Anda di halaman 1dari 32

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
MODUL I
VOLTMETER DAN AMPEREMETER

A. Tujuan Percobaan
1. Dapat menjelaskan karakteristik Voltmeter & Amperemeter dari simbol-
simbol alat ukur tersebut.
2. Dapat menentukan batas ukur yang tepat dari alat ukur bila digunakan dalam
pengukuran.
3. Dapat mengukur dan mengamati:
a. Tahanan dalam Voltmeter
b. Tahanan dalam Amperemeter
c. Penambahan jangkauan pengukuran Voltmeter
d. Penambahan jangkauan pengukuran Amperemeter
4. Dapat menggunakan alat ukur Voltmeter dan Amperemeter dengan benar.

B. Teori Dasar
1. Simbol-simbol dan Data-data dari Alat Ukur
Sebelum menggunakan Amperemeter dan Voltmeter suatu hal yang perlu
diketahui adalah simbol-simbol dan data-data dari alat ukur tersebut.
Kesalahan dalam mengartikan suatu simbol dari alat ukur dapat
mengakibatkan kesalahan yang fatal. Untuk pengenalan simbol ini maka
praktikan langsung melihat, mengamati, serta mengartikan langsung simbol-
simbol tersebut.

2. Pembacaan Alat Ukur


Amperemeter dan Voltmeter menunjukkan besarannya menggunakan
jarum penunjuk. Jarum penunjuk biasanya dibuat tajam dan dilengkapi dengan
cermin untuk menghindari beda lihat (paralaksis). Untuk menghindari
kesalahan pembacaan dari alat ukur tersebut, maka perlu diketahui cara
membaca alat ukur yang benar.

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 1


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
3. Pembacaan Skala Alat Ukur
Alat ukur selalu dilengkapi dengan skala yang telah dikalibrasi sesuai
dengan kebutuhannya. Skala alat ukur ini ada dua jenis, yaitu skala linear dan
skala non-linear. Pembacaan skala yang tidak benar akan mengakibatkan
kesalahan yang fatal. Untuk menghindari hal ini maka perlu diketahui cara
pembacaan skala yang benar.

4. Kesalahan-kesalahan dalam Pengukuran


Kesalahan yang lazim dilakukan oleh praktikan, selain yang diatas adalah
kesalahan dalam pemilihan alat ukur. Suatu alat ukur selalu dilengkapi dengan
data sensitivitasnya. Pemilihan alat ukur yang memiliki sensitivitas yang
berbeda untuk mengukur suatu besaran akan mengakibatkan kesalahan hasil
yang didapat. Hal ini terutama terjadi pada alat ukur Voltmeter dimana
“loading effect“ yang tidak dapat dihindari.

C. Komponen dan Alat


 1 buah resistor 100 Ω
 1 buah resistor 220 Ω
 1 buah resistor 3,3k Ω
 1 buah resistor 10k Ω
 2 buah Voltmeter DC
 2 buah miliAmperemeter DC
 1 buah DC power supply
 2 buah multimeter
 Jumper
 Voltmeter (model 2011, 2013, 2051)
 Amperemeter (model 2011, 2013)

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 2


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
D. Prosedur percobaan
1. Mengamati dan Mengerti Simbol serta Data-data dari Alat Ukur
a. Ambillah alat-alat ukur seperti dibawah ini:
 Voltmeter (model 2011, 2013, 2051)
 Amperemeter (model 2011, 2013)
b. Amati simbol-simbol dan data-data yang tertera pada alat ukur tersebut
c. Gambarkan dan artikanlah simbol serta data-data tersebut dan tuliskan
karakteristik alat ukur berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 1.

2. Pembacaan Alat Ukur


a. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini:
mA

12 Volt 100 Ω

b. Bacalah penunjukan dari Amperemeter tersebut dari arah kiri, kanan, dan
tengah
c. Catatlah hasil pembacaan dari ketiga arah tersebut pada Tabel 2.
d. Gambarkan ketiga posisi pembacaan penunjukkan dari Amperemeter
tersebut

3. Pembacaan skala alat ukur


a. Gunakanlah Voltmeter yang berbeda skala pengukurannya.
b. Buatlah rangkaian seperti dibawah ini:

12 Volt V 100 Ω
volvolt

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 3


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
c. Bacalah penunjukan kedua alat ukur tersebut dan masukkan hasilnya ke
dalam Tabel 3.

4. Menentukan Kesalahan Pengukuran Akibat dari Efek Pembebanan


a. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini:

10k Ω

12Volt 5,1k Ω
V

b. Ukurlah besar tegangan dengan Voltmeter 1 (sensitivitas 1000 Ω/Volt)


range skala 30
c. Catatlah hasilnya pada Tabel 4
d. Kemudian ukurlah besar tegangan tersebut dengan Voltmeter 2
(sensitivitas 10000 Ω/Volt) dengan range skala yang sama
e. Catatlah hasilnya pada Tabel 4
f. Bandingkan hasil kedua pembacaan tersebut dengan hasil perhitungan
(gunakan rumus pembagian tegangan) kemudian hitunglah nilai
kesalahannya

5. Mengukur Tahanan Dalam Voltmeter dan Amperemeter


Gambar Rangkaian
mA mA

V RL = 220  RL = 220 
Vi Vi V

Rangkaian 1.a. Rangkaian 1.b.


Tahanan Dalam Voltmeter
a. Susun rangkaian seperti Rangkaian 1.a.

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 4


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
b. Aturlah VI sebesar 6 Volt DC (konstan)
c. Ukur arus pada rangkaian dan catat pada Tabel 5
d. Sekarang susun rangkaian seperti Rangkaian 1.b.
e. Aturlah VI sebesar 6 Volt DC (konstan)
f. Ukur kembali arus pada rangkaian dan catat pada Tabel 5

Tahanan Dalam Amperemeter


a. Dari Rangkaian 1.b. sebelumnya baca tegangan dan arus yang terukur,
masukkan hasilnya kedalam Tabel 5
b. Sekarang susun kembali rangkaian seperti Rangkaian 1.a.
c. Aturlah arus agar konstan seperti hasil pengukuran Rangkaian 1.b. dan
amati perubahan yang terjadi pada tegangan
d. Catat hasilnya pada Tabel 5

6. Penambahan Jangkauan Pengukuran Voltmeter


Gambar Rangkaian

10k

Vi Vi 100
VI 100  VIII VI 3.3k

VI
I

Rangkaian 2.a. Rangkaian 2.b.


a. Susun rangkaian seperti Rangkaian 2.a.
b. Atur VI sebesar 6 Volt DC
c. Catat hasil pembacaan kedua voltmeter (VI dan VII) pada Tabel 6
d. Kemudian hubungkan tahanan 10k dan 3.3k Ω yang dihubung seri dengan
voltmeter VII seperti Rangkaian 2.b.
e. Naikkan Vi (tegangan supply) sampai 6 Volt dan catatlah pembacaan
kedua Voltmeter pada Tabel 6

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 5


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
7. Penambahan Jangkauan Amperemeter
a. Susun rangkaian seperti Rangkaian 3.a.
b. Atur VI sebesar 6 Volt DC
c. Catatlah penunjukan kedua Amperemeter (AI dan AII) pada Tabel 7
d. Kemudian hubungkan tahanan 100 Ω dan 220 Ω yang dihubungkan secara
paralel dengan Amperemeter II seperti Rangkaian 3.b.
e. Kemudian naikkan VI (tegangan supply) sampai 6 Volt DC, catatlah
kembali penunjukan kedua Amperemeter pada Tabel 7

Gambar Rangkaian

mAI mAI

Vi 3.3k
Vi 3.3k

mAII 220
100 mAII

Rangkaian 3.a. Rangkaian 3.b.

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 6


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
JURNAL PRAKTIKUM
VOLTMETER DAN AMPEREMETER
Nama :
No BP :
Tanggal Praktikum :
Asisten :
1. Penentuan Karakteristik Alat Ukur

Prinsip Tingkat Posisi Alat Kelas Jenis Range Faktor


Nama Alat Model
Kerja Ketelitian Ukur Isolasi Input Skala Pengali
Voltmeter I 2011
Voltmeter II 2051
Voltmeter III 2052
Amperemeter I 2011
Amperemeter II 2013

2. Pengaruh Posisi Pembacaan Skala pada Pengukuran


Arah Pembacaan Hasil Pengukuran Gambar

Kiri

Kanan

Tengah

3. Pengaruh Perbedaan Faktor Pengali pada Pengukuran


Faktor Pengali Hasil Pengukuran
100
30
10

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 7


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
4. Pengaruh Sensitivitas Alat terhadap Pengukuran
Jenis Alat Sensitivitas Alat Pengukuran Perhitungan Kesalahan (%)
Voltmeter Tipe 2011 1000  / V
Voltmeter Tipe 2051 10000  / V

5. Pengukuran Tahanan dalam Voltmeter dan Amperemeter


Rangkaian 1.a. Rangkaian 1.b. Tahanan Dalam
Tegangan (Va) Arus (Ia) Tegangan (Vb) Arus (Ib) Voltmeter

Rangkaian 1.a. Rangkaian 1.b. Tahanan Dalam


Tegangan (Va) Arus (Ia) Tegangan (Vb) Arus (Ib) Amperemeter

6. Penambahan Jangkauan Pengukuran Voltmeter


Rangkaian 2.a. Rangkaian 2.b.
Tegangan VI Tegangan VII Tegangan VI Tegangan VII

Penambahan Jangkauan Voltmeter

7. Penambahan Jangkauan Pengukuran Amperemeter


Rangkaian 3.a. Rangkaian 3.b.
Arus AI Arus AII Arus AI Arus AII

Penambahan Jangkauan Amperemeter

Asisten

(…………………………..)

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 8


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
MODUL II
OSCILLOSCOPE DAN PICOSCOPE
A. Tujuan Percobaan
1. Dapat menggunakan dan mengetahui kegunaan dari oscilloscope
2. Mengukur frekuensi dengan metode Lissajous
3. Dapat menggunakan dan mengetahui kegunaan dari picoscope

B. Teori Dasar
oscilloscope
Pada prinsipnya pengukuran karakteristik komponen kutub dua adalah
dengan cara mengukur arus dan tegangan pada komponen tersebut, sehingga
pada layar oscilloscope akan terlihat grafiknya.
Prinsip pengukuran frekuensi dengan metode Lissajous adalah seperti berikut
ini; jika tegangan sinus kita berikan pada input X dan sinyal dengan gelombang
sinus yang lain kita masukan pada input Y, maka pada layar akan terbentuk
seperti pada gambar 1.
Lissajous untuk frekuensi yang berbeda:
a. Kontruksi gambar
b. Phasa yang berbeda
c. Frekuensi yang berbeda
Kita dapat memberikan sinyal tegangan yang bukan berupa sinus pada kedua
kanal. Gambar yang terbentuk pada layar tergantung pada bentuk sinyal yang
diberikan.

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 9


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

Vy
5 1
6 4 3 7 8
8 0 2 0 1 2 4 5 6
7 3 fx = 2 :1

0 Vx
b)
1
2

3 45 90 225
0 0 0
4
c)
5
6
7
3:1 2:1 1:2
8

Gambar 1.
Pengukuran Frekuensi
Sinyal yang akan diukur dihubungkan pada input Y, sedangkan function
generator dengan frekuensi yang diketahui dihubungkan pada input X.

Generator
Sinyal yang Y X dengan
akan diukur frekuensi
diketahui

Gambar 2.
Frekuensi generator kemudian diubah, sehingga pada layar didapatkan
sesuatu lintasan tertutup yang jelas, frekuensi sinyal dapat ditentukan dari bentuk
(jumlah Titik pada garis mendatar)
lintasan ini : fy  fx x
(jumlah Titik pada garis tegak)

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 10


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

fy : f x = 2:1 fy : f x = 1:2
11 Gambar 3. 2
Cara ini hanya mudah dilakukan untuk perbandingan frekuensi yang mudah
dan bulat (1:2, 1:3, 3:4 dst).

Picoscope
Picoscope adalah oscilloscope portabel yang dapat disambungkan dengan
laptop atau PC desktop sehingga monitor laptop/PC dijadikan layar
oscilloscopenya. Alat ini tidak memerlukan lagi catu daya tegangan karena sudah
di supply dengan daya dari laptop/PC melalui USB.
Picoscope cocok digunakan untuk mahasiswa, teknisi, dan orang yang
mencari kemudahan dalam penggunaannya, murah dan terjangkau, serta sesuai
dengan oscilloscope asli.
Picoscope ini telah dirancang ekonomis serta cocok dengan genggaman
tangan. Ukuran kecil dari Picoscope membuat mereka ideal untuk penggunaan
portabel, sementara masih termasuk fitur canggih yang biasanya ditemukan di
oscilloscope yang lebih besar.
Picoscope 4424 adalah oscilloscope resolusi tinggi yang cocok untuk umum,
penggunaan ilmiah dan bidang layanan. Dengan resolusi 12 atau dengan resolusi
16 bit yang ditingkatkan dan akurasi 1% merupakan pilihan yang sangat baik
untuk kebisingan, getaran, dan analisis mekanik.
Picoscope memiliki masukan berkisar dari 50 mV sampai dengan 100 V
sesuai dengan model dan tipe dari picoscope tersebut. Picoscope disertakan
dengan perangkat lunak picoscope. Picoscope juga bisa digunakan dalam
pengujian dan pengukuran yang berada dalam satu aplikasi yang mudah
digunakan. Serta oscilloscope ini juga berfungsi penuh dengan fitur-fitur canggih
seperti ketekunan digital, fungsi matematika, dan pengukuran otomatis. Software

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 11


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
picoscope memungkinkan Anda untuk menggunakan picoscope Anda 4224 atau
4424 sebagai spektrum analyzer.
Dengan kedua 2 dan 4-channel versi, bandwidth analog 20 MHz, 80 MS/s
real-time sampling, 12-16 bit resolusi, akurasi 1%, dan berbagai masukan yang
luas, picoscope 4000 lingkup series USB adalah resolusi tinggi yang kuat
oscilloscope yang akan memenuhi kebutuhan.

C. Komponen dan Alat


 1 buah oscilloscope Dual Trace
 2 buah Generator Fungsi
 Kabel – kabel penghubung
 1 buah Picoscope 4224

D. Prosedur Percobaan
Oscilloscope
1. Pengunaan oscilloscope
 Kalibrasi oscilloscope
a. Hubungkan oscilloscope dengan tegangan jala-jala
b. Saklar power pada posisi “ON”. Tunggu beberapa saat sampai pada
layar akan muncul berkas elektron
c. Aturlah posisi gambar pada layar sehingga terletak di tengah-tengah.
Jika gambar masih bergerak terus maka aturlah posisi tombol
sinkronisasi sampai diperoleh gambar yang diam
d. Hubungkan terminal input A dengan terminal kalibrasi yang ada pada
panel depan oscilloscope
e. Amati bentuk gelombang dan tinggi amplitudonya. Amplitudo sinyal
kalibrasi harus sesuai dengan yang tertera pada oscilloscope, yaitu
sebesar 2 Vp-p
f. Ukur tegangan serta periodanya untuk beberapa harga volt/div dan
time/div
g. Ulangi langkah-langkah di atas untuk input kanal B oscilloscope

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 12


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
2. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah
a. Atur output power supply sebesar 4 Volt
b. Hubungkan input kanal A oscilloscope dengan output power supply
c. Atur saklar oscilloscope pada DC, bacalah dan amati berapa tegangan
yang diukur oleh oscilloscope

3. Mengukur dan Mengamati Tegangan Bolak-balik


a. Atur generator sinyal pada frequensi 1 kHz gelombang sinusoidal, dengan
besar tegangan 4 Vp-p
b. Kemudian ukur dan amati tegangan ini dengan oscilloscope

4. Mengukur dan Mengamati Frequensi


a. Hubungkan output dari function generator dengan input kanal A
oscilloscope. Saklar fungsi dari function generator pada posisi sinusoidal
b. Amati bentuk gelombang yang muncul pada layar, kemudian ukurlah
frekuensinya. Catat penunjukan frekuensi dari function generator
c. Bandingkan hasil pengukuran frekuensi dengan oscilloscope dengan
frekuensi yang ditunjukan oleh function generator
d. Ulangi langkah b dan c untuk gelombang gigi gergaji (segitiga) dan
gelombang pulsa

5. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous


a. Atur selektor time base oscilloscope pada posisi XY dan saklar pemilih
kanal pada posisi A dan sinkronisasi pada B
b. Hubungkan sinyal dengan frekuensi yang tidak diketahui pada input A
dan sinyal dengan frekuensi yang dapat dibaca pada input B
c. Atur frekuensi sinyal pada kanal A, sehingga diperoleh gambar seperti
salah satu dari gambar 1. Kemudian amati berapa perbandingan
frekuensinya. Bacalah penunjukan frekuensi generator
d. Ulangi langkah b dan c untuk frekuensi yang lain dan catat hasilnya dalam
bentuk gambar gelombang Lissajous

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 13


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
e. Atur perbandingan X:Y pada 1:1, 1:2, 1:3, 2:1, 2:3, 3:1, 3:2

Picoscope
1. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah
a. Atur output power supply sebesar 4 Volt
b. Hubungkan input kanal A picoscope dengan output power supply
c. Atur saklar pada picoscope pada DC. Bacalah dan amati berapa tegangan yang
diukur oleh picoscope

2. Mengukur dan Mengamati Tegangan Bolak-balik


a. Hubungkan probe dari picoscope ke function generator
b. Aktifkan kanal A pada picoscope dengan posisi AC
c. Hidupkan function generator dan atur frekuensi 1 KHz gelombang sinusoidal,
dengan besar tegangan 2 Volt rms
d. Amati frekuensi, periode, dan amplitudo yang muncul

3. Mengukur dan Mengamati Frekuensi


a. Hubungkan probe dari picoscope ke function generator
b. Aktifkan kanal A pada picoscope
c. Hidupkan function generator dan atur frekuensi 1 KHz
d. Variasikan bentuk gelombang
e. Amati frekuensi yang dihasilkan picoscope

4. Mengukur Frekuensi dengan Cara Lissajous


a. Hubungkan probe A dengan picoscope ke function generator 1
b. Hubungkan probe B dengan picoscope ke function generator 2
c. Aktifkan kanal A dan B pada posisi AC
d. Atur frekuensi pada function generator sesuai jurnal
e. Amati Lissajous pada picoscope

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 14


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
JURNAL PRAKTIKUM
OSCILLOSCOPE DAN PICOSCOPE
Nama :
No BP :
Tanggal Praktikum :
Asisten :

Oscilloscope
A. Kalibrasi oscilloscope
Kanal A Kanal B
Volt / Div
Amplitudo Vpp Perioda Amplitudo Vpp Perioda
0.5
1
2
5
Time/Div Kanal A Kanal B
(ms) Amplitudo Vpp Perioda Amplitudo Vpp Perioda
1
2
5
10

B. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-balik


Tegangan DC
Amplitudo Vpp Perioda Frekuensi

Tegangan AC
Amplitudo Vpp Perioda Frekuensi

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 15


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
C. Membandingkan Frekuensi
Jenis Gelombang Frekuensi Frekuensi Generator Fugsi
oscilloscope
Sinusoidal
Gigi gergaji
Pulsa (Kotak)

D. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous


Perbandingan Frekuensi Generator A Frekuensi Generator B Gambar
Frekuensi (fy) (fx) Lissajous
1:1
1:2
2:1
1:3
3:1
2:3
3:2

Picoscope
1. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-balik
Tegangan DC

Amplitudo Vpp Perioda Frekuensi

Tegangan AC

Amplitudo Vpp Perioda Frekuensi

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 16


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
2. Membandingkan Frekuensi
Jenis Gelombang Frekuensi Picoscope Frekuensi Generator Fungsi

Sinusoidal

Gigi Gergaji

Pulsa (Kotak)

3. Mengukur Frekuensi dengan Cara Lissajous


Frekuensi Frekuensi
Perbandingan Gambar
Generator A Generator B
Frekuensi Lissajous
f(y) f(x)

1:1

1:2

2:1

1:3

3:1

2:3

3:2

Asisten

(………………………)

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 17


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
MODUL III
WATTMETER

A. Tujuan Percobaan
1. Mengukur daya pada rangkaian satu fasa
2. Mengukur daya pada rangkaian tiga fasa

B. Dasar Teori
1. Pengukuran Daya Satu Fasa
Wattmeter mempunyai satu terminal tegangan dan satu terminal arus yang
ditandai dengan +. Bila terminal arus yang ditandai ini dihubungkan ke jala-
jala masuk sistem satu fasa dan terminal tegangan ke sisi jala-jala dimana
kumparan arus dihubungkan, alat ukur selalu akan membaca naik bila daya
dihubungkan ke beban.

+
sumber + beban

Gambar 1. Pengukuran Daya Satu Fasa

2. Pengukuran Daya Tiga Fasa


Pengukuran daya tiga fasa untuk beban seimbang baik hubungan bintang
ataupun delta dapat dilakukan dengan satu wattmeter satu fasa dan daya
sebenarnya adalah tiga kali pembacaan wattmeter tersebut.

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 18


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

Gambar 2.a. Hubungan Bintang Gambar 2.b. Hubungan Delta

Untuk sistem tiga fasa tiga kawat dengan beban seimbang dan tak
seimbang dapat digunakan metode dua wattmeter baik untuk hubungan
bintang maupun delta. Hasil yang sebenarnya adalah jumlah pembacaan dari
dua wattmeter tersebut. Jika pada pengukuran tiga fasa dengan metode dua
wattmeter jarum ternyata membaca mundur, maka sambungan arus harus
ditukar.

R
W
C R R

Gambar 3. Pengukuran Daya Tiga Fasa

C. Komponen dan Alat


 3 buah Wattmeter
 Sumber AC 3 fasa
 1 buah Sumber DC 30 Volt
 Beban-beban
 1 buah Multimeter
 1 buah Tang Ampere
 Jumper secukupnya

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 19


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
D. Prosedur Percobaan
1. Pengenalan Alat Ukur
a. Ambilah 3 buah Wattmeter model 2041
b. Amati simbol-simbol dan data-data yang tertera pada alat ukur tersebut
c. Catat penunjukan simbol-simbol yang tertera pada alat ukur tersebut

2. Mengukur Daya Satu Fasa


a. Buatlah rangkaian seperti Gambar 1, dengan sumber AC dan beban 25
watt
b. Ukurlah daya yang terbaca pada wattmeter
c. Ulangi untuk beban yang berbeda-beda sesuai dengan Tabel 2
d. Catat penunjukan dari wattmeter

3. Mengukur Daya Sistem Tiga Fasa


3.1. Beban Seimbang
a) Buat rangkaian seperti Gambar 2.a. untuk beban seimbang
hubungan bintang
b) Pada percobaan ini gunakan tegangan input AC 220 volt
c) Rangkailah beban tiga fasa hubungan bintang dengan variasi beban
sesuai table 3.1
d) Catat penunjukan wattmeter kemudian jumlahkan, maka hasil
jumlah tersebut adalah daya yang dikonsumsi oleh beban tiga fasa
e) Ulangi percobaan dengan mengganti beban tiga fasa sesuai dengan
tabel 3.1
f) Ukur arus netral pada rangkaian dengan menggunakan tang ampere
g) Catat semua hasilnya dengan cepat dan matikan sumber segera
setelah semua data dari daya didapat
3.2. Beban Tak Seimbang
a. Buat rangkaian seperti Gambar 2.a. untuk beban tak seimbang
hubungan bintang
b. Pada percobaan ini gunakan tegangan input AC 220 Volt

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 20


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
c. Rangkailah beban tiga fasa hubungan bintang dengan nilai tahanan
masing-masing line sesuai dengan variasi beban pada Tabel 3.2
d. Catat penunjukan wattmeter kemudian jumlahkan, maka hasil jumlah
tersebut adalah daya yang dikonsumsi oleh beban tiga fasa
e. Ukur arus netral dengan menggunakan tang ampere
f. Catat semua hasilnya dengan cepat dan matikan sumber segera setelah
semua data dari daya didapat

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 21


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
JURNAL PRAKTIKUM
WATTMETER
Nama :
No BP :
Tanggal Praktikum :
Asisten :

1. Pengenalan Alat Ukur


Prinsip Jenis Tingkat Posisi Kelas Range Faktor
Nama Alat Model
Kerja Input Ketelitian Alat Ukur Isolasi Skala Pengali

Wattmeter I

Wattmeter II

Wattmeter III

2. Pengukuran Daya Satu Fasa

Beban (Watt) Daya Terukur (Watt)

25

60

75

100

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 22


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
3. Pengukuran Daya Tiga Fasa
3.1 Beban Seimbang
Line 1 Line 2 Line 3 Arus
Variasi
Beban Resistansi Daya Beban Resistansi Daya Beban Resistansi Daya Netral

1. 100 100 100

2. 75 75 75

3. 60 60 60

4. 25 25 25

3.2 Beban Tak Seimbang


Line 1 Line 2 Line 3 Arus
Variasi
Beban Resistansi Daya Beban Resistansi Daya Beban Resistansi Daya Netral

1. 25 60 75

2. 60 75 100

3. 75 25 60

4. 100 60 75

Assisten

(………………..)

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 23


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
MODUL IV
POTENSIOMETER, TAHANAN GESER, DAN
JEMBATAN WHEATSTONE
A. Tujuan Percobaan

1. Dapat menjelaskan pengaruh tahanan geser terhadap arus yang mengalir pada
rangkaian
2. Dapat menjelaskan sebab perubahan arus yang terjadi pada tahanan geser
3. Dapat menjelaskan aplikasi dari penerapan potensiometer
4. Dapat menjelaskan pengaruh tahanan geser terhadap arus yang mengalir pada
rangkaian
5. Dapat menjelaskan sebab perubahan arus yang terjadi pada potensiometer
6. Memahami prinsip kerja Jembatan Wheatstone
7. Menentukan besarnya hambatan yang belum diketahui dengan Jembatan
Wheatstone
8. Menghitung hambatan pengganti untuk rangkaian seri dan paralel

B. Dasar Teori
Potensiometer merupakan resistor variabel yang nilai resistansinya dapat diubah
dengan cara diputar untuk mendapatkan variasi arus. Potensiometer biasanya
digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada
penguat yang kita bunyikan. Potensiometer biasanya digunakan pada peranti
elektronika seperti amplifier.
Prinsip kerja dari potensiometer, mempunyai 3 terminal, yang dimana terdiri dari
terminal A, terminal B, dan wiper. Ketika terminal A dan wiper dihubungkan, maka
nilai resistansinya semakin besar jika diputar ke kanan. Ketika terminal B dan wiper
dihubungkan maka nilai resistansinya semakin besar jika diputar ke kiri. Sedangkan
terminal A dan B dihubungkan menunjukkan nilai resistansi maksimum pada
potensiometer. Nilai resistansi total dari resistor akan selalu tetap dan nilai ini
merupakan nilai resistansi dari potensiometer.

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 24


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
Tahanan geser merupakan resistor variabel yang nilai resistansinya dapat diubah
dengan cara digeser untuk mendapatkan variasi arus. Tahanan geser biasanya
digunakan untuk mengendalikan peranti elektronika seperti radio.
Prinsip kerja dari tahanan geser, mempunyai 3 terminal, yang dimana terdiri dari
terminal A, terminal B, dan wiper. Ketika terminal A dan wiper dihubungkan, maka
nilai resistansinya semakin besar jika digeser ke kanan. Ketika terminal B dan wiper
dihubungkan maka nilai resistansinya semakin besar jika digeser ke kiri. Sedangkan
terminal A dan B dihubungkan menunjukkan nilai resistansi maksimum pada tahanan
geser.
Potensiometer dan tahanan geser merupakan resistor variabel, dimana resistor
variabel adalah resistor yang nilainya dapat diubah-ubah atau tidak tetap.

Gambar 1. Potensiomer dan Tahanan Geser


Hambatan listrik merupakan karakteristik suatu bahan pengantar listrik/
konduktor, yang dapat digunakan untuk mengatur besarnya arus listrik yang melewati
suatu rangkaian. Hambatan sebuah konduktor diantara dua titik diukur dengan
memasang sebuah beda potensial diantara titik-titik tersebut dan membandingkannya
dengan arus listrik yang terukur (R=V/ I).
Rangkaian jembatan wheatstone secara luas telah digunakan dalam beberapa
pengukuran nilai suatu komponen seperti: resistansi, induktansi, dan kapasitansi serta
parameter-parameter rangkaian lainnya yang diperoleh langsung dari nilai
komponennya seperti frekuensi, sudut fasa, dan temperatur.
Karena rangkaian jembatan wheatstone hanya membandingkan antara nilai
komponen yang belum diketahui dengan komponen standar yang telah diketahui
nilainya, maka akurasi pengukurannya menjadi hal yang sangat penting, terutama

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 25


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
pada pembacaan pengukuran perbandingannya yang hanya didasarkan pada sebuah
indikator nol pada kesetimbangan jembatan yang terlihat pada galvanometer.
Metode jembatan wheatstone dapat digunakan untuk mengukur hambatan listrik.
Cara ini tidak memerlukan alat ukur voltmeter dan amperemeter, cukup satu
galvanometer untuk melihat apakah ada arus listrik yang melalui suatu rangkaian.
Prinsip dari rangkaian jembatan wheatstone diperlihatkan pada Gambar 2.

RX
Ra

RS
Rb

S
E
Keterangan Gambar :
S : Saklar penghubung
G : Galvanometer
E : Sumber tegangan arus
Rs : Hambatan geser
Ra dan Rb : Hambatan yang sudah diketahui nilainya
Rx : Hambatan yang akan ditentukan nilainya

Saat saklar S ditutup, maka arus akan melewati rangkaian. Jika jarum
galvanometer menyimpang artinya ada arus yang melewatinya, yaitu antara titik C
dan D ada beda potensial. Dengan mengatur besarnya Ra dan Rb juga hambatan geser
Rs akan dapat dicapai galvanometer G tak teraliri arus, artinya tidak ada beda
potensial antara titik C dan D. Dengan demikian akan berlaku persamaan:

Ra
Rx  RS
RB

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 26


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
B. Komponen dan Alat

 DC power supply
 Jembatan Wheatstone
 Hambatan yang akan diukur (tahanan geser)
 Multimeter
 Potensiometer

D. Gambar Rangkaian

Rangkaian A Rangkaian B

E. Prosedur Percobaan
1. Percobaan 1
a. Hubungkan terminal input dengan power supply 6 V (kondisi power
supply OFF)
b. Hubungkan Rx (tahanan geser) ke terminal Rx pada jembatan wheatstone
c. Atur tombol R/MV pada posisi R
d. Atur Multiplay sesuai tabel 1 pada jembatan wheatstone
e. Hidupkan power supply dan tekan tombol BA (tahan) kemudian GA
(tahan)

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 27


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
f. Aturlah nilai resistansi pada jembatan wheatstone hingga galvanometer
menunjukkan angka nol dan matikan power supply
g. Catatlah nilai resistansi Rx pada tabel 1
2. Percobaan 2
a. Susun komponen seperti gambar pada Rangkaian A, pasang seri R1 dan
Rx (tahanan geser)
b. R1 sebesar 620Ω dan Rx divariasikan 0%, 50%, dan 100%
c. Gunakan Vps sebesar 15 Vdc
d. Hidupkan power supply, ukur arus dengan variasi tahanan geser (Rx)
yaitu sebesar 0%, 50%, dan 100% menggunakan multimeter
e. Ulangi percobaan dengan R1 sebesar 330Ω
3. Percobaan 3
a. Susun komponen seperti gambar pada Rangkaian A, pasang seri R1 dan
Rx (potensiometer)
b. R1 sebesar 620Ω. Masukkan nilai arus ketika 0%, 50%, 100% pada
percobaan 1 pada tabel sebagai arus di Rx.
c. Gunakan Vps sebesar 15 Vdc
d. Hidupkan power supply, atur nilai arus sesuai dengan nilai yg
didapatkan dengan memvariasikan putaran pada potensiometer
e. Ulangi percobaan dengan R1 sebesar 330Ω
4. Percobaan 4
a. Susunlah komponen seperti gambar pada Rangkaian B
b. R1 = 560Ω dan Rx (tahanan geser) dipasang seri terhadap R2 dengan
nilai 100Ω dan paralel terhadap R3 dengan nilai hambatan sebesar 330Ω
dan 560Ω
c. Gunakan Vps sebesar 15 Vdc
d. Ukur dengan menggunakan multimeter besar tegangan dan arus pada
Rx dengan variasi Rx (0%, 50%, dan 100%)
e. Lakukan langkah a-d dengan variasi R3
5. Percobaan 5
a. Susunlah komponen seperti gambar pada Rangkaian B

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 28


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
b. R1 = 560Ω dan Rx (potensiometer) dipasang seri terhadap R2 dengan
nilai 100Ω dan paralel terhadap R3 dengan nilai hambatan sebesar 330Ω
dan 560Ω
c. Gunakan Vps sebesar 15 Vdc
d. Ukur dengan menggunakan multimeter besar tegangan dan arus pada Rx
dengan variasi Rx (0%, 50%, dan 100%)
e. Lakukan langkah a-d dengan variasi R3

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 29


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
JURNAL PRAKTIKUM
POTENSIOMETER, TAHANAN GESER, DAN
JEMBATAN WHEATSTONE
Nama :
No BP :
Tanggal Praktikum :
Asisten :

A. Percobaan 1
Tabel Variasi % Rx

% Rx Rx multimeter (Ω) Rx terukur (Ω) Rx terhitung (Ω)


10 %
20 %
30 %
40 %
50 %
60 %
70 %

80 %
90 %
100 %

B. Percobaan 2
Rx (Ω) Rx (Ω)
Percobaan
R1(Ω)
ke Percobaan Perhitungan

0%
1. 330 50%
100%
0%
2. 620 50%
100%

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 30


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

C. Percobaan 3
Rx (Ω) Rx (Ω)
Percobaan
R1(Ω)
ke Percobaan Perhitungan

0%
1. 330 50%
100%
0%
2. 620 50%
100%

D. Percobaan 4
Percobaan V Rx (Volt) I Rx (mA)
R3 (Ω)
ke 0% 50% 100% 0% 50% 100%
1. 330

2. 560

E. Percobaan 5
Percobaan V Rx (Volt) I Rx (mA)
R3 (Ω)
ke 0% 50% 100% 0% 50% 100%
1. 330

2. 560

Asisten

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 31


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang (………………………)
25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2019 | 32

Anda mungkin juga menyukai