Anda di halaman 1dari 8

FONOLOGI

Dosen pengampu: Dr. Dudung Burhanudin, M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 7

Anaya Putri Nabila (2305135645)

Pritha Chairai (2305114691)

Selvi Anggraini (2305127286)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN UNVERSITAS RIAU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini diharapkan mampu membantu kami dalam memperdalam mata kuliah
Fonologi dalam kegiatan belajar. Selain itu, makalah ini diharapkan agar dapat menjadi
referensi para mahasiswa agar bisa mengetahui dan mendalami tentang Intonasi dan Nada
Suara.

Oleh karena itu, makalah ini diharapkan agar mahasiswa mengetahui apa itu
Intonasi dan Nada Suara. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada mahasiswa yang
sudah berkenan menyimak dari penjelasan kelompok kami dengan tulus dan ikhlas.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami dan teman-teman.
INTONASI DAN NADA SUARA

Pengertian Intonasi

Istilah intonasi di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri, memiliki pengertian
sebagai sebuah lagu kalimat. Sedangkan dalam pengertian lain menyebut bahwa intonasi
merupakan ketepatan serta irama dalam sebuah kalimat. Merujuk pada buku pendidikan Bahasa
Indonesia, pengertian dari intonasi yaitu lagu kalimat maupun ketepatan penyajian pada tinggi
rendahnya sebuah nada kalimat.

Misalkan, perhatikan pada tiga kalimat berikut ini:

Apa maksudnya?

Kita harus bekerja keras.

“Besok pagi pekerjaan ini harus selesai” kata Ibu.

Dengan memperhatikan contoh di bagian atas, maka lagu dalam kalimat maupun intonasinya pun
akan terlihat seperti ini

Kalimat 1: intonasi naik.

Kalimat 2: intonasi datar.

Kalimat 3: intonasi menurun.

Ketika contoh pada tiga kalimat itu dibaca, maka dalam bunyi intonasinya juga akan terlihat.

Dalam bentuk struktur penulisan, intonasi bisa dipengaruhi pada tanda baca seperti koma (,), titik
(.), tanda tanya (?), serta tanda seru (!).
Macam-Macam Intonasi

1. Tekanan Dinamik

Tekanan dinamik dalam intonasi adalah keras lembutnya nada ketika diucapkan pada setiap kata
yang telah keluar dari mulut. Contohnya yang seperti pada kalimat dibawah ini. Ucapakanlah
pada kalimat yang bercetak kapital yang sudah tersedia.

‘SAYA membeli buku ini.’ Yang ditekankan dalam kalimat barusan merupakan kata ‘saya’.

(SAYA, bukan kamu ataupun dia)

‘Saya MEMBACA buku ini.’

Yang ditekankan dari contoh pengertian intonasi kedua ini merupakan kata ‘membaca dalam
kalimatnya.

(MEMBACA, bukan menjual ataupun membeli)

‘Saya meminjam BUKU ini.’

2. Tekanan Nada (Tinggi)

Selanjutnya adalah tekanan nada (tinggi). Sekarang kita coba untuk berucap maupun berbicara
menggunakan aksen atau nada yang jarang sekali kita pakai. Nanti kita merasakan akan ada
serangkaian kalimat yang telah baru saja ucapkan dengan nada yang naik maupun turun di setiap
katanya serta pastinya berubah-ubah. Jadi tekanan nada yang dimaksud disini yaitu tinggi
rendahnya dalam sebuah nada.

3. Tekanan Tempo

Kita sering mendengar soal Tempo. Pada intonasi ini juga terdapat sebuah tempo, yang biasa
juga disebut dengan tekanan tempo. Tekanan tempo ini adalah pengucapan yang diperlambat
maupun dipercepat secara sengaja. Tekanan tempo ini sendiri dipergunakan untuk sebagai
mempertegas makna maupun dari ucapan mulut.

Dalam sebuah percobaannya, kita dapat mulai berlatih dengan membaca naskah yang memiliki
tempo yang berbeda. Membaca teks dengan cepat maupun lambat silih berganti. Atur sedemikian
hingga sampai kita merasa terbiasa pada tempo yang telah buat.
Fungsi Intonasi dalam Berbicara dan Keseharian

1. Membentuk makna

Fungsi intonasi yaitu dalam berjalannya kehidupan sehari-hari yang pertama merupakan untuk
membentuk makna dalam sebuah kalimat. Hal ini bisa memberikan kesan maupun makna
tertentu dari sebuah informasi yang sudah disampaikan.

2. Mementingkan suatu bagian dalam kalimat

Fungsi selanjutnya yaitu untuk bisa mementingkan dalam suatu bagian pada sebuah kalimat, hal
ini seringkali ditandai dengan adanya penekanan dalam kata tertentu. Penekanan ini yang
memengaruhi dalam pengertian serta makna pada sebuah kalimat.

3. Menimbulkan kesan tertentu

Fungsi intonasi yang selanjutnya merupakan untuk bisa menimbulkan sebuah kesan tertentu
seperti layaknya gembira, sedih, dan juga lain sebagainya.

4. Menarik Perhatian

Fungsi yang terakhir ini adalah untuk bisa menarik perhatian dari penerima pesan. Dari adanya
variasi nada dalam sebuah penekanan sebuah kata tersebut dapat membuat penerima pesan akan
senang untuk bisa mendengarkannya.

Jenis intonasi.

Terdapat beberapa jenis intonasi, penjelasan lengkapnya sebagai berikut

a. Intonasi dinamik

Intonasi dinamik ini adalah sebuah tekanan keras dalam suku kata serta yang berfungsi untuk
bisa membedakan arti dalam suku kata tersebut. Jika dalam tekanan keras ini dipindahkan, maka
bisa sangat berpengaruh dalam perubahan maknanya.

b. Intonasi nada.
Intonasi nada ini adalah tekanan pada tinggi rendahnya suara. Suara tinggi adalah
menggambarkan keriangan, takjub, marah. Sedangkan dalam suara rendah memiliki ungkapan
kesedihan, ragu, pasrah, putus asa serta lain sebagainya.

c. Intonasi tempo.

Intonasi tempo ini adalah cepat lambatnya dalam pengucapan suku kata maupun kata. Tekanan
dalam hal ini sering kali digunakan dalam mempertegas apa yang dimaksudkan. Kita bisa
melatih dengan beberapa cara yang membaca naskah yang banyak memiliki tempo berbeda-
berbeda.

Nada Suara

Tinggi atau rendahnya bunyi terbagi dalam nada yang sebagai bagian dari unsur suprasegmental.
Nada tinggi akan berkaitan pada frekuensi getaran yang tinggi, sedangkan dalam nada yang
rendah yang berkaitan dengan sebuah frekuensi getaran yang rendah. Nada ini sungguh sangatlah
penting dalam bahasa-bahasa tona, seperti yang bahasa Thai serta Vietnam. Nada ini mampu
mengubah makna dalam pada tataran fonemis. Namun, dalam bahasa Indonesia sendiri, nada
lagi-lagi bekerja secara sintaksis.

Variasi dalam nada disebut dengan intonasi. Kita bisa membagi macam intonasi menjadi empat
jenis, yaitu:

nada rendah yang ditandai dengan angka 1;

nada sedang yang ditandai dengan angka 2;

nada tinggi yang ditandai dengan nada 3; serta

nada sangat tinggi yang ditandai dengan angka 4.

Berbeda pandangan dengan Chaer, Kridalaksana dkk., (1985: 168) menyebutkan variasi nada
sebagai titinada yang terbagi ke dalam tiga jenis, yakni dalam titinada rendah dengan simbol
angka 1, titinada sedang dengan simbol angka 2, serta dalam titinada tinggi dengan
menggunakan simbol angka 3.
Biasanya, dalam intonasi maupun titinada ini dipakai untuk menganalisis dalam bentuk
deklaratif, interogatif, serta imperatif. Perhatikan dengan tiga contoh yang ada di bawah ini yang
dikutip dari pada Halim pada Chaer (2007).

1. Rumah sekarang mahal

2 33n 2 33n 2 31t

2. Apa rumah sekarang mahal?

2– 33n 2 – 33n 2 31t

3. Bacalah buku itu!

2– 32t 2 11t

Dalam tiga contoh di atas, huruf t yang berarti ‘turun’ dan huruf n yang berarti ‘naik’. Kemudian
dalam tanda setrip (-) yang berarti nada datar.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-intonasi/

Anda mungkin juga menyukai