Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

RASIO BAHAN KONDUKTOR TEMBAGA DAN


ALUMINIUM DITINJAU DARI KEUNGGULANNYA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kabel Energi

Disusun oleh :
Muhammad Amin 71200912003

TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
2021
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, puji syukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala atas pertolongan Allah Subhanahu wa
ta'ala, penulis selesai menulis makalah berjudul “Rasio bahan konduktor tembaga dan
aluminium ditinjau dari keunggulannya”.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah kabel energi yang
diberikan oleh Ibu Yusniati ST.MT selaku dosen jurusan teknik elektro.

Dalam penyusunan makalah ini penulis memang mendapatkan banyak sekali tantangan dan
hambatan namun dengan bantuan banyak individu hambatan tersebut dapat dilewati.
Penulis telah menyadari bahwa masih banyak kesalahan yang ditemukan dalam proses
penulisan makalah ini.

Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih kurang sempurna dalam susunan dan isinya. Maka dari itu penulis berharap kritik
dari para pembaca dapat membantu penulis dalam menyempurnakan makalah selanjutnya.
semoga makalah ini dapat membantu para pembaca untuk mendapatkan lebih banyak
pengetahuan tentang kabel energi

Medan, 09 Julii 2021

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................2
1.3. Tujuan..........................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN..............................................................................................................3
2.1. Konduktor....................................................................................................................3
2.1.1. Konduktivitas dan Resistifitas Konduktor............................................................3
2.1.2. Sifat bahan dengan Resistifitas Rendah................................................................3
2.1.3. Jenis Bahan Konduktor.........................................................................................5
2.1.4. Karakteristik bahan konduktor..............................................................................5
2.2. Klasifikasi dan Kegunaan dari konduktor.................................................................6
2.2.1. Tembag.................................................................................................................6
2.2.2. Aluminium............................................................................................................6
BAB 3 PENUTUP........................................................................................................................8
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................8
3.2. Saran.............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................9

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahan listrik dalam sistem tanaga listrik merupakan salah satu elemen penting
yang akan menentukan kualitas penyaluran energi listrik itu sendiri . Bahan listrik yang
sangat populer selama ini meliputi konduktor, semikonduktor, dan isolator . Satu lagi
yang dikenal dengan super konduktor , namun masih dalam penelitian intensif para
ahli. Ketiga bahan tadi secara integratif dalam sistem kelistrikan dimanfaatkan secara
optimal. Seperti konduktor adalah salahsatu material paling besar yang dipakai dalam
penyaluran tenaga listrik baik alumunium maupun tembaga atau campuran dengan
bahan lain. Fungsi penghantar pada teknik listrik adalah untuk menyalurkan energi
listrik dari satu ke titik lain. Penghantar yang lazim digunakan antara lain : aluminium,
tembaga. Namun demikian, ada beberapa bahan yang masih ada relevansinya.
Sifat dan karakteristik bahan penghantar yang dibahas lebih bersifat umum tidak
mengarah lebih spesifik pada ilmu bahan. Hal ini disesuaikan dengan aplikasi
dilapangan yang lebih mengarah pada pada kenaikan temperatur dan sifat jenis bahan
tersebut. Sebagian penghantar dibawah ini yang akan
dibahas :
a. Aluminium
b. Tembaga
Suatu bahan dapat berbentuk padat , cair atau gas. Wujud bahan tertentu juga bisa
berubah karena pengaruh suhu. Selain pengelompokkan besdasarkan wujud tersebut
dalam teknik listik bahan-bahan juga dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Bahan penghantar ( Kondukor )
2. Bahan penyekat ( Isolator )
3. Bahan setengah penghantar ( Semi konduktor )
4. Bahan magnetis
5. Bahan Super konduktor
6. Bahan nuklir
7. Bahan khusus ( bahan untuk pembuat kontak-kontak , untuk sekering, dsb )
Penghantar dalam teknik adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik ,
baik berupa zat padat , cair atau gas. Karena sifatnya yang konduktif maka di sebut
konduktor . Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil.
Pada umumnya logam bersifat konduktif. Emas , perak , tembaga , alumunium , zink,
besi berturut-turut memiliki tahanan jenis semakin besar . jadi sebagai penghantar emas
adalah sangat baik , tetapi sangat mahal harganya , maka secara ekonomis tembaga dan
alumunium paling banyak digunakan

1
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian sub bab latar belakang, maka dapat diperoleh rumusanmasalah
sebagai berikut:
1. Apakah pengertian konduktor, tembaga, dan aluminium
2. Rasio bahan konduktor tembaga dan aluminium

1.3. Tujuan

1. Untuk menjelaskan pengertian konduktor


2. Untuk mengetahui rasio bahan konduktor tembaga dan aluminium ditinjau dari
keunggulannya.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Konduktor
Semua bahan yang dapat mengalirkan arus dengan mudah dinamakan dengan konduktor,
contohnya, tembaga,aluminium dll, yang termasuk bahan konduktor logam untuk saluran listrik
yang membaca aliran listrik, bahan resistif dan bahan lain seperti bahan sekering dan untuk titik
kontak saklar. Bahan konduktor digunakan untuk saluran listrik dan kabel harus mempunyai
rugi daya yang kecil ketika dialiri arus yang besar (untuk kabel yang mana rugi daya dan
temperaturnya harus kecil). Dengan kata lain, tahanan bahan digunakan untuk filament pada
lampu harus dapat menahan temperatur yang tinggi.

2.1.1. Konduktivitas dan Resistifitas Konduktor


Faktor yang mempengaruhi Resistivitas Penghantar, adalah Temperatur, Tahanan pada
beberapa bahan konduktor terutama pada bahan logam murni akan bertambah dengan kenaikan
dari temperatur. Perubahan dari tahanan dari bahan per ohm per derajat celcius dengan adanya
perubahan temperatur dinamakan koefesien temperatur tahanan dari bahan, dan Tahanan dari
konduktor akan berubah sesuai dengan perubahan temperatur

2.1.2. Sifat bahan dengan Resistifitas Rendah


Bahan dengan resistifitas rendah pada umumnya digunakan pada penghantar untuk
perumahan, saluran transmisi dan distribusi, pada lilitan motor, generator dan transformator,
serta pada bagian konektor rangkaian elektronika. Bahan ini digunakan pada semua pengguna
dengan rugi daya dan rugi tegangan serendah mungkin. Tembaga adalah bahan yang sangat
banyak penggunaannya, sebagai konduktor pada rangkaian elektronika. Banyak kawat yang
terbuat dari tembaga. Tembaga adalah suatu konduktor yang baik dan sangat mudah untuk
penyambungannya. Aluminium adalah penghantar yang baik,tetapi tidak sebaik tembaga. Bahan
ini banyak digunakan pada transformator tenaga dan saluran transmisi dibandingkan pada
bagian rangkaian elektronikanya.

Suatu bahan yang mempunyai resistifitas rendah akan mempunyai keadaaan-keadaan


sebagai berikut :

1) Koefesien temperatur adalah rendah.

2) Koefesien temperatur tahanan adalah perubahan rendah. Hal ini diperlukan untuk
menentukan jatuh tegangan dan rugi daya yang rendah dengan perubahan temperatur. Dengan
kenaikan temperatur karena adanya arus yang mengalir pada bahan akan naik dan rugi daya

3
serta rugi tegangan akan bertambah. Untuk mendapatkan kerugian yang rendah bahan
konduktor harus mempunyai koefesien temperatur rendah.

3) Tekanan mekanik yang cukup

4) Tekanan mekanik adalah diakibatkan oleh angin dan karena berat dari konduktor saluran
udaranya sendiri, yang digunakan untuk jaringan distribusi dan transmisi pada penyaluran daya
listrik. Oleh karena itu, untuk 7 menahan tekanan mekanis pada beberapa penggunaannya maka
bahan konduktor harus lebih kuat dibandingkan tekanan mekanisnya.

5) Dapat dibengkok

6) Pada ukuran yang berbeda dan lampung yang berbeda dari penghantar adalah diperlukan
untuk berbagai jenis penggunaan. Untuk penggunaan ini, bahan konduktor dapat mudah dan
diolah kedalam ukuran dan lempung yang berbeda : Tahan Korosi Bahan konduktor diharapkan
untuk tidak mudah terkorosi atau berkarat bila konduktor tersebut digunakan tanpa isolasi dan
digunakan diluar.

7) Sifat bahan dengan Resistifitas tinggi Bahan yang mempunyai resistifitas yang tinggi adalah
pada umumnya bahan yang terbuat dari campuran yang berbeda. Contoh yang paling umum dari
bahan yang resistifitas tinggi adalah: anganin, constanta, ichrom, dan lain-lain.

8) Contoh penggunaannya sebagai berikut: Elemen pemanas, Start pada motor listrik, Tahan
beban, Rheostat.

Apabila perbedaan nilai tegangan tersebut melebihi standar yangditentukan,


maka mutu penyaluran tersebut rendah. Di dalam saluran distribusi, persoalan tegangan
sangat penting, baik dalam keadaan operasi maupun dalam perencanaan sehingga harus
selalu diperhatikan tegangan pada setiap titik saluran.Maka pemilihan penghantar
(penampang penghantar) untuk tegangan menengahharus diperhatikan. Besarnya drop
tegangan pada saluran distribusi tersebut,diukur pada titik yang paling jauh
(ujung).Sebagai contoh dengan menanggapi rangkaian pada gambar 21direpresentasikan
sebagai saluran satu fasa, jika variable dimensi yang digunakan;itu mewakili saluran
tiga fasa seimbang jika variable per unit yang digunakanR+jX mewakili total impedansi
dari saluran atau transformator.

4
2.1.3. Jenis Bahan Konduktor
Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi persyaratan-
persyaratan sebagai berikut:
1. Konduktifitasnya cukup baik

2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi

3. Koefisien panjangnya Kecil.

2.1.4. Karakteristik bahan konduktor


Karakteristik bahan konduktor yang lain antara lain :
1. karakteristik mekanik,
Sifat Mekanis, yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat adanya gaya-gaya
dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi adanya perubahan itu tergantung
kepada besar kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan apa benda tersebut dibuat.
Pada pembahasan ini adalah konduktor listrik jadi kemampuan mekanik adalah
kemampuan yang harus dipunyai bahan listrik terhadap segala gaya atautekanan /
tarikan yang ada padanya. Kekuatan tarik akan naik dengan bertambahnya jumlah
campuran. Kekuatan tarik kg/mm2 Kekuatan : adalah ukuran besar gaya yang
diperlukan untuk mematahkanatau merusak bahan. Kekuatan tarik : suatu bahan
ditetapkan dengan membagi gaya maksimal dengan luas penampang mula.
Yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang menyatakan kekuatan tarik dari
pada konduktor (dari SPLN 41-8:1981, untuk C, maka kemampuan ° berselubung
AAAC-S pada suhu sekitar 30 ° konduktor 70 mm maksimal dari konduktor untuk
menghantar arus adalah 275 A).
2. karakteristik listrik,
Menunjukkan kemampuan dari konduktor terhadap arus listrik yang melewatinya (dari
SPLN 41-10 : 1991, untuk konduktor 70 mm2 berselubung AAAC-S pada suhu sekitar
30° C, maka kemampuan maksimum dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275
A).
3. Kapasitas penyaluran arus
Adalah kemampuan penghantar untuk dialiri arus listrik tanpa mengakibatkan
perubahan bentuk / terjadinya panas yang berlebihan.
4. Daya hantar panas
Adalah jumlah panas yang melalui lapisan bahan tiap satuan waktu: kkal/m.jam.°C

5. Timbulnya daya elektromotoris thermo Adalah daya elektromotoris yang terbangkit


oleh perbedaan panas. Sifat ini penting pada kontak yang terbuat dari bahan yang

5
berlainan. Setiap logam mempunyai muai panjang yang berbeda. Bila dua bahan yang
berlainan disatukan menjadi bimetal dan dipanasi akan melengkung ke arah logam yang
mempunyai muai panjang lebih kecil.
2.2. Klasifikasi dan Kegunaan dari konduktor
2.2.1. Tembaga
Tembaga sebagai zat yang  memiliki nomor atom 29, mempunyai satu elektron bebas
pada kulit terluarnya. Elektron ini yang bertugas untuk menghantarkan listrik ketika
penghantar tersebut diberi tegangan. Tembaga mempunyai daya hantar listrik yang
tinggi yaitu 57 m/ohm.mm2 pada suhu 20 oC. Koefisien suhu α tembaga 0,004 per
o
C. Massa jenis tembaga murni pada 20 oC adalah 8,96 g/cm3, titik beku 1083 oC.
Kekuatan tarik tembaga tidak tinggi yaitu berkisar antara 20 hingga 40 kg/mm2.
Pemakaian tembaga pada teknik listrik yang terpenting adalah sebagai penghantar,
misalnya kawat berisolasi (NYA, NYAF), kabel (NYM, NYY, NYFGbY), busbar,
lamel mesin DC, cincin seret pada mesin AC. Tembaga mempunyai ketahanan terhadap
korosi, oksidasi. Kekuatann tarik batang tembaga akan naik setelah batang tembaga
diperkecil penampangnya untuk dijadikan kawat berisolasi atau kabel.

2.2.2. Aluminium
Aluminium murni mempunyai massa jenis 2,7 kg/cm3, α‐nya 1,4x10‐5, titik leleh
lebih dari 658 oC dan tidak korosif. Daya hantar aluminium sebesar 35
m/ohm.mm2 atau kira‐kira 61,4% dari daya hantar tembaga. Aluminium murni mudah
dibentuk karena lunak, kekuatan tariknya hanya 9 kg/mm2.
Untuk itu jika aluminium digunakan sebagai penghantar yang dimensinya cukup
besar, selalu diperkuat dengan baja atau paduan aluminium. Penggunaan yang
demikian biasanya pada : ACSR (Aluminium Conductor SteelReinforced), ACR
(Aluminum Conductor Alloy Reinforced).

Bahan‐bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi persyaratan persyaratan


sebagai berikut:
1. Konduktifitasnya cukup baik.

6
2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
3. Koefisien muai panjangnya kecil.
4. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.

Klasifikasi konduktor :
Klasifikasi konduktor menurut bahannya:
1. kawat logam biasa, contoh:
a. BBC (Bare Copper Conductor).
b. AAC (All Aluminum Conductor).
2. kawat logam campuran (Alloy), contoh:
a. AAAC (All Aluminum Alloy Conductor)
b. kawat logam paduan (composite), seperti: kawat baja berlapis tembaga (Copper
Clad Steel) dan kawat baja berlapis aluminium (Aluminum Clad Steel).
3. kawat lilit campuran, yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari dua jenis logam atau
lebih. Contoh: ASCR (Aluminum Cable Steel Reinforced).

Klasifikasi konduktor menurut konstruksinya:


1. kawat padat (solid wire) berpenampang bulat
2. kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat padat yang dililit
menjadi satu, biasanya berlapis dan konsentris
3. kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat untuk
mendapatkan garis tengah luar yang besar

Klasifikasi konduktor menurut bentuk fisiknya:


1. konduktor telanjang
2. konduktor berisolasi, yang merupakan konduktor telanjang dan pada bagian luarnya
diisolasi sesuai dengan peruntukan tegangan kerja.

7
BAB 3

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sesuai dengan data hasil dan pembahasan yang telah dilakukan sehingga dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Konduktor atau penghantar adalah zat atau bahan yang bersifat dapat
menghantarkan energy, baik energy listrik maupun energy kalor, baik berupa zat
padat, cair atau gas
2. Rasio bahan konduktor tembaga dan aluminium ialah konduktifitas lebih besar
dibandingkan dengan aluminium

3.2. Saran
Makalah berjudul “Rasio Bahan Konduktor Tembaga dan Aluminum Ditinjau
Dari Keunggulannya” diharapkan bermafaat bagi pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

Fathur rahman, “Makalah Bahan-Bahan Listrik”,


https://www.academia.edu/20831119/Makalah_Bahan_Bahan_Listrik Diakses pada 09 Juli
2021 pukul 20:44
https://dokumen.tips/documents/makalah-konduktordoc.html Diakses pada 09 Juli 2021
pukul 21:02
 Liana Jayadi, ”Penggunaan konduktor Tembaga dan Aluminium Untuk Siatem
Pentanahan
https://dokumen.tips/documents/makalah-konduktordoc.html Diakses pada 09 Juli 2021
pukul 21:02

Anda mungkin juga menyukai