Pada pantun, baris pertama dan kedua berupa sampiran. Jadi tidak memiliki arti. Sedangkan baris ketiga
dan keempat adalah isi dari pantun tersebut.
(Isi) Jangan diikuti tabiat ayam, = jangan meniru perilaku seperti ayam
(Isi) Bertelur sebiji riuh sekampung = yang menggumbar kebaikan atau prestasi yang baru saja dilakukan
Jadi, jangan mengumbar kebaikan atau prestasi yang baru saja dilakukan untuk memperoleh pujian.
Hal 174
A) carilah makna kata sulit pada pantun tersebut
B) uraikan dengan! bahasamu sendiri tentang pantun tersebut!
C) tulislah kembali nasihat dan ajakan yang terdapat dalam pantun!
D) bandingakan isi nilai-nilai/ tindakan baik yang terdapat pada pantun karya nenek
moyang dan karya generasi sekarang!
Pantun 1
Makna sulit:
Surut: berkurang
Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: Tidak mengikuti perilaku ayam yang bertelur satu tetapi
sangat ramai.
Nasihat dan ajakan: Jangan membesar-besarkan masalah yang kecil atau tidak penting.
Pantun 2
Makna sulit:
Galas: pikulan
Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: budi baik baik dibalas atau tidak, asal budi pasti akan
diingat
Nasihat dan ajakan: Tidak usah mengharapkan balas budi atas kebaikan yang telah dilakukan
karena kebaikan akan selalu dikenang
Pantun 3
Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: Jika kita berada di tempat lain yang jauh, kita harus
bisa menjaga diri.
Nasihat dan ajakan: kita harus pintar membawa diri di negeri yang bukan merupakan tempat
tinggal kita.
Pantun 4
Makna sulit
Hujung: ujung
Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: Untaian budi oleh orang yang kita kasihi, akan selalu
dikenang sampai akhir zaman
Nasihat dan ajakan: setiap budi dan kasih sayang yang kita berikan akan selalu menjadi
kenangan bagi yang kita kasihi
Pantun 5
Makna sulit:
Kendala: masalah
Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: Meski hidup banyak masalah, kita harus tetap
bersemangat.
Nasihat dan ajakan: meski banyak mengalami cobaan, kita harus menjalaninya dengan penuh
semangat
Pantun 6
Makna sulit:
Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: Hidup harus penuh semangat dan jangan mudah
menyerah
Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: berusaha menjadi contoh yang baik dengan meraih
cita-cita dan prestasi
Nasihat dan ajakan: kita harus berusaha melakukan yang terbaik dalam meraih prestasi
Pantun 8
Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: berusaha mengejar cita-cita sambil berdoa dan bekerja
keras
Nasihat dan ajakan: Kita harus berdoa dan kerja keras untuk mencapai cita-cita yang kita
inginkan
Bandingkan isi/nilai-nilai tindakan baik yang terdapat pada pantun karya nenek moyang dan
karya generasi sekarang.
Nilai sosial
Keterangan:
Tindakan baik yang disarankan pada pantun karya nenek moyang dalam nilai sosial adalah menyarankan
tata cara dalam hidup bermasyarakat, seperti saling menghargai, saling membantu.
nilai moral
Keterangan:
Tindakan baik yang disarankan pada pantun karya nenek moyang dalam nilai moral adalah menyarankan
sikap dan tingkah laku seseorang agar sesuai dengan norma-norma kemasyarakatan, seperti sopan
santun dan tata krama.
Pantun masa kini
nilai pendidikan
Keterangan
Tindakan baik yang disarankan pada pantun karya masa kini dalam nilai pendidikan adalah menyarankan
agar belajar dengan sungguh-sungguh agar cita-cita dapat tercapai.
nilai agama
Keterangan:
Tindakan baik yang disarankan pada pantun karya masa kini dalam nilai agama adalah menyarankan
agar selalu berdoa dalam setiap usaha yang dilakukan.
versi lainnya Hal. 174
PEMBAHASAN
A) Tabiat, Bergalas, Buli-buli, Rantau, Kendala, Selasih, Keladi, Jala
B) - Biasakan bersikap tenang dan jangan ribut hanya karena hal kecil
- Berbuat baiklah kepada siapapun dan sebab budi akan dikenang
- Jagalah diri dan tingkah laku di kampung atau tempat orang lain
- Budi baik akan terkenang sepanjang jaman
- Walaupun kita mempunyai banyak masalah, kita harus tetap semangat
- Selalu semangat dalam menghadapi hidup, janganlah mudah patah semangat dan terpuruk
- Teruslah menjadi teladan bagi orang lain, raihlah cita-cita dan prestasi
- Kita harus berusaha dan berdoa dalam menggapai cita-cita
- Nilai sosial
Keterangan
Menyarankan tata cara dalam hidup bermasyarakat, seperti saling menghargai, saling membantu
- Nilai moral
Keterangan
Menyarankan sikap dan tingkah laku seseorang agar sesuai dengan norma-norma kemasyarakatan seperti
sopan santun dan tata karma
- Nilai pendidikan
Keterangan
Menyarankan agar belajar dengan sungguh-sungguh agar cita-cita dapat tercapai
- Nilai agama
Keterangan
Menyarankan agar selalu berdoa dalam setiap usaha yang dilakukan
PEMBAHASAN
No.2 Jika kita membantu harus ikhlas jangan ada rasa pamrih
No.3 Jika kita berada dimanapun maka kita harus tau aturan dari daerah yang
kita tempati
No.4 Jika ada orang yang berbuat baik kepada kita, kita harus mengenang
orang yang berbuat baik kepada kita
No.5 Kita jadi manusia harus berjuang terus dan jangan mudah menyerah jika
kita menghadapi sebuah tantangan
No.6 Jika kita mengalami keadaan terpuruk maka kita harus tetap semangat
jangan mudah putus asa/terpuruk
No.7 Jika kita ingin pintar dan menjadi teladan maka kita harus terus rajin
berusaha dan menjadi teladan
No.8 Jika kita ingin menggapai cita cita kita, kita harus berusaha dan bekerja
keras supaya kita dapat menggapai cita cita kita
Makna kata sulit pada gurindam tersebut adalah
dengki = iri
berakal = berpikir
Gurindam 1:
nilai: sosial
nasihat: untuk mengetahui seseorang baik atau tidak, bisa dilihat dari tingkah lakunya.
Gurindam 2:
nilai: pendidikan
nasihat: bila ingin pintar, jangan malu bertanya dan belajar pada orang yang lebih pintar.
Gurindam 3:
nilai: moral
nasihat: selalu bertindak dengan akal yang sehat sebagai pembelajaran hidup di dunia.
Gurindam 4:
nilai: moral
nasihat: rasa iri adalah penyakit hati yang akan terus ada apabila sudah berurat akar di
dalam hati.
Gurindam 5:
nilai: moral
nasihat: dalam berbicara sebaiknya dipikirkan terbih dahulu agar tidak terjadi masalah di
kemudian hari.
Gurindam 6:
nilai: moral
nasihat: apabila ada orang yang marah, jangan dibela karena yang marah akan semakin
kehilangan kendali
Pembahasan
Gurindam adalah salah satu puisi lama yang sarat dengan nilai-nilai.
terdiri atas dua baris dalam sebait . Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian dan
baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama (isi atau
maksud gurindam terdapat pada baris kedua)
tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
Syair bait 1
Membetuli: memperbaiki
Syair bait 2
Syair bait 3
Kemudi: perkakas pada kendaraan yang gunanya untuk mengatur arah perjalanan
Insan: manusia
Syair bait 4
Laju: cepat
Syair bait 5
Ayar: air
Sauh: jangkar
Taksir: Kira-kira
Kabir: mahabesar
Perhatikan tabel pada halaman 178. Simpulan nilai moral atau nasihat disesuaikan dengan bait-
bait syair dan nilai moral.
Bait syair 1
Syair perahu tersebut berupa nasihat kepada para pemuda (generasi muda) dengan
memperbaiki tujuan hidup
Bait syair 2
Hal itu disebabkan oleh adanya hidup yang tidak akan kekal selamanya dan pasti akan ke
akhirat juga.
Bait syair 3
Pemuda perlu membekali diri dengan ilmu dan amal yang baik agar hidup menjadi berguna
Bait syair 4
Dengan amalan kita yang baik maka kita akan mendapat kebahagian di dunia dan di akhirat
Bait syair 5
Apabila telah membekali diri dengan ilmu dan amal yang baik, maka sempurnalah kehidupan
kita yang kita jalan
Perbedaan pantun, syair, dan gurindam yaitu
Jumlah baris
Jumlah kata
Struktur
Pada pantun, baris pertama dan kedua berupa sampiran, baris ketiga dan keempat berupa isi.
pada gurindam, isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua karena baris kedua berisi
jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.
Kandungan isi
Pada pantun, berupa nasihat atau teguran secara tidak langsung dengan kata-kata yang
menghibur.
Pembahasan
struktur pantun
kandungan isi
(Hal. 198 - 199 )
Rangkaian peristiwa adalah peristiwa atau kejadian-kejadian yang dialami oleh tokoh secara
berurutan.
Pembahasan
peristiwa 3 = Sang Belalang sembah heran dengan apa yang dilakukan Semut lalu dia
bertanya kepada salah satu Semut tentara yang sedang berjaga di dekat para Semut pekerja
kenapa para semut membawa makanan yang sangat banyak itu masuk kesarang mereka.
Rangkaian peristiwa yang terdapat padafabel 2 (Sesama Saudara Harus Berbagi) yaitu
peristiwa 1 = Pak Tua Rusa mengunjungi keluarga Pip untuk memberikan oleh-oleh.
peristiwa 2 = Ibu Pip masuk ke dalam rumah dan memanggil anak-anaknya dan meminta
mereka membaginya sama rata
peristiwa 3 = Titu dan Puti menangis karena Pip tidak membagi rata
peristiwa 4 = Ibu Pip yang membaginya. Empat untuk Pip, karena lebih besar. Dan si kembar
masing-masing mendapat tiga, karena Pip harus mengurus rumah dan mencari makan.
(Hal. 200 - 2.. )
pembahasan:
Tulislah hasil simpulanmu tentang ciri Fabel pada tabel di bawah ini!
Unsur fabel
1) Tema
tema tentang kehidupan binatang yang menggambarkan budi pekerti manusia yang diibaratkan
pada binatang
2) Latar
3) tokoh
4) konflik
5) amanat
Watak adalah sifat yang memengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku.
Pembahasan
Perbedaan watak tokoh binatang dan kondisi asli dalam kehidupan nyata yaitu
- Ibu Tupai = bijaksana karena membagi rata makanan sesuai dengan pekerjaan
maisng-masing
- Pip = Serakah karena merasa lebih tua sehingga berhak memperoleh yang lebih
besar
- Titu dan Puti = mudah iri hati karena merasa pembagian tidak rata
- Keluarga tupai = ibu tupai memberi makanan kepada anak-anaknya tetapi tidak
membaginya rata
1. Kebun anggur
Bukti : Suatu hari di sebuah kebun anggur, tinggallah sebuah keluarga Semut dengan anggota
jumlahnya yang sangat banyak.
2. Pohon-pohon
Bukti : Berbeda halnya degan seekor Belalang sembah, Belalang sembah memiliki mata yang
besar dan tangan yang panjang mereka sering hidup di pohon-pohon seperti halnya para
Semut.
Bukti : Suatu hari Sang Belalang sembah menari di dekat sarang Semut.
4. Rumah semut
Bukti : Musim dingin tiba. Belalang belum sempat mengumpulkan makanan karena sibuk
menari. Belalang kelaparan dan lari ke rumah Semut.
Teks fabel 2 : Sesama Saudara Harus Berbagi
2. Di sebuah desa
Bukti : Suatu pagi indah dengan matahari yang cerah, Pak Tua Rusa mengunjungi kediaman
keluarga Pip si Tupai di sebuah desa.
SOAL
a) Apa latar fabel di atas? Apakah mungkin latar fabel di atas diubah
JAWABAN:
b) Pesan apa yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui fabel diatas?
JAWABAN:
Uraikan isi fabel di atas menggunakan bahasamu sendiri dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut!
Lalu IA BERTEMU DENGAN SEMUT DAN MENGEJEKNYA KARENA DIANGGAP TAK SUKA
HUJAN.
Selanjutnya .IA BERTEMU DENGAN IKAN DAN MENGEJEKNYA KARENA DIANGGAP TAK
BISA MENIKMATI HUJAN.
JAWABAN:
d) Daftarlah karakter manusia yang diibaratkan pada binatang dan karakter binatang asli pada
fabel di atas!
1) Ulu ((si katak hijau) : suka merrendahkan orang lain karena merasa dirinya lebih sempurna
2) semut dan ikan : pendiam dan hanya datang ketika ada makanan, selebihnya berkeliaran
mencari makan.
3) burung : tenang dan hanya bersuara apabila memanggil atau bersuara dengan burung
lainnya.
Gajah yang Baik Hati
Struktur Kalimat
Orientasi Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah,
dan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalanjalan mencari air.
Komplikasi Di tengah perjalanan dia melihat kolam dengan air yang sangat jernih. Tanpa
pikir panjang dia langsung terjun ke dalam kolam. Tindakan Kancil sangat
ceroboh, dia tidak berpikir bagaimana cara ia naik ke atas. Beberapa kali
Kancil mencoba untuk memanjat tetapi ia tidak bisa sampai ke atas.
Gajah berpikir sejenak. Bisa saja ia turun ke bawah dengan mudah tetapi
bagaimana jika naiknya nanti.
‘’Aduh gawat! Aku benar-benar akan kaku di tempat ini.’’ Dia berpikir apa
ini karma karena dia sering menjaili teman-temannya.
Resolusi Tidak lama, tiba-tiba Gajah muncul lagi. Kancil meminta tolong kembali.
“Bagaimana Cil?”
‘’Sekarang apakah kamu sudah sadar? Dan akan berjanji tidak akan menipu,
jahil, iseng dan perbuatan yang merugikan binatang lain?’’
‘’Terima kasih Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu
ini.’’
Koda Sejak itu Kancil menjadi binatang yang sangat baik. Ia tidak lagi berbuat
iseng seperti yang pernah ia lakukan pada beruang dan binatangbinatang
yang lainya.
Memang kita harus berhati-hati kalau bertindak. Jika tidak hati-hati akan
celaka. Jika kita hari-hati kita akan selamat. Bahkan bisa menyelamatkan
orang lain
Panduan
Ciri
Struktur
Orientasi Ciri isi :
Pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik
Komplikasi Ciri isi
(Khusus 218 - )
pembahasan:
1) Tokoh : Kuda
pengembangan watak : menggunakan kulit harimau untuk menggoda dan mengejek binatang
lainnya
- Terlintaslah di benak kuda itu untuk menakuti binatang-binatang hutan yang melewati dirinya
(paragraf 3 kalimat pertama)
- Kuda itu tertawa terbahak-bahak melihat domba-domba itu pontang-panting berlari (paragraf 4
kalimat terakhir)
- Saat jaraknya sudah sangat dekat dengan kucing hutan, kuda itu mengaum seperti halnya
seekor harimau, tetapi rupanya dia tidak sadar bahwa bukannya mengaum, dia malah
meringkik (paragraf 6)
2) tokoh : domba
pengembangan watak : Lari kalang kabut ketika melihat kuda berkulit harimau meloncat di
depannya
Mereka takut dengan kulit harimau yang dikenakan kuda itu. “Tolong, ada harimau! Lari, cepat
lari!” teriak salah satu domba.
3) tokoh : tapir
pengembangan watak : geraknya lambat tetapi dapat berlari dengan kencang ketika terkejut
Tibalah saat kuda itu meloncat ke arah tapir itu, ia terkejut dan lari tunggang-langgang menjauhi
kuda yang memakai kulit harimau itu
pengembangan watak : mengamati dahulu sebelum bertindak dan berani menegur kuda berkulit
harimau
- Mendengar suara itu,kucing hutan menoleh ke belakang dan melihat seekor kuda berkulit
harimau. Sesaat, kucing hutan itu siap-siap mengambil langkah seribu,tetapi ia malah tertawa
terbahak-bahak sembari berkata, “Saat aku melihatmu memakai kulit harimau itu, aku pasti
akan lari ketakutan,tapi rupanya suaramu itu ringkikan kuda, jadi aku tidak takut, hahaha!
Pembahasan:
1. rajin
Sinonim = tekun, sungguh-sungguh dalam bekerja
Antonim = malas
2. ceroboh
Sinonim = gegabah
Antonim = berhati-hati, teliti
3. sombong
Sinonim = tinggi hati
Antonim = rendah hati
4. baik budi
Sinomin = baik hati, berhati mulia
Antonim = berhati buruk
5. hemat
Sinonim = cermat
Antonim = boros
6. berhati mulia
Sinonim = baik hati
Antonim = berhati buruk
7. jujur
Sinonim = terus terang
Antonim = bohong
8. peduli
Sinonim = menghiraukan, memperhatikan, mengacuhkan
Antonim = apatis
9. malas
Sinonim = segan
Antonim = rajin
10. suka mengalah
Sinonim = sabar
Antonim = pemarah
11. pendendam
Sinonim = pemarah
Antonim = lapang dada, sabar
12. sabar
Sinonim = lapang dada
Antonim = gegabah
13. tinggi hati
Sinonim = sombong, angkuh
Antonim = rendah hati
14. rendah hati
Sinonim = sabar
Antonim = sombong, angkuh, tinggi hati
15. dermawan
Sinonim = suka memberi
Antonim = pelit, serakah
16. bersahaja
Sinonim = sederhana
Antonim = suka pamer
17. tekun
Sinonim = rajin
Antonim = malas
18. cerdas
Sinonim = pintar
Antonim = bodoh, dungu
19. licik
Sinonim = curang
Antonim = bijaksana
20. serakah
Sinonim = tamak
Antonim = bersahaja, sederhana
21. jahil
Sinonim = usil, suka menggoda
Antonim = tenang
22. kikir
Sinonim = pelit
Antonim = dermawan
23. cekatan
Sinonim = lincah, tanggap
Antonim = diam, pasif
Puisi rakyat adalah puisi lama yang tidak diketahui siapa pengarangnya dan terikat oleh
aturan-aturan atau kaidah-kaidah, seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris
dalam tiap bait dan juga pengulangan kata yang bisa di awal maupun di akhir sajak
atau rima.
Pembahasan
Puisi rakyat terbagi menjadi tiga, yaitu
Pantun adalah bentuk puisi rakyat yang berisi ungkapan perasaan dan pikiran yang
dapat menghibur sekaligus menegur.
Gurindam adalah bentuk puisi rakyat ang syarat dengan nilai agama dan moral
Syair adalah puisi rakyat yang tiap-tiap bait terdiri atas empat larik (baris) yang
berakhir dengan bunyi yang sama