DI SUSUN OLEH :
1. WILLY ALKUSARI
2. AHON SUJARWO
3. DWI KURNIA MEILENT
4. REKSI
5. MONIKA RAHMANI
GURU PEMBIMBING :
LUSI SURYADI, S.Pd
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
laporan ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dan terima kasih
kepada kami ucapkan kepada pembimbing mata pelajaran Fisika yaitu
Lusi Suryadi, S.Pd yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi
kami. Dalam laporan ini kami membahas mengenai pengujian korosi pada
besi ( paku ).
Penulis
Pendahuluan
Udara memiliki massa meskipun sangat kecil. Akan tetapi dengan jumlah mereka yang sangat
banyak massa mereka tidak bisa dianggap ringan. Di bumi ada yang namanya gravitasi yang
menarik udara ini ke bawah sehingga dikenal namanya berat. Berat udara inilah yang akan
menekan permukaan bumi sehingga timbul tekanan udara. Jadi pengertian tekanan udara
adalah besarnya berat udara pada satu satuan luas bidang tekan.
Besarnya tekanan udara di suatu tempat sangat bergantung pada jumlah udara di atasnya.
Semakin tinggi suatu tempat maka semakin sedikit jumlah udara di atasnya, semakin sedikit
berat udara yang ditahan wilayah tersebut sehingga tekanannya semakin sedikit. Berbanding
terbalik dengan daerah atau dataran rendah, mereka mempunyai tekanan udara yang lebih
besar. Jadi tekanan udara di suatu wilayah sangat ditentukan oleh ketinggian tempat atau
wilayah tersebut dari permukaan air laut.
ada 2 hal yang sangat mempengaruhi tekanan udara yaitu suhu dan tinggi suatu daerah
2. Suhu Udara
Suhu udara sangat mempengaruhi tekanan udaranya. Ketika suhu tinggi molekul
udara akan mengembang dan volume udara menjadi lebih besar. Jika volume di udara
di atas suatu tempat adalah tetap maka ketika suhu udara naik, massa udara total akan
berkurang, berat udara berkurang, demikian juga dengan tekanan udara. Sebaliknya,
ketika suhu rendah makan tekanan udara akan semakin tinggi.
Tekanan udara di berbagai tempat berbeda-beda terutama tergantung pada tinggi daerah
tersebut dari permukaan air laut. Perbedaan tekanan udara inilah yang mengakibatkan
berbagai fenomena cuaca seperti angin, topan, badai, dan sebagainya.
Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa di harapkan, dapat :
Memasukkan telur ke dalam botol dan menjelaskan konsep fisikanya.
Dasar Teori
Bila memasukan api dari batang korek api ke dalam botol, suhu udara
di dalam botol akan naik. Karena suhu udaranya naik, pergerakan molekul
udara menjadi agresif, sehingga telur pun bergerak. Beberapa saat
kemudian, oksigen di dalam botol akan terpakai semuanya untuk
menyalakan api. Akhirnya Api dikorek pun padam. Bila Apinya padam
suhu pun menurun drastis dan tekanan udara pun menurun. Ini membuat
tekanan udara luar lebih tinggi dari tekanan udara dalam botol, sehingga
akan mendorong Telur masuk ke dalam botol.
Langkah Kerja :
Memasukkan telur ke dalam botol
1. Menyiapkan botol dan telur yang akan digunakan
2. Membakar selembar kertas kemudian segera memasukkan ke dalam
botol
3. Segera meletakkan telur di atas mulut botol segera saat api menyala
4. Memberi sedikit tekanan, hal ini dimaksudkan agar botol menjadi
terisolasi dari udara luar
5. Mendiamkan beberapa saat, maka telur perlahan-lahan akan masuk
ke dalam botol
Pembahasan
Memasukkan telur dalam botol
Dalam percobaan memasukkan telur ke dalam botol ini, hal
pertama yang dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan, kemudian
melakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat
dalam diktat praktikum. Anggapan dasarnya adalah bahwa nyala api
dapat terjadi ketika terdapat kandungan oksigen dalam jumlah yang
cukup di dalam udara. Kemudian dalam proses pembakaran ini akan
menghabiskan sejumlah mol oksigen sesuai dengan jumlah yang
diperlukan dalam pembakaran tersebut. Pada saat kertas yang telah
terbakar dimasukkan ke dalam botol, api tersebut akan terus menyala
sambil mereaksikan antara oksigen dengan kertas. Lama-kelamaan
jumlah oksigen dalam botol akan habis.
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa jumlah mol zat yang
bereaksi sebanding dengan tekanannya ( pV = nRT), maka pada saat
jumlah mol oksigen dalam botol berkurang, tekanan dalam botol pun akan
turun. Hal ini menyebabkan tekanan udara dalam botol akan lebih rendah
daripada tekanan udara luar. Akibatnya telur akan mendapat tekanan dari
luar sehingga perlahan-lahan telur akan terlihat seolah-olah terhisap ke
dalam botol sampai masuk seluruhnya ke dalam botol.
Kesimpulan
Dari percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa telur
dapat masuk ke dalam botol karena adanya perbedaan tekanan. Tekanan
dalam botol yang rendah menyebabkan telur dapat masuk ke dalam botol.
Lampiran