Anda di halaman 1dari 46

KURIKULUM

Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

BAB I
SEJARAH FAKULTAS, VISI, MISI
TUJUAN PENDIDIKAN DAN KOMPETENSI LULUSAN

A. SEJARAH

Universitas Pasundan sebagai universitas swasta yang terletak di ibukota Provinsi


Jawa Barat telah berdiri hampir 60 tahun. Keberadaan universitas ini tidak lepas dari
organisasi induk, Paguyuban Pasundan, juga telah eksis berada di Indonesia lebih dari
satu abad yang lalu. Selama usia yang cukup matang ini telah banyak kiprah
Universitas Pasundan dalam bidang pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lebih jauh dari itu,
Universitas Pasundan telah melangkah ke dunia internasional dan mengambil peran
aktif di era globalisasi.

Rencana Induk Pengembangan (RIP) Universitas Pasundan 2003 - 2021 (revised)


menyatakan secara eksplisit untuk mengembangkan fakultas baru. Hal tersebut
tercantum pada Bab IV, Bidang Akademik, Tujuan Strategis No 6, yaitu:
Pengembangan Program Studi secara vertikal, horizontal dan fakultas baru (Fakultas
Kedokteran). Pengembangan fakultas baru di bidang kedokteran tersebut tentunya
telah menjadi visi bersama dan komitmen institusi serta stakeholder yang perlu
diwujudkan.

Suatu hal yang menarik adalah bahwa sebagian pendiri Unpas, menurut sejarah
pendirian institusi, adalah mahasiswa kedokteran pada saat tersebut. Pendirian dan
Pengembangan FK Unpas setelah 60 tahun berdiri merupakan suatu keniscayaan.
Keberadaan Fakultas Kedokteran telah menjadi cita-cita para pendiri dan penerus.

RIP Unpas 2003 - 2021 telah ditindak lanjuti oleh Rencana Strategis Unpas 2017 -
2021. Pada Renstra tersebut dinyatakan bahwa manajemen Unpas berencana
mendirikan FK Unpas di tahun 2020 untuk mengantisipasi permintaan pasar dan turut
serta berpartisipasi secara aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Sejak
tahun 2012, Yayasan Perguruan Tinggi (YPT) Pasundan telah memiliki ide untuk
merintis pendirian FK. Hal ini kemudian ditindaklanjuti dengan adanya rapat tindak
lanjut persiapan pembangunan fasilitas untuk pendirian Fakultas Kedokteran UNPAS
tahun 2016. Selanjutnya pada tahun 2017, YPT Pasundan menyetujui usulan Rektor
UNPAS untuk penambahan prodi FK. Keinginan dan cita-cita Unpas salah satunya
adalah bmemenuhi kebutuhan pelayanan masyarakat dan juga berpartisipasi aktif
untuk meningkatkan derajat kesehatan sehingga pada tahun 2019, rencana tersebut
diwujudkan dengan mempersiapkan seluruh kebutuhan pendirian Fakultas Kedokteran.

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat adalah tujuan utama dari adanya


pelayanan kesehatan. Keduanya berada dalam suatu tatanan yang dinamakan sistem
kesehatan. Sistem kesehatan adalah seluruh upaya yang ditujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan. Fungsi-fungsi dalam sistem kesehatan meliputi:
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

pelayanan kesehatan, penyedia sumberdaya, pembiayaan kesehatan dan stewardship.


Pemahaman tentang sistem kesehatan ini sangat penting untuk positioning peran
Fakultas Kedokteran dalam sistem yang ada.

Fungsi pelayanan kesehatan ini didukung oleh fungsi penyediaan sumber daya.
Disinilah peran Perguruan Tinggi, dalam hal ini FK berperan. Peran institusi dapat
menjadi produsen sumber daya manusia (dokter) agar fungsi pelayanan kesehatan
dapat berjalan dengan baik, mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, fungsi pelayanan kesehatan dalam Sistem Kesehatan Nasional ini
menjadi orientasi strategi dalam pengembangan FK Unpas sebagai produsen sumber
daya manusia dan Ilmu Pengetahuan yang menjadi inti dari pelayanan tersebut.

Di lain pihak, kemajuan pengetahuan dan teknologi tiada artinya tanpa nilai-nilai,
ruh dan spirit kemanusiaan yang menjunjung tinggi kebajikan. Unpas telah lama
mengembangkan nilai-nilai luhur kesundaan dan keislaman dalam mencetak SDM di
berbagai bidang ilmu. Misi yang menjadi dasar dan isi pengembangan ilmu
pengetahuan serta teknologi ini diharapkan juga dapat mewarnai bidang ilmu
kedokteran dan kesehatan. Selanjutnya, produk SDM dengan Iptek tersebut dapat
diterapkan dalam pelayanan kesehatan yang mampu meningkatkan derajat kesehatan.

Iptek dan kesundaan serta keislaman merupakan nilai-nilai yang bersifat universal
dapat diterima secara global. Pengembangan SDM yang memiliki Iptek mumpuni
dengan nilai-nilai kesundaan dan keislaman melalui pengembangan FK tentu saja
dapat mengisi kebutuhan dalam sistem kesehatan di berbagai Negara. Dengan
demikian, kebutuhan masyarakat akan derajat kesehatan yang dimaksud di atas,
selanjutnya dapat berkembang secara global, sesuai dengan Visi dan Misi Unpas.

Saat ini dunia telah memasuki Revolusi Industri 4.0 dan society 5.0. dimana
teknologi telah berkembang dengan ciri yang berbeda dibanding era sebelumnya.
Internet of things, teknologi informasi dan digitalisasi telah merubah wajah kehidupan
manusia di dunia. Beberapa pekerjaan manusia telah digantikan oleh Artificial
Intelligence dan robot, termasuk di bidang kedokteran. Big Data akan menjadi potensi
yang sangat besar dan berharga dalam predictive medicine dan kesehatan masyarakat
secara umum. Blockchain akan menjadi praktik sehari-hari dalam sistem pelayanan
kesehatan bahkan dunia Perguruan Tinggi.

Society 5.0 merupakan sebuah konsep yang dikembangkan demi terbentuknya


masyarakat super smart yang memiliki pola perilaku mengoptimalkan pemanfaatan
Internet Of things, Big Data, dan Artificial Intelligence sebagai solusi untuk kehidupan
masyarakat yang lebih baik. Masyarakat dan berbagai profesi saat ini dituntut menjadi
lebih aktif dan juga kreatif dalam memanfaatkan teknologi yang ada. Kemajuan
teknologi sangat berdampak pada kehidupan manusia. Masyarakat bergerak dalam
dinamika teknologi yang telah mendisrupsi, berpengaruh sampai kepada nilai-nilai
kehidupan.
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

Disrupsi teknologi di era revolusi industri 4.0 dan society 5.0 menjadi tantangan
sekaligus peluang bagi profesi dokter maupun institusi Perguruan Tinggi. Teknologi
tinggi pada bidang kedokteran sangat membantu dokter dalam meningkatkan
kemampuan dalam menyelesaikan masalah medis dan kesehatan. Di sisi lain, banyak
tugas-tugas dokter yang dapat tergantikan oleh robot, artificial intelligence dalam
penegakan diagnosis bahkan terapi. Hal ini merupakan suatu keniscayaan dimana
seorang dokter juga perlu mempelajari teknologi sehingga hal tersebut akan menjadi
suatu penguatan dan dukungan dalam profesi dokter dalam pelayanan terhadap pasien
nantinya maupun terhadap keilmuan dokter.

Sistem Pendidikan Kedokteran dapat menjadikan disrupsi teknologi ini sebagai jalan
untuk meningkatkan sistem pendidikan. Bahkan kemajuan teknologi informasi menjadi
peluang untuk memodifikasi sistem pendidikan yang terkait dengan sistem pelayanan
kesehatan. Academic Health System yang sebenarnya dapat diwujudkan dengan
memanfaatkan teknologi informasi saat ini. Mahasiswa kedokteran memerlukan
pelatihan langsung di lapangan untuk mencapai kompetensi profesi yang diharapkan.
Hal ini ditunjang dengan adanya program pendidikan profesi dokter yang dilakukan di
rumah sakit, puskesmas atau wahana pendukung lain.

B. VISI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER UNPAS


“Menjadi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter yang berstandar nasional,
professional dan kompeten dengan keunggulan pada pemberdayaan kesehatan
masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan melalui upaya promotif dan preventif
dengan mengusung nilai luhur budaya sunda dan nilai keislaman di tahun 2030.”

C. MISI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER UNPAS


a. Mengadakan Pendidikan dan pengajaran berkualitas dan terstandar untuk
menghasilkan dokter yang kompeten dan unggul khususnya pada bidang
pemberdayaan kesehatan masyarakat
b. Menanamkan nilai luhur budaya sunda dan nilai islami dalam penerapan
Program Pendidikan Profesi Dokter pada civitas akademika FK Unpas
c. Menyelenggarakan riset berbasis IPTEK Kedokteran dengan hasil riset yang
bermanfaat dan memberikan solusi pada masalah kesehatan di masyarakat
secara mandiri dan berkelanjutan
d. Menyelenggarakan tata kelola Program Pendidikan Profesi Dokter yang
berbasis Good Corporate Governance
e. Menyelenggarakan kerja sama institusi dalam dan luar negeri dalam
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi

D. PROFIL LULUSAN
Profil lulusan Dokter FK Unpas adalah Dokter yang merupakan Praktisi/Klinisi, Pendidik,
Peneliti, agen perubahan dan pembangunan sosial dengan melakukan pemberdayaan
masyarakat serta memiliki karakter yang bernilai SAHAM yaitu Someah (ramah),
Akhlakul karimah (berkeyakinan pada Tuhan YME, berakhlak mulia), Handap asor
(respek, toleran) , Asih-asah-asuh (penuh empati simpati, serta berdasarkan evidence
based), Motekar (kreatif, berjiwa entrepreneur yaitu mampu menghadapi risiko dan
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

mampu mengambil keputusan). Dokter lulusan FK Unpas adalah Dokter yang selalu
menjunjung tinggi 3 nilai budaya sunda sesuai pilar Universitas yaitu : luhung elmuna
(menjadi manusia pembelajar yang menemukan nilai kebenaran dengan cara berpikir
rasional dan terbuka terhadap kritik), pengkuh agamana ( menjalankan tugas dan
fungsi hidupnya secara harfiah bahwa hidup adalah ibadah kepada Allah SWT ), jembar
budayana ( memiliki dan mempraktikkan jiwa ramah, toleran, terbuka dan selalu
melaksanakan nilai silih asah, silih asih, silih asuh dalam berpikir, bersikap adil, jujur,
bekerja keras dan berkontribusi dalam pelestarian budaya sunda).

E. TUJUAN PENDIDIKAN
1. Menghasilkan dokter yang kompeten dan unggul khususnya di bidang
pemberdayaan kesehatan masyarakat dengan menanamkan budaya sunda
dan nilai islami
2. Menghasilkan ilmuwan di bidang kedokteran melalui penelitian dan hasilnya
untuk menunjang peningkatan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan
serta peningkjatan kualitas dan kuantitas penelitian di bidang kesehatan dan
kedokteran terutama yang menghasilkan HAKI
3. Terwujudnya Progam Pendidikan Profesi Dokter terakreditasi unggul secara
Nasional
4. Terwujudnya kerjasama dengan berbagia institusi di dalam dan luar negeri
dalam rangka Tri Dharma Perguruan Tinggi
5. Tercapainya Progam Pendidikan Profesi Dokter dalam rangka mendukung
World Class University

F. KOMPETENSI LULUSAN

Dalam rangka membentuk profil lulusan yang diingikan terdapat area kompetensi
dokter yang terkait yaitu4 :

1. Area kompetensi profesionalitas yang luhur : Kemampuan melaksanakan


praktik kedokteran yang profesional sesuai dengan nilai dan prinsip ke-Tuhan-
an, moral luhur, etika, disiplin, hukum, sosial budaya dan agama dalam konteks
lokal, regional dan global dalam mengelola masalah kesehatan individu,
keluarga, komunitas dan masyarakat.
2. Area kompetensi mawas diri dan pengembangan diri : Kemampuan melakukan
praktik kedokteran dengan melakukan refleksi diri, menyadari keterbatasan,
mengatasi masalah personal, dan meningkatkan pengetahuan secara
berkesinambungan, serta menghasilkan karya inovatif dalam rangka
menyelesaikan masalah kesehatan individu, keluarga, komunitas dan
masyarakat demi keselamatan pasien.
3. Area kompetensi komunikasi efektif : Kemampuan membangun hubungan,
menggali informasi, menerima dan bertukar informasi, bernegosiasi serta
persuasi secara verbal dan non-verbal; menunjukkan empati kepada pasien,
anggota keluarga, masyarakat dan sejawat, dalam tatanan keragaman budaya
lokal dan regional.
4. Area kompetensi literasi teknologi informasi dan komunikasi : Kemampuan
untuk menemukan, mengevaluasi, menggunakan, mendiseminasikan dan
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

menghasilkan materi menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara


efektif untuk pengembangan profesi, keilmuan serta dan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan
5. Area kompetensi literasi sains : Kapasitas untuk memanfaatkan pengetahuan
ilmiah dalam rangka melakukan perubahan terhadap fenomena kedokteran dan
kesehatan melalui tindakan kedokteran dan intervensi kesehatan pada individu,
keluarga, komunitas dan masyarakat untuk kesejahteraan dan keselamatan
manusia, serta kemajuan ilmu dalam bidang kedokteran dan kesehatan yang
memperhatikan kajian inter/multidisiplin, inovatif dan teruji.
6. Area kompetensi keterampilan klinis : Kemampuan melakukan prosedur klinis
yang berkaitan dengan masalah kesehatan dengan menerapkan prinsip
keselamatan pasien, keselamatan diri sendiri, dan keselamatan orang lain.
7. Area kompetensi pengelolaan masalah kesehatan dan manajemen sumber
daya : Kemampuan mengelola masalah kesehatan individu, keluarga,
komunitas dan masyarakat secara komprehensif, holistik, terpadu dan
berkesinambungan menggunakan sumber daya secara efektif dalam konteks
pelayanan kesehatan primer.
8. Area kompetensi kolaborasi dan Kerjasama : Kemampuan berkolaborasi dan
bekerja sama dengan sejawat seprofesi, interprofesi kesehatan dan profesi lain
dalam pengelolaan masalah kesehatan dengan menerapkan nilai, etika, peran
dan tanggung jawab, pengelolaan masalah secara efektif dan kemampuan
mengembangkan pengelolaan kesehatan berdasarkan berbagai kajian
pengembangan kerjasama dan kolaborasi.
9. Area kompetensi keselamatan pasien dan mutu pelayanan Kesehatan : Mampu
mengaplikasikan prinsip keselamatan pasien dan prinsip upaya peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan pada individu, keluarga, komunitas dan
masyarakat.

Adapun kompetensi tambahan yaitu yang berkaitan dengan keunggulan


institusi yaitu

1. Empowerment : mampu menjadi agen perubahan dan pembangunan


sosial dengan melakukan pemberdayaan masyarakat dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
2. Menanamkan Nilai Islam : berkeyakinan pada Tuhan YME dan mampu
menjadi dokter yang islami yang menerapkan nilai islam dalam praktik
kedoktean
3. Menanamkan Nilai Sunda : selalu menjunjung tinggi 3 nilai budaya
sunda sesuai pilar Universitas yaitu luhung elmuna (menjadi manusia
pembelajar yang menemukan nilai kebenaran dengan cara berpikir
rasional dan terbuka terhadap kritik), pengkuh agamana ( menjalankan
tugas dan fungsi hidupnya secara harfiah bahwa hidup adalah ibadah
kepada Allah SWT ), jembar budayana ( memiliki dan mempraktikkan
jiwa ramah, toleran, terbuka dan selalu melaksanakan nilai silih asah,
silih asih, silih asuh dalam berpikir, bersikap adil, jujur, bekerja keras
dan berkontribusi dalam pelestarian budaya sunda).
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

BAB II
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER

A. PROGRAM PENDIDIKAN
Program Studi Profesi Dokter merupakan jenjang pendidikan tahap profesi untuk
memperoleh gelar dokter yang merupakan kelanjutan tahap sarjana kedokteran.
Program Studi Profesi Dokter mempunyai beban studi kumulatif sebesar 43 SKS
dengan masa studi kumulatif antara 4 sampai 6 semester. Proses pembelajaran
dilaksanakan melalui pemantapan proses keterampilan para peserta didik, diperoleh
melalui kegiatan akademis pembelajaran yang diselenggarakan di rumah sakit
pendidikan utama dan rumah sakit atau Puskesmas jejaring serta desa binaan yang
diatur melalui rotasi departemen dengan menekankan pencapaian kompetensi sesuai
dengan yang tercantum dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia yang dikeluarkan
oleh KKI.
B. STUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR ORGANISASI P3D


KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

C. PERSYARATAN MENGIKUTI PROGRAM PROFESI DOKTER

Lulusan Sarjana Kedokteran FK Unpas dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut:


1. Memiliki IPK Sarjana Kedokteran minimal 2,75 dan tidak memiliki nilai D di mata

kuliah tahap Sarjana Kedokteran.


2. Memiliki bukti letter of submit (LOS) publikasi ilmiah minor thesis (skripsi) di

jurnal nasional atau internasional.


3. Bukti pernah mengikuti TOEFL maksimal 6 bulan sebelum sidang skripsi

4. Sehat secara fisik dan mental dan mampu melakukan aktivitas dan tugas-tugas

di tahap profesi yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat secara fisik
dan mental sesuai rangkaian prosedur kesehatan yang dilakukan oleh Tim
Kesehatan FK Unpas.
5. Telah mendapatkan vaksinasi

6. Diwajibkan mengikuti Pembekalan Pra-PSPD yang diselenggarakan oleh FK

Unpas/ RS Pendidikan Utama Universitas Pasundan, yang dinyatakan dengan


kehadiran penuh atau minimal 80% bagi yang memiliki alasan ketidakhadiran
(sakit, orang tua meninggal dunia, dan kegiatan kemahasiswaan yang memiliki
surat izin).
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

7. Mengucapkan “Janji Mahasiswa PSPD” dan menandatanganinya.

8. Telah melakukan registrasi sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh

pihak Universitas Pasundan


9. Tidak menunda kegiatan akademik di PSPD lebih dari 1 tahun (2 semester)

setelah lulus dari program Sarjana Kedokteran.


10. Tidak dalam kondisi sedang mendapatkan sanksi akademis di tingkat Fakultas

maupun Universitas.
11. Memiliki surat kelakuan baik yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian

D. STRUKTUR KURIKULUM

NO Kode Mata Kuliah/Stase SKS Pekan

1 PD1901001 Ilmu Bedah 4 10

2 PD1901002 Ilmu Obstetri dan 4 10

3 PD1901003 Ilmu Kesehatan Anak 4 12

4 PD1901004 Ilmu Penyakit Dalam 4 12

5 PD1901005 Ilmu Anestesi 2 2

6 PD1901006 Ilmu Kedokteran Forensik 2 4

7 PD1901007 Ilmu Kedokteran Jiwa 2 4

8 PD1901008 Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut 1 2

9 PD1901009 Ilmu Kesehatan Mata 2 4

10 PD1901010 Ilmu Penyakit Saraf 2 4


KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

NO Kode Mata Kuliah/Stase SKS Pekan

11 PD1901011 Ilmu Penyakit THT 2 4

12 PD1901012 Radiologi 2 4

13 PD1901013 Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi 2 2

14 PD1901014 Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 2 4

15 PD1901015 Ilmu Kedaruratan Medis 2 2

16 PD1904001 IKM (Puskesmas) 8 4

17 PD1904002 PHEP (Desa Binaan) 6

E. ROTASI
Selama 3 semester mahasiswa akan berotasi dimasing-masing departemen untuk memenuhi
kompetensi yang telah disusun oleh Konsil Kedokteran Indonesia yang tercantum pada buku
Standar Kompetensi Dokter Indonesia (Lampiran)

Gambar. Tahapan atau Peta Kurikulum Tahap Profesi


KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

D. KEGIATAN AKADEMIK
i. Strategi Pembelajaran
(1) Student Centered Learning artinya adalah peserta didik secara aktif terlibat
dalam proses pembelajaran, bagaimana dia mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan, peserta didik berhak menentukan apa yang mereka ingin
ketahui dan peserta didik mampu mencari pengetahuan dengan sendirinya.
Staf pengajar berperan sebagai fasilitator, menyediakan capaian pembelajaran
dan sumber sebagai penuntuk peserta didik belajar.
(2) Problem Based Learning artinya adalah peserta didik belajar dari suatu
masalah yang menyerupai kondisi nyata. Peserta didik diharapkan mampu
mempelajari ilmu dasar dan klinis berdasarkan kasus yang didapatkan pada
rotasi di Rumah Sakit
(3) Interprofessional Education, artinya mahasiswa dipaparkan untuk bisa
berkolaborasi bersama teman sejawatnya ataupun dengan profesi kesehatan
lainnya
(4) Community Based artinya adalah pembelajaran disusun berdasarkan
kebutuhan masyarakat. Terdapat empat butir yang harus diperhatikan dalam
strategi ini yaitu hubungan dokter dengan pasien, hubungan universitas
dengan pusat pelayanan Kesehatan, dan hubungan pribadi dengan profesi.
(5) Systematic berarti setiap kegiatan pengajaran dan pembelajaran disusun
secara sistematis. FK Unpas memberikan Course Study Guide untuk mahasiswa
agar mahasiswa bisa belajar lebih sistematis, selain itu terdapat RPS dan modul
yang diperuntukkan oleh dosen agar kegiatan belajar mengajar sesuai dengan
yang dirancang atau sistematis, serta adanya logbook untuk menjamin
keseragaman pengalaman yang didapatkan di Rumah Sakit
(6) Magang atau apprenticeship. Pada pendekatan magang atau apprenticeship
peserta didik mengikuti dosen untuk mendapatkan pengalaman belajarnya.
Peserta didik mengikuti dosennya untuk mendapatkan keterampilan, peserta
didik mengikuti ahli pada saat bekerja di rumah sakit atau pelayanan Kesehatan
lainnya.

ii. Metode Pembelajaran


KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

1. Bedside teaching (BST): merupakan kegiatan pembelajaran utama pada


tahap ini meliputi bed/chair side teaching atau community side teaching yang
merupakan proses pembelajaran dengan menggunakan pasien (individu) yang
dilakukan di poliklinik, ruang rawat inap, unit gawat darurat, ruang operasi, dan
setting komunitas (masalah pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga).
Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi yang akan melatih proses berpikir kritis dan
keterampilan pemecahan masalah secara komprehensif dan holistik bagi para
dokter muda.
2. Case report session (CRS): diskusi ilmiah interaktif dengan setting laporan
hasil pemeriksaan dan tatalaksana kasus (pasien) yang diperoleh pada kegiatan
BST.
3. Clinical/community science session (CSS): sesi diskusi sari pustaka yang
dibuat para dokter muda dengan topik-topik yang dianggap penting untuk
diketahui dan didiskusikan secara mendalam.
4. Refleksi kasus: selain laporan kasus pada CRS dapat dilakukan juga melalui
kegiatan laporan pagi (morning report), laporan kematian, dan lain-lain.
5. Manajemen kasus: merupakan kegiatan pembelajaran setara dengan
praktikum berbasis pasien poliklinik (rawat jalan), rawat inap, dan gawat
darurat. Pada kegiatan ini para dokter muda berada dalam pengawasan dokter
preseptor, menangani pasien secara komprehensif dan holistik yang bersifat
pengelolaan jangka pendek (kasus akut), juga pengelolaan jangka panjang
(kasus kronis dan kompleks).
6. Bacaan jurnal (journal reading): sebagai wahana pembelajaran pengenalan
tatalaksana kasus berasaskan kedokteran berbasis bukti. Pada kegiatan ini para
dokter muda berlatih kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis jurnal
berupa critical appraisal.
7. Kuliah
a. Meet the Expert (kuliah dan diskusi ilmiah pakar)
b. Kuliah Pengantar Rotasi di tiap Departemen.
c. Kegiatan kuliah bersama.
d. Kegiatan pembekalan UKMPPD bagi mahasiswa yang akan mengikuti
ujian exit exam UKMPPD.
8. Kegiatan lain-lain Kegiatan
a. pra Koass (Masa Orientasi Rumah Sakit) berupa pengenalan kegiatan
program profesi (di RS atau puskesmas) yang akan dilakukan di Rumah
Sakit selama 3 minggu. berikut beberapa pengantar pra P3D
1.Hak dan Kewajiban
2.Peraturan akademik
3.Etika Profesi
4.Pelayanan rawat jalan, rawat inap, IGD, intensive
5.Edukasi dan konseling, Informed consent
6.Penulisan status rekam medis, resep, personal drug
7.Pemeriksaan penunjang, bank darah
8.Keselamatan Pasien
9.Interprofessional education (kolaborasi)
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

10.Akreditasi RS (HPK,dll)
11.SDGS : HIV, TB
b. Kegiatan lapangan (penyuluhan dan penelitian) setara praktikum
kegiatan lain yang diatur oleh masing-masing departemen misalnya
kegiatan seminar obstetri sosial, pediatri sosial, autopsi, penggalian
mayat (ekshumasi), dan lain-lain.

iii. Evaluasi Hasil Pembelajaran


i. Jenis Ujian dan Waktu Pelaksanaan
1) Ujian
a. Jenis Ujian:
Formatif: merupakan evaluasi diri yang dilaksanakan secara
berkala selama berlangsungnya program dan tidak diperhitungkan
dalam penentuan nilai akhir. Secara teratur program studi
melaksanakan tes formatif untuk mengevaluasi kemampuan mahasiswa
pada pertengahan semester/sistem. Pelaksanaan tes ini berupa
Progress test yang merupakan ujian formatif internal program studi.
Ujian ini wajib diikuti oleh semua mahasiswa yang dilaksanakan minimal
2 kali selama menjalani tahapan akademik P3D. Selain itu dilakukan
penilaian perilaku professional (professional behavior) dilakukan secara
berkala selama mengikuti rotasi departemen dan digunakan untuk
penilaian akhir P3D. Perilaku 42 Profesional meliputi standar perilaku
profesi dokter yang didasari oleh prinsip-prinsip sebagai berikut:
- Kesehatan dan kesejahteraan pasien adalah yang paling
utama.
- Pasien memiliki hak untuk memilih.
- Keadilan sosial bagi seluruh pasien.

Selama mengikuti proses pembelajaran akademik, perilaku


profesional para DM dinilai memakai metode 360 degree dengan format
yang terstandar. Penilaian perilaku bukan berupa ujian, tetapi
merupakan bagian proses pembinaan. Penilaian dilakukan lebih dari
satu kali, atau lebih dari satu preseptor. Dokter muda dapat dinilai oleh
preseptor, dosen lain, tenaga kesehatan lain, DM lain serta dirinya
sendiri. Atribut perilaku profesional yang diamati adalah aspek-aspek
sebagai berikut:
a. Altruism (rela berkorban).
b. Respect (sikap hormat) dan Faham budaya agama.
c. Honesty (jujur), honor (menjaga martabat), dan integrity
(teguh memegang prinsip profesional).
d. Excellence & scholarship
e. Dutifulness (memenuhi kewajiban), responsibility
(bertanggung jawab)
f. Communication
g. SAHAM (Someah, Akhlaqul Karimah, Handap asor, Asah Asih
Asuh)
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

Hasil penilaian dikategorikan atas:


- Baik
- Perlu perhatian: bila hasil penilaian termasuk kategori ini, DM
diberi tugas humanitarian, menambah jaga, menangani pasien intensif,
alternatif lainnya yang bertujuan memperbaiki sikap profesional, bukan
tugas yang bersifat kognitif
- Perlu perhatian khusus (nilai akhir ini bukan bagian dari nilai
akademik, tetapi dapat mempengaruhi nilai akhir di departemen/
yudisium departemen): bila DMjiwa in termasuk kategori ini, selain
mendapat tugas di atas (perlu perhatian), dapat dipertimbangkan untuk
mendapatkan pengurangan angka nilai akademik (contoh: nilai
akademik A dikurangi menjadi B).

Sumatif: merupakan ujian penentuan nilai akhir yang


dilaksanakan pada periode ujian yang telah ditentukan melalui berbagai
metode penilaian.

b. Jadwal Pelaksanaan Ujian Pelaksanaan ujian pada Program Studi


Profesi Dokter melalui beberapa macam metode penilaian, yaitu:
- Ujian Rotasi Departemen Kegiatan evaluasi di departemen dilakukan
secara berkala dengan menilai kompetensi melalui berbagai komponen
evaluasi. Ujian dilaksanakan di awal minggu terakhir rotasi tiap
departemen dengan menggunakan metode Mini CEX, OSCE, OSOCA,
dan MCQ.
- Ujian Exit exam: dilakukan setelah dokter muda selesai dan lulus di
seluruh rotasi Departemen. Ujian ini sebagai prasyarat mengikuti uji
kompetensi mahasiswa program profesi dokter. Ujian exit exam terdiri
dari ujian MDE Komprehensif sebanyak 200 soal.
- Uji Kompetensi Mahasiswa Profesi Dokter (UKMPPD) UKMPPD
merupakan exit exam P3D dilaksanakan 4 (empat) kali pertahun, yaitu
pada bulan Februari, Mei, Agustus, dan November.
ii. Persyaratan Ujian
1. Ujian Rotasi Departement:
-Kehadiran 80%
2. Ujian exit exam:
- Dinyatakan lulus yudisium P3D tahap I
- Telah menyelesaikan persyaratan administrasi sesuai aturan
Unpas.
3. UKMPPD:
- Telah melewati dan lulus yudisium tahap II dan dinyatakan
berhak untuk mengikuti UKMPPD.
- Menyelesaikan pemberkasan UKMPPD.
- Menyelesaikan administrasi.
iii. Pembobotan dan Huruf Mutu
2) Metode Penilaian
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

a. Komponen dan Pembobotan Evaluasi Departemen

No Komponen evaluasi Pembobotan

1 Mini Clinical Examination Evaluation 20–25 %


(MiniCEX)

2 Bedside Teaching (BST) 20–30 %

3 Case Report Session (CRS) 5–10 %

4 Clinical Science Session (CSS) 5–10 %

Bentuk ujian lain, bergantung pada 20–30%


kebijakan masing-masing departemen,
seperti:
- Objective Structured Clinical
Examination (OSCE)
- Multidisciplinary Examination MDE)
- Pre-mid-post test, essay dan lain-
lain.
- Student Oral Case Analysis

Total 100%

b. Nilai, Huruf Mutu, Angka Mutu

Sistem Penilaian menggunakan penilaian acuan patokan (criterion


reference)

Nilai Huruf Mutu Angka Mutu

80 -100 A 4,00

76 – 79 A- 3,50

72 – 75 B+ 3,25

68 –71 B 3,00

67 - 64 B- 2,75

60 - 63 C+ 2,50

56 - 59 C 2,00

45 - 55 D 1,00
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

<45 E 0

- Perhitungan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK):


IPK Program Studi Profesi Dokter adalah jumlah perkalian seluruh
Angka Mutu dengan jumlah seluruh beban kredit (SKS) P3D, dibagi
oleh jumlah kredit (SKS) P3D.

iv. Kelulusan Rotasi


Nilai kelulusan Nilai kelulusan setiap Rotasi adalah minimal B Ujian
ulangan (remedial) hanya diberikan apabila huruf mutu C dan D; untuk
huruf mutu E peserta diwajibkan untuk mengulang penuh kegiatan
akademis di departemen tersebut.
v. Ujian Perbaikan
Ujian Perbaikan (Remedial Examination)
Untuk memperbaiki nilai, mahasiswa diberi kesempatan mengikuti ujian
perbaikan dengan ketentuan sebagai berikut:
Ujian pertama:

Nilai Akhir Huruf Mutu Angka Mutu Keterangan

80 -100 A 4,00 Lulus

76 – 79 A- 3,50 Lulus

72 – 75 B+ 3,25 Lulus

68 –71 B 3,00 Lulus

67 - 64 B- 2,75 Tidak Lulus

60 - 63 C+ 2,50 Tidak Lulus

56 - 59 C 2,00 Tidak Lulus

45 - 55 D 1,00 Tidak Lulus

<45 E 0 Tidak Lulus

Ujian ulangan (remedial) hanya diberikan apabila huruf mutu C dan D;


untuk huruf mutu E peserta diwajibkan untuk mengulang penuh
kegiatan akademis di departemen tersebut.
Ujian ulangan:

Ujian Nilai Keterangan


KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

Pertama B Lulus

<B Tidak Lulus, Ujian


Ulangan II

Kedua B Lulus

<B Tidak Lulus,


Mengulang Penuh

Waktu dilaksanakannya ujian ulangan (Her-Co) adalah: pada


minggu rotasi atau setelah akhir rotasi seluruh departemen. Tidak
diperbolehkan melakukan ujian susulan pada waktu melaksanakan
rotasi departemen lain.

• Pengumuman hasil ujian departemen dilaksanakan segera setelah


menyelesaikan rotasi di suatu departemen dan dokter muda yang tidak
lulus berhak mengikuti ujian ulangan sesuai aturan departemen terkait.
Ujian ulangan ke–1 dilaksanakan di departemen pada minggu terakhir
stase yang sedang berjalan, sebelum yudisium departemen, sedangkan
ujian ulangan ke–2 dilaksanakan pada saat spacing/jeda dengan syarat
membawa pengantar dari P3D dan wajib mengikuti rotasi atau
bimbingan selama satu minggu sebelum ujian ulangan ke–2 dilakukan.

e. Pengumuman Hasil Ujian


Hasil Ujian Rotasi Departemen diumumkan ke mahasiswa selambat
lambatnya 14 (empat belas) hari setelah pelaksanaan ujian.

Mekanisme Klarifikasi Hasil Evaluasi (Ujian) Departemen


-Mahasiswa memiliki hak untuk mendapatkan keterangan nilai yudisium
di tiap Departemen melalui Koordinator Pendidikan tiap Departemen
setelah yudisium dilaksanakan.
-Mahasiswa dapat melakukan appeal nilai maksimal satu bulan setelah
berakhirnya rotasi Departemen.

vi. Evaluasi Keberhasilan Mahasiswa


Keberhasilan mahasiswa akan dievaluasi melalui kegiatan yudisium
yang diselenggarakan 4 (empat) kali. Yudisium merupakan bagian
penting dari kegiatan akademik yang wajib dihadiri oleh seluruh
mahasiswa. Bagi mahasiswa yang tidak menghadiri yudisium tanpa
alasan yang sah, nilainya baru akan diumumkan yudisium berikutnya 1.
Yudisium Departemen untuk menentukan keberhasilan mahasiswa di
setiap rotasi departemen
2. Yudisium P3D
Tahap I: untuk menentukan keberhasilan mahasiswa di seluruh rotasi
departemen dan prasyarat mengikuti ujian Exit exam.
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

Tahap II: untuk menentukan mahasiswa dapat mengikuti UKMPPD


Tahap III: untuk mengumumkan kelulusan dari P3D
vii. Ketentuan Yudisium
(1) Yudisium Departemen Dokter muda yang berhak mengikuti
yudisium Departemen adalah dokter muda yang telah menyelesaikan
seluruh program pendidikan pada departemen yang bersangkutan serta
tidak memperoleh nilai perilaku perlu perhatian khusus.
(2) Yudisium P3D 1 Dokter muda yang berhak mengikuti yudisium P3D
adalah mahasiswa P3D yang telah menyelesaikan seluruh program
pendidikan pada semua departemen serta tidak memperoleh nilai
perilaku perlu perhatian khusus, kemudian dilakukan validasi nilai oleh
tim PSPD FK Unpas.
• Yudisium P3D tahap I dilakukan berdasarkan hasil rapat validasi nilai
dari departemen-departemen melalui berita acara yang ditandatangani
oleh Ketua PSPD dan wakil dokter muda yang mengikuti yudisium.
• Bagi mahasiswa yang telah dinyatakan lulus pada yudisium tersebut,
berhak mengikuti Exit exam untuk UKMPPD
• Pada yudisium, dokter muda yang masuk kategori Perlu Perhatian
Khusus di lebih dari 2 departemen akan mempengaruhi kelulusan.
Pembinaan lanjutan akan ditentukan dalam rapat P3D. Oleh karena itu
pada yudisium akhir P3D departemen harus melaporkan Nilai Akhir
Profesionalisme di samping Nilai Akademik. Penjelasan lebih lanjut
mengenai atribut profesional terdapat pada buku log mahasiswa.
(3) Yudisium P3D tahap II (Yudisium Komprehensif)
o Pengumuman hasil ujian exit exam
o Yudisium ini wajib dihadiri oleh semua dokter muda peserta PSPD
terkait. Bagi yang tidak menghadiri yudisium ke–2, maka pengumuman
hasil pendidikan akan ditangguhkan dan dilaksanakan pada yudisium
periode berikutnya.
(4) Yudisium P3D tahap III (Yudisium UKMPPD) Yang berhak mengikuti
Yudisium P3D 3 adalah mahasiswa yang:
- Lulus dari setiap departemen melalui yudisium P3D Tahap I.
- Lulus ujian komprehensif melalui yudisium PSPD Tahap II.
- Memiliki IPK minimal 3,00.
- Pengumuman hasil UKMPPD.
- Yudisium ini wajib dihadiri oleh semua dokter muda peserta P3D
terkait untuk mengumumkan hasil UKMPPD bagi dokter muda
Indonesia.
- Bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus, berhak mengikuti wisuda
profesi dokter dan sumpah dokter.
- Telah menyelesaikan segala administrasi sesuai peraturan Fakultas
Kedokteran Universitas Pasundan.
viii. Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD)
Setelah lulus ujian komprehensif, para dokter muda wajib mengikuti
UKMPPD, berupa ujian MDE (MCQ) yang diselenggarakan secara
computerised-based test (CBT) dan OSCE yang diselenggarakan oleh
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) yang


diselenggarakan serentak secara nasional sesuai periode pelaksanaan
UKMPPD (setiap bulan Februari, Mei, Agustus, dan Nopember). Sesuai
Surat Edaran Dikti Kemendikbud No. 88/E/DT/2013 UKMPPD ini
merupakan exit exam bagi seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran di
Indonesia.
Persyaratan mengikuti UKMPPD:
● Lulus yudisium Tahap II.
● Mendaftarkan diri ke Panitia UKMPPD dengan melengkapi syarat
administrasi sesuai ketentuan Panitia UKMPPD (PNUKMPPD)
● Mengikuti pembekalan pra UKMPPD (80% kehadiran).
● Mengikuti try out OSCE yang diselenggarakan wilayah 3 AIPKI.

Setelah ada pengumuman hasil UKMPPD, para dokter muda wajib


mengikuti yudisium tahap III (yudisium UKMPPD). Hasil yudisium:
1. Lulus UKMPPD CBT dan OSCE
2. Lulus salah satu UKMPPD
3. Tidak lulus kedua-duanya

Bagi yang belum lulus UKMPPD, akan mengikuti UKMPPD ulang pada
periode UKMPPD berikutnya (peserta re-taker). Selama menunggu
waktu pelaksanaan UKMPPD berikutnya, peserta retaker wajib
mengikuti bimbingan yang diadakan oleh Tim Bimbingan Retaker (di
bawah koordinasi Tim P3D dan Unit Evaluasi Hasil Belajar Mahasiswa).
ix. Syarat Kelulusan Program Profesi
Dokter muda dinyatakan lulus dari P3D dan mendapat gelar akademik
dokter (dr) setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Lulus (UKMPPD) bagi dokter muda Indonesia.
b. Memiliki IPK minimal 3,00.
c. Telah menyelesaikan segala administrasi sesuai peraturan Fakultas
Kedokteran/Universitas Pasundan.

x. Sumpah Dokter
Seluruh lulusan dokter baru wajib mengikuti Sumpah dokter yang
diselenggarakan oleh FK Unpas. Sumpah dokter ini merupakan
prasyarat untuk mendapatkan ijazah (sertifikat kelulusan) dokter
sebelum mengikuti Program internship Dokter Indonesia (PIDI) yang
diselenggarakan oleh Komite Internship Dokter Indonesia (KIDI).

xi. Tata Tertib Umum Kegiatan Akademik P3D


1. Peserta P3D disebut dengan dokter muda
2. Pada saat mengikuti kegiatan akademik tahap profesi dokter muda
telah memenuhi persyaratan mengikuti P3D FK Unpas.
3. Dalam melaksanakan kegiatan akademik P3D, dokter muda dibagi
ke dalam kelompok yang akan melakukan rotasi di semua
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

departemen Rumah Sakit Pendidikan Utama dan Rumah Sakit


Jejaring/ Satelit FK Unpas dengan ketentuan sebagai berikut:
- Rotasi adalah lama waktu yang dibutuhkan oleh dokter muda
untuk menyelesaikan kegiatan
- Jadwal rotasi untuk setiap kelompok ditetapkan oleh pengelola
P3D yang pengaturannya dilaksanakan oleh P3D FK Unpas
melalui sebuah berita acara dan ditandatangani oleh ketua P3D
dengan aturan anggota kelompok tidak diperbolehkan
berpindah kelompok lain kecuali dengan alasan yang dapat
diterima dan disetujui oleh Ketua P3D FK Unpas.
- Adapun mekanisme pindah rotasi yang diperbolehkan hanya
untuk yang sakit, kegiatan akademik (yang telah disetujui oleh
pimpinan Fakultas) dan orang tua kandung meninggal dan
merujuk pada prosedur standar penentuan rotasi.
- Masa jeda/spacing diantara beberapa rotasi adalah waktu
dokter muda tidak mengikuti kegiatan akademik P3D di
departemen. Masa ini dapat digunakan untuk mengulang atau
memperpanjang masa pendidikan sesuai ketetapan yang telah
ditentukan.
4. Lama minggu efektif selama rotasi departemen adalah sebagai
berikut:

Rotasi 12 minggu Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu


Penyakit Dalam

Rotasi 10 minggu Ilmu Bedah dan Ilmu Obstetri-


Ginekologi

Rotasi 6 minggu PHEP (Desa Binaan)

Rotasi 4 minggu Ilmu Kedokteran Forensik, Ilmu


Kedokteran Jiwa, Ilmu
Kesehatan Mata, Ilmu Penyakit
Syaraf, Ilmu Penyakit THT, Ilmu
Radiologi, Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin, dan Ilmu
Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas)

Rotasi 2 minggu Ilmu Anestesi, Ilmu Kesehatan


Gigi dan Mulut, Ilmu
Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi, dan Ilmu
Kedaruratan Medis.
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

5. Pembagian kelompok dilakukan secara pengundian dengan


memerhatikan pemerataan berdasarkan prestasi akademik (IPK),
jenis kelamin, dan hasil perwalian.
6. Ketua kelompok dokter muda adalah mahasiswa yang dipilih oleh
anggota kelompoknya masing-masing.
7. Ketua P3D FK Unpas memberikan surat pemberitahuan kepada
Kepala Departemen/SMF (cq Koordiantor P3D Departemen)
sebelum dokter muda mulai mengikuti pendidikan di departemen
tersebut.
8. Dokter muda diharuskan melapor kepada Koordinator P3D
Departemen atau yang mewakili, untuk mendapatkan penjelasan
mengenai tata tertib, pedoman kerja (termasuk kegiatan jaga dan
aturannya), sistem pendidikan, dan sistem penilaian di departemen
yang bersangkutan.
9. Untuk kegiatan di RSUD/Puskesmas jejaring: Ketua P3D
Departemen/Kepada Departemen memberikan surat pengantar
berupa pemberitahuan kepada Direktur RS Jejaring dan Kepala
Puskesmas Jejaring sebelum dokter muda mulai mengikuti
pendidikan di RSUD/PKM jejaring tersebut. Surat pengantar
ditembuskan ke Ketua P3D FK Unpas. Mekanisme pengiriman
mahasiswa ke rumah sakit jejaring mengacu pada prosedur standar
pengiriman mahasiswa P3D ke wahana pendidikan jejaring.
10. Dokter muda diharuskan melapor kepada Direktur RS Jejaring dan
Kepala Puskesmas Jejaring atau yang mewakili sebelum mengikuti
kegiatan pendidikan di tempat tersebut (sambil membawa
pengantar dari Dekan FK Unpas) minimal 1 minggu sebelum
kegiatan akademik dijalankan (mengacu pada prosedur standar
pengiriman mahasiswa P3D ke wahana pendidikan jejaring)
11. Tugas dan kewenangan klinis dokter muda P3D ditentukan oleh
masing-masing departemen.
12. Pengisian daftar hadir:
- Dilakukan minimal dua kali, yaitu pada saat datang dan pulang,
tepat pada waktunya
- Dilakukan sendiri, tidak boleh diwakilkan.
- Laporan kehadiran dokter muda dikirimkan oleh koordinator
P3D Departemen kepada sekretariat P3D FK Unpas secara
periodik
13. Ketentuan kegiatan dosen muda di wahana pendidikan profesi
adalah sebagai berikut:
a. Jam jaga meliputi:
● Hari kerja: setelah jam kerja s/d 07.00 WIB Hari berikutnya
● Hari libur meliputi:
- Kelompok pagi: 07.00-14.00 WIB
- Kelompok siang: 14.00-21.00 WIB
- Kelompok malam: 21.00-07.00 WIB hari berikutnya.
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

Jam jaga ini dapat ditetapkan oleh masing-masing departemen


berkoordinasi dengan Sekretariat dan Kaprodi Profesi Dokter
FK Unpas.
b. Jumlah dan frekuensi jaga ditentukan oleh departemen yang
bersangkutan dengan ketentuan sebanyak-banyaknya satu kali
dalam satu minggu.
c. Jadwal jaga ditentukan/diatur oleh kordinator P3D departemen
mengacu pada prosedur standar pengaturan jadwal akademik
P3D
d. Selama mengikuti kegiatan jaga di P3D jejaring/Puskesmas
pada saat tugas pagi, jaga siang ataupun malam diwajibkan
mengenakan baju tugas berupa jas dokter muda lengan
panjang berwarna putih dalam keadaan bersih dilengkapi
dengan tanda pengenal, rapi, wajah kelihatan jelas tanpa make
up yang berlebihan, sepatu resmi, kuku pendek dan bersih,
pakaian sopan dan tidak ketat, bagi perempuan muslim
memakai rok panjang yang tidak berbelah dan berjilbab
sedangkan non muslim tanpa jilbab, bagi laki laki tidak
berambut panjang. Ketika bertugas jaga di IGD untuk
perempuan muslim wajib menggunakan baju jaga IGD lengan
panjang dan berjilbab, sedangkan perempuan non-muslim
tanpa jilbab dan untuk pria menggunakan baju jaga IGD
berlengan pendek.
e. Dokter muda wajib menghadiri seluruh jadwal yang telah
ditentukan, kecuali sakit atau musibah lain dengan
menyertakan surat keterangan yang disampaikan kepada
koordinator kepaniteraan klinik di lingkup Rumah Sakit atau
Puskesmas terkait.
f. Keterlambatan yang ditolerir sebagai kehadiran pada semua
kegiatan P3D adalah apabila kurang dari 15 menit atau sesuai
ketentuan yang berlaku di tempat tersebut. Apabila terlambat
3x30 menit maka dianggap alpa 1 hari dan akan mempengaruhi
syarat kehadiran mahasiswa.
g. Dokter muda yang tidak dapat mengikuti seluruh kepaniteraan
dalam satu bagian ditetapkan harus segera melapor kepada
bagian kepaniteraan klinik di lingkup fakultas untuk segera
dibatalkan kepaniteraannya dan membuat surat permohonan
izin ke Dekan. Akibat yang ditimbulkan oleh pembatalan
tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab dokter muda
tersebut karena nama dokter muda sudah tercantum dalam
surat pengantar dekan.
h. Semua dokter muda tidak dibenarkan untuk
merokok/menggunakan narkoba selama bertugas di rumah
sakit dan wahana pendidikan lain serta wajib menjaga
kebersihan tempat pendidikan.
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

i. Setiap dokter muda wajib bersikap SAHAM serta


memperlakukan pasien secara sopan, profesional dan
menganggap pasien sebagai sumber ilmu yang patut dihargai
dan dihormati.
j. Dokter muda wajib menjaga nama baik fakultas dan instansi
terkait.
k. Selama mengikuti kegiatan kepaniteraan klinik, dokter muda
dilarang meninggalkan tempat kegiatan di ruangan
poli/bangsal/UGD/VK/OK atau lokasi jaga tanpa ijin tertulis
atau lisan dari pembimbing klinik dan dokter pendamping klinik
yang bertugas.
l. Bila karena suatu sebab dokter muda tidak dapat mengikuti
kegiatan P3D, maka yang bersangkutan harus menyatakannya
dengan surat pemberitahuan resmi dan menyebutkan alasan
yang dapat diterima disertai bukti yang sah. Surat tersebut
harus diserahkan kepada Preseptor dan Koordinator P3D
Departemen selambat-lambatnyanya saat dokter muda
kembali mengikuti kegiatan, dan surat ditembuskan ke
sekretariat P3D FK Unpas
m. Dokter muda yang akan meninggalkan kegiatan akademik
selama menjalani kegiatan P3D di suatu departemen harus
mengajukan surat permohonan tidak mengikuti kegiatan
memperoleh izin dari preseptor yang diketahui oleh Koordinator
P3D Departemen yang bersangkutan.
n. Pada saat melakukan kegiatan di suatu departemen, dokter
muda tidak diperkenankan mengerjakan tugas atau melakukan
ujian dari departemen lain.
o. Dokter muda yang meninggalkan kegiatan akademik
departemen melebihi batas waktu kehadiran departemen oleh
karena mendapat tugas dari pimpinan Fakultas diberlakukan
ketentuan yang sama dengan dokter muda yang
mengundurkan diri, kecuali ada ketentuan lain dari kepala
departemen terkait atau dari pimpinan FK Unpas.
p. Pengunduran diri dari departemen harus disertai surat
pengunduran diri yang bersangkutan dan ditujukan kepada
Wakil Dekan Bidang Akademik dengan tembusan ke Ketua P3D
dan Kepala Departemen terkait. Kegiatan akademik yang
tertunda akan diganti pada akhir rotasi semua departemen
yang akan diatur oleh sekretariat P3D FK Unpas
q. Penanganan dokter muda yang selama mengikuti kegiatan
akademik PSPD dinyatakan mengalami masalah gangguan
kejiwaan dilakukan di bawah TPBK/ Tim Perwalian FK Unpas
r. Selama belum dinyatakan lulus dokter dan dianggap masih
mengikuti kegiatan akademik P3D, seluruh mahasiswa P3D
diwajibkan mengikuti aturan registrasi sesuai ketentuan
Universitas Pasundan.
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

14. Kegiatan libur selama menjalani kegiatan akademik P3D


disesuaikan dengan kegiatan pelayanan di Rumah Sakit Pendidikan
Utama dan Rumah Sakit Pendidikan Jejaring. Libur selain masa
spasing (jeda) akan diatur melalui surat edaran yang dikeluarkan
oleh dekan/wakil dekan.
15. Setiap dokter muda yang mengikuti kepaniteraan Dokter muda
yang melanggar Angkat Janji Dokter Muda akan dikenai sanksi
sesuai ketentuan.
16. Dokter muda yang merusakkan atau menghilangkan alat inventaris
rumah sakit atau fakultas maka diharuskan mengganti Bila tidak
diketahui secara pasti yang merusakkan alat tersebut, maka seluruh
anggota kelompok harus bertanggung jawab dalam
penggantiannya:
- Pada awal kepaniteraan dilakukan pencatatan inventaris alat
mini laboratorium dan peralatan kamar dokter muda.
- Pada akhir masa kepaniteraan dilakukan serah terima inventaris
antara kelompok lama dan kelompok baru.
17. Dokter Muda tidak diperkenankan menggunakan dengan sengaja
surat-surat resmi rumah sakit atau Puskesmas (seperti : resep obat/
surat keterangan sakit/sehat, kwitansi, dll) untuk kepentingan
apapun tanpa ijin dari kepala bagian/petugas terkait. Pelanggaran
terhadap hal tersebut akan dikenai sanksi hingga dapat di
dikeluarkan dari kepaniteraan klinik berdasarkan Rapat Komite Etik
Rumah Sakit, Bakordik Rumah Sakit dan FK Unpas
18. Dilarang memalsukan semua tanda tangan, nilai di logbook dan
menulis dalam rekam medis pasien tanpa seijin dokter pembimbing.
19. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini dan bila
dianggap perlu, maka akan ditambahkan dikemudian hari atau
dituangkan dalam aturan lain.

xii. Syarat Kehadiran Mahasiswa


Tingkat kehadiran mahasiswa diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tingkat kehadiran untuk kegiatan Junior Clerkship adalah
sekurang-kurangnya 80%, sedangkan 20% ketidakhadiran harus
didasari oleh alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.
b. Tingkat kehadiran untuk kegiatan Pra-Koas adalah sekurang-
kurangnya 80%, sedangkan 20% ketidakhadiran harus didasari
oleh alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.
c. Tingkat kehadiran untuk kegiatan Pembekalan UKMPPD adalah
sekurang-kurangnya 80%, sedangkan 20% ketidakhadiran harus
didasari oleh alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
d. Mahasiswa yang tidak hadir pada kegiatan akademik P3D belajar
mengajar karena alasan seperti: sakit, terkena musibah, mendapat
tugas dari Fakultas atau Universitas, atau alasan lainnya tetap
dianggap sebagai ketidakhadiran dalam kegiatan akademik.
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

e. Ketentuan Ijin di Departemen


Ijin untuk tidak mengikuti kegiatan Prodi Profesi di Departemen
hanya diberikan apabila:
● Dokter muda yang bersangkutan sakit dan menyerahkan surat
keterangan dokter yang memiliki SIP (No. Telp Dokter) atau
Rumah Sakit yang memiliki alamat serta nomor telpon yang
mudah dihubungi pada tanggal mahasiswa tersebut tidak hadir/
izin sakit selambat-lambatnya 3 hari kepada bakordik/ tim
pelaksana akademik P3D.
● Anggota keluarga inti meninggal dan menyerahkan bukti tertulis
berupa surat ijin yang ditandatangani orang tua selambat-
lambatnya 3 hari kepada bakordik/ tim pelaksana akademik P3D.
● Menikah yang dibuktikan dengan surat undangan pernikahan
serta surat ijin yang ditandatangani orang tua selambat-
lambatnya 3 hari kepada bakordik/ tim pelaksana akademik P3D.
● Menjadi utusan/perwakilan Fakultas/Universitas dalam kegiatan
kemahasiswaan yang dibuktikan dengan surat tugas dari wakil
dekan bidang akademik selambat-lambatnya 3 hari kepada
bakordik/ tim pelaksana akademik P3D.
● Lama ijin (sakit rawat inap) ditentukan sebagai berikut:
- Rotasi 9 minggu: ijin diperkenankan maksimal 5 hari
- Rotasi 3 minggu: ijin diperkenankan maksimal 3 hari
- Rotasi 1 minggu: tidak diperkenankan ijin

xiii. Sanksi atas Pelanggaran


1. Tidak hadir pada kegiatan belajar mengajar tanpa alasan yang sah
sehingga tidak memenuhi syarat kehadiran, maka mahasiswa yang
bersangkutan akan mendapatkan surat peringatan dan
dipertimbangkan untuk tidak mengikuti ujian remedial di tahun
yang bersangkutan.
2. Apabila terdapat mahasiswa meninggalkan tempat kegiatan di
ruangan poli/bangsal/UGD/VK/OK atau lokasi jaga tanpa ijin tertulis
atau lisan dari pembimbing klinik dan dokter pendamping klinik
yang bertugas wajib mengulang setengah minggu rotasi dan tidak
diperkenankan mengikuti ujian akhir rotasi sebelum menyelesaikan
sanksi tersebut.
3. Melakukan pelanggaran pada saat ujian, berupa mencontek,
memberikan contekan, mengambil bahan ujian tanpa izin mencatat
dan/atau memotret soal, membawa alat komunikasi (handphone
atau alat komunikasi yang lain), maka untuk mata kuliah tersebut
dinyatakan tidak lulus (E) dan tidak berhak mengikuti remedial.
4. Memalsukan tanda tangan atau mengisikan absensi temannya yang
tidak hadir, maka mahasiswa ybs dan mahasiswa yang ditanda-
tangankan, akan dikenakan skorsing sampai dengan pemutusan
studi.
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

5. Tidak berpakaian sesuai aturan dan norma yang berlaku diminta


untuk pulang dan mengganti pakaiannya dengan yang sesuai
aturan, dan kembali untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
6. Sanksi atas pelanggaran lainnya diberikan sesuai aturan yang telah
ditetapkan.

xiv. Pengajuan Undur Diri dari P3D FK Unpas

1. Bagi mahasiswa yang ingin undur diri dari P3D FK Unpas berlaku
ketentuan sebagai berikut:
a. Surat permohonan Pengunduran Diri dari mahasiswa ybs yang
disetujui oleh Orang Tua/Wali, diketahui oleh Dosen Wali/TPBK/
Tim Perwalian dan Pimpinan Program Studi.
b. Surat permohonan Pengunduran Diri atas nama mahasiswa dari
Pimpinan Fakultas Asal (Dekan) kepada Pimpinan Universitas
(Rektor/Wakil Rektor 1).
c. Surat Keputusan Pengunduran Diri mahasiswa dari Pimpinan
Universitas (Rektor/WR 1).
d. Transkrip Akademik mahasiswa ybs selama studi di Universitas
Pasundan yang ditandatangani oleh Pimpinan Fakultas
(Dekan/WD 1).

2. Pemutusan studi:

Pemutusan studi terhadap dokter muda dilakukan jika:

a. Melewati batas lama studi (maksimal 6 semester).


b. Mengundurkan diri.
c. Melakukan pelanggaran etik berat (ditetapkan oleh Komisi Etik
FK Unpas dan berdasarkan keputuan Rektor Universitas
Pasundan).
d.
xv. Penghentian Studi Sementara

1. Cuti Akademik

Mahasiswa dapat menghentikan studi untuk sementara dengan Ijin


Dekan mengacu pada ketentuan berikut:

a. Penghentian studi untuk sementara hanya diperkenankan satu


semester.
b. Mekanisme pengajuan ijin penghentian studi sementara
● Mahasiswa mengajukan surat permohonan kepada Ketua
Program Studi, yang diketahui Dosen Wali/Pembimbing
Akademik dengan membubuhkan tanda tangan.
● Surat permohonan diajukan selambat-lambatnya 2 (dua)
minggu setelah kegiatan perkuliahan.
● Setelah mempertimbangkan segi akademik (IPK) Program
Studi meneruskan permohonan itu kepada Dekan.
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

● Apabila mendapat ijin Dekan maka selama periode


penghentian studi sementara, mahasiswa dibebaskan dari
biaya penyelenggaraan pendidikan.
● Penghentian studi sementara tidak diperhitungkan dalam
batas waktu maksimal masa studi mahasiswa.
● Mahasiswa yang mendapat ijin penghentian studi
sementara, tidak berhak mendapatkan pelayanan akademik.
● Permohonan cuti akademik hanya diperkenankan bagi
dokter muda yang telah menempuh sedikitnya 1 (satu)
semester).

2. Cuti Selain Cuti Akademik

a. Ijin cuti di luar cuti akademik diberikan kepada dokter muda


yang sedang hamil, menjelang persalinan, atau alasan lain yang
dapat dipertanggungjawabkan.
b. Ijin cuti ini diberikan pada waktu dokter muda di luar stase (tidak
mengikuti rotasi departemen dan mengikuti kegiatan
departemen).
c. Lama ijin ini maksimal 3 bulan dan hanya diberikan sekali
selama mengikuti pendidikan P3D
d. Ijin cuti di luar cuti akademik tidak memperpanjang masa studi
(maksimal 6 semester).
e. Ijin cuti ini diajukan ke Wakil Dekan I, diketahui Ketua P3D dan
ditembuskan ke Komkordik.
f. Dokter muda yang mengambil cuti ini tetap diwajibkan
membayar BPP.
g. Setelah ijin cuti diluar stase yang bersangkutan lapor secara
tertulis kepada Ketua P3D dan Sekretariat P3D untuk
penjadwalan ulang rotasi Departemen. Surat ditembuskan pula
ke Wakil Dekan I dan Komkordik.
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

BAB III
SARANA DAN PRASARANA

Fasilitas gedung Koordinasi Pendidikan (Kordik) RSUD Cibabat Cimahi

1. Kantor Timkordik
a. Fasilitas kantor tim kordik yang memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan bagi
peserta didik dengan standar sebagai berikut :
1. Luas Ruangan 13,2 M2
2. Daya tampung 6 orang
3. Pintu alumunium yang terkunci
4. Satpam berjaga selama 24 Jam
5. Meja & Lemari yang terkunci
6. Ventilasi menggunakan exhausfan
b. Denah kantor tim kordik sebagai berikut
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

2. Ruang Perpustakaan/Ruang Baca


a. Fasilitas ruang baca yang memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan bagi
peserta didik dengan standar sebagai berikut :
1. Luas Ruangan 15,6 M2
2. Daya tampung 6 orang
3. Pintu alumunium yang terkunci
4. Meja & lemari yang terkunci
5. Adanya meja baca & buku-buku ilmiah
6. Ventilasi menggunakan AC
Denah ruang perpustakaan sebagai berikut:
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

3. Ruang Pertemuan
a. Fasilitas ruang pertemuan yang memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan
bagi peserta didik dengan standar sebagai berikut :
1. Luas Ruangan 6,93 M2
2. Daya tampung 4 orang
3. Adanya meja petemuan
4. Lemari yang terkunci
5. Ventilasi ruangan terbuka
b. Denah ruang diskusi I sebagai berikut
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

4. Ruang Diskusi II
a. Fasilitas ruang tunggu siswa yang memenuhi syarat keamanan dan
kenyamanan bagi peserta didik dengan standar sebagai berikut :
1. Luas Ruangan 19 M2
2. Daya tampung 10 orang
3. Pintu kaca yang terkunci
4. Meja yang terkunci
5. Ventilasi ruangan terbuka
b. Denah ruang diskusi siswa sebagai berikut:
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

5. 2 Buah Kamar Jaga Dokter Muda Wanita


a. Fasilitas ruang jaga yang memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan bagi
peserta didik dengan standar sebagai berikut :
1. Luas Ruangan 7,35 M2
2. Daya tampung 2 orang
3. Pintu kayu yang terkunci
4. Meja yang terkunci
5. Tempat tidur dengan kasur dan bantal
6. Ventilasi menggunakan exhausfan
b. Denah ruang jaga dokter muda perempuan sebagai berikut
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

6. Ruang Pembelajaran 1 & 2


a. Fasilitas ruang pembelajaran yang memenuhi syarat keamanan dan
kenyamanan bagi peserta didik dengan standar sebagai berikut :
1. Luas Ruangan 51,83 M2
2. Daya tampung 18 orang
3. Pintu geser yang terkunci
4. Satpam berjaga selama 24 Jam
5. Tersedia infocus dan layar
6. Tersedia warless portable
7. Ventilasi menggunakan AC
b. Denah ruang pembelajaran sebagai berikut
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

8. Ruang Skill Lab


a. Fasilitas ruang skill lab yang memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan bagi
peserta didik dengan standar sebagai berikut :
1. Luas Ruangan 56,61 M2
2. Daya tampung 22 orang
3. Pintu utama yang terkunci
4. Meja & Lemari yang terkunci
5. Alat Manakin & Infocus
6. Ventilasi menggunakan AC
b. Denah ruang skill lab sebagai berikut
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

9. Ruang Ujian
a. Fasilitas ruang ujian yang memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan bagi
peserta didik dengan standar sebagai berikut :
1. Luas Ruangan 17,28 M2
2. Daya tampung 3 orang
3. Pintu utama yang terkunci
4. Hospital bed untuk pemeriksaan
5. Meja & Lemari yang terkunci
6. Ventilasi menggunakan AC
b. Denah ruang ujian sebagai berikut:
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

Ruang Penelitian
a. Fasilitas ruang penelitian yang memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan
bagi peserta didik dengan standar sebagai berikut :
1. Luas Ruangan 38 M2
2. Daya tampung 6 orang
3. Pintu utama yang terkunci
4. Satpam berjaga selama 24 Jam
5. Meja & Lemari yang terkunci
6. Ventilasi menggunakan AC
7. Ada toilet/wc
b. Denah Ruang Penelitian sebagai berikut
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

11. Kamar Mandi

12. Kamar Jaga Dokter Muda Pria


KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

a. Fasilitas ruang penelitian yang memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan


bagi peserta didik dengan standar sebagai berikut :
1. Luas Ruangan 18,9 M2
2. Daya tampung 2 orang
3. Pintu kayu yang terkunci
4. Meja yang terkunci
5. Tempat tidur dengan kasur dan bantal
6. Ventilasi menggunakan AC
b. Denah Ruang Penelitian sebagai berikut
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

BAB IV
PENELITIAN, PENGABDIAN MASYARAKAT, DAN KERJASAMA

A. PENELITIAN
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Pentingnya penelitian sebagai salah satu pilar dari perguruan tinggi juga tergambar dari
misi yang kedua dari FK UNPAS, yaitu: “Menyelenggarakan penelitian berdampak tinggi
yang menjadi landasan pengembangan pendidikan dan pengabdian masyarakat di bidang
kesehatan masyarakat.” Karenanya, FK UNPAS mendorong semua tenaga dosen dan
mahasiswanya untuk melakukan penelitian.
Sebagai fakultas yang baru berdiri, diperlukan upaya-upaya untuk mendongkrak iklim riset
yang baik. Untuk itu, dibuatlah beberapa regulasi dan kebijakan terkait pengelolaan
penelitian di lingkungan FK UNPAS.

Kebijakan dan Standar


Rujukan dalam penyelenggaraan penelitian di FK UNPAS diantaranya:
Renstra UNPAS Sasaran Bab Penelitian
1. Terwujudnya produk penelitian yang bertaraf Internasional;
2. Terwujudnya pembelajaran berbasis riset;
3. Terwujudnya peta potensi riset berbasis keunggulan lokal atau sesuai dengan
visi mengusung nilai kesundaan dan keislaman;
4. Meningkatnya Dana Penelitian dari DIKTI atau Lembaga lain di luar PT

Sasaran UNPAS dalam penyelenggaraan penelitian menyebutkan indikator 30% dosen


tetap melakukan riset minimal 1 kali per tahun.
Renstra FK UNPAS yang mencakup beberapa komponen untuk menunjang tujuan kedua
yaitu “Menjadi institusi terdepan pada penelitian di bidang kesehatan masyarakat”,
dengan beberapa standar diantaranya:
1. Memiliki roadmap visi keilmuan di bidang kesehatan masyarakat
2. Dosen melaksanakan penelitian sesuai roadmap
3. Terwujudnya kelompok studi riset di bidang kesehatan masyarakat
4. Terlaksananya penelitian berkualitas
5. Pelibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian
6. Publikasi hasil penelitian dosen pada jurnal bereputasi
7. Jenis dan jumlah Hak Kekayaan Intelektual
8. Terwujudnya transformasi hasil penelitian kepada pendidikan dan pengabdian
masyarakat

Panduan Penyelenggaraan:
Standar Operasional Prosedur UNPAS-PM-09.01 tentang Prosedur Mutu Penelitian
sebagai acuan bagi para peneliti di lingkungan Universitas Pasundan melaksanakan
kegiatan penelitiannya
Untuk mencapai standar yang ditetapkan, FK UNPAS membentuk Pusat Penelitian dan
Publikasi Ilmiah atau disingkat Puslit FK. Puslit FK berkoordinasi secara langsung dengan
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

Lembaga Penelitian (Lemlit) Universitas Pasundan. Pusat Penelitian (Puslit) FK UNPAS


memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut,

Wewenang Puslit 7 kegiatan Pokok Puslit:


a. Melakukan penelitian ilmiah murni, 1. Pendidikan dan latihan
teknologi, agama, budaya serta 2. Diseminasi hasil penelitian
kemasyarakatan; 3. Pelaksanaan penelitian
b. Melaksanakan penelitian terapan untuk 4. Publikasi ilmiah
keperluan dan kepentingan pembangunan 5. Pemberdayaan Puslit
Nasional; 6. Kerjasama
c. Melaksanakan penelitian institusional 7. Pengkajian/monitoring dan evaluasi
untuk kepentingan pengembangan institusi.
Universitas;
d. Menelaah dan/atau menyusun usulan
penelitian;
e. Mencari sumber dana bagi usulan
penelitian dari berbagai pihak (Lembaga
maupun sivitas akademika);
f. Membina kader tenaga peneliti.
g. Menyelia (supervisi) proses pelaksanaan
penelitian;
h. Menganalisis dan mengevaluasi hasil
penelitian;
i. Diseminasi, publikasi dan dokumentasi
hasil penelitian terpilih;
j. Menyusun program/penjadwalan
penelitian
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

B. PENGABDIAN MASYARAKAT
Kegiatan pengabdian masyarakat program profesi diharapkan dapat diintegrasikan
dengan program Pendidikan yang mana pada tahap semester 4 mahasiswa
menjalankan modul Public Health Empowerment. Tujuan akhirnya adalah agar
mahasiswa mampu meningkatkan derajat Kesehatan desa setempat dengan
pendekatan design thinking

C. KERJASAMA

Pasal 22 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2014


tentang Kerja Sama Perguruan Tinggi menyatakan, kerja sama perguruan tinggi
bertujuan meningkatkan efektivitas, efisiensi, produktivitas, kreativitas, inovasi, mutu,
dan relevansi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi untuk meningkatkan daya
saing bangsa. Secara spesifik FK UNPAS telah menjalin kerjasama dengan berbagai
pihak baik di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Adapun kerjasama yang telah dilakukan oleh FK UNPAS adalah sebagai berikut:
(Lampiran 2.14)
a) Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan melakukan kerjasama dengan
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dalam bidang Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat, dimana kedua pihak melakukan kerjasama saling
menguntungkan dengan mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya dari kedua
pihak dengan tujuan melakukan pendampingan untuk diperolehnya ijin pendirian
program studi pendidikan dokter dan Fakultas Kedokteran bagi UNPAS dari
Menristekdikti.
Dengan kerjasama ini, mutu dari pendidikan kedokteran di UNPAS dapat dijamin,
karena mendapat pendampingan dari UNPAD. Kerjasama ini berlaku untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun dan tiap tahun PKS dapat diperbaharui tiap tahunnya
b) Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan menjalin kerjasama dengan Yayasan
Pendidikan Dasar & Menengah (YPDM) Pasundan untuk melakukan kerja sama di
bidang pendidikan dan kesehatan. Tujuan kerja sama ini adalah untuk meningkatkan
kualitas pelaksanaan dan fungsi masing-masing pihak sesuai kewenangan yang ada
pada kedua pihak. Perjanjian berlaku untuk masa 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang sesuai kesepakatan kedua pihak, sehingga terjamin kesinambungannya.
Berdasarkan perjanjian kerja sama ini, pada tanggal 15 Januari 2020 dilakukan
penyuluhan kesehatan kepada siswa-siswi SMA di sekitar kota Bandung. Penyuluhan
KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Dokter FK Unpas

kepada siswa SMA memberikan manfaat baik bagi para siswa, karena mereka
mendapat penyuluhan dan diberdayakan tentang masalah kesehatan terkini, maupun
bagi para mahasiswa karena memberikan pengalaman menghadapi dan
memberdayakan masyarakat, dimana hal ini sejalan dengan Visi dan Misi FK UNPAS.
Kegiatan ini selain merupakan wujud kerjasama dengan pihak di luar fakultas, juga
merupakan bagian dari mata kuliah yang diberikan di FK UNPAS dan menjadi salah
satu persyaratan kelulusan mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM). Selain itu
kegiatan ini juga merupakan satu bentuk pengabdian kepada masyarakat. Karenanya
kegiatan ini juga dibahas pada bagian pendidikan (Kriteria 4, Sumber Daya Manusia)
dan Pengabdian kepada Masyarakat (Kriteria 7).
c) Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan menjalin kerjasama dengan Rumah
Sakit Angkatan Udara dr. M. Salamun untuk mengadakan kerjasama dalam hal
Pelayanan Rujukan Pemeriksaan Rapid Antigen SARS COV 2, dan bila diperlukan
dilanjutkan dengan PCR. Namun direncanakan untuk tahun selanjutnya akan dilakukan
oleh dosen-dosen FK UNPAS sebagai salah satu bentuk nyata pengabdian masyarakat.
d) Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan menjalin kerjasama dengan PT
Intibios Parahyangan Sejahtera untuk rujukan pemeriksaan RT PCR Swab Covid-19.
Kegiatan swab ini akan dilakukan oleh dosen-dosen FK UNPAS sebagai salah satu
bentuk pengabdian masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai