Anda di halaman 1dari 70

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah


melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga pedoman tugas akhir
ini dapat terwujud. Pedoman ini disusun sebagai panduan bagi pelaksanaan
tugas akhir dalam lingkup Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.
Pedoman ini merupakan penyempurnaan PanduanPenyusunan Skripsi
Tahun 2016 selaras dengan tuntutan perubahan kurikulum, peraturan
akademik, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pedoman
ini mengatur pelaksanaan tugas akhir secara umum sehingga
memungkinkan diterbitkannya suplemen, baik oleh Fakultas, maupun
Program Studi. Suplemen tersebut dapat disusun dan digunakan sepanjang
isinya tidak bertentangan dengan pedoman ini. Keberadaan suplemen tersebut
harus diketahui dan disahkan oleh Dekan.

Dengan pedoman ini diharapkan penyelenggaraan skripsi dapat


berjalan dengan lancar sehingga mendorong mahasiswa untuk
menyelesaikan studi tepat waktu. Kepada semua pihak yang telah
membantu terwujudnya pedoman ini disampaikan terimakasih. Semoga buku
pedoman ini dapat memberi manfaat yang optimal bagi semua pihak.

Kediri, November 2017

Prof. Dr. Muhamad Zainuddin, Apt.

Pedoman Penyusunan Skripsi iii


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1


A. Rasional ...................................................................................................................... 1
B. Batasan dan Bentuk Skripsi ........................................................................................ 1
BAB II KETENTUAN ADMINISTRASI DAN AKADEMIK ............................................ 3
A. Persyaratan Administrasi ........................................................................................... .3
B. Persyaratan Akademik ................................................................................................ 3
BAB III PROSEDUR PENYELENGGARAAN SKRIPSI ................................................... 4
A. Penyusunan Proposal .................................................................................................. 4
B. Pelaksanaan dan Penyusunan Laporan Skripsi........................................................... 4
C. Monitoring Pelaksanaan ............................................................................................. 5
D. Pengajuan Ujian.......................................................................................................... 5
E. Ketentuan Khusus ....................................................................................................... 5
BAB IV SISTEMATIKA LAPORAN DAN PENULISAN SKRIPSI ................................. 6
A. Sistematika Penulisan Skripsi..................................................................................... 6
B. Sistematika Laporan ................................................................................................... 6
C. Tata Cara Penulisan .................................................................................................. 13
D. Pencetakan ................................................................................................................ 22
BAB V KETENTUAN UJIAN AKHIR SKRIPSI ............................................................... 23
A. Ketentuan Pelaksanaan Ujian ................................................................................... 23
B. Susunan, Tugas, dan Wewenang Tim Penguji ......................................................... 23
C. Persiapan dan Pelaksanaan Ujian ............................................................................. 24
D. Penilaian Ujian Skrispi ............................................................................................. 25
E. Penyelesaian Administrasi........................................................................................ 26
BAB VI PUBLIKASI ........................................................................................................... 27
A. Petunjuk Singkat Penulisan Artikel .......................................................................... 27
B. Tata Tulis dan Sistematika ....................................................................................... 27
BAB VIII PELANGGARAN DAN SANKSI ..................................................................... 29
A. Kode Etik Umum ...................................................................................................... 29
B. Kode Etik Pembimbing ............................................................................................ 29
C. Kode Etik Penguji ..................................................................................................... 29
D. Kode Etik Mahasiswa ............................................................................................... 29
E. Pelanggaran .............................................................................................................. 29
F. Sanksi ....................................................................................................................... 30
PENUTUP ............................................................................................................................ 31

Pedoman Penyusunan Skripsi iv


DAFTAR LAMPIRAN

Pedoman Penyusunan Skripsi v


VISI, MISI, DAN TUJUAN IIK-BW KEDIRI

Visi

Menjadi institut yang unggul, kompetitif di tingkat nasional maupun internasional,


menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, berwawasan kebangsaan, dan berperan
dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di bidang sains dan kesehatan.

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dan vokasi yang kompeten dan dapat
dipertanggungjawabkan sehingga menghasilkan tenaga profesional kesehatan.
2. Menyelenggarakan penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang inovatif di bidang kesehatan berbasis pada pemanfaatan sumber daya alam dan
budaya nasional untuk menunjang pengembangan pendidikan dan pengabdian kepada
masyarakat.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan keahlian di bidang ilmu
dan teknologi kesehatan untuk memberdayakan dan meningkatkan kualitas hidup serta
kesehatan masyarakat.
4. Mengembangkan kelembagaan menuju manajemen modern yang efisien dan efektif
berorientasi pada pencapaian tujuan berbasis sistem penjaminan mutu dan manajemen
sistem informasi terpadu dengan menjunjung tinggi budaya PLUS (Prima dalam
pelayanan, Luhur dalam berbudi pekerti, Unggul dalam berkarya, dan Sejahtera dalam
berkehidupan bersama).

Motto

Motto Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata “Developing Health Expert”

Tujuan

1. Menghasilkan lulusan yang profesional, kreatif, inovatif, kompeten, dan dapat


dipertanggungjawabkan sebagai tenaga profesional kesehatan yang mampu bersaing
baik di tingkat nasional maupun internasional.
2. Menghasilkan penelitian dasar, pengembangan, dan terapan yang inovatif di bidang
sains dan kesehatan berbasis pada pemanfaatan sumber daya alam dan budaya nasional
yang mendapatkan paten dan/atau publikasi bertaraf nasional maupun internasional.
3. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat di bidang kesehatan yang bermanfaat
melalui pemberdayaan masyarakat serta peningkatan kualitas hidup manusia.
4. Mewujudkan manajemen kelembagaan modern berbasis sistem penjaminan mutu,
manajemen sistem informasi terpadu dan budaya PLUS.

Pedoman Penyusunan Skripsi 6


BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional

Skripsi merupakan salah satu mata kuliah wajib lulus bagi mahasiswa pada
semua program studi dengan jenjang pendidikan sarjana di IIK Bhakti Wiyata Kediri.
Skripsi merupakan karya ilmiah yang dilakukan mahasiswa berupa hasil penelitian
maupun kajian ilmiah sebagai salah satu persyaratan penyelesaian studi dan dilakukan
secara mandiri oleh mahasiswa dibawah bimbingan dosen pembimbing skripsi yang
ditetapkan melalui SK Dekan.

Sebagai salah satu upaya agar pelaksanaan skripsi dapat berjalan dengan efektif,
maka diperlukan panduan penyusunan skripsi bagi mahasiswa, dosen pembimbing,
dosen penguji, program studi, fakultas, dan pihak-pihak terkait. Panduan ini disusun
sebagai acuan untuk memudahkan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi dan pihak
terkait dalam menjalankan fungsi dan tanggungjawab masing-masing.

B. Batasan dan Bentuk Skripsi

1. Batasan

Skripsi merupakan salah satu mata kuliah wajib lulus dan persyaratan dalam
penyelesaian studi mahasiswa pada program pendidikan sarjana dalam lingkungan
IIK Bhakti Wiyata Kediri untuk memperoleh gelar Sarjana.

2. Bentuk

Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa yang merepresentasikan kemampuan


mahasiswa dalam berpikir ilmiah melalui kegiatan penelitian rangka
pengembangansikap, pengetahuan, keterampilan, pengalaman otentik,serta
meningkatkan kesejahteran masyarakat dan daya saing bangsa.

I. Sifat dan Bobot Skripsi

1. Skripsi mahasiswa program sarjana bersifat wajib dengan bobot SKS 5-6
SKS ( Proposal dan Skripsi)
2. Skripsi dapat diselesaikan selambat-lambatnya 3 (tiga) semester.
3. Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan dalam batas waktu yang
ditetapkan, maka kebijakan diserahkan ke fakultas.

II. Fungsi dan Tujuan Panduan Skripsi

1. Fungsi PedomanSkripsi
Pedoman skripsi berfungsi sebagai acuan bagi mahasiswa, dosen, program
studi, fakultas di lingkungan IIK-BW Kediri dalam pelaksanaan
penyelesaian skripsi yang dimulai dari proposal, penelitian, penyusunan
laporan, ujian, dan penilaian.
2. Tujuan Pedoman skripsi
Pedoman skripsi diharapkan dapat membantu mahasiswa, dosen
pembimbing skripsi, dosen penguji, ketua program studi, dan semua pihak
yang terkait dalam memahami prosedur dari penyusunan proposal,
Pedoman Penyusunan Skripsi 1
pembimbingan, pengajuan ujian, pelaksanaan ujian hingga penilaian
sehingga pelaksanaan skripsi dapat berjalan dengan baik.

Pedoman Penyusunan Skripsi 2


BAB II
KETENTUAN ADMINISTRASI DAN AKADEMIK

A. Persyaratan Administrasi

Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah skripsi dengan persyaratan sebagai


berikut:
1. Terdaftar sebagai mahasiswa IIK-BW dalam tahun akademik yang bersangkutan
yang dibuktikan dengan Kartu Rencana Studi (KRS).
2. Mendaftar pada ketua program studi

B. Persyaratan Akademik

1. Mahasiswa

Untuk dapat menempuh skripsimahasiswa harus memenuhi persyaratan


sebagai berikut:
a. Mahasiswa dapat mengambil skripsijika sudah menyelesaikan mata kuliah
sekurang-kurangnya telah lulus 80% dari jumlah SKS yang sudah diprogramkan.
b. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 2,50.
c. Telah mengambil mata kuliah metodologi penelitian dan statistik

2. Ketua Program Studi

a. Mengidentifikasi daftar mahasiswa yang layak mengambil skripsi


b. Menyelenggarakan pembekalan
c. Menentukan kelayakan judul yang diajukan mahasiswasesuai dengan Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yakni level 6 untuk sarjana.
d. Memantau proses penyusunan dan pembimbingan skripsi

3. Dosen Pembimbing

Dosen pembimbing untuk mahasiswa sarjana berjumlah dua orang, yang terdiri
dari pembimbing 1 dan pembimbing 2. Pembimbing1 dan pembimbing 2 memiliki
kedudukan yang sama. Dosen pembimbing 1 dipilih oleh mahasiswa yang akan
melaksanakan skripsi sesuai dengan bidang minat mahasiswa yang bersangkutan.
Pembimbing skripsi adalah dosen yang memiliki persyaratan sebagai berikut:
a. Dosen pembimbing sekurang-kurangnya memiliki kualifikasi pendidikan
minimal S2
b. Dalam kondisi/ pertimbangan tertentu dalam poin a akan diatur oleh Fakultas
melalui Peraturan Dekan.
c. Memiliki keahlian yang relevan degan tema/permasalahan skripsimahasiswa
yang dibimbing.
d. Ditetapkan dengan Surat Keputusan Dekan.

4. Tim Penguji

Tim penguji skripsi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:


a. Untuk program Diploma dan Sarjana, penguji sekurang-kurangnya memiliki
kualifikasi pendidikan S2
b. Memiliki keahlian yang relevan degan tema/permasalahan skripsimahasiswa.
c. Ditetapkan dengan Surat Keputusan Dekan
Pedoman Penyusunan Skripsi 3
BAB III
PROSEDUR PENYELENGGARAAN SKRIPSI

Proses penyusunan skripsidimulai dari pengajuan proposal, ujian dan revisi. Proses
penyusunan skripsidinyatakan berakhir jika mahasiswa telah mendapatkan nilai yang
tertuang dalam Kartu Hasil Studi (KHS). Tahapan penyusunan skripsiterdiri dari: (1)
pembuatan proposal, (2) pelaksanaan skripsidan penyusunan laporan, dan (3) pengajuan
ujian akhir skripsi. Uraian tahapan penyusunan skripsidijelaskan sebagai berikut:

A. Penyusunan Proposal

Setelah mahasiswa mendapatkan dosen pembimbingskripsi, mahasiswakemudian


mengajukan judul yang harus disetujui oleh dosen pembimbing dan ketua program
studi, proses penyusunan proposal dimulai. Langkah-langkah penyusunan proposal
adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa mengisi Formulir Permohonan Pembimbing Penyusunan


skripsi(Lampiran 1).
2. Mahasiswa menyusun skripsidengan bimbingan Dosen Pembimbing skripsisesuai
dengan jadwal yang disepakati. Mahasiswa wajib melakukan bimbingan
penyusunan skripsisecara rutin/terjadwal yang dibuktikan dengan Formulir
Bimbingan Penyusunan skripsi(Lampiran 2 ). Penyusunan skripsidilakukan
dengan mengacu pada Buku Panduan Penyusunan skripsi.
3. Mahasiswa yang sudah menyusun proposal skripsi(ditandai dengan persetujuan
pembimbing proposal skripsi), melapor kepada Kaprodi untuk diproses lebih
lanjut.
4. Hasil ujian proposal berupa: lulus tanpa revisi, lulus dengan revisi, atau tidak
lulus. Jika dinyatakan tidak lulus, mahasiswa harus menempuh ujian ulang setelah
proposal diperbaiki sesuai dengan saran dan masukan penguji.
5. Mahasiswa menginformasikan secara tertulis(Formulir) kepada Kaprodi jika ada
perubahan yang substansial dari judul skripsi.

B. Pelaksanaan dan Penyusunan Laporan Skripsi

Setelah proposal selesai dan mendapat persetujuan dari dosen pembimbing


proposal skripsi, tahap berikutnya adalah pelaksanaan skripsidan penyusunan
laporan skripsi. Langkah-langkah pelaksanaan dan penyusunan laporan
skripsiadalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa memasukkan mata kuliah skripsidalam Kartu Rencana Studi pada


semester 8 bagi mahasiswa program sarjana.
2. Mahasiswa menyusun skripsi dengan bimbingan Dosen Pembimbing skripsi
sesuai dengan jadwal/kontrak yang disepakati. Mahasiswa wajib melakukan
bimbingan secara rutin/terjadwal yang dibuktikan dengan Formulir Bimbingan
Skirpsi (Lampiran 3).
3. Penyusunan laporan skripsi dilakukan dengan mengacu pada Buku Panduan
Penyusunan Skripsi.
4. Mahasiswa yang telah selesai menyusun laporan skripsi (ditandai dengan
persetujuan Dosen Pembimbing skripsi), segera mengajukan ujian skripsi
kepada Kaprodi.

Pedoman Penyusunan Skripsi 4


5. Jika selama proses penyusunan skripsi mengalami kesulitan akademik, mahasiswa
dapat menghubungi dan berkonsultasi dengan Kaprodi.

C. Monitoring Pelaksanaan

Monitoring pelaksanaan skripsidimaksudkan untuk menjamin ketepatan waktu


dan kualitas skripsi. Monitoring dilakukan secara periodik oleh Kaprodi. Langkah-
langkah monitoring adalah sebagai berikut:

1. Memastikan keterlaksanaan bimbingan secara efektif dengan mengadakan


pertemuan secara berkala minimal satu kali dalam satu semester antara prodi, dosen
pembimbingskripsi, dan mahasiswa.
2. Memastikan proses bimbingan berjalan melalui pemantauan buku bimbingan
skripsi.
3. Memberikan solusi bagi mahasiswa yang bermasalah dalam penyelesaian skripsi;
4. Memastikan bahwa naskah skripsiyang disusun bebas dari plagiasi (nilai maksimal
25%).
5. Mahasiswa wajib menyampaikan laporan kemajuan kepada pembimbing secara
periodik.

D. Pengajuan Ujian

Setelah laporan skripsidisetujui oleh pembimbing, mahasiswa segera


mengajukan ujian skripsikepada Kaprodi dengan mengisi Formulir Pengajuan
Ujian Skripsi(Lampiran4) dan memastikan terpenuhinya bukti-bukti yang dibutuhkan
berikut ini:
1. Naskah laporan skripsidibuat empat rangkap.
2. Kartu Bimbingan Skripsi sudah disetujui Dosen Pembimbing dan Ketua
Program Studi.
3. KRS yang mencantumkan mata kuliah skripsi.
4. Bukti pembayaran ujian skripsi.

E. Ketentuan Khusus

Jika proses bimbingan skripsitidak dapat berjalan efektif karena sesuatu hal,
mahasiswa dapat berkonsultasi dengan kaprodi tentang kemungkinan pergantian
pembimbing. Pergantian pembimbing dilakukan dengan Surat Keputusan Dekan
atas usulan kaprodi. Dalam kasus tertentu dapat dibentuk Majelis Pertimbangan
skripsiyang terdiri atas ketua prodi, ketua bidang minat dan wakil dekan 1 yang
sesuai dengan permasalahan skripsi. Majelis ini bersifat ad hoc dan dibentuk sesuai
kebutuhan.

Pedoman Penyusunan Skripsi 5


BAB IV

SISTEMATIKA LAPORAN DAN PENULISAN SKRIPSI

A. Sistematika Penulisan Skripsi

Urutan penyusunan proposal skripsi adalah sebagai berikut:

a. BAGIAN AWAL
1) Sampul Depan
2) Sampul Dalam
3) Halaman Persetujuan
4) Daftar Isi
5) Daftar Tabel
6) Daftar Gambar
7) Daftar Lampiran
8) Daftar Arti Lambang, Singkatan dan Istilah
b. BAGIAN INTI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep
B. Hipotesis
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
D. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
F. Instrumen Penelitian
G. Prosedur Pengumpulan Data
H. Pengolahan dan Analisis Data
I. Kerangka Kerja
c. BAGIAN AKHIR
1) Daftar Pustaka
2) Lampiran

B. Sistematika Laporan

Sistematika laporan skripsiterdiri atas bagian awal, inti, dan akhir. Isi masing-masing
bagian sebagai berikut:

1. Bagian Awal
a. Halaman Sampul Depan

Pada halaman sampul luar berisi komponen:

Pedoman Penyusunan Skripsi 6


1) Judul SKRIPSI: ditulis secara lengkap, diketik dengan huruf kapital, jenis
huruf Times New Roman, ukuran 14, dicetak tebal, spasi 1, tata letak rata
tengah dengan bentuk segitiga terbalik dan diakhiri tanda titik.
2) Teks PROPOSAL SKRIPSI : jenis huruf Times New Roman, ukuran 18, dan
dicetak tebal. Setelah proposal diuji dan disetujui, maka tulisan proposal
dihapus, sehingga teks menjadi SKRIPSI.
3) Logo IIK Bhakti Wiyata Kediri: logo terletak tepat di tengah dengan ukuran
panjang 4.5 cm x lebar 5 cm.
4) Nama peneliti (mahasiswa) disertai NIM, diketik dengan huruf kapital dan
dicetak tebal, jenis huruf Times New Roman, ukuran 12.
5) Nama Program Studi,Fakultas, dan Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
Kediri, dan tahun diketik dengan huruf kapital, jenis huruf Times New
Roman, ukuran 14, dan dicetak tebal, spasi 1.
6) Sampul luar tidak dibubuhi nomor halaman
Halaman ini dijilid (terusan/langsung) dengan kertas buffalo sesuai dengan
ketetuan fakultas.
b. Halaman Sampul Dalam
Isi dan format sampul dalam sama dengan halaman sampul depan, tetapi
menggunakan kertas putih dan dibubuhi halaman dengan menggunakan angka
romawi kecil (i, ii, iii, dst)dibawah SKRIPSI, ditambahkan keterangan
“Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana .....”.

c. Halaman Persetujuan
Berisi kalimat yang menyatakan bahwa kedua pembimbing dan ketua
Program Studi telah menyetujuiskripsi (baik di seminar proposal atau sidang
akhir).

Secara rinci komponen pada halaman persetujuan adalah :

1) Teks HALAMAN PERSETUJUAN: jenis huruf Times New Roman, huruf


kapital, Ukuran 12, cetak tebal dan ditulis ditengah (center).
2) Judul Skripsi: jenis huruf Times New Roman, huruf kapital, ukuran 12, cetak
tebal dan ditulis ditengah (center).
3) Teks PROPOSAL SKRIPSI. untuk naskah skripsi tulisan proposal dihapus,
sehingga menjadi skripsi. Ditulis dengan jenis huruf Times New Roman,
huruf kapital, ukuran 12, cetak tebal dan ditulis ditengah (center)
4) Nama peneliti (mahasiswa) dan NIM: jenis huruf Times New Roman, ukuran
12, huruf kapital dan dicetak tebal.
5) Tanggal, bulan dan tahun disetujui oleh pembimbing untuk melaksanakan
ujian.
6) Tanda tangan, nama lengkap pembimbing I dan pembimbing II: penulisan
gelar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7) Diketahui dan ditandatangani oleh Ketua Prodi dan di stempel prodi.
d. Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan menunjukkan bahwa tulisan skripsi telah diuji dan


berisi tanda tangan para penguji, disertakan pada naskah hard cover.
Pengesahan ini baru diberikan setelah diadakan penyempurnaan oleh mahasiswa
yang bersangkutan sesuai dengan saran yang diberikan oleh para penguji pada
saat berlangsungnya ujian. Dalam halaman pengesahan dicantumkan:
Pedoman Penyusunan Skripsi 7
1) Teks HALAMAN PENGESAHAN: jenis huruf Times New Roman, ukuran
12, huruf kapital, dicetak tebal dan ditulis ditengah (center).
2) Judul SKRIPSI: jenis huruf Times New Roman, ukuran 12, huruf kapital,
dicetak tebal dan ditulis ditengah (center).
3) Nama peneliti (mahasiswa) dan NIM: Jenis huruf Times New Roman, ukuran
12, huruf Kapital dan cetak tebal.
4) Tanggal, bulan dan tahun dilaksanakan sidang skripsi.
5) Tanda tangan, nama lengkap masing-masing penguji. Penulisan gelar sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
6) Diketahui oleh Dekan Fakultas, ditandatangani dan distempel fakultas.
e. Halaman Pernyataan Keaslian Penelitian
Halaman ini berisi pernyataan peneliti bahwa skrpsi yang ditulis merupakan
hasil karya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Halaman ini
ditandatanganibermaterai Rp. 6.000,00. Tanggal yang digunakan untuk lembar
keaslian adalah tanggal ujian sidang skripsi.
f. Kata Pengantar

Dalam lembar ini dicantumkan ucapan terima kasih penulis yang ditujukan
kepada institusi, pembimbing (sebaiknya disebutkan kontribusi yang diberikan
oleh masing-masing pembimbing), lembaga, organisasi dan atau pihak-pihak
lain yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan dan
menyelesaikan penulisan skripsi.
Teks KATA PENGANTAR: diketik dengan huruf kapital, simetris di batas
atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik.

Isi dari kata pengantar diketik dengan spasi 2 dengan ukuran 12 dan font Time
New Roman. Panjang teks tidak lebih dari 2 halaman. Bagian akhir teks (di
pojok kanan-bawah) dicantumkan kata penulis tanpa menyebut nama terang.
g. Abstrak (Bahasa Indonesia)
1) Teks ABSTRAK: ditulis dengan huruf Kapital, Times New Roman, ukuran
12, ditulis ditengah (center) dan tanpa tanda titik.
2) Judul: diketik menggunakan huruf kecil, kecuali setiap awal kata
menggunakan huruf besar, font Times New Roman, ukuran 12.
3) Nama penulis, pembimbing I dan pembimbing II diberi tanda angka arab
kecil pangkat diakhir nama (nama pembimbing tanpa gelar)
4) Teks di dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (1 spasi) dengan jumlah
kata 200 s.d 300 kata dalam satu paragraf/alinea.
5) Dalam teks abstrak disajikan secara padat intisari skripsi yang mencakup:
latar belakang, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil, simpulan dan saran
yang diajukan.
6) Kata kunci yang ditempatkan di bawah alinea terakhir. Jumlah kata kunci
berkisar antara 3 (tiga) sampai 5 (lima) kata. Kata kunci diperlukan untuk
komputerisasi sistem informasi ilmiah, karena dengan kata kunci dapat
ditemukan judul skripsi beserta abstraknya dengan mudah.
h. Abstract (Bahasa Inggris)
Halaman ini berisi bentuk bahasa inggris dari abstrak bahasa Indonesia pada
halaman sebelumnya.

Pedoman Penyusunan Skripsi 8


i. Halaman Daftar Isi
Teks DAFTAR ISI: ditulis dengan huruf kapital, ditengah (center) dan tanpa
tanda titik. Halaman daftar isi memuat: judul bab, judul sub bab, dan judul anak
sub bab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya didalam
naskah skripsi. Semua judul bab diketik dengan huruf Kapital, sedangkan judul
sub bab dan anak sub bab hanya huruf awalnya saja yang diketik dengan huruf
kapital. Di ketik dengan 1 spasi dan ukuran 12.
j. Halam Daftar Tabel
Teks DAFTAR TABEL: di tengah halaman, dengan huruf kapital, ukuran 12
dan tanpa tanda titik. Halaman daftar tabel memuat: nomor tabel, judul tabel,
serta nomor halaman setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan judul tabel
yang terdapat di dalam naskah. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu
baris diketik dengan spasi tunggal (1 spasi). Antara judul tabel yang satu dengan
yang lainnya diberi jarak dua spasi.
k. Halaman Daftar Gambar
Teks DAFTAR GAMBAR: di tengah halaman, dengan huruf kapital, ukuran 12
dan tanpa tanda titik. Halaman daftar gambar mecantumkan: nomor gambar,
judul gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam naskah. Judul
gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal.
Antara judul gambar yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
l. Halaman Daftar Lampiran
Teks DAFTAR LAMPIRAN: di tengah halaman, dengan huruf kapital, ukuran
12 dan tanpa tanda titik. Halaman daftar lampiran memuat: nomor lampiran,
judul lampiran, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam naskah. Judul
lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal.
Antara judul gambar yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
m. Halaman Daftar Arti Lambang, Singkatan, dan Istilah
Halaman ini berisi penjabaran dari arti lambang, singkatan dan istilah yang
digunakan peneliti dalam naskah skripsi.Ditulis dengan ukuran 12.
Lambang, singkatan dan istilah yang memerlukan lebih dari satu baris diketik
denganspasi tunggal. Antara lambang, singkatan, atau istilah yang satu dengan
yang lainnya diberi jarak dua spasi.
2. Bagian Inti
a. BAB I: PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
Bagian ini memuat kesenjangan antara harapan (das sollen) dan kenyataan
(das sein), baik kesenjangan teoritis ataupun kesenjangan praktis yang
melatar-belakangi masalah yang diteliti. Di dalam latar belakang masalah ini
dipaparkan secara ringkas teori, keterkaitan tema/judul penelitian dengan
hasil penelitian terdahulu, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun
pengalaman pribadi berdasarkan data yang diperoleh dari studi pendahuluan
yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian,
masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak secara teoritis
dan praktis yang lebih realistis bukan common taste.
2) Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pertanyaan konkrit tentang faktor/variabel
yang akan diteliti, yang kebenarannya perlu dibuktikan. Peneliti membuat
pertanyaan mendasar berbasis konsep dan teori yang akan menjadi tujuan

Pedoman Penyusunan Skripsi 9


penelitian. Rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya, karena
masih memerlukan pembuktian.
3) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah output yang akan dicapai melalui proses
penelitian dan disusun mengacu pada rumusan masalah. Tujuan penelitian
dapat terdiri dari penjelasan tujuan umum dan khusus, sehingga pembaca
mengerti tentang pentingnya penelitian ini dilaksanakan. Tujuan umum
merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai melalui
penelitian. Tujuan khusus merupakan penjabaran atau penahapan tujuan
umum sifatnya lebih spesifik. Bila semua tujuan khusus tercapai maka tujuan
umum penelitian juga terpenuhi. Kalimat variabel dalam tujuan khusus dapat
mengukur, mengidentifikasi, menganalisa, membandingkan, menilai dan
lain-lain.
4) Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah dampak (outcome) dari hasil penelitian terdiri
atas manfaat teoritis dan aplikatif. Manfaat teoritis ditujukan kepada
pengembangan konseptual, sedangkan manfaat aplikatif ditujukan kepada
intansi tempat penelitian dan respoden/masyarakat.
b. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
1) Landasan Teori
Tinjauan pustaka memuat uraian yang sistematik tentang teori dasar yang
relevan, fakta, hasil penelitian sebelumnya atau penelitian terkait yang
relevan/terbaru yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori,
proposisi, konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan
variable penelitian yang dilakukan. Teori dan fakta yang digunakan
seharusnya diambil dari sumber primer. Bahan tinjauan pustaka dapat
diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal penelitian, disertasi, tesis, tugas
akhir, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi
ilmiah, serta terbitan resmi pemerintah dan lembaga lainnya.
c. BAB III: KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

1) Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan hasil sintesis, abstraksi dan ekstrapolasi
dari berbagai teori dan pemikiran ilmiah, yang mencerminkan paradigma
penelitian, dapat memecahkan masalah penelitian dan merumuskan
hipotesis.
Kerangka konsep penelitian dapat berbentuk bagan/skema, model
matematik, atau persamaan fungsional, yang menunjukkan keterkaitan antar
teori dan dilengkapi dengan uraian kualitatif/narasi/penjelasan.
Langkah-langkah membuat kerangka konsep :
a) Menenentukan fenomena dan variabel yang akan diteliti
b) Menguraikan konsep masing-masing variabel yang akan diteliti.
c) Mengaitkan masalah penelitian dengan konsep yang telah diuraikan.
d) Mencantumkan sumber teori yang digunakan sebagai acuan kerangka
konsep
2) Hipotesis

Hipotesis merupakan proposisi keilmuan yang dilandasi oleh kerangka


konseptual penelitian dan merupakan jawaban sementara terhadap

Pedoman Penyusunan Skripsi 10


permasalahan yang diteliti, yang dapat diuji kebenarannya berdasarkan fakta
empiris. Hipotesis yang digunakan dapat berupa hipotesis deskriptif,
hipotesis komparatif atau hipotesis asosiatif.
d. BAB IV: METODE PENELITIAN

1) Desain Penelitian
Berisikan tentang metode/cara/proses pelaksanaan penelitian, yaitu
observasional atau eksperimental. Bila penelitian observasional dijelaskan
dengan pendekatan deskriptif (studi kasus, laporan kasus, survei) dan
analitik (potong lintang/cross sectional, cohort prospektif atau retrospektif,
dan case control). Bila penelitian eksperimental dijelaskan dengan jenisnya
pre-eksperimental, quasi, eksperiment atau true experiment.
2) Lokasi dan Waktu Penelitian
a) Lokasi penelitian ditulis dengan lengkap
b) Waktu penelitian disebutkan kapan penelitian dilaksanakan (mulai dari
persiapan sampai akhir pelaksanaan penelitian).
3) Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
a) Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian dengan kriteria tertentu
sesuai dengan tujuan penelitian yaitu hal/orang yang akan dijadikan
objek kegiatan penelitian
b) Sampel, adalah sebagian populasi yang akan diteliti. Bagian ini
menjelaskan, sampel yang akan digunakan.Besar proporsi sampel yang
diambil, dihitung dengan rumus perhitungan besar sampel minimal,
termasuk penentuan kriteria inklusi dan eksklusi
c) Teknik sampling, merupakan cara pengambilan sampel yang dapat
berupa probabilitay sampling (random sampling) atau non probability
sampling (non random sampling).
4) Variabel Penelitian
Pada bagian ini mendiskripsikan tentang variabel yang diteliti.
Penetapan variabel penelitian didasarkan pada kerangka konsep. terdiri
dari:
a) Variabel independent/bebas merupakan variabel yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya varibel dependen
b) Variabel dependen/terikat merupakan variabel akibat atau yang
dipengaruhi oleh variabel bebas
5) Definisi Operasional (DO) Variabel Penelitian
Definisi operasional penelitian berfungsi untuk membatasi ruang
lingkup atau pengertian variabel diamati/diteliti. Definisi operasional juga
bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan
terhadap variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument/alat
ukur. Dalam definisi opersional dicantumkan variabel, definisi, parameter,
alat ukur, hasil ukurdan skala data.
6) Instrumen Penelitian
a) Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk pengumpulan
data dapat berbentuk hardware maupun software atau alat-alat
laboratorium, berupa kuesioner, formulir observasi, atau formulir-
formulir lain untuk mencatat data
b) Instrumen yang digunakan harus merujuk pada variabel penelitian serta
validitas dan reliabilitas untuk digunakan pada penelitian.

Pedoman Penyusunan Skripsi 11


7) Prosedur Pengumpulan Data
Dijelaskan cara atau metode yang digunakan untuk mengumpulkan
data primer dan data sekunder. Berdasarkan caranya pengumpulan data
dapat berupa observasi, wawancara langsung, angket, indepth interview dan
pengukuran/pemeriksaan.
8) Pengolahan dan Analisis Data
Dalam bagian ini harus diuraikan rencana yang akan dilakukan untuk
mengolah dan menganalisis data. Di bagian ini peneliti menjelaskan proses
pengolahan data dari editing, coding dan tabulating, dsb. Selain itu juga
menjelaskan data akan diolah secara manual atau dengan komputer serta uji
statistik yang akan digunakan termasuk program komputer untuk uji
statistik tersebut.
9) Kerangka Kerja

Berisi alur operasional/prosedur/tahapan kerja dalam melakukan


penelitian.Pada umumnya didahului dengan kata kerja, seperti
menganalisis, mengukur.
e. BAB V: HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian merupakan bagian utama dalam laporan penelitian, yang


berisi:

1) Penjelasan tentang karakteristik sampel: berisi gambaran karakteristik sampel


meliputi semua data demografi yang diambil dan berkaitan datanya seperti
usia, tingkat pendidikan, agama, dll.
2) Penjelasan tentang hasil untuk setiap tujuan, pertanyaan penelitian atau
hipotesis penelitian. Hasil penelitian yang sudah diolah disajikan dalam
bentuk tabel/grafik. Pembacaan tabel/grafik hanya yang ekstrim/menyolok,
tidak semua data tabel/grafik dibaca.
f. BAB VI: PEMBAHASAN
1) Pembahasan
Pada bagian ini peneliti menjelaskan makna hasil penelitiannya.
Pembahasan bukanlah pengulangan ringkasan hasil penelitian, namun
merupakan penjelasan rincihow(bagaimana) dan why (mengapa) tentang
hasil penelitian yang dikaitkan dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian
yang sudah dibahas di tinjauan teoritis tidak perlu diulang, tetapi hasil yang
didapat dibandingkan atau diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya
atau teori.
Pembahasan berisi interpretasi dan diskusi hasil yang membandingkan
hasil penelitian dengan tinajauan teori, hasil penelitian sebelumnya yang
telah dipublikasikan: apakah memperkuat, berlawanan, ataukah memberikan
hasil yang baru. Tiap pernyataan tersebut harus dijelaskan dan didukung
oleh literatur yang sudah dibahas pada tinjauan pustaka.
2) Keterbatasan Penelitian(Bila ada)
Berisikan alasan rasional yang bersifat metodologik akan hasil penelitian
yang didapat. Apakah pemilihan desain yang kurang tepat, populasi dan
sampel atau instrumentasi khususnya uji validitas. Keterbatasan ini tidak
diperuntukkan alasan yang berasal dari keterbatasan peneliti seperti waktu
dan tempat, dana, terbatasnya literatur yang dibaca, kekurangan data
penelitian dan lain-lain.
Pedoman Penyusunan Skripsi 12
g. BAB VII: PENUTUP

1) Simpulan
a) Penyajian berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus
b) Pada penelitian analitik: dijelaskan univariat dahulu dilanjutkan bivariat
atau multivariat
c) Tidak mengulang statistik/angka (misal: tingkat pendidikan responden
sebagian besar SD)
d) Simpulan dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun yang relevan dan
mampu memperkaya temuan penelitian yang diperoleh
2) Saran
a) Harus rinci dan operasional/aplikatif berdasarkan penelitian
b) Mengacu pada manfaat penelitian
c) Apabila ada keterbatasan pada bab IV diberikan saran untuk peneliti lain
d) Saran dapat ditujukan kepada pihak yang terkait dengan penelitian

3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat identitas semua buku, jurnal, laporan
penelitian, referensi dari internet, dan sumber lain yang diacu dalam
penulisan skripsi, serta disebut di dalam bagian isi. Sumber yang tidak dikutip
dalam bagian isi tidak boleh dicantumkan di dalam daftar pustaka. Sebaliknya,
semua sumber yang disebut di dalam bagian isi, harus dicantumkan pada daftar
pustaka. Daftar pustaka disusun secara alfabetis dari nama penulis menurut
format khusus.
b. Lampiran-lampiran
Lampiran memuat semua dokumen atau bahan penunjang yang digunakan atau
dihasilkan dalam penelitian skripsi. Lampiran antara lain berupa surat izin
penelitian, instrumen penelitian, hasil pemeriksaan, penghitungan
statistik/formula yang digunakan, hasil uji coba instrumen, dan sejenisnya.
Sementara itu, lampiran untuk penelitian kualitatif antara lain contoh
transkrip wawancara yang disahkan responden, hasil reduksi dan abstraksi,
catatan lapangan , bukti-bukti focus Group Discussion (FGD). Lampiran diberi
nomor secara urut menurut urutan prosedur penelitian, dan nomor halamannya
merupakan kelanjutan dari nomor halaman bagian inti.

C. Tata Cara Penulisan

1. Ketentuan tentang Judul Skrpsi

a. Judul skripsi harus terkait dan mengandung makna sesuai seperti apa yang ada
pada rumusan masalah, tujuan, metode dan simpulan.
b. Kalau judul melebihi 20 kata atau paling banyak 3 baris, maka hendaknya judul
diubah/diganti sehingga ada judul utama dan ada sub-judul yang ditulis setelah
judul utama sebagai kalimat tersendiri (bentuk font 14 dicetak tebal). Sub-judul
ini merupakan kalimat yang membatasi luasnya makna judul utama yang ditulis
lebih ringkas.

Pedoman Penyusunan Skripsi 13


2. Kertas dan Sampul

a. Kertas sampul berwarna pink untuk fakultas farmasi, biru untuk fakultas ilmu
kesehatan, hijau untuk fakultas kedokteran gigi dan orange untuk fakultas sains
dan ahli loboratorium medik
b. Karya Ilmiah dicetak pada kertas putih berukuran A4 (29,7 x 21 cm) dengan
berat 80 gram (HVS 80).
c. Bagian kertas yang memuat naskah cetak mempunyai batas :
1) 4cm dari tepi kiri,
2) 4cm dari tepi atas,
3) 3cm dari tepi kanan, dan
4) 3cm dari tepi bawah.
d. Naskah asli Karya Ilmiah dapat diperbanyak dengan difotocopy pada kertas
HVS putih berukuran dan berat yang sama.

3. Pemakaian Bahasa Indonesia Baku

a. Bahasa Indonesia yang digunakan dalam naskah skripsiharus Bahasa Indonesia


yang baku, kemudian Bahasa Indonesia yang lazim, dan pilihan berikutnya
adalah Bahasa Inggris atau bahasa asing lain dengan ditulis huruf miring
(”italic”) kecuali Abstract
b. Kaidah tata bahasa harus ditaati dan kalimat harus utuh dan lengkap. Tanda
baca dipergunakan seperlunya untuk dapat memudahkan antara anak kalimat
dari kalimat induknya, kalimat keterangan dari kalimat yang diterangkan dan
sebagainya
c. Kata ganti orang, terutama ganti orang pertama (saya dan kami), tidak
diperbolehkan digunakan dalam naskah Karya Ilmiah, kecuali dalam kalimat
kutipan.
d. Kalimat disusun sedemikian rupa sehingga kalimat tersebut tidak perlu
memakai kata ganti orang.
e. Suku kata dapat dipisahkan menurut ketentuan tatabahasa.
f. Kata terakhir pada dasar halaman tidak boleh dipotong.
g. Pemisahan kata asing harus mengikuti cara yang ditunjukkan dalam kamus
bahasa asing tersebut.

4. Penomoran Halaman

a. Halaman pada bagian awal diberi nomor dengan angka Romawi kapital kecil:
i, ii, iii, iv, dan seterusnya. Nomor halaman bagian persiapan dicetak
ditengah1,5 cm di atas tepi bawah kertas. Penomoran halaman mulai dicetak
dari halaman kata pengantar, tetapi halaman i dihitung dari halaman sampul
dalam
b. Halaman bagian inti skripsi diberi angka Arab 1, 2, 3, dan seterusnya. Nomor
halaman dicetak di tepi kanan atas, 1,5 cm di atas baris pertama, kecuali pada
halaman bab, nomor halaman ditulis di bagian bawah (tengah) halaman, 1cm
dari baris terakhir.
c. Nomor halaman lampiran adalah kelanjutan dari nomor halaman bagian tubuh
utama skripsi, dan dicetak dengan aturan yang sama.

Pedoman Penyusunan Skripsi 14


5. Penulisan Bab

a. Misalnya bab pendahuluan, yaitu kata BAB I dicetak tepat di tengah halaman,
tiga cm di bawah batas tepi atas kertas dengan huruf kapital tanpa diakhiri
dengan tanda titik.
b. Judul bab, yaitu PENDAHULUAN dicetak dengan huruf kapital dengan jarak
dua spasi di bawah BAB I, tanpa diakhiri dengan tanda titik.
c. Judul anak bab pertama ditulis tiga spasi di bawah baris terakhir dari judul bab.
d. Penulisan nomor & judul anak bab dst.nya ditulis sebagai berikut :
1) Nomor bab ditulis dengan angka Romawi (I, II, III dst.), sedang nomor subbab
ditulis dengan Huruf kapital (A, B, C dst.), keduanya tanpa diakhiri titik.
2) Nomor dan judul pada subbab, perlu dimuat pada halaman daftar isi.
3) Nomor anak subbab ditulis dengan angka Arab (1, 2, 3 dst.).
4) Anak berikutnya a, b, c, dst
5) Anak berikutnya 1), 2), 3), dst
6) Anak berikutnya a), b), c), dst
7) Anak berikutnya i, ii, iii, dst
e. Judul bab ditulis dengan huruf kapital, sedangkan judul sub bab dan anak sub
bab ditulis dengan huruf kecil, dimana huruf pertama dari setiap kata (pada sub
bab) dan huruf pertama dari kata pertama pada anak sub bab ditulis dengan
huruf kapital. Judul bab dan judul sub bab dst.nya tidak diakhiri dengan titik.
f. Pemberian nomor selain judul sub bab, anak sub bab dst.nya ditulis
menggunakan angka Arab dengan kurung buka dan kurung tutup (contoh : (1),
(2), dst,nya).

6. Gambar

a. Pada buku pedoman ini istilah gambar mencangkup gambar, ilustrasi, grafik,
diagram, denah, peta, bagan monogram, diagram alir dan foto.
b. Huruf, angka, dan tanda baca lain yang dipakai pada gambar harus jelas.
c. Gambar harus dibuat pada kertas yang dipakai untuk naskah Karya Ilmiah,
yang dapat dicetak dengan bantuan scanner, atau program computer yang
sesuai.

7. Gambar yang Tidak Dapat Diterima

Gambar yang tidak dapat diterima sebagai bagian dari naskah skripsi adalah:

a. Gambar yang dibuat dari kertas grafi


b. Gambar yang dibuat dengan kertas kalkeer
c. Gambar yang dibuat pada kertas grafik, kemudian kertas grafik tersebut
ditempel pada kertas naskah
d. Foto atau gambar yang dibuat pada kertas lain yang ditempel pada kertas
naskah.

8. Cara Meletakkan Gambar

a. Garis batas empat persegi panjang dari gambar, diagram, atau ilustrasi (garis
batas tersebut dapat berupa garis semu) diletakkan sedemikian rupa sehingga
garis batas tersebut tidak melampaui batas kertas yang tidak boleh dicetak.
b. Gambar diletakkan simetrik terhadap kertas yang digunakan.

Pedoman Penyusunan Skripsi 15


c. Sisi terpanjang dari garis batas gambar dapat diletakkan sejajar lebar kertas atau
sejajar panjang kertas.
d. Untuk hal yang disebut terakhir, maka gambar sebaiknya dibuat pada halaman
tersendiri tanpa teks naskah untuk memudahkan pembacaan.
1) Gambar dengan sisi terpanjang sejajar lebar kertas boleh diletakkan di
tengah halaman diantara baris-baris kalimat teks. Dalam hal ini maka garis
batas gambar harus terletak tiga spasi dari baris terakhir. Teks setelah
gambar harus terletak tiga spasi di bawah garis batas bawah gambar.
Nomor dan judul gambar diletakkan dibawah gambar.
2) Cara penulisan nomor dan judul gambar, angka pertama dengan angka
romawi menunjukkan nomor bab tempat gambar tersebut terdapat,
sedangkan angka kedua yang ditulis juga dengan angka Arab menunjukkan
nomor urut gambar dalam bab (II.3, III.1, dst).
3) Nama gambar ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama kata
pertama ditulis dengan huruf-huruf kapital.
4) Baris-baris dari judul gambar dipisahkan dengan 1 spasi.
5) Gambar yang memerlukan halaman yang lebih besar dari halaman naskah,
dilipat untuk mencapai ukuran halaman naskah dan dapat dimasukkan ke
dalam teks batang tubuh Karya Ilmiah atau sebaiknya dimasukkan ke
dalam lampiran.

9. Sumber Gambar

Gambar yang dikutip dari sumber lain dijelaskan dengan mencantumkan nam
penulis dan nama tahun di daftar pustaka di belakang atau di bawah gambar.

10. Tabel

a. Tabel dibuat pada kertas naskah.


1) Huruf dan angka tabel harus di cetak.
2) Kolom-kolom tabel disusun sedemikian rupa sehingga tabel mudah di baca.
3) Jarak suatu angka dengan angka di bawah atau di atasnya harus satu
setengah spasi, yang penting adalah agar tabel mudah di baca.
4) Seperti halnya gambar maka tabel juga mempunyai garis batas umumnya
berupa garis semu.
5) Tabel diletakkan pada halaman naskah sedemikian rupa sehingga garis batas
tidak melampaui batas kertas yang boleh dicetak dan tabel terletak simetris
didalamnya.
6) Kolom tabel dapat diletakkan sejajar dengan lebar kertas atau panjang kertas.
Dalam hal terakhir ini sebaiknya seluruh halaman diisi dengan tabel tanpa
teks naskah.
7) Tabel boleh diletakkan di tengah halaman di antara baris-baris kalimat teks
tubuh utama Karya Ilmiah.Dalam hal ini maka garis batas bawah tabel harus
terletak tiga spasi di atas kalimat teratas di bawah tabel.
8) Di atas garis batas atas tabel dituliskan nomor dan judul tabel.
9) Jika tabel terdiri dari dua baris atau lebih maka bari-baris tersebut dipisahkan
dengan satu spasi.
10) Nomor tabel ditulis dengan dua angka yang dipisahkan oleh sebuah titik.
Angka pertama dengan angka romawi menunjukkan nomor bab tempat tabel

Pedoman Penyusunan Skripsi 16


tersebut terdapat, sedangkan angka kedua yang ditulis dengan angka Arab
menunjukkan nomor urut tabel dalam bab (II.3, IV.1, dst).
11) Nama tabel ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama kata pertama
ditulis dengan huruf kapital. Baris-baris dari judul tabel dipisahkan dengan 1
spasi.
12) Judul tabel harus sama dengan judul tabel yang tercantum dalam halaman
daftar tabel.
13) Baris pertama judul tabel harus terletak tiga spasi di bawah garis terakhir
teks, sedang baris terakhir judul harus terletak dua spasi di atas garis batas
atas tabel.
14) Tabel yang memerlukan kertas yang lebih besar dari halaman naskah dapat
diterima. Tetapi sebaiknya hanya tabel yang jika dapat dilipat stu kali sudah
mencapai ukuran halaman naskah saja yang dimasukkan ke dalam teks tubuh
utama.
15) Tabel yang lebih besar diletakkan pada lampiran saja.
b. TABEL DATA SEKUNDER
1) Pada data tabel sekunder yang berbentuk tabel dan berasal dari satu sumber
harus dicantumkan nama penulis dan tahun penulisan di dalam bawah tabel.
2) Tabel yang memuat data yang dikutip dari beberapa sumber, tiap kumpulan
data dari satu sumber diberi cetak atas (superskrip), dan superskrip itu
dijelaskan pada catatan kaki di bawah tabel. Sumber tersebut dapat pula di
tuliskan pada satu kolom khusus pada tabel, dalam hal ini tidak diperlukan
lagi superskrip.

11. Angka

a. Yang dimaksud dengan angka adalah angka Arab. Angka yang digunakan
untuk menyatakan :
1) Besar ukuran, misalnya panjang (174 cm), massa (81,0 kg), berat (1,25 g;
0,225 g; 1,22550 g), suhu (250o C), persentase (95,70 %),, dan lain-lain.
2) Nomor halaman
3) Tanggal (misal : 17 Desember 1999)
4) Waktu (misal : pukul 10.45 pagi)
5) Bilangan dalam perhitungan aljabar dan dalam rumus, termasuk bilangan
pecahan.
6) Lain-lain.
b. Tanda desimal dinyatakan dalam koma, misal : 22,5 (dua puluh dua setengah).
Banyaknya angka desimal tergantung dari kepekaan alat ukur atau metode yang
digunakan.
c. Tanda ribuan dinyatakan dalam titik, misal 1.000.000 (satu juta). Bilangan
lebih kecil dari sepuluh dapat ditulis dengan kata-kata, misalnya enam
perguruan tinggi; tetapi lebih besar dari sepuluh digunakan angka, misalnya 17
buah mangga.
d. Besar tak tentu dan bilangan yang digunakan untuk menyatakan besar secara
umum ditulis dengan kata-kata, misalnya sepuluh tahun yang lalu, usia empat
puluh, setengah jam mendatang, lima kali sehari, beberapa ratus centimeter dan
lain-lain.
e. Awal sebuah kalimat tidak boleh dimulai dengan sebuah angka. Jika awal
kalimat memerlukan bilangan atau angka, bilangan tersebut ditulis dengan kata-

Pedoman Penyusunan Skripsi 17


kata, atau susunan kalimat di ubah sedemikian rupa sehingga bilangan tadi
tidak lagi terletak pada awal kalimat.
f. Untuk menyatakan bilangan, tidak boleh menggunakan angka Kapital
(Romawi).

12. Penulisan Rumus dan Perhitungan Numerik

a. Sebuah rumus diletakkan simetris dalam batas kertas yang boleh dicetak.
Rumus yang panjang ditulis dalam dua baris atau lebih.
b. Pemotongan rumus panjang dilakukan pada tanda operasi aritmetik, yaitu tanda
tambah, tanda kurang, tanda kali, dan tanda bagi (bukan garis miring). Tanda
operasi aritmetik tersebut didahului dan diikuti oleh sedikitnya satu rongak
(ruang antara dua kata).
c. Pangkat ditulis setengah spasi di atas lambang variabel. Pemakaian tanda akar
(√ ) dst. nya dicetak dengan pangkat pecahan.
d. Penulisan bilangan pecahan tidak boleh menggunakan garis miring, tetapi
menggunakan desimal.
e. Tanda kurung dipakai untuk menunjukkan hirarki operasi aritmetik dengan
jelas. Hirarki tanda kurung dalam buku pedoman ini ditentukan sebagai berikut
: [{( )}]
f. Setiap rumus diberin nomor yang dituliskan diantara dua tanda kurung. Nomor
rumus terdiri dari dua angka yang dipisahkan dari dua titik. Angka pertama,
yang berupa angka Kapital, menunjukkan bab dimana rumus tersebut terletak.
Angka kedua, yang berupa angka Arab, menunjukkan nomor urut rumus dalam
bab.
g. Substitusi variabel dengan harganya untuk operasinya aritmatik dituliskan
seperti pada penulisan rumus. Dalam hal ini, di hindari pemakaian titik sebagai
tanda kali.

13. Cetak Miring

a. Ukuran huruf yang dipakai untuk cetak miring harus sama besar ukurannya
dengan huruf untuk naskah.
b. Cetak miring digunakan untuk judul buku dan untuk nama majalah ilmiah.
Cetak miring digunakan pada kata atau istilah dalam bahasa asing misalnya
penggunaan bahasa latinuntuk nama tumbuhan, Sonchus arvensis L., nama
hewan, Guenia pig, nama mikroba, Staphylococcus aureus, cara pemakaian
obat dalam resep, signa usus externus, bahasa inggris seperti nama penyakit
Dengue haemorragic fever, nama organisasi World Health Organization.

14. Tanda Petik

Tanda petik digunakan untuk bahasa asing yang sulit diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia, contoh : ‘aging’ pada metode Gravimetri.

15. Penulian Kutipan

a. Sumber Kutipan dari Naskah Publikasi


Bahan yang langsung dikutip dari penulis artikel lain atau artikel yang
pernah ditulis sendiridan telah dipublikasi sebelumnya oleh penulis harus ditulis
lengkap kata demi kata sesuaidengan apa yang tertulis pada artikel asli.

Pedoman Penyusunan Skripsi 18


Selanjutnya perlu dicantumkan nama akhir penulis, tahun dan halaman yang
memuat informasi tersebut di dalam tanda kurung ataunama di luar tanda kurung.
Contoh :
“Satu elemen penting dari ‘komunitas yang sehat’ adalah layanan yang
kompeten” (Wass,1994 : 37)
atau
Menurut Wass (1994 : 37), “Satu elemen penting dari komunitas yang sehat’
adalah layananyang kompeten”.
Namunapabila penulis tidak menggunakan kutipan langsung dengan kata
lain hanya menggunakanide-ide penulis artikel lain dan menuangkannya dalam
bahasanya sendiri, maka cukup menuliskan nama akhir penulis asli dan tahun
penulisan. Contoh :Beberapa hasil studi menemukan bahwa insiden plebitis
secara langsung terkait denganmetode pemberian infus intravena dan parameter
tertentu dari bahan-bahan yang digunakan pada saat pemasangan infus (Well &
Brown, 1996; Bristol & Wardlaw, 1996)
b. Sumber Kutipan Dari Bahan Internet
Bahan yang dikutip dari naskah yang didapatkan dari sumber elektronik
(misalnya internet) kadangkala tidak mencantumkan halaman asli dari naskah
tersebut kecuali untuk naskah yang ditampilkan dengan format lengkap seperti
jurnal.Naskah yang tidak ada halaman aslinya untuk kutipan langsung dapat
menggunakan nomor paragraf dengan menggunakansimbol ¶ dan nomor
paragraf.Contoh :
Bertambahnya usia daya ingat jangka pendek cenderung menurun (Brown, 1997,
¶ 1,http://www.findarticles.com, diperoleh tanggal 15 Sepetember 2007).
Artinya bahan yang dikutip pada paragraf 1 pada naskah internet tersebut.
Jika naskah tersebut memiliki judul, maka dituliskan nama akhir penulis asli,
tahun, judul,nomor paragraf. Contoh :
………..(Brown, 1997, Conclusion Section, ¶ 1, http;//.findarticles.com,
diperoleh tanggal 15 September 2007).
c. Kutipan Dari Sumber Kedua
Apabila penulis mengutip langsung dari kutipan penulis lain, maka penulis tetap
mencantumkan nama akhir penulis asli bahan tersebut dan tahunnya, selanjutnya
mencantumkan nama akhir penulis dan tahun dimana bahan tersebut didapatkan.
Contoh:
Green dan Kreuter (1991, dalam Wass, 1994 : 41) mengemukakan “pendidikan
memegang peran sentral di dalam promosi kesehatan….”
Jika kutipan tersebut tidak langsung cukup mencantumkan nama akhir dan tahun
saja. Contoh :
Panduan Penyusunan KTI PSIK FIKES UMMGreen dan Kreuter (1991, dalam
Wass, 1994) mengatakan bahwa di dalam promosikesehatan faktor pendidikan
memegang peranan penting.

d. Cara penulisan Kutipan di Dalam Naskah Skripsi

Kutipan atau cuplikan ditulis sesuai naskah aslinya, sedangkan kutipan yang
berbahasa asing harus disertai terjemahannya.
Kutipan ditulis dengan jarak tepi kiri dan tepi kanan yang berbeda dengan teks
utama (tepi kanan dan kiri lebih lebar) dan ditulis dengan jarak 1 spasi.
1) Kutipan Singkat

Pedoman Penyusunan Skripsi 19


Yakni kurang dari 40 kata dapat diketik langsung dalam teks dengan
menggunakan tandakutip ganda pada permulaan dan akhir kutipan. Namun
jika ada kata penting yang inginditonjolkan gunakan tanda petik tunggal
sebelum dan sesudah kata penting tersebut.Contoh:
“Satu elemen penting dari ‘komunitas yang sehat’ adalah komunitas yang
kompeten”(Wass,1994 : 37)

2) Kutipan Panjang

Yaitu bila sebanyak 40 kata lebih, diketik pada paragraf tersendiri tidak
perlumenggunakan tanda kutip ganda. Diketik satu tab ke 1 dalam. Contoh:
Menurut Cottrell (1976, dalam Wass, !994) : definisi komunitas yang
kompeten adalah satu dari beberapa komponen komunitas berikut : (1)
mampu berkolaborasi secaraefektif dalam mengidentifikasi masalah dan
kebutuhan komunitas; (2) dapat mencapai kesepakatan dalam penetapan
tujuan dan prioritas; dan (3) dapat berkolaborasi secara efektif di dalam
melakukan tindakan yang dibutuhkan (hlm 37-38).
Untuk bagian kalimat yang tidak dianggap penting dan akan dihilangkan,
maka bagian tersebut diganti dengan tiga titik … apabila bagian tersebut
terletak di akhir kalimat.

e. Cara Penulisan Kutipan Nama Penulis di Dalam Naskah Skripsi

Untuk artikel yang ditulis oleh satu sampai tiga orang penulis, maka ditulis
semua nama akhir. Apabila nama penulis diluar tanda kurung setelah nama
pertama ditulis ‘dan‘ untuk dua penulis, setelah nama kedua untuk tiga penulis.
Contoh :
Menurut Pender, Murdaugh, dan Parsons (2002) kesehatan dapat
dimanifestasikan dengan pola yang unik dari individu.
Jika nama penulis di tulis di dalam tanda kurung kata ‘dan’ ditulis dengan
simbol ‘&’. Contoh:
Kesehatan dapat dimanifestasikan dengan pola yang unik dari individu (Pender,
Murdaugh& Parsons, 2003)
Apabila lebih dari tiga orang, ditulis nama akhir penulis pertama dan diikuti
dengan kata et al.(tahun). Contoh:
Parsons, et al. (2000)…………. Atau ……………………….(Parsons, et al.
2000)

16. Daftar Pustaka

1. Jenis-jenis/Sumber Informasi
Sumber Informasi yang ditulis di dalam daftar pustaka haruslah relevan dengan
masalahpenelitian. Sumber informasi ini dapat berupa : buku, salah satu bab dari
suatu buku, artikel di dalam suatu jurnal, artikel dari sumber elektronik,
monograf, makalah dari suatu pertemuan ilmiah yang telah diterbitkan oleh suatu
institusi/badan laporan atau penerbitan resmi dari suau institusi/departemen,
artikel dari surat kabar dan naskah yang sedang disiapkan untuk diterbitkan
dengan mencantumkan sedang dicetak dalam tanda kurung (sedang dicetak).

Pedoman Penyusunan Skripsi 20


2. Cara Penulisan Sumber Pustaka
Daftar pustaka ditulis menurut urutan abjad dari huruf A dan seterusnya. Ditulis
berdasarkanabjad awal dari nama akhir penulis. Apabila menggunakan nama
penulis yang sama untuk artikel yang berbeda, maka tuliskan tahun awal dari
artikel tersebut diikuti dengan tahun berikutnya. Contoh :
Hewlett, L.S. 1996
__________. 1999
Apabila menggunakan dua artikel dengan penulis yang sama, namun artikel
kedua penulis tersebut menulis dengan penulis yang lain, tetap dituliskan nama
yang sama diawal. Contoh :
Hewlett, L.S. 1999
Hewlett, L.S., & Evans, A.J. 1999
Penulisan artikel dengan penulis yang sama, diterbitkan pada tahun yang sama,
maka ditulis dengan abjad a,b,c, dst sesuai dengan jumlah yang diterbitkan.
Contoh :
Hewlett, L.S. 2002a. Control….
Hewlett, L.S. 2002b. Roles of….
3. Cara Penulisan Sumber Dari Buku
Sumber informasi dari buku dituliskan di dalam daftar pustaka meliputi nama
akhir penulis,abjad awal nama dan tengah (bila ada), tahun penerbitan, judul
buku ditulis miring / italic, edisi (jika ada, tempat penerbit dan penerbitan).
Contoh :
Nay, R., & Garrat, S. 1999. Nursing older people : Issues and innovations.
Sydney : Maclennan &Petty, Pty,Ltd.
4. Cara Penulisan Sumber Bagian Bab Dari Buku
Sumber informasi bagian bab atau chapter dari suatu buku, dituliskan di dalam
daftar pustakameliputi nama akhir penulis, abjad awal nama awal dan tengah
(bila ada), tahun, judul chapter, diikuti dengan nama penulis atau editor buku
yakni singkatan nama awal dan tengah dan diikuti nama akhir, judul buku ditulis
miring/italic, halaman dalam kurung, tempat penerbit dan penerbitan. Contoh :
Bjork, R.A. 1989. Retrival inhibition as an adaptive mechanism in human
memory, dalam Roediger, H.L., & Craik, F.I.M. (Eds), Varieties of memory &
consiusness (hlm. 309-330). Hillsdale, NJ : Erlbaum.
5. Cara Penulisan Artikel Dari Jurnal
Sumber informasi dari jurnal dituliskan di dalam daftar pustaka meliputi nama
akhir penulis,abjad awal nama awal dan tengah (bila ada), tahun, judul artikel,
judul jurnal ditulis mirinig/italic, volume penerbitan dan nomor penerbitan yang
ditulis di dalam tanda kurung, nomor halaman yang dikutip. Contoh :
Fagard, R.H. 2002. Epidemiology of hypertension in elderly. American Journal
of GeriatricCardiology, 11(1), 23-28.
6. Cara Penulisan Artikel Dari Sumber Elektronik
Sumber informasi dari elektronik dituliskan dengan pernyataan sumber yang
dikutip, namadan alamat sumber, tanggal sumber informasi tersebut
diperoleh.Contoh :
Format referensi elektronik direkomendasi oleh American Psychological
Association, 2000, http:www.apa.org/journals/webref.html, [Diakses tanggal 23
Oktober 2000, Pukul 14.00 WIB].

Pedoman Penyusunan Skripsi 21


7. Cara Penulisan Artikel dari Monograf
Sumber informasi yang dikutip dari monograf, cara penulisan daftar pustaka
diawali dengannama akhir penulis diikuti huruf pertama nama awal dan nama
tengah (bila ada), tahun, nama artikel, nama dimana monograf dipublikasikan
ditulis miring/italic, volume, nomor (jika ada), dan halaman. Contoh :
Author, B.B., & Author, A.A. 2001.Judul artikel.Judul tempat monograf
diterbitkan, volume,), hlm.6-9.

D. Pencetakan

1. Naskah skripsi diketik dengan komputer menggunakan pencetak (printer) warna


tinta hitam (bukan dot matrix) menggunakan huruf ”Times New Roman”, ukuran 12
berjarak 2 spasi. Naskah Karya Ilmiah dicetak pada satu muka halaman (tidak bolak
balik).
2. Untuk catatan kaki, judul, keterangan dan isi diagram, tabel, gambar dan daftar
pustaka, berjarak satu spasi.
3. Huruf pertama dalam paragraf baru dimulai 1 cm dari batas tepi kiri naskah. Tidak
diperbolehkan memulai paragraf baru pada dasar halaman, kecuali apabila cukup
tempat untuk sedikitnya dua baris.
4. Baris terakhir dari satu paragraf tidak boleh ditulis pada halaman baru berikutnya.
5. Huruf pertama sesudah tanda baca, titik koma, titik ganda, dan titik cetak, dicetak
dengan menyisipkan satu rongga (ruang antara 2 huruf) dibelakang tanda baca
tersebut.
6. Untuk gambar dan tabel boleh di cetak dengan tinta warna kalau memang dapat
meningkatkan tampilan.
7. Judul tabel, gambar, dll tidak boleh terpisah dari gambar.Kepala tabel (header)
harus tetap ada jika ganti halaman.

Ketentuan Penjilidan

1. Proposal, dan skripsi di jilid 5 kali (3 untuk penguji, 1 untuk moderator, 1 untuk
arsip mahasiwa) dengan cover terusan kertas buffalo sesuai ketentuan warna
fakultas.
2. Skripsiyang sudah direvisi dan ditandatangani oleh penguji, ketua prodi, dan Dekan
serta stempel fakultas diserahkan kepada bagian administrasi pendidikan dengan
ketentuan:
Jumlah eksemplar minimal 2 dengan disertai Softcopy dan disertai naskah jurnal.
Keping CD berisi sebagai berikut:
a) Naskah Skripsi
1) Naskah berisi full-text, bagian awal sampai dengan lampiran.
2) file lembar pengesahan dan surat pernyataan keaslian penelitian disertai tanda
tangan dan stempel/di scan)
3) bentuk file berupa pdf dan word.
b) Jurnal Penelitian dalam file pdf dan word.
c) Poster Penelitian dalam file.
1) Poster penelitian yang sudah direvisi dan disetujui oleh pembimbing dan
penguji. Poster dicetak pada kertas Artpaper 230 gr, ukuran kertas A2 potrait
(42cm x 59,4cm). Poster dikumpulkan ke BAAK fakultas masing-masing.

Pedoman Penyusunan Skripsi 22


BAB V
KETENTUAN UJIAN AKHIR SKRIPSI

A. Ketentuan Pelaksanaan Ujian

Setelah mahasiswa mengisi formulir Pengajuan Ujian dan memenuhi persyaratan ujian
SKRIPSI, langkah-langkah pelaksanaan ujian adalah sebagai berikut:

1. Persyaratan Administratif
a. Terdaftar sebagai mahasiswa IIK Bhakti Wiyata Kediri dibuktikan dengan kartu
registrasi dan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).
b. Mencantumkan mata kuliah SKRIPSI dalam Kartu Rencana Studi pada semester
berjalan.
c. Menyerahkan kartu atau buku bimbingan TA yang telah diisi sesuai bimbingan.
2. Persyaratan Akademis
a. Telah lulus semua mata kuliah selain Skripsi, sesuai dengan kurikulum yang
berlaku dibuktikan dengan KHS.
b. Mempunyai Indeks Prestasi Komulatif (IPK) minimal 2,50.
c. Naskah SKRIPSI sudah memperoleh persetujuan tertulis dari pembimbing.

B. Susunan, Tugas, dan Wewenang Tim Penguji

1. Susunan Tim Penguji


Tim Penguji berjumlah 4 orang, yang terdiri dari:
a. Ketua Penguji (Penguji 1)
b. Penguji 2
c. Penguji 3 (Pembimbing 1)
d. Sekretaris Tim Penguji (Pembimbing 2)
2. Tugas dan Wewenang Tim Penguji
a. Ketua Tim Penguji
Ketua Tim Penguji bertugas untuk memimpin dan mengarahkan pelaksanaan
ujian akhir skripsidengan kewajiban sebagai berikut:
i. Memberi penilaian atas presentasi, substansi, dan kualitas penelitian
skripsimahasiswa.
ii. Memberikan peringatan dan sanksi akademik yang bersifat mendidik
bersama-sama Tim Penguji apabila ditemukan unsur-unsur plagiarisme di
dalam naskah skripsimilik mahasiswa yang diuji.
iii. Membuat laporan tertulis perkembangan/kemajuan proses pelaksanaan ujian
akhir skripsimahasiswa.
iv. Memimpin diskusi dan memutuskan hasil ujian skripsimahasiswa.
b. Penguji
Penguji bertugas melakukan validasi dan konfirmasi substansi naskah
skripsimahasiswa yang diuji dengan kewajiban sebagai berikut:
i. Mengajukan pertanyaan yang terfokus pada substansi naskah
skripsimahasiswa.
ii. Memberikan koreksi/tanggapan/perbaikan secara tertulis atas naskah
skripsiyang diuji.
iii. Memberi penilaian atas presentasi, substansi, dan kualitas penelitian
skripsimahasiswa.

Pedoman Penyusunan Skripsi 23


iv. Memberikan bimbingan sesuai dengan koreksi/tanggapan/perbaikan tertulis
yang diberikan selama ujian skripsi.
c. Sekretaris Tim Penguji
Sekretaris tim penguji bertugas membantu ketua tim penguji untuk
memperlancar proses pelaksanaan administratif ujian akhir skripsidalam hal:
i. Memberi arahan dan tata tertib proses pelaksanaan ujian akhir skripsi.
ii. Memberik a n arahan dan petunjuk yang dapat menambah dan
memperbaiki kelancaran, kedisplinan, dan ketepatan waktu ujian akhir
skripsi.
iii. Mengadminstrasikan semua kegiatan selama proses pelaksanaan ujian
skripsi.

C. Persiapan dan Pelaksanaan Ujian

Setelah mahasiswa memenuhi persyaratan pengajuan ujian skripsi sebagaimana diatur


dalam Bab III, mahasiswa melakukan langkah-langkah berikut:

1. Persiapan Ujian skripsi


a. Mahasiswa menghubungi Ketua/Sekretaris Prodi masing-masing untuk
mendapatkan Tim Penguji skripsidan pelaksanaan ujian skripsi.
b. Ketua/Sekretaris Prodi menetapkan waktu pelaksanaan ujian skripsi.
c. Ketua/Sekretaris Prodi mengusulkan Penetapan Tim Penguji skripsidan waktu
pelaksanaan ujian skripsikepada dekan. Dekan terkait akan menerbitkan Surat
Keputusan Dekan tentang Pelaksanaan Ujian skripsi.
d. Mahasiswa menyerahkan naskah skripsidisertai Surat Keputusan Dekan
tentang Pelaksanaan Ujian Skripsisebanyak 1 (satu) bendel kepada masing-
masing Tim Penguji paling lambat 3 (tiga) hari sebelum waktu pelaksanaan
ujian.
e. Mahasiswa mempersiapkan materi presentasi untuk ujian skripsidan sumber-
sumber referensi yang digunakan dalam naskah skripsi.
2. Persiapan Materi Presentasi

Sebelum pelaksanaan ujian skripsi, mahasiswa wajib mempersiapkan materi


presentasi skripsidengan alokasi waktu 15 menit. Presentasi disampaikan secara
oral dengan menggunakan bahasa Indonesia baku. Saat presentasi materi skripsi,
mahasiswa harus menggunakan media berupa LCD Projector yang disediakan di
program studi masing-masing dan alat bantu presentasi.

3. Pelaksanaan Ujian Skripsi


a. Waktu presentasi proposal dan skripsipaling lama 10 menit, waktu untuk tanya
jawab paling lama 45 menit (masing-masing penguji 15 menit) dan rapat
koordinasi antar penguji 5 menit.
b. Masing-masing Tim Penguji membuat catatan perbaikan yang diperlukan atas
Naskah skripsipada lembar yang telah disediakan untuk diberikan kepada
mahasiswa.
c. Tim penguji melakukan sidang untuk menetapkan hasil ujian. Selama tim
penguji bersidang, mahasiswa yang diuji dipersilahkan ke luar dari ruang ujian.
d. Setelah tim penguji selesai bersidang, mahasiswa dipanggil kembali masuk ke
ruang ujian dan Ketua Penguji menyampaikan hasil revisi tanpa menyampaikan
hasil sidang.

Pedoman Penyusunan Skripsi 24


e. Ketua Tim penguji menutup pelaksanaan ujian akhir skripsi.

D. Penilaian Ujian Skrispi

1. Penentuan Kelulusan
Mahasiswa dinyatakan LULUS ujian skripsijika mendapatkan nilai rata-rata akhir
dari seluruh tim penguji SKRIPSI minimal B (65). Nilai Ujian ulang maksimal AB.
Hasil ujian dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Lulus tanpa perbaikan skripsi
b. Lulus dengan perbaikan skripsi
c. Tidak lulus, mengulang ujian dengan perbaikan skripsi
d. Tidak lulus dan harus membuat skripsibaru
2. Perbaikan SKRIPSI
Mahasiswa telah melakukan perbaikan (merevisi) dan menyerahkan
skripsimaksimal 1 minggu sebelum pelaksanaan yudisium.Apabila dalam waktu
yang sudah ditentukan mahasiswa yang bersangkutan tidak dapat menyelesaikan
perbaikannya, maka mahasiswa dinyatakan TIDAK LULUS.
3. Rubrik Penilaian
a. Penilaian Proposal maupun SKRIPSI dilakukan oleh Tim Penguji yang sama
dalam forum ujian.
b. Dalam melakukan penilaian, Tim Penguji wajib menggunakan pedoman
Penilaian SkripsiFakultas di lingkungan Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
Kediri.
c. Pedoman Penilaian Skripsi meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Aspek Penulisan, meliputi ;
a) Sistematika penulisan
b) Kesinambungan antar linea, antar bab dalam skripsi
c) Ketepatan penggunaan bahasa dan istilah
d) Penulisan kepustakaan
2) Aspek Isi Tulisan, meliputi ;
a) Kesesuaian judul dan isi
b) Ketepatan penulisan masalah dan latar belakang
c) Kejelasan perumusan masalah
d) Kesesuaian pemecahan masalah
e) Kejelasan tujuan dan manfaat penelitian
f) Ketepatan menuliskan tinjauan teori
g) Penyusunan kerangka konseptual
h) Penggunaan metode penelitian dan statistik
3) Aspek Kemampuan Presentasi, meliputi ;
a) Penyusunan slide presentasi (jelas, inovatif)
b) Tulisan menggunakan font yang mudah dibaca, disertai dengan
gambar/blok
c) Kemampuan mengajukan materi secara sistematis
d) Kemampuan berbicara dengan jelas
e) Kemampuan teknik penyampaian secara keseluruhan
4) Aspek Kemampuan Berdiskusi, meliputi ;
a) Kemampuan berkomunikasi dalam menjawab materi
b) Kemampuan menjelaskan teknik analisis data
c) Kemampuan menerima pendapat lain secara kritis

Pedoman Penyusunan Skripsi 25


5) Nilai akhir proposal terdiri dari 100 % nilai sidang
6) Nilai akhir sidang skripsiterdiri dari 25 % nilai proses pembimbingan dan 75
% nilai saat sidang.
Nilai akhir ujian skripsikemudian dikonversikan ke dalam nilai huruf sesuai
Peraturan Akademik IIk-BW Kediri.

E. Penyelesaian Administrasi

Setelah mahasiswa menyelesaikan perbaikan dan mendapat legalisasi, mahasiswa wajib


melakukan penyelesaikan administrasi sebagai berikut:

a. Mengumpulkan 2 Naskah skripsi yang sudah dilegalisasi oleh penguji,


pembimbing, kaprodi, dan dekan
b. Mengumpulkan softfile naskah skripsidan jurnal dalam bentuk CD
c. Mengumpulkan poster berukuran A2 potrait (42cm x 59,4cm).

Pedoman Penyusunan Skripsi 26


BAB VI
PUBLIKASI

A. Petunjuk Singkat Penulisan Artikel

Penulisan artikel adalah hasil penelitian mahasiswa yang akan dipublikasikan


dalam sistem IT IIK (OASIS).

B. Tata Tulis dan Sistematika

Jurnal penelitian yang wajib dikumpulkan oleh mahasiswa adalah jurnal ilmiah
yang dibuat berdasarkan skripsimahasiswa.

1. Isi Jurnal Penelitian


a. Judul
Judul jurnal disesuaikan dengan judul skripsi
b. Penulis
Nama penulis tanpa gelar dan dilengkapi program studi dan alamat email. Nama
pertama adalah nama mahasiswa penyusun, nama kedua dan ketiga adalah nama
Dosen Pembimbing I dan II.
c. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, terdiri dari 200-300
kata. Merupakan uraian singkat tetapi lengkap mengenai latar belakang masalah
atau tujuan penelitian, metode penelitian, dan hasil penelitian simpulan dan
saran. Dilengkapi dengan kata kunci sejumlah 3-5 kata pada bagian akhir.
d. Pendahuluan
Bagian pendahuluan memuat Latar Belakang, Tujuan, dan Manfaat hasil
penelitian. Secara rinci dijelaskan sebagai beirkut:
1) Latar Belakang
Pada bagian ini diuraikan argumentasi atau justifikasi perlunya masalah ini
untuk diteliti.Disinggung pula penelitian sejenis yang pernah dilakukan serta
perbedaannya dengan penelitian sekarang dan dipaparkan sedikit tentang
landasan teori.
2) Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian berkenaan dengan tujuan yang hendak dicapai dengan
melakukan penelitian.Tujuan penelitian berkaitan erat dengan perumusan
masalah.Kegunaan hasil penelitian merupakan dampak perbaikan yang dapat
diperoleh setelah tercapainya tujuan.Kedua muatan tersebut di atas diramu
menjadi sebuah kerangka karangan berbetuk esai.
3) Metode Penelitian
Metode penelitian berisi tentang prosedur, teknik penelitian, subjek
penelitian, sampling, teknik pengumpulan data, dan analisis data yang
digunakan.
4) Hasil dan Pembahasan
Hasil harus dijelaskan, bila perlu disertai gambar, grafik, atau diagram.Bila
terdapat bentuk tabel, maka tabel diketik dalam 1 (satu) spasi dan diberi
nomor sesuai dengan urutan penyebutan teks.Dengan judul yang singkat
namun menggambarkan isinya.
Pembahasan berisi tentang uraian hasil penelitian bagaimana penelitian yang
dilaporkan dapat memecahkan masalah, faktor-faktor apa saja yang
memengaruhi hasil penelitian dan sebagainya.

Pedoman Penyusunan Skripsi 27


5) Simpulan dan Saran
Simpulan merupakan ringkasan dari pembahasan yang disajikan pada
pembahasanisi jurnal.Simpulan merupakan gambaran tujuan yang telah
tercapai dalam penelitian.
Saran merupakan manifestasi dari penulis untuk dilaksanakan (sesuatu yang
belum ditempuh dan layak untuk dilaksanakan).Saran dibuat berdasarkan
hasil temuan penelitian yang dimaksudkan untuk mengembangkan,
menindaklanjuti, atau menerapkan hasil penelitian baik bersifat teoritis dan
praktis.
6) Daftar Pustaka
Daftar Pustaka memuat semua pustaka yang dijadikan acuan dalam
penulisan jurnal, yaitu semua sumber yang dikutip.Daftar ini bergunan untuk
membantu pembaca yang ingin mencocokkan kutipan-kutipan yang terdapat
dalam jurnal. Penyusus diurutkan secara alfabetis berdasarkan nama penulis
tanpa gelar akademik.
2. Format Penulisan
Secara garis besar, jurnal penelitian yang diminta adalah isi dari skripsiyang
telah dibuat oleh mahasiswa, namun ditulis dengan format jurnal penelitian,
sehingga isi diringkas menjadi sebuah tulisan yang lebih mudah dipahami.
Berikut ini diberikan panduan untuk membuat jurnal secara rinci:
a. Jurnal penelitian ditulis paling banyak 15 halaman dan tidak lebih dari 3000
kata.
b. Judul ditulis menggunakan huruf times new roman ukuran 13 Bold
c. Naskah jurnal penelitian diketik spasi 1,2, jenis huruf Times New Roman,
ukuran 11. Dicetak pada kertas HVS berwarna putih 70 gr.m2, ukuran A4
(210mm x 297mm) dan tidak bolak-balik, dengan batas kiri dan kanan
adalah 4cm dan 3 cm.
d. Judul ditulis menggunakan jenis huruf Times New Roman, ukuran 12,
dicetak tebal, dan ditulis di tengan.
e. Nama penulis ditulis menggunakan nama penulis, pembimbing I, dan
pembimbing II. Untuk nama pembimbing I dan pembimbing II diberi tanda
(*) kemudian pada bagian footer diberi keterangan (*) = penulis
penganggung jawab. Nama penulis dicetak tebal dan di tengah. Nama ditulis
tanpa gelar
f. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, dengan format
penuh (dari margin kiri sampai margin kanan), dan menggunakan format rata
kiri kanan, serta diketik dengan huruf Times New Roma ukuran 10 spasi 1.
3. Penyampaian Naskah
Naskah SKRIPSI, Jurnal, serta Poster harus diselesaikan dan diserahkan ke
BAAK Fakultas terkait dalam bentuk hardcopy (doc atau docx) dan softcopy
(pdf).

Pedoman Penyusunan Skripsi 28


BAB VIII

PELANGGARAN DAN SANKSI

A. Kode Etik Umum

1. Setiap skripsi dilaksanakan menurut standart etika dan legal formal yang berlaku
2. Setiap pembimbing dan mahasiswa harus menegakkan dan menjaga etika moral,
sosial dan ilmiah dalam melakukan penelitian maupun dalam menyusun laporan
penelitiannya.
3. Skrip siyang melibatkan subyek manusia harus terlebih dahulu mendapatkan
surat persetujuan subyek (informed concent) yang menunjukkan bahwa subyek
telah mendapat penjelasan mengenai tujuan dan tata cara penelitian serta setuju
untuk terlibat dalam penelitian tersebut.
4. skripsiyang menggunakan/melibatkan institusi lain harus mendapatkan persetujuan
dari institusi yang dilibatkan.

B. Kode Etik Pembimbing

1. Tidak meminta imbalan dalam bentuk materiil maupun non-materiil selama proses
pembimbingan.
2. Membimbing sesuai kapasitasnya sebagai seorang pembimbing dengan
mengedepankan asas dan etika ilmiah.
3. Selalu mengusahakan agar skripsidapat terselesaikan tepat waktu.

C. Kode Etik Penguji

1. Tidak meminta imbalan dalam bentuk materiil maupun non-materiil kepada


mahasiswa yang diuji.
2. Tidak menyampaikan perihal kelulusan kepada mahasiswa sebelum proses
yudisium.
3. Menguji sesuai kapasitasnya sebagai seorang penguji dengan mengedepankan asas
dan etika ilmiah

D. Kode Etik Mahasiswa

1. Pada saat konsultasi, mahasiswa harus berpakaian yang layak sebagaimana


peraturan fakultas dan program studi.
2. Tidak berupaya untuk memberikan sesuatu dalam bentuk apapun ke pembimbing
untuk mempermudah penyelesaian skripsi
3. Berkomunikasi secara baik pada saat melakukan konsultasi

E. Pelanggaran

Skripsi harus menghindari terjadinya research misconduct yang terdiri atas


beberapa hal berikut;

1. Plagiat, yaitu apabila sebagian atau bahkan seluruhnya menjiplak atau menyalin
produk penelitian lain tanpa merujuk pada sumbernya.

Pedoman Penyusunan Skripsi 29


2. Fabrikasi, yaitu apabila data yang disajikan merupakan hasil rekayasa peneliti
atau merupakan data yang sebetulnya tidak ada atau tidak pernah dikumpulkan
sebelumnya oleh peneliti.
3. Falsifikasi, yaitu apabila peneliti dengan sengaja mengganti, mengubah,
memodifikasi, ataupun merekayasa data yang ada sedemikian rupa untuk
kepentingan peneliti sehingga informasi yang dikandung menjadi menyimpang
dan bahkan dapat menyesatkan (misleading).
4. Tidak menyebutkan sumber data yang sah atau menggunakan data hasil
penelitian yang tidak dipublikasikan oleh peneliti lain tanpa menyebutkan
sumbernya atau bahkan tanpa ijin dari peneliti yang bersangkutan.
5. Menggunakan ide, informasi, dan konsep orang lain yang masih berupa
manuskrip dan proposal penelitian yang sedang dalam proses review.
6. Melakukan publikasi ganda, yaitu secara sengaja mempublikasikan artikel yang
sama lebih dari satu jurnal.
7. Melakukan penelitian tanpa mengindahkan peraturan-peraturan setempat yang
masih berlaku dan secara jelas dibuat untuk melindungi kepentingan subyek atau
kesehatan dan keamanan masyarakat.
8. Secara sengaja melakukan penghapusan, merusak atau menghilangkan data hasil
penelitian orang lain untuk kepentingan pribadi.
9. Penyuapan : mempengaruhi atau mencoba mempengaruhi dosen pembimbing
dan/atau penguji
10. Pemalsuan : dengan sengaja atau tidak atau tanpa izin mengganti atau
mengubah/memalsukan nilai, keterangan (data) atau tanda tangan dalam ruang
lingkup penyusunan karya ilmiah.

F. Sanksi

Jika terjadi kecurangan-kecurangan maka akan diambil tindakan berupa :

1. Peringatan keras secara lisan atau tertulis


2. Pengurangan nilai akhir skripsi
3. Dinyatakan tidak lulus dalam penyusunan skripsisehingga harus dilakukan
pengulangan pembuatan skripsimulai dari awal
4. Sanksi lebih lanjut akan disesuaikan dengan aturan institusi.

Pedoman Penyusunan Skripsi 30


PENUTUP

1. Hal-hal yang menyangkut pelaksanaan SKRIPSI yang belum diatur dalam


peraturan ini akan ditentukan oleh dekan setelah mendapat persetujuan rektor.
2. Dengan berlakunya peraturan ini, maka peraturan-peraturan tentang skripsiyang
bertentangan dengan peraturan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
3. Peraturan ini berlaku sejak ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabila ternyata
terdapat kekeliruan dalam penetapannya

Pedoman Penyusunan Skripsi 31


Lampiran 1. Formulir Permohonan Pembimbing Penyusunan Skripsi

YAYASAN BHAKTI WIYATA

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

FAKULTAS ......

PROGRAM STUDI.......

Alamat : KH. Wahid Hasyim No. 65, Kediri 64114 Jawa Timur Indonesia (0354) 773299

SURAT PERMOHONAN PEMBIMBING SKRIPSI

No. ......................................

Berdasarkan persetujuan Kaprodi atas usulan mahasiswa:

Nama :.............................................

NIM :.............................................

Program Studi :.............................................

Bidang Minat :..............................................

Dengan hormat, mohon Bapak/Ibu dosen tersebut dibawah ini:

Nama :

NIK/NIDN :

Jabatan : Dosen Prodi...........

Fakultas ..................

Bersedia sebagai pembimbing Skripsi bagi mahasiswa tersebut di atas.

Atas kesediaan dan kerjasaman Bapak/Ibu diucapkan banyak terima kasih.

Kediri,

Pedoman Penyusunan Skripsi 32


Ketua Program Studi...................,

....................................................

NIK.

Lampiran 2. Formulir Bimbingan Penyusunan Skripsi

YAYASAN BHAKTI WIYATA

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

FAKULTAS ......

PROGRAM STUDI.......

Pedoman Penyusunan Skripsi 33


Alamat : KH. Wahid Hasyim No. 65, Kediri 64114 Jawa Timur Indonesia (0354) 773299

FORMULIR BIMBINGAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : ...........................................................

Dosen Pembimbing : 1. ....................................................

2. ....................................................

NIM : ...........................................................

Program Studi : ...........................................................

Judul Skripsi : ...........................................................

HARI/ PARAF
MATERI HASIL/SARAN
TANGGAL DOSEN
BIMBINGAN BIMBINGAN
BIMBINGAN PEMBIMBING

Pedoman Penyusunan Skripsi 34


Lampiran 3. Formulir Bimbingan Penyusunan Skripsi

YAYASAN BHAKTI WIYATA

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

FAKULTAS ......

PROGRAM STUDI.......

Alamat : KH. Wahid Hasyim No. 65, Kediri 64114 Jawa Timur Indonesia (0354) 773299

SURAT KONTRAK PENYUSUNAN SKRIPSI

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama :

NIM :

Program Studi :

Judul Skripsi :

Dengan ini menyatakan bersedia/tidak bersedia *) menyelesaikan SKRIPSI saya


dalam waktu selambat-lambatnya 16 ( enam belas minggu) mulai tanggal ..........
sampai dengan ................................... dengan dosen pembimbing:

Pembimbing 1

Nama :

NIK :

Jabatan : Dosen Program Studi.....

Fakultas ...........

Pedoman Penyusunan Skripsi 35


Pembimbing 2

Nama :

NIK :

Jabatan : Dosen Program Studi.....

Fakultas ...........

Dengan ini menyatakan wajib menyelesaikan sesuai dengan waktu kesepakatan di


atas.

Demikian surat kesanggupan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Kediri,

Dosen Pembimbing 1, Dosen Pembimbing 2, Mahasiswa,

...................................... ....................................... .......................

NIK. NIK. NIM.

Lampiran 4. Formulir Pengajuan Ujian SKRIPSI

YAYASAN BHAKTI WIYATA

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

FAKULTAS ......

PROGRAM STUDI.......

Alamat : KH. Wahid Hasyim No. 65, Kediri 64114 Jawa Timur Indonesia (0354) 773299

SURAT PERMOHONAN UJIAN SKRIPSI

Pedoman Penyusunan Skripsi 36


Yang bertandatangan di bawah ini, saya:

Nama :

NIM :

Program Studi :

Judul Skripsi :

Dengan ini mengajukan permohonan ujian Skripsi. Sebagai persyaratan saya


lampirkan :

a. Kartu rencana studi semester berjalan


b. KHS hingga semester berjalan yang mencantumkan mata kuliah Skripsi.
c. Buku bimbingan Skripsi yang telah diisi sesuai record bimbingan dan sudah
disetujui Dosen Pembimbing dan Ketua Program Studi
d. Surat ketengan bebas teori
e. Naskah Skripsi yang sudah memperoleh oersetujuan tertulis dari pembimbing
f. Bukti pembayaran ujian Skripsi

Pedoman Penyusunan Skripsi 37


Lampiran 1: ContohHalaman Sampul Depan Proposal Skripsi

Font :Times
New Roman
14 Bold
Spasi: 1
UJI AKTIVITAS EKSTRAK SEREH WANGI (Cymbopogon nardus (L.))
SEBAGAI ANTIHIPERGLIKEMIK PADA TIKUS PUTIH
(Rattus norvegicus)

PROPOSAL SKRIPSI Font :Times


New Roman
18 Bold

Panjang : 4,5 cm
Lebar : 5 cm

Font :Times
Oleh :
New Roman
DENTA HAIDAR NUSANTARA 12 Bold
NIM. 10112055 Spasi: 1

PROGRAM STUDI S-1FARMASI Font :Times


FAKULTAS FARMASI New Roman
INSTITUT ILMU KESEHATANBHAKTI WIYATA 14 Bold
KEDIRI Spasi: 1
2016

Pedoman Penyusunan Skripsi 38


Lampiran 2: Contoh Halaman Sampul Depan Skripsi

UJI AKTIVITAS EKSTRAK SEREH WANGI (Cymbopogon nardus (L.))Font :Times


New Roman
SEBAGAI ANTIHIPERGLIKEMIK PADA TIKUS PUTIH 14 Bold
(Rattus norvegicus) Spasi: 1

Font :Times
New Roman
SKRIPSI 18 Bold

Panjang : 4,5 cm
Lebar : 5 cm

Font :Times
Oleh : New Roman
DENTA HAIDAR NUSANTARA 12 Bold
NIM. 10112055 Spasi: 1

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI Font :Times
New Roman
INSTITUT ILMU KESEHATANBHAKTI WIYATA 14 Bold
KEDIRI Spasi: 1
2016

Pedoman Penyusunan Skripsi 39


Lampiran 3 : Contoh Halaman Sampul dalam Skripsi

UJI AKTIVITAS EKSTRAK SEREH WANGI (Cymbopogon nardus (L.)) Font :Times
New Roman
SEBAGAI ANTIHIPERGLIKEMIK PADA TIKUS PUTIH 14 Bold
Spasi: 1
(Rattus norvegicus)

Font :Times
New Roman
SKRIPSI 18 Bold

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi

Panjang : 4,5 cm
Lebar : 5 cm

Oleh : Font :Times


DENTA HAIDAR NUSANTARA New Roman
12 Bold
NIM. 10112055 Spasi: 1

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI Font :Times


FAKULTAS FARMASI New Roman
INSTITUT ILMU KESEHATANBHAKTI WIYATA 14 Bold
Spasi: 1
KEDIRI
2016

ii

Pedoman Penyusunan Skripsi 40


Lampiran 4 : Contoh Halaman Persetujuan Skripsi

HALAMAN PERSETUJUAN

UJI AKTIVITAS EKSTRAK SEREH WANGI (Cymbopogon nardus (L.))


SEBAGAI ANTIHIPERGLIKEMIK PADA TIKUS PUTIH
(Rattus norvegicus)

SKRIPSI

Oleh :

DENTA HAIDAR NUSANTARA


NIM. 10112055

Skripsi ini Telah Disetujui


02 Agustus 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Prihardini., M.Kes.,Apt Fita Sari.,S.Farm.,M.Farm.,Apt

Mengetahui :
Program Studi S1 Farmasi
Fakultas Farmasi
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Wika Atmadja., S.Farm.,Apt


Ketua Program Studi

iii

Pedoman Penyusunan Skripsi 41


Lampiran 5 : Contoh Halaman Pengesahan Skripsi

HALAMAN PENGESAHAN

UJI AKTIVITAS EKSTRAK SEREH WANGI (Cymbopogon nardus (L.))


SEBAGAI ANTIHIPERGLIKEMIK PADA TIKUS PUTIH
(Rattus norvegicus)

DENTA HAIDAR NUSANTARA


NIM. 10112055

Telah diuji
Pada 02 Agustus 2016

Oleh Tim penguji :


Penguji I : Dewy Resty Basuki., S.Farm.,M.Farm.,Apt ( )
Penguji II : Munifatul Lailiyah., S.Farm.,M.Farm.,Apt ( )
Penguji III : Dra. Prihardini., M.Kes.,Apt ( )
Sekertaris : Fita Sari.,S.Farm.,M.Farm.,Apt ( )

Mengetahui :
Fakultas Farmasi
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Dra. Prihardini, M.Kes.,Apt


Dekan

iv

Pedoman Penyusunan Skripsi 42


Lampiran 6 : Contoh Pernyataan Keaslian Tulisan Skripsi

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : DENTA HAIDAR NUSANTARA
NIM : 10112055
Program Studi : S1 Farmasi
Judul Skripsi : Uji Aktivitas Ekstrak Sereh Wangi (Cymbopogon nardus (L.))) Sebagai
Antihiperglikemik Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Skripsi, yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri,
bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagaitulisan atau pikiran
saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Kediri, 02 Agustus 2016


Yang Membuat Pernyataan,

Denta Haidar Nusantara


NIM. 10112055

Pedoman Penyusunan Skripsi 43


Lampiran 7 : Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya penulisdapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Uji Aktivitas Ekstrak Sereh Wangi (Cymbopogon nardus (L.)))
Sebagai Antihiperglikemik Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)“ dapat terselesaikan.
Bersama ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. DR. Bambang Harsono, MBA, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Bhakti Wiyata Kediri.
2. drg. R.P. Bambang Noerjanto, MS., Sp.RKG(K), selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
Kediri yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan pendidikan.
3. Dra. Prihardini, M.Kes.,Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan pendidikan
4. Ketua program studi
5. Pembimbing I
6. Pembimbing II
7. Penguji Skripsi
8. Orang tua
9. dst…..
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberikan kesempatan, dukungan
dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Kami sadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, tetapi kami berharap skripsi ini bermanfaat
bagi pembaca.

Kediri, 02 Agustus 2016

Penulis

vi

Pedoman Penyusunan Skripsi 44


Lampiran 8 : Contoh Abstrak

ABSTRAK

Uji Aktivitas Ekstrak Sereh Wangi (Cymbopogon nardus (L.)) Sebagai Antihiperglikemik
Pada Tikus Putih
(Rattus norvegicus)

Denta Haidar Nusantara, Prihardini1, Fita Sari2

Diabetes mellitus (DM) adalah sekumpulan gejala yang ditunjukan dengan kondisi
hiperglikemia, yaitu keadaan dimana kadar glukosa darah seseorang berada diatas batas normal.
Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah daripada rentang kadar puasa
normal 80 – 90 mg/dL darah, atau rentang non puasa sekitar 140 – 160 mg/dL darah Penyebab
umumnya diketahui karena kekurangan insulin maupun pengrusakan secara kimiawi sel beta pulau
langerhans. Tanaman sereh wangi (Cymbopogon nardus (L.)) merupakan tanaman yang dapat
digunakan sebagai obat tradisional, salah satunya karena memiliki kandungan antioksidan
flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antihiperglikemia dari ekstrak tanaman
sereh wangi yang diujikan pada 25 ekor tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus). Ekstrak
sereh wangi dilakukan dengan cara maserasi selama 7 hari. Tikus dibagi dalam 5 kelompok,
masing-masing 5 ekor kemudian tikus diberi Alloxan dengan dosis 90 mg/kgBB secara
intraperitonial. Kelompok kontrol negatif diberi CMC-Na 0,5% 10 ml/kgBB. Kelompok kontrol
positif diberi suspensi glibenklamid 0,45 mg/kgBB. Kelompok 1 diberikan ekstrak sereh wangi
dosis 80mg/200gBB. Kelompok 2 diberikan ekstrak sereh wangi dosis 100 mg/200gBB. Kelompok
3 diberikan ekstrak sereh wangi dosis 120 mg/200gBB. Pemberian perlakuan diberikan secara
peroral dengan menggunakan sonde. Dari hasil uji ANOVA terdapat perbedaan secara bermakna
pada hari ke 4, 7 dan 10 karena memiliki nilai signifikan (p≤0,05).Maka dilanjutkan dengan uji
LSD (Least Significant Difference) yang merupakan uji lanjutan yang dilakukan apabila hasil
pengujian menunjukan adanya perbedaan yang bermakna.

Kata kunci : Sereh wangi, Alloxan, Flavonoid, antihiperglikemia, Rattus norvegicus

Pedoman Penyusunan Skripsi 45


Lampiran 9 : Contoh Abstract

ABSTRACT

Antihyperglycemic Activity Of Extract Lemongrass (Cymbopogon nardus (L.))On


White Rat (Rattus norvegicus)

Denta Haidar Nusantara, Prihardini1, Fita Sari2

Diabetes mellitus (DM) is a group of symptoms shown by the conditions of hyperglycemia,


which is the state in which a person's blood glucose levels are above normal limits. Hyperglycemia
is a state of increased blood glucose than normal fasting level range 80-90 mg/dL of blood, non-
fasting or range of about 140-160 mg/dL of blood causes generally unknown due to lack of insulin
or the chemical destruction of beta cells of Langerhans islands. Lemongrass (Cymbopogon nardus
(L.)) is a plant that can be used as a traditional medicine, either because they contain antioxidant
flavonoids. This study aims to determine the effect of plant extracts antihiperglikemia sereh wangi
tested on 25 male rats wistar strain (Rattus norvegicus). Extracts of lemongrass done by maceration
for 7 days. Rats were divided into five groups, each of 5 mice then were given Alloxan rats at a
dose of 90 mg / kg intraperitoneally. The negative control group was given 0.5% CMC-Na 10 ml /
kg. The positive control group was given the suspension glibenclamide 0.45 mg/kgBB. Group 1
was given a dose of lemongrass extract 80mg/ 200g of body weight. Group 2 was given lemongrass
extract dose of 100 mg/ 200 g body weight. Group 3 was given extracts of lemongrass dose of 120
mg 200 g body weight. Giving treatment administered orally using a sonde. ANOVA test results
are significant differences on days 4, 7 and 10 because it has a significant value (p≤0,05). Then
followed by LSD (Least Significant Difference) is an advanced test that is performed when the test
results showed that there were significant differences.

Keyword : Lemongrass, Alloxan, Flavonoids, antihyperglycemic, Rattus norvegicus

Pedoman Penyusunan Skripsi 46


Lampiran 10 : Contoh Daftar isi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................. iv
KATA PENGANTAR ..................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................... vii
ABSTRACT ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... xiii
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH ...... xiv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1


A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................... 5


A. Tinjauan Tentang Tanaman Sereh Wangi ............................... 5
1. Klasifikasi ....................................................................... 5
2. Morfologi ........................................................................ 6
3. Manfaat .......................................................................... 6
4. Kandungan Kimia ........................................................... 7

B. Tinjauan Tentang Ekstraksi ..................................................... 10


C. Tinjauan Tentang Pelarut ......................................................... 13
D. Tinjauan Tentang Diabetes Mellitus ........................................ 15
1. Definisi ............................................................................... 15
2. Epidemiologi ...................................................................... 16
3. Patofisiologi ....................................................................... 16
4. Gejala Diabetes Mellitus .................................................... 18
5. Kriteria Diagnosa ............................................................... 18
E. Tinjauan Hewan Coba Tikus Putih .......................................... 21
F. Alloxan .................................................................................... 22
G. Glibenklamid ........................................................................... 23
H. Penelitian Terkait ..................................................................... 24

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS .......... 26


A. Kerangka Konsep ....................................................................... 26
B. Hipotesis ..................................................................................... 27

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN........................................ 28

A. Desain Penelitian .................................................................... 28


B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 28
1. Lokasi ................................................................................. 28
2. Waktu ................................................................................ 28
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ................................ 28
1. Populasi ............................................................................. 28
2. Sampel ............................................................................... 28
3. Teknik Sampling ................................................................ 28
D. Variabel Penelitian................................................................... 29
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian................................. 29

Pedoman Penyusunan Skripsi 47


F. Instrumen Penelitian ................................................................ 30
G. Prosedur Pengumpulan Data .................................................... 30

1. Determinasi ......................................................................... 31
2. Persiapan Pembuatan Simplisia ........................................... 31
3. Persiapan Pembuatan Ekstrak .............................................. 31
4. Persiapan Hewan Coba ........................................................ 32
5. Uji Bebas Etanol .................................................................. 32
6. Skrinning Fitokimia ............................................................. 32
7. Dosis Ekstrak Sereh Wangi ................................................. 34
8. Dosis Glibenklamid ............................................................. 34
9 Dosis Aloksan ....................................................................... 34
10. Pembagian Kelompok Sampel ........................................... 34

H. Pengolahan dan Analisis Data ................................................. 35


I. Kerangka Kerja ........................................................................ 35

BAB V HASILPENELITIAN .......................................................... 40

A. Determinasi .............................................................................. 40
B. Organoleptis Simplisia............................................................. 40
C. Hasil Ekstraksi ......................................................................... 40
D. Uji Bebas Etanol ...................................................................... 41
E. Uji Fitokimia dengan Pereaksi ................................................. 41
F. Pengaruh Ekstrak Sereh Wangi pada kadar glukosa Darah Tikus Putih 41
G. Analisa Data ............................................................................ 44

BAB VI PEMBAHASAN.................................................................. 51

BAB V PENUTUP............................................................................. 59

A. Simpulan .................................................................................. 59
B. Saran ....................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 60


LAMPIRAN ..................................................................................... 64

Pedoman Penyusunan Skripsi 48


Lampiran 11 : Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel V.1 Organoleptis simplisia dan ekstrak sereh wangi ................. 40
Tabel V.2 Hasil ekstraksi serbuk sereh wangi ..................................... 40
Tabel V.3 Hasil uji bebas etanol .......................................................... 41
Tabel V.4 Hasil uji fitokimia kandungan senyawa aktif sereh wangi .. 41
Tabel V.5 Pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak sereh wangi ........... 42
Tabel V.6 Uji normalitas One-Sample Kolmogorov Test.................... 44
Tabel V.7 Uji Homogenitas Levene .................................................... 45
Tabel V.8 Uji ANOVA ........................................................................ 46
Tabel V.9 Uji LSD hari ke 4 ................................................................ 47
Tabel V.10 Uji LSD hari ke 7 ................................................................ 48
Tabel V.11 Uji LSD hari ke 10 .............................................................. 49

Catatan (tidak perlu ditulis di naskah) :


Angka II menunjukkan bahwa tabel berada pada bab II.
Angka 1 menunjukkan bahwa tabel tersebut merupakan tabel ke 1.

Pedoman Penyusunan Skripsi 49


Lampiran 12: Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar II.1 Tanaman Sereh Wangi ..................................................................... 5
Gambar II.2 Struktur Flavonoid ........................................................................... 8
Gambar II.3 Tikus Putih .................................................................................. 21
Gambar II.4 Struktur Aloksan............................................................... ................ 22
Gambar II.5 Struktur Glibenklamid...................................................... ................ 23
Gambar III.1 Kerangka Konsep ............................................................................. 26
Gambar IV.1 Pembuatan Simplisia ........................................................................ 35
Gambar IV.2 Pembuatan Ekstrak ........................................................................... 36
Gambar IV.3 Uji Bebas Etanol............................................................. .................. 36
Gambar IV.4 Skrinning Fitokimia ......................................................................... 37
Gambar IV.5 Pembuatan Bahan Suspensi CMC-Na 0,5 %.................................... 37
Gambar IV.6 Pembuatan Suspensi Glibenklamid .................................................. 38
Gambar IV.7 Pembuatan Larutan Alloxan ............................................................. 38
Gambar IV.8 Pembuatan Suspensi Ekstrak Sereh Wangi ...................................... 38
Gambar IV.9 Alur Penelitian ................................................................................. 39
Gambar V.1 Grafik pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak sereh wangi ............. 43

Catatan (tidak perlu ditulis di naskah):


Angka III menunjukkan bahwa gambar berada pada bab III.
Angka 1 menunjukkan bahwa gambar tersebut merupakan gambar ke 1.

Pedoman Penyusunan Skripsi 50


Lampiran 13: Contoh Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1.Determinasi Sereh wangi .................................................................................... 64

Lampiran 2. Sertifikat Tikus Wistar ...................................................................................... 65

Lampiran 3. Sertifikat Analisa Alloxan ................................................................................. 66

Lampiran 4. Skema pembuatan ekstrak sereh wangi ............................................................. 67

Lampiran 5. Skema pemberian perlakuan hewan coba.......................................................... 68

Lampiran 6. Uji bebas etanol dan Data Hasil Skrinning fitokimia ........................................ 69

Catatan (tidak perlu ditulis di naskah):


Nomor halaman daftar pustaka merupakan kelanjutan dari nomor halaman inti

Pedoman Penyusunan Skripsi 51


Lampiran 14 : Contoh Daftar Arti Lambang, Singkatan dan Istilah

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN, DAN ISTILAH


Daftar Arti Lambang:
& = Dan
+ = Penjumlahan

- = Pengurangan
x = Perkalian
% = Persen
< = Kurang Dari

> = Lebih Dari


/ = Atau
α = Alfa
β = Beta/ Koefisien Determinasi
B = Koefisien Regresi
p = Probabilitas

Daftar Singkatan:
KLT = Kromatografi Lapis Tipis
KCKT = Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
GC = Gas Chromathography
IFRS = Instalasi Farmasi Rumah Sakit
HPLC = High Performance Liquid Chromatography
BP = Balai Pengobatan
BUMN = Badan Usaha Milik Negara
Depkes = Departemen Kesehatan

Daftar Istilah:
Otoriter : Cara memimpin dari atas ke bawah, berdasarkan perintah, dan tidak menerima kritik
Public Figure : Orang yang hendaknya menjadi contoh bagimasyarakat

Pedoman Penyusunan Skripsi 52


Lampiran 15 : Contoh Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Antarlina, SS dan J.S. Utomo. 1999. Proses Pembuatan dan Penggunaan Tepung Ubi Jalar untuk Produk
Pangan. Balitkabi No. 15 Hal. 30-44.

Agarwal S., Rao AV. 2000. Tomato Lycopene and Its Role in Human Health and Chronic Diseases. Journal
of the american College of Nutrition, vol. 19, no. 5, 563-569.

Asroruddin Z. 2004. Likopen Sebagai Senyawa Fitonutrien dan Peranannya Bagi Kesehatan Manusia.
https://www.eternalmovement.blogspot.com. Diakses 3 November 2013.

Anonim. 2008. Badan Pusat Statistik Indonesia 2007 (Produksi Umbi-umbian di Indonesia). Jakarta.

Agustini, N. 2010. Efek Karotenoid Chlorella pyrenoidosa Terhadap Aktifitas Malonildialdehid dan
Superoxyd Dismutase pada Sel Darah Merah Domba yang Mengalami Stress Oksidatif. Pusat
Penelitian Bioteknologi-LIPI. Bogor.

Apriliyanti, Tina, 2010. Kajian Sifat Fisikokimia dan Sensori Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas
blackie) dengan Variasi Proses pengeringan, Skripsi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Britton G, Jensen SL, Pfander H. 1995. Carotenoids Volume 1 A : Isolation and Analysis. Birkhauser verlag
Berlin.

Bradbury, JH. And WD. Holloway. 1998. Chemistry of Tropical Root: Significance for Nutrition An
Agriculture in Pacific Asian, Canberra.

Cahyono, Muhammad Mursid. 2004. Studi Pembuatan Permen Ubi Jalar Susu sebagai Alternative
Diversifikasi Pengolahan. Jurusan TPHP, FTP, UGM Yogyakarta.

Creswell, C.J., 2005. Analisa Spektrum Senyawa Organik. Cetakan ke-10. Edisi ketiga, Penerjemah Kosasih
padmawinata dan Iwang Soediro. Bandung : Penerbit ITB.

Costache, Manuela Adriana, C. Gheorghe and N. Gabriela. 2012. Studies Concerning The Extraction of
Chlorophyll and total Carotenoids from Vegetables. Romanian Biotechnological Letters, Vol. 17, No.
5. 7702-7708.

Catatan (tidak untuk ditulis di naskah)


Untuk sumber dari buku : judul di cetak miring, Internet yang dicetak miring adalah alamat websitenya

Pedoman Penyusunan Skripsi 53


Lampiran 16 : Contoh Informed Consent

FORMULIR PERSETUJUAN SUBJEK PENELITIAN


(Informed Consent)

Saya yang bertanda tangan di bawah:


Nama : …………………………..
Umur : …………………………..
Jenis Kelamin : …………………………..
Alamat : …………………………..
Menyatakan bersedia untuk mengikuti penelitian tentang :........................................
.........................................................(hurufbesar) ......................................................., secara suka rela setelah
mendapat penjelasan tentang tujuan dan manfaat dari penelitian tersebut.

Kediri, bln/tahun
Pelaksana Penelitian Responden

( ……………………..) (…………….………)

Pedoman Penyusunan Skripsi 54


Lampiran 17 : Contoh Cover CD Skripsi

SKRIPSI
UJI AKTIVITAS EKSTRAK SEREH WANGI (Cymbopogon
nardus (L.)) SEBAGAI ANTIHIPERGLIKEMIK PADA TIKUS
PUTIH (Rattus norvegicus)

FOTO

NAMA
NIM

PROGRAM STUDI .......


FAKULTAS FARMASI
IIK BHAKTI WIYATA KEDIRI
2016

BELAKANG DEPAN

SKRIPSI

UJI AKTIVITAS EKSTRAK SEREH WANGI (Cymbopogon nardus (L)))


SEBAGAI ANTIHIPERGLIKEMIK PADA TIKUS PUTIH
(Rattus norvegicus)

FOTO

NAMA
NIM

PROGRAM STUDI .......


FAKULTAS FARMASI
IIK BHAKTI WIYATA KEDIRI
2016

Pedoman Penyusunan Skripsi 55


Lampiran

GAMBARAN PILIHAN PENOLONG PERSALINAN, PEMBERIAN


ASI EKSKLUSIF DAN POSYANDU ANAK DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS NGLETIH KEDIRI TAHUN 2017

DESCRIPTION OF SELECTION BIRTH ATTENDANT, EXCLUSIVE


BREASTFEEDING, ANDPOSYANDU IN NGLETIH HEALTH

CENTER AREA IN KEDIRI 2017

Putri Paminturan, Queena Olivia

Info Artikel Abstrak

Latar belakang:Persalinan,pemberian ASI ekslusif dan posyandu merupakan hal


yang tidak terlepas dari rangkaian perawatan ibu dan anak. Tingginya angka
Sejarah Artikel : kematian pada proses persalinan menjadi tantangan bagi suatu negara, karena
indikator derajad kesehatan suatu negara terlihat dari angka kematian ibu (AKI).
Diterima Salah satu upaya dalam menurunkan AKI dengan mengupayakan semua persalinan
dibantu oleh tenaga kesehatan terlatih. Adanya tenaga kesehatan juga berperan
Disetujui dalam memberikan pemahaman kepada ibu dan keluarga tentang pentingnya
pemberian ASI ekslusif dan pemantauan perkembangan anak melalui kegiatan
Dipublikasikan posyandu. Tujuan: Melihat gambaran cakupan persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan terampil, cakupa ASI ekslusif dan posyandu pada balita Metode:
Penelitian observasional dengan desain penelitian deskriptif. Jumlah sampel
sebanyak 55 ibu yang memiliki anak usia balita. Hasil:Penelitian ini menunjukkan
Kata Kunci: bahwa cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terampil sebesar
100%, cakupan ASI esklusif 58,2% dan cakupan posyandu pada anak usia balita
Penolong Persalinan, sebesar 92,7%. Simpulan dan saran:Cakupan persalinan yang di tolong oleh
ASI Eskusif, Posyandu tenaga kesehatan terampil dan cakupan posyandu bagi anak usia balita diwilayah
kerja Puskesmas Ngletih sudah cukup tinggi, namun cakupan pemberian ASI
ekslusif masih perlu ditingkatkan. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih
mendalam tentang faktor penyebab rendahnya cakupan pemberian ASI ekslusif
Keywords: pada bayi di wilayah kerja puskesmas Ngletih.

Birth attendant,
exclusive
breastfeeding, Abstract
posyandu
Background:Birth attendant, exclusive breastfeeding and posyandu are
indispensable to mother and child care. The high mortality rate in the delivery
process becomes a challenge for a country, because the indicator of the health
status of a country is seen from the maternal mortality rate (MMR). One of the
efforts in reducing MMR by seeking all deliveries is assisted by skilled health
workers. The existence of health personnel also plays a role in providing
understanding to mothers and families about the importance of exclusive
breastfeeding and monitoring the growth of children through posyandu
activities..Objectives: Looking at the coverage of delivery coverage assisted by
skilled health personnel, exclusive breastfeeding and posyandu in child under five
years.Methods:Observational research with descriptive research design. The
number of samples is 55 mothers who have children under five years.Results:This

Pedoman Penyusunan Skripsi 56


study shows that the coverage of deliveries assisted by skilled health workers is
100%, coverage of exclusive breastfeeding is 58.2% and posyandu coverage in
children under five years is 92.7%.Conclusions and suggestions:The coverage of
deliveries assisted by skilled health personnel and coverage of posyandu for
children under-five years in Ngletih health center area is high, but exclusive
breastfeeding coverage still needs to be improved. So it is necessary to do more in-
depth research about the factors causing the low coverage of exclusive
breastfeeding in infants in Ngletih health center

PENDAHULUAN persalinan ditolong oleh tenaga


kesehatan terlatih. Persentase penolong
Persalinan merupakan bagian persalinan oleh tenaga kesehatan
terpenting dalam seluruh rangkaian Tahun 2005-2015 menunjukkan
perawatan ibu hamil karena merupakan peningkatan, walaupun terjadi
puncak dari latihan pendahuluan penurunan dari Tahun 2013 sebesar
hingga akhirnya tercapai keadaan 90.88% menjadi 88.55% pada tahun
optimal kesehatan ibu dan janin untuk 2015(3)Data ini menujukkan bahwa
menyongsong proses kelahiran bayi(1). masih ada sekitar 11.5% persalinan
Pentingnya persalinan dikaitkan yang tidak dotolong oleh petugas
dengan kesehatan dan kelangsungan kesehatan terlatih. Kasus kematian ibu
hidup ibu dan bayi, sehingga pada fase di Indonesia berdasarkan provinsi
ini, sangat penting bagi ibu dan menunjukkan Jawa Tengah dengan 668
keluarga untuk memilih penolong kasus, Jawa Timur 642 kasus,
persalinan yang tepat. Sumatera Utara dengan 249 kasus dan
Banten dengan 216 kasus(3), padahal
Indikator cakupan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan tidak
kesehatan ibu dan anak menyebutkan hanya terkait menjamin persalinan
bahwa penolong persalinan sebaiknya yang aman atau mengurangi angka
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kematian ibu, namun diharapkan
berkompeten(2). Hal ini dilakukan bahwa tenaga kesehatan sebagai
untuk menjamin persalinan yang aman, penolong persalianan juga dapat
sebaliknya persalinan yang ditolong berperan sebagai penasehat dalam
oleh dukun bayi yang menggunakan perawatan anak termasuk pemberian
cara tradisional berdampak pada risiko ASI eksklusif dan membawa anak ke
terjadinya komplikasi selama posyandu(4).
persalinan yang akhirnya berdampak
pada peningkatan angka kematian ibu Pemberian ASI ekslusif bagi
(AKI) dan angka kematian bayi bayi diketahui dapat mengurangi
(AKB). kesenjangan zat kekebalan pada bayi,
selain itu ASI dapat memenuhi
Upaya pemerintah dalam kebutuhan fisik dan otak (ASUH),
menurunkan AKI dan AKB adalah kebutuhan untuk perkembangan
dengan mendorong agar semua emosional dan spiritual (ASIH), serta
Pedoman Penyusunan Skripsi 57
kebutuhan untuk perkembangan memberikan ASI ekslusif dan
intelektual dan sosialisasi (ASAH) membawa anak ke posyandu.
bayi(5). Rata-rata cakupan pemberian Penelitian ini melihat, gambaran
ASI Ekslusif di Indonesia sekitar pilihan penolong persalinan,
55.7%, sedangkan berdasarkan pemberian ASI ekslusif dan posyandu
Provinsi cakupan pemberian ASI anak di wilayah kerjaPuskesmas
ekslusif di Jawa Timur mencapai Ngletih Kota Kediri Tahun 2017
74.1%(3). Beberapa penelitian
menjelaskan bahwa pengetahun, status METODE PENELITIAN
pekerjaan, dan promosi susu formula
berhubungan dengan kegagalan Metode penelitian yang
pemberian asi ekslusif, sedangkan digunakan adalah observasional
pendidikan, status ekonomi, dan analisis dengan jenis penelitian
penolong persalinan tidak berhubungan deskriptif. Sasaran penelitian adalah
dengan kegagalan pemberian asi ibu yang memiliki balita di wilayah
ekslusif(6, 7). kerja puskesmas ngletih Kediri dengan
jumlah sampel 55 sampel yang diambil
Peran masyarakat dalam secara acak.Pengumpulan data
penimbangan bayi juga menjadi hal dilakukan dengan wawancara dan
yang penting, karena dengan adanya menggunakan instrumen
penimbangan bayi yang dilakukan kuesioner.Analisis penelitian
secara rutin dapat menjadi deteksi dini menggunakan uji Chi Square.
terhadap masalah gizi. Hal ini terjadi
karena dengan penimbangan bayi HASIL PENELITIAN
secara rutin maka pertumbuhan bayi
Hasil penelitian pada tabel 1
dapat dipantau sehingga ketika terjadi
menunjukkan bahwa dari semua ibu
indikasi masalah gizi segera mendapat
yang melahirkan memilih tenaga
penanganan. Cakupan penimbangan
kesehatan sebagai penolong
balita tahun 2010 sampai 2014
persalinan, sedangkan untuk
mengalami peningkatan mencapai
pemberian ASI Ekslusif, hanya sekitar
80.8%, namun pada tahun 2015
58.2% ibu yang memberikan ASI
menurun hingga 73%(3).
Ekslusif kepada anaknya. Untuk
Penelitian menunjukkan keaktifan ibu membawa anak ke
bahwa pengetahuan dan kesadaran ibu posyandu untuk di timbang setiap
memiliki peranan dalam menentukan bulan, dapat diketahui bahwa sebagian
keputusan dalam perawatan anak besar ibu secara rutin membawa anak
seperti pemberian ASI ekslusif dan ke posyandu dengan persentasi 92.7%
membawa anak ke posyandu. Kedua
Ilustrasi hasil penelitian dapat
hal ini dapat dilakukan oleh petugas
menggunakan grafik /tabel /gambar.
kesehatan sewaktu memberikan
Hasil yang dikemukakan hanyalah
pertolongan persalinan bagi ibu, dan
temuan yang bermakna dan relevan
juga bagaimana meningkatkan
dengan tujuan penelitian.
kesadaran suami dan keluarga untuk
memberikan dukungan bagi ibu dalam

Tabel 1. Gambaran Pilihan Penolong Persalinan, Pemberian ASI Ekslusif dan Posyandu
Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Ngletih Tahun 2017

Variabel n %

Pedoman Penyusunan Skripsi 58


USIA

≥26 tahun 43 78.2

<26 tahun 12 21.8

PILIHAN PENOLONG PERSALINAN

Bukan Tenaga Kesehatan 0 0

Tenaga Kesehatan 55 100

PEMBERIAN ASI

Bukan ASI Ekslusif 23 41.8

ASI Ekslusif 32 58,2

POSYANDU

Tidak Posyandu 4 7.3

Posyandu 51 92.7

Sumber : Data Primer 2017

PEMBAHASAN Indonesia pada Tahun 2007 sebesar


305/100.000 penduduk, hal menjadi
Persalinan merupakan proses dasar pemerintah Indonesia bersama
fisiologis dengan serangkaian dengan negara PBB, merumuskan
perubahan besar pada wanita atau ibu komitmen global pada tahun 2000 yang
untuk dapat melahirkan melalui jalan dikenal dengan MDGs (Millenium
lahir namun sewaktu-waktu dapat Developmen Goals), walaupun sejak
berubah menjadi patologis tanpa tahun 2000 melalui strategi
diduga sebelumnya. Sebesar 30% pembangunan kesehatan menuju
kematian ibu terjadi pada saat indonesia sehat 2010 mencanangkan
persalinan(8) yang disebabkan karena making pregnancy safer dengan upaya
adanya komplikasi persalinan. mengurangi beban kesakitan,
Komplikasi persalinan yang kecacatan dan kematian yang
disebabkan karena pendarahan, infeksi berhubungan dengan kehamilan dan
secara signifikan berhubungan dengan persalinan yang sebenarnya tidak perlu
terjadinya kematian ibu(9). terjadi. Setelah program MDGs selesai
sekarang diganti menjadi SDGs
Angka kematian ibu digunakan (Sustainable Development Goals) yang
sebagai indikator derajad kesehatan akan dicapai sampai Tahun 2030.
suatu negara yakni menunjukkan
kualitas pelayanan kesehatan. Apabila Salah satu indikator dari
angka kematian ibu tinggi, dapat program SDGs dalam rangka
dikatakan bahwa kualitas pelayanan mengurangi angka kematian ibu adalah
kesehatan pada negara tersebut tidak proporsi kelahiran ditolong oleh tenaga
maksimal. Angka kematian ibu di kesehatan terampil sebesar 85%(10).

Pedoman Penyusunan Skripsi 59


Komitmen pemerintah dibuktikan bahwa masih banyak bayi yang tidak
dengan menjalin kemitraan antara mendapatkan ASI ekslusif, dan hal ini
bidan desa dan dukun, sosialisasi akan berdampak pada pertumbuhan
jaminan persalinan oleh kader. bayi, perubahan ukuran antropometri
dan status imunitas neonatus(14, 15). Hal
Hasil penelitian memberikan ini disebabkan karena tingginya
gambaran bahwa masyarakat sudah kandungan nutrisi yang terdapat pada
menyadari pentingnya tenaga ASI seperti taurin, laktosa, DHA, AA,
kesehatan sebagai penolong persalinan. Omega-3 dan 6(5). Faktor yang
Hal ini ditunjukkan dengan persentasi mempengaruhi rendahnya pemberian
ibu yang memilih tenaga kesehatan ASI esklusif adalah kurangnya
sebagai penolong persalinan mencapai pengetahuan dan kesadaran ibu akan
100%. Dengan meningkatnya angka penting dan manfaat ASI Ekslusif bagi
ibu melahirkan yang ditolong oleh bayi, kurangnya dukungan petugas
tenaga kesehatan terampil maka kesehatan dalam mensosialisasikan
diharapkan angka kematian ibu akan program peningkatan penggunaan ASI
menurun hingga dibawa 70/100.000 (PP-ASI), meningkatnya promosi susu
kelahiran hidup pada tahun 2030. formula, serta dukungan keluarga
khususnya peran suami dalam
Faktor yang mendorong meningkatkan rasa percaya diri dan
keputusan ibu dalam memilih tenaga rasa nyaman pada ibu(14). Usia ibu juga
kesehatan sebagai penolong persalinan berperan dalam produksi ASI, yang
tidak hanya dukungan dari pemerintah mana produksi ASI akan berubah
seperti ketersediaan bidan desa, seiring dengan pertambahan usia. Ibu
fasilitas kesehatan dan jaminan dengan usia 19-23 tahun umumnya
persalinan, tetapi juga pengetahuan dan memiliki produksi ASI yang cukup, hal
dukungan keluarga(11). Dukungan ini disebabkan karena adanya
keluarga berupa persiapan biaya, pembesaran payudara setiap siklus
transportasi dan dukungan moral, okulasi, namun pada usia lebih dari 30
sedangkan dengan adanya pengetahuan tahun terjadi degenerasi payudara dan
yang cukup, ibu dan keluarga bisa kelenjar penghasil ASI yang
mengetahui kemungkinan yang bisa berdampak pada produksi ASI ibu.
terjadi saat persalinan seperti Dari hasil penelitian menunjukkan
pendarahan, infeksi,dll sehingga bahwa sekitar 78.2% ibu yang berusia
memutuskan untuk memilih tenaga ≥30 tahun, hal ini mungkin menjadi
kesehatan terampil sebagai penolong salah satu faktor penyebab rendahnya
persalinan cakuan ASI ekslusif pada bayi di
wilayah kerja puskemas ngletih.
Selain sebagai faktor yang
mendorong keputusan ibu dalam Kunjungan balita di posyandu
memilih penolong persalinan, tenaga merupakan hal yang penting, karena
kesehatan, pengetahuan dan dukungan dengan kunjungan rutin dapat
keluarga juga berhubungan dengan dilakukan monitoring perkembangan
keputusan ibu dalam memberi ASI balita. Target nasional cakupan
Ekslusif kepada anak dan membawa posyandu di Indonesia sebesar 82%,
anak ke posyandu(12, 13). Hasil hasil penelitian menunjukkan bahwa
penelitian menunjukkan bahwa ibu 92,7% balita secara rutin dibawa ke
yang memberikan ASI Ekslusif posyandu. Angka ini menjadi suatu
keppada anaknya hanya sekitar 58,2%, indikator bahwa tingkat partisipasi
angka ini sedikit lebih tinggi masyarakat cukup tinggi, hal ini dapat
dibandngkan dengan rata-rata cakupan dipengaruhi oleh beberapa faktor
pemberian ASI Esklusif di Indonesia diantaranya usia, status pekerjaan ibu.
yakni sebesar 55.7%(3). Meskipun Ibu dengan rentan usia ≥30 tahun
angka cakupan pemberian ASI Ekslusif sudah memiliki pikiran yang matang
tinggi, namun data ini menunjukkan

Pedoman Penyusunan Skripsi 60


atau sudah memiliki pengalaman Kecamatan Bener Kabupaten
terdahulu mengenai posyandu(16). Purworejo): Diponegoro University;
Pengetahuan sebagai faktor 2001.
predisposisi juga mempermudah
terjadinya perilaku(17). 5. Roesli U. Mengenal Asi Eksklusif:
Niaga Swadaya; 2000.

6. Ambarwati R. Faktor-Faktor Yang


Berhubungandengan Kegagalan
Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah
SIMPULAN Binaan Puskesmas Padangsari,
Kecamatan Banyumanik, Kota
Pilihan penolong persalinan Semarang, Tahun 2004: Diponegoro
ibu hamil oleh tenaga kesehatan University; 2004.
terampil di wilayah kerja puskesmas
Ngletih mencapai 100% dengan 7. Agam I, Syam A. Faktor-Faktor Yang
persentasi keaktifan ke posyandu Mempengaruhi Pemberian Asi
sebesar 92,7%. Untuk persentasi Eksklusif Di Kelurahan Tamamaung
pemberian ASI ekslusfi kepada balita Kecamatan Panakkukang Kota
hanya sekitar 58,2%. Makassar. 2013.

8. Sulistyawati A, Nugraheny E. Asuhan


Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta:
SARAN Salemba Medika. 2010:4.
Upaya peningkatan kesadaran 9. Lestari Lp. Hubungan Antara
ibu tentang pentingnya pemberian ASI Komplikasi Obstetri Dengan Kematian
Ekslusif kepada bayi usia 0-6 tahun Maternal Di Kabupaten Cilacap:
perlu di lakukan. Untuk penelitian Universitas Negeri Semarang; 2009.
selanjutnya diharapkan menggunakan
desain penelitian case-control untuk 10. Indonesia Rkkr. Kesehatan Dalam
melihat faktor penyebab rendahnya Kerangka Sustainable Development
cakupan pemberian ASI Ekslusif Goals (Sdgs). Jakarta: Kementerian
dengan jumlah sampel yang besar. Kesehatan Ri. 2015.

11. Nazara A. Hubungan Karakteristikibu,


Aksesibilitas, Keterjangkauan,
REFERENSI Dukungan Suami Dan Keluarga,
Budaya Dengan Pemilihan Penolong
1. Manuaba I. Buku Ajar Pengantar
Persalinan Diwilayah Kerja Puskesmas
Kuliah Teknik Operasi Obstetri Dan
Gunungsitolibarat Kota Gunungsitoli
Keluarga Berencana. Jakarta: Trans
Tahun 2015 2016.
Info Media; 2012.
12. Rahmawati A, Bahar B, Salam A.
2. Penelitian B. Riset Kesehatan Dasar.
Hubungan Antara Karakteristik Ibu,
Jakarta: Kementerian Kesehatan Ri.
Peran Petugas Kesehatan Dan
2013.
Dukungan Keluarga Dengan
3. Kesehatan K. Profil Kesehatan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah
Indonesia 2015. Jakarta: Kementrian Kerja Puskesmas Bonto Cani
Kesehatan Indonesia; 2016. Kabupaten Bone. 2014.

4. Wahyuni S. Hubungan Penolong 13. Ocbrianto H. Partisipasi Masyarakat


Persalinan, Dukungan Keluarga Dan Terhadap Posyandu Dalam Upaya
Tingkat Pendidikan Ibu Dengan Pelayanan Kesehatan Balita. Jakarta:
Pemberian Kolostrum Dan Asi Universitas Indonesia. 2012.
Eksklusif (Studi Di 9 Desa Idt

Pedoman Penyusunan Skripsi 61


14. Locitasari Y. Perbedaan Pertumbuhan Tahun 2014: Stikes'aisyiyah
Bayi Usia 0-6 Bulan Yang Diberi Asi Yogyakarta; 2015.
Eksklusif Dengan Yang Diberi Susu
Formula Di Kecamatan Ngawi: 16. Suwanti E, Wahyuni S. Karakteristik
Universitas Muhammadiyah Surakarta; Ibu Kaitannya Pengetahuan Ibu
2015. Tentang Posyandu. Jurnal Terpadu
Ilmu Kesehatan. 2012;1(2).
15. Ningrum As. Hubungan Pemberian Asi
Eksklusif Dengan Status Gizi Balita 17. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku
Usia 12–59 Bulan Di Posyandu Dewi Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sartika Candran Sidoarum Sleman 2010;200:26-35.

Putri Paminturan
Lampiran Contoh Poster
S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Insitut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

PREDIKSI KETAHANAN HIDUP PASIEN KANKER KOLOREKTAL


MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

LATAR BELAKANG TUJUAN

Pedoman Penyusunan Skripsi 62


Peningkatan Incidence Rate Kanker
Kolorektal memacu penelitian di bidang Pengembangan model Statistika dengan dasar
kanker cara berpikir saraf pada otak manusia

METODOLOGI PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan adalah studi kohort retrospektif.


Variabel predictor terdiri dari komorbiditas (co-morbidity), stadium
kanker, umur, kelengkapan berobatan, lokasi kanker, riwayat
metastatis penderita kanker kolorektal. Jumlah data yang digunakan
sebanyak 70 sampel ketahanan hidup pasien kanker kolorektal.

HASIL PENELITIAN

Grafik Kaplan Meier Ketahan hidup

Tabel Ketahanan Hidup

Berdasarkan tabel didapatkan ketahanan


hidup pasien kanker kolorektal sekitar 5.5
bulan sejak didiagnosa menderita kanker.

Pedoman Penyusunan Skripsi 63


Struktur ANN Optimal

Struktur ANN yang Optimal disusun oleh


4 node pada hidden layer dengan nilai
Sensitivity, specificity, Area Under Curve Tabel Kriteria Pemilihan model
Masing-masing sebesar 0,889; 1; 0,75 terbaik

Flowchart Penelitian

KESIMPULAN
Gambar Importance Variabel setiap prediktor menjelaskan
Model Jaringan Saraf Tiruan yang paling Optimal adalah dengan kontribusi setiap variabel prediktor untuk memprediksi
jumlah node sebanyak 4. Model ini memiliki akurasi ketepatan ketahanan hidup pasien. Variabel yang berkontribusi paling
klasifikasi berdasarkan Sensitivity, specificity, Area Under Curve besar adalah Letak kanker, Riwayat Metatastis. Pada pasien
yang letak kankernya di usus atau terdapat riwayat metastatis,
Masing-masing sebesar 0,889; 1; 0,75 maka akan memperburuk ketahan hidup pasien tersetbu.

SARAN
Perlu dikembangkan dengan metode klasifikasi yang lain seperti metode
deep learning atau Support Vector Machine untuk meningkatkan hasil
akurasi ketepatan klasifikasi dan memperbanyak sampel.

Pedoman Penyusunan Skripsi 64

Anda mungkin juga menyukai