KELOMPOK 3
Disusun Oleh :
Nama : Erwinsius Simamora – 5233131030
Enjelina Lumban Gaol – 523131006
Refeldy Hutagalung - 5231131021
Kelas B
Pendidikan Teknik Elektro
Universitas Negeri Medan 2023
Daftar isi
KATA PENGANTAR
Bab I Pendahuluan...................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................
BAB II Pembahasan.................................................................
3.1 Kesimpulan.............................................................................................
3.2 Saran........................................................................................................
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sejarah semikonduktor dimulai dengan penemuan transistor oleh John Bardeen, Walter
Brattain, dan William Shockley pada tahun 1947. Transistor ini menggantikan tabung vakum
yang digunakan dalam perangkat elektronika pada saat itu, dan revolusi ini membawa kemajuan
besar dalam ukuran, daya, dan efisiensi perangkat elektronik. Selain itu, penemuan ini membuka
jalan bagi pengembangan komputer generasi pertama hingga masa sekarang ini, yang semuanya
didasarkan pada prinsip semikonduktor.
Dan untuk bisa berkerja secara maksimal, komponen semikonduktor nantinya membutuhkan
adanya komponen pendukung seperti diode, transistor serta IC
1. Semikonduktor Tipe P
Semikonduktor tipe P adalah jenis yang memiliki banyak muatan positif dan muatan negatif
(elektron). Jenis ini memiliki hole (majority) dan elektron (minority). Dari cara kerjanya yakni
bahan silicon akan didoping menggunakan bahan indium sehingga nantinya bisa menghasilkan
tipe P.
2. Semikonduktor Tipe N
Semikonduktor jenis N merupakan jenis yang kaya muatan negatif (elektron). Cara kerjanya
bahan silikon ini nantinya didoping dengan bahan arsenikum atau antimony menggunakan
muatan elektron hingga tercipta tipe N.
3. Semikonduktor Intrinsik
Jenis intrinsik ini bisa menggabungkan dua tipe semikonduktor. Cara kerjanya bisa dikatakan
hanya dapat dilakukan dengan komponen sangat khusus. Bahan yang digunakan sendiri
umumnya berupa hole atau elektron.
4. Semikonduktor Ekstrinsik
Sebenarnya semikonduktor jenis ini kebalikan dari semikonduktor intrinsik. Dalam proses
doping yang melibatkan beragam bahan dengan semikonduktor jenis N akan menciptakan
karakter atau kadar kelistrikan yang meningkat. Hal ini karena komponen semikonduktor sudah
tidak murni.
Transistor
Transistor berfungsi untuk menguatkan alat, menghentikan stabilitas tegangan, modulasi sinyal,
dan lain sebagainya.
Dioda
Dioda ini memiliki fungsi arus listrik mengalir ke satu arah. Dimanan nantinya aliran ke arah
yang berlawanan ini akan dihalangi lajunya.
Salah satu contohnya yakni konversi dari energi matahari menjadi energi listrik yang dapat
dialirkan pada beragam perangkat elektronik.
Alat Mikroprosesor
Alat mikroprosesor ini dengan sirkuit yang terintegrasi pada semikonduktor. Bahannya sendiri
terbuat dari transistor mini dan sirkuit lain.
1. Germanium
2. Silikon
3. Selenium
4. Germanium silikon
5. Tellurida timah
6. Armenia gallium
7. Barium Ti tinate
8. Bismut telurida
9. Indium antimonida
10. Indium arsenide
2.5 Cara kerja Khusus Semikonduktor
Cara kerja semikonduktor ini sebenarnya bisa dibilang sangat sederhana. Anda bisa
menganalogikan dengan wadah berisi air murni. Misalnya saja, Anda memasukkan sepasang
yang diberikan arus DC. Maka, air adalah isolator murni yang tidak ada arus yang mengalir.
Cara kerja pada komponen ini tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan semikonduktor.
1. Kelebihan semikonduktor
Perangkat semikonduktor tidak mempunyai filamen. Daya tidak dibutuhkan lagi, karena adanya
emisi elektron. Jika sirkuit dinyalakan maka akan langsung dapat beroperasi.
Semikonduktor sendiri sebenarnya tidak mempunyai komponen mekanis. Selain itu komponen
semkonduktor juga tidak bisa memproduksi suara ataupun dengung.
2. Kekurangan semikonduktor
Untuk poin yang menjadi kekurangan dari komponen semikonduktor yakni noise dari gelombang
suara terbilang cukup tinggi.
Selain itu daya yang dihasilkan nantinya juga tidak cukup stabil bahkan lebih tepatnya cenderung
rendah. Dan yang tidak kalah penting untuk diperhatikan yakni responden dari semikonduktor
masih dikategorikan belum cukup bagus..
Sifat-sifat semikonduktor ada beberapa yang perlu diketahui. Dengan mengetahui sifat
komponen ini, maka Anda bisa mengenali komponen lainnya yang karakteristiknya saling
berlainan :
1. Temperatur negatif yang ada di dalamnya terbilang koefisien. Dimana material yang
digunakan untuk proses resistensi tidak menggunakan logam yang mempunyai
temperatur positif yang koefisien.
2. Memiliki daya termolistrik yang cukup tinggi. Hal ini dapat diamati dengan adanya tanda
positif/negatif.
3. Hubungan (junction) antara komponen semikonduktor tipe P dan semikonduktor tipe N
akan mempunyai sifat yang pergerakannya searah.
4. Komponen semikonduktor lebih peka cahaya, membangkitkan foto dan mendukung
proses terjadinya resistansi karena penyinaran cahaya.
5. Semikonduktor akan bekerja secara maksimal, karena memiliki komponen bahan khusus.
Misalnya saja seperti silikon, galium dan lain sebagainya.
semikonduktor tetap menjadi elemen kunci dalam perubahan dunia kita. Pemahaman
mendalam tentang sifat-sifat mereka, aplikasi mereka, serta tantangan dan peluang yang ada akan
memainkan peran penting dalam mengarahkan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan di
masa mendatang. Semikonduktor adalah jantung dari dunia digital kita, dan pemahaman yang
lebih baik tentang mereka adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih canggih dan
berkelanjutan.
3.2 Saran
Kita sudah membahas sekilas tentang Semikonduktor dan sedikit lebih memahami apa itu
Semikonduktor, akan tetapi kita tidak hanya memahami saja, ada baiknya kita semakin
mendalam memahami apa itu Semikonduktor dan bagaiamana perkembangan elemen tersebut
didalam dunia Teknologi saat ini, dan kita harus bisa memecahkan kekurangan yang ada pada
elemen semikonduktor saat ini agar lebih baik.