Anda di halaman 1dari 3

“Khutbah Jumat: Mari Berkorban dengan Berkurban”.

1 Juli 2022 ْ
      ‫ال َكوْ ثَر‬ َ ٰ‫     اِنَّآ اَ ْعطَيْن‬
‫ك‬
Khutbah I Artinya: “Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang
banyak.”     
    ، َ‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم َعلَى ُم َح َّم ٍد َسيِّ ِد َولَ ِد َع ْدنَان‬ َّ ‫ َوال‬،‫َّان‬ ِ ِ‫ْال َح ْم ُد لِلّٰ ِه ْال َمل‬
ِ ‫ك ال َّدي‬
‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن اَّل ِإلٰهَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل‬،‫صحْ بِ ِه َوتَابِ ِع ْي ِه َعلَى َم ِّر ال َّز َما ِن‬ َ ‫َو َعلَى اٰلِ ِه َو‬ Nikmat yang telah diberikan ini tidak boleh menjadikan kita lupa sehingga
jauh dari Allah swt. Sebaliknya, nikmat ini harus mampu dijadikan sebagai
‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا‬،‫ان‬ ِ ‫ك لَهُ ْال ُمنَـ َّزهُ ع َِن ْال ِج ْس ِميَّ ِة َو ْال ِجهَ ِة َوال َّز َما ِن َو ْال َم َك‬ َ ‫َش ِر ْي‬ sarana untuk beribadah dan membawa kita lebih dekat kepada Allah swt. Lalu
‫ فَإنِّي‬،‫ ِعبَا َد الرَّحْ مٰ ِن‬،‫ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ الَّ ِذيْ َكانَ ُخلُقُهُ ْالقُرْ آنَ     َأ َّما بَ ْع ُد‬ bagaimana kita mendekatkan diri kepada Allah? Pertanyaan ini dijawab di
َ‫ق اللّٰه‬ ِ َّ‫ َو َم ْن يَّت‬:‫ ْالقَاِئ ِل ِفي ِكتَابِ ِه ْالقُرْ اٰ ِن‬،‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِسي بِتَ ْق َوى هللاِ ال َمنَّا ِن‬ ِ ْ‫ُأو‬ ayat selanjutnya yakni ayat kedua surat Al-Kautsar:

‫ْث اَل يَحْ تَ ِسبُ ۗ َو َم ْن يَّتَ َو َّكلْ َعلَى اللّٰ ِه فَه َُو‬ ُ ‫ َّويَرْ ُز ْقهُ ِم ْن َحي‬.‫يَجْ َعلْ لَّهٗ َم ْخ َرجًا‬
َ ‫َوا ْن‬
      ۗ ْ‫حر‬ َ َ‫     ف‬
َ‫صلِّ لِ َربِّك‬
‫      َح ْسبُهٗ ۗ اِ َّن اللّٰهَ بَالِ ُغ اَ ْم ِرهٖۗ قَ ْد َج َع َل اللّٰهُ لِ ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ْدرًا‬
Artinya: “Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah
Maasyiral Muslimin rahimakumullah, mari kita senantiasa meningkatkan (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).”.     
dan menguatkan ketakwaan kita kepada Allah swt. Barometer dari ketakwaan
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Jelas dalam ayat ini, Allah
adalah kemampuan kita untuk sekuat tenaga menjalankan perintah-perintah
memerintahkan kita untuk terus mendekatkan diri kepada-Nya dengan dua
Allah dan menjauhi segala yang dilarang oleh-Nya. Posisi kita berada di jalan
bentuk ibadah. Pertama adalah shalat yang memang sudah menjadi kewajiban
yang telah digariskan oleh Allah swt, dengan tidak belok ke kanan dan ke kiri
dan rutinitas harian kita dengan melaksanakannya lima waktu setiap hari,
ini, akan menjadikan kita pada posisi tengah dan kuat sehingga mampu
yakni Shubuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Kedua adalah dengan
menghantarkan kita pada tujuan yang benar dan hakiki dalam kehidupan di
berkurban yang merupakan ibadah tahunan dan hanya bisa dilaksanakan pada
dunia. Ketakwaan ini juga yang telah ditegaskan oleh Allah swt sebagai bekal
bulan Dzulhijjah. Pada bulan Dzulhijjah ini kita diperintahkan untuk
yang paling baik dalam menjalani kehidupan. Allah berfirman:
menyembelih hewan kurban di Hari Raya Haji atau Idul Adha pada tanggal
ِ ‫َ ْلبَا‬
   ‫ب‬ ‫ى َواتَّقُوْ ِن يٰ ٓاُولِى ااْل‬
ۖ ٰ‫      َوتَزَ َّو ُدوْ ا فَا ِ َّن َخ ْي َر ال َّزا ِد التَّ ْقو‬ 10 Dzuhijjah atau tiga Hari Tasyriq, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan
Dzulhijjah.       
Artinya: “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah
Dari sisi bahasanya sendiri, kurban berasal dari bahasa Arab, yakni qaruba –
takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal
sehat!”. (QS al-Baqarah: 197)      yaqrubu – qurban yang artinya dekat. Untuk mendekatkan diri kepada Allah
melalui kurban, kita dituntut berkorban menyisihkan harta kita untuk
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, marilah kita kembali merenungkan membeli hewan kurban dan memberikannya kepada orang lain. Tentu kita
nikmat-nikmat dan rezeki yang telah dianugerahkan oleh Allah swt dalam harus benar-benar ikhlas dan menata hati dengan benar dalam berkorban
kehidupan. Segala nikmat ini adalah nyata adanya dan telah ditegaskan dalam dengan berkurban ini. Jangan sampai pengorbanan kita dengan mengambil
Al-Qur’an surat Al-Kautsar ayat 1: harta yang kita miliki tidak membuahkan hasil dan jauh dari hakikat ibadah
kurban itu sendiri yakni mendekatkan diri pada Allah. Jangan sampai kita
salah niat, sehingga kita malah akan semakin jauh dari Allah karena niatan kehidupan di tengah-tengah masyarakat pun akan bahagia dan damai.     
yang salah seperti ingin dipuji orang dan niatan-niatan lainnya yang tidak
lillahi ta’ala.      Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Dengan agungnya makna dan tujuan
dari ibadah kurban ini, maka sudah selayaknya kita berusaha untuk dapat
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Menyembelih hewan kurban melaksanakannya sehingga kita akan semakin dekat kepada Allah. Tentu kita
menurut Imam Malik dan Imam al-Syafi’i adalah kesunnahan yang tidak ingin menjadi hamba yang kufur nikmat dan terputus rahmat Allah
diutamakan atau sunnah muakkadah. Sedangkan Imam Abu Hanifah karena kita tidak berkurban padahal sebenarnya kita mampu. Mari kita
berpendapat bahwa ibadah kurban adalah wajib bagi penduduk yang mampu bersama-sama menjadi hamba yang cinta kepada Allah dan Rasul-Nya
dan tidak dalam keadaan bepergian. Nabi Muhammad saw pun telah memberi dengan menjalankan perintah-perintahnya. Jangan sampai kita pada kondisi
contoh dengan tidak pernah meninggalkan ibadah kurban sejak yang disebutkan dalam surat Al-Kautsar ayat 3:
disyariatkannya sampai beliau wafat.     
ُ َ‫َ ْبت‬
   ‫ر‬ ‫     اِ َّن َشانَِئكَ هُ َو ااْل‬
Sebagai sebuah kesunnahan yang ditekankan dan rutin dilakukan oleh Nabi
Muhammad, ibadah kurban memiliki keutamaan tersendiri sebagaimana Artinya: "Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus
haditst Nabi dari Siti Aisyah yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Ibnu (dari rahmat Allah)".
Majah:
ِ ‫ ِإنَّهُ هُ َو ْال َغفُوْ ُر الر‬،ُ‫ فَا ْستَ ْغفِرُوْ ه‬،‫ َأقُوْ ُل قَوْ لِ ْي هٰ َذا َوَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِ ْي َولَ ُك ْم‬
      ‫َّح ْي ُم‬
    ‫اق ال َّد ِم ِإنَّهَا لَتَْأتِي‬
ِ ‫َما َع ِم َل آ َد ِم ٌّي ِم ْن َع َم ٍل يَوْ َم النَّحْ ِر َأ َحبَّ ِإلَى هللاِ ِم ْن ِإ ْه َر‬
ْ ‫ارهَا َوَأ‬
‫ظاَل فِهَا َوَأ َّن ال َّد َم لَيَقَ ُع ِم ْن هللاِ بِ َم َكا ٍن قَب َْل َأ ْن‬ ِ ‫يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة بِقُرُونِهَا َوَأ ْش َع‬
‫ض فَ ِطيبُوا بِهَا نَ ْفسًا‬ ِ ْ‫     يَقَ َع ِم ْن اَأْلر‬
Artinya:    “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia)
pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih
hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-
tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan
sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah
jiwamu untuk melakukannya.”     

Keutamaan lain dari ibadah kurban adalah sebuah ibadah yang memiliki dua
dimensi, yakni vertikal dan horizontal. Dimensi vertikal artinya ibadah yang
ditujukan hanya kepada Allah swt, sementara dimensi horizontal adalah
ibadah sosial berupa berbagi rezeki untuk membahagiakan orang lain. Ketika
kita mampu membahagiakan orang lain, maka kita pun akan merasa bahagia
dan pada akhirnya kebahagiaan bersama juga akan mudah terwujud sehingga
‫‪Khutbah II‬‬

‫   ‬ ‫صلِّ ْي َوُأ َسلِّ ُم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ْال ُمصْ طَفَى‪َ ،‬و َعلَى اٰلِ ِه‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد للّٰ ِه َو َكفَى‪َ ،‬وُأ َ‬
‫ك لَهُ‪َ ،‬وَأ ْشهَ ُد َأ َّن‬ ‫َوَأصْ َحابِ ِه َأ ْه ِل ْال َوفَا‪َ .‬أ ْشهَ ُد َأ ْن اَّل ِإلٰهَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي َ‬
‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي‬ ‫َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ    َأ َّما بَ ْع ُد‪ ،‬فَيَا َأيُّهَا ْال ُم ْسلِ ُموْ نَ ‪ُ ،‬أوْ ِ‬
‫صاَل ِة‬ ‫بِتَ ْق َوى هللاِ ْال َعلِ ِّي ْال َع ِظي ِْم َوا ْعلَ ُموْ ا َأ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر َع ِظي ٍْم‪َ ،‬أ َم َر ُك ْم بِال َّ‬
‫ُصلُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي‪ ،‬يَا َأيُّهَا‬ ‫َوال َّساَل ِم َعلَى نَبِيِّ ِه ْال َك ِري ِْم فَقَا َل‪ِ :‬إ َّن هللاَ َو َماَل ِئ َكتَهُ ي َ‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ٰا ِل‬ ‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًما‪ ،‬اَللّٰهُ َّم َ‬ ‫الَّ ِذينَ آ َمنُوا َ‬
‫ار ْك‬ ‫صلَّيْتَ َعلَى َسيِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى ٰا ِل َسيِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِه ْي َم َوبَ ِ‬ ‫َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬
‫ار ْكتَ َعلَى َسيِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى‬ ‫َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اٰ ِل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما بَ َ‬
‫ٰا ِل َسيِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِه ْي َم‪ ،‬فِ ْي ْال َعالَ ِم ْينَ ِإنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪ .‬اَللّٰهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ‬
‫ت‪ ،‬اَللّٰهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا‬ ‫ت اَأْلحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأْل ْم َوا ِ‬ ‫وال ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬‫ت ْ‬ ‫َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫ْالبَاَل َء َو ْالغَاَل َء َو ْال َوبَا َء َو ْالفَحْ َشا َء َو ْال ُم ْن َك َر َو ْالبَ ْغ َي َوال ُّسيُوْ فَ ْال ُم ْختَلِفَةَ َوال َّشدَاِئ َد‬
‫َان ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ‬
‫صةً َو ِم ْن ب ُْلد ِ‬ ‫َو ْال ِم َحنَ ‪َ ،‬ما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ‪ِ ،‬م ْن بَلَ ِدنَا ٰه َذا خَا َّ‬
‫إن هللاَ يَْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواإْل حْ َسا ِن‬ ‫عَا َّمةً‪ِ ،‬إنَّكَ َعلَى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِد ْيرٌ    ِعبَا َد هللاِ‪َّ ،‬‬
‫َوِإ ْيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَى ويَ ْنهَى ع َِن الفَحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َوالبَ ْغ ِي‪ ،‬يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم‬
‫     تَ َذ َّكرُوْ نَ ‪ .‬فَاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَ ُر‬
‫‪H. Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung‬‬

‫‪Sumber: https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-mari-berkorban-‬‬
‫‪dengan-berkurban-FhmBW‬‬

Anda mungkin juga menyukai