Anda di halaman 1dari 10

OTOMASI MANUFAKTUR

DIGITAL ELEKTRONIK

Dibuat Oleh :
Kelompok 4

Muhammad Naufal Al Farisi (161910101075)


Aris Fauzi (161910101071)
Lukman dwi Prabowo (161910101067)
Fahriza Irman Ghifari(161910101064)
Muhammad Ilham Bahtiar (161910101085)
Ahmad Kurniawan (161910101092)

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2018
TUGAS: MASING-MASING KELOMPOK MEMBUAT RINGKASAN TENTANG PEMANFAATAN
ELEKTRONIK DIGITAL DALAM BIDANG MANUFAKTUR.

APA ITU ELEKTRONIK DIGITAL?

FUNGSINYA APA?

BERIKAN CONTOH PENERAPANNYA PADA DUNIA INDUSTRI.

MASING-MASING KELOMPOK HARUS BERBEDA.


Elektronik digital

Adalah Data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan
mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1,
sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya
mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat . Biasanya sinyal ini juga dikenal
dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit
merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1).
Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit
adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai
yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.

Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan pada
teknologi analog, yaitu:

 Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan


informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
 Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas
dan kuantitas informasi itu sendiri.
 Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
 Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya
secara interaktif.

Ada beberapa alasan mengapa digunakan pemrosesan sinyal digital pada suatu sinyal analog.
Pertama, suatu sistem digital terprogram memiliki fleksibilitas dalam merancang-ulang
operasi-operasi pemrosesan sinyal digital hanya dengan melakukan perubahan pada program
yang bersangkutan, sedangkan proses merancang-ulang pada sistem analog biasanya
melibatkan rancang-ulang perangkat keras, uji coba dan verifikasi agar dapat bekerja seperti
yang diharapkan.

Masalah ketelitian atau akurasi juga memainkan peranan yang penting dalam menentukan
bentuk dari pengolah sinyal. Pemrosesan sinyal digital menawarkan pengendalian akurasi
yang lebih baik. Faktor toleransi yang terdapat pada komponen-komponen rangkaian analog
menimbulkan kesulitan bagi perancang dalam melakukan pengendalian akurasi pada sistem
pemrosesan sinyal analog. Di lain pihak, sistem digital menawarkan pengendalian akurasi
yang lebih baik. Beberapa persyaratan yang dibutuhkan, antara lain penentuan akurasi pada
konverter A/D (analog ke digital) serta pengolah sinyal digital, dalam bentuk panjang word
(word length), floating-point versus fixed-point arithmetic dan faktor-faktor lain.

Sinyal-sinyal digital dapat disimpan pada media magnetik (berupa tape atau disk) tanpa
mengalami pelemahan atau distorsi data sinyal yang bersangkutan. Dengan demikian sinyal
tersebut dapat dipindah pindahkan serta diproses secara offline di laboratorium. Metode-
metode pemrosesan sinyal digital juga membolehkan implementasi algoritma-algoritma
pemrosesan sinyal yang lebih canggih. Umumnya sinyal dalam bentuk analog sulit untuk
diproses secara matematik dengan akurasi yang tinggi.

Implementasi digital sistem pemrosesan sinyal lebih murah dibandingkan secara analog. Hal
ini disebabkan karena perangkat keras digital lebih murah, atau mungkin karena
implementasi digital memiliki fleksibilitas untuk dimodifikasi.

Namun implementasi digital tersebut memiliki keterbatasan, dalam hal kecepatan konversi
A/D dan pengolah sinyal digital yang bersangkutan

2. Kegunaan Elektronik Digital

A. Bidang Telekomunikasi
Dalam telekomunikasi terdapat istilah komunikasi data yaitu teknologi yang
berbasis sinyal elektrik komputer, sinyalnya bersifat terputus-putus dan menggunakan
sistem bilangan biner. Bilangan biner tersebut akan membentuk kode-kode yang
merepresentasikan suatu informasi tertentu. Teknologi ini memungkinkan kita untuk
mendistribusikan Informasi dalam beragam jenis dan dalam jumlah yang banyak secara
sekaligus.
Pada saat informasi dipancarkan dalam bentuk sinyal digital, walaupun telah
menempuh jarak yang cukup jauh keutuhan data akan tetap terjaga. Sinyal digital tersebut
akan melaui serangkaian repeater station (stasiun pengulang) yang berfungsi untuk
melindungi dan memperkuat sinyal sepanjang jalur perjalanan transmisi. Gangguan
berupa cuaca buruk dan noise tidak akan mempengaruhi transmisi sinyal digital. Hal
tersebut terjadi karena, pada repeater station sinyal digital akan mengalami regenerasi.
Sinyal-sinyal yang rusak akan digantikan oleh sinyal baru.
Teknologi digital melalui teknologi Integrated Service Digital Network ( ISDN )
atau dalam bahasa indonesia populer dengan sebutan jaringan telekomunikasi digital
pelayanan terpadu dapat menghantarkan berbagai informasi dalam sebauh jaringan
tunggal. ISDN bisa diibaratkan sebagai sebuah pipa saluran informasi besar yang terdiri
dari berbagai komponen informasi yang dapat berupa gambar, data, suara
Peralatan pada teknologi digital membangkitkan produksi massal yang kemudian
akan menekan biaya produksi. Alat-alat pada teknologi digital juga lebih stabil, praktis
dan memiliki daya tahan yang lama dalam pemakaiannya. Hal tersebut menyebabkan
biaya pemeliharaan menjadi lebih sedikit. Hal ini dikarenakan adanya teknologi
integrated circuit ( IC) yang kemudian akan lebih dikenal dengan sebutan chips. Benda ini
memberikan dampak yang signifikan, karena dengan sebuah chips, teknologi komputer
yang sebelumnya harus menggunakan mesin dan komponen yang berukuran besar, berat
dan tidak praktis dapat digantikan tugasnya oleh chips tersebut.
Beberapa contoh sistem telekomunikasi yang menggunakan teknologi digital :
· multiplexing yang menggunakan digitalisasi dalam setiap proses yang
dilakukannya. Multipelxing merupakan teknologi yang memungkinkan kita untuk
mendistribusikan Informasi dalam beragam jenis dan dalam jumlah yang banyak
secara sekaligus. Informasi yang berupa sinyal digital akan di distribusikan
melalui sebuah saluran komunikasi tunggal. Nantinya saluran tunggal tersebut
akan terbagi lagi menjadi saluran yang lebih kecil dan terpisah, Sehingga,
kebutuhan akan konstruksi dan pemeliharaan akan semakin berkurang.
· Jika suatu data telah mengalami proses multiplexing, maka diterminal lainnya
juga pasti akan mengalami proses demultiplexing. Demuliplexing adalah
pemisahan data yang telah digabung pada proses multiplexing, artinya data – data
tersebut dipisah kembali sesuai dengan tujuan dari masing – masing data.
· Modem merupakan singkatan dari modulator demodulator, yaitu perangkat
yang dapat mengubah sinyal yang diterimanya dari sinyal analog menjadi sinyal
digital, sesuai dengan kondisi yang dikehendaki. Proses ini dilakukan agar data
dapat dikirim dan tersampaikan ke tempat tujuan dengan benar dan dapat diolah
dengan baik.
B. Bidang Arsitektur
Seiring dengan perkembangan teknologi digital yang berkembang secara pesat di
berbagai bidang. Profesi arsitek juga terpengaruh dan mengalami perkembangan secara
progresif dalam mempergunakan teknologi digital untuk membantu proses desain
arsitektur hingga ke tahap pembangunan, bahkan memungkinkan arsitek untuk
melakukan innovasi desain arsitektur yang kompleks ditinjau dari segi bentuk, struktur,
fungsi, material dan lingkungan.
Menurut Szalapaj (2005) beberapa peran dari penggunan teknologi digital dalam
bidang arsitektur adalah sebagai berikut :
· Sebagai alat bantu merepresentasikan desain arsitektur
· Sebagai alat bantu simulasi
· Sebagai alat bantu evaluasi
· Sebagai jembatan antara proses perancangan ke tahap konstruksi
· Sebagai penerjemah informasi digital ke dalam proses
manufacturing/pembangunan
Secara digital dengan menggunakan bantuan aplikasi, aspek desain seperti
struktur, material, dimensi dan properti lainnya dapat diintegrasikan ke dalam pembuatan
real time bentuk model 3d digital secara parametrik. Hal ini memberikan kemudahan bagi
arsitek dalam membangun geometri dari desain arsitekturnya melalui parameter yang
dijadikan input ke dalam applikasi CAD. Sehingga bentuk geometri dapat diubah tanpa
harus mengulang proses pembuatannya, melainkan dengan hanya memberikan input yang
berbeda kepada parameter dasar yang membangun geometri tersebut.
Proses algorithmic sukses membentuk gubahan geometri yang diharapkan,
desainer dapat dengan mudah mengkontrol komponen-komponen yang ada untuk
melakukan modifikasi dengan merubah parameter-parameternya. Sehingga proses
eksplorasi, analisa, simulasi dan evaluasi dapat berlanjut secara simultan.
Maka dapat dilihat perbedaannya, apabila arsitek mempergunakan cara
konvensional untuk mencapai gubahan geometri yang kompleks, tentunya akan
mengkonsumsi waktu yang lebih lama dan sumber daya yang lebih banyak.
Mengacu pada cara ini, adalah sangat mungkin untuk mendapat banyak alternatif
desain arsitektur yang akan mengarah pada satu solusi desain arsitektur . Dan sebagai
tambahan, arsitek dapat melakukan eksplorasi desain sekaligus memahami proses
fabrikasi dan aplikasinya yang pada akhirnya disempurnakan dengan penggunaan
aplikasi FEM dan CAM.
Perkembangan alat bantu berupa aplikasi CAD, FEM, CAM dan penggunaan
metoda Generative Design dalam proses desain arsitektur bertujuan untuk membantu
arsitek dalam mendapatkan solusi desain yang terbaik. Aplikasi dan metoda tersebut
membantu dapat berfungsi sebagai katalis dalam proses desain arsitektur.

C. Bidang Instrumentasi Pengukuran

Penggunaan multimeter digital dan Osiloskop,. Multimeter digital adalah alat


ukur yang sama dengan multimeter biasanya, hanya saja dengan menggunakan teknologi
digital, maka hasil pengukuran akan lebih akurat karena hasil pengukuran akan secara
langsung ditampilkan pada layar alat ukur tersebut.
Osiloskop digital merupakan alat ukur sinyal listrik yang berada pada wilayah
waktu. Secara digital alat ini dapat memberikan hasil pengukuran yang sangat akurat.
Dengan menggunakan Osiloskop kita dapat mencari gangguan pada sebuah system
rangkaian.

D. Aplikasi Counter

Pada penerapan sederhana dengan menggunakan serangkaian Flip fliop, dapat


dibentuk suatu rangkaian yang berfungsi sebagai memori (register) karena data yang
berbentuk bit – bit biner disimpan sementara waktu untuk diproses lebih lanjut lagi.
Rangkaian ini seterusnya di ubah dan dimodifikasi sehingga menghasilkan rangkaian
counter, yaitu rangkaian yang dapat menghitung jumlah inputannya sebagai hasil dari
outputnya, dengan melalui serangkaian proses logika pada gerbang – gerbang logika
yang ada di dalamnya. Secara sederhana pemanfaat counter ini dapat dilihat pada
penghitung mundur pada lampu lalu lintas, dan secara tingkat lanjut dapat dilihat dari
contoh – contoh penggunaannya sebagai berikut :
· Penghitung langsung
Dengan menggunakan sinyal sensor infrared, counter digunakan untuk
mneghitung jumlah benda yang berada di dalam penampungnya. Misalkan counter
digunakan untuk menghitung banyaknya kapsul, maka cara kerja nya sebagai berikut
Setiap ada kapsul yang memotong sinar infrared sensor akan mengubahnya menjadi
sinyal (clock), karena clock ini diumpankan pada clock sebuah counter maka counter
akan menghitung atau naik satu. Jadi bila ada 10 kapsul yang memotong sinar maka ada
10 clock yang diberikan oleh sensor dan counter akan menghitung 1 sampai 10.

· Pengukur Frekuensi
Pada system ini input dalam bentuk sinus diubah menjadi pulsa kotak melalui
rangkaian Zero crossing detector, untuk menentukan frekuensi adalah dengan cara
membuat rangkaian gerbang AND antara input sinyal (setelah diubah) dengan
gelombang kotak dari sebuah osilator presisi 1 MHZ dibagi 106 oleh sebuah pembagi.
Dari pembagi akan keluar gelombang kotak dengan frekuensi 1Hz untuk diumpankan
pada JK-FF yang difungsikan sebagai T-FF (toggle), sehingga akan memberikan waktu
untuk gerbang AND selama 1 detik. Dengan demikian sejumlah pulsa akan keluar dari
gerbang selama waktu 1 detik dan diumpankan pada clock dari penghitung, tampilan
pada display adalah jumlah pulsa per detik (frekuensi) yang berarti dalam satuan Hz.

· Pengukur Waaktu
Hampir sama dengan pengukur frekuensi, hanya pada rangkaian ini menerapkan
reset pada penghitung untuk memulai penghitungan. Kita ketahui bahwa output JK-FF
merupakan clock dengan waktu 1 det (frekuensi 1Hz), sehingga penghitung akan
memulai dari 0 dan seterusnya dimana setiap kenaikan hitungan berselisih 1 det.

· Pengukur Jarak
Dalam system sonar pulsa ditransmisikan dan dibalikan oleh obyek kemudian
diterima oleh penerima, dalam hal ini waktu yang digunakan oleh sebuah sinyal mulai
ditransmisikan sampai diterima kembali merupakan waktu pengukuran (t detik).
Sedangkan sinyal yang dikirimkan bisa berupa cahaya atau suara dimana kecepatan suara
atau cahaya sudah kita ketahui (V km/det), maka jarak dapat diukur adalah S = (Vxt) / 2
km.
Pada system ini juga menerapkan pengukuran waktu, untuk start penghitung
mulai dari 0 (dengan mereset) penghitung kemudian mulai menghitung naik sampai
penghitung distop saat penerima memberikan sinyal 0 setelah menerima sinyal balik.
Dan hasil hitungan merupakan pengukuran lintasan sinyal.

· Pengukur Kecepatan
Pada pengukuran ini prinsipnya juga pengukuran waktu, hanya saja obyek yang
diukur kecepatannya disensor pada dua tempat yang jaraknya sudah tertentu. Kemudian
start dimulai saat obyek meninggal titik pertama, saat ini penghitung mulkai menghitung
dari 0 sampai obyek sampai dititik kedua dan sensor akan menghentikan penghitung.
Kecepatan akhirnya dapat ditentukan dengan rumus V = S / t m/det.

Secara tidak langsung system digital telah merubah pekerjaan manusia menjadi lebih
cepat dan efesien. Penerapan system digital pada dunia telekomunikasi dapat menghemat
biaya diberbagai sector, mempercepat pengiriman data, dan dapat menggabung beberapa
data menjadi 1 paket untuk sekali dikirim. Sistem komunikasi digital juga memilliki
kualitas data yang lebih baik, karena dapat dilakukan pengecekan kesalahan dalam transmisi
datanya.
Pada bidang arsitektur Perkembangan alat bantu berupa aplikasi CAD, FEM, CAM
dan penggunaan metoda Generative Design dalam proses desain arsitektur bertujuan untuk
membantu arsitek dalam mendapatkan solusi desain yang terbaik. Aplikasi dan metoda
tersebut membantu dapat berfungsi sebagai katalis dalam proses desain arsitektur. Apabila
arsitek mempergunakan cara konvensional untuk mencapai gubahan geometri yang
kompleks, tentunya akan mengkonsumsi waktu yang lebih lama dan sumber daya yang lebih
banyak.
Pada bidang instrumentasi pengukuran teknologi digital telah member keakuratan
yang lebih dibanding penggunan teknologi analog. Sehingga dapat mengurangi tingkat
kesalahan. Kesalahan sedikit saja dalam pengukuran akan sangat berarti dan dapat
menimbulkan efek perusakan pada komponen yang diukur.
Disamping mempunyai kompatibilitas yang tinggi dalam integrasi dengan sistem lain,
juga adanya kemudahan dalam implementasi secara perangkat keras. Maka system
komunikasi digital semakin dikembangkan untuk menghasilkan kemudahan – kemudahan
dan efisensi bagi penggunanya.
3. Penerapan Elektronik Digital dalam Industri

PT Astra Internasional Tbk

Dalam era sekarang industri sudah harus berbasis digital , sudah ada himbauan dari
pemerintah agar industri indonesia bisa bersaing di kancah internasional, dengan ada nya
himbauan ini industri otomotif salah satunya memperbarui sistem nya dengan digital
elekronik yait salah satunya PT Astra International Tbk kini merambah bisnis digital. Astra
mengembangkan lini bisnis Astra Digital yang menyediakan tiga layanan, yakni Seva.id,
CariParkir, dan Sejalan.

Sejalan merupakan aplikasi berbagi tumpangan (ride sharing). Aplikasi ini mempertemukan
pengemudi yang disebut ‘Kapten Sejalan’ dengan penumpang yang dinamai ‘Teman
Sejalan’. Hanya, hal itu berlaku bagi pengguna dengan rute perjalanan searah , Lewat
Sejalan, pengemudi dan penumpang dapat saling berbagi biaya ataupun sekadar mendapatkan
teman berbincang selama perjalanan.

Seva.id merupakan marketplace yang memungkinkan konsumen membeli mobil dengan


lebih mudah. Lewat Seva.id, Astra menawarkan beragam layanan seperti booking service,
simulasi kredit, dan product bundling.

Sementara, CariParkir adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna menemukan tempat


parkir terdekat. Bahkan, pengguna bisa memesan slot parkir sebelum sampai di tempat parkir
tujuan. Aplikasi ini dibuat karena Astra menyadari keterbatasan lahan parkir adalah persoalan
masyarakat kini.

Ini merupakan contoh dari sistem digital elektronik dalam industri , yaitu industri otomotif
yang dapat memper mudah masyarakat .

Anda mungkin juga menyukai