A. Tujuan Percobaan
1. Dapat menjelaskan karakteristik Voltmeter & Amperemeter dari simbol-
simbol alat ukur tersebut.
2. Dapat menentukan batas ukur yang tepat dari alat ukur bila digunakan dalam
pengukuran.
3. Dapat mengukur dan mengamati:
a. Tahanan dalam Voltmeter
b. Tahanan dalam Amperemeter
c. Penambahan jangkauan pengukuran Voltmeter
d. Penambahan jangkauan pengukuran Amperemeter
4. Dapat menggunakan alat ukur Voltmeter dan Amperemeter dengan benar.
B. Teori Dasar
1. Simbol-simbol dan Data-data dari Alat Ukur
Sebelum menggunakan Amperemeter dan Voltmeter suatu hal yang perlu
diketahui adalah simbol-simbol dan data-data dari alat ukur tersebut.
Kesalahan dalam mengartikan suatu simbol dari alat ukur dapat
mengakibatkan kesalahan yang fatal. Untuk pengenalan simbol ini maka
praktikan langsung melihat, mengamati, serta mengartikan langsung simbol-
simbol tersebut.
12 Volt 100 Ω
b. Bacalah penunjukan dari Amperemeter tersebut dari arah kiri, kanan, dan
tengah
c. Catatlah hasil pembacaan dari ketiga arah tersebut pada Tabel 2.
d. Gambarkan ketiga posisi pembacaan penunjukkan dari Amperemeter
tersebut
12 Volt V 100 Ω
volvolt
10k Ω
12Volt 5,1k Ω
V
V RL = 220 RL = 220
Vi Vi V
10k
Vi Vi 100
VI 100 VIII VI 3.3k
VI
I
Gambar Rangkaian
mAI mAI
Vi 3.3k
Vi 3.3k
mAII 220
100 mAII
Kiri
Kanan
Tengah
Asisten
(…………………………..)
B. Teori Dasar
oscilloscope
Pada prinsipnya pengukuran karakteristik komponen kutub dua adalah
dengan cara mengukur arus dan tegangan pada komponen tersebut, sehingga
pada layar oscilloscope akan terlihat grafiknya.
Prinsip pengukuran frekuensi dengan metode Lissajous adalah seperti berikut
ini; jika tegangan sinus kita berikan pada input X dan sinyal dengan gelombang
sinus yang lain kita masukan pada input Y, maka pada layar akan terbentuk
seperti pada gambar 1.
Lissajous untuk frekuensi yang berbeda:
a. Kontruksi gambar
b. Phasa yang berbeda
c. Frekuensi yang berbeda
Kita dapat memberikan sinyal tegangan yang bukan berupa sinus pada kedua
kanal. Gambar yang terbentuk pada layar tergantung pada bentuk sinyal yang
diberikan.
Vy
5 1
6 4 3 7 8
8 0 2 0 1 2 4 5 6
7 3 fx = 2 :1
0 Vx
b)
1
2
3 45 90 225
0 0 0
4
c)
5
6
7
3:1 2:1 1:2
8
Gambar 1.
Pengukuran Frekuensi
Sinyal yang akan diukur dihubungkan pada input Y, sedangkan function
generator dengan frekuensi yang diketahui dihubungkan pada input X.
Generator
Sinyal yang Y X dengan
akan diukur frekuensi
diketahui
Gambar 2.
Frekuensi generator kemudian diubah, sehingga pada layar didapatkan
sesuatu lintasan tertutup yang jelas, frekuensi sinyal dapat ditentukan dari bentuk
(jumlah Titik pada garis mendatar)
lintasan ini : fy fx x
(jumlah Titik pada garis tegak)
fy : f x = 2:1 fy : f x = 1:2
11 Gambar 3. 2
Cara ini hanya mudah dilakukan untuk perbandingan frekuensi yang mudah
dan bulat (1:2, 1:3, 3:4 dst).
Picoscope
Picoscope adalah oscilloscope portabel yang dapat disambungkan dengan
laptop atau PC desktop sehingga monitor laptop/PC dijadikan layar
oscilloscopenya. Alat ini tidak memerlukan lagi catu daya tegangan karena sudah
di supply dengan daya dari laptop/PC melalui USB.
Picoscope cocok digunakan untuk mahasiswa, teknisi, dan orang yang
mencari kemudahan dalam penggunaannya, murah dan terjangkau, serta sesuai
dengan oscilloscope asli.
Picoscope ini telah dirancang ekonomis serta cocok dengan genggaman
tangan. Ukuran kecil dari Picoscope membuat mereka ideal untuk penggunaan
portabel, sementara masih termasuk fitur canggih yang biasanya ditemukan di
oscilloscope yang lebih besar.
Picoscope 4424 adalah oscilloscope resolusi tinggi yang cocok untuk umum,
penggunaan ilmiah dan bidang layanan. Dengan resolusi 12 atau dengan resolusi
16 bit yang ditingkatkan dan akurasi 1% merupakan pilihan yang sangat baik
untuk kebisingan, getaran, dan analisis mekanik.
Picoscope memiliki masukan berkisar dari 50 mV sampai dengan 100 V
sesuai dengan model dan tipe dari picoscope tersebut. Picoscope disertakan
dengan perangkat lunak picoscope. Picoscope juga bisa digunakan dalam
pengujian dan pengukuran yang berada dalam satu aplikasi yang mudah
digunakan. Serta oscilloscope ini juga berfungsi penuh dengan fitur-fitur canggih
seperti ketekunan digital, fungsi matematika, dan pengukuran otomatis. Software
D. Prosedur Percobaan
Oscilloscope
1. Pengunaan oscilloscope
Kalibrasi oscilloscope
a. Hubungkan oscilloscope dengan tegangan jala-jala
b. Saklar power pada posisi “ON”. Tunggu beberapa saat sampai pada
layar akan muncul berkas elektron
c. Aturlah posisi gambar pada layar sehingga terletak di tengah-tengah.
Jika gambar masih bergerak terus maka aturlah posisi tombol
sinkronisasi sampai diperoleh gambar yang diam
d. Hubungkan terminal input A dengan terminal kalibrasi yang ada pada
panel depan oscilloscope
e. Amati bentuk gelombang dan tinggi amplitudonya. Amplitudo sinyal
kalibrasi harus sesuai dengan yang tertera pada oscilloscope, yaitu
sebesar 2 Vp-p
f. Ukur tegangan serta periodanya untuk beberapa harga volt/div dan
time/div
g. Ulangi langkah-langkah di atas untuk input kanal B oscilloscope
Picoscope
1. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah
a. Atur output power supply sebesar 4 Volt
b. Hubungkan input kanal A picoscope dengan output power supply
c. Atur saklar pada picoscope pada DC. Bacalah dan amati berapa tegangan yang
diukur oleh picoscope
Oscilloscope
A. Kalibrasi oscilloscope
Kanal A Kanal B
Volt / Div
Amplitudo Vpp Perioda Amplitudo Vpp Perioda
0.5
1
2
5
Time/Div Kanal A Kanal B
(ms) Amplitudo Vpp Perioda Amplitudo Vpp Perioda
1
2
5
10
Tegangan AC
Amplitudo Vpp Perioda Frekuensi
Picoscope
1. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-balik
Tegangan DC
Tegangan AC
Sinusoidal
Gigi Gergaji
Pulsa (Kotak)
1:1
1:2
2:1
1:3
3:1
2:3
3:2
Asisten
(………………………)
A. Tujuan Percobaan
1. Mengukur daya pada rangkaian satu fasa
2. Mengukur daya pada rangkaian tiga fasa
B. Dasar Teori
1. Pengukuran Daya Satu Fasa
Wattmeter mempunyai satu terminal tegangan dan satu terminal arus yang
ditandai dengan +. Bila terminal arus yang ditandai ini dihubungkan ke jala-
jala masuk sistem satu fasa dan terminal tegangan ke sisi jala-jala dimana
kumparan arus dihubungkan, alat ukur selalu akan membaca naik bila daya
dihubungkan ke beban.
+
sumber + beban
Untuk sistem tiga fasa tiga kawat dengan beban seimbang dan tak
seimbang dapat digunakan metode dua wattmeter baik untuk hubungan
bintang maupun delta. Hasil yang sebenarnya adalah jumlah pembacaan dari
dua wattmeter tersebut. Jika pada pengukuran tiga fasa dengan metode dua
wattmeter jarum ternyata membaca mundur, maka sambungan arus harus
ditukar.
R
W
C R R
Wattmeter I
Wattmeter II
Wattmeter III
25
60
75
100
2. 75 75 75
3. 60 60 60
4. 25 25 25
1. 25 60 75
2. 60 75 100
3. 75 25 60
4. 100 60 75
Assisten
(………………..)
1. Dapat menjelaskan pengaruh tahanan geser terhadap arus yang mengalir pada
rangkaian
2. Dapat menjelaskan sebab perubahan arus yang terjadi pada tahanan geser
3. Dapat menjelaskan aplikasi dari penerapan potensiometer
4. Dapat menjelaskan pengaruh tahanan geser terhadap arus yang mengalir pada
rangkaian
5. Dapat menjelaskan sebab perubahan arus yang terjadi pada potensiometer
6. Memahami prinsip kerja Jembatan Wheatstone
7. Menentukan besarnya hambatan yang belum diketahui dengan Jembatan
Wheatstone
8. Menghitung hambatan pengganti untuk rangkaian seri dan paralel
B. Dasar Teori
Potensiometer merupakan resistor variabel yang nilai resistansinya dapat diubah
dengan cara diputar untuk mendapatkan variasi arus. Potensiometer biasanya
digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada
penguat yang kita bunyikan. Potensiometer biasanya digunakan pada peranti
elektronika seperti amplifier.
Prinsip kerja dari potensiometer, mempunyai 3 terminal, yang dimana terdiri dari
terminal A, terminal B, dan wiper. Ketika terminal A dan wiper dihubungkan, maka
nilai resistansinya semakin besar jika diputar ke kanan. Ketika terminal B dan wiper
dihubungkan maka nilai resistansinya semakin besar jika diputar ke kiri. Sedangkan
terminal A dan B dihubungkan menunjukkan nilai resistansi maksimum pada
potensiometer. Nilai resistansi total dari resistor akan selalu tetap dan nilai ini
merupakan nilai resistansi dari potensiometer.
RX
Ra
RS
Rb
S
E
Keterangan Gambar :
S : Saklar penghubung
G : Galvanometer
E : Sumber tegangan arus
Rs : Hambatan geser
Ra dan Rb : Hambatan yang sudah diketahui nilainya
Rx : Hambatan yang akan ditentukan nilainya
Saat saklar S ditutup, maka arus akan melewati rangkaian. Jika jarum
galvanometer menyimpang artinya ada arus yang melewatinya, yaitu antara titik C
dan D ada beda potensial. Dengan mengatur besarnya Ra dan Rb juga hambatan geser
Rs akan dapat dicapai galvanometer G tak teraliri arus, artinya tidak ada beda
potensial antara titik C dan D. Dengan demikian akan berlaku persamaan:
Ra
Rx RS
RB
DC power supply
Jembatan Wheatstone
Hambatan yang akan diukur (tahanan geser)
Multimeter
Potensiometer
D. Gambar Rangkaian
Rangkaian A Rangkaian B
E. Prosedur Percobaan
1. Percobaan 1
a. Hubungkan terminal input dengan power supply 6 V (kondisi power
supply OFF)
b. Hubungkan Rx (tahanan geser) ke terminal Rx pada jembatan wheatstone
c. Atur tombol R/MV pada posisi R
d. Atur Multiplay sesuai tabel 1 pada jembatan wheatstone
e. Hidupkan power supply dan tekan tombol BA (tahan) kemudian GA
(tahan)
A. Percobaan 1
Tabel Variasi % Rx
80 %
90 %
100 %
B. Percobaan 2
Rx (Ω) Rx (Ω)
Percobaan
R1(Ω)
ke Percobaan Perhitungan
0%
1. 330 50%
100%
0%
2. 620 50%
100%
C. Percobaan 3
Rx (Ω) Rx (Ω)
Percobaan
R1(Ω)
ke Percobaan Perhitungan
0%
1. 330 50%
100%
0%
2. 620 50%
100%
D. Percobaan 4
Percobaan V Rx (Volt) I Rx (mA)
R3 (Ω)
ke 0% 50% 100% 0% 50% 100%
1. 330
2. 560
E. Percobaan 5
Percobaan V Rx (Volt) I Rx (mA)
R3 (Ω)
ke 0% 50% 100% 0% 50% 100%
1. 330
2. 560
Asisten