Disusun Oleh
Adrizki Ammar Inzaghi (1804008)
Alfian Rachmat Hidayat (1804020)
Fajar Muhammad Zaqi (1804032)
Habib Al Farizi (1804044)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai .
Tidak lupa kami mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih
baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
ii
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................................2
2.1 Sejarah Dioda...............................................................................................................3
2.2 Prinsip Kerja................................................................................................................4
2.3 Jenis-Jenis Dioda Semikonduktor................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................................9
3.1 Karakteristik Dan Aplikasi Dioda Zener......................................................................9
3.2 Karakteristik Dan Aplikasi Dioda Germanium...........................................................14
3.3 Karakteristik Dan Aplikasi Dioda Silikon..................................................................16
BAB IV Kesimpulan dan Saran.............................................................................................18
4.1 Kesimpulan................................................................................................................18
4.2 Saran..........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................20
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.................................................................................................................................6
Gambar 2.................................................................................................................................7
Gambar 3.................................................................................................................................9
Gambar 4.................................................................................................................................9
Gambar 5...............................................................................................................................14
Gambar 6...............................................................................................................................16
Gambar 7...............................................................................................................................19
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu komponen lain yang penting dalam elektronika adalah dioda. Dioda
adalah merupakan peranti semikonduktor yang dasar. Diode memiliki banyak tipe
dan tiap tipe memiliki fungsi dan karakteristik masing-masing. Dioda merupakan
komponen yang paling sederhana pada kelompok semikonduktor. Kata “dioda”
adalah sebuah kata majemuk yang berarti “dua elektroda”, dimana “di” berarti dua
dan “oda” yang berarti elektroda. Jadi dioda adalah dua lapisan elektroda N (katoda)
dan lapisan P (anoda), dimana N berarti negatif dan P adalah positif. Dioda terbagi
menjadi beberapa bagian, salah satu nya adalah dioda zener, germanium dan diode
silikon.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi
panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).
Diode dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika. Diode
sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan
mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan
seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta parameter
penggunaan. Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk
penggunaan penyearahan.
2
Gambar 1
3
Gambar 2
.2 Prinsip Kerja
Prinsip kerja diode termionik ditemukan kembali oleh Thomas
Edison pada 13 Februari 1880 dan dia diberi hak paten pada tahun 1883 (U.S. Patent
307.031), namun tidak dikembangkan lebih lanjut. Braun mematenkan penyearah
kristal pada tahun 1899. Penemuan Braun dikembangkan lebih lanjut oleh Jagdish
Chandra Bose menjadi sebuah peranti berguna untuk detektor radio.
4
listrik dimana elektron bebas pada sisi N (katode) akan berpindah mengisi hole
sehingga terjadi pengaliran arus.
Ada beberapa jenis dari diode pertemuan yang hanya menekankan perbedaan
pada aspek fisik baik ukuran geometrik, tingkat pengotoran, jenis elektrode ataupun
jenis pertemuan, atau benar-benar peranti berbeda seperti diode Gunn, diode laser dan
diode MOSFET.
a. Dioda Biasa
5
Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari silikon
terkotori atau yang lebih langka dari germanium. Sebelum pengembangan
diode penyearah silikon modern, digunakan kuprous
oksida (kuprox)dan selenium, pertemuan ini memberikan efisiensi yang
rendah dan penurunan tegangan maju yang lebih tinggi (biasanya 1.4–1.7 V
tiap pertemuan, dengan banyak lapisan pertemuan ditumpuk untuk
mempertinggi ketahanan terhadap tegangan terbalik), dan memerlukan
benaman bahan yang besar (kadang-kadang perpanjangan dari substrat logam
dari dioda), jauh lebih besar dari diode silikon untuk rating arus yang sama.
Gambar 3
b. Dioda Bandangan
Dioda yang menghantar pada arah terbalik ketika tegangan panjar
mundur melebihi tegangan dadal dari pertemuan P-N. Secara listrik mirip dan
sulit dibedakan dengan diode Zener, dan kadang-kadang salah disebut sebagai
diode Zener, padahal diode ini menghantar dengan mekanisme yang berbeda
yaitu efek bandangan. Efek ini terjadi ketika medan listrik terbalik yang
membentangi pertemuan p-n menyebabkan gelombang ionisasi pada
pertemuan, menyebabkan arus besar mengalir melewatinya, mengingatkan
pada terjadinya bandangan yang menjebol bendungan. Dioda bandangan
didesain untuk dadal pada tegangan terbalik tertentu tanpa menjadi rusak.
Perbedaan antara diode bandangan (yang mempunyai tegangan dadal terbalik
diatas 6.2 V) dan diode Zener adalah panjang kanal yang melebihi rerata jalur
6
bebas dari elektron, jadi ada tumbukan antara mereka. Perbedaan yang mudah
dilihat adalah keduanya mempunyai koefisien suhu yang berbeda, diode
bandangan berkoefisien positif, sedangkan Zener berkoefisien negatif.
f. Dioda Gunn
Dioda ini mirip dengan diode terowongan karena dibuat dari bahan
seperti GaAs atau InP yang mempunyai daerah resistansi negatif. Dengan
panjar yang semestinya, domain dipol terbentuk dan bergerak melalui dioda,
memungkinkan osilator gelombang mikro frekuensi tinggi dibuat.
7
g. Demodulasi Radio
Penggunaan pertama diode adalah demodulasi dari isyarat radio
modulasi amplitudo (AM). Dioda menyearahkan isyarat AM frekuensi radio,
meninggalkan isyarat audio. Isyarat audio diambil dengan menggunakan tapis
elektronik sederhana dan dikuatkan.
h. Penyearah Arus
Penyearah arus dibuat dari diode, dimana diode digunakan untuk
mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Contoh yang
paling banyak ditemui adalah pada rangkaian adaptor. Pada adaptor, diode
digunakan untuk menyearahkan arus bolak-balik menjadi arus searah.
Sedangkan contoh yang lain adalah alternator otomotif, dimana diode
mengubah AC menjadi DC dan memberikan performansi yang lebih baik dari
cincin komutator dari dinamo DC.
8
BAB III
PEMBAHASAN
Gambar 4
Dioda Zener
Dioda yang biasa tidak akan mengalirkan arus listrik untuk mengalir secara
berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di bawah tegangan rusaknya. Jika
melampaui batas tegangan operasional, diode biasa akan menjadi rusak karena
kelebihan arus listrik yang menyebabkan panas. Namun proses ini adalah reversibel
jika dilakukan dalam batas kemampuan. Dalam kasus pencatuan-maju (sesuai dengan
9
10
arah gambar panah), diode ini akan memberikan tegangan jatuh (drop voltage) sekitar
0.6 Volt yang biasa untuk diode silikon. Tegangan jatuh ini tergantung dari jenis
diode yang dipakai.
Sebuah diode Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan diode biasa,
kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tegangan tembus yang jauh dikurangi,
disebut tegangan Zener. Sebuah diode Zener memiliki p-n junction yang memiliki
doping berat, yang memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel) dari pita valensi
material tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n. Sebuah diode Zener yang
dicatu-balik akan menunjukan perilaku tegangan tembus yang terkontrol dan akan
melewatkan arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya tetap pada tegangan
Zener. Sebagai contoh, sebuah diode Zener 3.2 Volt akan menunjukan tegangan jatuh
pada 3.2 Volt jika diberi catu-balik. Namun, karena arusnya terbatasi, sehingga diode
Zener biasanya digunakan untuk membangkitkan tegangan referensi, untuk
menstabilisasi tegangan aplikasi-aplikasi arus kecil, untuk melewatkan arus besar
diperlukan rangkaian pendukung IC atau beberapa transistor sebagai output.
Dalam diode Zener 5.6 Volt, kedua efek tersebut muncul bersamaan dan
kedua koefisien temperatur membatalkan satu sama lainnya. Sehingga, diode 5.6 Volt
menjadi pilihan utama di aplikasi temperatur yang sensitif.
Semua diode di pasaran dijual dengan tanda tulisan atau kode voltase operasinya
ditulis dipermukaan kristal diode , biasanya dijual dinamakan diode Zener.
Tabel 1
Catatan
Jika dioda zener bekerja dalam daerah breakdown, dengan tambahan tegangan
sedikit menghasilkan pertambahan arus yang besar. Ini menandakan bahwa dioda
zener mempunyai impedansi yang kecil. Kita dapat menghitung impedansi dengan
cara :
Penerapan dioda zener yang paling penting adalah sebagai regulator atau
stabilizer tegangan (voltage regulator). Rangkaian dasar stabilizer tegangan
menggunakan dioda zener dapat dilihat pada gambar dibawah. Agar rangkaian ini
dapat berfungsi dengan baik sebagai stabilizer tegangan, maka dioda zener harus
bekerja pada daerah breakdown. Yaitu dengan memberikan tegangan sumber (Vi)
harus lebih besar dari tegangan dioda zener (Vz).
Gambar 7
Dioda germanium memiliki arus bocor yang lebih besar daripada dioda
silikon. Pada suhu ruang germanium akan memiliki 1000 pembawa minoritas dari
silikon. Sehingga dioda silikon lebih banyak disukai. Akan tetapi dioda germanium
juga mempunyai kelebihan dari dioda silikon yaitu memiliki tegangan "turn on" yang
rendah dan resistansinya lebih rendah. Untuk aplikasi tertentu dioda germanium
masih dipakai.
Gambar 8
Diode Germanium
I =I0 ( e V/h VT – 1)
Prasikap balik yang besar (VZ), terjadi arus balik yang mendadak besar.
Didaerah ini diode dikatakan berada didaerah.
Gambar 9
Diode Silikon
Dioda silikon banyak digunakan pada peralatan catu daya sebagai penyearah
arus, pengaman tegangan kejut dan sebagainya. Contoh : 1N4001, 1N4007, 1N5404
dan lain-lain.
Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang
berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus
searah (DC) atau mengubah arus AC menjadi DC. Secara umum dioda ini
disimbolnya.
2. Sering di pakai dalam rangkaian adaptor sebagai perata arus, dapat juga
digunakan sebagai saklar elektronik
3. Tahan terhadap arus besar max sekitar 150 ampere
4. Tahan terhadap tegangan tinggi max 1000 volt
19
BAB IV
Kesimpulan dan Saran
.1 Kesimpulan
Salah satu komponen lain yang penting dalam elektronika adalah dioda. Dioda
adalah merupakan peranti semikonduktor yang dasar. Diode memiliki banyak tipe
listrik mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui
2. Sering di pakai dalam rangkaian adaptor sebagai perata arus, dapat juga
.2 Saran
Apabila pembaca hendak menggunakan suatu dioda dalam suatu rangkaian
baik itu diode zener, germanium maupun silikon , sebaiknya pembaca melakukan
Gambar 11
21
DAFTAR PUSTAKA
Surjono, H. D. (2007). Elektronika : Teori dan Penerapan. Jemeber: Penerbit Cerdas Ulet
Kreatif.