Anda di halaman 1dari 6

VEKTOR

Al Qadri Harisa, Rian Hidayatullah Pratamab, Azhardi Bustamib, Muhammad Dzul Akbarb

aJurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Selasa Shift I,Universitas Andalas


bLaboratorium Fisika Dasar, Universitas Andalas

e-mail: alqadriarek@gmail.com
Laboratorium Fisika Dasar Unand, Kampus Limau Manis, 25163

ABSTRAK

Selain besaran pokok dan besaran turunan, besaran fisika dibagi dua kelompok lain yaitu
besaran vektor dan skalar. Besaran vektor adalah besaran fisika yang mempunyai besar dan
arah. Contohnya perpindahan, kecepatan, percepatan dan gaya. Besaran skalar adalah
besaran fisika yang mempunyai besar saja dan tidak mempunyai arah. Contohnya massa,
jarak, waktu dan volume. Besaran vektor dinotasikan dengan huruf di atasnya ada anak
panah atau huruf dicetak tebal. Untuk menghitung resultan dari vektor, dapat menggunakan
metode jajaran genjang, poligon dan analitik. Pada metode jajaran genjang, kita dapat
memperoleh resultan dari menyatukan kedua pangkal vektor. Pada metode poligon dapat
dari menyatukan ujung dan pangkal dari vektor tersebut. Metoda analitik adalah metoda
yang paling baik digunakan karena resultan yang digambarkan lebih tampak jelas diuraikan
ke sumbu x dan ke sumbu y. Apabila ada tiga buah vektor diketahui, maka resultan vektor
yang pertama akan sama dengan jumlah kedua vektor lainnya. Yang paling penting dalam
praktikum ini adalah harus teliti dan tepat dalam menentukan sudut dari vektornya, dimana
cincin harus tepat berada ditengah.

Kata kunci : Besaran, vektor, resultan

I. PENDAHULUAN

Melalui fisika, manusia dapat menjelaskan Perkalian vektor adalah operasi perkalian
gejala berbagai gejala alam, maupun dapat dengan dua operan objek yang dikalikan
memperkirakan gejala alam yang terjadi. berupa vektor, cara perkalian vektor ini ada
Manusia juga dapat mendefinisikan dua yaitu perkalian titik (dot product) dan
gejala-gejala alam, salah satunya adalah perkalian silang (cross product). Perkalian
vektor. Vektor merupakan besaran yang titik ialah perkalian dua vektor yang
memiliki besaran dan arah. Vektor dalam menghasilkan skalar, jenis perkalian ini
bahasa latin berarti pembawa atau bisa juga bersifat komulatif. Sedangkan pada
disebut dengan carries. Besaran vektor ialah perkalian silang hasil suatu perkalian silang
besaran yang memiliki besaran dan dua buah vektor dalam sebuah vektor juga.
mempunyai arah. Setiap vektor dapat di Kita dalam kehidupan sehari-hari sudah
uraikan menjadi 2 vektor yang saling tegak pernah melihat sesuatu kejadian yang tanpa
lurus. Pada koordinantor kartesian vektor kita sadari itu adalah aplikasi dari vektor itu
dapat dibagi menjadi vektor komponen x, y sendiri. Contoh dari aplikasi ini yaitu pada
dan z. Vektor satuan (unit vektor) adalah saat penerjun bebas melompat dari atas
vektor yang besarannya satu satuan. Vektor pesawat, sebuah perahu yang
satuan berfungsi untuk menyatakan arah menyeberangi sungai, dan seorang yang
dari vektor dalam ruang. sedang bermain olahraga panahan.
Percobaan dilakukan dengan menggunakan komponen-komponennya. Resultan
instrumen serta alat ukur yang tepat vektornya terlihat pada gambar.
dengan mengunakan teknik pengukuran
yang benar sehingga hasil resultan vektor
akan menuju nilai yang benar dan memiliki R=√AX2+AY2
tingkat ketelitian yang sangat baik. Yang
mana didalam pengukuran proses
pengukuran itu sendiri melihat hasil dari
pengukuran dilihat sejajar dengan mata
menghadap lurus tepat didepan mata.
Sehingga menghasilkan perhitungan yang
lebih akurat nantinya. Selain itu cara yang
dapat kita lakukan dalam permasalahan ini
yakni sebelum kegiatan praktikum dimulai,
Gambar 1.3 Metode Analitik
seluruh peralatan yang akan digunakan
dalam percobaan dikalibrasi terlebih
dahulu. Hal ini berguna untuk melihat II. METODE PENELITIAN
keakuratan jumlah perhitungan yang
didapatkan nantinya. Menentukan nilai
2.1. Alat dan Bahan
resultan suatu vektor, dapat digunakan tiga
metode perhitungan, yaitu metode poligon,
Alat yang di gunakan diantaranya meja
metode jajaran genjang dan metode analitik.
gaya yang digunakan sebagai tempat
melakukan percobaan. Beban yang
1. Metode poligon merupakan metode
digunakan sebagai objek percobaan atau
pungukuran dengan rangkaian segi banyak
objek pemberi gaya. Busur derajat
dalam menentukan suatu posisi atau titik
digunakan untuk mengukur sudut yang
yang dapat diketahui koordinatnya dengan
terbentuk oleh gaya dan kertas milimeter
menghitung dari pengukuran arah, sudut
yang digunakan untuk mencatat atau
dan jarak. Resultan vektornya terlihat pada
menggambarkan diagram vektor serta
gambar.
sudut-sudut yang terbentuk.

2.2. Prosedur Percobaan

2.2.1 Menentukan Resultan Gaya

Kesetimbangan sistem diperiksa dengan


Gambar 1.1 Metode Poligon cara memperhatikan cincin gaya tepat
berada ditengah meja gaya. Empat beban
2. Metode jajar genjang adalah metode yang digantungkan pada tali yang tersambung
berbentuk jajar genjang dimana dengan katrol. Dengan berbagai massa,
masing-masing pangkal dari vektor-vektor masing-masing massa sebagai mA, mB, mC,
disatukan. Resultan vektor terlihat pada dan mD yang diisikan pada Tabel 3.1.1.
gambar dibawah ini. Tetapkan salah satu beban sebagai beban A
dan putarlah busur derajat sehingga tali
beban A berimpit pada busur dengan sudut
00. Tiga katrol beban lainnya digeser searah
atau berlawanan arah jarum jam, sehingga
cincin meja gaya tepat berada ditengah meja
gaya. Sudut yang terbentuk dari tiap-tiap
Gambar 1.2 Metode Jajaran Genjang
beban dicatat pada tabel Tabel.3.1.1
3. Metode analitik adalah metode yang Resultan gaya ditentukan dengan metode
menggunakan proyeksi vektor ke poligon. Ambil satu titik pusat koordinat
masing-masing sumbu. Proyeksi ini disebut pada titik(0,0). Gambarkan vektor gaya A
sebagai komponen vektor. Semua vektor sesuai data pada tabel, lanjutkan
dapat digambarkan ke
menggambar vektor gaya B dengan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
menempatkan pangkal vektor B pada ujung
vektor A. Selesaikan menggambar vektor 3.1 Analisis Hasil Pengukuran
hingga vektor D. Gambarlah resultan gaya
R dengan menarik garis dari titik pusat ke 3.1.2 Menentukan resultan vektor
ujung vektor D kemudian tentukan besar dengan 3 metode
dan arahnya. Menentukan resultan gaya
dengan metode poligon dengan cara Setelah dilakukan percobaan dengan 3
menggambarkan vektor gaya A dan B metode, yaitu metode poligon, metode jajar
gambarkan resultannya menggunakan genjang dan metode analitik didapatkan
metode jajaran genjang dan kenali sebagai data pada tabel dibawah ini :
vektor P, vektor C dan D juga digambarkan
dengan menggunakan metode jajaran Tabel.3.1.1 Menentukan resultan dan arah
genjang dan kenali sebagai vektor Q. vektor dengan 3 metode
Resultan gaya R digambarkan dengan Vektor A Vektor B
menjumlahkan vektor gaya P dan Q m (g) Sudut l (cm) m (g) Sudut l (cm)
menggunakan metode jajaran genjang. (0) (0)
Tentukan besar dan arah resultan R. 50 0 2,4 150 80 7,35
Kemudian hitung satu persatu besar vektor
Vektor C Vektor D
gaya P, Q, dan R dengan menggunakan
Persamaan : m(g) Sudut l (cm) m (g) Sudut l (cm)
(0) (0)
𝑷 = √𝑨² + 𝑩² + 𝟐𝑨𝑩𝑪𝑶𝑺𝜽 100 208 4,9 60 285 2,94

Menentukan resultan gaya dengan metode


analitik dilakukan dengan pembuatan tabel Tabel 3.1.2 Pengolahan data resultan gaya
yang berdasarkan kepada Tabel.3.1.1.Dari menggunakan metode analitik.
Tabel 3.1.2 dapat dihitung besar resultan Gaya Sudut Komponen vektor
gaya R dan arahnya. Bandingkan (dyne) (o)
perhitungan resultan gaya yang telah Fx Fy
dilakukan menggunakan ketiga metode A 49 x 103 0 0,49 0
tersebut dan masukan dalam Tabel 3.1.3 . B 147 x 103 80o 0,26 1,45
C 98 x 103 208o -0,87 -0,46
2.2.2 Kesetimbangan Gaya D 588 x 103 285o 0,15 -0,57
Ʃ 0,03 0,42
Tiga beban ditempatkan pada tali yang
tersambung dengan katrol dengan sudut Tabel 3.1.3 Hasil perhitungan resultan gaya
A=00, B=1500 dan C=2100. Kesetimbangan Metode Besar Arah resultan
sistem diperiksa yang ditandai dengan resultan gaya(derajat)
gaya (N)
cincin gaya (titik simpul dari semua tali)
Poligon 0,4 86
tepat berada ditengah meja gaya.
Jajar genjang 0,4 86
Gantungkan beban B dan C masing-masing Analitik 0,42 85,9
dengan massa 200 g. Gantungkan beban
bermassa m pada posisi A, dimulai dari Tabel 3.2 Menentukan resultan vektor dari tiga
beban bermassa 50 g, tambahkan massa gaya
dititik A hingga cincin gaya berada BENDA m (g) Sudut (0)
ditengah (benda berada dalam
A 370 0
kesetimbangan). Isi massa pada Tabel 3.2.
Berdasarkan data pada tabel Resultan B 200 150
vektor R dihitung dari ketiga gaya tersebut. C 200 210

Dari tabel diatas didapatkan nilai


perhitungan resultan vektor dari ketiga
gaya adalah 0,42N.
IV. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah


dilakukan, di dapatkan kesimpulan bahwa
vektor merupakan pengetahuan yang
sangat penting melatar belakangi agar
nantinya dapat memahami dan
mengaplikasikannya di kehidupan
sehari-hari, vektor itu digambarkan dengan
sebuah garis dan anak panah disalah satu
ujungnya. Dalam menentukan resultan
Gambar 3.1.1 Metode Poligon
vektor, dibutuhkan besar gaya dari
masing-masing vektor. Terdapat tiga cara
untuk menentukan besaran vektor yaitu
poligon, jajar genjang dan analitik. Dilihat
dari perhitungan resultan dan arah vektor
dengan tiga metode tersebut didapatkan
hasil pengukuran dan perhitungan yang
relatif sama. Tetapi agar lebih akurat lebih
baik menggunakan metode analitik karena
metode ini lebih mendekati resultan
standar. Tergantung praktikan dalam
mengukur sudut dan mengamati garis yang
dihubungkan. Semakin teliti maka akan
semakin sedikit kesalahan yang akan
terjadi.

V. UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji syukur


kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan hidayah, kesempatan dan
kemudahan kepada kita semua dalam
menjalankan tanggung jawab kita. Shalawat
dan salam selalu tercurah kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, beserta
Gambar 3.1.2 Metode Jajar Genjang keluarga dan para sahabat, karena dengan
syafa’atnya kita dapat menikmati zaman
yang terang benderang ini. Bundelan ini
disusun sebagai salah satu tugas akhir
praktikum fisika dasar semester 1 di
Laboratorium Dasar Fisika Universitas
Andalas. Oleh karena itu perkenankan kami
mengucapkan terima kasih kepada Allah
SWT, yang selalu ada dalam setiap langkah,
akal, pikiran, kekuatan dan segala
kemudahanNya. Kepada Ayah dan Ibu,
terima kasih atas dukungan dan doanya
karena dengan doanya itu bisa membentang
jutaan sayap malaikat untuk melindungi
Gambar 3.1.3 Metode Analitik setiap langkah kami. Ardian Putra M.Si ,
sebagai kepala Laboratorium Dasar Fisika.
Muhammad Dzul Akbar sebagai
koordinator umum Laboratorium Dasar
Fisika. Azhardi Bustami sebagai
koordinator alat Laboratorium Dasar
Fisika. Mutia Sukma Dewi sebagai
koordinator jurusan Laboratorium Dasar
Fisika. Rian Hidayatullah Pratama sebagai
asisten pembimbing kami yang telah
membimbing dan mengarahkan kami
dalam pembuatan bundelan. Semua pihak
yang telah berpartisipasi dan memberi
dukungan. Semoga segala bantuan,
bimbingan dan pengarahan yang telah
diberikan kepada kami mendapatkan
imbalan dari Allah SWT. Tidak lupa kami
mohon maaf apabila selama melaksanakan
praktium terdapat kesalahan dan
kekhilafan. Kami menyadari sepenuhnya
kemampuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan
bundelan kami.

DAFTAR PUSTAKA

1. Halliday, David dan Robert


Resnick. 1991. Fisika dasar 1. Jakarta
: Erlangga

2. Tipler, P. A. 1998. Fisika untuk Sains


dan Teknik Jilid 1. Jakata : Erlangga

3. Halliday, Resnick and Walker. 2001.


Fundamental of Physics,6th Edition.
John Wiley & Son.

4. Rayhana, M iqbal, nidia A, resti N.


Jurnal Besaran Vektor.
http://www.google.co.id/mps/s/
nidiariva. Diakses tanggal 18
November 2014 (sumber rujukan dari
website)

Anda mungkin juga menyukai