Anda di halaman 1dari 15

Laporan Kasus

Lontara 3 Bagian Neurologi


RSUP. Wahidin Sudirohusodo Makassar

LOW BACK PAIN (LBP)

Oleh:

HASRIANA SARI

Oleh:

GUNAWAN M. SAIFUDDIN

C 121 11 120

CI. INSTITUSI CI. LAHAN

(........................................) (........................................)

PROGRAM PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017
A. PENGKAJIAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)

Nama/RM : Muh. Syahrir / 774650


JenisKelamin : Laki-laki
Umur :
Ruangan : Lontara 3 Bawah Belakang

Data Pengkajian
Tanggal : 26 Mei 2017 S : 36⁰C, P : 20 x/mnt, N :80 x/mnt SaO2 : %
Jam : 10.50 WITA
Cara dengan : TD : 130/90 mmHg
⃝ Jalan kaki ⃝ Kursi roda Cara Ukur ⃝Berdiri ⃝Berbaring ⃝ Duduk
⃝Brankard ⃝ Lainnya :
Datang melalui : TB : cm BB : kg IMT :
⃝UGD ⃝ Poliklinik
⃝ OK ⃝ Lainnya :
Diagnosa Masuk :
Diagnosis Medis :
Keluhan utama : Nyeri pinggang
Riwayat keluhan utama :
Nyeri pinggang sudah dirasakan 6 bulan yang lalu dan memburuk 1 bulan terakhir. Pasien
memiliki riwayat jatuh dari motor
Riwayat Alergi : Ada/ Tidak
⃝ Makanan laut : ⃝ Udara dingin ⃝ Lainnya :
⃝Obat : ⃝ Debu
Penggunaan alat bantu : Ya/ Tidak
⃝ Kacamata/lensakontak ⃝ Alat bantu dengar ⃝ Lainnya :
⃝Gigi palsu ⃝ Kruk/walker/kursiroda
Riwayat Pasien
Riwayat penyakit : Ada/ Tidak
⃝Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes : ⃝ Kanker:
⃝ Penyakit jantung : ⃝Asma : ⃝ Hepatitis : ⃝ Stroke:
⃝ TB : ⃝ Gangguan mental : ⃝ Lainnya : LBP
Riwayat operasi : Ya/tidak
Merokok : Ya/ tidak
Konsumsi alcohol : Ya/tidak
Riwayat Penyakit Keluarga
⃝Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes : ⃝ Kanker:
⃝Penyakit jantung :⃝ Asma ⃝ Hepatitis : ⃝Stroke:
⃝ TB : ⃝ Gangguan mental : ⃝ Lainnya :
Psikososial/Ekonomi
Status pernikahan : ⃝ belum menikah ⃝Menikah ⃝ Janda/duda
Keluarga : ⃝tinggal bersama ⃝ tinggal sendiri
Tempat tinggal : ⃝Rumah ⃝ Panti ⃝ Lainnya :
Pekerjaan : ⃝PNS ⃝Wiraswasta ⃝ Pensiunan ⃝ Lainnya : IRT
Status emosi : ⃝Kooperatif ⃝ Tidak kooperatif
Pengalaman hospitalisasi : Ya/tidak
Keterangan : pernah dirawat di Rumah Sakit DR. Wahidin Sudirohusodo
Sumber informasi :⃝ Pasien ⃝Keluarga ⃝ Lainnya :

Pemeriksaan Fisik (Ceklist pada bagian yang tidak normal)


⃝Gangguan Penglihatan : tidak
MATA, TELINGA,

⃝Gangguan pendengaran : tidak


⃝ Gangguan penciuman : tidak
HIDUNG

⃝Kemerahan : tidak ada ⃝Bengkak:tidak ada ⃝Drainase:tidak ada


⃝Nyeri : tida ada ⃝Lesi: tidak ada
Catatan:
Penglihatan, pendengaran dan penciuman pasien normal

⃝Dispnea ⃝ Takipnea : ⃝ Bradipnea :


⃝Bentuk dada:Skoliosis ⃝ Asimetri:simetris
⃝ Batuk : tidak ada ⃝Sputum-warna : tidak ada
RESPIRASI

⃝Crackles : tidak ada ⃝ Kanan atas/bawah ⃝ Kiri atas/bawah


⃝Wheezing: tidak ada ⃝Kanan atas/bawah ⃝Kiri atas/bawah
⃝ Modulasi O2 : … lpm via…
Catatan :
- Pernapasan: 20x/menit

⃝ Takikardi : ⃝ Iregular: ⃝ Tingling: ⃝ Edema:


⃝ Bradikardi: ⃝ Murmur: ⃝ Mati rasa : ⃝ Nadi tidak teraba:
VASKULAR
KARDIO

Catatan :
- Nadi: 80x/menit
- Akral pasien hangat
- Pasien tampak pucat
- Irama jantung teratur

⃝ Distensi ⃝ Hipoperistaltik :
⃝Anoreksia: ⃝ Diare: ⃝ Inkontinensia:
INTESTINAL

⃝ Rigiditas: ⃝ Hiperperistaltik : ⃝ Disfagia : ⃝ Konstipasi :


GASTRO

⃝ Ostomi:
⃝Diet khusus: ⃝ Intoleransi diit:
Catatan :
- Mukosa pasien lembab

⃝penurunan BB > 10% satu bulan terakhir: ⃝ Dekubitus : Stage 1/2/3/4


⃝perubahan nafsu makan lebih dari 3 hari : ⃝ TPN/PPN/tube feeding
⃝Diare-frekuensi : /hari ⃝Malnutrisi
NUTRISI

Catatan :
-
⃝ Disuria ⃝ Hesitansi ⃝ Nokturia

GENITOURINARI/
⃝Folley⃝ Menopause ⃝ Lendir

GINEKOLOGI
⃝ Frekuensi ⃝ Inkontinensia ⃝ hematuria
⃝ Urostomy ⃝ Kehamilan
Catatan :

⃝ Konfusi ⃝ Sedasi ⃝ Pupil non reaktif


⃝ vertigo ⃝ Tremor ⃝ tidak seimbang
⃝ Koma ⃝letargi ⃝ afasia
NEUROLOGI

⃝ Sakit kepala ⃝ mati rasa ⃝ Paralise


⃝ Semi-koma ⃝ Suara serak ⃝ Seizure
⃝ Tingling ⃝Kelemahan
Catatan :

⃝ Bengkak ⃝ Diaforesis ⃝ Lembab


⃝ prosthesis ⃝ Warnakulit : pucat ⃝teraba hangat
⃝ atrofi/deformitas ⃝ turgor buruk ⃝ teraba dingin
⃝ Drainase :
Gambaran area luka dan jelaskan karakteristik luka (Gambarkan lukanya)
INTEGUMEN

Catatan :
- Mukosa bibir dan konjungtiva klien tampak pucat dan lembab
- Suhu tubuh:36⁰C

Kondisi 1 Sangat
NORTON SCALE (Skin

2 Buruk 3 Sedang 4 Baik 4


Fisik buruk
Risk Assessment)

Kondisi
1 Stupor 2 Konfusi 3 Apatis 4 Sadar 4
mental
1 Ditempa 2 Kursi 3 Jalan 4 Jalan
Aktivitas t tidur roda dengan Sendiri 1
bantuan
1 Tidak 2 Sangat 3 Agak 4 Bebas
Mobilitas
mampu terbatas terbatas bergerak 1
bergerak
1 Inkontin 2 Selalu 3 Kadang- 4 Inkontinen
Inkontinen en urin inkontinen kadang 1
sia dan alvi urin inkontinen
urin
Ket : ⃝< 12 : resiko tinggi decubitus,
⃝12-15 resiko sedang decubitus, Skor 11
⃝16-20 : resiko rendah
Mengendalikan 0. Perlu 1. Kadang perlu 2. Mandiri
rangsang pencahar pencahar 1
BAB
Mengendalikan 0. Pakai 1. Kadang tak 2. Mandiri
rangsang BAK kateter/ terkendali 1
tak
terkendali
Membersihkan diri 0. Butuh 1. Mandiri 0
bantuan
Melepas dan 0. Tergantun 1. Tergantung pada 2. Mandiri
memakai celana, g orang beberapa kegiatan 1
BARTEL INDEX (Function

membersihkan, lain pada


menyiram jamban setiap
al Status Assassment)

kegiatan
Makan 0. Tidak 1. Perlu dibantu 2. Mandiri
mampu memotong 1
makanan
Berubah posisi 0. Tidak 1. Dibantu lebih 2. Dibantu 1
dari berbaring mampu dari 2 orang atau 2 1
keduduk orang
Berpindah/berjalan 0. Tidak 1. Dengan kursi 2. dibantu 1 1
mampu roda orang
Memakai baju 0. tergantung 1. sebagian dibantu 2. mandiri 1
Naik turun tangga 0. tidak 1. sebagian dibantu 2. mandiri 0
mampu
Mandi 0. tergantung 1. mandiri 0
Ket: ⃝ 20 = Mandiri
⃝12-19 = Ketergantungan ringan
⃝ 9-11 = Ketergantungan sedang Total Skor 7
⃝ 5-8 = Ketergantungan berat
⃝ 0-4 = ketergantungan total

Riwayat jatuh 3 Tidak = 0 Ya = 25 0


bulan terakhir
Diagnosis medis Tidak = 0 Ya = 15 0
FALL RISK

skunder> 1
Alat bantu jalan Dibantu orang = 0 Penopang = 15 Furniture = 30 0
Menggunakan Tidak = 0 Ya = 25 25
infus
Cara Bed rest = 0 Lemah = 15 Terganggu = 15
berjalan/berpindah 30
Status mental Orientasi sesuai = 0 Orientasi tidak 0
sesuai = 15
Ket: ⃝ 0-24 : tidak beresiko,
⃝25-50 : resiko rendah, Total Skor 40
⃝> 50 : resiko tinggi

Skala nyeri : 4 ⃝Skala angka ⃝Face scale


Lokasi : Punggung
Onset : Kronis
NYERI

Paliatif :
Kualitas : ditusuk
Medikasi :
Efek nyeri :
⃝ Hubungan relasi ⃝tidur ⃝Nafsu makan
⃝aktivitas ⃝ Emosi ⃝ Lainnya :
Obat Dosis/Rute Tujuan Cara Kerja Obat
Natrium 50 mg/12 jam/oral analgetik Natrium diklofenak
Diclofenat adalah obat golongan
antiinflamasi nonsteroid
yang mempunyai efek
antiinflamasi, analgesik,
dan antipiretik.

Mekanisme kerjanya
adalah dengan
penghambatan sintesa
prostaglandin. Natrium
diklofenak diabsorbsi
secara cepat dan
lengkap setelah
MEDIKASI

pemberian peroral dan


kadar puncak dalam
plasma dicapai dalam 2
- 3 jam. obat ini 99%
terikat pada protein
plasma. metabolisme
sebagian besar terjadi di
dalam hati dan
metebolit-metabolitnya
diekskresikan dalam
urin sebesar 65% dan di
dalam empedu sebesar
35%.
Ketorolac 30 mg/12 jam/IV Anti inflamasi Ketorolac adalah obat
anti inflamasi nonsteroid
(NSAID). Indikasi
penggunaan ketorolac
adalah untuk inflamasi
akut dalam jangka waktu
penggunaan maksimal
selama 5 hari. Pada
kasus ini, ketorolac
digunakan sebagai anti
inflamasi dan efek
analgesik untuk
mengurangi rasa nyeri
yang dirasakan pasien.

Mekanisme kerjanya
ialah Ketorolac
tromethamine
merupakan suatu
analgesik non-narkotik.
Obat ini merupakan obat
antiinflamasi non steroid
yang menunjukkan
aktivitas antipiretik yang
lemah dan anti-
inflamasi. Ketorolac
tromethamine
menghambat sintesis
prostaglandin dan dapat
dianggap sebagai
analgesik yang bekerja
perifer karena tidak
mempunyai efek
terhadap reseptor opiat.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Rentang normal Interpretasi
PH
PCO2
LABORATORIUM
PEMERIKSAAN SO2
PO2
HCO3
BE
APTT
D dimer
B. ANALISA DATA DAN RUMUS DIAGNOSA KEPERAWATAN (NANDA)

Nama Klien / No. RM : Muh. Syahrir / 774650

Diagnosa medis :

Ruang rawat : Lontara 3 belakang

Data focus Analisa Masalah keperawatan


Subjektif
- Pasien mengatakan nyeri
di bagian pinggang. Kaki
terasa kesemutan. Jika
bergerak miring ke kiri
atau ke kanan, mau
bergerak, berjalan, berdiri,
duduk lama, terasa nyeri.
Pasien mengatakan skala
nyeri dalam rentang 4. Spasme otot Nyeri
Objektif :
- Saat observasi pasien tampak
gelisah.
- Tanda-tanda vital:
TD: 130/90 mmHg.
N: 80 x/menit.
- Ekspresi wajah pasien
tampak meringis menahan
sakit.
Subjektif
- Klien mengatakan lemas
seluruh tubuh, sehingga Menurunhnya suplai O2 ke
perlu bantuan untuk jaringan akan menghambat
kekamar mandi, makan metabolisme sehingga ATP Intoleransi aktivitas
dan ganti baju. sebagai bahan bakar juga
Objektif : menurun. Hal ini
- Tampak lelah mengakibatkan kelelahan
- ADL dibantu dan peningkatan kerja
pernafasan sebagai upaya
kompensasi tubuh terhadap
pemenuhan O2

DIAGNOSA KEPERAWATAN (NANDA)

a. Nyeri kronis berhubungan dengan spasme otot


b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan : imobilitas
C. INTERVENSI KEPERAWATAN (NIC NOC)

Nama Klien / No. RM : Muh. Syahrir / 774650

Diagnosa medis :

Ruang rawat : Lontara 3 belakang

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Intoleransi aktivitas NOC : NIC :


berhubungan dengan :  Self Care : ADLs - Observasi adanya pembatasan klien
imobilitas, ketidakseimbangan  Toleransi aktivitas dalam melakukan aktivitas
 Konservasi eneergi - Kaji adanya faktor yang
antara suplai dan kebutuhan
Setelah dilakukan tindakan menyebabkan kelelahan
oksigen. keperawatan selama …. Pasien - Monitor respon kardivaskuler
bertoleransi terhadap aktivitas terhadap aktivitas (takikardi, sesak
Subjektif dengan Kriteria Hasil : nafas, pucat)
 Berpartisipasi dalam aktivitas - Monitor pola tidur dan lamanya
- Klien mngatakan lemas seluruh fisik tanpa disertai
tubuh, sehingga perlu bantuan tidur/istirahat pasien
peningkatan tekanan darah,
untuk kekamar mandi, makan nadi dan RR - Bantu klien untuk mengidentifikasi
dan ganti baju.  Mampu melakukan aktivitas aktivitas yang mampu dilakukan
- Klien mengatakan sesak dan sehari hari (ADLs) secara - Bantu untuk memilih aktivitas
nyeri dada dirasakan setelah mandiri konsisten yang sesuai dengan
beraktivitas  Keseimbangan aktivitas dan kemampuan fisik, psikologi dan
istirahat social
Objektif : - Monitor vital sign
- Bantu untuk mendpatkan alat
- Respon abnormal dari tekanan bantuan aktivitas seperti kursi roda.
darah atau nadi terhadap - Bantu klien untuk membuat jadwal
aktifitas, awalnya nadi pasien latihan diwaktu luang
- Perubahan EKG : aritmia

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Klien / No. RM : Muh. Syahrir / 774650

Diagnosa medis :

Ruang rawat : Lontara 3 belakang

Diagnosa Keperawatan : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan tirah baring atau


imobilisasi
Hari I Hari II Hari III
Tanggal 26 Mei 2017 Tanggal 27 Mei 2017 Tanggal 28 Mei 2017
Jam 07.00-14.00 Jam 07.00 – 14.00 Jam 21.00 – 07.00
 Observasi adanya pembatasan  Observasi adanya  Observasi adanya
klien dalam melakukan pembatasan klien dalam pembatasan klien dalam
aktivitas melakukan aktivitas melakukan aktivitas
Hasil: klien mengalami Hasil: klien sudah mulai Hasil: klien sudah mulai
pembatasan aktivitas karena duduk tetapi sebentar saja duduk agak lebih lama
seluruh tubuh terasa lemah  Kaji adanya faktor yang dari hari kemarin
 Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan  Kaji adanya faktor yang
menyebabkan kelelahan Hasil: klien akan menyebabkan kelelahan
Hasil: klien akan mengalami mengalami kelelahan Hasil: klien akan
kelelahan setelah beraktivitas setelah beraktivitas (ke mengalami kelelahan
(ke kamar mandi) kamar mandi) setelah beraktivitas (ke
 Monitor respon kardivaskuler  Monitor respon kamar mandi)
terhadap aktivitas (takikardi, kardivaskuler terhadap  Monitor respon
sesak nafas, pucat) aktivitas (takikardi, sesak kardivaskuler terhadap
Hasil: pasien tampak sesak nafas, pucat) aktivitas (takikardi,
napas Hasil: sesak pasien sudah sesak nafas, pucat)
 Monitor pola tidur dan mulai hilang, nasal canul Hasil: pasien sudah
lamanya tidur/istirahat pasien yang terpasang sudah tidak sesak
Hasil: pasien tidak bisa tidur dilepas (sesak hilang  Monitor pola tidur dan
 Bantu klien untuk timbul) lamanya tidur/istirahat
mengidentifikasi aktivitas  Monitor pola tidur dan pasien
yang mampu dilakukan lamanya tidur/istirahat Hasil: pasien bisa tidur
Hasil: pasien mengatakan pasien  Bantu klien untuk
tidak ada yang bisa pasien Hasil: pasien sudah bisa mengidentifikasi
selain tidur karena lemas tidur aktivitas yang mampu
 Bantu untuk memilih aktivitas  Bantu klien untuk dilakukan
konsisten yang sesuai dengan mengidentifikasi aktivitas Hasil: pasien
kemampuan fisik, psikologi yang mampu dilakukan mengatakan mampu
dan social Hasil: pasien mengatakan beraktivitas dengan
Hasil: pasien merasa sangat sesekali duduk, kalau menggunakan kursi roda
lemah dan tidak ada aktivitas berbaring sesekali pasien  Bantu untuk memilih
yang dipilih untuk dilakukan mengubah posisi kekanan aktivitas konsisten yang
dank e kiri sesuai dengan
 Bantu untuk memilih kemampuan fisik,
aktivitas konsisten yang psikologi dan social
sesuai dengan Hasil: pasien
kemampuan fisik, mengatakan ingin ke
psikologi dan social luar kamar cari udara
Hasil: pasien ingin keluar segar karena bosan
kamar dengan dikamar dan panas..
menggunakan kursi roda  Monitor vital sign
tapi masih takut karena TD : 130/90 mmHg
sesak dan nyeri dada tiba- P : 26x/menit
tiba muncul Nadi: 74x/menit
Suhu: 36,5oC
 Bantu untuk
mendapatkan alat
bantuan aktivitas seperti
kursi roda.
Hasil: pasien jalan-jalan
dengan menggunakan
kursi roda dari
rumahsakit dan dibantu
oleh anaknya.
 Bantu klien untuk
membuat jadwal latihan
diwaktu luang
Hasil: pasien mulai
menjadwalkan kegiatan
perharinya yaitu pasien
akan ke luar kamar
ketika sore untuk
mencari angin dengan
menggunakan kursi
roda.
E. EVALUASI

Nama Klien / No. RM : Muh. Syahrir / 774650

Diagnosa medis :

Ruang rawat : Lontara 3 belakang

Diagnosa Keperawatan : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan tirah baring atau imobilisasi
Hari I Hari II Hari III
Tanggal 26 Mei 2017 Tanggal 27 Mei 2017 Tanggal 28 Mei 2017
Jam 07.00-14.00 Jam 07.00 – 14.00 Jam 21.00 – 07.00
S : klien mengatakan lemah pada badan ada S : klien mengatakan lemah pada badan S : klien mengatakan lemah pada badan
O: keadaan umum lemah ada, dan sudah bisa duduk meskipun ada, namun lebih baikan dengan
aktivitas dibantu sebagian sebentar kemarin pasien mengatakan, sudah
A : intoleransi aktivitas O: keadaan umum lemah bisa duduk dan ingin keluar kamar
P: aktivitas dibantu sebagian dengan menggunakan kursi roda
- Observasi adanya pembatasan klien A : intoleransi aktivitas (masalah belum O: keadaan umum lemah
dalam melakukan aktivitas teratasi) aktivitas dibantu sebagian
- Kaji adanya faktor yang P: sudah ada keinginan klien untuk
menyebabkan kelelahan - Observasi adanya pembatasan klien beraktivitas
- Monitor pasien akan adanya dalam melakukan aktivitas A : intoleransi aktivitas (masalah teratasi
kelelahan fisik dan emosi secara - Kaji adanya faktor yang sebagian)
berlebihan menyebabkan kelelahan P:
- Monitor respon kardivaskuler - Monitor pasien akan adanya - Observasi adanya pembatasan klien
terhadap aktivitas (takikardi, sesak kelelahan fisik dan emosi secara dalam melakukan aktivitas
nafas, pucat) berlebihan - Kaji adanya faktor yang
- Monitor pola tidur dan lamanya - Monitor respon kardivaskuler menyebabkan kelelahan
tidur/istirahat pasien terhadap aktivitas (takikardi, sesak - Monitor respon kardivaskuler
- Bantu klien untuk mengidentifikasi nafas, pucat) terhadap aktivitas (takikardi, sesak
aktivitas yang mampu dilakukan - Monitor pola tidur dan lamanya nafas, pucat)
- Bantu untuk memilih aktivitas tidur/istirahat pasien - Monitor pola tidur dan lamanya
konsisten yang sesuai dengan - Bantu klien untuk mengidentifikasi tidur/istirahat pasien
kemampuan fisik, psikologi dan aktivitas yang mampu dilakukan - Bantu klien untuk mengidentifikasi
social - Bantu untuk memilih aktivitas aktivitas yang mampu dilakukan
konsisten yang sesuai dengan - Bantu untuk memilih aktivitas
kemampuan fisik, psikologi dan konsisten yang sesuai dengan
social kemampuan fisik, psikologi dan
social
- Monitor vital sign
- Bantu untuk mendpatkan alat
bantuan aktivitas seperti kursi roda.
- Bantu klien untuk membuat jadwal
latihan diwaktu luang
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2013). Nursing
Interventions Classification (NIC). United States of America: Elsevier.

Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2015). Nanda International Nursing Diagnoses:


Defenitions and Classification 2015-2017. Jakarta: EGC.

Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes
Classification (NOC). United States of America: Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai