A. LATAR BELAKANG
Dalam era globalisasi peningkatan mutu sumber daya manusia di bidang
kesehatan, khususnya tenaga kesehatan suatu hal yang terelakan. Seiring percepatan
pembangunan di bidang kesehatan termasuk pendidikan bidang kesehatan masyarakat
maupun keperawatan diharapkan pendidikan menengah keperawatan dapat dikonversi
menjadi pendidikan tinggi berupa strata satu dan diploma tiga kebidanan dan setiap
alumni diharapkan menjadi tenaga keperawatan professional.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 maka perlu dikembangkan apa yang disebut
sebagai paradigma sehat melalui upaya bersama dan berkesinambungan dalam bentuk
upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, sehingga dapat tercapai keadaan
sehat secara jasmani, rohani, dan sosial sesuai dengan definisi WHO. Penerapan “Sehat
Untuk Semua“ telah dijabarkan pada visi kesehatan Indonesia Sehat 2010, yang isinya
adalah :
a. Paradigma sehat dengan penekanan promosi kesehatan.
b. Proposionalisme khususnya tenaga kesehatan.
c. Pengembangan Pemeliharaan kesehatan masyarakat.
d. Desentralisasi.
Perguruan tinggi kesehatan memegang peranan penting dalam mewujudkan visi
kesehatan, Indonesia Sehat 2015 sebab perguruan tinggi kesehatanlah yang akan
menciptakan dan memproduksi tenaga kesehatan profesional di bidangnya.
Pengembangan perguruan tinggi yang baru dan pemberdayaan institusi kesehatan yang
telah ada perlu mengacu pada percepatan kualitas seiring dengan persaingan di pasar
bebas (global). Hambatan yang ada masih terbatasnya ketersediaan tenaga kesehatan
masyarakat dan tenaga perawat profesional, secara garis besar hambatan tersebut ada dua
hal, yaitu :
a. Jumlah sarjana keperawatan, lulusan Ners, dan tenaga perawat profesional masih
sangat terbatas.
b. Adanya ketimpangan dan ketidakkeseimbangan dalam pendistribusian sumber daya
manusianya
Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan tenaga keperawatan profesional, maka
perlu dikembangkan pembukaan sekolah tinggi ilmu kesehatan yang baru, yang
diharapkan mampu memenuhi akan kebutuhan tenaga perawat yang berkualitas sehingga
dapat berpartisipasi secara aktif dalam mendukung upaya mempertahankan derajat
kesehatan dan memecahkan masalah kesehatan masyarakat melalui proses perencanaan
TUJUAN UMUM
Tujuan dibuat kajian studi tentang prospek pembukaan sekolah tinggi ilmu
kesehatan di kabupaten Poso adalah:
a. Tersedianya perawat dan bidan yang mampu menyelesaikan masalah keperawatan
dan kebidanan dengan cara penalaran ilmiah.
b. Tersedianya hasil riset dalam ilmu keperawatan dan kebidanan secara individu
maupun kelompok.
c. Terlaksananya pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang ilmu
keperawatan dan kebidanan.
d. Terjalinnya kerjasama dengan berbagai pihak terkait.
C. KEGIATAN PENDIDIKAN
1. Program Pendidikan
STIKES Husada Mandiri Poso akan menyelenggarakan :
a. Program Studi S1 Keperawatan
b. Program Studi Ners Profesi
c. Program Studi Diploma DIII Kebidanan
2. Sasaran Dan Tujuan Program Studi
a. Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners
Lulusan program studi Strata 1 sarjana keperawatan mempunyai analitis dan
mampu mengembangkan ilmunya dibidang keperawatan baik pada institusi
pemerintahan maupun swasta. Sarjana Keperawatan ini akan mampu bekerja
dengan berfokus pada peningkatan derajat kesehatan melalui Asuhan
Keperawatan Profesional. Lulusan program profesi ners diharapkan mempunyai
skill yang adekuat setelah menerapkan pengetahuannya di area klinis.
Nama Yayasan :
Yayasan Husada Mandiri Poso
No. Registrasi Menkumham:
AHU-2485.AH.01.04. 2010
Nama Institusi:
STIKES Husada Mandiri Poso
Ijin DIKTI:
112/E/O/2012
Status akreditasi BAN-PT:
No. 4336/SK/BAN-PT/Akred/PT/XI/2017
Alamat:
Jln. Pulau Kalimantan No.29, Kec. Poso Kota, Kab. Poso, Provinsi Sulawesi Tengah
No. Telepon:
(0452) 324406