theodolit Bak ukur, dan meteran. Yang di ukur adalah tanah lapang
Sendangsari dengan metode Pengukuran sipat datar memanjang double stand.

1.5 Meteodologi parktikum

1. Menetapkan tujuan.
2. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
3. Sebelum melaksanakan praktik, siswa mendiskusikan persiapan dengan guru.
4. Meminta alat-alat atau perlengkapan yang digunakan
5. Mengecek alat-alat atau perlengkapan yang akan di bawa.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian

Pengukuran beda tinggi dengan cara pengukuran sifat dotar memanjang double stand,
dilakukan apabila jarak antora 2. bidik dimana harus ditentukan bedo Linggi antara tibk-titik
akan dapat ditentukan dengan gant sumbu pada pesawat yang ditunjukan pada rambu vertikal
Tujuan dari pengukuran penyipos datar adalah mencari beda tinggi. antara dua titik yang diukur.
Misalnga bumi, bumi merupakan permukoon Ketinggian yang tidak sama atau mempunyai
setirik tinggi Apabila selisih binggi dari dua buah titik dapat diketahui maka titik tinggi kedua
dan seterutnya dapat dihitung setelah titik pertama diketahui tingginya. Gans bidik harus Sejajar
dengan gars jurusan nivo. Dalam keadaan diatas apabila gelombang nivo tabung berada ditengah
gans bidik akan mendatar. Oleh sebab itu germbong nive kabung harus ditengah Setiap kali akan
membaca kata rambu-

1. Station merupakan titik dimana rambu ukur ditegakan bukan tempat alat Sipat datar
ditempatkan.Tetapi pada pengukuran honzontal Station adalah titik kumpat berdirinya
rambu
2. Tinggi alat, adalah tinggi garis bidik diatas tanah dimana alat sipas dator didirikan
3. Tinggi garis bidik adalah tinggi garis badik diatas bidang referensi ketinggian.
(Permukoon air rata-rata).
4. Pengukuran kebelakang, adalah pengukuran kerambu yang dibegakan distation yang
diketahui ketinggiannya, maksudnya untuk mengetahui tingginya gons bidik. rambunya
disebut rambu belakang.
5. Pengukuran kemuka adalah pengukuran kerambu yang dibegakan distation yang
diketahui ketinggiannya, maksudnya untuk mengetahui tinggi gant bidik Tambu disebut
ramby muka.
6. Titik Putar (tuming point) adalah station dimana pengukuran kebelakang dan kemuka
dilakukan pada rambu ditegakan di Station tersebut
BAB III

PELAKSANAAN PARKTIKUM
3.1 Petunjuk

1. Meteran / pita ukur


untuk mengukur panjang dan Pendek jarak. Biarannya satuan yang digunakan
kerdapat 2 ukuran yaitu ukuran Sekuan merk dan Sounn Ingent (inci, Fastyard).
2. Theodolit
Untuk Pengukuran polygon, Pemetaan situasi dan juga Pengamatan matahari titik
hanya itu, theo delle juga berfungsi seperti Piko Sudu verkkolnaya diubah menjadi
90 o .
3. Rambu ukur / Bak ukur
Sebagai dasar atau penumpang dalam menentukan bedo tinggi dan mengukur Jarak
dengan menggunakan alat Sebagai dasar atau penompong yang menyanga alat
Survey dan menjagin agar tetap Stabil terpencah ditenah.
4. Tripod
Sebagai tempat dudukan alat dan digunakan untuk menstabilkan alat ukur tanah
seperti theodolite dan waterpass. Alat ini memiliki tiga kaki yang sama panjang dan
bisa diubah ukuran ketinggiannya.

3.2 langkah-langkah parktikum / prosedur parktikum

1. Buka pintu kunci penjepit horizontal tripod atat den putar theodolit hingga panch
ditempat yang kasar berbonis dengan titik yang ingin ondo ukut lulu kunci.
2. Pasangkan theodolit ditriped, lalu kunci theodolit pada tripod.
3. Setting theodolit menggunakan Skrup ABC Ukur Ennah menggunakan meteran
sesuai ukuran yang ditentukan.
4. Tanah yang sudah diukur menggunakan meteran, tandailah atau berilah Patok Pada
ukuran yang sudah ditentukan.
5. Setelah ditancap patok, satu orong memegang bak ukur atau rambu ukur bak ukur
ditaruh diatas patok tersebut.
6. Setelah Itu Satu orang bisa mulai membidik menggunakan theodolite.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

dari Sifat pengukurin sipas detar memanjang Double stand yaitu :

1. Pengukuran tersebut berkujune untuk mendapatkan beda tinggi dari Fermukan tanah.
2. Nilai elerasi pada praktikum ini semakin naik.
3. Pengelahan data seperti meng hatung beda tinggi, Jarak optis dan kentre dilakukan
untuk memledingkan data yg telah diperoleh dilapangan dengan data yang seharusnya
terbara karena nilni te yang diperoleh dilapangan dragen delo kraine,beda tinggi Jatak
optis berbeda, maka data yg diperoleh kurang akurat.

5.2 Saran

Sebaiknnyn praktikum Spot donar memanjang double stand dilakukan dilahan yang
memiliki ketinggian lakon burvarati namun tetap memperhatikan Linggi lahan tersebut
agar alat yang kita gunakan bisa menjangka ketinggian tersebut
BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

4.1 Hasil Praktikum

No Bacaan Rambu Stand I Jarak Bacaan Rambu Stand II Beda Tinggi


Titi Belakang Muka Belakang Muka Tinggi Titik
k BA BT BB BA BT BB Optis Manual BA BT BB BA BT BB H1 H2
P 156 14 136 160 150 140 20 40 152 142 132 164 154 14 -4 -12 126
6 4
1 158 14 138 162 152 142 20 40 157 147 137 161 151 14 -4 -4 134
8 1
2 158 15 145 169 159 149 13 33 156 150 145 167 157 14 -8 -7 137
1 7
3 168 15 145 145 137 129 20 36 165 155 145 145 137 13 19 18 131
6 0
4 161 15 141 145 135 125 20 40 159 149 139 162 152 14 16 -3 140
1 2
5 160 15 143 159 149 139 17 40 161 151 141 161 152 14 2 -1 141
1 4
6 159 15 144 165 155 145 15 35 160 153 146 185 175 16 -4 -22 137
1 5
7 160 15 148 163 154 143 12 40 178 168 158 156 151 14 0 17 143
4 6
4.2 Analisis Praktikum

a) Jarak optik

Rumus =D =(Ba-Bb)x100

Belakang Muka
1.156-136 x 100 =2.000 1.160-140 x 100 =2.000
2.158-138 x 100 =2.000 2.162-142 x 100 =2.000
3.158-145 x 100 =1.300 3.169-149 x 100 =2.000
4.168-148 x 100 =2.000 4.145-129 x 100 =1.600
5.161-141 x 100 =2.000 5.145-125 x 100 =2.000
6.160-143 x 100 =1.700 6.159-139 x 100 =2.000
7.159-144 x 100 =1.500 7.165-145 x 100 =2.000
8.160-148 x 100 =1.200 8.163-143 x 100 =2.200
b) Beda Tinggi
Rumus = Bt Belakang – Bt Muka
STAND I STAND II
1.146 - 150 = -4 1.142 - 154 = -12
2.148 - 152 = -4 2.147 - 151 = -4
3.151 - 159 = -8 3.150 - 157 = -7
4.156 - 137 = 19 4.155 - 137 = 18
5.151 - 135 = 16 5.149 - 152 = -3
6.151 - 149 = 2 6.151 - 152 = -1
7.151 - 155 = -4 7.153 - 175 = -22
8.154 - 154 = 0 8.168 - 151 = 17

Anda mungkin juga menyukai