Bahan listrik dalam sistem tanaga listrik merupakan salah satu elemen
penting yang akan menentukan kualitas penyaluran energi listrik itu sendiri .
Bahan listrik yang sangat populer selama ini meliputi konduktor,
semikonduktor, dan isolator. Satu lagi yang dikenal dengan super
konduktor , namun masih dalam penelitian intensif para ahli . Ketiga bahan
tadi secar integratif dalam sistem kelistrikan dimanfaatkan secara optimal.
Seperti konduktor adalah salah satu material paling besar yang dipakai
dalam penyaluran tenaga listrik baik alumunium maupun tembaga atau
campuran dengan bahan lain.
Suatu bahan dapat berbentuk padat , cair atau gas. Wujud bahan tertentu
juga bisa berubah karena pengaruh suhu. Selain pengelompokkan
besdasarkan wujud tersebut dalam teknik listik bahan-bahan juga dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Bahan penghantar (Konduktor)
2. Bahan penyekat (Isolator)
3. Bahan setengah penghantar (Semi konduktor)
4. Bahan magnetis
5.
6.
Bahan nuklir
7.
Bahan khusus
Penghantar dalam teknik adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik ,
baik berupa zat padat , cair atau gas. Karena sifatnya yang konduktif maka
di sebut konduktor . Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis
yang kecil. Pada umumnya logam bersifat konduktif. Emas , perak ,
tembaga , alumunium , zink, besi berturut-turut memiliki tahanan jenis
semakin besar . jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik , tetapi
BAHAN KONDUKTOR
A.
B.
c. Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih yang
dipadukan dengan cara
kompresi, peleburan (smelting) atau pengelasan (welding).
C.
D.
Karakteristik konduktor
Ada 2 (dua) jenis karakteristik konduktor , yaitu :
1.
adalah rendah.
Penghantar tenaga listrik, selain mensyaratkan konduktivitas yang tinggi
juga membutuhkan sifat mekanis dan fisika tertentu yang disesuaikan
dengan penggunaan penghantar itu sendiri.
Selain masalah teknis, penggunaan logam sebagai penghantar ternyata juga
sangat ditentukan oleh nilai ekonomis logam tersebut dimasyarakat.
Sehingga suatu kompromi antara nilai teknis dan ekonomi logam yang akan
digunakan mutlak diperhatikan. Nilai kompromi termurahlah yang akan
menentukan logam mana yang akan digunakan. Pada saat ini, logam
Tembaga dan Aluminium adalah logam yang terpilih diantara jenis logam
penghantar lainnya yang memenuhi nilai kompromi teknis ekonomis
termurah.
Dari jenisjenis logam penghantar pada tabel 1. diatas, tembaga merupakan
penghantar yang paling lama digunakan dalam bidang kelistrikan. Pada
tahun 1913, oleh International Electrochemical Comission (IEC) ditetapkan
suatu standar yang menunjukkan daya hantar kawat tembaga yang
kemudian dikenal sebagai International Annealed Copper Standard (IACS).
Standar tersebut menyebutkan bahwa untuk kawat tembaga yang telah
dilunakkan dengan proses anil (annealing), mempunyai panjang 1m dan luas
penampang 1mm2, serta mempunyai tahanan listrik (resistance) tidak lebih
dari 0.017241 ohm pada suhu 20oC, dinyatakan mempunyai konduktivitas
listrik 100% IACS.
Akan tetapi dengan kemajuan teknologi proses pembuatan tembaga yang
dicapai dewasa ini, dimana tingkat kemurnian tembaga pada kawat
penghantar jauh lebih tinggi jika dibandingkan pada tahun 1913, maka
konduktivitas listrik kawat tembaga sekarang ini bisa mencapai diatas 100%
IACS. Untuk kawat Aluminium, konduktivitas listriknya biasa dibandingkan
terhadap standar kawat tembaga. Menurut standar ASTM B 609 untuk kawat
aluminium dari jenis EC grade atau seri AA 1350(*), konduktivitas listriknya
berkisar antara 61.0 61.8% IACS, tergantung pada kondisi kekerasan atau
b.
c.
d.
persamaan :
R= l/A
dimana :
R : Hambatan dalam penghantar, satuanya ohm ()
: hambatan jenis bahan, dalam satuan ohm.mm2/m
l : panjang penghantar, satuannya meter (m)
A : luas penampang kawat penghantar, satuanya mm2
b)
Tahanan Jenis
Berat Jenis
Titik Cair
Perak
0,016
10,5
960
Tembaga
0,0175
8,9
1083
Cobalt
0,022
8,42
1480
Emas
0,022
19,3
1063
Alumunium
0,03
2,56
660
Molibdin
0,05
10,2
2620
Wolfram
0,05
19,1
3400
Seng
0,06
7,1
420
Kuningan
0,07
8,7
1000
Nikel
0,079
8,9
1455
Platina
0,1
21,5
1774
Nikeline
0,12
Timah putih
0,12
7,3
232
Baja
0,13
7,8
1535
Vanadium
0,13
5,5
1720
Bismuth
0,2
9,85
271
Mangan
0,21
7,4
1260
Timbel
0,22
11,35
330
Duralumunium
0,48
2,8
Manganin
0,48
Konstanta
0,5
8,9
Air raksa
0,958
13,56
-38,9
Alumunium
Tembaga
Baja
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Wolfram
Molibdenum
Platina
Air raksa
Bahan-bahan resistivitas tinggi
Timah hitam
BAHAN PENYEKAT
Bahan penyekat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang
bertegangan. Untuk itu pemakaian bahan penyekat perlu
mempertimbangkan sifat kelistrikanya. Di samping itu juga perlu
mempertimbangkan sifat termal, sifat mekanis, dan sifat kimia. Sifat
kelistrikan mencakup resistivitas, permitivitas, dan kerugian dielektrik.
Penyekat membutuhkan bahan yang mempunyai resistivitas yang besar agar
arus yang bocor sekecil mungkin. Yang perlu diperhatikan di sini adalah
bahwa bahan isolasi yang higroskopis hendaknya dipertimbangkan
penggunaannya pada tempat-tempat yang lembab karena resistivitasnya
akan turun. Resistivitas juga akan turun jika tegangan yang diberikan naik.
Besarnya kapasitansi bahan isolasi yang berfungsi sebagai dielektrik
ditentukan oleh permitivitasnya, di samping jarak dan luas permukaannya.
Besarnya permitivitas udara adalah 1,00059, sedangakan untuk zat padat
dan zat cair selalu lebih besar dari itu. Apabila bahan isolasi diberi tegangan
bolak-balik maka akan terdapat energi yang diserap oleh bahan tersebut.
Besarnya kerugian energi yang diserap bahan isolasi tersebut berbanding
lurus dengan tegangan, frekuensi, kapasitansi, dan sudut kerugian dielektrik.
Sudut tersebut terletak antara arus kapasitif dan arus total (Ic + Ir).
Suhu juga berpengaruh terhadap kekuatan mekanis, kekerasan, viskositas,
ketahanan terhadap pengaruh kimia dan sebagainya. Bahan isolasi dapat
rusak diakibatkan oleh panas pada kurun waktu tertentu. Waktu tersebut
disebut umur panas bahan isolasi. Sedangakan kemampuan bahan menahan
suhu tertentu tanpa terjadi kerusakan disebut ketahanan panas. Menurut IEC
(International Electrotechnical Commission) didasarkan atas batas suhu kerja
bahan, bahan isolasi yang digunakan pada suhu di bawah nol (missal pada
pesawat terbang, pegunungan) perlu juga diperhitungkan karena pada suhu
di bawah nol bahan isolasi akan menjadi keras dan regas. Pada mesin-mesin
berserat, gelas, keramik, plastik, karet, ebonit dan bakelit, dan bahan-bahan
lain yang dipadatkan.
Bahan penyekat bentuk cair, jenis penyekat ini yang banyak digunakan
pada teknik listrik adalah air, minyak transformator, dan minyak kabel.
Bahan penyekat bentuk gas, yang sering digunakan untuk keperluan teknik
listrik diantaranya: udara, nitrogen, hidrogen, dan karbondioksida.
BAHAN SEMIKONDUKTOR
Semikonduktor telah memberikan pengaruh besar dan menjadi bagian
yang tak terpisahkan dalam peradaban manusia saat ini. Kita bisa
menemukan semikonduktor pada jantung chip mikroprosesor hingga pada
transistor. Nyaris semua peralatan elektronik bergantung sepenuhnya pada
keberadaan semikonduktor. Sementara itu, kebanyakan chip dan transistor
berbasis semikonduktor terbuat dari unsur semikonduktor silikon. Mungkin
kita pernah mendengar ekspresi seperti Silicon Valley dan Silicon Economy,
itulah sebabnya silikon merupakan unsur yang sangat penting pada setiap
peralatan elektronik.
Silikon merupakan unsur yang mudah ditemui. Sebagai contoh, silikon
merupakan penyusun utama dari pasir dan quartz. Jika kita perhatikan silikon
pada tabel periodik, kita bisa lihat posisinya berada di sebelah aluminium, di
bawah karbon, dan di atas germanium.
melaluinya. Namun, kita bisa mengubah sifat kristal tersebut hanya dengan
melalui sebuah proses yang disebut sebagai doping.
Pada skema ini arus listrik tidak akan mengalir di persambungan diode
(gambar dari http://howstuffworks.com).
Meskipun semikonduktor tipe-n pada prinsipnya merupakan konduktor dan
tipe-p juga merupakan konduktor, namun kombinasi keduanya pada
persambungan diode seperti pada gambar tidak akan memberikan arus
listrik. Elektron bermuatan negatif pada semikonduktor tipe-n akan tertarik
ke
kutub
positif
baterai,
sedangkan
hole
bermuatan
positif
pada
elektronik
yang
sensitif
terhadap
arah
aliran
arus
dapat
itu,
jika
diode
diberi
panjar
maju
(forward-bias),
pada
semikonduktor
penyusunnya,
kemudian
menghasilkan
beragam