Semua benda hidup yang suhu tubuhnya lebih dari 0°C memancarkan panas dalam bentuk radiasi
infra merah melalui tubuhnya, disebut juga sebagai radiasi termal. Energi Radiasi ini tidak terlihat
oleh mata manusia. Sinyal ini dapat dideteksi dengan menggunakan sensor PIR yang dirancang
khusus untuk tujuan tersebut.
Sensor PIR yaitu Sensor Inframerah Pasif , kata pasif menunjukkan Sensor PIR tidak menghasilkan
atau memancarkan energi apa pun untuk tujuan deteksi.
Sensor PIR tidak mendeteksi atau mengukur " PANAS "; mereka mendeteksi radiasi infra merah yang
dipancarkan atau dipantulkan dari objek.
Mereka kecil, murah, berdaya rendah dan mudah digunakan. Mereka biasanya ditemukan di rumah,
medis, pabrik, dll.
Objek Bergerak
Saat benda hangat apa pun lewat di depan sensor, benda itu mencegat satu
slot sensor PIR. Ini menyebabkan perubahan diferensial positif antara dua
slot. Perubahan ini ditunjukkan oleh Bagian A pada gambar di bawah ini.
Saat tubuh hangat meninggalkan area penginderaan, sensor menghasilkan
perubahan diferensial negatif. Perubahan ini ditunjukkan oleh Bagian B pada
gambar di bawah ini.
Kedua perubahan denyut nadi ini merupakan deteksi panas tubuh yang
memancarkan sinyal infra merah.
Pada grafik tersebut ; (a) Arah yang berbeda mengasilkan tegangan yang bermuatan
berbeda ; (b) Semakin dekat jarak objek terhadap sensor PIR, maka semakin besar
tegangan output yang dihasilkan ; (c) Semakin cepat objek bergerak, maka semakin
cepat terdeteksi oleh sensor PIR karena infrared yang ditimbulkan dengan lebih
cepat oleh objek semakin mudah dideteksi oleh PIR, namun semakin sedikit juga
waktu yang dibutuhkan karena sudah diluar jangkauan sensor PIR.
Respon thd suhu
Dari grafik, didapatkan bahwa suhu juga mempengaruhi seberapa jauh PIR dapat
mendeteksi adanya infrared dimana semakin tinggi suhu disekitar maka semakin
pendek jarak yang bisa diukur oleh PIR.