Anda di halaman 1dari 3

Ridha dan Ikhlas dengan Ketentuan Allah

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh..

ّ ُ ‫ق َونُودُوا أ َ ْن ت ّْلكُ ُم ْال َجنهةُ أ‬


‫ورثْت ُ ُموهَا ّب َما ُك ْنت ُ ْم ت َ ْع َملُو َن‬ ّ ‫س ُل َر ّبنَا ّب ْال َح‬ َ ‫َلِل الهذّي هَدَانَا ّل َهذَا َو َما ُكنها ّلنَ ْهتَد‬
ُ ‫ّي ل َ ْو ََل أ َ ْن َهدَانَا َّللاه ُ لَق َ ْد َجا َءتْ ُر‬ ّ ‫ْال َح ْمد ُ ّ ه‬
Alhamdulillah, Jumat 4 Maret 2022 kita kembali dalam majelis khotbah dan salat Jumat yang insya
Allah dirahmati Allah SWT, di mana tema yang diangkat kali ini adalah tentang bagaimana kita bisa rida
dan ikhlas dengan semua ketentuan yang diberikan Allah SWT.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah, Dalam ayat 43, surah Al-A’raf yang dibacakan di awal tadi
memiliki arti:

“Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini; dan kami sekali-kali tidak akan
mendapat petunjuk jikalau Allah tidak memberi petunjuk kepada kami. Sesungguhnya, telah datang
rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran. Diserukan kepada mereka, “ltulah surga yang diwariskan
kepadamu, disebabkan amalan yang dahulu kamu kerjakan.

Ayat ini menjelaskan bahwa mereka (para penghuni surga) memuji Allah yang telah memberinya
petunjuk selama hidup di dunia sehingga mereka menjadi orang yang beriman dan beramal saleh yang
menyebabkan mereka menjadi penghuni surga.

Masuk surga adalah balasan dari amal saleh yang dilandasi iman kepada Allah, amal saleh di antaranya
adalah selalu rida dan ikhlas dengan semua ketentuan yang telah ditetapkan Allah SWT.

Selain itu, juga disebabkan karena adanya rahmat dari Allah. Kalau rahmat dari Allah tidak ada,
seseorang belum tentu akan masuk surga, yaitu suatu tempat kesenangan yang disediakan Allah bagi
hamba-Nya yang beriman dan beramal saleh.

Tetapi bila tidak ada rahmat Allah, tentu seseorang tidak akan masuk surga. Sebab tidaklah sebanding
amal saleh dengan nikmat surga itu. Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah, Tentu kita semua
memahami bahwa keputusan Allah adalah yang terbaik dari pada keputusan kita sendiri yang kita
senangi.

Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah dan Ridolah terhadap semua keputusan-Nya.

Allah SWT berfirman:

‫ع ٰۤسى ا َ ۡن تُحّ ب ُّۡوا ش َۡيـــا هوه َُو ش ٌَّر لهـ ُكمۡؕۡ َو ه‬


‫َّللاُ يَعۡ لَ ُم َوا َ ۡنـتُمۡ ََل ت َعۡ لَ ُم ۡو َن‬ َ ‫ع ٰۤسى ا َ ۡن ت َۡك َره ُۡوا ش َۡيـــا هوه َُو خ َۡي ٌر لهـ ُکمۡ ۚ َو‬
َ ‫علَ ۡي ُک ُم ۡال ّقت َا ُل َوه َُو ُك ۡرهٌ لهـ ُكمۡ ۚ َو‬ َ ‫ُكت‬
َ ‫ّب‬

Kutiba alaikumulqitaalu wa huwa kurhullakum wa ‘asaaa an takrahuu shai’anw wa huwa khairullakum


wa ‘asaaa an tuhibbo shai’anw wa huwa sharrullakum; wallaahu ya’lamu wa antum laa ta’lamuun

Artinya: “Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu
menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
(QS: Al-Baqarah: 216)

Dalam surah ini Allah menjelaskan bahwa tidak selamanya segala yang dirasakan berat dan sulit itu
membawa penderitaan, tetapi mudah-mudahan justru membawa kebaikan.

Misalnya, ada seorang pasien yang merasa khawatir karena pengobatannya harus dengan mengalami
operasi, sedang operasi itu paling dibenci dan ditakuti.
Tetapi demi untuk kesehatannya dia harus mematuhi nasehat dokter, barulah penyakit hilang dan
badan menjadi sehat setelah dioperasi.

Allah memerintahkan sesuatu bukan untuk menyusahkan manusia, sebab di balik perintah itu akan
banyak ditemui rahasia-rahasia yang membahagiakan manusia.

Masalah rahasia itu Allah-lah yang lebih tahu, sedang manusia tidak mengetahuinya.

Jelaslah bagi kita umat muslim bahwa dalam urusan dunia maupun yang berkaitan dengan urusan
akhirat kita tidak mengetahui mana yang terbaik bagi kita

Oleh karena itu, kita harus rida menerima apa yang telah ditentukan oleh Allah untuk kita. Maka
pantaslah jika seorang mukmin itu menjadikan Allah SWT sebagai wali dalam hidupnya.

Karena hanya Allah lah yang tahu apa yang terbaik bagi kita dan selalu menggiring orang mukmin dari
kegelapan menuju cahaya keimanan.

Ada beberapa ciri orang yang rida terhadap keputusan Allah SWT seperti disampaikan Agus Ghautsun
Ni’am dalam “Kajian Islam IPB”

1. Benar-benar percaya terhadap janji Allah SWT.


2. Tidak mengharap kepada sesama makhluk.
3. Benar-benar tekun di dalam melaksanakan segala urusan.
4. Sayang kepada sesama makhluk.
5. Tabah dan sabar di dalam menghadapai segala ujian.
6. Yakin apabila melakukan suatu pekerjaan maka merasa yakin bahwa Allah tidak akan pernah
menyia-nyiakan pahalanya.
7. Patuh dalam hal-hal yang benar.
8. Pedoman hidupnya adalah fakir. Artinya, tidak pernah menumpuk-numpuk harta karena suka
memberi dan berbagi dengan orang lain.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah, Jika kita bisa selalu rida dan ikhlas terhadap keputusan
Allah, maka kita juga pasti tidak berputus asa dari rahmat Allah SWT.

Karena Allah berfirman :

‫ط ۡوا مّ ۡن هرحۡ َم ّة ه‬
ّۡؕ‫َّللا‬ ُ َ‫علٰٓى ا َ ۡنفُ ّس ّهمۡ ََل ت َۡقن‬
َ ‫ّى الهذ ّۡينَ ا َ ۡس َرفُ ۡوا‬
َ ‫قُ ۡل ي ّعبَاد‬
‫الرحّ ۡي ُم‬‫ب َجمّ ۡيعًاؕۡ اّنه ٗه ه َُو ۡالغَفُ ۡو ُر ه‬َ ‫َّللاَ يَ ۡغف ُّر الذُّنُ ۡو‬
‫اّ هن ه‬
Qul yaa’ibaadiyal laziina asrafuu ‘alaaa anfusihim laa taqnatuu mirrahmatil laah; innal laaha
yaghfiruz zunuuba jamii’aa; innahuu Huwal Ghafuurur Rahiim

Artinya: Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka
sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-
dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Az-Zumar: 53)

Allah SWT Maha Baik, Maha Pengampun, Maha Penyayang dan sangat luas rahmat dan kasih
sayang-Nya terhadap hamba-Nya yang beriman.

Banyak orang yang menyangka bahwa karena dosanya telah bertumpuk-tumpuk, tidak akan
diampuni Allah lagi. Jadilah ia seorang yang berputus asa terhadap ampunan, rahmat, dan kasih
sayang-Nya.
Padahal Allah, meskipun besar dosa hamba-Nya, Dia tetap mengasihi dan menyantuninya dan
melarangnya berputus asa terhadap rahmat dan kasih sayang-Nya.

Allah tetap memandang hamba-Nya sebagai yang berhak menerima kasih sayang-Nya apabila ia
telah menginsyafi kesalahannya dan memohon ampun kepada-Nya.

Demikianlah khotbah Jumat kali ini, mudah-mudahan kita semua termasuk hamba Allah yang
selalu rida dan ikhlas dengan semua ketentuan yang telah ditetapkan Allah kepada kita. Aamiin
allahumma aamiin.

Anda mungkin juga menyukai