Sensor Proximity atau Proximity Switch adalah alat pendeteksi yang bekerja
berdasarkan jarak objek terhadap sensor. Karakteristik dari sensor ini adalah
mendeteksi objek benda dengan jarak yang cukup dekat, berkisar antara satu
milimeter sampai beberapa sentimeter saja sesuai tipe sensor yang digunakan.
Proximity Switch ini mempunyai tegangan kerja antara 6-36 V DC dan ada juga
yang menggunakan tegangan 100-200 V AC. Sensor akan beroperasi atau bekerja
pada jarak atau area tertentu, dimana saat objek berada diluar area tersebut
maka sensor tidak akan lagi mendeteksi objek tersebut.
Penjelasan :
Reset distance adalah jarak dimana sensor dalam keadaan
reset, sehingga objek tidak akan terdeteksi dan sensor tidak
aktif (ditunjukkan dengan lambang "OFF"). Sensing distance
adalah jarak toleransi dimana sensor akan aktif bekerja
mendeteksi jikalau ada benda yang melewati permukaan
sensor (sensing surface). Saat objek melewati permukaan
sensor maka objek tersebut (sensing object) akan
mengaktifkan sensor (ditunjukkan dengan lambang "ON")
sehingga Proximity Sensor akan menghasilkan keluaran
(output). Baik reset distance maupun sensing distance
dihitung mulai dari reference position atau posisi referensi
yang sama dengan posisi sensing surface.
Merk dagang : Omron
Nomor : E2K – C25MY1
Tipe sensor : Kapasitif
Ukuran body : 34 mm
Tipe body : Shielded
Jarak Pendeteksian : 3 – 25 mm
Ukuran standar target : 50 x 50 x 1 mm
Tipe output : SCR – NO (E2K – C25MY1)
Beban maksimum : 200 mA
Respon frekuensi : 10 Hz
Beban minimum : 5 mA
Indikator : Output operation (red LED)
Suhu operasi : –25o – 70o
Getaran : 10 – 55 Hz
Motor Servoberfungsi sebagai penggerak
• Menurut Sausan, dkk “Motor Servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor)
yang mampu bekerja dua arah (Clockwise dan CounterClockwise) dan dilengkapi
rangkaian kendali dengan sistem umpan balik loop tertutup yang terintergrasi pada motor
tersebut”.
• Motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa
(PulseWideModulation / PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang
diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Sebagai contoh,
lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms (mili detik) akan memutar poros motor servo ke posisi
sudut 90⁰. Bila pulsa lebih pendek dari 1,5 ms maka akan berputar ke arah posisi 0⁰ atau
ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam), sedangkan bila pulsa yang diberikan lebih
lama dari 1,5 ms maka poros motor servo akan berputar ke arah posisi 180⁰ atau ke
kanan (searah jarum jam).
Sensor ultrasonic
berfungsi untuk mendeteksi 10 cm didepan tempat sampah
• Menurut Prayudha, dkk (2014:3) [9] “Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip
pantulan gelombang suara dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian
menangkapnya kembali denga perbedaan waktu sebagai dasar pengindraannya”.
• Sensor ultrasonik terdiri dari sebuah chip pembangkit sinyal 40 KHz, sebuah speaker ultrasonik, dan
sebuah microphone ultrasonik. Speakerultrasonik mengubah sinyal 40 KHz menjadi suara sementara
microphone ultrasonik berfungsi untuk mendeteksi pantulan suaranya. Sensor ultrasonik akan
mengirimkan suara ultrasonik ketika ada pulsa trigger dari mikrokontroler. Suara ultrasonik dengan
frekuensi sebesar 40 KHz akan dipancarkan selama 200 μs. Suara ini akan merambat di udara dengan
kecepatan 340 m/s atau 29.412 μs setiap 1 cm, mengenai objek dan akan terpantul kembali ke sensor
ultrasonik. Selama menunggu pantulan, sensor ultrasonik akan menghasilkan sebuah pulsa. Pulsa ini
akan berlogik low ketika suara pantulan terdeteksi oleh sensor ultrasonik. Maka dari itu, lebar pulsa
dapat merepresentasikan jarak antara sensor ultrasonik dengan objek. Selanjutnya mikrokontroler
cukup mengukur lebar pulsa tersebut dan melakukan konversi lebar pulsa ke jarak dengan perhitungan
sebagai berikut :
Jarak = (lebar pulsa /29.412 ) / 2 ( dalam cm) ...... (1)
• Sensor ultrasonik buatan parallax (Sensor PING) dapat digunakan untuk mengukur jarak sejauh 2 cm
sampai 300 cm.
Karakteristik Sensor Ultrasonik
Menurut Heri Andrianto dan Aan Darmawan (2016:100) [20], Sensor ultrasonik memiliki
karakteristik sebagai berikut:
Tegangan supply : 5 VDC
Konsumsi arus : 30 mA (maksimum 35 mA)
Jarak : 2 cm sampai dengan 300 cm
Input Trigger : pulsa TTL positif, minimal 2 μS, 5 μS typical
Echo pulse : pulsa TTL positif, 115 μS sampai dengan 18.5 ms
Echo Hold-off : 750 μS
Frekuensi Burst : 40 kHz untuk 200 μS
Delay untuk pengukuran selanjutnya : minimal 200 μS
LCD (Liquid Crystal Display)
berfungsi untuk menampilkan indicator jenis sampah yg terdeteksi
• Menurut Githa, dkk (2014:1) [19] “LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media
tampilan yang mengubah kristal cair sebagai penampil utama. LCD dapat memunculkan
tulisan karena terdapat banyak pixel yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai titik
cahaya.
• Walau disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair memancarkan cahaya sendiri.
Sumber cahaya didalam sebuah perangkat LCD adalah sebuah lampu nenon di bagian
belakang susunan kristal cair tersebut. Titik cahaya inilah yang membentuk tampilan citra.
Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi
medan magnet yang timbul. Oleh karena itu, hanya beberapa saja yang diteruskan
serdangkan warna lainnya tersaring. Dalam hal ini digunakan LCD 2x16. Karena LCD 2x16
ini biasa digunakan sebagai penampil karakter atau data pada sebuah rangkaian digital
atau mikrokontroler.