Anda di halaman 1dari 34

Kriteria 1.

Visi, Misi, Tujuan Dan Strategi


1. Latar Belakang
Kebijakan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) dalam pengembangan
Departemen, Program Studi, dan unit kerja yang ada di dalamnya diarahkan pada peningkatan
kualitas yang didasari oleh pemenuhan kebutuhan regional, nasional, dan persiapan persaingan
global. Oleh karena itu sangat diperlukan rumusan Visi, Misi, Tujuan dan Strategi (VMTS) yang
sesuai yang akan digunakan sebagai landasan setiap langkah gerak institusi. VMTS FK UNAIR
disusun selaras dengan visi, misi, tujuan, dan strategi Universitas Airlangga. VMTS yang disusun
akan memayungi VMTS setiap program studi yang ada di FK UNAIR. Penyusunan visi, misi, dan
tujuan ini seiring dengan penyusunan Rencana Strategi FK UNAIR yang disusun setiap periode 5
tahun. Mekanisme penyusunan dilakukan berdasarkan asas keterbukaan yang melibatkan
pemangku kepentingan (stakeholders) internal maupun eksternal. Dalam penyusunannya di bentuk
Tim Penyusun oleh Dekan FK UNAIR yang terdiri dari unsur pimpinan, perwakilan dosen,
mahasiswa, tenaga kependidikan, pemangku kepentingan, serta alumni. Pemangku kepentingan
seperti Direktur Rumah Sakit, baik Rumah Sakit Pendidikan Utama maupun Rumah Sakit Jejaring,
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, dan Kepala Puskesmas, terlibat baik secara langsung
melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) maupun tidak langsung berupa umpan balik
tertulis yang disampaikan dalam survei kepuasan. Sebelum mendapatkan pertimbangan dari Badan
Pertimbangan Fakultas (BPF), diselenggarakan rapat yang melibatkan pemangku kepentingan
eksternal, sosialisasi draft untuk mencari masukan dalam rapat Ketua / Sekretaris Departemen dan
Ketua Unit penunjang di lingkungan FK UNAIR, sosialisasi draft ke perwakilan mahasiswa, dan
sosialisasi ke semua Guru Besar aktif, perpanjangan, dan emeritus. Terakhir dilakukan telaah dan
perumusan kembali oleh tim, dan sebagai bentuk legalisasi rumusan VMTS ini disahkan oleh
Dekan yang merupakan pimpinan tertinggi di FK UNAIR. Setelah ditetapkan, maka VMTS di
dalam Dokumen RENSTRA selanjutnya disampaikan ke semua Program Studi, dan digunakan
sebagai acuan penyusunan VMTS setiap Program Studi yang ada di FK UNAIR.

Visi Fakultas Kedokteran adalah sebuah pernyataan yang menggambarkan penglihatan dari
unit pengelola program studi tentang keadaannya di masa depan dalam rentang tahun 2021-2025
yang ingin diwujudkan, sedangkan misi Fakultas Kedokteran adalah sebuah pernyataan tentang
posisi yang saat ini sedang dijalankan atau dihasilkan oleh UPPS. Visi dan misi Fakultas
Kedokteran dijadikan pedoman oleh seluruh sumber daya manusia di fakultas dan program studi
dalam menyusun, melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkan rencana kerja untuk
mewujudkan visi institusi. Sebagai bagian unit kerja pada Universitas Airlangga, maka rumusan
VMTS Fakultas Kedokteran, Program Studi dan unit di bawahnya harus searah dengan VMTS
universitas. Penetapan visi fakultas dan program studi adalah langkah penting bagi keberadaan dan
keberlanjutannya. Fakultas dan Program Studi mengembangkan deskripsi yang jelas dan ringkas
tentang cita-cita atau tujuan akhir yang ingin dicapai dalam jangka panjang yang
diimplementasikan dalam bentuk perencanaan strategis fakultas dan program studi. Untuk
memberikan arah penyusunan deskripsi ini maka fakultas dan program studi terlebih dahulu
menetapkan standar VMTS yang akan dijadikan pedoman bagi perumusan visi, misi dan tujuan.
Selanjutnya Visi, Misi, dan Tujuan Fakultas Kedokteran akan dijadikan acuan pelaksanaan sistem
penjaminan mutu Fakultas Kedokteran dan Program Studi melalui perumusan dan pengelolaan
berbagai standar pendidikan tinggi dan dijadikan dasar dalam menyusun rencana pengembangan
jangka menengah dan jangka panjang.

Visi FK UNAIR 2021-2025


Menjadi Fakultas Kedokteran yang mandiri, inovatif, terkemuka di tingkat nasional dan
internasional, pelopor pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran,
entrepreneurship serta humaniora berdasarkan moral agama.

Misi FK UNAIR
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan akademik dan profesi kedokteran
dengan keunggulan kelas dunia berdasarkan nilai kebangsaan dan moral agama.
2. Menyelenggarakan penelitian dasar dan terapan kedokteran, serta penelitian kebijakan
kesehatan yang inovatif dengan keunggulan kelas dunia berlandaskan nilai kebangsaan dan
moral agama untuk menunjang pengembangan pendidikan dan pengabdian kepada
masyarakat.
3. Mendharmabaktikan keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
yang berjiwa enterpreneur serta humaniora untuk kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola fakultas secara mandiri dengan baik melalui pengembangan
kelembagaan yang berorientasi pada mutu dan mampu bersaing di tingkat internasional.

Tujuan FK UNAIR
• Terwujudnya pendidikan akademik dan profesi kedokteran dengan keunggulan kelas dunia
(academic excellence), berdasarkan nilai kebangsaan dan moral agama.
• Terwujudnya penelitian dasar dan terapan kedokteran, serta penelitian kebijakan kesehatan
yang inovatif dengan keunggulan kelas dunia (research excellence), berlandaskan nilai
kebangsaan dan moral agama untuk menunjang pengembangan pendidikan dan pengabdian
kepada masyarakat.
• Terwujudnya dharma bakti keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran yang berjiwa entrepreneur serta humaniora untuk kesehatan masyarakat
(community services excellence).
• Terwujudnya tata kelola fakultas untuk mencapai human capital, information capital, dan
organization capital secara mandiri menuju rekognisi internasional sebagai salah satu
Fakultas Kedokteran yang masuk peringkat terbaik dunia versi QS WUR (401-450)

Visi FK UNAIR yang telah ditetapkan, menjadi dasar dan memayungi visi Program Studi, serta
menjadi arah untuk menentukan unggulan setiap Program Studi di FK UNAIR. Unggulan FK
UNAIR dalam pernyataan Visi nya adalah kata entrepreneurship, dimana dapat diartikan bahwa
FK UNAIR mempunyai cita-cita mencetak generasi yang mempunyai jiwa kewirausahaan yang
tidak hanya diartikan mendapatkan keuntungan dalam segi materi dan profit. Entrepreneurship
yang tertuang di dalam visi FK UNAIR mengacu pada pengertian penerapan kreativitas dan
keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang yang dihadapi,
dan menciptakan usaha baru pada bidang kesehatan dan sosial masyarakat (medico socio
entrepreneurship). Secara singkat penanaman jiwa medico socio entrepreneurship ini sangat
diperlukan untuk mempersiapkan lulusan yang memiliki pola pikir entrepreneur yang adaptif dan
solutif terhadap perubahan zaman. Medico socio entrepreneurship ini juga diharapkan akan bisa
masuk ke dalam ranah kegiatan Tridharma yaitu bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat.

Pada bidang Pendidikan terutama jenjang S1 Kedokteran, penanaman jiwa medico socio
entrepreneurship tertuang di dalam kurikulum yang baru dimana terdapat muatan unggulan pada
Mata Kuliah yang ada di semester awal dan akhir untuk membekali calon dokter agar mempunyai
pola pikir entrepreneur dalam bidang mediko sosial. Sebagai contoh kaitan unggulan pada visi FK
UNAIR dengan tema riset unggulan pada universitas yaitu Penanggulangan Penyakit Tropis Infeksi
dan Pengembangan Stem Cell, maka diharapkan setiap dosen, peneliti maupun mahasiswa yang
menekuni bidang sesuai tema tersebut bisa menghasilkan penelitian yang aplikatif sebagai solusi
untuk memecahkan masalah kesehatan nasional. Demikian juga pada bidang Pengabdian kepada
Masyarakat sebagai wujud medico socio entrepreneurship FK UNAIR dengan Rumah Sakit
Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) menjadi pelayan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia
terutama pada daerah bencana yang sulit terjangkau dengan transportasi yang ada seperti wilayah
bencana gempa di Lombok Utara, Nusa Tenggara Timur, dan pelayanan terpencil yaitu di Pulau
Masalembu (Madura). Selain itu FK UNAIR juga melakukan inovasi telemedicine berupa
pengembangan aplikasi Kesehatan dan inovasi di bidang teknologi kedokteran yang bekerjasama
dengan institusi yang relevan.
Program Studi Spesialis-1 Radiologi bersama rumah sakit pendidikan RSUD dr. Soetomo
yang menjadi pusat rujukan di wilayah Indonesia timur, berkesempatan untuk menangani kasus-
kasus onkologi dengan kuantitas yang cukup mendominasi dibandingkan jumlah kasus non-
onkologi, yang mana salah satu upaya untuk mewujudkan keputusan medis terbaik bagi pasien,
secara rutin dilakukan diskusi multidisiplin terhadap berbagai kasus onkologi pada setiap divisi
pada Program Studi Spesialis-1 Radiologi. Hal ini menjadikan Program Studi Spesialis-1 Radiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga menjadi pusat pendidikan utama dokter spesialis yang
unggul di Indonesia dengan keunggulannya di bidang Onkologi
.

Pola pendidikan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) ini memakai konsep belajar aktif,
dengan penekanan pelatihan keprofesian di bidang masing-masing melalui kerja praktek di RS
pendidikan utama dan jejaring dengan bimbingan intensif penyelia atau staf pengajar. Dalam
pelaksanaan proses pendidikan di PS, disusun sebuah Visi Misi PS untuk mendukung tercapainya
Visi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Program Studi Spesialis Radiologi Fakultas
Kedokteran UNAIR memiliki Visi dan Misi yang searah dengan Visi dan Misi Fakultas
Kedokteran sebagai berikut:

Visi Program Studi Spesialis Radiologi


. Menjadi Program Studi Spesialis-1 Radiologi yang mandiri, inovatif, terkemuka di
tingkat nasional dan internasional, pelopor pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran terutama di bidang pencitraan onkologi, serta mengembangkan entrepreneurship dan
humaniora berdasarkan moral agama.

Misi Program Studi Spesialis Radiologi

1. Menyelenggarakan dan mengembangkan Pendidikan Dokter Spesialis-1 Radiologi dengan


keunggulan kelas dunia terutama di bidang pencitraan onkologi berdasarkan nilai
kebangsaan dan moral agama.
2. Menyelenggarakan penelitian dasar dan terapan ilmu Radiologi terutama dalam bidang
pencitraan onkologi yang inovatif dengan keunggulan kelas dunia berlandaskan nilai
kebangsaan dan moral agama untuk menunjang pengembangan pendidikan dan pengabdian
kepada masyarakat.
3. Mendharmabaktikan keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi Radiologi
terutama di bidang pencitraan onkologi yang berjiwa enterpreneur, serta humaniora untuk
kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola Program Studi Spesialis-1 Radiologi secara mandiri dengan
baik melalui pengembangan kelembagaan yang berorientasi pada mutu dan mampu bersaing
di tingkat internasional.

Tujuan Program Studi Spesialis Radiologi

1. Terwujudnya Pendidikan Dokter Spesialis-1 Radiologi dengan keunggulan kelas dunia


terutama di bidang pencitraan onkologi berdasarkan nilai kebangsaan dan moral agama.
2. Terselenggaranya penelitian dasar dan terapan ilmu Radiologi terutama dalam bidang
pencitraan onkologi yang inovatif dengan keunggulan kelas dunia berlandaskan nilai
kebangsaan dan moral agama untuk menunjang pengembangan pendidikan dan pengabdian
kepada masyarakat.
3. Terwujudnya dharma bakti keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
Radiologi terutama di bidang pencitraan onkologi yang berjiwa enterpreneur, serta
humaniora untuk kesehatan masyarakat
4. Terselenggaranya tata kelola Program Studi Spesialis-1 Radiologi secara mandiri
dengan baik melalui pengembangan kelembagaan yang berorientasi pada mutu dan
mampu bersaing di tingkat internasional.

Mekanisme Penetapan VMTS


Kebijakan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dalam pengembangan
Departemen, Program Studi dan unit kerja yang ada di dalamnya diarahkan pada peningkatan
kualitas yang didasari oleh kebutuhan nasional dan regional, bahkan untuk menghadapi pasar
global. Pengembangan ini searah dengan visi dan misi Universitas Airlangga. Perumusannya
berdasarkan tahapan berikut.
1. Rapat pimpinan Fakultas dengan agenda peninjauan kembali VMTS Fakultas
Kedokteran agar sesuai dengan VMTS Universitas Airlangga yang baru.
2. Dekan Fakultas Kedokteran membuat Keputusan tentang Rencana Strategis Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga 2021-2025 (SK Dekan No. 29/ UN3.1.1/HK/2021)
3. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tertuang di
dalam Rencana Strategi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga 2021-2026.

Program Studi Spesialis-1 Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga


sendiri dalam menyusun visi, misi tujuan dan sasaran harus mengacu pada:
1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan Nasional,
2. Peraturan Pemerintah No.57 tahun 1954 tentang penetapan Universitas Airlangga
di Surabaya
3. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi,
4. Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 2014 tentang Statuta Universitas Airlangga
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 nomor 100, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5535)
5. Visi dan misi Universitas Airlangga tahun terkait
6. Visi dan Misi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tahun terkait
7. Visi dan Misi RSUD Dr. Soetomo tahun terkait
Proses mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran di program studi
spesialis radiologi melalui beberapa tahap, yaitu:
1. Program Studi Spesialis-1 Radiologi melalui rapat pleno staf semua dosen Departemen
Radiologi
2. Rapat staf dipimpin oleh Ketua Departemen dengan melakukan analisis lingkungan
internal dan eksternal serta tuntutan profesi , menganalaisis kekuatan, kelemahan ,
ancaman dan peluang yang dimiliki Program Studi Radiologi
3. Menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) stakeholder sebagai bahan
pertimbangan dalam penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi Radiologi.
Peserta FGD yang dilibatkan adalah sebagai berikut :
a. Ketua departemen Radiologi Universitas Airlangga
b. Sekretaris Departemen Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
c. Koordinator Program Studi Spesialis-1 Radiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga
d. Sekretaris Program Studi Spesialis-1 Radiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga
e. Ketua Divisi/Bidang Minat Program Studi Spesialis-1 Radiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga
f. Staf pengajar Dosen Program Studi Spesialis-1 Radiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga
g. Tenaga kependidikan Program Studi Spesialis-1 Radiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga
h. Peserta didik Program Studi Spesialis-1 Radiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga
i. Stakeholder eksternal, terdiri dari mitra dari pengguna lulusan seperti pihak
rumah sakit dan alumni

4. Draft visi, misi , tujuan dan sasaran program studi yang telah disepakati oleh tim
kemudian diajukan ke rapat pleno lanjutan departemen untuk mendapatkan persetrujuan
dari departemen.
5. Untuk menentukan kebijakan pembuatan visi, misi dan tujuan program studi berdasarkan
visi dan misi Universitas Airlangga, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, RSUD
Dr. Soetomo dan Kolegium Radiologi sebagai dasar penyelenggaraan pendidikan,
pelayanan dan penelitian pada Program Studi Spesialis-1 Radiologi.
6. Setelah disetujui, draft visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi Radiologi dikirimkan
ke Dekan FK Unair untuk diterbitkan Surat Keputusan Dekan FK Unair tentang visi,
misi tujuan dan sasaran Program Studi Spesialis-1 Radiologi Universitas Airlangga.

2. Kebijakan
Penyusunan, evaluasi, sosialisasi, dan implementasi VMTS FK UNAIR berdasarkan
pada dokumen kebijakan yang telah ada pada level Universitas dan dijalankan secara
konsisten pada tingkat Fakultas dan Program Studi. Beberapa dokumen yang menjadi dasar
penyusunan VMTS adalah:
o Peraturan Pemerintah (PP) No 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi, Pasal 33 tentang Akuntabilitas Publik Perguruan Tinggi.
o Peraturan Pemerintah (PP) No. 30 Tahun 2014 tentang Statuta Universitas Airlangga,
Pasal 2 Ayat 1 yang berbunyi “UNAIR memiliki visi dan misi sebagai acuan, arah,
dan pengembangan UNAIR dalam menjalankan perannya di pendidikan tinggi”.
o Pedoman Mutu Universitas Airlangga yang berisi tentang arah kebijakan dan sasaran
mutu institusi
o SOP-UNAIR-PIN 01 tentang Penyusunan Visi, Misi, dan Rencana Strategis
Universitas Airlangga.
o Penyusunan Renstra dan Roadmap Pengembangan (PP-UNAIR-PIN-01) yang berisi
tentang prosedur penyusunan rencana Strategis (Renstra) dan Roadmap
pengembangan Universitas, yang nanti akan menjadi acuan untuk penyusunan Renstra
pada tingkat Fakultas dan Program Studi. Renstra yang disusun minimal berisi visi,
misi, tujuan, dan strategi untuk mencapai tujuan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.
o Rencana Kerja Tahunan dan Program Pengembangan (PP-UNAIR-PIN-04) yang
berisi tentang bagaimana melakukan evaluasi program kerja berikut anggaran serta
capaian kontrak kinerja setiap unit. Rencana Kerja Tahunan merupakan rencana kerja
operasional yang disusun setiap tahun sebagai implementasi Renstra dan roadmap
yang dituangkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT). Pada
dokumen ini disebutkan bahwa kontrak kinerja yang merupakan indikator pengukuran
capaian target kinerja terkait dengan RKAT perlu dievaluasi secara periodik.
o Penentuan Target Kinerja, Program Kerja, dan Anggaran (PP-UNAIR-PIN-05) yang
berisi tentang prosedur menentukan target kinerja setiap unit kerja dan melakukan
evaluasi program kerja, anggaran, serta capaian kontrak kinerja setiap unit.

VMTS yang disusun dan ditetapkan, kemudian disosialisasikan kepada mahasiswa,


dosen, tenaga kependidikan, pengguna, dan alumni melalui beberapa metode baik secara
langsung melalui pertemuan rutin, dituliskan di website, atau berupa leaflet dan poster yang
disebarkan berupa media cetak maupun media sosial yang ada.
Evaluasi implementasi VMTS dalam program kerja FK UNAIR dilakukan melalui
berbagai kegiatan berdasarkan pada dokumen kebijakan yang telah ditetapkan, yaitu:
o Prosedur Penyusunan Laporan Evaluasi Diri (PP-UNAIR-PIN-02) yang berisi
tentang kewajiban penyusunan Laporan Evaluasi Diri Program Studi setiaptahun.
LED ini memuat tentang analisis dan evaluasi kinerja program studi berdasarkan
data, identifikasi masalah dan akar masalah, rencana perbaikan dan capaian serta
target indikator kinerja
o Strategic Performance Management System (PP-UNAIR-PIN-06) yang berisi
tentang penyusunan sistem yang digunakan untuk memastikan pencapaian hasil
kinerja sesuai dengan target kinerja dan kontrak kinerja fakultas dan unit kerja. Data
pada SPMS ini kemudian divalidasi, diverifikasi, dan direkap oleh Badan
Perencanaan dan Pengembangan yang ada di tingkat universitas. Sistem yang
digunakan untuk mengevaluasi pelaksanaan kontrak kinerja adalah menggunakan
Strategic Performance Management System (SPMS), yang dilakukan setiap
triwulan. SPMS ini diisi oleh departemen, program studi, dan fakultas secara rutin.
o Rapat Tinjauan Manajemen (PP-UNAIR-MSM-04) yang berisi tentang prosedur
pelaksanaan evaluasi sistem mutu secara berkala dan berkesinambungan untuk
memastikan kesesuaian, dan efektivitas kebijakan mutu, target kinerja dengan
Renstra yang telah disusun. RTM dilakukan baik pada tingkat fakultas maupun
universitas. RTM pada tingkat fakultas dihadiri oleh unsur pimpinan, ketua dan
sekretaris Satuan Penjaminan Mutu, unit lain yang terkait, Koordinator Program
Studi, dan Ketua Departemen. RTM dilakukan minimal 1 (satu) kali setahun atau
lebih jika diperlukan.
o Audit Mutu Internal (PP-UNAIR-MSM-05) yang berisi tentang prosedur
pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) serta menjamin efektivitas penerapan sistem
penjaminan mutu. AMI dilakukan sesuai dengan waktu yang ditentukan, sekali
dalam setahun. Sistem penilaian pada AMI menggunakan instrumen yang telah
disusun, divalidasi, dan distandarisasi oleh tim Badan Penjaminan Mutu (BPM)
tingkat universitas. Instrumen AMI diisi oleh setiap program studi dan fakultas
dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Penilaian instrument setiap program studi
dan fakultas dilakukan oleh auditor internal yang sudah tersertifikasi dan
mendapatkan penugasan dari Rektor. Hasil AMI di seluruh unit kerja, fakultas, dan
program studi direkap oleh BPM dan disampaikan berupa Laporan Resmi hasil
Audit Mutu Internal kepada Rektor dan diumumkan ke seluruh auditee yang dinilai.
o Pemantauan, Pengukuran, Analisis, dan Pelaporan (PP-UNAIR-MSM-06) berisi
prosedur yang mengatur pelaksanaan kegiatan pengukuran yang terkait dengan
penjaminan mutu. Kegiatan pengukuran dilaksanakan dalam beberapa jenis
kegiatan, dan hasilnya dilaporkan dalam RTM. Pengukuran dilakukan melalui survei
kepuasan terhadap proses yang diisi oleh mahasiswa dan stakeholders.
o Kontrak Kinerja Dekan dan Rektor setiap tahun.

Dalam menjalankan visi dan misi Program Studi Spesialis-1 Radiologi, dijalankan
suatu sistem evaluasi dan monitoring rutin yang melibatkan beberapa stakeholder seperti
Koordinator Program Studi, Sekretaris Program Studi, Kepala Departemen, Sekretaris
Departemen, GPM program studi dan SPM, dosen, peserta didik, beberapa kegiatan
diantaranya adalah:
o Dilakukan sosialisasi VMTS kepada seluruh elemen program studi (dosen, peserta didik
dan tendik), dilanjutkan dengan diskusi terkait pelaksanaan VMTS di dalam proses
pelaksanaan kurikulum program studi.
o Rapat staf/dosen rutin dilakukan setiap semester untuk mengevaluasi pelaksanaan VMTS
dan sekaligus menentukan solusi yang tepat dalam mengatasi seluruh kendala yang
terjadi.
o GPM program studi mengadakan rapat setiap 3 bulan dengan Koordinator dan Sekretaris
Program Studi dalam rangka menginventarisasi masalah dan solusi yang terkait dengan
pelaksanaan VMTS.
o GPM program studi berkoordinasi setiap semester dengan SPM Fakultas untuk
berdiskusi terkait proses penjaminan mutu dan pelaksanaan VMTS.
o GPM program studi bersama sama dengan Koordinator Program Studi membuat sebuah
folder khusus yang berisi analisis dan evaluasi tahunan dari pelaksanaan VMTS, dan
membuat suatu Laporan Evaluasi Diri rutin.

3. Strategi Pencapaian VMTS


Strategi pencapaian VMTS FK UNAIR disusun sejalan dengan strategi yang
ditentukan oleh Universitas. Pada Renstra Universitas, sasaran strategi diterjemahkan ke
dalam 5 tema program yang terangkum di dalam kata SMART, yang merupakan singkatan
dari sasaran strategi sebagai berikut:

 Sustainable education for all


Sasaran yang dituju pada tema ini meningkatnya kualitas pembelajaran dan kualitas
lulusan dengan indikator yang merepresentasikan pengakuan stakeholder atas kinerja
lulusan di dunia kerja.
 Meaningful research and community services
Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya dampak penelitian dan pengmas
dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
 Advancing innovation, enterprising, and industry linkages
Sasaran strategi tema ini adalah meningkatnya inovasi dan kolaborasi industri serta
hilirisasi produk.
 Responsive and lean management
Sasaran yang dituju adalah tercapainya kinerja manajemen secara efektif dan efisien
yang didukung oleh sistem informasi terintegrasi yang responsif dan akuntabel
digitalisasi proses bisnis.
 Topping up tangible and intangible resources utilization
Sasaran tema ini adalah tercapainya kemandirian institusi dan reputasi global melalui
dukungan modal, manusia, organisasi, dan informasi.

Strategi pencapaian VMTS Program Studi Spesialis-1 Radiologi Fakultas Kedokteran


Universitas Airlangga – RSUD Dr. Soetomo dilakukan dengan penyelenggaraan sosialisasi.
Sosialisasi ini dilakukan setelah visi, misi, dan tujuan Program Studi Spesialis-1 Radiologi
disahkan oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga dengan:
o Mencantumkan visi, misi dan tujuan dalam setiap buku pedoman di lingkungan Program
Studi Spesialis-1 Radiologi, poster dan banner pada pintu masuk poliklinik, ruang
morning report, ruang rapat staf, ruang sekretariat, ruang koordinator setiap divisi di
Radiologi.
o Pencantuman visi dan misi melalui website Departemen Radiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga.
o Pencantuman visi dan misi pada setiap pembelajaran secara daring baik kuliah maupun
kegiatan ilmiah.

Upaya pemahaman visi, misi dan tujuan program pendidikan dilakukan secara berkala
dalam rapat kerja pendidikan bagi staf, rapat tenaga administrasi dan melalui forum temu
keluarga pada awal semester peserta didik serta acara ilmiah peserta didik. Evaluasi
pelaksanaan atau implementasi visi, misi dan tujuan pendidikan dilakukan secara berkala
dalam pembuatan evaluasi diri dan lokakarya tahunan Program Studi Dokter Spesialis-1
Radiologi Fakultas Kedokteran UNAIR - RSUD Dr. Soetomo.
Mengacu pada misi Program Studi Spesialis-1 Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga, maka disusunlah strategi dengan sebuah akronim SURF, dengan penjabaran
sebagai berikut:
1. Sustainable education for all
Sasaran yang dituju pada tema ini meningkatnya kualitas pembelajaran dan kualitas
lulusan dengan indikator yang merepresentasikan pengakuan stakeholder atas kinerja
lulusan di dunia kerja sesuai dengan keunggulan Program Studi Dokter Spesialis-1
Radiologi dalam bidang pencitraan onkologi yang dapat diwujudkan dalam langkah
strategis berikut:
a. Memiliki dosen (staf pengajar) secara proporsional pada seluruh bidang peminatan,
terutama pencitraan onkologi.
b. Mengevaluasi kinerja (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyaraat) searah
dengan tujuan institusi (fakultas dan universitas).
2. Universal engagement in partnership and collegiality
Sasaran tema ini adalah tercapainya kemandirian institusi dan reputasi global melalui
dukungan modal, manusia, organisasi, dan informasi yang dapat diwujudkan dalam
langkah strategis berikut:
a. Kolaborasi nasional dan internasional dalam bidang pendidikan radiologi.
▪ Staff dan student inbound dan outbound.
▪ Joint lecture, joint research, joint publication antar institusi nasional dan
internasional.
b. Akreditasi nasional dan internasional.
3. Recognizible impact in research and community services
Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya dampak penelitian dan pengmas
dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), yang dapat
diwujudkan dalam langkah strategis berikut :
a.Meningkatkan penelitian dan pengabdian masyarakat yang berhasil mendapat rekognisi
internasional atau diterapkan oleh masyarakat
b.Pengabdian kepada Masyarakat di level lokal, regional, nasional, dan internasional
4. Focused attention and target of technology enhancement
Sasaran strategi tema ini adalah meningkatnya inovasi dan kolaborasi industri serta
hilirisasi produk, yang dapat diwujudkan dalam langkah strategis berikut :
a. Mengikuti perkembangan mutakhir dari berbagai teknik pencitraan sesuai dengan
kemajuan teknik imejing terkini
b. Mengadaptasi sedini mungkin terhadap perkembangan teknologi terkini yang
menunjang imejing diagnosis, antara lain Artificial Intelegence (AI) ataupun konversi
imejing menjadi model 3D Printing.

Setiap program kerja di tingkat fakultas maupun program studi direncanakan untuk
memenuhi indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan disesuaikan dengan ketersediaan
sumber daya manusia serta anggaran yang ada. Strategi diatas disusun berdasarkan indikator
kinerja utama dan tambahan yang ingin dicapai oleh program studi, indikator tersebut
merupakan turunan dari indikator yang telah ditetapkan oleh Fakultas. Keseluruhan indikator
yang disusun akan dibuat suatu sistem evaluasi yang rutin dikerjakan oleh Program Studi.
Evaluasi ketercapaian indikator ini melalui sistem evaluasi yang telah disebutkan pada poin
sebelumnya, yaitu melalui SPMS, Laporan Evaluasi Diri, RTM, dan Kontrak Kinerja Dekan
dengan Rektor.
4. Indikator Kinerja Utama
Untuk mengukur ketercapaian sasaran, disusun indikator kinerja yang disusun
berdasarkan data awal (baseline), serta target capaian setiap tahun. Secara keseluruhan
indikator kinerja yang ditetapkan dapat dilihat pada tabel 1.1.
I Tabel 1.1. Indikator Kinerja Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

SASARAN BASELIN TARGET


STRATEGI E
INDIKATOR
2021 2022 2023 2024 2025 2026
2020

SUSTAINABLE EDUCATION FOR ALL

Meningkatnya Persentase lulusan S1/profesi yang bekerja, berwirausaha dan studi


kualitas lanjut

pembelajaran dan Lulusan S1/profesi


NA 88% 88% 92% 95% 98%
kualitas lulusan yang bekerja*
dengan indikator
Lulusan S1/profesi
yang NA 85% 10% 11% 12% 13% 14%
yang berwirausaha*
merepresentasikan
pengakuan Lulusan S1/profesi
NA 10% 12% 14% 16% 18%
yang studi lanjut*
stakeholder atas
kinerja lulusan di Persentase S1/Profesi yang menghabiskan paling sedikit 20 sks di luar
dunia kerja kampus atau meraih prestasi paling rendah tingkat nasional

Mahasiswa
S1/Profesiyang
menghabiskan paling
NA
sedikit 20 sks di luar
kampus (dalam
negeri)*

Mahasiswa
S1/Profesiyang
menghabiskan paling
sedikit 20 sks di luar NA

kampus (luar negeri)*

Mahasiswa yang 22 25 26 31 35 40 43
SASARAN BASELIN TARGET
STRATEGI INDIKATOR E
2021 2022 2023 2024 2025 2026

meraih prestasi
nasional

Mahasiswa yang
meraih prestasi 11 11 15 18 22 25 28
internasional

Student Mobility

Student mobility
inbound full-time 45 45 45 49 52 56 60
equivalent (FTE)*

Student mobility
75 75 75 80 85 90 95
Inbound part-time*

Student mobility
20 20 20 22 24 26 28
Inbound full-time*

Student mobility
outbound full-time 48 49 51 53 54 56 58
equivalent (FTE)*

Student mobility
140 145 150 155 160 165 170
Outbound part-time*

Student mobility
1 1 1 1 1 1 1
Outbound full-time*

Program studi yang


melaksanakan 100 100 100
100% 100% 100% 100%
kerjasama dengan % % %
mitra*

Mitra
LEMBAGA/INSTITU
NA NA 30% 55% 60% 65% 70%
SI QS.100 BY
SUBJECT*
SASARAN BASELIN TARGET
STRATEGI INDIKATOR E
2021 2022 2023 2024 2025 2026

Mata kuliah S1/Profesi


yang menggunakan
metode pembelajaran NA 30% 32% 34% 36% 38% 40%
case method dan
team-based project*

Program studi yang


terakreditasi/
25% 25% 30% 35% 40% 45% 50%
sertifikasi
internasional*

Program studi
terakreditasi A (B ke 1 1 0 0 0 0 0
A) oleh LAM-PTKes

Program studi yang


reakreditasi (A ke A) 5 5 5 5 5 5 5
oleh LAM-PTKes

Akreditasi LAM-
PTKes Program Studi NA 2 6 0 0 0 0
baru (Belum ke C/B)

Program studi double


1 1 1 1 1 1 1
degree/joint degree

Mahasiswa
internasional (aktif per 12 13 14 15 16 17 18
tahun)

Mahasiswa
internasional di negara NA NA 1 1 1 1 1
berkembang

Staff mobility

Staff mobility inbound - 30 34 38 41 45 48


full time equivalent
SASARAN BASELIN TARGET
STRATEGI INDIKATOR E
2021 2022 2023 2024 2025 2026

(FTE)*

Inbound part-time* 70 75 80 85 90 95 100

Inbound full-time
(termasuk Adjunct NA 5 7 9 11 13 15
professor)*

Outbound part-time* 50 50 55 55 60 60 65

Outbound full-time* 2 2 3 3 4 4 5

Sertifikat softskill
1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
mahasiswa

Mata kuliah (seluruh


kelas) yang memuat
aspek delivery,
interaction, dan
assessment minimal NA 50% 75% 80% 80% 80% 80%

50% pada e-learning


UNAIR

QS Peerlist

Academic peer list* NA 75 80 85 90 95 100

Employer contact list* NA 100 120 140 160 180 200

MEANING FULL RESEARCH AND COMMUNITY SERVICES

Meningkatnya Keluaran penelitian NA 1.2 1.5 1.8 2.1 2.4 2.7


dampak penelitian dan pengabdian

dan pengmas masyarakat yang


berhasil mendapat
dalam mendukung
rekognisi internasional
pencapaian
atau diterapkan oleh
Sustainable
masyarakat per jumlah
SASARAN BASELIN TARGET
STRATEGI INDIKATOR E
2021 2022 2023 2024 2025 2026

Development dosen*
Goals (SDGs)
Kolaborasi riset/publikasi dengan mitra

Kolaborasi riset
dengan mitra dalam NA NA 35 40 45 50 55
negeri

Kolaborasi riset
dengan mitra luar NA NA 10 10 11 11 12
negeri

Kolaborasi publikasi
dengan mitra dalam NA NA 50 60 70 80 90
negeri

Kolaborasi publikasi
dengan mitra luar
negeri NA NA 70 80 90 100 110

Kolaborasi
pengabdian
masyarakat dengan NA NA 1 1 2 2 2
mitra luar negeri
(internasional)

Proporsi realisasi pengabdian masyarakat

Lokal dan Regional NA NA 82% 80% 78% 75% 72%

Nasional NA NA 10% 12% 14% 16% 18%

Internasional NA NA 8% 8% 8% 9% 10%

Sitasi

Total sitasi* NA 450 1000 2000 3000 4000 5000

Publikasi
SASARAN BASELIN TARGET
STRATEGI INDIKATOR E
2021 2022 2023 2024 2025 2026

Artikel yang
dipublikasikan di
jurnal internasional 200 300 400 500 600 700 800
bereputasi (Scopus/ISI
Thomson/WoS)*

Publikasi di top tier


NA 5 5 7 7 9 9
journal*

Publikasi prosiding
NA 10 10 15 15 20 20
terindeks Scopus*

Publikasi Special Issue


terindeks Scopus/ 5 10 10 15 15 20 20
prosiding non UNAIR

Publikasi artikel jurnal


20 20 30 40 50 60 70
non-Scopus

Publikasi artikel pada


jurnal nasional 100 150 150 140 130 120 110
terakreditasi

Buku Ber-ISBN 10 20 25 30 35 35 35

Jumlah Jurnal

Jurnal UNAIR
terindeks Scopus 0 0 0 0 1 3 4
(akumulasi)

Jurnal terindeks 0 0 1 1 2 3 4
ESCI/WOS
(akumulasi)
SASARAN BASELIN TARGET
STRATEGI INDIKATOR E
2021 2022 2023 2024 2025 2026

Jurnal terindeks Sinta


1 3 4 4 5 5 5
1-2 (akumulasi)

Jurnal terindeks Sinta


0 1 2 3 3 4 4
3-4 (akumulasi)

Jurnal terindeks Sinta


0 1 1 2 3 4 5
5-6 (akumulasi)

Jurnal DOAJ (jumlah) 1 1 1 0 1 0 1

Jurnal OJS ISSN


8 5 1 0 0 0 0
(jumlah)

Konferensi

Konferensi nasional 1 1 1 5 10 15 20

Konferensi
Internasional special 1 1 1 2 3 4 5
issue

Desa / kelompok
20 25 30 35 40 45 50
masyarakat binaan

Publikasi nasional
artikel ilmiah 10 15 20 25 30 35 40
populer

Jumlah proposal penelitian nasional

Usulan proposal
40 50 55 60 65 70 75
penelitian nasional

Proposal penelitian
20 30 35 40 45 50 55
didanai nasional

Usulan proposal NA 2 4 5 6 7 8
penelitian ke non-
SASARAN BASELIN TARGET
STRATEGI INDIKATOR E
2021 2022 2023 2024 2025 2026

Kemenristekdikti

Jumlah proposal pengmas nasional

Usulan proposal
pengmas ke 20 30 35 35 40 40 45
Kemenristekdikti

Proposal pengmas
didanai 10 15 20 25 30 35 35
Kemenristekdikti

Dana penelitian

Dana yang diterima


200 300 400 500 600 700
dari luar UNAIR NA
(juta) (juta) (juta) (juta) (juta) (juta)
untuk penelitian

Dana yang diterima


dari luar UNAIR 200 300 400 500 600 700
NA
untuk pengabdian (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) (juta)
masyarakat

Riset, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat bertema SDGs

Riset berbasis SDGs NA NA 80% 82% 84% 86% 88%

Persentase publikasi
NA NA 80% 82% 84% 86% 88%
bertema SDGs

Pengabdian
masyarakat berbasis NA NA 80% 82% 84% 86% 88%
SDGs

ADVANCING INNOVATION, ENTERPRISING AND INDUSTRY LINKAGES

Meningkatnya Hasil penelitian TRL 7 NA 1 2 3 4 5 6


inovasi dan
Hak Kekayaan Intelektual
kolaborasi industri
Paten yang didaftarkan NA 1 2 3 4 5 6
SASARAN BASELIN TARGET
STRATEGI INDIKATOR E
2021 2022 2023 2024 2025 2026

serta hilirisasi
produk.
Hak Cipta/ HKI NA 10 10 14 14 16 18

Hasil penelitian yang


dihilirisasi/
NA 1 2 3 4 5 6
dikomersialisasi
secara masal

Proposal Rispro yang


diajukan ke
NA 2 3 3 4 4 5
kementerian atau
pihak lain

RESPONSIVE AND LEAN MANAGEMENT

Terwujudnya Ketepatan
NA 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
kinerja manajemen perencanaan
secara efektif dan Rerata nilai kinerja
efisien yang anggaran atas
85% 85% 85% 90% 90% 95% 95%
didukung oleh pelaksanaan RKA-KL
digitalisasi proses (serapan anggaran)*
bisnis sistem
Jumlah konten website
informasi NA 400 800 900 1000 1100 1200
update
terintegrasi yang
Penyelesaian/ tindak
responsif,
lanjut temuan audit 100 100 100
bertanggungjawab, NA 100% 100% 100%
internal maupun % % %
dan akuntabel
eksternal (%)

Indeks kepuasan 3.24 3.24 3.35 3.4 3.45 3.5 3.55

Upload laporan
keuangan fakultas NA 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
pada website fakultas

Alokasi dana untuk NA 200 250 300 350 400 450


SASARAN TARGET
STRATEGI INDIKATOR BASELIN
E 2021 2022 2023 2024 2025 2026

kegiatan yang
berorientasi pada (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) (juta)
green issue/SDGs

TOPPING UP TANGIBLE AND INTAGIBLE RESOURCES UTILIZATION

Tercapainya Persentase dosen


NA 90% 90% 90% 90% 90% 90%
kemandirian praktisi*

institusi dan Persentase dosen


reputasi global bersertifikat/ dosen
NA 81% 81% 90% 90% 90% 90%
melalui dukungan professional/ dosen
modal, manusia, MBKM*
organisasi, dan
Jumlah doktor (baru) 8 17 13 18 10 19 20
informasi.
Jumlah guru besar
30 25 23 30 35 40 45
(akumulatif)

Staf studi lanjut S3


16 10 25 25 20 20 15
(baru)

Lektor kepala (baru) 20 20 21 22 23 24 25

Keterangan: * merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)

Secara keseluruhan indikator pada tabel 1.1 merupakan indikator kinerja yang
ditetapkan untuk mencapai VMTS FK UNAIR. Demikian juga pada tingkat program studi,
setiap indikator yang disusun mengacu pada indikator yang telah ada pada fakultas.
Penentuan Indikator Kinerja Utama (IKU) pada Fakultas ditentukan untuk memenuhi 8 IKU
Perguruan Tinggi Negeri yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dan
indikator yang dijadikan target oleh Universitas untuk pemeringkatan.
IKU FK UNAIR tersebut antara lain:
1. Persentase lulusan S1/profesi yang bekerja
2. Persentase lulusan S1/profesi yang berwirausaha
3. Persentase lulusan S1/profesi yang studi lanjut
4. Student mobility inbound part-time
5. Student mobility inbound full-time
6. Student mobility outbound part-time
7. Student mobility outbound full-time
8. Program studi yang melaksanakan kerjasama dengan mitra
9. Mitra LEMBAGA/ INSTITUSI QS.100 BY SUBJECT
10. Mata kuliah S1/Profesi yang menggunakan metode pembelajaran case method
dan team-based project
11. Program studi yang terakreditasi/ sertifikasi internasional
12. Staff mobility inbound part-time
13. Staff mobility inbound full-time (termasuk adjunct professor)
14. Staff mobility outbound part-time
15. Staff mobility outbound full-time
16. Academic peerlist
17. Employer contact list
18. Keluaran penelitian dan pengabdian masyarakat yang berhasil mendapat rekognisi
internasional atau diterapkan oleh masyarakat per jumlah dosen
19. Total sitasi
20. Artikel yang dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi (Scopus/ISI
Thomson/WoS)
21. Publikasi di top tier journal
22. Publikasi prosiding terindeks Scopus
23. Rerata nilai kinerja anggaran atas pelaksanaan RKA-KL (serapan anggaran)
24. Persentase dosen praktisi
25. Persentase dosen bersertifikat/ dosen professional/ dosen MBKM

Mengacu pada IKU FK UNAIR, Program Studi Spesialis-1 Radiologi menentukan IKU
sebagai berikut;
1. Terselenggaranya Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1 Radiologi yang
terakreditasi unggul di nasional.
2. Terjalin satu kerjasama baru dengan mitra/institusi nasional, regional maupun
internasional
3. Terlaksananya Student and Staff Mobility program minimal tiga kali
setahun
4. Peningkatan jumlah peserta didik yang berprestasi di tingkat nasional.
5. Peningkatan jumlah peserta didik yang berprestasi di tingkat internasional.
6. Peningkatan jumlah Dosen dengan gelar Doktor
7. Peningkatan jumlah dosen dengan jabatan fungsional Lektor Kepala dan Guru Besar.
8. Penggunaan mata kuliah berbasis problem based learning dan Objective Structured
Clinical Method dalam pelaksanaan kurikulum Program Studi meningkat dari tahun
sebelumnya
9. Program Studi dapat menghasilkan pengabdian masyarakat yang terekognisi secara
nasional maupun internasional minimal 2 per tahun
10. Terlaksananya Program Pengabdian Masyarakat yang berkesinambungan.
11. Program Studi dapat menghasilkan minimal 3 publikasi di jurnal internasional
bereputasi (Scopus/WoS) per tahun.
12. Program studi dapat menghasilkan minimal 1 publikasi di top tier jurnal per tahun.

Indikator-indikator tersebut di atas dimuat dan sesuai dengan rencana pengembangan


dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Target kinerja Fakultas Kedokteran dalam
rentang 2021-2025 sudah jelas dan realistik untuk diwujudkan karena sesuai dengan prinsip
spesifik, terukur, rasional dan berjangka waktu. Hal tersebut tersebut didasari oleh dukungan
kuantitas dan kualitas SDM Program Studi. Upaya untuk mencapai tujuan Fakultas
Kedokteran dan sasaran- sasaran strategis yang telah ditetapkan, diperlukan dukungan
berbagai macam sumber daya, dukungan dan prasarana yang memadai, dukungan regulasi,
dan tentunya sumber pendanaan yang cukup. Pada setiap tahun, antara Rektor Universitas
Airlangga akan membebankan target Kontrak Kinerja kepada Direktur Direktorat, Ketua
Lembaga dan Pusat, Ketua Badan, Dekan, Direktur, Kepala & Direktur Rumah Sakit.
Kebutuhan pendanaan untuk setiap sasaran strategis pada tahun 2021 – 2026 dijabarkan
secara rinci dalam Renstra Fakultas Kedokteran.

Untuk mengukur ketercapaian sasaran, IKU Program Studi Spesialis-1 Radiologi disusun
berdasarkan data awal (baseline), serta target capaian setiap tahun. Secara keseluruhan
indikator kinerja yang ditetapkan dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini

Tabel 1.2 Indikator Kinerja Utama Program Studi Spesialis-1 Radiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga i
Indikator Kinerja Utama Baseline Target Realisasi
No.
2020 2021 2022 2023 2024 2025
Terselenggaranya Program
Studi Pendidikan Dokter
1. Spesialis-1 Radiologi yang 100%
terakreditasi unggul di 100% 100% 100% 100% 100%
nasional.

Penambahan Kerjasama
baru dengan mitra/institusi
2. nasional, regional maupun 5 4 3 1 1 1
internasional

Student and staff mobility 0 1 3 2 2 2


3.
program
Jumlah peserta didik yang
4. berprestasi di tingkat 2 2 12 3 3 3
nasional.
Jumlah peserta didik yang
5. berprestasi di tingkat 0 `1 1 2 2 2
internasional
Peningkatan jumlah Dosen
6. 0
dengan gelar Doktor. 1 0 1 1 1
Peningkatan jumlah dosen
dengan jabatan fungsional
7. Lektor Kepala dan Guru 0 0 0 1 1 1
Besar.

Mata kuliah yang


menggunakan 8 8 8 8 8 8
8.
pembelajaran problem
based method.
Keluaran penelitian dan
pengabdian masyarakat
yang berhasil mendapat
9. rekognisi internasional 4,63 2,5 2,6 2,7
atau diterapkan oleh 3,63 4,27
masyarakat per jumlah
dosen (cara hitung)
Terlaksananya Program
Pengabdian Masyarakat
10. yang berkesinambungan/ 0 3 3 3 3 3
Desa binaan.

Artikel yang dipublikasikan di


11. jurnal internasional bereputasi 13 11 35 2 2 3
(Scopus/ISI/Thomson/WoS)
12. Publikasi di top tier journal 1 4 5 1 1 1
5. Indikator Kinerja Tambahan
Indikator yang ada di tabel 1.1. selain yang ditetapkan sebagai IKU pada poin 4, menjadi
indikator kinerja tambahan untuk mencapai VMTS FK UNAIR dan program studi. Indikator
kinerja tambahan ini merupakan indikator yang diperlukan sebagai tahapan untuk mencapai
indikator utama.
Indikator kinerja tambahan adalah indikator luaran lain yang ditetapkan oleh masing-
masing PS untuk melampaui SN Dikti yang telah digariskan. Indikator kinerja tambahan ini
juga merupakan indikator yang diperlukan sebagai tahapan untuk mencapai indikator utama.
Adapun Indikator Kinerja Tambahan Program Studi Spesialis-1 Radiologi adalah sebagai
berikut;
1. Pemutakhiran database alumni
2. Penguatan skill dan jiwa entrepreneurship untuk menumbuhkan inovasi bidang
pencitraan onkologi

Indikator-indikator tersebut sesuai dengan kebijakan dan strategi SURF dari Universitas
Airlangga, khusunya pada poin „R‟ yaitu Recognizible impact in research and community
services yang menekankan strategi pengembangan penelitian dan pengabdian masyarakat
merujuk pada Iptekhum dan berdampak signifikan pada SDG's. Termasuk di dalamnya
adalah peningkatan bertahap publikasi ilmiah, peningkatan jumlah publikasi pada top tier
journal, dan peningkatan proporsi pengabdian masyarakat. Indikator ini juga selaras dengan
visi dari Program Studi Spesialis-1 Radiologi yaitu menjadi pelopor pengembangan ilmu
pengetahuan terutama di bidang pencitraan onkologi.I

6. Evaluasi Capaian Kinerja


Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa evaluasi terhadap capaian kinerja dilakukan
melalui beberapa metode, salah satunya melalui SPMS. Pada tahun 2021 hasil evaluasi dan
analisis capaian FK UNAIR melalui SPMS, beberapa IKU telah memenuhi target bahkan
dengan angka realisasi jauh di atas target yang ditentukan.

Tabel 1.3 Identifikasi ketercapaian target Indikator Kinerja Utama (IKU) FK UNAIR tahun
2021
No. Indikator Kinerja Utama Ketercapaian target
Tercapai Belum
Tercapai
1. Persentase lulusan S1/profesi yang bekerja √
2. Persentase lulusan S1/profesi yang berwirausaha √
3. Persentase lulusan S1/profesi yang studi lanjut √
4. Student mobility inbound part-time √
5. Student mobility inbound full-time √
6. Student mobility outbound part-time √
7. Student mobility outbound full-time √
8. Program studi yang melaksanakan kerjasama dengan mitra √
9. Mitra LEMBAGA/ INSTITUSI QS.100 BY SUBJECT
10. Mata kuliah S1/Profesi yang menggunakan metode pembelajaran √
case method
11. Program studi yang terakreditasi/ sertifikasi internasional √
12. Staff mobility inbound part-time √
13. Staff mobility inbound full-time (termasuk adjunct professor) √

14. Staff mobility outbound part-time √


15. Staff mobility outbound full-time √
16. Academic peerlist √
17. Employer contact list √
Keluaran penelitian dan pengabdian masyarakat yang berhasil √
18. mendapat rekognisi internasional atau diterapkan oleh
masyarakat per jumlah dosen
19. Total sitasi √
20. Artikel yang dipublikasikan di jurnal internasional √
bereputasi (Scopus/ISI/Thomson/WoS)
21. Publikasi di top tier journal √
22. Publikasi prosiding terindeks Scopus √
23. Rerata nilai kinerja anggaran atas pelaksanaan √
RKA-KL (serapan anggaran)
24. Persentase dosen praktisi √

25. Persentase dosen bersertifikat/dosen √


professional/dosen MBKM

Evaluasi IKT juga dilakukan bersama dengan evaluasi ketercapaian IKU. Sebagian
besar IKT sudah mencapai target pada tahun 2021, namun beberapa target direncanakan akan
dicapai pada tahun 2024 yaitu beberapa jurnal terindeks WoS-ESCI dan Scopus. Pada bidang
penelitian, indikator yang belum mencapai target adalah jumlah usulan proposal yang
diajukan ke kementrian selain Kemenristekdikti, dan hasil penelitian dengan Tingkat
Kesiapan Teknologi/ TKT (Technology Readiness Level/TRL) yang hilirisasi produk. Pada
bidang sumber daya, IKT yang belum mencapai target adalah jumlah doktor baru yang lulus
di tahun 2021, jumlah dosen yang mendapatkan jabatan Lektor Kepala, dan alokasi dana
untuk kegiatan yang berorientasi pada green issue/SDGs.

Evaluasi IKT juga dilakukan bersama dengan evaluasi ketercapaian IKU. Sebagian
besar IKT sudah mencapai target pada tahun 2021, namun beberapa target direncanakan akan
dicapai pada tahun 2024 yaitu beberapa jurnal terindeks WoS-ESCI dan Scopus. Pada bidang
penelitian, indikator yang belum mencapai target adalah jumlah usulan proposal yang
diajukan ke kementrian selain Kemenristekdikti, dan hasil penelitian dengan Tingkat
Kesiapan Teknologi/ TKT (Technology Readiness Level/TRL) yang hilirisasi produk. Pada
bidang sumber daya, IKT yang belum mencapai target adalah jumlah doktor baru yang lulus
di tahun 2021, jumlah dosen yang mendapatkan jabatan Lektor Kepala, dan alokasi dana
untuk kegiatan yang berorientasi pada green issue/SDGs.

Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi akar masalah yang menyebabkan target


tidak tercapai. Pada bidang akademik misalnya, tidak terpenuhinya jumlah mahasiswa
inbound full-time bisa disebabkan karena beberapa kemungkinan antara lain promosi
program studi dan fakultas yang belum maksimal pada khalayak internasional. Perlu
dipikirkan tawaran program yang menarik minat mahasiswa asing untuk datang dan belajar di
FK UNAIR baik itu secara daring maupun luring. Pada bidang sumber daya, persentase
dosen praktisi dan dosen bersertifikat/ professional belum memenuhi target. Hal ini
disebabkan karena selain program MBKM ini merupakan program baru bagi pemerintah,
juga selama ini keterlibatan dosen praktisi kesehatan dalam pembelajaran di FK UNAIR
masih sedikit. Identifikasi masalah lain pada bidang sumber daya adalah jumlah doktor baru
masih belum mencapai target. Jumlah dosen yang seharusnya bisa menyelesaikan Pendidikan
S3 pada tahun 2021 masih sedikit, kemungkinan disebabkan kendala penyelesaian penelitian
disertasi. Pada bidang 3 peningkatan kualitas jurnal di FK UNAIR perlu lebih ditingkatkan,
walaupun pada beberapa tahun terakhir pengelolaan jurnal sudah mengalami banyak
kemajuan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sampai saat ini terdapat 14 jurnal ilmiah yang
ada di dalam FK UNAIR yang dikelola oleh Unit Konsorsium Jurnal dan Folia Medica
Indonesiana (UKJF), dimana terdapat 3 jurnal terindeks DOAJ, Sinta 2 ada 4 jurnal, Sinta 3,
Sinta 4, dan Sinta 5 masing-masing 1 jurnal.

Evaluasi yang dilakukan oleh Program Studi Spesialis-1 Radiologi terhadap Indikator
Kinerja Utama adalah sebagai berikut:
Tabel 1.4 Identifikasi Ketercapaian Indikator Kinerja Utama Program Studi Spesialis-1
Radiologi tahun 2021
Ketercapaian Target
No Indikator Kerja Utama PS Belum
Tercapai
Tercapai
Terselenggaranya Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1
1. Radiologi yang terakreditasi unggul di nasional. √

Penambahan Kerjasama baru dengan mitra/institusi nasional, regional


2. maupun internasional √

3. Student and staff mobility program √

4. Jumlah peserta didik yang berprestasi di tingkat nasional. √

5. Jumlah peserta didik yang berprestasi di tingkat internasional √

6. Peningkatan jumlah Dosen dengan gelar Doktor. √


Peningkatan jumlah dosen dengan jabatan fungsional Lektor
7. Kepala dan Guru Besar. √

8. Mata kuliah yang menggunakan pembelajaran problem based method. √


Keluaran penelitian dan pengabdian masyarakat yang berhasil mendapat
9. rekognisi internasional atau diterapkan oleh masyarakat per jumlah dosen √
(cara hitung)
Terlaksananya Program Pengabdian Masyarakat yang
10. berkesinambungan. √

Artikel yang dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi √


11. (Scopus/ISI/Thomson/WoS)
12. Publikasi di top tier journal √

Hingga tahun 2022 ini didapatkan dua (2) Indikator Kinerja Utama yang belum
tercapai, yang pertama adalah Program Studi mampu menghasilkan minimal 1 publikasi di
top tier jurnal per tahun. Faktor utama yang menyebabkan belum tercapainya indikator ini
adalah diperlukan nya biaya yang cukup tinggi untuk publikasi top tier jurnal. dikarenakan
alokasi anggaran Program Studi masih di utamakan pada upaya meningkatkan ataupun
mempertahankan pencapaian pada indikator lain yang mempunyai estimasi biaya yang lebih
rendah dan memiliki daya ungkit yang lebih besar dalam pencapaian indikator kinerja
Sedangkan untuk indikator kinerja utama peningkatan jumlah dosen dengan jabatan
fungsional Lektor Kepala dan Guru Besar menghadapi kendala dimana rasio jumlah Dosen
tetap terhadap Mahasiswa berada di bawah angka optimal, yang mana hal ini berkorelasi
terhadap afeksi dosen yang lebih menitikberatkan pada proses mengajar kepada mahasiswa.
Tabel 1.5 Identifikasi Ketercapaian Indikator Kinerja Tambahan Program Studi Spesialis
Radiologi
Ketercapaian
No. Indikator KInerja Tambahan PS Belum
Tercapai
tercapai
1 Pemutakhiran database alumni √

2 Penguatan skill dan jiwa entrepreneurship untuk menumbuhkan √


inovasi bidang pencitraan onkologi

Evaluasi IKT juga dilakukan bersama dengan evaluasi ketercapaian IKU. Untuk
database alumni data yang ada saat ini hanya data dari alumni 3 tahun terakhir . Sehingga
perlu dilakukan upaya lebih untuk memutakhirkan data alumni untuk lulusan di atas 3 tahun
terakhir. Kedepannya akan dibuat suatu wadah resmi bagi alumni untuk berinteraksi dan
berbagi informasi satu dengan yang lain. Upaya tersebut didukung dengan update berkala
media informasi seperti website dan instagram mengenai pendidikan, sehingga para peserta
didik akan dapat terpapar dengan proses penguatan skill dan jiwa enterpreneurship. Para
peserta didik dilatih untuk berpikir inovatif. Banyak produk inovasi yang lahir dari proses ini,
seperti sistem scoring covid dan modul integrasi elektif onkologi imaging. Beberapa hasil
intelektual tersebut bahkan telah menghasilkan HAKI.

7. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian VMTS dan Tindak Lanjut


Evaluasi pelaksanaan VMTS UPPS dan PS didapatkan kesimpulan sebagian besar indikator
kinerja utama dan tambahan telah berhasil dikerjakan oleh UPPS dan PS, akan tetapi
beberapa indikator dirasa masih belum optimal. Mengacu pada analisis potensi kekuatan FK
UNAIR, perlu disusun rencana perbaikan dan tindak lanjut atas indikator yang belum
tercapai.

Beberapa upaya tindak lanjut yang dilakukan terhadap IKU dan IKT yang belum
tercapai:

1. Student mobility inbound full-time


- Promosi Prodi dan Fakultas terutama pada institusi pendidikan di Luar Negeri
- Penyusunan program yang menarik minat mahasiswa dari luar negeri untuk
mengikuti program inbound ke FK UNAIR
2. Rerata nilai kinerja anggaran (serapan anggaran)
- Melakukan sosialisasi ulang tentang anggaran fakultas yang dapat digunakan untuk
menunjang kegiatan tridharma PT, secara berkala (triwulan) kepada seluruh
departemen atau unit di fakultas
- Menjadikan target serapan anggaran fakultas ke dalam target serapan anggaran
wajib di departemen ataupun di unit, sesuai dengan kegiatan ataupun kebutuhan di
tingkat departemen dan unit
- Melakukan identifikasi kendala yang terjadi dalam penyerapan anggaran disertai
melakukan penyelesaian kendala tersebut secara terintegrasi
3. Persentase dosen bersertifikat/ dosen professional/ dosen MBKM
Dosen bersertifikasi, dosen profesional ataupun dosen MBKM perlu ditingkatkan
capaiannya dengan beberapa rencana tindak lanjut berupa sosialisasi setiap kegiatan
yang menunjang tercapainya dosen bersertifikat/ dosen profesional/ dosen MBKM,
secara cepat, berulang dan berkelanjutan. Upaya selanjutnya dengan memfasilitasi hal-
hal yang menjadi persyaratan bagi seorang dosen untuk mencapai profesionalisme/
bersertifikasi/ BMKM, sehingga proses yang harus dijalani menjadi lebih mudah.

4. Peningkatan status akreditasi jurnal


- Meningkatkan pengelolaan jurnal ilmiah di FK UNAIR melalui pendampingan
intensif dan fasilitasi pelatihan sesuai dengan tingkat akreditasi yang sesuai dengan
target jurnal
- Meningkatkan promosi jurnal FK UNAIR untuk mendapatkan artikel yang
berkualitas, dan meningkatkan sitasi artikel
- Meningkatkan diversitas author, reviewer dan editor
- Meningkatkan kerjasama jurnal dengan lembaga/asosiasi/institusi lain
5. Hasil penelitian dengan TKT atau TRL lebih tinggi

Mulai tahun 2022 FK UNAIR mulai meningkatkan penelitian dengan fokus hilirisasi
produk. Tindak lanjut yang dilakukan adalah:
1. Pendataan penelitian dosen yang telah mencapai TKT 7. Hal ini mengingat terdapat
banyak dosen yang melakukan penelitian mandiri yang mungkin belum melaporkan hasil
penelitian tersebut ke fakultas, termasuk yang telah menghasilkan produk siap guna.
2. Melakukan sosialisasi program pendanaan yang menghasilkan output berupa produk siap
guna, di antaranya Matching Fund, Riset Produk (Rispro), dan sebagainya kepada dosen
di lingkungan FK UNAIR.
3. Memberikan pelatihan termasuk webinar tentang hilirisasi riset bagi civitas akademika
FK UNAIR untuk meningkatkan produktivitas dan minat para dosen dalam melakukan
hilirisasi penelitian serta menghasilkan produk siap guna.
4. Bagi dosen yang telah menghasilkan produk dengan TKT tinggi, diarahkan untuk
didampingi oleh Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN)
Universitas Airlangga yang membantu proses valuasi dan hilirisasi produk.
5. Jumlah doktor baru dan lektor kepala baru
 Monitoring secara periodik kemajuan studi bagi dosen yang studi lanjut S3, sehingga
bisa mengidentifikasi lebih awal jika terjadi kendala dalam proses penyelesaian S3
 Peningkatan fasilitasi pengurusan NIDK dan jabatan fungsional bagi dosen terutama
yang berasal dari Kementerian Kesehatan

Pada tingkatan Program Studi beberapa upaya tindak lanjut yang dilakukan terhadap IKU
dan IKT yang belum tercapai:
1. Program Studi mampu menghasilkan minimal 1 publikasi di top tier jurnal per tahun

Untuk memperbaiki kinerja pada indikator ini akan diupayakan penyusuan upaya
kreatif dalam konsolidasi pendanaan penelitian dan biaya publikasi pada top tier jurnal,
tanpa mengurangi independensi metode penelitian

2. Peningkatan jumlah dosen dengan jabatan fungsional Lektor Kepala dan Guru Besar

Rasio Dosen tetap terhadap mahasiswa yang berada di bawah angka optimal adalah
salah satu indikasi diperlukan nya penambahan jumlah dosen tetap, hal ini diharapkan akan
mendorong atensi dosen yang lebih terhadap peningkatan jenjang jabatan akademisnya.

3. Pemutakhiran database alumni


Alumni Program Studi Spesialis-1 Radiologi merupakan termasuk salah satu
stakeholder yang secara signifikan berperan memberi umpan balik terhadap Program Studi
yang akan menjadi pertimbangan dalam pengembangan Program Studi Spesialis-1 Radiologi,
maka diperlukan wadah resmi bagi alumni dan Program Studi untuk berinteraksi dan berbagi
informasi satu dengan yang lain. Upaya tersebut didukung dengan update berkala media
informasi seperti website dan Instagram serta perencanaan agendas rutin alumni seperti arisan
dan temu alumni. 
4. Penguatan skill dan jiwa entrepreneurship untuk menumbuhkan inovasi bidang
pencitraan onkologi
Pada indikator kinerja tambahan terkait penguatan skill dan jiwa entrepreneurship
telah terintegrasikan dengan baik di Program Studi radiologi. Selama proses pendidikan, para
peserta didik telah terpapar dengan proses penguatan skill dan jiwa enterpreneurship. Para
peserta didik dilatih untuk berpikir inovatif, Banyak produk inovasi yang lahir dari proses ini,
seperti sistem scoring covid dan modul integrasi elektif onkologi imaging. Beberapa hasil
intelektual tersebut bahkan telah menghasilkan HAKI.

Skill dan jiwa enterpreneurship dapat pula di picu dengan adanya kegiatan usaha
kreatif oleh mahasiswa berupa penjualan merchandise yang mengandung konten prodi
radiologi dalam hal ini kalender prodi, gantungan kunci atau mug dan lain sebagainya . Pada
tingkat PS, sebagian besar indikator kinerja utama dan tambahan telah berhasil dikerjakan
oleh PS, akan tetapi beberapa indikator dirasa masih belum optimal diwujudkan. Dari hasil
evaluasi tersebut, PS berusaha untuk melakukan kegiatan tindak lanjut agar indikator kinerja
yang belum optimal, dapat diperbaiki yaitu dengan berusaha untuk meningkatkan kerjasama
dengan mitra dalam dan luar negeri terutama dalam meningkatkan mobility staf dan
penelitian kolaborasi bersama. Kegiatan tersebut akan dijadikan prioritas dalam penyusunan
rencana strategis PS di tahun 2021 hingga 2025

Anda mungkin juga menyukai