Anda di halaman 1dari 183

EVALUASI DIRI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


TAHUN 2014

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2014

1
KATA PENGANTAR

Evaluasi adalah awal suatu proses pengembangan dan penjaminan mutu.


Evaluasi diri merupakan suatu kegiatan yang sangat penting sehingga disebut sebagai
saah satu kegiatan utama dalam sektor pendidikan tinggi seperti dikemukakan dalam
Undang Undang No. 25/2000 tentang Program Pembangunan Nasional. Program Studi
Pendidikan Profesi Dokter (PSPPD) Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
menyusun Evaluasi diri tahun 2014 ini dengan tujuan untuk mengevaluasi kemajuan,
pengembangan dan penjaminan mutu.
Evaluasi diri tahun 2014 ini pada dasarnya merupakan gambaran kondisi PSPPD
FK Universitas Syiah Kuala saat ini yang disertai dengan analisis mengenai strength,
weakness, opportunity, dan threat (SWOT) dari masing-masing komponen yang
dievaluasi. Akhir kata, tim penyusun mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
membantu penyusunan dokumen Evaluasi Diri PSPPD tahun 2014. Semoga dapat
bermanfaat bagi pengembangan PSPPD Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.

Darussalam,

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................... 3
RANGKUMAN EKSEKUTIF .................................................................................. 4
SUSUNAN TIM PENYUSUN EVALUASI DIRI
DAN DESKRIPSI TUGASNYA ............................................................................... 6
I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN EVALUASI DIRI ....................... 8
A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi Pencapaiannya ....................... 8
B. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan
Mutu ............................................................................................................... 26
C. Mahasiswa dan Lulusan ................................................................................. 54
D. Sumber Daya Manusia ................................................................................... 77
E. Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik ........................................ 98
F. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi .......................... 135
G. Penelitian, Pelayanan/ Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerja sama ..... 156

II. ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI SECARA KESELURUHAN ............. 174


1. Analisis antarkomponen ................................................................................. 174
2. Stretegi dan Pengembangan ........................................................................... 179
REFERENSI ............................................................................................................... 183

3
RANGKUMAN EKSEKUTIF

Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas


Syiah Kuala (PSPPD FK Unsyiah) didirikan sebagai respon terhadap pemenuhan tenaga
kesehatan, dan stake holder di Propinsi Aceh dan Indonesia pada umumnya, serta telah
menjadi pilihan bagi calon mahasiswa baik dari dalam maupun dari luar Aceh. Visi
PSPPD FK Unsyiah adalah menjadi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter yang
unggul, kompetitif dan inovatif di tingkat nasional serta berwawasan global pada tahun
2025. Visi ini sejalan dengan visi Fakultas Kedokteran dan Visi Universitas Syiah
Kuala. Visi ini juga telah mewarnai upaya pelaksanaan misi dan implementasi program
strategis, dan sangat realistis apabila dikaitkan dengan kondisi kekinian di PSPPD FK
Unsyiah serta pemahaman dan semangat sivitas akademika untuk terus tumbuh dan
berkembang menghadapi tantangan dan peluang nasional dan global. Renstra 2012-
2017 dan Master Plan 2007-2026 PSPPD FK Unsyiah telah menjadi acuan dalam
seluruh aktivitas PSPPD FK Unsyiah.
Pada tahun 2010 Program Studi Pendidikan Profesi Dokter FK Unsyiah telah
mendapatkan akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Berbagai upaya pengembangan
kualitas program studi telah dilakukan. Strategi pengembangan PSPPD FK Unsyiah
dilandasi oleh visi, misi, tujuan dan sasarannya melalui tridharma PT. Berdasarkan hasil
analisis SWOT yang telah dilakukan, maka strategi pengembangan PSPPD FK Unsyiah
ke depan meliputi:
1. Percepatan tercapainya visi, misi, tujuan, dan sasaran
2. Meningkatkan jumlah dosen S3 dan guru besar bagi dosen, peningkatan jumlah
laboran dan teknisi, serta program penguatan keahlian bagi laboran, teknisi, staf
administrasi dan keuangan yang telah ada
3. Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan komputer untuk mendukung
sistem administrasi, pelayanan akademik, dan proses pembelajaran menuju cyber
campus
4. Pengembangan kualitas dan kompetensi lulusan dengan cara peningkatan
persentase kelulusan UKDI CBT dan OSCE Nasional, serta kompetensi yang sesuai
dengan kebutuhan pasar kerja dan stakeholder

4
5. Penerapan dan pemantauan kurikulum secara konsisten dan berkesinambungan
6. Pengembangan proses pembelajaran berbasis kompetensi dan Teknologi Informasi
7. Peningkatan implementasi program kerjasama nasional/internasional
8. Peningkatan jumlah penerima hibah penelitian dan kerjasama penelitian baik skala
nasional maupun internasional
9. Pengembangan penelitian dan pengabdian masyarakat melalui pola mandiri dan
kerjasama secara terprogram, serta terintegrasi dengan universitas
10. Peningkatan jumlah penerima HaKI dan paten
11. Penguatan implementasi sistem monitoring dan evaluasi pembelajaran melalui Unit
QA
12. Pengembangan suasana akademik
13. Peningkatan kesadaran dan budaya kerja sesuai standar penjaminan mutu
14. Pengembangan sumber pendapatan dana melalui aktifitas kerjasama akademik,
penelitian, dan alumni
15. Penguatan implementasi sistem monitoring dan evaluasi program pada tiap unit
kerja
16. Peningkatan publikasi ilmiah nasional maupun internasional
17. Pengembangan dan peningkatan mutu sarana dan prasarana yang mendukung
kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler
18. Pengembangan aspek kemahasiswaan
19. Pengembangan metode sosialisasi tatakelola Program studi secara berkelanjutan
kepada seluruh sivitas akademika

5
SUSUNAN TIM PENYUSUN DAN DESKRIPSI TUGASNYA

Penyusunan evaluasi diri Program Studi Pendidikan Profesi Dokter FK Unsyiah


(PSPPD FK Unsyiah) merupakan upaya untuk melihat pencapaian dalam mewujudkan
visi, misi dan tujuan serta menjadi landasan bagi penyusunan program kerja tahunan
PSPPD FK Unsyiah. Adapun penyusunan evaluasi diri PSPPD FK Unsyiah dilakukan
oleh sebuah tim yang ditunjuk oleh Dekan (Surat Keterangan
No.5756/UN11.1.17/TU/2015), sebagai berikut:

Tabel 1. Tim Penyusun Evaluasi Diri PSPPD FK Unsyiah dan Deskripsi Tugasnya
Nama Jabatan Deskripsi Tugas
Dr. dr. Bakhtiar, M. Kes, SpA Ketua Tim Mengkoordinir tim dan
mempersiapkan:
1. Analisis Profil universitas
2. Eligibilitas, Integritas, Visi, Misi,
dan Tujuan
3. Analisis SWOT
4. Evaluasi Internal dan Eksternal
5. Rangkuman Eksekutif

dr. Rachmad Suhanda, M.Kes Sekretaris Mengumpulkan dan mengevaluasi


Tim data:
1. Administrasi Data
2. Pengelolaan Program

Dr. dr. Taufik Suryadi, SpF Anggota Mengumpulkan dan mengevaluasi


data:
dr. Vivi Keumala Mutiawati, 1. Proses Pembelajaran
M.Kes, SpPK 2. Kurikulum
3. Kemahasiswaan
dr. Marisa, M.Gizi 4. Dosen dan Tenaga Pendukung
5. Sarana dan Prasarana
dr. Nur Wahyuniati, M.Imun 6. Pendanaan
7. Tata Pamong (Governance)
dr. Tita Menawati Liansyah,
8. Suasana Akademik
M.Kes
9. Sistem Informasi
dr. Cynthia Wahyu Asrizal 10. Sistem Jaminan Mutu
11. Lulusan
dr. Wira Winardi, M.Sc 12. Penelitian dan Publikasi
13. Pengabdian pada Masyarakat

6
Agar dapat melaksanakan tugas dengan efektif, maka kegiatan dibagi dalam
beberapa tahap. Adapun tahapan tersebut meliputi persiapan atau tahap orientasi tim.
Pada tahap ini dilakukan serangkaian pertemuan untuk menyamakan persepsi dari
seluruh tim mengenai aspek evaluasi diri yang akan disusun. Setelah itu dilakukan
pengumpulan dan verifikasi data yang disusul dengan diskusi untuk penyusunan analisis
dan evaluasi dari data yang telah diperoleh. Setelah dilakukan analisis maka disusun
draft laporan akhir dan diseminarkan kepada sivitas PSPPD FK Unsyiah untuk
mendapatkan masukan untuk perbaikan. Setelah dilakukan perbaikan, maka dilakukan
diskusi kembali untuk penyusunan analisis dan evaluasi data yang diperoleh. Susunan
draft laporan akhir diseminarkan kembali kepada sivitas PSPPD FK Unsyiah.

7
I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN EVALUASI DIRI

KOMPONEN A.
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

A.1 Rumusan Visi Program Studi


Visi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter FK Unsyiah adalah menjadi Program
Studi Pendidikan Profesi Dokter yang unggul, kompetitif dan inovatif di tingkat
nasional serta berwawasan global pada tahun 2025. Visi ini sejalan dengan visi Fakultas
yaitu menjadi Fakultas Kedokteran yang unggul, kompetitif dan inovatif di tingkat
nasional serta berwawasan global pada tahun 2025.

A.2 Rumusan Misi Program Studi


Untuk mewujudkan visi tersebut, maka disusun misi Program Studi Pendidikan Profesi
Dokter FK Unsyiah, yang juga sesuai dengan misi Fakultas Kedokteran Unsyiah, yaitu:
1. Menyelenggarakan pendidikan kedokteran terpadu dengan menerapkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK).
2. Menyelenggarakan kajian dan penelitian yang inovatif dan bermutu di bidang
kedokteran dan kesehatan untuk menunjang pengembangan pendidikan dan
bermanfaat bagi masyarakat.
3. Melaksanakan berbagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dalam bidang sains
teknologi kedokteran dan sosial humaniora.
4. Menyelenggarakan tata kelola program studi yang baik (Good Faculty Governance)
yang berorientasi pada mutu.
5. Memperkuat dan memperluas jaringan kerjasama institusional baik nasional
maupun internasional dalam rangka pengembangan pendidikan kedokteran dan
kesehatan.

A.3 Rumusan Tujuan Program Studi


Tujuan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter dirumuskan berdasarkan tujuan
Fakultas dan merujuk pada misi program studi, yaitu:
8
1. Menghasilkan lulusan yang profesional dan kompeten yang mampu menghadapi
tantangan di bidang kedokteran.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dalam melakukan kajian dan
penelitian dalam bidang kedokteran dan kesehatan guna meningkatkan kualitas
hidup masyarakat.
3. Menghasilkan lulusan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan dan
mampu mendharmabaktikan berbagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dalam
bidang sains teknologi kedokteran dan sosial humaniora.
4. Menghasilkan lulusan yang berkualitas melalui penyelenggaraan Program Studi
yang bertata kelola baik (Good Faculty Governance).
5. Menghasilkan lulusan yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional
dalam bidang kedokteran dan kesehatan.

A.4 Rumusan Sasaran Program Studi


Dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan Program Studi Pendidikan Dokter FK
Unsyiah, maka ditetapkanlah sasaran sebagai berikut:
A.4.1 Sasaran tujuan strategis 1 (Menghasilkan lulusan yang profesional dan
kompeten yang mampu menghadapi tantangan di bidang kedokteran):
Meningkatnya standar mutu pendidikan pada Program Studi Pendidikan Profesi
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Diukur dengan
terakreditasinya program studi dengan standar nasional tertinggi dan standar
minimal akreditasi Internasional. Target pada tahun 2015 Program Studi Pendidikan
Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala mendapatkan nilai A
untuk re-akreditasi yang dilakukan oleh BAN-PT dan mulai menjajaki untuk proses
akreditasi secara Internasional.
Terselenggaranya kurikulum pendidikan dan sistem evaluasinya yang berbasis
kompetensi dengan muatan lokal, nasional dan internasional yang sesuai dengan
keinginan pasar dan stakeholder.
Meningkatnya kuantitas dan kualitas dosen. Peningkatan kuantitas ditandai dengan
terpenuhinya rasio dosen:mahasiswa proporsional sesuai dengan Standar Pendidikan
Profesi Dokter Indonesia oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI 2012) yaitu
sebanyak 1:10 pada tahap akademik dan 5:1 pada tahap profesi (dengan adanya 1

9
dosen tetap untuk setiap bidang ilmu). Peningkatan kualitas ditandai dengan adanya
peningkatan proporsi strata pendidikan akademik dan atau profesi, serta pengakuan
atas keterampilan kependidikannya (memiliki sertifikat pendidik seperti
AA/Pekerti/Akta V/certicate in medical education/Sertifikat Dosen). Target pada
tahun 2025 telah terpenuhi jumlah dosen tetap yang berpendidikan S3 sebanyak
40%, adanya dosen tetap yang memiliki jabatan guru besar, serta minimal 40%
dosen tetap memiliki sertifikat pendidik.
Meningkatnya mutu proses belajar mengajar. Diukur melalui output lulusan,
diantaranya seperti: indeks prestasi, persentase jumlah lulusan tepat waktu, lama
studi dan kualitas lulusan. Target pada tahun 2025 telah tersedia modul untuk semua
mata kuliah baik pada tahap akademik maupun profesi, pengoptimalan sistem e-
learning dalam metode pengajaran, rata-rata IPK mahasiswa minimal 3, persentase
kelulusan first-taker UKDI CBT dan OSCE > 85%.
Meningkatnya fasilitas (sarana prasarana) penunjang pendidikan. Diukur melalui
ketersediaan dan kelengkapan sarana prasarana seperti pengoptimalan sarana
laboratorium biomedik dasar yang dilengkapi dengan laboran yang memiliki
kualifikasi pendidikan yang relevan pada semua laboratorium, tersedia optimalnya
alat penunjang pendidikan (untuk keterampilan medik) dan pengoptimalan akses
internet baik dalam proses pendidikan maupun dalam sistem pengelolaan
administrasi (dengan target menjadikan FK Unsyiah sebagai cyber campus).
Dihasilkannya lulusan yang memiliki karakteristik:
1. Memiliki sikap belajar seumur hidup (long life learning) yang mampu
mengembangkan potensi dasar sebagai ilmuwan dan tenaga profesional handal di
bidang kesehatan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Diukur dengan
meningkatnya partisipasi lulusan dalam melanjutkan pendidikan baik formal
maupun non formal.
2. Menguasai bahasa asing, minimal Bahasa Inggris. Diukur dengan nilai TOEFL
PBT ≥ 475;
3. Mempunyai budi pekerti luhur, bersikap profesional, beriman dan bertaqwa.
Diukur dengan tidak adanya laporan pelanggaran etika kedokteran yang
dilakukan oleh lulusan FK Unsyiah;

10
A.4.2 Sasaran tujuan strategis 2 (Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi
dalam melakukan kajian dan penelitian dalam bidang kedokteran dan kesehatan guna
meningkatkan kualitas hidup masyarakat):
a. Meningkatnya kuantitas penelitian. Diukur dengan meningkatnya partisipasi dosen
untuk melakukan penelitian serta melibatkan mahasiswa dalam kegiatan penelitian,
dengan jumlah penelitian sebanyak minimal 26 penelitian per tahun. Penelitian
dengan sumber biaya luar negeri sebanyak ≥ 2 penelitian per tahun, sumber biaya
nasional (luar perguruan tinggi) sebanyak ≥ 20 penelitian per tahun, dan sumber
biaya dari perguruan tinggi sendiri ≥ 4 penelitian per tahun. Serta adanya minimal
2 dosen maupun mahasiswa yang memperoleh Hak atas Kekayaan Intelektual
(HaKI) pada tahun 2025.
b. Meningkatnya kuantitas publikasi ilmiah. Diukur dengan meningkatnya jumlah
publikasi ilmiah tingkat internasional sebanyak ≥ 1 publikasi per tahun, tingkat
nasional terakreditasi sebanyak ≥ 5 publikasi per tahun, publikasi artikel ilmiah
tingkat nasional tidak terakreditasi sebanyak ≥ 30 publikasi per tahun.
c. Terakreditasinya Jurnal Kedokteran Syiah Kuala (JKS) secara nasional oleh DIKTI
sebagai sarana publikasi seluruh hasil penelitian dan artikel ilmiah civitas
akademika Unsyiah.
d. Tersedianya laboratorium penelitian terpadu berstandar Internasional yang
dijadikan laboratorium rujukan biomedik.
e. Meningkatnya kerjasama penelitian dengan unsur pemerintah/swasta baik dalam
lingkup Nasional maupun Internasional. Diukur dengan tercapainya kerjasama
penelitian minimal 8 kerjasama penelitian per tahun.

A.4.3 Sasaran tujuan strategis 3 (Menghasilkan lulusan yang memiliki kepedulian


tinggi terhadap lingkungan dan mampu mendharmabaktikan berbagai bentuk
pengabdian kepada masyarakat dalam bidang sains teknologi kedokteran dan sosial
humaniora):
a. Meningkatnya kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen
dan mahasiswa. Target terdapat minimal 50 kegiatan pengabdian kepada
masyarakat per tahun yang dibuktikan dengan sertifikat atau surat keterangan atau
laporan kegiatan.

11
b. Meningkatnya kerjasama pengabdian dengan unsur pemerintah/swasta baik dalam
lingkup Nasional maupun Internasional. Diukur dengan tercapainya kerjasama
pengabdian minimal 3 kerjasama pengabdian per tahun.
c. Dihasilkannya pusat layanan kesehatan secara mandiri untuk masyarakat pada
tahun 2025.

A.4.4 Sasaran tujuan strategis 4 (Menghasilkan lulusan yang berkualitas melalui


penyelenggaraan Program Studi yang bertata kelola baik (Good Faculty Governance):
a. Terwujudnya fungsi manajemen dan kepemimpinan yang efektif, efisien,
transparan, akuntabel dan partisipatif. Diukur melalui tersertifikasinya manajemen
layanan akademik dan manajemen pengendalian mutu akademik berbasis IT
dengan standar ISO 9001:2008. Hal ini sejalan dengan Master Plan Universitas
Syiah Kuala 2007-2026, dimana pada periode II (tahun 2012-2017) fokus utama
pembangunan Universitas Syiah Kuala diarahkan kepada penguatan pelayanan.
Fokus diarahkan kepada upaya peningkatan mutu pendidikan agar relevan dan
berdaya saing melalui optimalisasi pelayanan administrasi dan akademik.
Implementasi pelayanan untuk meningkatkan mutu akademik dicapai melalui
penambahan fasilitas perkuliahan, laboratorium, studio dan fasilitas akademik
lainnya. Pada periode Renstra ini Unsyiah juga dituntut untuk melakukan
penguatan pelayanan penelitian dan pengembangan teknologi menuju Universitas
riset, strategi penguatan pelayanan ini merupakan milestone peralihan fokus atau
penekanan dari pembangunan aspek kuantitas kepada aspek kualitas. Disamping
akses pendidikan yang semakin mudah dan akuntabilitas publik yang semakin
transparan, tema mutu layanan pendidikan ini akan menciptakan masyarakat
berbasis ilmu pengetahuan.
b. Meningkatnya sumber pendanaan dari dalam dan luar negeri serta tersusunnya
laporan keuangan sesuai standar akuntansi yang berlaku bagi program studi yang
mandiri. Targetnya hasil audit Inspektorat Jenderal Dikti dan BPK Wajar Tanpa
Pengecualian.
c. Terselenggaranya pola pengembangan sumber daya manusia yang mengacu pada
reward-punishment yang terukur dengan jujur, objektif dan transparan berdasarkan

12
standar kinerja yang baku. Targetnya hasil evaluasi kinerja dosen dan kinerja
tenaga kependidikan dalam kategori baik.
d. Meningkatnya kesejahteraan intelegensia, emosional dan spiritual mahasiswa.
Diukur dengan meningkatnya Indeks Prestasi Mahasiswa ≥ 3,25 dan kelulusan
tepat waktu pada ≥ 75% mahasiswa, tidak ditemukannya pelanggaran etika dan
norma yang dilakukan oleh mahasiswa.

A.4.5 Sasaran tujuan strategis 5 (Menghasilkan lulusan yang berdaya saing di tingkat
nasional dan internasional dalam bidang kedokteran dan kesehatan):
a. Meningkatnya kuantitas dan mutu pengembangan minat dan bakat mahasiswa.
Diukur dari keaktifan dalam kegiatan dan/atau kompetisi kemahasiswaan tingkat
nasional minimal 10 kali dalam setahun dan tingkat internasional minimal 2 kali
dalam setahun serta minimal terdapat 1 juara tingkat Nasional dan Internasional per
tahun.
b. Terciptanya kerjasama nasional dan internasional yang kuat dan luas dengan
mengoptimalkan networking dan resource sharing untuk pengembangan jejaring
lahan belajar. Target dihasilkannya 2 kerjasama institusi baru (dalam negeri dan
luar negeri) selama 5 tahun.
c. Terciptanya kerjasama nasional dan internasional dalam bidang pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat, termasuk memperoleh donasi dalam
pengembangannya.
d. Terciptanya kerjasama luar negeri dalam rangka pencapaian standar-standar
internasional pendidikan, pengembangan cultural diversity sebagai bagian dari
masyarakat dunia dan pencapaian institusi pendidikan kedokteran yang bertaraf
internasional. Target minimal terdapat 1 kegiatan student exchange per tahun.
e. Terselenggaranya pendidikan kedokteran lanjutan baik dalam jenjang program S2
maupun program pendidikan dokter spesialis, dengan menjadikan Program Studi
Pendidikan Profesi Dokter FK Unsyiah sebagai dasar penyelenggaraan. Diukur
melalui berdirinya 4 Program studi S2 dan 19 program PPDS-I.

A.5 Rumusan Strategi Pencapaian Tujuan Program Studi


Untuk mencapai sasaran tersebut, disusun strategi pencapaian sebagai berikut:

13
A.5.1 Strategi Pencapaian Tujuan Strategis 1
1. Merintis upaya pencapaian standarisasi internasional pendidikan dalam rangka
mewujudkan Visi Misi Program studi melalui kerjasama dan benchmarking
dengan institusi pendidikan luar negeri.
2. Meningkatkan kemampuan akademik dan keterampilan kependidikan dosen
dengan melakukan pengiriman staf pengajar (dosen tetap dan tidak tetap) untuk
melanjutkan pendidikan S2, S3 maupun spesialis.
3. Melakukan pengiriman staf pengajar (dosen tetap dan tidak tetap) untuk mengikuti
degree dan non-degree training baik pada level Nasional maupun Internasional.
4. Melakukan rekrutmen berkala tenaga pengajar (tetap dan tidak tetap).
5. Melakukan pelatihan skill mengajar (baik kegiatan perkuliahan/tutorial maupun
keterampilan klinik) bagi tenaga pengajar Program Studi Pendidikan Profesi
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.
6. Mendorong tenaga pengajar Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala untuk mendapatkan sertifikat pendidikan
(AA/Pekerti/AKTA V/Serdos/dan lain-lain).
7. Melakukan evaluasi berkala terhadap proses akademik dan pelayanan di Program
Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.
8. Melakukan tindak lanjut secara cepat, tepat, dan cermat atas hasil evaluasi
akademik dan pelayanan.
9. Melakukan lokakarya peningkatan kapasistas pengelola unit pelaksana pendidikan
dan tindak lanjut hasil lokakarya tersebut.
10. Memperkuat peran dan optimalisasi kinerja unit pelaksana pendidikan di Program
Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
secara sinergis (unit PBL, Skill lab, TPS, MEU, Assessment, Quality Assurance,
sumber belajar, OSCE Center, CBT, Pengembangan jejaring).
11. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan akademik dan pelayanan secara rutin
dan berkala, yang dilakukan oleh unit pelaksanana pendidikan dengan pengawasan
dan koordinasi Pembantu Dekan I.
12. Melakukan monitoring dan evaluasi lulusan oleh Sub Bagian Pendidikan,
kepatuhan mengikuti AIMA dan Evaluasi diri setiap tahunnya.

14
13. Memperkuat peran dan fungi unit penjaminan mutu (Quality Assurance), Program
Studi Pendidikan Profesi Dokter FK Unsyiah.
14. Mengikuti audit internal mutu akademik (AIMA) yang dilakukan oleh Universitas
Syiah Kuala setiap tahunnya.
15. Melakukan pembuatan dan update modul pembelajaran secara berkala setiap
tahun.
16. Menyelenggarakan bimbingan UKDI dan Try Out secara berkala.
17. Menyelenggarakan ujian metode CBT dan OSCE pada setiap stase kepaniteraan.
18. Mencarikan dan mengalokasikan dana beasiswa untuk mahasiswa.
19. Menyelenggarakan program bimbingan budi pekerti lewat berbagai jenis kegiatan
mahasiwa.
20. Melakukan optimalisasi ICT (information, communication and technology) via
internet dan intranet.
21. Optimalisasi penggunaan e-learning dengan menyelenggarakan pelatihan
penggunaan e-learning secara berkala bagi mahasiswa dan dosen..
22. Melakukan pemeliharaan sarana prasana secara rutin.

A.5.2 Strategi Pencapaian Tujuan Strategis 2


1. Melakukan lokakarya metodelogi penelitian secara reguler.
2. Mengupayakan penambahan dan sosialisasi sumber dana penelitian untuk
meningkatkan minat riset bagi dosen dan mahasiswa.
3. Membentuk core facility (laboratorium penelitian terpadu) riset biomedik yang
berstandar Internasional.
4. Melakukan penambahan jumlah laboran yang memiliki kualifikasi pendidikan
yang sesuai dengan penempatan laboratorium.
5. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga penelitian nasional dan Internasional.
6. Mengupayakan agar Jurnal Kedokteran Syiah Kuala (JKS) terakreditasi secara
Nasional.
A.5.3 Strategi Pencapaian Tujuan Strategis 3
1. Mengupayakan penambahan sumber dana serta sosialisasi dana pengabdian untuk
meningkatkan minat kegiatan pengabdian kepada masyarakat bagi dosen dan
mahasiswa.

15
2. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga nasional dan Internasional untuk
melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
3. Mendirikan pusat layanan kesehatan mandiri yang dikelola oleh FK Unsyiah.
4. Mengoptimalkan program desa binaan kesehatan yang telah ada.

A.5.4 Strategi Pencapaian Tujuan Strategis 4


1. Meningkatkan fungsi manajemen dan kepemimpinan yang efektif dilakukan
dengan pemangkasan birokrasi dan perumusan standar operasi (SOP/Panduan
Operasional Baku) untuk mengukur akuntabilitas kinerja unit-unit kerja di
lingkungan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala.
2. Meningkatkan sumber daya manusia melalui pola rekrutmen, pembinaan karir dan
penilaian kinerja berbasis keahlian.
3. Pengoptimalan pemanfaatan teknologi informasi khususnya untuk memperbaiki
administrasi akademik melalui pengembangan sistem administrasi akademik dan
sistem database dosen.
4. Meningkatkan kemampuan penalaran dan kemampuan belajar mahasiswa dengan
mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler untuk meningkatkan keterampilan
intelektual berbasis soft skill.
5. Memberikan dan mendukung berbagai pelatihan jenis keterampilan hidup (life
skill) yang diperlukan untuk meningkatkan kesiapan alumni memasuki dunia
kerja.
6. Melakukan studi banding mengenai pengelolaan dana program studi ke berbagai
Fakultas Kedokteran lain.
7. Meningkatkan kemampuan memperoleh dana dari dalam dan luar negeri yang
disertai dengan pengembangan kemampuan pengelolaan dana secara akuntabel.

A.5.5 Strategi Pencapaian Tujuan Strategis 5


1. Mengembangkan Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan berstandar Internasional
melalui kerjasama Regional/Internasional.
2. Meningkatkan kerjasama dan networking untuk pengembangan pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat termasuk dalam memperoleh donasi.

16
3. Mendorong dan mendukung kegiatan pengembangan minat dan bakat mahasiswa.

Agar penghayatan, pemahaman dan implementasi visi, misi, tujuan dan sasaran
pengembangan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala berjalan cepat dan terarah, maka pimpinan Fakultas melakukan
sosialisasi Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Program Studi secara sistematis, terukur dan
berkesinambungan pada seluruh unit pelaksana yang ada, baik internal maupun
eksternal. Hal ini telah memberikan dampak yang sangat positif dimana Visi dan Misi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala telah dipahami dengan
baik oleh seluruh sivitas akademika dan tenaga kependidikan.
Sosialisasi dilakukan mulai dari pemangku kebijakan, pelaksana program,
dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, dan stakeholders dalam bentuk:
1. Penyebarluasan dokumen dan sub-bagian dokumen baik dalam bentuk hardcopy
maupun dalam bentuk softcopy.
2. Rapat, pertemuan, diskusi dan workshop rutin internal.
3. Rapat kerja tahunan Program Studi dan Fakultas.
4. Dicantumkan dalam buku pedoman pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas
Syiah Kuala yang diterbitkan setiap tahun dan diberikan kepada mahasiswa, staf
pengajar (dosen) dan tenaga kependidikan.
5. Dicantumkan dalam acara sumpah dan pelepasan lulusan.
6. Dicantumkan dalam kuesioner survey akademik dan pelayanan serta tracer study.
7. Brosur penerimaan mahasiswa baru.
8. Penjelasan via ceramah langsung kepada setiap angkatan mahasiswa baru dan yang
melibatkan orang tua mahasiswa.
9. Disosialisasikan kepada mahasiswa pada saat kegiatan mahasiswa.
10. Disampaikan saat menjamu tamu yang berkunjung ke FK Unsyiah
11. Spanduk atau banner yang dipasang di tempat-tempat strategis di lingkungan
Fakultas Kedokteran Unsyiah agar dapat dengan mudah dibaca oleh mahasiswa,
dosen, tenaga kependidikan dan tamu.
12. Dimuat dalam website resmi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
(www.fk.unsyiah.ac.id) dan Link Alumni FK Unsyiah via media sosial

17
(https://www.facebook.com/pages/Ikatan-Alumni-FK-Unsyiah-
IAKU/259396930764310?ref=ts&fref=ts)

Melalui berbagai media sosialisasi yang telah dijabarkan di atas, pemahaman


sivitas akademika Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran
Unsyiah mengenai visi dan misi prodi secara bertahap semakin menyeluruh dan
membaik. Proses sosialisasi dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan untuk
memastikan agar visi dan misi dapat dipahami oleh seluruh sivitas akademika. Hasil
dari perjuangan panjang sosialisasi ini dapat terlihat bahwa saat ini sivitas akademika
telah memiliki tingkat pemahaman yang baik terhadap visi dan misi program studi.
Pemahaman tentang Visi dan Misi program studi telah tercermin pada perilaku para
sivitas akademika, diantaranya yaitu: adanya keterpaduan dan keselarasan program dan
kegiatan di semua unit kerja yang mendukung terwujudnya visi misi program studi
yang dipandu melalui sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran
(SP4) Fakultas; para dosen sudah mulai melakukan perubahan pada materi presentasi
perkuliahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris; para dosen semakin aktif
melakukan kerjasama dengan dunia Internasional; minat publikasi ilmiah nasional dan
Internasional meningkat; bertambahnya kualitas dan kuantitas kegiatan pengabdian
masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa; serta prestasi akademik dan
non-akademik mahasiswa yang semakin meningkat.

18
A.6 Analisis keterkaitan antara visi, misi tujuan dan sasaran
Visi merupakan nilai yang menjiwai misi. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai dari misi, sedangkan sasaran adalah upaya dalam
mewujudkan visi dan misi. Dari hasil analisis, terlihat bahwa visi, misi, tujuan dan sasaran PSPPD FK Unsyiah sejalan satu sama lain, dan
dapat terukur dengan jelas.
Tabel A.1 Keterkaitan antara visi. Misi, tujuan dan sasaran PSPPD FK Unsyiah
Visi Misi Tujuan Sasaran
Menjadi Menyelengga Menghasilka Meningkatnya standar mutu pendidikan pada Program Studi Pendidikan Profesi
Program Studi rakan n lulusan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Diukur dengan
Pendidikan pendidikan yang terakreditasinya program studi dengan standar nasional tertinggi dan standar minimal
Profesi Dokter kedokteran profesional akreditasi Internasional. Target pada tahun 2015 Program Studi Pendidikan Profesi
yang unggul, terpadu dan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala mendapatkan nilai A untuk re-
kompetitif dan dengan kompeten akreditasi yang dilakukan oleh BAN-PT dan mulai menjajaki untuk proses akreditasi
inovatif di menerapkan yang mampu secara Internasional.
tingkat Kurikulum menghadapi Terselenggaranya kurikulum pendidikan dan sistem evaluasinya yang berbasis
nasional serta Berbasis tantangan di kompetensi dengan muatan lokal, nasional dan internasional yang sesuai dengan
berwawasan Kompetensi bidang keinginan pasar dan stakeholder.
global pada (KBK). kedokteran. Meningkatnya kuantitas dan kualitas dosen. Peningkatan kuantitas ditandai dengan
tahun 2025 terpenuhinya rasio dosen:mahasiswa proporsional sesuai dengan Standar Pendidikan
Profesi Dokter Indonesia oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI 2012) yaitu
sebanyak 1:10 pada tahap akademik dan 5:1 pada tahap profesi (dengan adanya 1
dosen tetap untuk setiap bidang ilmu). Peningkatan kualitas ditandai dengan adanya
peningkatan proporsi strata pendidikan akademik dan atau profesi, serta pengakuan
atas keterampilan kependidikannya (memiliki sertifikat pendidik seperti
AA/Pekerti/Akta V/certicate in medical education/Sertifikat Dosen). Target pada
tahun 2025 telah terpenuhi jumlah dosen tetap yang berpendidikan S3 sebanyak 40%,
adanya dosen tetap yang memiliki jabatan guru besar, serta minimal 40% dosen tetap
memiliki sertifikat pendidik.
Meningkatnya mutu proses belajar mengajar. Diukur melalui output lulusan,
19
diantaranya seperti: indeks prestasi, persentase jumlah lulusan tepat waktu, lama studi
dan kualitas lulusan. Target pada tahun 2025 telah tersedia modul untuk semua mata
kuliah baik pada tahap akademik maupun profesi, pengoptimalan sistem e-learning
dalam metode pengajaran, rata-rata IPK mahasiswa minimal 3, persentase kelulusan
first-taker UKDI CBT dan OSCE > 85%.
Meningkatnya fasilitas (sarana prasarana) penunjang pendidikan. Diukur melalui
ketersediaan dan kelengkapan sarana prasarana seperti pengoptimalan sarana
laboratorium biomedik dasar yang dilengkapi dengan laboran yang memiliki
kualifikasi pendidikan yang relevan pada semua laboratorium, tersedia optimalnya
alat penunjang pendidikan (untuk keterampilan medik) dan pengoptimalan akses
internet baik dalam proses pendidikan maupun dalam sistem pengelolaan
administrasi (dengan target menjadikan FK Unsyiah sebagai cyber campus).
Dihasilkannya lulusan yang memiliki karakteristik:
4. Memiliki sikap belajar seumur hidup (long life learning) yang mampu
mengembangkan potensi dasar sebagai ilmuwan dan tenaga profesional handal di
bidang kesehatan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Diukur dengan
meningkatnya partisipasi lulusan dalam melanjutkan pendidikan baik formal
maupun non formal.
5. Menguasai bahasa asing, minimal Bahasa Inggris. Diukur dengan nilai TOEFL
PBT ≥ 475;
6. Mempunyai budi pekerti luhur, bersikap profesional, beriman dan bertaqwa.
Diukur dengan tidak adanya laporan pelanggaran etika kedokteran yang
dilakukan oleh lulusan FK Unsyiah
Menyelengga Menghasilka Meningkatnya kuantitas penelitian. Diukur dengan meningkatnya partisipasi dosen
rakan kajian n lulusan untuk melakukan penelitian serta melibatkan mahasiswa dalam kegiatan penelitian,
dan yang dengan jumlah penelitian sebanyak minimal 26 penelitian per tahun. Penelitian
penelitian memiliki dengan sumber biaya luar negeri sebanyak ≥ 2 penelitian per tahun, sumber biaya
yang inovatif kompetensi nasional (luar perguruan tinggi) sebanyak ≥ 20 penelitian per tahun, dan sumber
dan bermutu dalam biaya dari perguruan tinggi sendiri ≥ 4 penelitian per tahun. Serta adanya minimal 2
20
di bidang melakukan dosen maupun mahasiswa yang memperoleh Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI)
kedokteran kajian dan pada tahun 2025.
dan penelitian Meningkatnya kuantitas publikasi ilmiah. Diukur dengan meningkatnya jumlah
kesehatan dalam bidang publikasi ilmiah tingkat internasional sebanyak ≥ 1 publikasi per tahun, tingkat
untuk kedokteran nasional terakreditasi sebanyak ≥ 5 publikasi per tahun, publikasi artikel ilmiah
menunjang dan tingkat nasional tidak terakreditasi sebanyak ≥ 30 publikasi per tahun.
pengembanga kesehatan Terakreditasinya Jurnal Kedokteran Syiah Kuala (JKS) secara nasional oleh DIKTI
n pendidikan guna sebagai sarana publikasi seluruh hasil penelitian dan artikel ilmiah civitas akademika
dan meningkatka Unsyiah.
bermanfaat n kualitas Tersedianya laboratorium penelitian terpadu berstandar Internasional yang dijadikan
bagi hidup laboratorium rujukan biomedik.
masyarakat. masyarakat Meningkatnya kerja sama penelitian dengan unsur pemerintah/swasta baik dalam
lingkup Nasional maupun Internasional. Diukur dengan tercapainya kerja sama
penelitian minimal 8 kerja sama penelitian per tahun.
Melaksanaka Menghasilka Meningkatnya kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen
n berbagai n lulusan dan mahasiswa. Target terdapat minimal 50 kegiatan pengabdian kepada masyarakat
bentuk yang per tahun yang dibuktikan dengan sertifikat atau surat keterangan atau laporan
pengabdian memiliki kegiatan.
kepada kepedulian Meningkatnya kerja sama pengabdian dengan unsur pemerintah/swasta baik dalam
masyarakat tinggi lingkup Nasional maupun Internasional. Diukur dengan tercapainya kerja sama
dalam bidang terhadap pengabdian minimal 3 kerja sama pengabdian per tahun.
sains lingkungan Dihasilkannya pusat layanan kesehatan secara mandiri untuk masyarakat pada tahun
teknologi dan mampu 2025.
kedokteran mendharmab
dan sosial aktikan
humaniora. berbagai
bentuk
pengabdian
kepada
masyarakat
21
dalam bidang
sains
teknologi
kedokteran
dan sosial
humaniora.
Menyelengga Menghasilka Terwujudnya fungsi manajemen dan kepemimpinan yang efektif, efisien, transparan,
rakan tata n lulusan akuntabel dan partisipatif. Diukur melalui tersertifikasinya manajemen layanan
kelola yang akademik dan manajemen pengendalian mutu akademik berbasis IT dengan standar
program studi berkualitas ISO 9001:2008. Hal ini sejalan dengan Master Plan Universitas Syiah Kuala 2007-
yang baik melalui 2026, dimana pada periode II (tahun 2012-2017) fokus utama pembangunan
(Good penyelenggar Universitas Syiah Kuala diarahkan kepada penguatan pelayanan. Fokus diarahkan
Faculty aan Program kepada upaya peningkatan mutu pendidikan agar relevan dan berdaya saing melalui
Governance) Studi yang optimalisasi pelayanan administrasi dan akademik. Implementasi pelayanan untuk
yang bertata kelola meningkatkan mutu akademik dicapai melalui penambahan fasilitas perkuliahan,
berorientasi baik (Good laboratorium, studio dan fasilitas akademik lainnya. Pada periode Renstra ini Unsyiah
pada mutu. Faculty juga dituntut untuk melakukan penguatan pelayanan penelitian dan pengembangan
Governance). teknologi menuju Universitas riset, strategi penguatan pelayanan ini merupakan
milestone peralihan fokus atau penekanan dari pembangunan aspek kuantitas kepada
aspek kualitas. Disamping akses pendidikan yang semakin mudah dan akuntabilitas
publik yang semakin transparan, tema mutu layanan pendidikan ini akan menciptakan
masyarakat berbasis ilmu pengetahuan.
Meningkatnya sumber pendanaan dari dalam dan luar negeri serta tersusunnya
laporan keuangan sesuai standar akuntansi yang berlaku bagi program studi yang
mandiri. Targetnya hasil audit Inspektorat Jenderal Dikti dan BPK Wajar Tanpa
Pengecualian.
Terselenggaranya pola pengembangan sumber daya manusia yang mengacu pada
reward-punishment yang terukur dengan jujur, objektif dan transparan berdasarkan
standar kinerja yang baku. Targetnya hasil evaluasi kinerja dosen dan kinerja tenaga
22
kependidikan dalam kategori baik.
Meningkatnya kesejahteraan intelegensia, emosional dan spiritual mahasiswa. Diukur
dengan meningkatnya Indeks Prestasi Mahasiswa ≥ 3,25 dan kelulusan tepat waktu
pada ≥ 75% mahasiswa, tidak ditemukannya pelanggaran etika dan norma yang
dilakukan oleh mahasiswa.
Memperkuat Menghasilka Meningkatnya kuantitas dan mutu pengembangan minat dan bakat mahasiswa.
dan n lulusan Diukur dari keaktifan dalam kegiatan dan/atau kompetisi kemahasiswaan tingkat
memperluas yang berdaya nasional minimal 10 kali dalam setahun dan tingkat internasional minimal 2 kali
jaringan saing di dalam setahun serta minimal terdapat 1 juara tingkat Nasional dan Internasional per
kerjasama tingkat tahun.
institusional nasional dan Terciptanya kerja sama nasional dan internasional yang kuat dan luas dengan
baik nasional internasional mengoptimalkan networking dan resource sharing untuk pengembangan jejaring
maupun dalam bidang lahan belajar. Target dihasilkannya 2 kerja sama institusi baru (dalam negeri dan luar
internasional kedokteran negeri) selama 5 tahun.
dalam rangka dan Terciptanya kerja sama nasional dan internasional dalam bidang pendidikan,
pengembanga kesehatan. penelitian dan pengabdian masyarakat, termasuk memperoleh donasi dalam
n pendidikan pengembangannya.
kedokteran Terciptanya kerja sama luar negeri dalam rangka pencapaian standar-standar
dan internasional pendidikan, pengembangan cultural diversity sebagai bagian dari
kesehatan masyarakat dunia dan pencapaian institusi pendidikan kedokteran yang bertaraf
internasional. Target minimal terdapat 1 kegiatan student exchange per tahun.
Terselenggaranya pendidikan kedokteran lanjutan baik dalam jenjang program S2
maupun program pendidikan dokter spesialis, dengan menjadikan Program Studi
Pendidikan Profesi Dokter FK Unsyiah sebagai dasar penyelenggaraan. Diukur
melalui berdirinya 4 Program studi S2 dan 19 program PPDS-I.
23
Tabel A.2. Rangkuman Analisis SWOT Komponen Visi, misi, tujuan dan sasaran.
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
1. PSPPD memiliki 1. Implementasi 1. PSPPD berada 1. Penyesuaian visi,
visi, misi dan visi, misi dan dilokasi dengan misi dan tujuan
tujuan disusun tujuan PSPPD akses yang program studi
berdasarkan yang sesuai perkembangan terhadap harapan
komitmen dengan yang pesat di pengguna lulusan
pimpinan dan universitas tingkat global. dan
sivitas akademika masih terkesan 2. Kebijakan perkembangan
2. Visi, misi, tujuan, lambat pada DIKTI tentang ilmu kedokteran.
dan sasaran beberapa otonomi 2. Kurikulum
bersifat elemen, program studi pendidikan
komprehensif dan disebabkan etos sangat kedokteran yang
realistis, saling kerja beberapa mendukung berkembang
berhubungan satu elemen yang implementasi pesat dan cepat
sama lain serta masih kurang. visi dan misi. 3. Kuantitas PSPPD
dapat menyatukan 3. Kebutuhan lain di Aceh yang
setiap proses dokter yang semakin tinggi.
kegiatan yang berkompetensi
dilaksanakan. tinggi dan
3. Berada di bawah perkembangan
naungan yang pesat
universitas yang pada tatanan
telah terakreditasi global.
A oleh BAN-PT 4. Terbukanya
4. Strategi peluang
pencapaian visi, kerjasama dari
misi tujuan dan institusi dalam
sasaran PSPPD dan luar negeri
jelas dan terukur.
5. Pernah
terakreditasi oleh
BAN-PT dengan
akreditasi B.
6. Pencapaian visi,
misi, dan tujuan
didukung oleh
sumber daya yang
optimal.

24
KOMPONEN B
TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN
PENJAMINAN MUTU

B.1 Personil Beserta Fungsi dan Tugas Pokoknya


Universitas Syiah Kuala merupakan perguruan tinggi negeri yang diselenggarakan
di bawah pembinaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
dimana saat ini dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan tinggi,
Universitas Syiah Kuala memiliki dukungan sumberdaya manusia yang relatif baik dari
sebelumnya. Dalam menjalankan fungsi dan tugas pokoknya, Universitas Syiah Kuala
mengacu pada statuta yang berlaku saat ini yaitu Statuta Universitas Syiah Kuala
berdasarkan SK Mendiknas RI No: 201/O/2002. Pada pasal 53 dalam statuta tersebut
disebutkan bahwa pelaksana akademik di Universitas Syiah Kuala terdiri dari Fakultas,
Program Pasca Sarjana, dan Lembaga. Fakultas adalah unsur pelaksana akademik
Universitas Syiah Kuala yang melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan
pendidikan akademik dan atau profesional dalam satu atau seperangkat cabang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian. Organisasi Fakultas di Universitas Syiah
Kuala terdiri atas: a) senat fakultas; b) pimpinan fakultas; c) jurusan dan program studi
d) pelaksana administrasi. Fakultas Kedokteran merupakan salah satu Fakultas di
Universitas Syiah Kuala, yang dalam melaksanakan tata kelola organisasi, merujuk pada
statuta. Secara keseluruhan, struktur organisasi FK Unsyiah tercantum pada gambar
B.1. Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala saat ini memiliki lima program studi
yaitu: 1) Program Studi Pendidikan Profesi Dokter, 2) Program Studi Pendidikan
Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam, 3) Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-
I Ilmu Bedah, 4) Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Kebidanan dan
Penyakit Kandungan, dan 5) Program Studi Psikologi.
Program Studi Pendidikan Profesi Dokter FK Unsyiah melaksanakan fungsi
sebagai penyusun rencana, pemberi petunjuk, mengkoordinasikan dan mengevaluasikan
pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan dan dosen di lingkungan program studi serta
merumuskan kebijakan teknis dan memonitor pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan dan
dosen berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran tugas.

25
Untuk menjalankan fungsinya, PSPPD FK Unsyiah bertanggung jawab kepada Dekan
FK Unsyiah. Dalam rangka menyelenggarakan kegiatan akademik, PSPPD FK Unsyiah
memiliki sub organisasi di bawahnya, yang terdiri atas beberapa bagian dan unit.
Bagian yang ada di PSPPD FK Unsyiah berjumlah 26 bagian seperti yang tertera pada
gambar B.1, setiap bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian. Selain itu, pada
PSPPD FK Unsyiah juga terdapat unit kerja. Unit-unit kerja ini berkoordinasi di bawah
Medical Education Unit (MEU). Unit ini juga berkoordinasi dengan OSCE Center, Unit
CBT UKDI, dan Unit Ruang Baca.

26
Gambar B.1 Struktur Organisasi Fakultas Kedoktean Unsyiah

Adapun fungsi unit kerja di PSPPD FK Unsyiah adalah seperti yang tertera pada
tabel di bawah ini.
Tabel B.1. Tugas pokok dan fungsi unit kerja di Fakultas Kedokteran Unsyiah
No. Nama Unit di Fakultas Tugas pokok dan fungsi
1. Dekan Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga
kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan
administrasi fakultas, dan bertanggung jawab kepada
Rektor.
2. Pembantu Dekan I Membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
3. Pembantu Dekan II Membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan
kegiatan di bidang keuangan dan administrasi umum
4. Pembantu Dekan III Membantu Dekan dalam pelaksanaan kegiatan di
bidang pembinaan serta layanan kesejahteraan
mahasiswa.
5. Pembantu Dekan IV Membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan
kegiatan di bidang kerjasama

27
6. Senat Fakultas Senat Fakultas melaksanakan fungsi sebagai badan
normatif dan perwakilan tertinggi di lingkungan
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.
7. Bagian tata usaha Melaksanakan administrasi umum, perlengkapan,
keuangan, kepegawaian, dan pendidikan di fakultas.
8. Subbag pendidikan Melaksanakan fungsi sebagai pelaksana urusan
administrasi pendidikan.
9. Subbag umum dan Melaksanakan fungsi sebagai pelaksana urusan tata
perlengkapan usaha, rumah tangga, dan perlengkapan
10. Subbag keuangan dan Melakukan administrasi keuangan dan kepegawaian
kepegawaian
11. Subbag kemahasiswaan dan Melakukan administrasi kemahasiswaan dan alumni
alumni
12. Tim SP4 (Sistem Penyusunan Menyusun dan merencanakan program kerja seluruh
Perencanaan Program dan unit di Fakultas beserta penganggaran yang
Penganggaran) dibutuhkan
13. CHSM (Center for Health Menyelenggarakan workshop/seminar/training di
Service Management) bidang kedokteran dan kesehatan, menyelenggarakan
penelitian di bidang kedokteran dan kesehatan
14. Unit pelayanan konseling dan Melaksanakan bimbingan konseling bagi mahasiswa
psikologi terpadu (UPKPT) yang mengalami masalah akademik dan non
akademik
15. Ikatan Alumni Kedokteran Melaksanakan fungsi sebagai wadah alumni FK
Unsyiah (IAKU) Unsyiah, melakukan pendataan alumni,
menyelenggarakan musyawarah alumni dan
mengkoordinir kegiatan alumni
16. Unit kerjasama RS Jejaring Melaksanakan kegiatan dan pengembangan
pendidikan kerjasama dengan Rumah Sakit jejaring pendidikan
17. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Pelaksana penerbitan jurnal di lingkungan Fakultas
(JKS) Kedokteran Unsyiah.
18. Program studi: Program Studi melaksanakan fungsi sebagai
1. Pendidikan Profesi Dokter penyusun rencana, pemberi petunjuk,
2. Pendidikan Dokter mengkoordinasikan dan mengevaluasikan
Spesialis-I Ilmu Penyakit pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan dan dosen di
Dalam lingkungan program studi serta merumuskan
3. Pendidikan Dokter kebijakan teknis dan memonitor pelaksanaan
Spesialis-I Ilmu Bedah kegiatan kemahasiswaan dan dosen berdasarkan
4. Pendidikan Dokter peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
Spesialis-I Ilmu Kebidanan kelancaran tugas.
dan penyakit kandungan
5. Psikologi
19. Bagian/departemen Melaksanakan pendidikan, akademik dan/atau
professional dalam sebagian atau satu cabang ilmu
pengetahuan teknologi.
20. Unit ruang baca Menyediakan dan mengolah bahan pustaka,
memberikan layanan dan pendayagunaan bahan
pustaka, memelihara bahan pustaka, melakukan
layanan referensi, melakukan urusan tata usaha
perpustakaan
21. OSCE Center Menyelenggarakan kegiatan OSCE Nasional,
menyelenggarakan bimbingan dan try out OSCE,
sebagai unit pendukung pelaksanaan kegiatan skills
lab
22. Unit CBT UKDI Menyelenggarakan kegiatan CBT UKDI,
menyelenggarakan bimbingan dan try out UKDI
23. Medical Education Unit (MEU) Perencanaan dan penjadwalan waktu pelaksanaan
Tutorial & Skill lab, Penjadwalan Tutor, Penjadwalan

28
Instruktur, Penjadwalan Observer OSCE,
Penyelenggaraan basic TOT-TOI (training of trainer-
training of instructure), Penyelenggaraan advance
TOT-TOI, Penyelenggaraan TOT Skill, Verifikasi
pra pleno buku blok, Verifikasi buku blok pra cetak,
Pencetakan buku blok untuk tutor dan mahasiswa,
Pencetakan buku skills untuk tutor dan mahasiswa,
Koordinasi dengan unit lainnya pada saat
pelaksanaan kegiatan akademik, Melakukan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan kurikulum
24. Unit kurikulum Mengawal implementasi kurikulum pada setiap blok,
melakukan evaluasi kurikulum secara berkala.
25. Unit PBL Menyelenggarakan seluruh kegiatan tutorial
mahasiswa (tutorial, kuliah, praktikum, hospital visit,
community visit, patient encounter),
26. Unit Skills lab Menyelenggarakan seluruh kegiatan praktikum
keterampilan medik (skills lab, kuliah introduksi,
OSCE)
27. Unit Assessment Menyelenggarakan ujian blok (mengumpulkan soal,
review soal, pengetikan dan pelaksanaan ujian),
mengeluarkan nilai akhir mahasiswa, melakukan
analisis kesukaran soal.
28. Unit Quality assurance Melakukan monitoring kegiatan tutorial, skill lab dan
assessment, Melakukan evaluasi kegiatan akademik,
Melakukan evaluasi kepuasan mahasiswa,
Melakukan evaluasi kepuasan dosen terhadap,
Melakukan evaluasi kinerja dosen, Melakukan audit
internal mutu akademik
29. Tim Pelaksana Skripsi Menyelenggarakan dan mengkoordinir kegiatan
skripsi mahasiswa
30. Unit KKN Mengkoordinir pendampingan dosen pada kegiatan
KKN
31. Unit sumber belajar Pelaksana pengumpulan seluruh bahan ajar serta
penyebarannya ke seluruh civitas akademika
32. Unit Pengembangan Melakukan upaya-upaya pengembangan fakultas
33. Unit Pendampingan mahasiswa Melaksanakan pendampingan dan pembinaan
kegiatan organisasi mahasiswa

B.2 Sistem kepemimpinan, dan pengalihan (deputizing) serta akuntabilitas


pelaksanaan tugas

Kepemimpinan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter FK Unsyiah mengacu


kepada nilai, norma, etika dan budaya organisasi yang telah ditetapkan dan disepakati
bersama. Dalam mengambil keputusan pimpinan program studi selalu melakukan
konsolidasi dengan unsur pimpinan Bagian/SMF dan unit-unit di lingkungan PSPPD
FK Unsyiah. Rapat koordinasi selalu dilakukan dalam memutuskan dan mengambil
tindakan yang diperlukan, baik melalui rapat pimpinan, pertemuan dengan bagian
terkait maupun rapat senat fakultas. Pelaksanaan program yang dilaksanakan oleh ketua

29
program studi mengacu atau berpedoman pada Renstra FK Unsyiah 2012-2017
sehingga visi dan misi PSPPD FK Unsyiah terealisasi.
Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dikenal kepemimpinan operasional,
kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Kepemimpinan operasional
berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan operasional
program studi. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar
unit dalam organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan publik berkaitan dengan
kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik.
Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan operasional, pimpinan PSPPD FK
Unsyiah secara efektif telah mensosialisasikan dan menjabarkan Visi dan Misi ke dalam
kegiatan operasionalnya. Pimpinan Prodi melaksanakan program kerja sesuai yang
tertuang dalam Renstra dan Renop FK Unsyiah yang merupakan penjabaran dari visi
dan misi yang akan menjadi acuan program kerja ke depan.
Dalam mendukung operasional tahunan, jabaran program dibuat dalam bentuk
Rencana Kerja & Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL) yang merupakan
perpaduan rencana kegiatan dari unit-unit kerja dan universitas. Perencanaan dilakukan
dari level paling bawah yaitu pada tingkat bagian/unit, lalu pada tingkat prodi melalui
rapat kerja program studi. Hasil rapat kerja ini menjadi bahan rapat kerja tingkat
fakultas sehingga menjadi sumber perencanaan tingkat fakultas. Hasil rapat kerja yang
telah disetujui semua pihak akan dilaksanakan oleh semua komponen yang terlibat,
dimulai dari tingkat Fakultas, program studi dan bagian/unit pendukung. Semua
komponen organisasi dalam lingkungan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala mempunyai peran penting dalam
pelaksanaan kegiatan tridharma perguruan tinggi sesuai dengan hasil kesepatan dari
rapat kerja dimasing-masing tingkatan.
Efektivitas kepemimpinan operasional dapat dilihat dari berjalannya sistem
perencanaan dan penganggaran yang sinergis dan terlaksananya kegiatan-kegiatan yang
direncanakan dengan dampak tercapainya sejumlah indikator kinerja Program studi dan
Fakultas Kedokteran Unsyiah sebagaimana dipantau saat evaluasi dalam Rapat Kerja
Universitas dan tersedianya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) pada waktunya.

30
Organisasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala sebagaimana diperlihatkan dalam struktur organisasi Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala (gambar 2.1), memiliki hirarki dan alur kerja dan
pertanggungjawaban yang jelas serta didukung oleh adanya deskripsi tugas pokok dan
fungsi yang jelas pada masing-masing jabatan dan unit kerja. Oleh karena itu, sebagai
bentuk pelaksanaan kepemimpinan organisasi, Program Studi Pendidikan Profesi
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala telah melakukan upaya
pelaksanaan tugas melalui pendelegasian tugas yang jelas melalui tupoksi jabatan,
koordinasi melalui rapat dan pengarahan, dan penyediaan arahan tugas melalui
peraturan atau keputusan Dekan serta Prosedur Operasional Baku (POB). Pimpinan
program studi telah memiliki sistem pengelolaan fungsional dan operasional yang
mencakup perencanaan, perorganisasian, penstafan, pengarahan dan pengawasan.
Pimpinan Program studi bertanggung jawab kepada Pimpinan fakultas (Dekan,
Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II, Pembantu Dekan III dan Pembantu Dekan IV)
atas segala kegiatan akademik dan administrasi umum berkaitan pengelolaan semua
sumber daya. Pengambilan Keputusan dalam bidang akademik dikoordinir oleh
Pembantu dekan I berdasarkan hasil rapat bersama dari unsur koordinator blok,
koordinator pendidikan dan ketua bagian serta unit terkait. Perencanaan dan
pengambilan keputusan dalam bidang administrasi keuangan dikoordinir oleh Pembantu
dekan II dengan melibatkan seluruh departemen/bagian dan unit-unit. Perencanaan dan
pengambilan keputusan dalam bidang kemahasiswaan dikoordinir oleh pembantu dekan
III dengan melibatkan organisasi mahasiswa FK Unsyiah. Perencanaan dan
pengambilan keputusan dalam bidang kerjasama dan penelitian dikoordinir oleh
pembantu dekan IV.
Pimpinan program studi dalam melaksanakan kepemimpinannya senantiasa
mempertanggungjawabkan kepada publik dengan cara melakukan pertemuan dengan
mahasiswa, dosen, karyawan, alumni membahas mengenai keterlaksanaannya program
kerja dan aspirasi civitas akademika PSPPD FK Unsyiah dan selalu terbuka untuk di
audit oleh instansi yang memiliki kewenangan untuk mengaudit fakultas kedokteran.
Program studi pendidikan profesi dokter telah melakukan kerjasama dengan berbagai
instansi pelayanan kesehatan dan pendidikan kedokteran dalam negeri di wilayah Aceh,
Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Selain itu, juga telah dilakukan kerjasama dengan

31
instansi luar negeri seperti The Monash University (Australia), berbagai Universitas di
German yang tergabung dalam program IGHEP (Indonesian-German Health and
Education Partnership), Mc Master University (Canada), The Islamic Development
Bank, serta berbagai Universitas dunia (Malaysia, Thailand, Taiwan, German, Inggris,
Belanda, Amerika Serikat, Kanada, Australia) sebagai tempat tujuan studi S2 dan S3
staf dosen PSPPD FK Unsyiah. Pimpinan program studi mendukung keterlibatan staf
pengajar dalam aktifitas organisasi sosial kemasyarakatan seperti keterlibatan dalam
organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan serta paguyuban kekeluargaan kabupaten
dan provinsi. Sejumlah staf pengajar dan alumni PSPPD FK Unsyiah telah dipercayai
untuk menduduki jabatan publik, seperti: staf ahli gubernur, kepala dinas kesehatan
Provinsi, kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, direktur rumah sakit Provinsi, direktur
rumah sakit kabupaten/kota, dekan fakultas kedokteran Universitas Malikussaleh serta
dekan fakultas kedokteran Universitas Abulyatama.

B.3 Partisipasi civitas academica dalam pengembangan kebijakan, serta


pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program.

Tingkat partisipasi institusi yang tinggi merupakan salah satu ciri kepemimpinan
yang baik yang dapat dinyatakan dengan tingkat partisipasi sivitas akademika PSPPD
FK Unsyiah. Pimpinan PSPPD FK Unsyiah telah melaksanakan berbagai upaya yang
telah dilaksanakan untuk menumbuhkan partisipasi seluruh sivitas akademika dalam
pengembangan kebijakan, pengelolaan dan pelaksanaan program tersebut.
Informasi dokumen perencanaan program pada program studi dapat diakses
dengan mudah melalui website Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
(www.fk.unsyiah.ac.id) atau melalui Pejabat terkait. Informasi berbagai kegiatan terkait
dengan rencana kerja fakultas juga dipublikasikan melalui buletin FK (Medica Nuntius)
dan Website FK Unsyiah.
Aktivitas akademik dilaksanakan sesuai dengan Buku Panduan Administrasi
Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala tahun 2014. Berbagai
peraturan teknis pendukung kegiatan akademik selalu diinformasikan kepada Dosen dan
Mahasiswa baik melalui website, buletin, papan pengumuman dan kesempatan
sosialisasi. Pelaksanaan aspek akademik ini dilaksanakan dengan berbagai instrumen
yang telah ditetapkan dan dilaksanakan di tingkat fakultas dan program studi yang

32
tertuang dalam Standar Akademik, Manual Mutu Akademik, dan Kebijakan Akademik.
Implementasi dilakukan dengan berpedoman pada Prosedur Operasional Baku (POB) /
Standar Operating Procedure (SOP). Umpan balik dari pelaksanaan ini dilakukan
melalui: 1) evaluasi dari masing-masing unit, 2) penilaian Mahasiswa terhadap
pelaksanaan proses belajar dan mengajar serta pelayanan administrasi akademik, 3)
penilaian Dosen terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar.
Usaha-usaha dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan di PSPPD FK Unsyiah
diawali dengan menjaring persoalan dan mencari penyelesaian di PSPPD yang
dilakukan secara rutin, misalnya rapat rutin dengan semua dosen (awal bulan), rapat
rutin dengan kepala bagian/lab dan unit (setiap pekan). Sedangkan feedback dari
mahasiswa diperoleh melalui dialog dan tatap muka dengan BEM (Badan Eksekutif
Mahasiswa), DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) maupun FKDM (Forum
Komunikasi Dokter Muda).
Keterlibatan sivitas akademika yang proaktif ditunjukkan dengan kehadiran staf
pengajar pada rapat bagian maupun rapat rutin unit tempat staf tersebut ditugaskan.
Pada level bagian atau unit kerja tertentu. Unit kerja dibawah koordinasi MEU,
melakukan rapat rutin yang memantau pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada
tahap akademik. Rapat rutin tersebut merupakan sarana untuk menjaring aspirasi yang
akan diteruskan ke level pimpinan yang lebih tinggi. Selain itu, rapat rutin ini juga
menjadi media penyampaian kebijakan dari pimpinan kepada staf pengajar.
Rapat rutin juga dilakukan oleh pimpinan program studi, yang melibatkan kepala
bagian dan unit tertentu, atau yang mewakilinya. Dengan demikian, penjaringan aspirasi
untuk kebijakan program studi, salah satunya dapat terlaksanan dengan adanya kegiatan
ini.
Selain evaluasi dan masukan mahasiswa melalui penilaian terhadap proses belajar
dan megajar, pihak pimpinan program studi juga memberi kesempatan yang seluas-
luasnya bentuk komunikasi dengan mahasiswa, dalam mengakomdasi keadaan
mahasiswa. Penyampaian aspirasi mahasiswa dapat dilakukan perorangan, maupun
diwakili oleh BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), DPM (Dewan Perwakilan
Mahasiswa) maupun FKDM (Forum Komunikasi Dokter Muda), dan organisasi
kemahasiswaan yang lain. Pihak pimpinan program studi juga menjaga jalur

33
komunikasi khusus dengan pihak komisaris mahasiswa untuk masing-masing angkatan.
Sehingga jalur informasi dari program studi ke mahasiswa dapat berjalan dengan baik.
Meskipun demikian, partisipasi sivitas akademika dosen dan mahasiswa dalam
pengembangan kebijakan-kebijakan perlu diteruskan dan ditingkatkan dengan focus
group discussion (FGD) dan workshop terutama untuk revisi kebijakan sesuai
perkembangan internal dan eksternal Universitas Syiah Kuala. Dalam pengelolaan dan
koordinasi pelaksanaan program perlu ditingkatkan keterlibatan mahasiswa pada
pengembangan program studi dengan menumbuhkan hubungan sivitas akademika
dengan institusi terkait pengembangan kemahasiswaan di bidang penalaran dan
kesejahteraan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan pasar kerja.
B.4 Perencanaan program jangka panjang (Renstra) dan monitoring
pelaksanaannya sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan program

Dengan berpedoman pada prinsip sistem pengelolaan yang benar, yaitu rencana
strategis dan rencana operasional FK Unsyiah serta Master Plan Universitas Syiah
Kuala 2007-2026 merupakan kerangka perencanaan utama (planning) dan menjadi
pedoman tertinggi dalam sistem pengelolaan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Renstra lahir sebagai produk hasil
kesepakatan bersama oleh stakeholders Fakultas. Proses perencanaan yang berpedoman
kepada Master Plan dan Renstra ini diharapkan akan menjaga keselarasan program dan
dapat memastikan keberlanjutan program strategis dengan sistematis yang menjamin
keterlaksanaan visi dan mewujudkan Misi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter FK
Usyiah. Pengelolaan program studi dilaksanakan secara terstruktur mulai dari
perencanaan sampai ke proses evaluasi yang dilaksanakan oleh masing-masing unit
pelaksana dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan manajemen
dibawah koordinasi jajaran pimpinan prodi dan fakultas.
Semua kegiatan PSPPD FK Unsyiah diawali dengan perencanaan yang disusun
bersama tim perencanaan dan pengembangan program studi yang dituangkan dalam
dokumen Renstra PSPPD 2012-2017 dan rencana operasional yang dibahas setiap tahun
dalam rapat kerja program studi, fakultas dan universitas. Setiap tahun dilakukan
perencanaan kegiatan dan anggaran untuk satu tahun berjalan yang disusun dalam
bentuk rencana kegiatan anggaran tahunan (RKAT).

34
Khusus pada proses perencanaan bidang pendidikan diawali suatu pertemuan
setiap awal semester yang dihadiri oleh koordinator blok matakuliah dan seluruh unit
pelaksana kegiatan akademik yang membahas proses pendidikan yang akan
dilaksanakan. Perencanaan pelaksanaan kegiatan pendidikan juga rutin disusun oleh
tim MEU dan unit kurikulum dengan supervisi oleh Pembantu Dekan I. Perencanaan di
tingkat mata kuliah secara rutin dilaksanakan pada setiap blok matakuliah akan berjalan
yang dirangkaikan dengan evaluasi blok yang telah berjalan.
Program Studi melaksanakan fungsi pengendalian (Controlling) dengan
menganut kaedah “Monitoring dan Evaluasi” (monev) dan “Pengawasan” dan
mengedepankan semangat “Check and Balance”. Fungsi ini dijalankan dengan harapan
menjamin pelaksanaan kegiatan dapat didukung oleh kepatuhan terhadap rencana kerja
dan peraturan perundang-undangan, serta untuk mengendalikan upaya menuju
pencapaian tujuan dan target kinerja Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
yang pada akhirnya akan menjamin terlaksananya misi dan terwujudnya visi yang
sudah ditetapkan.
Pada prinsipnya, kegiatan monev dilakukan secara melekat melalui kegiatan
koordinasi oleh pimpinan unit kerja terutama dalam melaksanakan kegiatan yang ada di
dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan untuk memastikan kegiatan
tersebut menghasilkan output sesuai rencana.
Untuk mengadakan kegiatan pengawasan dan pengarahan, PSPPD FK Unsyiah
telah melakukan pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi yang
dilakukan oleh unit Quality Assurance (QA). Akan tetapi, dalam pelaksanaannya, unit
QA telah diperluas tugasnya merangkap Satuan Penjaminan Mutu Fakultas/SJMF. Pada
saat evaluasi diri ini disusun (2015), FK Unsyiah sedang dalam tahap persiapan SJMF
mandiri, dan pengesahannya dilakukan pada awal tahun 2016. Unit QA bertanggung
jawab kepada Dekan melalui Pembantu Dekan I (Bidang Akademik). Tugas pokok unit
Quality Assurance bersama dengan PD I meliputi: penjabaran Manual Mutu Akademik
fakultas ke dalam Manual Mutu Fakultas, penyiapan Manual Prosedur Fakultas,
pengaturan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA) di lingkungan fakultas serta selalu
memastikan bahwa sistem pengelolaan fungsional dan operasional di program studi
berjalan sesuai dengan SOP yang telah ada.

35
Untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja tenaga kependidikan dilakukan
melalui supervisi langsung dari pimpinan langsung masing-masing unit kerja yang
terkait serta dilakukan rekapan kehadiran melalui absensi fingerprint/ hand key. Dalam
usaha menjaga suasana kerja yang harmonis, PSPPD berusaha menetapkan suatu
kebijaksanaan melalui rapat bersama sehingga diharapkan kesepakatan hasil rapat
merupakan tanggung jawab bersama untuk dijalankan.
Ditinjau dari aspek pengendalian secara internal, Universitas Syiah Kuala
telah melakukan kegiatan audit mutu akademik yang dilaksanakan oleh tim Audit
Internal Mutu Akademik (AIMA) BJM. Sedangkan kegiatan audit administrasi umum
dan keuangan dilaksanakan oleh tim Satuan Pengawasan Internal (SPI). Kedua unit
pengawasan tersebut dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Rektor nomor 462 Tahun
2006 untuk BJM dan nomor 1147 Tahun 2012 untuk SPI, dan telah berfungsi secara
efektif.
Proses monev dilakukan pada setiap semester dengan menggunakan beberapa
dokumen (instrumen), antara lain :
1. Kuesioner kinerja belajar mengajar dosen yang diisi oleh mahasiswa.
2. Evaluasi bahan ajar dari GBPP dan SAP dari masing-masing koordinator
matakuliah.
3. Laporan hasil riset dan penelitian dosen beserta mahasiswa.
4. Lembar kendali penyelesaian skripsi mahasiswa.
5. Lembar kendali proses belajar mengajar dosen.
6. Absensi dosen, staf dan mahasiswa
7. Evaluasi kinerja dosen (EKD)
8. Laporan pertanggungjawaban seluruh kegiatan organisasi mahasiswa yang
terangkum dalam laporan pertanggugjawaban Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
9. Laporan pertanggungjawaban agenda pengabdian masyarakat tahunan “Aksi
kemanusiaan mahasiswa Kedokteran (AKMK)”
10. Tracer study alumni

B.5 Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan.

36
Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan di PSPPD FK Unsyiah ditunjukan dengan
sejumlah indikator seperti kepemimpinan operasional, organisasi dan publik. Secara
umum selama kurun waktu 2007–2014, kepemimpinan di lingkungan PSPPD FK
Unsyiah berjalan secara efisien dan efektif. Pengawasan kinerja dilakukan oleh Senat
Fakultas. Fungsi kontrol internal dilaksanakan melalui aktivitas pengendalian dan
penjaminan mutu oleh unit Quality Assurance dan pada tingkat Universitas
dilaksanakan oleh Badan Penjaminan Mutu (BJM) dan pengawasan pelaksanaan tugas
administrasi umum dan keuangan oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI).
Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan di PSPPD FK Unsyiah juga sangat
terbantu dengan tersedianya sistem online yang telah diterapkan oleh Universitas Syiah
Kuala. Berbekal pengalaman baik dalam mengembangkan sistem informasi manajemen
akademik, Universitas Syiah Kuala kemudian mengembangkan sistem informasi
manajemen pada bidang-bidang lain yaitu di bidang kepegawaian, keuangan, asset,
kemahasiswaan dan kerjasama. Melalui sistem-sistem informasi online ini, kegiatan dan
program pengembangan Universitas Syiah Kuala dapat dipantau dengan baik, proses
dan hasilnya. Kehadiran sistem informasi online secara signifikan telah mendukung
efisiensi dan efektivitas kepemimpinan di lingkungan Universitas Syiah Kuala. Sistem
online telah memungkinkan pengguna data, termasuk program studi di lingkungan
Universitas Syiah Kuala untuk memantau jumlah mahasiswa aktif secara real time,
statistik nilai mahasiswa, mahasiswa yang potensial menghadapi masalah akademik dan
lain sebagainya. Data ini membantu pimpinan PSPPD FK Unsyiah dalam mengambil
kebijakan di sektor akademik secara responsif.
Sistem informasi online juga memungkinkan Universitas Syiah Kuala mengolah
beragam informasi di bidang kemahasiswaan secara lebih mudah. Informasi yang perlu
diakses mahasiswa secara cepat dapat dengan mudah terdistribusi. Sistem ini misalnya
telah memudahkan mahasiswa PSPPD FK Unsyiah untuk melakukan aplikasi beasiswa
dan partisipasi dalam program kreativitas mahasiswa (PKM), yang difasilitasi Ditjen
Dikti. Melalui sistem online, penggunaan anggaran program dan kegiatan di lingkungan
Universitas Syiah Kuala dapat secara mudah dipantau dan dimonitor, dan
dikomparasikan antar unit.

B.6 Evaluasi program dan pelacakan lulusan.

37
Evaluasi program merupakan salah satu tahapan menajemen yang dilakukan
oleh pimpinan setiap unit kerja untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan program dan
kegiatan. Evaluasi program dilakukan dengan cara membandingkan realisasi capaian
hasil dengan rencana target yang telah ditetapkan sebelumnya. Rencana target unit kerja
dituangkan lebih terinci ke dalam kerangka acuan kerja kegiatan. Evaluasi dilakukan
berdasarkan kerangka acuan, instrumen dan analisis tertentu yang dibuat khusus untuk
keperluan tersebut. Laporan evaluasi program dilaporkan kepada pimpinan dan
digunakan untuk mengkoreksi kegiatan agar sesuai dengan kerangka acuan dan
mengoptimalkan perencanaan program kegiatan dan anggaran untuk tahun berikutnya.
Program Studi Pendidikan Profesi Dokter FK Unsyiah melakukan proses
monitoring dan evaluasi pelaksanaan program beserta anggarannya secara reguler setiap
tahunnya. Pimpinan program studi berkewajiban menyampaikan laporan perkembangan
pelaksanaan program tahunan dan evaluasi target yang telah dicapai kepada pimpinan
fakultas. Monitoring terhadap pelaksanaan program tahunan program studi dilakukan
dengan menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan program tahunan, serta
evaluasi pencapaian target dan anggaran pada setiap akhir semester kepada Dekan FK
Unsyiah.
Secara periodik PSPPD FK UNSYIAH mengadakan rapat dengan segenap dosen
setiap awal bulan, dengan agenda: Perwalian studi, Evaluasi Umum kegiatan Tridharma
Perguruan Tinggi, Pelaksanaan Kegiatan dan kasus-kasus khusus jika ada. Selain itu
juga dilakukan rapat mingguan dengan kepala bagian/laboratorium dan unit. Unsur
bagian/unit telah terlebih dahulu mengevaluasi program yang dijalankan di bagian/unit
bersangkutan, setiap pekannya. Dengan demikian, diharapkan kendala yang ditemukan
saat pelaksanaan program dapat segera diatasi oleh bagian/unit bersangkutan. Bila tidak
dapat diatasi, maka dibawa pada level rapat yang lebih tinggi.
Untuk menjaga dan meningkatkan mutu akademik dan relevansi program-
program akademik perlu dilakukan upaya pelacakan alumni. Pelacakan alumni di
PSPPD FK Unsyiah terintegrasi dengan sistem pelacakan alumni yang dilakukan oleh
Universitas Syiah Kuala. Pelacakan alumni ini ditujukan terutama untuk: (1)
mengetahui keterserapan alumni di pasar kerja; (2) rata-rata masa tunggu alumni; (3)
relevansi kualifikasi akademik alumni dengan pekerjaan; (4) relevansi pengalaman
belajar di Universitas Syiah Kuala terhadap pekerjaan. Data-data ini digunakan untuk

38
meninjau, mengevaluasi dan mengembangkan kurikulum dan kemitraan dengan dunia
kerja.
Pelacakan lulusan dilakukan oleh setiap program studi dengan menggunakan
metode survei terhadap alumni yang sudah bekerja dengan memamfaatkan jaringan
social internet. Pelacakan lulusan dilakukan dengan mengirimkan kuisioner kepada
alumni. Kuisioner yang disebarkan berisi identitas, jenis pekerjaan dan informasi besar
gaji pertama yang didapat. Untuk mendukung upaya pelacakan alumni, Universitas
Syiah Kuala kini telah mengembangkan sistem tracer-study online melalui
http://alumni.unsyiah.ac.id. Sistem ini yang diluncurkan pada akhir tahun 2013. Melalui
sistem ini para alumni dapat memberikan respon tanpa terbatas jarak dan waktu. Dari
pantauan sejak diluncurkan, tampak bahwa sistem online baru ini mendapat sambutan
yang baik dari para alumni. Selain itu sistem ini juga memungkinkan pelacakan dapat
dilaksanakan secara terpadu pada tingkat universitas yang didukung juga dengan
pelacakan alumni yang dilaksanakan oleh program studi atau fakultas.

B.7 Perencanaan dan pengembangan program, dengan memanfaatkan hasil


evaluasi internal dan eksternal.

Dalam hal perencanaan dan pengembangan program, PSPPD FK Unsyiah


mengacu pada visi, misi, dan tujuan program studi, fakultas, dan universitas.
Perencanaan dan pengelolaan program dimulai dari evaluasi diri berdasarkan analisis
SWOT, yang mencakup; 1) lingkungan internal baik kekuatan (strength) maupun
kelemahan (weakness) akan sumber daya, kultur organisasi, proses/pelayanan,
output/outcome, 2) lingkungan eksternal baik terhadap kesempatan (opportunity) dan
tantangan (threat) akan kecendrungan (IPTEK, sosial budaya, sistim pendidikan),
persaingan dan dinamika pasar (lulusan, hasil riset dan hasil pengabdian).
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap lingkungan internal dan eksternal yang
diperoleh, dianalisis dan dilaporkan kepada Dekan untuk selanjutnya dilaporkan pada
raker tahunan universitas. Selanjutnya dilakukan pembahasan untuk mengetahui
penyebab masalah dan program perbaikan berkelanjutan. Hasil raker tahunan digunakan
sebagai rekomendasi untuk menindaklanjuti isu strategis yang digunakan sebagai latar
belakang dalam penyusunan program pada tingkat unit kerja. Melalui tahapan tersebut,
akan dicapai target berupa; 1) meningkatnya kualitas lulusan, hasil penelitian dan

39
pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan, 2) mempertahankan akuntabilitaas
perencanaan dan manajemen agar terselenggara secara bertanggungjawab, 3)
meningkatkan mutu akreditasi institusi dan program studi sebagai jaminan kualitas
lulusan, 5) melakukan evaluasi diri yang tercantum dalam SWOT tersebut, kemudian
dirangkum ke dalam masalah-masalah yang teridentifikasi dan pemecahan masalah
alternatif.
Perencanaan program studi pada tahun berikutnya didasarkan pada hasil evaluasi
menyeluruh terhadap capaian sasaran tahun sebelumnya dan mengikuti Renstra
Program Studi, yang sejalan dengan Renstra Program Studi, Fakultas dan Universitas.
Perencanaan yang dimaksud adalah jumlah program dan kegaiatn yang akan dilakukan,
maupun target renstra yang sudah ditetapkan sebelumnya. Untuk program dan kegiatan
yang masih belum tercapai target pada tahun sebelumnya maka akan dijadikan sebagai
prioritas program untuk mencapai target di tahun berikutnya.

B.8 Dampak hasil evaluasi program terhadap pengalaman dan mutu


pembelajaran mahasiswa.

Kegiatan evaluasi program yang dilakukan secara reguler telah memberi dampak
yang positif bagi pengalaman dan mutu pembelajaran mahasiswa. Berbagai program
yang diselenggarakan oleh PSPPD FK Unsyiah dirumuskan berdasarkan pada hasil
evaluasi menyeluruh terhadap capaian sasaran tahun sebelumnya dan mengikuti Renstra
Program Studi, yang sejalan dengan Renstra Program Studi, Fakultas dan Universitas.
Jika mengacu pada KPI (key performance indicator) Universitas dan PSPPD FK
Unsyiah, maka mutu pembelajaran mahasiswa selama tiga tahun terakhir di PSPPD FK
Unsyiah cukup baik. Secara umum di aspek mutu pembelajaran yang diharapkan oleh
Universitas adalah: 1) Nilai TOEFL >450 yang menjadi syarat untuk dapat ujian
sarjana, 2) IPK rata-rata yang ditargetkan >3,00. 3) Masa studi rata-rata ditargetkan 4
tahun, 4) Lama penulisan skripsi < 6 bulan. Hal ini tidak jauh berbeda dengan beberapa
aspek yang menjadi indikator tercaainya mutu pembelajaran yang baik di PSPPD FK
Unsyiah, yaitu: 1) Nilai TOEFL PBT ≥475, 2) IPK minimal ditargetkan adalah 3.00,
dengan komposisi kelulusan tepat waktu dan IPK lulusan 3.25 berjumlah ≥75 %
lulusan, 3) penulisan skripsi < 6 bulan, dan 4) dan tingkat kelulusan first taker UKDI
CBT dan OSCE >85%.

40
Misalnya, dari indikator masa penyusunan skripsi, seluruh mahasiswa PSPPD
FK Unsyiah menyelesaikan penelitian untuk tugas akhir tidak lebih dari 6 bulan (tabel
B.4)
Tabel B.2 Rerata kurun waktu penulisan skripsi mahasiswa PSPPD FK Unsyiah*
selama 2011-2014
Rerata kurun waktu penulisan skripsi (dalam bulan)
2011 2012 2013 2014
5,12 4,99 5,26 4,19
*jarak waktu seminar proposal dengan ujian tugas akhir/sidang skripsi.

Begitu pula pada IPK sarjana dan IPK lulusan dokter. Selama tiga tahun terakhir secara
konsisten ditemukan bahwa proporsi lulusan dengan IPK melebihi 3.00 lebih besar
daripada jumlah lulusan dengan IPK kurang dari 3.00. meskipun belum mencapai target
KPI PSPPD FK Unsyiah, namun tampak progress menuju target ≥75% lulusan
memiliki IPK 3.25. salah satu yang nyata adalah IPK lulusan dokter tahun 2013/2014
(tabel B.4)
Tabel B.3. Perolehan IPK Tahap Akademik tahun 2009/2010 s.d 2013/2014
Jumlah Lulusan Persentase Lulusan Reguler dengan IPK :
Tahun
Akademik Transfer
Reguler (1) <2.75 2.75-3.00 3.01-3.50 >3.50
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2009/2010 373 - 178 92 102 1
(47,72) (24,67) (27,34) (0,27)
2010/2011 244 - 66 48 130 -
(27,04) (19,68) (53,28) (-)
2011/2012 237 - 24 51 158 4
(10,13) (21,52) (66,67) (1,68)
2012/2013 273 - 25 71 174 3
(9,16) (26,01) (63,74) (1,09)
2013/2014 234 2 16 62 153 5
(6,78) (26,27) (64,83) (2,12)
Jumlah 1361 2

Tabel B.4. Perolehan IPK Tahap Akademik tahun 2009/2010 s.d 2013/2014
Jumlah Lulusan Persentase Lulusan Reguler dengan IPK :
Tahun
Akademik Transfer
Reguler (1) <2.75 2.75-3.00 3.01-3.50 >3.50
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2009/2010 158 - 19 67 72 -
(12,03) (42,41) (45,57) (-)
2010/2011 207 - 16 77 114 -
(7,73) (37,20) (55,07) (-)

41
2011/2012 462 - 19 159 283 1
(4,11) (34,42) (61,26) (0,22)
2012/2013 101 - 3 38 59 1
(2,97) (37,62) (58,42) (0,99)
2013/2014 144 - 1 16 126 1
(0,69) (11,11) (87,50) (0,69)
Jumlah 1072 -

Selain itu, mutu pembelajran juga ditunjukkan dengan meningkatnya tingkat kelulusan
UKDI dan OSCE Nasional (tabel B.5 dan B.6), meskipun belum mencapai 85%.
Capaian tersebut hampir tercapai pada ujian OSCE Nasional tahun 2014, dimana tingkat
kelulusan first taker telah mencapai 84.77%
Tabel B.5 Persentase lulusan uji kompetensi dalam tiga tahun terakhir.

Jumlah Peserta CBT dari (2) First Taker yang Lulus


Jumlah yang Tergolong CBT
Tahun
Peserta UKDI Selain
First Taker Jumlah %
First Taker
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2012 741 398 343 266 66,83
2013 461 203 258 115 56,65
2014 388 201 187 123 61,2
Jumlah (a)=802 (b)=504
CBT baru mulai berlaku sejak Agustus 2011

Tabel B.6 Persentase lulusan OSCE dalam tiga tahun terakhir .


Jumlah Peserta OSCE dari (2) First Taker yang Lulus
Jumlah
yang Tergolong OSCE
Tahun Peserta
Selain
OSCE First Taker Jumlah %
First Taker
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2012 - - - - -
2013 138 127 11 103 81,10
2014 240 197 43 167 84,77
Jumlah (a)=324 (b)=270
Keterangan: OSCE Exit Exam baru mulai dilakukan sejak Agustus 2013

42
Sedangkan untuk rerata masa studi, selama tiga tahun terakhir dapat ditunjukkan pada
tabel B.6 sebagai berikut.
Tabel B.6 Rerata lama studi mahasiswa PSPPD FK Usnyiah tahap akademiktahun
2010-2014
Rerata lama studi (tahun)
2010/2011 2011/2012 2012/2013 2013/2014
4,1 3,8 3,7 3,7

B.9 Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi (misalnya kajian
kurikulum, monitoring dan mekanisme balikan bagi mahasiswa, dosen dan
penguji eksternal).

Sistem penjaminan mutu pada Universitas Syiah Kuala melekat pada struktur
organisasi Universitas Syiah Kuala dan berada pada seluruh tingkat yaitu Universitas,
Fakultas dan program studi sehingga penjaminan mutu merupakan tugas pokok atau
tanggungjawab pimpinan universitas, fakultas, dan program studi dan unit pendukung
lainnya. Pengelolaan mutu pada Universitas Syiah Kuala dilakukan oleh suatu sistem,
mekanisme, dan prosedur yang saling terkait satu sama lain. Pada tingkat universitas
terdapat Badan Jaminan Mutu (BJM), di tingkat Fakultas terdapat Satuan Jaminan Mutu
Fakultas (SJMF), dan pada tingkat program studi terdapat Tim Pengendalian Mutu
Akademik (TPMA).
Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah
Kuala menerapkan sistem pengendalian mutu yang secara berkesinambungan
melakukan perbaikan sesuai dengan siklus Plan–Do–Check–Action (PDCA) seperti
yang ditampilkan pada Gambar B.2. Setiap siklus PDCA berlangsung selama satu
tahun. Sistem penjaminan mutu PSPPD FK Unsyiah dimulai dengan standarisasi
prosedur akademik dan non-akademik. Standar prosedur diuji coba terlebih dahulu
sebelum disahkan oleh Senat Fakultas untuk diimplementasikan. Uji coba perlu
dilakukan untuk melihat sinkronisasi prosedur tersebut dengan prosedur lainnya. Audit
internal dilakukan untuk melihat kepatutan prosedur dan kepatuhan terhadap
pelaksanaan prosedur yang telah ditetapkan. Hasil audit internal berupa rekomendasi
dan dirumuskan dalam kebijakan mutu yang ditetapkan oleh Dekan untuk dilaksanakan

43
pada tahun berikutnya sesuai dengan perencanaan kualitas yang disusun berdasarkan
KPI, capaian yang telah dilakukan dan target mutu yang ingin dicapai.
Sebagai contoh, dalam kajian kurikulum. Sebelum dilakukan revisi kurikulum,
maka diadakan evaluasi oleh init kurikulum, mengenai pencapaian kurikulum diukur
dari kompetensi lulusan dalam UKDI dan OSCE Nasional. Selain itu, juga
mempertimbangkan berbagai permasalahan lapangan pada saat kurikulum tersebut
dijalankan. Revisi kurikulum juga memperhatikan relevansi kurikulum yang sedang
dijalankan dengan kompetensi dasar lulusan yang tertuang pada Standar Kompetensi
Dokter Indonesia (SKDI), dan juga memperhatikan Permenkes RI No.1 tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
Tidak hanya itu, pada tahun 2012, pihak program studi dengan persetujuan pimpinan
fakultas telah mengirim beberapa staf pengajar yang tergambung dalam sebuah tim,
untuk melakukan studi bandaing mengenai peta kurikulum dari program studi
pendidikan profesi dokter di beberapa sentra pendidikan kedokteran, yaitu Universitas
Airlangga, Universitas Gajah Mada, dan Univeristas Mulawarman. Selanjutnya tim ini
mempresentasikan hasil syudi banding tersebut, dan bersama dengan unit kurikulum
dan pihak program studi, merumuskan draft kurikulum baru. Setelah drraft tersebut
matang, maka akan disampaikan kepada bagian, untuk menyaring masukan dan saran
untuk perumusan kurikulum yang baik. Sesi penerimaan masukan ini cukup lama,
sekitar lima fase, dan dirasa cukup untuk mewakili aspirasi unit/ bagian terkait.
Selanjutnya draft diusulkan ke dekan dan diajukan untuk dibahas di senat fakultas,
untuk disahkan selanjutnya. Saat ini PSPPD FK Unsyiah telah melaksanakan kurikulum
tahun 2013. Selain revisi kurikulum, juga dilakukan pemutakhiran kurikulum.
Pemutakhiran kurikulum dilakukan pada setiap semester.
Contoh lain adalah mekanisme balikan dari mahasiswa. Pada saat berakhirnya
setiap blok/modul, maka dilakukan evaluasi dari mahasiswa terhadap performance
dosen, maupun terhadap penyelenggaraan proses akademik pada blok/modul yang telah
berjalan. Sehingga, menjadi masukan bagi persiapan blok/modul tersebut di tahun
berikutnya. Selain itu, setiap akhir semester, juga dilakukan evaluasi pelaksanaan
perkuliahan, dengan memberikan kuesioner pada mahasiswa dan dosen yang terlibat
pada kegiatan semester tersebut.

44
Kebijakan Pelaksanaan Monitoring
Mutu

Audit Internal
Peningkatan Rumusan Mutu Evaluasi
Mutu Koreksi Akademik Diri

Gambar B.2 Sistem Penjaminan Mutu PSPPD FK Unsyiah

Pada FK Unsyiah terdapat unit Quality Assurance (QA). Awalnya, unit ini
bertugas melakukan pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi. Akan
tetapi, dalam pelaksanaannya, unit QA juga telah diperluas tugasnya merangkap Satuan
Penjaminan Mutu Fakultas/SJMF. Pada saat evaluasi diri ini disusun (2015), FK
Unsyiah sedang dalam tahap persiapan SJMF mandiri, dan pengesahannya dilakukan
pada awal tahun 2016. Unit QA dalam menjalankan perannya sebagai SJMF, memiliki
tugas pokok yaitu: penjabaran Manual Mutu Akademik fakultas ke dalam Manual Mutu
Fakultas, penyiapan Manual Prosedur Fakultas, pengaturan Audit Internal Mutu
Akademik (AIMA) di lingkungan fakultas serta selalu memastikan bahwa sistem
pengelolaan fungsional dan operasional di program studi berjalan sesuai dengan SOP
yang telah ada.
Selain itu, unit QA juga meng-handle fungsi TPMA pada tingkat program studi.
Dalam pelaksanaannya, tim QA bertugas untuk: 1) Melakukan monitoring kegiatan
tutorial, skill lab dan assessment, 2) Melakukan evaluasi kegiatan akademik, yang
terdiri dari evaluasi hasil ujian (review soal, kualitas soal) yang dilakukan bersama
dengan unit asessment; juga evaluasi proses akademik (tutorial dan skills lab) bersama-
sama dengan tim manajemen tutorial dan skills lab., 3) Melakukan evaluasi kepuasan
mahasiswa terhadap proses pembelajaran, dosen, dan program studi/fakultas, 4)
Melakukan evaluasi kepuasan dosen terhadap proses pembelajaran, mahasiswa, dan
program studi/fakultas, 5) Melakukan evaluasi kinerja dosen dan memberikan output-
nya pada MEU, dan 6) Mempersiapkan Audit Internal Mutu Akademik dengan
melibatkan semua unit dan bagian di program studi.

45
B.10 Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga.

Pada tingkat universitas, terdapat Badan Jaminan Mutu (BJM) yang bertugas
menjadi unit penjaminan mutu universitas dan menyelenggarakan kegiatan evaluasi
internal proses akademik di tingkat fakultas. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
bahwa di FK Unsyiah terdapat unit Quality Assurance (QA). Awalnya, unit ini bertugas
melakukan pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi. Akan tetapi,
dalam pelaksanaannya, unit QA juga telah diperluas tugasnya merangkap Satuan
Penjaminan Mutu Fakultas/SJMF. Pada saat evaluasi diri ini disusun (2015), FK
Unsyiah sedang dalam tahap persiapan SJMF mandiri, dan pengesahannya dilakukan
pada awal tahun 2016. Unit QA dalam menjalankan perannya sebagai SJMF, memiliki
tugas pokok yaitu: penjabaran Manual Mutu Akademik fakultas ke dalam Manual Mutu
Fakultas, penyiapan Manual Prosedur Fakultas, pengaturan Audit Internal Mutu
Akademik (AIMA) di lingkungan fakultas serta selalu memastikan bahwa sistem
pengelolaan fungsional dan operasional di program studi berjalan sesuai dengan SOP
yang telah ada.
Selain itu, unit QA juga meng-handle fungsi TPMA pada tingkat program studi.
Dalam pelaksanaannya, tim QA bertugas untuk: 1) Melakukan monitoring kegiatan
tutorial, skill lab dan assessment, 2) Melakukan evaluasi kegiatan akademik, yang
terdiri dari evaluasi hasil ujian (review soal, kualitas soal) yang dilakukan bersama
dengan unit asessment; juga evaluasi proses akademik (tutorial dan skills lab) bersama-
sama dengan tim manajemen tutorial dan skills lab., 3) Melakukan evaluasi kepuasan
mahasiswa terhadap proses pembelajaran, dosen, dan program studi/fakultas, 4)
Melakukan evaluasi kepuasan dosen terhadap proses pembelajaran, mahasiswa, dan
program studi/fakultas, 5) Melakukan evaluasi kinerja dosen dan memberikan output-
nya pada MEU, dan 6) Mempersiapkan Audit Internal Mutu Akademik dengan
melibatkan semua unit dan bagian di program studi.

B.11 Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu hasil
belajar mahasiswa.

Implementasi proses penjaminan mutu yang dilaksanakan secara terstruktur di


lingkungan Universitas Syiah Kuala telah banyak memberikan dampak perbaikan dan
pengembangan terhadap hasil belajar mahasiswa, termasuk pda PSPPD FK Unsyiah.
46
BJM Universitas Syiah Kuala memulai proses ini dengan menetapan indikator
kemajuan akademik yang termasuk dalam komponen KPI (key performance indicator)
Universitas Syiah Kuala dan diturunkan ke tingkat fakultas dan program studi. Seluruh
Program Studi diwajibkan mencapai target KPI semaksimal mungkin termasuk di
bidang pembelajaran. Elemen evaluasi mutu terkait dengan hasil belajar mahasiswa
yang diwajibkan adalah: 1) Nilai TOEFL >450 yang menjadi syarat untuk dapat ujian
sarjana, 2) IPK rata-rata yang ditargetkan >3,00. 3) Masa studi rata-rata ditargetkan 4
tahun, 4) Lama penulisan skripsi < 6 bulan.
Dampak dari penerapan target KPI di atas, maka seluruh komponen pelaksana
akademik terutama dosen dan mahasiswa berusaha sekuat tenaga untuk mencapai target
tersebut sehingga berdampak sangat positif terhadap peningkatan Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) mahasiswa, juga memperpendek masa penyusunan tugas akhir
(skripsi), yang pada akhirnya akan dapat memperpendek masa studi mahasiswa. Di
PSPPD FK Unsyiah, kedisiplinan perkuliahan dipantau melalui sistem monitoring
kuliah yang dilaksanakan secara rutin oleh unit QA. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran
tersebut telah berdampak terhadap mutu pembelajaran yang akhirnya juga dapat
meningkatkan mutu lulusan Universitas Syiah Kuala. Hal ini tercermin dari capaian
elemen KPI terkait dengan hasil proses pembelajaran yang terus meningkat dalam kurun
waktu 3 tahun terakhir, seperti yang sudah dijelaskan pada butir B.8.

B.12 Metodologi baku mutu (benchmarking).

Sebagai salah satu institusi pendidikan kedokteran pertama di Aceh, PSPPD FK


Unsyiah telah menjadi harapan stakeholders dalam menyediakan sumber daya dokter
yang handal dan beretika bagi pembangunan bangsa. Hal ini sejalan dengan visi dan
misi PSPPD FK Unsyiah, yaitu menjadi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter yang
unggul, kompetitif dan inovatif di tingkat nasional serta berwawasan global pada tahun
2025. Visi ini sejalan dengan visi Fakultas yaitu menjadi Fakultas Kedokteran yang
unggul, kompetitif dan inovatif di tingkat nasional serta berwawasan global pada tahun
2025.
Program Studi Pendidikan Profesi Dokter FK Unsyiah harus dapat menghasilkan
lulusan yang berkualitas, yaitu dokter yang memiliki kompetensi akademik baik,
terampil dan bermoral, agar dapat berperan sebagai panutan dalam membangun bangsa

47
serta berdaya saing tinggi sehingga mampu eksis dalam arus globalisasi ke depan.
Terkait dengan hal tersebut maka komitmen untuk menghasilkan lulusan yang
berkualitas tersebut, diperlukan input dan proses yang berkualitas melalui penerapan
kebijakan dan strategi yang efisien dan efektif.
Dalam metodologi benchmarking, Universitas Syiah Kuala berusaha
menekankan suatu proses yang terstruktur dan berkelanjutan untuk mencapai efisiensi
dan produktivitas, kualitas, serta implementasi dengan lembaga-lembaga dan organisasi
lain yang disesuaikan dengan ketentuan yang ada seperti tertera pada pedoman yang
berlaku, khususnya yang telah ditetapkan dalam Standar Mutu Akademik Universitas
Syiah Kuala. Universitas Syiah Kuala telah memiliki metode baku mutu yang di
dalamnya menjelaskan tentang pernyataan mutu, kebijakan mutu, standar mutu dan unit
pelaksana mutu. Metode baku mutu dilakukan untuk melihat keberhasilan perbaikan
berkelanjutan yang telah dilakukan Universitas Syiah Kuala dalam meningkatkan
kinerja capaian sasaran mutu setiap tahunnya. Implementasi metodologi benchmarking
dilakukan melalui perbaikan standar mutu dan prosedur mutu, yang dilakukan dengan
perkembangan sistem penjaminan mutu perguruan tinggi (SPMPT) yang berjalan di
semua perguruan tinggi di Indonesia. Program Studi Penidikan Profesi Dokter FK
Unsyiah sebagai bagian dari pelaksanan akademik di lingkungan Universitas Syiah
Kuala, juga telah bersinergi dengan ketentuan yang dijalankan oleh universitas dalam
menjalankan metodologi brenchmarking.

B.13 Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan.

Untuk mengembangkan dan menilai pranata kelembagaan, PSPPD FK Unsyiah


telah menjalankan operasionalnya dengan mengacu pada berbagai aturan dan ketentuan
Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Mentri, Keputusan Dirjen Dikti,
Statuta, Renstra, Renop, RKAKL, Kebijakan Mutu, Standar Mutu, Peraturan dan
Keputusan Rektor, Peraturan dan Keputusan Dekan. Sejalan dengan tuntutan
stakeholders yang semakin tinggi dan perubahan konsep pembangunan serta
pengembangan perguruan tinggi yang semakin dinamis maka diperlukan penilaian dan
pengembangan pranata kelembagaan yang mendukung untuk mencapai visi PSPPD FK
Unsyiah.

48
Berdasarkan hasil evaluasi program studi tahun sebelumnya, maka perlu adanya
pengembangan dan penilaian pada unit kerja yang telah ada. Unit QA sebelumnya
menjalankan fungsi TPMA dan SJMF, tentu hal ini mengakibatkan luasnya wewenang
dan tugas. Oleh karena itu, perlu pembatasan wewenang, tugas, dan fungsi unit QA.
Pada saat evaluasi ini ditulis (2015), sedang dilakukan persiapan pembentukan SJMF
mandiri tingkat fakultas, yang akan diresmikan pada awal tahun 2016. Sehingga dengan
demikian, fungsi unit QA sebagai TPMA akan lebih fokus, begitu pula fungsi SJMF
nantinya diharapkan dapat menjadi pusat jaminan mutu di tingkat fakultas.
Selain itu, dalam rangka mencapai visi dan perlu penguatan beberapa unit yang
telah ada, yaitu unit sumber belajar dan unit pengembangan. Dalam rangka mencapai
salah satu sasaran strategis yaitu menjadi cyber campus, maka diperlukan penguatan
sumber belajar. Saat ini proses pembelajaran di PSPPD FK Unsyiah telah menggunakan
e-learning, yang kehadirannya dirasa sangat membantu mahasiswa dan dosen, dan
menyesuaikan dengan teknologi informasi yang terus berkembang pesat. Selain itu,
dalam rangka menguatkan minat dan mutu penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, oleh dosen dan mahasiswa, perlu penguatan unit pengembangan di tingkat
program studi. Di samping itu, telah dilakukan pembangunan Laboratorium Terpadu
sejak tiga tahun terakhir, yang ditujukan untuk mendukung aktivitas penelitian dosen
dan mahasiswa PSPPD FK Unsyiah, maupun dosen Universitas Syiah Kuala pada
umumnya.

B.14 Evaluasi internal yang berkelanjutan.

Evaluasi internal yang berkelanjutan terhadap proses akademik di lingkungan


Universitas Syiah Kuala dilakukan oleh BJM dengan menerapkan audit internal mutu
akademik (AIMA) yang sampai saat ini telah berjalan 6 siklus. Evaluasi AIMA
dititikberatkan pada kepatuhan terhadap kebijakan mutu akademik oleh seluruh unit
kerja pelaksana dan pendukung dengan menggunakan instrumen yang mengacu kepada
kebijakan dan standar mutu Universitas Syiah Kuala. Sistem evaluasi internal terhadap
program non akademik terutama pengelolaan keuangan dilakukan oleh satuan pengawas
internal (SPI).
Dalam proses pembelajaran, Universitas Syiah Kuala melakukan kontrol
terhadap kualitas dan kuantitas perkuliahan dengan melibatkan TPMA dan SJMF. Pada

49
PSPPD FK Unsyiah, kedua fungsi TPMA dan SJMF dilakukan oleh Unit QA. Dengan
aktifitas yang dilakukan unit ini, maka monitoring dapat dilakukan secara cepat
terhadap seluruh aktifitas terkait proses pembelajaran, seperti: jadwal dosen mengajar,
kehadiran tutor dan instruktur, penggunaan ruang kuliah, absensi kehadiran mahasiswa
dalam setiap proses kegiatan akademik, serta materi perkuliahan yang disajikan dalam
kuliah. Dalam menjalankan fungsinya, Unit QA telah berkoordinasi dengan unit kerja
lainnya, di bawah koordinasi ketua program studi dan Pembantu Dekan I.
Unit QA kesehariannya menjalankan wewenang dan tugas harian yaitu: 1)
Melakukan monitoring kegiatan tutorial, skill lab dan assessment, 2) Melakukan
evaluasi kegiatan akademik, yang terdiri dari evaluasi hasil ujian (review soal, kualitas
soal) yang dilakukan bersama dengan unit asessment; juga evaluasi proses akademik
(tutorial dan skills lab) bersama-sama dengan tim manajemen tutorial dan skills lab., 3)
Melakukan evaluasi kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran, dosen, dan
program studi/fakultas, 4) Melakukan evaluasi kepuasan dosen terhadap proses
pembelajaran, mahasiswa, dan program studi/fakultas, 5) Melakukan evaluasi kinerja
dosen dan memberikan output-nya pada MEU, dan 6) Mempersiapkan Audit Internal
Mutu Akademik dengan melibatkan semua unit dan bagian di program studi.
Hasil monitoring dan evaluasi pembelajaran digunakan sebagai salah satu
instrumen pengukuran untuk melihat kinerja proses pembelajaran. Seluruh hasil
evaluasi tersebut dilaporkan kepada pimpinan fakultas untuk dilakukan penilaian lebih
lanjut.

B.15 Pemanfaatan hasil evaluasi internal dan eksternal/akreditasi dalam


perbaikan dan pengembangan program.

Evaluasi internal pada PSPPD FK Unsyiah adalah dilakukan dengan kegiatan


rapat rutin pekanan, bulanan, dan tahunan. Rapat evaluasi dilakukan pada setiap jenjang
unit dan bagian untuk mengevaluasi kegiatan akademik. Kendala dan atau temuan
dalam pelaksanaan program, diselesaikan pada tingkat uni/bagian yang bersangkutan,
atau diteruskan pada level pimpinan yang lebih tinggi.
Evaluasi eksternal pada PSPPD FK Unsyiah adalah dengan mengikuti evaluasi
di tingkat fakultas, yang dilakukan oleh pihak universitas dalam bentuk kegiatan AIMA.
Saat ini, fakultas kedokteran telah mematuhi kegiatan AIMA, dan telah mengikuti 4
siklus AIMA. Hasil dari proses evaluasi yang dilakukan meliputi kepatuhan terhadap
50
sistem dan kebijakan akademik yang tercermin dalam bentuk temuan ketidaksesuaian di
bidang akademik. Hasil evaluasi AIMA ini akan diberikan dalam bentuk laporan tertulis
oleh pihak BJMkepada fakultas, dan fakultas akan meneruskan rekomendasi dan hasil
evaluasi tersebut kepada program studi yang bersangkutan.
Selain itu, evaluasi eksternal juga dilakukan oleh BAN-PT. Pada tahun 2010,
PSPPD FK Unsyiah telah terakreditasi B oleh BAN-PT. Program yang dijalankan
hingga sekarang juga salah satunya didasarkan pada hasil evaluasi dan rekomendasi
BAN-PT.

B.16 Kerja sama dan kemitraan instansi terkait dalam pengendalian mutu.

Pengendalian mutu disamping dilakukan secara internal juga dilakukan secara


ekternal, sehingga penilaian lebih independen dan obyektif terhadap kinerja program
dapat dilakukan. Pada tingkat PSPPD FK Unsyiah, belum terjalin kerja sama dan
kemitraan dengan instansi di luar Universitas Syiah Kuala secara khusus. Namun
demikian, telah dilakukan sharing knowledge pada level Asosiasi Institusi Pendidikan
Kedokteran Indonesia (AIPKI) yang diikuti oleh pihak pimpinan fakultas, mengenai
kegiatan pejaminan mutu pendidikan kedokteran, maupun organisasi secara umum.
Selain itu, PSPPD FK Unsyiah juga telah mengadakan sharing knowledge dengan
beberapa institusi luar negeri yang menjalin kerjasama dengan PSPPD FK Unsyiah, dan
telah menerapkan KBK dalam kegiatan akademiknya, seperti McMaster University,
Canada dan Prince of Songkla University, Thailand.

Tabel B.7 Rangkuman Analisis SWOT Komponen Tata Pamong, Kepemimpinan,


Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu.

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman


1. Adanya struktur 1. Masih terbatasnya 1. Tingginya 1. Tuntutan
organisasi dan kualitas sumber kepercayaan semakin besar
pendeskripsian daya manusia masyarakat terhadap
tugas dan terkait dengan terhadap kualitas
tanggung jawab pengembangan lembaga. pengelolaan
yang jelas. sistem tatakelola 2. Adanya program.
2. Adanya sistem 2. Masih tumpang kerjasama dengan
monitoring dan tindihnya berbagai
evaluasi serta wewenang dan stakeholders dan
penjaminan mutu tugas organisasi kalangan praktisi.

51
yang baik penjaminan mutu. 3. Adanya
3. Adanya 3. Beberapa unit di komitmen dosen
implementasi PSPPD FK dan mahasiswa
umpan balik dari Unsyiah masih dalam
mahasiswa dan perlu dikuatkan peningkatan
dosen atas sehingga lebih kualitas.
pelaksanaan baik dalam 4. Perkembangan
kegiatan menjalankan tugas implementasi
akademik. dan wewnang. sistem
4. PSPPD manajemen mutu
dikembangkan yang cepat untuk
terencana dalam peningkatan mutu
jangka panjang. berkelanjutan dan
komprehensif

52
KOMPONEN C
MAHASISWA DAN LULUSAN

C.1 Sistem Rekrutmen dan Seleksi Calon Mahasiswa.


Kebijakan umum penerimaan mahasiswa baru pada Program Studi Pendidikan
Profesi Dokter FK Unsyiah mengacu kepada peraturan Universitas yang telah
ditetapkan dalam Statuta Universitas Syiah Kuala pada pasal 87 dan 88. Penerimaan
mahasiswa baru di Universitas Syiah Kuala, dilakukan melalui tiga jalur, yaitu; 1) Jalur
undangan, 2) Jalur ujian tulis dan 3) Jalur lainnya.
Jalur Undangan diselenggarakan melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SNMPTN) dan berada di bawah tanggung jawab langsung DIKTI dan
melibatkan semua PTN dalam satu sistem terpadu. Jalur ini memberikan kesempatan
kepada calon mahasiswa yang memiliki potensi akademik dengan mengirimkan
undangan ke sekolah-sekolah di Provinsi Aceh dan provinsi tetangga lainnya. Program
ini juga bertujuan sebagai program afirmasi untuk memastikan pemerataan akses bagi
kabupaten-kabupaten tertentu di Aceh. Proses seleksi diawali oleh sekolah dan siswa
melakukan pengisian data Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Kemudian,
siswa melakukan pendaftaran secara online melalui situs SNMPTN yaitu
www.snmptn.ac.id.
Seleksi dilakukan dengan mekanisme 2 tahap sebagai berikut:
a. Universitas Syiah Kuala menyeleksi siswa pelamar yang memilih Universitas Syiah
Kuala sebagai pilihan pertama berdasarkan urutan pilihan program studi.
b. Untuk siswa yang memilih dua PTN dan Universitas Syiah Kuala sebagai PTN
kedua, bila dinyatakan tidak lulus pada pilihan PTN pertama, maka Universitas
Syiah Kuala akan menyeleksi pilihan di Universitas Syiah Kuala berdasarkan
urutan pilihan program studi dan ketersediaan daya tampung.
Hasil seleksi akan diumumkan secara online, setelah dirapatkan di tingkat pusat.
Jalur penerimaan melalui ujian tulis yang dilaksanakan berupa Seleksi Bersama
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Ujian Masuk Bersama (UMB).
SBMPTN melibatkan semua PTN dan dilaksanakan dibawah koordinasi DIKTI dan
Majelis Rektor PTN, sedangkan UMB melibatkan 13 PTN dan 4 PTS dibawah
koordinasi Perhimpunan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Nusantara. Untuk

53
mengikuti kedua jalur tes ini, biaya pendaftaran ditanggung peserta seleksi dan proses
pendaftaran dilakukan melalui situs masing-masing yaitu https://penerimaan.spmb.or.id
dan https://sbmptn.or.id. Seleksi untuk jalur ujian tulis SBMPTN dan UMB dilakukan
serentak secara nasional dengan soal yang sudah terstandarisasi yang mencakup Tes
Potensi Akademik, Tes Kemampuan Dasar Umum (Matematika Dasar, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris), Tes Kemampuan Dasar Saintek (Matematika, Biologi,
Kimia dan Fisika), dan Tes Kemampuan Dasar Sosial-Humaniora (Kemampuan
Sosiologi, Sejarah, Geografi dan Ekonomi), dan ujian ketrampilan untuk pilihan
program studi seni dan olahraga. Kriteria kelulusan ditentukan dari peringkat nilai
calon mahasiswa.
Jalur lainnya adalah termsuk Jalur Mandiri, Alih Program dan pindahan.
Selain itu, Universitas Syiah Kuala juga menerima calon mahasiswa baru melalui jalur
afirmasi DIKTI untuk mendidik putra-putri yang berasal dari Provinsi Papua dan
Papua Barat. Pada tahun 2013 dan 2014, mahasiswa afirmasi ini berjumlah masing-
masing 27 orang dan 4 orang. Mekanisme seleksi jalur afirmasi DIKTI ini dilaksanakan
oleh DIKTI dan Universitas Syiah Kuala hanya menerima berdasarkan kuota yang
sudah disepakati sebelumnya.
Tingkat persaingan mahasiswa baru pada Program Studi Pendidikan Profesi
Dokter FK Unsyiah dalam lima tahun terakhir terus meningkat.

C.2 Profil Mahasiswa: Akademik, Sosio-Ekonomi, Pribadi (Termasuk


Kemandirian dan Kreativitas)

Profil mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FK Unsyiah dari segi


akademik salah satunya dapat dilihat dari indeks prestasi kumulatif (IPK). Presentase
lulusan reguler berdasarkan IPK dapat dilihat pada tabel C.1 dan C.2.
Tabel C.1 Jumlah Lulusan tahap Akademik
Jumlah Lulusan Persentase Lulusan Reguler dengan IPK :
Tahun
Transfer
Akademik Reguler (1) <2.75 2.75-3.00 3.01-3.50 >3.50
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2009/2010 373 - 178 92 102 1
(47,72) (24,67) (27,34) (0,27)
2010/2011 244 - 66 48 130 -
(27,04) (19,68) (53,28) (-)
2011/2012 237 - 24 51 158 4
(10,13) (21,52) (66,67) (1,68)

54
2012/2013 273 - 25 71 174 3
(9,16) (26,01) (63,74) (1,09)
2013/2014 234 2 16 62 153 5
(6,78) (26,27) (64,83) (2,12)
Jumlah 1361 2

Tabel C.2 Jumlah Lulusan Tahap Profesi


Jumlah Lulusan Persentase Lulusan Reguler dengan IPK :
Tahun
Akademik Transfer
Reguler (1) <2.75 2.75-3.00 3.01-3.50 >3.50
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2009/2010 158 - 19 67 72 -
(12,03) (42,41) (45,57) (-)
2010/2011 207 - 16 77 114 -
(7,73) (37,20) (55,07) (-)
2011/2012 462 - 19 159 283 1
(4,11) (34,42) (61,26) (0,22)
2012/2013 101 - 3 38 59 1
(2,97) (37,62) (58,42) (0,99)
2013/2014 144 - 1 16 126 1
(0,69) (11,11) (87,50) (0,69)
Jumlah 1072 -

Dari tabel C.1 tersebut, terlihat peningkatan persentase lulusan dengan IPK lebih
dari 3.00 pada tahap akademik. Meskipun terdapat sedikit penurunan persentase dari
tahun 2011/2012 ke tahun 2012/2013, namun terdapat peningkatan kembali tahun
2013/2014. Bahkan lulusan dengan IPK ≥3.5, meningkat hampir dua kali lipat
dibandingkan tahun akademik sebelumnya. Demikian pula dapat dilihat dari tabel 3.2,
terlihat peningkatan persentase lulusan dengan rentang IPK 3.01−3.50, dalam lima
tahun terakhir. Meskipun terdapat persentase pada tahun 2012/2013 dibandingkan tahun
akademik sebelumnya, namun terdapat peningkatan persentase pada tahun 2013/2014,
bahkan melebihi persentase tahun 2011/2012.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FK Unsyiah juga berprestasi
dalam kegiatan-kegiatan ilmiah, baik pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional
(tabel C.3). Pada tingkat lokal, mahasiswa berperan aktif pada pemilihan mahasiswa
berprestasi tingkat fakultas, dan pada tahun 2014 sebagai peserta pada pemilihan
mahasiswa berpretasi tingkat universitas. Dalam bidang ilmiah, mahasiswa menjadi
peserta, finalis, dan juara pada kegiatan-kegiatan pada skala lokal, nasional, dan
internasional. Sejak tahun 2012, telah dilakukan pertukaran mahasiswa dalam skala
internasional, dan jumlah mahasiswa yang menjadi peserta pertukaran mahasiswa
55
semakin meningkat pada tahun akademik 2013/2014, dengan negara tujuan adalah
negara-negara Eropa.
Tabel C.3 Daftar Prestasi Mahasiswa PSPPD FK Unsyiah
Nama mahasiswa, Tingkat (Lokal, Wilayah, Prestasi yang
No.
Kegiatan dan Waktu Penyelenggaraan Nasional, atau Internasional) Dicapai
(1) (2) (3) (4)
1. Nuril Annissa. Lokal Juara I
“Pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat
Fakultas Kedokteran 2011”
2. Nuril Annissa. Nasional Peserta
“Young Leader for Indonesia tahun 2011”
3. Nata Atmaja. Wilayah Juara II
“MTQ Karya tulis ilmiah tingkat provinsi,
tahun 2011.
4. Nata Atmaja. Nasional Semifinalis
“Narration tahun 2011”
5. Nata Atmaja. Lokal Juara II
“MTQ Mahasiswa tingkat Perguruan
tinggi, tahun 2011”
6. Rais Al-„Abqary. Lokal Juara III
“Pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat
Fakultas Kedokteran tahun 2011”.
7. Rais Al-„Abqary. Nasional Peserta
“Dare to be A Leader & Debate –
leadership training, Djarum Beasiswa
Plus, tahun 2011.
8. Muhammad Sidiq. Lokal Juara II
“Pemilihan mahasiswa berprestasi
Tingkat Fakultas Kedokteran Tahun
2012”
9. Muhammad Sidiq. Wilayah Pemenang Seleksi
“Seleksi provinsi OSN Pertamina 2011
Provinsi Aceh Bidang Kompetisi Biologi”
10. Muhammad Sidiq. Internasional Finalis
“Riset LigMed FK UI Tingkat
Internasional Tahun 2012”
11. Muhammad Sidiq. Lokal Semifinalis
“OSN-PTI Tingkat Perguruan Tinggi
Tahun 2011”
12. Muhammad Sidiq. Lokal Juara II
“Medical competition tingkat Fakultas
tahun 2011”
13. Muhammad Sidiq. Nasional Juara Seleksi
“Seleksi Beswan Djarum Tahun 2011”
14. Muhammad Sidiq. Wilayah Juara
“Juara Duta baca Aceh Tingkat provinsi
Tahun 2011”
15. Said Qadaru Alaydrus. Lokal Juara II
“Pemilihan Mahasiswa berprestasi
Tingkat Universitas Syiah Kuala Tahun
2012”
16. M. Rizki. Lokal Juara I
“Pekan Kreatifitas Mahasiswa, lomba
cerdas cermat Unsyiah fair 8th”

56
17. Ahmad Husnul Hulud. Internasional Peserta
“Pertukaran pemuda Indonesia-Korea.
2012”
18. M.Rizki Lokal Juara II
“Lomba Karya Ilmiah Donor Darah PMI
Se-Banda Aceh. 2012”
19. Sigit Ananda. Lokal Juara I
“Pekan Kreatifitas Mahasiswa ”Lomba
Cerdas cermat Unsyiah Fair 8th,
November 2012”
20. Novenda Agryanto. Internasional Finalis
“Easy 3rd HPEQ International conference
2012.”
21. Said Qadaru Alaydrus. Lokal Juara I
“Pemilihan Mahasiswa berprestasi
Tingkat Fakultas Kedokteran Tahun
2012”
22. Sigit Ananda. Wilayah Juara I Tingkat
“Olimpiade sains Nasional Pertamina. Provinsi NAD,
2012” Bidang Kimia-
kategori teori
23. Sigit Ananda. Nasional Finalis 6 besar
“Olimpiade sains Nasional Pertamina. seleksi Nasional,
2012” Bidang Kimia-
kategori teori
24. Farhan Mar‟isa. Internasional Ketua Internasional
“Official IFMSA (International
Federation of Medical Student‟s
Association) SCOPE–D
(Standing Committe on Profeesional
Exchange/SCOPE director, ketua SCOPE
seluruh Dunia), tahun 2013/2014”
25. Tjut Farahiya hadi. Nasional Best National
“May Meeting CIMSA (Center for Exchange Officer
Indonesian Medical Sudent‟s Activities SCOPE CIMSA
2013” di Universitas Riau, Mei 2013
26. Tjut Farahiya hadi. Nasional Best Local exchange
“NLS CIMSA (Center for Indonesian officer for incoming
Medical Sudent‟s Activities 2014” di SCOPE CIMSA
Malang, Mei 2014 Indonesia Tahun
2013
27. Muharrir Nasional Juara II
“Regional Medical Olympiad 2014”
Tempat: Fakultas Kedokteran Universitas
Methodist Indonesia, 29 Mei – 1 Juni
2014
28. Ridha Chaharsyah Putra Nasional Perunggu
“Pekan Ilmiah mahasiswa Nasional
(PIMNAS) XXVII”
Tempat: Universitas Diponegoro,
Semarang, 25-29 Agustus 2014
29. Rovy Pratama Nasional Perunggu
“Pekan Ilmiah mahasiswa Nasional
(PIMNAS) XXVII”
Tempat: Universitas Diponegoro,
Semarang, 25-29 Agustus 2014
30. Mikyal bulqiah Nasional Perunggu

57
“Pekan Ilmiah mahasiswa Nasional
(PIMNAS) XXVII”
Tempat: Universitas Diponegoro,
Semarang, 25-29 Agustus 2014
31. Lia Shuban Asmuniati Nasional Perunggu
“Pekan Ilmiah mahasiswa Nasional
(PIMNAS) XXVII”
Tempat: Universitas Diponegoro,
Semarang, 25-29 Agustus 2014
32. Ahmad Husnul Huluq Nasional Perunggu
“Pekan Ilmiah mahasiswa Nasional
(PIMNAS) XXVII”
Tempat: Universitas Diponegoro,
Semarang, 25-29 Agustus 2014
33. Sigit ananda. Lokal Peserta
“Mahasiswa berprestasi Unsyiah. 2014”
34. Tri Utomo. Nasional Juara II, kategori
“Regional medical olympiad. Tempat: cardiology-
Fakultas Kedokteran Universitas respiratory
Methodist Indonesia, 29 Mei – 1 Juni
2014”
35. Mira Ulfa. Internasional Student exchange
“Student exchange ke Paediatrics
department Universitätsklinikum Carl-
Gustav Carus Dresden Germany. 2013”
36. Maya Dibrina. Internasional Student exchange
“Student exchange ke
Universitätsklinikum Carl-Gustav Carus
Dresden Germany. 2013”
37. Tjut Farahiya Hadi. Internasional Student exchange
“Student exchange ke Internal Medicine-
Cardiology department Henri Mondor
Hospital Creteil, France. 2014”
38. Dina Hudiana. Internasional Student exchange
“Student exchange ke Arcispedale
Sant'Anna neurology department Ferrara,
Italy. 2014”
39. Amalia Noor Zafira Nasution. Internasional Student exchange
“Student exchange ke neurology
department Prof. N. Oblu, Clinical
Emergency Hospital Iasi, Romania. 2014”
40. Nurfarahin. Internasional Student exchange
“Student exchange ke surgery-plastic
surgery, Parc Tauli Hospital, Barcelona,
Catalonia-Spain. 2014”
41. Aulia Rizky. Internasional Student exchange
“Student exchange ke surgery-General,
Parc Tauli Hospital, Barcelona,
Catalonia-Spain. 2014”
42. Tiwi Qira Amalia. Internasional Student exchange
“Student exchange ke surgery-plastic
surgery, Can Ruti Hospital, Barcelona,
Catalonia-Spain. 2014”
43. Pebriansyah. Internasional Student exchange
“Student exchange ke surgery-general
Uniklinik Köln, Kerpener Straße 62,
50937 Köln, Cologne, Germany. 2014”

58
44. Sharah Balqia. Internasional Student exchange
“Student exchange ke surgery-general
Uniklinik Köln, Kerpener Straße 62,
50937 Köln, Cologne, Germany. 2014”
45. Cut Rizka Rahmi. Internasional Student exchange
“Student exchange ke internal medicine-
cardiology hospital, central military
hospital, Prague, Czech Republic. 2014”
46. Jamalul Adil. Internasional Student exchange
“Student exchange ke anaesthesia
department, central military hospital,
Prague, Czech Republic. 2014”
47. Wahyu Septi Nessa. Internasional Student exchange
“Student exchange ke internal medicine-
general department, central military
hospital, Prague, Czech Republic. 2014”
48. Ullyaty Rachmah. Internasional Student exchange
“Student exchange ke surgery-maxillo-
facial surgery department, AKH Vienna
hospital, Austria. 2014”
49. Uzy Mardha Phoenna. Internasional Student exchange
“Student exchange ke internal medicine-
general department, central military
hospital, Prague, Czech Republic. 2014”

Mahasiswa PSPPD FK Unsyiah memiliki latar belakang sosio ekonomi yang


beragam. Berdasarkan jenis kelamin, mahasiswa PSPPD FK Unsyiah sebagian besar
adalah perempuan. Rasio antara laki-laki dan perempuan dari tahun 2012 s.d 2014 yaitu
1:2, namun pada tahun 2015, mahasiswa perempuan lebih banyak dari tiga tahun
sebelumnya, dengan rasio laki-laki dan perempuan 1:4 (Tabel C.4)
Tabel C.4 Jumlah Mahasiswa PSPPD FK Unsyiah berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah Jenis Kelamin Rasio
Tahun
Mahasiswa Laki-laki Perempuan Laki-laki:Perempuan

(1) (2) (3) (4) (5)


2012 251 79 172 1:2
2013 200 60 140 1:2
2014 128 41 87 1:2
2015 124 26 98 1:4

Mayoritas mahasiswa beragama islam. Namun perbedaan agama ini tidak menjadi
kendala bagi mahasiswa dalam berinteraksi dalam dinamika kegiatan akademik dan non
akademik kampus. Berdasarkan asal daerah, secara umum komposisi mahasiswa
PSPPD FK Unsyiah tidak jauh berbeda dengan komposisi mahasiswa Unsyiah.
59
Berdasarkan data tahun 2011-2013, mahasiswa Unsyiah sebagian besar (89%) berasal
dari Propinsi Aceh, selebihnya berasal dari 28 propinsi lainnya, mulai dari Sumatera
Utara hingga Papua. Propinsi di luar Aceh dengan presentase terbanyak adalah propinsi
DKI Jakarta.
Mahasiswa PSPPD FK Unsyiah memiliki latar belakang ekonomi yang beragam.
Berdasarkan latar belakang ekonomi keluarga yang diukur berdasarkan pendapatan
orang tua, mayoritas pendapatan orang tua mahasiswa dari tahun 2011 s.d 2015 berkisar
antara Rp. 2.000.000 s.d 2.500.000, dan berada di atas Upah Minimum Propinsi (UMP).
Sejak tiga tahun terakhir, jumlah mahasiwa dengan pendapatan orang tua lebih dari Rp.
5.000.000 telah meningkat jumlahnya. Latar belakang ekonomi yang berbeda-beda tidak
membuat kendala berarti bagi mahasiswa dalam menjalani pendidikan. Hal tersebut
disebabkan oleh adanya berbagai beasiswa dan kebijakan dari pimpinan fakultas dan
universitas. Berbagai peluang beasiswa tersedia bagi mahasiswa yang mengalami
kendala ekonomi, seperti beasiswa bidikmisi. Selain itu, sistem Uang Kuliah Tunggal
Berkeadilan (UKTB) yang telah diterapkan di Unsyiah, memungkinkan adanya subsidi
silang antar kelompok mahasiswa.
Mahasiswa PSPPD FK Unsyiah juga memiliki kreativitas tinggi dan mampu
menjawab tantangan lingkungan, seperti keterbatasan sumber air bersih pada beberapa
daerah di Banda Aceh. Mahasiswa tanggap dalam merespon permasalahan ini dan
mencoba memanfaatkan energi alamiah yang ramah lingkungan untuk memperbaiki
kualitas air yang ada dengan membuat sebuah alat peraga yang dinamakan Solterion
(Solar Water Sterilization) yang diperkenalkan pada tahun 2014 kepada masyarakat.
Solterion merupakan sebuah teknologi yang dapat digunakan untuk membunuh bakteri
dan menghilangkan bau pada air secara alami tanpa menggunakan energi tambahan.
Tujuan penerapan teknologi ini adalah tercapainya peningkatan kesehatan masyarakat
melalui penggunaan sumber air bersih, sehingga kejadian penyakit-penyakit yang
disebarkan melalui air dapat diminimalkan.
Selain itu, pada Juni 2015, beberapa mahasiswa yang tergabung dalam tim
PKM-KC (Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta) membuat sebuah inovasi yang
menggabungkan disiplin ilmu kesehatan dan teknologi dan mendapat dukungan dari
DIKTI. Tim yang merupakan tim lintas ilmu ini, beranggotakan mahasiswa PSPPD FK
dan Fakultas MIPA jurusan Informatika, berhasil membuat sebuah aplikasi tentang

60
rematik berbasis smartphone yang mereka beri nama “Ask Mr. Rematik”. Aplikasi ini
lahir sebagai sebuah inovasi yang menjawab tantangan di era ini untuk membuat
smartphone lebih bermanfaat dalam memberikan informasi kesehatan, yaitu penyakit
rematik kepada masyarakat awam.

Gambar C.1 Aplikasi Ask Mr. Rematik, bentuk kreativitas mahasiswa PSPPD FK
Unsyiah

C.3 Keterlibatan Mahasiswa dalam Berbagai Komisi yang Relevan


Mahasiswa secara aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang meningkatkan iklim
ilmiah fakultas. Mahasiswa berperan aktif menjadi asisten dosen yang mendukung
kegiatan pembelajaran terutama pada kegiatan praktikum di laboratorium. Selain itu
juga terlibat pada berbagai organisasi mahasiswa yang berada di tingkat fakultas,
universitas, bahkan internasional. Mahasiswa juga terlibat sangat aktif dalam kegiatan
bakti sosial yang diadakan baik oleh dosen, organisasi mahasiswa tingkat fakultas,
maupun universitas. Dalam bidang penelitian, mahasiswa juga terlibat dalam berbagai
penelitian dosen. Sehingga keterlibatan mereka dalam berbagai sektor tersebut tidak

61
hanya meningkatkan kapasitas keilmuan mereka, namun juga kecakapan organisai dan
profesi, yang sangat bermanfaat bagi pengembangan diri mahasiswa.

C.4 Kegiatan Ekstra-Kurikuler


Mahasiswa PSPPD FK Unsyiah secara aktif mengikuti berbagai kegiatan ekstra
kurikuler pada beberapa organisasi kemahasiswaan, koran kampus, penelitian, seni,
olahraga, kegiatan keagamaan dan terlibat pada berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) Unsyiah. Mahasiswa memanfaatkan waktu luang, terutama hari Sabtu Minggu
untuk kegiatan tersebut dengan menggunakan fasilitas ruangan serta infrastruktur
lainnya yang ada di fakultas, seperti: ruangan sekretariat organisasi, ruangan lapangan
olahraga, ruangan kegiatan mahasiswa, Mushalla Asy-Syifaa Fk Unsyiah, jaringan
internet, dan lain-lain. Melalui organisasi-organisasi dan berbagai wadah pengembangan
minat dan bakat yang disediakan oleh FK Unsyiah, mahasiswa telah mengikuti berbagai
event dan mencapa prestasi yang membanggakan.

C.5 Keberlanjutan penerimaan mahasiswa (minat calon mahasiswa dan


kebutuhan akan lulusan program studi)

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian C.2, mahasiswa Unsyiah berasal dari
berbagai daerah, baik dari berbagai kabupaten/kota di Aceh maupun dari Propinsi di
luar Aceh. Selain itu, mahasiswa juga berasal dari luar negeri. Jumlah mahasiswa yang
berasal dari luar negeri terus konsisten dari tahun ajaran 2012/2013 hingga sekarang.
Minat calon mahasiswa terhadap program studi dapat juga terlihat dari jalur
penerimaan mahasisa. Berdasarkan peringkat program studi yang paling diminati,
PSPPD FK Unsyiah sejak tahun 2013 hingga 2015, adalah program studi dengan
peringkat ketiga untuk jalur SNMPTN. Sedangkan untuk jalur SBMPTN, PSPPD FK
Unsyiah adalah program studi dengan peminat kedua terbesar (Gambar C.2)

62
Sumber: http://data.unsyiah.ac.id/index.php/c_mhs_snmptnpeminat

Gambar C.2 Peminat SBMPTN


Sumber: http://data.unsyiah.ac.id/index.php/c_mhs_sbmptnpeminat

63
Minat calon mahasiswa yang besar ini merupakan peluang untuk menjawab
kebutuhan dokter terutama di Propinsi Aceh, maupun untuk menjawab tantangan
nasional dan internasional. Lulusan program studi telah berperan baik sebagai
profesional mandiri maupun (praktek pribadi dan bersama) maupun dalam naungan
instansi pemerintah (puskesmas dan rumah sakit). Selain itu lulusan program studi juga
turut memperkuat SDM fakultas, dengan menjadi staf pengajar, baik tetap maupun tidak
tetap.
Kebutuhan akan lulusan PSPPD FK Unsyiah yang besar, terlihat dari masa
tunggu mendapat pekerjaan yang tidak terlalu lama, yaitu rata-rata kurang dari 4 bulan.
PSPPD FK Unsyiah terus berupaya memenuhi tuntutan performance dan kualitas
lulusan, dengan terus berkoordinasi dengan para stake holder baik dari unsur
pemerintah dan masyarkat, pihak internal universitas, maupun dengan para alumni
PSPPD FK Unsyiah.

C.6 Pelayanan untuk mahasiswa


a. Bantuan tutorial yang bersifat akademik.
Pelayanan yang mendukung kegiatan akademik telah dan terus dilakukan oleh
pihak pimpinan PSPPD FK Unsyiah yang mendapat dukungan Fakultas maupun
universitas. Sistem pendidikan di PSPPD FK Unsyiah yang menerapkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) dengan metode Problem Based Learning (PBL), tentu
sangat berbeda dengan sistem pendidikan di SMA, sehingga setiap tahunnya,
mahasiswa baru diberikan bimbingan dan pengenalan kurikulum sebelum kegiatan
akademik dimulai. Kegiatan ini didukung oleh pimpinan Fakultas dan Program Studi,
dan dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa. Kegiatan ini cukup efektif untuk
membangun kesadaran awal mahasiswa mengenai pendidikan di PSPPD FK Unsyiah,
sekaligus membekali mahasiswa baru dalam kegiatan akademik yang akan mereka
jalani.
Selama menjalani kegiatan akademik, selain dibimbing oleh dosen pembimbing
akademik, mahasiswa juga dapat memanfaatkan layanan konsultasi pakar. Dengan
layanan ini, mahasiswa dapat berkonsultsi mengenai topik tertentu secara langsung,
baik secara perorangan maupun kolektif. Para pakar yang dapat dihubungi untuk setiap

64
blok, disesuaikan dengan keahlian pakar tersebut dan ditentukan pada proses
penyusunan buku blok (bahan ajar).
Selain itu, juga terus dikembangkan fasilitas e-learning di PSPPD FK Unsyiah
memungkinkan akses bahan ajar semakin mudah bagi mahasiswa. Fasilitas ini
membutuhkan kerjasama yang baik antar komponen SDM, maupun sarana dan
prasarana yang memadai. Untuk itu, terus diupayakan peningkatan partisipasi SDM
serta sarana dan prasarana yang mendukung.
Dalam bidang penelitian, mahasiswa PSPPD FK Unsyiah aktif dilibatkan dalam
penelitian dosen. Hal tersebut sangat membantu meningkatkan kemampuan mahasiswa
dalam berpikir kritis dan membuat penelitian. Dalam bidang pengabdian kepada
masyarakat, mahasiswa juga sering dilibatkan sebagai anggota tim pada kegiatan
pengabdian oleh dosen. Sehingga iklim akademik yang baik tersebut diharapkan dapat
mendukung meningkatnya mutu lulusan program studi.
b. Informasi dan bimbingan karir.
Program layanan informasi dan bimbingan karir dilakukan melalui beberapa
kegiatan. Salah satunya dengan melakukan koordinasi dengan Career Development
Centre (CDC) atau Pusat Pengembangan Karir Universitas Syiah Kuala. Kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh CDC berorientasi pada misi CDC, yaitu:
1. Menjadi mediator dan fasilitator antara mahasiswa/alumni Universitas Syiah
Kuala dan dunia kerja (penyebaran informasi kerja, penyelenggaraan bursa kerja
secara berkala, layanan penempatan kerja).
2. Mengembangkan kemampuan diri, pengetahuan dan keterampilan
mahasiswa/alumni Universitas Syiah Kuala sebelum memasuki dunia kerja
(perencanaan kerja/karir, pelatihan melamar kerja, pelatihan peningkatan
softskill/ketrampilan kerja).
3. Menyelenggarakan berbagai kegiatan pembangunan kapasitas (capacity building)
sumber daya manusia baik untuk kalangan internal maupun eksternal.
4. Menyelenggarakan tracer study secara terintegrasi di tingkat universitas.
Selain berkoordinasi dengan CDC, layanan informasi dan bimbingan karir juga
dilakukan dengan mebjaring informasi dari alumni. Baik secara personal, maupun
dengan mengoptimalkan peran alumni yang bernaung di bawah Ikatan Alumni
Kedokteran Unsyiah (IAKU).

65
Bimbingan karir juga dilakukan oleh Bagian/SMF di PSPPD FK Unsyiah
dengan mengadakan pendidikan kedokteran berkelanjutan dalam bentuk
seminar/workshop baik lokal maupun nasional yang bertujuan menambah wawasan
pengembangan karir baik bagi mahasiswa maupun lulusan dokter umum.
c. Konseling pribadi dan sosial.
Konseling pribadi-sosial merupakan upaya pengembangan kemampuan peserta
didik untuk menghadapi dan mengatasi masalah-masalah pribadi-sosial dengan cara
menciptakan lingkungan interaksi pendidikan yang kondusif, mengembangkan sistem
pemahaman diri dan sikap-sikap positif, serta dengan mengembangkan kemampuan
pribadi-sosial.
Pada tingkat program studi, mekanisme konseling sudah semakin baik. Tiga
tahun terakhir, kegiatan konseling bagi mahasiswa telah dilakukan secara terintegrasi
yang melibatkan dosen wali (dosen pembimbing akademik), unit bimbingan dan
konseling Prodi, unit PBL dan unit laboratorium keterampilan medik (skills lab). Setiap
mahasiswa dapat mengkonsultasikan berbagai kendala yang dihadapinya baik dari segi
akademis dan non akademis. Pendekatan pemecahan masalah dilakukan secara
berjenjang, mulai dari level paling bawah yaitu dosen wali, unit PBL dan Unit Skills
Lab, kemudian ke level berikutnya yaitu tim dosen konselor di tingkat program studi,
hingga ke level Pusat Pelayanan Psikologi dan Konseling (PPPK) di tingkat Universitas
bila permasalahan mahasiswa tidak bisa diatasi. Staf PPPK terdiri atas psikolog dan
psikiater. PPPK Unsyiah merupakan wadah memberi bantuan psikologis kepada para
mahasiswa yang punya masalah akademik, pribadi, ataupun keluarga. Bimbingan
konseling ini diberikan secara bebas biaya. Keberadaan sistem konseling ini diharapkan
mampu mengenali dan memecahkan permasalahan mahasiswa sejak dini, sehingga tidak
menyebabkan pengaruh berarti untuk proses pendidikannya. Kegiatan pembimbingan
dan konseling ini telah memberikan hasil yang sangat positif bagi peningkatan
keterampilan dan pola belajar mahasiswa, tampak dari tingginya angka kelulusan tepat
waktu mahasiswa PSPD FK Unsyiah yang disertai dengan rata-rata IPK yang
memuaskan.

C.7 Kompetensi dan Etika Lulusan yang Diharapkan


Lulusan PSPPD Fakultas Kedokteran Unsyiah akan memiliki kompetensi yang
dibangun dengan pondasi yang terdiri atas profesionalitas yang luhur, mawas diri dan
66
pengembangan diri, serta komunikasi efektif, dan ditunjang oleh pilar berupa
pengelolaan informasi, landasan ilmiah ilmu kedokteran, keterampilan klinis dan
pengelolaan masalah kesehatan. Oleh karena itu area kompetensi disusun dengan urutan
sebagai berikut:
1. Area Profesionalitas yang Luhur:
1.1 BerkeTuhanan Yang Maha Esa/Yang Maha Kuasa
1.2 Bermoral, beretika dan disiplin
1.3 Sadar dan taat hukum
1.4 Berwawasan sosial budaya
1.5 Berperilaku profesional

2. Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri


2.1 Menerapkan mawas diri
2.2 Mempraktikkan belajar sepanjang hayat
2.3 Mengembangkan pengetahuan

3. Area Komunikasi Efektif


3.1 Berkomunikasi dengan pasien dan keluarga
3.2 Berkomunikasi dengan mitra kerja
3.3 Berkomunikasi dengan masyarakat

4. Area Pengelolaan Informasi


4.1 Mengakses dan menilai informasi dan pengetahuan
4.2 Mendiseminasikan informasi dan pengetahuan secara efektif kepada profesional
kesehatan, pasien, masyarakat dan pihak terkait untuk peningkatan mutu
pelayanan kesehatan

5. Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran


5.1 Menerapkan ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan
ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas
yang terkini untuk mengelola masalah kesehatan secara holistik dan
komprehensif.

67
6. Area Keterampilan Klinis
6.1 Melakukan prosedur diagnosis
6.2 Melakukan prosedur penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif

7. Area Pengelolaan Masalah Kesehatan


7.1 Melaksanakan promosi kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat
7.2 Melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masalah kesehatan pada
individu, keluarga dan masyarakat
7.3 Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat
7.4 Memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan
7.5 Mengelola sumber daya secara efektif, efisien dan berkesinambungan dalam
penyelesaian masalah kesehatan
7.6 Mengakses dan menganalisis serta menerapkan kebijakan kesehatan spesifik
yang merupakan prioritas daerah masing-masing di Indonesia
Pengertian tentang kompetensi utama, pendukung dan lainnya dapat dilihat pada
Kepmendiknas No. 045/U/2002, Standar Pendidikan Profesi Dokter 2006 dan Standar
Kompetensi Dokter 2006, dari Konsil Kedokteran Indonesia 2006.

C. 8 Hasil pembelajaran
a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan
Salah satu tujuan PSPPD FK Unsyiah adalah menghasilkan lulusan yang
profesional dan kompeten yang mampu menghadapi tantangan di bidang kedokteran.
Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu sasaran yang akan dicapai pada tahun 2025
adalah tingkat kelulusan first taker pada Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI)
dan OSCE Nasional adalah >85%. Selama tiga tahun terakhir (2012 s.d. 2014), tingkat
lulusan first taker UKDI terus meningkat, Tingkat kelulusan OSCE Nasional juga terus
meningkat, Tabel C.5 dan C.6

68
Tabel C.5 Persentase lulusan peserta Ujian Kompetensi Dokter Indonesia
(UKDI) tahun 2012−2014
Jumlah Peserta CBT dari (2) First Taker yang Lulus
Jumlah yang Tergolong CBT
Tahun
Peserta UKDI Selain
First Taker Jumlah %
First Taker
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2012 741 398 343 266 66,83
2013 461 203 258 115 56,65
2014 388 201 187 123 61,2

CBT baru mulai berlaku sejak Agustus 2011

Tabel C.6 . Persentase lulusan Objective Structured Clinical Examination OSCE


Nasional tahun 2012−2014
Jumlah Peserta OSCE dari (2) First Taker yang Lulus
Jumlah
yang Tergolong OSCE
Tahun Peserta
Selain
OSCE First Taker Jumlah %
First Taker
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2012 - - - - -
2013 138 127 11 103 81,10
2014 240 197 43 167 84,77

OSCE Exit Exam baru mulai dilakukan sejak Agustus 2013

b. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan


pemanfaat lulusan.

Kompetensi lulusan yang diharapka dari proses pendidikan pada PSPPD FK


Unsyiah adalah mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI). Dalam
standar ini disebutkan dengan jelas bahwa diakhir pendidikan dilakukan uji kompetensi
yang bersifat nasional untuk mernperoleh ijazah dokter dari institusi pendidikan
sekaligus sertifikat kompetensi dari institusi yang berwenang. UU RI Nomor 29 tahun
2004 tentang Praktek Kedokteran dalam pasal 29 ayat (3) menjelaskan bahwa untuk
memperoleh surat tanda registrasi dokter harus memenuhi berbagai persyaratan
diantaranya memiliki sertifikat kompetensi, yang dalam penjelasan disebutkan
dikeluarkan oleh kolegium yang bersangkutan. Sejalan dengan pesan di dalam Undang-
undang tersebut, Uji Kompetensi Dokter Indonesia telah dimulai sejak tahun 2007,
diselenggarakan atas kerjasama dari Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia

69
dan Kolegium Dokter Indonesia. Uji Kompetensi yang dimaksud adalah UKDI dan
OSCE Nasional. Dengan demikian, lulusan diharapkan telah memenuhi standar
kompetensi yang disyaratkan.

c. Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian studi


mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium lulusan).

Jika mengacu pada KPI (key performance indicator) Universitas dan PSPPD FK
Unsyiah, maka mutu pembelajaran mahasiswa selama tiga tahun terakhir di PSPPD FK
Unsyiah cukup baik. Secara umum di aspek mutu pembelajaran yang diharapkan oleh
Universitas adalah: 1) Nilai TOEFL >450 yang menjadi syarat untuk dapat ujian
sarjana, 2) IPK rata-rata yang ditargetkan >3,00. 3) Masa studi rata-rata ditargetkan 4
tahun, 4) Lama penulisan skripsi < 6 bulan. Hal ini tidak jauh berbeda dengan beberapa
aspek yang menjadi indikator tercaainya mutu pembelajaran yang baik di PSPPD FK
Unsyiah, yaitu: 1) Nilai TOEFL PBT ≥475, 2) IPK minimal ditargetkan adalah 3.00,
dengan komposisi kelulusan tepat waktu dan IPK lulusan 3.25 berjumlah ≥75 %
lulusan, 3) penulisan skripsi < 6 bulan, dan 4) dan tingkat kelulusan first taker UKDI
CBT dan OSCE >85%.
Misalnya, dari indikator masa penyusunan skripsi, seluruh mahasiswa PSPPD
FK Unsyiah menyelesaikan penelitian untuk tugas akhir tidak lebih dari 6 bulan (tabel
C.7)
Tabel C.7 Rerata kurun waktu penulisan skripsi mahasiswa PSPPD FK Unsyiah*
selama 2011-2014
Rerata kurun waktu penulisan skripsi (dalam bulan)
2011 2012 2013 2014
5,12 4,99 5,26 4,19
*jarak waktu seminar proposal dengan ujian tugas akhir/sidang skripsi.

Begitu pula pada IPK sarjana dan IPK lulusan dokter. Selama tiga tahun terakhir secara
konsisten ditemukan bahwa proporsi lulusan dengan IPK melebihi 3.00 lebih besar
daripada jumlah lulusan dengan IPK kurang dari 3.00. meskipun belum mencapai target
KPI PSPPD FK Unsyiah, namun tampak progress menuju target ≥75% lulusan
memiliki IPK 3.25. salah satu yang nyata adalah IPK lulusan dokter tahun 2013/2014
(tabel C.9)

70
Tabel C.8. Perolehan IPK Tahap Akademik tahun 2009/2010 s.d 2013/2014
Jumlah Lulusan Persentase Lulusan Reguler dengan IPK :
Tahun
Akademik Transfer
Reguler (1) <2.75 2.75-3.00 3.01-3.50 >3.50
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2009/2010 373 - 178 92 102 1
(47,72) (24,67) (27,34) (0,27)
2010/2011 244 - 66 48 130 -
(27,04) (19,68) (53,28) (-)
2011/2012 237 - 24 51 158 4
(10,13) (21,52) (66,67) (1,68)
2012/2013 273 - 25 71 174 3
(9,16) (26,01) (63,74) (1,09)
2013/2014 234 2 16 62 153 5
(6,78) (26,27) (64,83) (2,12)
Jumlah 1361 2

Tabel C.9 Perolehan IPK Tahap Akademik tahun 2009/2010 s.d 2013/2014
Jumlah Lulusan Persentase Lulusan Reguler dengan IPK :
Tahun
Akademik Transfer
Reguler (1) <2.75 2.75-3.00 3.01-3.50 >3.50
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2009/2010 158 - 19 67 72 -
(12,03) (42,41) (45,57) (-)
2010/2011 207 - 16 77 114 -
(7,73) (37,20) (55,07) (-)
2011/2012 462 - 19 159 283 1
(4,11) (34,42) (61,26) (0,22)
2012/2013 101 - 3 38 59 1
(2,97) (37,62) (58,42) (0,99)
2013/2014 144 - 1 16 126 1
(0,69) (11,11) (87,50) (0,69)
Jumlah 1072 -

Sedangkan untuk rerata masa studi, selama tiga tahun terakhir dapat ditunjukkan pada
tabel C.10 sebagai berikut.
Tabel C.10 Rerata lama studi mahasiswa PSPPD FK Usnyiah tahap akademiktahun
2010-2014
Rerata lama studi (tahun)
2010/2011 2011/2012 2012/2013 2013/2014
4,1 3,8 3,7 3,7

71
d. Kepuasan lulusan.

Secara umum dapat dikatakan bahwa lulusan PSPPD FK Unsyiah cukup puas
dengan tingkat kompetensi diri yang mereka miliki. Namun demikian, secara relatif
masih terdapat lulusan yang lemah dalam keterampilan medis, komunikasi dan sikap
profesionalitas dokter, di samping jumlah UKDI first taker yang lulus CBT masih
sedikit. Menaggapi hal tersebut, PSPPD FK Unsyiah telah melakukan upaya-upaya
perbaikan, yaitu dengan upaya pemutakhiran kurikulum (menjadi kurikulum KBK PBL
2012) untuk menjawab tantangan kemapuan dokter yang sesuai dengan Standar
Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI 2012). Program studi juga telah melakukan
penyesuaian soal-soal ujian blok dan skill lab sesuai dengan standar vignette soal
UKDI, serta telah melakukan bimbingan dan try out UKDI

C.9 Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan.

Secara umum, pemanfaat lulusan menyatakan puas akan kinerja lulusan PSPPD
FK Unsyiah. Lulusan PSPPD FK Unsyiah sudah memiliki kemampuan dan kualitas
yang sangat baik dalam aspek: integritas, keahlian berdasarkan bidang ilmu
(profesionalisme), kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, penguasaan teknologi
informasi, kerjasama tim dan pengembangan diri. Namun demikian, secara relatif,
PSPPD FK Unsyiah yang dinilai kurang mampu menguasai bahasa asing (bahasa
Inggris) dalam pekerjaan. Oleh karena itu dirasa perlu dilakukan peningkatan dan
penajaman materi keilmuan dalam bidang kedokteran dasar dan kedokteran klinis. Di
samping itu juga perlu ditingkatkan moralitas lulusan dalam pemberian pelayanan
kesehatan.
Menanggapi beberapa umpan balik yang didapatkan dari pemanfaat lulusan,
maka PSPPD FK Unsyiah telah melakukan beberapa upaya perbaikan. Untuk
meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mahasiswa, telah dilakukan sejumlah upaya,
di antaranya: slide powerpoint perkuliahan dalam bahasa Inggris, pelaksanaan
bimbingan TOEFL bagi mahasiswa, membuka english class pada kegiatan tutorial,
meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan kerjasama dengan institusi luar
negeri. Untuk meningkatkan pemahaman materi keilmuan telah dilakukan sejumlah
upaya, di antaranya: melakukan revisi kurikulum, memberlakukan ujian CBT dan
OSCE internal di stase kepaniteraan klinik, mengadakan bimbingan CBT dan OSCE
72
UKDI. Untuk meningkatkan moralitas lulusan telah dilakukan sejumlah upaya, di
antaranya: mewajibkan seluruh mahasiswa untuk ikut serta dalam kegiatan Program
Pendamping Mata Kuliah Agama Islam (PPAI) yang dilakukan oleh Unit
Pengembangan Program Pendampingan Mata Kuliah Agama Islam (UP3AI) Unsyiah,
mengadakan pengajian/ceramah agama/bimbingan tahsin (belajar mengaji Al-Qur‟an)
secara rutin setiap pekannya bagi mahasiswa kepaniteraan klinik.

C.10 Produk program studi berupa model-model, karya inovatif, hak paten, hasil
pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian.

Sejak 3 tahun terakhir, mahasiswa dan dosen telah menghasilkan beberapa karya
inovatif. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, iklim akademik yang baik telah
mendorong kelompok mahasiswa menghasilkan karya-karya yang langsung dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat. Contoh karya mahasiswa adalah Solterion (Solar Water
Sterilization) yang diperkenalkan pada tahun 2014 kepada masyarakat, dan aplikasi
smartphone “Ask Mr. Rematik”, yang sedang dalam masa uji coba.
Selain mahasiswa, staf pengajar juga telah menghasilkan berbagai karya dan
diantaranya telah memiliki hak paten. (Tabel C.11)
Tabel C.11 Karya Inovatif dan Hak Paten Staf Pengajar pada Program Studi Pendidikan
Profesi Dokter FK Unsyiah
Karya*
Karya yang Mendapat
No. Nama Dosen Pengakuan/Penghargaan dari
Paten/HaKI
Lembaga
Nasional/Internasional
(1) (2) (3)
1 Hanifah Yusuf, Dr, Dra,Apt, Sedang pengajuan, formulir HaKI:
M.Kes permohonan paten nomor: “metode semisintesis
P00201407211 turunan eurikumanon
monosubstitusi
(eurikumanon monovalerat)
sebagai antiplasmodium
2 Muhammad Jailani, dr, Teknik operasi bibir
Sp.BP(K) sumbing
3 Syahrul, Dr, dr, SpS (K) Syiah kuala stroke scale

4 Dahril, dr, Sp.U Buku: SOAP untuk urologi (


alih bahasa)

Meskipun telah mendapat dukungan dari pihak program studi maupun dari
universitas, jumlah karya yang dihasilkan oleh mahasiswa masih sedikit bila
dibandingkan dengan jumlah seluruh mahasiswa. Salah satu kendalanya adalah

73
mahasiswa merasa terlalu padatnya tatap muka dalam proses pendidikan. Sehingga
perhatian terhadap pengembangan ide dan gagasan kreatif belum diprioritaskan.
Hal yang sama juga terlihat pada staf pengajar. Meskipun mendapat dukungan
dari program studi dan universitas, tingkat perhatian staf pengajar dalam menghasilkan
karya-karya yang dipatenkan masih kecil. Jumlah penelitian maupun karya ilmiah yang
dihasilkan staf pengajar memang cukup baik dari segi jumlah, namun belum banyak
karya inovatif yang dipatenkan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beban kinerja staf
pengajar yang masih tinggi, dan belum terpenuhinya rasio ideal dosen dan mahasiswa.

Tabel C.12 Rangkuman Analisis SWOT Komponen Mahasiswa dan Lulusan

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman


1. Sistem seleksi 1. Terbatasnya 1. Tersedianya sarana 1. Pengaruh
mahasiswa baru yang keinginan dan prasarana lingkungan
objektif. mahasiswa untuk pendukung dan teknologi
2. Pengembangan mengembangkan kegiatan akademik informasi
kegiatan kurikuler diri dalam mahasiswa dapat
dan ekstrakurilkuler kegiatan 2. Banyaknya mengurangi
didukung sepenuhnya ekstrakurikuler. tawaran beasiswa motivasi
oleh institusi. 2. Sarana dan hibah untuk belajar
3. Kreativitas pendukung mengembangkan mahasiswa.
mahasiswa pengembangan minat dan bakat 2. Tuntutan
menghasilkan karya softskill mahasiswa. stakeholders
inovatif yang dapat mahasiswa masih 3. Kepercayaan akan kualitas
dimanfaatkan kurang. masyarakat lulusan.
masyarakat. 3. Partisipasi lulusan terhadap lulusan 3. Tuntutan
4. Komitmen program dalam dalam PSPPD FK terhadap
studi dan universitas mengisi Tracer Unsyiah yang softskill
untuk membekali study belum semakin lulusan.
calon lulusan maksimal meningkat. 4. Iron stock
memasuki program 4. Pembinaan minat 4. Adanya tawaran yang berasal
kerja. dan bakat kerja kepada dari aceh
5. Rata-rata IPK lulusan mahasiswa masih lulusan dari dapat
baik. belum intensif berbagai instansi. berkurang
6. Tingkat kelulusan dilakukan mengingat
pada ujian minat dan
kompetensi nasional daya saing
semakin baik. yang besar
7. Lulusan mampu dari calon
bekerja secara mahasiswa di
mandiri maupun luar Aceh
terlibat dalam intansi
pemerintah dan non-
pemerintah.

74
8. Input mahasiswa
merupakan yang
terbaik dibandingkan
program studi
lainnya.

75
KOMPONEN D
SUMBERDAYA MANUSIA

D.1 Sistem Rekrutmen dan Seleksi Dosen dan Tenaga Kependidikan


Sistem seleksi/perekrutan dosen dan tenaga kependidikan di Fakultas
Kedokteran Unsyiah mengikuti aturan yang berlaku secara umum di Universitas Syiah
Kuala. Untuk dapat menyusun formasi yang tepat, Universitas Syiah Kuala terlebih
dahulu menetapkan analisa kebutuhan pegawai dari setiap fakultas ditambah dengan
pegawai yang dibutuhkan oleh pihak rektorat. Dengan adanya analisis kebutuhan
pegawai secara logis dan teratur, kita dapat mengetahui jumlah dan kualitas pegawai
yang diperlukan. Tentunya, dengan pembuatan analisis kebutuhan pegawai ini
diharapkan dapat menentukan beban pekerjaan tertentu bagi pegawai, sehingga jangan
sampai ada yang tidak mempunyai pekerjaan setelah diterima. Job description disusun
agar diketahui jumlah jenis jabatan, ruang lingkup, sifat pekerjaan maupun kapasitas
pegawai yang dibutuhkan dalam jangka waktu tertentu.
Prosedur penetapan formasi pada Universitas Syiah Kuala yang bersifat
transparan dan akuntabel adalah sebagai berikut: Kantor Pusat Administrasi (KPA)
menginstruksikan kepada semua fakultas dan unit kerja dalam lingkungan Universitas
Syiah Kuala untuk mengisi blanko penetapan formasi yang terdiri dari analisa
kebutuhan pegawai yang dibutuhkan, jenis pekerjaan dan lain‐lain. Setelah melakukan
pengisian, fakultas dan unit kerja mengirimkan kembali blangko penetapan formasi
tersebut ke KPA. Di KPA dilakukan analisis mengenai jumlah kebutuhan dosen dan
tenaga kependidikan/pegawai yang memang harus diprioritaskan. Kebutuhan dosen
didasarkan pada dokumen Renstra Ketenagaan Universitas Syiah Kuala tahun 2010-
2014, sedangkan kebutuhan tenaga kependidikan didasarkan kepada Dokumen Analisis
Kebutuhan Pegawai. Dalam hal ini, tidak semua analisis kebutuhan pegawai dari
fakultas dan unit kerja disetujui, namun tetap menurut prioritas yang diperlukan dan
sesuai dengan kebutuhan yang mendesak. Setelah penetapan formasi tersebut disetujui
dan ditandatangani oleh Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan, berkas
penetapan formasi tersebut dikirim ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia yang nantinya akan dianalisis kembali jumlah pegawai yang

76
dibutuhkan dan berkas penetapan tersebut dikembalikan lagi ke Universitas Syiah
Kuala. Selanjutnya diadakan pengadaan dan penerimaan pegawai.
Dalam hal rekrutmen dosen, Universitas Syiah Kuala mengikuti ketentuan
pelaksanaan peraturan Pemerintah nomor 98 tahun 2000 tentang pengadaan pegawai
negeri sipil yang diubah dengan peraturan pemerintah nomor 11 tahun 2002. Khusus
untuk kualifikasi akademik, tenaga dosen merujuk juga kepada UU nomor 14 tentang
Guru dan Dosen pada pasal 45 dan 46, yang merinci bahwa kualifikasi akademik
minimum untuk program diploma atau program sarjana adalah lulusan program
magister, dan kualifikasi akademik untuk program pascasarjana adalah lulusan program
doktor. Di FK Unsyiah, aturan wajib terkait penerimaan dosen berprofesi dokter yang
telah bergelar magister baru mulai dilaksanakan pada seleksi CPNS tahun 2014. Selain
persyaratan kualifikasi akademik tersebut, Universitas Syiah Kuala juga
memperbolehkan kepada setiap unit kerja (fakultas/jurusan/prodi) untuk menambahkan
persyaratan kualifikasi akademik lainnya (seperti kualifikasi keilmuan) berdasarkan
kepada rencana pengembangan jurusan/prodi yang tertuang pada renstra. Proses
perencanaan rekrutmen ini merupakan bagian dari pengajuan kegiatan dan
penganggaran yang mengacu kepada Renstra Ketenagaan Universitas Syiah Kuala
tahun 2010-2014. Selain mengacu kepada peraturan pemerintah, perencanaan kebutuhan
tenaga dosen juga didasarkan kepada renstra pengembangan jurusan/prodi yang
dikembangkan berdasarkan Renstra Universitas Syiah Kuala. Renstra Universitas Syiah
Kuala berpijak kepada 3 (tiga) pilar, yaitu:
1. Pemerataan dan perluasan akses.
2. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing.
3. Peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik.
Rekrutmen dosen di Universitas Syiah Kuala tidak semata‐mata untuk
memenuhi kecukupan kepada rasio dosen dan mahasiswa, tetapi juga memperhatikan
aspek‐aspek seperti berikut:
1. Beban kerja dosen, yaitu dosen selain melakukan pengajaran juga melaksanakan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan tugas–tugas manajemen dalam
rangka pengembangan institusi.
2. Kekurangan jumlah dosen berdasarkan kualifikasi ilmu pada suatu prodi. Aspek ini
mendorong untuk menetapkan skala prioritas dalam rekrutmen tenaga akademik.

77
3. Kebutuhan dosen yang muncul akibat adanya pembukaan prodi baru.
4. Jumlah tenaga akademik yang akan memasuki masa pensiun.

Strategi lain yang dikembangkan dalam rekrutmen dosen adalah pengadaan


dosen baru tidak dilakukan sekaligus beberapa orang pada waktu bersamaan, tetapi
hanya 1‐3 orang saja dalam jangka waktu 3‐4 tahun, namun terus menerus dilakukan
secara periodik. Dengan strategi ini diharapkan dapat diperoleh tenaga dosen yang lebih
bermutu dan komposisi umur serta senioritas dosen jurusan akan berjenjang.
Pengangkatan pegawai negeri sipil dosen juga dapat dilakukan melalui alih
jabatan/tugas pegawai negeri sipil non dosen menjadi pegawai negeri sipil dosen
berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 8 tahun 2014.
Pengadaan dan penerimaan pegawai di Universitas Syiah Kuala dilakukan oleh
Bagian Kepegawaian Kantor Pusat Administrasi yang dibantu unit lainnya yang terkait
seperti Lembaga Bimbingan Konseling untuk test psikologi secara transparan dan
akuntabel. Dalam pengadaan pegawai ditetapkan persyaratan bagi setiap peserta yang
mengikuti ujian penyaringan. Setelah peserta ujian saringan melengkapi
administrasinya, yang bersangkutan diwajibkan mengikuti ujian tulis. Materi ujian tulis
biasanya berbentuk paket yang dikirimkan dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Mulai tahun 2013, seleksi PNS dilakukan secara sentralisasi oleh
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara/Reformasi Birokrasi dimana pendaftaran
dilakukan secara online berdasarkan formasi yang ditetapkan dari usulan. Seleksi terdiri
dari tiga tahap, yaitu: tahap I, seleksi administrasi; tahap II, tes kemampuan umum
nasional yang dilaksanakan serentak; dan tahap III, test wawancara dan test kompetensi
tertulis yang dilaksanakan di Universitas Syiah Kuala sesuai dengan keahlian atau
bidang yang diinginkan oleh kebutuhan dari fakultas. Keputusan akhir hasil seleksi
diumumkan oleh Kementerian PAN/RB bersama Kemendikbud. Setelah mengikuti tes
pengadaan dan penerimaan Calon Pengawai Negeri Sipil (CPNS), selang beberapa
waktu akan diumumkan nama-nama yang berhasil lulus saringan. Peserta yang
dinyatakan lulus/diterima akan mendapatkan Surat Keputusan pengangkatan menjadi
CPNS dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan resmi diangkat menjadi CPNS
Universitas Syiah Kuala dengan masa percobaan. Masa percobaan berlaku bagi setiap
CPNS paling lama 2 (dua) tahun. Apabila sampai kurun waktu 2 (dua) tahun masih

78
belum habis menjalani masa percobaan, atau belum lulus latihan pra jabatan, maka
CPNS tersebut dianggap kurang cakap, dan dapat dipertimbangan untuk diberhentikan.
Untuk tenaga non-PNS, proses seleksi dilakukan oleh Universitas Syiah Kuala
bersama unit terkait yang membutuhkan dan telah disepakati formasinya. Proses seleksi
dosen non-PNS dilakukan oleh fakultas terkait dengan melibatkan program studi yang
akan menggunakannya. Kriteria dan persyaratan dosen non-PNS tetap merujuk kepada
Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Proses seleksi meliputi
tes kompetensi, wawancara dan kemampuan mengajar. Calon dosen non-PNS yang
lulus seleksi selanjutnya diusulkan kepada Rektor untuk penetapan pengangkatan
sebagai dosen non-PNS. Dengan mekanisme yang sama, pengangkatan tenaga
kependidikan non-PNS (pegawai kontrak/honorer) juga dilakukan, dengan kriteria latar
belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang sesuai dengan tugas yang akan
diberikan. Pengangkatan dosen dan tenaga kependidikan non-PNS ini berlaku selama
satu tahun dan dapat diperbaharui masa kerjanya dengan penetapan yang baru setelah
mempertimbangkan kebutuhan dan ketersediaan biaya.

D.2 Pengelolaan Dosen dan Tenaga Pendukung


Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah
Kuala melakukan pengelolaan sumber daya manusia (dosen dan tenaga pendukung),
aset sarana dan prasarana, dan keuangan yang merujuk pada pelaksanaan prinsip-prinsip
manajemen umum yang mencakup: perencanaan (planning), pelaksanaan (organizing),
penugasan (staffing), pengarahan (leading), pengawasan (controlling), dan perbaikan
untuk mewujudkan upaya perbaikan mutu berkelanjutan (Continuous Quality
Improvement – CQI).
Dengan berpedoman pada prinsip sistem pengelolaan yang benar, yaitu rencana
strategis dan rencana operasional FK Unsyiah serta Master Plan Universitas Syiah
Kuala 2007-2026 merupakan kerangka perencanaan utama (planning) dan menjadi
pedoman tertinggi dalam sistem pengelolaan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Renstra lahir sebagai produk hasil
kesepakatan bersama oleh stakeholders Fakultas. Proses perencanaan yang berpedoman
kepada Master Plan dan Renstra ini diharapkan akan menjaga keselarasan program dan
dapat memastikan keberlanjutan program strategis dengan sistematis yang menjamin

79
keterlaksanaan visi dan mewujudkan Misi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter FK
Usyiah. Pengelolaan program studi dilaksanakan secara terstruktur mulai dari
perencanaan sampai ke proses evaluasi yang dilaksanakan oleh masing-masing unit
pelaksana dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan manajemen
dibawah koordinasi jajaran pimpinan prodi dan fakultas.
Semua kegiatan PSPD FK Unsyiah diawali dengan perencanaan yang disusun
bersama tim perencanaan dan pengembangan program studi yang dituangkan dalam
dokumen Renstra PSPD 2012-2017 dan rencana operasional yang dibahas setiap tahun
dalam rapat kerja program studi, fakultas dan universitas. Setiap tahun dilakukan
perencanaan kegiatan dan anggaran untuk satu tahun berjalan yang disusun dalam
bentuk rencana kegiatan anggaran tahunan (RKAT).
Khusus pada proses perencanaan bidang pendidikan diawali suatu pertemuan
setiap awal semester yang dihadiri oleh koordinator blok matakuliah dan seluruh unit
pelaksana kegiatan akademik yang membahas proses pendidikan yang akan
dilaksanakan. Perencanaan pelaksanaan kegiatan pendidikan juga rutin disusun oleh
tim MEU dan unit kurikulum dengan supervisi oleh Pembantu Dekan I. Perencanaan di
tingkat mata kuliah secara rutin dilaksanakan pada setiap blok matakuliah akan berjalan
yang dirangkaikan dengan evaluasi blok yang telah berjalan.
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Universitas Syiah Kuala melakukan
fungsi organizing dalam melaksanakan misinya dengan memfungsikan organisasi
secara terstruktur melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Sesuai
struktur organisasi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, mulai dari pimpinan
tertinggi (Dekan) sampai level terbawah (bagian/unit) telah dilengkapi dengan tugas
pokok dan fungsinya dalam menjalankan serta mendukung pelaksanaan kegiatan atau
layanan akademik dan administrasi. Pelimpahan tugas dan wewenang dinyatakan
melalui surat keputusan pengangkatan pejabat yang menempati setiap jabatan disertai
tupoksi yang harus dijalankan. Pelimpahan tugas dan wewenang ini membantu
pelaksana tugas agar dapat bekerja dengan baik serta memiliki alur pertanggungjawaban
tugas yang jelas.
Pelaksanaan tugas di bidang akademik menjadi bagian aktivitas utama fakultas,
program studi dan bagian / unit di bawah kendali pimpinan masing-masing unit kerja.
Fungsi kontrol internal dilaksanakan melalui aktivitas pengendalian dan penjaminan

80
mutu oleh unit Quality Assurance dan pada tingkat Universitas dilaksanakan oleh Badan
Penjaminan Mutu (BJM) dan pengawasan pelaksanaan tugas administrasi umum dan
keuangan oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI).
Penugasan dosen dan tenaga kependidikan (staffing) pada posisi yang tepat
adalah sangat penting untuk menunjang pelaksanaan tugas yang efektif di PSPD FK
Unsyiah. Beberapa faktor yang menjadi persyaratan penugasan antara lain kompetensi,
pengalaman kerja, loyalitas, kinerja, terpenuhinya syarat administratif serta kebutuhan
jabatan. Sistem organisasi dan mekanisme penstafan di FK Unsyiah telah dirancang
secara efektif untuk mengakomodir kinerja yang prima.
Penugasan tenaga non akademis pada jabatan struktural seperti Kepala Tata
Usaha sampai Kasubbag dilakukan melalui mekanisme Badan Pertimbangan Jabatan
dan Kepangkatan (BAPERJAKAT) yang bekerja berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 32 tahun 2012. Pengangkatan
dan penugasan dalam jabatan administrasi dilaksanakan berdasarkan kepada Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 0200/0/1995 dan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 3 tahun 2012.
Pengangkatan/penugasan dalam jabatan No 0200/0/1995. Penugasan tenaga
kependidikan berjabatan fungsional seperti pustakawan dan laboran dilakukan melalui
koordinasi dengan pimpinan unit kerja dengan mengutamakan kompetensi dan
pengalaman kerja yang dimiliki. Penugasan pada jabatan yang harus diisi oleh dosen,
dilaksanakan melalui mekanisme yang diatur dalam ketetapan Rektor. Seperti
penugasan dosen dalam jabatan dekan, pembantu dekan, dan kepala laboratorium diatur
dalam SK Rektor nomor 532 tahun 2011.
Sedangkan dalam pelaksanaan tugas akademik, penugasan dosen dilakukan oleh
pimpinan fakultas berdasarkan hasil rapat jurusan/program studi
denganmempertimbangkan bidang ilmu dan beban tugas yang akan dijalankan
(misalnya dosen dengan tugas tambahan sebagai ketua program studi atau pimpinan
fakultas mendapat beban akademik yang lebih rendah). Pengaturan beban tugas
dosen menjadi penting untuk menjaga keadilan dan pemerataan tugas. Penugasan
dosen ini ditetapkan dengan SK Dekan pada setiap semester. Dalam usaha untuk
mengoptimalkan sumberdaya dan meningkatkan pelayanan akademik, sesuai dengan
tuntutan perubahan kurikulum, PSPD FK Unsyiah telah melakukan restrukturisasi

81
organisasi, dimana Bagian/Laboratorium sebagai sumber tenaga dan ilmu, sementara
pembentukan unit-unit kerja seperti: Skill Lab, PBL, MEU, Kurikulum, Assessment,
Quality Assurance, Sumber Belajar, Pengembangan Fakultas, CBT UKDI, OSCE
Center, Pendamping mahasiswa, bimbingan dan konseling merupakan unit pelaksana
operasional kegiatan di PSPD. Tanggapan sivitas terhadap pembentukan unit kerja ini
memberikan manfaat yang cukup berarti bagi perkembangan studi mahasiswa.
Pendanaan kepada unit-unit atau laboratorium tersebut dialokasikan oleh fakultas
dalam bentuk honor pengelola sebagai insentif Setiap bagian/unit.
Penugasan dosen dalam menjalankan tugas penelitian dan tugas pengabdian
kepada masyarakat dilakukan melalui lembaga terkait. Pada setiap awal tahun anggaran,
Ketua Lembaga Penelitian dan Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas mengeluarkan surat penugasan pelaksanaan kegiatan kepada dosen
berdasarkan skim hibah penelitian atau hibah pengabdian kepada masyarakat yang
dikelola Universitas Syiah Kuala. Penugasan dosen dilakukan setelah melalui proses
seleksi terhadap proposal yang diajukan dan diproses melalui mekanisme yang ada
dalam panduan DP2M dan deskripsi organisasi dan Prosedur Operasional Baku
Lembaga Penelitian.
Setiap komponen dalam struktur organisasi FK Unsyiah telah memahami tupoksi
masing-masing dan telah melaksankan jalur koordinasi yang tepat sehingga tercermin
dalam alur kinerja yang baik di PSPD FK Unsyiah. Struktur organisasi FK Unsyiah
dapat dilihat pada gambar 2.1. Pengembangan kemampuan sumber daya manusia
dilakukan dengan mengacu kepada rencana strategis yang telah dirumuskan.
Keseluruhan mekanisme staffing tersebut di atas menunjukkan bahwa Program
Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala telah
mengefektifkan pendelegasian tugas dalam pelaksanaan mandat Fakultas untuk
mewujudkan visi dan misinya.
Fungsi pengarahan yang efektif menjadi penting di dalam menjaga semua
pelaksana tugas agar dapat melaksanakan fungsi masing-masing secara terarah, dalam
melaksanakan kegiatan yang direncanakan dalam DIPA dan melakukan terobosan-
terobosan kegiatan serta untuk menjamin tercapainya target dan tujuan organisasi.
Proses pengarahan dilakukan melalui berbagai pendekatan, misalnya rapat
koordinasi, sosialisasi kebijakan, dan komunikasi langsung dengan bawahan. Fungsi

82
pengarahan dilakukan secara berjenjang berdasarkan struktur organisasi Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Pada level tertinggi, senat Fakultas mengarahkan
pimpinan Fakultas dalam bentuk kebijakan strategis dan memberikan masukan dan
rekomendasi strategis melalui rapat senat. Dekan melalui rapat koordinasi
mengarahkan Pembantu Dekan, Ketua Program Studi dan ketua bagian terkait
pelaksanaan tugas yang sudah direncanakan pada bidang masing-masing. Pada level
di bawahnya, dekan bertanggungjawab mengarahkan kegiatan dan penggunaan
sumber daya yang berada dibawah wewenangnya. Kepala Tata Usaha (KTU) fakultas
melakukan pengarahan terhadap kegiatan ketatausahaan sehari-hari dan berkoordinasi
dengan Dekan dan Pembantu Dekan terkait. Saat ini proses koordinasi dan komunikasi
di lingkungan pengelola administrasi Universitas Syiah Kuala dari level Rektor sampai
arsiparis di fakultas sudah memanfaatkan teknologi informasi melalui sistem
Paperless Office (PLO).
Pengarahan tugas juga dilakukan terhadap dosen dalam melaksanakan tugas
pembelajaran di kelas dan laboratorium. Fungsi pengarahan ini terutama dilakukan
oleh Pembantu Dekan I melalui rapat rutin dengan bagian/unit terkait yang kemudian
akan melakukan komunikasi langsung secara individual kepada dosen yang
bersangkutan, terutama untuk memastikan dosen dapat memenuhi kewajiban
kehadiran di kelas dan memberikan materi yang sesuai silabus dan memberikan
penilaian hasil belajar dengan benar. Pengarahan terhadap dosen juga diberikan
terkait dengan pengembangan diri dosen, pengembangan metode, materi
pembelajaran serta kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat.
Secara umum efektifitas fungsi pengarahan di level dosen sudah cukup baik
ditandai dengan tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik yang sudah
baik, dan partisipasi dosen dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang semakin meningkat.
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala melaksanakan fungsi
pengendalian (Controlling) dengan menganut kaedah “Monitoring dan Evaluasi”
(monev) dan “Pengawasan” dan mengedepankan semangat “Check and Balance”.
Fungsi ini dijalankan dengan harapan menjamin pelaksanaan kegiatan dapat didukung
oleh kepatuhan terhadap rencana kerja dan peraturan perundang-undangan, serta

83
untuk mengendalikan upaya menuju pencapaian tujuan dan target kinerja Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala yang pada akhirnya akan menjamin
terlaksananya misi dan terwujudnya visi yang sudah ditetapkan.
Pada prinsipnya, kegiatan monev dilakukan secara melekat melalui kegiatan
koordinasi oleh pimpinan unit kerja terutama dalam melaksanakan kegiatan yang ada di
dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan untuk memastikan kegiatan
tersebut menghasilkan output sesuai rencana.
Untuk mengadakan kegiatan pengawasan dan pengarahan, PSPD FK Unsyiah
telah melakukan pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi yang
dilakukan oleh unit Quality Assurance (satuan penjaminan mutu fakultas/SJMF) yang
bertanggung jawab kepada Dekan melalui Pembantu Dekan I (Bidang Akademik).
Tugas pokok unit Quality Assurance bersama dengan PD I meliputi: penjabaran Manual
Mutu Akademik fakultas ke dalam Manual Mutu Fakultas, penyiapan Manual Prosedur
Fakultas, pengaturan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA) di lingkungan fakultas
serta selalu memastikan bahwa sistem pengelolaan fungsional dan operasional di
program studi berjalan sesuai dengan SOP yang telah ada.
Untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja tenaga kependidikan dilakukan
melalui supervisi langsung dari pimpinan langsung masing-masing unit kerja yang
terkait serta dilakukan rekapan kehadiran melalui absensi fingerprint / hand key. Dalam
usaha menjaga suasana kerja yang harmonis, PSPD berusaha menetapkan suatu
kebijaksanaan melalui rapat bersama sehingga diharapkan kesepakatan hasil rapat
merupakan tanggung jawab bersama untuk dijalankan.
Ditinjau dari aspek pengendalian secara internal, Universitas Syiah Kuala
telah melakukan kegiatan audit mutu akademik yang dilaksanakan oleh tim Audit
Internal Mutu Akademik (AIMA) BJM. Sedangkan kegiatan audit administrasi umum
dan keuangan dilaksanakan oleh tim Satuan Pengawasan Internal (SPI). Kedua unit
pengawasan tersebut dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Rektor nomor 462 Tahun
2006 untuk BJM dan nomor 1147 Tahun 2012 untuk SPI, dan telah berfungsi secara
efektif.

84
D.3. Profil dosen dan tenaga pendukung: mutu, kualifikasi, pengalaman,
ketersediaan (kecukupan, kesesuaian, dan rasio dosen-mahasiswa).

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, rekrutmen dosen dan tenaga


pendukung telah dilakukan dengan sistem yang transparan, bahkan sejak tahun 2012,
rekrutmen dosen telah memakai ujian dengan sistem CBT. Mekanisme tersebut tentu
menjamin mutu dosen dan tenaga pendukung yang diterima. Untuk mempertahankan
mutu, pihak pimpinan program studi di bawah koordinasi pimpinan fakultas, telah
melakukan serangkaian kegiatan monitoring dan evaluasi kinerja yang bertujuan untuk
menjamin mutu dosen dan tenaga pendukung sesuai dengan visi misi PSPPD FK
Unsyiah.
Secara umum mekanisme monitoring dan evaluasi kinerja dosen mengikuti
evaluasi kinerja dosen di Universitas Syiah Kuala, yang dilakukan dengan tujuan untuk:
1. Meningkatkan profesionalisme dosen dalam melaksanakan tugas.
2. Meningkatkan proses dan hasil pendidikan.
3. Menilai akuntabilitas kinerja dosen di perguruan tinggi.
4. Meningkatkan atmosfer akademik disemua jenjang perguruan tinggi.
5. Mempercepat terwujudnya tujuan pendidikan nasional.
Selain itu, kegiatan evaluasi kinerja dosen juga memiliki target, sasaran dan
output yang meliputi:
1. Target, untuk mengetahui peta kinerja dosen, gambaran hasil capaian pada tingkat
fakultas dan universitas.
2. Sasaran, adalah bagi seluruh dosen pemegang sertifikat pendidik.
3. Output, dapat dipertanggungjawabkan dan digunakan sebagai dokumen administrasi
dan keuangan.
Prinsip penetapan beban kerja dosen dan evaluasi pelaksanaan tridharma
Perguruan Tinggi adalah sebagai berikut:
1. Berbasis evaluasi diri.
2. Saling asah, asih dan asuh.
3. Meningkatkan profesionalisme dosen.
4. Meningkatkan atmosfer akademik.
5. Mendorong kemandirian perguruan tinggi.

85
Kegiatan evaluasi kinerja dosen dimulai oleh dosen dengan membuat evaluasi
diri terkait semua kegiatan yang dilaksanakan pada bidang:
1. Pendidikan dan pengajaran.
2. Penelitian dan pengembangan karya ilmiah.
3. Pengabdian kepada masyarakat.
4. Kegiatan penunjang lainnya.
Evaluasi ini diwujudkan dalam laporan kinerja sesuai dengan format kinerja
yang ditetapkan oleh Dikti. Laporan format kinerja didukung oleh semua bukti
pendukung dan laporan tahun sebelumnya. Laporan kinerja kemudian diserahkan
kepada asesor untuk dinilai dan mendapatkan verifikasi. Asesor dalam menilai
diharapkan memakai prinsip saling asah, asih dan asuh. Dosen yang kurang kinerjanya
perlu mendapatkan bimbingan dan penjelasan dari asesor, agar kinerja yang ditetapkan
oleh peraturan perundang-undangan dapat tercapai tanpa mengurangi kaidah akademik
yang menjadi amanah undang-undang. Aktivitas ini diharapkan dapat mendorong
peningkatan profesionalisme dosen yang bersangkutan. Kegiatan evaluasi kinerja ini
berimplikasi kepada peningkatan atmosfer akademik yang berkelanjutan sehingga
dapat mendorong terciptanya kemandirian perguruan tinggi dalam meningkatkan daya
saing bangsa. Hasil evaluasi didokumentasikan dalam sebuah Laporan Evaluasi Kinerja
Dosen Universitas Syiah Kuala dan dilaporkan kepada Dirjen Dikti.
Untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja tenaga kependidikan dilakukan
melalui supervisi langsung dari pimpinan langsung masing-masing unit kerja yang
terkait serta dilakukan rekapan kehadiran melalui absensi fingerprint / hand key. Dalam
usaha menjaga suasana kerja yang harmonis, PSPD berusaha menetapkan suatu
kebijaksanaan melalui rapat bersama sehingga diharapkan kesepakatan hasil rapat
merupakan tanggung jawab bersama untuk dijalankan.
Dari segi kualifikasi, dosen PSPPD FK Unsyiah adalah lulusan dari perguruan
tinggi dalam nengeri maupun luar negeri, dan telah memiliki kualifikasi pendidikan S2,
S3, Sp-1, dan Sp-2, sebagian besar dosen juga telah memiliki sertifikasi pendidik.
Dosen PSPPD FK Unsyiah terbagi menjadi dua golongan, yaitu dosen tetap, dan dosen
tidak tetap. Dosen tetap adalah dokter maupun non-dokter, dan terbagi menjadi dosen
tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan program studi, dan dosen tetap yang
bidang keahliannya tidak sesuai dengan program studi.

86
Untuk membantu kegiatan akademik di lingkungan PSPPD FK Unsyiah, maka
diadakan rekrutmen dosen tidak tetap. Dosen tidak tetap ini berasal dari dokter yang
berasal dari RS Pendidikan dan RS satelit, maupun dosen dengan kualifikasi S2 dan S3.
Sebagian besar dosen tidak tetap tersebut adalah alumni PSPPD FK Unsyiah. Sejak
tahun 2014, pimpinan fakultas telah memberlakukan rekrutmen dosen tidak tetap
dengan kualifikasi pendidikan minimal S2, hal ini tentu dilakukan untuk meningkatkan
kualitas proses pembelajaran dan kualitas lulusan. Berikut adalah jumlah dosen
berdasarkan kualifikasi jenjang pendidikan, profesi, dan sertifikasi pendidik.
Tabel D.1 Jumlah Dosen di PSPPD FK Unsyiah
Jumlah Dosen Jumlah Dosen
Jumlah Dosen
Berdasarkan Jenjang dengan Sertifikat
No. Golongan Dosen Berdasarkan Profesinya
Pendidikan Pendidik
S1 S2 S3 Dokter Sp1 Sp2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Dosen Tetap 16* 125 15** 55 52 21 77
2 Dosen Tidak Tetap - 5 1 5 69 12 -
*Dari 16 orang dosen yang berjenjang S1, 7 orang sedang melanjutkan S2, 4 orang
sedang melanjutkan Sp1, dan 4 orang sedang mempersiapkan diri melanjutkan
pendidikan.
**15 orang sedang mempersiapkan diri menjadi guru besar.

Jumlah tenaga dosen yang bergelar S1 sebanyak 16 orang, S2 sebanyak 125


orang, S3 sebanyak 15 orang. Sedangkan untuk tenaga dosen yang bergelar dokter
sebanyak 55 orang, spesialis-1 sebanyak 52 orang, dan spesialis-2 sebanyak 21 orang.
Berdasarkan data tersebut, secara keseluruhan seluruh tenaga dosen tetap pada Fakultas
Kedokteran Unsyiah telah memenuhi standar minimal yang dibutuhkan, dimana
persentase jumlah dosen yang bergelar S2/S3 adalah sebanyak 90,32% (140 orang).
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala telah memenuhi syarat minimal
jumlah dosen pengajar dengan kualifikasi akademik memadai. Dalam 3 tahun terakhir,
jumlah dosen tetap di Fakultas Kedokteran Unsyiah berjumlah 155 orang, sedangkan
mahasiswa berjumlah 1463, dengan demikian maka rasio kecukupan tenaga dosen
dengan mahasiswa adalah 1:9, rasio ini mencukupi untuk tahap akademik sesuai dengan
standar KKI (2006), sedangkan untuk tahap profesi juga telah sesuai standar yang
diharapkan dimana untuk setiap cabang ilmu telah memiliki 1 orang dosen tetap.
Fakultas juga telah merekrut sejumlah dosen tidak tetap (luar biasa) sesuai dengan

87
program studi masing-masing untuk mengurangi beban dari dosen tetap, seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya.
Tenaga pendukung yang merupakan tenaga kependidikan di Program Studi,
sebagian merupakan bagian dari tenaga pendukung di Fakultas, dengan rincian adalah
sebagai berikut:
Tabel D.2 Jumlah tenaga Kependidikan di PSPPD FK Unsyiah.
Jumlah Tenaga Pendukung
di Fakultas dengan Unit Kerja**
Jenis Tenaga Pendidikan Terakhir
No.
Pendukung SMP
S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1 SMA/ SMK /
SD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Pustakawan* 1 Fakultas
2 Laboran 2 3 Program studi,
3 Teknisi 1 6 1 merata di setiap
4 Analis 1 bagian
5 Programer 1
6 Administrasi 2 63 29 1 1 13 Fakultas, Program
Studi
7 Lainnya: 15 9 Program Studi
Cleaning service,
Satpam, Juru Parkir
Jumlah 2 66 35 1 1 34 10
Catatan:
Khusus untuk kualifikasi pustakawan, merujuk kepada kebijakan Universitas bahwasanya Perpustakaan
utama yang dipakai oleh seluruh sivitas akademika Universitas Syiah Kuala adalah Perpustakaan
Universitas, sedangkan perpustakaan yang ada di setiap fakultas merupakan unit ruang baca, maka jumlah
pustakawan yang dimiliki di unit ruang baca fakultas kedokteran Universitas Syiah kuala sudah
memenuhi standar minimal.

Sejalan dengan upaya program studi dalam mencapai visi misi, maka juga
dilakukan peningkatan rekrutmen tenaga pendukung. Kualifikasi dari segi pendidikan
juga menunjukkan kemajuan, bila dibandingkan pada periode sebelumnya, seperti
tercantum pada tabel berikut.

Tabel D.3 Jumlah Tenaga Kependidikan berdasarkan Kualifikasi Pendidikan


Jumlah Tenaga Pendukung berdasarkan Kualifikasi Pendidikan
Tahun
S2 S1 D3 D2 D1 SMA/SMK
2010/2011 1 42 36 - - 15
2014/2015 2 66 35 1 1 34

88
Secara keseluruhan, jumlah tenaga kependidikan di Fakultas Kedokteran
Unsyiah berjumlah 155 orang, dengan jabaran berstatus PNS sebanyak 26 orang dan
yang berstatus tidak tetap (kontrak) berumlah 127 orang. Tenaga kependidikan ini
bertugas untuk menunjang kegiatan administrasi pendidikan, administrasi keuangan dan
kepegawaian, administrasi umum dan perlengkapan, serta administrasi kemahasiswaan
dan alumni. Untuk kualifikasi tenaga kependidikan, khusus untuk laboran, analis,
teknisi dan programmer masih belum memenuhi jumlah yang memenuhi standar.
Sedangkan khusus untuk kualifikasi pustakawan, merujuk kepada kebijakan Universitas
bahwasanya Perpustakaan utama yang dipakai oleh seluruh sivitas akademika
Universitas Syiah Kuala adalah Perpustakaan Universitas, sedangkan perpustakaan yang
ada di setiap fakultas merupakan unit ruang baca, maka jumlah pustakawan yang
dimiliki di unit ruang baca fakultas kedokteran Universitas Syiah kuala sudah
memenuhi standar minmal, sedangkan untuk kualifikasi tenaga pustakawan pada tingkat
Universitas berjumlah 30 orang, dengan penjabaran sebagai berikut: bergelar S2
sebanyak 2 orang, S1 sebanyak 19 orang dan D3 sebanyak 7 orang.
Menyikapi kekurangan jumlah tenaga kependidikan untuk kualifikasi tertentu,
maka pihak Fakultas telah melakukan sejumlah upaya seperti melakukan advokasi
kepada pihak Universitas agar jumlah penerimaan kuota/formasi tenaga kependidikan
sesuai kualifikasi tersebut di atas ditingkatkan.
Untuk meningkatkan pengalaman para dosen maupun tenaga pendukung, maka
pihak program studi telah memberikan kesempatan dan dukungan untuk mengikuti
kursus maupun pendampingan. Dalam meningkatkan pengalaman dosen untuk tiga
bidang tridharma perguruan tinggi, para dosen muda dibimbing oleh dosen senior.
Pendampingan juga dilakukan juga dalam kegiatan manajerial di lingkungan PSPPD FK
Unsyiah.

D.4 Karya akademik dosen (hasil penelitian, karya lainnya)


Selama beberapa tahun terakhir, jumlah karya akademik dosen berupa
penelitian, yang dipublikasikan baik dalam media lokal, nasional dan internasional,
meningkat sangat signifikan. Pada tahun 2007-2010, tercatat 70 publikasi dosen tetap,

89
yang terdiri dari 62 publikasi lokal, 3 publikasi nasional, dan 5 publikasi internasional.
Selama tahun 2011-2015, tercatat 415 publikasi ilmiah dosen tetap, yang terdiri dari 168
publikasi lokal, 77 publikasi nasional, dan 168 publikasi internasional. Capaian ini
adalah bukti konkrit keseriusan program studi dan fakultas, dalam meningkatkan
kualitas penelitian dan publikasi ilmiah dari dosen tetap. Salah satu hal yang telah
dilakukan adalah dengan meningkatkan alokasi dana program studi hampir dua kali
lipat nilai sebelumnya untuk komponen penelitian bagi dosen tetap di lingkungan
program studi.
Selain itu, dalam tiga tahun terkahir, beberapa orang dosen juga memiliki karya
yang dipatenkan, sepert tertera pada tabel berikut.
Tabel D.4 Karya Dosen PSPPD FK Unsyiah
Karya*
Nama
Karya yang Mendapat
No. Dosen/Mahasiswa/
Paten/HaKI Pengakuan/Penghargaan dari
Lembaga
Lembaga Nasional/Internasional
(1) (2) (3)
1 Hanifah Yusuf, Dr, Sedang HaKI:
Dra,Apt, M.Kes pengajuan, “metode semisintesis turunan
formulir eurikumanon monosubstitusi
permohonan (eurikumanon monovalerat) sebagai
paten nomor: antiplasmodium
P00201407211
2 Muhammad Jailani, dr, Teknik operasi bibir sumbing
Sp.BP(K)
3 Syahrul, Dr, dr, SpS (K) Syiah kuala stroke scale

4 Dahril, dr, Sp.U Buku: SOAP untuk urologi ( alih


bahasa)

D.5 Peraturan kerja dan kode etik


Dalam menjalankan aktivitas di lingkungan PSPPD FK Unsyiah, seluruh sivitas
akademika berpedoman pada peraturan kerja dan kode etik, yang merujuk pada
Pedoman kode etik dosen dan tenaga kependidikan, serta pedoman kode etik mahasiswa
di FK Unsyiah, yang diterapkan mulai Oktober 2014.

D.6 Pengembangan Staf


Pengembangan karir dosen yang telah dilakukan selama ini mengacu kepada
kebijakan yang berlaku secara umum di Universitas Syiah Kuala. Program dan
90
implementasi pengembangan karir sumber daya dosen Universitas Syiah Kuala, disusun
dengan berpedoman pada strategi pengembangan Universitas.
Program dan implementasi pengembangan karir sumber daya dosen Universitas
Syiah Kuala, disusun dengan berpedoman pada strategi pengembangan Universitas.
Peningkatan kualitas akademik diantaranya dikembangkan dengan cara: menciptakan
mutu total dalam kegiatan universitas sebagai institusi, yaitu berupa standar untuk mutu
input, mutu proses dan mutu output. Standar adalah nilai-nilai dan norma-norma
akademik yang merupakan konsensus bersama Universitas yang harus ditaati bersama
pula (visi, misi, tujuan universitas), menciptakan mekanisme monitoring, evaluasi,
umpan balik yang terus menerus, apakah kegiatan universitas sudah sesuai dengan
standar yang sudah ditetapkan, serta dapat menciptakan keseimbangan antara sumber
daya (biaya) yang dikeluarkan dengan derajat mutu yang dihasilkan dari semua produk
Universitas. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas PNS tenaga edukatif, Universitas
Syiah Kuala terus memotivasi untuk dapat menempuh jenjang pendidikan magister
maupun doktoral.
Perencanaan pengembangan karir sumber daya dosen diawali langkah pertama
dengan penentuan jenjang karir bagi dosen. Untuk jenjang karir tenaga dosen
Universitas Syiah Kuala masih disesuaikan dengan jenjang PNS. Langkah kedua dari
pengembangan sumber daya manusia adalah penilaian kinerja, kompetensi dan
akuntabilitas. Untuk itu dibuat sistem penilaian kinerja berbasis kompetensi dan
akuntabilitas. Pada sistem ini, bagi sumberdaya dosen yang kinerjanya diatas standar
akan mendapatkan reward, demikian juga sebaliknya. Sehingga bentuk penelitian
kinerja dari sistem pemerintah yaitu DP3 disesuaikan dengan menerapkan sistem
kompetensinya. Untuk itu sistem penilaian kinerja juga didasarkan pada capaian kerja
atas usaha dari kompetensinya. Sistem penilaian kinerja yang dibangun harus
menujukkan keadilan, keandalan dan validitas yang sungguh‐sungguh atas perilaku
kerja dari dosen. Sistem penilaian kinerja yang bagus akan diikuti pula oleh program
perbaikan kinerja bagi mereka yang kinerjanya dinilai jelek, serta juga program
pengembangan kinerja bagi mereka yang kinerjanya sangat bagus.
Rencana pengembangan karir dilakukan dengan mengembangkan sistem yang
dijabarkan pada Renstra Ketenagaan Universitas Syiah Kuala 2010-2014 sebagai
berikut:

91
1. Dilaksanakan program pembinaan karir yang dilakukan oleh supervisor (atasan
langsung) dengan tujuan memberikan jalan keluar atau solusi bagi perbaikan
kinerja.
2. Membuat sistem perencanaan karir bagi tenaga akademik (dosen).
3. Menyusun kompetensi untuk tiap-tiap jenjang karir, agar dapat mengerti dan
memahami jenis kompetensi apa saja yang harus dikuasai untuk bisa naik jenjang
karirnya.
Bagi dosen, setelah memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan akan memangku
jabatan fungsional Asisten Ahli. Jabatan fungsional tenaga edukatif dapat meningkat
apabila PNS yang bersangkutan dapat memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk
meningkatkan jabatan fungsionalnya, yang secara berturut-turut adalah: Asisten Ahli,
Lektor, Lektor Kepala, dan Guru Besar. Usulan kenaikan jabatan fungsional dosen
dilakukan melalui Panitia Pemeriksa Angka Kredit (PPAK) Universitas Syiah Kuala,
dimana Prosedur Operasional Baku (POB) dapat diakses pada
http://simpeg.unsyiah.ac.id/simpegunsyiah/index.php/halamanutama/sopKenaikanFungs
ionalDosen/.
Perpangkatan diatur berdasarkan ketentuan pelaksanaan Peraturan Pemerintah
nomor 99 tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah nomor 12
Tahun 2002. Kenaikan pangkat yang tercantum dalam peraturan tersebut terdiri dari
kenaikan pangkat secara reguler, pilihan, istimewa, pengabdian, anumerta, dalam tugas
belajar, menjadi pejabat negara, penyesuaian ijazah dan lain-lain.
Secara keseluruhan, jabatan fungsional dosen tetap pada PSPPD FK Unsyiah
sebagian besar adalah asisten ahli, selebihnya dalah lektor dan lektr kepala, namun
belum ada dosen yang bergelar Guru Besar. Untuk mengatasi kendala belum adanya
staf dosen yang bergelar Guru Besar, maka Fakultas dan Program Studi telah
mengambil sejumlah upaya, diantaranya: Tindak lanjut untuk memenuhi kebutuhan
Guru Besar pada FK Unsyiah meliputi: persiapan berkas seluruh staf dosen yang telah
bergelar S3 untuk mengurus jabatan Guru Besar serta mengadakan visiting professor.
Dalam 3 tahun terakhir terdapat 17 orang visitting professor dari dalam dan luar negeri
yang telah diundang untuk mengisi sejumlah kegiatan dan kuliah umum di PSPPD FK
Unsyiah.

92
Selain itu, pengembangan staf akademik merupakan salah satu komponen yang
diatur dalam standar akademik FK Unsyiah tahun 2009. Pada komponen pengembangan
staf akademik, tertuang bahwa pengembangan staf akdemik harus mengacu pada
kebutuhan penyelenggaraan kurikulum, kualifikasi staf, pengalaman, bakat, umur,
dilakukan berdasarkan kemanfaatan terhadap pengembangan tridharma perguruan
tinggi, sesuai dengan aspirasi individu dan lembaga, memperhatikan rasio mahasiswa
dan dosen. (Dokumen Satndar Akademik).
Jabatan dan perpangkatan untuk pegawai (tenaga pendukung) di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dilakukan atas pertimbangan dari
BAPERJAKAT sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
nomor 32 tahun 2012. BAPERJAKAT Perguruan Tinggi Negeri mempunyai tugas
pokok memberikan pertimbangan kepada pimpinan perguruan tinggi untuk
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dalam dan dari jabatan struktural eselon
III dan eselon IV (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 32 tahun
2012 Pasal 6). Dalam pelaksanaannya, semua Surat Keputusan pengangkatan pejabat
eselon II, III dan IV di Universitas Syiah Kuala telah secara tertulis memuat
rekomendasi BAPERJAKAT.
Pegawai Negeri Sipil yang tidak memangkujabatan (tenaga administrasi), dapat
diusulkan kenaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi secara reguler apabila telah
memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 4 tahun, serta penilaian pelaksanaan
pekerjaannya rata-rata baik. Proses kenaikan pangkat di lingkungan Universitas Syiah
Kuala mengacu kepada Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku dan
pelaksanaan pengusulannya mengacu kepada POB No. POB-13/KP-BAUK/2013 dan
POB No. POB-14/KP-BAUK/2013 yang dapat diakses pada website
(http://unsyiah.ac.id/sop). Pegawai Negeri Sipil yang memangku jabatan struktural,
dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi dengan cara kenaikan pangkat
pilihan, apabila telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 2 tahun, dengan
penilaian pekerjaan rata-rata baik.
Fakultas Kedokteran Unsyiah melakukan peningkatan kualifikasi dan
kompetensi tenaga kependidikan melalui kesempatan pelatihan (non-gelar) dan
peningkatan kualifikasi akademik (bergelar) melalui pemberian kesempatan belajar,
pelatihan, pemberian fasilitas, jenjang karir yang jelas dan mengikuti studi banding, hal

93
ini sejalan dengan kebijakan yang telah diambil oleh pihak Universitas terkait
peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan di lingkungan Universitas
Syiah Kuala. Peningkatan kompetensi manajerial tenaga kependidikan dilakukan
melalui Diklat Kepemimpinan (PIM II, III, dan IV). Setiap tenaga kependidikan yang
telah memenuhi persyaratan diusulkan melalui rapat Tim BAPERJAKAT Universitas
untuk mengikuti seleksi yang dilakukan oleh Biro Kepegawaian Kemendikbud.
Fakultas Kedokteran Unsyiah juga mengirimkan tenaga kependidikannya untuk
mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan teknis yang dilaksanakan oleh pihak
Universitas, Departemen Pendidikan Nasional, maupun institusi lainnya. Pelatihan
tersebut meliputi diklat teknis kepegawaian, keuangan dan anggaran, sistem akutansi,
kearsipan, sistem informasi, inventori barang milik negara, jasa dan konstruksi, operator
komputer, protokoler dan kehumasan, manajerial, auditor, peningkatan mutu, dan
pelatihan lainnya. Kesempatan untuk melakukan studi banding ke Universitas dan
institusi lainnya juga merupakan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan tenaga kependidikan Universitas Syiah Kuala. Sejumlah kendala yang
dihadapi dalam upaya pengembangan tenaga kependidikan di antaranya adalah masalah
pengaturan jadwal untuk mengikuti pelatihan atau kegiatan-kegiatan untuk
meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan.
Universitas Syiah Kuala juga memiliki sistem pengelolaan kenaikan
pangkat/golongan bagi tenaga kependidikan yang diajukan oleh tenaga kependidikan
yang bersangkutan setelah mendapatkan rekomendasi dari atasan langsung dan disetujui
oleh pimpinan unit kerja berdasarkan persyaratan dan kinerja yang bersangkutan.
Berkas pengajuan tersebut diajukan ke tingkat Universitas untuk dievaluasi oleh
BAPERJAKAT dan ditetapkan dan atau diusulkan oleh Rektor ke Kemendikbud dan
KemenPAN. Universitas Syiah Kuala telah menetapkan jabatan fungsional tenaga
kependidikan sebagai jenjang karir seperti pustakawan, pranata laboratorium
pendidikan, arsiparis, dan laboran. Tujuan penetapan jabatan fungsional ini adalah
untuk mewadahi:
1. Pengembangan karir tenaga-tenaga teknis.
2. Mendorong terciptanya organisasi yang berorientasi kepada kompetensi dan
sekaligus memacu profesionalisme.
3. Sistem penilaian kinerja berdasarkan prestasi kerja yang terukur.

94
D.7 Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya
Secara keseluruhan beban kerja dosen tetap berdasarkan jumlah waktu (dalam
jam) yang dihabiskan per tahun akademik adalah 1154,026 jam untuk tiap dosen, pada
tahun akademik 2014/2015. Bila dilihat dari angka tersebut, maka beban kerja dosen
tetap di PSPPD FK Unsyiah masih ideal. Namun, bila dinilai lebih lanjut, beban kerja
sebagian dosen sangat besar dibandingkan dengan angka tersebut. Hal ini disebabkan
oleh beberapa hal. Dosen tetap PSPPD FK Unsyiah terutama pada tahap profesi,
seluruhnya juga menjadi pengajar di tahap akademik. Selain itu mereka juga menjadi
staf pengajar di Program Pendidikan Spesialis-1 yang berada di FK Unsyiah, terutama
bagi staf pengajar di bidang Obstetri dan Ginekologi, Ilmu Penyakit Dalam, dan Ilmu
Bedah.
Adanya MoU atau kesepahaman antara pihak Fakultas dan RSUD dr. Zainoel
Abidin sebagai RS Pendidikan, menuntut semua dosen PSPPD denga kualifikasi
Speialis-1 dan Spesialis-2, akan membantu pelayanan di RSUDZA. Begitu pun
sebaliknya, semua dokter spesialis-1 dan spesialis-2 di RSUDZA, akan membantu
kegiatan akademik di PSPPD FK Unsyiah. Hal ini juga menyebabkan beberapa dosen
dengan kualifikasi spesialis juga memiliki beban kerja yang berlebih.
Beberapa hal tersebut memperlihatkan bahwa masih kurang meratanya distribusi
beban kerja dosen PSPPD FK Unsyiah, terutama dosen yang mengajar pada tahap
profesi. Oleh karena itu, masih perlu dilakukan perekrutan dosen, terutama untuk
mengisi posisi tahap akademik, sehingga terdapat keseimbangan beban kerja untuk
semua dosen baik di tahap akadmeik maupun profesi. Perekrutan dosen yang dilakukan
selama 3 tahun terakhir juga telah dilakukan dengan menempatkan sebagian besar dosen
yang lulus seleksi CPNS di tahap akademik.
Menyikapi kekurangan jumlah tenaga pendukung untuk kualifikasi tertentu,
seperti yang telah diuraikan sebelumnya, selain mendorong tenaga pendukung untuk
mengikuti kursus pengembangan diri, pihak Fakultas telah melakukan sejumlah upaya
seperti melakukan advokasi kepada pihak Universitas agar jumlah penerimaan
kuota/formasi tenaga kependidikan sesuai kualifikasi yang dibutuhkan, dapat
ditingkatkan.

95
Tabel D.5 Rangkuman analisis SWOT Komponen Sumberdaya Manusia
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
1. Rasio dosen dan 1. Beban kerja 1. Banyaknya 1. Adanya tawaran
mahasiswa yang dosen tetap alumni dan kerja dari
mencukupi. terutama pada praktisi institusi
2. Kualifikasi tahap profesi kedokteran kesehatan
pendidikan dosen masih besar. dengan maupun PSPPD
yang memadai. 2. Sumber daya kualifikasi kompetitor di
3. Beban kerja manusia minumal S2 dan dalam dan di
dosen secara penunjang Spesialis-1 yang luar Aceh.
keseluruhan, (laboran, dapat membantu
sudah ideal. teknisi, dan peningkatan
4. Penelitian dan pustakawan) sumberdaya
publikasi ilmiah baik jumlah manusia.
dosen (lokal, maupun kualitas 2. Dosen tetap
nasional, masih belum hasil rekrutmen
internasional) memenuhi 5 tahun terakhir
cukup memadai. komposisi yang dapat diarahkan
5. Tersedianya dana ideal. keahliannya
dari pemerintah 3. Belum ada guru sesuai renstra
untuk besar program studi
peningkatan 3. Peluang dosen
kualitas dosen, dan tenaga
dan pelaksanaan kependidikan
tridharma untuk
perguruan tinggi. mendapatkan
6. Sistem rekrutmen beasiswa
tenaga pengajar pendidikan,
dan pendukung pelatihan kursus
yang jelas dan semakin
terstruktur. terbuka.
4. Insentif
penulisan karya
ilmiah, buku
ajar, hibah
penelitian telah
tersedia cukup
banyak.

96
KOMPONEN E

KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK

E.1 Kesesuaian dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran.

Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah


Kuala telah mengupayakan penyusunan kurikulum yang berorientasi pada kesesuaian
dengan visi dan misi Program Studi, Fakultas, dan Universitas. Visi program studi
adalah menjadi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter yang unggul, kompetitif dan
inovatif di tingkat nasional serta berwawasan global pada tahun 2025, untuk
mewujudkannya dilakukan melalui implementasi salah satu Misi program studi yaitu
menyelenggarakan pendidikan kedokteran terpadu dengan menerapkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK).
Sebagai bentuk pelaksanaan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit, Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013
Tentang Pendidikan Kedokteran. Penerapan kurikulum pendidikan profesi dokter di FK
Unsyiah mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) yang diterbitkan
oleh Konsil Kedokteran Indonesia.
Kurikulum terdiri dari 2 (dua) tahap yaitu: tahap akademik (Sarjana Kedokteran)
dan tahap profesi (Dokter). Tahap akademik ditempuh dalam 7 semester terdiri dari 21
blok dan 8 skill lab dengan jumlah SKS sebesar 151 SKS, tahap profesi ditempuh dalam
4 semester dengan jumlah 48 SKS. Semua mata kuliah yang dimuat dalam kurikulum
mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan keleluasaan pada
mahasiswa untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai minatnya,
serta dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah, silabus dan evaluasi hasil pembelajaran.
Untuk mewujudkan visi, program studi telah membentuk 4 mata kuliah muatan
lokal kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan visi, misi dan kondisi lokal dari
Universitas Syiah Kuala dan Provinsi Aceh pada umumnya. Dengan susunan kurikulum
yang mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran program studi diharapkan
lulusan program studi pendidikan profesi dokter Fakultas Kedokteran Unsyiah akan

97
memiliki kompetensi yang dibangun dengan pondasi yang terdiri atas profesionalitas
yang luhur, mawas diri dan pengembangan diri, serta komunikasi efektif, dan ditunjang
oleh pilar berupa pengelolaan informasi, landasan ilmiah ilmu kedokteran, keterampilan
klinis dan pengelolaan masalah kesehatan.

E.2 Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders.

Proses penyusunan atau revisi kurikulum dilakukan sesuai dengan prosedur


operasional baku (POB) Penyusunan Kurikulum Program Studi yang mengharuskan
keterlibatan stakeholeders, technical assistance, dan alumni untuk mendapatkan
masukan terkait kebutuhan dan tuntutan dunia kerja. Stakeholders merupakan bagian
terpenting dari suatu lembaga Perguruan Tinggi, sehingga Program Studi Pendidikan
Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala harus responsif terhadap
kebutuhan penggunanya. Untuk itu kurikulum disusun secara relevan dan fleksibel, agar
dapat disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan pengguna serta berupaya untuk
meninjau dan memperbaiki materi kurikulum secara kontinyu agar tetap relevan dengan
kebutuhan masyarakat. Masyarakat pengguna merupakan sumber informasi yang
diperlukan dalam rangka terciptanya kurikulum yang relevan. Informasi tersebut
diperlukan agar kurikulum menjadi pedoman dalam mengembangkan mahasiswa sesuai
dengan skill yang dibutuhkan pasar. Program Studi menyadari bahwa tingkat kesesuaian
kurikulum dengan kemampuan yang dibutuhkan pasar merupakan faktor utama dalam
meningkatkan daya serap lulusan di dunia kerja. Di dalam kurikulum program studi,
relevansi substansi dapat ditulusuri dari rumusan capaian pembelajaran (kompetensi),
dan muatan mata kuliah. Untuk mengukur relevansi, Fakultas kedokteran yang
terintegrasi dengan Universitas Syiah Kuala telah melakukan tracer study yang
dilaksanakan oleh Career Development Center(CDC).

E.3 Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi, penataan/


organisasi).

Kurikulum Program Studi Pendidikan Dokter di FK Unsyiah sejak tahun 1982


sampai dengan Agustus 2006 menggunakan Kurikulum Inti Pendidikan Dokter

98
Indonesia (KIPDI) II yang berorientasi pada teacher centered, dengan sistem kredit
semester (SKS) yang membutuhkan waktu pendidikan 6 tahun (12 semester). Sejak
tahun akademik 2006/2007 program pendidikan dokter FK Unsyiah menerapkan
kurikulum berbasis kompetensi (KBK) sesuai KIPDI III dengan lama studi 5,5 tahun
(11 semester) yang terdiri dari tahap sarjana kedokteran 7 semester (3,5 tahun) dan
tahap Pendidikan Profesi Dokter 4 semester (2 tahun). Proses pembelajaran KBK
menggunakan metode Problem Based Learning (PBL). Metode PBL merupakan metode
yang telah digunakan sejak tahun 1969 di sebagian besar Fakultas Kedokteran di dunia.
Proses pendidikan sarjana kedokteran berpusat pada aktivitas belajar mandiri
mahasiswa yang didasarkan pada masalah nyata, terintegrasi, berorientasi masyarakat,
pendekatan klinis yang lebih dini dan terstuktur dengan baik. Implementasi PBL di FK
Unsyiah dilakukan dalam bentuk blok dan keterampilan medik. Blok terdiri dari
tutorial, kuliah pakar, praktikum, pleno dan kegiatan lapangan.
Sebagai bentuk pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29
tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Undang-Undang republik Indonesia nomor 20 Tahun
2013 tentang Pendidikan Kedokteran, maka penerapan kurikulum pendidikan dokter di
FK Unsyiah mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) yang
diterbitkan oleh Konsil kedokteran Indonesia.
Secara ilmu pengetahuan, kurikulum memang secara periodik harus dilakukan
revisi untuk mengadaptasi perubahan-perubahan yang terjadi pada dunia pendidikan
kedokteran. Hal ini dilakukan atas dasar perkembangan sistem pendidikan kedokteran
yang ada di Indonesia, dan juga kenyataan bahwa persentase kelulusan mahasiswa FK
Unsyiah dalam Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) masih rendah, padahal Indeks
Prestasi mahasiswa semasa kuliah tinggi. Kurikulum PBL 2006 dianggap belum mampu
menjawab tantangan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI). Atas dasar
pertimbangan tersebut di atas, maka sejak tahun akademik 2013/2014 diberlakukan
KBK revisi atas kurikulum PBL 2006 yang telah disahkan oleh senat FK Unsyiah
dengan masa studi tetap sama dengan sebelumnya. Terdapat beberapa hal perubahan
mendasar yang dilakukan pada kurikulum PBL 2013 ini, yaitu:
A. Jumlah kuliah pakar lebih banyak dibandingkan jumlah kuliah pakar pada
kurikulum PBL 2006. Hal ini bertujuan agar mahasiswa mendapat pengetahuan

99
ilmu-ilmu dasar lebih banyak dan mendalam, selain itu pada kurikulum PBL 2013
ini jumlah tutorial lebih sedikit dibandingkan kurikulum 2006.
B. Terdapat kesesuaian antara judul blok dengan jenis keterampilan medik yang
sedang berlangsung.
C. Area kompetensi yang harus dicapai mahasiswa adalah (sumber: Standar
Kompetensi Dokter Indonesia, 2012):
a. Profesionalitas yang luhur
b. Mawas diri dan pengembangan diri
c. Komunikasi efektif
d. Pengelolaan informasi
e. Landasan ilmiah ilmu kedokteran
f. Keterampilan klinis
g. Pengelolaan masalah kesehatan

Pada tahap akademik, seluruh kegiatan akademik yang meliputi kegiatan tutorial,
perkuliahan, praktikum, kegiatan lapangan, skills lab maupun tugas khusus diberikan
selama 7 semester (21 blok) dengan metode student centered yang berfokus pada
kegiatan pembelajaran mandiri dengan landasan teori dan praktik yang cukup dan
mengacu sesuai dengan SKDI 2012 untuk mempersiapkan mahasiswa sebelum masuk
ke dunia klinik/kepaniteraan. Di dalam pelaksanaannya, setiap topik blok selalu
disesuaikan dengan berbagai kegiatan akademik penunjang (tutorial, perkuliahan,
praktikum, kegiatan lapangan, skills lab, tugas khusus), sehingga diharapkan mahasiswa
akan memperoleh pengalaman dan pemahaman belajar yang komprehensif terhadap
setiap masalah/daftar penyakit yang tertera di SKDI 2012. Susunan struktur kurikulum
telah diatur sedemikian rupa sehingga memiliki prinsip kurikulum spiral yang bertujuan
untuk pendalaman pemahaman yang terkait dengan pembelajaran sebelumnya.
Pada tahap profesi, seluruh kegiatan kepaniteraan dilakukan selama 4 semester.
Pada tahap ini prinsip kurikulum spiral masih tetap diterapkan ditambah dengan
penguatan kemampuan keterampilan klinis mahasiswa yang sesuai dengan SKDI 2012.
Pada pra tahap profesi (sebelum memasuki kegiatan kepaniteraan klinik), mahasiswa
harus menjalani tahap clinical skills yang dijalani selama 4 minggu, pada tahap ini
mahasiswa akan memasuki sejumlah bagian klinik dan menjalani ujian OSCE clinical

100
skill pada akhir kegiatan. Adanya tahap clinical skill ini bertujuan untuk menjembatani
tahap akademik dan tahap profesi sehingga mahasiswa dapat lebih mempersiapkan diri
untuk memasuki tahap kepaniteraan. Kepaniteraan Clinical Skill merupakan
kepaniteraan terintegrasi yang diatur oleh manajemen Skill Lab, sub unit Clinical Skill.
Kegiatan dilakukan di bagian/ SMF terkait di RSUDZA.
Secara keseluruhan, kurikulum pendidikan yang telah diterapkan di program studi
pendidikan profesi dokter FK Unsyiah telah meliputi ilmu Biomedik, ilmu Kedokteran
Klinik, ilmu Humaniora Kedokteran, dan ilmu Kesehatan Masyarakat / Kedokteran
Pencegahan / Kedokteran Komunitas dengan memperhatikan prinsip metode ilmiah dan
prinsip kurikulum spiral serta mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia.
Kurikulum yang telah diterapkan berorientasi pada masalah kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat dalam konteks pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan
kedokteran keluarga, serta memiliki muatan lokal yang spesifik.
Kurikulum Program studi tertuang dalam buku Pedoman Akademik FK Unsyiah
yang tersedia 1 bulan sebelum pelaksanaan registrasi. Buku pedoman ini ditinjau ulang
setiap 3 tahun, sedangkan pelaksanaan teknis dari kurikulum dibahas setiap awal
semester dalam rapat kerja program studi. Mekanisme pengelolaan mutu kurikulum
secara internal yang ada telah berjalan dengan baik dan memberi hasil yang cukup baik
untuk pemutakhiran kurikulum. Hal ini dibuktikan melalui hasil AIMA (Audit Internal
Mutu Akademik) siklus 6 yang dilakukan oleh Badan Jaminan Mutu Universitas Syiah
Kuala yang menunjukkan bahwa kurikulum program studi telah memenuhi kaidah atau
ketentuan kurikulum yang berlaku di Universitas Syiah Kuala.

E.4 Derajat integrasi materi pembelajaran (intra dan antar disiplin ilmu).

Program studi pendidikan profesi dokter FK Unsyiah telah sepenuhnya


menerapkan kurikulum dengan metode problem based learning (PBL), oleh karenanya
struktur kurikulum sudah menerapkan model paralel yang mengintegrasi materi
pembelajaran sejak awal tahap pendidikan. Pemberlakukan model pembelajaran paralel
ini mengharuskan adanya strategi pembelajaran yang efektif dan dirancang dengan baik.
Selain itu terdapat pengintegrasian penguasaan Bahasa Inggris dan teknologi informasi
dengan mata kuliah lain sesuai bidang keilmuan. Dalam lingkup Universitas, program

101
studi juga telah mengintegrasi penguasaan pengetahuan dengan kegiatan pengabdian
pada masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik.

E.5 Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan
kepentingan internal lembaga.

Keberadaan muatan lokal didalam kurikulum Program Studi Pendidikan Profesi


Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala merupakan komitmen untuk
melahirkan lulusan sesuai visi program studi sekaligus menjadi penciri alumni Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Keberadaan muatan lokal sebagai bagian
kurikulum institusional merupakan bahan kajian dari Universitas Syiah Kuala yang
disusun sebagai tambahan dari kelompok ilmu dalam kurikulum inti disesuaikan dengan
kebutuhan dan potensi Aceh, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
kebutuhan yang menjadi ciri khas universitas, fakultas dan program studi di lingkungan
Universitas Syiah Kuala.
Lulusan program studi pendidikan profesi dokter FK Unsyiah akan memeiliki
kompetensi pendukung yang merupakan muatan lokal kurikulum yang dikembangkan
sesuai dengan visi, misi dan kondisi lokal dari Universitas Syiah Kuala dan Provinsi
Aceh pada umumnya yang diterjemahkan ke dalam visi, misi, sasaran dan tujuan
Fakultas Kedokteran Unsyiah, meliputi:
1. Manajemen Bencana (disaster management)
Provinsi Aceh merupakan daerah lintas gempa yang berpotensi tinggi terjadi bencana
alam sehingga dapat menjadi laboratorium disaster yang baik. Keadaan ini memicu
Fakultas Kedokteran Unsyiah untuk menghasilkan lulusan yang menyadari dan
memahami bahwa penanggulangan bencana sama halnya dengan penanggulangan
kegawatdaruratan sehari-hari, hanya saja jumlah korban lebih banyak, kerusakan
fasilitas kesehatan lebih banyak dan dampak psikososial pada masyarakat lebih luas,
sehingga mereka diharapkan mampu mengatasi masalah yang timbul akibat bencana
dan berkoordinasi dengan instansi terkait dalam penanggulangan bencana. Terdapat
1 blok khusus yang membahas mengenai disaster management yaitu blok 19 yang
terdapat pada semester 7. Alasan penempatan topik ini pada semester terakhir adalah
agar mahasiswa dapat lebih mudah menerapkan seluruh pengetahuan dasar dan klinis

102
penyakit yang ada pada sistem tubuh untuk kemudian diintegrasikan dengan
kemampuan manajemen terhadap kejadian bencana.
2. Tropical Medicine
Provinsi Aceh merupakan daerah endemis penyakit tropis, terutama Malaria, Demam
Berdarah Dengue, Tuberkulasis, dan Filariasis, maka lulusan FK Unsyiah harus :
- Mampu mendiagnosa dan melakukan penatalaksanaan penyakit tropis.
- Mampu melakukan upaya-upaya preventif terhadap penyakit tropis
3. Riset
Menghasilkan lulusan yang mampu merencanakan, merancang dan
mengimplementasikan penelitian untuk menemukan jawaban dari pertanyaan
penelitian sesuai dengan kaidah ilmiah
4. Family Medicine
Kepaniteraan klinik family medicine merupakan kepaniteraan terintegrasi dan dapat
diikuti apabila DM yang telah menyelesaikan seluruh kepaniteraan klinik di bagian
lain. Pada kepaniteraan family medicine setiap DM ditempatkan di Puskesmas rural
dan Puskesmas urban secara bergantian atau wahana pendidikan lain yang ditunjuk,
dan dibawah pengawasan dan bimbingan seorang staf pengajar. Kepaniteraan klinik
family medicine diatur dan dijadwalkan oleh penanggung jawab kepaniteraan
klinik family medicine. Melalui kepaniteraan ini diharapkan mahasiswa dapat
mempersiapkan dirinya menjadi seorang dokter keluarga yang mampu bekerja
professional dalam bidang kesehatan dalam segala aspek untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Selain itu, program studi juga menerapkan muatan lokal kurikulum universitas
yang diwujudkan dalam kegiatan UP3AI (Unit Pengembangan Program Pendamping
Mata kuliah Agama Islam) terkait pendidikan karakter dan penguatan pemahaman dan
praktek agama Islam yang wajib untuk semua program studi.

E.6 Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan/kebutuhan mahasiswa


secara individual/kelompok mahasiswa tertentu.

Program studi pendidikan profesi dokter Fakultas Kedokteran Unsyiah telah


menerapkan sistem kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan metode Problem

103
based learning (PBL), untuk itu seluruh mata kuliah merupakan mata kuliah paket yang
terdiri dari 21 blok. Oleh karenanya, pada program studi tidak terdapat mata kuliah
pilihan. Untuk memenuhi harapan/kebutuhan mahasiswa dalam meningkatkan
kompetensinya, program studi telah mengatur regulasi kegiatan ekstrakurikuler
mahasiswa yang dapat menunjang pemenuhan kompetensi lulusan nantinya.

E.7 Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri: melanjutkan studi,


mengembangkan pribadi, memperoleh pengetahuan dan pemahaman materi
khusus sesuai dengan bidang studinya, mengembangkan keterampilan yang
dapat dialihkan (transferable skills), terorientasikan ke arah karir, dan
pemerolehan pekerjaan.

Kebijakan pengembangan kurikulum Universitas Syiah Kuala menetapkan


bahwa kurikulum program studi disamping adanya tuntutan penguasaan kompetensi
keilmuan, ketrampilan, dan sikap, harus dapat juga memberikan peluang bagi
mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri dan jalan dalam merintis karir masa
depannya. Peluang pengembangan diri tidak hanya dari proses pembelajaran
berbasis kurikulum, tetapi program studi juga menyediakan beberapa
akses atau peluang lain untuk mahasiswa menggali potensi diri dan mempersiapkan
diri menghadapi karir masa depannya, melalui aktivitas non-kurikuler seperti
kegiatan kemahasiswaan, kegiatan membangun sikap kecendekiawanan, bimbingan
karir, kuliah umum motivasi dan kegiatan kompetisi akademik dan non akademik.

E.7.1. Melanjutkan Studi


Lulusan program studi pendidikan profesi Universitas Syiah Kuala selalu
memiliki peluang untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan
relevan baik di Universitas Syiah Kuala sendiri maupun di unversitas lain dalam dan
luar negeri. Peluang ini memang harus dilalui melalui kompetisi atau proses seleksi
yang dilaksanakan oleh penyedia beasiswa, dan tidak sedikit juga alumni yang
melanjutkan pendidikan dengan biaya sendiri. Hal ini menandakan struktur dan muatan
kurikulum program studi pendidikan profesi dokter FK Unsyiah sudah dapat diterima
oleh pengguna lulusan di tempat mereka melanjutkan studi. Bagi mahasiswa atau

104
lulusan yang berminat melanjutkan pendidikan di luar negeri, Universitas Syiah Kuala
melalui Pusat Bahasa menawarkan beberapa program pelatihan Bahasa Inggris dan
kegiatan orientasi. Untuk mendukung kesempatan lulusan melanjutkan studi,
Universitas Syiah Kuala selalu menyebarkan informasi peluang adanya beasiswa baik
melalui penyebaran brosur maupun melalui website Universitas Syiah Kuala. Sering
juga penyampaian informasi dilakukan langsung oleh pemberi beasiswa seperti yang
dilakukan DAAD, Ausaid dan British Council.

E.7.2. Mengembangkan Diri


Program studi telah menyediakan fasilitas dalam rangka mendorong
pengembangan diri bagi mahasiswa melalui fasilitas pengembangan minat dan bakat
melalui program kemahasiswaan seperti: organisasi kemahasiswaan, kegiatan UKM,
pelatihan kepemimpinan, kegiatan seni dan budaya, pelatihan keterampilan dan
pelatihan interpreneusrhip. Hasilnya sudah menunjukkan adanya peningkatan yang
ditandai prestasi kemahasiswaan pada tataran nasional dan internasional.

E.7.4. Mengembangkan Keterampilan Yang Dapat Dialihkan (Transferable Skills)


Guna mendukung mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan yang dapat
dialihkan maka program studi memberikan fasilitas seperti melalui praktek kerja
lapangan (home visit, hospital visit, community visit, institutional visit, patient
encounter), kegiatan KKN, dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
dikoordinir oleh dosen. Setiap fasilitas yang diberikan dalam kegiatan tersebut didasari
pada basis keahlian sehingga peluang lulusan menjadi lebih besar untuk mengembangan
diri dari aspek sikap profesi dan ketrampilan. Kondisi ini akan menjadi lebih berguna
agar lulusan program studi memiliki daya saing yang tinggi dalam memperoleh
lapangan kerja atau pada saat melanjutkan studi ke jenjang S-2/Spesialis-1 maupun
pengembangan karir sebagai peneliti di instansi yang relevan dengan bidangnya. Untuk
mendukung pendalaman bidang keahlian, program studi juga melaksanakan kuliah
umum menyangkut keterampilan yang bersifat kokurikuler dan ekstra kurikuler baik
yang berasal dari pembicara dari tingkat lokal, nasional, maupun Internasional.

105
E.7.5. Terorientasikan ke Arah Karir dan Pemerolehan Pekerjaan
Program studi juga memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi mahasiswa
untuk mengembangkan diri yang diorientasi kepada karir dan daya saing mendapatkan
pekerjaan. Umumnya kurikulum di program studi telah dikembangkan berdasarkan
profil lulusan yang telah ditetapkan sejak awal, artinya struktur dan muatan kurikulum
dirumuskan dengan merujuk kepada capaian pembelajaran (kompetensi) yang harus
dikuasai mahasiswa dan lulusan guna memenuhi kebutuhan kompetensi sesuai profil
lulusan yang ditetapkan. Arah dalam menjuruskan mahasiswa untuk lebih mengenal
dunia kerja secara langsung dilakukan melalui materi kuliah dan praktikum matakuliah
terkait, program praktek lapangan (home visit, hospital visit, community visit,
institutional visit, patient encounter), tugas akhir/skripsi, kegiatan pengabdian kepada
masyarakat, serta tahap pendidikan profesi di Rumah Sakit Pendidikan. Universitas
Syiah Kuala melalui Career Development Center (CDC) telah juga memberikan akses
bagi mahasiswa dan lulusan untuk melakukan persiapan karir, pengenalan awal dunia
kerja dan informasi peluang kerja. Fungsi utama CDC adalah:
1. Menjadi mediator dan fasilitator antara mahasiswa/alumni Unsyiah dan dunia kerja.
2. Mengembangkan kemampuan diri, pengetahuan dan keterampilan
mahasiswa/alumni Unsyiah sebelum memasuki dunia kerja.
3. Menyelenggarakan berbagai kegiatan pembangunan kapasitas (capacity building)
sumber daya manusia baik untuk kalangan internal maupun eksternal.

E.8 Misi pembelajaran


E.8.1 Pengembangan/pelatihan kompetensi yang diharapkan.
Program studi menyusun kurikulum dengan merujuk kepada kompetensi yang
dibutuhkan sehingga mahasiswa mendapatkan pembelajaran sesuai harapan dunia kerja
dan masyarakat umum. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29
tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun
2013 tentang Pendidikan Kedokteran, maka penerapan kurikulum pendidikan dokter di
FK Unsyiah mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) yang
diterbitkan oleh Konsil kedokteran Indonesia.

106
Kompetensi utama bersama muatan lokal yang menjadi kompetensi pendukung
dan lainnya, oleh program studi harus dijadikan misi pembelajaran dalam bentuk bahan
kajian. Untuk mewujudkan kompetensi yang bersifat keterampilan dan sikap, dosen
pengampu mata kuliah atau kelompok dosen harus bersinergis merancang strategi
pembelajaran yang mengkombinasi metode pembelajaran, penugasan mahasiswa dan
sistem evaluasi yang mengarah pencapaian tujuan mata kuliah (capaian pembelajaran
mata kuliah). Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala melalui prosedur
operasional baku perkuliahan menekankan bahwa setiap materi yang akan disampaikan
dalam perkuliahan harus mengacu pada tujuan mata kuliah dan kompetensi yang ingin
dicapai berdasarkan SKDI 2012 dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.5 Tahun 2014.

E.8.2 Efisiensi internal dan eksternal.


Program efisiensi internal dan eksternal terkait dengan proses pembelajaran
dilakukan melalui perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi yang dilakukan
secara terjadwal. Seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan di program studi
pendidikan dokter FK Unsyiah berjalan sesuai dengan panduan pelaksanaan kegiatan
yang telah dibuat dan disosialisasikan ke seluruh civitas akademika. Dalam
pelaksanaannya, Pembantu Dekan I (bidang akademik) mengadakan rapat rutin
mingguan untuk memonitor dan mengevaluasi proses pembelajaran yang sedang
berlangsung. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh unit pelaksana pendidikan. Dari
kegiatan evaluasi rutin mingguan ini akan dapat dijaring masalah-masalah awal yang
timbul sehingga dapat langsung ditindaklanjuti demi kesuksesan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran. Seluruh upaya untuk memonitor, mengkaji dan memperbaiki pelaksanaan
proses pembelajaran tertuang dalam buku pedoman dan laporan evaluasi kegiatan
semua unit/bagian. Seluruh mekanisme untuk memonitor, mengkaji dan memperbaiki
proses pembelajaran telah dilaksanakan secara konsisten.
Proses monitoring dan evaluasi dalam kegiatan pembelajaran dilakukan secara
bertingkat sejak dari program studi yang dilakukan oleh unit Quality assurance,
dilanjutkan oleh tingkat fakultas oleh Satuan Penjaminan Mutu Fakultas (SJMF) baik
saat berlangsung maupun setelah kuliah selesai. Evaluasi terjadwal terhadap proses dan
capaian pembelajaran juga menjadi element dalam audit internal mutu akademik yang

107
dilakukan oleh Badan Penjaminan Mutu (BJM) melalui siklus audit internal mutu
akademik (AIMA) yang dilakukan setiap akhir tahun. Hasil dari berbagai tingkat proses
evaluasi dan monitoring di atas dijadikan acuan dalam menyusun efisiensi internal dan
eksternal untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

E.9 Mengajar
E.9.1 Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan.
Tujuan pembelajaran mencakup penguasaan pengetahuan dan ketrampilan dan
pembentukan sikap profesional yang sesuai dengan body of knowledge dan visi program
studi. Pencapaian tujuan pembelajaran tersebut akan sangat bergantung pada rancangan
pembelajaran yang komponennya antara lain strategi dan metode yang digunakan.
Penerapan kurikulum berbasis kompetensi menuntut perubahan mindset pembelajaran
dari teacher centered learning (TCL) menjadi student centered learning (SCL). Proses
pendidikan sarjana kedokteran berpusat pada aktivitas belajar mandiri mahasiswa yang
didasarkan pada masalah nyata, terintegrasi, berorientasi masyarakat, pendekatan klinis
yang lebih dini dan terstuktur dengan baik. Penggunakan strategi dan metode
pembelajaran di program studi dapat ditelusuri pada dokumen Satuan acara perkuliahan
dan satuan acara keterampilan medik. Optimalisasi metode Student centered learning
untuk pembelajaran terus disosialisasikan kepada dosen, misalnya melalui pelatihan AA
dan Pekerti, pengembangan metode pembelajaran berbasis multimedia atau e-learning,
dan pengembangan metode PBL.
Untuk mengevaluasi kesesuaian perihal di atas Program studi juga
memperhatikan respon dan menerima masukan – masukan dari mahasiswa melalui
kegiatan lembar evaluasi (Feedback). Sedangkan umpan balik dari dosen sejawat juga
dibahas diakhir semester. Yaitu pada rapat kerja yang akan mengevaluasi hasil angket
yang sudah dikumpulkan, serta mengevaluasi SAP yang sudah dijalankan dan mencari
solusi untuk SAP perkuliahan mendatang jika terdapat kesulitan.

E.9.2 Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah.


Untuk menjamin kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah
maka setiap dosen mengacu kepada Satuan acara perkuliahan dan satuan acara
keterampilan medik yang telah disusun. Seluruh modul blok yang disusun dirancang

108
agar memuat materi-materi yang sesuai dengan kompetensi menurut SKDI 2012 dan
Permenkes No.5 tahun 2014 serta relevan dengan tingkat pemahaman mahasiswa di
masing-masing angkatan. Evaluasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan
memonitor laporan pelaksanaan perkuliahan dan aktifitas akademik lainnya seperti
tutorial, skill lab, praktikum, dan kegiatan penunjang lainnya melalui laporan absensi
kehadiran dosen yang dicatat oleh petugas administrasi akademik. Evaluasi kesesuaian
materi pembelajaran juga dilakukan oleh tim sumber belajar yang mengarsipkan dan
mendistribusikan seluruh bahan kuliah dosen kepada mahasiswa melalui aplikasi e-
learning. Evaluasi selanjutnya dilakukan oleh tim assessment yang melalukan item
analysis soal-soal ujian blok. Masukan – masukan dari mahasiswa melalui kegiatan
lembar evaluasi (Feedback) serta umpan balik dari dosen sejawat juga diperhatikan
untuk menilai kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah.

E.9.3 Efisiensi dan produktivitas.


Untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, dalam proses
pelaksanaannya dilakukan upaya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas,
diantaranya yaitu dengan dibentuknya unit-unit penunjang pendidikan seperti Medical
Education Unit (MEU), Unit Kurikulum, Unit Assessment, Unit Sumber Belajar, Unit
Pengembangan, Unit Quality Assurance, Unit Manajemen Tutorial dan Unit
Keterampilan Medik.
Universitas Syiah Kuala telah mengembangkan sistem pendistribusian bahan
ajar mulai dari diktat, modul, buku teks atau media elektronik baik melalui laman
website Universitas Syiah Kuala: http://e-learning.unsyiah.ac.id dan
http://uilis.unsyiah.ac.id (Universitas Syiah Kuala Integrated Library System). Melalui
sistem ini, produktivitas dan efisiensi dalam proses pengajaran tercapai dengan cepat,
dimana UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala telah mengembangkan berbagai
sistem akses terkait ketersediaan materi kuliah dan sumber bacaan pendukung, melalui
e-library. Strategi yang diambil ini dimaksudkan untuk lebih mengefektifkan dan
meningkatkan produktifitas pelaksanaan pembelajaran di program studi pendidikan
profesi dokter FK Unsyiah.

109
E.9.4 Struktur dan rentang kegiatan mengajar.
Struktur kegiatan mengajar diatur di bawah koordinasi seluruh unit/bagian dan
tim blok dalam bentuk jadwal pelaksanaan kegiatan akademik dan merujuk pada
kalender aktifitas akademik Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Pelaksanaan
kegiatan akademik normal dilaksanakan pada bulan September-Januari untuk semester
ganjil dan bulan Februari-Juli untuk semester genap. Jadwal kuliah diumumkan di
setiap buku blok dan juga diupload di website fakultas (www.fk.unsyiah.ac.id) dan di e-
learning.
Program studi pendidikan profesi dokter FK Unsyiah melalui buku panduan
administrasi akademik tahap sarjanan kedokteran menjabarkan bahwa semester adalah
satuan waktu kegiatan yang terdiri dari 20 s.d 24 SKS yang terdiri blok-blok
pembelajaran dan Mata Kuliah Umum. Kegiatannya meliputi tutorial, kuliah pakar,
praktikum, kegiatan lapangan, Keterampilan Medik serta belajar terstruktur dan
mandiri. Beban studi tiap semester untuk semua mahasiswa adalah sama. Setiap
mahasiswa sejak semester pertama wajib mengikuti semua blok dan keterampilan
medik yang telah ditetapkan untuk semester tersebut. Pendidikan S.Ked harus dapat
diselesaikan dalam waktu paling lama 12 semester aktif, terhitung mulai terdaftar untuk
pertama kali di FK Unsyiah. Apabila melebihi dari 12 semester maka untuk dapat
melanjutkan pendidikan harus mendapat persetujuan senat FK dan izin Rektor Unsyiah.
Satuan Kredit Semester dalam kegiatan blok adalah takaran penghargaan
terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu periode blok yang terdiri dari:
- Tutorial 4 jam per minggu.
- Kuliah Pakar 100 menit pertemuan untuk 6 -12 kali pertemuan dalam 1 blok.
- Praktikum 2 - 4 jam per minggu.
- Kegiatan lapangan 2 - 4 jam per minggu.
- Kegiatan terstruktur dan mandiri 4 - 6 jam per minggu.
Sedangkan Satuan Kredit Semester untuk Latihan Keterampilan Medik adalah
takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu periode
per semester yang terdiri dari :
- Latihan Terbimbing 2 jam per minggu.
- Latihan Mandiri 2 jam per minggu.
- Evaluasi Mahasiswa 2 jam per minggu.

110
E.9.5 Penggunaan teknologi informasi.
Keberadaan sarana dan prasarana teknologi informasi sangat menunjang
efektifitas pelaksanaan pembelajaran. Pada dasarnya ada tiga bentuk penggunaan, yaitu
sebagai media pembelajaran, sebagai sumber pembelajaran, dan layanan akademik.
Pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran telah dilakukan oleh
hampir semua dosen dalam menunjang proses penyampaian materi pembelajaran yang
sudah dikemas dalam bentuk bahan presentasi multimedia/powerpoints, yakni dengan
memanfaatkan laptop dan infokus. Sebagian dosen juga sudah memanfaatkan fasilitas e-
learning (http://elearning.unsyiah.ac.id/) dan blog pribadi dosen/mata kuliah untuk
menunjang penyampaian materi ajar atau interaksi proses pembelajaran. Pemanfaatan
teknologi informasi sebagai sumber pembelajaran telah juga dikembangkan Universitas
Syiah Kuala melalui UPT. Perpustakaan. Sumber-sumber informasi yang dikelola oleh
Perpustakaan Universitas Syiah Kuala baik berupa tercetak maupun digital atau off-line
maupun DS on-line. Sumber-sumber informasi tersebut seperti: Universitas Syiah Kuala
Union Catalogue, E-Theses, E-Journal, EBook dan lainnya yang terhimpun di
https://uilis.unsyiah.ac.id.
Sedangkan pemanfaatan teknologi informasi sebagai penunjang kegiatan
akademik Universitas Syiah Kuala sudah mengembangkan dan memanfaatkan KRS
Online (https://krsonline.unsyiah.ac.id) dan dan sistem informasi akademik (SIAKAD,
http://siakad.unsyiah.ac.id/sks-online/Menu). Setiap mahasiswa yang berstatus aktif
dapat mengakses sistem KRS online tersebut untuk mengisi rancangan studinya,
mencetak transkrip sementara untuk keperluan akademik. Seluruh dosen dapat
mengakses pula menu Data Akademik pada SIAKAD untuk mendapatkan daftar
mahasiswa yang mengambil mata kuliah, daftar mahasiswa aktif dan beberapa beberapa
data statistik, sementara operator program studi/fakultas memiliki akses yang lebih luas
diantaranya menentukan kelas dan pengajar suatu mata kuliah di setiap semester, meng-
entri nilai akhir mata kuliah, pengusulan wisuda, dan lain sebagainya.

E.10 Belajar
E.10.1 Keterlibatan mahasiswa.
Dalam aktifitas belajar mengajar, program studi sangat menekankan keterlibatan
atau peran mahasiswa sebagai sasaran pembelajaran. Hal ini tercermin dalam

111
pemberlakuan syarat persentase minimal jumlah kehadiran mahasiswa dalam setiap
aktifitas pembelajaran (kuliah, tutorial, skill lab, praktikum) untuk dapat mengikuti
ujian akhir blok maupun OSCE. Selain itu, penekanan pentingnya keterlibatan
mahasiswa juga tercermin dalam aturan penilaian pada kegiatan tutorial dan skill lab,
dimana terdapat komponen penilaian kehadiran (disiplin), pengetahuan (knowledge)
dan sikap (attitude). Khusus untuk komponen penilaian sikap dijabarkan sebagai
berikut:
a. 71 – 80 : Berperan aktif dan menjalankan perannya dengan baik
b. 61 – 70 : Berperan tapi tidak optimal
c. 51 – 60 : Diam, tetapi memperhatikan
d. 50 : Mengganggu orang lain atau asyik dengan kegiatan lain
Kurikulum prodi juga menekankan aktifitas belajar mandiri sebagai salah satu
komponen utama dalam aktifitas belajar mengajar mahasiswa. Berikut ini beberapa
uraian yang berkenaan dengan belajar mandiri:
1. Pada format belajar mandiri mahasiwa melakukan aktivitas belajar yang tidak
terjadwal, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.
2. Melalui kegiatan ini diharapkan Mahasiswa mampu untuk mencari, memahami,
mensintesa serta merekonstruksi pengetahuan yang baru diperoleh dengan
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.
3. Belajar mandiri terdiri dari 50 % dari total waktu belajar, yaitu 20-25 jam dalam
seminggu (waktu belajar seminggu 45 jam). Belajar mandiri merupakan format
utama dalam PBL. Topik-topik yang perlu dipelajari secara mandiri dapat dilihat
pada topic tree.

E.10.2 Bimbingan skripsi/tesis/disertasi.


Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan penulisan skripsi, program studi
telah membuat Pedoman Pelaksanaan pembimbingan skripsi dan disosialisasikan
kepada dosen dan mahasiswa. Penyelesaian tugas akhir ini membutuhkan intensitas
pembimbingan yang cukup diberikan dosen pembimbing terhadap mahasiswa yang
dibimbingnya. Proses pembimbingan ini dapat dilaksanakan dengan tatap muka
langsung ataupun tidak langsung. Setelah tugas akhir selesai, maka mahasiswa harus
melaporkannya di portal katalog skripsi (www.siakad.unsyiah.ac.id) sebagai tanda

112
bahwa telah terlaksana bimbingan skripsi dan dapat diproses untuk yudisium dan
wisuda.
Dalam pengadaan buku panduan pembimbingan skripsi, tim pengelola skripsi
bekerjasama dengan koordinator blok skripsi menyusun bukupanduan pembimbingan
skripsi yang kemudian akan dibawa ke lokakarya/workshop untuk sosialisasi dan revisi
buku panduan tersebut. Kemudian, buku panduan pembimbingan skripsi yang telah
disusun akan disahkan oleh Dekan dan dibagikan kepada seluruh Mahasiswa Blok riset
dan Dosen Pembimbing. Kegiatan pembimbingan skripsi tercatat dalam logbook
mahasiswa. Rata-rata banyaknya mahasiswa per dosen pembimbing skripsi adalah 8
orang mahasiswa/dosen. Rata-rata jumlah pertemuan dosen-mahasiswa untuk
menyelesaikan tugas akhir adalah 5 kali.

E.10.3 Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan


1. Pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai bidangnya,
Program studi memberikan peluang kepada mahasiswa untuk mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai dengan bidangnya. Peluang
mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman materi khusus yang
sesuai dengan bidangnya juga diberikan ketika mahasiswa menempuh skripsi.
Kebijakan universitas tentang pelaksanaan skripsi yang mewajibkan mahasiswa untuk
mengajukan topik sebelum penentuan dosen pembimbing skripsi juga memberikan
ruang gerak kepada mahasiswa untuk mendalami pengetahuan tertentu untuk dijadikan
sebagai riset. Kesempatan pendalaman dan pemahaman materi khusus juga telah
dilakukan melalui kegiatan kuliah umum dan kuliah tamu di program studi dengan
mendatangkan pembicara dari tingkat lokal, nasional maupun internasional.

2. Keterampilan umum dan yang dapat dialihkan (transferable)


Guna mendukung mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan yang dapat
dialihkan maka program studi memberikan fasilitas seperti melalui praktek kerja
lapangan (home visit, hospital visit, community visit, institutional visit, patient
encounter), kegiatan KKN, dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
dikoordinir oleh dosen. Setiap fasilitas yang diberikan dalam kegiatan tersebut didasari
pada basis keahlian sehingga peluang lulusan menjadi lebih besar untuk mengembangan

113
diri dari aspek sikap profesi dan ketrampilan. Kondisi ini akan menjadi lebih berguna
agar lulusan program studi memiliki daya saing yang tinggi dalam memperoleh
lapangan kerja atau pada saat melanjutkan studi ke jenjang S-2/Spesialis-1 maupun
pengembangan karir sebagai peneliti di instansi yang relevan dengan bidangnya. Untuk
mendukung pendalaman bidang keahlian, program studi juga melaksanakan kuliah
umum menyangkut keterampilan yang bersifat kokurikuler dan ekstra kurikuler baik
yang berasal dari pembicara dari tingkat lokal, nasional, maupun Internasional.

3. Pemahaman dan pemanfaatan kemampuannya sendiri


Peningkatan pemahaman dan pemanfatan kemampuan sendiri kepada
mahasiswa perlu ditingkatkan untuk lebih mengefektifkan proses belajar mahasiswa dan
mewujudkan capaian pembelajaran. Untuk mewujudkan hal tersebut dapat dilakukan
melalui perkuliahan yang menggunakan komunikasi dua arah sebagaimana banyak
dituntut dalam model pembelajaran active learning. Artinya, penyampaian materi tidak
hanya dari dosen, tetapi mahasiswa dimotivasi untuk mencari referensi tersendiri dan
menyampaikannya materi tersebut di kelas. Komunikasi dua arah juga dapat dilakukan
melalui pemberian kesempatan kepada mahasiswa untuk mengungkapkan pendapat atau
pandangannya tentang materi tertentu.

4. Kemampuan belajar mandiri


Program studi selalu memotivasi mahasiswa untuk mengembangkan
kemampuan belajar mandiri sebagai salah satu faktor untuk mengefektifkan perkuliahan
dan membangun karakter belajar seumur hidup. Proses ini telah ditempuh oleh program
studi dengan menerapkan kurikulum berbasis kompetensi yang menggunakan metode
problem based learning yang berfokus pada mahasiswa (student centered) yang intinya
meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa.
Berikut ini beberapa uraian yang berkenaan dengan belajar mandiri:
1. Pada format belajar mandiri mahasiwa melakukan aktivitas belajar yang tidak
terjadwal, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.
2. Melalui kegiatan ini diharapkan Mahasiswa mampu untuk mencari, memahami,
mensintesa serta merekonstruksi pengetahuan yang baru diperoleh dengan
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.

114
3. Belajar mandiri terdiri dari 50 % dari total waktu belajar, yaitu 20-25 jam dalam
seminggu (waktu belajar seminggu 45 jam). Belajar mandiri merupakan format
utama dalam PBL.
4. Topik-topik yang perlu dipelajari secara mandiri dapat dilihat pada topic tree.
Program lain yang dikembangkan untuk memacu kemampuan belajar mandiri
oleh mahasiswa adalah telah tersedianya fasilitas internet dan wifi gratis, juga fasilitas
perpustakaan melalui e-library disamping program e-learning. Untuk meningkatkan
ketersediaan bahan ajar terkait dengan kemandirian belajar mahasiswa, Universitas
Syiah Kuala telah bekerjasama dengan institusi lain untuk mendapatkan akses ke
sumber pembelajaran lain seperti Perpustakan Nasional dan perpustakaan universitas
lain. Universitas Syiah Kuala aktif mempromosikan dan mensosialisasikan e-Journal
dan e-Book yang dilanggan untuk dosen dan mahasiswa Universitas Syiah Kuala.
Untuk memudahkan link eJournal dan e-Book yang dimiliki institusi mitra tersebut
diletakkan pada portal Universitas Syiah Kuala. Universitas Syiah Kuala juga
mengadakan kerja sama dengan beberapa penerbit untuk mengenalkan koleksi mereka
kepada dosen dan mahasiswa dalam bentuk TRIAL ACCESS, seperti:
SpringerLink(sudah kontrak); ScienceDirect(sudah kontrak); IEEE (dalam proses
tender); Sage Publishing(Trial Access 6 bulan, sampai September); Emerald(Trial
Access 2 bulan, finish); Proquest(Trial Access 2 bulan, sudah kontrak); dan ClinicalKey
(Trial Access 1 bulan, finish). Dari sisi layanan akses UPT Perpustakaaan juga telah
memperpanjang waktu layanan sampai jam 9 malam dan membuka layanan pada hari
Sabtu jam 07.00-13.00.

5. Nilai, motivasi dan sikap


Program studi telah menetapkan nilai atau sikap yang harus dimiliki oleh
mahasiswa yang telah disahkan dalam bentuk Pedoman Etika Mahasiswa baik di tingkat
Fakultas maupun di tingkat Universitas. Selain itu, Rektor Universitas Syiah Kuala telah
mengeluarkan SK Rektor No.323 tahun 2003 tentang Peraturan Tata Tertib dan Etika
Kehidupan Warga Universitas Syiah Kuala. Pengembangan nilai, motivasi, dan sikap
mahasiswa dan lulusan Universitas Syiah Kuala dilakukan melalui sistem pembinaan
karakter berkelanjutan yang dimulai sejak awal diterima sebagai mahasiswa/i baik
melalui arahan akademik maupun pembinaan di luar akademik. Salah satu hal yang

115
diwajibkan bagi mahasiswa baru dilingkungan Universitas Syiah Kuala adalah
mengikuti program UP3AI (Unit Pengembangan Program Pendamping Matakuliah
Agama Islam) berdasarkan SK Rektor Nomor 422 tahun 2002 yang tujuannya
menumbuhkan nilai-nilai kehidupan berbasis keislaman. Hal ini sejalan dengan visi
Universitas Syiah Kuala yang akan menghasilkan lulusan berkualitas yang menjunjung
tinggi nilai-nilai moral dan etika. Di samping itu, juga karena Universitas Syiah Kuala
berada di daerah Provinsi Aceh yang menerapkan Syariat Islam maka penumbuhan
sikap dan motivasi secara keislaman menjadi dasar dalam proses kehidupan akademik
di kampus.

E.11 Penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar:


E.11.1 Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi
mahasiswa.
Evaluasi belajar Mahasiswa merupakan komponen yang penting dalam
pendidikan. Evaluasi hasil belajar Mahasiswa didefinisikan sebagai suatu proses untuk
mendapatkan informasi yang digunakan untuk membuat suatu keputusan yang berkaitan
dengan Mahasiswa, kurikulum dan kebijakan pendidikan.
Desain sistem evaluasi belajar Mahasiswa harus sesuai dengan tujuan
pendidikan dan disesuaikan dengan kurikulum yang dipergunakan. Metode/instrumen
yang digunakan harus memenuhi prinsip validitas, reabilitas, akseptabilitas (visibilitas)
dan mempunyai pengaruh yang baik terhadap proses belajar Mahasiswa.
Maksud dan tujuan utama evaluasi hasil belajar Mahasiswa adalah untuk menilai
apakah seorang Mahasiswa telah menguasai kompetensi yang telah ditetapkan dalam
kurikulum sehingga berdasarkan hasil evaluasi dapat diambil keputusan terhadap
Mahasiswa yang bersangkutan. Selain tujuan utama ini hasil evaluasi belajar Mahasiswa
juga bisa digunakan untuk mengevaluasi proses pembelajaran yang berlangsung.
Penilaian kemajuan dan hasil belajar mahasiswa telah tertuang dalam buku
panduan administrasi akademik sarjana kedokteran dan buku panduan administrasi
akademik tahap profesi dokter. Di tingkat Universitas, penilaian hasil belajar mahasiswa
diatur dalam Panduan Administrasi Akademik Universitas Syiah Kuala (Peraturan
Rektor No. 439 Tahun 2010).

116
E.11.2 Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa.
Penilaian akhir blok meliputi komponen kognitif dan komponen proses. Nilai
akhir blok didapat dari ujian kognitif yang dilakukan pada akhir blok dan mempunyai
bobot sebesar 60%. Nilai proses blok yang terdiri dari nilai tutorial, praktikum, home
visite, community encounter) mempunyai bobot 40%. Pembobotan nilai praktikum
tergantung dari komposisi praktikum dalam blok tersebut dan bobot nilai praktikum
maksimal 20% dari keseluruhan nilai proses.
Nilai ujian Mahasiswa dalam bentuk angka (dari skala nilai 0 – 100) diubah ke
dalam bentuk huruf dengan berpedoman kepada PAP (Penilaian Acuan Patokan). PAP
diterapkan atas pertimbangan tuntutan tingkat kompetensi di bidang pengetahuan yang
diemban oleh suatu mata kuliah tertentu dan atas dasar salah satu dari alasan berikut :
1. Ketentuan fakultas mengingat sifat dan kedudukan blok yang bersangkutan dalam
paket kurikulum dari suatu program studi;
2. Nilai S kurang wajar ( S < 10 atau S > 25)

Skills assessment
1. OSCE (Objective Structured Clinical Evaluation) adalah sistem yang digunakan
untuk menilai komponen keterampilan/skills yang dilakukan di laboratorium
keterampilan medik yang dilaksanakan pada akhir semester.
2. Sistem OSCE dilakukan dengan cara Mahasiswa akan berpindah dari station yang
satu ke station berikutnya, dalam waktu yang telah ditentukan untuk masing-
masing station (tiap stasion 5 – 15 menit).
3. Sebelum pelaksanaan OSCE, akan diadakan sosialisasi jadwal, denah stasion, check
list dan syarat yang harus dipenuhi untuk dapat mengikuti OSCE.
4. Mahasiswa dinyatakan LULUS ujian OSCE bila nilai rata-rata yang harus dicapai
minimal 70, dengan catatan tidak ada nilai komponen kurang dari 70
5. Nilai akhir Keterampilan Medik terdiri dari nilai OSCE (80%) dan nilai proses
kegiatan yang diambil dari nilai progress report (20%)

Bentuk evaluasi yang saat ini digunakan oleh prodi pendidikan profesi dokter
FK Unsyiah adalah ujian tulis berbentuk MCQ dan uji keterampilan berbentuk OSCE

117
dan praktikum. Sejak semester ganjil Tahun ajar 2015/2016, ujian blok telah dilakukan
dengan menggunakan metode computer based test (CBT).

Evaluasi Keberhasilan Studi


a. Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa dilaksanakan pada setiap akhir semester, pada
akhir masa studi 2 tahun pertama, pada akhir masa studi 2 (dua) tahun kedua dan
pada akhir masa studi Tahap Program Pendidikan Sarjana Kedokteran
b. Keberhasilan studi dinyatakan dalam ukuran nilai Indeks Prestasi (IP) dan Indeks
Prestasi Komulatif (IPK). Perhitungan IP maupun IPK dilakukan dengan terlebih
dahulu menkonversikan nilai yang berbentuk huruf ke dalam bentuk nilai masing-
masing blok dan keterampilan medik dengan bobot sebagai berikut :
A = 4; B+ = 3,5; B = 3; C+ = 2,5 ; C = 2; D = 1; E = 0 ;
Selanjutnya perhitungan IP dan IPK adalah sebagai berikut :
IP :
KN
IP = -----------
K
K = Beban Kredit (dalam sks) dari blok atau keterampilan medik yang diambil
pada semester tertentu.
N = Nilai bobot yang diperoleh dari blok atau keterampilan medik yang
bersangkutan.
IPK :
KtN
IP = -----------
Kt
Kt = Beban Kredit (dalam SKS) dari blok dan ketrampilan medik yang telah
diambil sejak semester I
N = Nilai bobot yang diperoleh masing blok dan ketrampilan medik.

Evaluasi Keberhasilan Studi Dua Tahun Pertama (setelah selesai semester 4):
Pada akhir masa studi dua tahun pertama, keberhasilan studi mahasiswa
dilakukan evaluasi untuk menentukan kelanjutan studinya. Mahasiswa yang

118
bersangkutan diperbolehkan melanjutkan studi apabila memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
1. Telah mengumpulkan sekurang-kurangnya 63 sks
2. Mencapai IPK 2,00

Evaluasi keberhasilan Studi Dua Tahun Kedua (setelah selesai semester 8):
Pada akhir masa studi dua tahun berikutnya mahasiswa diwajibkan :
1. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 125 sks;
2. Mencapai IPK 2,00
Status mahasiswa yang tidak berhasil memenuhi persyaratan tersebut pada butir c dan d
akan diputuskan oleh Rektor setelah mendengar pertimbangan Senat Fakultas
Kedokteran.

Evaluasi keberhasilan studi pada akhir tahap Program Pendidikan Sarjana


Kedokteran (akhir semester 7):
Mahasiswa dinyatakan selesai menjalani Tahap Program Pendidikan S.Ked
apabila telah lulus semua blok dan OSCE serta telah melaksanakan sidang penelitian
dengan IPK 2,00 dan tidak ada nilai D. Untuk itu mahasiswa akan mendapat ijazah
kesarjanaan kedokteran dengan gelar S.Ked.
Untuk memperoleh ijazah ini, mahasiswa harus membawa bukti kelulusan
semua kegiatan dalam program akademik kepada SBP FK Unsyiah. mahasiswa yang
belum menyelesaikan Program Pendidikan S.Ked setelah menjalani 10 semester penuh
perkuliahan di Perguruan Tinggi, maka statusnya akan diputuskan oleh Rektor setelah
mendengarkan pertimbangan Senat FK Unsyiah.

E.11.3 Penentuan yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar seorang


mahasiswa pada akhir jenjang pendidikan).
Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus, persyaratan penyelesaian Program
Pendidikan S.Ked di FK Unsyiah akan diberikan predikat kelulusan: dengan pujian
(Cum Laude), Sangat Memuaskan, atau Memuaskan, masing-masing dengan ketentuan
sebagai berikut :

119
Dengan Pujian (Cum Laude) bila :
1. IPK = 3,51 – 4,00
2. Masa studi maksimal 9 semester
3. Tidak pernah mendapat sanksi akademik dan mempunyai moral yang baik
Sangat Memuaskan bila :
1. IPK = 2,76 – 3,50
2. Masa studi tidak melebihi masa waktu minimal yang diperkirakan
untuk penyelesaian studi ditambah tiga semester (10 semester)
Memuaskan bila : IPK = 2,00 – 2,75

Yudisium Dan Wisuda Sarjana


1. Yudisium Sarjana Prodi Pendidikan Dokter dilaksanakan 2 kali setahun pada setiap
akhir semester berjalan.
2. Ikrar janji S.Ked dilaksanakan 2 kali setahun pada saat yudisium S.Ked.
3. Wisuda Sarjana FK Unsyiah dilaksanakan bersama dengan Wisuda Sarjana
Universitas Syiah Kuala.
4. Semua biaya untuk keperluan yang dimaksud pada butir 1, 2 dan 3 dibebankan
kepada FK Unsyiah.

E.11.4 Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa.


Penelaahan kepuasan mahasiswa dilakukan melalui pengisian lembar umpan
balik (feed back) yang diselenggarakan oleh unit quality assurance pada tiap akhir blok
maupun akhir semester. Selain itu, Badan Jaminan Mutu Universitas Syiah Kuala juga
secara periodik melakukan survey kepuasan mahasiswa yang laporan akhirnya
didistribusikan kepada pihak program studi untuk diambil tindak lanjut yang sesuai.
Kepuasan mahasiswa yang diukur adalah mengenai kepuasan terhadap pelaksanaan
aktifitas belajar mengajar maupun pelayanan administrasi akademik. Diantara hasil
survey kepuasan mahasiswa yang telah dilakukan di program studi adalah sebagai
berikut:
- Akses internet hendaknya semakin ditingkatkan.
- Akses ke bahan kuliah dan berbagai sumber belajar hendaknya semakin dipermudah.
- Reward bagi mahasiswa yang berprestasi hendaknya ditingkatkan

120
Menyikapi temuan di atas, maka pihak program studi telah melakukan sejumlah upaya
tindak lanjut, berupa:
- Telah dilakukan upaya peningkatan bandwidth internet di lingkungan FK dan telah
disediakan sejumlah tempat yang mendukung fasilitas hotspot yang dilengkapi dengan
area gazebo untuk meningkatkan kenyamanan mahasiswa dalam mengakses fasilitas
internet kampus.
- Telah dilakukan upaya pengoptimalan pemanfaatan e-learning baik bagi mahasiswa
maupun bagi dosen.
- Prodi telah mengupayakan reward berupa peniadaan uang SPP sebanyak 2 semester
bagi mahasiswa yang berprestasi dalam ajang PIMNAS mahasiswa.
Pada tingkat Universitas, Kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran
pada tiap matakuliah yang dilaksanakan melalui survey dengan pengisian kuesioner
online yang dilakukan tiap akhir semester (http://sinekad.unsyiah.ac.id/). Hasil data ini
dikoleksi, diolah dan dianalisis oleh BJM sebagai masukan unuk pimpinan
universitas/fakultas/prodi bagi perbaikan program pembelajaran dan kurikulum. Hasil
survei kepuasan mahasiswa digunakan sebagai input dalam upaya pembenahan dan
perbaikan mutu pembelajaran sehingga dapat dicapai tingkat kepuasaan mahasiswa
yang optimal.

E.12 Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi dosen–mahasiswa, baik


di dalam maupun di luar kampus, dan untuk menciptakan iklim yang
mendorong perkembangan dan kegiatan akademik/profesional.

Program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Unsyiah memiliki


sejumlah strategi untuk mendorong terciptanya suasanan akademik yang kondusif dan
efektif, yaitu mencakup :
a. Kebijakan tentang suasana akademik
Fakultas Kedokteran Unsyiah saat ini telah memiliki perangkat kebijakan yang
mendukung terciptanya suasana akademik yang kondusif dan efisien, baik yang
mencakup otonomi keilmuan, kebebasan akademik, maupun kebebasan mimbar
akademik. Dalam rangka pengembangan kompetensi dan kualifikasi akademik
dosen, Fakultas Kedokteran Unsyiah saat ini telah bekerja sama dengan beberapa

121
centre pendidikan dengan tingat kompetensi yang lebih tinggi, baik dalam
maupun luar negeri. Melalui dana penelitian dan pengabdian masyarakat yang
dianggarkan dengan skema kompetitif, dosen juga tertantang untuk
mengembangkan fokus kajian dan lahan pengabdian yang diminatinya. Selain itu,
terdapat beberapa komponen yang dapat memfasilitasi kualitas dosen diantaranya
melalui seminar, pelatihan, dan forum-forum ilmiah yang diselenggarakan baik
oleh fakultas maupun lembaga lain, nasional maupun internasional.
b. Penyediaan sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di Fakultas Kedokteran Unsyiah sudah cukup
memadai dalam mendukung terciptanya suasana akademik yang kondusif, efektif
dan efisien. Saat ini, Fakultas Kedokteran Unsyiah termasuk kedalam kategori
kampus yang asri dan nyaman, dilengkapi ruang baca, laboratorium, skill lab
dengan segala alat-alat canggih dan memadai untuk menunjang pendidikan, serta
jaringan hot-spot dan suasana kelas yang cukup nyaman.
c. Dukungan dana
Hingga saat ini, Fakultas Kedokteran Unsyiah sangat concern dalam memberikan
dukungan dana bagi terciptanya suasana akademik yang kondusif. Selain itu,
dukungan dana juga diperoleh dari bantuan beberapa lembaga dalam dan luar
negeri, terutama pasca terjadinya tsunami di tahun 2004. Dukungan dana
dialokasikan juga untuk pengembangan sumber daya dosen, pelaksanaan
program-program akademik yang dilaksanakan dosen dan mahasiswa, kegiatan-
kegiatan ektrakurikuler dalam rangka pengembangan soft skill mahasiswa, selain
juga untuk penyediaan sarana dan prasarana.
d. Kegiatan akademik di dalam dan luar kelas
Kegiatan akademik di dalam dan luar kelas selalu dalam pantauan Fakultas
Kedokteran Unsyiah. Pembantu Dekan I menginstruksikan semua program studi
untuk melakukan pemantauan dan evaluasi proses pembelajaran di kelas.
Kemudian, melalui instrumen yang dikembangkan oleh unit penjaminan mutu,
diharapkan pengelolaan proses belajar mengajar memenuhi standar mutu yang
relevan dan berdaya saing. Relevansi kurikulum, silabus dan SAP juga selalu
dievaluasi dan dimutakhirkan. Dosen juga diarahkan melalui berbagai pelatihan
agar mampu mendorong optamalisasi potensi kreatif dan soft skill mahasiswa.

122
Selain itu fakultas juga mendorong terbentuknya forum-forum ilmiah di tingkat
dosen dan kelompok-kelompok studi di tingkat mahasiswa.

Fasilitas dasar yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran berupa ruang
kuliah, ruang tutorial, laboratorium (keterampilan medik, biomedik, anatomi,
mikrobiologi dan parasitologi, patologi dan histologi, biologi), ruang komputer dan
perpustakaan. Fasilitas yang disediakan untuk mengembangkan suasana akademik
terutama adalah perpustakaan dilengkapi hotspot dan ruangan ber AC yang membuat
mahasiswa merasa nyaman membaca di perpustakaan. Semua tempat di lingkungan FK
Unsyiah telah dilengkapi dengan sambungan internet nir kabel atau WIFI sehingga
mahasiswa dan staf dapat dengan gratis mengakses informasi terbaru dari internet.
Terdapat 5 ruang kelas utama yang terdapat di lingkungan Prodi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Unsyiah, untuk kuliah baik kelas besar yang berisi sekitar 100
mahasiswa, maupun kelas yang berkapasitas sekitar 50 orang. Proses pembelajaran di
setiap kelas dilengkapi dengan pengeras suara, LCD, laptop, white screen, dan white
board. Untuk mengembangkan suasana akademik di laboratorium, dibuat modul
panduan praktikum dan instruksi kerja.

E.13 Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa dan
civitas academica lainnya.
Mutu dan kuantitas interaksi akademik antara dosen, mahasiswa dan civitas
akademika lainnya dinilai sudah baik, hal ini dievaluasi melalui bukti absensi/daftar
hadir saat pelaksanaan kegiatan tutorial, skills lab, kuliah pakar, praktikum,
pembimbingan skripsi, aktifitas KKN, kepaaniteraan klinik, maupun aktifitas belajar
lainnya yang dilakukan oleh tim administrasi akademik di masing-masing unit/bagian.
Selain itu, interaksi antara dosen, mahasiswa dan civitas akademika juga tercipta
melalui berbagai kegiatan ko-kurikuler maupun ekstrakurikuler. Intensitas interaksi
akademik juga didukung oleh banyaknya kuliah tamu yang disleenggarakan oleh
program studi dengan menghadirkan pembicara lokal, nasional maupun Internasional
yang memiliki kepakaran dan pengalaman menjamin bahwa interaksi yang bermutu
dapat terwujud.

123
E.14 Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana akademik yang
kondusif untuk pembelajaran, penelitian, dan pelayanan/ pengabdian
kepada masyarakat.
Kebijakan tentang suasana akademik di Unsyiah dirumuskan antara lain dalam
Kebijakan Akademik yang menyatakan “Proses belajar-mengajar dilaksanakan dan
dikembangkan dengan metode, media, sarana dan prasarana pembelajaran yang dapat
mendorong sikap mandiri, inovasi, kreatif dan dalam suasana yang kondusif serta
terdorong terwujudnya interaksi akademik yang bertanggungjawab dan didasarkan pada
nilai moral dan etika”. Untuk mewujudkan kebijakan tersebut, rancangan
pengembangan suasana akademik dilakukan melalui program sebagai berikut:
1. Mendukung pelaksanaan forum pertemuan ilmiah pada tingkat program studi,
fakultas dan universitas yang memungkinkan terjadi interaksi ilmiah pakar, dosen,
dan mahasiswa secara berkala.
2. Mendukung publikasi dan penerbitan jurnal ilmiah.
3. Menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung terjadinya interaksi akademik
yang kondusif.
4. Meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian
pada masyarakat.
5. Meningkatkan penggunaan pembelajaran berbasis teknologi informasi.
6. Menyediakan alokasi dana kegiatan dan insentif untuk mendukung dan memacu
peningkatan interaksi akademik
7. Melakukan pembenahan kurikulum dengan rancangan pembelajaran lebih
mengutamakan active learning.
8. Mendukung program kemahasiswaan yang berorientasi pada pengembangan minat
dan bakat, serta memacu pencapaian prestasi nasional dan internasional.

E.15 Keikutsertaan civitas academica dalam kegiatan akademik (seminar,


simposium, diskusi, eksibisi) di kampus.
Civitas akademika program studi pendidikan profesi dokter FK Unsyiah selalu
didorong untuk mengembangkan suasana akademik yang positif melalui kegiatan
seminar, simposium dan diskusi ilmiah tentang isu-isu terkait. Diskusi ilmiah di tingkat
fakultas/universitas juga diharapkan dapat menjadi sarana komunikasi ilmiah antar

124
dosen. Di samping itu, para dosen juga didorong untuk berpartisipasi dalam seminar dan
pertemuan ilmiah tingkat nasional maupun internasional. Sivitas akademika cukup
banyak terlibat di dalam berbagai kegiatan-kegiatan akademik seperti seminar
(lokal/nasional/regional/ internasional), simposium, diskusi, pameran poster ilmiah dan
lokakarya di dalam kampus. Keterlibatan tersebut sebagai panitia pelaksana,moderator,
pemakalah, peserta poster ilmiah, dan peserta aktif. Minat keterlibatan sivitas
akademika ini meningkat setiap tahunnya. Hal ini ditunjukkan melalui meningkatnya
jumlah publikasi ilmiah dosen di ajang ilmiah pada tingkat lokal, nasional maupun
internasional.

E.16 Pengembangan kepribadian ilmiah.


Dalam upaya mengembangkan kepribadian ilmiah, Fakultas Kedokteran
Unsyiah telah melakukan sejumlah strategi:
a. Pengembangan sarana-prasarana kampus, ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan,
lingkungan dan fasilitas pendukung lainnya, dilakukan untuk memberikan rasa aman
dan nyaman, mendukung hadirnya suasana akademik yang kondusif, suasana
kampus menjadi dinamis dengan segala kegiatan yang dilakukan dosen, maupun
mahasiswa.
b. Kebijakan kurikulum Fakultas Kedokteran Unsyiah mengembangkan proses
pembelajaran aktif atau yang dikenal sebagai Problem-Base Learning (PBL)
sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas komunikasi dan interaksi
dosen dengan mahasiwa pada proses pembelajaran, sekaligus meletakkan dasar-
dasar perilaku keilmuan yang mengarah pada profesionalisme, kebebasan akademik,
serta penghormatan pada kebenaran dan semangat belajar yang tinggi.
c. Prestasi akademik merupakan indikator keberhasilan membangun suasana akademik.
Untuk mendorong prestasi, Fakultas Kedokteran Unsyiah memberikan stimulasi
untuk kegiatan prestatif berupa: 1). piagam penghargaan untuk mahasiswa cum
laude 2).insentif berupa uang, dosen, mahasiswa, karyawan yang menunjukkan
kegiatan prestatif ditingkat lokal, nasional maupun internasional.
d. Komunikasi merupakan kunci keberhasilan membangun suasana kampus yang
kondusif. Komunikasi antara civitas akademika (dosen-mahasiswa) dengan institusi.
Dialog antara dosen dengan mahasiswa, dialog mahasiswa dengan pimpinan

125
Program studi dan pelibatan mahasiswa dalam pertimbangan untuk penyusunan
program dan kebijakan. Pelaksanaan dilakukan terstruktur dalam koordinasi bidang
akademik dan kemahasiswaan, maupun atas inisiatif lembaga kemahasiswaan.
e. Komunikasi antar civitas akademika tertulis dilaksanakan melalui wadah kotak saran
yang akan dibuka dan dievaluasi secara rutin. Kotak saran memberikan ruang bagi
segenap warga Fakultas Kedokteran Unsyiah untuk mengkritisi kebijakan Fakultas,
mengungkapkan ide dan gagasan sebagai bukti bahwa kebebasan akademik dan
mimbar akademik sangat dihargai.
f. Kebebasan Mimbar Akademik
Kebebasan mimbar akademik ini merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan
dari kebebasan akademik. Unsyiah menghormati setiap anggota civitas akademika
yang akan menyampaikan pikiran dan pendapat baik lisan ataupun tulisan dalam
bentuk ceramah, seminar, kuliah dll sepanjang tidak bertentangan dengan norma,
kaidah dan etika keilmuan. Fakultas Kedokteran juga dapat mengundang tenaga ahli
dari luar lingkungan Univeristas Syiah kuala
g. Konsistensi Pelaksanaan
Fakultas Kedokteran mendorong secara konsisten pengembangan potensi akademik
untuk dapat bersaing di tingkat nasional, regional dan internasional. Fakultas
Kedokteran menciptakan suasana akademis yang kondusif untuk berkembangnya
kelompok. Selain itu, Fakultas Kedokteran juga mengusulkan kegiatan semester
maupun tahunan melalui dana BOPTN. Kegiatan yang di usulkan dalam bentuk
mengundang dosen tamu, melaksanakan seminar, dan melaksanakan wokshop
pengembangan akademik.

E.17 Hasil pembelajaran


E.17.1 Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan.
Dalam rangka mencapai bentuk kompetensi pendidikan yang telah ditetapkan
maka program studi memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk
mendapatkan pendidikan yang dilakukan melalui proses pembelajaran yang sepadan.
Pada prinsipnya, setiap mahasiswa yang telah dinyatakan lulus mata kuliah
(mendapatkan nilai C) telah memenuhi kompetensi minimal yang harus dikuasai dari
mata kuliah yang diikuti tersebut. Demikian juga, setiap lulusan yang telah diwisuda

126
diharapkan juga telah menguasai kompetensi minimal yang harus dikuasai sebagai
lulusan program studi yang dijalaninya. Dengan demikian lulusan Universitas Syiah
Kuala diharapkan mampu menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik sesuai dengan bidang keahliannya mampu menerapkan dan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan memiliki sikap Islami.

E.17.2 Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan


pemanfaat lulusan.
Kurikulum yang diterapkan di program studi pendidikan profesi dokter FK
Unsyiah merujuk kepada kompetensi yang diharapkan dari Standar Kompetensi Dokter
Indonesia (SKDI 2012) dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.5
Tahun 2014. Oleh karenanya, seluruh lulusan FK Unsyiah diyakini telah memenuhi
tuntutan pemenuhan kompetensi dan harapan stakeholders terhadap lulusan.
Pada tingkat Universitas, untuk mengukur relevansi anatara kompetensi lulusan
dengan kebutuhan pemanfaatanlulusan, maka Universitas Syiah Kuala telah melakukan
tracer study,dan hasilnya memperlihatkan tingkat yang cukup baik (Laporan Tracer
Study) pada aspek terkait yaitu :
1. Hubungan antara bidang studi dengan pekerjaannya adalah sangat erat (62,5%)
2. Pekerjaan yang sekarang sudah sesuai dengan latar belakang pendidikannya (62,3%)
3. Penguasaan bahasa asing dan kontribusi Universitas Syiah Kuala dalam
penguasaannya (mayoritas responden menjawab cukup).

E.17.3 Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian studi
mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium lulusan).

Jumlah lulusan program studi pendidikan profesi dokter FK Unsyiah dalam


kurun waktu 5 tahun terakhir berjumlah 1361 orang (tahap akademik) dan 1072 orang
(pada tahap profesi). Mahasiswa pada umumnya dapat menyelesaikan studi tepat waktu
dengan rata-rata IPK > 3,01.
Data jumlah mahasiswa dan lulusan dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini:

127
Tabel E.1 Data Jumlah Mahasiswa Tahun Akademik 2009/2010 s.d. 2013/2014
Jumlah Calon Jumlah Mahasiswa Jumlah Total
Tahun Daya Mahasiswa Reguler Baru Mahasiswa
Akademik Tampung Ikut Lulus
Reguler Transfer(1) Reguler Transfer(2)
Seleksi(1) Seleksi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
2009/2010 190 7.156 257 257 - 1707 -
2010/2011 134 6.988 267 265 2 1136 2
2011/2012 130 7.022 253 243 5 1088 7
2012/2013 156 2302 252 250 1 1145 8
2013/2014 100 2414 199 (a)=198 (b)= - (c)=1055 (d)=8
Jumlah 710 25882 1228 1213 8

Data seluruh lulusan dalam lima tahun terakhir terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel E.2. Jumlah Lulusan dan Persentase Lulusan berdasarkan IPK untuk Tahap
Akademik
Jumlah Lulusan Persentase Lulusan Reguler dengan IPK :
Tahun
Transfer
Akademik Reguler (1) <2.75 2.75-3.00 3.01-3.50 >3.50
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2009/2010 373 - 178 92 102 1
(47,72) (24,67) (27,34) (0,27)
2010/2011 244 - 66 48 130 -
(27,04) (19,68) (53,28) (-)
2011/2012 237 - 24 51 158 4
(10,13) (21,52) (66,67) (1,68)
2012/2013 273 - 25 71 174 3
(9,16) (26,01) (63,74) (1,09)
2013/2014 234 2 16 62 153 5
(6,78) (26,27) (64,83) (2,12)
Jumlah 1361 2

Tabel E.3. Jumlah Lulusan dan Persentase Lulusan berdasarkan IPK untuk Tahap
Profesi
Jumlah Lulusan Persentase Lulusan Reguler dengan IPK :
Tahun
Akademik Transfer(
Reguler 1) <2.75 2.75-3.00 3.01-3.50 >3.50
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2009/2010 158 - 19 67 72 -
(12,03) (42,41) (45,57) (-)
2010/2011 207 - 16 77 114 -
(7,73) (37,20) (55,07) (-)
2011/2012 462 - 19 159 283 1
(4,11) (34,42) (61,26) (0,22)
2012/2013 101 - 3 38 59 1
(2,97) (37,62) (58,42) (0,99)
2013/2014 144 - 1 16 126 1
(0,69) (11,11) (87,50) (0,69)
Jumlah 1072 -

128
Tabel E.4. Persentase lulusan uji kompetensi dalam tiga tahun terakhir.

Jumlah Peserta CBT dari (2) First Taker yang Lulus


Jumlah yang Tergolong CBT
Tahun
Peserta UKDI Selain
First Taker Jumlah %
First Taker
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2012 741 398 343 266 66,83
2013 461 203 258 115 56,65
2014 388 201 187 123 61,2
Jumlah (a)=802 (b)=504
CBT baru mulai berlaku sejak Agustus 2011

Tabel E.5. Persentase lulusan OSCE dalam tiga tahun terakhir .

Jumlah Peserta OSCE dari (2) First Taker yang Lulus


Jumlah
yang Tergolong OSCE
Tahun Peserta
Selain
OSCE First Taker Jumlah %
First Taker
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2012 - - - - -
2013 138 127 11 103 81,10
2014 240 197 43 167 84,77
Jumlah (a)=324 (b)=270

E.17.4 Kepuasan lulusan.


Pengukuran kepuasan lulusan dilakukan secara terintegrasi dengan Universitas
yang dilakukan oleh Career Development Center (CDC) yang dilakukan setiap tahun
yang dilaksanakan secara online pada http://www.cdc.unsyiah.ac.id/exit-survey/. Secara
umum, potret hasil tracer study lulusan Universitas Syiah Kuala adalah sebagai berikut:
1. Secara umum kinerja akademik Universitas Syiah Kuala sudah cukup baik,
dibuktikan dari IPK lulusan yang relatif tinggi (70% memiliki IPK ≥ 3) dengan
masa studi yang relatif tepat waktu (65% alumni lulus dalam 8-10 semester);
2. Pengalaman belajar yang dirasakan oleh lulusan semasa mengikuti pendidikan di
Universitas Syiah Kuala relatif sudah cukup baik. Pembelajaran dan kegiatan

129
akademik lain sudah berlangsung sesuai standar dan hampir mencapai kategori
baik;
3. Walaupun sebagian lulusan (65%) telah mendapatkan pekerjaan dalam waktu yang
tidak terlalu lama (rata-rata waktu tunggu 4 bulan), namun peran Universitas Syiah
Kuala untuk menghubungkan alumni dengan dunia kerja harus ditingkatkan;
4. Sebagian besar lulusan memiliki keinginan yang kuat untuk terus mengembangkan
kompetensi dan keterampilan melalui kursus dan pelatihan. Universitas Syiah
Kuala perlu mempertimbangkan untuk menyelenggarakan pelatihan non gelar bagi
alumni karena mereka berminat untuk mengikuti pelatihan tersebut kembali di
Universitas Syiah Kuala; dan
5. Universitas Syiah Kuala telah relatif berhasil memenuhi hampir semua kebutuhan
kompetensi bagi alumninya dalam mencari kerja. Walaupun kompetensi yang
diberikan Universitas Syiah Kuala selama masa pendidikan
Secara internal, program studi juga telah melalukan survey terhadap
lulusan/alumni yang dilakukan secara online melalui web/url Ikatan alumni kedokteran
unsyiah (IAKU), secara umum, masukan/feedback yang didapatkan antara lain:
- Secara relatif masih terdapat lulusan yang lemah dalam keterampilan medis,
komunikasi dan sikap profesionalitas dokter.
- Jumlah UKDI first taker yang lulus CBT masih sedikit.
Menyikapi masukan di atas, pihak program studi telah melakukan sejumlah
upaya tindak lanjut, di antaranya:
- Prodi telah melakukan upaya pemutakhiran kurikulum (menjadi kurikulum KBK PBL
2012) untuk menjawab tantangan kemapuan dokter yang sesuai dengan Standar
Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI 2012).
- Prodi telah melakukan penyesuaian soal-soal ujian blok dan skill lab sesuai dengan
standar vignette soal UKDI, serta telah melakukan bimbingan dan try out UKDI

E.18 Pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan.


Kesempatan kerja bagi lulusan program studi pendidikan profesi dokter FK
Unsyiah adalah masih cukup terbuka dan sangat prospektif. Lulusan dapat memilih
untuk mengembangkan karir di seluruh wilayah Indonesia pada jalur akademisi (dosen),
jalur klinisi (dokter rumah sakit, puskesmas) maupun jalur struktural (dinas kesehatan).

130
Untuk menjamin keberlanjutan penyerapan lulusan, Pada tingkat Universitas, Career
Development Center (CDC) Universitas Syiah Kuala secara terus menerus berusaha
meningkatkan serapan lulusan melalui berbagai program, di antaranya:
1. Menjadi mediator dan fasilitator antara mahasiswa/alumni Unsyiah dan dunia kerja
(penyebaran informasi kerja, penyelenggaraan bursa kerja secara berkala, layanan
penempatan kerja).
2. Mengembangkan kemampuan diri, pengetahuan dan keterampilan
mahasiswa/alumni Unsyiah sebelum memasuki dunia kerja (perencanaan
kerja/karir, pelatihan melamar kerja, pelatihan peningkatan softskill/ketrampilan
kerja),
3. Menyelenggarakan berbagai kegiatan pembangunan kapasitas (capacity building)
sumber daya manusia baik untuk kalangan internal maupun eksternal.

E.19 Produk program studi berupa model-model, karya inovatif, hak paten,
hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian.

Tabel E.6. Karya Dosen yang Mendapat Pengakuan/ Penghargaan dari Lembaga
Karya*
Nama Karya yang Mendapat
No. Dosen/Mahasiswa/ Pengakuan/Penghargaan
Paten/HaKI
Lembaga dari Lembaga
Nasional/Internasional
(1) (2) (3)
1 Hanifah Yusuf, Dr, Sedang HaKI:
Dra,Apt, M.Kes pengajuan, “metode semisintesis turunan
formulir eurikumanon monosubstitusi
permohonan (eurikumanon monovalerat)
paten nomor: sebagai antiplasmodium
P00201407211
2 Muhammad Jailani, dr, Teknik operasi bibir sumbing
Sp.BP(K)
3 Syahrul, Dr, dr, SpS (K) Syiah kuala stroke scale

4 Dahril, dr, Sp.U Buku: SOAP untuk urologi


(alih bahasa)

131
Tabel E.7. Rangkuman SWOT Analisis Komponen Kurikulum, Pembelajaran dan
Suasana Akademik.
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
1. Kurikulum telah 1. Interaksi 1. Tersedianya 1. Tuntutan
dibuat dosen- sumber-sumber lapangan dan
berorientasi pada mahasiswa informasi dan pasar kerja
kompetensi pada aspek teknologi untuk yang semakin
sesuai dengan penelitian mendukung ketat terhadap
SKDI 2012, masih kurang kegiatan aspek softskill
dengan untuk akademik melalui lulusan.
menggunakan pembentukan internet. 2. Tuntutan
sistem PBL sikap ilmiah 2. Tersedianya kebutuhan
dengan fokus dan institusi mitra stakeholder
pada mahasiswa kecendekiawa baik pada tingat terhadap
(student centered) nan lokal, nasional peningkatan
2. Keberadaan mahasiswa maupun kompetensi
kurikulum lokal 2. Jumlah produk Internasional lulusan.
mendukung program studi yang dapat
tercapainya visi berupa model- dimanfaatkan
program studi model, karya pada penelitian
dan visi fakultas. inovatif, hak kolaboratif
3. Pengembangan paten, hasil dosen-
dan pemutakhiran pengembanga mahasiswa.
kurikulum n prosedur
program studi kerja, produk
diatur dengan fisik sebagai
prosedur hasil
operasional baku penelitian
dan tersedianya masih sangat
panduan kurang
administrasi
akadmeik yang
jelas dan lengkap.
4. Tersedianya
sistem informasi
dan teknologi
yang mendorong
efisiensi dan
efektifitas
pelaksanaan
administrasi
akademik, serta
proses monitoring
dan evaluasi.
5. Keberadaan
kebijakan tentang
otonomi
keilmuan,
132
kebebasan
akademik,
kebebasan
mimbar, akan
menciptakan
suasana kondusif
untuk
meningkatkan
suasana akademik
yang baik.
6. Program studi
telah memiliki
sarana dan
prasarana yang
memadai untuk
menciptakan
interaksi yang
harmonis dan
kondusif bagi
sivitas
akademika.

133
KOMPONEN F

PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA SERTA SISTEM INFORMASI

F.1. Sistem alokasi dana


Dalam hal penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan diawali dengan
penerimaan usulan proposal kegiatan dan anggaran oleh setiap bagian/unit pada
program studi berdasarkan kebutuhan masing-masing. Kemudian, Dekan mengadakan
rapat dengan seluruh pimpinan unit kerja di bawahnya untuk menyusun rencana
anggaran tahunan. Seluruh usulan rencana anggaran akan direkapitulasi dalam rapat
kerja (raker) rutin Fakultas yang dilakukan setiap awal tahun. Tim SP4 akan menyeleksi
dan merekapitulasi kembali seluruh usulan anggaran sesuai dengan sumber pendanaan
yang ada (PNBP, BOPT). Hasil akhir rekapitulasi usulan anggaran dituangkan dalam
laporan hasil Raker yang isinya terdiri dari: Laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP),
Rencana kerja tahunan (RKT), capaian indikator kinerja dan evaluasi kinerja program
kegiatan dan anggaran tahunan, rencana kinerja program kegiatan dan anggaran
tahunan, dan usulan program kegiatan dan anggaran tahunan.Berkas Laporan hasil raker
ini kemudian akan diserahkan ke tim SP4 Univesitas untuk dimasukkan ke dalam rapat
kerja Universitas. Secara keseluruhan, program studi telah secara otonom melakukan
perencanaan anggaran dan anggaran yang diajukan diterima seutuhnya setelah
dilakukan proses evaluasi oleh tim SP4.
Berikut adalah sumber dana dan alokasinya selama tiga tahun terakhir.
Tabel. F.1 Perolehan dana (termasuk hibah) Program Studi Pendidikan Profesi Dokter
selama 3 tahun terakhir (dalam juta rupiah)

Sumber Jumlah Dana (Juta Rupiah)


No. Jenis Dana
Dana TS-2 TS-1 TS
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Mahasiswa PNBP 15.650 16.073 14.443
2 Usaha sendiri Kantin 70 70 70
Fotocopy 10 10 10
3 Pemerintah APBN 20.253 26.828 25.226
pusat dan BOPTN 925 886 755
daerah PHKPKPD 3.412 6.895 3.447
(HPEQ)
4 Sumber lain Alumni 74 48 102
Hibah pengabdian 20 60 213
dosen

134
Hibah penelitian 230 462 960
dosen
Total 40.644 51.332 45.226
Ket: TS adalah 2013/2014

Secara keseluruhan, jumlah dana PSPPD FK Unsyiah berasal dari dua sumber
dana utama, yaitu APBN dan PNPB. Namun program studi juga mengusahakan sumber
dana lainnya, termasuk dengan memaksimalkan hibah pengabdian dan penelitian dosen,
serta mendapat sumber dana dari jalur alumni. Pada tahun 2013/2014 perolehan dana
dari ketiga sumber ini cukup signifikan, mencaai dua kali lipat dari perolehan tahun
ajaran sebelumnya.

Tabel F.2 Alokasi Dana untuk Tridharma Perguruan Tinggi selama tiga tahun terakhir
(dalam juta rupiah)
Alokasi Dana (Juta Rupiah) dan Persentasenya pada
No. Jenis Penggunaan TS-2 TS-1 TS
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Pendidikan: 21.164 98,46 21.931 96,82 16.382 92,83
a. Pendidikan tahap
akademik
b. Pendidikan tahap profesi
2 Penelitian 230 1,07 462 2,05 960 5,44

3 Pengabdian kepada 100 0,47 256 1,13 305 1,73


Masyarakat
Total Penggunaan Dana 21.494 22.649 17.647
Operasional
Ket: TS adalah 2013/2014
Pengalokasian dana disesuaikan dengan visi, misi, tujuan, sasaran dan langkah
strategis untuk mencapai visi misi yang sudah ditetapkan. Pada tahun 2013/2014,
alokasi dana operasional untuk kegiatan tridharma perguruan tinggi, paling besar
dialokasikan untuk komponen pendidikan. Namun persentasenya telah berkurang
dibandingkan tahun sebelumnya, dan dialihkan untuk ke komponen penelitian dan
pengabdian masyarakat. Hal tersebut dilakukan sebagai komitmen program studi dalam
meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian masyarakat oleh dosen
tetap.

135
Tabel F.3 Alokasi Dana untuk Investasi selama 3 tahun terakhir (dalam juta rupiah)
Alokasi Dana (Juta Rupiah) dan Persentasenya pada
No. Jenis Penggunaan TS-2 TS-1 TS
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Investasi prasarana 531 2,78 1.974 6,88 630 2,29

2 Investasi sarana 2.232 11,65 2.781 9,70 2.499 9,06

3 Investasi SDM 16.387 85,57 23.928 83,42 24.450 88,65

Total Penggunaan Dana Investasi 19.150 28.683 27.579


Ket: TS adalah 2013/2014

Alokasi dana investasi, untuk tahun 2013/2014 sebagian besar masih


dialokasikan untuk komponen investasi SDM, dan persentase investasi untuk komponen
ini lebih besar (88.65%) dibandingkan persentase pada tahun sebelumnya (83.42%). Hal
ini adalah sebagai salah satu langkah yang diambil pihak program studi untuk
meningkatkan kualitas SDM sesuai visi misi, tujuan, dan sasaran program studi.

F.2 Pengelolaan dan akuntabilitas penggunaan dana.


Sistem pengelolaan dan akuntabilitas penggunaan anggaran di PSPPD FK
Unsyiah, mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh Universitas Syiah Kuala dan
telah berjalan dengan baik. Pengelolaan dana meliputi tahapan perencanaan,
penggunaan, monev, dan pelaporan. Proses pengelolaan dana ini dilakukan oleh Rektor
selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
yang ditunjuk. Proses perencanaan mengikuti siklus yang tertera pada gambar F.1. Pada
tahap penggunaan dana, setiap program studi/fakultas, lembaga, dan unit kemudian
mengajukan pencairan anggaran kepada Rektor, melalui PPK, berdasarkan RKAKL
yang telah disetujui sebelumnya

136
Gambar F.1. Prosedur usulan rencana kegiatan dan anggaran tahunan tingkat
fakultas/lembaga

Sistem pengelolaan pendanaan seperti yang diuraikan di atas merupakan salah


satu aspek dari akuntabilitas penggunaan anggaran di lingkungan Universitas Syiah
Kuala. Aspek lain dari akuntabilitas tersebut adalah adanya prosedur monitoring dan
evaluasi (Monev), pelaporan, dan audit secara internal maupun eksternal. Monev
penggunaan anggaran merupakan salah satu tugas dan fungsi PR II, sesuai dengan
Permendikbud No. 25 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK) Universitas
Syiah Kuala. Audit internal pengelolaan pendanaan dilakukan oleh Satuan Pengawasan
Internal (SPI) berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Syiah Kuala No. 1147 Tahun
2012. Audit internal meliputi: audit administrasi, audit keuangan, dan audit akademik.
137
Tim Pengawasan Internal bidang keuangan dan asset, administrasi, serta bidang
akademik memeriksa kesesuaian antara penganggaran, pelaksanaan, dan pelaporan
setiap unit kerja (termasuk program studi dan fakultas), selanjutnya hasil pemeriksaan
dilaporkan. Audit internal ini untuk menjamin bahwa penggunaan anggaran telah
dilakukan dengan benar sehingga diharapkan ketika diaudit oleh pihak eksternal tidak
ditemukan hal-hal yang menyimpang. Audit Eksternal dilakukan Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP),
Inspektorat Jenderal (Irjen) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Inspektorat
Aceh terkait dengan dana APBA.

F.3 Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya.


Program Studi Pendidikan Profesi Dokter FK Unsyiah, terus berusaha menjaga
keberlanjutan pengadaan anggaran secara rutin dan mencukupi. Sampai saat ini, secara
periodik setiap tahun Universitas Syiah Kuala mendapatkan anggaran yang bersumber
dari APBN (Rupiah Murni), dana masyarakat (PNBP) serta dana hibah Pemerintah
Aceh (APBA). Pelaksanaan anggaran pembiayaan dan pengembangan Universitas
Syiah Kuala didukung dengan anggaran DIPA yang bersumber dari: (1) Anggaran
Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Pendidikan Tinggi (PKUPT)/APBN; (2) Dana
Administrasi Umum/APBN; (3) Hibah Pemda Aceh dan (4) dari sumber dana
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Dana PNBP berasal dari sumbangan
pendidikan mahasiswa, kerja sama dan pendapatan lain yang sah dan dana tersebut
dialokasikan ke universitas, fakultas, dan program studi, untuk mendukung pelaksanaan
proses belajar-mengajar (PBM) dan kegiatan akademik lainnya. Disamping itu,
Universitas Syiah Kuala juga mendapat dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi
Negeri (BOPTN), yang peruntukannya juga sampai ke tingkat program studi.
Pengelolaan pendanaan terkait keberlanjutan pengadaan meliputi keberlanjutan
program, penerimaan, dan belanja. Untuk menjaga keberlanjutan program pengelolaan
pendanaan, di tingkat Universitas telah disusun Target Rencana Penerimaan Negara
Bukan Pajak (TRPNBP) kedepan dengan memperbanyak sumber penerimaan,
pengelolaan aset yang lebih baik, dan peningkatan kerjasama di dalam maupun luar
negeri. Di tingkat Fakultas Kedokteran dan PSPPD FK Unsyiah, maka sumber
penerimaan salah satunya adalah dengan memperbesar jumlah penerimaan dari link

138
alumni. Dalam tiga tahun terakhir, seperti tampak pada tabel F.1., jumlah penerimaan
dari sumber alumni cukup besar.
Keberlanjutan belanja dijaga dengan memperkuat sistem penganggaran
berjenjang melalui SP4 (Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran)
tingkat fakultas yang dikelola secara terstruktur. Dengan demikian, diharapkan dengan
matangnya perencanaan awal, maka sistem penganggaran akan efektif dan efisien.
Strategi lainnya yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi di seluruh aspek
dengan menerapkan sistem pengadaan barang dan belanja secara online atau dikenal
dengan istilah LPSE (layanan pengadaan secara elektronik : https//lpse.unsyiah.ac.id),
di tingkat universitas.

F.4 Pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana.


Salah satu misi PSPPD FK Unsyiah adalah menyelenggarakan pendidikan
kedokteran terpadu dengan menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Untuk
mewujudkan misi tersebut, disusun salah satu sasaran strategis yaitu Meningkatnya
fasilitas (sarana prasarana) penunjang pendidikan. Diukur melalui ketersediaan dan
kelengkapan sarana prasarana seperti pengoptimalan sarana laboratorium biomedik
dasar yang dilengkapi dengan laboran yang memiliki kualifikasi pendidikan yang
relevan pada semua laboratorium, tersedia optimalnya alat penunjang pendidikan (untuk
keterampilan medik) dan pengoptimalan akses internet baik dalam proses pendidikan
maupun dalam sistem pengelolaan administrasi (dengan target menjadikan FK Unsyiah
sebagai cyber campus). Untuk itu, perlu pengelolaan sarana dan prasarana yang baik.
Pengelolaan sarana dan prasarana di PSPPD FK Unsyiah saat ini masih
tersentralisasi dengan pengelolaan oleh Fakultas. Pengelolaan sarana dan prasarana
dilakukan dibawah koordinasi dekan yang dibantu oleh Pembantu Dekan II dimana
yang bertindak sebagai pelaksana dari pengelolaan ini adalah Bagian Tata Usaha, dan
Sub Bagian Umum dan Perlengkapan. Selain itu juga Pembantu Dekan II juga
berkoordinasi dengan tim SP4 Fakultas.
Secara struktural, sistem pengelolaan sarana di FK Unsyiah berdasarkan tata
kelola yang berlaku saat ini di bawah koordinasi pembantu dekan II melalui sistem
sebagai berikut :

139
1. Perencanaan sarana dilaksanakan oleh Sistem Perencanaan Program dan
Penganggaran (SP4) Fakultas;
2. Pengadaan sarana dilaksanakan oleh Proyek Pengembangan Terpadu (P2T) dari
sumber dana APBN
3. Pengelolaan pemeliharaan dan pendataan/inventaris sarana dilaksanakan oleh
Bagian Perlengkapan.
Sarana dan prasarana Universitas Syiah Kuala dalam tiga tahun terakhir terus
meningkat dan Ketersediaan sarana akademik dan non-akademik yang ada di PSPPD
FK Unsyiah cukup memadai. Pemanfaatan sarana dan prasarana di PSPPD FK Unsyiah,
sebagian besar masih ditujukan untuk dimanfaatkan oleh sivitas akademika FK
Unsyiah. Namun demikian, sarana seperti kantin, masjid, fotokopi, beberapa titik akses
internet, dan ruang baca, dapat juga dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Pemeliharaan
sarana dan prasarana dikoordinasikan oleh Dekan dan dibantu oleh Pembantu Dekan II,
dan Sub bagian Umum dan Perlengkapan sebagai pelaksananya. Manajemen
pemanfaatan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana telah diatur oleh Prosedur
Operasional Baku (POB).

F.5 Ketersediaan dan mutu gedung, ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan,


dll.
Dalam rangka peningkatan mutu akademik yang lebih baik, maka ketersediaan
sarana dan prasarana yang mendukung capaian tersebut menjadi penting untuk
diperhatikan. Meskipun fokus pembangunan saranan dan prasarana tidak menjadi fokus
utama dalam periode II Renstra FK Unsyiah (2012-2017), namun pembangunan saranan
dan prasarana tetap diperhatikan, dengan berorientasi pada peningkatan mutu dan
kapasitas pendidikan.
Hingga saat ini, PSPPD FK Unsyiah telah memiliki gedung-gedung, yang
digunakan untuk kegiatan akademik, maupun administrasi. Gedung untuk kegiatan
akademik sebagian besar bertempat di kampus PSPPD FK Unsyiah di Darussalam, dan
juga terdapat satu gedung perkuliahan di daerah Lamprit. Tabel F.4 memperlihatkan
ketersediaan fasilitas gedung yang dipakai untuk kegiatan akademik di FK Unsyiah.
Untuk ruang kuliah, dari segi daya tampung sudah sangat memadai. Ruang kuliah juga
sudah dilengkapi dengan AC, LCD yang permanen maupun portable.

140
Tabel F.4 Jenis Prasarana di PSPPD FK Unsyiah
Total Penggunaan*
Jumlah Daya Tampung (Jumlah
No. Jenis Prasarana Luas
Unit SD BS Mahasiswa/ Sesi)
(m²)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Ruang Kuliah
Ruang Kuliah A 1 88 √ 60
Ruang Kuliah B 1 182 √ 120
Ruang Kuliah C 1 88 √ 60
Ruang Kuliah D 1 187 √ 120
Ruang Kuliah F1 1 272 √ 200
1 Ruang Kuliah F2 1 272 √ 200
Ruang Kuliah Anatomi 1 91 √ 60
Ruang Kuliah Umum
1 342 √ 300
(Aula)
Ruang Kuliah Umum 1 180 √ 120
Ruang Kuliah Kampus **
1 196 √ 120
Kakap
Total 10 1898 1360
2 Ruang tutorial 22 479 √ 286

Ruang Laboratorium pendidikan (biomedik):

Anatomi 1 91 √ 60
Mikrobiologi,
1 126 √ 70
Parasitologi
3
Biokimia, Patologi
Klinik, Faal, 1 270 √ 100
Farmakologi
Histologi, Patologi 1 180 √ 70
Ruang Lab Komputer 2 187 √ 90
Ruang Laboratorium
4 3 140 √ 120
penelitian
Ruang Laboratorium
5 12 180 √ 156
Keterampilan Medik

Tabel tersebut juga menunjukkan fasilitas laboratorium yang ada di PSPPD FK


Unsyiah. Secara keseluruhan, terdapat 6 ruang laboratorium pendidikan (biomedik), 3
ruang laboratorium penelitian, dan 12 ruang laboratorium keterampilan medik. Masing-
masing laboratorium tersebut telah dilengkapi dengan sarana masing-masing sesuai
dengan kebutuhan masing-masing laboratorium tersebut. Secara umum, luas masing-
masing laboratorium dengan daya tampung terhadap mahasiswa, sudah cukup memadai.
Namun demikian, terus dilakukan pemeliharaan saranan dan prasarana yang telah diatur
dalam Prosedur Operasional Baku (POB) laboratorium.

141
Meskipun saat ini laboratorium yang tersedia sudah cukup memadai, namun
pengembangan tetap dilakukan. Salah satunya yang sedang dikerjakan saat ini adalah
pembangunan Laboratorium Terpadu, yang mengintegrasikan beberapa fokus
penelitian, yaitu Laboratorium Biologi Molekuler, Biologi Reproduksi, dan
Tropical Medicines. Hal ini sesuai dengan kurikulum lokal pada PSPPD FK Unsyiah.
Fasilitas perpustakaan di PSPPD FK Unsyiah dilayani oleh tersedianya Unit
Baca dalam bentuk menyediakan ruang baca. Ruang baca menyediakan buku teks,
jurnal dalam dan luar negeri, maupun tugas akhir mahasiswa. Kebijakan Universitas
yang memperbolehkan hanya ada satu perpustakaan di tingkat universitas,
menyebabkan aktivitas layanan perpustakaan hanya dapat dilakukan oleh UPT
Perpustakaan Unsyiah. Perpustakaan Perpustakaan memainkan peran penting dalam
penyebaran pengetahuan baik melalui cetakan maupun elektronik yang memperkaya
elemen ilmu pengetahuan. Saat ini Universitas Syiah Kuala telah memiliki gedung
perpustakaan bertingkat 3 terletak disebelah utara dari gedung biro rektorat Universitas
Syiah Kuala. Perpustakaan melayani stakeholder hari senin sampai Jumat dari jam
08.45 sampai jam 21.00 dan hari sabtu dari jam 07.00 sampai jam 13.00. Sampai saat
ini mutu pelayanan Perpustakaan Universitas Syiah Kuala sangat baik. Hal ini
tergambar pada hasil assesmen yang dilakukan oleh Tim akreditasi perpustakaan dari
Perpustakan Nasional Republik Indonesia pada tahun 2012, dimana Perpustakaan
Universitas Syiah Kuala mendapat kategori A. UPT Perpustakaan Unsyiah telah
dilengkapi dengan saranan dan prasaranan yang mendukung pemenuhan informasi
mahasiswa PSPPD FK Unsyiah, seperti buku teks kedokteran, jurnal nasional dan
internasional dalam betuk cetak, dan dengan berlangganan jurnal internasional.
Untuk mempermudah penyelenggaraan KBK dengan metode PBL, di PSPPD
FK Unsyiah juga telah tersedia e-learning yang dapat diakses melalui situs
https://elearningv2.unsyiah.ac.id, dimana jadwal perkuliahan, bahan ajar baik berupa
bahan kuliah, software, video, modul praktikum, modul tutorial dan modul skillslab
serta pengumuman-pengumuman penting disebarkan melalui bantuan e-learning.
Selain itu, juga tersedia sarana dan prasarana pendukung di lingkungan PSPPD
FK Unsyiah seperti kantin, mushalla, tempat parkir kendaraan staf dan mahasiswa,
lapangan basket/volli, yang dapat mengakomodasi kegiatan dan kepentingan para staf
dan mahasiswa. Kegiatan non akademik mahasiswa yang tergabung dalam organisasi

142
kemahasiswaan juga difasilitasi dengan tersedianya ruangan khusus dilengkapi sarana
dan prasarana yang memadai.
Untuk menjaga aset yang dimiliki, selain pengembangan gedung Laboratorium
Terpadu, PSPPD FK Unsyiah juga berfokus dalam peremajaan gedung serta saranan
dan prasarana yang telah ada.

F.6 Fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran dan penelitian


Sesuai dengan salah satu sasaran strategis pencapaian misi PSPPD FK Unsyiah
menuju cyber campus, maka fasilitas jaringan komputer dan internet tentu perlu
perhatian penuh dan memberi peluang yang lebih baik untuk meningkatkan mutu
akademik. Selain itu juga meningkatkan pelayanan administrasi dan manajemen data di
lingkungan PSPPD FK Unsyiah.
Universitas Syiah Kuala telah menyediakan sejumlah komputer dan peralatan-
peralatan komputasi lainnya untuk menunjang proses pembelajaran. Komputer-
komputer umumnya ditempatkan pada laboratorium-laboratorium komputer yang
dikelola oleh jurusan, fakultas, UPT PUKSI, serta Multimedia Learning Center
Laboratorium Penelitian Terpadu dan dapat dipakai secara bersama baik oleh para
mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. Laboratorium komputer ini dipergunakan
sebagai tempat perkuliahan bagi pelajaran-pelajaran komputasi dan juga untuk
pelaksanaan praktikum pelajaran-pelajaran komputasi. Di luar jam perkuliahan dan
praktikum, laboratorium komputer ini juga dipergunakan untuk pemakaian umum baik
oleh para mahasiswa, dosen, maupun staf.
Disamping laboratorium komputer di tingakt program studi dan jurusan-jurusan,
Universitas Syiah Kuala juga memiliki laboratorium di UPT PUKSI. Bila laboratorium
di jurusan biasanya dipakai oleh sivitas akademika jurusan tersebut, maka laboratorium
yang terdapat di UPT PUKSI dipakai oleh seluruh sivitas akademika di Universitas
Syiah Kuala. Selain untuk pemakaian umum, laboratorium komputer di UPT PUKSI
juga sering mengadakan pelatihan-pelatihan untuk memberikan dan/atau meningkatkan
kemampuan IT dasar para mahasiswa, misalnya pelatihan pengantar Internet, MS Word,
Excel, dan SPSS.
Universitas Syiah Kuala juga menyediakan sejumlah komputer pada
laboratorium-laboratorium penelitian untuk dipergunakan dalam berbagai penelitian

143
baik yang dilakukan sendiri oleh para dosen maupun oleh para mahasiswa untuk
menyelesaikan tugas akhir atau tesis mereka. Namun demikian, di tingkat PSPPD FK
Unsyiah, hanya sedikit sekali dosen yang memakai fasilitas komputer untuk penelitian,
hal ini disebabkan oleh sebagian besar dosen telah memakai komputer atau laptop
sendiri.
Di PSPPD FK Unsyiah, juga terdapat ruang laboratorium komputer, dengan
fasilitas 87 komputer, yang difungsikan sebagai tempat ujian blok berbasis
komputerisasi (Computerize Based Testing).
Semua komputer di atas terhubung pada jaringan lokal Universitas Syiah Kuala
yang selanjutnya mempunyai koneksi ke Jaringan BackboneF/O Universitas Syiah
Kuala. Dari Jaringan Backbone F/O Universitas Syiah Kuala, komputer-komputer
tersebut dapat mengakses layanan koneksi internet dan layanan-layanan sistem
informasi yang disediakan oleh Universitas Syiah Kuala.
Selain komputer, Universitas Syiah Kuala juga menyediakan sejumlah peralatan
lainnya untuk dipergunakan dalam proses pembelajaran. Yang paling umum adalah
LCD Projector yang dipergunakan untuk menampilkan bahan ajar dalam proses
perkuliahan, access point (AP) untuk membangun jaringan nirkabel agar para
mahasiswa dapat memiliki akses ke jaringan lokal Universitas Syiah Kuala dan bisa
mengakses berbagai informasi termasuk internet, perangkat server untuk menjalankan
berbagai sistem informasi dan layanan penunjang pembelajaran, dan peralatan
pengukuran yang berbasis/terhubung ke komputer untuk keperluan praktikum maupun
penelitian.
Untuk mendukung kegiatan pembelajaran, dibutuhkan sistem penyelenggaraan
administrasi yang terorganisir dengan baik. Untuk itu, telah dilakukan Penyelenggaran
administrasi secara online baik menggunakan fasilitas yang disediakan oleh Universitas
yang bisa diakses secara WAN (wide area network) maupun fasilitas yang disediakan
oleh FK unsyiah yang hanya bisa diakses secara LAN (local area network). Mahasiswa
dapat melakukan proses pengisian KRS dan melihat KHS melalui SIAKAD
(https://krsonline.unsyiah.ac.id) yang sudah terintegrasi dengan e-learning, Evaluasi
kinerja Dosen dan Tenaga Kependidikan malalui SIMPEG
(https://simpeg.unsyiah.ac.id) yang terpusat di Universitas dan SIMPEGFK yang hanya
bisa diakses di FK Unsyiah serta pendaftaran mahasiswa baru secara online yang

144
terpusat di Universitas. Penyelenggaraan administrasi juga dilakukan dengan
menggunakan sistem Paperless Office (https://arsip.unsyiah.ac.id) dimana setiap surat
masuk dan keluar Fakultas akan diupload di dalam sistem dan disebarkan melalaui
sistem online. Semua penyelenggaraan administrasi menggunakan IT dimanfaatkan
dalam proses penyebaran informasi secara eksklusi, pengambilan keputusan dan
pengembangan Fakultas. Pimpinan juga dapat memberi setiap informasi melalui sistem
ini.

F.7 Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana.


Dari segi kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana yang menunjang
kegiatan tridharma perguruan tinggi, di PSPPD FK Unsyiah sudah cukup memadai.
Fasilitas gedung yang dimanfaatkan untuk ruang kerja dosen, juga sudah memadai
dilihat dari total luas ruangan dibandingkan dengan jumlah seluruh dosen. Tersedianya
ruang kuliah dan laboratorium juga sudah sangat memadai dan memenuhi standar rasio
luas ruangan dengan daya tampung mahasiswa.
Selain itu, juga terdapat layanan akses internet yang telah disediakan oleh
Universitas. Universitas Syiah Kuala sudah memiliki kapasitas bandwidth sebesar 200
Mbps yang sebagian besar digunakan untuk melayani aktifitas internet pada setiap
fakultas. Berdasarkan kapasitas bandwidth yang dimiliki saat ini yaitu sebesar 200
Mbps dan jumlah mahasiswa sebanyak 27.117 orang maka bandwith per mahasiswa
Universitas Syiah Kuala adalah sebesar 7.375 Kbps. Fakta ini menunjukakn bahwa
Universitas Syiah Kuala tekah memiliki bandwidth per mahasiswa yang sangat
memadai karena melebihi 0,75 Kbps/mahasiswa yang merupakan standar atas yang
tertera pada buku 5 BAN-PT.

F.8 Keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatannya.


Program Studi Pendidikan Profesi Dokter FK Unsyiah terus meningkatkan
kualitas sarana dan prasarana yang ada, dengan memelihara yang telah ada dan
mengadakan pengadaan saranan dan prasarana, meskipun dalam pelaksanaan renstra
periode II (2012-2017), pengadaaan infrastruktur ini bukanlah menjadi prioritas utama.
Namun demikian, untuk memenuhi peningkatan standar kualifikasi lulusan,
yang salah satunya diwujudkan dalam kurikulum lokal Tropical Medicine, maka sejak

145
tahun 2013 hingga sekarang tengah dibangun sebuah Laboratorium Terpadu yang
mengintegrasikan Laboratorium Biologi Reproduksi, Biologi Molekuler dan Tropical
Medicine. Ke depannya, tentu akan dilakukan pengadaan sarana pendukung
berfungsinya Laboratorium Terpadu tersebut, sehingga dapat meningkatkan kualitas
pendidikan, maupun penelitian dosen dan mahasiswa.
Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana di PSPPD FK Unsyiah
sebagian besar terintegrasi dengan peningkatan dan pengembangan sarana dan
prasarana di universitas. Pengembangan sarana dan prasarana juga mengacu pada
Renstra Fakultas dan Program Studi. Untuk pemeliharaan sarana dan prasarana yang dimiliki
maka anggaran pemeliharaan yang dialokasikan disesuaikan dengan kebutuhan guna
memastikan bahwa sarana dan prasarana dapat berfungsi dengan baik. Untuk pemeliharaan
sarana dan prasarana, maka pihak pimpinan universitas, maupun pimpinan fakultas dan
program studi telah memberikan perhatian yang besar dengan mengalokasikan sejumlah
dana yang sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan sarana prasarana sehingga dapat
dipastikan sarana dan prasaranan tersebut berfungsi baik, seperti yang sudah ada
sekarang.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa perencanaan, pengadaan, dan
pemeliharaan sarana dan prasarana telah dilakukan oleh tupoksi khusus, yang
terintegrasi di bawah Pembantu Dekan II. Pemanfaatan sarana dan prasarana di PSPPD
FK Unsyiah juga telah diatur oleh POB tertentu.

F. 9 Rancangan pengembangan sistem informasi.


Pimpinan Universitas Syiah Kuala, sebagai pimpinan lembaga pendidikan tinggi
telah memprioritaskan pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dalam pengelolaan perguruan tinggi. Informasi merupakan faktor
yang sangat penting dalam operasional dan manajemen suatu organisasi pendidikan. Hal
ini ditunjukkan dengan pembentukan Unit Pelaksana Teknis Pusat Komputer (UPT
PUSKOM), yang kemudian dikembangkan menjadi Unit Pelaksana Teknis Pusat
Komputer dan Sistem Informasi (UPT PUKSI) tersendiri untuk mengelola informasi ini.
UPT PUKSI diberi tanggung jawab untuk pengelolaan dan pengembangan teknologi
informasi dan komunikasi. Komitmen tinggi dari pimpinan juga ditunjukkan dengan
pengalokasian dana yang cukup besar dalam pengembangan sistem informasi yang

146
secara terus menerus ditingkatkan. Blueprint pengembangan, pengelolaan, dan
pemanfaatan sistem informasi Universitas Syiah Kuala tertuang dalam Portofolio
Susunan Rencana Pembangunan TIK pada dokumen Penguatan Sistem Informasi
Manajemen di Universitas Kuala Syiah Kuala. Pengembangan, pengelolaan, dan
pemanfaatan sistem informasi di Universitas Syiah Kuala dilakukan dibawah koordinasi
Unit Pelaksana Teknis Pusat Komputer dan Sistem Informasi (UPT PUKSI). UPT
PUKSI selain menyediakan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
bagi institusi juga melakukan pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan TIK dan
sistem informasi untuk menunjang kegiatan administrasi, pengajaran, penelitian, dan
pengabdian masyarakat. Saat ini Universitas Syiah Kuala telah membangun sejumlah
sistem informasi untuk mendukung proses pembelajaran berbasis web dengan memakai
subdomain unsyiah.ac.id. Kesemua sistem informasi ini dapat diakses baik dari jaringan
lokal maupun dari luar Universitas Syiah Kuala melalui internet dan di-hosting secara
internal pada UPT PUKSI.
Proses pembelajaran di program studi pendidikan dokter FK Unsyiah dilakukan
secara langsung melalui tatap muka untuk perkuliahan, proses tutorial, proses
pembelajaran keterampilan medis dan proses praktikum. Dalam proses pembelajaran
menggunakan fasilitas Audio Visual termasuk LCD, Laptop, Sound system, dan
Hotspot khusus FK Unsyiah dengan bandwitch 20 Mbps untuk memperlanjar kegiatan.
Hotspot khusus di luar FK Unsyiah juga dapat diakses melalui Hotspot khusus
Universitas dan RSU dr. Zainoel Abidin.
Berdasarkan Renstra FK Unsyiah 2007-2012 yang tertuang dalam pilar 2 yaitu
salah satunya peningkatan akses pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi (e-learning). Untuk itu, proses belajar mengajar juga dibantu dengan
keberadaan fasilitas e-learning yang bisa diakses pada https://elearningv2.unsyiah.ac.id,
dimana jadwal perkuliahan, bahan ajar baik berupa bahan kuliah, software, video,
modul praktikum, modul tutorial dan modul skillslab serta pengumuman-pengumuman
penting disebarkan melalui bantuan e-learning. E-learning juga terintegrasi dengan
sistem pengisian KRS dan pelaporan KHS mahasiswa (SIAKAD).
Pihak Program studi bersama dengan pimpinan fakultas, telah menaruh
perhatian besar bagi perkembangan e-learning ini, dengan mengadakan sejumlah
kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi staf dan mahasiswa untuk

147
menggunakan e-learning ini sebagai metode pembelajaran. Selain itu, karena masih
dirasa kurangnya tenaga teknisi, programmer, dan operator di tingkat program studi,
maka pimpinan fakultas telah mengupayakan advokasi kepada pimpinan universitas
untuk meningkatkan penerimaan tenaga dengan kualifikasi tersebut untuk ditempatkan
di program studi.
Hotspot FK Unsyiah juga memberikan akses pada database e-journal
berlangganan seperti www.springerlink.com, www.sciencedirect.com oleh Perpustakaan
Unsyiah yang sudah meraih gelar ISO 9001:2008 yang memuat jutaan jurnal
kedokteran, buku kedokteran, protokol dan majalah serial kedokteran. Akses ke
database e-journal juga dapat dilakukan diluar lingkungan FK Unsyiah dan Universitas
melalui sistem VPN tanpa harus menggunakan Hotspot yang disediakan oleh FK
Unsyiah dan Universitas.
Pengelolaan data di lingkungan PSPPD FK Unsyiah terintegrasi dengan
penelolaan data di tingkat universitas seperti tertera pada tabel F.5
Tabel F.5 Sistem Pengelolaan Data di Universitas Syiah Kuala
Sistem Pengelolaan Data
Dengan
Dengan Dengan
Komputer
Komput Komputer
No. Jenis Data Secara Melalui URL
er Melalui
Manual Jaringan
Tanpa Jaringan
Lokal
Jaringan Luas (WAN)
(LAN)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Mahasiswa √ https://siakad.unsyiah.ac.id
Kartu Rencana
2 √ https://krsonline.unsyiah.ac.id
Studi (KRS)
Jadwal mata
3 √ https://fk,unsyiah.ac.id
kuliah
Nilai mata
4 √ https://krsonline.unsyiah.ac.id
kuliah
Transkrip
5 √ https://krsonline.unsyiah.ac.id
akademik
6 Lulusan √ http://alumni.unsyiah.ac.id
7 Dosen √ http://simpeg.unsyiah.ac.id
8 Pegawai √ http://simpeg.unsyiah.ac.id
9 Keuangan √ http://simkeu.unsyiah.ac.id
10 Inventaris √ http://semat.unsyiah.ac.id
11 Perpustakaan √ http://uilis.unsyiah.ac.id

Selain itu, upaya penyebaran informasi/kebijakan untuk sivitas akademika di


Fakultas Kedokteran Unsyiah telah dilakukan melalui media surat yang umumnya
dikeluarkan dalam bentuk surat keputusan Dekan/Pimpinan Fakultas; faksimili lebih

148
ditujukan untuk penyebaran informasi keluar Fakultas; mailing list : saat ini Fakultas
Kedokteran Unsyiah telah memiliki mailing list dosen/staff pendidik FK Unsyiah yang
digunakan sebagai media penyebaran informasi internal; e-mail dan sms, conthnya
untuk informasi konfirmasi keikutsertaan rapat Fakultas, dan lain-lain (dalam kasus
urgent).

F.10 Kecukupan dan kesesuaian sumber daya, sarana dan prasarana pendukung
untuk pemberdayaan sistem informasi.

Ditinjau dari kecukupan dan kesesuaian sumberdaya manusia serta sarana dan
prasarana pendukung di lingkungan Universitas Syiah Kuala untuk pemberdayaan
sistem informasi saat ini secara umum telah memenuhi syarat minimal dalam
mendukung aktifitas akademik baik pengajaran dan penelitian maupun pengabdian dan
terus dikembangkan. Pengelolaan sistem informasi di lingkungan Universitas Syiah
Kuala dilakukan oleh UPT PUKSI yang berada langsung di bawah Rektor. Saat ini UPT
PUKSI dipimpin oleh seorang dosen bergelar doktor dengan latar belakang keilmuan
teknik imformatika. Sumber daya yang ada di PUKSI sudah cukup memadai, namun
ketika aplikasi dikembangkan, maka perlu peningkatan sumber daya yang ada.
Salah satu sarana yang diperlukan bagi pemberdayaan sistem informasi adalah
ketersediaan jaringan dan daya dukungnya berupa bandwith. Saat ini hampir seluruh
gedung di kampus Universitas Syiah Kuala sudah terhubung melalui jaringan fiber optic
(FO). Jaringan lokal Universitas Syiah Kuala bersifat hirarkis dan memiliki tiga
tingkatan. Jaringan lokal tingkat paling atas, yang disebut dengan nama Jaringan
Backbone F/O Universitas Syiah Kuala, dibangun dengan memakai kabel serat optik
(fiber optic = F/O) berkecaptan 10 Gbps dan menghubungkan UPT PUKSI, dimana
router utama Universitas Syiah Kuala ditempatkan, dengan unit-unit, lembaga-lembaga,
serta fakultas-fakultas yang ada dalam lingkungan Universitas Syiah Kuala. Jaringan
lokal tingkat dua adalah jaringan-jaringan lokal pada masing-masing unit-unit, lembaga-
lembaga, dan fakultas-fakultas yang dibangun dengan memakai kabel UTP CAT 5E
berkecepatan 100 Mbps. Jaringan tingkat kedua ini terhubung dengan Jaringan
Backbone F/O Universitas Syiah Kuala melalui sebuah router utama pada tiap-tiap unit
tersebut. Dan jaringan lokal tingkat tiga, khusus untuk fakultas-fakultas, adalah jaringan
lokal yang ada pada program studi-program studi yang juga dibangun dengan memakai

149
kabel UTP CAT 5E berkecepatan 100 Mbps. Jaringan lokal pada jurusan-jurusan ini
terhubung dengan jaringan lokal fakultas (tingkat dua) melalui sebuah router utama
pada jurusan tersebut.
Jika peningkatan bandwith ini dapat terelaisasi, tentu akses informasi di tingkat
program studi tentu dapat lebih maksimal dari yang telah ada sekarang. Selain itu, di
tingkat program studi, untuk mendukung perkembangan sistem informasi seperti e-
learning, maka diperlukan penambahan tenaga pendukung dengan kualifikasi teknisi,
programer, dan operator, di samping meningkatkan kapasitas tenaga operator yang telah
ada sekarang. Untuk itu, pihak pimpinan fakultas telah melakukan sejumlah advokasi
kepada pimpinan universitas untuk meningkatkan penerimaan tenaga pendukung
dengan kualifikasi tersebut.

F.11 Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi


Efisiensi pemanfaatan sistem informasi di tingkat Universitas Syiah Kuala telah
dilakukan secara profesional. Efisiensi pemanfaatan ini dilakukan dengan menetapkan
kebijakan pengalokasian bandwith per user sedangkan efektifitas pemanfaatan dicapai
dengan membangun jaringan fiber obtic (FO) antar gedung dan memasang perangkat
route serta wireless diseluruh unit kerja terkait dengan pelayanan kegiatan akademik
dan pertukaran informasi. Hal ini akan menjamin ketersediaan akses bagi seluruh
lingkungan Universitas Syiah Kuala.
Sejak tahun 2014 sistem informasi di Universitas Syiah Kuala didukung oleh
kapasitas jaringan sebesar 200 Mbps dengan rincian: 150 Mbps untuk traffic dari/ke
luar negeri dan 50 Mbps untuk traffic dari/ke dalam negeri. Layanan koneksi Internet
Universitas Syiah Kuala disediakan oleh PT. Telkom tbk dengan menarik langsung
kabel F/O dari router utama Universitas Syiah Kuala ke sentral data Telkom terdekat.
Layanan koneksi internet ini dapat diakses oleh sivitas akademika Universitas Syiah
Kuala melalui jaringan lokal pada masing-masing unit, lembaga, dan fakultas; yang
kesemuanya telah terhubung ke Jaringan Backbone F/O Universitas Syiah Kuala.
Pengaturan pemakaian bandwith ini dilakukan oleh UPT PUKSI yaitu pengalokasian
untuk setiap pengguna adalah 7,55 Kbps per-mahasiswa. Pengaturan ini dilakukankan
agar tercipta pemerataan berdasarkan pengguna, bukan berdasarkan unit. Daftar
sejumlah sistem informasi yang dimiliki oleh Universitas Syiah Kuala saat ini dan

150
dipakai untuk mendukung administrasi dan proses pembelajaran, seperti tertera sebagai
berikut.

Efisiensi dan efektifitas pemanfaatan sistem informasi ini sebagai pendukung


kegiatan akademik juga turut menjadi komponen audit internal mutu akademik (AIMA)
di tingkat program studi, yang telah dilakukan rutin setiap tahun oleh Badan Jaminan
Mutu (BJM) Universitas Syiah Kuala, dan menjadi masukan bagi pengembangan sistem
informasi di tahun-tahun mendatang.

F.12 Keberadaan dan pemanfaatan on-campus connectivity devices (intranet).


Fasilitas intranet, telah disediakan oleh Universitas Syiah Kuala, yang
dimanfaatkan oleh sivitas akademika untuk berkomunikasi dengan internal dan
eksternal kampus untuk mengakses berbagai sumber informasi yang ada di luar
Universitas Syiah Kuala. Kesemua komputer yang dipakai untuk keperluan administrasi
terhubung pada jaringan lokal Universitas Syiah Kuala yang selanjutnya mempunyai
koneksi ke Jaringan Backbone F/O Unsyiah. Dari Jaringan Backbone F/O Universitas
Syiah Kuala ini komputer-komputer tersebut dapat mengakses layanan koneksi Internet
dan layanan-layanan sistem informasi yang disediakan oleh Universitas Syiah Kuala.
Pemanfaatan intranet melalui komputer umum yang biasanya ditempatkan pada
laboratorium-laboratorium komputer yang dikelola oleh program studi, fakultas, UPT
PUKSI, serta Multimedia Learning Center Laboratorium Penelitian Terpadu dan dapat
dipakai secara bersama baik oleh para mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan.
151
Laboratorium komputer ini dipergunakan sebagai tempat perkuliahan atau praktikum
mata kuliah lainnya yang memerlukan komputer sebagai alat praktikumnya. Diluar jam
perkuliahan dan praktikum, laboratorium komputer ini juga dipergunakan untuk
pemakaian umum baik oleh para mahasiswa, dosen, maupun staf.

F.13 Keberadaan dan pemanfaatan global connectivity devices (internet).

Layanan internet di PSPPD FK Unsyiah telah disediakan oleh Universitasi Syiah


Kuala. Di tingkat universitas, tersedia koneksi dengan kapasitas bandwidth sebesar 200
Mbps yang sebagian besar digunakan untuk melayani aktifitas internet pada setiap
fakultas. Berdasarkan kapasitas bandwidth yang dimiliki saat ini yaitu sebesar 200
Mbps dan jumlah mahasiswa sebanyak 27.117 orang maka bandwith per mahasiswa
Universitas Syiah Kuala adalah sebesar 7.375 Kbps. Fakta ini menunjukakn bahwa
Universitas Syiah Kuala tekah memiliki bandwidth per mahasiswa yang sangat
memadai karena melebihi 0,75 Kbps/mahasiswa yang merupakan standar atas yang
tertera pada buku 5 BAN-PT.
Dalam implementasinya, Universitas Syiah Kuala telah memiliki Website
dengan alamat http://www.unsyiah.ac.id. Fakultas Kedokteran juga telah memiliki
website dengan alamat http://fk.unsyiah.ac.id/. Keberadaan website tersebut diharapkan
dapat menjadi pintu bagi dunia luar untuk melihat Fakultas Kedokteran Universitas
Syiah Kuala dan Universitas Syiah Kuala secara umum.
Pemanfaatan internet oleh mahasiswa terkait dengan kegiatan akademik
terutama digunakan untuk mencari bahan bacaan, mengakses e-learning, mengerjakan
tugas, memperlancar dan mempercepat pengajuan usulan penelitian, maupun aktif di
media sosial seperti facebook, twiter, dan lain-lain. Untuk kalangan dosen pemanfaatan
internet ditujukan untuk berkomunikasi sesama sivitas akademika baik antar dan inter
Universitas Syiah Kuala. Selain itu internet juga digunakan oleh dosen untuk mencari
bahan ajar, bahan rujukan bagi penulisan makalah dan penelitian. Melalui penyediaan
kapasitas bandwidth yang optimal telah banyak dimanfaatkan penyebaran informasi
yang cepat dan murah baik ke dalam maupun ke luar lingkungan Universitas Syiah
Kuala.

152
153
Tabel F.6 Rangkuman SWOT Analisis Komponen Pembiayaan, Sarana, Prasarana, dan
Sistem Informasi.

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman


1. Fasilitas sarana 1. Penggunaan 1. Banyaknya 1. Ketatnya
dan prasarana beberapa sarana, tawaran kerjasama persaingan untuk
cukup memadai. prasarana dan dari pihak luar. mendapatkan
2. Rasio kecukupan system informasi 2. Dana bantuan hibah,
sarana dan yang belum dalam bentuk 2. Tuntutan
prasarana sudah tepat. hibah kompetitif mahasiswa
baik. 2. Sebagian dosen dan proyek terhadap sarana,
3. Memiliki daya senior tidak semakin prasarana dan
dukung akses dapat meningkat dari sistem informasi
internet yang memanfaatkan pemerintah yang semakin
sangat memadai sistem informasi 3. Sumber dana yang tinggi.
(200 Mbps). dengan maksimal berasal dari APBN 3. Penyalahgunaan
4. Sistem informasi 3. Masih dan PNBP terhadap
yang baik dan terbatasnya dana diharapkan terus teknologi
dapat diakses operasional meningkat. informasi.
oleh sivitas pemeliharaan 4. Meningkatnya 4. Inflasi tinggi,
akademika sarana dan kesadaran kemampuan
5. Sistem prasarana. Hal mahasiswa ekonomi
pembelajaran ini terhadap teknologi masyrakat lemah
yang telah mengakibatkan informasi.
mengintegrasika adanya skala
n fasilitas sistem prioritas dalam
informasi pemeriharaan
sarana dan
prasarana

154
KOMPONEN G

PENELITIAN, PELAYANAN/ PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

G.1 Mutu, produktivitas, relevansi sasaran, dan efisiensi pemanfaatan dana


penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat.

Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan dua pilar Tridharma


Perguruan Tinggi yang berpengaruh strategis bagi peningkatan kualitas perguruan tinggi
(PT). Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat juga merupakan indikator kinerja
perguruan tinggi, terlebih bagi perguruan tinggi yang ingin menjadi Research
University, dimana salah satu tolok ukurnya adalah kemampuan perguruan tinggi dalam
melakukan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditunjukkan dengan
hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas. Sejalan
dengan itu pula, untuk mencapai visinya, PSPPD FK Unsyiah telah menyusun misi
yaitu menyelenggarakan kajian dan penelitian yang inovatif dan bermutu di bidang
kedokteran dan kesehatan untuk menunjang pengembangan pendidikan dan bermanfaat
bagi masyarakat. Misi lainnya yaitu melaksanakan berbagai bentuk pengabdian kepada
masyarakat dalam bidang sains teknologi kedokteran dan sosial humaniora.

G.1.1. Penelitian
Pemanfaatan dana kegiatan penelitian dosen Universitas Syiah Kuala berasal dari
program hibah Direktorat Penelitian dan PPM (Ditlitabmas) Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi (Ditjen DIKTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud) dan luar institusi yang bekerja sama dengan sejumlah instansi di daerah
dan pusat atau perusahaan/industri/yayasan. Program hibah penelitian dari pemerintah
melalui Perguruan Tinggi yaitu Penelitian Desentralisasi dan Penelitian Kompetitif
Nasional. Berikut adalah jumlah judul penelitian sesuai sumber pembiayaan dalam tiga
tahun terakhir. Meskipun tidak ada staf pengajar yang melakukan penelitian dengan
dana dari Perguruan Tinggi, namun jumlah penelitian dengan pembiayaan sendiri oleh
peneliti tetap merupakan porsi terbesar dibanding dana yang lain. Pada tahun
2011/2012, penelitian yang dilakukan oleh dosen tetap berjumlah 164, kemudian
menurun pada tahun 2012/2013 dengan jumlah 91 judul penelitian. Pada tahun
2013/2014, jumlah penelitian kembali meningkat menjadi 136 judul penelitian. Dari
155
sumber pembiayaan, selama tahun 2011 hingga 2013, penelitian oleh dosen tetap
sebagian besar bersumber dari biaya sendiri, dan Kemendikbud. Pada tahun 2013/2014,
selain bersumber dari biaya sendiri dan Kemendikbud, dosen PSPPD FK Unsyiah juga
mendapat pembiayaan dari Institusi dalam negeri di luar Kemendiknas.
Capaian jumlah penelitian ini masih belum tercapai seperti yang dijabarkan pada
sasaran tujuan strategis 2. Pada sasaran tujuan strategis 2, PSPPD FK Unsyiah
menargetkan adanya penelitian dengan sumber biaya luar negeri, biaya nasional (luar
perguruan tinggi), dan dari perguruan tinggi masing-masing ≥2, ≥20, dan ≥4 penelitian
per tahun. Namun demikian, bila diukur dengan meningkatnya publikasi, maka
publikasi penelitian oleh staf pengajar cukup baik dan telah memenuhi sasaran tujuan
strategis 2, yaitu publikasi internasional, nasional terakreditasi, nasional tidak
terakreditasi masing-masing ≥1, ≥5, dan ≥30 per tahun. Pada akhir tahun 2010, tercatat
hanya 70 publikasi ilmiah, namun selama tiga tahun terakhir ini, telah tercatat 415
publikasi ilmiah.

Tabel G.1 Jumlah Penelitian oleh Dosen Tetap Selama Tiga Tahun Akhir Berdasarkan
Sumber Pembiayaan
No. Jumlah Judul Penelitian pada
Sumber Pembiayaan
TS-2 TS-1 TS
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Pembiayaan sendiri oleh peneliti 152 74 114
2 PT yang bersangkutan - - -
3 Kemdikbud 12 17 15
4 Institusi dalam negeri di luar - - 7
Kemdiknas
5 Institusi luar negeri - - -
Jumlah 164 91 136
TS: 2013/2014

Seperti yang telah diuraikan di komponen G, alokasi dana untuk penelitian pada
tahun 2013/2014 meningkat. Hal ini disebabkan oleh minat para dosen yang meningkat
untuk berkompetisi mendapatkan hibah dari pemerintah.
Penelitian yang dilakukan oleh dosen di lingkungan PSPPD FK Unsyiah juga
sesuai dengan agenda penelitian Universitas Syiah Kuala dalam bentuk Rencana Induk
Penelitian (RIP) Universitas Syiah Kuala yang ditetapkan tahun 2010 berdasarkan
Surat Keputusan Rektor Nomor 654 tahun 2011 tentang Rencana Induk Penelitian

156
Universitas Syiah Kuala. Selanjutnya, pada tahun 2014 telah dilakukan penyempurnaan
RIP Universitas Syiah Kuala berdasarkan masukan dan perkembangan kebutuhan.
Capaian kegiatan penelitian yang terkait dengan RIP Universitas Syiah Kuala
dievaluasi secara berkala berdasarkan capaian dari produk dan dampak penelitian yang
dihasilkan. Kegiatan penelitian yang dilakukan berdasarkan pada pemanfaatan dan
pemberdayaan sumber daya lokal (local resources) berdasarkan prinsip-prinsip kearifan
yang menghasilkan pengembangan penelitian unggulan spesifik, mencapai dan
meningkatkan mutu sesuai target dan relevansi hasil penelitian bagi masyarakat, dan
meningkatkan diseminasi hasil penelitian dan perlindungan Hak Kekayaan Atas
Intelektual (HaKI) secara nasional dan internasional. Sejalan dengan hal itu, dosen
PSPPD FK Unsyiah juga telah menghasilkan karya yang mendapat pengakuan dari
lembaga nasional, dan salah satunya sedang dalam proses pengajuan HaKI. Karya yang
dihasilkan tersebut sangat relevan dengan menjawab masalah kesehatan terutama di
Propinsi Aceh.

Tabel G.2. Karya Dosen Selama Tiga Tahun Terakhir yang Mendapatkan Pengakuan
dari Lembaga Lain
Karya
Karya yang Mendapat
No. Nama Dosen Pengakuan/Penghargaan
Paten/HaKI
dari Lembaga
Nasional/Internasional
(1) (2) (3)
1 Hanifah Yusuf, Dr, Dra,Apt, Sedang pengajuan, formulir HaKI:
M.Kes permohonan paten nomor: “metode semisintesis turunan
P00201407211 eurikumanon monosubstitusi
(eurikumanon monovalerat)
sebagai antiplasmodium
2 Muhammad Jailani, dr, Teknik operasi bibir sumbing
Sp.BP(K)
3 Syahrul, Dr, dr, SpS (K) Syiah kuala stroke scale

4 Dahril, dr, Sp.U Buku: SOAP untuk urologi (


alih bahasa)

G.1.2 Pengabdian kepada Masyarakat


Pengabdian kepada masyarakat di Universitas Syiah Kuala dilaksanakan oleh
Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPKM) dalam mewujudkan visi Unsyiah.
Dalam pelaksanaannya, universitas melalui LPKM telah memberikan kesempatan

157
kepada seluruh dosen di lingkungan Universitas Syiah Kuala, termasuk PSPPD FK
Unsyiah untuk mengikuti pelatihan penulisan proposal kegiatan pengabdian kepada
masyarakat, dan juga menginformasikan adanya dana hibah pengabdian dari dana
pemerintah. Keterlibatan dosen PSPPD FK Unsyiah dalam kegiatan pengabdian kepada
masyrakat cukup baik, dan juga telah mendapatkan sejumlah hibah untuk melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat.
Tabel G.3. Jumlah Pengabdian kepada Masyrakat oleh Dosen Tetap Berdasarkan
Sumber Dana Kegiatan selama Tiga Tahun Terakhir
Sumber Dana Kegiatan Jumlah Kegiatan
No. Pelayanan/Pengabdian kepada PkM pada Jumlah
Masyarakat TS-2 TS-1 TS
(1) (2) (3) (4) (5)
1 PT yang bersangkutan 35 61 38 134
2 Kemdiknas 3 9 18 30
3 Institusi dalam negeri di luar Depdiknas - - - -
4 Institusi luar negeri - - - -
Jumlah 38 70 56 164
TS: 2013/2014

Secara umum, jumlah pengabdian kepada masyarakat oleh seluruh dosen di


selama tiga tahun terakhir (2011-2014) oleh dosen di lingkungan Universitas Syiah
Kuala terus meningkat. Selama tiga tahun terakhir, jumlah pengabdian kepada
masyrakat oleh dosen PSPPD mengalami fluktuasi, namun demikian bila ditinjau
berdasarkan sasaran tujuan strategis PSPPD FK Unsyiah mengenai pengabdian kepada
masyarakat, capaian ini sudah mencapai sasaran yaitu terdapat minimal 50 judul
pengabdian setiap tahunnya. Selain itu, tampak bahwa kompetensi dosen PSPPD FK
Unsyiah untuk berkompetisi mendapatkan dana pengabdian dari Kemendiknas juga
meningkat signifikan selama tiga tahun terakhir.
Selain itu, LPKM juga mengembangkan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi
seluruh mahasiswa, termasuk PSPPD FK Unsyiah. Kegiatan ini dilakukan sebanyak dua
kali dalam setahun, dan telah menjembatani pengetahuan yang dimiliki oleh sivitas
akademika dengan aplikasi dalam kehidupan bermasyarakat dalam bentuk pengabdian.

G.2 Agenda, keberlanjutan, diseminasi hasil penelitian dan pelayanan/


pengabdian kepada masyarakat.

158
Program Studi Pendidikan Profesi Dokter FK Unsyiah terus berbenah dalam
meningkatkan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat. Antusiasme
dosen PSPPD FK Unsyiah dalam melakukan penelitian, pengabdian kepada masyarakat,
maupun publikasi ilmiah tingkat lokal, nasional dan internasional cukup tinggi. seperti
yang telah diuraikan sebelumnya bahwa para dosen PSPPD FK Unsyiah telah mendapat
pembiayaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari Universitas,
Kemendiknas, maupun instansi dalam negeri lainnya. Hibah yang diterima oleh dosen
Unsyiah pada umumnya, ada juga yang penyelenggaraannya dilakukan lebih dari
setahun, sehingga di kemudian hari, peluang program-program seperti ini dapat
ditangkap dan dimanfaatkan lebih baik oleh dosen PSPPD FK Unsyiah. Untuk itu,
pihak program studi dan fakultas, juga berkoordinasi dengan Lemlit dan LPKM, sering
mengadakan workshop/lokakarya secara reguler mengenai metodelogi penelitian, dan
penulisan proposal pengabdian masyarakat, sehingga meningkatkan daya kompetisi
dosen PSPPD FK Unsyiah untuk mendapatkan berbagai hibah penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
Keberlanjutan penelitian serta diseminasinya juga dapat ditunjukkan dengan
meningkatnya publikasi dosen PSPPD FK Unsyiah selama tiga tahun terkahir.
Tingginya minat dosen PSPPD FK Unsyiah dan dukungan sumber daya yang cukup
memadai, telah menghasilkan 415 publikasi ilmiah selama tiga tahun terakhir ini. Hal
ini cukup signifikan dibandingkan dengan jumlah publikasi pada akhir tahun 2010 yaitu
hanya berjumlah 70 publikasi saja. Selain itu adanya kebijakan dari pemberi hibah
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang mewajibkan adanya publikasi bagi
penerima hibah, maka menjamin diseminasi hasil penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat akan berlanjut dengan lebih maksimal.
Dalam rangka mewujudkan Research University yang dicanangkan oleh
universitas, PSPPD FK Unsyiah juga selama dua tahun terakhir telah membangun
laboratorium penelitian terpadu yang mencakup biologi reproduksi, biologi molekuler
dan kedokteran tropis. Sehingga diharapkan nantinya dengan tersedianya core facility
ini, gairah penelitian di PSPPD FK Unsyiah semakin meningkat.
Kegiatan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat di PSPPD FK Unsyiah,
selain dalam bentuk KKN mahasiswa, juga dilaksanakan reguler setiap tahunnya dalam
bentuk Aksi Kemanusiaan Mahasiswa Kedokteran (AKMK) yang melibatkan seluruh

159
sivitas akademika. Dalam kegiatan tersebut salah satunya adalah penyuluhan kesehatan
oleh mahasiswa dan dosen, hingga pengobatan spesialistik oleh dosen PSPPD FK
Unsyiah.
Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat juga dilakukan
monitoring dan evaluasi pelaksanaannya oleh SJMF/QA, dan juga diaudit oleh Badan
Penjaminan Mutu Unsyiah, melalui kegiatan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA)
setiap tahunnya.

G.3 Kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat bersama


dosen dan mahasiswa.
Kegiatan penelitian maupun pengabdian masyarakat yang diselenggarakan
bersama dosen dan mahasiswa menurut skim yang meliputi sumber dana internal dan
eksternal dan melibatkan mahasiswa. Kegiatan penelitian dosen dapat membantu
mahasiswa untuk mempersingkat masa penulisan skripsi dan masa studi. Dalam
pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat, semua dosen pada Fakultas/
jurusan/program studi dan bidang ilmu ikut terlibat. Di lingkungan PSPPD FK Unsyiah
kegiatan AKMK seperti yang telah dijelaskan sebelumnya juga cukup efektif dalam
meningkatkan peran serat dosen dan mahasiswa dalam melakukan pengabdian kepada
masyarakat. Dalam setahun terakhir ini, terdapat 51 orang mahasiswa dari 246
mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas kahir, yang mdilibatkan dalam penelitian
dosen. Meskipun hanya 20% mahasiswa yang dilibatkan dalam penelitian dosen, namun
hal ini sudah lebih baik dibandingkan pada tahun 2010 dimana jumlah mahasiswa yang
terilbat dalam penelitian dosen hanya 14 orang dari 260 orang mahasiswa yang sedang
menyelesaikan tugas akhir.
Berbagai jenis kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat telah
dilaksanakan oleh dosen program studi, yaitu berupa: pengobatan dan konsultasi
kesehatan gratis di masyarakat, penyuluhan kesehatan bagi pelajar sekolah dan
masyarakat umum, sirkumsisi gratis, pembinaan desa/kelompok masyarakat, serta
penanggulangan berbagai bencana alam. Dalam pelaksanaan kegiatan
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen selalu melibatkan
mahasiswa tahap preklinik maupun tahap profesi. Mahasiswa terlibat penuh dalam

160
kegiatan ini dan diberikan tanggung jawab selama kegiatan dengan bimbingan dan
supervisi dari dosen. Pada sejumlah kegiatan pengabdian masyarakat mahasiswa
berperan mulai dari tahap pembentukan panitia kegiatan dan persiapan seluruh rencana
kegiatan yang akan dilakukan selama pengabdian. Saat kegiatan berlangsung,
mahasiswa juga berperan dalam hal manajemen penyelenggaraan kegiatan, membantu
dosen saat memberikan pengobatan/konsultasi kesehatan/sirkumsisi gratis, bertindak
sebagai penyuluh kesehatan, ikut serta dalam kegiatan tanggap bencana, dan
sebagainya. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, mahasiswa belajar
berinteraksi di masyarakat sembari mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan dalam
proses akademik.

G.4 Banyak dan mutu kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada


masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa.

Kegiatan penelitian dan pengabdian mahasiswa telah difasilitasi oleh Universitas,


dengan memberikan kesempatan melalui lembaga Lemlit dan LPKM dengan sistem
kompetisi dengan seleksi yang ketat. Disamping itu juga melalui bidang
kemahasiswaan, penelitian dan pengabdian mahasiswa diarahkan untuk berkompetisi
dan menangkap peluang pada program kreativitas mahasiswa yang sumber dana dari
DIKTI. Namun demikian, fasilitas ini masih sangat jarang dimanfaatkan oleh
mahasiswa PSPPD FK Unsyiah, sehingga di tahun-tahun yang akan datang perlu
diupayakan sosialisasi dan dukungan baik oleh pihak program studi maupun dari dosen
khususnya dosen pembimbing akademik, untuk mendorong mahasiswa menjadi lebih
termotivasi memanfaatkan bantuan dana untuk melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, di samping tugas akademik di PSPPD FK Unsyiah yang oleh
mahasiswa diakui sangat padat.
Saat ini, aktivitas pengabdian mahasiswa diimplementasikan pada kegiatan KKN
yang dikelola oleh LPKM yang laporan hasilnya dipublikasi pada
http://webblog.kkn.unsyiah.ac.id. Selain itu melalui kegiatan AKMK yang telah
diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya. Kegiatan tersebut mampu meningkatkan
peran mahasiswa dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa, juga dikemas dalam beberapa kegiatan
yang dilakukan oleh organisasi mahasiswa di tingkat Fakultas.
161
G.5 Hubungan antara pengajaran, penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada
masyarakat.
Pengajaran di PSPPD FK Unsyiah selain mengembangkan kompetensi lulusan
sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI), juga mengembangan muatan
lokal pada kurikulumnya. Sehingga, kegiatan penelitian dan pengabdian juga sangat
berhubungan denga muatan lokal ini. Hubungan antara pengajaran, penelitian dan
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat ditunjukkan pada gambar berikut.

Pengajaran

Kurikulum Muatan Lokal


Family Medicine
Tropical medicine
Riset
Disaster Management

Pembimbingan
Skripsi Aplikasi dari
Core Penelitian Kurikulum
Dosen Muatan Lokal
Peer group

Penelitian Pengabdian
kepada
Masyarakat

Gambar G.1 Hubungan antara pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada


masyarakat di PSPPD FK Unsyiah

Program Studi Pendidikan Profesi Dokter FK Unsyiah memiliki kurikulum


dengan empat muatan lokal, yaitu: Family Medicine, Tropical medicine, Riset, dan
Disaster Management. Dosen PSPPD FK Unsyiah yang melakukan penelitian, juga

162
mengikutsertakan para mahasiswanya, sehingga langsung berfungsi sebagai dosen
pembimbing skripsi. Selain itu, juga terdapat core penelitian dosen dan peer group yang
sesuai dengan muatan lokal tersebut dan bidang ilmu tertentu yang sesuai dengan minat
dan keahlian dosen tersebut.
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat oleh sivitas akademika merupakan
aplikasi dari empat muatan lokal di PSPPD FK Unsyiah. Pada bidang Family Medicine,
penerapan pengabdian masyarakat dilakukan di puskesmas. Pengabdian kepada
masyarakat pada bidang Tropical medicine dilakukan dalam kegiatan bersama seluruh
sivitas akademika dalam bentuk Aksi Kemanusiaan Mahasiswa Kedokteran (AKMK)
setiap tahunnya. Pada kegiatan ini sivitas akademika memberikan layanan kesehatan
dalam bentuk pengobatan umum dan spesialis, penyuluhan kesehatan, dan berbagai
kegiatan lainnya. Dalam bidang Riset, pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam
bentuk melakukan penelitian yang hasil penelitian tersebut didiseminasikan pada
berbagai jurnal ilmiah, sehingga dapat memberi informasi baru bagi pengembangan
ilmu penegetahuan maupun aplikasi praktis di masyarakat. Dosen PSPPD FK Unsyiah
juga didorong untuk menghasilkan karya yang dipatenkan, sehingga dapat menjadi
bukti nyata sumbangsih kekayaan intelektual bagi peningkatan kualitas hidup
masyarakat dari sektor kesehatan. Penerapan muatan lokal Disaster Management dalam
pengabdian kepada masyarakat adalah menyelenggarakan berbagai kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan masyarakat dalam
mengahadapi bencana.
Ketiga aspek tersebut yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat terus dilaksanakan secara berkesinambungan di PSPPD FK Unsyiah.

G.6 Banyak dan mutu kegiatan penelitian dan publikasi dosen.


Dari segi jumlah kegiatan penelitian dosen, selama tiga tahun terakhir ini (2011-
2014) tercatat 391 penelitian. Bila dibandingkan dengan jumlah dosen PSPPD FK
Unsyiah yang berjumlah 141 orang, maka rasio jumlah penelitian dengan jumlah dosen
berada pada skor sangat baik, yang juga mengikuti kecenderungan peningkatan
penelitian oleh dosen Universitas Syiah Kuala secara umum.
Mutu penelitian dosen, dapat dilihat dari diseminasi hasil penelitian dalam
bentuk publikasi pada jurnal lokal, nasional, maupun internasional. Dalam tiga tahun

163
terakhir, terdapat 415 publikasi ilmiah dosen PSPPD FK Unsyiah yang tersebar pada
jurnal lokal, nasional, maupun internasional. Minat para staf pengajar untuk melakukan
publikasi ilmiah selama tiga tahun terkahir ini cukup besar dan naik signifikan, bila
dibandingkan dengan akhir tahun 2010 yang hanya sekitar 70 publikasi. Publikasi yang
dimuat pada jurnal internasional juga telah disitasi, contohnya terlihat pada penulusuran
dengan Google Scholar.

Gambar G.3 Contoh hasil penulusuran sitasi artikel/jurnal internasional dosen PSPPD
FK Unsyiah dengan Google Scholar

Hasil penelitian dosen PSPPD FK Unsyiah juga mendapat penghargaan, dan ada
yang sedang dalam proses mendapat HaKI, seperti yang telah dijelaskan pada bagian
G.1.1., meskipun jumlahnya masih sangat jauh dibandingkan dengan jumlah dosen
PSPPD FK Unsyiah saat ini Perolehan paten dan HaKI ini disentrakan di Pusat Studi
Sentra HaKI (SK Rektor Nomor 443/2002). Melalui sentra HaKI diharapkan para
peneliti potensial dapat difasilitasi mulai pendaftaran, pemeriksaan substansi, perolehan,
pemeliharaan dan sistem royalty dari Industri yang memproduksi.
Program Studi Pendidikan Profesi Dokter FK Unsyiah terus mengupayakan
berbagai strategi sehingga kualitas dan kuantitas penelitian dosen serta
kebermanfaatannya bagi masyrakat dapat lebih ditingkatkan. Sesuai dengan strategi
pencapaian misi PSPPD FK Unsyiah di bidang penelitian, maka PSPPD FK Unsyiah
telah dan terus mengupayakan hal-hal sebagai berikut:
1. Melakukan lokakarya metodelogi penelitian secara reguler.

164
2. Mengupayakan penambahan dan sosialisasi sumber dana penelitian untuk
meningkatkan minat riset bagi dosen dan mahasiswa.
3. Membentuk core facility (laboratorium penelitian terpadu) riset biomedik yang
berstandar Internasional.
4. Melakukan penambahan jumlah laboran yang memiliki kualifikasi pendidikan yang
sesuai dengan penempatan laboratorium.
5. Meningkatkan kerja sama dengan lembaga penelitian nasional dan Internasional.
6. Mengupayakan agar Jurnal Kedokteran Syiah Kuala (JKS) terakreditasi secara
Nasional
Upaya tersebut juga diselaraskan dengan Rencana Implementasi Penelitian (RIP)
Universitas Syiah Kuala tahun 2014-2023.

G.7 Hubungan kerja sama dan kemitraan penelitian dengan lembaga dalam dan
luar negeri.

Program Studi Pendidikan Profesi Dokter FK Unsyiah telah menjalin kerja sama
dan kemitraan dengan berbagai lembaga di luar Ditjen DIKTI,terkait penelitian, baik
lembaga nasional maupun internasional. Dalam tiga tahun terakhir (2011-2014) terdapat
49 kerja sama yang juga terkait dengan kegiatan akademik lainnya. Kerja sama dengan
lembaga nasional berjumlah 27 kerja sama, sedangkan yang bersifat internasional,
dengan lembaga di luar negeri berjumlah 22 kerja sama. Hubungan kerja sama dan
kemitraan tersebut telah memberikan manfaat langsung yang berhubungan dengan
pengembangan dan peningkatan kualitas PSPPD FK Unsyiah. Kerja sama dan
kemitraan ini merupakan salah satu strategi mencapai misi bidang penelitian, dan akan
terus ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang.

G.8 Mutu dan kurun waktu penyelesaian skripsi (termasuk proses penulisan dan
pembimbingannya).

Mutu tugas akhir mahasiswa PSPPD FK Unsyiah, dalam hal ini aalah skripsi,
sangat ditentukan oleh dua unsur yaitu mahasiswa yang bersangkutan dan dosen.
Keilmuan yang baik, disertai usaha yang maksimal dari mahasiswa didukung oleh
pembimbingan yang baik oleh dosen pembimbing tentu memberikan mutu yang baik
bagi skirpsi yang dihasilkan. Pada PSPPD FK Unsyiah, manajemen skripsi mahasiswa

165
dikelola oleh suatu unit khusus yaitu Tim Pengelola Skripsi (TPS). Proses penulisan
skripsi dimulai dengan pengajuan judul skripsi oleh setiap mahasiswa, satu tahun
sebelum dimulainya Blok Skripsi. Kemudian dilakukan penentuan dosen pembimbing.
Menurut Panduan Administrasi Akademik Universitas Syiah Kuala tahun 2010 poin 6,
penulisan skripsi/tugas akhir/karya tulis harus diselesaikan dalam waktu paling lama
satu tahun terhitung sejak usulannya disetujui oleh pembimbing. Sejalan dengan hal itu,
buku Panduan Akademik PSPPD FK Unsyiah juga menetapkan bahwa penulisan skripsi
diharapkan selesai dalam waktu 6 bulan, dengan maksimal 1 tahun. Selama proses
pembimbingan, mahasiswa memiliki buku komunikasi pembimbingan proposal/skripsi,
yang memuat laporan tertulis proses pembimbingan proposal/skripsi yang dilakukan
oleh dosen pembimbing. Selama tahun 2011-2014, lama penulisan skripsi mahasiswa
PSPPD FK Unsyiah seluruhnya adalah kurang dari 6 bulan, seperti tertera pada tabel
berikut.

Tabel G.4 Rerata kurun waktu penulisan skripsi mahasiswa PSPPD FK Unsyiah*
selama 2011-2014

Rerata kurun waktu penulisan skripsi (dalam bulan)


2011 2012 2013 2014
5,12 4,99 5,26 4,19
*jarak waktu seminar proposal dengan ujian tugas akhir/sidang skripsi.

Selain kerja sama mahasiswa dan dosen pembimbing, pengelolaan skripsi yang
baik oleh TPS, capaian ini juga disebabkan salah satunya oleh adanya keterlibatan
mahasiswa pada penelitian dosen. Seperti yang telah dijelaskan di butir G.3, penelitian
dosen yang melibatkan mahasiswa dapat mempersingkat masa penelitian.

G.9 Publikasi hasil penelitian, karya inovatif, dan rangkuman


skripsi/tesis/disertasi.
Hasil penelitian, karya inovatif dan skripsi mahasiswa dapat dipublikasikan
melalui kegiatan berupa seminar nasional, atau dipublikasikan pada jurnal maupun
majalah ilmiah yang tersedia. Di tingkat fakultas, terdapat Jurnal Kedokteran Syiah
Kuala yang selama ini menjadi corong publikasi penelitian dosen maupun mahasiswa.
Publikasi lainnya adalah melalui jurnal maupun majalah ilmiah dari universitas lain
166
baik lokal, nasional maupun internasional. Universitas Syiah Kuala telah merancang
sistem diseminasi hasil penelitian/skripsi mahasiswa untuk dapat dipublikasikan baik
lokal, nasional, maupun internasional terakreditasi dan tidak terakareditasi. Sistem
publikasi penelitian/skripsi mahasiswa diatur dalam prosedur sistem publikasi yang
dapat melindungi mahasiswa dan dosen pembimbing terhadap plagiasi dan etika
publikasi. Penelitian/skripsi mahasiswa yang tidak dipublikasikan akan
didiseminasikan dengan memberikan karyanya di ruang baca masing-masing Program
Studi dan perpustakaan Universitas Syiah Kuala secara online pada portal Electronic
Theses and Dissertations (ETD) Universitas Syiah Kuala (http://uilis.unsyiah.ac.id/etd),
sehingga dapat dijadikan sebagai rujukan untuk memperkaya bahan pembelajaran,
maupun menambah wawasan bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

G.10 Kerja sama dengan instansi yang relevan.

Program Studi Pendidikan Profesi Dokter FK Unsyiah telah menjalin kerja sama
dengan berbagai lembaga nasional maupun internasional dalam mengembangkan dan
meningkatkan kualitas program studi. Berikut adalah daftar lembaga nasional dan
intrnasional yang telah menjalin kerja sama dengan PSPPD FK Unsyiah selama tiga
tahun terakhir (2011-2014).
Tabel G.5 Instansi dalam negeri yang menjalin kerja sama dengan PSPPD FK Unsyiah
sejak tahun 2011

Kurun Waktu
Jenis Kerja Sama Manfaat yang Telah
No. Nama Instansi
Kegiatan Diperoleh
Mulai Berakhir
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala Tri Darma Perguruan Pengembangan
1 2011 2016
dengan Universitas Gadjah Tinggi pendidikan dan dosen
Mada
Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala Peningkatan mutu
2 Pelayanan Kesehatan 2012 2017
dengan Rumah Sakit Meuraxa pelayanan kesehatan
Banda Aceh
Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala Peningkatan mutu
3 Pelayanan Kesehatan 2012 2017
dengan RSUD Dr. H. Yulidin pelayanan kesehatan
Away Daerah Aceh Selatan
Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala Peningkatan mutu
4 Pelayanan Kesehatan 2012 2017
dengan Rumah Sakit Umum pelayanan kesehatan
Nagan Raya
167
Peningkatan mutu
FK Unsyiah dengan STIKES pendidikan dan
5 Pendidikan 2012 2015
Lhokseumawe pelayanan pendidikan
tenaga kesehatan
Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala Pembinaan serta
Penelitian (Risbin
6 dengan Litbangkes 2012 Sekarang peningkatan kualitas
Iptekdok)
kementerian Kesehatan penelitian kesehatan
Republik Indonesia
Peningkatan mutu
Tri Darma Perguruan pendidikan dan
7 Departemen Obgyn FK UI 2012 Sekarang
Tinggi pelayanan pendidikan
tenaga kesehatan
Peningkatan mutu
Departemen Anestesiologi dan Tri Darma Perguruan pendidikan dan
8 2012 Sekarang
Terapi Insentif FK UI Tinggi pelayanan pendidikan
tenaga kesehatan
Peningkatan mutu
Tri Darma Perguruan pendidikan dan
9 Departemen Neurologi FK UI 2012 Sekarang
Tinggi pelayanan pendidikan
tenaga kesehatan
Peningkatan mutu
Departemen Pulmonologi FK Tri Darma Perguruan pendidikan dan
10 2012 Sekarang
UI Tinggi pelayanan pendidikan
tenaga kesehatan
Peningkatan mutu
Tri Darma Perguruan pendidikan dan
6 Departemen THT-KL FK UI 2012 Sekarang
Tinggi pelayanan pendidikan
tenaga kesehatan
Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala
Peningkatan mutu
7 dengan Rumah Sakit Umum Pelayanan Kesehatan 2013 2018
pelayanan kesehatan
Daerah Kota Jantho, Aceh
Besar
Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala Peningkatan mutu
8 Pelayanan Kesehatan 2013 2018
denganRumah Sakit Ibu dan pelayanan kesehatan
Anak Provinsi NAD
Peningkatan mutu
Fakultas Kedokteran
pelayanan kesehatan dan
Universitas Syiah Kuala
9 Pelayanan Kesehatan 2013 2015 pengembangan
dengan PSPD Universitas
pendidikan mahasiswa
Malikussaleh
didik
Peningkatan mutu
Fakultas Kedokteran
Penggunaan puskesmas pelayanan kesehatan,
Universitas Syiah Kuala
10 dlm lingkup Dinkes Kota 2013 2018 pengembangan
dengan Dinas Kesehatan Kota
Banda Aceh penelitian dan
Banda Aceh
pengabdian masyarakat
Fakultas Kedokteran Peningkatan mutu
Universitas Syiah Kuala Tri Darma Perguruan pendidikan dan
11 2013 2016
dengan STIKes Yayasan Tinggi pelayanan pendidikan
Harapan Bangsa tenaga kesehatan
Fakultas Kedokteran Unsyiah Peningkatan mutu
dengan Direktorat Kesehatan pendidikan dan
12 Pelayanan Kesehatan 2013
Direktorat Jenderal Kekuatan pelayanan pendidikan
Pertahanan tenaga kesehatan

168
Fakultas Kedokteran Unsyiah
Peningkatan mutu
13 dengan RSUD Kota Pelayanan Kesehatan 2013 2018
pelayanan kesehatan
Subussalam
Fakultas Kedokteran
Pendidikan dan Penelitian Pengembangan
14 Universitas Syiah Kuala 2014 2017
penelitian masyarakat
dengan PRODIA
Peningkatan mutu
Fakultas Kedokteran
pelayanan kesehatan,
Universitas Syiah Kuala
15 Pelayanan Kesehatan 2014 2014 pengembangan
dengan Dinas Kesehatan Banda
penelitian dan
Aceh
pengabdian masyarakat
Peningkatan mutu
Fakultas Kedokteran
pendidikan dan
16 Universitas Syiah Kuala Pelayanan Kesehatan 2014 2016
pelayanan pendidikan
dengan BKKBN
tenaga kesehatan
Fakultas Kedokteran Unsyiah
Peningkatan mutu
17 dengan RSUD Tgk.Chik Ditiro Pelayanan Kesehatan 2014 2019
pelayanan kesehatan
Sigli
Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala
Peningkatan mutu
18 dengan Rumah Sakit Umum Pelayanan Kesehatan 2014 2019
pelayanan kesehatan
Daerah dr. Zainoel Abidin
Pemerintah Aceh
Fakultas Kedokteran Peningkatan mutu
Universitas Syiah Kuala pendidikan dan
19 Pendidikan 2014 2019
dengan Kantor Kesehatan pelayanan pendidikan
Pelabuhan Kota Banda Aceh tenaga kesehatan
Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala dan Peningkatan mutu
20 Pelayanan kesehatan 2014 2018
RSUD Teuku Umar kabupaten pelayanan kesehatan
Aceh Jaya
Peningkatan mutu
RSUD dr. Zainoel Abidin
Pendidikan, Pelayanan pelayanan kesehatan dan
21 pemerintah Aceh dengan 2014 2019
kesehatan pengembangan
Fakultas kedokteran Unsyiah
pendidikan mahasiswa
Fakultas Kedokteran Peningkatan mutu
Universitas Syiah Kuala Pendidikan, Pelayanan pelayanan kesehatan dan
22 2013 2018
dengan Rumah Sakit Jiwa kesehatan pengembangan
Pemerintah Aceh pendidikan mahasiswa
Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala dan
RSUD dr. Zainoel Abidin Peningkatan mutu
23 Pelayanan kesehatan 2012 sekarang
dengan Rumah sakit Prince pelayanan kesehatan
Nayef Bin Abdul Aziz
Universitas Syiah Kuala
Fakultas Kedokteran Terselenggaranya kuliah
Universitas Syiah Kuala umum, meningkatnya
24 Kuliah tamu 2013 sekarang
dengan Fakultas Kedokteran wawasan civitas
Universitas Airlangga akademika FK Unsyiah
Fakultas Kedokteran Terselenggaranya kuliah
Universitas Syiah Kuala umum, meningkatnya
24 Kuliah tamu 2013 Sekarang
dengan Fakultas Kedokteran wawasan civitas
Universitas Padjajaran akademika FK Unsyiah
Fakultas Kedokteran Peningkatan kapasitas
Universitas Syiah Kuala Kuliah tamu, kerja sama SDM dalam bidang
25 2012 Sekarang
dengan Dinas Kesehatan Kota penelitian disaster management dan
Banda Aceh kesehatan masyarakat

169
Fakultas Kedokteran
Studi banding
Universitas Syiah Kuala Peningkatan kapasitas
26 penyelenggaraan program 2014 2014
dengan Fakultas Kedokteran SDM
studi
Universitas Andalas
Fakultas Kedokteran
Studi banding
Universitas Syiah Kuala Peningkatan kapasitas
27 penyelenggaraan program 2014 2014
dengan Fakultas Kedokteran SDM
studi
Universitas Brawijaya

Tabel G.6 Instansi luar negeri yang menjalin kerja sama dengan PSPPD FK Unsyiah
sejak tahun 2011

Kurun Waktu
Jenis Kerja Sama Manfaat yang Telah
No. Nama Instansi
Kegiatan Diperoleh
Mulai Berakhir
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Monash University, Australia Development of 2012 2017 Peningkatan kapasitas
profesional staff, SDM
exchange of academic
2 The Islamic Development to provide the medical 2012 2014 Pembangunan rumah
Bank services, provide health sakit prince nayef untuk
services, etc melayani seluruh civitas
akademik dan
masyarakat umum
3 PT. AKOMEDI Curiculum Development
dan Teaching Staff
development
4 Mc Master University, Canada Curiculum Development 2013 2015 Peningkatan kapasitas
dan Teaching Staff SDM khususnya dalam
development bidang pengembangan
kurikulum PBL dan
Family Medicine
5 Universitätsmedizin Göttingen Teaching staff 2008 sekarang Program pengiriman
, Germany development, staf pengajar untuk studi
international workshop S2 dan S3
6 International Health Program, International Joint 2015 sekarang Peningkatan kapasitas
National Yang Ming Research, International SDM khususnya dalam
University, Taiwan workshop bidang public health,
tropical infection dan
imunologi
7 Prince of Songkla University, Studi banding 2014 2014 Studi banding
thailand penyelenggaraan institusi penyelenggaraan
institusi
8 Taipei Medical University International collaboration 2013 2013 Terselenggaranya kerja
sama internasional
9 Faculty of Medicine, Kerja sama Penelitian 2014 2015 Terselenggaranya kerja
University Malaya sama dalam bidang
penelitian
10 Berlin University, Germany Program pengiriman staf 2011 2013 Peningkatan kompetensi
pengajar untuk studi S2 dan kualifikasi staf
dan S3 pengajar
11 Maastricht University, Program pengiriman staf 2011 2014 Peningkatan kompetensi
Belanda pengajar untuk studi S2 dan kualifikasi staf

170
dan S3 pengajar
12 University of Newcastle Upon Program pengiriman staf 2010 2012 Peningkatan kompetensi
Tyne Inggris pengajar untuk studi S2 dan kualifikasi staf
dan S3 pengajar
13 University of Sydney Program pengiriman staf 2015 sekarang Peningkatan kompetensi
pengajar untuk studi S2 dan kualifikasi staf
dan S3 pengajar
14 The University of Western Program pengiriman staf 2014 sekarang Peningkatan kompetensi
Australia pengajar untuk studi S2 dan kualifikasi staf
dan S3 pengajar
15 Prince of Songkla University, Program pengiriman staf 2012 2014 Peningkatan kompetensi
thailand pengajar untuk studi S2 dan kualifikasi staf
dan S3 pengajar
16 Oberlin Shansi Visiting scholar 2011 2011 Peningkatan kompetensi
dan kualifikasi staf
pengajar
17 University of Michigan Program pengiriman staf 2014 Sekarang Peningkatan kompetensi
pengajar untuk studi S2 dan kualifikasi staf
dan S3 pengajar
18 University of Sheffield, Program pengiriman staf 2007 2009 Peningkatan kompetensi
England pengajar untuk studi S2 dan kualifikasi staf
dan S3 pengajar
19 Oberlin Shansi Visiting scholar 2012 2012 Peningkatan kompetensi
dan kualifikasi staf
pengajar
20 Victoria University, Australia Peningkatan kapasitas 2003 2005 Peningkatan kompetensi
tenaga pengajar dan kualifikasi staf
pengajar
21 Univeristy Sains Malaysia Program pengiriman staf 2004 2010 Peningkatan kompetensi
pengajar untuk studi S2 dan kualifikasi staf
dan S3 pengajar
22 IGHEP (Indonesian German International health 2008 Sekarang Peningkatan kapasitas
Health Education Partnership)- collaboration SDM khususnya dalam
DAAD bidang moleclar
biology, infectious
diseases, tropical
infections dan
immunology

G.11 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerja sama.

Pelaksanaan kerja sama dan kemitraan dengan berbagai lembaga tersebut di atas
diawali dengan proses penjajakan, dengan beberapa kegatan di antaranya adalah studi
banding, promosi dan kegiatan lainnya yang dilakukan oleh pihak program studi
maupun oleh lembaga terkait. Selanjutnya diteruskan dengan pembuatan akta
kesepahaman atau perjanjian kerja sama antar kedua belah pihak. Dalam
pelaksanaannya, juga diadakan monev dengan mekanisme dan tahapan yang disepakati
oleh kedua belah pihak.
Secara internal, monev dilakukan dibawah koordinasi Pimpinan Program Studi
dan Pembantu Dekan Bidang Kerja sama, yang meninjau manfaat, dan kendala selama
171
kerja sama dilakukan. Hasil monev menjadi pertimbangan dalam memperpanjang
perjanjian kerja sama. Hasil monev juga dilaporkan pada rapat kerja tahunan, sehingga
menjadi masukan dalam menyusun strategi kerja sama di tahun berikutnya.
Dari 49 kerja sama selama tiga tahun ini (2011-2014), sekitar lima puluh
persennya merupakan hasil perpanjangan kerja sama pada tahun 2006-2010. Jumlah
kerja sama yang cukup baik pada tiga tahun terakhir ini menunjukkan bahwa tingkat
kepercayaan yang tinggi dari berbagai lembaga tersebut, jumlah lembaga luar negeri
yang bekerja sama dengan PSPPD FK Unsyiah juga cukup baik, meningkat dari hanya
6 lembaga pada tahun 2010, menjadi 22 lembaga pada tahun 2014.
Pelaksanaan kerja sama di PSPPD FK Unsyiah juga merupakan aspek yang
diaudit dalam Audit Internal Mutu Akademik (AIMA) di Universitas Syiah Kuala yang
dilaksanakan secara berkala setiap tahun. Hasil audit ini juga menjadi masukan bagi
pimpinan program studi dan menjadi dasar dalam menentukan keberlanjutan kerja sama
dengan lembaga-lembaga tersebut.

G.12 Hasil kerja sama yang saling menguntungkan.

Pelaksanaan kerja sama dengan lembaga nasional dan internasional pada


umumnya telah memberi dampak yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Bagi
PSPPD FK Unsyiah, kerja sama ini menguntungkan mahasiswa, dosen dan staf, serta
instansi. Bagi mahasiswa dengan adanya kerja sama ini meningkatkan keterlibatan
dalam penelitian dan mendapatkan pengetahuan yang lebih luas, dari kegiatan
pengajaran oleh lembaga lain dalam bentuk kuliah dosen maupun staf dalam
pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. Selain itu, juga meningkatkan skill, informasi,
juga minat penelitian dan pengabdian masyarakat para dosen.
Bagi instansi, kegiatan kerja sama ini meningkatkan jaringan kerja sama,
informasi, revenue generating, manfaat dan hasil kerja sama dapat dirasakan dan
dinikmati langsung oleh pihak mitra (masyarakat dan institusi), terciptanya
keberlangsungan kerja sama dalam jangka panjang untuk dilaksanakan. Rincian manfaat
kerja sama telah diuraikan pada tabel G.4 dan G.5.

G.13 Kepuasan pihak-pihak yang bekerja sama.

172
Kepuasan pihak-pihak yang bekerja sama dapat diukur dari komitmen mitra
kerja sama untuk melaksananakan kegiatan hingga waktu kesepakatan berakhir (tidak
memutus perjanjian di tengah proses). Sejauh ini, belum ada mitra kerja sama yang
memutuskan perjanjian kerja sama secara sepihak. Selain itu, kepuasan mitra juga dapat
diukur dari keputusan mitra untuk melanjutkan kerja sama untuk tahun-tahun
berikutnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lima puluh persen lembaga yang
menjalin kerjasama tahun 2006-2010 telah meneruskan kerja sama dengan PSPPD FK
Unsyiah. Sisanya, tidak dapat dilanjutkan karena bentuk kerja sama yang terbatas
waktu. Sebagai contoh, dalam pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana,
dengan selesainya pembangunan sarana dan prasarana maka kerja sama juga berakhir.
Selain itu, bentuk kerja sama yang tidak dilanjutkan adalah kerja sama dengan beberapa
akademi kesehatan (akbid, akper), di mana posisi PSPPD FK Unsyiah adalah sebagai
penyedia staf, dan sarana perkuliahan dan praktikum. Ketika mitra telah mandiri, maka
kerja sama ini juga dihentikan.

Tabel G.7. Rangkuman SWOT Analisis Komponen Penelitian, Pengabdian kepada


Masyarakat dan Kerja Sama.

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman


1. Tersedianya 1. Terbatasnya 1. Kesempatan 1. Persaingan
jurnal ilmiah waktu yang mendapatkan dana untuk
untuk publikasi dimiliki oleh penelitian dan mendapatkan
ilmiah dosen dan sebagian dosen, pengabdian dari dana penelitian
mahasiswa. terutama pada DIKTI dan dan pengabdian
2. Adanya kegiatan tahap profesi, lembaga lain yang yang semakin
seminar ilmiah untuk melakukan cukup tinggi. ketat.
nasional dan penelitian dan 2. Banyaknya 2. Tuntutan
internasional pengabdian tawaran kerja masyarakat
yang secara rutin kepada sama di bidang yang tinggi
dilakukan. masyarakat. penelitian dan terhadap hasil
3. Alokasi dana 2. Aplikasi hasil pengabdian penelitian dan
penelitian yang penelitian kepada masyarakat dari pengabdian
lebih besar masyarakat luas, instansi dalam dan masyarakat oleh
dibandingkan belum optimal. luar negeri. sivitas
tahun-tahun 3. Hasil penelitian akademika.
sebelumnya. dosen yg 3. Plagiarisme
4. Tersedianya dipatenkan menjadi salah
SDM (dosen) maupun dalam satu tantangan
dengan proses dalam era
kualifikasi dipatenkan masih keterbukaan
173
pendidikan S2 sangat minim. informasi saat
dan S3 dengan 4. Pemanfaatan ini.
minat dan dana penelitian
pengalaman dan PkM masih
penelitian yang terfokus berasal
memadai. dari institusi
5. Kemampuan dalam negeri.
dosen dalam
melaksanakan
pengabdian pada
masyarakat
cukup tinggi.
6. Kegiatan
penelitian dan
pengabdian
masyarakat
terprogaram,
terstruktur dan
terkoordinasi
oleh LPkM dan
Lemlit.
7. Publikasi hasil
penelitian dan
pengabdian
kepada
masyrakat oleh
dosen cukup
memadai

174
II. ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI SECARA KESELURUHAN

1. ANALISIS SWOT ANTARKOMPONEN


Analisis SWOT antarkomponen dalam evaluasi diri disusun berdasarkan hasil
deskripsi SWOT komponen setiap standar sehingga dapat dilakukan analisis faktor
strength (S), weakness (W), opportunity (O) dan threat (T) terkait dengan seluruh faktor
internal dan eksternal. Dari analisis SWOT ini selanjutnya dirumuskan strategi atau
strategi-strategi yang direkomendasikan untuk menangani kelemahan dan ancaman,
termasuk pemecahan masalah, perbaikan, dan pengembangan program secara
berkelanjutan. Uraian berikut memperlihatkan rumusan yang dibuat berdasarkan
Strategi S-O, Strategi S-T, Strategi W-O dan Strategi W-T.

Strategi S-O
1. Memperkuat struktur organisasi PSPPD FK Unsyiah, dengan mengoptimalkan
peran dan fungsi beberapa unit kerja sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran.
2. Meningkatkan nilai akreditasi menjadi nilai A.
3. Melengkapi sarana dan prasarana akademik, penelitian dan kerjasama.
4. Memperkuat sistem monitoring internal melalui restrukturisasi tugas dan
wewenang QA di tingkat prodi sebagai TPMA, dan SJMF di tingkat fakultas.
5. Optimalisasi pemberdayaan SDM dan unit kerja untuk meningkatkan PNBP
melalui aktifitas kerjasama akademik, penelitian dan pengabdian masyarakat.
6. Meningkatkan kemampuan softskills bagi calon lulusan.
7. Memperbanyak program keterlibatan/penyertaan mahasiswa dalam ajang
akademik, seni dan olahraga tingkat nasional dan internasional.
8. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendukung kegiatan penelitian dosen
untuk memperkuat program penelitian hibah, penelitian kerjasama, Haki dan
Paten.
9. Menjaga dan meningkatkan jumlah dan kualitas kerjasama akademik dan
penelitian antar universitas dan instansi baik nasional maupun internasional.
10. Memaksimalkan fungsi alumni dalam percepatan pemenuhan sarana, prasarana
dan pemanfaatan lulusan

175
Strategi S-T
1. Meningkatkan mutu layanan akademik dan layanan mahasiswa.
2. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar secara terus menerus.
3. Mengimplementasikan hasil-hasil penelitian dan pengabdian masyarakat dalam
proses belajar mengajar.
4. Meningkatkankualitas hubungan kerjasama dengan pihak-pihak luar baik dengan
pemerintah dan non pemerintah
2. Melakukan penyesuaian kurikulum sesuai tuntutan pendidikan kedokteran terkini
3. Melakukan pembinaan dan pelatihan penulisan karya ilmiah dan publikasi karya
ilmiah di tingkat nasional maupun internasional.
4. Memperkuat sistem pertangungjawaban pendanaan untuk meningkatkan nilai
transparan, akuntabel dan kewajaran dalam pengelolaan pendanaan rutin

Strategi W-O
1. Meningkatkan pelatihan IPTEK bagi sumberdaya manusia pada unit-unit terkait.
2. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komputer untuk mendukung
evaluasi kegiatan akademik
3. Meningkatkan kemampuan daya saing dosen dalam memperoleh dana yang berasal
dari hibah dan kerjasama penelitian, serta untuk mendukung publikasi, HaKI dan
paten
4. Meningkatkan peluang dosen dan tenaga kependidikan untuk mendapatkan
beasiswa pendidikan dan pelatihan.

Strategi W-T
1. Meningkatkan sikap dan kinerja profesional dosen dan tenaga kependidikan menuju
tata kelola yang lebih transparan dan akuntabel, dan menghadapi perubahan global
yang dinamis.
2. Meningkatkan kualitas mahasiswa melalui proses pembelajaran dan pengembangan
kreativitas kemahasiswaan yang lebih baik untuk mempersiapkan lulusan
menghadapi tuntutan dunia kerja
3. Memperkuat pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi yang sudah dijalankan.

176
4. Mengoptimalkan pendanaan internal dan eksternal dengan pengelolaan yang efisien
untuk menghadapi perkembangan perekonomian yang sangat dinamis.

Hasil SWOT antar komponen selanjutnya dianalisis dan dirumuskan dalam


bentuk matriks strategi pengembangan menurut komponen masukan, proses, dan
keluaran yang dirangkumkan sebagai berikut:
1. Komponen Masukan (Aspek Mahasiswa, Sumber Daya Manusia, Kurikulum,
Pembiayaan, Sarana, dan Prasarana)

INTERNAL
KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
EKSTERNAL

1. Percepatan tercapainya visi, misi, tujuan dan sasaran


PELUANG (O) 2. Pengembangan dan peningkatan mutu sarana dan prasarana
mendukung kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler
3. Pengembangan aspek kemahasiswaan
4. Penerapan dan pemantauan kurikulum secara konsisten dan
berkesinambungan
5. Meningkatkan jumlah dosen S3 dan guru besar bagi dosen,
ANCAMAN (T) peningkatan jumlah laboran dan teknisi, serta program
penguatan keahlian bagi laboran, teknisi, staf administrasi dan
keuangan yang telah ada
6. Pengembangan sumber pendapatan dana melalui aktifitas
kerjasama akademik, penelitian, dan alumni

177
2. Komponen Proses (Sistem Pengelolaan, Kurikulum, Proses Pembelajaran,
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat)

INTERNAL
KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
EKSTERNAL

1. Pengembangan metode sosialisasi tatakelola Program Studi


secara berkelanjutan kepada seluruh sivitas akademika
PELUANG (O) 2. Penguatan implementasi sistem monitoring dan evaluasi
pembelajaran melalui Unit QA
3. Penguatan implementasi sistem monitoring dan evaluasi
program pada tiap unit kerja
4. Pengembangan proses pembelajaran berbasis kompetensi dan
Teknologi Informasi
5. Peningkatan implementasi program kerjasama
nasional/internasional
ANCAMAN (T) 6. Pengembangan suasana akademik
7. Peningkatan kesadaran dan budaya kerja sesuai standar
penjaminan mutu
8. Pengembangan penelitian dan pengabdian masyarakat melalui
pola mandiri dan kerjasama secara terprogram, serta
terintegrasi dengan universitas
9. Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan komputer
untuk mendukung sistem administrasi, pelayanan akademik,
dan proses pembelajaran menuju cyber campus

3. Komponen Keluaran (Lulusan dan Publikasi)

INTERNAL
KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
EKSTERNAL

1. Pengembangan kualitas dan kompetensi lulusan dengan cara


peningkatan persentase kelulusan UKDI CBT dan OSCE
PELUANG (O) Nasional, serta kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja dan stakeholder
2. Peningkataan jumlah penerima hibah penelitian dan
kerjasama penelitian baik skala nasional maupun
ANCAMAN (T) internasional
3. Peningkatan jumlah penerima HaKI dan paten
4. Peningkatan publikasi ilmiah nasional maupun internasional

178
2. STRATEGI DAN PENGEMBANGAN
Strategi pengembangan yang dihasilkan dalam bentuk matriks seperti yang telah
diuraikan sebelumnya, perlu dievaluasi untuk ditentukan skala prioritasnya. Agar
memudahkan analisis permasalahan yang menjadi prioritas, maka dilakukan analisis
dengan matriks urgency, serioussness, dan growth yang juga dikenal dengan Matriks
USG (Asmoko, 2013). Pada penggunaan Matriks USG ini, suatu masalah ditetapkan
prioritasnya dengan menetapkan skor/penilaian untuk masing-masing komponen
urgency, serioussness, dan growth.
1. Urgency (U), berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah untuk
diselesaikan maka semakin tinggi urgensi masalah tersebut.
2. Seriousness (S), berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut
terhadap organisasi. Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi
program studi seperti dampaknya terhadap produktivitas, keselamatan jiwa
manusia, sumber daya atau sumber dana. Semakin tinggi dampak masalah
tersebut terhadap organisasi maka semakin serius masalah tersebut.
3. Growth (G), berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat
berkembang masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya.
Suatu masalah yang cepat berkembang tentunya makin prioritas untuk diatasi
permasalahan tersebut.
Penilaian untuk masing-masing unsur USG dalam bentuk skor dengan skala 1-5.
Semakin tinggi tingkat urgensi, serius, atau pertumbuhan masalah tersebut, maka
semakin tinggi skor untuk masing-masing unsur tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk
mengurangi tingkat subyektivitas dalam menentukan masalah prioritas. Strategi
pengembangan dianalisis dan dievaluasi dengan melihat unsur USG seperti tertera pada
tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1 Analisis strategi penngembangan berdasarkan matriks USG
No. Skor Total Urutan
Strategi pengembangan
U S G skor prioritas
1 Percepatan tercapainya visi, misi, tujuan 5 5 5 15 I
dan sasaran
2 Pengembangan dan peningkatan mutu 4 3 3 10 VI
sarana dan prasarana mendukung

179
kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler
3 Pengembangan aspek kemahasiswaan 3 3 3 9 VII
4 Penerapan dan pemantauan kurikulum
secara konsisten dan berkesinambungan 5 4 4 13 III

5 Meningkatkan jumlah dosen S3 dan guru


besar bagi dosen, peningkatan jumlah
laboran dan teknisi, serta program
penguatan keahlian bagi laboran, teknisi, 5 5 5 15 I
staf administrasi dan keuangan yang
telah ada

6 Pengembangan sumber pendapatan dana


melalui aktifitas kerjasama akademik, 5 3 3 11 V
penelitian, dan alumni

7 Pengembangan metode sosialisasi


tatakelola Program Studi secara
berkelanjutan kepada seluruh sivitas 3 3 3 9 VII
akademika

8 Penguatan implementasi sistem


monitoring dan evaluasi pembelajaran 5 4 3 12 IV
melalui Unit QA

9 Penguatan implementasi sistem


monitoring dan evaluasi program pada 5 3 3 11 V
tiap unit kerja

10 Pengembangan proses pembelajaran


berbasis kompetensi dan Teknologi 5 4 4 13 III
Informasi

11 Peningkatan implementasi program


kerjasama nasional/internasional 5 4 4 13 III

12 Pengembangan suasana akademik 5 3 4 12 IV

13 Peningkatan kesadaran dan budaya kerja 4 4 4 12 IV


sesuai standar penjaminan mutu
14 Pengembangan penelitian dan
pengabdian masyarakat melalui pola
mandiri dan kerjasama secara 5 3 4 12 IV
terprogram, serta terintegrasi dengan
universitas

180
15 Peningkatan pemanfaatan teknologi
informasi dan komputer untuk
mendukung sistem administrasi, 5 5 4 14 II
pelayanan akademik, dan proses
pembelajaran menuju cyber campus

16 Pengembangan kualitas dan kompetensi


lulusan dengan cara peningkatan
persentase kelulusan UKDI CBT dan
OSCE Nasional, serta kompetensi yang 5 4 5 14 II
sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan
stakeholder

17 Peningkataan jumlah penerima hibah


penelitian dan kerjasama penelitian baik 5 3 5 13 III
skala nasional maupun internasional

18 Peningkatan jumlah penerima HaKI dan


paten 5 3 4 12 IV

19 Peningkatan publikasi ilmiah nasional


maupun internasional 4 3 3 10 VI

Berdasarkan analisis USG tersebut, strategi dan pengembangan yang dapat


dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Percepatan tercapainya visi, misi, tujuan, dan sasaran
2. Meningkatkan jumlah dosen S3 dan guru besar bagi dosen, peningkatan jumlah
laboran dan teknisi, serta program penguatan keahlian bagi laboran, teknisi, staf
administrasi dan keuangan yang telah ada
3. Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan komputer untuk mendukung
sistem administrasi, pelayanan akademik, dan proses pembelajaran menuju cyber
campus
4. Pengembangan kualitas dan kompetensi lulusan dengan cara peningkatan
persentase kelulusan UKDI CBT dan OSCE Nasional, serta kompetensi yang sesuai
dengan kebutuhan pasar kerja dan stakeholder
5. Penerapan dan pemantauan kurikulum secara konsisten dan berkesinambungan
6. Pengembangan proses pembelajaran berbasis kompetensi dan Teknologi Informasi
7. Peningkatan implementasi program kerjasama nasional/internasional

181
8. Peningkatan jumlah penerima hibah penelitian dan kerjasama penelitian baik skala
nasional maupun internasional
9. Pengembangan penelitian dan pengabdian masyarakat melalui pola mandiri dan
kerjasama secara terprogram, serta terintegrasi dengan universitas
10. Peningkatan jumlah penerima HaKI dan paten
11. Penguatan implementasi sistem monitoring dan evaluasi pembelajaran melalui Unit
QA
12. Pengembangan suasana akademik
13. Peningkatan kesadaran dan budaya kerja sesuai standar penjaminan mutu
14. Pengembangan sumber pendapatan dana melalui aktifitas kerjasama akademik,
penelitian, dan alumni
15. Penguatan implementasi sistem monitoring dan evaluasi program pada tiap unit
kerja
16. Peningkatan publikasi ilmiah nasional maupun internasional
17. Pengembangan dan peningkatan mutu sarana dan prasarana yang mendukung
kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler
18. Pengembangan aspek kemahasiswaan
19. Pengembangan metode sosialisasi tatakelola Program studi secara berkelanjutan
kepada seluruh sivitas akademika

182
REFERENSI

1. Rencana Strategis Fakultas Kedokteran Unsyiah 2007-2025 & Program dan


Rencana Pembangunan Jangka Panjang

2. Rencana Strategis Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran


Unsyiah 2007-2025 & Program dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

3. Universitas Syiah Kuala, 2007, Rencana Strategis Universitas Syiah Kuala 2007 –
2012 dan Master Plan Universitas Syiah Kuala 2007 – 2026, Darussalam, Banda
Aceh.

4. Universitas Syiah Kuala, 2012, Rencana Strategis Universitas Syiah Kuala 2012 –
2017, Darussalam, Banda Aceh.

5. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0200


tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Syiah Kuala.

6. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 201/O/2002


tentang Statuta Universitas Syiah Kuala.

183

Anda mungkin juga menyukai