MAKALAH
INDUKTOR
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Listrik dan Elektronika Dasar
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Sulaeman Deni Ramdani, M.Pd.
Disusun oleh:
Puja dan puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat dan rahmat-Nya, Makalah yang berjudul “INDUKTOR” ini dapat
diselesaikan.
Tentunya karya tulis ini selesai berkat bantuan dari berbagai pihak yang
telah memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi penyusunan laporan ini,
baik berupa moril maupun materiil. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih yang
mendalam kepada :
1. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan yang cukup besar dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini sangat jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan-kesalahan dalam penyusunan makalah ini, maka dari itu, kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Selain itu, saran, usul dan kritik yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan di masa yang akan
datang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua
pihak.
Penulis
2. Daftar isi…………………………………………..…………………….…2
4. Daftar Pustaka….………………………………...………………………12
A. Pengertian
Arus yang mengalir pada inductor akan menghasilkan fluks magnetic (ϕ)
yang membentuk loop yang melingkupi kumparan. Hukum induksi Faraday “Jika
lilitan kawat dialiri arus listrik maka akan terjadi medan magnet disekitar lilitan
kawat tersebut dan efek dari medan magnetnya disebut induktansi” Nilai
induktasi diperoleh dari sebuah indikator yang dilihat dari jumlah lilitannya, jarak
antara lilitannya, besar pusat intinya dan lain-lain. Batang besi padat, inti udara,
inti ferit dan teroida yang berbentuk cincin adalah jenis bahan yang dijadikan
sebagai pusat inti. Sifat induktor berbanding terbalik dengan kapasitor. Induckor
memiliki sifat sebagai penahan arus AC dan melewatka arus DC. Hal ini
dikarenakan inductor akan mempunyai sifat resistif ketika dialiri arus bolak-balik
atau biasa dikenal dengan AC/Alternating Current.
B. Jenis-jenis
Iron core Inductor adalah indoktor yang mempunyai inti besi yang besar
kecilnya inti besi tersebut tergantung pada kebutuhan yang akan digunakan.
Induktor tanpa inti adalah sebutan lain dari Air Core Inductor. Jenis
inductor ini menggunakan inti yang berasar dari bahan udara.
Inti dari Ferrite Core inductor adalah berbahan dasar ferit. Ferrite Inductor
ini juga sering di temukan dalam rangkaian listrik yang rumit.
5. Variable Inductor
Laminated Core Inductor memakai Inti besi yang terdiri dari banyak lapis
lempengan logam yang dirapatkan secara paralel. Masing-masing setiap
lempengan logam diberikan Isolator.
C. Simbol
Berdasarkan Hukum Faraday, saat induktor diberi arus (I, dalam satuan
Ampere) yang melewati kawat lilitan maka akan muncul medan magnet (ϕN)
disekitar induktor dan berbanding lurus dengan besar medan magnet tergantung
E. Contoh Rangkaian
Penting untuk memahami jika tidak semua nilai Induktansi dibuat secara
massal oleh penghasil. Oleh karena itu, untuk menghasilkan nilai induktansi yang
di mau dapat merangkai dua atau lebih induktor secara seri maupun paralel.
Rangkaian yang terdiri dari 2 atau lebih induktor yang disusun sejajar atau
berbentuk seri disebut rangkaian seri. Rangkaian Seri Induktor ini menghasilkan
nilai Induktansi yang merupakan penjumlahan dari semua Induktor yang
dirangkai secara seri.
Keterangan :
Ltotal = Total Nilai Induktor
L1 = Induktor ke-1
L2 = Induktor ke-2
L3 = Induktor ke-3
Ln = Induktor ke-n
Keterangan :
Ltotal = Total Nilai Induktor
L1 = Induktor ke-1
L2 = Induktor ke-2
Arus yang mengalir pada induktor akan menghasilkan fluks magnetik (ϕ)
yang akan membentuk loop yang melingkupi kumparan. Jika terdapat N lilitan,
maka total fluks adalah :
λ
λ =LI L =
I
dλ di
v = =L
dt dt
Dari karakteristik v-I, dapat diturunkan safat penyimpan energy pada induktor.
dw
p =
dt
dw = p . dt
ʃdw = ʃp. dt
di
w = ʃp. dt = ʃvi. Dt = ʃ L i. dt =ʃLi. di
dt
misalkan :
Jika induktor dipasang arus konstan/DC, maka tegangan sama dengan nol.
Sehingga indikator bertindak sebagai rangkaian hubung singkat (short circuit).
Rangkaian hubungan singkat (short circuit) mempunyai sifat bahwa nilai
tegangan pada kedua titik tersebut selalu sama dengan 0, sehingga nilai tahanan
pada rangkaian tersebut kecil sekali. Rangkaian hubungan singkat tidak
tergantung dari Arus I yang mengalir pada rangkaian tersebut.
Vab = 0
Rd = 0
KVL:
ΣV =0
V1 + V2 + V3 – V =0
V = V1 + V2 + V3
di di di
V = L 1 + L2 + L3
dt dt dt
di di di di
Lek = L1 + L2 + L3
dt dt dt dt
Lek = L 1 + L2 + L3
di L1
V1 = L1 V1 = V
dt Lek
di L2
V2 = L2 V2 = V
dt Lek
di L3
V3 = L3 V3 = V
dt Lek
di di V
Dimana ⟶V = Lek ⟶ = Lek
dt dt
1 1 1 1
ʃ V dt = ʃ V dt + ʃ V dt + ʃ V dt
Lek L1 L2 L3
1 1 1
Lek =
L1
+ L2 +
L3
1 Lek
i1 = i1 = i
L1 ʃ V dt L1
1 Lek
i2 = ʃ V dt i2 = i
L2 L2
1 Lek
i3 = ʃ V dt i3 = i
L3 L3
Teknik Elektronika. 2019. Rangkaian Seri dan Paralel Induktor serta cara
menghitungnya.
https://teknikelektronika.com/rangkaian-seri-dan-paralel-induktor-cara-
menghitungnya/
(diakses pada tanggal 20 September 2019)