Anda di halaman 1dari 16

Mari Kita Kerjakan Proyek

Topik: Membuat Balon Udara Sederhana

▪ Permasalahan
Semua zat baik zat cair, padat, dan gas memiliki tekanan.
Tekanan dari berbagai zat tersebut dapat dimanfaatkan bagi
kehidupan sehari-hari. Bagaimana prinsip kerja tekanan zat gas
pada pengoperasian balon udara?

▪ Perencanaan
Rancanglah kegiatan penyelidikan untuk membuat balon udara
Buatlah rancangan percobaan pembuatan balon udara
sederhana.

▪ Pelaksanaan
Lakukan kegiatan yang sudah kamu rancang untuk membuat
balon udara sederhana. Fotolah setiap tahap pembuatan balon
udara sederhana. Selanjutnya amati dan catatlah hasil percobaan
balon udara sederhana.

"Gunakan ide-ide kreatifmu pada saat Anda menyusun karya


tulis. Selain itu, bekerja samalah dengan baik dengan
kelompokmu selama kamu menyelesaikan proyek ini."

▪ Hasil Pengamatan
Deskripsikan bagaimana kerja dari balon udara yang telah kamu
buat!

▪ Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah kamu lakukan, apakah
kesimpulan yang dapat kalian susun?

▪ Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan:
1. Produk berupa laporan hasil percobaan yang dilengkapi dengan
gambar/foto kegiatan, data hasil percobaan, dan sumber
rujukan yang digunakan.
2. Presentasi hasil percobaan yang telah disusun dalam bentuk
laporan hasil percobaan.

Rubrik penilaian tugas akhir


Supaya tugas yang Anda kerjakan menjadi terarah dan Anda
dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan baik, maka
gunakanlah rubrik penilaian berikut untuk mengukur
keberhasilan Anda dalam memahami materi.
Tugas Aspek penilaian Bobot
No.

1. Permasalahan 10%

2 Perencanaan 15%
3 Pelaksanaan 25%
4 Hasil pengamatan 30%
5 Kesimpulan 10%
6 Kreatifitas 10%

Total 100%
JUN

26

Prinsip Kerja Balon Udara


Prinsip Kerja Balon Udara

Prinsip kerja pada balon yang diisi dengan udara panas dan balon yang diisi dengan gas
ringan pada dasarnya sama, yaitu dengan membuat udara dalam balon lebih ringan atau
memiliki massa jenis yang lebih kecil dari udara luar sekitar balon sehingga balon udara
dapat naik (terbang). Sesuai dengan prinsip Archimedes “Gaya apung yang bekerja pada benda
yang dimasukkan dalam fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkannya”. hal ini sejalan
dengan udara sebagai fluida dimana benda dapat terapung pada fluida , jika massa jenisnya lebih
kecil dari massa jenis fluida tersebut.
Semua partikel udara di atmosfer ditarik oleh gaya gravitasi ke bawah. Namun tekanan
di udara menciptakan gaya ke atas yang bekerja berlawanan dengan gravitasi. Menurut Munson
(2003:86) ”arah gaya apung yang merupakan gaya dari fluida terhadap benda berlawanan arah
terhadap yang ditunjukkan dalam diagram bebas”.Kumpulan udara
membangun keseimbangan gaya gravitasi, dimana pada titik ini gravitasi tidak cukup kuat
untuk menarik ke bawah sejumlah besar partikel. Tingkat tekanan ini adalah tertinggi pada
permukaan bumi dimana udara pada tingkat ini dapat menahan beban di udara diatasnya, jika
lebih berat berarti lebih besar gaya gravitasi ke bawah. Tapi gaya apung ini adalah lemah
dibandingkan dengan gaya gravitasi, hanya sekuat berat udara yang dipindahkan oleh suatu
benda. Jelas,
sebagian besar benda padat apa pun akan menjadi lebih berat daripada udara yang
dipindahkan, sehingga gaya apung tidak bergerak sama sekali. Gaya apung hanya dapat
memindahkan hal-hal yang lebih ringan daripada udara di sekitarnya.
Untuk membuat benda mengapung di
udara, maka berat balon dan muatannya harus
lebih ringan dari yang ada di udara sekitarnya, yaitu dengan
mengisi balon dengan udara yang tidak terlalu padat daripada udara sekitarnya, semisal
dengan mengisi balon udara dengan gas hidrogen atau gas helium yang memiliki massa jenis
lebih kecil dari udara (Massa jenis helium = 0,1786 Kg/m3, udara=1,29 kg/m3). Karena udara
dalam balon memiliki kurang massa per unit volume daripada udara di atmosfer yang
membuatnya lebih ringan sehingga gaya apung akan mengangkat balon ke atas.
Untuk Balon yang diisi dengan udara panas, prinsip yang digunakan pun sama, jika
ingin mengubah kondisi udara di dalam balon, dapat dikurangi kepadatannya,
sekaligus menjaga tekanan udara agar tetap sama dengan pemanasan udara secara terus-
menerus. Kekuatan tekanan udara pada objek tergantung pada seberapa sering berbenturan
dengan partikel-partikel udara objek, serta gaya masing-masing tabrakan. Kita melihat bahwa
secara keseluruhan kita dapat meningkatkan tekanan dalam dua cara:
1. Meningkatkan jumlah partikel udara sehingga ada sejumlah besar partikel berdampak atas
luas permukaan tertentu.
2. Meningkatkan kecepatan partikel sehingga partikel menghantam daerah lebih sering dan
setiap partikel bertabrakan dengan kekuatan yang lebih besar.
Pada balon udara yang diisi dengan udara panas, agar balon udara dapat terbang maka
di dalam envelope dipanaskan dengan burner dengan temperatur sekitar 100oC. Udara panas
ini akan terperangkap di dalam envelope. Karena udara panas memiliki massa jenis yang
lebih kecil daripada udara biasa, maka membuatnya lebih ringan sehingga balon udara pun akan
bergerak naik di dorong oleh udara yang bertekanan lebih kuat.
Kamis, 19 Maret 2015

Prinsip Kerja Balon Udara

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar ataupun


melihat balon yang sangat besar dan balon tersebut biasa terbang tinggi, balon tersebut sering disebut
balon udara. Balon udara merupakan alat transportasi yang sangat diandalkan sebelum ditemukan
pesawat terbang. Balon udara dapat digunakan untuk menjelajahi tempat-tempat yang jauh
Bagian-Bagian Balon Udara

Balon udara secara garis besarnya mempunyai tiga bagian utama yaitu envelope, burner,
dan basket.

1. Envelope yang bentuknya berupa kantong kantong balon tempat udara dipanaskan atau gas hidrogen
yang berfungsi mengangkat balon udara dari ladasannya. Biasanya terbuat dari bahan nilon atau yang
lebih sederhana darikertas minyak. Untuk memperkuatnya balon bisa di beri panel- panel anyaman dan
bahan sebaiknya dilapisi anti api (skirt). Dalam perkembangannya saat ini bahan envelope yang banyak
digunakan lapisan film ynag mirip bahan karet. Bahan ini setebal 1/6 inci yang bersifat airtight sehingga
helium tidak dapat menyusup keluar selama proses penerbangan.

2. Burner merupakan alat yang yang berfungsi untuk memanaskan udara yang ada dalam balon. Alat ini
juga berfungsi sebagai pengatur tekanan udara agar dapat terbang dengan ketinggian yang diinginkan.
Terletak di atas kepala penumpang dekat dengan mulut envelope. Gas yang umumnya
digunakan sebagai isi balon udara adalah hidrogen dan helium.Surya, (2008) mengatakan bahwa.Gas
hidrogen merupakan gas yang paling ringan karena jumlah proton, netron, dan elektron yang menyusun
atom hidrogen sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah proton, netron, dan elektron yang
menyusun atom-atom lainnya. Udara tersusun dari berbagai macam gas, tetapi gas yang paling banyak
terdapat di udara adalah gas nitrogen. Kandungan gas nitrogen dalam udara mencapai 80%. Jumlah
proton dan elektron yang menyusun atom nitrogen jauh lebihbanyak dari atom hidrogen sehingga
massa atom relatif nitrogen empat belas kali lebih besar dari massa atom relatif hidrogen. Gas kedua
teringan yang biasa digunakan untuk mengisi envelope adalah helium. Meskipun lebih beratdari pada
hidrogen, tetapi gas ini masih dapat mengudara dengan membawa beban. Selain itu, “helium termasuk
dalam golongan gas mulia, Ini berarti gas helium tidak mudah terbakar seperti gas hidrogen. Inilah yang
menjadikan balon helium pilihan terbaik sebagai pengganti balon hidrogen”(Surya. 2008).

3. Basket atau keranjang merupakan tempat penumpang mengendalikan balon udara atau penumpang
yang menikmati penerbangan balon udara. Basket dibuat dari bahan yang ringan dan lentur dan
terletak di bawah kantung udara.

Prinsip kerja dari balon udara

Pada dasarnya prinsip kerja balon udara sangat sederhana yaitu “dengan caramemanaskan udara
di dalam balon agar lebih panas dari udara diluar” (Howstuff. 2008). Seperti pada umumnya fluida,
hukum Archimedes juga dapat diterapkan pada udara karena udara termasuk fluida. Hukum
Archimedes: Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhnya kedalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipndahkan oleh benda
tersebut. Prinsip inilah yang menjadi dasar cara kerja balon udara. Berikut akan dipaparkan cara kerja
balon udara, mula-mula balon diisi dengan gas panas atau hidrogen hingga balon dapat menggelembung
dan volume udara dalam balonbertambah. Hal ini berarti gaya apung akan bertambah besar pula. Pada
saat gaya apung lebih besar dari berat total balon, maka pada saat itu pula secara perlahan-lahan balon
udara akan naik. Awak balon yang berada dikeranjang (basket) secara terus-menerus menambah gas
panas agar balon dapat mencapai ketinggian yang diinginkan. Setelah ketinggian
yang diinginkan tercapai awak balon dapat mengurangi gas panas dengan cara membuka katup parasut
sampai tercapai suatu keadaan yang seimbang, yaitu gaya apung samadengan berat balon. Pada saat
yang demikian inilah balon udara dapat terbang diudara. Namun tidak hanya itu yang diperlukan agar
balon udara dapat terbang,awak balon juga memanfaatkan hembusan angin memindahkan balon dari
satu posisi ke posisi yang lain.

Howstuff (2008) menggambarkannya sebagai berikut. Sebagai ilustrasi pada ketinggian 300 meter
balon udara akan bergerak dari timur kebarat. Angin yang bertiup kebarat diperkirakan pada ketinggian
400 meter. Untuk itu pilot menaikkan balon udara sampai ketinggian tersebut dan balon udara pun
memanfaatkan tiupan angin untuk menuju kebarat. Untuk menurunkan ketinggian, awak balon udara
dapat mengeluarkan gas panasyang ada dalam envelope.

Kanginan (2007:119) mengatakan “ini menyebabkan volume balon berkurang, yang berarti gaya
apung berkurang. Akibatnya, gaya apung lebih kecil daripada berat balon dan balon bergerak turun”.

Ada dua tipe balon udara :

1. Balon udara yang diisi dengan udara panas

pada jenis balon udara ini terdapat suatu pembakar yang berfungsi untuk memanaskan udara dalam
balon sehingga udara dalam balon menjadi lebihringan dari udara luar sekitarnya.
2. Balon udara yang diisi dengan gas yang memang ringan :

- gas hidrogen, namun kelemahan dengan menggunakan balon berisi gas hidrogen ini adalah mudah
terbakar.

- gas helium, aman namun sangat mahal.


BAB I

PENDAHULUAN

A.PENGERTIAN
Balon adalah sebuah kantungfleksibel yang umumnya
berisikan gasseperti helium, hidrogen, nitrogen monoksida dan udara. Beberapa
jenis balon benar-benar murni digunakan sebagai elemen dekorasi, sedangkan
jenis lainnya digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu. Balon-balon pertama dibuat
dari bahan mirip membran yang berasal dari hewan (animal bladder). Balon-balon
modern dibuat dari bahan semacam karet, lateks, chloroprene dannilon. Balon
modern ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun 1800-an, akan
tetapi produksi massal balon belum terjadi sampai akhir tahun 1930-an.
Balon udara panas yaitu sebuah balon yang memiliki massa jenis udara yang
berbeda dengan udara disekitarnya, Dilakukan dengan cara dipanaskan dengan
api sehingga udara akan mengalir dan balon akan naik ke atas. Balon udara panas
ini biasanya digunakan oleh militer untuk melakukan pengintaian ke daerah
lawan, seiring dengan perkembangan waktu Balon Udara Panas ini digunakan
sebagai keperluan wisata.
B. PRINSIP KERJA BALON UDARA
1. Cara kerja balon udara
Cara balon udara bekerja prinsipnya sangat sederhana yaitu dengan cara
memanaskan udara di dalam balon agar lebih panas dari udara di luarnya. Karena
kita tahu udara yang lebih panas akan lebih ringan karena masa jenis udara yang
ada didalam balon lebih ringan dari udara di luar.
2. Cara Balon Udara Terbang
Seperti yang telah disebutkan di atas balon udara terbang dengan
memanfaatkan Perbedaan berat udara dengan jalan memanaskannya. Untuk
terbang udara di dalam envelope di panaskan dengan burner dengan
temperature sekitar 100 derajat Celcius. Udara panas ini akan terperangkap di
dalam envelope. Karena udara panas ini masa per unit volumenya lebih sedikit
membuatnya lebih ringan sehingga balon udara pun akan bergerak naik di dorong
oleh udara yang bertekanan lebih kuat. Untuk mendarat, udara didinginkan
dengan cara mengecilkan burner . Udara yang mulai mendingin di dalam envelope
membuat balon bergerak turun. Untuk mempercepatnya, pilot akan membuka
katup parasut (parachute valve) sehingga udara di dalam envelope lebih cepat
dingin. Karena balon udara hanya bisa naik dan turun (bergerak secara vertikal)
tentu kita berpikir bagaimana cara balon udara berpindah dari satu lokasi ke
lokasi lain (bergerak secara horizontal). Jawabanya hanya satu, pilot
memanfaatkan hembusan angin untuk bergerak secara horizontal.
Karena angin bertiup berbeda arahnya pada setiap ketinggian tertentu.
Perbedaan arah tiupan angin inilah yang dimanfaatkan oleh pilot untuk
mengendalikan balon udara dari satu lokasi ke lokasi yang diinginkan. Sebagai
ilustrasi pada ketinggian 300 meter balon udara akan bergerak dari timur kebarat.
Angin yang bertiup kebarat di perkirakan pada ketinggian 400 meter. Untuk itu
pilot menaikan balon udara sampai ketinggian tersebut dan balon udara pun
memanfaatkan tiupan angin untuk menuju kebarat. Sederhana bukan? Tapi hal ini
hanya bisa dipraktekan oleh pilot yang berpengalaman agar balon udara tidak
nyasar.
C. KOMPONEN-KOMPONEN PADA BALON UDARA PANAS
Balon udara secara garis besarnya mempunyai tiga bagian utama yaitu :
a) Envelope berisi udara/gas ringan (seperti Gas Hidrogen) yang berfungsi
mengangkat Balon Udara dari landasannya bentuknya berupa kantong berupa
balon tempat udara dipanaskan. Envelope ini biasanya terbuat dari bahan nilon
dan diperkuat dengan panel-panel yang di anyam. Karena nilon ini tidak tahan api,
maka bagian bawah envelope di lapisi dengan bahan anti api (skirt).

b) Burner merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara di dalam


Envelope. Burner di letakan di atas kepala penumpang dekat ke mulut envelope.
Burner ini mengatur tekanan dalam kantung udara agar balon dapat terbang
dengan ketinggian yang diharapkan.

Balon udara panas sedang inflated dengan pembakar burners sebelum


diluncurkan
c) Basket atau kabin penumpang, terletak di bawah kantung udara merupakan
tempat awak mengendalikan balon udara atau penumpang yang menikmati
penerbangan balon udara.Basket dibuat dari bahan yang ringan dan lentur.

BAB II

METODE PENELITIAN
A. PERCOBAAN BALON UDARA

1. Alat dan Bahan :


 Plastik
 Kawat
 Spiritus
 Kain
 Korek api
 Gunting
 Cutter
 Perekat plastik
 Bambu
2. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Mengecek alat dan bahan sebelum digunakan, usahakan semua alat dan bahan
dalam keadaan baik.
3. Mengukur Volume plastik yang akan digunakan.
4. Membuat bagian bawah balon udara dengan merekatkan bambu yang telah
dibentuk sesuai dengan bibir plastik
5. Kemudian memotong kawat secukupnya dan membentuk kawat menyerupai
tanda plus(x).
6. Mengaitkan kawat di bagian bawah balon.
7. Di bagian tengah kawat diikatkan kain secukupnya yang telah dicelupkan spiritus.
8. Sebelum diterbangkan, balon dipanasi terlebih dahulu sekitar 10 – 30 detik agar
massa jenis udara didalam balon lebih kecil dari pada yang di luar balon.
9. Setelah massa jenis udara didalam balon lebih kecil dari pada yang di luar balon,
menyulut kain dengan api agar balon tetap terbang dan mendapatkan pemanas.
10. Mengamati dan menganalisa balon udara yang telah berhasil terbang.
11. Merapikan alat dan bahan setelah digunakan.

4. Analisa Project
a) Hukum Archimedes
Bunyi hukum Archimedes adalah “gaya apung yang diterima oleh suatu benda
yang melayang di suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkannya.” .
Untuk membuktikan berlakunya hukum Archimedes pada perancangan balon
udara sederhana adalah sebagai berikut :

Diketahui : ρƒ = 1,43 kg/


r = 0.39 m
t = 1.2 m
g = 9.8 m/
Ditanya : Fa ?
Jawab :
Fa = ρƒ . Vbƒ . g
= (ρƒ) ( . . t ) ( g )
= (1,43 kg/ ) ( . . 1.2 m) (9.8 m/ )
= 8,032 N
b) Teori Kinetik Gas
Teori kinetik gas digunakan dalan pengaplikasian perancangan balon udara
sederhana yang dapat membuktikan massa udara yang dipindahkan sebelum dan
setelah dipanaskan berbeda.
Diketahui : = 3.10-3 kg
V = 0.573
= 300 K
= 305 K

PV=nRT
n R = n R , karena n =
maka, R = R
karena R suatu konstanta maka dapat dicoret,
sehingga, . 300 K = . 305 K
=
0.008 kg
Jadi telah terbukti jika massa udara yang dipindahkan lebih kecil setelah
dipanaskan.

5. Study kasus
Pada 2 buah balon udara yang masing-masing memiliki massa, udara, luas
lingkaran/alas,volume balon,tinggi maksimum dan waku yang berbeda untuk bisa
naik ke atas pada ketinggian tertentu, dimana:
 Perbandingan Gaya Angkat Keatas
 Balon I
Diketahui:
Massa : 7,4 gram
Suhu : 305 K
Waktu : 24,22 sec
Massa Jenis udara : 1,3 kg/m3

Fa1 = ρƒ . Vbƒ . g
= 1,3.0,25.10

= 3,25 N

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa balon ke-1 untuk mencapai ketinggian 5,5
meter dibutuhkan waktu 24,22 sec.

 Balon II

Diketahui:
Massa : 4,2 gram
Suhu : 307 K
Waktu : 29,03 sec
Massa jenis udara : 1,3 kg/m3

Fa2 = ρƒ . Vbƒ . g
= 1,3.0,66.10
= 8,58 N
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa balon ke-1 untuk mencapai ketinggian 5,5
meter dibutuhkan waktu 29,03 sec.

Perbandingan Massa maksimal penumpang

m3)

m=massa bahan (kg)

v=volume (m3)

 Balon I
m = udara- balon )V balon
= (1,3 – 0,03)0.25
= 0,32 kg
 Balon II
m= udara- balon )V balon
= (1,3 – 0,02)0.66
= 0,84 kg
Jadi, dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa semakin besar volume balon maka
semakin besar pula penumpang/muatan yang dapat diangkut.

Variabel Massa jenis


Massa Suhu Waktu Gaya angkat ke atas
udara
(gram) (Ko) (s) (N)
Percobaan (kg/m3)
Ke – 1 7,4 305 1,3 24,22 3,25

Ke – 2 4,2 307 1,3 29,03 8,58

a. Tabel perhitunganng Gaya angkat ke atas (Fa)

Jadi dari table diatas kita dapat menyimpulkan bahwa balon akan terbang ke
atas jika masa balon lebih kecil dari pada gaya angkat ke atas atau sering
dituliskan Fa > w.

Variabel

udara balon V balon Massa max

Percobaan

Ke – 1 1,3 0,03 0,25 0,32

Ke - 2 1,3 0,02 0,66 0,84

b. Table menghitung berat maksimal penumpang

Jadi dari table diatas kita dapat menyimpulkan bahwa semakin besar volume
maka balon udara akan dapat mengangkut penumpang dengan jumlah yang
banyak disbanding dengan balon yang bervolume kecil.

BAB III
A. KESIMPULAN

Dalam pembuatan balon udara panas dibutuhkan teori-teori fisika yaitu


Hukum Archimedes, Hukum Newton III, dan Teori Kinetik Gas.
Pada balon udara secara garis besar mempunyai 3 bagian utama, yaitu
envelope, burner, dan basket (kabin penumpang).
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh bahwa yang mempengaruhi
balon udara dapat naik adalah massa, volume, dan suhu.
Semakin tinggi suhu yang dipanaskan pada balon maka akan semakin
rendah pula tekanan udara yang ada pada balon udara dibanding dengan udara
sekitar. Semakin besar volume balon maka akan semakin lama pula waktu yang
dibutuhkan untuk terbang.
Balon dapat naik dikarenakan Fa > w. Jika Fa < w maka balon tidak akan
tetap pada posisi diam, hal ini dikarenakan beban yang lebih besar sehingga gaya
angkatnya sulit untuk mengangkat balon udara agar dapat terbang. Balon udara
dapat terbang karena terdapat gaya aksi reaksi atau sering ditulis Faksi = Freaksi

B. SARAN
Sebaiknya, ketika kita melakukan percobaan seperti ini, alangkah baiknya
jika menggunakan peralatan-peralatan yang lebih komplek agar percobaannya
lebih maksimal.

Anda mungkin juga menyukai