Anda di halaman 1dari 6

KHUTBAH

Khutbah Jumat: Hidup adalah Pilihan, Tentukan yang Terbaik


Kamis, 2 November 2023 | 18:00 WIB

Muhammad Faizin
Penulis
Materi khutbah Jumat ini mengajak para jamaah untuk senantiasa menyadari bahwa
dalam menjalani kehidupan, setiap orang akan dihadapkan pada pilihan-pilihan yang
akan menentukan arah kehidupan. Layaknya di sebuah persimpangan, setiap orang
dituntut untuk memilih arah mana yang paling tepat untuk dilalui sehingga bisa
mencapai tujuan dengan tepat dan selamat. Ketika sudah memilih arah mana yang
dipilih, maka hendaknya melakukan yang terbaik yang akan membawa kemaslahatan
bagi dirinya dan orang lain.
Untuk itu, teks khutbah Jumat ini berjudul :"Khutbah Jumat: Hidup adalah Pilihan,
Tentukan yang Terbaik”. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon
print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga
bermanfaat! (Redaksi)
Khutbah I
‫َن‬ ‫ْي‬ ‫َلْي َن َو َن ْي ُن َع َل ُأ ْو ُّد ْن َو ْي َو َّص َل ُة َو َّس َل ُم َع َل َأ ْش َر ْا َأ ْن‬ ‫ْل ُد‬
‫َس‬ ‫ْر‬ ‫ُم‬
، ‫ ال ا ال ا ى ِف ل ِب َياِء اْل ِل‬، ‫ ِب ِه ْسَتِع ى ُم ِر ال َيا الِّد ِن‬، ‫ا َحْم ِلّٰلِه َر ِّب اْلَعا ِم‬
‫َو‬
‫َى ْو ْي َأ ْش ُد َأ ْن َل َّل‬ ‫َت‬ ‫َأ ْص‬ ‫َّل َل‬ ‫َل‬ ‫َن ُم َّم َّل‬
‫ا ِإ ٰلَه ِإ ا الله‬ ‫ َه‬، ‫ِبِّي َنا َح ٍد َص ى اللُه َع ْيِه َو َس َم َو َع ى ٰا ِلِه َو َح اِب ِه َو الَّتاِبِعْي َن َو َم ْن ِبَع ُهْم ِب ِإ ْح َس اٍن ِإ ل َي ِم الِّد ِن‬
َ‫ن مَ ب ْعَ اَ َأ ا‬. ِ‫دا قِ َو لْ ي‬ َ‫ُد أ َّ َس ِّي ُم َح َّ ْب ر‬ ِ‫َح ُ ُمل ي‬ ‫شا يِ َك ُ ْل‬
َْ‫ن و أَ َ شَْه نَ دنَ اَ ـم ًداَع دُُهو سَ ُْو ُل ُهص ُ اْل عِْدا َأ م ْ أ َ ّا دُف يَ ّيُه د‬.ْ ‫ ه َل َر ْ ل هَ ا َم لُِكا ْل قّ ْا ب‬
‫حَو‬
‫َو َّر ْو ُل‬ ‫َو َل َت ْو ُتَّن َّل َو َأ ْن ُت ْم ُم ْس ْو َن َل ُه َل َو َم َل ْم َل ْؤ ْو َن‬ ‫َّق‬ ‫َن‬ ‫ْل‬
‫ ا ُك ا ُت ِم ُن ِب الّٰلِه ۚ ال ُس‬:‫ َفَقا الل َتَعا ى‬. ‫ِل ُم‬ ‫ ِا َّتُقوا اللَه َح ُتَقاِتِه ا ُم ِإ ا‬. ‫ا َحاِض ُر ْو‬
‫َي ْد ُعْوُكْم ُتْؤ ُنْو ا َر ُكْم َو َق ْد َا َخ َذ ْيَثاَق ُكْم ِا ْن ُكْنُت ْم ُّمْؤ ِنْي َن‬
‫ِم‬ ‫ِم‬ ‫ِل ِم ِب ِّب‬

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Baca Juga
Khutbah Jumat: Keistimewaan dan Amalan Sunnah di Bulan Rabiul Akhir

Mengawali khutbah Jumat ini, khatib mengajak seluruh jamaah untuk senantiasa
menguatkan rasa syukur kepada Allah swt dan juga meningkatkan ketakwaan kepada-
Nya. Syukur yang kita kuatkan dalam hati akan menjadi bahan bakar bagi kita dalam
mengarungi kehidupan dengan penuh kepasrahan dan tawakal kepada Allah sekaligus
menjadi motivasi untuk meraih rahmat-Nya.
Begitu juga dengan penguatan dan peningkatan ketakwaan kepada Allah akan menjadi
rambu-rambu dan juga bekal dalam menjalani kehidupan. Karena jika ketakwaan
terpatri kuat dalam diri, maka kita akan mampu menjalankan perintah-perintah Allah
serta kuat untuk menjauhi apa yang dilarang oleh Allah.
Syukur dan takwa menjadi paket lengkap agar mampu menjadikan kita sebagai hamba
yang bisa melewati berbagai macam problema dalam kehidupan. Terlebih saat kita
harus menghadapi berbagai masalah dan pilihan-pilihan dalam kehidupan yang
menuntut kita untuk paham, jalan mana yang akan kita pilih dan tempuh agar kita
selamat tidak terjerumus dalam jurang kesesatan dan kehinaan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Baca Juga
Khutbah Jumat: Bertobat sebelum Datang Dua Waktu

Kehidupan ini adalah memang sebuah pilihan. Karena faktanya kita menemukan
banyak pilihan-pilihan dalam hidup yang akan membawa kita ke arah yang dituju.
Dalam fase kehidupan, kita sering bertemu dengan persimpangan jalan dan harus
memilih jalan mana yang akan kita tempuh. Sebelum kita lahir ke dunia pun, kita juga
sudah diberikan pilihan dan perjanjian oleh Allah swt untuk memilih apakah akan hidup
di dunia atau tidak. Sehingga keberadaan kita di dunia ini adalah hasil dari sebuah
pilihan dan perjanjian.
Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Hadid ayat 8:
‫َو َم ا َل ُكْم َلا ُتْؤ ُنْو َن الّٰل ۚ َو الَّر ُسْو ُل َي ْد ُعْوُكْم ُتْؤ ُنْو ا َر ُكْم َو َق ْد َا َخ َذ ْيَثاَق ُكْم ِا ْن ُكْنُت ْم ُّمْؤ ِنْي َن‬
‫ِم‬ ‫ِم‬ ‫ِل ِم ِب ِّب‬ ‫ِم ِب ِه‬

Artinya: “Mengapa kamu tidak beriman kepada Allah, padahal Rasul mengajakmu
beriman kepada Tuhanmu? Sungguh, Dia telah mengambil perjanjianmu jika kamu
adalah orang-orang mukmin."
Dalam ayat ini telah diungkapkan bahwa pilihan yang harus kita pilih adalah antara
diberi kesempatan hidup di dunia dan senantiasa beriman kepada Allah ataukah tidak
menjalani kehidupan di dunia ini. Dari pilihan ini, ternyata kita memilih untuk hidup di
dunia sehingga kita harus memegang janji kita untuk beriman dan beribadah kepada
Allah swt.
Perlu diketahui bahwa pilihan perjanjian ini telah dilakukan setelah manusia pertama di
dunia ini yakni Nabi Adam as diciptakan. Hal ini tergambar dalam sebuah hadits Nabi
Muhammad saw rriwayat Abu Hurairah:
‫َم َو َل َب ْي َن َن ْي ُك‬ ‫ْو‬ ‫َّم َخ َق ُه آ َد َم َم َس َح َظ َر ُه َف َط ْن َظ ُك ُّل َنَس َو َخ ُق ْن ُذ َّي َل‬
‫ِّل‬ ‫َعْي‬ ‫َجَع‬ ، ‫ِة‬ ‫الِقَيا‬ ‫َم ٍة ُه اِل َها ِم ِّر ِتِه ِإ ِم‬
‫َي‬ ‫ى‬ ‫ َسَق ِم ْهِر ِه‬، ‫ْه‬ ‫َل ا َل الَّل‬
‫ُث َّم َر َض ْم َع َل آ َد َم َل َأ ْي َر َم ْن ُؤ َل َق َل ُؤ َل ُذ َّي َك‬ ‫ْن‬ ‫ْن‬
‫ َه اِء ِّر ُت‬: ‫ َه اِء ؟ ا‬، ‫ ِّب‬: ‫ َع ُه ى َفَقا‬، ‫ِإ َس اٍن ِم ُهْم َو ِب يًص ا ِم ْن ُنوٍر‬

Artinya: “Sewaktu menciptakan Nabi Adam, Allah mengusap punggungnya. Maka


berjatuhanlah dari punggungnya setiap jiwa keturunan yang akan diciptakan Allah dari
Adam hingga hari Kiamat. Kemudian, di antara kedua mata setiap manusia dari
keturunannya Allah menjadikan cahaya yang bersinar. Selanjutnya, mereka disodorkan
kepadanya. Adam pun bertanya, “Wahai Tuhan, siapakah mereka?” Allah menjawab,
“Mereka adalah keturunanmu,” (HR. Al-Tirmidzi).
Selain perjanjian tersebut, sebelum manusia lahir ke dunia, Allah juga sudah
menyodorkan pilihan-pilihan lainnya seperti yang termaktub dalam AL-Qur’an surat Al-
Ahzab: 72:
‫ُن ِا ٗه َن وُ ًم‬ َ‫م‬ َ َ‫ف ََا مْ لِ هَن ش‬ ‫َولا‬ ‫َةع ى لا ٰم‬ ‫نْض‬
َ ‫َر َاا ْل َاَمانَ لَ َ سَّ وٰتَِو لااْ رَ ِْض جْ بِ َلا ِ اَبََْي ن ْن ي َّ ح ْ اَو اَ فَْقنْ ِمْنَه ا وحَ لََهاَ ا ْل ِاْنسَا ۗ ّن َ كاَ َظ ل ْ اِاّناَ ع‬
‫َج ْو ًلۙا‬
‫ُه‬

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan
gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka
khawatir tidak akan melaksanakannya. Lalu, dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya ia (manusia) sangat zalim lagi sangat bodoh.”
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Saat melakukan upaya untuk memilih dari pilihan-pilihan yang ada, banyak faktor yang
menjadi pertimbangan kita dalam menentukan pilihan. Di antaranya adalah faktor
internal dari diri kita seperti pengalaman hidup dan keyakinan yang tumbuh. Namun
ternyata juga ada faktor eksternal seperti dukungan dari orang lain yang semakin
menguatkan pilihan kita atau bahkan godaan-godaan setan yang bertujuan untuk
menggoda dan mengarahkan pada pilihan yang membawa kepada kesengsaraan.
Di antara cara dan tahapan setan menggoda manusia telah disebutkan dalam Al-
Qur’an suratAl-A’raf ayat 17:
‫ُث َّم َلٰا ِت َي َّن ُهْم ِّم ْۢن َب ْي َا ْي ِد ْي ِهْم َو ِم ْن َخ ْل ِهْم َو َعْن َا ْي َماِن ِهْم َو َعْن َش َم ۤا ِلِهْۗم َو َلا َت ِج ُد َا ْكَث َر ُه ْم ٰشِك ْيَن‬
‫ِر‬ ‫ِٕى‬ ‫ِف‬ ‫ِن‬

Artinya: “Kemudian, pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari
kanan, dan dari kiri mereka. Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka
bersyukur.”
Ayat ini mengingatkan kepada kita untuk hati-hati pada godaan setan saat kita harus
memilih jalan kehidupan kita di dunia.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Dari penjelasan ini maka kita harus menyadari bahwa kehidupan di dunia ini adalah
hasil dari sebuah pilihan. Sehingga saat menjalani kehidupan ini, kita harus sudah
terbiasa untuk menentukan pilihan-pilihan yang muncul saat menjalaninya. Pilihan-
pilihan yang ada di depan kita terkadang sulit untuk dipilih karena mungkin kedua-
duanya dinilai baik ataupun kedua-duanya sangat berat karena semuanya tidak kita
inginkan. Namun sekali lagi, kita harus memilihnya.
Sehingga dengan kondisi harus memilih ini, yang perlu kita lakukan adalah ikhtiar dan
tawakal kepada Allah. Artinya, ketika kita dihadapkan pada pilihan dalam kehidupan,
kita harus melakukan ikhtiar atau usaha untuk memilih yang terbaik dan setelah itu
melakukan yang terbaik dari pilihan yang telah kita pilih. Tahapan selanjutnya adalah
tawakal berserah diri kepada Allah swt dengan berharap mudah-mudahan itu adalah
pilihan yang terbaik dan kita diberi kekuatan untuk menjalaninya. Allah berfirman:
‫َف َذ ا َعَز ْم َت َف َتَوَّك ْل َع َل الّٰل ۗ ِا َّن الّٰلَه ُي ُّب اْلُم َتَو ْي َن‬
‫ِّكِل‬ ‫ِح‬ ‫ى ِه‬ ‫ِا‬

Artinya: “Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada


Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.”. (QS Ali Imran:
59).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
‫‪Semoga kita diberikan kekuatan dan hidayah dari Allah swt untuk dapat memilih‬‬
‫‪pilihan-pilihan yang baik dan benar dalam kehidupan ini sehingga kita akan senantiasa‬‬
‫‪dekat dengan Allah swt. Amin‬‬
‫َو ِا َّي اُكْم َما ْيِه َن اْلٰا َي ا َو ال ْك اْلَحِكْي َو َتَقَّبَل ْي َو ْنُكْم َلاَو َت ُه ِا َّن ُه‬ ‫َنَفَع‬ ‫َب اَر َك اللُه ْي َو َل ُكْم اْلُقْر ٰا ِن اْلَعِظْي َو‬
‫ِم ِّن ِم ِت‬ ‫ِت ِّذ ِر‬ ‫ِب ِف ِم‬ ‫ِم ِن ي‬ ‫ِفي‬ ‫ِل‬
‫ِم‬ ‫َأ‬
‫ْيَن َو َي َن َج َة‬ ‫َف َف َز‬ ‫َل‬
‫َو ُكْم َو ِلَس اِئِر اْلُم ْس ِل ِم ْي َن َو اْلُم ْس ِل َم اِت َيا ْو اْلُم ْسَتْغِفِر ا ا‬ ‫ُهَو الَّسِم ْيُع اْلَعِل ْي ُم ‪َ .‬و ْسَتْغِفُر اللَه اْلَعِظْي َم ْي‬
‫ِل‬
‫الَّتا ِبْي َن‬
‫ِئ‬

‫‪Khutbah II‬‬
‫َح‬ ‫َن ُم َحَّم َخ ْي ْل َأ َن َو َع ٰل ٰا َو َأ ْص‬ ‫ٰل‬ ‫َع‬ ‫ُم‬ ‫َم ْل ْي َو ْل ْس َل َو َّص َل ُة َو َّس َل‬ ‫َم‬ ‫َا ْل ْم ُد َّل ْي َأ‬
‫اِب ِه‬ ‫َح ِلّٰلِه ا ِذ ْنَع َنا ِب ِنْع ِة ا ِا َماِن ا ِا اِم ‪ .‬ال ا ال ا ى َسِّيِد ا ٍد ِر ا اِم ‪ .‬ى ِلِه‬
‫َأ‬ ‫َأ‬
‫اْل ِك َر ا ‪ْ .‬ش َهُد َا ْن َلا ِا ٰلَه ِا َّلا اللُه اْلَم ِلُك اْلُقُّد ْو ُس الَّس َلاُم َو ْش َهُد َا َّن َسِّيَد َن ا َو َح ْيَب َنا ُم َحَّمًد ا َعْبُد ُه َو َر ُسْو ُل ُه َص اِح ُب‬
‫ِب‬ ‫ِم‬
‫ْل‬ ‫َّش‬
‫ال َر ِف َو ا ِإ ْح ِت َر ِما‬

‫ْد َف َز ُم ْو َن َل ُه َل َّن َه َو َم َل َك ُه َص ْو َن َع َل‬ ‫ُأ‬ ‫ُّي‬ ‫َأ َّم ُد َف َأ‬


‫ِصْيُك َنْفِس ِب َتْق ى الّٰلِه َفَق ا اْل َّتُق ‪َ .‬فَقا الّٰل َتَعا ى ِا الّٰل اِئ َت ُي ُّل ى‬ ‫َو‬ ‫ْي‬ ‫َو‬ ‫ْم‬ ‫ْو‬ ‫ُس‬ ‫ا َبْع ‪َ .‬يا َها الَّنا‬
‫َن ُم َحَّم َك َم َص َّل َت‬ ‫ٰأ‬ ‫ٰل‬ ‫َع‬ ‫َو‬ ‫َن ُم َحَّم‬ ‫ٰل‬ ‫َع‬ ‫ْم‬ ‫َس‬ ‫َو‬ ‫َص‬ ‫َّم‬ ‫ٰي َأ ُّي َّل ْيَن ٰأ َم ْو َص ْو َع َل َو َس ْو َتْس ًم َا‬
‫الَّنِب َها ا ِذ ُن ا ُّل ا ْيِه ِّل ُم ا ِل ْي ا‪ .‬لّٰلُه ِّل ِّل ى َسِّيِد ا ٍد ى ِل َسِّيِد ا ٍد ا ْي‬
‫ِّي‬
‫َن ْبَر ْي ْف‬ ‫ٰا‬ ‫ْبَر ْي َو َع ٰل‬ ‫َن‬ ‫َت‬ ‫ْك‬ ‫َك‬ ‫َّم‬ ‫ُم‬ ‫َن‬ ‫ٰا‬ ‫َّم‬ ‫ُم‬ ‫َن‬ ‫ْك‬ ‫َن‬
‫َع ٰلى َسِّيِد ا ِا ْبَر اِهْي َم َو َب ا َع ٰلى َسِّيِد ا َح ٍد َو َع ٰلى َسِّيِد ا َح ٍد َم ا َب اَر َع ٰل‬
‫ى َسِّيِد ا ِا اِه َم ى ِل َسِّيِد ا ِا اِه َم ي‬ ‫ِل‬ ‫ِر‬
‫َلْي َن َّن َك َح ٌد َم ٌد‬
‫ِمْي ِجْي‬ ‫اْلَعا ِم ِا‬

‫َت‬ ‫َت‬ ‫َن َك َا‬ ‫َا ْص‬ ‫ْل‬ ‫َض‬ ‫َا‬


‫لّٰلُهَّم َو اْر َعِن ا ُخَلَفاِء الَّر اِش ِد ْيَن ‪َ .‬و َعْن َح اِب ِب ِّي ْج َمِعْي َن ‪َ .‬و الَّتاِبِعْب َن َو اِب الَّتاِبِعْي َن َو اِبِع ِهْم ِا ٰلى َيْو ِم الِّد ْيِن ‪.‬‬
‫ِع‬
‫ْو َن َو ْلَا ْم َر َض‬ ‫َل‬ ‫َا‬ ‫ْؤ‬ ‫ْؤ‬ ‫ْل‬ ‫َا‬
‫لّٰلُهَّم اْغِفْر ِل ُمْس ِل ِم ْي َن َو اْلُم ْس ِل َم اِت َو اْلُم ِم ِنْي َن َو اْلُم ِم َناِت ‪ .‬لّٰلُهَّم اْد َفْع َعَّنا اْلَغ اَء َو اْلَو َب اَء َو الَّطاُع ا ا‬
‫نْ‬ ‫ ا‬ ‫ا ‬ ‫ةَ َع‬ ‫اَ ذٰ نِ نْيِ‬ ‫َم دَ هُ كُ ْن‬
‫ِف تنَ َ ا لاَ ي ْفعَ َُغْي ر َ َع َبَل دنِ ه َاا ْدوُ سْ يِ َّ ااَخصّ ًَو ن ْ َسئا ِِر ِبَل اِد لمْ ُسلْمِ يِ نْ َ َع ما ّةَ ًَي ربَ َّا عْل َاَلِمي ‪ َ.‬ر بَ ََّن ا ا تِٰناَ َو لاْ‬
‫الَّنا‬ ‫الُّد ْن َيا َح َسَنًة َو اْلٰاِخ َر ِة َح َسَنًة َو ِق َنا َع َذ اَب‬
‫ِر‬ ‫ِفي‬ ‫ِفي‬

‫ِعَباَد الّٰلِه ِا َّن الّٰلَه َي ْأ ُم ُر اْلَعْد َو اْل ِا ْح َس ا َو َي ْنَه َع اْلَفْحَش ا َو اْلُم ْنَك ‪َ .‬يِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم َت َذ َّك ُر ْو َن ‪َ .‬ف اْذُك ُر وا الّٰلَه‬
‫ِر‬ ‫ِء‬ ‫ى ِن‬ ‫ِن‬ ‫ِب ِل‬
‫اْلَعِظْي َم َي ْذ ُك ْرُكْم ‪َ .‬و اْشُك ُر ْو ُه َع ٰلى ِنَعِم ِه َي ْد ُكْم ‪َ .‬و َل ِذ ْك ُر الّٰلِه َا ْكَب ُر‬
‫ِز‬

‫‪H Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung.‬‬


‫‪ADVERTISEMENT‬‬
Penulis: Muhammad Faizin
Editor: Muhammad Aiz Luthfi
Tags
Khutbah Jumat

Anda mungkin juga menyukai