Anda di halaman 1dari 30

PENGETAHUAN

DAN UKURAN
4 KEBENARAN
1
Secara Secara
Etimologi Terminologi
Jenis Pengetahuan
Pengetahuan Biasa
Pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan dengan istilah common sense dan serng
diartikan dengan good sense karena seseorang memiliki sesuatu dimana ia menerima
secara baik.

Pengetahuan Ilmu
Ilmu sebagai terjemahan dari scienc. Dimana science menunjukkan ilmu pengetahuan
alam yang sifatnya kuantitatif dan obyektif

Pengetahuan Filsafat
Pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang bersifat kontemplatif dan spekulatif.
Pengetahuan filsafat lebih menekankan pada universalitas.

Pengetahuan Agama
Pengetahuan yang diperoleh dari Tuhan lewat para utusan-Nya. Pengetahuan agama
bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama.
Perbedaan Pengetahuan dan Ilmu
2 Hakikat dan
Sumber
Pengetahuan
Hakikat Pengetahuan

REALISME

Hakikat
Pengetahuan

IDEALISME
Realisme
Idealisme
Pengetahuan yang ada paka kita diperoleh dengan menggunakan
berbagai alat yang merupakan sumber pengetahuan. Dalam hal ini ada
beberapa pendapat tentang sumber pengetahuan antara lain:

Empirisme

Wahyu Rasionalisme

Intuisi
Empirisme
Berdasarkan teori ini, akal hanya mengelola konsep gagasan inderawi. Hal itu dilakukan
dengan menyusun konsep tersebut atau membagi-baginya. Kaum empiris menganggap
akal sebagai sejenis tempat penampungan yang secara pasif menerima hasil-hasil
penginderaan. Jadi, dalam empiris, sumber utama untuk memperoleh pengetahuan
adalah data empiris yang diperoleh dari panca inder. Akal tidak berfungsi banyak, jika
ada hal itu sebatas ide yang kabur.

Kelemahan

Berasal dari
indera dan
Indera objek
Terbatas sekaligus
Indera Objek yang
Menipu menipu
Rasionalisme

Aliran ini menyatakan bahawa akal adalah dasar kepastian pengetahuan. Pengetahuan
yang benar diperoleh dan diukur dengan akal. Manusia memperoleh pengetahuan
melalui kegiatan menangkap objek. Rasionalisme tidak mengingkari kegunaan indera
dalam memperoleh pengetahuan. Pengalaman indera diperlukan untuk merangsang akal
dan memberikan bahan-bahan yang menyebabkan akal dapat bekerja tetapi sampainya
manusia kepada kebenaran adalah semata-mata akal.
Intuisi

Menurut Henry Bergson, intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman yang
tertinggi. Kemampuan ini mirip dengan insting, tetapi berbeda dengan
kesadaran dan kebebasannya.
Intuisi mengatasi sifat lahiria pengetahuan simbolis, yang pada dasarnya bersifat
analisis, menyeluruh, mutlak dan tanpa dibantu oleh penggambaran secara
simbolis. Karena itu, intuisi adalah sarana untuk mengetahui secara langsung
dan seketika. Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan
Wahyu

Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia lewat
perantaran para nabi memperoleh pengetahuan dari Tuhan tanpa upaya tanpa bersusah
payah, tanpa memerlukan waktu untuk memperolehnya. Pengetahuan mereka terjadi atas
kehendak Tuhan semesta. Tuhan mensucikan jiwa mereka dan diterangkannya pula jiwa
mereka untuk memperoleh kebenaran dengan kalan wahyu.
3
Teori Korespondensi

Teori Koherensi

Teori Pragmatisme
Tentang Kebenaran

Agama Sebagai Teori


Kebenaran
Kebenaran adalah yang bersesuaian dengan
fakta, yang berselaras dengan realitas, yang
serasi (correspondens) dengan situasi actual.
Dengan demikian, kebenaran dapat didefinisikan
sebagai kesetiaan pada realitas objektif dimana
suatu pernyataan yang sesuai dengan fakta atau
sesuatu yang selaras dengan situasi.

Kebenaran tidak dibentuk atas hubungan antara


putusan (judgment) dengan sesuatu yang lain,
yaitu fakta atau realitas, melainkan atas
hubungan antara putusan yang baru dengan
putusan-putusan lain yang telah kita ketahui dan
akui kebenarannya terlebih dahulu. Oleh
karenanya, putusan ini akan saling berhubungan
antara satu dengan yang lainnya dan saling
menerangkan satu sama lain. Sehingga lahirlah
rumusan Truth is a systematic coherence
dimana kebenaran adalah saling hubungan
secara sistematis.; Truth is consistency,
kebenaran adalah konsistensi dan kecocokan.
Menurut filsafat ini benar tidaknya suatu ucapan, dalil, atau teori semata-mata
bergantung kepada asas manfaat. Sesuatu dianggap benar jika mendatangkan manfaat.
Istilah pragmatisme ini sendiri diangkat pada tahun 1865 oleh Charles S. Pierce (1839-
1914). Menurut William James ide-ide yang benar ialah ide-ide yang dapat kita
serasikan, kita kuatkan dan kita periksa. Menurut pendekatan ini tidak ada yang disebut
dengan kebenaran yang tetap atau kebenaran yang mutlak.

Kita sebagai manusia adalah makhluk pencari kebenaran. Salah satu untuk menemukan
suatu kebenaran yaitu melalui agama yang kita anut. Dengan karakteristiknya sendiri
memberikan jawaban atas persoalan asasai manusia; baik tentang alam, manusia,
maupun tentang Tuhan. Kalau ketiga teori kebenaran diatas lebih mengedepankan akal,
budi, rasio, dan reason manusia. Akan tetapi dalam agama yang dikedepankan adalah
wahyu yang bersumber dari Tuhan. Dengan demikian, suatu hal itu dianggap benar
apabila sesuai dengan ajaran agama atau wahyu sebagai penentu kebenaran mutlak.
4
eksistensi dan pengenalan seperangkat
problem-problem baru yang menarik
perhatian beberapa penyelidik

pencapaian pengakuan resmi atau


pengumpulan sejumlah cukup data yang institusional terhadap disiplin batu itu.
akan memungkinkan penggerapan
generalisasi-generalisasi yang cukup luas
lingkupnya untuk menunjukkan ciri-ciri
umum problem-problem yang sedang
diselidiki
Klasifikasi Ilmu

Menurut Al-Farabi Menurut Al-Gazali Menurut Dr.


Muhammad Al-Bahi

Ilmu Ilmu
matematis Syariyyah Ilmu yang
bersumber dari
Tuhan

Ilmu Alam Ilmu Aqliyyah

Ilmu yang bersumber dari


Manusia
Ilmu Ghair
Metafisika
Syariyyah

Ilmu Politik

Yurispendensi
dan teknologi
dialektis
Klasifikasi Ilmu

The Liang Gie Jurgen Habermas

Francis Bacon
Cristian Wolff

Aristoteles

Auguste Comte
Wilhelm Windelband
The Liang
Gie

Jasad Gejala Peristiwa Proses


Ide abstrak Benda fisik
hidup rohani sosial tanda

Ilmu-ilmu Ilmu-ilmu
Ilmu-ilmu fisis Ilmu-ilmu biologi
matematis psikologis

Ilmu-ilmu Ilmu-ilmu
Ilmu-ilmu sosial
linguistik interdisipliner
Cristian
Wolff

Ilmu pengetahuan
Empiris

Matematika
Filsafat
Logika (matematika
murni)

Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan
empiris

Metafisika

Filsafat

Filsafat ilmu pengetahuan


Jurgen Habermas

Ilmu alam dan


Empiris-Analitis Informasi
social empiris

Historis
Jurgen Habermas Humaniora Interpretasi
hermeneutis

Ekonomi,
Sosial-kritis Sosiologi, & Analisis
Politik
Ilmu pengetahuan
ingatan

Ilmu pengetahuan
Francis Bacon Khayal

Ilmu pengetahuan Akal

Anda mungkin juga menyukai