Anda di halaman 1dari 24

Apa arti pantun air surut memungut bayam, sayur diisi kedalam kantung,

jangan ikuti tabiat ayam, bertelur sebiji riuh sekampung


Pembahasan:

Pada pantun, baris pertama dan kedua berupa sampiran. Jadi tidak memiliki arti. Sedangkan baris ketiga
dan keempat adalah isi dari pantun tersebut.

(Sampiran) Air surut memungut bayam,

(Sampiran) Sayur diisi ke dalam kantung;

(Isi) Jangan diikuti tabiat ayam, = jangan meniru perilaku seperti ayam

(Isi) Bertelur sebiji riuh sekampung = yang menggumbar kebaikan atau prestasi yang baru saja dilakukan

Jadi, jangan mengumbar kebaikan atau prestasi yang baru saja dilakukan untuk memperoleh pujian.
Hal 174
A) carilah makna kata sulit pada pantun tersebut
B) uraikan dengan! bahasamu sendiri tentang pantun tersebut!
C) tulislah kembali nasihat dan ajakan yang terdapat dalam pantun!
D) bandingakan isi nilai-nilai/ tindakan baik yang terdapat pada pantun karya nenek
moyang dan karya generasi sekarang!

Carilah makna sulit pada pantun tersebut!

Pantun 1

Air surut memungut bayam

Sayur diisi kedalam kantung

Jangan diikuti tabiat ayam

Bertelur sebiji riuh sekampung

Makna sulit:

Surut: berkurang

Tabiat: kelakuan, perangai, tingkah laku

Sebiji: satu biji

Riuh: sangat ramai

Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: Tidak mengikuti perilaku ayam yang bertelur satu tetapi
sangat ramai.

Nasihat dan ajakan: Jangan membesar-besarkan masalah yang kecil atau tidak penting.

Pantun 2

Baik bergalas baik tidak

Buli buli bertali tenang

Baik berbalas baik tidak

Asal budi sama di kenang

Makna sulit:

Galas: pikulan

Buli: tempat air

Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: budi baik baik dibalas atau tidak, asal budi pasti akan
diingat

Nasihat dan ajakan: Tidak usah mengharapkan balas budi atas kebaikan yang telah dilakukan
karena kebaikan akan selalu dikenang

Pantun 3

Ikan nila dimakan berang-berang

Katak hijau melompat ke kiri

Jika berada di rantau orang

Baik-baik membawa diri


Makna sulit:

Rantau: negeri asing

Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: Jika kita berada di tempat lain yang jauh, kita harus
bisa menjaga diri.

Nasihat dan ajakan: kita harus pintar membawa diri di negeri yang bukan merupakan tempat
tinggal kita.

Pantun 4

Akar keladi melilit selasih

Selasih tumbuh di hujung taman

Kalungan budi junjungan kasih

Mesra kenangan sepanjang zaman

Makna sulit

Selasih: nama sebuah tanaman

Hujung: ujung

Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: Untaian budi oleh orang yang kita kasihi, akan selalu
dikenang sampai akhir zaman

Nasihat dan ajakan: setiap budi dan kasih sayang yang kita berikan akan selalu menjadi
kenangan bagi yang kita kasihi

Pantun 5

Pergi melaut membawa jala,

Jala ditebar sambil mengingat;

Meski hidup banyak kendala,

Haruslah kita slalu semangat.

Makna sulit:

Kendala: masalah

Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: Meski hidup banyak masalah, kita harus tetap
bersemangat.

Nasihat dan ajakan: meski banyak mengalami cobaan, kita harus menjalaninya dengan penuh
semangat

Pantun 6

Enak rasanya bubur yang hangat,

Enak dimakan bersama kerupuk;

Hidup memang harus semangat,

Janganlah mudah kita terpuruk

Makna sulit:

Terpuruk: mundur, merosot, menyerah

Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: Hidup harus penuh semangat dan jangan mudah
menyerah

Nasihat dan ajakan: jangan mudah menyerah dalam menjalani kehidupan


Pantun 7

Kota Sampit di Kalimantan,

Kota Makasar di Sulawesi;

Teruslah berusaha jadi teladan,

Raihlah cita raih prestasi

Makna sulit: Tidak ada kata sulit

Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: berusaha menjadi contoh yang baik dengan meraih
cita-cita dan prestasi

Nasihat dan ajakan: kita harus berusaha melakukan yang terbaik dalam meraih prestasi

Pantun 8

Penghasil batik di Yogyakarta,

Kalaulah Brebes penghasil beras;

Berusaha terus mengajar cita,

Sambil berdoa dan kerja keras

Makna sulit: tidak ada kata sulit

Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: berusaha mengejar cita-cita sambil berdoa dan bekerja
keras

Nasihat dan ajakan: Kita harus berdoa dan kerja keras untuk mencapai cita-cita yang kita
inginkan

Bandingkan isi/nilai-nilai tindakan baik yang terdapat pada pantun karya nenek moyang dan
karya generasi sekarang.

Pantun karya nenek moyang

Nilai sosial

Keterangan:

Tindakan baik yang disarankan pada pantun karya nenek moyang dalam nilai sosial adalah menyarankan
tata cara dalam hidup bermasyarakat, seperti saling menghargai, saling membantu.

nilai moral

Keterangan:

Tindakan baik yang disarankan pada pantun karya nenek moyang dalam nilai moral adalah menyarankan
sikap dan tingkah laku seseorang agar sesuai dengan norma-norma kemasyarakatan, seperti sopan
santun dan tata krama.
Pantun masa kini

nilai pendidikan

Keterangan

Tindakan baik yang disarankan pada pantun karya masa kini dalam nilai pendidikan adalah menyarankan
agar belajar dengan sungguh-sungguh agar cita-cita dapat tercapai.

nilai agama

Keterangan:

Tindakan baik yang disarankan pada pantun karya masa kini dalam nilai agama adalah menyarankan
agar selalu berdoa dalam setiap usaha yang dilakukan.
versi lainnya Hal. 174

Diskusikanlah hal berikut


a. carilah makna kata sulit pada pantun tersebut!
b. uraikanlah dengan bahasamu sendiri isi pantun tersebut!
c. tulislah kembali nasihat dan ajakan yang terdaapt dalam pantun!
d. bandingkan isi nilai nilai atau tindakan baik yang terdapat pada pantun karya
nenek moyang dan karya generasi sekarang!

PEMBAHASAN
A) Tabiat, Bergalas, Buli-buli, Rantau, Kendala, Selasih, Keladi, Jala

B) - Biasakan bersikap tenang dan jangan ribut hanya karena hal kecil
- Berbuat baiklah kepada siapapun dan sebab budi akan dikenang
- Jagalah diri dan tingkah laku di kampung atau tempat orang lain
- Budi baik akan terkenang sepanjang jaman
- Walaupun kita mempunyai banyak masalah, kita harus tetap semangat
- Selalu semangat dalam menghadapi hidup, janganlah mudah patah semangat dan terpuruk
- Teruslah menjadi teladan bagi orang lain, raihlah cita-cita dan prestasi
- Kita harus berusaha dan berdoa dalam menggapai cita-cita

C) - Jangan ikuti Tabiat ayam, Bertelur sebiji riuh sekampung


- Jika berada di rantauan orang, Baik-baik membawa diri
- Meski hidup banyak kendala, Haruslah kita slalu semangat
- Hidup memang harus semangat, Janganlah mudah kita terpuruk
- Teruslah berusaha jadi teladan, Raih cita raih prestasi
- Berusaha terus mengejar cita, Sambil berdoa dan kerja keras

D) Pantun karya nenek moyang

- Nilai sosial
Keterangan
Menyarankan tata cara dalam hidup bermasyarakat, seperti saling menghargai, saling membantu

- Nilai moral
Keterangan
Menyarankan sikap dan tingkah laku seseorang agar sesuai dengan norma-norma kemasyarakatan seperti
sopan santun dan tata karma

Pantun masa kini

- Nilai pendidikan
Keterangan
Menyarankan agar belajar dengan sungguh-sungguh agar cita-cita dapat tercapai

- Nilai agama
Keterangan
Menyarankan agar selalu berdoa dalam setiap usaha yang dilakukan
PEMBAHASAN

No.1 Jika kita mempunyai kelbihan maka kita jangan sombong

No.2 Jika kita membantu harus ikhlas jangan ada rasa pamrih

No.3 Jika kita berada dimanapun maka kita harus tau aturan dari daerah yang
kita tempati

No.4 Jika ada orang yang berbuat baik kepada kita, kita harus mengenang
orang yang berbuat baik kepada kita

No.5 Kita jadi manusia harus berjuang terus dan jangan mudah menyerah jika
kita menghadapi sebuah tantangan

No.6 Jika kita mengalami keadaan terpuruk maka kita harus tetap semangat
jangan mudah putus asa/terpuruk

No.7 Jika kita ingin pintar dan menjadi teladan maka kita harus terus rajin
berusaha dan menjadi teladan

No.8 Jika kita ingin menggapai cita cita kita, kita harus berusaha dan bekerja
keras supaya kita dapat menggapai cita cita kita
Makna kata sulit pada gurindam tersebut adalah

jemu = bosan, sudah tidak suka lagi

bertanah = berurat berakar

dengki = iri

berakal = berpikir

mengumpat = memaki, berkata yang tidak baik

hilang akal = tidak bisa berpikir jernih

Nilai-nilai moral/nasihat yang terdapat pada gurindam di atas adalah

Gurindam 1:

Jika hendak mengenal orang mulia,

lihatlah kepada kelakuan dia.

nilai: sosial

nasihat: untuk mengetahui seseorang baik atau tidak, bisa dilihat dari tingkah lakunya.

Gurindam 2:

Jika hendak mengenal orang yang berilmu,

bertanya dan belajar tiadalah jemu.

nilai: pendidikan

nasihat: bila ingin pintar, jangan malu bertanya dan belajar pada orang yang lebih pintar.
Gurindam 3:

jika hendak mengenal orang yang berakal,

di dalam dunia mengambil bekal.

nilai: moral

nasihat: selalu bertindak dengan akal yang sehat sebagai pembelajaran hidup di dunia.

Gurindam 4:

Apabila dengki sudah bertanah,

datanglah darinya beberapa anak panah.

nilai: moral

nasihat: rasa iri adalah penyakit hati yang akan terus ada apabila sudah berurat akar di
dalam hati.

Gurindam 5:

Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,

di situlah banyak orang yang tergelincir.

nilai: moral

nasihat: dalam berbicara sebaiknya dipikirkan terbih dahulu agar tidak terjadi masalah di
kemudian hari.

Gurindam 6:

Pekerjaan marah jangan dibela,

nanti hilang akal di kepala.

nilai: moral

nasihat: apabila ada orang yang marah, jangan dibela karena yang marah akan semakin
kehilangan kendali

Pembahasan

Gurindam adalah salah satu puisi lama yang sarat dengan nilai-nilai.

Ciri-ciri gurindam adalah

terdiri atas dua baris dalam sebait . Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian dan
baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama (isi atau
maksud gurindam terdapat pada baris kedua)

tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata

tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya

merupakan satu kesatuan yang utuh


Carilah makna kata sulit pada syait tersebut

Syair bait 1

Inilah gerangan suatu madah

Mengarangkan syair terlalu indah

Membetuli jalan tempat berpindah

Di sanalah iktikat diperbetuli sudah

Madah: kata pujian

Membetuli: memperbaiki

Iktikat: kemauan, keyakinan

Syair bait 2

Wahai muda kenali dirimu

Ialah perahu tamsil hidupmu

Tiadalah berapa lama hidupmu

Ke akhirat jua kekal hidupmu

Tamsil: umpama, ibarat

Syair bait 3

Hai muda arif budiman

Hasilkan kemudi dengan pedoman

Alat perahumu jua kerjakan

Itulah jalan membetuli insan

Kemudi: perkakas pada kendaraan yang gunanya untuk mengatur arah perjalanan

Insan: manusia

Syair bait 4

Perteguh jua alat perahumu

Hasilkan bekal air dan kayu

Dayung pengayuh taruh di situ

Supaya laju perahumu itu

Pngayuh: kayuh, dayung

Laju: cepat
Syair bait 5

Sudahlah hasil kayu dan ayar

Angkatlah pula sauh dan layar

Pada beras bekal jantanlah taksir

Niscaya sempurna jalan yang kabir

Ayar: air

Sauh: jangkar

Taksir: Kira-kira

Niscaya: tentu, pasti

Kabir: mahabesar

Simpulkan nilai-nilai moral/nasihat yang terdapat pada syair di atas!

Perhatikan tabel pada halaman 178. Simpulan nilai moral atau nasihat disesuaikan dengan bait-
bait syair dan nilai moral.

Bait syair 1

Syair perahu tersebut berupa nasihat kepada para pemuda (generasi muda) dengan
memperbaiki tujuan hidup

Bait syair 2

Hal itu disebabkan oleh adanya hidup yang tidak akan kekal selamanya dan pasti akan ke
akhirat juga.

Bait syair 3

Pemuda perlu membekali diri dengan ilmu dan amal yang baik agar hidup menjadi berguna

Bait syair 4

Dengan amalan kita yang baik maka kita akan mendapat kebahagian di dunia dan di akhirat

Bait syair 5

Apabila telah membekali diri dengan ilmu dan amal yang baik, maka sempurnalah kehidupan
kita yang kita jalan
Perbedaan pantun, syair, dan gurindam yaitu

Jumlah baris

Pada pantun, terdiri dari empat baris.

Pada syair, terdiri dari empat baris.

Pada gurindam, terdiri dari dua baris.

Jumlah kata

Pada pantun, terdiri dari 8-12 suku kata.

Pada syair, terdiri atas 8-14 suku kata.

Pada gurindam, terdiri atas 10-14 kata.

Struktur

Pada pantun, baris pertama dan kedua berupa sampiran, baris ketiga dan keempat berupa isi.

Pada syair, semua baris adalah isi.

pada gurindam, isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua karena baris kedua berisi
jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.

Rima akhir baris

Pada pantun, berima a-b-a-b

Pada syair, berima a-a-a-a.

Pada gurinda. berima a-a, b-b, c-c, dan seterusnya

Kandungan isi

Pada pantun, berupa nasihat atau teguran secara tidak langsung dengan kata-kata yang
menghibur.

Pada syair, berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.

Pada gurindam, berupa nilai-nilai kehidupan atai nilai-nilai moral.

Pembahasan

Jadi, perbedaan pantun, syair, dan gurindam terletak pada

jumlah baris pada tiap baitnya

jumlah kata pada tiap barisnya

struktur pantun

rima pada akhir baris

kandungan isi
(Hal. 198 - 199 )

Rangkaian peristiwa adalah peristiwa atau kejadian-kejadian yang dialami oleh tokoh secara
berurutan.

Pembahasan

Rangkaian peristiwa yang terdapat pada fabel 1 (Belalang sembah) yaitu

peristiwa 1 = Semut pergi ke gua-gua untuk mengumpulkan makanan

peristiwa 2 = Sang Belalang sembah menari di dekat sarang Semut.

peristiwa 3 = Sang Belalang sembah heran dengan apa yang dilakukan Semut lalu dia
bertanya kepada salah satu Semut tentara yang sedang berjaga di dekat para Semut pekerja
kenapa para semut membawa makanan yang sangat banyak itu masuk kesarang mereka.

peristiwa 4 = Belalang kelaparan dan lari ke rumah Semut.

Rangkaian peristiwa yang terdapat padafabel 2 (Sesama Saudara Harus Berbagi) yaitu

peristiwa 1 = Pak Tua Rusa mengunjungi keluarga Pip untuk memberikan oleh-oleh.

peristiwa 2 = Ibu Pip masuk ke dalam rumah dan memanggil anak-anaknya dan meminta
mereka membaginya sama rata

peristiwa 3 = Titu dan Puti menangis karena Pip tidak membagi rata

peristiwa 4 = Ibu Pip yang membaginya. Empat untuk Pip, karena lebih besar. Dan si kembar
masing-masing mendapat tiga, karena Pip harus mengurus rumah dan mencari makan.
(Hal. 200 - 2.. )

pembahasan:

Tulislah hasil simpulanmu tentang ciri Fabel pada tabel di bawah ini!

(lengkapi yang belum diisi)

Unsur fabel

1) Tema

tema tentang kehidupan binatang yang menggambarkan budi pekerti manusia yang diibaratkan
pada binatang

2) Latar

latar di hutan, sungai,atau alam bebas

3) tokoh

tokoh biasanya hewan jinak dan hewan liar

4) konflik

Konflik disebabkan oleh pengkhianatan, kelicikan, penghinaan, kesombongan, persahabatan,


perilaku buruk yang akhirnya diperbaiki,kecerdikan, keluarga, dan sebagainya.

5) amanat

amanat berupa nilai-nilai moral dan karakter manusia yang baik


(Hal 202 - 2 … )

Watak adalah sifat yang memengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku.

Pembahasan

Perbedaan watak tokoh binatang dan kondisi asli dalam kehidupan nyata yaitu

Teks 1 (Belalang Sembah)

a. Watak tokoh dalam cerita

- keluarga semut = rajin karena mengumpulkan makanan menjelang musim dingin

- belalang sembah = pemalas karena hanya menari menjelang musim gugur

b. Kondisi tokoh dalam kehidupan nyata

- keluarga semut = rajin mencari makanan

- belalang sembah = rajin mengumpulkan makanan sesuai musim

Teks 2 (Sesama Saudara Harus Berbagi)

a. Watak tokoh dalam cerita

- Pak Tua Rusa = baik hati karena mau berbagi

- Ibu Tupai = bijaksana karena membagi rata makanan sesuai dengan pekerjaan
maisng-masing

- Pip = Serakah karena merasa lebih tua sehingga berhak memperoleh yang lebih
besar

- Titu dan Puti = mudah iri hati karena merasa pembagian tidak rata

b. Kondisi tokoh dalam kehidupan nyata

- Tua Rusa = memakan rumput, tidak memakan kenari

- Keluarga tupai = ibu tupai memberi makanan kepada anak-anaknya tetapi tidak
membaginya rata

2.Teks Fabel 1 : Belalang Sembah

1. Kebun anggur

Bukti : Suatu hari di sebuah kebun anggur, tinggallah sebuah keluarga Semut dengan anggota
jumlahnya yang sangat banyak.

2. Pohon-pohon

Bukti : Berbeda halnya degan seekor Belalang sembah, Belalang sembah memiliki mata yang
besar dan tangan yang panjang mereka sering hidup di pohon-pohon seperti halnya para
Semut.

3. Di dekat sarang semut

Bukti : Suatu hari Sang Belalang sembah menari di dekat sarang Semut.

4. Rumah semut

Bukti : Musim dingin tiba. Belalang belum sempat mengumpulkan makanan karena sibuk
menari. Belalang kelaparan dan lari ke rumah Semut.
Teks fabel 2 : Sesama Saudara Harus Berbagi

1. Kediaman keluarga Pip

2. Di sebuah desa

Bukti : Suatu pagi indah dengan matahari yang cerah, Pak Tua Rusa mengunjungi kediaman
keluarga Pip si Tupai di sebuah desa.
SOAL

1. Menentukan Tokoh dan Watak Tokoh

Bagaimana watak tokoh dalam fabel di atas?

Nama Tokoh Watak Tokoh Bukti pada teks

Ulu -> SOMBONG, TAPI MAU MEMPERBAIKI DIRI

Ikan -> SABAR, TIDAK MUDAH TERPANCING EMOSI

Semut -> SABAR, TIDAK MUDAH TERPANCING EMOSI

Burung -> BIJAK

a) Apa latar fabel di atas? Apakah mungkin latar fabel di atas diubah

menjadi rumah atau sekolah?

JAWABAN:

LATAR FABEL TERSEBUT ADALAH DI PINGGIRAN KOLAM DI SUATU SORE.


LATAR DAPAT DIUBAH MENJADI SEKOLAH, ASAL MEMILIKI UNSUR KOLAM ATAU
SUNGAI DAN POHON.

b) Pesan apa yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui fabel diatas?

JAWABAN:

KITA TIDAK BOLEH SOMBONG DENGAN KELEBIHAN KITA KARENA SETIAP


ORANG DICIPTAKAN ISTIMEWA DENGAN KELEBIHAN MASING-MASING.

2. Menentukan Rangkaian Peristiwa

Uraikan isi fabel di atas menggunakan bahasamu sendiri dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut!

a) Urutkan kejadian yang dialami oleh Ulu di atas dalam tabel di

Awalnya ULU PERGI KE PINGGIR KOLAM.

Tiba-tiba HUJAN TURUN, IA SENANG.

Lalu IA BERTEMU DENGAN SEMUT DAN MENGEJEKNYA KARENA DIANGGAP TAK SUKA
HUJAN.

Selanjutnya .IA BERTEMU DENGAN IKAN DAN MENGEJEKNYA KARENA DIANGGAP TAK
BISA MENIKMATI HUJAN.

Kemudian IA BERTEMU DENGAN BURUNG DAN IA DITEGUR KARENA SOMBONG DAN


MERENDAHKAN MAKHLUK LAIN.

Akhirnya ULU SADAR AKAN KESALAHANNYA.

b) Mengapa Ulu meremehkan teman-temannya?

JAWABAN:

ULU MEREMEHKAN TEMAN-TEMANNYA KARENA MENGANGGAP HANYA DIRINYA


YANG BISA MENIKMATI HUJAN SEBEBAS-BEBASNYA.
c) Ceritakan proses Ulu akhirnya menyadari kesalahannya!

Awalnya ULU PERGI KE PINGGIR KOLAM. Tiba-tiba HUJAN TURUN, IA SENANG.


Lalu IA BERTEMU DENGAN SEMUT DAN MENGEJEKNYA KARENA DIANGGAP TAK SUKA
HUJAN. Selanjutnya .IA BERTEMU DENGAN IKAN DAN MENGEJEKNYA KARENA
DIANGGAP TAK BISA MENIKMATI HUJAN. Kemudian IA BERTEMU DENGAN BURUNG DAN
IA DITEGUR KARENA SOMBONG DAN MERENDAHKAN MAKHLUK LAIN. Akhirnya ULU
SADAR AKAN KESALAHANNYA.

d) Daftarlah karakter manusia yang diibaratkan pada binatang dan karakter binatang asli pada
fabel di atas!

karakter manusia yang diibaratkan pada binatang:

1) Ulu ((si katak hijau) : suka merrendahkan orang lain karena merasa dirinya lebih sempurna

2) Semut dan ikan: marah karena merasa rendah diri

3) Burung : menasehati apabila menemukan seseorang yang berbuat tidak baik.

karakter binatang asli :

1) Katak hijau : ramai ketika musim hujan telah tiba.

2) semut dan ikan : pendiam dan hanya datang ketika ada makanan, selebihnya berkeliaran
mencari makan.

3) burung : tenang dan hanya bersuara apabila memanggil atau bersuara dengan burung
lainnya.
Gajah yang Baik Hati
Struktur Kalimat
Orientasi Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah,
dan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalanjalan mencari air.
Komplikasi Di tengah perjalanan dia melihat kolam dengan air yang sangat jernih. Tanpa
pikir panjang dia langsung terjun ke dalam kolam. Tindakan Kancil sangat
ceroboh, dia tidak berpikir bagaimana cara ia naik ke atas. Beberapa kali
Kancil mencoba untuk memanjat tetapi ia tidak bisa sampai ke atas.

Si Kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya berteriak meminta tolong.


Teriakan si Kancil ternyata terdengar oleh Si Gajah yang kebetulan melewati
tempat itu. ‘’Hai, siapa yang ada di kolam itu?’’

‘’Aku.. si Kancil sahabatmu.’’

Kancil terdiam sesaat mencari akal agar Gajah mau menolongnya.

‘’Tolong aku mengangkat ikan ini.’’

“Yang benar kau mendapat ikan?’’

‘’Bener..benar! Aku mendapatkan ikan yang sangat besar.’’

Gajah berpikir sejenak. Bisa saja ia turun ke bawah dengan mudah tetapi
bagaimana jika naiknya nanti.

‘’Kau mau memanfaatkanku, ya Cil?’’ Kau akan menipuku untuk


kepentingan dan keselamatanmu sendiri?’’ Tanya Gajah. Kancil hanya
terdiam.

‘’Sekali-kali kamu harus diberi pelajaran,’’ kata Gajah sambil meninggalkan


tempat itu. Gajah tidak mendengarkan teriakan Kancil. Kancil mulai putus
asa. Semakin lama berada di tempat itu Kancil mulai merasa kedinginan.
Hingga menjelang sore tidak ada seekor binatang yang mendengar
teriakannya.

‘’Aduh gawat! Aku benar-benar akan kaku di tempat ini.’’ Dia berpikir apa
ini karma karena dia sering menjaili teman-temannya.
Resolusi Tidak lama, tiba-tiba Gajah muncul lagi. Kancil meminta tolong kembali.

“Bagaimana Cil?”

“Tolong aku, aku berjanji tidak akan iseng lagi”


“Janji?” gajah menekankan.

‘’Sekarang apakah kamu sudah sadar? Dan akan berjanji tidak akan menipu,
jahil, iseng dan perbuatan yang merugikan binatang lain?’’

‘’Benar Pak Gajah, saya benar-benar berjanji.’’ Gajah menjulurkan


belalainya yang panjang untuk menangkap Kancil dan mengangkatnya ke
atas. Begitu sampai di atas Kancil berkata.

‘’Terima kasih Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu
ini.’’
Koda Sejak itu Kancil menjadi binatang yang sangat baik. Ia tidak lagi berbuat
iseng seperti yang pernah ia lakukan pada beruang dan binatangbinatang
yang lainya.

Memang kita harus berhati-hati kalau bertindak. Jika tidak hati-hati akan
celaka. Jika kita hari-hati kita akan selamat. Bahkan bisa menyelamatkan
orang lain

Panduan

Ciri
Struktur
Orientasi Ciri isi :
Pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik
Komplikasi Ciri isi

1. Hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu


memuncak.
2. Komplikasi dimulai dari munculnya masalah sehingga masalah
mencapai komplikasi/ klimak (masalah memuncak)

Resolusi Ciri isi


Penyelesaian masalah
Koda Ciri isi
Nilai moral yang diungkapkan pengarang secara impisit pada akhir cerita

(Khusus 218 - )

berisi nilai moral yang diungkapkan oleh si penulis

ciri ciri bahasa yang digunakan bersifat naratif,dialog mengandun kalimat


langsung,menggunakan kalimat sehari hari
tokoh dan penokohan pada teks fable (Hal, 222 )

pembahasan:

1) Tokoh : Kuda

watak : Licik tetapi kurang cerdas

pengembangan watak : menggunakan kulit harimau untuk menggoda dan mengejek binatang
lainnya

bukti dalam teks:

- Terlintaslah di benak kuda itu untuk menakuti binatang-binatang hutan yang melewati dirinya
(paragraf 3 kalimat pertama)

- Kuda itu tertawa terbahak-bahak melihat domba-domba itu pontang-panting berlari (paragraf 4
kalimat terakhir)

- Saat jaraknya sudah sangat dekat dengan kucing hutan, kuda itu mengaum seperti halnya
seekor harimau, tetapi rupanya dia tidak sadar bahwa bukannya mengaum, dia malah
meringkik (paragraf 6)

2) tokoh : domba

watak : penakut dan mudah percaya

pengembangan watak : Lari kalang kabut ketika melihat kuda berkulit harimau meloncat di
depannya

bukti dalam teks:

Mereka takut dengan kulit harimau yang dikenakan kuda itu. “Tolong, ada harimau! Lari, cepat
lari!” teriak salah satu domba.

3) tokoh : tapir

watak : geraknya lambat

pengembangan watak : geraknya lambat tetapi dapat berlari dengan kencang ketika terkejut

bukti dalam teks:

Tibalah saat kuda itu meloncat ke arah tapir itu, ia terkejut dan lari tunggang-langgang menjauhi
kuda yang memakai kulit harimau itu

4) tokoh : kucing hutan

watak : berani, cerdas, dan berpikir sebelum bertindak

pengembangan watak : mengamati dahulu sebelum bertindak dan berani menegur kuda berkulit
harimau

bukti dalam teks:

- Mendengar suara itu,kucing hutan menoleh ke belakang dan melihat seekor kuda berkulit
harimau. Sesaat, kucing hutan itu siap-siap mengambil langkah seribu,tetapi ia malah tertawa
terbahak-bahak sembari berkata, “Saat aku melihatmu memakai kulit harimau itu, aku pasti
akan lari ketakutan,tapi rupanya suaramu itu ringkikan kuda, jadi aku tidak takut, hahaha!
Pembahasan:
1. rajin
Sinonim = tekun, sungguh-sungguh dalam bekerja
Antonim = malas
2. ceroboh
Sinonim = gegabah
Antonim = berhati-hati, teliti
3. sombong
Sinonim = tinggi hati
Antonim = rendah hati
4. baik budi
Sinomin = baik hati, berhati mulia
Antonim = berhati buruk
5. hemat
Sinonim = cermat
Antonim = boros
6. berhati mulia
Sinonim = baik hati
Antonim = berhati buruk
7. jujur
Sinonim = terus terang
Antonim = bohong
8. peduli
Sinonim = menghiraukan, memperhatikan, mengacuhkan
Antonim = apatis
9. malas
Sinonim = segan
Antonim = rajin
10. suka mengalah
Sinonim = sabar
Antonim = pemarah
11. pendendam
Sinonim = pemarah
Antonim = lapang dada, sabar
12. sabar
Sinonim = lapang dada
Antonim = gegabah
13. tinggi hati
Sinonim = sombong, angkuh
Antonim = rendah hati
14. rendah hati
Sinonim = sabar
Antonim = sombong, angkuh, tinggi hati
15. dermawan
Sinonim = suka memberi
Antonim = pelit, serakah
16. bersahaja
Sinonim = sederhana
Antonim = suka pamer
17. tekun
Sinonim = rajin
Antonim = malas
18. cerdas
Sinonim = pintar
Antonim = bodoh, dungu
19. licik
Sinonim = curang
Antonim = bijaksana
20. serakah
Sinonim = tamak
Antonim = bersahaja, sederhana
21. jahil
Sinonim = usil, suka menggoda
Antonim = tenang
22. kikir
Sinonim = pelit
Antonim = dermawan
23. cekatan
Sinonim = lincah, tanggap
Antonim = diam, pasif
Puisi rakyat adalah puisi lama yang tidak diketahui siapa pengarangnya dan terikat oleh
aturan-aturan atau kaidah-kaidah, seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris
dalam tiap bait dan juga pengulangan kata yang bisa di awal maupun di akhir sajak
atau rima.
Pembahasan
Puisi rakyat terbagi menjadi tiga, yaitu
Pantun adalah bentuk puisi rakyat yang berisi ungkapan perasaan dan pikiran yang
dapat menghibur sekaligus menegur.
Gurindam adalah bentuk puisi rakyat ang syarat dengan nilai agama dan moral
Syair adalah puisi rakyat yang tiap-tiap bait terdiri atas empat larik (baris) yang
berakhir dengan bunyi yang sama

Anda mungkin juga menyukai