Anda di halaman 1dari 13

POLITEKNIK NEGERI PADANG

D3. TEKNIK LISTRIK

LAPORAN ELEKTRONIKA DAYA


Karakteristik Diode Daya
Karakteristik Thyristor

Disusun Oleh Kelompok 1 :


1. AHMAD ILYAS PUTRA RIANCEFI
2. ANISA
3. ADITYA YOLANDA SYAHPUTRA
4. FARHAN IBNU RIZVIQULLAH

Dosen Pembimbing : Nofri Dodi,St,M.Pd,Mt

TP.2022/2023
POLITEKNIK NEGERI PADANG
D3. TEKNIK LISTRIK

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
karunian-Nya kami dapat menyelesaikan laporan Elektronika Daya. Sholawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Daya
yang berfungsi sebagai kegiatan untuk meningkatkan dan mengembangkan
kreativitas kerja mahasiswa.
Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan ini. Kami menyadari bahwa laporan yang
kami buat ini memiliki kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun dari semua pihak. Mudah-mudahan laporanini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum wr. wb

Padang, 11 September 2022

Penyusun
POLITEKNIK NEGERI PADANG
D3. TEKNIK LISTRIK

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengetahui tipe,aplikasi dan fungsi dari Diode
Daya
b. Mahasiswa dapat mengetahui Karakteristik Diode Daya
c. Mahasiswa dapat mengetahui jenis, dan fungsi Thyristor
d. Mahasiswa dapat mengetahui Karakteristik Thyristor
POLITEKNIK NEGERI PADANG
D3. TEKNIK LISTRIK

BAB II
TEORI DASAR

A. Diode Daya

1. Pengertian Diode Daya

Simbol Diode Daya

Dioda daya merupakan salah satu komponen semikonduktor yang


banyak digunakan dalam rangkaian elektronika daya seperti pada rangkaian
penyearah, freewheeling (bypass) pada regulator-regulator penyakelaran,
rangkaian pemisah, rangkaian umpan balik dari beban ke sumber, dan lain-
lain. Dalam penerapannya, seringkali dioda daya dianggap sebagai saklar
ideal walaupun dalam prakteknya ada perbedaan.
Dioda daya merupakan salah satu komponen semikonduktor yang
banyak digunakan dalam rangkaian elektronika daya seperti pada rangkaian
penyearah, freewheeling (bypass) pada regulator-regulator penyakelaran,
rangkaian pemisah, rangkaian umpan balik dari beban ke sumber, dan lain-
lain. Dalam penerapannya, seringkali dioda daya dianggap sebagai saklar
ideal walaupun dalam prakteknya ada perbedaan.
Dioda daya merupakan salah satu komponen semikonduktor yang
banyak digunakan dalam rangkaian elektronika daya seperti pada rangkaian
penyearah, freewheeling (bypass) pada regulator-regulator penyakelaran,
rangkaian pemisah, rangkaian umpan balik dari beban ke sumber, dan lain-
lain. Dalam penerapannya, seringkali dioda daya dianggap sebagai saklar
ideal walaupun dalam prakteknya ada perbedaan.
POLITEKNIK NEGERI PADANG
D3. TEKNIK LISTRIK

2. Prinsip Kerja Diode Daya

Prinsip kerja diode termionik ditemukan kembali oleh Thomas


Edison pada 13 Februari 1880 dan dia diberi hak paten pada tahun 1883
(U.S. Patent 307.031), namun tidak dikembangkan lebih lanjut. Braun
mematenkan penyearah kristal pada tahun 1899. Penemuan Braun
dikembangkan lebih lanjut oleh Jagdish Chandra Bose menjadi sebuah
peranti berguna untuk detektor radio.

Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang


digabungkan. Dengan demikian dioda sering disebut PN junction. Dioda
adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan
dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron
sehingga membentuk Hole. Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa
muatan.

Apabila kutub P pada dioda (biasa disebut anode) dihubungkan


dengan kutub positif sumber maka akan terjadi pengaliran arus listrik
dimana elektron bebas pada sisi N (katode) akan berpindah mengisi hole
sehingga terjadi pengaliran arus.

Sebaliknya apabila sisi P dihubungkan dengan negatif baterai /


sumber, maka elektron akan berpindah ke arah terminal positif sumber.
Didalam dioda tidak akan terjadi perpindahan elektron.

3. Fungsi Diode Daya


a. Diode daya banyak dipakai sebagai converter AC ke
DC atau yang lebih dikenal sebagai penyearah.
b. Sebagai saklar (switch)
c. Sebagai proteksi arus
d. Sebagai Isolasi tegangan

4. Karakteristik Diode Daya

Karakteristik Dioda Dan Cara Kerjanya


Untuk dapat memahami bagaimana cara kerja dioda pada rangkaian Elektronik kita
dapat meninjau 3 situasi sebagai berikut ini yaitu :
POLITEKNIK NEGERI PADANG
D3. TEKNIK LISTRIK

1. Dioda diberi tegangan nol


2. Dioda diberi tegangan negatif
3. Dioda diberi tegangan positif

a. Dioda Diberi Tegangan Nol

Ketika dioda diberi tegangan nol maka tidak ada medan listrik yang menarik
elektron dari katoda. Elektron yang mengalami pemanasan pada katoda hanya
mampu melompat sampai pada posisi yang tidak begitu jauh dari katoda dan
membentuk muatan ruang (Space Charge).

Tidak mampunya elektron melompat menuju katoda disebabkan karena


energi yang diberikan pada elektron melalui pemanasan oleh heater belum cukup
untuk menggerakkan elektron menjangkau plate.

Dioda Diberi Tegangan Negatif


Dioda Diberi Tegangan Negatif

Dioda Diberi Tegangan Positif


Dioda Diberi Tegangan Positif

Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat mengalirkan arus
listrik pada situasi tegangan tertentu saja, maka dioda dapat digunakan sebagai
penyearah arus listrik (rectifier). Pada kenyataannya memang dioda banyak
digunakan sebagai penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC pada rangkaian
Elektronik.

Hampir semua peralatan Elektronika memerlukan sumber arus searah.


Penyearah digunakan untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-balik.
Arus atau tegangan tersebut harus benar-benar rata tidak boleh berdenyut-denyut
agar tidak menimbulkan gangguan bagi peralatan yang dicatu.

Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam
rangkaian Elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat
luas. Ada beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya : penyearah setengah
gelombang (Half-Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full-Wave
Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun
pengganda tegangan (Voltage Multiplier). Di bawah ini merupakan gambar yang
melambangkan dioda penyearah.

Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda
Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda
POLITEKNIK NEGERI PADANG
D3. TEKNIK LISTRIK

Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang dioda
seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini mengingatkan
kita pada arus konvensional dimana arus mudah mengalir dari sisi P ke sisi N.

5. Aplikasi Diode Daya

1. Aplikasi dalam rumah tangga


1) Pada kendaraan banyak digunakan untuk penyearahan arus seperti
pada system pengisian. Aki atau baterai dan menyupalai
kebutuhan arus pada kendaraan.
2) Pada kendaraan sebagai anti shock tegangan. Contohnya pada
jenis relay diberikan diode dengan tujuan untuk mencegah
terjadinya arus balik pada rangkaian.
3) Catu daya DC serta AC rectifier
4) Inverter

2. Aplikasi dalam industry


a. Jaringan Snubber (Proteksi tegangan induktif)
b. Catu daya DC serta Ac rectifier
c. Inverter
d. Freewheeling dalam regulator saklar
e. Pengisian balik kapasitor dan transfer energi antar
komponen
f. Isolasi tegangan
g. Membaikkan energi beban ke sumber daya
POLITEKNIK NEGERI PADANG
D3. TEKNIK LISTRIK

B. Thyristor

1. Pengertian Thyristor

Thyristor adalah komponen elektronika yang fungsinya sebagai saklar


(switch) atau pengendali yang terbuat dari bahan semikonduktor.Thyristor yang
secara ekslusif bertindak sebagai saklar ini pada umumnya mempunyai dua hingga
empat kaki terminal.

Meskipun terbuat dari semikonduktor, Thyristor tidak digunakan sebagai


penguat sinyal seperti Transistor. Istilah “Thyristor” berasal dari bahasa Yunani
yang berarti adalah “Pintu”.Pada prinsipnya, Thyristor yang berterminal tiga akan
menggunakan arus/tegangan rendah yang diberikan pada salah satu kaki
terminalnya untuk mengendalikan aliran arus/tegangan tinggi yang melewati dua
terminal lainnya.

2. Jenis Jenis Thyristor

a) SCR (Silicon Controlled Rectifier)


SCR adalah jenis Thyristor yang mempunyai tiga kaki terminal yang
masing-masing terminalnya dinamai dengan sebutan GATE, ANODA dan
KATODA.Secara struktur, SCR terdiri dari 4 lapis semikonduktor yakni PNPN
yang terminal pengendalinya terdapat pada lapisan P (Positif).

Cara Kerja SCR :

Saat tidak dialiri arus listrik, SCR akan berada dalam keadaan Off. Saat
terminal GATE-nya dialiri arus rendah, SCR akan menjadi On serta menghantarkan
POLITEKNIK NEGERI PADANG
D3. TEKNIK LISTRIK

arus listrik dari ANODA ke KATODA. Meskipun arus listrik GATE-nya


dihilangkan, SCR akan tetap dalam keadaan On hingga arus yang mengalir dari
ANODA ke KATODA tersebut dihilangkan atau 0V.

b) SCS (Silicon Controlled Switch)


SCS adalah jenis Thyristor yang mempunyai 4 kaki terminal yaitu terminal
GATE, ANODA GATE, ANODE serta CATHODE. Sama seperti SCR, SCS atau
Silicon Controlled Switch juga berfungsi sebagai Saklar.

Cara Kerja SCS :


Cara kerja SCS hampir sama dengan SCR, namun SCS dapat di-Off-kan dengan
cara memberikan tegangan tertentu pada kaki terminal Anode Gate (Gerbang
Anoda). Perangkat ini juga dapat dipicu dengan memberikan tegangan negatif ke
Anode Gate, arus listrik akan mengalir satu arah yaitu dari Anoda (A) ke Katoda
(K).

c) TRIAC (Triode from Alternating Current)


TRIAC adalah Thyristor yang berkaki terminal tiga yang masing-masing
terminalnya dinamai dengan GATE, M1 dan Ml2. Setelah dipicu (trigger) menjadi
On, TRIAC dapat menghantarkan arus listrik dari kedua arah. Maka dari itu,
TRIAC sering disebut juga dengan Bidirectional Triode Thyristor.

Cara Kerja TRIAC :

Cara kerja TRIAC juga hampir sama dengan SCR, namun TRIAC bisa
mengendalikan arus listrik dari dua arah baik dari arah MT1 ke MT2 ataupun dari
MT2 ke MT1. Maka, dengan demikian TRIAC bisa digunakan sebagai saklar yang
mengendalikan arus DC maupun arus AC.

TRIAC akan berubah menjadi kondisi On dan menghantarkan arus listrik


apabila terminal GATE-nya di berikan arus listrik, jika arus listriknya dihilangkan
maka TRIAC akan berubah menjadi Off.

d) DIAC (Diode Alternating Current)


POLITEKNIK NEGERI PADANG
D3. TEKNIK LISTRIK

DIAC adalah Thyristor yang hanya mempunyai dua kaki terminal serta bisa
menghantarkan arus listrik dari kedua arah apabila tegangan melampaui batas
tegangan breakovernya (tegangan breakdown). DIAC sering disebut juga dengan
Bidirectional Thyristor.

Cara Kerja DIAC :


DIAC akan berada dalam kondisi Off apabila tegangan yang diberikannya
masih dibawah tegangan breakover-nya.Ketika tegangan mencapai atau melampaui
batas breakover dipicu menjadi On, DIAC akan terus menghantarkan arus listrik
(dalam kondisi On) meskipun tegangan yang diberikan tersebut turun dibawah
tegangan breakover.
DIAC hanya akan berhenti menghantarkan arus listrik atau berubah menjadi
kondisi Off apabila tegangan yang diberikannya menjadi “0” atau dengan kata lain
arus listriknya diputuskan.

3. Fungsi Thyristor

a. Sebagai penyearah.
b. Untuk mengubah daya.
c. Digunakan untuk memanipulasi robot.
d. Mengontrol frekuensi dan juga kecepatan.
e. Digunakan untuk mengontrol suhu atau temperatur.
f. Digunakan untuk kontrol cahaya dan banyak lainnya.

4. Krakteristik Thyristor

Berdasarkan kondisi yang terjadi pada perangkat tersebut,


karakteristik thyristor dibedakan menjadi 3 macam, yakni sebagai
berikut :

a. Reserve Blocking
Kondisi yang pertama adalah kondisi thyristor dalam
keadaan reserve blocking atau tegangan balik. Kondisi ini terjadi
ketika alat tersebut melakukan penutupan terhadap arus listrik yang
mengalir pada rangkaian. Jadi ketika arus listrik mengalir pada arah
POLITEKNIK NEGERI PADANG
D3. TEKNIK LISTRIK

tertentu, salah satu arahnya akan terblokir. Lalu kondisi ini disebut
sebagai bias balik atau reserve blocking.

b. Forward Blocking
Forward blocking disebut juga sebagai tegangan maju. Jadi,
pada saat rangkaian listrik mengalami tegangan maju, maka secara
otomatis arus maju tersebut akan diblokir. Kemudian gerbang gate
juga tidak akan terstimulasi sehingga thyristor akan tetap dalam
kondisi off atau mati.

c. Conducting
Ketika terminal gate mendapatkan stimulasi, maka hal ini
akan menyebabkan thyristor berada pada kondisi on. Ketika sudah
on, maka alat tersebut akan terus aktif. Lalu bagaimana untuk
mengubahnya menjadi off? Mudah saja, yakni thyristor harus
dibiarkan begitu saja sampai nantinya arus listrik mencapai batas
minimal yaitu titik 0.
POLITEKNIK NEGERI PADANG
D3. TEKNIK LISTRIK

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Dioda daya merupakan salah satu komponen semikonduktor yang banyak


digunakan dalam rangkaian elektronika daya seperti pada rangkaian
penyearah,freewheeling (bypass) pada regular-regular penyakelaran,rangkaian
pemisah,rangkaian umpan balik dari beban ke sumber,dan lain-lain. Dalam
penerapannya seringkali diode daya dianggap sebagai saklar ideal walaupun
dalam prakteknya perbedaan.
Silicon Controlled Rectifiers (SCR) dikenal sebagai Thyristors adalah perangkat
semikonduktor PNPN Tiga-Persimpangan yang dianggap sebagai dua transistor
interkoneksi yang digunakan dalam switching beban listrik yang berat.
Dapat dikunci - "ON" oleh pulsa tunggal arus positif yang diterapkan ke terminal
Gate mereka dan akan tetap "ON" tanpa batas sampai anoda katoda jatuh di
bawah tingkat penguncian minimum.
Simbol skematik untuk SCR dan GTO. Simbol Dioda searah seperti dioda.
POLITEKNIK NEGERI PADANG
D3. TEKNIK LISTRIK

DAFTAR PUSTAKA

http://myelectronicnote.blogspot.com/2018/05/karakteristik-dan-jenis-
thyristor.html?m=1
https://thecityfoundry.com/thyristor/
https://andihasad.com/2011/10/31/dioda-daya-dan-aplikasinya/
https://www.indonesiana.id/read/133248/dioda-dan-cara-kerjanya
https://www.scribd.com/document/343781126/Elektronika-Daya-Sub-Bab-
Dioda-Daya

Anda mungkin juga menyukai