Oleh :
DERIAL NOVRIANDRI
1209200140010
Pembimbing
Dr. Nizamuddin, M. Info, Sc
Dr. Didik Sugiyanto, MT
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Gempa bumi tektonik yang terjadi di lepas pantai barat Aceh pada 26 Desember 2004 dan
gelombang tsunami mematikan yang diakibatkan oleh gempa itu telah meluluh-lantakkan
hampir seluruh wilayah pesisir Aceh dan sebagian wilayah Sumatra Utara.
Salah satu upaya peningkatan kapasitas kesiapsiagaan bencana tsunami adalah dengan
menyiapkan sarana tempat evakuasi sementara (TES) alasan perlunya dibangun tempat
evakuasi sementara di wilayah Kota Banda Aceh adalah pertambahan penduduk yang
cukup pesat, sehingga diperlukannya sebuah manajemen risiko bencana yang lengkap
serta berkesinambungan.
Dengan terpenuhinya kebutuhan akan TES di Kota Banda Aceh maka akan memudahkan
bagi pembangunan Kota Banda Aceh yang terintegrasi dengan konsep kota siaga bencana.
Tujuan
Penelitian
Kegunaan
Penelitian
Batasan
Penelitian
Pentingnya
Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tempat Evakuasi
Sementara
Sektor A
Area TEA
TVRI Banda Aceh, Desa Gue Gajah,
Kec. Darul Imarah
(Kabupaten Aceh Besar)
Prakiraan Jumlah
Pengguna (Orang)
67.604
67.604
146.956
146.956
59.850
46.085
59.850
46.085
4.612
4.612
325.108
Laju
Pertumbuhan
Penduduk
Geospasial
Geografi
Informasi
System
Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
Lokasi,
Objek
dan
Ruang
Lingkup
Penelitian
Sumber Data
Data
Sekunder
Data
Primer
Wawancara
Observasi
Metode
Penelitian
Teknik
Penelitian Kepustakaan
Pengumpulan Penelitian Lapangan
Data
Metode
Analisis
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pertumbuhan Penduduk
Pasca bencana tsunami berlahan dan pasti jumlah penduduk di Kota
Banda Aceh mengalami peningkatan walau peningkatan jumlah
penduduk lebih ke daerah yang tidak terkena bencana, sedangkan
daerah yang terkena bencana lebih banyak ditempati oleh penduduk
asli seperti di wilayah pesisir mulai dari perbatasan Kecamatan Peukan
Bada Kabupaten Aceh Besar yaitu Kecamatan Meuraxa sampai
perbatasan Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar yaitu
Kecamatan Syiah Kuala yang berada di daerah pesisir adalah para
penduduk asli yang bermata pencaharian sebagai nelayan
Kecamatan
2014
Selisih
Meuraxa
16.320
18.979
2.659
7,53
Jaya Baru
22.483
24.481
1.998
5,66
Banda Raya
20.866
22.961
2.095
5,94
Baiturrahman
30.489
35.249
4.760
13,49
Lueng Bata
23.615
24.581
966
2,74
Kuta Alam
42.134
49.545
7.411
21,00
Kuta Raja
10.424
12.831
2.407
6,82
Syiah Kuala
25.318
35.702
10.384
29,42
Ulee Kareng
22.560
25.170
2.610
7,40
214.209
249.499
35.290
100
Jumlah
2010
Pertumbuhan Perumahan
Bencana tsunami yang menerjang Kota Banda Aceh khususnya telah
memporak porandakan segala bangunan yang ada di wilayah terkena
bencana tsunami. Seiring dengan banyaknya bantuan asing dalam masa
rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh telah dibangun rumah-rumah
masyarakat di sebagian wilayah yang ada di Kota Banda Aceh.
Pertumbuhan perumahan ini lebih disebabkan adanya kecenderungan
masyarakat untuk menghindari kawasan areal bencana yaitu wilayah
kecamatan Meuraxa, sebagian jaya baru, Kuta raja, sebagian
Kecamatan Kuta Alam dan sebagian Kecamatan Syiah Kuala.
Dimana wilayah yang tidak ditempati oleh masyarakat adalah wilayah
yang termasuk daerah terparah terkena bencana gelombang tsunami
yaitu wilayah Kecamatan Meuraxa, Jaya Baru, Sebagian Kuta Alam, Kuta
Raja dan sebagian Syiah Kuala, dimana kelima Kecamatan ini termasuk
dalam daerah bencana terparah dibandingkan 4 kecamatan lainnya yang
ada di Kota Banda Aceh.
Peta Gabungan
Jumlah Penduduk
262.194
269.194
276.194
283.194
290.194
Jumlah TES
15
13
17
13
5
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Jumlah
Rata-rata
Syiah Kuala
Kuta Alam
Kutaraja
Meuraksa
Ulee Kareng
Baiturrahman
Lueng Bata
Jaya Baru
Banda Raya
286
493
374
378
382
446
297
376
360
3.394
377
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
TERIMA KASIH