Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH BAHAN KONDUKTOR

Disusun oleh :
Pebrianto Silitonga
NIM : 2070021005

Matakuliah : Kimia dan Bahan Listrik

Mengetehui :

Ir Nurhabibah Naibaho, MT

TEKNIK ELEKTRO P2K SABTU

FAKUTAS TEKNIk

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA JAKARTA

T/A 2020/2021 SEMESTER 2


Konduktor

Konduktor atau penghantar adalah zat atau bahan yang bersifat dapat menghantarkan energy, baik
energy listrik maupun energy kalor, baik berupa zat padat, cair atau gas. Bahan-bahan yang bersifat konduktor
ini biasanya digunakan untuk membuat alat-alat yang sifatnya membutuhkan kecepatan transfer energy,
misalnyapanci,setrika,kabeldansolder.
Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada
umumnyalogam bersifatkonduktif. Emas, perak, tembaga, alumunium, zink, besi berturut-turut memiliki
tahanan jenis semakin besar. Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik, tetapi karena sangat mahal
harganya, maka secara ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak digunakan
.

Konduktor panas

Konduksi panas atau konduksi termal adalah penjalaran kalor tanpa disertai perpindahan bagian-
bagian zat perantaranya. Penjalaran ini biasanya terjadi pada benda padat. Konduksi terjadi dari benda yang
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Benda suhunya tinggi akan melepaskan kalor, sedangkan zat
yang suhunya rendah akan menerima kalor, hingga tercapai kesetimbangan termal.
Penjalaran panas ini diperikan oleh rumus matematika berikut:
T = C + (T0 − C)ekt
T adalah suhu, T0 suhu awal, t waktu, C dan k adalah konstanta.

Jenis Bahan Konduktor


Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
1. Konduktifitasnya cukup baik.
2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
3. Koefisien muai panjangnya kecil.
4. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:
1. Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, dan sebagainya.
2. Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau aluminium yang diberi campuran dalam
jumlah tertentu dari logam jenis lain, yang gunanya untuk menaikkan kekuatan mekanisnya.
3. Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih yang dipadukan dengan cara kompresi,
peleburan (smelting) atau pengelasan (welding).

Klasifikasi Konduktor
 Menurut bahannya:
1. kawat logam biasa, contoh:
a. BBC (Bare Copper Conductor).
b. AAC (All Aluminum Alloy Conductor).
2. kawat logam campuran (Alloy), contoh:
a. AAAC (All Aluminum Alloy Conductor)
b. kawat logam paduan (composite), seperti: kawat baja berlapis tembaga (Copper Clad Steel) dan
kawat baja berlapis aluminium (Aluminum Clad Steel).
3. kawat lilit campuran, yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari dua jenis logam atau lebih,
contoh: ASCR (Aluminum Cable Steel Reinforced).

 Menurut Konstruksinya:
1. kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.
2. kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat padat yang dililit menjadi satu,
biasanya berlapis dan konsentris.
3. kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat untuk
mendapatkan garis tengah luar yang besar.

 Menurut Bentuk Fisiknya:


1. konduktor telanjang.
2. konduktor berisolasi, yang merupakan konduktor telanjang dan pada bagian luarnya diisolasi
sesuai dengan peruntukan tegangan kerja, contoh:
a. Kabel twisted.
b. Kabel NYY
c. Kabel NYCY

d. Kabel NYFGBY

Karakteristik Konduktor
Ada 2 (dua) jenis karakteristik konduktor, yaitu:
1. karakteristik mekanik, yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang menyatakan kekuatan tarik dari
pada konduktor (dari SPLN 41-8:1981,  C, maka berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30untuk konduktor
70 mm kemampuan maksimal dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).
2. karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari konduktor terhadap arus listrik yang melewatinya
(dari SPLN 41-10 : 1991, untuk konduktor 70 mm2 berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30o C, maka
kemampuan maksimum dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).

Kriteria Mutu Konduktor


Konduktivitas logam penghantar sangat dipengaruhi oleh unsur – unsur pemadu, impurity atau
ketidaksempurnaan dalam kristal logam, yang ketiganya banyak berperan dalam proses pembuatan
pembuatan penghantar itu sendiri. Unsur – unsur pemandu selain mempengaruhi konduktivitas listrik, akan
mempengaruhi sifat – sifat mekanika dan fisika lainnya. Logam murni memiliki konduktivitas listrik yang lebih
baik dari pada yang lebih rendah kemurniannya. Akan tetapi kekuatan mekanis logam murni adalah rendah.
Penghantar tenaga listrik, selain mensyaratkan konduktivitas yang tinggi juga membutuhkan sifat mekanis dan
fisika tertentu yang disesuaikan dengan penggunaan penghantar itu sendiri.

Selain masalah teknis, penggunaan logam sebagai penghantar ternyata juga sangat ditentukan oleh
nilai ekonomis logam tersebut dimasyarakat. Sehingga suatu kompromi antara nilai teknis dan ekonomi logam
yang akan digunakan mutlak diperhatikan. Nilai kompromi termurahlah yang akan menentukan logam mana
yang akan digunakan. Pada saat ini, logam Tembaga dan Aluminium adalah logam yang terpilih diantara jenis
logam penghantar lainnya yang memenuhi nilai kompromi teknis ekonomis termurah.

Dari jenis–jenis logam penghantar pada tabel 1. diatas, tembaga merupakan penghantar yang paling
lama digunakan dalam bidang kelistrikan. Pada tahun 1913, oleh International Electrochemical Comission (IEC)
ditetapkan suatu standar yang menunjukkan daya hantar kawat tembaga yang kemudian dikenal sebagai
International Annealed Copper Standard (IACS). Standar tersebut menyebutkan bahwa untuk kawat tembaga
yang telah dilunakkan dengan proses anil (annealing), mempunyai panjang 1m dan luas penampang 1mm2,
serta mempunyai tahanan listrik (resistance) tidak lebih dari 0.017241 ohm pada suhu 20oC, dinyatakan
mempunyai konduktivitas listrik 100% IACS.
Akan tetapi dengan kemajuan teknologi proses pembuatan tembaga yang dicapai dewasa ini, dimana
tingkat kemurnian tembaga pada kawat penghantar jauh lebih tinggi jika dibandingkan pada tahun 1913, maka
konduktivitas listrik kawat tembaga sekarang ini bisa mencapai diatas 100% IACS.
Untuk kawat Aluminium, konduktivitas listriknya biasa dibandingkan terhadap standar kawat tembaga.
Menurut standar ASTM B 609 untuk kawat aluminium dari jenis EC grade atau seri AA 1350(*), konduktivitas
listriknya berkisar antara 61.0 – 61.8% IACS, tergantung pada kondisi kekerasan atau temper. Sedangkan untuk
kawat penghantar dari paduan aluminium seri AA 6201, menurut standar ASTM B 3988 persaratan
konduktivitas listriknya tidak boleh kurang dari 52.5% IACS. Kawat penghantar 6201 ini biasanya digunakan
untuk bahan kabel dari jenis All Aluminium Alloy Conductor (AAAC).

Disamping persyaratan sifat listrik seperti konduktivitas listrik diatas, kriteria mutu lainnya yang juga harus
dipenuhi meliputi seluruh atau sebagian dari sifat – sifat atau kondisi berikut ini, yaitu:
a. komposisi kimia.
b. sifat tarik seperti kekuatan tarik (tensile strength) dan regangan tarik (elongation).
c. sifat bending.
d. diameter dan variasi yang diijinkan.
e. kondisi permukaan kawat harus bebas dari cacat, dan lain-lain.

JENIS-JENIS KONDUKTOR

 Alumunium            
 Perak
 Emas
 Seng
 Tembaga
 Platina
 Logam
 Besi 

 Alumunium

Aluminium (atau aluminum,alumunium,almunium,alminium) ialah unsur kimia. Lambang


aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah. Titik
didih 2792 K (2519 °C, 4566 °F)

 PERAK
Perak adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ag dan nomor
atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Argentum. Sebuah logam transisi lunak,
putih, mengkilap, perak memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi.Logam ini
digunakan dalam koin, perhiasan, peralatan meja.Titik didih 2435 K (2162 °C, 3924 °F) .

 EMAS
Emas adalah unsur kimia dlm tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin:
'aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek,
mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat kimia
lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di
nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage.
Kode ISOnya adalah XAU. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat
celcius.Titik didih 3129 K (2856 °C, 5173 °F).
 Seng
Seng (bahasa Belanda: zink) adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, nomor atom 30,
dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik.
Beberapa aspek kimiawi seng mirip dengan magnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini
berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2. Seng merupakan
unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima isotop stabil. Bijih seng yang paling
banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).Titik didih 1180 K (907 °C, 1665 °F)

 TEMBAGA

Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan
nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan
konduktor panas dan listrik yang baik.Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali.
Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan.
Tembaga dicampurkan dengan timah untuk membuat perunggu.Logam ini dan aloinya telah
digunakan selama empat hari. Di era Roma, tembaga umumnya ditambang di Siprus, yang
juga asal dari nama logam ini (сyprium, logam Siprus), nantinya disingkat jadi сuprum).
Ikatan dari logam ini biasanya dinamai dengan tembaga(II).

Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam air, dimana dimana dimana fungsi mereka dalam
konsentrasi tinggiiiii adalah sebagai agen anti bakteri, fungisiddol, dan bahan tambahan
kayu. Dalam konsentrasi tinggi maka tembaga akan bersifat racun, tapi dalam jumlah sedikit
tembaga merupakan nutrien yang penting bagi kehidupan manusia dan tanaman tingkat
rendah. Di dalam tubuh, tembaga biasanya ditemukan di bagian hati, otak, usus, jantung,
dan ginjal.Titik didih 2835 K (2562 °C, 4643 °F).

 Logam
Logam pada umumnya mempunyai angka yang tinggi dalam konduktivitas listrik,
konduktivitas termal, sifat luster dan massa jenis. Logam yang mempunyai massa jenis,
tingkat kekerasan, dan titik lebur yang rendah (contohnya logam alkali dan logam alkali
tanah) biasanya bersifat sangat reaktif. Jumlah elektron bebas yang tinggi di segala bentuk
logam padat menyebabkan logam tidak pernah terlihat transparan.
Mayoritas logam memiliki massa jenis yang lebih tinggi daripada nonlogam .

 PLATINA 
Platina adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Pt dan nomor
atom 78. Sebuah logam transisi yang berat, "malleable", "ductile", berharga, berwarna putih-
keabuan. Platinum tahan karat dan terdapa dalam beberapa bijih nikel dan copper. Platinum
digunakan dalam perhiasan, peralatan laboratorium, gigi, dan peralatan kontrol emisi
mobil.Titik didih 4098 K (3825 °C, 6917 °F).

 BESI 
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk
kehidupan manusia sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor
atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.Titik didih 3134 K (2861 °C, 5182
°F).

Kesimpulan
Konduktor berisolasi sangat diperlukan dalam transfer energi listrik dan transfer data.Banyak
jenis kekonduktoran bahan yang dapat mengalirkan elektron dari sumber elektron ke tempat yang akan
diberi energi listrik.Konduktor berisolasi sebagian besar terbuat dari bahan tembaga karena hambatan
jenisnya sangat kecil serta lebih efektif dan efesien.Banyak konduktor berisolasi dari
jenis,ukuran,bahan,dan kegunaannya yang dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari terutama yang
berkaitan dengan transferr energi listrik dan transfer data.Dalam kegiatan transfer energi listrik tingkat
kecelakaan dalam pengguaan konduktor berisolasi sangat rendah,karena konduktor terlindungi oleh
isolasi atau terbungkus.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/Kabel_listrik,acces (27 oktober 2013)

http://id.wikipedia.org/konduktor, acces (27 oktober 2013)

http://id.wikipedia.org/konduktor berisolasi , acces (28 oktober 2013)

http://teknikelectronika.blogspot.com/2008/12/pengertiankonduktorl,

acces (28 oktober 2013)

Anda mungkin juga menyukai