Anda di halaman 1dari 7

HAMBATAN DAN

PERHITUNGAN KECEPATAN KESEIMBANGAN KA


• Suatu rangkaian kereta api yang selanjutnya disebut “Kereta Api”
adalah susunan kendaraan rel yang dapat terdiri dari lokomotif yang
menarik sejumlah kereta penumpang, atau gerbong barang atau
campuran kereta penumpang dan gerbong barang.
• Kereta api dapat bergerak menggelinding di atas rel karena ada gaya
tarik yang dibangkitkan oleh lokomotif. Sedangkan kereta api yang
bergerak mempunyai hambatan yang berupa gesekan antara roda
dan rel, gesekan pada bantalan, momen kelembaman barang yang
berputar, perlawanan angin, perlawanan gaya gravitasi pada jalan rel
menanjak dan perlawanan pada jalan rel belokan.
Perlawanan Gelinding (Rolling Resistance)
1. Rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung perlawanan
gelinding pada umumnya merupakan rumus empiris yang didapat
dari percobaan, yang tergantung dari jenis kendaraan rel, jalan rel,
kondisi lingkungan dan cuaca setempat.
a. Perlawanan gelinding lokomotif
b. Hambatan gelinding kereta dan gerbong
2. Perlawanan Tanjakan
3. Perlawanan Tikungan
4. Perlawanan Karena Percepatan
Periode Percepatan Kereta Api
• Pada saat kereta api yang terdiri dari lokomotif menarik rangkaian kereta
atau gerbong mulai bergerak, daya mesin akan ditingkatkan secara
bertahap oleh masinis sampai mencapai maksimum. Pada periode Kereta
Api mulai bergerak sampai dengan mencapai kecepatan maksimum disebut
periode percepatan KA.
• Gaya tarik yang dibangkitkan oleh lokomotif pada saat awal adalah gaya
tarik adhesi : Za = f x Gadhesi. Setelah melewati kecepatan adhesi, gaya tarik
yang dihasilkan adalah: Z = 270 N/V sesuai dengan daya lokomotif dan
merupakan fungsi dari kecepatan, berbanding terbalik sehingga semakin
tinggi V semakin kecil Z. Sedangkan tahanan rangkaian kereta api Ww
berbanding lurus dengan kwadrat kecepatan, sehingga semakin tinggi V
semakin besar Ww. Selama periode Z > Ww, artinya adalah gaya tarik yang
digunakan untuk percepatan KA sebesar ∆Z = Z – Ww.
Kecepatan Keseimbangan
a. Pada Jalan Datar
• Selama periode percepatan berlangsung, gaya percepatan ∆Z akan semakin
kecil seiring dengan kenaikan kecepatan. Dan akhirnya akan dicapai
keseimbangan Z = Ww pada suatu kecepatan tertentu, yang berarti tidak
ada lagi gaya untuk percepatan KA. Kecepatan yang dicapai V1 ini
merupakan kecepatan maksimum KA pada lintas, yang berarti tidak ada
tahanan tanjakan WS = 0, dan tidak ada tahanan tikungan WK = 0.
b. Pada Jalan Tanjakan
• Apabila rangkaian KA melewati jalan tanjakan dan tikungan maka akan
timbul tahanan tanjakan Ws dan tahanan tikungan WK, sehingga tahanan
total WT = Ww + WS + WK akan lebih besar dari gaya tarik Z. Yang terjadi
kemudian kecepatan akan menurun dari V1, sampai terjadi keseimbangan
lagi antara Z = WT pada keadaan keseimbangan ini dicapai kecepatan
maksimum V2 dijalan rel tanjakan dan tikungan.
Gambar Kecepatan Keseimbangan
Rangkuman
1. Rumus untuk menghitung perlawanan gelinding (rolling resistance)
2. Rumus untuk menghitung hambatan gelinding kereta dan gerbong
3. Pada waktu kereta api melalui jalan rel tanjakan, gaya tarik lokomotif
akan digunakan pula untuk melawan gaya gravitasi, yaitu komponen gaya
berat kereta api G sin α.
4. Besar gaya percepatan ini bergantung pada daya lokomotif, rangkaian
yang ditarik dan lintasan jalan rel yang dilalui.
5. Percepatan kereta api terjadi pada saat kereta api mulai bergerak sampai
dengan mencapai kecepatan maksimum
6. Kecepatan keseimbangan terjadi pada 2 kondisi, yaitu saat kereta api
berada di jalan datar dan saat kereta api berada di tanjakan
Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan hambatan kereta api?
2. Sebutkan macam perlawanan yang dialami oleh kereta api!
3. Jelaskan mengenai gaya tarik pada percepatan kereta api!
4. Jelaskan perbedaan mengenai kecepatan keseimbangan pada jalan
datar dan pada jalan tanjakan untuk rel kereta api.

Anda mungkin juga menyukai