UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS KEDOKTERAN
JAKARTA
TAHUN 2022
IDENTITAS PENGUSUL
Penanggung Jawab
Pengisi Dokumen :
Media Kontak :
Program Studi
Nomor SK Pembukaan PS*) : 61/SK/MKKI/2003
Tanggal SK Pembukaan PS : 30 April 2003
Pejabat Penandatangan
SK Pembukaan PS : Dr. Merdias Almatsier, Sp. S (K), FAMM
Peringkat Akreditasi Terakhir :A
Nomor SK Akreditasi : 0692/LAM-PTKes/Akr/Spe/XI/2017
Tanggal SK Akreditasi : 25 November 2017
Nama : ......................................................................
NIDN/NIDK/NUP : ......................................................................
Jabatan : ......................................................................
Tanggal Pengisian : ••-••-••••
Tanda Tangan :
Nama : ......................................................................
NIDN/NIDK/NUP : ......................................................................
Jabatan : ......................................................................
Tanggal Pengisian : ••-••-••••
Tanda Tangan :
Nama : ......................................................................
NIDN/NIDK/NUP : ......................................................................
Jabatan : ......................................................................
Tanggal Pengisian : ••-••-••••
Tanda Tangan :
Nama : ......................................................................
NIDN/NIDK/NUP : ......................................................................
Jabatan : ......................................................................
Tanggal Pengisian : ••-••-••••
Tanda Tangan :
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii
Rangkuman Eksekutif..........................................................................
II. Analisis SWOT program studi bedah toraks kardiak vaskular. . .26
Laporan Evaluasi Diri ini disusun sebagai bagian dari portofolio Akreditasi Program
Studi Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular (BTKV). Penyusunan Laporan Evaluasi diri ini
dilakukan sesuai konsep yang melandasi layanan akademik, profesi, dan manajemen program
studi.
Dalam laporan evaluasi diri ini, akan diuraikan mengenai sejarah dari program studi
BTKV, pembahasan dari setiap standard akreditasi dimulai dari visi, misi, tujuan, dan sasaran
strategis pencapaian, tata pamong, peserta didik dan lulusan, sumber daya manusia, sarana dan
prasarana, pendidikan, penelitian, pelayanan dan pengabdian masyarakat. Analisis secara
komprehensif dilakukan kepada setiap komponen melalui analisis Strength, Weakness,
Opportunity, dan Weakness (SWOT) yang kemudian menjadi landasan untuk memformulasikan
langkah strategi pengembangan dan perbaikan.
Dengan selesainya penyusunan Laporan Evaluasi Diri ini diharapkan Program Studi
BTKV dapat memenuhi standar kualifikasi akreditasi. Kami berharap sumbang saran dan kritik
dari semua pihak demi perbaikan dan perkembangan Program Studi Bedah Toraks Kardiak dan
Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
I. PENDAHULUAN
Laporan hasil evaluasi diri adalah deskripsi, analisis, dan refleksi mengenai keadaan,
kinerja, dan perangkat pendidikan suatu program studi, sebagai hasil kajian dan asesmen
yang mendalam dan bersifat internal. Laporan disusun secara komprehensif, lengkap,
sistematis, dan mudah dipahami, sehingga siapa pun yang membaca, mengkaji dan
memanfaatkan laporan itu dapat memahami seperti apa yang dimaksudkan oleh
program studi dalam bentuk profil yang komprehensif, perencanaan dan perbaikan program
studi secara sinambung, penjaminan mutu internal program studi, dan untuk
Memperhatikan penggunaan laporan evaluasi diri seperti itu, maka isi laporan hasil evaluasi
diri mungkin lebih luas dan lebih lengkap dibandingkan dengan informasi yang dikemas
dalam dokumen kinerja dan atau portfolio akreditasi. Untuk kelengkapan rujukan bagi
dokumen kinerja atau portfolio yang disampaikan kepada LAM-PTKes, maka laporan hasil
evaluasi diri itu disiapkan oleh program studi pada saat asesmen lapangan atau kunjungan
pakar sejawat di tempat program studi/perguruan tinggi, yang digunakan sebagai bahan
rujukan utama dalam mengkaji keadaan, kinerja dan perangkat pendidikan program studi
yang bersangkutan.
A. Rangkuman Eksekutif
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) adalah salah satu Fakultas yang
dimiliki oleh Universitas Indonesia (UI). Saat ini FKUI memiliki 46 Program Studi dari
berbagai jenjang akademik yang terdiri dari 1 Program Studi Sarjana dan 1 Program Profesi
Dokter, 4 Program Studi Magister, 3 Program Doktor, 31 Program Studi Spesialis, dan 6
Program Studi Subspesialis.
Visi FKUI “Menjadi pusat ilmu pengetahuan, teknologi kedokteran, dan budaya yang
unggul dan berdaya saing, melalui upaya mencerdaskan kehidupan bangsa untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga berkontribusi bagi pembangunan
Indonesia dan dunia”. Misi FKUI adalah (1) Menyediakan akses yang luas dan adil serta
pendidikan dan pengajaran yang berkualitas; (2) Menyelenggarakan kegiatan Tridarma
(pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) yang bermutu dan relevan
dengan tantangan nasional serta global; (3) Menciptakan lulusan yang berintelektualitas
tinggi, berbudi pekerti luhur, dan mampu bersaing secara global; (4) Menciptakan iklim
akademik yang mampu mendukung perwujudan visi UI; (5) Menyelenggarakan sistem
kesehatan akademik (Academic Health System, AHS) untuk pembangunan kesehatan
wilayah.
Perkembangan pelaksanaan kegiatan tri darma diuraikan menurut komponen evaluasi diri
panduan LAMPT-Kes dapat dijelaskan sebagai berikut: Pertama, Pendidikan Kedokteran di
Indonesia sudah berlangsung sejak 2 Januari 1848. Sejak saat itu sudah terjadi beberapa
perubahan sesuai dengan perkembangan jaman sampai memasuki jaman kemerdekaan, dan
lahirlah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tanggal 2 Februari 1950. Kedua,
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran merujuk atau merupakan lanjutan visi, misi, tujuan dan
sasaran universita, juga sesuai dengan Renstra FKUI; Ketiga, Tata Pamong, Kepemimpinan,
sistem pengelolaaan dan penjaminan mutu mengacu pada struktur organisasi dan tupoksi
dalam Peraturan Internal FKUI; Keempat, Mahasiswa dan lulusan: sampai saat ini
mahasiswa FKUI aktif pada kegiatan akademik pendidikan dan pembelajaran, mahasiswa
juga diberikan kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan non akademik untuk meningkatkan
prestasi, bakat dan minatnya. Kegiatan-kegiatan seperti mengikuti seminar
ilmiah,simposium, lomba-lomba ilmiah nasional internasional, riset, pelayanan kepada
masyarakat akan menjadikan mahasiswa memiliki pengalaman yang lebih. Peran alumni
juga tidak kalah penting bagi FKUI. Alumni dapat berperan dalam memberikan masukan dan
program nyata bagi kemajuan Perguruan Tinggi; Alumni memiliki potensi dan kompetensi
dalam membangun opini publik demi “nama baik” (citra) FKUI; Alumni sebagai relasi
penting dalam memperluas jaringan Fakultas/Mahasiswa dengan institusi di luar FKUI;
Alumni juga dapat menjadi sumber informasi dunia kerja dan usaha bagi lulusan baru FKUI,
di samping menjadi inspirasi bagi Mahasiswa yang saat ini masih aktif dalam studi. Kelima,
Sumber Daya Manusia, Staf FKUI terdiri dari staf pendidik dan staf kependidikan.
Pemenuhan kebutuhan staf pendidik di FKUI dapat dipenuhi melalui Pegawai Negeri Sipil
(PNS) baik yang berasal dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi dan Kementerian
Kesehatan RI, Pegawai Tetap UI dan Pegawai Kontrak Waktu Tertentu (PKWT). Keenam,
Keuangan, Sarana dan Prasarana yaitu Penerapan sistem integrasi keuangan di FKUI telah
mengikuti sistem yang diterapkan dari UI, mulai dari Sistem Informasi Kas (SIMKAS)
sampai dengan sistem yang dipakai saat ini, yaitu Enterprise Resource Planning (ERP) yang
sudah efektif dijalankan per 1 Maret 2019. Sarana dan Prasarana FKUI terdiri dari Gedung di
Jalan Salemba Raya di Jalan Pegangsaan Timur. Gedung-gedung tersebut sudah ditetapkan
pemerintah menjadi Bangunan Cagar Budaya. Fasilitas akademik seperti ruang kelas yang
cukup besar dengan kelengkapan audio visual yang baik, ruang diskusi kelompok juga
tersedia dalam jumlah yang memadai, laboratorium biomedik, laboratorium keterampilan
klinik (skills lab), dan komputer menjadi fasilitas yang tersedia di FKUI. Beberapa
pendukung kegiatan di FKUI mencakup pusat layanan kesehatan, baik layanan kesehatan
primer maupun layanan spesialistik, dan fasilitas pendidikan dan pengajaran untuk Program
Studi Pendidikan Dokter, yaitu Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia (RIK-UI)
yang terletak di lahan kampus UI Depok. Ketujuh, Sistem Penjaminan Mutu Akademik di
FKUI dilaksanakan dalam kerangka perbaikan dan peningkatan mutu secara
berkesinambungan (continuous quality improvement) yang telah disepakati dan ditetapkan
oleh Rektor. Kebijakan SPMA dilakukan mengikuti siklus Penetapan (P), Penetapan (P),
Evaluasi (E), Pengendalian (P) dan Peningkatan (P) atau disingkat PEPP. Kedelapan,
Penelitian Mahasiswa/ Dosen/ Program Studi di FKUI mengimplementasikan program-
program penelitian dengan pelaksanaan kegiatan riset mandiri dan kolaboratif. Kolaborasi
riset menerapkan konsep ABG: academic, business, dan government. Dengan begitu, PS-PS
di FKUI melibatkan berbagai stakeholders, yang meliputi seluruh sivitas akademika FKUI,
unit-unit khusus penelitian di FKUI, Academic Health System (AHS) UI, unit-unit riset yang
ada di lingkungan UI, unit-unit pemerintahan, dan mitra industri. Unit-unit khusus penelitian
di FKUI meliputi Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI), Komite
Etik FKUI-RSCM, Lab Terpadu, Pusat Riset Virologi dan Kanker Patobiologi (PRVKP),
Laboratorium Mikrobiologi Klinis (LMK), dan lainnya. AHS UI meliputi rumah sakit-rumah
sakit (RS) jejaring di DKI Jakarta dan RS Universitas Indonesia (RSUI). Unit-unit riset di
luar FKUI yang aktif terlibat meliputi Research Center on Biomedical Engineering (RCBE)
FTUI, Laboratorium Oral Biologi FKG UI, Data Science Center FMIPA UI, Pusat Artificial
Intelligence Fasilkom UI, dan lainnya. Unit-unit pemerintahan yang kerap dilibatkan dalam
penelitian meliputi Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenkes, Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta,
Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Direktorat Jenderal Farmalkes dan Fasyankes Kemenkes, dan
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemkumham. Mitra industri biasanya
terlibat dalam proses hilirisasi produk-produk kesehatan, seperti produk farmasi dan alat
kesehatan. Mitra industri yang terlibat bisa berbentuk badan usaha milik negara (BUMN) dan
swasta. Dalam kolaborasi penelitian, tidak sedikit juga program-program penelitian yang
melibatkan stakeholders seperti yang disebutkan di atas, seperti universitas-universitas lain di
dalam dan luar negeri. Kolaborasi ini ditujukan untuk memperkaya khazanah keilmuan dan
meningkatkan sumber daya penelitian. Kesembilan, Pengabdian kepada Masyarakat (PkM),
oleh civitas akademika FKUI berjalan dengan baik. Pendanaan PkM bersumber dari hibah
maupun dari program studi, departemen atau pribadi. Berbagai upaya terus di lakukan untuk
memastikan kesesuaian kegiatan PkM dengan fokus program PkM dan juga SDGs seperti
yang di sampaikan dalam road map Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
UI 2020 – 2024. Upaya peningkatan jumlah kegiatan, jumlah hibah kegiatan PkM yang
mendapatkan pendanaan, jumlah luaran serta pendataan kegiatan PkM civitas akademika
FKUI terus dilakukan agar dapat terlihat manfaat dari kegiatan PkM baik untuk masyarakat,
mitra, program studi, Fakultas dan Universitas.
Visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis yang diterapkan oleh UI dan FKUI ditelaah
dan diterapkan ke tingkat program studi. Visi Program Studi Spesialis Ilmu Bedah Toraks,
Kardiak, dan Vaskular adalah Menjadi Program Studi Spesialis Bedah Toraks, Kardiak dan
Vaskular yang Menjadi Program Studi Spesialis Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular yang
berbudaya unggul dan berdaya saing sehingga berkontribusi bagi pembangunan Indonesia
dan dunia pada Tahun 2026
Misi Prodi BTKV adalah 1) Menyelenggarakan pendidikan dokter spesialis Bedah
Toraks, Kardiak dan Vaskular FKUI dengan standar pendidikan yang ditetapkan oleh
Kolegium Ilmu Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular Indonesia yang luas dan adil serta
pendidikan dan pengajaran yang berkualitas. 2) Menyelenggarakan kegiatan Tridarma yang
berbasis pelayanan Ilmu Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular FKUI untuk pemeliharaan dan
pengembangan kompetensi para staf dosen dan peserta didik dalam proses belajar mengajar
dan keterampilan bedah yang bermutu dan relevan dengan tantangan nasional serta global. 3)
Menciptakan lulusan spesialis bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular yang berintelektualitas
tinggi, berbudi pekerti luhur, dan mampu bersaing secara global. 4) Menciptakan iklim
akademik Ilmu Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular FKUI yang kondusif untuk proses
belajar mengajar, peningkatan keterampilan bedah dan penelitian serta mendukung
pengembangan sikap peserta didik untuk belajar mandiri yang mampu mendukung
perwujudan visi UI. 5) Menyelenggarakan sistem kesehatan akademik (Academic Health
System, AHS) yang terintegrasi antara FKUI, RSUPN Cipto Mangunkusumo, RS Pusat
Jantung Nasional Harapan Kita, RSUP Persahabatan, RSPAD Gatot Soebroto dan RSUD
Koja. 6) Menjadi sentra penelitian Ilmu Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular Indonesia
terutama pada bidang sel punca, transplantasi jantung dan paru.
Tata pamong, tata Kelola dan kerja sama. Sistem tata pamong berjalan secara
efektif melalui mekanisme yang disepakati bersama, serta dapat memelihara dan
mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran dalam program studi. Sistem tata
Kelola program pendidikan meliputi proses perencanaan, bidang pendidikan, bidang
penelitian, pengembangan staf, pengawasan, dan penganggaran.
Mahasiswa. Metode rekrutmen calon peserta didik PS Ilmu Bedah FKUI memperhatikan
aspek kognitif, aspek psikomotor, dan aspek afektif. Peningkatan minat terlihat dari
bertambahnya jumlah calon peserta didik dalam lima tahun terakhir. Pendaftar
bertambah dari yang tadinya berjumlah 10 orang pada tahun 2017, dan mencapai
30 pendaftar pada 2022. Jumlah lulusan relatif stabil setiap tahunnya. Saat ini ada 81
peserta didik aktif yang sedang menjalani pendidikan spesialis BTKV.
Sumber Daya Manusia. Program Studi Ilmu Bedah Toraks, Kardiak, dan
Vaskular memiliki 25 tenaga pengajar yang tersebar di beberapa Rumah Sakit
Pendidikan: RSUPN Cipto Mangunkusumo, RSU Persahabatan, RSJPD Harapan
Kita, dan RSPAD Gatot Subroto. Saat ini Prodi BTKV memiliki 25 pengajar yang 23
diantaranya bergelar subspesialis berdasarkan peminatan masing-masing, dan 3
bergelar Doktor. Hingga saat ini Prodi BTKV masih belum memiliki Guru Besar.
Rasio peserta didik Prodi BTKV terhadap jumlah tenaga didik adalah 3,2:1.
Keuangan, sarana, dan prasarana. Pada tahun 2018-2020, total pemasukan rata-rata
per tahun yang didapatkan oleh FKUI adalah 334 miliar rupiah. Rata – rata biaya
operasional pembelajaran 3 tahun terakhir sebesar Rp 32,958,000,000. Biaya operasional
dosen 3 tahun terakhir meningkat di tahun 2020, untuk biaya penelitian juga meningkat di
tahun 2020, sedangkan untuk pengabdian masyarakat meningkat di tahun 2019.
Pendidikan. Saat ini PS Ilmu Bedah menggunakan kurikulum 2019. Kurikulum ini
disusun sesuai dengan standar nasional yang ada, panduan Kolegium Bedah Toraks,
Kardia, dan Vaskular Indonesia. Evaluasi kurikulum ???? Ask Grace
Penelitian. Penelitian-penelitian yang diselenggarakan oleh prodi BTKV yang
dirangkum dalam roadmap mengacu pada 4 kategori bidang kajian utama, yaitu bedah
jantung dewasa, bedah jantung anak, vascular dan toraks. Dalam tiga tahun terakhir, terdapat
72 penelitian dimana lebih dari 50% merupakan penelitian bedah jantung anak dengan topik
penelitian yang mencakup cardioplegia, terapi steroid dan triiodothyronine pada operasi
penyakit jantung bawaan. Penelitian bedah jantung dewasa menempati urutan kedua dengan
45%, sedangkan penelitian di bidang toraks dan vascular hanya sebesar 3% dan 1%.
Pengabdian kepada masyarakat.
Luaran. Kurikulum pencapaian yang digunakan oleh PS Bedah Toraks, Kardiak dan
Vaskular (BTKV) menggunakan adaptasi dari Standar Pendidikan oleh Kolegium Bedah
Toraks, Kardiak dan Vaskular Indonesia yang mencakup kompetensi dasar dan kompetensi
lanjutan. Berdasarkan data selama kurun waktu tiga tahun akademik terakhir, maka
ditemukan bahwa PS BTKV FKUI telah mendapat capain pembelajaran lulusan yang
memuaskan, dimana lulusan menunjukan pencapaian yang konsisten dari tahun ke tahun
lulus 100% dalam ujian nasional dari Kolegium BTKVI, serta dilihat dari rerata IPK lulusan
tercapai 3,43 (Data 2019-2021). Selain itu, PS BTKV FKUI juga turut aktif dalam bidang
penelitian dan juga pengabdian masyarakat, baik dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa,
dibuktikan dengan banyak publikasi artikel baik tingkat nasional maupun internasional
B. Susunan Tim Penyusun dan Deskripsi Tugasnya
Laporan evaluasi diri disusun oleh suatu Tim Persiapan Akreditasi yang dibentuk dan diberi SK
oleh Pimpinan Unit Pengelola Program Studi berdasarkan Surat Tugas Dekan Nomor : ST-
1691/UN2.F1.D/SDM.07/2021 Tanggal 01 April 2021. Tim akreditasi Program Pendidikan
Dokter Spesialis Ilmu Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular FKUI terdiri dari:
No Nama NIDN Jabatan Deskripsi
1. Dr. dr. Pribadi W Ketua Program Ketua Program Studi,
Busro, Sp.BTKV, Studi Spesialis bertugas untuk memimpin,
JD (K), MARS
5. dr. M. Arza Putra, Staf Program Melakukan evaluasi dan
Subsp. JD (K), Studi penilaian serta monitoring
Visi Misi FKUI 2020 -2024 tidak terlepas dari pengembangan renstra pada periode
sebelumnya, yaitu 2015 – 2019 dengan Visi Creating Infinite Experience for All
Through Academic Health System (AHS) atau Menciptakan Pengalaman yang
Istimewa untuk Semua melalui AHS, dengan Misi :
1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna, bermutu dan terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat
2. Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan lulusan terbaik, berbasis riset
di rumah sakit bertaraf internasional
3. Melaksanakan pendidikan dan penelitian kedokteran bertaraf internasional, lintas
disiplin untuk mengatasi dan mengantisipasi masalah kesehatan pada masa
depan
4. Berperan aktif membantu pemerintah di bidang pelayanan, pendidikan dan
penelitian kesehatan
5. Menyelenggarakan tata kelola organisasi yang terintegrasi, efektif, efisien, dan
akuntabel, sehingga terwujud pertumbuhan finansial serta manajemen yang
handal
Selanjutnya pada tahun 2020-2024 terjadi perubahan visi misi FKUI, dikarenakan
mengikuti penyesuaian dan perubahan visi misi Universitas Indonesia (UI).
Berdasarkan analisis strength and weakness serta opportunities and threats
dirumuskan strategi untuk menjalankan misi dan visi UI dan FKUI. Selain itu dalam
peta strategi juga memuat indikator kinerja utama dan target untuk periode 2020-
2024.
Visi FKUI Tahun 2020-2024 adalah Menjadi pusat ilmu pengetahuan, teknologi
kedokteran, dan budaya yang unggul dan berdaya saing, melalui upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sehingga berkontribusi bagi pembangunan Indonesia dan dunia, sedangkan misi
FKUI adalah:
a. Menyediakan akses yang luas dan adil serta pendidikan dan pengajaran yang
berkualitas;
Visi dan Misi Program Studi Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular berkaitan dengan
visi dan misi FKUI. Visi Program Studi Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular adalah:
Menjadi Program Studi Spesialis Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular yang Menjadi
Program Studi Spesialis Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular yang berbudaya unggul dan
berdaya saing sehingga berkontribusi bagi pembangunan Indonesia dan dunia pada Tahun
2026
Program Studi Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular kemudian merumuskan misi
Program Studi Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular yang terdiri dari:
1. Menyelenggarakan pendidikan dokter spesialis Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular FKUI
dengan standar pendidikan yang ditetapkan oleh Kolegium Ilmu Bedah Toraks, Kardiak dan
Vaskular Indonesia yang luas dan adil serta pendidikan dan pengajaran yang berkualitas
2. Menyelenggarakan kegiatan Tridarma yang berbasis pelayanan Ilmu Bedah Toraks, Kardiak
dan Vaskular FKUI untuk pemeliharaan dan pengembangan kompetensi para staf dosen dan
peserta didik dalam proses belajar mengajar dan keterampilan bedah yang bermutu dan
relevan dengan tantangan nasional serta global
3. Menciptakan lulusan spesialis bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular yang berintelektualitas
tinggi, berbudi pekerti luhur, dan mampu bersaing secara global
4. Menciptakan iklim akademik Ilmu Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular FKUI yang kondusif
untuk proses belajar mengajar, peningkatan keterampilan bedah dan penelitian serta
mendukung pengembangan sikap peserta didik untuk belajar mandiri yang mampu
mendukung perwujudan visi UI
5. Menyelenggarakan sistem kesehatan akademik (Academic Health System, AHS) yang
terintegrasi antara FKUI, RSUPN Cipto Mangunkusumo, RS Pusat Jantung Nasional
Harapan Kita, RSUP Persahabatan, RSPAD Gatot Soebroto dan RSUD Koja.
6. Menjadi sentra penelitian Ilmu Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular Indonesia terutama pada
bidang sel punca, transplantasi jantung dan paru.
Tujuan yang ingin dicapai oleh Prodi BTKV FKUI adalah mendidik dan melatih
dokter untuk menjadi dokter spesialis Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular yang
mempunyai tanggung jawab tinggi, pengetahuan luas, mampu menentukan,
merencanakan, dan melaksanakan pendidikan dan penelitian secara mandiri, dan
mampu mengembangkan sikap pribadi sesuai dengan etik ilmu dan etik profesi.
Sasaran Strategis
Sasaran strategis sistem keuangan yang berimbang, efisien, dan mandiri didasarkan
pada prinsip tata kelola yang baik. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi FKUI
adalah alokasi pendanaan yang semakin terbatas dari pemerintah sehingga harus
lebih proaktif dalam menciptakan sumber pendanaan lain.
Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo (RSUPNCM atau RSCM) sebagai
sebuah pusat pelayanan kesehatan sekaligus rumah sakit pendidikan utama dan FKUI
terikat dalam kerangka kerjasama berbasis Academic Health Center (AHC) berupaya
mengembangkan tata kelola tanpa batas institusional untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi kerja sama antar keduanya.
Program studi Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular dengan mempertimbangkan visi
dan misi Prodi dan Fakultas merumuskan sasaran dan strategi pencapaian yang
terbagi dalam periode pencapaian.
Sasaran
Dalam 1 tahun:
1. Terciptanya cost effectiveness pendidikan.
2. Tercapainya kepuasan peserta didik, staf pengajar, alumni, pengguna
lulusan dan pegawai pada program studi Bedah Toraks, Kardiak dan
Vaskular FKUI.
3. Terwujudnya kerja sama dengan rumah sakit dan institusi afiliasi
4. Terwujudnya atmosfir akademik, budaya berkinerja dan menolong
Dalam 3 tahun:
1. Terwujudnya program studi Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia sebagai pusat pendidikan dan penelitian
berbasis bukti.
2. Terlaksananya penjaminan mutu program studi Bedah Toraks, Kardiak dan
Vaskular FKUI.
3. Tercapainya peningkatan kualitas pendidikan Bedah Toraks, Kardiak dan
Vaskular yang berbasis bukti
4. Terwujudnya sistem manajemen program studi yang handal
5. Mewujudkan staf yang memiliki kompetensi komprehensif dan kinerja yg
unggul
Dalam 5 tahun:
1. Mewujudkan sistem monitoring dan evaluasi program studi
2. Tersedianya sarana dan prasarana berbasis teknologi terkini dalam bidang
Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular.
Strategi Pencapaian
Tahun 1:
1. Perbaikan sistem manajemen keuangan
2. Menyusun unit cost operasional pendidikan
3. Melaksanakan survey kepuasan peserta didik, staf pengajar, alumni,
pengguna lulusan dan pegawai
4. Pengembangan MOU kerjasama dengan rumah sakit dan institusi
pendidikan di luar FKUI/RSCM
5. Penetapan tahapan pembuatan karya akhir
6. Penyusunan Program perencanaan riset operasional.
7. Fasilitasi kegiatan dan publikasi ilmiah
8. Mengefektifkan pencatatan kegiatan peserta didik dan staf pengajar
dalam logbook
Tahun 2-3:
1. Menyusun rencana pelatihan untuk mencapai kualifikasi pendidik dan
kursus EBM (Evidence Based Medicine) bagi seluruh staf pengajar
2. Evaluasi dan Revisi kurikulum oleh tim penjaminan mutu
3. Menyusun sistem manajemen, administrasi dan keuangan program studi
4. Program pengembangan staf pengajar untuk mengikuti S3, Fellowship,
Workshop dan Kursus resmi
1. Tahun 4-5
1. Proses Akreditasi Program Studi
2. Perencanaan dan pengadaan skill lab
3. Membangun sistem informasi manajemen RS yang terpadu untuk menunjang
kebutuhan layanan, pendidikan, penelitian
4. Program pengadaan sarana dan prasarana berbasis teknologi terkini untuk
Pendidikan
5. Terciptanya cost efectiveness pendidikan.
6. Terwujudnya program studi BTKV FKUI sebagai pusat pendidikan dan
penelitian berbasis bukti.
7. Tercapainya kepuasan peserta didik, staf pengajar, alumni, pengguna lulusan
dan pegawai pada program studi BTKV.
8. Terlaksananya penjaminan mutu program studi BTKV
9. Tercapainya peningkatan kualitas pendidikan bedah toraks kardiak dan
vaskular yang berbasis bukti
10. Terwujudnya kerja sama dengan rumah sakit dan institusi afiliasi
11. Terwujudnya sistem manajemen program studi yang handal
12. Mewujudkan sistem monitoring dan evaluasi program studi
13. Terwujudnya atmosfir akademik, budaya berkinerja dan menolong
14. Mewujudkan staf yang memiliki kompetensi komprehensif dan kinerja yg
unggul
15. Tersedianya sarana dan prasarana berbasis teknologi terkini dalam bidang
BTKV
Dekan FKUI
Unit Penjamin
Mutu Akademik Fakultas
Kepala Departemen Bedah Dr. dr. Tri Wisesa
Dr. dr. Diani Kartini, Sp.B, Soetisna, Sp.BTKV,
Subsp. JD (K), MARS
Ketua Program Subsp. Onk (K) dr. M. Arza Putra, Subsp.
Tim Penjamin Studi Bedah JD (K), MARS
Mutu Akademik Toraks Kardiak
Fakultas dan Vaskular dr.
Dr. dr Pribadi W. Busro,
Sp.BTKV, Subsp. JPK (K)
4. MAHASISWA DAN LULUSAN
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memiliki 5 (lima) Jenjang Program
Pendidikan, yang terdiri dari Jenjang S1 (Pendidikan Dokter dan Profesi Dokter),
Jenjang S2 (Magister), Jenjang S3 (Doktor), Jenjang (Sp1) Spesialis, Jenjang (Sp2)
Subspesialis dan seluruh jenjang tersebut terdiri dari 46 Program Studi.
Pada tahun 2018 jumlah mahasiswa yang terdiri dari 46 Program Studi adalah,
semester 1 = 4049 dan Semester II = 3923, pada tahun 2019 jumlah mahasiswa
adalah, semester 1 = 4086 dan Semester II = 3964, pada tahun 2020 jumlah
mahasiswa adalah, semester 1 = 4164 dan Semester II = 5020. Data Jumlah
mahasiswa pada tahun 2018, 2019, 2020 (3 tahun terakhir) seluruh data program
studi secara lengkap terdapat pada Buku 3A Tabel.4
Pada program studi Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular ….
Organisasi Pelaksana :
Peraturan Rektor Universitas Indonesia No. 009 Tahun 2016 tentang kebijakan
sistem penjaminan mutu internal Universitas Indonesia menetapkan organisasi
pelaksana penjaminan mutu di UI dilakukan secara berjenjang dimulai dari:
Tingkat universitas dilakukan oleh Badan Penjamin Mutu Akademik
(BPMA).
Tingkat Fakultas dilakukan oleh Unit Penjamin Mutu Akademik (UPMA).
Tingkat Departemen atau Program studi dilakukan oleh Tim Penjamin Mutu
Akademik (TPMA)
UPMA FKUI diangkat melalui SK Dekan FKUI
No.SK212/UN2.F1.D/HKP.02.04/2021, terdiri dari ketua, sekretaris dan 4 anggota.
Dalam melakukan tugas, fungsi dan kewenangannya UPMA melaporkan
pelaksanaan penjaminan mutu secara berkala kepada Dekan dan BPMA.
Untuk membantu pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat program studi, Dekan
atas usulan UPMA, mengangkat tim penjamin mutu akademik (TPMA) melalui ST
Dekan Nomor: ST-278/UN2.F1.D/SDM.07/2021. Dalam melaksanakan tugasnya
TPMA melaporkan pelaksanaan penjaminan mutu PS secara berkala setiap
semester kepada UPMA.
Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penjaminan mutu di FKUI mengacu pada
instrumen yang dibuat dan dikembangkan oleh BPMA dan instrumen yang
disusun dan dikembangkan UPMA FKUI sesuai standar yang ditetapkan.
- Instrumen Audit Internal Akademik (AIA) dikembangkan BPMA ;
- Instrumen Evaluasi Internal Semester (EVISEM, dilaksanakan setiap semester
dan Evaluasi Internal Tahunan (EVITAH), dilaksanakan setiap tahun
dikembangkan oleh BPMA secara on line melalui http://sipma.ui.ac.id/;
- Instrumen Evaluasi Fasiltator oleh Mahasiswa PSPD (EFOM), dilaksanakan
setiap semester, dikembangkan oleh BPMA dan dapat diakses secara on line di
http://edom.ui.ac.id/ ;
- Instrumen Evaluasi Dosen S2 dan S3 oleh Mahasiswa (EDOM), dilaksanakan
setiap semester, dikembangkan oleh UPMA FKUI dilakukan setiap tahun secara
on line melalui http://edom.fk.ui.ac.id/ ;
- Instrumen Evaluasi Dosen Pendidik Klinik oleh Peserta Didik (EDAKOP),
dilaksanakan setiap tahun, dikembangkan oleh UPMA FKUI dapat diakses secara
on line melalui http://edakop.fk.ui.ac.id/;
- Instrumen Evaluasi Internal FKUI (EVIN FKUI) dikembangkan oleh UPMA FKUI .
- Instrumen Evaluasi Mahasiswa S3 Mengenai Pendidikan dan Riset (EMPIRIS),
dilaksanakan setiap tahun, dikembangkan oleh BPMA, diisi oleh mahasiswa S3
setiap akhir semester dan dapat diakses secara on line di http://bit.ly/EMPIRIS-UI;
Evaluasi:
Evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu akademik di FKUI dilakukan secara
berkala dan berkesinambungan oleh pihak internal dan eksternal. Evaluasi
internal dilakukan melalui:
a. Audit Internal Akademik (AIA) oleh auditor internal yang ditunjuk oleh BPMA,
Tujuan audit internal adalah mengukur kesesuaian elemen-elemen SPMA
dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan oleh UI .Setiap elemen
yang tidak memenuhi persyaratan dinyatakan dalam ketisaksesuaian (KTS)
b. Pemantauan pengisian instrumen penjaminan mutu (EVISEM,EVITAH,
EFOM,EDOM,EMPIRIS,EDAKOP) oleh UPMA yang dilanjutkan dengan
membandingkan hasil pengisian instrumen tersebut dengan standar yang telah
ditetapkan.
Evaluasi eksternal dilakukan dengan akreditasi di tingkat nasional dan
internasional. Di tingkat nasional akreditasi dilakukan oleh LAM-PTKes setiap 5
tahun. Untuk tingkat internasional dua program studi di FKUI yaitu PS
Pendidikan Dokter dan PS Magister Ilmu Biomedik telah memperoleh sertifikat
dari ASEAN UNIVERSITY NETWORK QUALITY AASURANCE (AUN QA) pada
tahun 2015 dan 2019.
Pengendalian:
Pengendalian pelaksanaan standar di tingkat PS dilakukan oleh TPMA untuk
menelaah kesesuaian isian dengan dokumen bukti . UPMA akan menganalisis
laporan TPMA dan hasil isian PS. Temuan yang didapat dicatatkan dalam review
UPMA. Hasil review dan rekomendasi akan digunakan oleh Dekan untuk
menyusun EVITAH.
Peningkatan:
Hasil review terhadap EVISEM dan rekomendasi yang dibuat oleh UPMA serta
tindak oleh UPPS dalam EVITAH dirangkum oleh BPMA dalam laporan EVITAH.
Laporan ini disampaikan kembali oleh BPMA kepada pimpinan UPPS untuk
dijadikan dasar tindakan koreksi atas temuan (findings) dalam upaya perbaikan
PS dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan.
Dekan FKUI
Unit Penjamin
Mutu Akademik Fakultas
Kepala Departemen Bedah Dr. dr. Tri Wisesa
Dr. dr. Diani Kartini, Sp.B, Soetisna, Sp.BTKV,
Subsp. JD (K), MARS
Ketua Program Subsp. Onk (K) dr. M. Arza Putra, Subsp.
Tim Penjamin Studi Bedah JD (K), MARS
Mutu Akademik Toraks Kardiak
Fakultas dan Vaskular dr.
Dr. dr Pribadi W. Busro,
Sp.BTKV, Subsp. JPK (K)
Saat ini jumlah peserta didik prodi BTKV FKUI sebanyak 81 orang dengan
daya tampung setiap semesternya sebanyak tujuh orang, dimana lima orang
diterima melalui jalur regular dan dua melalui jalur khusus. Dilihat dari
kemampuan akademik, rata-rata IPK kelulusan dalam tiga tahun terakhir adalah
3,43 dengan IPK tertinggi mencapai 3,75 dan IPK terendah 3,02. Kemudian dari
hasil ujian kolegium dalam tiga tahun terakhir, kelulusan first taker mencapai
100%. Disamping itu, banyak peserta didik yang meraih prestasi baik ditingkat
lokal, nasional maupun internasional.
Layanan kepada peserta didik terus mengalami perbaikan dari waktu ke
waktu. Diskusi kasus, journal reading, bimbingan operasi dan bed site teaching
adalah bentuk kegiatan harian yang rutin dilakukan. Bimbingan penulisan karya
tulis juga semakin digiatkan sebagai fasilitas bagi peserta didik untuk
meingkatkan kemandirian dan kreativitas. Peserta didik juga didorong untuk aktif
dalam berbagai kegiatan seperti simposium, seminar, penulisan karya ilmiah,
penelitian akhir, diskusi di bidang akademik dan profesi, pengabdian masyarakat
dan kegiatan sosial lainnya. Disamping itu, untuk melatih kemampuan
bersosialisasi peserta didik selalu dilibatkan dalam berbagai kepanitiaan
pertemuan ilmiah dalam berbagai bentuk kegiatan workshop, Ismid Busroh
Monthly Academia (IBMA), simposium, seminar dan diskusi, focus group
discussion, kuliah tamu dan lain-lainnya.
Dalam meningkatkan keberlangsungan proses belajar mengajar yang baik dan
berkuallitas maka peserta didik dengan berkoordinasi dengan pimpinan program
studi secara berkala mengadakan ekstra kurikuler bagi seluruh peserta didik dan
staf pengajar dalam rangka membangun hubungan keakraban yang dekat antar
peserta didik dan staf pengajar antara lain gathering dengan keluarga, halal
bihalal, buka puasa bersama dan beragam kegiatan sosial lainnya.
Tabel 2. Minat calon peserta didik yang ingin melanjutkan pendidikan periode 2014 –
2021 berdasarkan yang sudah lulus seleksi administrasi
No. Periode Pendaftar
1 Juli 2014 7
2 Januari 2015 4
3 Juli 2015 8
4 Januari 2016 14
5 Juli 2016 6
6 Januari 2017 10
7 Juli 2017 15
8 Januari 2018 10
9 Juli 2018 20
10 Januari 2019 20
11 Juli 2019 22
12 Januari 2020 16
13 Juli 2020 11
14 Januari 2021 23
15 Juli 2021 23
16 Januari 2022 30
Berangkat dari visi, misi, dan tujuan program pendidikan dokter spesialis Bedah
Toraks Kardiak Vaskular, kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan yaitu
bertanggung jawab dalam pengamalan ilmu yang didapat secara optimal,
bersikap sesuai dengan etik ilmu dan etik profesi, mampu memberikan pelayanan
kepada penderita dan masyarakat secara profesional, menegakkan diagnosis
yang benar serta melakukan terapi dengan standar kompetensi yang telah
ditetapkan oleh Kolegium Bedah Toraks Kardiak Vaskular Indonesia.
SUMBER DAYA MANUSIA
Sistem rekrutmen staf pengajar dan staf administrasi pada dasarnya mengikuti
tatacara pelaksanaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang ditetapkan
oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Namun karena CPNS FKUI juga berasal
dari Kementerian Kesehatan maka antara FKUI dan RSUPN dr.Cipto
Mangukusumo telah menjalin secara terpadu dalam hal penerimaan Staf
Pengajar. Oleh karena itu, ketentuan rekrutmen dan proses kredensialing staf
pengajar klinis FKUI di RSCM menggunakan ketentuan yang sama dan dilakukan
oleh tim rekruitmen bersama. Jalur rekrutmen yang dapat digunakan anatara lain
jalur Pegawai Negeri Sipil (PNS) baik yang berasal dari Kementerian Pendidikan
Nasional dan Kementerian Kesehatan, jalur pegawai Universitas Indonesia
Badan Hukum Milik Negara, dan jalur Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil RSCM.
Jumlah staf pengajar Program Studi Ilmu Bedah Toraks Kardiak dan Vaskular
FKUI terdiri dari 25 staf pengajar yang 23 diantaranya sudah mendapatkan gelar
Konsultan dan 5 diantaranya sudah mencapai tingkat pendidikan Doktor. Bila
38
dibandingkan dengan jumlah peserta PPDS sebesar 81 orang, maka rasio
jumlah staf dan mahasiswa menjadi 1:3,24.
Rasio ini merupakan angka yang masih dirasa cukup untuk melaksanakan
pembelajaran profesi dokter spesialis di program studi ilmu bedah toraks kardiak
dan vaskular FK UI. Berikut adalah profil dan kualifikasi Staf Pengajar:
Tabel. Profil dan Kualifikasi Staf Pengajar RS utama dan Jejaring
Staf Pengajar Jumlah
Doktor 5
Spesialis (Konsulen) 25 (23)
Jumlah total seluruh pengajar 25
Peraturan kerja dan kode etik Staf Pengajar diatur dalam kode etik staf
pengajar yang tertuang dalam Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Ilmu
Bedah Toraks Kardiak dan Vaskular, Kolegium Ilmu Bedah Toraks Kardiak dan
Vaskular Indonesia, dan semua staf pengajar sudah mengikuti TOT baik yang
diselenggarakan oleh Fakultas maupun oleh Rumah Sakit.
4. Pengembangan Staf
Kurikulum Prodi BTKV FKUI disusun dalam rangka implementasi strategis untuk
menjabarkan visi, misi, sasaran dan tujuan program studi. Kurikulum prodi BTKV
FKUI berpedoman pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level 8,
Standar Kompetensi Dokter Indonesia, dan Kurikulum Nasional Program
Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular Indonesia 2019
yang ditetapkan oleh Kolegium Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular Indonesia.
Kurikulum yang disusun diharapkan mampu menjadikan peserta didik
menguasai 7 area kompetensi PPDS Prodi BTKV FKUI, yaitu: (1) Penguasaan
dan Penerapan ilmu kedokteran; (2) Keterampilan Klinik Dokter Spesialis BTKV;
(3) Komunikasi efektif; (4) Pemahaman prosedur keselamatan pasien sesuai
dengan standar capaian keselamatan pasien internasional; (5) Pembelajaran
berbasis praktik dalam bidang BTKV; (6) Praktik berbasis sistem; (7) Menerapkan
etika, moral, profesionalisme dalam praktik kedokteran. Tujuh kompetensi
tersebut berusaha dicapai melalui 4 tahap pendidikan dan 60 modul pembelajaran
yang kesemuanya berjumlah 170 sks.
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk menunjang terwujudnya
kompetensi meliputi: Kuliah Interaktif, Diskusi Kelompok, Praktikum, Diskusi
Kasus, Bedside Teaching dan Ronde, Tugas Ruang Rawat atau Poli, Telaah
Kritis Jurnal (Journal Reading) dan Overview Topik, Skill Lab, Tugas Jaga dan
Laporan Jaga, Bimbingan dan Laporan Operasi, Laporan Kematian, Bimbingan
41
Proposal dan Tesis, dan Stase Mandiri. Pembimbingan keterampilan klinis
berjenjang melalui 4 tahap supervisi:
(1) Telah mengetahui dan melihat tindakan; (2) Dapat melakukan tindakan
dengan pengawasan dan bantuan DPJP; (3) Dapat melakukan seluruh tindakan
namun memerlukan bantuan DPJP; (4) Dapat melakukan seluruh tindakan tanpa
bantuan DPJP dan mampu mengatasi komplikasi.
Untuk kegiatan ilmiah, setiap PPDS Prodi BTKV diwajibkan mengajukan
satu karya ilmiah berupa referat (tinjauan pustaka) atau laporan kasus menarik
yang relevan dengan Ilmu BTKV minimal sekali dalam satu semester, dibimbing
oleh pembimbing karya ilmiah dan ditampilkan di forum ilmiah baik lokal, nasional
maupu internasional. Untuk tesis, KPS akan menunjuk satu orang staf akademik
untuk menjadi pembimbing materi, dan satu orang pembimbing metodologi.
Selain dosen pembimbing karya tulis ilmiah, terdapat dosen pembimbing
akademik, yang bertugas membimbing peserta didik selama menjalani masa
pendidikan, bimbingan berupa diskusi mengenai perjalanan proses pendidikan,
kesulitan dan hambatan yang mungkin dialami peserta didik terkait proses
pendidikan. Masing-masing peserta didik mendapatkan satu dosen pembimbing
akademik selama masa pendidikan. Untuk melengkapi tugas, kewajiban, dan hak
para Residen, dibentuk Tim Konseling yang dapat dimanfaatkan oleh para
Residen apabila menemui persoalan selama proses pendidikan.
Evaluasi hasil pendidikan meliputi: Pengetahuan (kognitif), Keterampilan
(psikomotor), dan sikap peserta dalam melakukan tugas sehari-hari (afektif). Cara
evaluasi dapat berupa ujian lisan dan tulisan. Praktek operasi, pengamatan
kegiatan sehari-hari yang ditulis dalam “log book”, dan analisis tingkah laku.
Kegiatan evaluasi peserta yaitu: (1) Evaluasi rutin: dilakukan oleh kps, sps, dan
ketua lahan pada setiap akhir stase, untuk mengetahui apakah tujuan terhadap
pendidikan tersebut telah tercapai dan apakah peserta dapat melanjutkan
ketahapan berikutnya; (2) Evaluasi interim, dilakukan oleh kolegium pada: a)
PPDS akhir semester VI, berupa ujian objective structured clinical examination
(OSCE), b) PPDS akhir semester VIII, berupa ujian kognitif; (3) Evaluasi akhir:
dilakukan pada akhir masa pendidikan dengan syarat semua proses pendidikan
telah selesai dijalani dengan hasil lulus, berupa: a) Ujian lokal berupa ujian
tertulis, b) Ujian board nasional oleh kolegium; (4) Evaluasi kompetensi umum
42
peserta didik dinilai menggunakan lembar penilaian 360 0, dilakukan sekali setiap
stase (3 bulan).
43
tahunnya diajukan dalam RKAT untuk menambah apa yang belum ada dan untuk
meningkatkan fasilitas sesuai dengan iptekdokes.
Penelitian dari staf dan peserta didik secara berkala dicatat di sekretariat
program studi dan juga Fakultas dimana Fakultas dan Universitas juga akan
melakukan penilaian apakah layak untuk mendapatkan peringkat atau tidak.
Sudah beberapa kali staf dan Peserta didik mendapat peringkat penelitian terbaik
dilingkungan Fakultas dan Universitas, hal ini akan menjadi motivasi bagi staf dan
peserta didik untuk berlomba membuat penelitian yang baik. Penelitian –
penelitian yang dilakukan oleh dosen hampir semuanya melibatkan didik. Jika
dilihat dari jumlah staf, rasio jumah penelitian dalam tiga tahun terakhir ini
mengalami peningkatan yang baik. Begitu juga dengan publikasi karya ilmiah staf
baik di tingkat local, nasional maupun internasional juga mengalami peningkatan
kearah yang lebih baik.
Dalam hal pengabdian masyarakat, di beberapa rumah sakit seperti RS
Persahabatan, ada kegiatan penyuluhan mingguan dimana staf BTKV juga
banyak terlibat disana. Begitu juga dengan kegiatan masyarakat lainnya diluar
rumah sakit juga semakin sering dilakukan. Hal yang juga hamper setiap bulan
dilakukan dalam bidang pengabdian masyarakat adalah kegiatan join dan
supervisi operasi bedah jantung di luat Jakarta, sebagai upaya untuk membangun
dan meningkatkan pelayanan bedah jantung yang merata di Indonesia.
Kerjasama dengan instansi baik dalam maupun luar negeri masih terbia dengan
baik.kerjasama tersebut meliputi bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat. Sejak berdirinya Prodi Bedah Toraks Kardiak Vaskular FKUI dimulai
dengan kerjasama dan selanjutnya dilaksanakan secara mandiri dilakukan oleh
pemerintah dalam hal ini oleh Kemenristekdikti (UI) dan Kemenkes. Walaupun
sudah mandiri demi keberlanjutan hubungan internasional, kerjasama tersebut
tetap dilakukan dengan pengiriman staf dan peserta didik untuk menambah
pengetahuan dan ketrampilannya ke luar negeri dan mendatangkan para pakar
dari luar negeri untuk alih pengetahuan dan teknologi ke ProdiBedah Toraks
Kardiak Vaskular FKUI dalam bentuk pemberian kuliah tamu dan workshop, hal
44
ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan di bidang Bedah Toraks
Kardiak Vaskular secara global dan modern dan untuk menambah kompetensi
staf dan bagi peserta didik untuk menjadi bekal bagi lulusan spesialis Bedah
Toraks Kardiak Vaskular FKUI dalam menghadapi kebutuhan profesionalisme
45
A. ANALISIS SWOT
Kriteria 1: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategi Pencapaian
Strength
Visi Prodi BTKV FKUI dirumuskan secara jelas dan lengkap yang didasarkan pengkajian matang dan disesuaikan dengan
visi FKUI
Misi Prodi BTKV FKUI telah diuraikan secara jelas dan lengkap dalam merealisasikan atau mewujudkan visi program studi
dan telah disesuaikan dengan visi FKUI
Tujuan Prodi BTKV FKUI dirumuskan secara jelas, lengkap, dan sesuai dengan visi dan misi Prodi BTKV FKUI.
Sasaran dan strategi pencapaian tertuang dengan jelas dan terjabarkan sesuai tahun
Tercapainya kualitas mutu pendidikan terakreditasi secara nasional/internasional
Weakness
Masih ada sebagian kecil civitas akademika yang belum memahami Visi Misi, Tujuan dan Sasaran dengan baik
Tidak adanya evaluasi berkala untuk meninjau VMT dan Sasaran Fakultas
Opportunity
Kerjasama dengan institusi lain baik nasional dan internasional untuk mencapai VMT Fakultas
Meningkatnya jejaring kerjasama PEMDA, Universitas dan institusi terkemuka nasional/internasional demi menunjang AHS
Threat
Persaingan antar FK PTN sangat kompetitif
Rencana penambahan Prodi BTKV di PTN Lain
Tuntutan persyaratan akreditasi
Kriteria 2: Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, penjaminan mutu, dan Kerjasama
Strength
Adanya Renstra dan Peraturan Internal Fakultas (Faculty Bylaws) yang mengatur tata pamong dan tata kelola FKUI.
Adanya tugas pokok dan fungsi yang jelas untuk masing-masing pamong.
Kemampuan manajerial pengelolaan program studi yang disesuaikan dengan latar belakang profesi dan kemampuan yang didukung oleh
komitmen yang tinggi dari para staf pengajar.
Adanya sistem pemantauan dan evaluasi kurikulum secara berkala dalam bentuk sistem penjaminan mutu internal maupun
eksternal yang baku (AIA, EVISEM dan EVITAH)
Adanya Standar Pendidikan yang
terstruktur dan baku dari Kolegium BTKV Indonesia sebagai pedoman
1. Adanya kesempatan yang diberikan 1. Mendorong staf pendidik untuk melanjutkan 1. Memberikan waktu dan dukungan
khususnya bagi staf pengajar muda untuk studi akademik dan profesi sebagai upaya penuh kepada staf pengajar yang akan
melanjutkan studi akademik dan profesi untuk meningkatkan mutu tenaga pengajar. dan sedang melanjutkan studi
dalam rangka meningkatkan mutu tenaga
pengajar
21
Ancaman (Threat) Strategi (S-T) Strategi (W-T)
1. Adanya persaingan global yang menuntut 1. Mendorong staf pengajar agar lebih giat 1. Permohonan untuk dilakukan penilaian
pengelola program studi proaktif memanfaatkan kesempatan yang ada mutu secara berkala oleh pihak luar agar
memanfaatkan peluang yang ada serta dalam untuk melakukan penelitian, hasil penilaian dapat dimanfaatkan
menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pengabdian masyarakat, dan melanjutkan untuk memperbaiki mutu program studi.
program studi. studi.
2. Perlu adanya komunikasi aktif untuk 2. Melakukan koordinasi dengan seluruh staf
meningkatkan kinerja staf pengajar pengajar untuk evaluasi internal
sebagai upaya untuk meningkatkan dan berkala.peningkatan kompetensi lulusan
mengembangkan program studi.
22
B. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN PENJAMIN MUTU
Kekuatan/Strength Kelemahan/Weakness
1. Adanya tugas pokok dan fungsi yang 1. Banyaknya tugas yang harus
jelas untuk masing-masing pamong. dilaksanakan tidak sebanding dengan
Faktor Internal
2. Kemampuan manajerial pengelolaan waktu yang tersedia.
program studi yang disesuaikan 2. Pemanfaatan seluruh potensi di
dengan latar belakang profesi dan rumah sakit jejaring belum optimal.
kemampuan yang didukung oleh 3. Universitas menuntut pengelolaan
komitmen yang tinggi dari para staf pendidikan yang profesional,
pengajar. terintegrasi dan terstruktur dalam
3. Adanya sistem pemantauan dan waktu yang relatif singkat dan
evaluasi kurikulum secara berkala terbatas.
dalam bentuk sistem penjaminan
mutu internal maupun eksternal
Faktor Eksternal
yang baku (AIA, EVISEM dan
EVITAH)
4. Adanya Standar Pendidikan yang
terstruktur dan baku dari Kolegium
BTKV Indonesia sebagai pedoman
23
Peluang/Opportunity Strategi (S-O) Strategi (W-O)
24
Ancaman (Threat) Strategi (S-T) Strategi (W-T)
25
C. PESERTA DIDIK DAN LULUSAN
Kekuatan/Strength Kelemahan/Weakness
Faktor Eksternal pengembangan minat bakat maupun spesialis Bedah Toraks Kardiak
konsultasi permasalahan selama menjalani Vaskular.
pendidikan 4. Belum adanya survey internal
4. Semakin banyak karya ilmiah yang terkait kepuasan peserta didik
dihasilkan oleh peserta didik hingga
mendapat prestasi baik ditingkat lokal, 26
nasional maupun internasional
27
Peluang/Opportunity Strategi (S-O) Strategi (W-O)
1. Tingginya minat Rumah Sakit di 1. Mendorong calon peserta didik untuk 1. Mendorong peserta didik untuk secara
daerah untuk bekerjasama dengan mempertimbangkan rumah sakit aktif mempublikasikan karya
program studi BTKV FKUI. daerah sebagai tempat tugas setelah ilmiahnya di majalah maupun jurnal
2. Adanya dukungan pemerintah untuk lulus pendidikan dokter spesialis nasional dan internasional
membangun pusat bedah jantung di 2. Memanfaatkan kepercayaan Rumah 2. Menanamkan daya pikir untuk
rumah sakit daerah Sakit baik daerah maupun swasta memajukan layanan BTKV di daerah
3. Adanya kegiatan ilmiah baik tingkat untuk bekerjasama dengan semakin terpencil
lokal, nasional maupun internasional meningkatkan kualitas lulusan
yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengirimkan
karya ilmiah.
4. Tersedianya majalah dan journal baik
nasional maupun internasional yang
relevan dengan BTKV
29
D. SUMBER DAYA MANUSIA
Kekuatan/Strength Kelemahan/Weakness
Faktor Eksternal
30
Peluang/Opportunity Strategi (S-O) Strategi (W-O)
1. Mendorong staf pendidik untuk selalu 1. Merekrut staf pengajar dari lulusan
1. Dengan meningkatnya animo calon berprestasi dan melaksanakan kegiatan untuk memenuhi rasio peserta peserta
peserta didik maka perlu adanya berdasarkan tridharma perguruan didik.
penambahan staf yang nantinya dapat tinggi.
2. Mendorong staf untuk mengikuti
memenuhi rasio perserta didik dengan
2. Semakin meningkatkan kerja sama pendidikan berjenjang program
pengajar.
dengan RS jejaring diluar Jakarta doktoral.
2. Lulusan terbaik dapat direkrut untuk ataupun luar negeri akan dilaksanakan.
menjadi staf pengajar
31
Ancaman (Threat) Strategi (S-T) Strategi (W-T)
1. Dengan meningkatnya animo maka 1. Peningkatan jumlah ruang operasi di 1. Memfasiltasi staf yang
akan melanjutkan
lahan pendidikan harus ditambah agar RS Pendidikan asebagai lahan pendidikan berjenjang
peserta didik mendapat hak yang pendidikan sedang dalam proses agar dapat
menghasilkan staf
sama dalam proses belajar pembangunan pengajar yang lebih
2. Adanya daya saing dari program studi 2. Memberi motivasi pada staf pengajar baik dan memberi daya
saing kompetitif
lain untuk senantiasa aktif dalam kegiatan
belajar maupun mengajar agar dapat
bersaing secara kompetitif.
32
33
E. KURIKULUM, PEMBELAJARAN, SUASANA AKADEMIK DAN PROFESI
Kekuatan/Strength Kelemahan/Weakness
1. Peserta didik telah dibekali 1. Senantiasa melakukan evaluasi terhadap 1. Menjalin kerjasama antara staf
kemampuan yang komprehensif dalam kurikulum, sistem pembelajaran dan suasana pengajar dengan pihak luar dalam
keilmuannya sehingga dapat akademik untuk menjaga dan meningkatkan merencanakan dan melaksanakan
menerapkan ilmunya dengan baik kualitas lulusan Prodi BTKV FKUI sebuah program
2. Monitoring substansi materi bisa 2. Mendatangkan narasumber pakar dan praktisi
dilakukan melalui diskusi internal dari bidang tertentu baik dari dalam maupun
divisi, review secara sistematis yang luar negeri untuk menambah pengetahuan dan
dilihat dari komponen ke dalam isi dan keterampilan peserta didik
kesesuaian dengan tujuan pengajaran
3. Kesediaan narasumber yang berasal
dari pakar dan praktisi bidang terkait
4. Terbukanya kerjasama staf pengajar
dari berbagai pihak
Ancaman (Threat) Strategi (S-T) Strategi (W-T)
1. Adanya tuntutan secara global yang 1. Mengupgrade sarana dan prasana yang ada 1. Perencanaan kegiatan yang matang
menuntut kurikulum dengan sesuai dengan perkembangannya untuk yang disesuaikan dengan dana yang
pembaharuan mutu (benchmarking) meningkatkan sistem pembelajaran dan ada sehingga semua program dapat
terhadap standar yang bertaraf global suasana yang nyaman dan kondusif berlangsung dengan baik
2. Adanya perubahan 2. Melakukan benchmarking dengan 2. Evaluasi berkala yang melibatkan
profesionalismedi bidang ilmu perguruan tinggi luar negeri sebagai masukan stakeholder terkait agar selalu
kedokteran yang relative cepat, untuk pembaharuan kurikulum bertaraf adaptif terhadap perubahan dan
35
seperti adanya tuntutan hukum dan internasional mengakomodasi kebutuhan yang
sertifikasi dalam kompetensi diinginkan
36
3. Adanya peningkatan teknologi 3. Menambah e-learning untuk
informasi dan komunikasi untuk spesialis BTKV sehingga PPDS
memudahkan pengaksesan informasi dapat dengan mudah mengakses
terbaru. informasi terbaru sebagai
peningkatan kualitas pendidikan
37
F. SARANA DAN PRASARANA SERTA SISTEM INFORMASI
Kekuatan/Strength Kelemahan/
Weakness
1. Program Studi BTKV mempunyai fasilitas 1. Terbatasnya dana untuk
sarana dan prasarana di beberapa lokasi yang pemeliharaan sarana dan
Faktor Internal
menunjang proses pendidikan. prasarana yang ada.
2. Tersedianya infrastruktur yang menunjang 2. Belum semua
information and communication PPDS memanfaatkan
technology (ITC), yang sangat berperan sarana yang ada.
dalam meningkatkan sistem pembelajaran
secara on line management, e-learning
dan virtual library sehingga mutu proses dan
Faktor Eksternal
pembelajaran akan semakin meningkat,
efektif dan efisien (SIAK-NG, EMAS)
38
Peluang/Opportunity Strategi (S-O) Strategi (W-O)
40
41
G. PENELITIAN, PELAYANAN, PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA
Kekuatan/Strength Kelemahan/Weakness
1. Keaktifan staf pengajar prodi BTKV untuk 1. Fokus pelaksanaan pelatihan teralihkan ke
mengembangkan penelitian di bidang penanganan pandemi Covid-19
Faktor Internal bedah jantung dewasa, bedah jantung
pediatric, bedah vascular dan bedah toraks 2. Berkurangnya jumlah operasi BTKV yang
dilakukan karena pandemic COVID-19
2. Penelitian-penelitian yang telah dan akan
dilakukan linier dengan roadmap penelitian 3. Masih minimnya karya staf yang memperoleh
prodi BTKV Paten/Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI)
3. Adanya keinginan untuk memajukan atau karya yang mendapat
Faktor Eksternal
BTKV di Indonesia sehingga mendorong
pengakuan/penghargaan dari lembaga
setiap staf untuk meningkatkan kegiatan
sosial baik dalam hal promotif, kuratif nasional/internasional
maupun rehabilitatif
Peluang/Opportunity Strategi (S-O) Strategi (W-O)
1. Dukungan RS Jejaring dalam 1. Meningkatkan dan merintis kerjasama 1. Mendorong staf untuk lebih giat mencari dan
pelaksanaan penelitian untuk dengan berbagai lembaga untuk memanfaatkan dana hibah dari luar universitas.
pendidikan. meningkatkan penelitian ilmiah, 2. Mendorong staf untuk menhasilkan karya yang
2. Dana hibah penelitian yang publikasi dan pengabdian masyarakat. mampu memperoleh Paten/Hak atas Kekayaan
semakin terbuka baik dari 2. Mendorong staf untuk semakin giat dalam Intelektual (HaKI) atau pengakuan/
43
mencari dan memanfaatkan dana hibah penghargaan dari lembaga nasional/
2.
penelitian internasional.
3. Mendorong staf untuk aktif dalam
membantu membangun perkembangan
layanan operasi jantung di daerah
Ancaman (Threat) Strategi (S-T) Strategi (W-T)
1. Meningkatnya 1. Memperbaiki proses pembelajaran dan 1. Meningkatkan sarana dan prasarana yang
menyesuaikan kurikulum dengan lebih lengkap dan modern.
kompetisi penelitian dan publikasi perkembangan tuntutan kompetensi dan
baik nasional maupun profesionalisme untuk meningkatkan
internasional. daya saing staf dan lulusan.
2. Kondisi pandemi Covid-19
44
STRATEGI DAN PENGEMBANGAN
STRENGTH :
WEAKNESS :
OPPORTUNITY :
THREAT :
1. Adanya institusi pendidikan Bedah TKV lain didalam negeri (Universitas Airlangga)
maupun luar negeri
2. Banyaknya kasus-kasus TKV yang dilakukan intervensi disiplin ilmu yang lain
3. Adanya Bedah Vaskular di RSCM – FKUI yang menyelenggarakan pendidikan
Spesialis-2 Bedah Vaskular
4. Biaya pendidikan yang makin tinggi
5. Terbatasnya formasi dan sistem pengangkatan staf pengajar
6. Terbatasnya penerimaan peserta didik tiap tahun
1. BOBOT RATING SWOT
39
Indonesia
40
2. GAMBAR SUMBU XY
4.05-2.70=1.35
3,60-3,35=0,25
STRATEGI KE DEPAN :
1. Memperbaiki sistem internal untuk memperkecil weakness
(manajemen,
leadership, memperbaiki kurikulum pendidikan yang baik)
2. Menjaga stabilitas proses bisnis internal (mengembangkan
sistem monitoring dan evaluasi)
3. Aktif untuk meraih opportunity – mengurangi threats (aktif
melakukan publikasi program studi bedah TKV )
3. TOWS
Terwujudnya program studi Bedah TKV sebagai pusat pendidikan dan penelitian berbasis bukti
Tercapainya kepuasan peserta didik, staf pengajar, alumni, pegawai, dan pengguna lulusan
prodi Bedah TKV
Terlaksananya penjaminan mutu program studi BTKV
Terwujudnya
cost
efectiveness
Tercapainya peningkatan kualitas pendidikan
pendidikan
bedah toraks-kardio vaskular yang berbasis bukti
43
5. SASARAN STRATEGIS, KPI, BOBOT DAN TARGET
Terlaksananya penjaminan 4 Akreditasi Kolegium 100 100 100 100 KPS dan
mutu prodi BTKV BTKV % % % % SPS
5 Kelengkapan EPSBED 100 100 100 100 KPS dan
% % % % SPS
6 Kinerja Tim Penjaminan 50% 70% 90% 100 KPS
Mutu %
Tercapainya peningkatan 7 Persentase lulusan yang KPS dan
kualitas pendidikan bedah tepat waktu 60% 80% 90% 100 5 SPS
toraks-Kardiak vaskular yang %
berbasis bukti
44
6. SASARAN STRATEGIS DAN PROGRAM KERJA
Perspektif Sasaran Program Kerja
BSC strategis 2017 2018 2019 2020
Terciptanya Perbaikan sistem Implementasi Evaluasi Perbaikan Implementasi
cost manajemen perbaikan sistem sistem manajemen hasil perbaikan
efectiveness keuangan, manajemen keuangan sistem manajemen
pendidikan keuangan keuangan
Finance Menyusun unit cost Implementasi Evaluasi unit cost Implementasi
operasional unit cost operasional hasil evaluasi
pendidikan operasional pendidikan
pendidikan
Menyusun rencana Implementasi Monitoring dan Review hasil
Terwujudnya pelatihan untuk pelaksanaan evaluasi monitoring dan
program studi mencapai kualifikasi evaluasi program
Bedah TKV pendidik dan kursus
sebagai pusat EBM bagi seluruh staf
pendidikan dan pengajar.
penelitian
berbasis bukti
45
monitoring dan peserta didik dan staf
evaluasi pengajar dalam
program studi logbook
Terwujudnya Membangun sistem Implementasi Implementasi SIM Review hasil
atmosfir informasi manajemen SIM monitoring dan
akademik, RS yang terpadu evaluasi
budaya untuk menunjang
berkinerja dan kebutuhan layanan,
menolong pendidikan,
penelitian
46
RENCANA ANGGARAN PROGRAM KERJA
PROGRAM STUDI BEDAH TORAKS KARDIAK DAN
VASKULAR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
Terwujudnya Tingkat kepuasan 70% Melaksanakan Survey kepuasan peserta Rp. 500.000
kepuasan peserta peserta didik dan survey didik
didik, staf pengajar stakeholders kepuasan Survey kepuasan staf Rp. 500.000
dan pegawai peserta didik, pengajar
program studi staf pengajar, Survey kepuasan alumni Rp. 500.000
Bedah TKV alumni, Survey kepuasan Rp. 500.000
pengguna pengguna lulusan
lulusan dan Survey kepuasan pegawai Rp. 500.000
pegawai
Terlaksananya Akreditasi Prodi 100% Proses Rapat Penyusunan Rp. 3.000.000
penjaminan mutu BTKV Akreditasi Instrumen dan borang
prodi BTKV akreditasi (20 x Rp.
150.000)
Dokumen dan borang Rp. 3.000.000
akreditasi
Biaya proses akreditasi Rp.
25.000.000
Kelengkapan 100% Melengkapi Rapat staf untuk Rp. 300.000
EPSBED EPSBED pengisian EPSBED
Kinerja Tim 50% Evaluasi dan Rapat tim penjaminan Rp. 600.000
Penjaminan Mutu Revisi kurikulum mutu akademik (4 kali)
oleh tim
penjaminan
mutu
Tercapainya Persentase 60% Penetapan Biaya seminar proposal, Rp1.200.000
peningkatan lulusan yang tahapan metodologi dan ujian akhir
kualitas pendidikan tepat waktu pembuatan (3x20x Rp. 20.000)
bedah toraks- karya akhir Honor pembimbing Rp.6.000.000
Kardiak vaskular statistik (6 x Rp.
1.000.000)
Honor pembimbing materi Rp.6.000.000
dan metodologi
(6xRp1000.000)
47
Perencanaan dan Penyusunan TORR dan Rp. 1.000.000
pengadaan skill rencana pelaksanaan
lab
Pelaksanaan Animal Lab Rp.
(1x10 orang x Rp. 40.000.000
4.000.000)
Pelaksanaan Wetlab Rp.
Minimal Invasif (1x10xRp. 20.000.000
2.000.000)
Fasilitasi Pembuatan website Rp. 5.000.000
kegiatan dan Program Studi dan biaya
publikasi ilmiah maintenance website
Penyelenggaraan Ismid Rp.
Busroh Monthly Academia 36.000.000
(honor pembicara tamu
dan konsumsi x 12)
Jumlah penelitian 1 Penyusunan Rapat staf untuk Rp.3.000.000
operasional yang Program menentukan riset
diaplikasikan perencanaan operasional (2x10 orang)
riset
operasional.
Mewujudkan staf Persentase staf 50% Program Training staff perawat, Rp10.000.000
yang memiliki yang pengembangan orientasi PPDS, dan staff
kompetensi mengintegrasikan dan administrasi
komprehensif dan patien safety dalam implementasi
kinerja yg unggul pendidikan Patient Safety
dalam
pembelajaran
penangan
pasien
48
Rasio staf 40% Program Identifikasi kebutuhan staff Rp600.000
dengan kinerja pengembangan disesuaikan dengan volume
excelent sistem dalam layanan, mapping dan
menentukan dan menentukan jumlah staff
mendefinisikan dibutuhkan (rapat
pola ketenagaan staff 4x)
staff yang tepat Mengikuti pelatihan TOT Rp8.000.000
untuk menunjang dan kursus pengembangan
produktifitas diri
49
DAFTAR
RUJUKA
N
50
19. Standar Operasional Prosedur Divisi Bedah Toraks Kardiak Vaskular
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
20. Standar Pelayanan Medis Divisi Bedah Toraks Kardiak Vaskular RSUPN
dr. Cipto Mangunkusumo
51