Makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Islam dan Ilmu Pengetahuan
Disusun Oleh :
Kelas : A
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.Penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I .........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ..............................................................................................................4
Latar Belakang............................................................................................................4
BAB II ........................................................................................................................................7
PEMBAHASAN ................................................................................................................7
PENUTUP ........................................................................................................................15
Kesimpulan ...............................................................................................................15
Penutup .....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Integrasi ilmu merupakan salah satu tipologi hubungan ilmu dan agama
sebagaimana tiga tipologi yang lain, yaitu tipologi konflik, independensi dan dialog.
Integrasi memiliki dua makna. Pertama, bahwa integrasi mengandung makna implisit
reintegrasi, yaitu menyatukan kembali ilmu dan agama setelah keduanya terpisah.
Kedua, integrasi mengandung makna unity, yaitu bahwa ilmu dan agama merupakan
kesatuan primordial.
Adapun makna kedua lebih banyak berkembang di dunia Islam karena secara
ontologis di yakini bahwa kebenaran ilmu dan agama adalah satu, perbedaannya pada
ruang lingkup pembahasan, yang satu pengkajian dimulai dari pembacaan Al-Qur’an,
yang satu dimulai dari pembacaan alam. Kebenaran keduanya saling mendukung dan
tidak saling bertentangan.
Revolusi terhadap ilmu-ilmu sekuler ini (integrasi ilmu dan agama), baik dalam
makna reintegrasi maupun unity adalah suatu keniscayaan, karena jika itu tidak
dilakukan maka akan mendorong terjadinya malapetaka sebagaimana digambarkan
dalam al-Qur’an Surah al-Rūm (30): 41 yang artinya, “Telah tampak kerusakan di
darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tang manusia supaya Allah merasakan
kepada mereka sebagai dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan
yang benar)”.
Hal ini perlu karena perkembangan ilmu pengetahuan yang dipelopori Barat sejak
lima ratus tahun terakhir, dengan semangat modernisme dan sekulerisme telah
menimbulkan pengkotak-kotakan (comparmentalization) ilmu dan mereduksi ilmu
pada bagian tertentu saja. Dampak lebih lanjut adalah terjadinya proses dehumanisasi
dan pendangkalan iman manusia. Untuk menyatukan ilmu pengetahuan, harus
berangkat dari pemahaman yang benar tentang sebab terjadinya dikotomi ilmu dibarat
dan bagaimana paradigma yang diberikan Islam tentang ilmu pengetahuan.
Pendidikan yang berlangsung dizaman modern ini lebih menekankan pada
pengembangan disiplin ilmu dengan spesialisasi secara ketat, sehingga integrasi dan
interkoneksi antar disiplin keilmuan menjadi hilang dan melahirkan dikotomi ilmu-
ilmu agama di satu pihak dan kelompok ilmu-ilmu umum dipihak lain. Dikotomi ini
menyebabkan terbentuknya perbedaan sikap di kalangan masyarakat.
Rumusan Masalah
Integrasi adalah konsep yang menegaskan bahwa integrasi keilmuan yang disasar
bukanlah model melting-pot integration, di mana integrasi hanya difahami hanya dari
perspektif ruang tanpa subtansi. Integrasi yang dimaksud adalah model penyatuan
yang antara satu dengan lainnya memiliki keterkaitan yang kuat sehingga tampil
dalam satu kesatuan yang utuh. Integrasi ilmu merupakan salah satu tipologi
hubungan ilmu dan agama sebagaimana tiga tipologi yang lain, yaitu tipologi
konflik, independensi dan dialog. Integrasi memiliki dua makna. Pertama, bahwa
integrasi mengandung makna implisit reintegrasi, yaitu menyatukan kembali ilmu
dan agama setelah keduanya terpisah. Kedua, integrasi mengandung makna unity,
yaitu bahwa ilmu dan agama merupakan kesatuan primordial.
Dengan demikian, ilmu dalam arti science dapat dibedakan dengan ilmu dalam arti
knowledge. The Liang Gie mendefinisikan ilmu adalah rangkaian aktivitas
penelaahan untuk mencari penjelasan, atau suatu metode untuk memperoleh
pemahaman secara rasional-empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan
keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin
dimengerti manusia. Pengetahuan ilmiah mempunyai 5 ciri pokok yaitu:
Integrasi ilmu sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, karena beberapa alasan
sebagai berikut.
1. Untuk mengatasi kebudayaan yang pincang. Kalangan islam cenderung
mengutamakan agama, sedangkan kalangan umum cenderung mengutamakan
ilmu umum, akibatnya sama-sama pincang. Untuk memajukan secara seimbang,
maka dilakukan integrasi ilmu.
2. Dengan integrasi ilmu, seseorang ilmuan tidak hanya akan maju secara
intelektual dam sosial, melainkan juga maju secara moral, spiritual, kultural dan
sebagainya.
3. Dengan integrasi ilmu berbagai kekuatan yang berserakan dapat dipersatukan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Integrasi adalah konsep yang menegaskan bahwa integrasi keilmuan yang disasar
bukanlah model melting-pot integration, di mana integrasi hanya difahami hanya dari
perspektif ruang tanpa subtansi. Model-model integrasi ilmu ada 8 yang bisa di
terapkan dan integrasi ilmu sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Penutup
Demikian yang dapat kami sampaikan di makalah ini. Semoga apa yang dapat kami
sampaikan bermanfaat bagi semua pembaca. Tentunya masih banyak sekali
kekurangan dalam makalah ini karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
referensi yang ada. Kami sebagai penyusun mengharap kritik dan saran dari para
pembaca, agar laporan praktikum kami yang selanjutnya bisa lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Amin. 2009. Mempertautkan ulum al-din, al-fikr al-islamy dan dirasat
islamiyah: sumbangan keilmuan islam untuk peradaban global. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Rah,man, Fazlur. Islamisasi ilmu, sebuah respon. 2000. Jakarta: IIIT, LSAF, Iris,
Cidesindo.