Anda di halaman 1dari 3

MEMPERTEGUH SEMANGAT KEBANGSAAN DI TAHUN POLITIK

Dewan hakim, hadirin wal hadirat yang berbahagia.

Ibnu’Aqil, dikutip dari pendapat Ibnu alQayyim mengatakan bahwa siyasah atau politik adalah
Perbuatan yang membawa manusia lebih dekat pada kemalahatan dan lebih jauh menghindari
mafsadah meskipun Rasul tidak menetapkannya dan wahyu tidak membimbingnya. Kutipan tersebut
dapat kita kaitkan dengan kondisi bangsa kita saat ini, yang tengah berada di depan gerbang pesta
demokrasi, menyonsong tahun 2024 sebagai tahun politik. Partai-partai politik telah mengumumkan
calon-calon yang akan disusungnya, tokoh-tokoh nasional dan daerah telah menampakkan kiprahnya,
mulai dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah di seluruh Indonesia. bahkan, mereka telah
memajang foto disetiap penjuru dengan dengan fose dan gaya penuh pesona. Dengan visi misi
berbeda untuk tujuan yang sama yakni kemakmuran bangsa tercinta.

Hangatnya berbagai isu di tahun politik ini, mulai dari perbedaan partai politik dan fraksi, perbedaan
pilihan calon dan koalisi, sampai kepada dukungan kepada oposisi. Menjadi sumber materi oleh buzzer-
buzzer untuk menggiring opini. Hal ini lah yang dapat memicu pertikaian dan perselisihan yang
berujung kepada perpecahan bangsa ini. Bahkan sampai kepada isu SARA yang penuh propaganda
yang berakibat pada konflik dan perpecahan semata.

Untuk menjawab permasalahan yang menjadi tantangan tersebut maka :

MEMPERTEGUH SEMANGAT KEBANGSAAN DI TAHUN POLITIK

Menjadi tameng sekaligus tema syarhil Quran yang akan kami sampaikan ini:

Sebagai rujukan awal kami angkat ayat suci Alquran, Surat An Nisa Ayat 59 berikut ini:

ِ‫يَاؤَيُّهَاالَّذِينَ آهَنُ ىاؤَطِيعُىا اللَّوَ َوؤَطِيعُىا الرَّسُىلَ َوؤُولِيالْإَهْرِهِْنكُنْفَئِنْتَنازَعْتُنْفِي شَيْءٍفَرُدُّوهُإِلَى اللَّوِ َوالرَّسُىلِِإنْكُنْتُنْتُؤْهِنُىنَبِاللَّو‬

ً‫َوالْيَىْمِالْأخِرِ ذلِكَ خَيْرٌ َوؤَحْسَنُتَإْوِيال‬

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Ra-sul-Nya, dan ulil amri di antara kalian.
Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an)
dan Rasul (sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya..

Dewan hakim hadirin wal hadirat yang berbahagia

Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an menyebutkan taatilah Allah jalan
hukum-hukumnya, dan taatilah Rasulullah dalam setiap perintahnya, serta taatilah setiap orang yang
mengatur urusan kaum muslimin.

Selanjutnya Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
menyebutkan

‫( فَإِن ت َ ٰنزَ ْعت ُ ْم‬Kemudian jika kamu berlainan pendapat)


Yakni antara sebagian kalian dengan sebagian yang lain, atau sebagian kalian dengan para pemimpin.

‫ىء‬
ْ ‫ش‬
َ ‫( فِى‬tentang sesuatu ) Yang mencakup urusan-urusan keagamaan dan keduniaan.
‫سو ِل‬
ُ ‫الر‬ ِ ‫( فَ ُردُّوهُ إِلَى‬maka kembalikanlah ia kepada Allah dan Rasul)
َّ ‫هللا َو‬
Adapun mengembalikannya kepada Allah adalah dengan mengembalikannya kepada al-Qur’an, dan
mengembalikannya kepada Rasul adalah dengan mengembalikannya kepada sunnah-sunnahnya.
Dewan hakim hadirin wal hadirat yang berbahagia

Dari penjelasan tafsir ayat di atas dapat kita pahami bahwa islam memerintahkan apabila terjadi
perbedaan diantara kita maka kembali merujuk kepada Al quran dan Sunnah Rasulullah.

Jika kita kaitkan dengan kondisi bangsa kita yang sedang berada di tahun politik ini, maka lambang
partai boleh berbeda, warna bendera boleh tak sama namun tujuan tetap satu yakni membangun dan
memajukan tanah air tercinta.

Jangan mudah tersulut isu yang tidak bertanggung jawab yang dikemas dengan rapi, untuk menyulut
emosi. Menjatuhkan hingga fitnah sana sani. Ini yang merusak persatuan dan nilai-nilai demokrasi.
Tanamkan nilai-nilai nasionalisme dalam diri kita, untuk menjaga keutuhan bangsa kita.

Jangan risau pada yang hijau, Jangan marah pada yang merah

Jangan benci pada yang putih, Jangan cemburu pada yang biru

Jangan pusing pada yang kuning, jangan Golput hanya karna telah terhasut

Mari kita menjadi partispasi politik yang cerdas dan tetap menjaga semangat kebangsaan.

“ Perbedaan adalah rahmat, menuju kemaslahatan ummat”

Dewan hakim hadirin wal hadirat yang berbahagia

Lalu bagiaman sikap kita untuk tetap menjaga semangat kebangsaan, diantara berbagai macam
perbedaan di tahun politik ini, marilah kita merujuk kepada ayat kedua Alqur’an Surat Ali Imran ayat 103
berikut ini :

‫ف َبيْنَ قُلُو ِب ُك ْم‬ َ َّ‫ع َل ْي ُك ْم ِإ ْذ ُكنت ُ ْم أ َ ْع َدآ ًء َفأَل‬ ِ َّ ‫ت ٱ‬


َ ‫ّلل‬ َ ‫ّلل َج ِمي ًعا َو ََل تَفَ َّرقُوا ۚ َوٱ ْذ ُك ُروا ِن ْع َم‬ ِ َّ ‫ص ُموا ِب َح ْب ِل ٱ‬ ِ َ ‫َوٱ ْعت‬
ُ َّ ‫ار فَأَنقَذَ ُكم ِ ّم ْن َها ۗ َك ٰذَ ِل ََ يُ َب ِيّ ُن ٱ‬
‫ّلل لَ ُك ْم َءا ٰ َيتِ ِهۦ َل َعلَّ ُك ْم‬ ِ َّ‫شفَا ُح ْف َرة ِ ّمنَ ٱلن‬
َ ‫علَ ٰى‬ َ ‫ص َب ْحتُم ِبنِ ْع َمتِ ِه ٓۦ ِإ ْخ ٰ َونًا َو ُكنت ُ ْم‬ْ َ ‫فَأ‬
َ‫ت َ ْهتَدُون‬
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan
ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka
Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara;
dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

Dewan hakim hadirin wal hadirat yang berbahagia

al-Qurthubi di dalam kitab tafsirnya, yang sering dikenal dengan nama Tafsir al-Qurthubi, Juz 4,
menyampaikan dari Abdullah ibn Mas’ud, ayat wa’tashimu bi habli al-lahi jami’an wa la tafarraqu.
Menurut Ibnu Mas’ud: ayat ini bermakna jamaahsedangkan Taqi ibn Mukhallid menunjukkan makna
yang saling mendekati dan saling mendukung satu sama lain. Substansinya menunjukkan, bahwa
sesungguhnya Allah Ta’ala memerintahkan agar bersikap lunak, toleran dan melarang sikap cerai-berai
dan perpecahan. Karena sikap suka perpecahan adalah condong pada kerusakan, sementara sikap
berjamaah (bersatu) adalah condong pada keselamatan.

Dari penjelasan tersebut dapat kita pahami bahwa semangat nasionalisme dan menjaga persatuan
menjadi kunci utama untuk menyatukan perbedaan. Kita boleh saja berbeda suku bangsa, boleh saja
berbeda pandangan politik namun tujuan kita sama yakni membangun negera Indonesia tercinta.
Dengan toleransi dan saling menghargaai perbedaan akan menjauhkan kita dari permusuhan.
Hindari narasi-narasi kotradiksi yang dapat memicu perselisihan, serta jangan mudah tersulut isu yang
mengarahkan pada pertikaian. Sampaikan aspirasi melalui intrupsi dan narasi yang melahirkan aksi
berprestasi yang patut di apresiasi hingga tercapai visi-misi.

Dewan hakin hadirin wal hadirat yang berbahagia;

Sebagai kesimpulan pemilihan umum tahun 2024 sudah di depan mata, semangat pesta demokrasi
mengusung berbagai partai politik dengan berbagai visi misi. Banyak isu dan propaganda yang
kontradiksi memicu perselisihan yang merusak keutuhan bangsa. Sebagai partisipan dan loyalis kita
harus Dengan memahami dasar-dasar politik, Anda dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana
dan berbasis fakta. Jalin komunikasi sehat dengan orang-orang di sekitar kita dengan toleransi, hormati
dan hargai pendapat orang lain. Dengan menghindari diskusi bersifat provokatif atau mengarah kepada
konflik.

Jaga solidaritas, hindari politik identitas agar terwujud pesta demokrasi yang berkualitas.

Demikianlah sarahan singkat yang dapat kami sampaikan, mohon maaf atas kekurangan

Kami akhiri dengan.

Anda mungkin juga menyukai