Anda di halaman 1dari 30

Gampong Teungoh, 29 Agustus 2022

Nomor : 210/YPI-DSA/GPT/2022
Lampiran : 1 (satu) Berkas
Sifat : Penting
Hal : Pengajuan Permohonan Izin Penyelengaraan Mu’adalah
Tingkat Ulya

Yth. Kementerian Agama RI


Cq. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
Ditjen Pendidikan Islam
Di Jakarta

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Salam Sejahtera semoga kita semua senantiasa berada dalam lindungan dan
petunjuk Allah SWT
Pesantren YPI Darussa’adah Aceh Cabang Gampong Teungoh Kecamatan
Sawang Kabupaten Aceh Utara yang berpengaruh di Aceh Utara dan telah memberikan
sumbangsih dalam berbagai bentuk program pemerintahan. Masyarakat berharap agar
pesantren ini selain menjaga nilai tradisionalnya juga menjalankan sistem pendidikan
muadalah. Responsif kami selaku pimpinan pesantren dalam menyikapi kebutuhan
masyarakat ini dengan memohon kepada Bapak agar sudi kiranya menerima dan
membimbing Pondok Pesantren kami sebagai salah satu Pondok Pesantren yang
menyelenggarakan Mu’adalah Tingkat Ulya
Demikian Surat permohonan ini kami buat, atas perhatian dan bantuan Bapak
kami ucapkan banyak terima kasih
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq
Wassalam
Dayah YPI Darussa’adah Aceh
Cabang Gampong Teungoh
Kecamatan Sawang Kabupaten Utara,
Pimpinan,

TGK . H. BUCHARI MUHAMMAD


Tembusan :
1. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
2. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara
3. Arsip
PROPOSAL
PENGAJUAN IZIN PENYELENGARAAN SATUAN PENDIDIKAN
MU’ADALAH TINGKAT ULYA

PESANTREN YPI DARUSSA’ADAH ACEH GAMPONG TEUNGOH


KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA PROVINSI ACEH

A. PENDAHULUAN
1) Dasar Pemikiran
Dalam Islam, pendidikan merupakan sebuah rangkaian proses
pemberdayaan manusia menuju taklif ( kedewasaan ), baik secara akal, mental
maupun moral, untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban sebagai
seorang hamba ( abd ) dihadapan Khaliq-nya dan sebagai ‘ Pemelihara ‘
(khalifah ) pada semesta. Al Qur’an juga mengingatkan kaum Muslim agar
waspada untuk tidak meninggalkan keturunan yang lemah, yang akan
menimbulkan kekhawatiran.
Usaha mencegah jangan ssampai kita mewariskan keturunan yang
lemah dalam arti ekonomi : yakni miskin, tidak hanya dengan mewariskan
harta kekayaan pada zaman modern dengan pola ekonomi industri seperti
sekarang, usaha itu dilakukan dengan membekali generasi muda dengan
pendidikan dan berbagai kecakapan-kecakapan yang diperlukan, sehingga
mereka mampu tampil sebagai sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.
Selain sebagai wujud keta’atan kepada sang Khaliq, posisi istimewa
pendidikan juga dapat berfungsi pada aspek lainnya. Fungsi sosial
kemanusiaan merujuk pada kontribusi pendidikan terhadap perkembangan
manusia dan hubungan sosial pada berbagai tingkat sosial yang berbeda.
Misalnya pada tingkat individual pendidikan membantu siswa untuk
mengembangkan dirinya secara psikologis, sosial, fisik dan membantu siswa
mengembangkan potensinya semaksimal mungkin.
Saat ini bentuk dan rona pendidikan tinggi di Era Perdagangan Bebas
semakin perlu kita fahami terutama setelah negara-negara anggota WTO
menandatangani General Agreement on Trade in Servicer ( GATS ) yang
mengatur leberalisasi perdagangan 12 sektor jasa, antara lain layanan
kesehatan, teknologi informasi dan komunikasi, jasa akuntansi, pendidikan
tinggi dan pendidikan selama hayat, serta jasa-jasa lainnya.
Untuk itu lembaga pendidikan khususnya Pesantren sebagai
penyelenggara pendidikan agama islam berbasis kitab kuning sangat perlu
untuk dilihat dan diposisikan sebagai basis pembentukan kualitas manusia dan
elemen pembangunan kehidupan secara multimensional yang humanistik.
Pesantren sendiri merupakan tumpuan akhir seluruh pendidikan dan sebagai
wahana pembentukan peserta didik yang memiliki budi pekerti luhur,
melangsungkan nilai-nilai kebudayaan, memajukan kehidupan dan
membentuk jiwa yang ta’at.
Pesantren ( Dayah ) YPI Darussa’adah Aceh Cabang Gampong Teungoh
Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh merupakan Dayah
yang sangat dikenal oleh masyarakat Aceh Utara Khususnya dan Aceh
Umumnya bahka ada juga sampai ke Luar Kota dan Negeri lainnya. Karena
eksistensinya dalam pendidikan dan melahirkan generasi bermutu dalam
lingkungan kota metropolitan. Pesantren YPI Darussa’adah Aceh saat ini
memiliki 590 Santri yang terdiri dari 266 santriwan dan 324 santriwati.
Pesantren YPI Darussa’adah Aceh Cabang Gampong Teungoh Kecamatan
Sawang Kabupaten Aceh Utara telah menjalankan model pendidikan salafiyah
secara tradisional sebagaimana umumnya pesantren di Aceh. Penerapan sistem
pendidikan dengan model ini menjadi corak dan ciri khas pesantren di Aceh
dalam melestarikan sanad keilmuan serta tidak mengabaikan inovasi dalam
beberapa bidang.
Pada saat ini, peminat pesantren meningkat secara signifikan, hal ini di
picu oleh kelembagaan Pesantren yang mampu eksis dalam kondisi apapun.
Kesimpulan ini direduksi dari fakta lembaga yang mampu menyelenggarakan
pendidikan saat pandemi hanya pesantren. Begitu juga dengan peminat
Pesantren YPI Darussa’adah Aceh Cabang Gampong Teungoh Kecamatan
Sawang Kabupaten Aceh Utara yang kian meningkat, hal ini terlihat dari data
santri baru yang tiap tahun bertambah dan tidak bisa diterima semuanya. Lebih
lagi masyarakat menginginkan agar pesantren YPI Darussa’adah Aceh Cabang
Gampong Teungoh Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara
menyelenggarakan pesantren dengan sistem pendidikan mu’adalah, hingga
saat ini di Aceh Utara belum banyak pesantren yang menyelenggarakan sistem
pendidikan Mu’adalah ini. Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat
akan eksintensi pesantren dalam membina serta membantu masyarakat, maka
pesantren YPI Darussa’adah Aceh Cabang Gampong Teungoh Kecamatan
Sawang Kabupaten Aceh Utara mengajukan Permohonan Izin
Penyelengaraan Satuan Pendidikan Mu’adalah Tingkat Ulya.
2) Identitas Pesantren
Pesantren ini bernama “ YPI Darussa’adah Aceh “ yang beralamat di
Gampong Teungoh Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh,
Legalitas keberadaan Pesantren ini tertuang dalam ;
a. Akte Notaris : Fachrurridha, SH, Sp, N No. 10 Tanggal 18 Mei 2015
b. NPWP Nomor : 02.466.292.6-102.000
c. Piagam Izin Operasional Pesantren Nomor Statisti : 510311080014
d. SK Kemenkumham Nomor : AHU-24.AH.01.05 Tahun 2014

3) Visi dan Misi


a. Visi
Menjadi Lembaga kaderasi ulama dan intelektual Islam yang mempunyai
sikap santun, toleran, moderat dan Mandiri

b. Misi
Berdasarkan pada visi di atas, Pesantren YPI Darussa’adah Aceh
mengembangkan misi sebagai berikut ;
1) Memberikan pendidikan yang berlandas aqidah ahlu sunnah wal jamaah
dan ibadat berdasarkan fiqh syafi’yyah.
2) Mendidik dan membina kesalehan santri dan ummat melalui iman, ilmu,
amal dan dakwah bil hikmah wa mau’idhatil hasanah.
3) Menguatkan, memelihara, dan menjaga nilai-nalai islam sesuai dengan
pemahaman para ulama salafus sahalih.
4) Mencetak generasi ummat yang mandiri dan mampu berkarya dalam
bingkai islam, iman, ihsan.

4) Tujuan
Pendidikan dan pengajaran di Pesantren Darussa’adah Gampong
Teungoh ditujukan ke arah pembentukan sumber daya manusia yang
berakhlak mulia, berbadan sehat, berpengetahuan luas,beramal ikhlas guna
mengabdi di masyarakat. Peserta didik diharapkan tumbuh menjadi manusia
yang berwawasan keagamaan yang universal dan kosmopolitan, agar
kemampuan tinggi menghadapi kehidupan masyarakat modern dan
menghindari pengaruh budaya westernisasi dan menyiram kesegaran
bathin generasi muda yang menjadi korban sekulerisme budaya asing.
Demikian juga pendidikan dan pengajarannya senantiasa diarahkan untuk
berperan aktif membina keteguhan, keimanan dan berjihat dijalan
Allah,berpegang teguh pada Al-Qur’an , Sunnah Rasul, Ijma’ Ulama serta
Qias yang berwawasan Ahli Sunnah.

5) Landasan Hukum
1. Undang-undang nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren
2. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. Peraturan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 2020 tentang Pendirian dan
Penyelenggaraan Pesantren
4. Peraturan Menteri Agama Nomor 31 Tahun 2020 tentang Pendidikan
Pesantren
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan
Keagamaan Islam
6. Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2014 tentang Satuan
Pendidikan Muadalah pada Pondok Pesantren.

B. Sistem Pendidikan
Pesantren Darussaadah Gampong Teungoh tidak mengenal kurikulum
dalam penegertian seperti kurikulum pada pendidikan formal . Kurikulum
disini disebut manhaj, yang dapat diartikan sebagai arah pembelajaran tertentu
. Manhaj pada pondok pesantren salafiyah ini tidak dalam bentuk jabaran
silabus,tetapi berupa funun kitab-kitab yang diajarkan pada para santri,
digunakan manhaj dalam bentuk jenis- jenis kitab tertentu dalam cabang ilmu
tertentu .Kitab ini harus dipelajari sampai tuntas , sebelum dapat naik kejenjang
ke kitab lain yang lebih tinggi tingkat kesulitannya. Dengan demikian , masa
tamat program pembelajaran tidak diukur dengan satuan waktu , juga tidak
didasarkan pada penguasaan terhadap silabi topik- topik bahasan tertentu,
tetapi didasarkan tamat atau tuntasnya santri mempelajari kitab yang telah
ditetapkan.
Kompetensi standar bagi tamatan adalah kemampuan menguasai,
menghayati, mengamalkan dan mengajarkan isi kitab tertentu yang telah
ditetepkan. Kompetensi standar tersebut tercermin pada penguasaan kitab-kitab
secara graduatif atau berurutan dari yang ringan sampai yang berat ,dari yang
mudah ke kitab yang lebih sulit, dari kitab tipis ke kitab yang berjilid-jilid. Kitab-
kitab yang digunakan tersebut adalah kitab-kitab kuning atau kutub al- salaf.
Disebut demikian karena umumnya kitab-kitab tersebut dicetak diatas kertas
berwarna kuning.Dikalangan pondok pesantren sendiri, disamping istilah kitab
kuning, beredar juga istilah kitab klasik untuk menyebut kitab yang sama. Kitab-
kitab tersebut pada umumnya tidak diberi harakat, sehingga disebut juga kitab
gundul.Ada juga yang disebut kitab kuno karena rentang waktu sejarah yang
sangat jauh sejak disusun dan diterbitkan sampai sekarang .
Dalam tradisi intelektual islam,penyebutan istilah kitab karya ilmiah para
ulama’itu dibedakan berdasarkan kurun waktu dibedajkan berdasarkan kurun
waktu atau format penulisannya. Pengajaran kitab-kitab ini , meskipun berjenjang
materi yang di ajarkan kadang berulang-ulang.Penjengjangan dimaksudkan untuk
perdalaman dan perluasan, sehingga penguasan santri terhadap isi atau materi
semakin mantap. Hal ini menjadi salah satu ciri khas pembelajaran di Pesantren.
1. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum di Pesantren Darussa’adah Gampong Teungoh di tekankan pada
pelajaran yang bersumber dari kitab kuning yang membahas beraneka ragam
disiplin keilmuan. Secara garis besar materi pengajian kitab diPesantren
Darussa’adah Gampong teungoh meliputi kitab-kitab yang terkait dengan mata
pelajaran sebagai berikut:

Kitab/Buku Pegangan Wajib Untuk Setiap Pelajaran


1. Kelas I
a. Tauhid ( matan al-jauharah *Syeikh ibrahim al-laqqani*)
b. Fiqh (Fathul Qarib Jus I & II *Syeikh Abi Qasim*)
c. Tasawwuf (Ta’lim al-Muta’allim *Syeikh al-zarnuji*)
d. Nahwu (Mutammimah *Syeikh Muhammad bin Muhammad al-Ra’ini*)
e. Sharaf (al-Kailani *Syeikh abi hasan al-Kailani*)
f. Hadist (Matan al-Arba’in *Syeikh Muhyiddin al-Nawawy*)
g. Al-Qur’an (Al-Qur’anul Karim)
h. Tarikh (Khulasatu al-al-Yaqin Juz II *Umar Abdu al-jabbar*)
i. Matematika (Seribu pena Matematika Untuk SMA *Husien Tampomas*)
j. Bhs. Indonesia (Cara Baru Belajar Cerdas Bahasa indonesia untuk
SMA*Catarina Sri Hastuti*)
k. BHS. Arab (Pintar Bahasa Arab AL-Quran *Salman Harun*)
l. BHS. Inggris (Inter Languange *Djoko Priyana dkk*)

2. Kelas II
a. Tauhid ( kifayatul Al-Awam “ Syekh Muhammad Al-Fadhali” )
b. Figh ( Fathul Mu’in Juz I dan II “ Syeikh Zainuddin Al-Malibari” )
c. Tasawwuf ( Daqaiqul Al- Akhbar Imam Abd Al-Rahim Bin Ahmad Al-
Qadli” )
d. Nahwu ( Syarah Al-Ajrumiyah “ Syeikh al-Kalid Al-Azhari *)
e. Sharaf ( Al-Kailani” Syeikh abi Hasan Al-Kailani*)
f. Hadist ( Al-Tankih fi Al-Hadist “ Syeikh Nawawi al- Bintani “ )
g. Ushul Fiqh ( Al-Waraqat “ Al-Iman Al-Haramain Al- Juwaini “ )
h. Kaidah Fiqh ( Al-Asybah wa Al-Nadhair “ Imam al-Sayuti )
i. Manthiq ( Matan Al-Sullam Al-Munawaraq ( Abdurrahman Al-Ahdari )
j. Tarikh ( Khulasah Satu Al-Yakin II “ Umar Abdu Al-Jabbar )
k. Matematika ( Mahir mengembangkan kemampuan matematika untuk SMA
“ Wahyudin Djumanta & R. Sudrajat*)
l. Bhs. Indonesia ( Basis Bahasa Indonesia untuk SMA “ Tika Hatikah &
Mulyanis”)
m. Bhs. Arab ( Pengajaran Bahasa Arab Menelusuri Al-Quran “ Madya Puan
Sri Datih Soheir “ )
n. Bhs. Inggris ( Belajar Mudah Bahasa Inggris untuk SMA’ Aziz Nurkholis
Majid & Ceceng Kustiawan )

3. Kelas III
a. Tauhid ( Hud-Hudi “ Syeikh Al-Allamah Al-Hud-Hudi )
b. Fiqh ( Fathul Mu’in Juz III & IV “ Syeikh Zainuddin Al-Malibary”)
c. Kaidah Fiqh ( Fawaid Al-Janiah “ Abu Al-Fayd Muhammad Yasin Isa Al-
Fadani )
d. Tasawwuf ( Muraqi al-Ubbudiyah “ Syeikh Al-Nawawy Al-Bintany )
e. Nahwu ( Matan Al-Fiyah / Al-Khullashah “ Ibnu Malik )
f. Sharaf ( Salsil Al-Madkhal “ Syeikh Abd Hamid Muhammad Ibn Al-Qadhi
“)
g. Ushul Fiqh ( Lathaifu Al-Isyarat “ Abd Hamid Muhammad Ali Al-Qudsy )
h. Manthiq ( Idhahu Al-Mubham )
i. Hadist ( Al-Majalisu Al-Tsaniyyah “ Syeikh Ahmad Ibnu Syeikh Hijazy “ )
j. Tafsir ( Tafsir Al-Jalalaini “ Jalalu Al-Sayuti dan Jalalu Al-Mahalli )
k. Bayan ( Al-Shawi “ Syeikh Ahmad bin Muhammad Dardir Al-Auwwi Al-
Maliki )
l. Ilmu Hadist ( Al-Baiquni, Al Baiquni )
m. Ilmu Tafsir ( Al-Itqan Fi ‘ Ulumi Al-Quran “ Jalalu Al-Sayuti )
n. Tarikh Tasyri ( tharik Al-Tasyri Al-Islam “ Syaikh Muhammad Al-Hazdhari
)
o. Tarikh ( Nurul Yakin “ Syeikh Mahmud Al-Khudhary Bek )
p. Matematika ( matematika Berbasis Pendidikan Karakter Bangsa ( Suwah
Sembiring dkk )
q. Bhs, Indonesia ( Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA “
Alex Suryanto & Agus Haryanta )
r. Bhs. Arab ( Mudah belajar Bahasa Arab “ Nurul Huda )
s. Bhs. Inggris ( cara Baru Belajar Bahasa Inggris “ Sri Sadono )
Kitab/Buku Pendukung diantaranya terdiri dari :
1. Kelas I
a) Tauhid ( Tuhfatu A-Murid “ Syeikh Ibrahim Al-Bajuri )
b) Fiqh ( iqna ‘ala Syarhi Matni Abi Suja “ Khatib al-Syarbaini )
c) Tasawwuf ( Ihya Ulumuddin Jilid I “ Imam Abu Hamid Al-Ghazali )
d) Nahwu ( Jami Al-Duruts “ Mustafa Al-Ghaliyini )
e) Sharaf ( Al-Taftazani Al-Taftazani )
f) Hadist ( Syarah arbaini li Ibni Daqiqi al-id “ Ibnu Daqiqi al-id )
g) Al-Quran ( Al-Quran Al-Karim )
h) Tarikh ( Rahukum Al0Makhtum “ Safiyu Al-Rahman Al-Mubarrak Furi )
i) Matematika ( mandiri Matematika untuk SMA/MA Kelas XI “ Enung S &
Untung W )
j) Bhs, Indonesia ( Kumpulan 248 E-book SMA 10-12 CD Interaktif )
k) Bhs. Arab ( Komunikasi Bahasa Arab Praktis untuk Guru dan Penuntut “
Ust H. Tuan Harun Tuan Cob )
l) Bahasa Inggris ( Cerdas Menghafal Bahasa Inggris untuk SMA. R. Suyono
Bakir )

2. Kelas II
a. Tauhid ( Tijan Al-Darari “ Al-Nawawi Al-Banteni )
b. Fiqh ( Fawaid Al-Madaniah “ Sulaiman Al-Kurdi )
c. Tasawwuf ( Minhaj Al’Abidin Abu Hamid Ibnu Muhammad Al-Ghazali )
d. Nahwu ( Tasywiku Al-Khalan “ ustad al-Haj Muhammad Ma’shum Ibnu
Salim Salim Al-Samarany
e. Sharaf ( Matlub “ Muhammad Ibnu Bair Ali Al-Barkawi )
f. Hadist ( Abi Jamarah “ Muhammad Ibnu Ali Al-Syafi’i )
g. Ushul Fiqh ( Al-Luma’ Abu Al-Syairazi )
h. Mantiq ( Al- Qawaisuni “ Syaikh Hasan Darwisyi Al-Qawaisuni )
i. Tarikh ( Tarikh Khulafa’ “ Addurrahman Ibnu Abu Bakar Al-Sayuti )
j. Matematika ( Olimpiade Matematika “ Muhammad Sugeng )
k. Bhs, Indonesia ( Kumpulan 248 E-Book SMA 10-12 CD Interaktif )
l. Bhs. Arab ( Belajar Bahasa Arab Melalui Contoh “ Mustafa Abdullah )
m. Bhs. Inggris ( Bimbingan Pemantapan Bahasa Inggris “ Otong Setiawan
Shuhardjo )
3. Kelas III
a) Tauhid ( Hasyiah Dusuqiah Ummu Al Barahain “ Muhammad Al-Dusuki )
b) Fiqh ( Fathul Mu’in Juz III & IV “ Syeikh Zainuddin Al-Malibary )
c) Tasawwuf ( ihya “ulumu al-Din “ Imam Abu Hamid al-Ghazali )
d) Nahwu ( Matan Al-Fiyah /Al Khullashah “ Ibnu Malik )
e) Sharaf ( Salsul Al-Madkhal “ Syeikh Abd Hamid Muhammad Ibn Al-Qadhi )
f) Ushul Fiqh ( Syarah Jam’u Al-Jawami’ Jalaluddin Al-Mahalli )
g) Mantiq ( Idhahu Al-Mubham )
h) Hadist ( Fathu Al-Mubin Syarhi Arba’in “ Ibnu Hajar Al-Haitami )
i) Tafsir ( Futuhat Ilahiyyah “ Sulaiman Ibnu Umar Al-Ujail )
j) Bayan ( Al-Shawi “ Syeikh Ahmad Bin Muhammad Dardir Al-Aduwwi Al-
Maliki )
k) Ilmu Hadits ( Fathu Al-Mughis i Syarhi Al-Fiyah Al Hadist “ Muhammad
Ibnu Abdurrahman Al-Sakhawy )
l) Ilmu Tafsir ( Rawaihu Al-Bayan Tafsir Ayatu Al-Ahkam “ Muhammad Ali
Al-Sabuni
m) Tarikh Tasyri ( Syari’at Allah Al-Khalidah “ Sayid Muhammad Ibnu
Al- Alawi )
n) Tarikh ( Sirah Al-Nabawiyyah Ibnu Hasyam “ Abu Muhammad
Abdul Malik Ibnu Hisyam )
o) Matematika ( Mahir Matematika SMA “ Muhammad Amila )
p) Bhs. Indonesia ( Kumpulan 248 E-Book SMA 10-12 CD Interaktif )
q) Bhs, Arab ( Buku Pintar Bahasa Arab dan Inggris “ H. Chairil Mustafidh )
r) Bhs, Inggris ( Developing English Competencies “ Ahmad Dody Dkk )

1. Muatan Lokal dan Pengembangan Diri


1) Muatan Lokal dalam bentuk pelajaran dituangkan untuk mampu menampung
beberapa mata pelajaran yang menjadi ke khasan pesantren dan kearifan lokal.
Muatan lokal juga diselenggrakan dalam bentuk praktek seperti khat/imlak (
tulisan arab ) untuk tingkatan dasar dalam penulisan diajarkan dalam kelas
masing-masing . sedangkan untuk pengembangannya, pelajaran menulis bhs.
Arab akan dikendalikan oleh bidang seni secara independen
2) Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran, namun lebih kepada
memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengekpresikan diri dan
pengembangan minat serta bakat . pengembangan diri dalam prosedur
menetapkan peraturan dan pelaksanaannya. Diserahkan sepenuhnya kepada
bagian tersendiri yang berada dibawah pimpinan pesantren.
2. Metode Belajar
Metode pembelajaran di Pesantren YPI Darussa’adah Aceh Cabang
Gampong Teungoh Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara bersifat
tradisional, yaitu pembelajaran yang diselenggarakan menurut kebiasaan yang
telah lama dilaksanakan di pesantren atau dapat juga disebut sebagai metode
pembelajaran asli ( original ) di pesantren. Di samping itu pesantren YPI
Darussa’adah Aceh Cabang Gampong Teungoh Kecamatan Sawang Kabupaten
Aceh Utara juga diterapkan metode pembelajaran modern ( tajdid ). Metode
pembelajaran tajdid merupakan metode pembelajaran hasil pembaharuan
kalangan Pondok Pesantren dengan memasukan metode yang berkembang
pada masyarakat modern, meski tidak selalu diikuti penerapan sistem modern,
yaitu sistem sekolah atau madrasah.
Metode pembelajaran tradisional yang masih diterapkan adalah metode
sorongan. Kata sorongan berasal dari kata sorong dari bahasa jawa yang berarti
menyodorkan. Kitabnya di hadapan guru. Metode sorongan ini termasuk
belajar individul, karena seorang santri berhadapan dengan seorang guru dan
terjadi interaksi langsung saling mengenal di antara keduanya. Kedua adalah
metode bandongan. Metode ini dilaksanakan saat guru membaca kitab kuning
tertentu, sedangkan santri memberikan makna di kitabnya tentang materi yang
sedang dibacakan guru. Ketiga adalah metode wetona, istilah weton berasal
dalam bahasa jawa yang waktu, sebab pengajian tersebut diberikan pada waktu
tertentu, yaitu sebelum atau sesudah melakukan shalat fardhu atau pada hari-
hari tertentu . Metode wetonan ini merupakan metode kuliah, karena para
santri mengikuti pelajaran dengan duduk disekeliling guru yang menerangkan
pelajaran ala kuliah, santri menyimak kitab masing-masing dan membuat
catatan padanya.
Keempat adalah metode musyawarah atau bahtsul masa’il. Metode ini
merupakan metode pembelajaran yang mirip dengan metode diskusi atau
seminar. Beberapa orang santri dengan jumlah tertentu membentuk halaqah
yang dipimpin langsung seorang guru senior untuk membahas atau mengkaji
persoalan yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh sebab itu, metode ini juga
dikenal dengan istilah bahtsul masa’il. Dalam pelaksanaan, para santri dengan
bebas mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau pendapatnya.
Kelima adalah metode pengajian pasaran. Metode ini adalah kegiatan
para santri melalui pengajian materi ( kitab ) tertentu pada guru yang dilakukan
terus menerus ( maraton ) selama tengang waktu tertentu. Pada umumnya
dilakukan pada bulan Ramadhan selama setengah bulan atau dua puluh hari.
Bahkan terkadang satu bulan penuh, tergantung jumlah halaman kitab yang
dikaji. Metode ini lebih mirip metode bandongan, yang target utamanya adalah
selesainya kitab yang dipelajari.
Keenam adalah metode hafalan. Dalam metode ini, para santri diberi
tugas bacaan-bacaan dalam jangka waktu tertentu. Hafalan yang dimiliki oleh
santri ini kemudian dihafalkan di hadapan guru secara periodik atau insidental,
tergantung pada petunjuk guru yang bersangkutan. Materi pembejaran dengan
metode hafalan umumnya berkenan dengan Al-Quran, nadzam-nazdam untuk
nahwu, sharaf, tajwid atau pun teks-teks.
Ketujuh adalah metode demontrasi atau praktik ibadah Metode ini adalah
cara pembelajaran yang dilakukan dengan memperagakan suatu keterampilan
dalam hal pelaksanaan ibadah tertentu yang dilakukan individu maupun
kelompok di bawah petunjuk dan bimbingan guru, dengan urutan kegiatan ;
a) Para santri mendapatkan penjelasan atau teori tentang tata cara
pelaksanaan ibadah yang akan dipraktikkan
b) Para santri berdasarkan bimbingan guru mempersiapkan segala peralatan
dan perlengkapan yang diperlukan untuk kegiatan praktik
c) Setelah menentukan waktu dan tempat para santri berkumpul untuk
menerima penjelasan singkat berkenan dengan urutan kegiatan yang akan
di lakukan serta pembagian tugas kepada para santri berkenan dengan
pelaksanaan praktik
d) Para santri secara bergiliran mempergakan pelaksanaan praktik ibadah
tertentu dengan dibimbing dan diarahkan oleh guru sampai benar-benar
sesuai dengan tata cara pelaksanaan ibadah sesungguhnya.
e) Setelah selesai kegiatan praktik ibadah para santri diberi kesempatan
menanyakan hal-hal yang dipandang perlu selama berlangsung kegiatan

3. Sistem Evaluasi
Evaluasi menjadi barometer yang mengukur tingkat kemampuan dan
mutu peserta didik terhadap penguasaan dan pengalaman materi yang telah
diterimanya. Di Pesantren YPI Darussa’adah Aceh Cabang Gampong Teungoh
Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara evaluasi dilakukan dalam 3 ( tiga )
bentuk. Pertama ujian praktek dilakukan oleh guru kelas yang dilaksanakan
sebulan sebelum ujian caturwulan. Kedua ujian setoran hafalan dan setoran
bacaan wajib dilakukan oleh guru privat setiap jam privat. Ketiga ujian rutin
caturwulan yang dilaksanakan oleh Pesantren melalui rapat penetapan guru
ujian
Ujian caturwulan ini dilakukan 2 ( dua ) kali dalam setahun, ini mengacu
kepada kelender Akademik Pesantren yang menganut caturwulan bukan
semester. Evaluasi cawu pertama dilaksanakan pada Bulan Jumadil Awal ,
evaluasi cawu terakhir dilaksanakan pada bulan sya’ban sebagai ujian
kenaikan kelas. Pola ujian caturwulan ini dilaksanakan dalam bentuk lisan dan
tulisan.
C. Sumber Daya Manusia
Sebagai pendukung utama bagi penyiapan lulusan berkualitas maka
dibutuhkan sumber daya yang memadai dan berkualitas untuk menyelenggrakan
proses pembelajaran di Pesantren YPI Darussa’adah Aceh Cabang Gampong
Teungoh Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara. Peranan tenaga pendidik dan
Kependidikan. Betapapun baiknya konsep sebuah lembaga yang di dukung oleh
fasilitas dan prasarana yang cukup lengkap, namun akan kurang nilainya bila
ditangani oleh tenaga pendidik dan kependidikan yang kurang berkualitas.
1. Tenaga Pendidik
Rekruitmen tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di Pesantren
YPI Darussa’adah Aceh Cabang Gampong Teungoh Kecamatan Sawang
Kabupaten Aceh Utara dilakukan dengan proses seleksi secara transparan,
terukur, dan tersistem, di mana guru yang ditempatkan pada tingkat kelas
disesuaikan dengan kemampuan intelektual mereka. Begitu juga dengan
penambahan kriteria unggul dari segi mempunyai keahlian tertentu atau
menyandang sarjana. Tentunya sebagai lembaga kajian kitab kuning, maka
selain keahlian yang di miliki, sanad keilmuan dan sikap juga menjadi tolak
ukur dalam proses perekrutan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan jumlah dan kualitas pendidikan
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
Tabel 1.4. Tenaga Pendidik
Jumlah Tenaga Pendidik Dengan Pendidikan
No Jenis Kelamin Jumlah
Terakhir
S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1 Aliyah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Laki-Laki 3 15 18
2 Perempuan 2 22 24
Total 42

2. Tenaga Kependidikan
Tabel 1.5. Tenaga Kependidikan
Jumlah Tenaga Pendidik Dengan Pendidikan
No Jenis Kelamin Jumlah
Terakhir
S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1 Aliyah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Laki-Laki 1 2
2 Perempuan 1 1
Total 3
Berdasarkan data yang dituangkan dalam tabel 1.4. dan 1.5.
menunjukkan bahwa Pesantren YPI Darussa’adah Aceh Cabang Gampong
Teungoh Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara telah memenuhi
persyaratan yang dipersyaratkan untuk memenuhi kehendak Pesantren YPI
Darussa’adah Aceh Cabang Gampong Teungoh Kecamatan Sawang
Kabupaten Aceh Utara sebagai satuan pendidikan mu’adalah Ulya dalam
ranah Pesantren, karena telah memiliki jumlah tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sesuai kebutuhan.

D. Sarana dan Prasarana


Sarana dan Prasarana YPI Darussa’adah Aceh Cabang Gampong Teungoh
Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara dalam penyelenggaraan pendidikan
sudah digolong dalam layak dan nyaman dalam menunjang proses pendidikan.
Lahan yang dijadikan tempat pembelajaran satuan pendidikan muadalah adalah
hak milik pesantren sendiri. Data sarana dan prasarana dituangkan dalam bentuk
perbandingan rasio antara ketersedian fasilitas dengan jumlah pemakai. Berikut
ini adalah table dalam bentuk rasio yang menunjukkan ketersedian sarana
prasarana.
Tabel 1.3 Sarana Prasarana
Jenis Nama Rasio Kondisi Kepemilikan
Ketersedian
Persantri ( Rusak/Tidak
Rusak )
1 2 3 4 5
Tanah 3 Hektar - Tidak Rusak √
Kamar asrama 1 lantai 1:8 Tidak Rusak √
Asrama 2 lantai 1:8 Tidak Rusak √
Ruang Pembelajaran 1 : 35 Tidak Rusak √
Ruang 1 : 100 Tidak Rusak √
diskusi/Seminar/Rapat
Ruang Lab. Bahasa 1 : 20 Tidak Rusak √
Ruang Perpustakaan 1: 20 Tidak Rusak √
Mushalla 1 : 700 Tidak Rusak √
Kantin 1 : 30 Tidak Rusak √
Koperasi Tidak Rusak √
Dapur 1 : 40 Tidak Rusak √
1 : 50 Tidak Rusak √
MCK 1 : 20 Tidak Rusak √
Tidak Rusak √
Sarana / Meja Kursi 1:1 Tidak Rusak √
Fasilitas
/Peralatan
Utama
Papan Tulis ( 1 : 35 Tidak Rusak √
whitebord &
Blackboord
Over Head Prijector 1 : 35 Tidak Rusak √
Pengeras Suara 1 : 35 Tidak Rusak √
LCD Projector 1 : 35 Tidak Rusak √
Alat-Alat Lab. Bahasa 1 : 25 Tidak Rusak √
Buku Perpustakaan 1:6 Tidak Rusak √

E. Proyeksi Pendanaan
Dana awal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pendidikan mu’adalah
tingkat whusta di Pesantren Prasarana YPI Darussa’adah Aceh Cabang Gampong
Teungoh Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara yaitu Rp. 500.000.000,- ( Lima
Ratus Juta Rupiah ). Untuk dana operasional sebesar Rp. 150.000.000,- ( Seratus
Lima Puluh Juta Rupiah ). Dana pemeliharaan sebesar Rp. 50.000.000,- ( Lima
Puluh Juta Rupiah ) dan dana penelitian dan pengembangan kompetensi guru
sebesar Rp. 50.000.000,- ( Lima Puluh Juta Rupiah ).
Uraian mengenai gambaran sumber-sumber dana dan proses pengelolaan
keuangan sebagai berikut :
1. Keuangan dikelola dengan sistem keuangan terpusat, melalui satu pintu
yaitu rekening lembaga pesantren, artinya alur uang masuk dan keluar
melalui rekening lembaga pesantren di Bank. Penerimaan dan pengeluaran
keuangan bagi satuan pendidikan dan lembaga disusun dalam bentuk
sistem perencanaan penyusunan Program dan pengajaran yang berlaku
untuk satu tahun akademik ( SP4), SP4 disetujui dan disahkan oleh lembaga
pesantren dan realisasinya dilakukan langsung oleh Bendaharawan lembaga
pesantren terhadap semua kebutuhan instisusi baik biaya operasional,
pengembangan, maupun pembangunan.
2. Sumber dana dan pembiayaan, pertama berasal dari santri dalam bentuk
dana pengembangan institusi ( DPI ). DPI dibayarkan satu kali pada saat
santri registrasi untuk pertama kali. Kedua dalam bentuk SPP, yaitu
sumbangan penyelenggaraan pendidikan yang dibayar pada setiap bulan.
Sumber lain berasal dari kementerian Agama, Badan Pembinaan Pendidikan
Dayah, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kabupaten dalam bentuk
Bantuan operasional pendidikan ( BOP ), beasiswa, pengadaan sarana dan
prasarana, pengabdian dan penelitian. Pembiayaan terbagi menjadi dua,
yaitu pembiayaan rutin dan biaya pengembangan.
3. Akuntabilitas keuangan berada oada pengurus Pesantren yang
dilimpahkan wewenangnya kepada pihak yang ditentukan. Alokasi dana
sesuai dengan kebutuhan baik kegiatan rutin maupun pengembangan.
Setiap pengeluaran keuangan dilengkapi dengan bukti penerimaan dan
pengeluaran dalam bentuk kas-bon yang harus dipertanggungjawabkan
dengan dilengkapi bukti-bukti pengeluaran yang sah ( SPJ ).
4. Tahap pelaksanaan anggaran diawali dengan persetujuan Rencana
Anggaran dan Belanja Oleh Yayasan. Pelaksanaan anggaran dalam hal
pencarian anggaran melalui beberapa tahap, yaitu
a. Setiap bagian/ unit kerja mengajukan permohonan pencairan dana
sesuai dengan kebutuhan kepada pimpinan, surat permohonan ditanda
tangani oleh bagian keuangan.
b. Bagian keuangan memverifikasi usulan pencairan dan yang di ajukan
setiap bagian /unit kerja terkait dengan alokasi anggaran yang telah
direncanakan sebelumnya;
c. Pimpinan menyetujui/menolak permohonan pencairan dana yang
diajukan oleh bagian/unit kerja ;
d. Bagian/unit kerja dapat mencairkan dana yang telah disetujui oleh
pimpinan untuk digunakan
5. Sistem keuangan subsidi silang yang digunakan sesuai dengan jenis
kegiatan dan alokasi anggaran yang dibutuhkan.
F. Penutup
Demikian proposal permohonan izin penyelenggaraan satuan pendidikan

mu’adalah tingkat Ulya ini kami perbuat dengan sebenarnya. Besar harapan kami
bahwa persoalan izin penyelenggaran pendidikan di tingkat Ulya ini dapat selesai
secepatnya. Semoga Allah SWT memberikan kepada kita sekalian taufiq dan
hidayah-Nya untuk dapat dilaksanakan dan berjalan di jalur yang diridhainya
Wa Allahu Al-Muwaffiq ila Aqwami al-Thariq

Aceh Utara, 29 Agustus 2022


Pimpinan Pesantren

T.. Buchari Muhammad


gk H

Lampiran :
1. Akta Notaris Yayasan
2. Piagam Izin Operasional Pesantren
3. NPWP
4. Kemenkumham
5. Struktur Pengurus Pesantren
SURAT PERNYATAAN SUDAH BEROPERASI
Nomor : 152 /YPI-DSA-GPT/08/2022

Yang Bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Tgk. H. Buchari Muhammad


Nik : 1108153112580003
Jabatan : Pimpinan

Menyatakan bahwa pesantren yang tersebut dibawah ini :

Nama : YPI Darussa’adah Aceh


NPSN : 510311080014
Tahun Berdiri : 1991 M
Alamat : Jalan Krueng Mane-Sawang Km. 4,5 Gampong Teungoh
Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh

Benar yang tersebut diatas merupakan pesantren yang telah menjalankan proses
pendidikan mulai tahun 1991 M hingga saat ini ( telah beroperasi selama 31 Tahun )

Aceh Utara, 29 Agustus 2022


Pimpinan Pesantren

Tgk. H. Buchari Muhammad

Anda mungkin juga menyukai