Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTEK PERANCANGAN ELEKTRONIKA DAN FABRIKASI

MOTION SENSOR

LEMBAR PENGESAHAN

DISETUJUI UNTUK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Oleh:

Dosen Pembimbing

Sarjana,S.T.,M.KOM

196911061995032001
LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTEK PERANCANGAN ELEKTRONIKA DAN FABRIKASI

MOTION SENSOR

Disusun Oleh:

Nama : I Wayan Sapta Grahadi Wintang

Kelas : 3 TB

NIM : 062030330106

Dosen Pembimbing : Sarjana,S.T.,M.Kom

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2021
JOB 2

MOTION SENSOR

Tujuan :

1. Mahasiswa dapat mendesain layout rangkaian Motion Sensor


2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja rangkaian Motion Sensor
3. Mahasiswa dapat melakukan penyolderan komponen-komponnen Motion
Sensor dengan baik dan benar
4. Menghasilkan rangkaian Motion Sensor yang sesuai dengan yang diharapk
an

Motion Sensor atau disebut juga sensor gerak dalam proyek ini merupakan sensor
yang akan aktif apabila sensor mendeteksi adanya Gerakan yang menghalangi ata
u menutupi sensor tersebut.

Dasar Teori

a. Apa itu Motion Sensor?


Montion Sensor atau disebut juga sensor gerak dalam proyek ini
merupakan sensor yang akan aktif apabila sensor mendeteksi adanya
gerakan yang menghalangi atau menutupi sensor tersebut.
Detektor gerak adalah perangkat yang dapat mendeteksi objek
bergerak, khususnya orang. Sebuah detektor gerak sering diintegrasikan
sebagai komponen sistem yang secara otomatis melakukan tugas atau alert
pengguna gerak di suatu daerah. Detektor gerak membentuk komponen
penting dari keamanan, kontrol pencahayaan otomatis, kontrol rumah,
efisiensi energi, dan sistem lain yang bermanfaat.
b. Fungsi Perangkat Pendeteksi Gerakan
Setidaknya ada dua fungsi utama dari perangkat ini yaitu sebagai
bagian dari sistem alarm dan sebagai sistem kontrol peralatan listrik di
rumah, misalnya lampu ruangan. Jadi yang perlu digarisbawahi, selain
sebagai sistem keamanan, perangkat pendeteksi gerakan ini juga dapat
menjadi alat kontrol penggunaan listrik di rumah.
Penggunaan motion sensor sebagai alarm, perangkat ini dapat
mendeteksi ketika ada objek yang bergerak, seperti orang yang berjalan.
Biasanya perangkat ini terintegrasi dengan perangkat lain untuk
membunyikan alarm atau memberikan
notifikasi melalui smartphone saat mendeteksi gerakan pada wilayah yang
menjadi pantauannya. Penggunaan sensor gerak sebagai bagian dari sistem
alarm dapat memberikan perlindungan tambahan karena sifatnya yang
terus berfungsi selama terhubung ke sumber daya baik listrik rumah
maupun baterai.
Penggunaan motion sensor sebagai sensor lampu/alat elektronik,
perangkat ini berfungsi sebagai sakelar otomatis yang menyalakan lampu
saat mendeteksi adanya gerakan di ruangan.Penggunaan sensor lampu
seperti ini dapat menghemat penggunaan listrik terutama pada daerah yang
cukup jarang dilalui orang.
c. Berbagai Tipe Perangkat Pendeteksi Gerakan (Motion Sensor)
Sebelum membahas keuntungan penggunaan perangkat pendeteksi
gerakan, kita perlu memahami tipe-tipe perangkat pendeteksi gerakan.
Dilihat dari cara kerjanya, setidaknya perangkat ini dibagi menjadi empat
tipe, yaitu :
1) Active Infrared Sensors
Perangkat tipe ini bekerja dengan memancarkan sinyal listrik
secara terus-menerus dengan menggunakan
gelombang infrared yang terhubung dengan pendeteksi cahaya.
Jika infrared terganggu karena adanya gerakan, maka sistem akan
menghidupkan lampu. Perangkat ini biasanya digunakan dengan
tujuan untuk mengontrol lampu rumah, jika tidak ada orang dalam
ruangan, lampu akan otomatis dimatikan untuk menghemat listrik.
2) Passive Infrared (PIR) Sensors
Berbeda dengan tipe sebelumnya, perangkat ini bekerja
berdasarkan sumber panas yang dibawa oleh objek yang bergerak.
Jika ada gerakan manusia yang melewati perangkat ini, secara
otomatis perangkat akan mendeteksi adanya sumber panas dan
mengaktifkan alarm. Perangkat tipe ini merupakan perangkat yang
umum digunakan untuk sistem keamanan rumah.
3) Active Ultrasonic Sensors
Perangkat ini bekerja memancarkan gelombang suara berfrekuensi
tinggi (di mana kita tidak akan bisa mendengarnya) terus menerus.
Suara yang timbul akibat adanya gerakan akan mengintrupsi
gelombang suara dalam sensor, sehingga perangkat ini akan
mengaktifkan alarm.

4) Passive Ultrasonic Sensors

Perangkat tipe ini tidak memancarkan sensor suara, seb


aliknya perangkat ini menunggu adanya aktifitas suara
seperti adanya suara pecahan kaca jendela, kaca pintu,
langkah kaki manusia, dll. Ketika aktifitas suara terd
eteksi, maka secara otomatis sistem akan mengaktifkan 
alarm.

Blok Diagram dan Skema Rangkaian

Diagram Blok

Skema power supply


Cara Kerja Rangkaian

Rangkaian Motion Sensor ini bekerja dengan cara mendapat supply tegang
an 12 volt DC, dalam kondisi normal atau sensor tidak mendeteksi pergerakan LE
D emitor IR akan terus menerus memancarkan sinyal infra merah, saat sensor infr
a merah mendeteksi adanya objek dalam jangkauan sensor infra merah, sinyal infr
a merah Sebagian akan memantul dan di terima oleh LED IR dengan nilai yang tel
ah ditentukan/diset (untuk mengatur sensitivitas atur pot 10K). Sehingga pin kelua
ran (pin 1) dari LM358 menjadi tinggi. Pin clock (Pin-14) IC CD4017 dihubungka
n dengan pin keluaran LM538. Jadi ketika ada gerakan yang terdeteksi, IC 4017
menerima pulsa clock dan mengubah status Pin-2 saat ini. Pin-2 CD4017 dihubun
gkan dengan basis transistor NPN BC547, jadi Ketika Pin-2 menjadi tinggi transis
tor menyala. Ketika transistor menyala, arus dapat mengalir melalui kumparan rel
ay. Sehingga beban yang terhubung dengan relay juga menyala. Ketika LED IR m
endeteksi Gerakan untuk kedua kalinya, ia mengirimkan pulsa clock berikutnya ke
IC CD4017. Kemudian Pin-2 menjadi rendah. Jika Pin-2 menjadi rendah, transisto
r mati dan karenanya beban yang terhubung dengan relay juga mati.

Daftar Bahan
No. Nama Komponen Jumlah Satuan
1. Transformer 500 mA Engkel/CT 1 Buah
2. Diode Bridge 1 Buah
3. Kapasitor 1000 uF/35 Volt 2 Buah
4. Kapasitor 100 uF/35 Volt 1 Buah
5. IC 7805 1 Buah
6. Kapasitor 100 nF 1 Buah
7. Resistor 470/0,5 watt 4 Buah
8. LED merah 2 Buah
9. IR Led Transmitter Receiver/Photo D 1 Buah
iode
10. IR Led Receiver 1 Buah
11. Resistor 220/0,5 watt 4 Buah
12. Resistor 10K/0,5 watt 1 Buah
13. Potensio 10K 1 Buah
14. LED hijau 1 Buah
15. IC LM358 1 Buah
16. IC 4017 1 Buah
17. Dioda 1N4007 1 Buah
18. Transistor BC547 1 Buah
19. Soket IC 8 Pin 1 Buah
20. Soket IC 16 Pin 1 Buah
21. PCB Polos 10x10 1 Keping
22. Kaki PCB 2 Buah
23. Switch Power 1 Buah
24. Kabel Power 1 Buah
25. Kabel Jumper 1 Secukupnya
26. Amplas 1 Secukupnya
27. Box 1 Desain
28. Gambar Layout 1 Set
29. Rugos elektro/permanent ink/ foto co 1 Set
py laser jet

Daftar Peralatan
N Nama Komponen Jumlah Satuan
o.
1. Solder 1 Buah
2. Penyedot timah 1 Buah
3. Tang potong 1 Buah
4. Tang lancip 1 Buah
5. Pinset 1 Buah
6. Mistar baja 1 Buah
7. Landasan solder 1 Buah
8. Mata bor 0,8 mm, 1 mm 1 Buah

Langkah Kerja

1. Potonglah papan PCB dengan ukuran 10 x 10 mm


2. Ukurlah jarak lubang kaki komponen sesuai dengan ukuran komponen asli
3. Besarnya lubang dan jalur harus sesuai dengan kaki komponen
4. Periksalah sekali lagi apakah perancangan sudah benar
5. Transfer jalur yang sudah dibuat ke papan PCB (pemindahan jalur PCB bis
a dengan menggunakan metode menggambar langsung dipapan PCB deng
an menggunakan permanent ink atau menggunakan rugos jalu dan rugos d
ot atau menggunakan kertas fotocopy laser jet yang sudah ada layoutnya)
6. Rapikan atau bersihkan papan PCB dari kotoran ataupun sisa-sisa rugos ya
ng tertempel tidak pada tempatnya.
7. Rendamlah papan PCB yang sudah di buat layoutnya dengan menggunakan
larutan FeCl atau menggunakan larutan H2O2 dan HCl tunggu proses pelaru
tan sampai selesai
8. Bersihkan jalur layout papan PCB yang sudah di proses dengan menggunak
an Tiner/sikat kawat
9. Borlah kaki-kaki komponen yang akan dipasang pada papan PCB
10. Pasanglah komponen-komponen pada papan PCB sesuai dengan rancangan
11. Lakukan pengetesan apakah rangkaian yang dibuat telah dapat digunakan
12. Lakukan analisa dari hasil pengetesan rangkaian yang telah dibuat.

Keselamatan Kerja

1. Ikutilah instruksi dari instruktur


2. Lakukanlah pengecekan ulang layout yang dibuat sebelum dipindahkan ke
papan PCB
3. Saat melubangi PCB dengan bor lakukan dengan hati-hati
4. Selalu letakan solder yang dalam keadaan panas pada landasan solder
5. Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung asam
6. Jangan terlalu lama menempelkan mata solder pada kaki komponen yang s
ensitive terhadap panas.
GAMBAR LAYOUT
GAMBAR HASIL JOB

Analisa
Pada praktikum motion sensor ini, menggunakan komponen utama berupa IR
Emitter dan IR detector yang akan berfungsi sebagai sensor, dimana sensor bekerj
a dengan cara mendapatkan supply tegangan 12 volt DC,dalam kondisi normal ata
u sensor tidak mendeteksi pergerakan.
Saat rangkaian motion sensor dinyalakan maka LED 1 akan menyala dan L
ED 2 akan mati. Kemudian, ketika kita memberikan rangsangan gerak atau benda
pad aLED emitor IR maka, LED emitor IR akan terus menerus memancarkan sin
yal infra merah,saat sensor infra merah mendeteksi adanya objek dalam jangkauan
sensor infra merah, objek tersebut dapat berupa benda atau hanya lambaian tangan
yang melintas di atas sinyal infra merah. Ketika objek melintas maka sinyal infra
merah sebagian akan memantul dan diterima oleh LED IR.
Agar LED IR dapat mendeteksi dengan sempurna maka dengan menggunak
an potensio dengan nilai yang telah ditentukan/ diset (untuk mengatur sensitivitas
atur Pot 10K).sehingga pin keluaran (pin 1) dari LM358 menjadi tinggi.pin clock
(pin-14) IC CD4017 dihubungkan dengan pin keluaran LM358.jadi ketika ada ger
akan yang terdeteksi,IC 4017 menerima pulsa clock dan mengubah status pin-2 sa
at ini.Pin-2 CD4017 dihubungkan dengan basis transistor NPN BC547,jadi ketika
pin-2 menjadi tinggi transistor menyala. Ketika transistor menyala,arus dapat men
galir melalui kumparan relay.Sehingga beban yang terhubung dengan relay juga
menyala.
IC LM358 umumnya digunakan untuk memperbaiki mengoreksi sinya
l yang lemah pada rangkaian ini IC LM 358 ini berfungsi sebagai pe
nerima pulsa dari IC CD4017dan mengubah status pin – 2 dari IC CD
4017.
Kemudian, ketika LED IR mendeteksi gerakan untuk kedua kalinya,ia meng
irimkan pulsa clock berikutnya ke IC CD4017.Kemudian pin-2 menjadi rendah.Ji
ka pin-2 menjadi rendah,transistor mati dan karenanya beban yang terhubung den
gan relai juga mati.
Ketika lampu pijar menyala karena adanya rangsang dari sensor, maka LED
1 dan LED 2 akan menyala bergantian. LED 2 akan menyala mengiringi lampu pij
ar sehingga ketika lampu pijar mati maka LED 2 juga akan ikut mati.
Jika sensor tidak berfungsi dengan baik dan tidak dapat mendeteksi gerak.M
aka kemungkinan pada IC CD4017 mengalami kerusakan atau kebocoran sehingg
a tidak dapat mengantarkan sinyal pulsa dengan baik.Karena IC CD4017 inilah ya
ng berfungsi sebagai pengantar pulsa yang kemudian di kuatkan oleh IC LM358.
Beban pada rangkaian atau besarnya resistansi dari resistor berpengaruh pa
da jalan atau tidak nya sensor.Jika resistansi yang digunakan tidak sesuai maka se
nsor bisa saja tidak berfungsi.

Kesimpulan
1. IC LM358 berfungsi untuk mmeperbaiki dan menguatkan sinyal yang lemah

ketika IC LM 358 menerima sinyal dari IC CD4017.

2. Jika IC CD4017 mengalami kerusakan maka kemungkinan sensor tidak dapat

meyala karena IC CD 4017 ini yang akan mengririm dan menerima sinyal dari

sensor LED IR.

3. . Motion sensor ini bekerja dengan cara mendeteksi pergerakan benda melalui

sinyal infrared dari LED IR. Jika LED IR mendeteksi adanya benda dengan

jarak tertentu, maka lampu akan menyala, ketika LED IR mendeteksi gerakan

untuk kedua kalinya maka lampu pijar akan mati.

Saran

1. Baca terlebih dahulu petunjuk praktek di buku panduan


2. Pastikan komponen yang digunakan dalam keadaan baik
3. Pastikan layout yang dipakai sesuai dengan rangkaian yang akan dibuat
4. Hati-hati dalam menggunakan solder, dan jangan menggunakan lotfet terlalu
banyak agar rangkaian nantinya tidak terlalu licin dan berminyak
5. Pada proses perendaman, usahakan jangan terlalu lama didiamkan, dan berhati-
hati dalam merendam PCB karena larutan ini bersifat korosif

LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTEK PERANCANGAN ELEKTRONIKA DAN FABRIKASI

POMPA OTOMATIS

LEMBAR PENGESAHAN

DISETUJUI UNTUK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Oleh:

Dosen Pembimbing

Sarjana,S.T.,M.KOM

196911061995032001

LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTEK PERANCANGAN ELEKTRONIKA DAN FABRIKASI

POMPA OTOMATIS

Disusun Oleh:

Nama : I Wayan Sapta Grahadi Wintang

Kelas : 3 TB

NIM : 062030330106

Dosen Pembimbing : Sarjana,S.T.,M.Kom

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2021

JOB 3
POMPA OTOMATIS

Tujuan :

1. Mahasiswa dapat mendesain layout rangkaian Pompa Otomatis.


2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja rangkaian Pompa Otomatis.
3. Mahasiswa dapat melakukan penyolderan komponen-komponnen Pompa
Otomatis dengan baik dan benar.
4. Menghasilkan rangkaian Pompa Otomatis yang sesuai dengan yang dihara
pkan.

Pompa Otomatis yang akan dibuat diproyek ini merupakan rangkaian sederhana di
mana pompa akan aktif/ON apabila ketinggisn permukaan air mencapai batas min
imal yang menyebabkan sensor akan aktif dan menyalakan pompa, apabila keting
gian permukaan air telah mencapai batas maksimal makan sensor akan otomatis m
ematikan pompa.

Blok Diagram dan Skema Rangkaian

Diagram Blok

Skema power supply


Dasar Teori

Pada dasarnya mesin pompa air dapat bekerja tanpa harus menggunakan
otomatis atau pressure switch. Namun, kita harus melakukan colok-cabut stop
kontak saat ingin menggunakan pompa air tersebut. Oleh karenanya dibutuhkan
alat yang bernama pressure switch agar pompa air dapat bekerja secara otomatis.
Otomatis ini pun bukanlah alat tambahan, melainkan sudah satu paket dalam
pembelian pompa air baru. Baik itu pompa air jenis jet pump atau pompa sumur
dangkal ( pompa pendorong ), sudah dilengkapi otomatis atau pressure switch dari
pabriknya.

Alat ini pun juga bisa langsung bekerja tanpa harus dilakukan pengaturan
terlebih dahulu, karena sudah di setting oleh pabriknya. Akan tetapi, pada
kenyataannya ada juga masalah yang timbul, yang artinya kita harus mengaturnya
terlebih dahulu agar otomatis bisa bekerja secara maksimal. Beberapa masalah
yang timbul akibat dari pengaturan otomatis yang kurang tepat, yakni pompa air
akan mengalami mati hidup, atau nyala secara terus menerus padahal kran sudah
di tutup rapat. Sedangkan bagaimana cara mengaturnya? tentu kita harus
mengetahui bagaimana cara kerja otomatis pada pompa air ini. Sehingga, kita pun
akan lebih mudah dalam melakukan pengaturan ataupun perbaikan jika ada
kerusakan di kemudian hari. Sebelum kita lanjutkan, ada baiknya juga kita ketahui
apa saja komponen yang ada pada otomatis atau pressure switch ini.
Komponen otomatis / pressure switch

Pressure switch merupakan sebuah kontrol, dimana didalamnya terdapat input,


proses kontrol, dan output.

 Body
Bentuknya ada yang bulat ada yang kotak, dimana ini tempat komponen lainnya
dipadukan agar bisa bekerja sebagaimana fungsinya. Terbuat dari bahan plastik,
dan biasanya semakin mahal harga otomatis maka semakin kokoh juga body-nya
atau bahan yang digunakan.

 Input
Pada bagian ini terdapat probe atau membran, yang mana ini akan langsung
berhubungan dengan tekanan yang akan di baca. Bagian ini juga akan bersentuhan
dengan air, bersifat flexible dan berbentuk seperti membran.

 Proses kontrol
Sedangkan dibagian ini terdapat pegas spiral, dimana pegas spiral ini akan
tertekan oleh membran bila tekanan air meningkat. Kita juga bisa mengatur
seberapa kekuatan pegas ini melalui baut pengatur. Walaupun sebenarnya tidak
perlu, karena sudah disesuaikan oleh pembuatnya.

 Pagas daun atau tuas


Memiliki fungsi utama untuk mengatur gap set point ON atau OFF sehingga
pompa tidak mengalami ON-OFF secara terus menerus.

 Output
Di bagian ini terdapat anak kontak, dimana ini merupakan mekanisme terakhir
dari sebuah pressure switch. Anak kontak ini adalah komponen kelistrikan untuk
menghubungkan arus listrik.

Cara Kerja Rangkaian


Rangkaian Pompa Otomatis ini bekerja dengan cara mendapat supply tega
ngan 12 Volt DC. Rangkaian Pompa otomatis ini menggunakan 3 buah kabel seba
gai sensor untuk mengetahui ketinggian permukaan air dalam tangka penampunga
n yakitu kabel Com, Kabel ON, Kabel OFF. Ketiga kabel dimasukan kedalam tan
gki penampungan digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi ketinggian permuk
aan air dalam tangka penampungan.
Pada saat permukaan air didalam tangka berkurang dan mencapai tinggi m
inimal dari permukaan tangka, hal ini akan menyebabkan sensor aktif dan menghi
dupkan pompa.
Setelah permukaan air di dalam tangka penampungan mencapai pada titik
maksimal makan sensor akan memberikan perintah untuk mematikan pompanya.
Daftar Bahan

N Nama Komponen Jumlah Satuan


o.
1. Transformer 500 mA Engkel/CT 1 Buah
2. Diode Bridge 1 Buah
3. Kapasitor 1000 uF/35 Volt 2 Buah
4. Kapasitor 100 uF/35 Volt 1 Buah
5. IC 7805 1 Buah
6. Kapasitor 100 nF 2 Buah
7. Resistor 470/0,5 watt 1 Buah
8. LED merah 1 Buah
9. LED hijau 1 Buah
10. Resistor 22K 2 Buah
11. Resistor 1 M 2 Buah
12. IC 555 1 Buah
13. Soket IC 8 Pin 1 Buah
14. Resistor 10 K 1 Buah
15. Resistor 180 K 1 Buah
16. Dioda 1N4007 1 Buah
17. Transistor BC 547 1 Buah
18. Relay 12 VDC 1 Buah
19. PCB Polos 10x10 1 Keping
20. Kaki PCB 2 Buah
21. Switch Power 1 Buah
22. Kabel Power 1 Buah
23. Kabel Jumper Secukupnya
24. Amplas Secukupnya
25. Box Desain
26. Gambar Layout 1 Set
27. Rugos elektro/permanent ink/ foto c 1 Set
opy laser jet

Daftar Peralatan

N Nama Komponen Jumlah Satuan


o.
1. Solder 1 Buah
2. Penyedot timah 1 Buah
3. Tang potong 1 Buah
4. Tang lancip 1 Buah
5. Pinset 1 Buah
6. Mistar baja 1 Buah
7. Landasan solder 1 Buah
8. Mata bor 0,8 mm, 1 mm 1 Buah

Langkah Kerja

1. Potonglah papan PCB dengan ukuran 10 x 10 mm


2. Ukurlah jarak lubang kaki komponen sesuai dengan ukuran komponen asli
3. Besarnya lubang dan jalur harus sesuai dengan kaki komponen
4. Periksalah sekali lagi apakah perancangan sudah benar
5. Transfer jalur yang sudah dibuat ke papan PCB (pemindahan jalur PCB bis
a dengan menggunakan metode menggambar langsung dipapan PCB deng
an menggunakan permanent ink atau menggunakan rugos jalu dan rugos d
ot atau menggunakan kertas fotocopy laser jet yang sudah ada layoutnya)
6. Rapikan atau bersihkan papan PCB dari kotoran ataupun sisa-sisa rugos ya
ng tertempel tidak pada tempatnya.
7. Rendamlah papan PCB yang sudah di buat layoutnya dengan menggunakan
larutan FeCl atau menggunakan larutan H2O2 dan HCl tunggu proses pelaru
tan sampai selesai
8. Bersihkan jalur layout papan PCB yang sudah di proses dengan menggunak
an Tiner/sikat kawat
9. Borlah kaki-kaki komponen yang akan dipasang pada papan PCB
10. Pasanglah komponen-komponen pada papan PCB sesuai dengan rancangan
11. Lakukan pengetesan apakah rangkaian yang dibuat telah dapat digunakan
12. Lakukan analisa dari hasil pengetesan rangkaian yang telah dibuat.

Keselamatan Kerja

1. Ikutilah instruksi dari instruktur


2. Lakukanlah pengecekan ulang layout yang dibuat sebelum dipindahkan ke
papan PCB
3. Saat melubangi PCB dengan bor lakukan dengan hati-hati
4. Selalu letakan solder yang dalam keadaan panas pada landasan solder
5. Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung asam
6. Jangan terlalu lama menempelkan mata solder pada kaki komponen yang s
ensitive terhadap panas.
GAMBAR LAYOUT

GAMBAR HASIL JOB


Analisa

Pada dasarnya mesin pompa air dapat bekerja tanpa harus menggunakan
otomatis atau pressure switch. Namun, kita harus melakukan colok-cabut stop
kontak saat ingin menggunakan pompa air tersebut. Oleh karenanya dibutuhkan
alat yang bernama pressure switch agar pompa air dapat bekerja secara otomatis.
Otomatis ini pun bukanlah alat tambahan, melainkan sudah satu paket dalam
pembelian pompa air baru. Baik itu pompa air jenis jet pump atau pompa sumur
dangkal ( pompa pendorong ), sudah dilengkapi otomatis atau pressure switch dari
pabriknya.
Alat ini pun juga bisa langsung bekerja tanpa harus dilakukan pengaturan
terlebih dahulu, karena sudah di setting oleh pabriknya. Akan tetapi, pada
kenyataannya ada juga masalah yang timbul, yang artinya kita harus mengaturnya
terlebih dahulu agar otomatis bisa bekerja secara maksimal. Beberapa masalah
yang timbul akibat dari pengaturan otomatis yang kurang tepat, yakni pompa air
akan mengalami mati hidup, atau nyala secara terus menerus padahal kran sudah
di tutup rapat.

Rangkaian Pompa Otomatis ini bekerja dengan cara mendapat supply tegangan
12 Volt DC. Rangkaian Pompa otomatis ini menggunakan 3 buah kabel sebagai se
nsor untuk mengetahui ketinggian permukaan air dalam tangka penampungan yak
itu kabel Com, Kabel ON, Kabel OFF. Ketiga kabel dimasukan kedalam tangki pe
nampungan digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi ketinggian permukaan air
dalam tangka penampungan.

Pada saat permukaan air didalam tangka berkurang dan mencapai tinggi m
inimal dari permukaan tangka, hal ini akan menyebabkan sensor aktif dan menghi
dupkan pompa.

Setelah permukaan air di dalam tangka penampungan mencapai pada titik


maksimal makan sensor akan memberikan perintah untuk mematikan pompanya.

Kesimpulan

Secara singkat, cara kerja otomatis atau pressure ini akan membuat pompa air
nyala saat kran dibuka, lalu akan mati jika kran ditutup. Namun hal ini bisa dijaba
rkan agak luas yang kurang lebih seperti ini:

Apabila tekanan air meningkat, membran akan terdorong ke dalam, serta pega
s juga akan ikut terdorong. Selanjutnya, tuas juga akan terdorong yang mana juga
akan mendorong pegas daun. Kemudian pegas daun akan mendorong tuas terakhir,
sehingga anak kontak terbuka, dan akhirnya pompa mati.

Namun, jika ada pemakaian air yang artinya tekanan air akan berkurang, mem
bran akan tertarik keluar. Bersamaan dengan itu, pegas spiral akan mengembang d
engan diikuti juga tuas akan bergerak, maka pegas daun pun juga akan ikut terdor
ong. Sehingga, pegas daun akan menarik tuas dan menutup anak kontak, maka po
mpa akan menyala. Untuk diketahui, pegas daun di sini memiliki fungsi untuk me
mbedakan set poin ON dan OFF. Umumnya tekanan yang dipakai 1.1Kg/cm2 unt
uk ON, sedangkan untuk OFF tekanan yang dipakai sebesar 1.8Kg/cm2.

Saran

1. Baca terlebih dahulu petunjuk praktek di buku panduan


2. Pastikan komponen yang digunakan dalam keadaan baik
3. Pastikan layout yang dipakai sesuai dengan rangkaian yang akan dibuat
4. Hati-hati dalam menggunakan solder, dan jangan menggunakan lotfet terlalu
banyak agar rangkaian nantinya tidak terlalu licin dan berminyak
5. Pada proses perendaman, usahakan jangan terlalu lama didiamkan, dan berhati-
hati dalam merendam PCB karena larutan ini bersifat korosif

Anda mungkin juga menyukai