Lafal
Lafal merupakan cara seseorang atau sekelompok orang untuk mengucapkan bunyi-bunyi
bahasa. Dalam bahasa tulis, lafal tidak terlihat jelas karena lafal lebih tercermin dalam bahasa
lisan.
Tekanan
Tekanan adalah ucapan yang ditekankan pada suku kata atau kata sehingga bagian itu lebih
keras(tinggi) ucapannya dibanding bagian yang lain (KKBI, 1987:1023).
Dalam bahasa tulis tekanan tidak membedakan arti dan ditandai dengan garis bawah, sedangkan
dalam bahasa lisan tekanan berpengaruh terhadap perubahan makna.
Misalnya
1. Pak Rahman membaca koran
2. Pak Rahman membaca koran
3. Pak Rahman membaca koran
Pada kalimat (1) bagian yang ditekankan adalah pak Rahman. Kalimat tersebut
mengandung pengertian bahwa pelaku yang membaca koran adalah pak Rahman bukan orang
lain.
Pada kalimat (2) menekankan bagian kata membaca. Hal ini menyatakan bahwa yang
dilakukan
oleh
pak
Rahman
adalah
membaca
bukan
membeli,
atau
yang
lain.
Pada kalimat ke (3) menekankan bagian kata koran. Kalimat tersebut mengandung
pengertian bahwa yang dibaca oleh pak Rahman adalah koran bukan komik atau yang lain.
Intonasi
Intonasi adalah naik turun atau tinggi rendahnya nada dalam pelafalan kalimat (lagu kalimat).
Contoh
1) Siapa yang tidak masuk kelas hari ini?
2) Hari ini Ayu tidak masuk kelas.
3) Besok pagi pekerjaan ini harus selesai ya! kata
ibu guru
a. Kalimat tanya
Intonasi naik dan agak panjang serta menggunakan lambang tanda tanya di akhir kalimat (?).
b. Kalimat berita
Intonasi akhir turun dan menggunakan lambang tanda baca titik pada akhir kalimat (.).
c. Kalimat perintah
Intonasi tinggi dan menggunakan lambang tanda baca seru di akhir kalimat (!).
Jeda
Jeda merupakan waktu berhenti atau hentian sebentar dalam ujaran. Jeda juga berpengaruh
terhadap perubahan makna.
Contoh
1) Kata adik, Ibu Yani itu guru yang pandai.
2) Kata adik ibu, Yani itu guru yang pandai.
3) Kata adik ibu Yani, itu guru yang pandai.