Anda di halaman 1dari 136

KOMPONEN A

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

A.1. Visi
Menjadi Fakultas Farmasi di Indonesia yang inovatif, terkemuka di
tingkat nasional dan internasional, pelopor dalam pengembangan ilmu di
bidang sains-teknologi kefarmasian dan farmasi klinis-komunitas serta
menghasilkan lulusan dengan kompetensi unggul dalam pharmaceutical care,
berdasar moral agama.
Visi tersebut konsisten dengan visi Unair yang mempunyai slogan
excellence with morality.

A.2. Misi
Misi fakultas yang merupakan penurunan dari misi Unair, adalah ;
1. Menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesi yang inovatif
dan terakreditasi baik di tingkat nasional maupun internasional,
dalam bidang sains-teknologi kefarmasian dan farmasi klinis-
komunitas, berdasarkan moral agama.
2. Mengembangkan sains-teknologi kefarmasian dan farmasi klinis-
komunitas melalui penelitian dasar dan terapan, demi meningkatkan
nilai tambah sumber daya alam Indonesia.
3. Melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat di bidang
kefarmasian sebagai tanggungjawab sosial, demi pemberdayaan,
peningkatan kesehatan dan kualitas hidup
4. Melaksanakan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam bidang
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di tingkat
nasional dan internasional secara efektif, efisien dan
berkesinambungan untuk pengembangan dan keberlangsungan
pendidikan.

1
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
A.3. Tujuan
Sejalan dengan tujuan penyelenggaraan pendidikan tinggi Universitas
Airlangga, FF-Unair menetapkan tujuan sebagai berikut :
1. Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, inovatif dan adaptif terhadap setiap perubahan dan
pengembangan, khususnya masalah kefarmasian yang mencakup
bidang pelayanan dan industri sehingga lulusan mempunyai
kemampuan bersaing di tingkat nasional dan regional serta mampu
menghadapi tantangan dan hambatan dalam kompetisi pasar
global.
2. Menghasilkan lulusan yang menunjukkan keunggulan di tingkat
nasional, regional dan pasar global, serta mempunyai kemampuan
untuk mengintegrasikan, menerapkan dan mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan kefarmasian dalam mengatasi
masalah nasional serta dapat memberikan kontribusi nyata kepada
program pemerintah dalam meningkatkan kesehatan dan ketahanan
bangsa.
3. Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi maju melalui
penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
kefarmasian dan kesehatan yang relevan serta berfokus pada
banyak kemanfaatan untuk masyarakat dan untuk menyelesaikan
problem bangsa.
4. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cara
melakukan penelitian dasar, inovatif dan terapan untuk
memanfaatkan bahan alam Indonesia yang akan memberikan nilai
kompetitif serta keuntungan lebih untuk peningkatan kualitas hidup
bangsa.
5. Memberikan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dengan
menggunakan semua sumberdaya dan kemampuan yang relevan
untuk segala tujuan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
untuk menyelesaikan problem bangsa.
6. Mengembangkan berbagai kerjasama dengan lembaga pendidikan,
penelitian, pemerintah dan industri serta lembaga sosial

2
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
kemasyarakatan lainnya dengan melakukan program nyata yang
akan menyelesaikan problem bangsa

A.4. SASARAN

Sasaran program pendidikan farmasi FF-Unair dalam program-program


untuk pencapaian tujuan fakultas adalah sebagai berikut :

1. Lulusan yang mempunyai kualitas dan relevansi yang tinggi sesuai


dengan kebutuhan dan perubahan di masyarakat serta mempunyai
profesionalisme yang diandalkan dalam perkembangan praktek
kefarmasian di masyarakat.
2. Suasana akademik yang selalu berkembang maju melalui
peningkatan kinerja akademik sumberdaya manusia (mahasiswa,
dosen dan non-dosen) dalam menjalankan tugas tridarma
perguruan tinggi yaitu bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
3. Sistem manajemen internal yang kuat sehingga dapat menjamin
kesehatan organisasi dalam menghadapi perubahan dan tantangan
kemajuan di tingkat nasional dan internasional.
4. Kemanfaatan optimal semua sumberdaya fasilitas dan sarana
serta segala kemampuan akademik dosen dan non-dosen dalam
menghasilkan revenue untuk sustainabilitas fakultas sebagai sistem
pendidikan yang menghasilkan produk berkualitas dan unggul.
5. Efisiensi dan produktivitas yang tinggi dalam mengelola sumber
dana dari berbagai sumber dengan menggunakan sistem
manajemen modern yang menjamin perubahan kualitas
berkelanjutan.
6. Komitmen kepemimpinan yang kuat dalam mengambil kebijakan
dan peraturan yang dapat menunjang percepatan perubahan
menghadapi peluang dan tantangan kemajuan di tingkat nasional
dan internasional.
7. Terbangunnya budaya jaminan mutu disegala sektor sebagai
sistem pendidikan dan terciptanya akuntabilitas disegala bidang
kegiatan sebagai tanggungjawab fakultas kepada masyarakat

3
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
sebagai stakeholder dan pengguna lulusan dan produk yang
dihasilkan.

A.5. STRATEGI PENCAPAIAN


Strategi yang dilakukan FF-Unair untuk mencapai visi yang sudah
ditetapkan adalah dengan melaksanakan sistem manajemen mutu atas
pelaksanaan tridharma perguruan tinggi secara berkesinambungan untuk
menghasilkan lulusan dengan kompetensi unggul dalam bidang
pharmaceutical care serta mampu bekerja dan bersaing di tingkat nasional
dan internasional. Pelaksanaan tridharma perguruan tinggi dalam
pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan kebijakan dalam
pengembangan program pendidikan sebagai berikut :

1. Pengembangan program studi dari mono-program menjadi multi-program


studi dan berjenjang. FF-Unair mengembangkan 2 program studi sarjana
farmasi (S-1), yaitu sarjana farmasi bidang (1) Farmasi Klinik dan
Komunitas (berorientasi pada pelayanan kesehatan pasien/masyarakat)
dan (2) Sain dan teknologi farmasi (berorientasi pada produk farmasi).
Fakultas Farmasi juga membuka beberapa minat studi baru untuk jenjang
S2 misalnya, kosmetik, drug delivery system, natural product chemistry dll.
Untuk mengakomodasi perkembangan minat lulusan pendidikan farmasi
dan tuntutan kompetensi lulusan dari pengguna lulusan.
2. Peningkatan kualitas dan relevansi lulusan program studi sarjana, profesi
dan pascasarjana dengan penerapan beberapa konsep baru pendidikan,
yaitu pembelajaran berbasis outcomes, pembelajaran yang berbasis
penelitian dan pembelajaran berbasis pengalaman praktek di masyarakat
(outcomes-, research- and experiential practice-based learning). Dalam
pengelolaan pembelajaran akan dikembangkan sistem asesmen hasil
belajar mahasiswa/lulusan (outcomes) yang berbasis portfolio ( portfolio-
based student learning outcome assessments).
3. Penataan proses pendidikan dengan mengembangkan 3 kategori proses
pembelajaran, yaitu curriculum, co-curriculum and extra-curriculum,
yang akan berkait dengan pengembangan sistem asesmen portfolio
mahasiswa (students portfolio assessment system). Mulai tahun akademik

4
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
2009-2010 diterapkan skp (satuan kredit prestasi) bagai mahasiswa baru
untuk memacu dan menghargai prestasi diluar kegiatan kurikuler yang
mengasah pada peningkatan kemampuan softskill mahasiswa.
4. Pengembangan manajemen internal sistem pendidikan dengan penerapan
berbagai standar akademik dan non-akademik, sistem portfolio dan
sistem asesmen di semua sektor dan fungsi untuk pengembangan dan
peningkatan budaya jaminan mutu yang berkelanjutan. Optimalisasi
penggunaan teknologi informasi untuk memudahkan proses monitoring,
mempercepat penyebaran informasi dan mendapatkan umpan balik dari
para stake holder serta promosi fakultas melalui website:
http://www.ff.unair.ac.id serta forum komunikasi antar pimpinan melalui
RTMFFUNAIR @ yahoogroups.com.
Semua program pengembangan pendidikan tersebut akan
dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan jadwal waktu
tertentu sehingga secara keseluruhan tidak terjadi tumpang tindih namun
justru sinergis dalam mencapai tujuan utama penyelenggaraan pendidikan
tinggi di FF-Unair.
Kebijakan program penelitian, pengembangan dan pelayanan
(pengabdian kepada masyarakat) dalam bentuk program unggulan yang
bersifat terintegrasi, multi-disipliner dan inter-disipliner, sebagai berikut :
(1) Program penelitian dan pengembangan bahan alam (Natural Products
Research and Development Programs).
(2) Program pelayanan pengujian dan penyelesaian masalah yang relevan
dengan bidang kimia dan kefarmasian (Pharmaceutical And Chemical
Related Problem Solving And Testing Services Program)
(3) Program pelayanan pengujian bioavailabilitas dan bioekivalensi produk
obat / Uji BABE (Bioavailability and Bioequivalence of Pharmaceutical
Products Testing Services Program).
(4) Program pengembangan dan pelayanan asuhan kefarmasian dan farmasi
kesehatan masyarakat (Pharmaceutical Care and Public Health Focused
Services Development Program).

5
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
(5) Program penelitian dan pengembangan penemuan obat baru yang
berbasis biologi molekuler (Biology Molecular Based Drugs Discovery
Research & Development Program).
(6) Program penelitian dan pengembangan rancang bangun obat dan sistem
penghantaran obat yang berbasis target obat pada tingkat molekuler dan
seluler (Molecular and Cellular Target Based Drugs Design and Drug
Delivery System Research & Development Program).
Semua kebijakan pengembangan program unggulan bidang penelitian
dan pengembangan yang terkait dengan masalah organisasi dan manajemen
aktivitas disusun dan dikembangkan secara bertahap sesuai dengan skala
prioritas dan pada waktu yang paling tepat serta mempertimbangan
pengembangan di tingkat Universitas yang tercantum dalam Renstra Unair
2005 2010.
Evaluasi pencapaian sasaran mutu dilakukan dalam jangka pendek (per
tahun), menengah (lima tahun) dan panjang. Sasaran mutu dalam jangka
pendek dievaluasi dengan menggunakan indikator tersebut di bawah ini.
Sedang pencapaian jangka menengah dilakukan dengan evaluasi renstra
(2010).
Dengan diterapkannya ISO-9001 mulai tahun 2008, monitoring
terhadap pencapaian target setiap periode tertentu lebih ketat. Adanya auditor
internal di tingkat fakultas, universitas maupun auditor eksternal menyebabkan
PDCA (plan-do-check-act) menjadi budaya. Defensi terhadap kritik maupun
resistensi terhadap perubahan kebijakan tidak menyebabkan hambatan
terhadap pelaksanaan program institusi. Upaya pelaksanaan pedoman
prosedur secara konsisten masih perlu ditingkatkan. Beberapa aktifitas belum
memiliki instruksi kerja atau pedoman prosedur harus segera dibuat, disahkan
dan disosialisasikan.
Secara eksplisit sasaran mutu yang merupakan indikator pencapaian
program dicantumkan dalam SK Dekan 1337/JO3.1.20/PP/2008 (tabel A.1).
Dalam Restra FF-Unair 2005-2010 indikator tersebut belum eksplisit
tercantum. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pencapaian
sasaran mutu antara lain adanya peningkatan anggaran pendidikan Diknas,
yang menyebabkan peningkatan dana dan jumlah proposal penelitian yang

6
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
didanai, termasuk yang dialokasikan untuk penelitian bersama dosen dan
mahasiswa termasuk biaya mengikuti seminar di dalam dan luar negeri.
Pencapaian program tahun 2006, 2007 tercantum pada tabel A.1.

Tabel A1. Sasaran mutu FFUA tahun 2008-2010

Capaian Capaian
2008 2009 2010
No. SASARAN MUTU 2006 2007
1 Ratio jumlah dosen terhadap jumlah mahasiswa
1: 7,7 1:9,2 1 : 12 1 : 11 1 : 10
1 : 10
Jumlah dosen berpendidikan terakhir
S-3 40 % / 32 % 32% 33% 35% 40%
S-2 60 % 45 % 45% 50% 55% 60%
2 Ratio jumlah pendaftar (peminat) dengan daya
tampung = 1 : 12 1:8 1:9 1 : 10 1 : 11 1 : 12

3 Minimum 60% lulusan memiliki IPK 3,0 dan


49% / 48% 50% / 55% / 60% /
IPK rata-rata lulusan 3,00
2,98 /2,94 2,98 2,99 3,00
4 Persentase mahasiswa lulus tepat waktu (4 th/ 8
52% 65% 65% 70% 80%
semester ) 80 %
5 Jumlah Dosen tamu dan tenaga ahli dari luar
6 7 3 4 5
negeri 5 per tahun
6 Setiap tahun fakultas mewakilkan 100 orang
100 100 60 80 100
dosen untuk mengikuti Seminar ilmiah nasional.
Setiap tahun Fakultas mewakilkan 25 orang
dosen sebagai penyaji untuk mengikuti Seminar 10 50 15 20 25
ilmiah internasional.
7 Jumlah penelitian* per tahun 15 6 5 5 10 15
Jumlah buku ajar yang diterbitkan per tahun 5
1 1 3 4 5
per tahun
Jumlah publikasi ilmiah nasional 15 per tahun 6 6 10 12 15
Jumlah publikasi ilmiah internasional 10 per
2 4 4 8 10
tahun
8 Jumlah pengabdian masyarakat per tahun 15 6 11 5 10 15
9 Jumlah proposal mahasiswa yang diajukan untuk
34 31 25 35 40
memperoleh dana penelitian 40 per tahun
Jumlah karya ilmiah mahasiswa di tingkat nasional
4 2 8 12 15
15
Prestasi mahasiswa di tingkat nasional 5 per
4 7 3 4 5
tahun
Catatan : * bernilai > 50 juta/tahun
Dari data di atas terlihat peningkatan capaian dari tahun-ke tahun.
Beberapa data yang terlihat menurun (misalnya ratio dosen : mahasiswa)
disebabkan karena adanya peningkatan jumlah mahasiswa yang dikelola FF-
Unair karena adanya kebijakan penerimaan mahasiswa baru dari jalur PMDK
(peneluran minat dan Kemampuan) mulai tahun ajaran 2002-2003 sebayak

7
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
120 mahasiswa per tahun.
Data rekapitulasi jumlah kegiatan dosen a.l. seminar, publikasi,
penelitian serta pengabdian kepada masyarakat sampai dengan tahun 2008
belum terdokumentasikan dengan baik, sehingga jumlah yang tercantum
dalam capaian tersebut dalam tabel A1 adalah jumlah minimal, sehingga
proyeksi ke depan tidak valid (borang akreditasi, standar 4 tabel 4.5.3). Target
fakultas ini harus direvisi pada renstra 2010 dengan data capaian yang lebih
valid. Mulai tahun 2008 dengan adanya perubahan struktur organisasi fakultas
termasuk dengan terbentuknya komisi penelitian, komisi pengabdian kepada
masyarakat dan komisi kemahasiswaan diharapkan roadmap, monitoring
maupun dokumentasi kegiatan ini lebih tertata.

A.6. ANALISIS SWOT


Kekuatan (strength)
Visi, misi, sasaran, target mutu fakultas ditetapkan dengan SK Dekan
dan sudah disosialisasikan melalui website maupun secara struktural melalui
departemen. Tinjauan manajemen dan audit Internal secara periodik sudah
dilakukan untuk monitoring atas capaian departemen untuk mencapai target
mutu fakultas (setiap semester). Audit Eksternal (ISO 9000-2008) sudah dapat
dilakukan dan tidak ditemukan penyimpangan mayor. Dosen, tenaga
kependidikan dan pimpinan Fakultas punya komitmen mencapai target mutu
yang sudah ditetapkan. Universitas memberikan apresiasi atas upaya fakultas
dalam memperbaiki proses penjaminan mutu dalam bentuk dana maupun
fasilitas.

Kelemahan (weakness)
Mengingat dalam perkembangan pendidikan farmasi di FF-Unair secara
administrasi dan keilmuan dipilah dalam beberapa Program studi, maka saat
ini belum jelas pemilahan Visi, Misi, sasaran dan target mutu masing-masing
program studi dengan Fakultas Farmasi. Di sisi lain, evaluasi program studi
Sarjana Farmasi tidak bisa dipisahkan dari program studi apoteker, karena
hampir semua alumni sarjana Farmasi tidak bekerja sebagai alumni S1 tetapi
sebagai apoteker (profesi). Beberapa sasaran mutu yang tercantum dalam

8
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
tabel A1.belum valid karena dokumentasi data pendukung belum lengkap
(termasuk juga kriteria yang lebih rinci tentang beberapa target mutu).
Beberapa pedoman prosedur maupun instruksi kerja untuk mendukung
pelaksanaan aktifitas belum sesuai tersosialisasi atau beberapa diantaranya
belum ditulis. Koordinasi antar prodi dalam mencapai target mutu Fakultas
belum optimal.
Untuk itu perlu ditingkatkan kinerja komisi pendidikan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat dan kemahasiswaan yang dibentuk tahun
2008. Termasuk meningkatkan efektifitas audit internal dalam mengevaluasi
PTPP (permintaan tindakan pencegahan dan perbaikan). Perlu segera dibuat
dan disosialisasikan pedoman prosedur dan instruksi kerja yang belum dibuat.
Perlu segera dilakukan evaluasi manajemen untuk merevisi dan menetapkan
renstra fakultas 5 tahun kedepan

Kesempatan (Opportunity)
Status akreditasi prodi (A) maupun Universitas (A) merupakan modal
untuk berkompetisi dengan pendidikan tinggi farmasi lain untuk mendapatkan
grant dikti maupun untuk menjalin kerjasama internasional untuk lebih
meningkatkan potensi FF-Unair dalam menjalankan program untuk mencapai
visi dan misinya. Undang-undang kesehatan tahun 2009 maupun Peraturan
Pemerintah RI no 51 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian membuka
kesempatan sekaligus tantangan untuk lebih mengembangkan profesionalitas
apoteker.
Untuk itu FF-Unair pada tahun 2009 ini dalam proses memperoleh
Program Hibah Kompetitif I-MHERE B2c, dan menjalin kerjasama joint
research dengan Universitas Kebangsaan Malaysia dan beberapa Universitas
di Jepang maupun Belanda. Termasuk berkontribusi dalam mewujudkan
Rumah Sakit Pendidikan dan Rumah Sakit Infeksi Unair.

Tantangan (Threat)
Perubahan status Unair menjadi Unair-BHMN memberikan aturan baru dalam
pengelolaan sistem pendidikan, struktur organisasi institusi ( tugas dan
wewenang manajemen) dan keuangan yang berimbas pada kelancaran

9
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
pelaksanaan program. Struktur organisasi utamanya di dalam fakultas perlu
penyesuaian, khususnya tentang tugas dan kewenangan pada tingkat
pelaksana, karena struktur organisasi yang sudah ditetapkan baru sampai
tingkat fakultas. Termasuk kaitannya dengan adanya struktur fungsional (al.
Adanya komisi dan struktur manajemen ISO 9001-2008). Kemajuan Ilmu
pengetahuan yang pesat, dan keterbatasan sumber dana mengharuskan FF-
Unair mampu memenangkan kompetisi untuk mendapatkan grant dari sumber
di luar Unair

10
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
KOMPONEN B
TATAPAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN,
DAN PENJAMINAN MUTU

Dalam mewujudkan misi dan visi FF-Unair secara efisien maka


dibentuklah struktur organisasi sesuai dengan ketentuan Unair BHMN (Unair
sebagai BHMN ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah RI No. 30 Tahun
2006). Selain itu, untuk menjaga sinergisme dan kebersamaan dalam
melaksanakan aktivitas, pejabat struktural dalam sistem organisasi tersebut
dipilih atau ditetapkan sesuai dengan SK Rektor No. 318/J03/HK/2008 tentang
Perubahan Struktur Organisasi Universitas Airlangga Badan Hukum Milik
Negara. Masing-masing pejabat struktural mempunyai fungsi dan tugas pokok
seperti tercantum dalam Peraturan Majelis Wali Amanat Unair Nomor
01/P/MWA-UA/2006 tentang ART Unair. Di tingkat fakultas tupoksi disepakati
dan tercatat dalam dokumen nomor PM 1.0.R0 (tentang pedoman mutu) dan
dokumen UT.1. R0 (tentang uraian tugas) yang ditetapkan oleh Dekan FF-
Unair pada tanggal 5 Mei 2008. Uraian tugas dalam dokumen tersebut
mengacu pada peraturan rektor Unair nomor 6933/JO3/OT/2007.
Berdasarkan peraturan rektor Unair No. 6933/JO3/OT/2007 telah
ditetapkan struktur organisasi dan pengelolaan fakultas di lingkungan Unair.
Dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa fakultas merupakan unsur
pelaksana universitas, sedang departemen merupakan unsur pelaksana
akademik dan pengembangan keilmuan. Departemen dapat mengelola satu
atau lebih program studi dalam jalur akademik, vokasi dan atau
profesi/spesialis, Dalam peraturan tersebut juga tercantum tugas dan fungsi
unit struktural di bawah fakultas. Struktur organisasi Fakultas dapat dilihat
pada gambar 2.1.

B1. Personil Beserta Fungsi dan Tugas Pokoknya


Struktur organisasi FF-Unair tercantum dalam gambar 2.1 berikut.
Uraian tugas dekan, para wadek, ketua BPF, ketua departemen, kepala bagian
sumber daya, kepala unit sistem informasi, kepala bagian akademik sampai
koordinator praktikum masing-masing tercantum dalam uraian tugas dokumen
ISO-9001 nomor UT 1 R0 sampai dengan nomor UT 21 R0,

11
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Dekan
Badan Pertimbangan
Wakil Dekan Fakultas
Satuan Penjaminan Mutu/
Management Representative

Unit Layanan Unit Unit Bagian Bagian


Pengujian Sistem Pendukung Akademik Sumber
(ULP) Informasi Fakultas Daya
(USI) (Perpustakaan)
Keterangan :
Sub Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian
Keuangan &
------- : Fungsional
Bagian Kemahasiswaan Sarana & Prasarana
Akademik SDM ____ : Struktural

Komisi Komisi Komisi Komisi


Pendidikan Penelitian Pengabdian Kepada Kemahasiswaan
Masyarakat

Departemen Departemen PS S1 Sarjana PS Pendidikan PS S2 Farmasi PS Magister Farmasi PS S3


Departemen Departemen Departemen
Farmasi Klinik Farmasi Farmasi Profesi Apoteker Klinik dan Spesialis
Farmakognosi Farmasetika Kimia Farmasi Doktor
Komunitas Farmasi Rumah Sakit
dan Fitokimia Farmasi
Lab.
Farmasi
Lab. Lab. Teknologi Lab. MM 1, MM 2,
Klinik Lab.
Farmakognosi Farmasi - Kimia Medisinal
Preskripsi Formulasi
dan Fitokimia

Lab. Hewan

Gambar 2.1. Struktur organisasi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

12
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Pimpinan FF-Unair terdiri atas Dekan dan tiga orang Wakil Dekan.
Dekan bertanggung jawab kepada Rektor. Pimpinan Fakultas mempunyai
tugas:
a. Melaksanakan misi untuk mewujudkan visi Universitas Airlangga dan
pendidikan nasional dalam sebagian atau beberapa bidang ilmu dengan
program studi tertentu dengan mengacu keputusan BPF (Badan
Pertimbangan Fakultas)
b. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kefarmasian
dengan menetapkan peraturan, kaidah dan tolok ukur penyelenggaraan
kegiatan akademik secara umum
c. Melaksanakan dan mengatur rencana pendapatan dan belanja Fakultas
secara terpadu
d. Memimpin dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa
e. Melaksanakan sistem penjaminan mutu
f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara periodik dan tahunan
kepada Rektor
g. Membina hubungan dengan alumni fakultas, hubungan antar fakultas,
instansi terkait dan stakeholder baik didalam maupun diluar negeri
h. Melaksanakan manajemen internal dan eksternal dengan mengguna-
kan sistem portofolio yang menggunakan teknologi informatika dan
multimedia.
Berdasarkan keputusan Rektor No 9936/JO3/HK/2007, ditetapkan
bahwa Fakultas Farmasi memiliki 5 departemen, yaitu Kimia Farmasi,
Farmakognosi dan Fitokimia, Farmasetika, Farmasi Komunitas dan
Farmasi klinik. Mulai tahun 2008 dan selanjutnya, departemen akan lebih
diberdayakan fungsinya dalam bidang perencanaan dan implementasi
program tahunan beserta anggarannya, sesuai dengan naskah
organisasi dan tatakerja baru yang telah disusun sesuai dengan
dinamika perubahan Unair-BHMN (Pedoman Mutu FF-Unair, 2008). Ketua
departemen mempunyai tugas:
a. Merencanakan, melaksanakan, memfasilitasi dan memantau proses
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

13
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
b. Memberikan masukan dan penilaian terhadap kinerja akademik Dosen
kepada dekan
c. Mengembangkan keilmuan dalam kelompok keahlian sejenis
d. Mengelola fasilitas pendidikan dan laboratorium di lingkungan departemen
yang bersangkutan.
e. Melaporkan pelaksanaan program/kegiatan departemen dan prodi kepada
dekan

Peraturan Rektor Unair No. 6933/JO3/OT/2007 menetapkan bahwa


tugas program studi adalah :
a. Membantu penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran
berdasarkan satuan rencana belajar dan kurikulum
b. Memberikan masukan terhadap penyusunan kebijakan dan
kegiatan departemen
c. Melaksanakan sistem dan prosedur serta kinerja
pelaksanaan akademik dan penjaminan mutu
d. Membantu pengembangan keilmuan dalam lingkup program
studi yang bersangkutran
e. Memberikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Dekan
melalui Ketua Departemen

Berdasarkan aturan tersebut status prodi Farmasi Unair merupakan


perkecualian karena langsung di bawah Fakultas. Sehingga posisi kepala
prodi dirangkap oleh dekan. Sebagai pelaksana kegiatan pendidikan dan
pengajaran adalah departemen. Sedangkan sebagai pelaksana kegiatan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat adalah departemen, dengan
koordinasi Komisi penelitian dan Komisi pengabdian kepada masyarakat yang
diangkat dengan SK Dekan.

B2. Sistem Kepemimpinan, Pengalihan (Deputizing) serta Akuntabilitas


Pelaksanaan Tugas.
Dekan FF-Unair dipilih secara demokratis oleh anggota BPF (Badan
Pertimbangan Fakultas). BPF terdiri dari pimpinan fakultas (dekan dan para

14
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
wakil dekan), ketua departemen, profesor dan perwakilan dosen bukan
profesor dari tiap-tiap departemen. Tatacara pemilihan dekan dan ketua
departemen diatur dengan SK Rektor. Hasil pemilihan dilaporkan kepada
Rektor, selanjutnya Rektor menetapkan dan mengangkat pilihannya dengan
SK Rektor.
Dalam menjalankan tugas Dekan dibantu oleh Wakil Dekan sesuai
dengan dokumen ISO 9000-2008 ( No. Dok UT 1 R0) sehingga ada
pembagian tugas yang jelas dan saling mendukung dalam upaya pencapaian
Visi Fakultas Farmasi. Bila berhalangan, tugas tersebut dapat dilimpahkan
dengan menggunakan Surat Tugas sesuai dengan tata kerja dan struktur
organisasi FF-Unair. Selain itu untuk meningkatkan kinerja FF-Unair, Dekan
membentuk komisi yang menangani hal-hal spesifik yaitu Komisi Penelitian,
Pengabdian Kepada Masyarakat, Pendidikan, Kemahasiswaan dan
Kerjasama. Setiap waktu bila terjadi perubahan personil yang bertugas dalam
suatu komisi / tim, karena alasan teknis yang dapat diterima, dilakukan dengan
SK Dekan. Untuk kegiatan dalam periode waktu tertentu Dekan dapat
membentuk kepanitiaan/tim untuk merencanakan, melaksanakan, dan
melaporkan kegiatan tersebut kepada dekan, dengan Surat Tugas atau Surat
Keputusan Dekan.
Semua aktivitas yang direncanakan dan dilaksanakan oleh Pimpinan dan
seluruh sivitas akademika akan dilakukan audit baik internal maupun eksternal
yang didasarkan pada performance indicator dari outcome / output yang
direncanakan. Jika ada hal yang harus diperbaiki maka akan dituangkan
dalam Permintaan Tindakan Pencegahan dan perbaikan (PTPP). Auditor
internal akan mengkoordinasi dan memonitor perubahan /perbaikan yang
diminta.

B3. Partisipasi Civitas Academica dalam Pengembangan Kebijakan, serta


Pengelolaan dan Koordinasi Pelaksanaan Program.
Kebijakan akademik Fakultas Farmasi Universitas Airlangga mengacu
pada Pedoman Pendidikan Universitas Airlangga dan Kebijakan/Peraturan
yang mendasarinya. Kegiatan akademik pada perguruan tinggi telah dirancang
secara seksama untuk dapat memberikan pendidikan yang menghasilkan

15
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
seorang sarjana berkualitas yang dapat diterima oleh dunia kerja. Sejak
berstatus badan hukum milik negara, Universitas Airlangga secara pasti telah
mengelola seluruh penyelenggaraan kegiatan pendidikan secara profesional.
Sebagai salah satu perguruan tinggi yang unggul, berdiri 1954, institusi
terakreditasi A maka langkah perubahan yang mengadopsi nilai dan teknologi
baru itu dilaksanakan secara cepat dan tepat agar dapat tumbuh menjadi
sebuah proactive and enterpreneur campus. Oleh karena itu manajemen
universitas telah menetapkan strategi dasar dalam bidang pendidikan,
penelitian, pengabdian masyarakat yang mencerminkan dinamika perubahan.
Partisipasi civitas academica dalam pengelolaan dan koordinasi
pelaksanaan kebijakan dan program sangat baik. Civitas akademika
memberikan inspirasi dan mendukung kebijakan pimpinan dengan seutuhnya.
Hal ini terlihat dari keberhasilan FF-Unair memperoleh dana Grant QUE
Project pada tahun 2001-2004, Program Hibah Kompetisi B tahun 2005-2008
serta perolehan sertifikat ISO 9001:2008/IWA 2:2007 dalam manajemen mutu
pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat serta kerjasama eksternal.
Selain itu Fakultas Farmasi bersama dengan Fakultas Kedokteran Hewan dan
Fakultas Ekonomi berusaha mendapatkan I-MHERE (Indonesia Managing
Higher Education for Relevance and Efficiency) Sub Komponen B2c dari Dirjen
DIKTI untuk tahun 2010-2012 dengan dana dari bank dunia senilai + 15 Milyar,
untuk Development of Enterpreunership University Based on Research and
Quality Assurance Capasity. Hampir seluruh civitas academika terlibat dalam
setiap aktivitas dalam proyek tersebut.
Mahasiswa terlibat aktif dalam program hibah kompetisi tersebut di atas
mulai dari awal, ketika dilakukan visitasi kelayakan proposal, dalam proses
pelaksanaan program dan ikut menikmati fasilitas hasil program tersebut di
atas.
Koordinasi pengelolaan program/pelaksanaan kebijakan fakultas
dilakukan dalam rapat tinjauan manajemen, melalui mailing list RTMgroup@
yahoo.com, presentasi penanggung jawab program maupun laporan/rencana
kerja tahunan dekan. Semua mahasiswa, dosen maupun tenaga kependidikan
berhak memberikan kritik/usulan ataupun masukan lain untuk perbaikan
kinerja fakultas menggunakan form PTPP. Auditor internal akan memverifikasi

16
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
tanggapan pemilik proses atas PTPP tersebut. Umpan balik juga dilakukan
melalui kuesioner yang rancang oleh Pusat penjaminan mutu Universitas
maupun fakultas. Meskipun sistem tersebut di atas sudah dijalankan tetapi
partisipasi civitas academika belum maksimal.
Pengelolaan program Akademik dilakukan secara manual, melalui
jaringan intranet maupun internet http://susiakad.ff.Unair.ac.id. Program
aplikasi ini integrated dengan Universitas. Tanggung jawab dan wewenang
pengisian data akademik diatur dengan pedoman prosedur maupun instruksi
kerja. Sedangkan tanggung jawab pembuatan program aplikasi adalah Unit
Sistem Informasi (tingkat Fakultas) dan Direktorat Sistem Informasi (tingkat
Universitas). Jadwal akademik diatur mengacu jadwal/kalender akademik
universitas, sosialisasi program akademik (selain melalui intranet/internet)
adalah melalui buku acara akademik yang terbit setiap semester, buku
tahunan dan pengumuman di papan pengumuman. Karena program aplikasi
tersebut belum sepenuhnya memfasilitasi kebutuhan FF-Unair, maka
beberapa proses pengolahan data akademik untuk keperluan evaluasi diri
maupun EPSBED belum dapat dilakukan secara cepat/otomatis. Program
aplikasi ini dalam tahap pengembangan. Meskipun demikian, adanya program
aplikasi ini mendorong civitas academica meningkatkan kemampuan
menggunakan komputer. Peningkatan kemampuan ini dilakukan secara
terpadu (kursus/pelatihan oleh fakultas atau universitas) maupun mandiri
karena berminat atau tuntutan kebutuhan.
Program kemahasiswaan difasilitasi Sub Bagian Kemahasiswaan dan
dibimbing oleh Komisi Kemahasiswaan sebagai tim ahli dari Wadek I (Bidang
Akademik dan Kemahasiswaan). Program kemahasiswaan (co-curriculum,
extra-curriculum dan juga beasiswa) disosialisasikan melalui
http://www.Unair.ac.id., pengumuman atau penunjukan/kaderisasi langsung
berdasarkan data akademik. Partisipasi mahasiswa dalam program
kemahasiswaan ini cukup baik meskipun belum maksimal. Beberapa alasan
adalah karena program akademik cukup ketat (menyita banyak waktu
mahasiswa) dan belum maksimalnya penghargaan atas prestasi non
akademik yang diraih. Sejak tahun akademik 2009 mulai diberlakukan SKP
(sistem kredit prestasi) yang diharapkan dapat memacu mahasiswa untuk

17
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
meningkatkan kemampuan softskill. Perolehan SKP ini wajib direncanakan
oleh mahasiswa dan harus mencapai 100 skp ketika akan wisuda/lulus.

B4. Perencanaan Program Jangka Panjang (Renstra) dan Monitoring


Pelaksanaannya Sesuai dengan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan
Program
FF-Unair mempunyai renstra 2005-2010 yang sudah di sahkan dengan
SK. Dekan pada tahun 2005. Untuk monitoring pencapaian target mutu maka
Dekan FF-Unair membentuk Tim Unit Satuan Penjaminan Mutu Fakultas (SK
Dekan nomor 2810/JO3.1.20/PP/2004. Pada awal tahun 2009 setelah FF-
Unair mem-peroleh ISO 9001-2008, maka Satuan Penjaminan Mutu Fakultas
menyatu (embedded) dengan Tim ISO 9001-QMS (SK Dekan Nomor:
173/H3.15/KP/2009) dan MR (Management Representative), sebagai owner
process. Sehingga monitoring pencapaian sasaran mutu jangka menengah
(tabel sasaran mutu tercantum di komponen A) dapat dimonitor secara
berkala. Pada saat ini yang disepakati sebagai MR FF-Unair adalah Wadek III.
Target mutu yang tidak tercapai pada waktunya, akan dievaluasi dan dijadwal
ulang.
Beberapa target mutu tidak tercapai karena beberapa alasan, misalnya
karena ada perubahan peraturan DIKTI (tentang keharusan ada homebase
dosen) sehingga pembukaan prodi baru akan menyebabkan ratio Dosen :
Mahasiswa untuk prodi S1 lebih besar dari 1:10, perubahan distribusi dosen
prodi S1 dengan kualifikasi S1:S2:S3 termasuk segala karya ilmiah dan
pengabdian kepada masyarakat. Sebagaimana diketahui target mutu
(Fakultas) tersebut disusun dengan pengertian fakultas adalah monoprogram,
yaitu prodi S1 Farmasi yang merupakan satu paket dengan pendidikan profesi
apoteker. Oleh karena itu perlu dilakukan revisi target mutu tiap prodi yang ada
di Fakultas Farmasi.
Ringkasan rencana jangka panjang (renstra) untuk mencapai tujuan
fakultas adalah sebagai berikut

18
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
No
Misi Tujuan Sasaran Program
1. Menyelenggarakan Menghasilkan lulusan yang beriman Lulusan yang mempunyai kualitas dan 1. Bench-marking
dengan pendidikan farmasi, regional,
pendidikan akademik dan bertakwa kepada Tuhan Yang relevansi yang tinggi sesuai dengan
Internasional.
yang inovatif dan ter- Maha Esa, inovatif dan adaptif kebutuhan dan perubahan di 2. Pemberdayaa
n alumni untuk almamater.
akreditasi dalam terhadap setiap perubahan dan masyarakat serta mempunyai
3. Intensifikasi
bidang sains-teknologi pengembangan, khususnya profesionalisme yang diandalkan dalam tracer studi, alumni
4. Peningkatan
kefarmasian dan masalah kefarmasian yang perkembangan praktek kefarmasian di
kerjasama dengan penggu-na Lulusan
farmasi klinis- mencakup bidang pelayanan dan masyarakat. (Industri, rumah sakit, apotek,
puskesmas dan institusi lainnya)
komunitas, berdasar- industri sehingga lulusan
5. Revisi/redesign kurikulum
kan moral agama. mempunyai kemampuan bersaing 6. Peningkatan softskill mahasiswa
7. Meningkatkan Efektifitas dan efisiensi
di tingkat nasional dan regional
teknologi informasi untuk menunjang
serta mampu menghadapi proses pembelajaran, monitoring dan
evaluasi program maupun manajemen
tantangan dan hambatan dalam
keuangan
kompetisi pasar global. 8. Pemberagaman sumber belajar
Sistem manajemen internal yang kuat 9. Pemberlakukan sistem kredit prestasi
10. Reakreditasi
Menghasilkan lulusan yang me- sehingga dapat menjamin kesehatan
secara periodik
nunjukkan keunggulan di tingkat organisasi dalam menghadapi 11. Audit mutu
eksternal sesuai ISO900-2008 (minimal 2
nasional, regional dan pasar global, perubahan dan tantangan kemajuan di
kali per tahun)
serta mempunyai kemampuan tingkat nasional dan interna-sional. 12. Audit mutu
internal sesuai jadwal PPM (Unair)
untuk mengintegrasikan,

19
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
menerapkan dan mengembangkan Komitmen kepemimpinan yang kuat 13. Evaluasi diri
secara periodik
pengetahuan dan ketrampilan dalam mengambil kebijakan dan
14. Validasi
kefarmasian dalam mengatasi peraturan yang dapat menunjang EPSBED
15. Peningkatan
masalah nasional serta dapat percepatan perubahan menghadapi
kompetensi dosen dan tenaga
memberikan kontribusi nyata peluang dan tantangan kemajuan di kependidikan dengan pendidikan formal
maupun non formal
kepada program pemerintah dalam tingkat nasional dan internasional.
16. Meningkatkan
meningkatkan kesehatan dan efektifitas dan efisiensi Revenue
Efisiensi dan produktivitas yang Generating Unit untuk mendukung
ketahanan bangsa
program fakultas
tinggi dalam mengelola sumber dana
17. Menyiapkan
dari berbagai sumber dengan design farmasi untuk Rumah Sakit
Pendidikan Unair
menggunakan sistem manajemen
modern yang menjamin perubahan
kualitas berkelanjutan

Terbangunnya budaya jaminan mutu


disegala sektor sebagai sistem pendi-
dikan dan terciptanya akuntabilitas dise-
gala bidang kegiatan sebagai tanggung-
jawab fakultas kepada masyarakat
sebagai stake-holder dan pengguna
lulusan dan produk yang dihasilkan.

20
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Kemanfaatan optimal semua
sumberdaya fasilitas dan sarana serta
segala kemampuan akademik dosen
dan nondosen dalam menghasilkan
revenue untuk sustainabilitas fakultas
sebagai sistem pendidikan yang
menghasilkan produk berkualitas dan
unggul.

2 Mengembangkan Menerapkan ilmu pengetahuan dan Suasana akademik yang selalu 1. Meningkatkan keterlibatan mahasiswa
dalam penelitian dosen
sains-teknologi kefar- teknologi maju melalui penelitian berkembang maju melalui peningkatan
2. Memberikan grant penelitian kepada
masian dan farmasi dalam bidang ilmu pengetahuan kinerja akademik sumberdaya manusia dosen muda
3. Mendorong terbentuknya group riset
klinis-komunitas dan teknologi kefarmasian dan (mahasiswa, dosen dan non-dosen)
4. Memvasilitasi perolehan proyek hibah
melalui penelitian kesehatan yang relevan serta dalam menjalankan tugas tridarma per- penelitian dari dikti maupun dari institusi
lain yang terkait dengan farmasi
dasar dan terapan, berfokus pada banyak kemanfaatan guruan tinggi yaitu bidang pendidikan,
5. Berupaya mendapatkan Proyek Hibah
demi meningkatkan untuk masya-rakat dan untuk penelitian dan pengabdian kepada Kompetisi Dikti
6. Menerbitkan jurnal ilmiah
nilai tambah sumber menyelesaikan problem bangsa. masyarakat
daya alam Indonesia.

21
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Mengembangkan ilmu pengetahuan 7. Menjalin komunikasi intensif dengan
berbagai himpunan seminat/profesi dan
dan teknologi dengan cara
APTFI
melakukan penelitian dasar, inovatif
dan terapan untuk memanfaatkan
bahan alam Indonesia yang akan
memberikan nilai kompetitif serta
keuntungan lebih untuk
peningkatan kualitas hidup bangsa.

3 Melaksanakan program Memberikan pelayanan/ pengab- 1. Melaksanakan pendidikan


berkelanjutan,
pengabdian kepada dian kepada masyarakat dengan
2. pelatihan, workshop tentang
masyarakat di bidang menggunakan semua sumberdaya keahlian bagi apoteker di Apotek, Industri
maupun di Rumah sakit
kefarmasian sebagai dan kemampuan yang relevan
3. memberikan penyuluhan kepada
tanggung-jawab sosial, untuk segala tujuan sesuai dengan masyarakat tentang makanan, minuman,
obat dan kosmetik
demi pemberdayaan, kebutuhan masyarakat dan untuk
4. Memberdayakan masyarakat dalam
peningkatan kesehatan menyelesaikan problem bangsa. program, proyek pengabdian kepada
masyarakat bersama DIKTI, Universitas
dan kualitas hidup
5. Memberikan jasa melalui Unit
layanan dan pengujian
6. Melakukan bakti sosial secara
mandiri maupun bersama Universitas
dan institusi lain.
4 Melaksanakan Mengembangkan berbagai kerja- 1. Menjalin joint research dengan
Prodi/ fakultas/ Universitas lain dalam
kolaborasi dengan sama dengan lembaga pendidikan,
dan luar negeri
berbagai pihak dalam penelitian, pemerintah dan industri 2. Menyelenggarakan Seminar
Internasio-nal minimal 1 per tahun.
bidang pendidikan, serta lembaga sosial kemasya-
3. Menyelenggarakan
penelitian dan peng- rakatan lainnya dengan melakukan seminar/lokakarya/ training/pendidikan

22
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
abdian masyarakat di program nyata yang akan menye- berkelanjutan
4. Mengirim dosen dan mahasiswa ke
tingkat nasional dan lesaikan problem bangsa
seminar/lokakarya dalam dan luar negeri
internasional secara 5. bekerja sama dengan institusi
pemerintah dalam menyelesaikan
efektif, efisien dan
masalah yang berkaitan dengan
berkesinambungan kesehatan/farmasi (BPOM, DepKes,
BKKBN, Biofarma)
untuk pengembangan
dan keberlangsungan
pendidikan

23
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
B5. Efisiensi dan Efektivitas Kepemimpinan.
Pimpinan menjalankan aktivitas yang mengacu pada visi dan misi FF-
Unair secara efektif dan efisien. Pengembangan staf, kurikulum dan tenaga
pendidikan dilaksanakan terprogram dan terevaluasi dengan baik. Staf yang
baru harus melaksanakan pendidikan lanjut di luar negeri dengan fasilitas
beasiswa hanya jika sampai usia tidak memungkinkan atau alasan yang kuat
maka staf tersebut melanjutkan studi di dalam negeri.
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kompetansi lulusan
sehingga mampu bersaing dalam pasar global serta menjawab kebutuhan
stakeholder. Termasuk yang ditingkatkan adalah kemampuan softskill
mahasiswa. Pimpinan juga mengembangkan kebijakan sesuai dengan
perkembangan seperti education system, trend dalam research dan public
services serta enterpreneur sehingga FF-Unair dapat menjadi Trendsetter
dalam Pendidikan Tinggi Farmasi.
Pada penyampaian informasi dan melaksanakan kegiatan, Pimpinan FF-
Unair melakukan komunikasi melalui cara konvensional dan elektronik seperti
mailing list kepada semua jajaran pimpinan fakultas, dengan harapan
mempercepat penyampaian dan tercatat. Ini untuk menjamin bahwa setiap
jajaran di FF-Unair akan dapat mengakses informasi dan mengetahui aktivitas
dikampus kapan saja dan dimana saja.
Demikian juga dengan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Tahunan (RKAT) untuk seluruh kegiatan di FF-Unair berasal dari usulan
departemen dan unit-unit terkait sehingga akan menjamin bahwa kegiatan
yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik termasuk dalam
pemenuhan biaya.

B6. Evaluasi Program dan Pelacakan Lulusan.


Evaluasi program terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :
(1) Evaluasi manajemen, dilaksanakan bersamaan dengan survailance ISO
9001-2008, yang pada tahun 2008 dan 2009 dilaksanakan 2 kali dalam
setahun. Evaluasi kegiatan dalam rangkaian manajemen juga
dilaksanakan setiap 2 minggu sekali yang disebut dengan RTM (Rapat
Tinjauan Manajemen.

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 24


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
(2) Evaluasi kurikulum dilaksanakan setiap 5 tahun atau sesuai dengan
kebutuhan akan peningkatan kompetensi lulusan dan kebutuhan stake
holder. Saat ini masih menggunakan kurikulum 2000 karena pada
evaluasi tahun 2005 disepakati kurikulum 2000 masih memadai dan
memenuhi standar kompetensi lulusan Farmasi. Meskipun demikian,
kurikulum tersebut sebenarnya telah mengalami revisi terhadap beberapa
mata kuliah mengenai GBPP, cara pembelajaran dll.
(3) Evaluasi pembelajaran dilaksanakan setiap akhir semester, akhir dua
tahun pertama, akhir empat tahun pertama, yudisium Sarjana dan akhir
semester ke14 (lewat masa studi)
(4) Pada tingkat prodi evaluasi dilakukan melalui validasi EPSBED setiap
semester dan SE setiap tahun
(5) Evaluasi Kegiatan dilaksanakan setiap kegiatan selesai.

Pelacakan lulusan dilaksanakan secara konvensional melalui kuisioner


dan borang yang dikeluarkan oleh bagian akademik baik pada saat wisuda
maupun ketika ada event yang diselenggarakan oleh FF Unair, misalnya pada
saat Reuni Akbar dan pertemuan ilmiah seperti Update Pharmacotherapy.
Untuk mempercepat tracer study ini juga dilakukan terobosan dengan
memanfaatkan IT yang dikembangkan oleh FF-Unair. Lulusan dapat
mendaftar secara aktif melalui web FF-Unair. Selama tahun 2008 dapat
menjaring data >500 alumni dengan keadaan update dari 2966 alumni FF
Unair. Selain itu FF-Unair juga bekerjasama dengan IKA Alumni FF-Unair dan
PPKK (Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan) untuk mempercepat
penjaringan alumni sehingga target mendapatkan 50% data alumni tercapai.

B7. Perencanaan dan Pengembangan Program, dengan Memanfaatkan


Hasil Evaluasi Internal dan Eksternal.
Sesuai dengan Renstra FF-Unair dan hasil evaluasi baik internal
maupun eksternal maka telah dihasilkan beberapa perubahan dan
perencanaan pengembangan dalam program pendidikan di FF-Unair,
diantaranya adalah:

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 25


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
(1) Pengembangan sistem manajemen mutu .
Sistem manajemen mutu yang merupakan panduan dalam melaksana-
kan aktivitas adalah yang sangat menonjol yang sedang dilakukan prodi
farmasi. Aspek transparansi dalam manajemen pendidikan telah diupaya-
kan melalui pemberdayaan Tim penjaminan mutu akademik.
(2) Perubahan arah pengembangan lulusan yang didasarkan pada
kompetensi dan kebutuhan pasar.
(3) Kebijakan Pimpinan untuk mengembangkan Unit Layanan Pengujian
sebagai revenue generating unit merupakan langkah strategis dalam
menyiapkan sistem otonomi untuk menunjang pembiayaan operasional
pendidikan.
(4) Rencana mewujudkan peran farmasis yang ideal di Rumah Sakit
Pendidi-kan Unair yang sedang dibangun
(5) Pembukaan prodi lanjutan S1 yaitu, Magister Farmasi, Magister Farmasi
klinik, Spesialis Farmasi Rumah Sakit (Sp.Farm), combined degree
(M.Farm Klin dan Sp.Farm) dan S3 untuk meningkatkan kompetensi
lulusan.

B8. Kerjasama dan Kemitraan

Pengembangan kerjasama melalui jalur joint-research, joint seminar,


joint conference, student exchange dan staf exchange terutama dalam skala
internasional telah dilakukan dengan berbagai institusi pendidikan atau
institusi terkait di luar negeri (Belanda, Jerman, Beijing, China, Jepang,
Singapura, Perancis dan Malaysia). Kerjasama disepakati dalam bentuk MOU
yang mencakup kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat Pada tahun 2007-2008 telah dilaksanakan 2 kali collaborative
conference dengan University Sains Malaysia. Demikian juga dengan Hoshi
University Jepang. Peneliti FF-Unair telah diundang dan dibiayai untuk
mengikuti kegiatan seminar secara rutin dalam pengembangan collaborative
research.
Kerjasama di tingkat nasional dikemas dalam berbagai bentuk kegiatan
pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, misalnya rumah
sakit, industri farmasi, media massa, apotek, pemerintahan dan organisasi

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 26


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
profesi [ISFI, HISFARSI, PERHIBA, HKI]. Selain itu yang dirancang pada
tahun 2009 adalah membentuk kerjasama yang lebih erat dengan puskesmas
dan mendukung upaya penempatan apoteker untuk memberikan pelayanan di
puskesmas.

B9. Dampak Hasil Evaluasi Program Terhadap Pengalaman dan Mutu


Pembelajaran Mahasiswa.
Evaluasi program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat mempunyai dampak yang besar pada pengembangan kurikulum
pembelajaran yang berbasis kompetensi. Berdasarkan evaluasi stakeholder
bahwa lulusan FF-Unair kurang memiliki kepercayaan diri dan kesiapan
menghadapi dunia kerja maka muatan kurikulum ditambah dengan softskill
dan kewirausahaan. Model pembelajaran yang semula bersifat passive
learning berubah menjadi active learning seperti Problem Based Learning,
tutorial dan pemagangan. Pemberian softskill terintegrasi dalam kegiatan
intrakurikuler dan ekstrakurikuler serta aplikasi praktis yang dipandu dalam
kegiatan PPKK.
Perubahan ini berdampak pada mutu pembelajaran mahasiswa FF-
Unair yang nampak pada peningkatan IPK seperti tabel 3.1.1 dalam Standar 3.
Borang akreditasi. Selain itu juga adanya penurunan masa tunggu lulusan
untuk mendapat pekerjaan sesuai dengan kompetensinya. Kualitas hasil
pembelajaran juga nampak nyata dari ungkapan stakeholder ketika ada
saresehan alumni FF-Unair yang menyatakan bahwa lulusan FF-Unair
mempunyai kualitas hardskill dan softskill yang lebih baik dibanding
sebelumnya.

B10. Pengelolaan Mutu Secara Internal pada Tingkat Program Studi


(Kajian Kurikulum, Monitoring Dan Mekanisme Balikan Bagi
Mahasiswa, Dosen Dan Penguji Eksternal).
Evaluasi kurikulum dilaksanakan setiap 5 tahun atau sesuai dengan
kebutuhan akan peningkatan kompetensi lulusan dan kebutuhan stake holder.
Kajian kurikulum juga dilakukan menjelang (sebagai persiapan) ataupun untuk
usulan kebijakan pemerintah baru tentang kesehatan.

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 27


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Kajian sistem pendidikan di FF-Unair dilaksanakan secara berkala
setiap akhir semester. Kajian ini dimaksudkan untuk melakukan evaluasi
kegiatan pendidikan yang telah dilaksanakan selama 1 semester. Masukan
dari staf yang berupa PTPP yang diserahkan pada Unit Penjaminan Mutu,
kuesioner kepada mahasiswa (berupa evaluasi kinerja dosen dalam kuliah dan
praktikum, dalam pembimbingan skripsi dll) dan perkembangan sistem
pendidikan akan digunakan sebagai acuan dalam pembenahan untuk kegiatan
pendidikan pada semester selanjutnya.
Di tingkat departemen, setiap awal semester selalu dimulai dengan
perencanaan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar semester mendatang,
termasuk distribusi beban mengajar dosen. Dalam rapat tersebut dilakukan
juga evaluasi terhadap pelaksanaan proses pembelajaran semester
sebelumnya. Hasil rapat departemen ini menjadi masukan dalam rapat tingkat
prodi untuk persiapan proses pembelajaran semester mendatang, termasuk
pembuatan Buku Acara Akademik (BAKA) (sesuai pedoman prosedur ISO no
1.1.5.2. R0 dan 1.1.5.3.R0).
Umpan balik dari mahasiswa dan input hasil evaluasi dari Lembaga
Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan Unair menjadi komponen utama
dalam mengarahkan pendidikan yang mampu menghasilkan kompetensi
unggul. Umpan balik dari mahasiswa untuk masing-masing dosen penyaji
mata kuliah maupun pembimbing praktikum diserahkan mahasiswa pada akhir
pelaksanaan kegiatan kuliah/praktikum. Mekanisme ini sudah mulai berjalan,
tetapi masih perlu ditingkatkan efisiensinya, karena ada keluhan dari
mahasiswa bahwa mereka terbebani dengan mengisi kuesioner yang
diberikan sehingga sering kali masukannya tidak mencerminkan kesungguhan.
Pelaksanaan kegiatan pendidikan dievaluasi berdasarkan GBPP
masing-masing matakuliah, demikian juga dengan sistem evaluasi untuk
mahasiswa dilihat kesesuaiannya dengan kisi-kisi dan kontrak pembelajaran.
Mahasiswa memberikan masukan melalui kuisioner yang disebar pada akhir
perkuliahan. Kuisioner dianalisis oleh masing-masing departemen dan
hasilnya diserahkan pada penjaminan mutu FF-Unair.
Mekanisme monitoring jadwal perkuliahan/praktikum, kehadiran dosen
maupun mahasiswa dilakukan dengan sistem presensi tertulis, yang kemudian
didata dalam sistem susiakad (melalui intranet maupun internet).

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 28


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Tahap kritis dari pengelolaan mutu dilakukan dengan pedoman
prosedur ISO 9001 yang sudah disepakati.

B11. Hubungan dengan Penjaminan Mutu pada Tingkat Lembaga.


Unit Penjaminan Mutu FF-Unair yang telah bekerja sebelum FF-Unair
memperoleh sertifikat ISO 9001 tahun 2008, embedded dalam sistem
manajemen yang telah disepakati setelah diperoleh sertifikat ISO 9001,
manajemen representative (MR) merupakan penanggung jawab / owner
proces ini. Pedoman prosedur yang telah ditetapkan akan dijalankan secara
konsisten mulai tahun ajaran 2008-2009. Instruksi kerja (IK) yang belum
disahkan atau belum dibuat akan disiapkan dan disosialisasikan. Diharapkan
dengan melaksanakan sistem manajemen ini akan dapat dijamin tercapainya
target mutu secara konsisten. Tahun 2008 juga ditingkatkan sistem data/ input
informasi yang bersumber dari semua sektor di luar FF-Unair melalui
peningkatan hubungan dengan semua stakeholders dan praktisi serta alumni,
dengan harapan dapat meningkatkan jumlah informasi (need and change) dan
derajad validasi jaminan mutu berdasarkan nilai-nilai external quality
perception.
Koordinasi FF-Unair dengan Pusat Penjaminan Mutu Unair (PPM),
Lembaga Pengkajian dan Pengembangan (LP3), Badan Badan Perencanaan
dan Pengembangan yang dibentuk berdasarkan Peraturan rektor no
318/JO3/HK/2008 sedang dalam proses harmonisasi. Informasi, Instruksi
maupun koordinasi melalui Wadek III, Departemen dan Komisi Pendidikan
sebagai pelaksana. Struktur baru ini memerlukan penyesuaian karena pada
struktur sebelumnya koordinasi ini melalui Wadek I. Hal ini mengakibatkan
beberapa kegiatan rutin yang berkaitan misalnya penyusunan evaluasi diri
prodi, akreditasi institusi, evaluasi kinerja dosen, penyeragaman kode mata
ajaran maupun pengukuran indeks kepuasan lulusan belum cukup lancar.

B12. Dampak Proses Penjaminan Mutu Terhadap Pengalaman dan Mutu


Hasil Belajar Mahasiswa.

Monitoring dan evaluasi baik internal maupun eksternal akan


memperbaiki kinerja setiap unsur di FF-Unair. Hasil monev tersebut akan
didiskusikan bersama pimpinan dan seluruh staf di FF-Unair untuk mencoba

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 29


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
mencari penyelesaian terbaik dan bijaksana dalam pengembangan sistem
pendidikan. Upaya mendapatkan sistem terbaik itu juga melibatkan alumni dan
stakeholder dalam bentuk kegiatan sarasehan, gathering, kuisioner maupun
kegiatan kunjungan. Input ini akan memberikan dampak pada pengembangan
pendidikan FF-Unair yang mengarah pada pemenuhan kompetensi lulusan.
Contoh dampak proses penjaminan mutu, khususnya umpan balik,
menunjukkan adanya tindakan perbaikan proses berikut ini (tabel B.12.1)

Tabel B.12.1. Umpan balik dan tindak lanjut untuk tindakan perbaikan
Umpan Isi Umpan Balik Tindak Lanjut
Balik dari (Tahun 2008) (Tahun 2008-2009)

(1) (2) (3)


Dosen - Kualifikasi dosen - Pembinaan dan pengembangan staf
dalam melaksanakan pengajaran pengajar melalui pendidikan formal
belum semua sesuai sesuai dengan bidang keilmuan,
(Notulen Rapat RTM) keterlibatan dalam seminar,
- Kurikulum pendidikan S1 masih workshop dan pelatihan
general (Web FF-Unair, Sharing - Mencapai standar kompetensi
pada saat Lustrum) dengan ISO 9001 (Pendidikan,
- Sistem administrasi pendukung Pelatihan, Pengalaman)
akademik seperti KRS dan KHS - Pembenahan kurikulum S1
(tanggal jadwal dan terbit tidak - Perbaikan sistem secara online
sesuai) untuk pengisian KRS dan KHS serta
ketepatan (waktu & validasi) dalam
memasukkan nilai
- Akan dibuat reward dan punishment
untuk ketepatan penyerahan nilai
Maha- - Kinerja dosen dalam - Pengembangan staf dosen dalam
siswa kegiatan perkuliahan, praktikum, pendidikan dan proses pembelajaran
skripsi dan perwalian belum termasuk softskill
maksimal - Penyempurnaan instrument oleh PPM
(melalui kuisioner). / proses evaluasi oleh departemen
- Kemudahan dalam - Dibuat SOP untuk mengatur
penggunaan sarana untuk penggunaan fasilitas serta
pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan (bukti)
ekstrakurikuler. - Peningkatan informasi tentang
- Kesulitan biaya pendidikan Beasiswa, peningkatan jaringan
dengan sponsor
Alumni - Kompetensi lulusan - Pemberlakukan kurikulum yang
- Jaringan alumni yang lemah dan berbasis kompetensi, merevisi GBPP/
data keberadaan alumni tidak SAP
maksimal - Pendidikan berkelanjutan
(Melalui Web & Kuisioner) (PUKA, Pharmacotherapy Update,
Pelatihan dan Workshop, Aseptic
dispensing)
- Dibentuk IKAFFUA dan
penjaringan secara online melalui
website

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 30


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Pengguna - Lulusan yang tidak siap pakai - Pemberlakukan kurikulum yang dapat
lulusan - Kurang percaya diri menjawab kompetensi lulusan dan
kebutuhan stake holder
- program magang lebih intensif
- Pembinaan softskill
- Aktivasi kegiatan mahasiswa (SKP)
- Pelaksanaan pengabdian pada
Masyarakat

B13. Metodologi Baku Mutu (Benchmarking).

Upaya benchmarking digunakan dalam pengembangan program


pendidikan dan pengembangan kompetensi lulusan. Benchmarking dilakukan
pada perguruan tinggi lain baik di dalam negeri (UGM, ITB dan UI) serta luar
negeri (NUS, USM, UKM, Bohn University, Hoshi University, Leiden
University). Selain dalam bentuk kunjungan, benchmarking juga dilakukan
dengan membuka website atau mengirim dosen untuk studi lanjut di beberapa
perguruan tinggi terkenal diluar negeri seperti Sydney University, California
University, Oxford University dan lain-lain, serta mempelajari kurikulum untuk
mengejar ketinggalan pendidikan Farmasi.

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 31


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
B14. Pengembangan dan Penilaian Pranata Kelembagaan.
Penataan SDM telah dilakukan sesuai dengan struktur organisasi dan
Tata Pamong Universitas. Pada bulan Nopember 2007 telah terjadi perubahan
struktur organisasi yang melibatkan pengangkatan Kepala Bagian Akademik
dan Kepala Bagian Sumberdaya.
Pembinaan dan pengembangan staf akademik dilakukan melalui
kebijakan untuk memberi kesempatan staf penunjang mengikuti pendidikan
bergelar di luar jam kerja (biaya universitas dan mandiri), sedangkan
pendidikan staf akademik dimotivasi dan difokuskan pada program bergelar
(S2 dan S3) di luar negeri (Jepang, Malaysia, Jerman, Belanda dan Australia).
Kebijakan Pimpinan dalam pengembangan staf juga dilakukan melalui
program pendidikan tidak bergelar termasuk short course, post doctoral
fellowship, workshop dan pelatihan (Malaysia, Jepang, Jerman, Belanda,
Perancis) melalui jalur kerjasama, baik untuk tujuan memperpendek masa
studi bagi peserta program S3 maupun untuk persiapan staf yang akan
mengikuti pendidikan bergelar (S3). Dana yang digunakan untuk program
pengembangan staf diperoleh dari dana hibah dana kerjasama, dan dana
komitmen institusi. Semua MOU akan difahami bukan sebagai prestasi namun
justru sebagai titik awal perencanaan program kerjasama beserta anggaran
implementasinya.
Kebijakan Pimpinan untuk mengembangkan satu unit usaha komersial
dalam bentuk Unit Layanan Pengujian sebagai revenue generating unit
merupakan langkah strategis dalam menyiapkan sistem otonomi untuk
menunjang pembiayaan operasional pendidikan dan salah satu bentuk
pengabdian pada masyarakat (antara lain pengujian residu pestisida, melamin,
antibiotika dan uji bioekivalensi produk obat). Aspek transparansi dalam
manajemen pendidikan telah diupayakan melalui pemberdayaan Tim
penjaminan mutu akademik yang sekarang sudah melebur ke dalam Tim
Implementasi ISO 9001-2008.
Tata cara dan ketentuan dalam memberikan pelayanan baik dalam
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tertuang dalam
pedoman mutu dan SOP yang terdistribusikan pada owner process sehingga
menjamin pelayanan bersifat standar dan dapat terukur keberhasilannya

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 32


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
B15. Evaluasi Internal yang Berkelanjutan.
Pelaksanaan evaluasi internal dan eksternal dilakukan secara berkala
dan berkesinambungan seiring dengan survailance ISO 9001-2008. Ini untuk
menjamin pelaksanaan kegiatan sesuai dengan SOP yang berlaku dan
pembenahan-pembenahan yang disesuaikan dengan kebutuhan/permintaan
yang tertuang dalam PTPP.
a. Upaya untuk peningkatan animo calon mahasiswa dilakukan dengan
promosi melalui internet, leaflet, open house, pameran, olimpiade ilmiah
mahasiswa
b. Upaya peningkatan mutu manajemen:
Pemisahan bagian akademik dan bagian sarana prasarana, ISO 9001-
2008, Teknologi Informasi (USI), komunikasi inter dan intranet, periodik
RTM (Rapat Tinjauan Manajemen).
c. Upaya untuk peningkatan mutu lulusan:
Standar : memperbaiki proses pembelajaran : Optimasi penggunaan
Teknologi Informasi, memperbanyak PBL, tutorial, interaksi
dosenmahasiswa, meningkatkan kemampuan dosen dalam
pendidikan dan cara pengajaran, kuliah dari profesional, kuliah
ahli, syarat minimal Toefl untuk calon wisudawan
Peningkatan : Co kurikuler, ekstra kurikuler : magang (SP4), mengambil
bagian dalam proyek penelitian dosen (grant), dikirim ke
seminar ilmiah nasional/internasional
d. Upaya untuk pelaksanaan dan hasil kerjasama kemitraan:
Fakultas Farmasi Unair membuat MOU (Memorandum of Understanding)
dengan universitas manca negara untuk bekerja sama dalam penelitian,
pengembangan kurikulum dan meningkatkan proses-belajar-mengajar
dalam pendidikan S-1, S-2, S-3 maupun profesi. Universitas manca
tersebut a.l. Kulliyah of Pharmacy, International Islamic University
Malaysia, Faculty of Natural Sciences, Section Chemistry and Pharmacy,
Technical University of Braunschweig, Germany, Division of
Pharmacognocy, section Metabolomics, Institute of Biology Leiden, Leiden
University, Neterlands dan Hoshi University, Japan serta Pusat
Pengkajian Farmasi University Sain Malaysia (USM).

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 33


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
e. Upaya dan prestasi memperoleh dana hibah kompetitif:
Pada tahun 2000 sampai dengan 2004, Fakultas Farmasi UNAIR
merupakan salah satu dari 16 Fakultas/Program Studi di Indonesia yang
terpilih, diantara 700 Fakultas/Program Studi yang mengajukan proposal
Program Kompetitif Peningkatan Pendidikan S-1, untuk didanai Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional dengan dana
loan World Bank sebesar 1,4 juta USD sebagai Granted of Quality
improvement for Undergraduate Education (QUE) Project Batch III-
dengan prime objective : To strength and improve selected undergraduate
study programs in order to produce graduates with the ability to compete in
dan beyond the national market. Hasil monitoring dan evaluasi oleh PT
Macon (auditor yang ditunjuk World Bank), setelah proyek ini selesai,
Fakultas Farmasi Unair memperoleh nilai tertinggi diantara 46
fakultas/program studi yang memperoleh QUE Project Batch I, II dan III.
Pada tahun 2000 FF-Unair juga memenangkan Program Hibah Kompetesi
Semi-QUE dengan judul The empowerment of economic value of of PCC
Industrial waste bekerja sama dengan Industri PCC.
Pada tahun 2004 sampai dengan 2005 Fakultas Farmasi UNAIR
memenangkan program kompetitif melalui jalur SP4 yaitu:
Penyempurnaan kemampuan akademik dan keahlian profesi
farmasi/apoteker melalui program ko-kurikuler.
Pada tahun 2006 sampai dengan 2008 Fakultas Farmasi UNAIR
memenangkan Program Hibah Kompetitif B dengan tujuan membentuk
Center for Phytopharmaceutical Development dengan dana sebesar
Rp 1,5 Milyar per tahun. Pada tahun 2009 sedang mengajukan I-MHERE
komponen B.2c dengan objective : To increase the number of scope and
testing parameters of the ULP-FPAU, to develop ULP-FPAU as national
reference laboratory for testing purposed.

B16. Pemanfaatan Hasil Evaluasi Internal dan Eksternal/Akreditasi dalam


Perbaikan dan Pengembangan Program.
Hasil evaluasi internal maupun eksternal digunakan untuk pembenahan
sistem dan pengembangan program/sistem pendidikan yang ada di FF-Unair.
Upaya pembenahan proses semata-mata ditujukan untuk memperoleh kinerja

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 34


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
optimal sesuai prosedur. Pengembangan program yang didasarkan dari hasil
evaluasi internal maupun eksternal akan menghasilkan program yang mutlak
diperlukan oleh FF-Unair. Ini diwujudkan dalam program pengembangan untuk
mendapatkan proyek baik dari pemerintah maupun non pemerintah untuk
peningkatan kemampuan kompetitif ditingkat global seperti QUE Project tahun
2001-2004, PHK-B tahun 2005-2008 dan I-MHERE B2c tahun 2009-2011.

B17. Kerjasama dan Kemitraan Instansi Terkait dalam Pengendalian


Mutu.
Pelaksanaan evaluasi secara internal dan eksternal dilakukan yang
secara berkala dan berkesinambungan akan menjamin kerjasama yang lebih
erat dengan stakeholder. Perolehan ISO 9001-2008 bagi FF-Unair dan
Akreditasi Unit Layanan Pengujuan FF-Unair 17025 diharapkan meningkatkan
kepercayaan instansi lain atau stake holder terhadap FF-Unair.

B.18. Analisis SWOT


Kekuatan (Strength)
Telah dibuat job diskripsi tugas yang jelas antara pimpinan dan seluruh
sivitas akademika. Seluruh sivitas akademika berpartisipasi aktif dalam semua
program yang dibuat fakultas. Hal ini mendukung perolehan proyek hibah
kompetitif yang berturutan diperoleh Fakultas Farmasi (QUE proyect, PHK B,
PHK B2c). Sistem penjaminan mutu yang embedded dalam ISO 9001-2008
sudah mulai dijalankan sejak 2008. Status akreditasi (A) memvasilitasi prodi
farmasi untuk meraih berbagai program kompetisi dikti untuk pengembangan
manajemen selanjutnya.
Kelemahan (Weakness)
Struktur organisasi prodi S1 farmasi belum sesuai dengan struktur
organisasi Unair-BHMN. Karena FF-Unair sejak awal hanya mempunyai satu
prodi yaitu prodi farmasi yang menyatu dengan program pendidikan profesi
Apoteker. sehingga kepala prodi S1 farmasi dirangkap Dekan. Setelah ada
struktur organisasi Unair-BHMN perlu dilakukan penyesuaian dan koordinasi
antar prodi (profesi, S2. spesialis farmasi) dalam memilah target mutu fakultas
menjadi target mutu masing-masing prodi. Selain itu evaluasi prodi sarjana
farmasi tidak bisa dipisahkan dari prodi apoteker, karena hampir semua alumni

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 35


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
sarjana Farmasi tidak bekerja sebagai alumni S1 tetapi sebagai apoteker
(profesi).
Kesempatan (Opportunity)
Pencapaian target berbagai proyek yang berkesinambungan diterima
FF-Unair telah meningkatkan kemampuan kompetitif FF-Unair dalam bidang
pendidikan, penelitian dan kerjasama dalam persaingan global. Peningkatan
kualitas manajemen Unair-BHMN mendorong fakultas untuk lebih
memperbaiki manajemen prodi. Kemajuan Iptek dan adanya keterbukaan
dalam pengelolaan institusi memudahkan sistem monitoring dan evaluasi
program untuk meningkatkan target mutu menjadi lebih tinggi.
Tantangan (Threat)
Perubahan status Unair menjadi Unair-BHMN memberikan aturan baru dalam
pengelolaan sistem pendidikan, khususnya struktur organisasi ( tugas dan
wewenang) dan keuangan yang berimbas pada hambatan pelaksanaan
program. Kemajuan Ilmu pengetahuan yang pesat, dan keterbatasan sumber
dana mengharuskan FF-Unair mampu memenangkan kompetisi untuk
mendapatkan grant dari sumber di luar Unair. Banyaknya institusi pendidikan
farmasi yang baru, menuntut FF-Unair meningkatkan efisiensi dan efektifitas
manajemen pendidikan farmasi agar dapat tetap melakukan misi yang sudah
ditetapkan.

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 36


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
KOMPONEN C
MAHASISWA DAN LULUSAN

C1 . Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa


Sistem rekrutmen calon mahasiswa FF-Unair mengikuti ketentuan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
2008 tentang Pedoman Penerimaan Calon Mahasiswa Baru pada Perguruan
Tinggi Negeri. FF-Unair menerima calon mahasiswa hasil seleksi universitas
melalui 2 (dua) sistem yaitu:
a. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), dilaksanakan
oleh Unair bersama dengan PTN lain berdasarkan kesepakatan para rektor.
Daya tampung FF-Unair dari jalur ini (tahun 2008) adalah 96 mahasiswa.
b. Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) oleh Unair. Mulai tahun 2008
daya tampung FF-Unair melalui jalur ini adalah 108 mahasiswa (PMDK
umum) dan 36 mahasiswa (PMDK prestasi).
PMDK adalah sistem penerimaan mahasiswa baru Universitas
Airlangga yang diselenggarakan oleh Universitas Airlangga secara mandiri.
Dalam sistem ini setiap peserta hanya dapat memilih program studi yang ada
di Universitas Airlangga. Untuk dapat diterima sebagai mahasiswa baru
Universitas Airlangga melalui PMDK-UNAIR, tiap peserta harus lulus ujian tulis
Tes Potensi dan Prestasi Akademik Universitas Airlangga (TPPA-UNAIR).
PMDK-Unair terdiri dari 4 Jalur yaitu jalur prestasi, umum, alih jenis, dan
diploma, tetapi khusus untuk calon mahasiswa prodi farmasi hanya ada 2 jalur,
yaitu
A. Jalur Prestasi
Jalur Prestasi diperuntukkan bagi lulusan SLTA (SMA, SMK, MA dan
Ujian Persamaan) tahun berjalan yang mempunyai prestasi ilmiah atau
non-ilmiah tertinggi di sekolah atau di luar sekolah dari seluruh jenis
SLTA di Indonesia.
B. Jalur Umum
Jalur Umum diperuntukkan bagi lulusan SLTA (SMA, SMK, MA dan
Ujian Persamaan) pada umumnya. Yakni lulusan tahun berjalan dan 2
tahun sebelumnya, yang memiliki kemampuan akademik untuk
mengikuti dan menyelesaikan pendidikan tinggi dengan baik.

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 37


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Perbandingan peminat dengan jumlah mahasiswa yang lolos seleksi
(pada tahun ajaran 2008-2009) adalah 1: 12,8 (Borang Akreditasi, standar 3
tabel 3.1.1). Persaingan yang paling ketat adalah yang melalui jalur PMDK-
prestasi (1:34,4), selanjutnya (1: 8,3) untuk jalur SNMPTN dan yang paling
longgar adalah (1:7) yaitu jalur PMDK umum. Mulai tahun 2008 jumlah
rekrutmen dari jalur PMDK prestasi ini ditingkatkan 12 mahasiswa menjadi 36
dari pada tahun sebelumnya, mengingat banyaknya peminat dan prestasi
mahasiswa jalur ini setelah belajar di FF-Unair. Ratio keketatan tersebut sudah
mencapai sasaran mutu tahun 2008, tapi perlu ditingkatkan, utamanya yang
berasal dari jalur PMDK umum agar dapat mencapai sasaran mutu 2010 yaitu
1:10. Passing grade calon mahasiswa FF-Unair untuk jalur SNMPTN
(tahun2007-2008) adalah 53,8 %, di Unair level kedua setelah FK-Unair.
Upaya meningkatkan kualitas calon mahasiswa, penyebaran distribusi
asal mahasiswa dan meningkatkan rasio keketatan masuk FF-Unair dilakukan
dengan melakukan promosi melalui penyebaran leaflet ke SLTA terpilih di
setiap kota/propinsi, termasuk kunjungan ke beberapa SLTA di luar jawa,
informasi melalului situs http://www.ff.unair ac.id, mengenalkan institusi dalam
pameran pendidikan, open house dll. Sebagaimana tercatat, sampai tahun
akademik 2008-2009, 80% mahasiswa FF-Unair berasal dari jawa timur.

C2. Profil mahasiswa.


C 2.1. Profil akademik mahasiswa
Dari rata-rata 230 mahasiswa (total dari jalur SNMPTN, PMDK
Prestasi dan PMDK-Umum) setiap angkatan, mahasiswa yang lulus tepat
waktu meningkat setiap tahun dan mencapai 68,2 % pada tahun akademik
2008-2009 (gambar C1). Jumlah ini sudah melewati sasaran mutu pada tahun
tersebut. Prestasi mahasiswa dari jalur PMDK-Umum meningkat dari tahun ke
tahun, khususnya bila dilihat dari parameter lulus tepat waktu. (gambar C1).
Berdasarkan jumlah mahasiswa setiap angkatan, rata-rata yang batal
studi/mengundurkan diri sebelum mencapai semester 4 kurang dari 10% (tabel
3.1.4). Mayoritas alasannya adalah salah pilih prodi atau mendapat sekolah
yang memberikan ikatan dinas/beasiswa. Hanya beberapa mahasiswa FF-
Unair yang mendapat status DO karena tidak dapat memenuhi syarat
akademis. Saat ini fakultas masih mengelola beberapa mahasiswa angkatan

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 38


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
2001-2002 atau lebih tua, (masa studi lebih dari 14 semester). Kepada
mahasiswa ini telah diberi peringatan dan dilakukan treatment khusus. Alasan
tidak dapat lulus tepat waktu pada umumnya adalah non-akademik. Untuk
mencegah hal ini selanjutnya, monitoring/evaluasi kemajuan belajar yang
sudah ditetapkan dalam peraturan pendidikan fakultas diterapkan secara
tegas.

GAMBAR C.1. MASA STUDI MAHASISWA FF UNAIR

80 76.2
79.6
77.2
75.7
p 72.27
70 69.23
e 63.25 65.68
r 60
e 51.48 52.78 53.91
s 50
Gambar C2. 43.75
Lulusan 47.64
e
s 44.74dengan IPK > 3
t 40 40.4
n
e
/ 70
30 29.56 68.48
r
s 22.54 61.0660.16 21.93 60.3
p 20
60 58.14
e 55.1 53.8
me 10 9.9
50 9.8
49.1 9.6 9.02 9.42 8.65 48.61
8.44 8.6449.58
8.53 8.73
48.2347.95
0 43.5 42.2 42.31 41.57 43.13
r 40 38.2
98/99 39.5 00/01 002/003
37.04
35.89
36.19 004/005 006/007
34.7
s 30 30.2 28.3 29.1 28.57
rerata m asa studi (sem ester) % on time/total angkatan
e % on tim e SPMB/angk % on 21.74
time PMDK/angk
20 17.1 16.67 18.18
n 10 8.8
6.52

0 Gambar C2. Persentase mahasiswa dengan IPK >3


98/99
70 00/01 002/003 004/005
68.48 006/007 008/009
p
60 Tahun akademik 61.06 60.16 60.3 58.14
e 55.1 53.8
r 50 49.1 48.61 49.58 48.23
smt43.5
gasal 42.2smt genap 42.31 total 41.57
s 40 38.2 39.5 37.04
36.19
35.89
e i 34.7
30 30.2 28.3 29.1 28.57
n
Dari tgambar
20
C2. terlihat bahwa 49,3% lulusan pada tahun 21.74 ajaran 2007/2008
17.1 16.67
a
yangs mencapai
10 IPK >3, belum 8.8 mencapai sasaran 6.52 mutu tahun tersebut (50%),
0
Jumlah tersebut masih perlu ditingkatkan, terutama karena distribusi
98 99 00 00 00 00 00 00 00 00
/9 /0 /0 1/ 2/ 3/ 4/ 5/ 6/ 7/
9 0 1 00 00 00 00 00 00 00
2 3 4 5 6 7 8
G AM BAR C. 1. MASA STUDI MAHASI SWA FF UNAI R

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 69 .23


72. 27 76. 275.
63. 25
79.6
77.
7865.53.6891
72
39
51. 4843. 4754. 74 47.6452.40.4
80 9.22. 5429.8 56
9 9. 21. 93648. 538. 73
9. 69.029. 428. 658. 448.

tahun akademik
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
60
40
p 20
e 0
r
s
e
n rerata masa studi ( semester) % on t i me/ t otal angkatan
/ 98/ 99 002/ 003 006/ 007
s
e

gasal genap total


m
e
s
t
e % on t i me SPMB/angk % on t i me PMDK/ angk
r
mahasiswa yang mencapai IPK >3 untuk kelompok PMDK lebih kecil dari
kelompok SPMB. Meskipun dari tahun ke tahun prosentase peningkatan IPK
untuk mahasiswa jalur PMDK meningkat signifikan. Dari gambar C2. terlihat
bahwa lulusan dengan IPK >3 pada semester genap lebih besar dari pada
lulusan pada semester gasal. Hal ini karena pada semester genap inilah
mahasiswa dengan prestasi akademik normal lulus tepat waktu (8 semester)
Upaya perbaikan proses pembelajaran yang sudah dilakukan adalah
dengan membuka kelas paralel (agar interaksi/komunikasi dosen-mahasiswa
lebih intensif, karena jumlah mahasiswa per kelas + 60 ), open semester (yaitu
menyajikan mata kuliah yang dianggap sulit pada setiap semester),
menyediakan diktat/petunjuk praktikum gratis, mewajibkan dosen yang
mendapat project grant penelitian agar menyertakan mahasiswa untuk bahan
skripsinya dll. Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan IPK mahasiswa
maupun meningkatkan prosentase lulus tepat waktu.
Beberapa mahasiswa yang karya ilmiah atau skripsinya dinilai layak ,
dibiayai untuk mengikuti seminar ilmiah nasional atau internasional. Setiap
tahun (pada bulan Agustus, bersamaan dengan acara ulang tahun FF-Unair)
mahasiswa dengan IPK terbaik mendapatkan penghargaan. Lulusan FF-Unair
wajib lulus ELPT test dengan minimal score 425, pada 2010 batas minimal ini
menjadi 450.

C2.2. Profil sosio-ekonomi.mahasiswa


Data tahun 2007/2008 menunjukkan 40% mahasiswa mempunyai
orang tua dengan penghasilan (1-1,5) juta rupiah perbulan, 48%
berpenghasilan (2,5-5) juta, hanya 3% yang berpenghasilan > 5 juta perbulan ,
Hampir 30 % mahasiswa FF-Unair menerima bea siswa yang berasal dari 18
sumber dana (tabel 3.2. Borang akreditasi). Pemberian beasiswa prinsipnya
didasarkan pada kriteria al. Bantuan ekonomi, untuk yang membutuhkan
(persyaratan IPK tidak terlalu ketat) atau merupakan hadiah atas prestasi
akademik atau non akademik (ada persyaratan IPK tertentu). Bea siswa juga
diberikan kepada beberapa mahasiswa yang aktif dalam program yang
diselenggarakan fakultas atau lembaga kemahasiswaan intra kampus. Pada
prinsipnya FF-Unair tidak membiarkan mahasiswanya tidak menyelesaikan
studi karena alasan biaya studi. Universitas memberikan solusi bagi

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 40


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
mahasiswa yang kesulitan membayar SOP (sumbangan operasional
pendidikan), berupa keringanan (angsuran), pinjaman atau pembebasan. FF-
Unair bekerja sama dengan alumni akan membantu mengatasi kesulitan biaya
studi mahasiswa yang belum dapat solusi dari universitas.

C2.3. Profil Pribadi mahasiswa (kemandirian dan kreativitas)


Mahasiswa FFUA diberi motivasi dan fasilitas untuk mengembangkan
kreatifitas dan kemandirian dalam program ekstra kurikuler seperti bidang
ilmiah (LKTI, LKIM), wiraswasta, rohani (ESQ) seni dan olah raga. Mahasiswa
FF-Unair lebih banyak berpartisipasi (dan memenangkan) kegiatan di bidang
ilmiah (KLTI, LKIM) (tabel 3.2. borang akreditasi). Oleh karena itu perlu
ditingkatkan prestasi di bidang lainnya, utamanya yang berkaitan dengan
softskill. Mulai tahun ajaran 2009-2010 setiap mahasiswa selain wajib
menyelesaikan 149 sks, juga wajib memperoleh 100 skp (satuan kredit
prestasi). Dengan SKP ini setiap kegiatan mahasiswa dihargai dengan bobot
skp tertentu (Buku pedoman SKP). Ketentuan SKP ini diharapkan dapat
meningkatkan kompetensi non akademik mahasiswa.
Meskipun demikian, beberapa mahasiswa FF-Unair tercatat mempunyai
kreativitas membanggakan (tabel 3.1.3 borang akreditasi) yaitu memenangkan
beberapa lomba kreativitas mahasiswa nasional. Beberapa mahasiswa juga
terpilih menjadi pimpinan jaringan mahasiswa seminat a.l. jaringan mahasiswa
Kesehatan Indonesia (JMKI), Ismafarsi dll.
Setiap periode kepengurusan badan eksekutif mahasiswa (BEM) selalu
ada program pengabdian kepada masyarakat berupa bakti sosial, penyuluhan
tentang program pemerintah (a.l. anti narkoba kepada siswa SMA, bahaya
penyalahgunaan obat) dan menyelenggarakan seminar tentang isu kesehatan/
pendidikan dll). Dalam program tersebut komisi kemahasiswaan FF-Unair
bertindak sebagai konsultan. IKOMA (Ikatan Orang Tua Mahasiswa) mendanai
sebagian besar kegiatan mahasiswa ini.
Mahasiswa juga aktif mempromosikan FF-Unair kepada siswa SLTA di
daerah masing-masing melalui kegiatan lomba (ilmiah) antar SLTA dalam
kegiatan yang disebut olimpiade farmasi dan open house yang rutin
diselenggarakan setiap tahun.

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 41


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
C3. Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai komisi yang relevan
Mahasiswa dilibatkan dalam aktifitas komisi yang dibentuk FF-Unair
antara lain sebagai anggota tim pelaksana penelitian dan pengabdian
masyarakat yang diadakan oleh Fakultas Farmasi. Dalam komisi penelitian,
mahasiswa ikut terlibat dalam proyek yang dimiliki oleh dosen dan digunakan
sebagai judul skripsi. Sedangkan dalam komisi pengabdian masyarakat,
mahasiswa dibawah bimbingan dosen, berinisiatif mengadakan kegiatan bakti
sosial berupa pengobatan gratis, penyuluhan, pembagian sembako murah
pada daerah yang membutuhkan (tabel 3.2. Borang akreditasi)
Mahasiswa juga bertindak sebagai salah satu penilai kinerja dosen,
dalam pendidikan dan pengajaran melalui pengisian borang kuliah/praktikum/
pembimbing/wali dll. Sebagai penilai kinerja tenaga kependidikan dalam
pelayanan ataupun responden terhadap kebijaksanaan manajemen fakultas.
Mahasiswa dapat mengkritisi dosen/tenaga kependidikan/sarana dll.
mengguna-kan form PTPP (permintaan tindakan pencegahan dan perbaikan).
Mahasiswa, diwakili BEM juga terlibat dalam penentuan beban skp (yang akan
diterapkan pada mahasiswa Unair angkatan 2009-2010).
Yang harus dihargai adalah keterlibatan mahasiswa dalam mendukung
keberhasilan fakultas dalam memperoleh program kompetitif dari DiKTI,
seperti QUE project, Semi QUE project, program B dll, mulai dengan
memberikan masukan yang positif ketika proses visitasi reviewer proposal
maupun aktif dalam pelaksanaan program.
Mahasiswa juga terlibat dalam panitia kegiatan ilmiah fakultas (seminar,
lokakarya, open house/pameran) atau kegiatan sosial yang melibatkan sivitas
akademika (panitia dies natalis, panitia hari besar keagamaan, kemerdekaan
RI dll), termasuk menerima kunjungan tamu mahasiswa/siswa dari institusi
lain.

C4. Kegiatan ekstra kurikuler


Kegiatan ekstra kurikuler mahasiswa FF-Unair meliputi olahraga (futsal,
sepakbola, basket, bulutangkis, voli, catur, bela diri dan tennis meja), kesenian
(paduan suara, teater, fotografi, dan seni tari) serta bidang khusus seperti
menwa, wanala, pramuka, KSR-PMI, penalaran, jurnalistik, kerohanian dll. Ada
beberapa kegiatan yang dilaksanakan secara mandiri di FF-Unair dan ada

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 42


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
beberapa kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dengan mahasiswa
dari Fakultas lain yang tergabung dalam wadah UKM (Unit Kegiatan
Mahasiswa) Unair. Saat ini terdapat 30 UKM di lingkungan Unair. Selain itu
terdapat beberapa kegiatan ekstra kurikuler lain seperti penerbitan buletin,
majalah dinding, pembuatan blog dan pengembangan kemampuan IT yang
lain. Rincian kegiatan yang dilakukan mahasiswa dapat dilihat pada (tabel
C.2.1)
Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan tersebut bersifat sukarela.
Untuk lebih meningkatkan minat mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan
tersebut, maka, mulai tahun akademik 2009-2010 keterlibatan mahasiswa
dalam ber-bagai kegiatan tersebut dihargai dengan skp tertentu (termasuk
juga kegiatan non kurikuler, misalnya menjadi pengurus kegiatan di lingkungan
rumah tinggal/ kampung).

C5. Keberlanjutan penerimaan mahasiswa


C5.1. Minat calon mahasiswa
Berdasarkan data 2008, nilai SNMPTN rata-rata mahasiswa FF-Unair
yang diterima adalah 820,33, merupakan peringkat ketiga setelah FK dan
FKG. Dari 103 mahasiswa yang diterima dari jalur SNMPTN, 54 merupakan
pilihan I sedang 49 merupakan pilihan II. Jadi kualitas mahasiswa baru FF-
Unair adalah pilihan/di atas rata-rata. Rasio peminat dengan jumlah
mahasiswa yang diterima jalur SNMPTN adalah, 1:12,8 (tabel 3.1.1. borang
akreditasi).
Keketatan seleksi jalur PMDK prestasi tahun 2008 adalah 1:29. Data 3
tahun terakhir menunjukkan mahasiswa jalur ini mempunyai prestasi baik dan
lulus tepat waktu. Oleh karena itu mulai tahun ini penerimaan mahasiswa jalur
PMDK prestasi ditingkatkan menjadi 36 mahasiswa.
Perbandingan mahasiswa yang mendaftar melalui PMDK umum adalah
1:14,5. Hal ini menunjukkan minat calon mahasiswa jalur ini pada FF-Unair
cukup kuat. Prestasi yang ditunjukkan kelompok mahasiswa jalur ini
meningkat dari tahun ke tahun, terbukti persentase mahasiswa yang lulus
tepat waktu pada semester genap 2007-2008 (79,6%) sudah menyamai
kelompok mahasiswa jalur SPMB (74,7%). Hal ini menunjukkan kualitas
mahasiswa yang terseleksi dari jalur ini meningkat dari tahun-ke tahun. Pada

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 43


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
tahun 2008-2009 jumlah lulusan tepat waktu ini secara prosentase sedikit
menurun, tetapi secara absolut tidak banyak berubah.
Hasil seleksi mahasiswa dari Malaysia menunjukkan bahwa peminat
FF-Unair fluktuatif, tertinggi tahun 2006-2007, yaitu 9 orang. Menurun pada
2008 yaitu 4 orang. Lulusan pertama (2 orang mendapat apresiasi di tempat
mereka magang profesi farmasis di Malaysia).
Mengingat semakin banyak didirikan pendidikan farmasi diberbagai
daerah maka untuk menjaga dan meningkatkan minat calon mahasiswa FF-
Unair agar dapat dipilih calon mahasiswa dengan kualitas terbaik dilakukan
upaya berikut.
- Meningkatkan kualitas kompetensi lulusan agar segera dapat
masuk dalam bidang kerja (membuat lapangan kerja atau
mendapatkan pekerjaan yang sesuai bidang kompetensi)
- Mempersiapkan program studi lanjutan (S2, spesialis) dengan
minat studi yang diminati/diperlukan pasar kerja
- melakukan promosi melalui penyebaran leaflet ke SLTA terpilih
di setiap kota/propinsi, termasuk kunjungan ke beberapa SLTA di luar
jawa, informasi melalului situs http://www.ff.Unair ac.id, mengenalkan
institusi dalam pameran pendidikan, open house dll

C5.2. Kebutuhan akan lulusan program studi


Peraturan pemerintah nomor 51 tahun 2009 menggolongkan sarjana
farmasi sebagai tenaga teknis kefarmasian yang mempunyai kewenangan
tertentu yang membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian.
Bila akan melaksanakan pekerjaan kefarmasian tenaga teknis kefarmasian
wajib memiliki surat ijin kerja dari menteri. Hal ini memungkinkan lulusan prodi
farmasi langsung masuk lapangan kerja. Sebelumnya, hampir semua lulusan
prodi farmasi harus mengikuti pendidikan profesi sebelum diakui
kompetensinya untuk masuk lapangan kerja. Dalam PP tersebut ditegaskan
bahwa apoteker merupakan pendidikan profesi setelah sarjana farmasi.
Dalam skala nasional, jumlah apoteker saat ini mencapai 1: 10000
penduduk. Saat ini terdapat 27000 apoteker di Indonesia (ISFI dalam
Tempointeraktif.com). Dengan adanya 63 pendidikan tinggi farmasi yang
mengeluarkan lulusan rata-rata 3500 apoteker per tahun, jumlah apoteker

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 44


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
akan semakin banyak. Undang-undang kesehatan tahun 2009, yang antara
lain mengatur tentang praktik kefarmasian, memberikan peluang besar kepada
apoteker untuk bekerja tidak hanya di apotek, rumahsakit dan industri obat
termasuk obat tradisional dan kosmetik, tetapi juga di puskesmas dan di
bidang pengawasan makanan dan minuman termasuk laboratorium klinik. Hal
ini diharapkan dapat lebih memberikan peluang bagi sarjana farmasi, apoteker
untuk masuk ke dalam lapangan kerja.
FF-Unair setiap tahun meluluskan + 200 lulusan sarjana farmasi/
apoteker. Sampai saat ini FF-Unair telah meluluskan 3172 sarjana farmasi,
diantaranya 3050 orang adalah apoteker. Untuk mengetahui kebutuhan akan
lulusan program studi, dilakukan Tracer study yang disebarkan kepada stake
holder, baik melalui kuesioner maupun melalui website fakultas. Akan tetapi,
hasil tracer study yang diperoleh masih belum dapat diolah menjadi data yang
valid. Dari data tracer study yang belum lengkap, diketahui bahwa daerah
distribusi lulusan FF-Unair meliputi 20 propinsi. Pasar kerja mayoritas alumni
adalah di Apotek, Industri (obat modern dan obat tradisional) serta rumah
sakit. Sebagian kecil bekerja di BPOM, Dinkes kota/propinsi, dosen, ABRI dll
Dari tracer study ini, didapatkan data bahwa 50% lulusan memerlukan
waktu tunggu kurang dari 3 bulan dan 40 % melalui masa tunggu 3-6 bulan
untuk mendapatkan kerja pertama. Prosentase yang ber-wiraswasta
mendirikan usaha apotek sendiri atau berkolaborasi dengan sesama apoteker
untuk memdirikan usaha apotek meningkat. Beberapa lulusan diketahui
bekerja sesuai kompetensinya di bidang kerja yang baru di Indonesia al.
Laboratorium BABE (Bioavailabilitas dan bioeqivalensi). BABE merupakan
persyaratan obat yang akan diwajibkan bagi semua obat sesuai dengan
perkembangan ilmu farmasi . Pada tahun akademik 2009-2010, lulusan
apoteker yang melanjutkan pendidikan S2 atau spesialis di Unair meningkat
menjadi hampir 10 %. Hal ini berkaitan dengan peningkatan
persyaratan/tuntutan stakeholder (lembaga pendidikan, lembaga penelitian
atau rumah sakit) akan tenaga kerja dengan keahlian khusus / lebih dari S1.
C6. Pelayanan untuk mahasiswa
C6.1. Bantuan tutorial yang bersifat akademik
Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap suatu mata
kuliah dengan tingkat kelulusan rendah, diberikan tutorial berupa diskusi

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 45


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
kelompok dan pembahasan soal-soal yang terkait dengan materi yang
diberikan. Terintegrasi dengan program fakultas (misalnya SP4, QUE project,
Program B), mahasiswa yang berminat memperdalam bidang keahlian tertentu
(misalnya instrument analisis, produksi obat tradisional, statistik dll.)
diakomodasi dalam bentuk magang, pelatihan/workshop dll.
Mata kuliah tertentu yang dianggap mahasiswa memiliki derajat
kesulitan tinggi disajikan disetiap semester (open semester). Beberapa mata
kuliah yang lain memang disajikan dalam bentuk tutorial atau PBL (problem
base learning). Dengan cara ini jumlah mahasiswa per kelas + 15 orang,
sehingga interaksi dosen-mahasiswa lebih intensif.
Ujian susulan dapat diberikan bagi mahasiswa yang tidak dapat
mengikuti UTS atau UAS dengan alasan resmi (sesuai peraturan akademik).
Ujian perbaikan juga diselenggarakan bagi beberapa mata kuliah untuk
meningkatan capaian mahasiswa pada setiap akhir semester. Sebelum ujian
perbaikan umumnya diberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
mendapatkan umpan balik atas ujian sebelumnya. Semester pendek untuk
mata kuliah tertentu yang tidak dapat diberikan dalam open semester ( jumlah
tatap muka 12 kali ), dengan persyaratan ketat, diberikan pada antar tahun
ajaran (akhir semester genap) untuk mencegah penumpukan mahasiswa pada
mata kuliah tertentu (utamanya yang disajikan pada semester >5).

C6.2. Informasi dan bimbingan karir


Mahasiswa dapat memperoleh informasi dan bimbingan karir pada saat
mereka masuk pertama kali sebagai mahasiswa Fakultas Farmasi. Informasi
lebih lanjut mengenai bimbingan karir dapat diperoleh dari dosen wali, dosen
lain dan alumni yang telah bekerja. Informasi dari alumni diperoleh melalui
seminar, pelatihan yang diadakan oleh FF-Unair atau melalui jejaring http://
ff.unair.ac.id. Biasanya sambil menunggu rapat judisium ada kuliah umum dari
alumni yang dipandang sukses bagi calon alumni baru untuk meningkatkan
semangat. Beberapa lulusan telah mendapatkan pekerjaan di institusi yang
sesuai bidang kompetensi sebelum judisium dilakukan.

C6.3. Konseling pribadi dan sosial

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 46


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Konseling akademik secara pribadi dan tatap muka langsung yang
dilakukan dengan dosen wali, minimal 4 kali setiap semester, untuk konsultasi
sks dan skp serta hasil studi, meskipun bila diinginkan melalui internet/intranet
juga dapat dilakukan. Untuk mahasiswa yang memiliki permasalahan khusus
yang tidak dapat diselesaikan dengan bantuan dosen wali, mahasiswa
tersebut direkomendasikan oleh fakultas untuk mendapatkan bantuan dari Tim
Psikolog Unair, melalui lembaga bantuan psikologi fakultas psikologi. Laporan
kemajuan belajar mahasiswa dikirimkan kepada orangtua/wali setiap
semester, meskipun pada dasarnya fakultas farmasi mendidik manusia
dewasa. Untuk pelayanan kesehatan, mahasiswa Unair telah diasuransikan
kesehatan pada saat pertama registrasi. Ada klinik Kesehatan untuk
mahasiswa dan karyawan Unair yang dilengkapi dengan dokter gigi dan dokter
umum yang siap setiap hari kerja untuk konseling dan perawatan kesehatan
sesuai standar. Bila diperlukan tindakan lanjutan, Unair bekerjasama dengan
RSUD dr Soetomo memberikan perlakuan khusus kepada mahasiswa
tersebut.

C7. Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan


Kompetensi lulusan yang diharapkan adalah yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; memiliki keunggulan dan
kemampuan untuk berkembang baik dalam tingkat nasional, regional maupun
global; mampu menyumbangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya serta
bekerjasama dengan berbagai pihak dalam usaha peningkatan kualitas hidup
bangsa. Hal ini sesuai dengan slogan Unair yaitu excellence with morality.
Selain mempunyai kompetensi yang unggul, lulusan fakultas farmasi
diharapkan mempunyai moral dan komitmen yang tinggi untuk peningkatan
kualitas bangsa. Untuk itu mata kuliah agama II (SOA201-205) diberikan oleh
apoteker/farmasis yang beragama sesuai dengan yang dianut mahasiswa.
Untuk menjembatani tantangan profesi dengan keyakinan yang dianut.

C8. Hasil pembelajaran


C8.1. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan
Jumlah total mahasiswa ( jalur SPMB dan PMDK) yang lulus tepat
waktu dalam tiga tahun terakhir cenderung meningkat yaitu, berturut-turut

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 47


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
52,78 %, 65,68 % dan 77,2 % (rata-rata mencapai 65,2 %). Sedangkan jumlah
lulusan per tahun adalah 178 sampai 226 mahasiswa pada tahun ajaran
2007/2008, (gambar C1). Hal ini disebabkan karena mulai tahun ajaran
2001/2002 FF-Unair menerima 120 mahasiswa jalur PMDK selain 120
mahasiswa dari jalur SPMB/SNMPTN. Pada tahun ajaran 2004/2005
mahasiswa jalur PMDK mulai lulus, dengan prosentase kelulusan lebih kecil
dari kelompok mahasiswa jalur SPMB. Tetapi prosentase ini semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun ajaran 2007/2008 dari 159
mahasiswa yang lulus tepat waktu (77,2 %), 78 orang (37,86 %) berasal dari
jalur PMDK. Sedangkan prosentase lulus tepat waktu mahasiswa SPMB relatif
tetap. Jumlah lulusan tepat waktu ini sudah mencapai sasaran mutu yang
sudah ditetapkan untuk tahun tersebut. Pada tahun akademik 2008/2009 ada
penurunan persentase mahasiswa PMDK yang lulus tepat waktu. Diperkirakan
hal ini terjadi karena mahasiswa menunda judisium untuk memperbaiki IPK.
Prosentase mahasiswa yang selesai skripsi tepat waktu meningkat sampai
80% dari jumlah mahasiswa yang memprogram (tahun 2008-2009).
Rata-rata jumlah lulusan yang mencapai IPK >3 tahun ajaran
2007/2008 adalah 48,23 %, sedikit menurun dari tahun sebelumnya yaitu 49,3
%. Jumlah lulusan dengan IPK > 3,50 sebanyak 19 dari 226 lulusan (gambar
C2). Jumlah tersebut masih dibawah sasaran mutu sehingga masih perlu
ditingkatkan. Upaya peningkatan yang dilakukan sudah disebutkan pada
sub.bab. C2.1.
C8.2. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan
kebutuhan pemanfaat lulusan
Dari data tracer study, dapat dilihat bahwa 40% lulusan memerlukan
waktu tunggu kurang dari 3 bulan dan 40 % kurang dari 1 tahun untuk
mendapatkan kerja pertama. Prosentase yang ber-wiraswasta mendirikan
usaha apotek sendiri atau berkolaborasi dengan sesama apoteker meningkat.
Beberapa lulusan diketahui bekerja sesuai kompetensinya di bidang kerja
yang baru di Indonesia al. Laboratorium BABE (Bioavailabilitas dan
bioeqivalensi). BABE merupakan persyaratan obat yang akan diwajibkan bagi
semua obat sesuai dengan perkembangan ilmu Farmasi. Sedikit (<5%) lulusan
yang bekerja di luar kompetensinya antara lain marketing (bukan perusahaan
farmasi), wartawan/presenter, motivator trainer atau even organizer.

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 48


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Banyaknya lulusan Fakultas Farmasi yang bekerja pada perusahaan
swasta maupun pemerintah dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun,
menunjukkan bahwa lulusan Fakultas Farmasi sangat dibutuhkan oleh stake
holder. Beberapa lulusan juga terlacak dapat bekerja sebagai
apoteker/farmasis di Kanada, Jerman dan Australia.

C8.3. Data kemajuan, keberhasilan dan kurun waktu penyelesaian studi


mahasiswa.
Peningkatan persentase mahasiswa lulus tepat waktu dan pemendekan
waktu penyelesaian studi dapat dilihat pada gambar C1. Jumlah total
mahasiswa ( jalur SPMB dan PMDK ) yang lulus tepat waktu dalam tiga tahun
terakhir cenderung meningkat yaitu, berturut-turut 52,78 %, 65,68 % dan 77,2
% (rata-rata mencapai 65,2 %), sedikit menurun menjadi 68% pada tahun
ajaran 2008-2009. Sedangkan jumlah lulusan pertahun adalah 178, 243, 226
dan menjadi 206 mahasiswa pada tahun ajaran 2008/2009 . Prosentase lulus
tepat waktu mahasiswa dari jalur PMDK semakin meningkat dari tahun ke
tahun. Pada tahun ajaran 2007/2008 dari 159 mahasiswa yang lulus tepat
waktu (77,2 %), 78 orang (37,86 %) berasal dari jalur PMDK. Sedangkan
prosentase lulus tepat waktu mahasiswa SPMB relatif tetap. Pada tahun
ajaran 2008-2009 jumlah mahasiswa jalur PMDK yang lulus tepat waktu
menurun menjadi 69 orang. Melihat prosentase mahasiswa yang
menyelesaikan skripsi tepat waktu meningkat menjadi 82% pada tahun ajaran
2008-2009 (dari 70% pada tahun ajaran 2007-2008), maka diperkirakan
penurunan jumlah mahasiswa lulus tepat waktu adalah karena sengaja
menunda kelulusan untuk meningkatkan IPK.
Peningkatan jumlah lulusan dengan IPK > 3 dapat dilihat pada
gambar C2. Rata-rata jumlah lulusan yang mencapai IPK >3 tahun ajaran
2008/2009 adalah 43,23 %, menurun dari tahun sebelumnya yaitu 48,3 %.
Meskipun IPK tidak menjamin kemudahan mendapatkan pekerjaan tetapi akan
mempermudah lulusan lolos kriteria administrasi lowongan kerja yang
mensyaratkan IPK.
FF-Unair mengadakan yudisium sarjana minimal sekali setiap
semester. Mahasiswa yang lulus tepat waktu adalah mahasiswa yang lulus
pada akhir semester genap (masa studi normal adalah 8 semester, ujian

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 49


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
proposal dilaksanakan pada semester 7 sebelum memprogram skripsi pada
semester 8)

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ada kemajuan dalam hal
memperpendek masa studi, selesai studi tepat waktu dan peningkatan IPK.
Jumlah mahasiswa yang selesai skripsi (dan proposal) 1 tahun juga meningkat
sampai 80%. Upaya peningkatan ini lebih jelas bila dilihat dari parameter lulus
tepat waktu mahasiswa PMDK-umum, meskipun upaya peningkatan hasil
belajar dari parameter IPK masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu upaya
mendapatkan calon mahasiswa yang lebih unggul, khususnya yang melalui
jalur PMDK-umum perlu ditingkatkan. Sedang peminat jalur SNMPTN perlu
dijaga, mengingat tingginya persaingan antar prodi farmasi, diantara Institusi
pendidikan tinggi farmasi.

C8.4. Kepuasan lulusan


Dari hasil tracer studi kepada alumni yang sudah bekerja (angkatan
>2004) , maupun umpan balik dari alumni yang baru lulus (angkatan < 2004),
umumnya mereka bangga dan puas dengan proses pembelajaran, kurikulum
dan suasana akademis yang mereka terima selama menempuh pendidikan di
FF-Unair. Meskipun tetap ada kritik yang membangun, misalnya ada beberapa
materi yang mereka rasakan overlapping, atau kurang memenuhi tuntutan
kebutuhan mereka, termasuk masih adanya dosen yang menurut mereka
terlalu menuntut kompetensi lebih tinggi dari yang seharusnya (level S1). Yang
membanggakan adalah kesediaan mereka untuk membagi pengalaman
kepada mahasiswa/fakultas bila dibutuhkan.
Tracer studi ini dilakukan dengan cara membagikan kuestioner kepada
alumni saat dies natalis, ketika ada pertemuan alumni, atau ketika FF-Unair
menyelenggarakan pendididikan berkelanjutan, seminar dll. Untuk yang alumni
yang baru lulus, kuestioner dibagikan langsung setelah mereka mengikuti
judisium. Pengembalian kuestioner dapat melalui email atau melalui
www.ff.Unair.ac.id.

C9 Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 50


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Kuisioner yang menunjukkan kepuasan stakeholder terhadap
pemanfaatan lulusan FF-Unair telah disebarkan pada akhir tahun 2008.
Umumnya stakeholder memberikan apresiasi terhadap kemampuan keilmuan
(hardskill) dalam bidang kefarmasian. Sementara kemampuan softskill seperti
kepercayaan diri, leadership dan semangat bersaing masih perlu adanya
pembenahan. Dari tracer study tersebut diketahui distribusi lulusan FF-Unair
minimal meliputi 20 propinsi seperti asal mahasiswa baru, karena telah
terbentuk koordinator alumni di daerah/propinsi tersebut. Meskipun populasi
terbesar masih di Jawa timur. Pasar kerja mayoritas alumni ada di Apotek,
Industri (obat modern dan obat tradisional) serta rumah sakit. Sebagian kecil
bekerja di BPOM, Dinkes kota/propinsi, dosen, ABRI dll
Meskipun demikian, kemajuan ilmu pengetahuan, peningkatan tuntutan
stake holder (termasuk alumni) dan perkembangan persaingan lulusan,
membuat prodi farmasi merancang 2 kurikulum baru yang masing-masing
lebih berorientasi pada produk (prodi sain dan teknologi farmasi) dan
berorientasi pada pelayanan pasien (prodi farmasi klinik-komunitas). Termasuk
juga memperbanyak minat studi pada tingkat S2 dan spesialis.

C10. Produk program studi berupa model-model, karya inovatif, hak


paten, hasil pengembangan, prosedur kerja, produk fisik sebagai
hasil penelitian
Berikut ini adalah produk model-model, karya inovatif mahasiswa
dibawah bimbingan dosen : Elektrode dari grafit karbon (Badawi dkk, 2006),
Kit untuk deteksi pengawet (Wicaksono dkk, 2007), Komik Demam Berdarah
(Subroto dkk, 2008), deodorant dari minyak atsiri daun sirih (Prakosa dkk,
2007), produk effervescent ekstrak sari buah apel, anggur dan pear (Apryani
dkk, 2007), lilin aromaterapi (Ekawati dkk, 2007), Es Krim dari buah buncis,
wortel (Erma, 2009), Biskuit udang rebon (Aprilianti, 2008), Biskuit bekatul
(Arifianto dkk, 2008), pasta gigi ekstrak bawang putih (Muti dkk, 2007), nata de
coco limbah kulit pisang (Wulandari dkk, 2007), selulosa dari limbah kulit
durian (Dewanto dkk, 2007), biscuit kulit semangka (2009), mix fruit cracker
(2009), tablet hisap alang-alang (2008) dan lain-lain.
Produk berupa prosedur kerja, validasi metode analisis dan sejenisnya
digunakan langsung sebagai pedoman prosedur analisis ISO 17025 di Unit

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 51


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
layanan dan pengujian FF-Unair . Unit ini berfungsi sebagai revenue
generating unit FF-Unair.
Kerja sama Laboratorium Fitokimia FF_Unair dengan Badan POM dan
Depkes menghasilkan Buku Monografi ektrak tanaman obat Indonesia (2008),
sudah dapat marker untuk ekstrak tanaman tertentu (al. Psidium guajava).
Dr. Bambang Prayogo, MS diperoleh HKI nomor P00200100069 dari
depkumham RI dan piagam penghargaan anugerah kekayaan intelaktual
luarbiasa 2009 dari mendiknas atas penelitian tanaman pace untuk
kontrasepsi pria.
Laboratorium Fitokimia bekerja sama dengan Lab. Farmakologi telah
dapat memproduksi ekstrak terstandar dari daun meniran, sambiloto, salam
(sudah sampai uji klinik) dan ekstrak pegagan, kencur, daun ungu (telah
selesai uji pre klinik) siap di jual bila ada pengusaha yang berminat.
Hasil penelitian Drs. Marcellino Rudianto tentang jalur baru sintesa
psinosibin yang dipublikasikan dalam jurnal heterocycle meningkatkan citizen
indeks dan memperoleh Hans Timmerman award, sebagai peneliti muda.

C.11. ANALISIS SWOT


Kekuatan (strength)
Persaingan calon mahasiswa untuk masuk FF-Unair melalui 3 jalur
yang ada adalah 1: 12,8. Secara khusus yang melalui jalur PMDK-prestasi
(1:34,4), jalur SNMPTN (1: 8,3) dan yang paling longgar adalah PMDK-umum
(1:7). Peringkat pilihan I Farmasi juga meningkat menjadi >50% untuk jalur
SNMPTN. Untuk jalur PMDK hampir semua adalah pilihan pertama. Hal ini
berarti minat calon mahasiswa kepada prodi farmasi cukup tinggi. Peningkatan
jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu meningkat, dan sudah melewati
sasaran mutu, khususnya yang dari jalur PMDK-umum. Lebih dari 80% lulusan
terserap lapangan kerja dalam waktu kurang dari 1 tahun. Cukup banyak
produk hasil penelitian, khususnya fitofarmasi yang sudah melalui uji preklinik
dan klinik yang siap untuk dijual.
Lulusan cukup puas dengan kondisi akademik yang diterima semasa
dalam proses pembelajaran, sehingga diharapkan dapat memberikan
masukan yang bermakna dimasa mendatang.

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 52


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Kelemahan (weakness)
Distribusi calon mahasiswa masih dominan berasal Jawa Timur (80%).
Hal ini dapat berarti FF_Unair kurang dikenal di luar jawa timur atau
akomodasi dan sosial dilingkungan Unair berada (Surabaya) kurang diminati.
Peningkatan jumlah mahasiswa dengan IPK > 3 perlu ditingkatkan. Umpan
balik dari pengguna menyatakan bahwa lulusan FF-Unair mempunyai
kepercayaan diri, dan kemampuan bekerjasama dalam tim kurang, meskipun
tidak ada komplain mengenai kompetensi.

Kesempatan (Opportunity)
Teknologi multimedia sudah membudaya di lingkungan stake holder
khususnya pengguna maupun siswa SLTA, sehingga diharapkan dengan
optimalisasi USI melalui http://www.ff.unair.ac.id. informasi mengenai FF-Unair
lebih mudah sampai kepada stake holder. Jumlah lulusan SLTA meningkat,
kesadaran akan pendidikan yang baik meningkat, status akreditasi FF_Unair,
merupakan janji sekaligus tanggungjawab untuk menghasilkan lulusan yang
memenuhi standar pasar. Sudah ada mahasiswa asing (dari Malaysia) yang
lulus dan ternyata diterima baik dalam konsorsium/komunitas professional
farmasis di negerinya.

Tantangan (Threat)
Kemajuan Iptek, peningkatan tuntutan stake holder (termasuk alumni) dan
perkembangan persaingan lulusan, membuat prodi farmasi merancang 2
kurikulum baru yang masing-masing lebih berorientasi pada produk (prodi sain
dan teknologi farmasi) dan berorientasi pada pelayanan pasien (prodi farmasi
klinik-komunitas). Sosialisasi dan penerapan kurikulum baru ini memerlukan
persiapan dan energi ekstra dari dosen maupun mahasiswa. Memperbanyak
minat studi pada tingkat S2 dan spesialis untuk mengakomodasi minat
mahasiswa dalam meningkatkan kompetensinya. Undang-undang Kesehatan
tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah nomor 51 tahun 2009 tentang
pekerjaan kefarmasian menuntut FF-Unair menyiapkan lulusan yang
mempunyai kompetensi unggul pada bidang yang dituntut undang-undang
menjadi tanggung jawabnya. Dengan adanya 63 pendidikan tinggi farmasi

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 53


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
yang mengeluarkan lulusan rata-rata 3500 apoteker per tahun merupakan
tantangan tersendiri agar lulusan FF-Unair unggul dan speksifik.

KOMPONEN D

SUMBERDAYA MANUSIA

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 54


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Penataan sumberdaya manusia (SDM) telah dilakukan sesuai dengan
struktur organisasi Unair BHMN (peraturan rektor nomor 318/JO3/HK/2008)
Selama tahun 2008 dan awal tahun 2009 terjadi beberapa perubahan jumlah
dan kualifikasi dosen maupun tenaga akademik. Ada tambahan 8 staf dosen
baru (S1) yang terdistribusi keempat departemen yaitu 1 staf ditempatkan di
Kimia Farmasi, 2 staf ditempatkan di Farmasetika, 2 staf ditempatkan di
Farmasi Komunitas dan 3 staf di Farmasi Klinik. Penambahan dosen baru ini
selain untuk menggantikan 4 dosen yang pensiun/wafat, juga untuk
memperbaiki distribusi dosen antar departemen sehingga beban kerja staf
antar departemen imbang, dan diproyeksikan untuk Rumah Sakit Pendidikan
dan rumah sakit Infeksi Unair, yang sedang dibangun, sebagai media
pembelajaran clinical pharmacy. Demikian juga dengan tenaga kependidikan,
terjadi mutasi Kasubag FF-Unair berpindah ke FH-Unair dan sebaliknya untuk
proses regenerasi, kesinambungan pekerjaan dan keahlian serta penyegaran.

D1. Sistem Rekrutmen dan Seleksi Dosen dan Tenaga Pendukung.


Penerimaan staf dosen dilakukan sesuai dengan kebutuhan sumber
daya manusia (SDM) di FF-Unair dengan formasi yang telah ditentukan oleh
Universitas. Universitas merancang jumlah SDM yang akan direkrut berda-
sarkan data SDM, jumlah mahasiswa dan beban kerja masing-masing
fakultas/prodi. Pada kondisi FF-Unair memerlukan staf dengan keahlian
tertentu, maka ketua departemen dapat mengusulkan, kepada dekan, nama
untuk diangkat menjadi staf tidak tetap FF-Unair. Bila ada recruitment dari
Departemen Pendidikan Nasional maka calon staf dosen tersebut diusulkan
dan diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian seleksi CPNS.
Seleksi CPNS dilakukan 2 tahap sesuai dengan ketentuan penerimaan
PNS. Ujian tahap pertama dilaksanakan secara nasional dan serempak untuk
Depdiknas. Peserta yang lolos pada tahap 1 tersebut akan mengikuti seleksi
tahap kedua yaitu tes bidang ilmu dan wawancara. Materi tes bidang ilmu
berasal dari seluruh departemen di lingkungan FF-Unair dan dirakit oleh
Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (LP3) Unair.
Wawancara dilakukan oleh tim yang ditunjuk dekan. Harus disadari bahwa
rekrutmen dosen tetap di FF-Unair cenderung masih bersifat inbreeding
(meskipun ada staf yang berasal dari PTN luar Unair). Perlu dipikirkan di masa

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 55


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
mendatang rekrutmen dilakukan terhadap alumni farmasis PT lain yang
mempunyai nilai akreditasi sama atau lebih tinggi, untuk lebih memperbaiki
atmosfer akademik. Termasuk rekrutmen staf baru dengan kualifikasi S2,
spesialis atau S3.
Rekrutmen tenaga kependidikan (tetap) dilakukan dengan cara sama,
yaitu berdasarkan adanya formasi pengangkatan CPNS dari Diknas. Beban
kerja yang berlebih menyebabkan FF-Unair mengangkat tenaga honorer
sesuai kompetensi yang diperlukan, dengan tim penyeleksi yang ditunjuk
dekan. Saat ini jumlah tenaga pendukung honorer FF-Unair berjumlah 15
orang.

D2. Pengelolaan Dosen dan Tenaga kependidikan.


Saat ini FF-Unair memiliki 109 dosen tetap prodi, 54 orang tenaga
kependidikan tetap. Selain itu masih terdapat 83 dosen tetap lain prodi, 3
orang dosen tidak tetap dan 15 orang tenaga kependidikan dengan status
honorer (standar 4 borang akreditasi).
Evaluasi administratif kehadiran dosen (dan mahasiswa) dalam kuliah/
praktikum dilakukan oleh sub bagian pendidikan. Evaluasi kinerja dosen dalam
memberi kuliah/praktikum, membimbing skripsi dan dosen wali dievaluasi,
menggunakan borang yang dibuat oleh PPM (Pusat Penjaminan Mutu)
Universitas, dilakukan oleh departemen. Validasi pemenuhan beban kerja
dosen sebesar 12 sks EWMP dilakukan oleh ketua departemen dan disahkan
dekan. Kelebihan beban mengajar dosen dihargai dengan insentif yang
ditetapkan dengan SK dekan.
Evaluasi kompetensi (keilmuan) dosen dalam bidang ilmu (mata ajaran)
dilakukan oleh penanggungjawab mata ajaran (PJMA). Kepala Departemen
menentukan nama PJMA berdasarkan pertimbangan keilmuan, pengalaman
dan usulan anggota. Ketua Departemen menentukan beban pengajar dosen
dalam suatu Mata ajaran atas usul PJMA (Borang Akreditasi, Standar 4, tabel
4.3.3). Program pengembangan dosen untuk studi lanjut dilakukan oleh ketua
departemen bersama dekan dengan pertimbangan PJMA dengan
mempertimbangkan sasaran mutu setiap departemen.
FF-Unair juga menggunakan dosen tetap diluar prodi dari FK, FST dan
Pengelola MAWU (Mata Ajaran Wajib Universitas) untuk mengampu mata

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 56


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
kuliah Anatomi-histologi, Fisiologi, Biokimia, Patologi, Farmakologi-toksikologi,
fisika, matematika, dan MAWU, yaitu Ilmu budaya dasar, Agama I, PPKN
(Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan). Jumlah dosen tetap diluar
prodi ini cukup banyak (83 orang) dengan rata-rata beban 1,10 sks.
Pertimbangan menggunakan dosen luar prodi tersebut berkaitan dengan
kebijaksanaan universitas untuk resource sharing dan memberikan identitas
lulusan Unair (sk. rektor 7228/jo3/pp/2008 tentang MAWU). Dosen tersebut
berkompeten dalam bidangnya (Borang Akreditasi, Standar 4, tabel 4.3.5.),
penugasan dan pembinaan dilakukan di departemen prodi masing-masing.
Evaluasi kehadiran dalam perkuliahan dilakukan oleh FF-Unair.
Tenaga kependidikan bertugas mengelola kegiatan administratif untuk
menunjang pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Tenaga kependidikan dikelola dalam 2 bagian yaitu
bagian sumberdaya serta bagian akademik. Bagian sumberdaya mengelola
sarana-prasarana yang menunjang kegiatan pendidikan maupun pelayanan
dan keuangan FF-Unair. Bagian akademik mengelola administratif kegiatan
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan kemaha-
siswaan. Penilai kinerja tenaga kependidikan FF-Unair adalah para atasan
langsung
Pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan dilakukan melalui
kebijakan untuk memberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan non gelar
dan pendidikan bergelar. Tahun 2008 ada satu tenaga kependidikan yang
diberi bea siswa untuk menempuh S1 di FE-Unair, sesuai dengan rencana
penempatannya. Pendidikan non gelar berupa kursus/pelatihan sesuai bidang
kerja dilakukan di lingkungan fakutas, universitas maupun di luar universitas.
Pengusulan mengikuti pelatihan ini dilakukan oleh ketua departemen atau
kepala bagian kepada dekan. Beberapa pelatihan (misalnya tentang kepe-
mimpinan/LATPIM, Ahli Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) dilaksanakan
terstruktur, periodik sesuai jadwal universitas. Pelatihan lain yang sesuai
sesuai bidang kompetensinya, dilakukan insidental (misalnya tentang kalibrasi
alat, Pelatihan teknis program aplikasi perpustakaan berbasis IT, penanganan
hewan coba, teknis pengelola anggaran dll) (Borang Akreditasi, Standar 4,
Tabel 4.6.2.)

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 57


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
D3. Profil Dosen dan Tenaga Pendukung: Mutu, Kualifikasi, Pengalaman,
Ketersediaan (Kecukupan, Kesesuaian, dan Rasio Dosen-Mahasiswa).

D3.1. Kecukupan dosen dan tenaga pendukung.


Saat ini di FF-Unair terdapat 19 orang (18,8 %) staf masih S1 dan
berusia <30 tahun, 4 orang diantaranya sedang dikirim sekolah ke luar negeri
untuk program S2 dan S3. Selain itu masih ada 12 dosen yang berstatus
sekolah S3 dan 1 dosen Spesialis I Farmasi Rumah Sakit. Mayoritas dosen
(52 orang atau 47,7 %) berpendidikan S2 dengan 20,8 % berusia 40-50
tahun, sehingga diharapkan 5-6 tahun kedepan dapat mencapai S3. Jumlah
S3 adalah 34 dosen (31,2%) yang diharapkan segera menambah jumlah
profesor yang ada saat ini masih berjumlah 14 dosen (12,8%). Prosentase ini
ini hampir mencapai sasaran mutu fakultas tahun 2008 (yaitu: S2 sebanyak
50%, S3 sejumlah 33%). Diharapkan jumlah tersebut akan mencapai sasaran
mutu pada tahun 2009-2010 dengan tambahan lulusnya 3 orang S2 dan 5 S3.
Kecuali dosen yang sekolah ke luar negeri, dosen yang sedang
memprogram S3 di dalam negeri masih dilibatkan dalam proses belajar
mengajar, meskipun bebannya kecil, utamanya di departemen yang staf
dosennya sedikit (standar 4 borang akreditasi)
Distribusi jumlah dosen antar departemen tidak homogen. (standar 4
borang akreditasi). Di departemen dengan jumlah dosen terbanyak, ada 9
dosen yang berusia >60 tahun dan 8 dosen >55 tahun. Jadi perlu dipikirkan
kelancaran proses kaderisasinya. Beberapa dosen terpilih sebagai pimpinan di
pusat maupun unit Universitas. Beberapa dosen terpilih menjadi reviewer
program Hibah Kompetisi/ penelitian nasional ataupun asesor BAN.
Staf pendukung FFUnair ada yang berstatus tetap (54 orang) dan tidak
tetap (15 orang). Mayoritas berusia 41-50 tahun (30 orang), dengan
pendidikan SLA (34 orang) dan hanya 14 prang berpendidikan D3 dan S1. FF-
Unair hanya mempunyai 1 orang ahli perpustakaan dan 1 sarjana Teknik
Informasi (Data tercantum standar 4 borang akreditasi). Perlu banyak
pelatihan bagi khususnya tenaga pendukung administrasi pendidikan untuk
melancarkan proses administrasi akademik dan Sistem Informasi secara
keseluruhan FF-Unair.

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 58


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Tahun 2009 ini + 32 dosen FFUnair sudah lulus sertifikasi dosen ,
ditambah dengan 14 profesor (total 46 orang tersertifikasi). Tahun 2010
diusulkan lagi 14 orang untuk mengikuti sertifikasi.

D3.2. Kesesuaian kompetensi dosen dengan mata ajaran yang diampu


Secara umum mata ajaran di FF-Unair diampu oleh dosen yang
berkompeten yang berasal dari prodi farmasi maupun luar prodi farmasi (tabel
4.3.1 dan tabel 4.3.2, borang akreditasi). Beberapa dosen muda yang belum
berhak memberi kuliah diberi kesempatan magang pada dosen yang lebih
senior/PJMA dalam kuliah maupun praktikum, sebelum dikirim tugas belajar
jenjang S2, S3 sesuai bidang yang akan diampunya. Peningkatan kompetensi
dosen, selain dengan studi lanjut, juga dilakukan dengan pemberian grant
untuk penelitian dosen. Hampir semua dosen FF-Unair telah mendapatkan
pelatihan Akta V maupun AA / pekerti. Beberapa diantara dosen FF-Unair
menjadi tutor pelatihan tersebut.
Mata ajaran anatomi-histologi, Fisiologi-patofisiologi, mikrobiologi-
immunologi-parasitologi, Biokimia, Patologi klinik, Farmakologi-toksikologi
diampu oleh dosen luar prodi, yaitu fakultas kedokteran Unair, dari
departemen yang bersangkutan. Fisika, matematika diampu oleh dosen FST,
dari prodi yang bersangkutan. Sedangkan Ilmu budaya dasar, Agama I, PPKN
(Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan) diampu oleh dosen yang
berkompeten dalam mata ajaran tersebut, dengan koordinasi Universitas.
Mata ajaran Farmasi Masyarakat diampu bersama antara dosen prodi farmasi
dengan dosen dari FKM. Sedang mata Kimia forensik diampu dosen prodi
farmasi bersama staf ahli dari laboratorium Forensik POLRI.
Persyaratan dosen untuk dapat memberi kuliah tercantum dalam
peraturan akademik FF-Unair 2009/Unair 2009.

D3.3. Rasio dosen dan mahasiswa


Saat ini perbandingan antara dosen dan mahasiswa FF-Unair adalah
1:10. Beban ini ideal dan konduktif untuk kegiatan belajar mengajar di FF-
Unair. Hanya saja, distribusi jumlah dosen antar departemen tidak homogen
dan masih belum sesuai dengan beban departemen seperti tercantum dalam
standar 4 borang akreditasi. Hal ini membuat beban mengajar dosen tidak

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 59


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
merata. Secara umum beban rata-rata dosen adalah 13,03 sks/total dosen.
Dari 109 dosen tetap FF-Unair, 17 diantaranya merupakan dosen baru dengan
kualifikasi S1 (plus profesi), sehingga belum memenuhi syarat untuk memberi
kuliah. Hal ini menyebabkan beban mengajar untuk sebagian dosen,
khususnya di departemen tertentu sangat besar (Borang Akreditasi, Standar 4,
Tabel 4.3.3). Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki distribusi beban tugas
dosen adalah segera menyekolahkan dosen muda. Jumlah dosen yang mulai
sekolah tahun 2008/2009 adalah 6 orang, jumlah dosen yang berstatus
sekolah sampai 2009 adalah 27 orang (Borang Akreditasi, Standar 4. Tabel
4.6.2). Dosen juga difasilitasi untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, untuk mengembangkan keilmuan dan
akselerasi peningkatan karir/jabatan. Jumlah dosen yang mendapatkan dana
penelitian dari lemlit Unair, Dikti, PHKB maupun dari luar Dikti tercantum di
standar 7 borang akreditasi. Jumlah ini meningkat sangat tajam pada tahun
2009 terutama penelitian strategis nasional, cluster, percepatan publikasi
internasional dan penelitian unggulan strategis nasional. Untuk dosen yang
akan melakukan publikasi dalam seminar diberi biaya kongres, termasuk untuk
seminar internasional.

D4. Karya Akademik Dosen (Hasil Penelitian, Karya Lainnya).


Dalam 3 tahun terakhir telah banyak publikasi ilmiah baik tingkat
nasional maupun internasional yang telah dilakukan oleh dosen FF-Unair
(standar 7 borang akreditasi). Tiga tahun terakhir ini rata-rata publikasi
nasional dan internasional adalah + 100 per tahun. Publikasi terbanyak adalah
melalui presentasi oral maupun poster dalam seminar nasional maupun
internasional. Jumlah ini terus meningkat seiring dengan peningkatan
proyek/grant penelitian yang diterima oleh dosen FF-Unair. Pada tahun 2009
terjadi peningkatan yang signifikan penerima grant penelitian mulai penelitian
strategis nasional, cluster, unggulan strategis nasional dan percepatan
publikasi internasional. Selain itu juga ada beberapa grant yang diterima dari
Ristek, BKKBN, industri farmasi ataupun dari instansi lain, diantaranya
Sambiloto untuk anti malaria. Pace untuk KB pria,
Pada tahun 2009, 1 orang dosen FF-Unair mendapat Anugerah Hak
Atas Kekayaan Intelektual (Dr. Bambang Prayogo EW, MS.Apt), 1 orang

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 60


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
dosen (Junaidi Khotib, Ph.D., M.Kes., S.Si., Apt.) terpilih sebagai dosen
berprestasi Unair serta menjadi finalis dalam pemilihan dosen berprestasi
tingkat nasional, Marcellino Rudyanto, Ph.D., M.Si., Drs., Apt. pada tahun
2009 mendapatkan Dr Haryanto Dhanutirto Award sekaligus juga Hans
Timmerman Award, sebagai peneliti muda, berdasarkan citizen index, oleh
PERAKMI (Perhimpunan Ahli Kimia Medisinal Indonesia).
Beberapa dosen FF-Unair juga menghasilkan karya yang diakui secara
nasional seperti buku yang diterbitkan secara nasional dan menjadi buku wajib
untuk kegiatan pendidikan S1 ( al. Buku Kimia medisinal).

D5. Peraturan Kerja dan Kode Etik.

Sesuai dengan slogan excelence with morality dan visi FF Unair yang
mengedepankan moralitas, maka kehidupan di FF-Unair dipandu dengan
moral agama dan etika. Dalam menjalankan tugas dan perannya di kampus,
dosen dan sivitas akademika lainnya berpedoman ketentuan berperilaku di
dalam kampus. Salah satu tolok ukur kedisiplinan adalah pemantauan
kehadiran melalui presensi. Ketentuan kerja mengikuti SOP yang disepakati
bersama dalam kerangka pelaksanaan ISO 9001-2008.

D6. Pengembangan Staf.

Staf dosen dikembangkan sesuai dengan kebutuhan departemen dan


pengembangan keilmuan yang bersifat spesifik. Pengembangan ini melalui
pendidikan bergelar maupun pendidikan atau program pelatihan untuk
meningkatkan keahlian. Pengembangan dosen juga dilakukan melalui
pengiriman pada beberapa pertemuan ilmiah baik tingkat nasional maupun
internasional seperti konggres ilmiah ISFI, IKAFI, HISFARSI, PERHIBBA, HKI,
AKM dan even ilmiah lain. Sementara untuk tingkat internasional seperti FIP,
Pain Society, Joint Conference UNAIR-USM, Joint Meeting UNAIR-HOSHI,
ACCP dan IOCD. Bahkan pada tahun 2007-2009 telah dilakukan 3 kali
pertemuan ilmiah di FF-Unair yang berskala internasional.
Staf kependidikan dikembangkan untuk mendapatkan skill dan keahlian
baik manajerial maupun administratif untuk mendukung kegiatan pendidikan,
penelitian dan pengabdian pada masyarakat melalui pendidikan yang bersifat

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 61


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
vokasi. Untuk mampu memberikan pelayanan yang lebih baik, peningkatan ini
harus lebih banyak pada tahun-tahun mendatang.
Sedangkan pendidikan tenaga akademik (dosen) dimotivasi dan
difokuskan pada program bergelar (S2 dan S3) di luar negeri (Jepang,
Malaysia, Amerika, Belanda, Jerman, Perancis dan Australia). Kebijakan
Pimpinan dalam pengembangan staf juga dilakukan melalui program
pendidikan tidak bergelar (Malaysia, Jepang, Jerman, Belanda, Perancis)
melalui jalur kerjasama, baik untuk tujuan memperpendek masa studi bagi
peserta program S3 maupun untuk persiapan staf yang akan mengikuti
pendidikan bergelar (S3). Dana yang digunakan untuk program
pengembangan staf diperoleh dari dana hibah, dana kerjasama, dan dana
komitmen institusi. Semua MOU akan difahami bukan sebagai prestasi namun
justru sebagai titik awal perencanaan program kerjasama beserta anggaran
implementasinya.

D7. Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya.


Keberlanjutan regenerasi staf dilakukan dengan mekanisme yang
sudah tertuang dalam ketentuan recruitment dosen dan staf akademik.
Demikian juga dengan alih keilmuan dan keterampilan diberikan melalui
sistem pembimbingan dan pemagangan staf baru pada senior pada masing-
masing departemen. Optimalisasi pemanfaatan dosen dan tenaga pendukung
dilakukan sesuai kompetensinya dengan sistem ini tertuang dalam penjaminan
mutu FF-Unair.

D8. Analisis SWOT.


Kekuatan (strength)
Dosen maupun staf pendukung, mempunyai komitmen tinggi dalam
melakukan pekerjaan. Prosentase S2 (47,7%) , S3 (31,2%), guru besar
(12,8%), lektor kepala 31% dan dosen bersertifikat ( 37%), cukup baik .
Jumlah total S2 dan S3 adalah 78,9%, perlu ditingkatkan agar mencapai
>90%, utamanya jumlah doktor (diharapkan segera mencapai >40%).
Partisipasi dosen dalam penelitian maupun dalam kegiatan seminar ilmiah
cukup baik (rata-rata + 100 publikasi per tahun), Jumlah dosen muda, dengan
usia < 40 tahun, ada 41 orang. Mulai tahun 2008 pedoman prosedur ISO 9001

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 62


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
mulai berjalan, komisi penelitian, komisi pengabdian kepada masyarakat dan
auditor internal mulai efektif.

Kelemahan (weakness)
Distribusi dosen antar departemen tidak merata, sehingga beban kerja
staf antar departemen kurang seimbang. Publikasi dosen melaliu majalah tidak
sebanyak publikasi melalui seminar. Belum memiliki jurnal ilmiah terakreditasi
untuk memfasilitasi publikasi ilmiah dosen. Portofolio dosen belum berjalan
baik, sistem dokumentasi kegiatan fakultas belum optimal. Pengabdian
kepada masyarakat secara kuantitatif kurang.

Kesempatan (Opportunity)
Terdapat 6 dosen sedang studi lanjut program S2, masing-masing 5
orang ke luar negeri ( ke Jepang 2 orang, ke Belanda 3 orang ), spesialis
Farmasi Rumah sakit di Unair 1 orang. Terdapat 15 dosen sedang studi lanjut
program S3 , masing-masing 1 orang ke Malaysia, 1 orang ke Australia, 1
orang ke ITB, dan 12 orang di Program Pasca sarjana Unair. Tahun 2009-2010
diharapkan ada tambahan S2 (3 orang), S3 (4 orang). Jumlah MOU untuk
bekerjasama dalam pendidikan dan penelitian dengan institusi dalam dan luar
negeri meningkat.

Tantangan (Threat)
Mendapatkan/kaderisasi tenaga pendukung dengan keahlian spesifik
(analis, operator instrumen, ahli madya IT). Mendorong dosen dengan
kualikasi S3 untuk segera promosi jabatan profesor untuk mencapai sasaran
mutu 2010. Memfasilitasi dosen untuk mendapatkan hibah penelitian dari
Diknas, Depkes , BPOM dll. Berupaya mendapatkan program kompetitif
setingkat program B2c untuk melancarkan program pengembangan fakultas.
Melakukan konsolidasi dan meningkatkan kompetensi dosen untuk membuka
minat/prodi baru untuk mengakomodasi permintaan stake holder (pengguna
dan lulusan)

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 63


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Komponen E
Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik

E1. Kesesuaian dengan visi, misi, sasaran, dan tujuan.


FF-Unair menyelenggarakan program studi S-1 (Sarjana Farmasi) yang
terpadu dengan Program Pendidikan Profesi Apoteker/Farmasis yang
dijabarkan dalam Kurikulum 2000 (Kurikulum Berbasis Kompetensi, SK Rektor
No. 2264/JO3/PP/2005). Kurikulum FF-Unair memuat standar kompetensi
lulusan yang terstruktur dalam kompetensi utama, kompetensi pendukung dan
kompetensi khusus yang mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi,
dan terwujudnya visi program studi. Kurikulum FF-Unair juga memuat 14 mata
ajaran elektif yang dapat dipilih (Borang Akreditasi, Standar 5, Tabel 5.1.3.),
disajikan tiap semester, untuk mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan
memberikan keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan
memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya. Kurikulum FF-Unair telah
dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah, silabus, rencana pembelajaran dan
evaluasi. (deskripsi mata kuliah tercantum dalam buku tahunan yang
disosialisasikan melalui hard copy maupun up load di http://www.ff.unair.ac.id.)
Mulai tahun 2008 FF-Unair melanjutkan rancangan penataan ulang
/revisi kurikulum untuk meningkatkan relevansi (according to the needs and
change in the society) dan daya saing lulusan (excellence and
competitiveness). Untuk mencapai tujuan tersebut serta untuk mencapai
berbagai standar praktek kefarmasian dipandang perlu adanya multiprogram
studi. Di FF-Unair akan dibuka 2 program studi yaitu (1) Farmasi Komunitas &
Klinik (2) Sains & Teknologi Farmasi. Seiring dengan Unair menjadi perguruan
tinggi BHMN maka perubahan tersebut diharapkan dapat dipercepat dan
ditargetkan pada tahun 2010 sudah siap menerima mahasiswa baru dengan 2
jenis program studi tersebut di atas. Dalam masa perubahan akan
diimplementasikan perubahan proses belajar-mengajar yang menerapkan
paradigma student centered learning (SCL), mengklasifikasikan aktivitas
belajar mahasiswa dalam 3 kelompok, yaitu kurikulum, ko-kurikulum dan
ekstra-kurikulum serta menerapkan sistem student portfolio and learning

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 64


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
outcome assessment untuk meningkatkan (jaminan) mutu dan daya saing
lulusan.
Untuk mendekatkan teori dengan praktek serta meningkatkan atmosfir
akademik, maka pada dalam tahun 2006 2009 dibentuk beberapa unit
kerja/fungsional fakultas seperti apotek pendidikan dan Unit Layanan
Pengujian (termasuk unit uji BABE) untuk sarana praktek maupun magang
mahasiswa. Dalam masa ini pula pembelajaran dengan cara PBL lebih di
intensifkan.

E.2. Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders


Untuk memenuhi kebutuhan stakeholder di industri farmasi,
rumah sakit, apotek, puskesmas serta bidang-bidang kefarmasian lainnya,
substansi keilmuan yang diberikan meliputi : manufaktur sediaan farmasi
(obat modern dan obat bahan alam) yang dikelola Departemen
Farmasetika (dan departemen farmakognosi dan fitokimia), menganalisa
(identifikasi, memeriksa kemurnian, SAR) yang dikelola Departemen Kimia
Farmasi dan pelayanan asuhan kefarmasian (Komunitas dan Klinik) yang
dikelola Departemen Farmasi Komunitas dan Departemen Farmasi Klinik.
Tuntutan/kebutuhan dan masukan stakeholders ini diperoleh melalui
seminar, lokakarya maupun melalui kuestioner yang dikirimkan kepada
pengguna atau alumni secara langsung maupun lewat e-mail. Pertimbangan
pertama penyusunan kurikulum berasal dari penafsiran (tim revisi kurikulum)
tentang wewenang dan tanggung jawab apoteker dalam undang-undang
kesehatan, dan peraturan pemerintah tentang pekerjaan kefarmasian.
Selanjutnya wewenang dan tanggung jawab apoteker tersebut dipilah dalam
berbagai kompetensi yang harus dimiliki apoteker. Apoteker lulusan FF-Unair
diharapkan merupakan trendsetter yang exellence with morality.
Kurikulum juga dirancang untuk dapat memenuhi tuntutan perkembangan
jaman, kebutuhan pasar serta pemenuhan aspek-aspek keilmuan lainnya yang
wajib dimiliki oleh seorang apoteker, termasuk persyaratan standar kurikulum
yang sudah ditetapkan oleh konsorsium. Dengan menggabungkan antara
muatan scientific thinking dan humaniora berupa kurikulum berbasis soft-skill
maka lulusan dari FF-Unair diarahkan untuk dapat menguasai berbagai ranah

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 65


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
keilmuan meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Kurikulum S1 ini
merupakan bagian tidak terpisahkan dari rancangan kurikulum pendidikan
program profesi apoteker di FF-Unair. Beberapa mata ajaran yang belum
mencapai kompetensi apoteker pada tingkat S1 (misalnya farmakoterapi,
peraturan perundang-undangan) diberikan sebagai mata ajaran pengantar
PKP (Praktek Kerja Profesi) pada tingkat/pendidikan profesi. Oleh karena itu
pendidikan sarjana farmasi sebenarnya satu kesatuan dengan pendidikan
tingkat profesi/apoteker.

E.3. Struktur dan isi kurikulum


(keluasan, kedalaman, koherensi, penataan/ organisasi).

Struktur kurikulum menyangkut penataan/organisasinya dijabarkan


dalam Kurikulum 2000 (Kurikulum Berbasis Kompetensi, SK Rektor No.
2264/JO3/PP/2005) dan isi kurikulum (berupa Mata Ajaran ) menyangkut
keluasan, kedalaman dan koherensi materi dijabarkan dalam GBPP dan
SAP (contoh GBPP dan SAP terlampir). Keluasan dan kedalaman materi
dalam mata ajaran tersebut disusun berdasarkan tuntutan kompetensi
lulusan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu (Tabel E4.1.). Keluasan dan
kedalaman materi tersebut juga ditata dengan mempertimbangkan adanya
jenjang pendidikan lanjut (profesi, S2, spesialis). Penataan/organisasi mata
kuliah dalam kurikulum dilakukan dengan mempertimbangkan prasyarat
kemampuan kognitif maupun skill/psikomotor yang diperlukan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal dari suatu mata ajaran.
Sehingga suatu mata ajaran yang menjadi prasyarat beberapa mata ajaran
akan disajikan dalam semester lebih rendah. Jenjang penyajian mata
ajaran, khususnya yang bentuk pembelajarannya praktikum, juga
mempertimbangkan kapasitas laboratorium yang dimiliki FF-Unair. Dalam
perjalanan kurikulum ini ada mata kuliah tertentu yang selalu disajikan
dalam setiap semester (open semester) untuk mencegah terjadinya
hambatan dalam memprogram mata kuliah tahap selanjutnya. Organisasi
mata kuliah dalam kurikulum 2000 tercantum dalam gambar E1.1.
Koherensi antar mata kuliah dalam satu departemen untuk mencapai
kompetensi lulusan dapat dilihat sebagai berikut. Setiap awal semester

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 66


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
dilakukan evaluasi terhadap isi GBPP dan SAP (mencakup materi dan
pelaksanaan pembelajaran termasuk penetapan tim teaching) di dalam rapat
departemen. Evaluasi kurikulum ditingkat prodi/fakultas dilakukan setiap 5
tahun. Meskipun pada saat ini FF-Unair masih menggunakan kurikulum 2000,
tetapi secara parsial telah dilakukan revisi, misalnya masuknya mata ajaran
PBL Manufaktur Kefarmasian I, PBL Pelayanan Kefarmasian I (semester
gasal), PBL Manufaktur Kefarmasian II dan PBL Pelayanan Kefarmasian II
(semester genap) pada tahun akademik 2004-2005 sebagai jawaban atas
keluhan stakeholder bahwa mahasiswa kurang dapat meng-integrasikan mata
ajaran yang sudah diprogram di semester sebelumnya. Status sks PBL
(sementara belum ditetapkan kurikulum baru) adalah mata ajaran pilihan.
Tetapi dalam prakteknya semua mahasiswa memprogram mata ajaran ini.
Bentuk pembelajaran matakuliah tertentu direvisi, yaitu disajikan
dengan sistem blok (fisika farmasi, fitokimia, fitofarmasi) untuk efisiensi waktu
dan efektifitas pembelajaran. Mata kuliah wajib universitas (PPKN dan ISBD)
menggantikan mata kuliah pancasila dan kewarganegaraan, untuk identitas
lulusan Unair (mulai berlaku tahun akademik 2008-2009). Revisi secara
keseluruhan direncanakan akan dilakukan pada tahun 2010.
Proses peninjauan kurikulum dimulai dengan pembentukan panitia
kurikulum (ad Hoc) oleh dekan, selanjutnya dilakukan tahapan sesuai
pedoman prosedur ISO-9001 (nomor PP 1.1.1.1 R0), dilanjutkan dengan
pengaturan peralihan kurikulum (nomor PP 1.1.1.2 RO). Dalam pedoman
prosedur tersebut dicantumkan bagan alur aktifitas yang harus dilakukan.

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi 67


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Gambar E1.1. Organisasi kurikulum dan departemen pengelola mata ajaran
Semester Sks Semester sks Semester sks Semester sks Semester sks Semester sks Semester sks Semester sks
Departemen I K.T.P II K.T.P III K.T.P IV K.T.P V K.T.P VI K.T.P VII K.T.P VIII K.T.P total

FK Unair Anatomi- 2.0.0 Biokimia 2.0.1 Mikro-Imm 4.0.1 Farmako I 3.00 Farmakologi II 2.0.1
histologi
parasit toksikologi 19.0.4
Fisiologi- 4.0.1 Patolg klinik 2.0.0
pathofiso.
23 sks
Farmasi Biofarmasi 2.0.0 Farmako- 2.0.2 PBL I 0.1.0 Farmako- 2.1.0 6.1..2
klinik kinetika terapi
9 sks
Farmasi Falsafah 2.0.0 Preskripsi 2.1.0 Preskripsi II 1.0.2 Preskripsi 0.0.2 Farmasi 2.0.2 Preskripsi 0.0.2
Komunitas kefarmasian I III masyarakt IV
15.1.8
Perilaku 2.0.0 Manaj Far 2-0-0 KIE 2.0.0
Farm.klinik 2.0.0
24 sks
PBL II 0.1.0
Farma- Fisika 2.0.1 Tek. Sed. 2.0.2 Tek. Sed. 2.0.2 10.0.8
setika Farmasi Likuida Steril
Tek. Sed. 2.0.2 Tek. Sed. 2.0.1 PBL II 0.1.0
Solida Semi Solida 18 sks

Farmakog- Botani 1.0.1 Botani 2.0.0 Farmakog- 2.0.1 Fitokimia 2.0.1 11.0..4
Fitokimia Farmasi I Farmasi II nosi
Fitofarmasi 2.0.1 PBL I 0.1.0
15 sks
Bioteknologi 2.0.0
Kimia Kimia Dasar 2.0.1 Kim. Anal. 3.0.2 An.Farm I 3.1.2 An.Farm II 3.0.2 Kim.Medis 3.0.1
Farmasi inal
20.3.1
Kim. Fisik 2.0.1 0

Kim.Org I 2.0.0 Kim Org II 2.1.0 Kim Sintes 0.1.1


33
sks
TPB/MKU Fisika 2.0.1

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

68
MAWU Mat-statsist 2.1.0 13.2.1
Agama I 2.0.0 Agama II 2.0.0
Biologi dasr 1.1.0 16
sks
PPKN 2.0.0 ISBD 2.0.0
Met-pen 1.1.0 Skripsi 0.1.4 1.2.4
prop
7 sks
PILIHAN PBL PBL 4.0.0
TOTAL 13..2. 2 sks 14. 1. 4 sks 13 .1. 4 sks 11 .2 .8 sks 14 .0 .6 sks 14. 0. 6 sks 8. 3. 5 sks 8 .4 .6 sks 149

CATATAN : K.T.P = KULIAH-TUTORIAL-PRAKTIKUM

Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

69
E.4. Derajat integrasi materi pembelajaran (intra dan antar disiplin ilmu).
Program S1 memiliki kurikulum dengan bobot SKS sejumlah 149 SKS.
Kurikulum disusun mengikuti format kurikulum Dirjen Pendidikan Tinggi yang
berlaku di Unair dengan susunan sebagai berikut:
a. Mata Kuliah Umum (MKU) adalah mata kuliah yang bertujuan untuk
memperluas wawasan pengetahuan umum dan mengembangkan
kesadaran berbangsa dan bernegara. MKU wajib diikuti oleh setiap
mahasiswa.
b. Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK) adalah mata kuliah yang
bertujuan untuk memberikan mahasiswa pemahaman tentang dasar-
dasar ilmu sosial dan pengetahuan penunjang yang penting untuk
membekali mahasiswa sebagai sarjana farmasi.
c. Mata Kuliah Keahlian (MKK) adalah mata kuliah yang bertujuan untuk
memberikan mahasiswa landasan penguasaan ilmu dan keterampilan
tertentu dari disiplin ilmu di program sarjana yang dipilihnya. MKK terdiri
dari mata kuliah keahlian program sarjana dan mata kuliah Keahlian
Program Studi/Konsentrasi
d. Mata Kuliah Pilihan (MKP) adalah mata kuliah yang bertujuan untuk
melengkapi dasar pengetahuan/keahlian yang ingin dikembangkan atau
ditekuni oleh seorang mahasiswa sesuai dengan disiplin ilmu di
program sarjana yang dipilihnya. Untuk menempuh MKP ini mahasiswa
harus memperhatikan adanya sejumlah mata kuliah prasyarat.

Kemajemukan komponen keilmuan di FF-Unair yang antara lain


menggabungkan antara hard skill dengan soft skill mengharuskan mahasiswa
FF-Unair untuk dapat menguasai berbagai macam keilmuan yang
bersinggungan atau berkorelasi dengan rumpun ilmu kefarmasian seperti
mata ajaran yang diberikan oleh staf dosen dari Fakultas Kedokteran
(Anatomi Histologi, Biokimia, Fisiologi Patofisiologi, Farmakologi dan
Toksikologi, Mikrobiologi Immunologi dan Parasitologi, Patologi Klinik),
Fakultas Psikologi (Perilaku Manusia), serta Fakultas Kesehatan Masyarakat
(Farmasi Masyarakat). Kebijaksanaan resource sharing ini selain merupakan
keputusan universitas, juga diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri
lulusan dalam bekerjasama dengan sesama tenaga kesehatan dari disiplin

70
ilmu lain karena diajar oleh dosen yang sama (khususnya dengan dokter).
Selain itu ditunjang pula dengan Fakultas Sains dan Teknologi (Matematika
statistik, Fisika Dasar), dan mata kuliah yang menunjang soft skill seperti
Agama I (tentang hakikat kehidupan beragama), Agama II (tentang
implementasi kehidupan beragama dikaitkan dengan kefarmasian), Pancasila
dan Kewarganegaraan. Integrasi dari mata kuliah tersebut dengan mata
kuliah yang diampu oleh departemen dilingkungan FF-Unair dapat
dipraktekkan dalam PBL di semester 7 dan semester 8
Rincian mata ajaran yang diharapkan dapat menunjang kompetensi
lulusan dapat dilihat pada tabel E1. berikut ini.

Tabel E4.1. Mata ajaran pendukung kompetensi sarjana farmasi FF-Unair


A PENGETAHUAN DASAR DAN PEMAHAMAN
A.1 KP.3. Mengidentifikasi, memeriksa kemurnian, dan menetapkan
kadar obat dan bahan obat. (Kimia Dasar, Fisika Dasar,
Matematika-Statistik, Kimia Analisis)
A.2 KP.5. Menerapkan prinsip dasar dan terapan bidang
pengembangan obat dan bahan obat kelompok bahan alam dan
sintesis. (Fitokimia, Botani Farmasi-1, Botani Farmasi-2,
Bioteknologi, Kimia Sintesis, Kimia Organik-2, Kimia Organik-1,
Kimia Fisik)
A.3 KP.6. Menerapkan prinsip dasar dan terapan bidang ilmu
kedokteran untuk mendukung pelayanan kefarmasian. (Biologi
Dasar, Anatomi-Histologi, Biokimia, Fisiologi Patofisiologi,
(MikroImunoParasitologi, Patologi Klinik)
A.4 KP.7. Memahami bidang ilmu sosial dasar untuk mendukung
profesi pelayanan kefarmasian. (Pancasila, Agama-1,
Kewarganegaraan)
A.5 KK.1. Memahami prinsip dasar dan teknik pembuatan serta dapat
menjelaskan penggunaan dan pelayanan kelompok obat khusus.(
Nutrisi Parenteral, Obat Tradisional, Kosmetika, Produk Rekayasa
Genetik, Metoda Penelitian Non-Parametrik )
A.6 KK.2. Memahami prinsip dasar ilmu dan teknologi kefarmasian,
khusus yang relevan dengan pengembangan produk obat baru,
mulai dari penemuan, desain sampai pada pemasaran. (Drug
Delivery System, Kimia Obat Anorganik, Teknologi Sediaan
Radiofarmasi, Pengembangan Obat Baru, Marketing Kefarmasian)
A.7 KK.3. Memahami prinsip dasar bidang ilmu kimia dalam aspek
terapan khusus yang relevan dengan kefarmasian. (Kimia
Makanan, Kimia Klinik, Kimia Lingkungan, Kimia Forensik)

71
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
B KETRAMPILAN ANALISIS
B.1 KU.1. Memahami prinsip dasar dan teknik pembuatan bahan obat,
serta hubungan antara perubahan struktur dengan aktivitas
biologis. (Kimia Medisinal)
B.2 KU.2. Membuat sediaan obat, obat tradisional dan kosmetika, yang
memenuhi persyaratan proses dan produk farmasi yang benar.
(Manufaktur obat modern (PBL), Manufaktur obat bahan alam
(PBL), Teknologi Sediaan Steril, Teknologi Sediaan Likuida,
Teknologi Sediaan Solida, Teknologi Sediaan Semi-Solida, Farmasi
Fisik, Fitofarmasi, Farmakognosi)
B.3 KU.5. Melakukan dan menerapkan prinsip dasar uji khasiat,
dinamika, dan kinetika bahan obat dan sediaan obat, secara in
vitro dan in vivo. (Farmakologi-1, Farmakologi-2 - Toksikologi,
Farmako-kinetika, Biofarmasi )

C KETRAMPILAN PROFESIONAL
C.1 KU.3. Melakukan pengadaan obat dan membuat sediaan obat
dengan memahami dan menerapkan dasar ilmu tentang obat, dari
sifat kimia-fisika, farmakologi, formulasi, dan teknologi. (Perilaku
Sehat, Preskripsi-1, Preskripsi-2, Preskripsi-3, Preskripsi-4)
C.2 KU.4. Menjelaskan arti ilmiah formulasi obat, macam komposisi,
khasiat, indikasi, kontra indikasi, efek samping dan interaksi,
aturan pemakaian, dan jalur pemberian obat. ( KIE = Konseling
Obat )
C.3 KU.6. Memilih obat terbaik atas dasar ilmu kefarmasian yang
terintegrasi, untuk tujuan efikasi, keamanan, dan penggunaan obat
yang rasional bagi penderita. (Farmakoterapi)
C.4 KU.11. Mampu melakukan pengelolaan sarana dan prasarana
yang terkait dengan pekerjaan kefarmasian (Manajemen Farmasi)
C.5 KU.12. Melakukan pengendalian mutu bahan obat dan sediaan
obat, obat tradisional, kosmetika, makanan dan minuman. (Analisis
Farmasi-2)
C.6 KP.2. Melaksanakan penelitian sebagai perapan metode ilmiah dan
sikap ilmuwan serta mampu mengkomunikasikan dan
mempertanggung-jawabkan hasil penelitian sesuai kaidah
keilmuan. (Skripsi)
C.7 KP.4. Mengenali produk obat dan sediaan kefarmasian lainnya,
serta mengidentifikasi keabsahan dan mutu produk, dengan
pendekatan analisis yang sesuai. (Analisis Farmasi-1)

D TRANSFERABLE SKILLS

72
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
D.1 KU.7. Memberikan informasi dan melakukan komunikasi tentang
obat dan perbekalan ketarmasian lainnya, kepada penderita,
masyarakat, dan sesama protesi kesehatan, secara obyektif,
ilmiah, dan bertanggung jawab. (Farmasi Masyarakat, Pelayanan
Farmasi Komunitas (PBL).
D.2 KU.8. Menelaah dan menilai keabsahan/kebenaran ilmiah dari
informasi obat, serta berorientasi pada kepentingan penderita.
(Farmasi Klinik, Pelayanan kefarmasian klinik Rumah Sakit (PBL).
D.3 KU.9. Menerapkan secara benar dan konsisten perundangan dan
peraturan pernerintah tentang kefarmasian, serta kode etik protesi
farmasi. (Agama-2, Etika & Perilaku Farmasis)
D.4 KU.10. Menunjukkan sikap dan kinerja yang protesional, yaitu
kompeten dalam bidangnya, rasa memiliki dan mencintai profesi,
berwawasan pada perkembangan ilmu dan protesi kefarmasian.
( Falsafah Kefarmasian)
D.5 KP.1. Melakukan telaah publikasi ilmiah yang berkaitan dengan
bidang kefarmasian. (Metodologi Penelitian & Proposal)
Keterangan :
KP : kompetensi pendukung,
KK : kompetensi khusus
KU : kompetensi utama

E.5. Kurikulum lokal (selanjutnya disebut dengan kurikulum


institusional)
Sebagai institusi yang berupaya untuk menghasilkan lulusan yang
berdayaguna bagi masyakarat dan unggul maka muatan lokal yang
merupakan kompilasi dari kebutuhan masyarakat tertentu juga
dimasukkan dalam proses pembelajaran bagi peserta didik. Dengan
slogan Excellence with Morality maka beberapa mata kuliah menampung
aspirasi untuk perubahan di daerah sekitar, semisal mata ajaran Farmasi
Masyarakat yang mewajibkan mahasiswa untuk berinteraksi langsung
dengan masyarakat dengan cara melakukan survey tentang berbagai
permasalahan terkait obat (drug related problems), yang kemudian
hasilnya akan dikembalikan lagi kepada masyarakat berupa kegiatan
penyuluhan atau edukasi bagi masyarakat sekitar.
Beberapa matakuliah (misalnya analisis farmasi, farmasetika, teknologi
sediaan farmasi dan farmakoterapi) diberi bobot sks (kuliah maupun
praktikum) lebih besar dari yang tercantum dalam kurikulum nasional program
pendidikan sarjana farmasi (dari APTFI), dengan tujuan memberi spesifikasi
73
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
unggul pada lulusan FF_Unair. Temasuk adanya matakuliah bioteknologi
untuk antisipasi perkembangan ilmu masa depan.
Beberapa kompetensi yang dituntut stake holder, misalnya
kemampuan berbahasa inggris, tidak diberikan dalam bentuk mata kuliah
tetapi mahasiswa difasilitasi untuk memperoleh kemampuan tersebut.
Sehingga kemampuan ini menjadi syarat untuk dapat mengikuti wisuda
(syarat minimal ELPT score lulusan 2010 adalah 450).

Skripsi sebagai satu mata kuliah dalam kurikulum yang merupakan


tugas akhir mahasiswa juga diupayakan mengangkat judul yang sedang
menjadi permasalahan atau polemik di masyarakat untuk mencari alternatif
solusi atau memberikan rekomendasi bagi permasalahan dalam masyarakat
tersebut. Sebagian besar skripsi berada dalam road map penelitian fakultas,
beberapa diantaranya merupakan bagian dari pohon penelitian hibah
kompetitif yang diterima dosen dari Dikti, BKKBN atau kerjasama dengan
Universitas lain dalam maupun luar negeri.

E.6. Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan/kebutuhan maha-


siswa secara individual/kelompok mahasiswa tertentu.

Mata Kuliah Pilihan (MKP) adalah mata kuliah yang bertujuan untuk
melengkapi dasar pengetahuan/keahlian yang ingin dikembangkan atau
ditekuni oleh seorang mahasiswa sesuai dengan disiplin ilmu di program
sarjana yang dipilihnya. MKP dirancang untuk pengembangan keilmuan
berkelanjutan dan fokus keilmuan bagi para peserta didik sehingga
diharapkan mampu meningkatkan gairah keilmuan serta minat dalam
pengembangan ilmu yang diinginkan oleh masing-masing mahasiswa.
Tersedia 14 mata kuliah pilihan @ 2 sks yang dapat diambil mahasiswa mulai
semester 7. Mata kuliah tersebut tersebar di lima departemen. Rata-rata
lulusan mengambil 8 sks mata kuliah pilihan ini, termasuk yang berbentuk
PBL (standar 5 borang akreditasi)

E.7. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri: melanjutkan


studi, mengembangkan pribadi, memperoleh pengetahuan dan
pemahaman materi khusus sesuai dengan bidang studinya,

74
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
mengembangkan keterampilan yang dapat dialihkan (transferable
skills), terorientasikan ke arah karir, dan perolehan pekerjaan.

Setiap mahasiswa FF-Unair memiliki kesempatan yang seluas-luasnya


untuk memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh fakultas demi
pengembangan diri mahasiswa. Fasilitas fisik berupa student center
merupakan bangunan yang ditujukan bagi seluruh kegiatan mahasiswa,
laboratorium sebagai sarana bereksperimen bagi mahasiswa, termasuk hot
spot internet sebagai penunjang untuk percepatan perolehan informasi.
Fasilitas non fisik berupa kesempatan untuk mengikuti/terlibat dalam
pertemuan ilmiah, diskusi, seminar dan juga kuliah tamu dibuka untuk tujuan
pengembangan keilmuan sekaligus transfer of knowledge bagi mahasiswa
sehingga mahasiswa dapat mengetahui dan memposisikan diri sebagai
langkah persiapan untuk meniti karir dan memperoleh pekerjaan. Pelatihan
kewirausahaan juga dilakukan oleh fakultas maupun universitas, secara
terpadu bersama mahasiswa fakultas lain, juga sudah dilakukan dalam upaya
menghasilkan lulusan pencipta lapangan kerja.
Secara rutin BEM mengajukan anggaran untuk kegiatan yang
dirancangnya sesuai minat kelompok mahasiswa. Dana dari IKOMA
digunakan untuk membiayai sebagian besar kegiatan mahasiswa tersebut
(ada laporan kegiatan di sub bagian kemahasiswaan).
Beberapa mahasiswa / fresh graduate diberi kesempatan magang di
laboratorium Unit layanan dan pengujian, atau terlibat dalam proyek penelitian
dosen. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi lulusan dan
meningkatkan daya saing serta memungkinkan lulusan mendapatkan
kemudahan untuk memperoleh beasiswa dari universitas di luar negeri yang
melakukan join penelitian bersama FF-Unair (misalnya USM, UTM).
FF-Unair juga memfasilitasi dalam hal studi lanjut dengan
memberikan kemudahan dan konsultasi bagi mahasiswa yang ingin
melanjutkan studi di FF-Unair, maupun luar Unair. Layanan untuk informasi
lowongan pekerjaan juga diberikan secara rutin kepada alumni baik melalui
sarana internet, maupun media kampus (termasuk dari PPKK).

75
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Beberapa mahasiswa menerbitkan bulletin untuk menyalurkan bakat
dan menjalin komunikasi sesama mahasiswa. Bulletin ini didanai IKOMA dan
seringkali merupakan umpan balik bagi proses pembelajaran di FF-Unair.
Pada tahun 2009 terdapat 15 lulusan apoteker baru yang melanjutkan
studi ke program spesialis farmasi rumah sakit dan 2 orang melanjutkan ke
program studi S2 di FF-Unair dari 206 lulusan tahun akademik 2008-2009.

E8. Misi pembelajaran


a. Pengembangan/pelatihan kompetensi yang diharapkan.
Dengan misi FF-Unair untuk menyelenggaraan pendidikan akademik
dan profesi yang inovatif, pengembangan sains-teknologi kefarmasian dan
farmasi klinis komunitas yang bermoral agama, melalui penelitian dasar dan
terapan demi meningkatkan nilai tambah sumberdaya alam Indonesia serta
melaksanakan program pengabdian masyarakat, maka dilakukan hal-hal
sebagai berikut.
- Melakukan inovasi proses pembelajaran dengan mengadopsi
teknik-teknik pembelajaran non-konvensional (e-learning, PBL,
magang, kolaborasi dosen-mahasiswa, penggunaan model
pembelajaran dengan memanfaatkan multimedia, kuliah tamu/alumni
dll)
- Mempermudah dan mempercepat perolehan informasi melalui
internet dan intranet dengan memperbanyak hot spot.
- Menginduksi kemauan (dosen, mahasiswa dan tenaga
kependidikan) menggunakan fasilitas internet/intranet dengan cara
menyebarkan informasi secara maya/paperless (termasuk proses
administrasi akademik, peraturan akademik, buku tahunan, buku acara
akademik, audit on line, berita acara fakultas dan kegiatan sosial
lainnya)
- Membuat situs yang menarik, informatif dan up to date untuk
media komunikasi (www.ff.Unair.ac.id, RTM@yahoo.com,
dosen@yahoo.com)
- Menyelenggaraan pendidikan akademik dan profesi yang inovatif,
tertata/sistematis dan terakreditasi baik di tingkat nasional maupun

76
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
internasional, terbuka dan akuntabel (aktif melakukan audit internal,
audit lokal-melalui Pusat Penjaminan Mutu Unair, EPSBED, BAN-PT,
ISO-9001 URS-UKAS)
- Pengembangan sains-teknologi kefarmasian dan farmasi klinis
komunitas melalui penelitian dasar dan terapan, demi meningkatkan
nilai tambah sumber daya alam Indonesia dengan pencapaian
berbagai hibah penelitian kompetitif maupun penelitian bersama
dengan institusi pendidikan dalam dan luar negeri, maupun dengan
institusi penelitian dan kesehatan (BPPT, BKKBN, BioFarma, Kimia
Farma dll)
- Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat di bidang
kefarmasian sebagai tanggung jawab sosial, demi pemberdayaan,
peningkatan kesehatan dan kualitas hidup antara lain dengan menjalin
kerjasama dengan rumah sakit maupun puskesmas,
menyelenggarakan apotek pendidikan, bakti sosial bersama fakultas
lain di lingkungan Unair maupun himpunan seminat dll.
- Bersama industri farmasi yang mempunyai komitmen tinggi
dalam bidang pendidikan membuat konsep magang bagi mahasiswa
untuk efisiensi dan efektifitas pendidikan.
- Mengirimkan dosen muda untuk menempuh pendidikan lanjut di
luar FF-Unair, utamanya ke luar negeri (Jerman, Belanda, Swiss,
Australia, Jepang, Malaysia), untuk meningkatkan kemampuan,
memperluas wawasan dan menjalin kerjasama (lihat standar 1 borang
akreditasi).
- Membiayai mahasiswa yang berprestasi ke seminar ilmiah di
dalam dan luar negeri.
- Melakukan peningkatan kemampuan/kompetensi tenaga
kependidikan dengan pelatihan atau pendidikan formal

Peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia khususnya tenaga


pengajar, staf kependidikan dan peserta didik tersebut di atas adalah mutlak
dilakukan. Peningkatan kompetensi tersebut mengarah kepada ekstensifikasi

77
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
ilmu pengetahuan dan atau intensifikasi untuk lebih meningkatkan fokus dari
kompetensi yang diinginkan.
Upaya tersebut di atas dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi
SDM, meningkatkan percaya diri, mampu mendapatkan informasi secara
cepat dan mandiri, mampu membuat inovasi dalam melakukan pekerjaan,
memiliki semangat belajar sepanjang hayat, dengan tetap mempunyai moral
yang berdasarkan agama yang dianut dan cinta almamater.

b. Efisiensi internal dan eksternal.


Sebagai institusi yang ingin diakui secara internasional serta
bereputasi global maka efisiensi dalam hal manajemen maupun sumber daya
adalah mutlak untuk dilakukan demi mencapai tingkat produktivitas kerja yang
tinggi.
Efisiensi internal yang sudah dan sedang dilakukan dalam proses
pembelajaran antara lain adalah dengan meningkatkan komunikasi,
penyebaran informasi, evaluasi dan administrasi akademik secara maya
(paperless) melalui internet dan intranet. Penyebaran informasi melalui
jaringan internet untuk tujuan tersebut di atas (up load) diatur dengan
pedoman prosedur atau instruksi kerja yang telah ditetapkan penjaminan
mutu dari masing-masing owner process untuk menjaga validitasnya.
Meskipun demikian beberapa proses yang kritis (misalnya: administrasi nilai
akhir mata kuliah, ijazah, transkrip akademik) tetap diperlukan backup hard
copy.
Beberapa mata kuliah menggunakan program tertentu untuk
menggantikan model, bahan kimia/bahan nabati dalam mencapai tujuan mata
ajaran (misalnya SAR dalam mata kuliah Kimia Medisinal, reaksi enzimatis
dalam mata kuliah bioteknologi). Semua kuliah menggunakan alat bantu LCD
dan program (minimal) power point, sehingga memudahkan revisi/updating
bahan kuliah. Meskipun demikian, updating diktat kuliah/praktikum (hard
copy) tetap diperlukan. Pencetakan diktat ini dilakukan menggunakan mesin
rhisograph milik fakultas yang dapat mencetak jumlah banyak dalam waktu
cepat.

78
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Penggunaan ruang/instrumen untuk kuliah/praktikum yang terkoordinir
dan terjadwal diharapkan dapat meningkatkan efisiensi. Jadwal penggunaan
ruang kuliah/praktikum diatur sub bagian pendidikan dan dicantumkan dalam
buku acara akademik (BAKA) yang dibagikan kepada mahasiswa maupun
dosen (mulai semester genap 2008/2009, BAKA di up load dalam
http//www.ff.unair.ac.id. dan merupakan bagian dari susiakad). Bila kelak
mahasiswa/dosen telah terbiasa membuka situs FF-Unair, pencetakan BAKA
dapat ditiadakan.
Langkah peningkatan efisiensi dalam proses pembimbingan skripsi
dilakukan antara lain dengan melibatkan mahasiswa yang memprogram
skripsi dalam proyek/grant penelitian dosen, sehingga hasil penelitian/skripsi
dapat mendukung roadmap penelitian fakultas dan biaya bahan/skripsi yang
dikeluarkan mahasiswa dapat ditekan. Pembimbingan diharapkan lebih
intensif karena dosen terlibat dalam pemcapaian target hasil penelitian. Dari
sisi mahasiswa, diharapkan termotivasi untuk bekerja keras, bertanggung-
jawab dan memiliki rasa bangga akan disiplin ilmunya.
Jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu meningkat dari tahun ke
tahun dan mencapai 68% pada tahun akademik 2008/2009 (gambar C1
komponen C). Hal ini merupakan salah satu indikator peningkatan efisiensi
proses pembelajaran.
Efisiensi eksternal dilakukan antara lain: resource sharing dengan
fakultas lain dilingkungan Unair dalam penggunaan dosen maupun fasilitas
laboratorium (Farmakologi, Faal, Mikrobiologi, Biokimia, Fisika) termasuk
menggunakan fasilitas TDC (Tropical Desease Centre), RSUD dr. Soetomo,
RSU Dr. Syaiful Anwar untuk skripsi (khususnya skripsi tentang farmasi klinik).
Secara terintegrasi melalui perpustakaan pusat Unair berlangganan e-
book dan e-journal. Akses terhadap provider ini (a.l. spingerlink, elsevier
science direct, emerald ) dapat dilakukan dilingkungan kampus A,B,C dengan
password khusus bagi mahasiswa, dosen maupun tenaga kependidikan.
Proyek hibah kompetisi : QUE Project, Program B dan I-MHERE B2c
menginisiasi dan akselerasi peningkatan efisiensi pembelajaran karena
fakultas mendapatkan fasilitas pembelajaran (bahan ajar, media
pembelajaran, instrumen/alat bantu untuk praktikum, bahan praktikum), dapat

79
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
melakukan policy study dan dapat membiayai peningkatan kompetensi
dosen/tenaga kependidikan dengan cara formal (studi lanjut S3 ke Jepang)
maupun non formal (sandwich ke Jepang, Belanda, Singapura dan pelatihan
di Indonesia maupun lokal di lingkungan Unair)
Upaya memperoleh sertifikat ISO9001-2008 mengharuskan semua
owner process di lingkungan FF-Unair membuat pedoman prosedur/instruksi
kerja yang harus dipatuhinya sendiri dan diaudit (internal maupun eksternal)
secara periodik.

E.9. Mengajar
a. Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan.
Strategi dan metode pembelajaran masing-masing Mata Ajaran/Kuliah
telah disesuaikan dengan Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan
Instruksional Khusus (TIK) yang tercantum dalam GBPP tiap-tiap mata ajaran.
TIU dan TIK yang disusun memuat kompetensi utama dan pendukung yang
wajib dicapai oleh peserta didik (dirinci pada sub bab E4). Metode
pembelajaran (kuliah-praktikum konvensional, tutorial, praktek kerja lapangan,
simulasi, problem base learning, magang dll.) yang terangkum dalam GBPP
telah disesuaikan dengan kondisi peserta didik, fasilitas yang dimiliki FF-Unair
serta tujuan akhir kurikulum. Selain itu juga diselenggarakan kelas paralel,
open semester dan semester pendek untuk peningkatan efektifitas
pembelajaran.

Strategi kelas paralel (jumlah peserta didik per kelas + 60 mahasiswa,


sehingga untuk setiap angkatan, + 240 mahasiswa, terdapat 4 kelas untuk
satu mata ajaran) dimaksudkan agar mahasiswa dapat berinteraksi intensif
dengan dosen sehingga meningkatkan pemahaman, mempermudah dosen
melakukan evaluasi proses pembelajaran, efisiensi/pengaturan penggunaan
fasilitas praktikum dan (untuk mahasiswa yang perlu mengulang mata ajaran)
lebih mudah mengatur jadwal kuliahnya.
Strategi kelas open semester diselenggarakan (setiap semester) untuk
matakuliah yang menurut mahasiswa mempunyai derajat kesulitan tinggi atau
keterbatasan fasilitas laboratorium, sehingga tidak menghambat program

80
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
kuliah tahap selanjutnya. Semester pendek diselenggarakan untuk
mahasiswa yang perlu mengulang atau mahasiswa berprestasi tinggi dengan
tujuan mengurangi jumlah mahasiswa yang gagal studi atau efisiensi masa
studi mahasiswa berprestasi. Syarat dan ketentuan penyelenggaraan open
semester atau semester pendek diatur dalam peraturan akademik dan
pedoman prosedur.
Ujian perbaikan (UP) diselenggarakan untuk memperbaiki nilai mata
kuliah yang diperoleh pada semester yang bersangkutan, maksimal nilai yang
diperoleh melalui UP adalah B (nilai relatif 3). Ketentuan UP diatur dalam
peraturan akademik dan pedoman prosedur.
Strategi tersebut diatas diselenggarakan untuk mencapai tujuan
pendidikan dengan tidak mengabaikan standar mutu pendidikan yang sudah
ditetapkan.

b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah.


Materi pembelajaran masing-masing mata ajaran dalam kurikulum
2000 yang terdiri dari 49 mata kuliah wajib (termasuk skripsi) dan 18 mata
kuliah pilihan (termasuk 4 PBL) dijabarkan dalam GBPP yang memuat TIU
dan TIK serta strategi pembelajaran. Berdasarkan GBPP dibuat SAP yang
merinci acara pembelajaran setiap kali tatap muka antara lain, materi
pembelajaran, tujuan pemberian materi pembelajaran dan urutan/jadwal
pemberian materi. SAP dievaluasi setiap semester oleh penanggung jawab
mata kuliah beserta tim pengajar. PJMA bertanggung jawab kepada ketua
departemen karena ketua departemen adalah penanggung jawab
pengembangan keilmuan di departemen yang bersangkutan. SAP dapat
berubah selama tidak secara substantif menyebabkan GBPP berubah.
Perubahan GBPP hanya dapat dilakukan dengan ketetapan dekan atau
keputusan rektor. Perubahan GBPP ini diatur dengan pedoman prosedur.
Dalam GBPP telah disebutkan bermacam referensi sebagai acuan
bahan ajar. Materi pembelajaran itu sendiri ditetapkan setelah melalui proses
diskusi PJMA dengan tim pengajar dengan memperhatikan perkembangan
keilmuan terbaru dan tuntutan kompetensi lulusan oleh stake holder. Untuk
menjamin kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah maka

81
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
setiap dosen yang memberi kuliah harus mempunyai kompetensi yang sesuai
dan kemampuan mengajar yang baik. Syarat seorang dosen dapat mengajar
di FF-Unair diatur sesuai undang-undang guru dan dosen, peraturan
akademik, peraturan skripsi serta kebijakan dekan dengan memperhatikan
pendidikan formal, pelatihan dan pengalaman yang bersangkutan, termasuk
pelatihan tentang cara mengajar/metode pembelajaran (Akta V/AA/pekerti).

c. Efisiensi dan produktifitas


Data distribusi nilai setiap mata ajaran setiap semester dicantumkan
dalam buku acara akademik (BAKA). Berdasarkan data akademik, beberapa
matakuliah wajib (15 mata kuliah dari 48 mata kuliah wajib) mempunyai
jumlah peserta di atas rata-rata satu angkatan ( yaitu > 300 orang), diantara
15 mata kuliah tersebut 13 diantaranya disajikan dalam 4 kelas paralel. 12
mata kuliah tersebut disajikan pada semester 1-4. Mengingat dari 12 mata
kuliah tersebut prosentase E (tidak lulus) + 10% maka diperkirakan
mahasiswa yang mengulang adalah mereka yang berminat menaikkan IPK
(karena berdasarkan peraturan akademik pengulangan dibatasi setelah 3
semester berturut-turut setelah memprogram pertama). Meskipun jumlah
mehasiswa yang mengulang ini menyebabkan pembelajaran dapat dianggap
kurang efisien tapi sangat berguna/efektif untuk meningkatkan IPK lulusan
dan meningkatkan prosentase lulus tepat waktu. Prosentase nilai D dan E
(>40%) beberapa mata ajaran juga menunjukkan bahwa proses pembelajaran
mata kuliah tersebut belum efisien dan perlu dievaluasi. Adanya audit internal
diharapkan dapat memberikan solusi untuk perbaikan metode pembelajaran.

Dalam hal mengajaran, setiap dosen dituntut untuk dapat


menitikberatkan materi yang diajarkan secara spesifik dan detail agar proses
pembelajaran berlangsung secara efisien dan program remedial tidak perlu
dilakukan. Setiap dosen selalu ditingkatkan kompetensi keilmuannya melalui
penelitian, pelatihan maupun pendidikan lanjut. Target jumlah dosen yang
menempuh pendidikan lanjut setiap periode diatur departemen.

82
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Produktivitas FFUA ditunjukkan dengan rata-rata Angka Efektif Edukasi
(AEE) prodi S1 selama 3 tahun terakhir yaitu 21,79 % (maksimal 25 % untuk
masa studi 4 tahun). AEE menunjukkan perbandingan antara jumlah lulusan
dengan jumlah mahasiswa (S1) yang dikelola (student body). Setiap tahun
FF-Unair menerima + 240 mahasiswa baru. (Borang Akreditasi, Standar 3,
Tabel 3.1.1).

c. Struktur dan rentang kegiatan mengajar.


Struktur/urutan kegiatan mengajar dijabarkan dalam jadwal
perkuliahan/ tutorial/praktikum yang tercantum dalam buku acara akademik
yang terbit setiap semester. Jadwal urutan pemberikan materi beserta dosen
yang memberikan materi yang bersangkutan diumumkan kepada mahasiswa,
pada awal semester, di papan pengumuman atau dicantumkan dalam buku
petunjuk praktikum (untuk mata kuliah yang ada praktikum).
Jadwal praktikum untuk setiap kelompok diatur didahului oleh kuliah
mata ajaran yang bersangkutan. Waktu kuliah atau praktikum ditata sesuai
peraturan akademik, yaitu 50 menit per sks kuliah atau 100 menit per sks
praktikum untuk tiap kali tatap muka (diiringi 50 menit tugas terstruktur tidak
terjadwal dan 50 menit kegiatan tidak terstruktur). Jumlah tatap muka per
semester 12-14 kali tatap muka, 2 minggu UTS dan UAS secara bersama-
sama dan terjadwal dalam buku acara akademik (yang disesuaikan dengan
jadwal universitas). Waktu UTS/UAS tiap sks dialokasikan 50 menit ujian,
maksimum waktu ujian 3 jam. Pengawas ujian (1:40) diharapkan dilakukan
oleh pemberi materi kuliah. Tata cara UTS/UAS diatur dengan pedoman
prosedur. Seminggu setelah ujian, diharapkan nilai ujian sudah dapat dikirim
ke bagian akademik.
Tiap tatap muka, kuliah diampu satu dosen, untuk tutorial atau PBL 1-2
dosen sedang untuk praktikum 4 dosen (ratio dosen : mahasiswa = 1:15).
Skripsi selalu dibimbing oleh 2-3 dosen, dengan pembimbing utama dari
departemen terkait (yang telah memenuhi syarat pembimbing dalam
peraturan skripsi). Setiap dosen membimbing maksimum 8 mahasiswa Hal ini
menyebabkan beban dosen umumnya selalu memenuhi EWMP.

83
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Daftar hadir mahasiswa/dosen didata sub bagian pendidikan setiap
hari, dengan program susiakad. Rekapitulasi kehadiran dosen merupakan
dasar pemberian insentif bulanan. Rekapitulasi kehadiran mahasiswa
(minimal 75%) merupakan syarat untuk dapat mengikuti ujian akhir mata
kuliah yang bersangkutan.
Pada antar semester ada ujian perbaikan (UP), pada antar tahun
akademik (antara semester genap dengan semester gasal) bila perlu ada
semester pendek (SP). Persyaratan UP dan SP ada di peraturan akademik
dan diatur dengan pedoman prosedur.

e. Penggunaan teknologi informasi.


Beberapa mata ajaran di FF-Unair telah memanfaatkan teknologi
informasi (multimedia untuk bahan ajar, bahan skripsi, e_book, e_journal,
e_learning). Meskipun bahan ajar/diktat/handout, instrumen/alat/ bahan
praktikum, audiovisual, ruang kuliah/lab untuk cara pembelajaran
konvensional juga masih dilakukan. Komunikasi melalui email juga
mempermudah proses penyelesaian skripsi, khususnya pada tahap
menulisan naskah, untuk komunikasi dengan dosen pembimbing skripsi.
Secara terintegrasi, perpustakaan pusat Unair berlangganan e-book
dan e-journal. Akses terhadap provider (a.l. spingerlink, elsevier, science
direct, emerald) dapat dilakukan dari semua fakultas di lingkungan kampus
A,B,C dengan password khusus bagi mahasiswa, dosen maupun tenaga
kependidikan. Setiap tahun perpustakaan pusat menerima usulan permintaan
untuk berlangganan jurnal dari 13 fakultas di lingkungan Unair (meskipun
pengadaan jurnal tetap mengacu pada RKAT perpustakaan). Perpustakaan
Unair melayani permintaan dari (mahasiswa,dosen) melalui internet untuk
penelusuran jurnal/texbook yang ada diperpustakaan di luar Unair, khususnya
yang ada dalam jaringan perpustakaan Unair.
Administrasi akademik menggunakan www.susiakad.ff.Unair.ac.id
(untuk : KRS, KPRS, presensi/evaluasi kehadiran dosen-mahasiswa,
pengiriman nilai hasil ujian ke sub bagian pendidikan, monitoring dan evaluasi
kemajuan belajar mahasiswa oleh dosen wali, bagian akademik maupun
orang tua, KHS, transkrip akademik maupun pengumuman akademik untuk

84
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
mempercepat penyampaian informasi). Meskipun demikian, beberapa hal
yang kritis tetap memerlukan hard copy, misalnya daftar nilai, hasil evaluasi
(KHS), transkrip, Ijazah dll.
Beberapa masukan dari stakeholder (tracer study) juga diperoleh
melalui website : www.ff.unair.ac.id, termasuk pengiriman borang kuestioner
untuk alumni ataupun pengguna alumni.
Komunikasi antar dosen, antar pimpinan juga diwadahi dalam jejaring
rtmffunair@yahoogroups.com dan dosenffunair@yahoogroups.com. Jejaring
ini selain untuk menjalin komunikasi juga merupakan media penyebaran
informasi dalam rangka peningkatan kompetensi dosen.

E10. Belajar:
a. Keterlibatan mahasiswa.
Mahasiswa aktif terlibat dalam pembelajaran dengan prosentase
kehadiran (minimal 75%) dari jumlah wajib hadir (presensi mahasiswa).
Mahasiswa juga dilibatkan dalam penelitian/pengabdian kepada masyarakat
yang dilakukan dosen, baik sebagai volunteer maupun magang.
Mahasiswa juga diminta menilai dosen yang memberi kuliah praktikum
maupun tenaga kependidikan yang melayani administrasi pendidikan/
praktikum menggunakan borang evaluasi kinerja dosen/tenaga kependidikan.
Mahasiswa berhak mengirimkan PTPP semua hal yang dirasa merugikan
mahasiswa kepada Tim Penjaminan Mutu. Mahasiswa juga menuliskan kritik
dalam media cetak/ buletin mahasiswa FF-Unair yang diterbitkannya.
Masukan mahasiswa (hasil policy study ) yang diakomodasi fakultas antara
lain adalah jumlah mahasiswa per kelas (maksimum 60-70 mahasiswa) juga
pembukaan semester pendek.
Mahasiswa selalu mendukung dalam site visit reviewer proposal
proyek hibah kompetisi yang diperoleh FF-Unair, tanpa ada pemaksaan.
Mahasiswa juga selalu terlibat dalam kegiatan ilmiah yang diselenggarakan
fakultas (seminar, lokakarya, simposium) sebagai panitia maupun peserta.

b. Bimbingan skripsi.

85
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Setiap mahasiswa yang mengikuti program skripsi akan mendapatkan
pembimbingan dari staf dosen FF-Unair, khususnya sebagai pembimbing
utama, sesuai dengan peraturan skripsi FF-Unair. Setiap aktivitas dan
kemajuan mahasiswa yang mengikuti bimbingan skripsi akan dilaporkan
dalam buku kerja dan sebagai bukti bahwa mahasiswa tersebut sudah
berkonsultasi dengan pembimbingnya. Rata-rata tiap dosen membimbing 8
mahasiswa tiap semesternya sesuai dengan peraturan skripsi.
Untuk meningkatkan semangat mahasiswa dalam menyelesaikan
skripsi setiap mahasiswa berhak menuliskan/memilih dosen pembimbing
skripsi yang diminatinya. Meskipun yang berhak menentukan pembimbing
adalah departemen tempat skripsi yang bersangkutan. Persyaratan
pembimbing skripsi diatur dalam peraturan skripsi.
Setelah FF-Unair menyelenggarakan project grant penelitian dosen,
maka pembimbingan ini lebih intensif, karena setiap dosen berkepentingan
langsung dengan target penelitiannya (yang melibatkan hasil skripsi
mahasiswa). Hal ini terlihat dari prosentase jumlah mahasiswa yang menye-
lesaikan skripsi (dan proposal) tepat waktu meningkat menjadi 82% pada
tahun akademik 2008/2009.

c. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan:


1) Pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai bidangnya,
Setiap mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan
pengetahuan dan pemahaman terhadap materi khusus sesuai minat dan
bakatnya. Dalam mata ajaran pilihan (ada 14 mata ajaran pilihan) dan 4
mata ajaran pilihan dalam bentuk PBL yaitu manufaktur sedian farmasi I
dan II serta pelayanan kefarmasian I dan II, masing-masing 1 sks)
mahasiswa diperkenankan untuk memilih mata ajaran sesuai dengan
bidang minatnya (seperti terlihat pada sub bab E7, E8a.)
2) Keterampilan umum dan yang dapat dialihkan
(transferable),
Dalam dunia akademik maka sifat pendidikan adalah dapat dialihkan atau
bersifat transfer of knowledge. Oleh karena itu kurikulum di Fakultas FF-
Unair menerapkan standar keilmuan yang sama dan merata bagi semua

86
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
mahasiswa agar tidak terjadi ketimpangan kemampuan dan pengetahuan
yang besar antar mahasiswa. Perlakuan khusus (UP, SP, remedial,
pemberian tugas khusus) dilakukan dengan pedoman prosedur sesuai
peraturan akademik. Sehingga, penghargaan terhadap nilai yang dicapai
semua mahasiswa mempunyai arti yang sama dan tidak melanggar prinsip
etika akademik. Bekal keterampilan umum (transferable skills) dan khusus
diberikan kepada mahasiswa agar dapat menjadi unggulan ketika lulus.
Beberapa transferable skills yang diberikan FF-Unair, termasuk yang
dalam koordinasi dengan Unair dan fakultas lain di lingkungan Unair
antara lain, pelatihan kepemimpinan, kesempatan berorganisasi dengan
mahasiswa seminat, pelatihan wirausaha, jurnalistik, berbagai minat
olahraga, seni, dan ketrampilan melalui Unit Kegiatan Mahasiswa. Unair
memberikan dana bergulir dan bimbingan untuk kelompok mahasiswa
yang akan melakukan wira usaha setelah mengajukan proposal ke
Universitas (melalui Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan).
Beberapa mahasiswa memperoleh penghargaan karya inovatif mahasiswa
dalam pekan ilmiah mahasiswa. (seperti terlihat sub bab E7, E8a.)
3) Pemahaman dan pemanfaatan kemampuannya sendiri
Salah satu tujuan pembelajaran di FF-Unair adalah menghasilkan lulusan
yang mampu berpraktek secara mandiri dalam bidang atau profesi
kefarmasian. Untuk itu dalam tataran beberapa mata kuliah dan praktikum
tertentu, misalnya di departemen farmasi praktis, farmakognosi dan
fitokimia maupun farmasetika, mahasiswa diajarkan agar memiliki
kemampuan untuk dapat bekerja secara mandiri dan memanfaatkan
keilmuan mereka untuk berwirausaha. Umpan balik dari alumni
menunjukkan bahwa kelemahan dari lulusan adalah rasa percaya diri.
Oleh karena itu FF-Unair berupaya memperbaiki kelemahan ini dengan
cara antara lain meningkatkan interaksi mahasiswa dengan mahasiswa
seminat dari PT lain, dosen tamu serta memberikan kepercayaan untuk
mengelola event fakultas yang melibatkan beberapa institusi.
4) Kemampuan belajar mandiri
Salah satu tujuan pembelajaran di FF-Unair adalah menghasilkan lulusan
yang mampu berpraktek secara mandiri dalam bidang atau profesi

87
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
kefarmasian. Untuk itu dalam tataran mata kuliah dan praktikum telah
diajarkan bahwa mahasiswa memiliki kemampuan untuk dapat bekerja
secara mandiri dan memiliki kesempatan untuk memanfaatkan keilmuan
mereka untuk berwirausaha. Namun tetap, dalam proses pembelajaran
mereka diwajibkan untuk bekerjasama dengan praktikan atau mahasiswa
lain agar dapat menciptakan teamwork yang baik saat mereka terjun di
masyarakat. Pengenalan terhadap cara efektif pencarian informasi melalui
internet diajarkan dalam mata kuliah tertentu, khususnya metodologi
penelitian, dan digunakan dalam kuliah.mata ajaran lain, utamanya skripsi.
Dalam penilaian skripsi oleh pembimbing ada point yang merupakan nilai
kemampuan mandiri, tanggungjawab, dan bekerja sama. Dalam PBL
mahasiswa dipacu untuk mendapatkan informasi secara mandiri (dalam
tim), karena dalam PBL ini dosen berfungsi sebagai teman (tutor),
Meskipun TOT terhadap tutor juga sudah dilakukan.

5) Nilai, motivasi dan sikap


Pendidikan di FF-Unair bersifat komprehensif dan holistik mulai dari aspek
kognitif, psikomotor dan afektif. Oleh karena itu sedari dini mulai dari
semester pertama telah ditanamkan setiap nilai, motivasi dan sikap positif
yang mampu mendukung fleksibilitas, kreativitas dan adaptasi tiap lulusan
di dunia kerja (menuju motto Unair excellence with morality). Nilai dan
sikap yang terbentuk pada lulusan, didukung dengan kurikulum berbasis
soft skill akan menunjang kepribadian mahasiswa dan menjadi modal
untuk kesuksesan dalam pekerjaan. Mata kuliah agama II diharapkan
lebih menajamkan nilai moral lulusan sarjana farmasi karena di ajar
langsung oleh dosen yang juga farmasis. Sehingga slogan excellence with
morality Unair terwujut. Berdasarkan data mahasiswa baru, prosentase
mahasiswa yang memilih FF-Unair sebagai pilihan pertama meningkat dari
tahun ke tahun (menjadi 69% pada tahun ajaran 2008/2009). jumlah
mahasiswa yang lulus tepat waktu dan prosentase mahasiswa yang
mencapai IPK >3 juga meningkat (lihat komponen C). Umpan balik dari
alumni juga menunjukkan bahwa mereka bangga akan almamaternya.

88
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Disiplin, kerja sama dan kerja keras para dosen untuk memperbaiki kinerja
FF-Unair merupakan teladan yang diharapkan dapat diadopsi mahasiswa.

E.11. Penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar:


a. Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan
penyelesaian studi mahasiswa.
Penilaian kemajuan/keberhasilan belajar dan penyelesaian studi mahasiswa
diatur dalam Peraturan Akademik Mahasiswa FF-Unair BAB VII mulai pasal
24 sampai 34. Penilaian kemajuan/keberhasilan studi mahasiswa tiap
semester dinyatakan dalam Indeks Prestasi Semester (IPS) dan penilaian
kemajuan/keberhasilan studi mahasiswa selama pendidikan yang sudah
ditempuh dinyatakan dalam Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Penyelesaian
studi mahasiswa adalah penyelesaian beban studi Program Pendidikan
Sarjana yaitu beban tugas yang dihitung dalam SKS yang harus ditempuh
oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi, minimal 148 SKS,
dijadwalkan untuk 8 semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8
semester, dan paling lama 14 semester setelah diterima sebagai mahasiswa.
Termasuk dalam evaluasi keberhasilan studi adalah adanya evaluasi 2
tahun pertama, 4 tahun pertama, kelulusan (yudisium) dan lewat masa studi
(akhir semester 14). Pada kenyataannya tidak banyak mahasiswa FF-Unair
yang gagal studi (DO). Mayoritas mahasiswa yang keluar FF-Unair terjadi
pada tahun pertama atau tahun kedua karena diterima di prodi lain yang
menjanjikan beasiswa lebih besar, lebih diminati, sekota dengan orang tua
(salah pilih prodi). Tetapi karena prosedur yang berwenang menetapkan DO
adalah universitas, maka beberapa mahasiswa masih tercatat di FF-Unair
meskipun sudah diketahui tidak aktif. Peraturan akademik menetapkan 2
semester berturut-turut tidak daftar ulang dianggap mengundurkan diri.
Persentase mahasiswa selesai studi tepat waktu dan IPK >3 tercantum dalam
gambar C1 dan C2 (komponen C).

b. Strategi dan metode penilaian kemajuan dan


keberhasilan mahasiswa.
Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa
dilakukan secara berkala (harian, UTS, UAS, UP, ujian susulan) dalam bentuk

89
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
kuis, test, tugas, presentasi dan ujian untuk mengukur pemahaman dan
penguasaan mahasiswa terhadap materi mata ajaran yang telah disajikan
(Peraturan Akademik Mahasiswa FF- Unair BAB VII pasal 24 dan 25). Khusus
untuk praktikum dan skripsi, penilaian dapat berupa hasil karya atau hasil
kerja yang penilaiannya telah ditentukan sesuai pedoman penilaian.

c. Penentuan yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil


belajar seorang mahasiswa pada akhir jenjang pendidikan).
Kelulusan pendidikan sarjana ditentukan dalam rapat yudisium yang
dipimpin oleh Dekan FF-Unair dan dihadiri oleh Wakil Dekan, Ketua
Departemen, Dosen Penanggung Jawab Mata Ajaran (PJMA) dan Dosen Wali
(Peraturan Akademik Mahasiswa FF- Unair BAB VII pasal 33 dan 34). Rapat
yudisium diadakan pada tiap akhir jenjang pendidikan S1 atau minimal sekali
setiap semester. Saat ini yudisium bersifat aktif, jadi beberapa mahasiswa
yang telah memenuhi syarat untuk lulus, tetapi karena suatu hal (misalnya
masih ingin meningkatkan IPK atau karena alasan lain) maka tidak mendaftar
judisium. Hal ini salah satu sebab jumlah lulusan tepat waktu 2008-2009
menurun, padahal jumlah mahasiswa yang selesai skripsi tepat waktu
meningkat.

d. Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa.


Tiap akhir perkuliahan, mahasiswa diberi kuesioner dari PPM yang
berisi pertanyaan tentang kepuasan proses akademik yang telah diikuti oleh
mahasiswa baik selama perkuliahan atau praktikum. Kuesioner ini
dimaksudkan untuk menilai kinerja dosen pengampu mata ajaran dan atau
pemberi perkuliahan atau praktikum. Secara rutin pada akhir semester
dilakukan analisis terhadap kuesioner serta dilakukan evaluasi demi
perbaikan kegiatan akademik di masa mendatang oleh masing-masing
departemen.
Kepuasan mahasiswa juga ditunjukkan pada evaluasi kinerja
pendidikan pada dengan kuestioner yang harus didisi mahasiswa pada saat
akan wisuda.

90
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
E12. Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi dosenmaha-
siswa, baik di dalam maupun di luar kampus, dan untuk mencipta-
kan iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan akademik/
profesional.

Fasilitas yang tersedia di FF-Unair menunjang perkembangan


pendidikan dan suasana akademik yang kondusif bagi mahasiswa serta
mendorong pribadi profesional tiap mahasiswa. Berbagai sarana seperti
laboratorium praktek, laboratorium komputer, ruang baca, theater room dan
student centre dipergunakan untuk menunjang berbagai kegiatan mahasiswa
baik akademik maupun nonakademik. Email maupun situs www.ff.unair.ac.id
memudahkan komunikasi dosen-mahasiswa. Hasil kemajuan belajar anak
wali dapat dimonitor dosen wali (pembimbing akademik) melalui program
susiakad.ff.unair.ac.id. Termasuk pembimbingan skripsi dapat dilakukan dari
luar kampus. Kerjasama dosen-mahasiswa dalam penelitian (research grant,
project grant, PHB yang lain, termasuk penyelenggarakan pekan ilmiah
mahasiswa) juga meningkatkan kualitas interaksi dosen-mahasiswa.
Fasilitas olah raga (a.l badminton, pingpong) yang rutin digunakan
bersama serta paduan suara dosen-mahasiswa yang ditandingkan antar
fakultas diharapkan dapat meningkatkan interaksi dosen-mahasiswa.
Kebersamaan dalam panitia yang berkaitan dengan aktifitas FF-Unair
menyelenggarakan seminar ilmiah di dalam maupun dalam joint conference
dengan universitas lain dan pengabdian kepada masyarakat mendorong
interaksi dosen dan mahasiswa.

E.13. Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa


dan civitas academica lainnya.
Kegiatan akademik yang bersifat intrakurikuler meliputi kuliah, praktikum,
tutorial, responsi, PBL sedang ekstrakurikuler meliputi magang kerja dan
kunjungan lapangan dilaksanakan sesuai peraturan akademik dan terjadwal.
Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan proses administrasi yang
berkaitan dengan kegiatan tersebut sesuai bagian masing-masing. Kualitas
pelayanan tenaga kependidikan dinilai mahasiswa melalui questioner yang
disebarkan setiap akhir tahun. Evaluasi hasil kuesioner menjadi masukan

91
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
bagi kepala bagian atau dekan untuk mengevaluasi petugas yang
bersangkutan.
Manifestasi mutu interaksi kegiatan akademik diwujudkan dalam
bentuk Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), sedangkan manifestasi kuantitas
dinilai dari tingkat kehadiran mahasiswa (berupa prosentase kehadiran
mahasiswa dalam berbagai kegiatan akademik/daftar hadir). Untuk
meningkatkan pengalaman dalam dunia industri diberikan kesempatan
magang bagi mahasiswa (semester >5) dengan dana PHK B, SP4 atau dana
rutin lain. Selain itu secara rutin diundang para profesional, alumni dari
berbagai bidang kerja kefarmasian untuk memberikan kuliah tamu, motivasi,
pelatihan bagi mahasiswa sesuai semesternya. Beberapa mahasiswa yang
berprestasi (pemenang LKTI, aktifis kegiatan mahasiswa, skripsi dalam projek
penelitian dosen) dibiayai untuk mengikuti seminar atau simposium yang
diadakan tingkat nasional/internasional. Fakultas juga memberi hadiah
menarik bagi mahasiswa yang menang dalam kompetisi ilmiah tingkat
fakultas (lomba foto tanaman obat, lomba penulisan artikel, motto/slogan
fakultas dll.)

E.14. Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana akademik


yang kondusif untuk pembelajaran, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.

Academic milestones yang akan dicapai Unair adalah


Internasionalisasi pada bidang pendidikan, penelitian dan publikasi,
pengabdian kepada masyarakat serta penjaminan mutu sebagai berikut
(laporan tahunan BPP Unair).
a. Pendidikan :
- Program studi farmasi mendapatkan pengakuan internasional
- Mampu menyelenggarakan twinning program internasional
- Mempunyai kelas internasional
- Mempunyai dosen berkelas internasional
b. Penelitian dan publikasi
- Mendapat grant penelitian internasional
- Hasil penelitian digunakan secara internasional
- Mendapat research award tingkat internasional
92
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
- Hasil penelitian dipublikasikan di jurnal internasional
- Terbit jurnal internasional

c. Pengabdian pada masyarakat


- Kegiatan pengmas sasaran lokal bersama badan internasional
- Pengmas sasaran lokal yang didanai badan internasional
- Pengmas sasaran internasional yang didanai badan internasional
d. Penjaminan mutu
- Dapat menggunakan sistem penjaminan mutu internasional
- Audit secara internasional

Hal tersebut di atas diterjemahkan FF-Unair dengan berupaya menjadi


acuan pendidikan sarjana farmasi nasional, merancang program studi lanjut
(S2) yang merupakan twinning program internasional, combined degree untuk
pendidikan spesialis farmasi rumah sakit, menerima mahasiswa dari luar
Indonesia, mengirim dosen ke beberapa universitas manca (al. Malaysia)
agar kompetensi sebagai dosen FF-Unair diakui Internasional
Dalam penelitian, telah dan akan ditingkatkan penelitian bersama
universitas manca (Jepang, Malaysia, Philipina). Telah disusun pula road map
penelitian dan aktifasi fungsi komisi penelitian. Mengalokasi anggaran untuk
penelitian dosen muda dan penelitian bersama dosen-mahasiswa (project
grant). Beberapa dosen dikirim untuk post doc ke Jepang, Swiss, Belanda
atau Jerman. Hasil penelitian mereka sebagian diterbitkan dalam jurnal
internasional (Heterocycle, J.Nat, Med., Bioorg.Med.chem.lett, Org Lett dll)
(Borang Akreditasi Standar 7). Prof. Dr.rer,nat. Gunawan Indrayanto, Apt
mendapat penghargaan internasional sebagai leading scientist dari OKI.
Yang masih dalam upaya adalah membuat jurnal yang terakreditasi nasional.
Dr. Bambang prayogo, MS mendapat Anugerah kekayaan intelektual luar
biasa dari mendiknas.
Telah dilakukan pengabdian kepada masyarakat bersama mahasiswa
dari USM Malaysia di Tuban (Jatim) ketika banjir besar (2008). Beberapa
dosen menjadi tim penyusun Farmakope Indonesia V, maupun kodeks

93
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
makanan Indonesia. ULP FF-Unair menyiapkan layanan Uji BABE bagi bahan
obat yang disyaratkan untuk diuji bagi pasien Indonesia oleh BPOM.
Dalam penjaminan mutu FF-Unair berupaya menerapkan manajemen
mutu ISO 9001-2008, disamping audit dikti (EPSBED) dan akreditasi BAN PT,
serta audit internal (Unair dan FF-Unair).
Semua proses tersebut di atas dilakukan dalam upaya menjadi
trendsetter yang excellence with morality. Indikator pencapaian upaya
tersebut diatas dicantumkan sasaran mutu FF-Unair setiap tahun (Borang
Akreditasi, Standar 1)

E 15. Keikutsertaan civitas academica dalam kegiatan akademik


(seminar, simposium, diskusi, eksibisi) di kampus.

Seluruh civitas academica baik itu Mahasiswa, Dosen, Karyawan


hingga alumni terlibat aktif dalam kegiatan akademik. Reuni alumni 2009
menghasilkan dana (yang sebagian) disumbangkan kepada yayasan
Widyahusada untuk memberikan beasiswa bagi mahasiswa farmasi yang
memerlukan. Setiap tahun FF-Unair menyelenggarakan minimal satu seminar
internasional / joint conference. Hal ini memfasilitasi dosen untuk presentasi
internasional dengan biaya ringan (tanpa akomodasi). Meskipun, FF_Unair
dalam jumlah terbatas tetap menanggung sebagian biaya seminar ke luar
negeri bagi staf yang papernya diterima dalam seminar internasional.
Jumlah staf yang hadir/mempresentasikan papernya dalam seminar
ilmiah nasional/internasional dapat dilihat pada tabel 7.1.3. borang akreditasi.
Beberapa diantaranya adalah sbb (Tabel E15.1.).
Setiap dosen yang dikirim fakultas untuk mengikuti pelatihan/
workshop/join research di dalam maupun di luar negeri diwajibkan untuk
mempresentasikan hasilnya dalam seminar/diskusi di tingkat fakultas (biasa
dilakukan pada hari jumat pagi). Forum tersebut juga digunakan untuk
presentasi hasil penelitian dengan dana fakultas (project grant/penelitian
dosen muda). Selain itu forum diskusi tersebut juga membahas topik yang
sedang menjadi polemik di masyarakat. Beberapa diantaranya adalah
sebagai berikut.( Tabel E15.2.)

94
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Beberapa pakar yang diundang untuk sharing di FFUnair dapat dilihat
pada tabel E15.3. Pakar tersebut diundang selain untuk tujuan sharing juga
untuk training staf dosen dan karyawan FF-Unair.

Tabel E.15.1. Rekapitulasi jumlah dosen yang presentasi dalam seminar


Jumlah
dosen
Tahun Seminar/simposium
presentasi
2007 Join conference Unair-USM di Pinang 30 orang
Asian Conference on Clinical Pharmacy 3 orang
(ACCP) ke 7 di Shanghai, Cina
Kongres ilmiah ISFI XV 34 orang
IOCD International symposium di Surabaya 23 orang
Internasional seminar on pharmaceutics di 8 orang
Surabaya
International science congress di Bangkok 3 orang
12th Asian Chemical congress, kualalumpur 3 orang
2008 ACCP ke 8, di Surabaya 53 orang
Kongres ilmiah ISFI XVI 4 orang
Pokjanas-TOI 4 orang
2009 Second collaborative conference UNAIR-USM 98 orang
Makasar International Symposium on 7 orang
Pharmaceitical Science
Bandung International Conference on 9 orang
Medicinal Chemistry
The 9th ACCP, Seoul, Korea 13 orang
International conference on Pharmacy and 19 orang
advance pharm sci. Di Yogya

Tabel E15.2. Dosen yang presentasi dalam diskusi/seminar di FF-Unair


Tahun Nama dosen Kegiatan/Topik diskusi
2007, Prof.Dr. Gunawan I, Apt Seminar pengembangan Fito
Sept Dr. Hadi Poerwono, MSc, Farmaka II
Apt
Dr.Djoko Agus P, Msi,Apt
Drs. Sukardiman, MS

95
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Drs. A.Fuad H, MS
2007, Prof.Dr.Purwanto, Apt Kajian pemanfaatan dan
pengembangan hasil penelitian
Juli
makanan tradisional jawa timur
Sept, Prof.Dr.M Yuwono Laporan seminar Asian chemical
Congress
2007 Dr. Hadi Poerwono
Workshop Chemical safety dan
Dr.wahjo D.
security
2008, Prof Ar. M. yuwono Kuliah Umum : Analisis residu
pestisida dalam jaringan
Agust
2009, Dr. Suharjono, MS, Apt Polemik Puyer
Febr Dra. Esti H, Apt, MS, PhD
Dra. Lisa Presstianty
2009 Dr. Umi Athijah, MS, Apt Seminar on communication skill for
farmacist
Juli
2009, Prof.Dr.Siti Sjamsiah S, Apt Diskusi panel pengembangan peran,
Juli fungsi dan tanggungjawab farmasis
2009, Dr. Aty Widya W, MS, Apt Hasil pelatihan pengelolaan hewan
Ssi, coba di UGM, Rencana
Juli Dr. Junaidi khotib,
pengembangan lab Hewan FF-Unair
MKes
2009, Penerima grant dosen Presentasi hasil penelitian
muda
Des

Tabel E15.3. Beberapa pakar yang diundang FF-Unair untuk sharing


Tahun Nama dosen tamu/pakar Topik diskusi
2007, M.Syamsul Arifin Seminar : Pro dan kontra
kebijakan obat murah
Juli (Dirut Pertamina)
Dra. Ida Marliana (YLKI
Pusat)
2007, Nakamichi Watanabe, Kuliah tamu :Nutrition function of
Showa woman univ. japanese tempe and miso
Sept
2007 Dra. Effi Setyawati, Seminar : Penjaminan kualitas
M.Biomed (EQUILAB) dan keamanan sediaan farmasi
Sept
2007, Dr. Faiq Bahfen, SH Diskusi panel kebijakan
pemerintah di bidang farmasi
Agust Drs. Richard panjaitan, Apt
Drs. Gunawan Pranoto

96
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Dr. Slamet R.Yuwono
Dr. Esi Martiana Rachmi
Drs. Fauzi kasim
2007, Mr.John lie Kick off ISO 9001-2000
Des
2008 Mr.John lie Persiapan ISO 9001-2000
Feb
2008 Mr.John lie, Internal audit training
April
2008, Mr.John lie Finalisasi PP dan IK ISO 9001-
2000
Juni
2008, Mr.John lie, Mr. Kodrat Tri Desk audit ISO 9001-2000
setiawan, Mr. Puah Chum
Juli
Mok,
Mr Rudi Widjaya
2008, Mr.John lie Persiapan accesment ISO 9001-
2008
Agust
2009, Mr.Rudi Widjaya Pelatihan auditor internal ISO
9001-2008 IWA 2
Jan
2009 Dr. Ferdiansyah,SpBO Bank Jaringan
Febr
2009 Dra. Yulia Trisna, Mpharm, Seminar on communication skill
apt for farmacist
Juli
Emily M.Hawes, Pharm D

Alumni FF-Unair selain dosen, utamanya yang mempunyai prestasi


khusus sering diundang untuk memberikan kuliah tamu pada mahasiswa dan
atau sebagai pembicara pada seminar/simposium/workshop yang dihadiri
dosen/ alumni/ mahasiswa. Beberapa diantaranya (Tabel E.5):

97
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Tabel E15.4. Beberapa alumni (non dosen) yang diundang FF-Unair untuk
sharing
Tahun Nama Alumni Status
2006 Drs.Soedarjanto Kho, Apt Angkatan 1991, Profesional,
Pharmasis Di USA ,WNI
Juni
2006 Drs. Harry Bagyo R, Apt, Profesional
MM
2007 Dr. Wahono Sumarjono, BPPT
APU
agust BPOM
Drs. Sjam Subagjo, Apt, MM Kepala Instalasi Farm. RSUD.
Dra. Siti Farida, Apt, SpFRS DR. Soetomo
PT.Pharos Indonesia
Iswantoro, Ssi, Apt,MM Pemilik jaringan apotek di gresik
Dra. Setyorini, Apt PT. Kimia Farma
Drs. Suharno
2008 Drs. Arianto, Apt Product manager PT. Meiji
Agust Drs. Bambang Sidarta Kepala Instalasi Farmasi RSUD.
DR. Saiful anwar
Penerima Habibi Award 2008
Dr. Suprapto Maat, Apt, MS
Drs. Djoko Sunaryo, MS, Ex. Kepala BPOM Jatim
MM
2009, Drs. Tjondro Saputro, Apt Angkatan 1967, profesional
Juli apoteker, punya apotek sendiri
di Kanada, menjadi WN Kanada
2009, Dr. Wahono Sumaryono, Angkatan 1974, Satf ahli BPPT
Apt, APU
Juni
2009, Drs. Ahaditomo, Apt, MS Angkatan 1963, BPP ISFI,
anggota MPR, praktisi PT Meiji
Februari
2009, Drs. Soerjono Seto, Apt, Angkatan 1963, Ex Kepala
MM Instalasi RSU Dr Soetomo, PSA
Juli

Setiap tahun mahasiswa FF-Unair (semester 5) beserta beberapa


dosen pembimbing melakukan study tour antar kampus sejawa-bali untuk
meningkatkan pengetahuan, memperluas wawasan dan menjalin komunikasi
antar mahasiswa seminat, meningkatkan rasa cinta/bangga terhadap
almamater dan meningkatkan rasa percaya diri.
98
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
E16. Pengembangan kepribadian ilmiah.
Salah satu kegiatan untuk pengembangan kepribadian ilmiah adalah
melalui skripsi. Skripsi bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar
kepada mahasiswa untuk menerapkan sikap, cara berpikir dan metode ilmiah
dalam memecahkan masalah melalui penelitian serta mampu menyajikan dan
mempertahankan hasilnya secara tertulis dan secara lisan.
Kegiatan lain untuk pengembangan kepribadian ilmiah adalah
mengikuti lomba karya tulis mahasiswa mulai tingkat fakultas, tingkat
universitas, tingkat regional dan nasional. Lomba pemikiran kritis mahasiswa
(PKM) juga merupakan ajang untuk pengembangan pemikiran kreatif
mahasiswa yang digelar secara berkala tiap semesternya.

E17. Hasil pembelajaran:


a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan
Jumlah total mahasiswa ( jalur SPMB dan PMDK) yang lulus tepat
waktu dalam tiga tahun terakhir cenderung meningkat yaitu, berturut-turut
52,78 %, 65,68 % dan 77,2 % (rata-rata mencapai 65,2 %). Sedangkan
jumlah lulusan pertahun adalah 178,243 sampai 226 mahasiswa pada tahun
ajaran 2007/2008. Hal ini disebabkan karena mulai tahun ajaran 2001/2002
FF-Unair menerima 120 mahasiswa jalur ekstensi selain 120 mahasiswa dari
jalur SPMB. Pada tahun ajaran 2004/2005 mahasiswa jalur ekstensi mulai
lulus, dengan prosentase kelulusan lebih kecil dari kelompok mahasiswa jalur
SPMB. Tetapi prosentase ini semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada
tahun ajaran 2007/2008 dari 159 mahasiswa yang lulus tepat waktu (77,2 %),
78 orang (37,86 %) berasal dari jalur PMDK. Sedangkan prosentase lulus
tepat waktu mahasiswa SPMB relatif tetap.
Rata-rata jumlah lulusan yang mencapai IPK >3 tahun ajaran
2007/2008 adalah 48,23 %, sedikit menurun dari tahun sebelumnya yaitu
49,3 %. Jumlah lulusan dengan IPK > 3,50 sebanyak 19 dari 226 lulusan.

99
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
b. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan
kebutuhan pemanfaatan lulusan

Dari data tracer study, dapat dilihat bahwa 40% lulusan memerlukan
waktu tunggu kurang dari 3 bulan dan 40 % kurang dari 1 tahun untuk
mendapatkan kerja pertama. Prosentase yang ber-wiraswasta mendirikan
usaha apotek sendiri atau berkolaborasi dengan sesama apoteker meningkat.
Beberapa lulusan diketahui bekerja sesuai kompetensinya di bidang kerja
yang baru di Indonesia al. Laboratorium BABE. Uji BABE merupakan
persyaratan obat yang akan diwajibkan bagi semua obat sesuai dengan
perkembangan ilmu farmasi. Sedikit (<5%) lulusan yang bekerja di luar
kompetensinya antara lain marketing (bukan perusahaan farmasi),
wartawan/presenter, motivator trainer atau even organizer.
Banyaknya lulusan Fakultas Farmasi yang bekerja pada perusahaan
swasta maupun pemerintah dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun,
menunjukkan bahwa lulusan Fakultas Farmasi sangat dibutuhkan oleh stake
holder. Beberapa lulusan juga terlacak dapat bekerja sebagai
apoteker/farmasis di Kanada, Jerman dan Australia.

c. Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian


studi mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium lulusan)
Peningkatan persentase mahasiswa lulus tepat waktu dan
pemendekan waktu penyelesaian studi dapat dilihat pada gambar C1.
Jumlah total mahasiswa ( jalur SPMB dan PMDK ) yang lulus tepat waktu
dalam tiga tahun terakhir cenderung meningkat yaitu, berturut-turut 52,78 %,
65,68 % dan 77,2 % (rata-rata mencapai 65,2 %), sedikit menurun menjadi
68% pada tahun ajaran 2008-2009. Sedangkan jumlah lulusan pertahun
adalah 178, 243, 226 dan menjadi 206 mahasiswa pada tahun ajaran
2008/2009. Prosentase lulus tepat waktu mahasiswa dari jalur PMDK semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun ajaran 2007/2008 dari 159
mahasiswa yang lulus tepat waktu (77,2 %), 78 orang (37,86 %) berasal dari
jalur PMDK. Sedangkan prosentase lulus tepat waktu mahasiswa SPMB
relatif tetap. Pada tahun ajaran 2008-2009 jumlah mahasiswa jalur PMDK
yang lulus tepat waktu menurun menjadi 69 orang. Melihat prosentase

100
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
mahasiswa yang menyelesaikan skripsi tepat waktu meningkat menjadi 82%
pada tahun ajaran 2008-2009 (dari 70% pada tahun ajaran 2007-2008), maka
diperkirakan penurunan jumlah mahasiswa lulus tepat waktu adalah karena
sengaja menunda kelulusan untuk meningkatkan IPK.
Peningkatan jumlah lulusan dengan IPK > 3 dapat dilihat pada gambar C2.
Rata-rata jumlah lulusan yang mencapai IPK >3 tahun ajaran 2008/2009
adalah 43,23 %, menurun dari tahun sebelumnya yaitu 48,3 %. Meskipun IPK
tidak menjamin kemudahan mendapatkan pekerjaan tetapi akan memper-
mudah lulusan lolos kriteria administrasi lowongan kerja yang mensyaratkan
IPK.
FF-Unair mengadakan yudisium sarjana minimal sekali setiap
semester. Mahasiswa yang lulus tepat waktu adalah mahasiswa yang lulus
pada akhir semester genap (masa studi normal adalah 8 semester, ujian
proposal dilaksanakan pada semester 7 sebelum memprogram skripsi pada
semester 8)
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ada kemajuan dalam hal
memperpendek masa studi, selesai studi tepat waktu dan peningkatan IPK.
Jumlah mahasiswa yang selesai skripsi (dan proposal) 1 tahun juga
meningkat sampai 80%. Upaya peningkatan ini lebih jelas bila dilihat dari
parameter lulus tepat waktu mahasiswa PMDK-umum, meskipun upaya
peningkatan hasil belajar dari parameter IPK masih perlu ditingkatkan. Oleh
karena itu upaya mendapatkan calon mahasiswa yang lebih unggul,
khususnya yang melalui jalur PMDK-umum perlu ditingkatkan. Sedang
peminat jalur SNMPTN perlu dijaga, mengingat tingginya persaingan antar
prodi farmasi, diantara Institusi pendidikan tinggi farmasi.

d. Kepuasan lulusan.
Dari hasil tracer studi kepada alumni yang sudah bekerja (angkatan
>2004), maupun umpan balik dari alumni yang baru lulus (angkatan <
2004), umumnya mereka bangga dan puas dengan proses pembelajaran,
kurikulum dan suasana akademis yang mereka terima selama menempuh
pendidikan di FF-Unair. Meskipun tetap ada kritik yang membangun,
misalnya ada beberapa materi yang mereka rasakan overlapping, atau

101
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
kurang memenuhi tuntutan kebutuhan mereka, termasuk masih adanya
dosen yang menurut mereka menuntut kompetensi lebih tinggi dari yang
seharusnya (untuk level S1). Yang membanggakan adalah kesediaan
mereka untuk membagi pengalaman kepada mahasiswa/fakultas bila
dibutuhkan.
Tracer studi ini dilakukan dengan cara membagikan kuestioner kepada
alumni saat dies natalis, ketika ada pertemuan alumni, atau ketika FF-Unair
menyelenggarakan pendididikan berkelanjutan, seminar dll. Untuk yang
alumni yang baru lulus, kuestioner dibagikan langsung setelah mereka
mengikuti judisium. Pengembalian kuestioner dapat melalui email atau
www.ff.Unair.ac.id.

E18. Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan


lulusan.
Kuisioner yang menunjukkan kepuasan stakeholder terhadap
pemanfaatan lulusan FF-Unair telah disebarkan pada akhir tahun 2008.
Umumnya stakeholder memberikan apresiasi terhadap kemampuan
keilmuan (hardskill) dalam bidang kefarmasian. Sementara kemampuan
softskill seperti kepercayaan diri, leadership dan semangat bersaing masih
perlu adanya pembenahan. Dari tracer study tersebut diketahui distribusi
lulusan FF-Unair minimal meliputi 20 propinsi seperti asal mahasiswa baru,
karena telah terbentuk koordinator alumni di daerah/propinsi tersebut.
Meskipun populasi terbesar masih di Jawa timur. Pasar kerja mayoritas
alumni ada di Apotek, Industri (obat modern dan obat tradisional) serta
rumah sakit. Sebagian kecil bekerja di BPOM, Dinkes kota/propinsi, dosen,
ABRI dll
Meskipun demikian, kemajuan ilmu pengetahuan, peningkatan tuntutan
stake holder (termasuk alumni) dan perkembangan persaingan lulusan,
membuat prodi farmasi merancang 2 kurikulum baru yang masing-masing
lebih berorientasi pada produk (prodi sain dan teknologi farmasi) dan
berorientasi pada pelayanan pasien (prodi farmasi klinik-komunitas).
Termasuk juga memperbanyak minat studi pada tingkat S2 dan spesialis.

102
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
E19. Produk program studi berupa model-model, karya inovatif, hak
paten, hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai
hasil penelitian.

Berikut ini adalah produk model-model, karya inovatif mahasiswa


dibawah bimbingan dosen : Elektrode dari grafit karbon (Badawi dkk, 2006),
Kit untuk deteksi pengawet (Wicaksono dkk, 2007), Komik Demam Berdarah
(Subroto dkk, 2008), deodorant dari minyak atsiri daun sirih (Prakosa dkk,
2007), produk effervescent ekstrak sari buah apel, anggur dan pear (Apryani
dkk, 2007), lilin aromaterapi (Ekawati dkk, 2007), Es Krim dari buah buncis,
wortel (Erma, 2009), Biskuit udang rebon (Aprilianti, 2008), Biskuit bekatul
(Arifianto dkk, 2008), pasta gigi ekstrak bawang putih (Muti dkk, 2007), nata
de coco limbah kulit pisang (Wulandari dkk, 2007), selulosa dari limbah kulit
durian (Dewanto dkk, 2007), biscuit kulit semangka (2009), mix fruit cracker
(2009), tablet hisap alang-alang (2008) dan lain-lain.
Produk berupa prosedur kerja, validasi metode analisis dan sejenisnya
digunakan langsung sebagai pedoman prosedur analisis ISO 17025 di Unit
layanan dan pengujian FF-Unair. Unit ini berfungsi sebagai revenue
generating unit FF-Unair.
Kerja sama Laboratorium Fitokimia FF_Unair dengan Badan POM dan
Depkes menghasilkan Buku Monografi ektrak tanaman obat Indonesia (2008),
sudah dapat marker untuk ekstrak tanaman tertentu (al. Psidium guajava).
Dr. Bambang Prayogo, MS diperoleh HKI nomor P00200100069 dari
depkumham RI dan piagam penghargaan anugerah kekayaan intelaktual
luarbiasa 2009 dari mendiknas atas penelitian tanaman pace untuk
kontrasepsi pria.
Laboratorium Fitokimia bekerja sama dengan Lab. Farmakologi telah
dapat memproduksi ekstrak terstandar dari daun meniran, sambiloto, salam
(sudah sampai uji klinik) dan ekstrak pegagan, kencur, daun ungu (telah
selesai uji pre klinik) siap di jual bila ada pengusaha yang berminat.
Hasil penelitian Drs. Marcellino Rudianto tentang jalur baru sintesa
psinosibin yang dipublikasikan dalam jurnal heterocycle meningkatkan citizen
indeks dan memperoleh Hans Timmerman award, sebagai peneliti muda.

E 20. Analisis SWOT.


103
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Kekuatan (strength)
Kurikulum 2000 (dengan beberapa revisi) masih diterima dan
memenuhi kebutuhan stake holder (lulusan dan pengguna lulusan). Meskipun
untuk menjadi trendstter yang merupakan visi fakultas selalu perlu di
kembangkan. FF Unair telah memperoleh sertifikat ISO 9001-2008 sebagai
modal untuk menjamin peningkatan kinerja. Sivitas akademika mempunyai
komitmen tinggi untuk meningkatkan kinerja FF-Unair. Jumlah dosen yang
telah memiliki sertifikat pendidik mencapai >40% (dari 109 orang). Jumlah
dosen (S2 dan S3) mencapai 80%, Semua dosen mengajar sesuai
kompetensi, rasio dosen mahasiswa (1:10). Telah disiapkan jenjang
pendidikan lanjutan bagi alumni untuk meningkatkan kompetensi (S2,
spesialis, S3) sesuai minat masing-masing. Mahasiswa dan alumni siap
bekerja sama dengan fakultas untuk menjadikan FF-Unair trendsetter
pendidikan farmasi di Indonesia.
Kelemahan (weakness)
Jumlah dosen berusia lebih dari 50 tahun lebih dari 45 % sehingga
kaderisasi kompetensi untuk dosen muda perlu dipercepat untuk mencegah
terjadinya ketimpangan (gab). Rasio jumlah dosen yang berhak memberi
kuliah dengan jumlah sks mata kuliah yang diasuh belum merata antar
departemen (total dosen yang belum mencapai jabatan lektor + 30%).
Beberapa departemen baru dengan beban sks banyak, memiliki jumlah
dosen, yang berhak mengajar, relatif sedikit, sehingga beban EWMP berat
/tidak merata. Hal ini menyebabkan fungsi penelitian/pengabdian kepada
masyarakat tidak maksimal. Masih ada keterbatasan pada sistem maupun
penguasaan IT oleh beberapa tenaga pengajar maupun staf kependidikan,
sehingga perlu dilakukan perbaikan terus menerus, disesuaikan dengan
anggaran.
Kesempatan (Opportunity)
Status Akreditasi FFUnair yang diperoleh, baik dari DIKTI, ISO 9001-
2008, IWA2 untuk pendidikan, penelitian maupun kerjasama, merupakan
modal untuk melakukan peningkatan kualitas FF-Unair untuk melakukan misi
dalam mencapai visinya. Status akreditasi ini juga merupakan modal untuk
mendapatkan grant penelitian maupun proyek hibah kompetitif tingkat fakultas

104
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
dari dikti atau institusi lain untuk akselerasi peningkatan kualitas pendidikan
dan penelitian.
Keanggautaan FF-Unair dalam majelis APTFI memberikan
kesempatan FF-Unair untuk melakukan sosialisasi program dalam upaya
peningkatan kualitas pendidikan dan eksistensi apoteker di tingkat nasional.
Kerjasama baik yang sudah dijalin dengan pengguna lulusan untuk
mendukung efisiensi pendidikan sarjana farmasi yang menyatu dengan
pendidikan profesi apoteker perlu ditingkatkan menjadi saling menguntungkan
untuk menjamin sustainability. Keanggautaan beberapa dosen/alumni sebagai
pimpinan/ pengurus aktif organisasi profesi/ilmiah/MPR/DPR/DPRD
mempercepat penyampaian informasi mengenai tuntutan ataupun evaluasi
kritis stake holder terhadap apoteker Indonesia, sehingga aktifitas antisipasi
dapat dilakukan lebih awal.

Tantangan (Threat)
Kemajuan Ilmu pengetahuan yang pesat mengharuskan FF-Unair
meningkatkan kompetensi civitas akademika dan memudahkan akses
informasi global. Untuk itu perlu dilakukan penyempurnaan sistem maupun
peningkatan penguasaan IT untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
akademik termasuk pengabdian kepada masyarakat dan peningkatan kerja
sama nasional maupun internasional.

105
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
KOMPONEN F
PENDANAAN, SARANA PRASARANA, SERTA SISTEM INFORMASI

F.1. Sistem Alokasi Dana


Sumber dana FF-Unair diperoleh dari beberapa sumber dana a.l. :
Dana PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) yaitu dana yang
diperoleh dari SOP (sumbangan operasional pendidikan) dari semua
mahasiswa dan SP3 (Sumbangan Peningkatan dan Pengembangan
Pendidikan) dari mahasiswa baru.
Dana rutin dari APBN untuk gaji PNS di FF-Unair dan biaya operasional
Dana dari Program Hibah Kompetisi (PHK) al. Program B (2005-2008),
PHK B2c (2009-2010)
Dana dari IKOMA
Dana dari hasil RGU , antara lain dari unit layanan dan pengujian (ULP)
Dana dari hasil kerja sama dengan institusi lain (a.l. Depkes, BPOM,
BKKBN, BPPT) (tercantum dalam Borang Akreditasi, Standar 6, Tabel
6.2.1)
Perencanaan penggunaan anggaran telah diatur dengan SK Rektor
Universitas Airlangga No. 5233/J03/KU/2007 tanggal 28 Mei 2007 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran.
Didalam menyusun rencana anggaran (RKAT) disusun berdasarkan
atas masukan / usulan rencana kegiatan dari unit kerja yang ada dilingkungan
FF-Unair, untuk dibahas rapat pimpinan tingkat fakultas, sebelum RKAT
tersebut diusulkan ke universitas. Usulan RKAT fakultas selanjutnya dibahas
di tingkat universitas untuk menentukan pagu anggaran. Setelah
mendapatkan pagu anggaran, maka penggunaan anggaran selanjutnya diatur
melalui POPA (Petunjuk Operasional Penggunaan Anggaran) dari Universitas
Airlangga, sedangkan untuk penggunaan anggaran dari program hibah
kompetisi mengacu pada rencana induk pengembangan yang diusulkan
Universitas Airlangga kepada DIKTI.

106
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
F.2. Pengelolaan dan Akuntabilitas Penggunaan Dana
Untuk pengelolaan anggaran dilakukan oleh manajemen keuangan
fakultas mulai dari penyerapan anggaran, realisasi anggaran sampai dengan
laporan pertanggung jawaban penggunaan anggaran. Penggunaan anggaran
di FF-Unair dilakukan secara akuntabel, transparan. Laporan pertanggung
jawaban penggunaan anggaran tersebut secara rutin diperiksa oleh audit
internal (Satuan Pengawas Internal/SPI, Akuntan Publik) maupun audit
external (Irjen, BPKP)

F.3.Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatan


Untuk alokasi dana gaji PNS baik dosen maupun tenaga kependikan
setiap bulan dibiayai dengan dana APBN, sedangkan untuk kebutuhan
operasional, manajemen dan pengembangan menggunakan dana PNBP
Unair. Untuk meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian masyarakat
para dosen, FF-Unair mengupayakan dana melalui program hibah kompetisi
dari Dirjen Dikti, kerjasama dengan institusi lain maupun melalui Unit layanan.

F.4. Pengelolaan Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana


Fakultas Farmasi Universitas Airlangga yang terletak di Kampus B
Jalan Darmawangsa Dalam Surabaya memiliki Gedung Utama tiga lantai
dengan total luas lantai 10.113,13 m2 dengan rincian sebagai berikut (Tabel
F.4.1).
Di area yang sama terdapat pula sebuah Gedung dua lantai untuk
Pusat Kegiatan Mahasiswa (Student Center). Disamping itu Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga juga memiliki sebuah Apotek Pendidikan yang terletak
di Jalan Darmawangsa Surabaya (487 m 2). Fasilitas tersebut di atas
dipergunakan untuk keperluan proses belajar mengajar antara lain : kuliah,
praktikum, penelitian dosen/mahasiswa , kegiatan administrasi serta kegiatan-
kegiatan mahasiswa lainnya diluar perkuliahan.
Pada tahun 2008 FF-Unair mendapatkan hak pengelolaan atas gedung
ex. Laboratorium Dasar Bersama Unair di kampus B, yang selanjutnya
gedung tersebut difungsikan sebagai pusat lokasi unit layanan dan pengujian
(ULP) yang representatif (termasuk untuk uji BABE).

107
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Penggunaan peralatan/instrument di laboratorium di lingkungan FF-
Unair selain untuk kegiatan akademik mahasiswa S1,S2,S3, dosen FF-Unair
juga dimanfaatkan untuk kegiatan penelitian oleh mahasiswa diluar FF-Unair,
khususnya di lingkungan Unair (resourche sharing) atau mahasiswa di luar
Unair secara terbatas dengan seijin dekan.
Untuk pemeliharaan sarana prasarana standar dilakukan secara rutin
oleh tenaga kependidikan dari FF-Unair, atau dengan outsourching. Untuk
instrument tertentu pemeliharaan/kalibrasi/servis dilakukan oleh institusi lain
yang berkompeten. Biaya pemeliharaan sarana-prasarana ini menggunakan
dana operasional atau dana IKOMA dengan prinsip efisiensi. Beberapa
sparepart instrumen juga diperoleh dari hibah beberapa institusi yang peduli
terhadap pendidikan di FF-Unair (Borang akreditasi, Standar 6, Tabel 6.3.3).
TABEL F. 4.1. Data sarana-prasarana Fakultas Farmasi Unair

Jenis Bangunan /
No. Jumlah Luas (m) Kondisi
Ruangan

1 Ruang Kuliah 15 1399 m Baik

2 Ruang Laboratorium 9 3297 m Baik

3 Ruang Perkantoran 17 597,00 m Baik


4 Ruang Penelitian
7 374 m Baik
5 Ruang Pembangkit listrik + Pompa
1 20,00 m Baik

6 Lapangan Olah Raga 1 585,00 m Baik

7 Ruang ibadah 2 90,08 m Baik

8 Ruang Arsip 1 41,20 m Baik

9 Ruang Gudang 6 214,79 m Baik

10 Ruang Parkir 1 586,30 m Baik

11 Kamar mandi/WC 18 360 m Baik

12 Ruang Perpustakaan 4 244 m Baik

13 Galery 3 1123,82 m Baik

14 Ruang sidang 2 242,81 m Baik

15 Ruang Theater 1 128,13 m Baik

108
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
16 Kantin 2 35,29 m Baik

17 Ruang BEM 1 38,27 m Baik

18 Ruang dosen 33 736,44 m Baik

Luas seluruhnya = 10.113.,13 m

F.5. Ketersediaan dan Kualitas Gedung, Ruang Kuliah, Laboratorium,


Perpustakaan

Sarana-prasarana yang tersedia sampai saat ini kualitasnya masih


cukup baik, dengan sistem pengelolaan dan pemanfaatan fasilitas
dikoordinasi oleh sub bagian umum (di bawah Kepala bagian sarana dan
prasarana). Beberapa cara/sistem pengelolaan sudah memiliki pedoman
prosedur/instruksi kerja sesuai yang ditetapkan ISO 9001-2008, agar proses
belajar mengajar tidak mengalami hambatan.
Ruang laboratorium dirancang untuk kapasitas 60 mahasiswa sekali
tatap muka (sehingga untuk 240 mahasiswa/angkatan ada 4 kelas paralel)
yang dilayani 4-5 dosen, 1-2 analis dan 1 laboran setiap kali praktikum.
Sehingga jumlah alat/instrumen diatur penggunaannya untuk jumlah tersebut.
Untuk instrumen yang canggih penggunaannya dilakukan secara rolling per
kelompok/sub kelompok (10-14 orang) atau dengan penggunaan bersama di
dalam makmal multiguna. Setiap ruang kuliah dilengkapi pendingan ruangan
(AC), alat audio visual, komputer dan LCD. Pemeliharaan fasilitas software di
bawah tanggung jawab unit sistem informasi (USI) fakultas.
Fasilitas ruang baca/perpustakaan juga diisi dengan koleksi pustaka
(hard copy, soft copy) dari textbook, Journal, laporan hasil penelitian, skripsi,
tesis maupun disertasi yang cukup memadahi, dikelola secara profesional
oleh seorang pustakawan dibantu dengan 1-2 orang tenaga kependidikan.
Perpustakaan ini juga dilengkapi dengan 30 PC, program aplikasi koleksi,
jaringan internet dan fotokopi. (Lihat tabel 6.3.2 Borang akreditasi). Ruang di
perpustakaan ini juga difungsikan untuk proses pengisian KRS online pada
awal semester.

109
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
F.6. Fasilitas Komputer dan Pendukung Pembelajaran dan Penelitian
FF_Unair memiliki ruangan yang dilengkapi dengan fasilitas komputer
(+ 30 buah) untuk mahasiswa, yaitu ruang drylab. Fasilitas ini dipergunakan
untuk membantu para mahasiswa dan dosen untuk melakukan kegiatan yang
memerlukan fasilitas komputer secara bersama, baik untuk kuliah/tutorial,
membuat makalah, tugas mahasiswa maupun penelitian dosen. Drylab ini
juga dilengkapi akses internet. Beberapa lokasi disediakan hotspot untuk
mahasiswa/dosen yang membawa laptop pribadi.
Perpustakaan pusat Unair secara periodik melanggan e-journal melalui
provider tertentu yang dapat diakses dilingkungan kampus b dengan
menggunakan password tertentu
Untuk pelaksanaan KRS dan KPRS mahasiswa Fakultas Farmasi
Unair juga menggunakan drylab untuk entry data yang selanjutnya akan
diproses dengan aplikasi program Susiakad dari Universitas Airlangga
(Borang Akreditasi, Standar 6, Tabel 6.3.2).
Bahan praktikum disediakan dalam jumlah (kualitatif dan kuantitatif)
tertentu, sesuai dengan yang diajukan oleh departemen tiap tahun anggaran.
Pengadaan dilakukan secara terpadu melalui pusat (Unair) atau melalui
fakultas sesuai pagu keuangan dalam RKAT yang ditetapkan. Beberapa
bahan praktikum yang spesifik dapat diadakan langsung oleh PJMA dengan
kebijaksanaan yang sudah ditetapkan dekan (Wadek II). Beberapa sparepart
instrumen atau bahan penelitian mahasiswa/dosen diperoleh dari hibah
institusi/industri farmasi/alumni yang mempunyai hubungan baik dengan FF-
Unair.

F.7. Kesesuaian dan Kecukupan Sarana Prasarana


Dari jumlah sarana prasarana yang tersedia : ruang kuliah,
laboratorium masih cukup rasional untuk memenuhi kebutuhan proses belajar
mengajar dengan masa penggunaan selama 5 hari kerja dari jam 07.00
sampai dengan jam 18.00. efisiensi penggunaan ruang kuliah/praktikum
dapat dilihat dalam BAKA yang terbit setiap semester.
Rata-rata laboratorium dapat menampung 60 orang mahasiswa sekali
session. Untuk satu mata ajaran praktikum setiap laboratorium dapat

110
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
membuka 4 kelas pararel, sedangkan untuk memanfaatan intrument/diatur
sedemikian rupa agar cukup digunakan oleh mahasiswa secara adil dan
merata.
Demikian juga untuk perkuliahan, setiap mata kuliah dapat disajikan
dalam 4 kelas pararel. Pembagian mahasiswa dalam kelas pararel ini
diharapkan untuk meningkatkan effisiensi dan efektifitas proses belajar
mengajar serta meningkatkan interaksi antara dosen dan mahasiswa
sehingga mahasiswa dapat lebih mudah mengexpresikan kemampuannya
secara optimal.
Tersedia lebih dari 8 ruang kuliah kecil (kapasitas + 20 mahasiswa)
untuk kegiatan PBL/tutorial atau ujian sidang/komprehensif (Borang
Akreditasi, Standar 6, Tabel 6.3.2)

F.8.Keberlanjutan Pengadaan, Pemeliharaan dan Pemanfaatannya


Untuk perencanaan pengadaan sarana prasarana sebagai fasilitas
pendukung proses belajar mengajar dilakukan secara rutin setiap tahun dan
diusulkan melalui perencanaan anggaran FF-Unair sesuai dengan prioritas
kebutuhan yang diperlukan unit kerja. Disamping itu untuk pengadaan fasilitas
pendukung proses belajar mengajar juga disesuaikan dengan perkembangan
teknologi terkini, sehingga pelaksanaan belajar mengajar di FF-Unair tidak
tertinggal.
Untuk pemeliharaan sarana prasarana yang telah ada, dilakukan
proses pemeliharaan melalui pengadministrasian barang-barang inventaris
mulai dari pencatatan ketersediaan barang, pemanfaatan barang, serta
perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan, agar sewaktu-waktu barang
tersebut dipergunakan / diperlukan dapat berfungsi secara optimal.
Disamping itu juga dilakukan pemeliharaan barang-barang inventaris secara
rutin baik bulanan, triwulan, semester maupun tahunan agar intensitas
pemanfaatan peralatan tersebut dapat diperpanjang.

F.9 Rancangan Pengembangan Sistem Informasi


Untuk pengembangan kualitas pendidikan di FF-Unair, peranan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) yang sesuai dengan kebutuhan,

111
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
mutlak diperlukan untuk mempercepat dan mempermudah proses tersebut.
Oleh sebab itu FF_Unair saat ini sedang mengembangkan program-program
aplikasi serta penataan jaringan lokal untuk mewujudkan adanya sistem
informasi berbasis ICT dalam mendukung proses belajar mengajar.
Dengan dukungan komitmen pimpinan fakultas baik berupa dana
maupun kebijakan maka pengembangan sistem informasi saat ini sedang
dilakukan :
Melakukan re-disain jaringan lokal (LAN) diseluruh ruangan baik lantai
I, lantai II dan lantai III serta penataan dan penambahan asesoris
jaringan seperti swicth hub dan asesoris lainnya
Mengoptimalisasi pemanfaatan aplikasi program Susiakad sebagai
program pengolahan data akademik
Membuat website intranet (lokal) FF-Unair sebagai fasilitas komunikasi
civitas akademika : dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan
Menyediakan fasilitas wifi zone disekitar lokasi gedung FF-Unair yang
dapat dimanfaatkan browsing mahasiswa secara gratis
Melakukan pemeliharaan hardware yang ada seperti server,komputer
PC dan fasilitas lainnya
Melakukan pengembangan program aplikasi lokal untuk pengolahan
data
Melakukan pengelolaan website Fakultas Farmasi www.ff.unair.ac.id
Melakukan pengembangan program aplikasi koleksi pustaka
(Borang Akreditasi, Standar 6 tabel 6.5.1)

F.10. Kecukupan dan Kesesuaian Sumber Daya, Sarana Prasarana


Pendukung untuk Pemberdayaan Sistem Informasi

Untuk mendukung pengembangan sistem informasi di Fakultas


Farmasi Unair sampai saat ini telah memiliki beberapa fasilitas sebagai
berikut :
1. Hardware :
Tabel F10.1 Data hardware penunjang USI
No. Jenis Barang Jumlah Keterangan
1. Komputer PC 151 unit Berada di drylab, R. Kuliah, R.
Dosen,R.TU

112
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
2. Laptop 10 unit
3. Rackmount type 45 U 1 unit Ditempatkan di R. Server FF
Rackmount type 15 U 1 unit
4. Wireless Router 4 unit 1 unit untuk kegiatan mhs,
3 unit untuk kegiatan akademik
5. Switch HUB 12 unit
6. Server 4 unit Ditempatkan di Ruang Server
Server PC 3 unit Ditempatkan di Drylab
7. Printer 20 unit
8. LCD Proyektor 26 unit Ditempatkan diseluruh R. Kuliah
LCD Portable 2 unit Ditempatkan R.Sidang

2. Jaringan Lokal (LAN)


Jaringan lokal dilingkungan Gedung Fakultas Farmasi (3 lantai)
Jaringan lokal dilingkungan kampus Unair
3. Software :
Aplikasi Program KRS (lokal)
Aplikasi Program Skripsi Online (lokal)
Aplikasi Program SIAKAD (lokal)
Aplikasi Program Perpustakaan (lokal)
Aplikasi Program Akuntansi (Rektorat)
Aplikasi Program SABMN (Rektorat)
Aplikasi Program SINAGA (Rektorat)
Aplikasi Program Registrasi Mahasiswa Baru (Rektorat)
Aplikasi Program Registrasi Mahasiswa Lama (Rektorat)
4. Fasilitas Internet :
Bandwidth Indosat dengan kapasitas 512 Kbps (Dari Rektorat)
Bandwidth Speedy dari Telkom 6 line total 64 Kbps (Dari Fakultas
Farmasi sendiri)
5. Website Fakultas Farmasi Unair dengan alamat: http//:www.ffunair.ac.id
6. E-Mail : seluruh pimpinan dan karyawan Fakultas Farmasi telah memiliki
alamat email dari Rektorat : mail@unair.ac.id
7. Laboratorium Komputer (Drylab)
8. Jaringan Nirkabel (Hotspot)

Pengelola sistem informasi di tingkat fakultas dilakukan oleh Unit


Sistim Informasi (USI). SDM, utamanya programer, di USI masih sangat
terbatas (satu orang berijazah S1 komputer), sedangkan SDM lainnya adalah
113
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
tenaga setingkat operator yang memiliki kemampuan untuk pengoperasikan
komputer. Oleh karena itu perlu dilakukan akselerasi pengadaan SDM USI
(dengan mendidik intensif SDM yang ada, atau melakukan recruitment SDM)
untuk mengatasi kesenjangan SDM dengan kompetensi di bidang TI.

F.11. Efisiensi dan Efektifitas Pemanfaatan Sistem Informasi


Dengan memanfaatkan fasilitas pendukung sistem informasi yang
tersedia, maka sangat membantu para pengelola manajemen Fakultas
Farmasi Unair dalam melakukan tugas pokok secara efektif dan efisien.
Pemanfaatan fasilitas pendukung sistem informasi :
Komputer PC dimanfaatkan untuk operasional dalam proses pengelolaan
data administrasi akademik, kemahasiswaan, sarana prasarana, sumber
daya manusia serta pengelolaan administrasi keuangan dengan
memanfaatkan aplikasi pengolahan data yang dibuat secara lokal maupun
aplikasi dari universitas
LCD Proyektor : dimanfaatkan untuk Kuliah (proses belajar mengajar)
yang sudah tersedia disetiap ruang kuliah yang ada dilingkungan Fakultas
Farmasi
Website : sebagai media layanan data dan informasi baik publik maupun
civitas akademik (dosen, karyawan & mahasiswa) melalui situs Farmasi
www.ffunair.ac.id yang berisi : warta online, informasi tentang
fakultas,biodata dosen dan karyawan, skripsi online
Drylab : dimanfaatkan untuk layanan rental internet bagi Mahasiswa
maupun untuk kuliah mahasiswa, serta pelatihan komputer pegawai
Koneksi Internet : akses point untuk internet sudah tersedia pada masing-
masing unit kerja mulai dari Pimpinan, Staf, Dosen dan tenaga
kependidikan sudah bisa menggunakan koneksi internet untuk mencari
informasi
Wifi zone (Hotspot) : penyediaan fasilitas layanan akses internet dengan
wireless untuk mahasiswa secara gratis yang ditempatkan diruang student
center dan didaerah sekitar gedung lantai I,lantai II dan lantai III agar
seluruh mahasiswa dengan mudah dapat mengakses internet (Borang
Akreditasi, Standar 6, tabel 6.5.1)

114
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
F.12. Keberadaan dan Pemanfaatan on-campus connectivity devices
intranet

Pemanfaatan koneksi jaringan intranet di FF-Unair saat ini masih


belum optimal dan masih dalam proses pengembangan yang diawali dengan
redisain jaringan lokal yang ada di gedung lantai 1,lantai II dan lantai III serta
penataan dan penambahan asesoris jaringan seperti swicth hub dan asesoris
lainnya, sedangkan untuk website lokal (intranet) yang nantinya sebagai
media komunikasi civitas Fakultas Farmasi Unair : Dosen, Mahasiswa dan
Tenaga Kependidikan saat ini masih dalam proses pembuatan tampilan / fitur,
content, dan program-program aplikasinya

F.13. Keberadaan dan Pemanfaatan on-campus connectivity devices


internet

Titik koneksi jaringan lokal (LAN) yang ada di FF-Unair merupakan


salah satu bagian koneksi yang terhubung dengan jaringan lokal (LAN)
Universitas Airlangga. Jaringan lokal (LAN) Universitas Airlangga telah
menghubungkan antara Kampus A, Kampus B dan Kampus C dan pusat
jaringannya berada di Direktorat Sistem Informasi (DSI) Kampus C.
Manfaat dari jaringan lokal (LAN) Universitas Airlangga adalah dapat
dipergunakan sebagai lalu lintas/akses data-data dan informasi secara
terpusat antara lain sebagai berikut :
Pengelolaan data akademik mahasiswa dapat diakses melalui program
aplikasi Susiakad
Pengelolaan data ketenagaan Dosen / tenaga kependidikan dapat diakses
melalui program aplikasi SINAGA
Pengelolaan data registrasi mahasiswa lama dan mahasiswa baru
Pengelolaan data aset melalui aplikasi program SABMN
Pengelolaan website dan email unair.ac.id dengan suport bandwidth dari
pihak rektorat sebesar 512 kbps
Pengelolaan data laporan EPSBED DIKTI SK.034 (Borang Akreditasi,
Standar 6, Tabel 6.5.2)

115
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
F.14. Analisis SWOT
Kekuatan (strength)
Lokasi FF-Unair di kampus B sangat mendukung kegiatan belajar-
mengajar karena akses ke berbagai pusat kegiatan menjadi mudah (al. RSU
Dr. Soetomo, FK Unair, perpustakaan pusat, PINLAB, bank, masjid dll.).
Jaringan listrik dan tandon air PDAM cukup. Tersedia generator untuk
menyediakan power bila tiba-tiba PLN memutus jaringan. Ruang
kuliah/praktikum, ruang dosen maupun area untuk parkir dan kegiatan
mahasiswa layak dan cukup untuk mengelola kegiatan belajar-mengajar bagi
+ 900 mahasiswa FF-Unair. Ada dana di luar APBN yang dapat digunakan
untuk membiayai kegiatan operasional dan pengembangan FF-Unair.
Beberapa institusi di luar FF-Unair, khususnya industri farmasi, sering
membantu pengadaan bahan ajar, khususnya bahan kimia yang sukar
diperoleh di pasar bebas untuk keperluan penelitian mahasiswa dan dosen.

Kelemahan (weakness)
Pengadaan instrumen penunjang kegiatan praktikum dan sparepart-
nya belum maksimal. Sustainability belum dapat terjamin bila hanya
mengandalkan dana APBN/PBNP. Penggunaan ICT belum maksimal. Pada
saat tertentu akses internet sangat lambat karena kapasitas kurang memadai.
Program susiakad masih dalam proses pengembangan, sehingga belum
dapat mengakomodasi hal-hal kritis tertentu dalam sistem administrasi
akademik. Beberapa tenaga kependidikan/dosen masih mengalami
kesulitan/resisten untuk menggunakan fasilitas jaringan maya ini.

Kesempatan (Opportunity)
Adanya program hibah kompetisi dari DIKTI (QUE-proyek, PHK B2c)
dapat meningkatkan pengadaan berbagai instrumen mutahir, bahan baku
standar, textbook ataupun sparepart sebagai alat bantu pengajaran, sehingga
dapat digunakan untuk meningkatkan kompetensi dan keunggulan lulusan
serta memperlancar proses belajar. Adanya internet dan intranet
mempermudah dan mempercepat penyampaian informasi, melancarkan

116
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
proses administrasi akademik, mempermudah pengolahan dan pembuatan
laporan evaluasi akademik,
Tantangan (Threat)
Kemajuan pesat teknologi komunikasi dan informasi menyebabkan
software/instrument/bahan ajar segera out of date bila tidak secara kontinyu
di update. Untuk itu perlu alokasi dana pemeliharaan/pengadaan yang besar,
yang tidak mungkin hanya berasal dari PNBP/APBN. Untuk itu FF-Unair harus
selalu berupaya mendapatkan sumber dana lain untuk menjamin
sustainability. Persaingan ketat dunia kerja menuntut lulusan memiliki
keunggulan tertentu untuk memenangkan persaingan global. Sehingga
pengadaan/pemeliharaan dan update instrument/ bahan ajar agar sesuai
perkembangan ICT merupakan hal yang harus dilakukan.

117
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
KOMPONEN G
PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DAN KERJASAMA

G1. Kualitas, produktivitas, relevansi sasaran, dan efisiensi pemanfaatan


dana penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat.

Agenda penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di FF Unair


berjalan dengan baik dan semakin berkembang melalui wadah Komisi
Penelitian dan Komisi Pengabdian yang dibentuk oleh Dekan FF Unair.
Komisi Penelitian dan Komisi Pengabdian ini merupakan organ pembantu
pimpinan dalam hal pengelolaan dan penataan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat di tingkat fakultas. Sesuai dengan
dokumen ISO 9001-2000 yang telah diperoleh FF Unair, tugas pokok
komisi ini adalah menyusun roapmap dan pedoman prosedur penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat, melakukan sosialiasi program
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, monitoring penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat yang yang didapat oleh dosen FF Unair
serta seleksi dan monitoring penelitian mahasiswa dan dosen di tingkat
fakultas.
Berdasarkan data pada tahun 2007-2009, jumlah penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan
mahasiswa FF Unair semakin meningkat dalam 3 tahun terakhir (tabel
7.1.1 dan tabel 7.1.2 borang akreditasi). Aktivitas penelitian yang
dilakukan oleh mahasiswa masih mengacu program yang dirancang oleh
Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) yaitu Program Kreativitas Mahasiswa
(PKM). Pada tahun proposal 2007 penelitian yang diajukan oleh
mahasiswa sebanyak 15 dan yang mendapatkan Dikti adalah 11
proposal. 3 diantaranya dapat mencapai babak final dan dipresentasikan
dalam tingkat Nasional (PIMNAS). Pada tahun 2008 jumlah proposal
penelitian yang diajukan oleh mahasiswa FF Unair meningkat menjadi 32
proposal dan 20 proposal mendapatkan pendanaan dari Dikti. Setelah

118
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
dilakukan evaluasi oleh Dikti sebanyak 4 proposal lolos untuk
dipresentasikan pada PIMNAS dan dua diantaranya berhasil menyabet
Juara 1 dan 3. Angka itu semakin bertambah pada tahun 2009 yang
ditunjukkan dengan adanya 23 proposal didanai, meskipun dari hasil
evaluasi hanya satu proposal yang lolos pada tingkat nasional.
Keterlibatan mahasiswa dalam penelitian juga diwadahi dalam project
grant yang mendapatkan pendanaan dari FF Unair. Kegiatan penelitian ini
ditujukan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan mahasiswa
dalam melakukan penelitian serta menjiwai bangunan penelitian kedalam
clustering. Pada tahun 2009 terdapat 29 penelitian dengan melibatkan 71
dosen dan melibatkan 204 mahasiswa yang sekaligus merupakan bentuk
fasilitasi untuk pelaksanaan tugas akhir/skripsi mahasiswa.
Kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh dosen juga mengalami kenaikan yang
signifikan dalam 3 tahun terakhir. Peningkatan ini nampak pada jumlah
proposal yang diajukan ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat Unair serta jumlah penelitian yang didanai oleh Dikti dalam
bentuk Program Hibah Bersaing, Penelitian Dasar, Penelitian Strategis
Nasional, Publikasi dan Unggulan Stratetegis Nasional, meskipun harus
diakui bahwa dokumentasi penelitian dosen di tingkat fakultas belum baik.
Beberapa penelitian yang diajukan oleh dosen FF Unair juga diantara
memenangkan kompetisi tingkat nasional untuk memperoleh dana
penelitian yang berasal dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi
(KNRT), Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU), Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional. Beberapa dosen juga melakukan
penelitian yang bersifat kolaboratif (joint research) dengan lembaga
penelitian atau universitas di luar negeri antara lain Universitas Sain
Malaysia (Jepang), Hoshi University (Jepang), Toyama University
(Jepang), Leiden University (Belanda). Selain itu untuk meningkatkan
kemampuan melakukan penelitian dan pengembangan keilmuan, dosen
muda diberikan kesempatan untuk melakukan penelitian melalui grant
dosen muda yang diberikan oleh FF Unair.

119
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Jika ditinjau dari produktivitas penelitian dosen, secara umum baik
hal ini berdasarkan tabel 7.1.3. borang akreditasi, pada tahun 2009
mencapai lebih 55% dosen melaksanakan dan terlibat aktif dalam
penelitian sebagai ketua dan anggota peneliti. Data ini menunjukkan
adanya peningkatan disbanding pada tahun 2008 dimana produktivitas
penelitian dosen mencapai 16%, sedangkan pada tahun 2007
produktivitasnya mencapai 27%. Pada tahun 2008 terjadi penurunan
produktivitas karena pada tahun 2007 ada dana hibah penelitian dosen
dalam bentuk project grant dari fakultas, sedangkan pada tahun 2009
meningkat secara drastis karena selain perolehan dana dari Dikti cukup
banyak, juga adanya dana project grant dari fakultas dan penelitian
dosen muda dengan dana dari fakultas. Relevansi sasaran penelitian
telah berjalan dengan baik, para peneliti telah menyusun proposal
penelitian berdasarkan roadmap penelitian di Departemen masing-
masing sesuai dengan roadmap penelitian fakultas maupun tingkat
universitas sekaligus sesuai dengan progam penelitian yang sesuai
dengan prioritas nasional khususnya dalam bidang gizi dan penyakit
tropis. Efisiensi pemanfaatan dana penelitian terlihat baik, karena hampir
semua dana penelitian untuk dosen dapat terserap semua baik dari dana
fakultas, Dikti, KNRT,BKKBN dan dari dana LN.
Berdasarkan data pada tahun 2008-2009 lebih dari 75% dosen
aktif terlibat dalam berbagai penelitian. Peningkatan jumlah penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat berdampak pada jumlah keikutsertaan
dan presentasi ilmiah yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa pada
seminar atau konferensi baik pada tingkat nasional (Konggres Ilmiah
Ikatan Sarjana Farmasi Indonesi (ISFI), Seminar Himpunan Sarjana
Farmasi Klinik (Hisfarsi), Seminar Kosmetika, dan Seminar Kelompok
Kerja Nasional Tanaman Obat (Pokjanas TOI) maupun tingkat
internasional seperti International Organization for Chemical Sciences
Development (IOCD), Asian Conference on Clinical Pharmacy (ACCP),
Unair-USM Collaborative Conference, International Social Pharmacy
Workshop, Australasians Pharmaceutical Association, International
Conference of Molecular and Clinical Aspects of HIV-AIDs, Tuberculosis

120
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
and Malaria, International Symposium on Pharmaceutical Science and
International Conference on Medicinal Chemistry. Selain itu hasil
penelitian juga dipublikasi dalam jurnal ilmiah baik pada tingkat Nasional
(seperti Majalah Farmasi Airlangga, Majalah Farmasi Indonesia, Folia
Medika Indonesiana, Jurnal Penelitian Medika Eksakta, Veterinaria
Medika, Jurnal Bahan Alam, Majalah Kedokteran Tropis Indonesia, Media
Kedokteran Indonesia, Jurnal Ilmu Dasar, Jurnal Ilmiah Keluarga
Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Indonesia Journal of Chemistry)
maupun International (seperti Journal of Liquid Chromatography & related
Technologies, Organic Letters, Journal of Pharmaceutical Science and
Technology Japan, Natural Medicines, Bioorganic & Medicinal Chemistry,
Biological Organic Medicine Chemistry Letter, Bioorganic Medicinal
Chemistry Letter, Lipids, Pharmaceutical World Science, Analytical Drug
Profile, Heterocycles, Chemical Pharmaceutical Bulletin). Kualitas dan
kuantitas penelitian dan publikasi hasil penelitian selengkapnya dapat
dilihat pada table 7.1.3. Borang Akreditasi
Sebagai bentuk penerapan hasil penelitian kepada masyarakat,
para peneliti juga mempublikasikan hasil penelitian kedalam majalah
popular seperti Tabloid Nyata, Bunda dan Cantiq yang terbit secara
berkala. Profil pengabdian kepada masyarakat dosen FF-Unair dapat
dilihat pada tabel 8.6 dan tabel 8.7. lampiran 8. Proyek pengabdian
kepada masyarakat yang didanai Dikti tidak banyak dan perlu
ditingkatkan. Pengabdian kepada masyarakat juga dilakukan dalam
bentuk kerja sama dengan BPOM/Depkes untuk monitoring kualitas
produk obat dan obat tradisional yang beredar di pasar, atau pembuatan
marker senyawa Fitofarmaka serta pembuatan pedoman pelayanan
kesehatan serta revisi farmakope Indonesia.
Bentuk pengabdian kepada masyarakat yang sekaligus
merupakan revenue generating unit adalah konsultasi ahli dan pengujian
produk melalui Unit Layanan dan Pengujian FF Unair. Unit tersebut dapat
melakukan pengujian kualitas produk pertanian, perikanan, peternakan
dan hasil olahan baik kandungan kimiawi maupun cemaran/residu
pestisida. Selain itu juga dikembangkan unit pengujian kualitas obat

121
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
secara invivo yang dikenal dengan bioekivalensi. Fakultas Farmasi juga
mengembangkan Pusat Informasi Obat yang merupakan bagian
pengembangan Apotek Pendidikan Airlangga yang memberikan informasi
segala aspek tentang obat dan makanan melalui kunjungan, online
maupun onair di radio.
Selain untuk masyarakat, Fakultas Farmasi juga meningkatkan
kualitas pengembangan profesi apoteker dan asisten apoteker melalui
berbagai kegiatan seminar, workshop, pelatihan dan pendidikan
berkelanjutan. Konsultasi untuk meningkatkan kualitas produk obat dan
makanan, perbaikan proses produksi dan peningkatan kapasitas produksi
untuk industri obat, obat tradisional dan makanan baik untuk industri kecil
maupun besar.
Relevansi sasaran penelitian telah berjalan dengan baik, para
peneliti telah menyusun proposal penelitian berdasarkan roadmap
penelitian di Departemen masing-masing sesuai dengan roadmap
penelitian fakultas maupun tingkat universitas sekaligus sesuai dengan
progam penelitian yang sesuai dengan prioritas nasional khususnya
dalam bidang gizi dan penyakit tropis.

G2. Agenda, keberlanjutan, diseminasi hasil penelitian dan pelayanan/


pengabdian kepada masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada


masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa direncanakan
dengan baik setiap tahun. Hal ini untuk menghindari kegiatan pendidikan,
penelitian dan pengabdian berjalan tumpang tindih dan tidak terkoordinasi
sehingga semua komponen di FF Unair dapat mengikuti dan terlibat
dalam kegiatan dengan baik. Penjadwalan kegiatan penelitian dan
pengabdian masyarakat dilakukan dan dikoordinasi oleh Komisi
Penelitian dan Komisi Pengabdian. Proposal penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat yang ditujukan untuk pendanaan dari Dikti
dijadwalkan pada bulan Oktober tahun sebelumnya dan dilakukan
pengiriman ke LPPM untuk dilakukan review. Proses review dan

122
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
pengumuman hasil mengikuti jadwal yang dikeluarkan oleh Dikti.
Sementara road map dan jadwal penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang dikelola oleh FF Unair (Grant Dosen Muda dan Project
Grand) diatur dalam program kerja yang terencana. Penyusunan dan
pengajuan proposal dilakukan pada bulan April. Proses review sampai
pada pengumuman dilaksanakan sampai dengan bulan Mei. Selanjutnya
monitoring dilakukan pada bulan Agustus dan presentasi hasil penelitian
dilakukan pada bulan November. Kegiatan pengabdian dijadwalkan oleh
Komisi Pengabdian Kepada Masyarakat pada bulan April dan Oktober,
sementara untuk kegiatan pengabdian rutin seperti informasi obat dan
tulisan dalam majalah populer dijadwalkan secara berkala.
Penjadwalan yang baik dan teratur akan meningkatkan
keikutsertaan dosen dan mahasiswa dalam penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Serta mampu menjamin keberlangsungan kegiatan.
FF Unair juga menyiapkan pendanaan kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat melalui program hibah dan kerjasama
dengan pihak ketiga. Salah satu yang sedang dilaksanakan adalah PHK-
B mulai tahun 2006-2008 dan I-MHERE B2c pada tahun 2009-2011.
Diseminasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
juga dilaksanakan dengan baik mulai dari forum yang bersifat lokal
sampai dengan tingkat internasional seperti pada tabel 7.1.3 Borang
Akreditasi. Diseminasi yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa pada
seminar atau konferensi baik pada tingkat nasional (Konggres Ilmiah
Ikatan Sarjana Farmasi Indonesi (ISFI), Himpunan Seminat Farmasi
Rumah Sakit (Hisfarsi), Seminar Kosmetika, dan Seminar Kelompok Kerja
Nasional Tanaman Obat (Pokjanas TOI) maupun tingkat internasional
seperti International Organization for Chemical Sciences Development
(IOCD), Asian Conference on Clinical Pharmacy (ACCP), Unair-USM
Collaborative Conference, International Social Pharmacy Workshop,
Australasians Pharmaceutical Association, International Conference of
Molecular and Clinical Aspects of HIV-AIDs, Tuberculosis and Malaria,
International Symposium on Pharmaceutical Science and International
Conference on Medicinal Chemistry. Selain itu hasil penelitian juga

123
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
dipublikasi dalam jurnal ilmiah baik pada tingkat Nasional (seperti Majalah
Farmasi Airlangga, Majalah Farmasi Indonesia, Folia Medika
Indonesiana, Jurnal Penelitian Medika Eksakta, Veterinaria Medika,
Jurnal Bahan Alam, Majalah Kedokteran Tropis Indonesia, Media
Kedokteran Indonesia, Jurnal Ilmu Dasar, Jurnal Ilmiah Keluarga
Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Indonesia Journal of Chemistry)
maupun International (seperti Journal of Liquid Chromatography & related
Technologies, Organic Letters, Journal of Pharmaceutical Science and
Technology Japan, Natural Medicines, Bioorganic & Medicinal Chemistry,
Biological Organic Medicine Chemistry Letter, Bioorganic Medicinal
Chemistry Letter, Lipids, Pharmaceutical World Science, Analytical Drug
Profile, Heterocycles, Chemical Pharmaceutical Bulletin).
Keberlanjutan penelitian ditingkat fakultas diharapkan menjadi
lebih baik karena dengan adanya Komisi Penelitian tingkat fakultas yang
mulai eksis dan adanya komitmen dari pimpinan fakultas berupa alokasi
dana penelitian dalam RKAT ( khususnya untuk hibah penelitian grant
dosen muda dan project grant).

G3. Kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat


bersama dosen dan mahasiswa.
Kegiatan penelitian bersama dosen dan mahasiswa telah
dilakukan dengan baik yang diimplentasikan dalam wujud project grant
yang diberikan oleh FF Unair. Project grant diprogramkan dengan tujuan
untuk meningkatkan kualitas hasil penelitian skripsi mahasiswa dengan
jalan melakukan integrasi dengan roadmap penelitian departemen dan
road map penelitian fakultas, sehingga topik riset telah ditetapkan oleh
para dosen, yang akhirnya diperoleh output riset yang berkualitas dan
dapat dipubilkasi dalam jurnal ilmiah. Selain itu, dosen yang mendapat
proyek penelitian baik berasal dari Dikti, KNRT, BKKBN, Badan POM dan
beberapa institusi lainnya baik didalam maupun diluar negeri yang
melibatkan mahasiswa. Kondisi ini kerjasama yang simetris dimana
dosen akan terbantu dalam pengumpulan data sedangkan mahasiswa
akan lebih cepat dalam menyelesaikan penelitian sebagai tugas akhir.

124
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Dosen juga terlibat penuh dalam pembimbingan mahasiswa yang
mendapatkan proyek penelitian baik yang berasal dari Dikti seperti PKM-
Penelitian, PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat, PKM-Kewirausahaan,
PKM-Artikel Ilmiah maupun PKM-Gagasan Tertulis. Dosen juga
mendukung sepenuhnya aktivitas penelitian dan pengembangan
kewirausahaan mahasiswa seperti wirausaha mandiri dan pendampingan
kewirausahaan dana bergulir.
Kebersamaan dosen dan mahasiswa dalam pengabdian kepada
masyarakat juga terencana dan terlaksana dengan baik. Secara periodik
mahasiswa S1 atau mahasiswa Profesi Apoteker melaksanakan kegiatan
bakti sosial pada masyarakat di daerah binaan yang ada di Gresik.
Kegiatan juga diperluas kedaerah lain seperti lamongan dan bojonegoro
sebagai wilayah terdampak banjir dengan adanya kerjasama dengan
Universiti Sains Malaysia. Dimana kedua perguruan tinggi tersebut
melibatkan dosen dan mahasiswanya untuk membangun bersama
masyarakat terdampak banjir.

G4. Banyak dan kualitas kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian


kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa.
Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa terlihat baik dan
berkualitas, hal ini sesuai dengan capaian tiap tahun rata-rata ada 35
kelompok mahasiswa yang memperoleh dana penelitian dari PKM dari
Dikti baik PKM-Penelitian, PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat, PKM-
Kewirausahaan, PKM-Artikel Ilmiah maupun PKM-Gagasan Tertulis, dari
kelompok tersebut ada yang masuk final dalam PIMNAS tingkat Nasional.
Berdasarkan data pada tahun 2007-2009, jumlah penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan
mahasiswa FF Unair semakin meningkat dalam 3 tahun terakhir (tabel
7.1.3 Borang Akreditasi). Aktivitas penelitian yang dilakukan oleh
mahasiswa masih mengacu program yang dirancang oleh Direktorat
Pendidikan Tinggi (Dikti) yaitu Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Pada tahun proposal 2007 penelitian yang diajukan oleh mahasiswa
sebanyak 15 dan yang mendapatkan pendanaan dari Dikti adalah 11

125
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
proposal. Dari yang didanai tersebut terdapat 3 hasil penelitian yang
mencapai babak final dan dipresentasikan dalam tingkat Nasional
(PIMNAS). Pada tahun 2008 jumlah proposal penelitian yang diajukan
oleh mahasiswa FF Unair meningkat menjadi 32 proposal dan 20
proposal mendapatkan pendanaan dari Dikti. Setelah dilakukan evaluasi
oleh Dikti sebanyak 4 proposal lolos untuk dipresentasikan pada PIMNAS
dan dua diantaranya berhasil menyabet Juara 1 dan 3. Angka itu semakin
bertambah pada tahun 2009 yang ditunjukkan dengan adanya 23
proposal didanai, meskipun dari hasil evaluasi hanya satu proposal yang
lolos pada tingkat nasional. Keterlibatan mahasiswa dalam penelitian juga
diwadahi dalam project grant yang mendapatkan pendanaan dari FF
Unair. Kegiatan penelitian ini ditujukan untuk melatih dan
mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian
serta menjiwai bangunan penelitian kedalam clustering. Pada tahun 2009
terdapat 29 penelitian dengan melibatkan 71 dosen dan melibatkan 206
mahasiswa yang sekaligus merupakan bentuk fasilitasi untuk
pelaksanaan tugas akhir/skripsi mahasiswa. Selain itu mahasiswa juga
terlibat dalam penelitian project grant yang diterima oleh dosen.
Pada kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa (PIM) Unair menunjukkan
keterlibatan mahasiswa FF Unair dalam bidang penalaran mengalami
peningkatan. Terbukti jumlah karya ilmiah yang diajukan ke panitia dan
prestasi yang diraih. Pada PIM Unair tahun 2008 mahasiswa FF Unair
berhasil memperoleh Juara 2 bidang pengabdian pada masyarakat,
sedangkan pada tahun 2009 meraih Juara 1 pada bidang PKM
Kewirausahaan dan Juara 3 pada bidang penelitian.
Selain itu mahasiswa S1 dan Profesi Apoteker melaksanakan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara terprogram pada daerah
binaan di Gresik. Kegiatan dilaksanakan secara periodik setahun 2 kali
sebelum pelaksanaan sumpah apoteker. Selain itu Program Pengabdian
dilakukan untuk membina pendidikan anak-anak usia sekolah yang
tinggal di panti asuhan di wilayah marginal surabaya. Semua kegiatan
tersebut terencana dan dibiayai sepenuhnya oleh IKOMA FF Unair.

126
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
G5. Hubungan antara pengajaran, penelitian dan pelayanan/pengabdian
kepada masyarakat.

Hubungan antara pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada


masyarakat telah diimplementasikan dengan baik oleh FF Unair.
Penelitian yang bersifat pengembangan obat baik yang berasal dari
bahan tradisional (herbal, mineral atau marine) maupun sintesis
(semisintesis) telah banyak diimplikasi dalam proses pengajaran kepada
mahasiswa sehingga mereka mendapat gambaran yang utuh dalam
mengembangkan suatu obat. Hasil penelitian dari pengembangan
formula, aspek kimia sediaan dan aspek biologi membrane penetrasi
akan menyumbangkan dalam pengajaran dibidang farmasetika bentuk
sediaan dan drug delivery system. Penelitian di klinis (apotek, puskesmas
dan rumah sakit) telah digunakan sebagai media pengajaran kepada
mahasiswa di tingkat S1 dan Profesi Apoteker. Selain itu hasil penelitian
dibidang klinis tersenut akan digunakan sebagai based evidence didalam
memberikan informasi obat dan pelayanan pharmaceutical care.
Penelitian dibidang biomedical yang merupakan pharmaceutical and
medical bridge sciences akan memberikan dasar didalam pengajaran
kepada mahasiswa farmasi untuk dapat memahami dasar-dasar kerja
obat didalam tubuh. Hubungan ketiga pokok tridharma perguruan tinggi
tersebut tercermin dalam kurikulum FF Unair yang komprehensif.

G6. Banyak dan kualitas kegiatan penelitian dan publikasi dosen.


Kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh dosen juga mengalami kenaikan yang
signifikan dalam 3 tahun terakhir. Peningkatan ini nampak pada jumlah
proposal yang diajukan ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat Unair serta jumlah penelitian yang didanai oleh Departemen
Pendidikan Nasional melalui Program Hibah Bersaing, Penelitian Dasar,
Penelitian Strategis Nasional, Publikasi dan Unggulan Stratetegis
Nasional, meskipun harus diakui bahwa dokumentasi penelitian dosen di
tingkat fakultas belum baik. Beberapa penelitian yang diajukan oleh
dosen FF Unair beberapa diantaranya memenangkan kompetisi tingkat

127
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
nasional untuk memperoleh dana penelitian yang berasal dari
Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KNRT), Komisi Pengawasan
Persaingan Usaha (KPPU), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT) dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Beberapa
dosen juga melakukan penelitian yang bersifat kolaboratif (joint research)
dengan lembaga penelitian atau universitas di luar negeri antara lain
Universitas Sain Malaysia (Jepang), Hoshi University (Jepang), Toyama
University (Jepang), Leiden University (Belanda). Selain itu untuk
meningkatkan kemampuan melakukan penelitian dan pengembangan
keilmuan, dosen muda diberikan kesempatan untuk melakukan penelitian
melalui grant dosen muda yang diberikan oleh FF Unair.
Berdasarkan data pada tahun 2008-2009 lebih dari 75% dosen
aktif terlibat dalam berbagai penelitian. Peningkatan jumlah penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat berdampak pada jumlah keikutsertaan
dan presentasi ilmiah yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa pada
seminar atau konferensi baik pada tingkat nasional (Konggres Ilmiah
Ikatan Sarjana Farmasi Indonesi (ISFI), Seminar Himpunan Sarjana
Farmasi Klinik (Hisfarsi), Seminar Kosmetika, dan Seminar Kelompok
Kerja Nasional Tanaman Obat (Pokjanas TOI) maupun tingkat
internasional seperti International Organization for Chemical Sciences
Development (IOCD), Asian Conference on Clinical Pharmacy (ACCP),
Unair-USM Collaborative Conference, International Social Pharmacy
Workshop, Australasians Pharmaceutical Association, International
Conference of Molecular and Clinical Aspects of HIV-AIDs, Tuberculosis
and Malaria, International Symposium on Pharmaceutical Science and
International Conference on Medicinal Chemistry. Selain itu hasil
penelitian juga dipublikasi dalam jurnal ilmiah baik pada tingkat Nasional
(seperti Majalah Farmasi Airlangga, Majalah Farmasi Indonesia, Folia
Medika Indonesiana, Jurnal Penelitian Medika Eksakta, Veterinaria
Medika, Jurnal Bahan Alam, Majalah Kedokteran Tropis Indonesia, Media
Kedokteran Indonesia, Jurnal Ilmu Dasar, Jurnal Ilmiah Keluarga
Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Indonesia Journal of Chemistry)
maupun International (seperti Journal of Liquid Chromatography & related

128
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Technologies, Organic Letters, Journal of Pharmaceutical Science and
Technology Japan, Natural Medicines, Bioorganic & Medicinal Chemistry,
Biological Organic Medicine Chemistry Letter, Bioorganic Medicinal
Chemistry Letter, Lipids, Pharmaceutical World Science, Analytical Drug
Profile, Heterocycles, Chemical Pharmaceutical Bulletin). Kualitas dan
kuantitas penelitian dan publikasi hasil penelitian selengkapnya dapat
dilihat pada table 7.1.3 Borang Akreditasi.

G7. Hubungan kerjasama dan kemitraan penelitian dengan lembaga


dalam dan luar negeri.

Kerjasama dengan lembaga didalam negeri dan luar negeri diatur


melalui Memorandum of Understanding atau Memorandum of Agreement.
FF Unair telah menjalin kerjasama dengan berbagai institusi pendidikan
dan penelitian baik di dalam maupun di luar negeri pada berbagai bidang
terutama kefarmasian dan pengembangan obat. Dalam bidang penelitian
kesehatan, FF Unair telah menjalin kerjasama yang baik dengan RSU Dr.
Soetomo Surabaya, RSAL Dr. Ramelan Surabaya, RSU Dr. Saiful Anwar
Malang, Lembaga Penyakit Tropis, Badan POM, Depkes, BNN. Dibidang
Industri dan pengembangan obat telah dilakukan kerjasama penelitian
dengan Balitbangkes, Badan POM, Taman Flora, Industri Obat Modern
dan Obat Tradisional.
Kerjasama dengan perguruan tinggi lain juga terbina dengan baik.
Beberapa dosen dari perguruan tinggi lain telah banyak diundang sebagai
dosen tamu untuk memberikan perkuliahan di S1 dan Profesi Apoteker.
Demikian juga sebaliknya dosen FF Unair telah banyak memberikan
kuliah di perguruan tinggi lain seperti Universitas Jember, Universitas
Udayana, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas
Muhammadiyah Solo, Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto,
Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Lambung Mangkurat
dan Universitas Widya Mandala Surabaya.

129
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Kerjasama pendidikan dan penelitian dengan Lembaga diluar
negeri telah dilakukan dengan Hoshi University (Jepang), USM
(Malaysia), Toyama University (Jepang), Leiden (Belanda). Dosen dari
universitas-universitas tersebut telah banyak memberikan kuliah baik di
tingkat S1 dan Profesi Apoteker. Selain itu 2 dosen FF Unair juga
memberikan kuliah di luar negeri sebagai visiting lecture yaitu
International Islamic University Malaysia.

G8. Kualitas dan kurun waktu penyelesaian tesis (termasuk proses


penulisan tesis dan pembimbingannya).

Berdasarkan data mahasiswa yang melakukan penelitian dalam


rangka tugas akhir, didapatkan bahwa lebih dari 95% dapat terselesaikan
dalam waktu yang direncanakan. Penelitian tugas akhir mahasiswa
terkonsentrasi ke dalam 5 departemen dengan kapasistas yang berbeda
sesuai dengan peminatan mahasiswa dan sumber daya departemen.
Kualitas penelitian menjadi lebih baik dan terukur dengan adanya project
grant yang diberikan kepada dosen untuk membentuk research group /
research cluster. Tiap research group melibatkan sekitar 8-10 mahasiswa
dengan beberapa pembimbing.
Proses pembimbingan berjalan terpogram dan mengacu pada
dokumen pembimbingan. Pembimbingan mencakup proses penyusunan
proposal, pelaksanaan penelitian dan evaluasi hasil penelitian.

G9. Publikasi hasil penelitian, karya inovatif, dan rangkuman tesis.


Hasil penelitian telah dilakukan diseminasi dengan baik, yaitu
dilakukan di acara seminar ilmiah baik tingkat nasional, regional mapun
internasional maupun dipubikasi pada jurnal ilmiah terakreditasi nasional
atau internasional (table 7.1.3 Borang Akreditasi). Kekurangan yang ada
yaitu fakultas belum mampu menerbitkan jurnal ilmiah secara teratur yang
siap diakreditasi. Jurnal Farmasi Airlangga terbit tidak teratur, sehingga

130
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
banyak dosen melakukan publikasi di jurnal lain. Untuk publikasi dalam
seminar tidak ada hambatan. Fakultas memberikan bantuan kongres Fee
bagi dosen yang makalah atau posternya diterima untuk dipresentasikan
dalam seminar/kongres ilmiah baik di dalam maupun di luar negeri.
Fakultas juga secara periodik bergantian dengan USM
menyelenggarakan join conference.
Berdasarkan data pada tahun 2008-2009 lebih dari 75% dosen
aktif terlibat dalam berbagai penelitian. Peningkatan jumlah penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat berdampak pada jumlah keikutsertaan
dan presentasi ilmiah yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa pada
seminar atau konferensi baik pada tingkat nasional (Konggres Ilmiah
Ikatan Sarjana Farmasi Indonesi (ISFI), Seminar Himpunan Sarjana
Farmasi Klinik (Hisfarsi), Seminar Kosmetika, dan Seminar Kelompok
Kerja Nasional Tanaman Obat (Pokjanas TOI) maupun tingkat
internasional seperti International Organization for Chemical Sciences
Development (IOCD), Asian Conference on Clinical Pharmacy (ACCP),
Unair-USM Collaborative Conference, International Social Pharmacy
Workshop, Australasians Pharmaceutical Association, International
Conference of Molecular and Clinical Aspects of HIV-AIDs, Tuberculosis
and Malaria, International Symposium on Pharmaceutical Science and
International Conference on Medicinal Chemistry. Selain itu hasil
penelitian juga dipublikasi dalam jurnal ilmiah baik pada tingkat Nasional
(seperti Majalah Farmasi Airlangga, Majalah Farmasi Indonesia, Folia
Medika Indonesiana, Jurnal Penelitian Medika Eksakta, Veterinaria
Medika, Jurnal Bahan Alam, Majalah Kedokteran Tropis Indonesia, Media
Kedokteran Indonesia, Jurnal Ilmu Dasar, Jurnal Ilmiah Keluarga
Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Indonesia Journal of Chemistry)
maupun International (seperti Journal of Liquid Chromatography & related
Technologies, Organic Letters, Journal of Pharmaceutical Science and
Technology Japan, Natural Medicines, Bioorganic & Medicinal Chemistry,
Biological Organic Medicine Chemistry Letter, Bioorganic Medicinal
Chemistry Letter, Lipids, Pharmaceutical World Science, Analytical Drug
Profile, Heterocycles, Chemical Pharmaceutical Bulletin). Kualitas dan

131
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
kuantitas penelitian dan publikasi hasil penelitian selengkapnya dapat
dilihat pada tabel 7.1.3 Borang Akreditasi.

G10. Kerjasama dengan instansi yang relevan.


Kerjasama dengan instansi yang relevan telah terbina dengan
baik mulai dari perguruan tinggi, instansi pemerintah (Departemen
Kesehatan, Badan POM, Puskesmas, Rumah Sakit), industri farmasi (PT
Meiji, PT Otsuka, PT Kimia Farma, PT Kalbe Farma, PT Biofarma, PT
Adhi Pratama, dll), apotek dan lembaga penelitian lainnya. Kerjasama
dilakukan dalam bidang pendidikan dan penelitian serta pengabdian
kepada masyarakat secara timbal balik.
Kerjasama dengan BKKBN juga dilaksanakan dalam kaitan
mengembangkan obat yang berasal dari alam dengan tujuan untuk
mendapatkan obat kontrasepsi yang berkualitas. Kerjasama dengan
industri farmasi dan instansi pemerintah dilaksanakan dalam rangka
pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Mahasiswa akan dapat mengikuti kegiatan yang sifatnya praktek kerja /
magang sehingga dapat meningkatkan hard skill dan soft skill.
Kerjasama dengan Badan POM dilaksanakan untuk memberikan
konsultasi kualitas obat yang akan dan sedang beredar sehingga dapat
memberikan masukan untuk pengambilan kebijakan tentang kualitas
obat dan obat tradisional(pendidikan senyawa marker). Selain itu
kerjasama juga dilaksanakan dalam rangka penyusunan dokumen terkait
dengan kualitas obat dan standarisasi pelayanan kefarmasian.
Selain itu kerjasama juga dilaksanakan dengan Bioequivalence
Networking Group dan Info Kinetics (lembaga pengujian kualitas obat di
Malaysia) dalam pengujian dan pengembangan kualitas obat.

Kerjasma dengan pihak luar negeri juga telah terbina dengan


baik dalam hal penelitian pengembangan obat, publikasi hasil penelitian,
pengiriman dosen dan penyediaan tempat untuk pendidikan lebih lanjut.
Lembaga di luar negeri yang telah mempunyai kesepakatan bersama

132
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
adalah Hoshi University (Jepang), Toyama University (Jepang), Kyushu
University (Jepang), Kobe University (Jepang), Bonn University
(Jerman), Groningen University (Belanda), Leiden University (Belanda),
USM (Malaysia), UKM (Malaysia), UM (Malaysia), Beijing University
(Beijing), dll.

G11. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama.


Monitoring dilakukan dengan seksama terhadap MOU, proses
kerjasama dan outcome kerjasama. Evaluasi terhadap MOU dilakukan
secara periodik dan melibatkan semua pihak yang terkait serta selalu
adanya keterbaruan yang menguntungkan kedua belah pihak. Proses
kerjasama ditindaklanjuti dengan monitoring terhadap pelaksanaan
kerjasama tersebut dalam upaya pencapaian tujuan dan manfaat
bersama. Outcome kerjasama juga dikaji secara komprehensif sehingga
jika ada permasalahan yang muncul dapat segera diatasi dan diberikan
jalan keluar.

G12. Hasil kerjasama yang saling menguntungkan.


Hasil kerjasama saling menguntung antara FF Unair dengan
pihak lain telah dapat dilihat mulai dari penyediaan tempat pengajaran /
praktek kerja lapangan, tempat dan fasilitasi penelitian, publikasi
bersama, adanya pertukaran staf pengajar dan peneliti serta penyediaan
fasilitas untuk pengembangan dosen dan mahasiswa. Selain itu yang
nampak dari hasil kerjasama yang menonjol adalah adanya publikasi
hasil penelitian bersama dan adanya pertukaran dosen serta sandwich
dosen yang sedang menempuh pendidikan S3. Selain itu dari kerjasama
tersebut ada beberapa dosen yang mendapat kesempatan belajar di luar
negeri dalam rangka implementasi kerjasama.

G13. Kepuasan fihak-fihak yang bekerjasama


Kepuasan fihak-fihak yang libat dalam kerjasama nampak pada
adanya agenda kegiatan yang bersifat kesinambungan. MOU dengan
berbagai intansi juga diperpanjang secara periodik. Demikian juga

133
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
dibidang penelitian umumnya, peneliti mendapat kesempatan melanjutkan
penelitian pada tahun ke dua dan ketiga. Kepuasan pihak lain juga
diwujudkan adanya penghargaan dari stakeholder terhadap fakultas atau
dosen FF Unair seperti penghargaan yang diberikan kepada Dosen Kimia
Sintesis (Dr. Marcelino Rudyanto) sebagai Peneliti Terbaik Dibidang
Sintesis Bahan Obat dari perhimpunan Kimia Farmasi Indonesia serta
Haryanto Danutirto Award dari Pharmacy Society. Selain itu FF Unair juga
dipercaya sebagai reviewer beberapa program unggulan dikti PHB,
RUTNAS dll, juga dipercaya sebagai assessor BAN-PT, program
SEMIQUE atau program kompetif DIKTI lainnya.
Penghargaan lain juga diterima oleh Dr. Bambang Prajogo EW.,
MS, yang telah mengusulkan paten HKI atas penelitiannya tentang obat
tradisional untuk kontrasepsi pria dari bahan alam Pace (DEPKUMHAM
RI, P00200100069) dan sekaligus sebagai penerima Penghargaan Luar
Biasa dari KNRT.
Penghargaan juga diterima oleh Prof. Dr.rer,nat Gunawan
Indrayanto ditetapkan sebagai salah satu Leading Scientist oleh OKI
karena penelitiannya banyak diacces (Citizen Index).

G14. Analisis SWOT


Kekuatan (strength)
Sumber daya FF-Unair yang terdiri dari 30% dosen berpendidikan S3
dan lainnya berpendidikan S2 serta sedang melanjutkan jenjang studi
lanjut akan memberikan dampak yang baik pada pengembangan
penelitian di FF-Unair. Keadaan ini ditunjang keberadaan roadmap
penelitian yang dirancang oleh komisi penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Demikian juga dengan program penelitian atau grant yang
diberikan oleh Dikti, KNRT, BKKBN dan institusi lain semakin besar akan
merangsang peningkatan penelitian. Jaringan kerjasama yang luas baik
didalam maupun diluar negeri akan menciptakan kesempatan melakukan
penelitian bersama yang lebih luas. Program penelitian dosen FF-Unair
PHK-B yang terintegrasi pada grant yang diterima oleh FF-Unair seperti
QUE project, dan I-MHERE B2c. Dalam pengembangan penelitian juga

134
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
dibentuk research group atau kelompok-kelompok penelitian yang didanai
oleh FF-Unair.
Penelitian mahasiswa juga berkembang dengan baik siring dengan
penerimaan grant oleh dosen dan adanya pembiayaan penelitian oleh dikti
dan ketersediaan pembimbing.

Kelemahan (weakness)
Instrumen pendataan penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan
publikasinya masih belum tersusun dengan baik sehingga menyulitkan jika
dilakukan pemetaan hasil penelitian. Demikian juga dengan insentif dan
pengakuan yang diberikan oleh FF-Unair terhadap dosen selaku
pembimbing dan mahasiswa yang terlibat dalam penelitian yang
mendapatkan pendanaan dari Dikti.
Banyak penelitian yang belum dapat diaplikasikan untuk memberikan
solusi dalam menjawab permasalahan dimasyarakat serta banyak
penelitian yang tidak terjamin kontinuitasnya.

Kesempatan (Opportunity)
Adanya program hibah kompetisi dari DIKTI (QUE-proyek, PHK-B, I-
MHERE B2c) dapat meningkatkan kesempatan melakukan penelitian.
Demikian juga dengan peningkatan dana dari ff-Unair dan pihak ketiga
akan berdampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian.
Adanya peralatan yang bertambah dalam 3 tahun terakhir akan
mendorong motivasi dalam melakukan dan menyelesaikan penelitian.
Selanjutnya kemajuan teknologi dan banyaknya karya penelitian untuk
pendekatan metode akan menyelesaikan permasalahan dan penyelesaian
penelitian.

Tantangan (Threat)
Kemajuan pesat teknologi komunikasi dan informasi menyebabkan
kemajuan penelitian dan pendekatannya dalam memecahkan masalah
penelitian. Perkembangan ini merupakan tantangan bagi peneliti di
lingkungan FF-Unair untuk dapat mengikuti kemajuan tersebut sehingga

135
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
pendekatan dan penyelesaian penelitian menjadi up to date.
Perkembangan perguruan tinggi lain yang mencanangkan sebagai
Reseach University juga menjadi tantangan bagi FF-Unair untuk
mendapatkan dan menjaga kontinuitas proyek penelitian yang diterima
oleh dosen mengingat persaingan dan kualitas proposal penelitian akan
menjadi lebih ketat.

136
Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Anda mungkin juga menyukai