Anda di halaman 1dari 6

BALON UDARA

Sejarah Balon Udara Pada tahun 1709 di Lisbon, Bartolomeu de Gusmão berhasil
membuat balon yang dapat bergerak naik di dalam suatu ruangan setelah udara di dalam balon
dipanaskan. Dia juga membuat balon Passarola yang berhasil terbang dari Benteng Saint George
sejauh sekitar satu kilometer.Kemudian tahun 1766, Joseph Black berkeyakinan bahwa balon
yang diisi dengan hidrogen akan mampu naik di udara. Pada 21 Nopember 1783, penerbangan
perdana balon Montgolfier yang diawaki oleh Jean-François Pilâtre de Rozier, François Laurent
dan Marquis d'Arlandes berkebangsaan Perancis berhasil terbang di atas Paris. Mereka
membakar wol dan jerami agar balon tetap mengangkasa. Dan balon tersebut dapat terbang
sejauh 5,5 mil (± 9 kilometer) dalam waktu 23 menit. Tahun 1911–1912, V.F.

Hess ahli fisika Austria, memberanikan diri membuat balon yang mampu terbang pada
ketinggian 5 kilometer ( ± 3 mil). Pada 27 Mei 1931, Auguste Piccard dan Paul Kipfer membuat
balon dengan desain sendiri yang diberi tekanan pada kabin agar dapat terbang. Jean-Felix
Piccard, saudara yang kembar Auguste mencoba balon plastik dari rangkaian Polyethylene
Skyhook yang digunakan Angkatan Udara AS untuk mengumpulkan data di atas lapisan
atmospir. Pada 5 April 1961, Malcom Ross dan Victor Prather berhasil menerbangkan balon
udara sampai Ketinggian 34.668 meter yang lepas landas dari geladak Kapal Induk USS
Antietam di Teluk Meksiko, Ini merupakan rekor tertinggi untuk ketinggian terbang balon udara
berawak.Pada Oktober 1972, telah diluncurkan Balon Winzen yaitu Balon Udara berbentuk
kubus tanpa awak dengan volume 1,25 juta M3 di Chico, California, AS., dan berhasil terbang
sampai ketinggian 51,8 kilometer yang merupakan rekor terbang tertinggi yang dicapai balon
udara. Dulu balon udara terbuat dari kertas atau sutra berminyak, kemudian berkembang.
Namun, yang paling fenomenal adalah penemuan karet sebagai bahan baku pembuatan balon.
Bahkan, dengan bahan karet saja tak cukup, lantas ditemukan balon dengan menggunakan
lapisan tekstil.

Balon udara itu mengembang karena diisi udara panas. Ada pula yang menggunakan gas
batu bara atau hidrogen. Dengan begitu balon akan melayang bebas di udara. Untuk menaikkan
atau menurunkan balon dapat dilakukan dengan menambah atau mengurangi gas yang mengisi
ruang balon.
1) Prinsip Kerja Balon Udara

Anda tentu pernah berpikir apa yang membuat balon udara terbang di angkasa Bali misal
untuk iklan, bagaimana balon udara dikendalikan dan peralatan apa saja yang membuat balon
udara bekerja.Cara balon udara bekerja prinsipnya sangat sederhana yaitu dengan cara
memanaskan udara di dalam balon agar lebih panas dari udara di luarnya. Karena kita tahu udara
yang lebih panas akan lebih ringan karena masa per unit volumenya lebih sedikit. Teknologi ini
bisa juga dimanfaatkan sebagai iklan balon udara atau wisata balon udara, misal di Bali.

 Bagian-bagian balon udara

Balon udara secara garis besarnya mempunyai tiga bagian utama yaitu envelope, burner, dan
basket.

 Envelope bentuknya berupa kantong berupa balon tempat udara dipanaskan. Envelope ini
biasanya terbuat dari bahan nilon dan diperkuat dengan panel-panel yang di anyam.
Karena nilon ini tidak tahan api, maka bagian bawah envelope di lapisi dengan bahan anti
api (skirt).

 Burner merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara di dalam Envelope.
Burner di letakan di atas kepala penumpang dekat ke mulut envelope.

 Basket atau keranjang merupakan tempat penumpang. Basket dibuat dari bahan yang
ringan dan lentur.

Seperti yang telah disebutkan di atas balon udara terbang dengan memanfaatkan
perbedaan berat udara dengan jalan memanaskannya.Untuk terbang udara di dalam envelope di
panaskan dengan burner dengan temperatur sekitar 100 derajat Celcius. Udara panas ini akan
terperangkap di dalam envelope. Karena udara panas ini masa per unit volumenya lebih sedikit
membuatnya lebih ringan sehingga balon udara pun akan bergerak naik di dorong oleh udara
yang bertekanan lebih kuat.Untuk mendarat, udara didinginkan dengan cara mengecilkan burner
Udara yang mulai mendingin di dalam envelope membuat balon bergerak turun. Untuk
mempercepatnya, pilot akan membuka katup parasut (parachute valve) sehingga udara di dalam
envelope lebih cepat dingin.Karena balon udara hanya bisa naik dan turun (bergerak secara
vertikal) tentu kita berpikir bagaimana cara balon udara berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain
(bergerak secara horizontal). Jawabanya hanya satu, pilot memanfaatkan hembusan angin untuk
bergerak secara horizontal.Karena angin bertiup berbeda arahnya pada setiap ketinggian tertentu.
Perbedaan arah tiupan angin inilah yang dimanfaatkan oleh pilot untuk mengendalikan balon
udara dari satu lokasi ke lokasi yang diinginkan.Sebagai ilustrasi pada ketinggian 300 meter
balon udara akan bergerak dari timur kebarat. Angin yang bertiup kebarat di perkirakan pada
ketinggian 400 meter. Untuk itu pilot menaikan balon udara sampai ketinggian tersebut dan
balon udara pun memanfaatkan tiupan angin untuk menuju kebarat. Sederhana bukan? Tapi hal
ini hanya bisa dipraktekan oleh pilot yang berpengalaman agar balon udara tidak nyasar.
Persamaan dan Rumus yang Berlaku pada Balon Udara

1. Hukum Archimedes

Balon udara naik atau turun sesungguhnya mengikuti hukum Archimedes. Persisnya
begini: “gaya apung yang diterima oleh suatu benda yang melayang di suatu fluida sama
dengan berat fluida yang dipindahkannya.”

Fa = ρƒ . Vbƒ . g Dengan ρƒ adalah massa jenis udara

Prinsip ini juga menjelaskan fenomena tentang kapal baja yang bobotnya begitu berat,
namun mampu mengapung di laut. Jika makin banyak orang yang naik ke kapal maka kapal akan
semakin terbenam dalam air. Kapal itu juga memindahkan semakin banyak air sampai berat air
yang dipindahkan sama dengan berat kapal termasuk isinya.Balon menggunakan prinsip yang
sama. Hanya saja, karena kita menginginkan balon naik ke udara dan melayang pada ketinggian
tertentu, maka yang dilakukan adalah mengisi balon sehingga berat udara yang dipindahkan
lebih berat dari berat balon. Hingga kemudian mencapai titik ketinggian yang diinginkan. Untuk
mencapai hal tersebut, prinsip kimia mengajarkan kita tentang mengisi balon dengan gas yang
massa molekulnya lebih kecil dari massa rata-rata di udara atau dengan gas panas. Tidak semua
gas memenuhi persyaratan itu, apalagi jika ada pertimbangan harga dan keselamatan. Beberapa
di antaranya adalah gas Hidrogen (H 2) dan Helium (He).Bagaimana cara kerja sebuah balon..?
Sekarang kita andaikan sebuah balon udara yang memiliki volume 2.250 meter kubik. Balon
tersebut kira-kira akan memindahkan udara yang massanya sekitar 2.650 kilogram (pada tekanan
1 atm dan suhu 25 derajat Celsius). Kita bisa menghitungnya dengan menggunakan persamaan
gas ideal. dan menggunakan massa molekul relatif rata-rata udara yang dianggap 80 persen
Nitrogen (N2) dan 20 persen Oksigen (O2).

pV = nRT

Jika balon udara diisi dengan udara yang suhu dan tekanannya sama (25 derajat Celsius
dan 1 atm), balon tidak akan naik karena kini berat udara yang dipindahkan sama dengan berat
udara dalam balon. Seandainya kita panaskan udara dalam balon sampai sekitar 100 derajat
Celcius, maka massa udara dalam balon dengan volume 2.250 meter kubik itu kini menjadi
sekitar 2.100 kilogram alias lebih ringan dari massa udara yang dipindahkan.Andaikan massa
balon dan muatannya (termasuk berat awal) sekitar 500 kilogram, maka kita masih mempunyai
selisih massa sebesar 50 kilogram atau selisih berat 50 kg.g (g = tetapan gravitasi bumi). Dengan
selisih ini maka balon akan bisa terbang. Bagaimana untuk suhu atmosfer, massa balon dan
muatan, serta suhu gas panas dalam balon yang berbeda? Kita bisa bermain-main dengan
berbagai angka pada tiga besaran di atas. Namun, yang pasti ada hal lain yang harus
diperhatikan, yaitu tekanan atmosfer yang bergantung pada altitude. Semakin tinggi dari
permukaan air laut, semakin rendah tekanan atmosfer, penurunannya secara eksponensial. Hal ini
akan memengaruhi nilai berat udara yang dipindahkan.Gaya dan tekanan pada balon Bila balon
diisi dengan air, maka distribusi tekanannya dapat dihitung dan hasilnya dapat disimak. Di mulut
balon, tekanannya akan sama dengan tekanan udara luar. Semakin ke dalam balon, semakin besar
tekanannya. Harap diingat, tekanan dan gaya adalah besaran vektor sehingga selain mempunyai
nilai juga mempunyai arah. Ingat pula, tekanan adalah gaya per satuan luas.Jika diperhatikan,
ternyata ada tekanan dan berarti ada gaya yang arahnya ke bawah, yang artinya justru menarik
balon ke bawah. Namun, gaya ini ditiadakan oleh setengah dari separuh bagian atas balon.
Dengan kata lain, hanya seperempat bagian teratas balon sajalah yang bertanggung jawab atas
daya angkat balon.Mengapa tidak dibuang saja separuh bagian bawah balon..? Kalau kita buang
separuh bagian bawah balon, maka pada daerah ekuator balon yang kini menjadi bagian
terbawah balon tekanannya sama dengan tekanan atmosfer. Jadi, perbedaan antara tekanan balon
dan tekanan atmosfernya adalah nol. Perbedaan tekanan akan bertambah semakin ke atas dari
mulut balon dan kita menginginkan perbedaan yang besar di separuh bagian atas balon agar daya
angkatnya besar.

2. Hukum III Newton

Faksi = Freaksi

Hukum III Newton juga berlaku pada balon udara yang bergerak. Yang dimaksudkan di
sini bukan balon udara yang bergerak karena ditiup angin, tapi karena di dorong oleh udara yang
ada di dalam balon. Dapat dilakukan percobaan berikut. Ambil sebuah balon biasa dan tiuplah
balon sampai balon mengembung. Jangan lupa jepit mulut balon dengan jari agar udara tidak
keluar. Lepas jepitan tangan pada mulut balon.Apa yang terjadi..? Balon tersebut bergerak.jika
posisi balon tegak, di mana mulut balon berada di bawah, maka balon akan meluncur ke atas.
Balon bergerak ke atas karena balon memberikan gaya aksi dengan mendorong udara ke bawah
(udara keluar lewat mulut balon). Udara yang keluar lewat mulut balon memberikan gaya reaksi
dengan mendorong balon ke atas, sehingga balon bergerak ke atas.Apabila posisi balon dibalik,
di mana mulut balon berada di atas, maka balon akan bergerak ke bawah. Besar gaya aksi dan
reaksi sama, hanya berlawanan arah. Balon mendorong udara ke bawah, udara mendorong balon
ke atas. Atau sebaliknya balon mendorong udara ke atas, udara mendorong balon ke bawah.
Semakin banyak udara yang ditiupkan ke dalam balon, maka balon bergerak makin cepat ketika
mulut balon tersebut dibuka.Hal ini disebabkan karena balon mendorong lebih banyak udara
keluar, sehingga udara yang didorong tersebut memberikan reaksi dengan mendorong balon.
Semakin banyak udara yang ada di dalam balon, semakin lama dan jauh balon bergerak; semakin
sedikit udara dalam balon, semakin pelan balon bergerak. Jadi besar gaya aksi sama dengan
besar gaya reaksi, hanya arahnya berlawanan.

http://softwaremediarefire.blogspot.com/2011/12/cara-kerja-balon-udara.html
2) Manfaat Balon Udara

1. Keperluan Militer Espionage balloon (Balon spionase) adalah suatu pengembangan dari
balon udara yang digunakan militer pada Perang Dunia I untuk tugas pengintaian.

2. Keperluan Ilmu Pengetahuan :

a. Cuaca Balon cuaca (Weather Balloon) merupakan pengembangan balon udara


yang bertujuan mendapatkan informasi tentang: temperatur, kelembaban relatif, tekanan,
kecepatan angin dan arah angin. Untuk mengukur temperatur, kelembaban relatif
digunakan alat radiosonde, disamping itu alat ini juga dapat digunakan untuk menentukan
konsentrasi ozon.

b. Penelitian (Riset) Research balloon (Balon riset) merupakan pengembangan


balon udara untuk membantu penelitian dan penggunaannya tidaklah hanya digunakan
dipermukaan bumi, tetapi juga sampai riset di atas lapisan atmospir dan planet lain (mis
Venus).
3) Skema Gambar Balon Udara

Anda mungkin juga menyukai