Disusun Oleh :
Abdul Aziz 201310160311114
Rizal Aditiya R 201310160311118
Irsyad Madjid 201310160311169
Abdul Khodir 201310160311114
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan dari penyusunan makalah
ini selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah manajemen teknologi juga agar mampu
untuk mengetahui perubahan teknologi suatu produk.
Makalah ini dapat terwujud karena berkat kerja sama dari berbagai pihak. Dengan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Sri Joko selaku dosen Manajemen Teknologi.
2. Petugas Laboratorium Universitas Muhammadiyah Malang yang telah bersedia mendampingi
untuk dapat menyusun dan menyelesaikan tugas ini.
3. Serta teman – teman yang memberikan manfaat serta motivasi, untuk lebih aktif, kreatif, dalam
menyusun dan menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini jauh dari sempurna dari segi
penyampaian maupun tata bahasa. Dan tidak menutup kemungkinan dalam penyusunan tugas ini
terdapat kesalahan atau kekurangan sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan
untuk perbaikan Makalah ini dan demi meningkatkan mutu tugas di masa depan.
Harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan mudah – mudahan
makalah yang sederhana ini dapat memenuhi harapan dari semua pihak – pihak terutama dosen
dan mahasiswa khususnya di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang.
Mesin uap pertama mulai dioperasikan di sepanjang rel primitif pada tahun 1804. Saait itu
Matthew Murray berhasil menampilkan lokomotif sederhana pertama, Namun perhatian publik
justru lebih banyak tertuju pada Richard Trevithick yang berhasil menciptakan “Penydarren”,
sebuah lokomotif yang menarik beban setara 25 ton dan 70 orang. Kereta api dipergunakan
secara komersial pada akhir 1820-an, George Stephenson yang berkebangsaan Inggris saat itu
memenangkan kompetisi dengan desain lokomotif uapnya. Sejak saat itu, lokomotif uap
menyebar dengan cepat hingga ke Amerika.
Pada dekade pertama penyebaran lokomotif uap, para insinyur di London mulai
merencanakan untuk membangun rel kereta api antar kota dan terowongan bawah tanah.
Bagian pertama dari proyek ini sekarang dikenal dengan “London Underground” yang mulai
dibangun pada tahun 1863. Meskipun menerima banyak keluhan karena asap di terowongan,
pembangunan rel ini tetap diteruskan hingga 1890. Masa kejayaan kereta uap berakhir ketika
seluruh armada kereta di London mulai menggunakan mesin listrik. Penggunaan kereta listrik
ini menandai awal dari era baru sistem perkeretaan melalui transit perkotaan yang cepat, dan
jalan bawah tanah mulai muncul di seluruh penjuru dunia.
Hal lain yang sangat penting dalam sejarah kereta adalah pengenalan mesin Diesel, yang
juga membawa lokomotif uap untuk tutup usia. Setelah perang dunia ke-2, mayoritas negara
di dunia mulai meninggalkan lokomotif uap dan beralih pada mesin berbahan bakar diesel yang
lebih handal. Mesin diesel yang dikombinasikan dengan yang listrik memungkinkan
terciptanya kereta terbaik kedua dunia, setelah kereta listrik. Kini kereta tercatat membawa
lebih dari 40% barang di seluruh dunia dan mendistribusikannya antar kota, negara, dan benua.
Kereta maglev (singkatan dari magnetically levitated trains, dalam bahasa Indonesia disebut kereta
api levitasi magnetic. adalah jenis kereta api yang mengambang secara magnetik. Sering juga
disebut kereta api magnet.[butuh rujukan]
Seperti namanya, prinsip dari kereta api ini adalah memanfaatkan gaya magnet untuk mengangkat
kereta sehingga mengambang, tidak menyentuh rel sehingga gaya gesek dapat dikurangi. Kereta
maglev juga memanfaatkan magnet sebagai pendorong. Dengan kecilnya gaya gesek dan besarnya
gaya dorong, kereta ini mampu melaju dengan kecepatan sampai 600 km/jam, jauh lebih cepat dari
kereta biasa. Beberapa negara yang telah mengembangkan kereta api jenis ini adalah Tiongkok,
Jepang, Perancis, Amerika, dan Jerman. Dikarenakan mahalnya pembuatan rel magnetik, di dunia
pada tahun 2015 hanya ada dua jalur Maglev yang dibuka untuk transportasi umum, yaitu Shanghai
Transrapid di Tiongkok dan Linimo di Jepang.
Ada tiga jenis teknologi maglev:
Jepang dan Jerman merupakan dua negara yang aktif dalam pengembangan teknologi maglev
menghasilkan banyak pendekatan dan desain. Dalam suatu desain, kereta dapat diangkat oleh gaya
tolak magnet dan dapat melaju dengan motor linear. Pengambangan magnetik menggunakan
elektromagnet atau magnet permanen tidak stabil karena teori Earnshaw; Diamagnetik dan magnet
superkonduktivitas dapat menopang maglev dengan stabil. Medan elektromagnet juga
mempengaruhi rancang bangun kereta. Medan magnet yang sangat kuat dibutuhkan untuk
mengangkat kereta yang berat.
Efek dari medan magnetik yang kuat tidak diketahui banyak. Oleh karena itu untuk keamanan
penumpang, pelindungan dibutuhkan, yang dapat menambah berat kereta. Konsepnya mudah
namun teknik dan desainnya kompleks.
Sistem yang lebih baru dan tidak terlalu mahal disebut Inductrack. Teknik ini memiliki
kemampuan membawa beban yang berhubungan dengan kecepatan kendaraan, karena ia
tergantung kepada arus yang diinduksi pada sekumpulan elektromagnetik pasif oleh magnet
permanen. Dalam contoh, magnet permanen berada di gerbong; secara horizontal untuk
menciptakan daya angkat, dan secara vertikal untuk memberikan kestabilan. Sekumpulan kabel
putar berada di rel. Magnet dan gerbong tidak membutuhkan tenaga, kecuali untuk pergerakan
gerbong. Inductrack pada awalnya dikembangkan sebagai motor magnetik dan penopang untuk
"flywheel" untuk menyimpan tenaga. Dengan sedikit perubahan, penopang ini diluruskan menjadi
jalur lurus. Inductrack dikembangkan oleh fisikawan Wiliiam Post di Lawrence Livermore
National Laboratory.
Inductrack menggunakan array Halbach untuk penstabilan. Array Halbach adalah pengaturan dari
magnet permanen yang menstabilisasikan putaran kabel yang bergerak tanpa penstabilan
elektronik. Array Halback mulanya dikembangkan untuk pembimbing sinar dari percepatan
partikel. Mereka juga memiliki medan magnet di pinggir rel, dan mengurangi efek potensial bagi
penumpang.
Sekarang ini, NASA melakukan riset penggunaan sistem Maglev untuk meluncurkan pesawat
ulang alik. Untuk dapat melakukan ini, NASA harus mendapatkan peluncuran pesawat ulang alik
maglev mencapai kecepatan pembebasan, suatu tugas yang membutuhkan pewaktuan pulse
magnet yang rumit (lihat coilgun) atau arus listrik yang sangat cepat, sangat bertenaga (lihat
railgun).
BAB III
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Kereta Api merupakan urat nadi Pembangunan untuk melancarakan arus manusia barang maupu
informasi sebagai penunjang tercapainya pengalokasian sumber-sumber perekonomian secara
optimal untuk itu jasa transportasi harus cukup tersedia secara merata dan terjangkau daya beli
masyarakat. Sarana transportasi darat berkembang mengikuti fenomena yang timbul. Pemilihan
sistem transportasi yang salah dapat mengakibatkan terjadinya permasalahan-permasalahan bagi
masyarakat maupun lingkungan.
Permasalahan yang dapat ditimbulkan oleh berkembang pesatnya transportasi darat antara lain
polusi udara, polusi suara, kemacetan, dan meningkatnya angka kecelakaan lalu-lintas. Adapun
untuk menanggulangi berbagai permasalahan yang ditimbulkan oleh sektor transportasi darat,
perlu mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya efek tehadap lingkungan dan manusia.
Adapun mengenai efek terhadap lingkungan dan manusia perlu dikendalikan dengan melihat
semua aspek yang ada di dalam sistem transportasi, mulai dari perencanaan sistem transportasi,
meliputi model transportasi, sarana, pola aliran lalu lintas, jenis mesin kendaraan, dan bahan bakar
yang digunakan. Selain itu, juga diperlukan dukungan dari lintas seketoral. Karena sebenarnya
pemerintah sebagai pihak regulator sudah memberlakukan beberapa peraturan guna
menanggulangi atau meminimalisir dampak negatif yang di akibatkan adanya sistem transportasi
darat.
Saran
Kereta Api sudah selayaknya ada untuk memberi kemudahan dalam kehidupan manusia. Tetapi
dalam perkembangannya transportasi ini juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan
dan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, kita sebagai manusia sudah seharusnya bijak dalam
menggunakan alat transportasi, agar masalah atau dampak negatif dari tranportasi darat dapat di
minimalisir sekecil mungkin.
Sudah sepatutnya kita sadar akan pentingnya arti transportasi dalam kehidupan ini. Namun kita
juga harus sadar akan berbagai dampak negatif yang ditimbulkannya.
Daftar Pustaka
Kusjuliadi P, Danang,. Ragam Bentuk dan Perawatan Atap, Jakarta: Penebar Swadaya, 2007
http://sci-pusat.blogspot.co.id/2012/09/sejarah-Kereta .html
Effendi, Ridwan dan Elly Malihah. (2007) . Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan
Teknologi. Bandung : Yasindo Multi Aspek
Hermawan, Ruswandi dkk. (2006) . perkembangan masyarakat dan Budaya. Bandung : UPI
PRESS
Sumaatmadja, Nursid. (1998) . Manusia Dalam Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan Hidup.
Bandung : AlfaBeta
Sumaatmadja, Nursid dan Kuswaya Wihardit. (1999). Perspektif Global. Jakarta : Universitas
Terbuka