MODUL [001]
[Rangkaian Setara Thevenin]
Abstrak
Kegiatan praktikum ini bertujuan untuk menghitung hambatan Thevenin dan tegangan
Thevenin dari suatu rangkaian listrik. Kegiatan praktikum ini mengacu pada teorema Thevenin
yang dapat digunakan untuk menganalisis suatu rangkaian rumit dan menyederhanakannya
dengan cara membuat rangkaian pengganti berupa sumber tegangan lalu dihubungkan secara seri
dengan sebuah resistensi yang ekivalen. Kegiatan praktikum kali ini dilaksanakan secara virtual
dengan memanfaatkan software Circuit Wizard. Circuit Wizard adalah sistem perangkat lunak
elektronik yang menggabungkan desain sirkuit, desain PCB, simulasi dan CAD. Rangkaian pada
praktikum ini menggunakan tiga buah resistor dimana R1 paralel dengan R2 kemudian seri dengan
R3 dan voltmeter. Selanjutnya menghitung nilai R TH,VTH, IN, dan IL secara manual lalu
membandingkannya dengan nilai yang tertera pada Circuit Wizar, hasilnya hampir sama hanya
saja terdapat perbedaan pada pembulatan angka. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
ketika suatu hambatan beban pada rangkaian setara Thevenin diperbesar maka beda potensial
semakin besar dan arus keluarnya semakin kecil.
No Vs R1 R2 R3 V0
1. 9,00 4 4 3 4,50
2. 10,00 4 4 3 5,00
3. 11,00 4 4 3 5,50
4. 12,00 4 4 3 6,00 Gambar 3. Rangkaian 1 pada Circuit Wizard
5. 13,00 4 4 3 6,50 Setelah rangkaian 1 terbentuk,
6. 14,00 4 4 3 7,00
dengan cara memasukan nilai pada data
7. 15,00 4 4 3 8,00
4 R2
V TH = .1 3 V TH = .V
4+ 4 R1 + R2 s
52 4
V TH = =6,50 V V TH = .1 6
8 4+ 4
R2 × R3 4 × 3 2 64
Rp= = = =1,71 V TH = =8,00 V
R2+ R3 4+3 7 8
Vs 13 13 R2 × R3 4 × 3 2
I 1= = = =2,27 m A Rp= = = =1,71
R 1+ R p 4+1,71 5,71 R2+ R3 4+3 7
Rp 1,71 Vs 16 16
I 2= = ×2,27=0,97 m A I 1= = = =2,80 m A
R2 4 R 1+ R p 4+1,71 5,71
I 3=I 1−I 2 =2,27−0,97=1,30 m A Rp 1,71
I 2= = ×2,80=1,197 m A
R2 4
Percobaan 6 (V ¿¿ s=14 V )¿ I 3=I 1−I 2 =2,80−1,197=1,60 m A
R2
V TH = .V
R1 + R2 s Percobaan 9 (V ¿¿ s=17V ) ¿
4 R2
V TH = .1 4 V TH = .V
4+ 4 R1 + R2 s
56 4
V TH = =7,00V V TH = .1 7
8 4+ 4
R2 × R3 4 × 3 2 68
Rp= = = =1,71 V TH = =8,50V
R2+ R3 4+3 7 8
Vs 14 14 R × R3 4 × 3 2
I 1= = = =2,44 m A Rp= 2 = = =1,71
R 1+ R p 4+1,71 5,71 R2+ R3 4+3 7
Rp 1,71 Vs 17 17
I 2= = ×2,44=1,04 m A I 1= = = =2,97 m A
R2 4 R 1+ R p 4+1,71 5,71
I 3=I 1−I 2 =2,44−1,04=1,40 m A Rp 1,71
I 2= = ×2,97=1,27 m A
R2 4
Percobaan 7 (V ¿¿ s=15V )¿ I 3=I 1−I 2 =2,97−1,27=1,70 m A
R2
V TH = .V
R1 + R2 s Percobaan 10 (V ¿¿ s=18V ) ¿
4 R2
V TH = .1 5 V TH = .V
4+ 4 R1 + R2 s
60 4
V TH = =7,50 V V TH = .1 8
8 4+ 4
R2 × R3 4 × 3 2 72
Rp= = = =1,71 V TH = =9,00 V
R2+ R3 4+3 7 8
Vs 15 15 R × R3 4 × 3 2
I 1= = = =2,62m A Rp= 2 = = =1,71
R 1+ R p 4+1,71 5,71 R2+ R3 4+3 7
Rp 1,71 Vs 18 18
I 2= = ×2,62=1,12 m A I 1= = = =3,15m
R2 4 R 1+ R p 4+1,71 5,71
I 3=I 1−I 2 =2,62−1,12=1,50 m A Rp 1,71
I 2= = ×3,15=1,35 m A
R2 4
Percobaan 8 (V ¿¿ s=16V ) ¿ I 3=I 1−I 2 =3,15−1,35=1,80 m A
V TH =3,75× 4
Rangkaian 2 V TH =15V
3. Hambatan Thevenin
R2 . R 3
RTH =R3 +
R 2+ R 3
4.4
RTH =3+
4+ 4
16
RTH =3+
Gambar 4. Rangkaian 2 pada Circuit Wizard 8
Setelah rangkaian 2 terbentuk, RTH =3+2=5
dengan cara memasukan nilai pada data 4. Arus I L
percobaan 2 maka didapatkanlah hasil V TH
perhitungan pada Circuit Wizard sebagai I L=
R TH +V R
berikut:
15
Tabel 4. Data hasil perhitungan pada Circuit I L=
5+1
Wizard
15
No V 0 (Volt ) I L(mA ) I L = =2,50 mA
6
1. |2,50 ± 0,01| |2,50 ± 0,01|
5. Tegangan V o
2. |4,28± 0,01| |2,14 ± 0,01|
3. V o =I L ×V R
|5,62 ± 0,01| |1,87 ± 0,01|
4. |6,67 ± 0,01| |1,67 ± 0,01| V o =2,50× 1
5. |7,50 ± 0,01| |1,50 ± 0,01| V o =2,50V
6. |8,18 ± 0,01| |1,36 ± 0,01|
7. |8,75 ± 0,01| |1,25 ± 0,01| Percobaan 2 (V ¿¿ R=2V )¿
8. |9,20 ± 0,01| |1,15 ± 0,01| 1. Arus Thevenin
9. |9,63 ± 0,01| |1,07 ± 0,01| Vs
10. |10,00 ± 0,01| |1,00 ± 0,01| I TH =
R1 + R2
30
Berikut hasil perhitungan secara manual : I TH =
4 +4
Diketahui : R1=4 30
R2=4 I TH = =3,75
8
R1=3 2. Tegangan Thevenin
V S =30 V V TH =I TH × R 2
Ditanya :V o dan I N ? V TH =3,75× 4
Jawab : V TH =15V
Percobaan 1 (V ¿¿ R=1V )¿ 3. Hambatan Thevenin
1. Arus Thevenin R2 . R 3
Vs RTH =R3 +
R 2+ R 3
I TH =
R1 + R2 4.4
RTH =3+
30 4+ 4
I TH =
4 +4 16
RTH =3+
30 8
I TH = =3,75
8 RTH =3+2=5
2. Tegangan Thevenin 4. Arus I L
V TH =I TH × R 2
V TH Percobaan 4 (V ¿¿ R=4 V ) ¿
I L=
R TH +V R 1. Arus Thevenin
15 Vs
I L= I TH =
5+2 R1 + R2
15 30
I L = =2,14 mA I TH =
7 4 +4
5. Tegangan V o 30
I TH = =3,75
V o =I L ×V R 8
V o =2,14 ×2 2. Tegangan Thevenin
V o =4,28 V V TH =I TH × R 2
V TH =3,75× 4
Percobaan 3 (V ¿¿ R=3V )¿ V TH =15V
1. Arus Thevenin 3. Hambatan Thevenin
Vs R2 . R 3
I TH = RTH =R3 +
R1 + R2 R 2+ R 3
30 4.4
I TH = RTH =3+
4 +4 4+ 4
30 16
I TH = =3,75 RTH =3+
8 8
2. Tegangan Thevenin RTH =3+2=5
V TH =I TH × R 2 4. Arus I L
V TH =3,75× 4 V TH
I L=
V TH =15V R TH +V R
3. Hambatan Thevenin 15
I L=
R2 . R 3 5+4
RTH =R3 + 15
R 2+ R 3 I L=
4.4 9
RTH =3+ I L =1,67 mA
4+ 4
16 5. Tegangan V o
RTH =3+
8 V TH =I TH × R 2
RTH =3+2=5 V TH =1,67 ×4
4. Arus I L V TH =6,68V
V TH
I L=
R TH +V R Percobaan 5(V ¿¿ R=5V )¿
15 1. Arus Thevenin
I L=
5+3 Vs
I TH =
15 R1 + R2
I L = =1,875 mA
8 30
I TH =
5. TeganganV o 4 +4
V o =I L ×V R 30
I TH =
V o =1,875× 3 8
V o =5,62V I TH =3,75
2. Tegangan Thevenin
V TH =I TH × R 2 16
RTH =3+
V TH =3,75× 4 8
V TH =15V RTH =5
3. Hambatan Thevenin 4. Arus I L
R2 . R 3 V TH
RTH =R3 + I L=
R 2+ R 3 R TH +V R
4.4 15
RTH =3+ I L=
4+ 4 5+6
16 15
RTH =3+ I L=
8 11
RTH =3+2=5 I L =1,36 mA
4. Arus I L 5. TeganganV o
V TH V o =I L ×V R
I L=
R TH +V R V o =1,36× 6
15 V o =7,50V
I L=
5+5
15 Percobaan 7 (V ¿¿ R=7 V )¿
I L=
10 1. Arus Thevenin
I L =1,50 mA Vs
I TH =
5. Tegangan V o R1 + R2
V TH =I TH × R 2 30
I TH =
V TH =1,50× 5 4 +4
V TH =7,50V 30
I TH = =3,75
8
Percobaan 6 (V ¿¿ R=6 V ) ¿ 2. Tegangan Thevenin
1. Arus Thevenin V TH =I TH × R 2
Vs V TH =3,75× 4
I TH = V TH =15V
R1 + R2
30 3. Hambatan Thevenin
I TH = R2 . R 3
4 +4 RTH =R3 +
30 R 2+ R 3
I TH =
8 4.4
RTH =3+
I TH =3,75 4+ 4
2. Tegangan Thevenin 16
RTH =3+
V TH =I TH × R 2 8
V TH =3,75× 4 RTH =5
V TH =15V 4. Arus I L
3. Hambatan Thevenin V TH
I L=
R2 . R 3 R TH +V R
RTH =R3 +
R 2+ R 3 15
I L=
4.4 5+7
RTH =3+ 15
4+ 4 I L = =1,25 mA
12
5. Tegangan V o Vs
I TH =
V o =I L ×V R R1 + R2
V o =1,25× 6 30
I TH =
V o =8,75 V 4 +4
30
I TH = =3,75
Percobaan 8 (V ¿¿ R=8 V ) ¿ 8
2. Tegangan Thevenin
1. Arus Thevenin
Vs V TH =I TH × R 2
I TH = V TH =3,75× 4
R1 + R2
30 V TH =15V
I TH = 3. Hambatan Thevenin
4 +4
30 R2 . R 3
I TH = RTH =R3 +
8 R 2+ R 3
I TH =3,75 4.4
RTH =3+
2. Tegangan Thevenin 4+ 4
V TH =I TH × R 2
V TH =3,75× 4 16
RTH =3+
V TH =15V 8
RTH =3+2=5
3. Hambatan Thevenin
R2 . R 3 4. Arus I L
RTH =R3 + V TH
R 2+ R 3 I L=
4.4 R TH +V R
RTH =3+ 15
4+ 4 I L=
16 5+8
RTH =3+ 15
8 I L = =1,15 mA
RTH =3+2 13
RTH =5 5. TeganganV o
4. Arus I L
V o =I L ×V R
V TH V o =1,15× 8
I L= V o =9,20 V
R TH +V R
15
I L= Percobaan 9 (V ¿¿ R=9 V ) ¿
5+8
15 1. Arus Thevenin
I L= Vs
13 I TH =
I L =1,15 mA R1 + R2
5. Tegangan V o 30
I TH =
V o =I L ×V R 4 +4
V o =1,15× 8 30
I TH = =3,75
8
V o =9,20 V
2. Tegangan Thevenin
V TH =I TH × R 2
Percobaan 8 (V ¿¿ R=8 V ) ¿
V T H =3,75 × 4
1. Arus Thevenin
V TH =15V
3. Hambatan Thevenin V TH
R2 . R 3 I L=
R TH +V R
RTH =R3 +
R 2+ R 3 15
I L=
4.4 5+10
RTH =3+
4+ 4 15
I L = =1,00 mA
16 15
RTH =3+
8 5. Tegangan V o
RTH =3+2=5 V o =I L ×V R
4. Arus I L V o =1,00× 10
V TH V o =10,0
I L=
R TH +V R
15 Dari data percobaan 1-10 diperoleh grafik
I L=
5+9 seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut
15 :
I L = =1,07 mA 9
14 10
7.5 8 8.5
5. Tegangan V o 8 6.5 7
5 5.5 6
Vo (Volt)
64.5
V o =I L ×V R
4
V o =1,07 ×9 2
V o =9,63 V 0
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Vs (Volt)
8 6
2. Tegangan Thevenin 4
V TH =I TH × R 2 2
0
V TH =3,75× 4 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
V TH =15V Vs (Volt)
3. Hambatan Thevenin
R2 . R 3
RTH =R3 +
R 2+ R 3
4.4
RTH =3+
4+ 4
16
RTH =3+
8
RTH =3+2=5
4. Arus I L
Gambar 6. Grafik hasil percobaan kesatu yakni R1=4 Ohm, R2=4 Ohm, R3=3
rangkaian 2 hubungan tegangan sumber Ohm dan voltmeter.. Pada percobaan
dengan arus Norton rangkaian kedua ini hasil perhitungan yang
muncul di circuit wizard ada sedikit
32.5 perbedaan pada segi pembulatan angka
2.5 2.141.87
2 1.67 1.5 dengan hasil perhitungan manual.
1.361.251.15
1.5 1.07 1
IL (mA)
1 6. Simpulan
0.5
0 Berdasarkan kegiatan praktikum yang
telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
:
Vo (Volt) 1. Mengukur hambatan Thevenin pada
suatu rangkaian listrik dapat
dilakukan dengan menggunakan
ohmmeter pada saat sumber tegangan
dibuat nol dan hambatan beban
dibuka.
2. Mengukur besarnya tegangan
Thevenin pada suatu rangkaian listrik
dapat dilakukan dengan
menggunakan voltmeter yang diukur
ketika hambatan bebannya dibuka.
Gambar 7. Grafik hasil percobaan 3. Ketika hambatan beban pada suatu
rangkaian 2 hubungan tegangan keluaran rangkaian listrik setara Thevenin
dengan arus beban diperbesar maka beda potensialnya
bertambah besar pula.
5. Analisis 4. Beban memberikan pengaruh
Pada kegiatan praktikum ini terhadap besarnya tegangan pada
percobaan yang dilakukan adalah percobaan suatu rangkaian listrik yaitu
pada rangkaian listrik setara Thevenin menyebabkan arus keluarnya
rangkaian pertama menyelesaikan pengaruh semakin kecil.
besarnya tegangan sumber terhadap tegangan .
Thevenin dan arus Norton (IN). Pada 7. Referensi
rangkaian satu dipasang 3 hambatan masing
-masing R1=4 Ohm, R2=4 Ohm, R3=3 Ohm [1] Sutrisno, 1986. ElektronikaTeori
dan voltmeter. Pada rangkaian ini data yang dan Penerapannya Jilid 1.
dianalisis telah sesuai dengan teori, dan hasil Bandung: ITB
perhitungan yang muncul pada circuit wizard [2] Jumadi.2010. Praktikum Analisis
sama dengan perhitungan manual. Rangkaian Listrik. Universitas
Setelah itu dilanjutkan dengan Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.
menyelidiki pengaruh besarnya hambatan diakses online pada 28 Maret
beban terhadap tegangan Thevenin dan arus 2021
Norton, pada percobaan ini ketika hambatan http://staff.uny.ac.id/sites/default
bebannya diperbesar maka beda potensialnya /files/pendidikan/Jumadi,
bertambah besar. Sedangkan pada arus %20M.Pd.,%20Dr./Teori
Norton berbanding terbalik dengan hambatan %20Thevenin%20&
bebannya. Pada rangkaian kedua ini diberi %20Norton.pdf
hambatan yang sama seperti di rangkaian