1
C. Mahasiswa dan Lulusan.
Mahasiswa yang berkualitas merupakan asset utama program studi yang
akan berperanan besar dalam menentukan kualitas lulusan. Program studi urologi
saat inimerupakan salah satu program studi yang menjadi salah satu pilihan favorit
untuk dokter umum yang ingin melanjutkan studi spesialisasinya, yang mana ini
dapatdilihat dari jumlah peminat yang mengikuti seleksi masuk. Untuk menjadi salah
satu mahasiswa program studi urologi, harus melalui seleksi yang ketat, sehingga
yang diterima merupakan mahasiswa dengan kualitas akademik yang terpilih dan
terseleksi dengan baik sesuai dengan kemampuannya. Pengembangan kemampuan
akademik dan non akademik akan didapat saat mahasiswa tersebut menempuh
pendidikannya di program studi urologi. Selain kemampuan/ prestasi akademik yang
optimal, diasah juga pengembangan soft skill sehingga tercipta mahasiswa yang
tidak saja pandai dalam ilmu, tetapi juga piawai dalam menjalin hubungan baik antar
manusia. Seminar nasional maupun internasional yang digelar oleh program studi
urologi merupakan bentuk implementasi proses belajar mengajar yang dilakukan
oleh program studi.
Untuk selalu mendapatkan pelayanan terbaik bagi masyarakat, salah satu
kegiatan program studi urologi adalah menyelenggarakan program rutin pendidikan
urologi berkelanjutan untuk para alumninya, melalui seminar-seminar dan workshop
sehingga alumni selalu dipacu untuk selalu mengikuti perkembangan mutakhir ilmu
urologi bertingkat internasional.
3
Kurikulum Program Studi Urologi disusun berdasarkan Buku Standar
Pendidikan Program Studi Urologi 2008 dan Standar Kompetensi Dokter 2006,
dimana satu dari Sembilan area kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
adalah keterampilan klinik kedokteran spesialis yang dilaksanakan berlandaskan
ilmu kedokteran mutakhir yang berbasiskan bukti dan metode ilmiah.
Komponen Kompetensi ini termasuk didalamnya untuk menguasai
pengetahuan mutakhir metoda diagnostik maupun terapi yang digunakan dalam
pengelolaan pasien urologi, dan melaksanakan ketrampilan klinik kedokteran secara
lege artis. Pada awal pendidikan peserta program diharuskan mempunyai
kemampuan akademik di bidang ilmu-ilmu dasar, klinik khusus, komunitas dan
penelitian. Selanjutnya peserta program studi harus mempunyai kemampuan untuk
anamnesis, melakukan pemeriksaan fisik, memilih dan menggunakan pemeriksaan
penunjang yang diperlukan, mengidentifikasi masalah yang ada dan timbul, serta
membuat diagnosis banding dan tentunya diagnosis pasti, sebagai pedoman untuk
melakukan tindakan/terapi yang tepat untuk semua pasien. Sehingga pada akhir
pendidikan, peserta program studi mempunyai kemampuan yang mumpuni untuk
mengelola pasien secara komprehensif, mulai dari pemberian cairan, makanan,
pengobatan dan bilamana diperlukan rehabilitasi khusus untuk menunjang
kesembuhan pasien secara total dan menyeluruh.
4
Tahap Urologi Dasar : Semester 2 – semester 3
Tahap Urologi Madya : Semester 4 –semester 8
Tahap Urologi Mandiri: Semester 9 – semester 10
Kerjasama yang dilakukan dengan program studi lain dalam ruang lingkup
kerja saling menunjang secara regular dilakukan dengan melakukan kegiatan
pertemuan ilmiah uronefro berkala, demikian juga digalang kerjasama dengan
6
program studi urologi diluar negeri, setelah kursus singkat, kemungkinan untuk
pengiriman peserta program untuk beberapa waktu, agar peserta program dapat
mengetahui apa yang dilaksanakan oleh program studi urologi diluar negeri.
7
SUSUNAN TIM PENYUSUN DAN DESKRIPSI TUGASNYA
Tim 1 : Tjahjodjati
Kuncoro Adi
Deskripsi SWOT dari :
- Komponen A :Visi,Misi,Tujuan dan Sasaran
- Komponen B : Tata Pamong, Kepemimpinan,Sistem Pengelolaan dan
Penjaminan Mutu
8
I. DESKRIPSI SWOT
9
10. Terciptanya pelayanan serta pendidikan subspesialistik di bidang Urologi
11. Menjalin kemitraan sebagai dasar terbentuknya lembaga penelitian dan
pengembangan Urologi.
5. Analisis keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran program studi
Dalam uraian tentang visi, misi, tujuan dan sasaran program studi yang
telah dijabarkan diatas, dapat dilihat adanya keterkaitan yang erat dan saling
berhubungan. Dengan pemahaman yang seksama dan paripurna visi, misi
dan tujuan program studi oleh seluruh civitas akademika dan tenaga
kependidikan Program Studi Urologi, maka akan tercapailah sasaran yang
telah ditetapkan bersama.
ANALISIS SWOT
Kondisi Internal
Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Merupakan salah satu dari empat Penataan dan pengembangan
prodi pendidikan dokter Urologi di sarana dan prasarana yang belum
Indonesia optimal
Terjalin kerjasama dengan instansi Belum menjadi Departemen
swasta dan pemerintah baik lokal, sendiri, masih berupa subdivisi
nasional maupun internasional menghambat sistem/birokrasi
guna pengembangan dan Sosialisasi sistem pendanaan
peningkatan mutu lulusan untuk pendidikan dan penelitian
SDM yang solid dan suasana yang yang tidak jelas dan teratur
mendukung Pengembangan SDM untuk
SDM yang memadai untuk mengikuti program S3 masih
pengembangan subspesialisasi swadaya
Urologi Kurikulum yang diterapkan belum
Kualitas penelitian di bidang maksimal
Urologi yang sudah diakui secara
nasional
Sarana pelayanan dan pendidikan
Urologi yang memadai
Kondisi External
Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats)
Masih minimnya pendidikan Sistem birokrasi keuangan untuk
program studi Urologi di Indonesia penyelenggaraan pendidikan
Kebutuhan dokter spesialis Urologi yang tidak lancar
Urologi yang masih tinggi Tidak adanya dana pemeliharaan
RSHS merupakan pusat sarana dan prasarana
pendidikan, rujukan dan SDM pendukung/ tenaga
pelayanan terpadu Urologi di administratif tidak tersedia
Jawa Barat Semakin banyak berdirinya
program pendidikan dan
pelayanan Urologi lain yang lebih
lengkap
10
Strategi
1. Melengkapi persyaratan untuk menjadi departemen
2. Meningkatkan kualitas SDM di bidang akademis (strata) dan keterampilan
(workshop, short course)
3. Selalu berusaha mencari informasi untuk mendapatkan dana bantuan
penelitian (hibah penelitian)
4. Perbaikan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan dan
pelayanan
Prioritas
1. Meningkatkan kualitas SDM di bidang akademis (strata) dan keterampilan
(workshop, short course)
2. Melengkapi persyaratan untuk menjadi departemen
3. Perbaikan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan dan
pelayanan
4. Selalu berusaha mencari informasi untuk mendapatkan dana bantuan
penelitian (hibah penelitian)
11
B. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN
PENJAMINAN MUTU
1. Personil beserta fungsi dan tugas pokoknya
Personil beserta fungsi dan tugas pokok pengelola Program studi Urologi telah
diatur dalam deskripsi pekerjaan (Job description) dan spesifikasi pekerjaan (Job
specification). Disini akan dituliskan fungsi dan tugas pokok Ketua dan sekretaris
program studi.
13
prodi selama kurun lima tahun mendatang. Rencana implementasi renstra
dituangkan dalam Rencana Operasional (Renop). Rencana kegiatan atau
program tersebut kemudian dibahas bersama antara ketua Departemen, ketua
program studi serta unit pendukung. Monitoring dilakukan secara rutin melalui
audit internal dan eksternal.
6. Evaluasi program
Evaluasi program dilakukan dengan cara pengisian questioner oleh dosen,
mahasiswa, staf kependidikan, wisudawan, alumni dan pengguna lulusan.
Evaluasi program juga dilakukan secara rutin pada pertemuan rutin Ketua
Departemen, Ketua Program Studi dan staff.
14
9. Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi (misalnya
kajian kurikulum, monitoring dan mekanisme balikan bagi mahasiswa,
dosen dan penguji eksternal)
Kurikulum senantiasa dievaluasi pelaksanaannya setiap saat dan ditinjau
kembali bila dianggap perlu, dan paling lambat 5 tahun sekali dilakukan redesign
kurikulum. Modul pembelajaran selama pendidikan dalam urologi juga telah
dibuat dan dilakukan evaluasi berkala tiap tahun.
Evaluasi kinerja dosen dilakukan dengan pengisian kuesioner meliputi penilaian
dalam pemberian mata kuliah (teori), praktikum (bimbingan operasi) dan
pembimbingan karya ilmiah. Secara umum penilaian ini baik. Evaluasi
pelaksanaan praktikum dilakukan pada saat pembimbingan operasi. Sebaliknya
peserta didik juga memberikan evaluasi kinerja dosen dalam pembimbingan
tersebut. Para alumni juga diberikan kuesioner untuk menilai kualitas
pembimbingan pada saat menjalani pendidikan urologi serta keterkaitannya
dengan kebutuhan di lapangan kerja akan kualitas Urolog. Pengguna lulusan
(dalam hal ini beberapa direktur rumah sakit yang ada di Surabaya, Jawa Barat,
dll) juga diberikan kuesioner untuk menilai secara umum dan khusus kinerja
para dosen yang bekerja di rumah sakit atau instansi luar. Setelah semua data
kuesioner terhimpun, dilakukan evaluasi internal dengan membahas temuan-
temuan dan langkah koreksi untuk perencanaan selanjutnya.
11. Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu hasil
belajar mahasiswa
Dosen melaksanakan proses pembelajaran yang makin berkualitas dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif dan media pembelajaran yang
bervariasi, sesuai kurukulum yang berlaku. Pelaksanaan proses pembelajaran
berkualitas tersebut disertai dengan pengembangan sistem evaluasi. Evaluasi
15
terhadap proses belajar mengajar juga dilakukan terus-menerus, antara lain
melalui mekanisme refleksi diri. Kedisiplinan dipantau melalui sistem monitoring
yang dilakukan rutin setiap semester, misalnya telah dilakukan absensi sidik jari
untuk peserta didik. Apabila kehadiran tidak memenuhi syarat maka peserta
didik akan dipanggil dan kemudian diberikan sanksi. Hal ini bedampak pada
peningkatan kedisiplinan mahasiswa dan dosen.
16
16. Kerjasama dan kemitraan instansi terkait dalam pengendalian mutu
Dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan terhadap masyarakat
prodi Urologi menjalin hubungan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai
institusi. Kemitraan disepakati denganMOU khusus tiap instansi. Daftar institusi
yang menjalin kerjasama dengan Prodi Urologi tertuang dalam borang prodi.
Kerjasama berbentuk pengiriman rotasi peserta didik, pelatihan atau workshop.
Instansi yang menjalin kerjasama diantaranya RS.Dustira, RS. Zainoel Abidin
dan RS. Gunung Jati Cirebon, RS. Syamsudin Sukabumi
ANALISIS SWOT
Kondisi Internal
Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Mempunyai struktur organisasi SDM dalam pelaksanan dan
yang lengkap dan pola pengaplikasian tugas masing-
kepemimpinan yang efektif dan masing bidang masih belum
efisien optimal
Evaluasi berkala bulanan, enam Bentuk questioner belum mewakili
bulanan dan tahunan yang secara keseluruhan dan dinilai
digunakan untuk evaluasi kurang efektif
perencanaan, pengembangan Lulusan masih sedikit sehingga
program. evaluasi masih terbatas.
Dilakukan penilaian internal Unit penjaminan mutu yang belum
berkala untuk perbaikan mutu optimal
secara berkelanjutan
Telah dilakukan kerjasama
dengan instansi lokal maupun
nasional
Kondisi External
Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats)
Rencana menjadi departemen Meningkatnya kualitas pelayanan
sendiri Urologi di institusi lain.
Dukungan dekan dan direktur Insentif institusi lain yang lebih
dalam pengembangan SDM menjanjikan
STRATEGI
Dilakukan kegiatan perbaikan manajemen internal dan organisasi sejalan dengan
peningkatan penjaminan mutu.
Dilakukan evaluasi setiap bulannya secara berkelanjutan
Penyusunan berbagai dokumen penunjang sesuai pelaksanaan kegiatan.
17
Menyusun rencana penjaminan mutu yang jelas, rinci dan realistis
PRIORITAS
1. Dilakukan evaluasi setiap bulannya secara berkelanjutan
2. Dilakukan kegiatan perbaikan manajemen internal dan organisasi sejalan
dengan peningkatan penjaminan mutu.
3. Penyusunan berbagai dokumen penunjang sesuai pelaksanaan kegiatan.
4. Menyusun rencana penjaminan mutu yang jelas, rinci dan realistis
18
Tabel 1. Jumlah Pendaftar Program Studi Urologi 2009 – 2014
Tahun Ajaran Jumlah Pendaftar Jumlah Diterima
2009 16 9
2010 13 10
2011 16 6
2012 21 7
2013 21 10
19
Indeks Prestasi Kumulatif Peserta Didik
30
25
Jumlah Peserta Didik
20
IPK S1
15 IPK Profesi Dokter
10
5
0
2,75 - ≤ 3,00 > 3,00 - ≤ 3,50 >3.50
IPK
Peserta yang diterima pada program studi Urologi memiliki sebaran indeks prestasi
kumulatif S1 dan Profesi kedokteran seperti yang terlihat pada grafik diatas.
20
4. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan oleh peserta didik adalah futsal, sepak bola,
dan basket. Kegiatan dilakukan setiap minggu sekali.
7. Hasil Pembelajaran :
Penilaian keberhasilan pembelajaran dinilai dari nilai ujian kognitif , jumlah dan
jenis tindakan yang dilakukan peserta didik selama masa pendidikannya, ada
tidaknya komplikasi penanganan pasien dan hasil karya tulis ilmiah. Peserta didik
mempunyai buku log untuk mencatat semua kegiatan pembelajaran.
Masa studi yang ditempuh peserta didik selama 10 semester. Selama masa
pendidikan peserta didik akan melalui 18 bulan tahapan bedah dasar, kemudian
dilanjutkan dengan tahapan urologi dasar, urologi magang, dan urologi mandiri.
21
8. Produk Program Studi berupa model-model, karya inovatif, hak paten, hasil
pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian
Hasil penelitian dan karya ilmiah peserta didik dipresentasikan pada pertemuan
ilmiah di dalam maupun luar negeri dan juga dipublikasikan pada beberapa jurnal
ilmiah.
ANALISIS SWOT
KONDISI INTERNAL
KONDISI EKSTERNAL
STRATEGI :
22
2. Sebagai prodi yang masih tergolong muda di Indonesia ingin memanfaatkan
momentum evaluasi diri yang dilakukan saat ini untuk mencermati secara
menyeluruh tentang penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar
3. Mengintensifkan sosialisasi program studi urologi melalui website
PRIORITAS :
Jadwal kegiatan belajar mengajar harus sesegera mungkin terwujud, agar jelas arah
dan tujuan prodi secara umum.
23
D. SUMBER DAYA MANUSIA
1. Sistem rekruitmen dan seleksi dosen dan tenaga kependidikan
Untuk rekruitmen dan seleksi calon staf dilakukan oleh rapat staf yang kemudian
diusulkan kepada Dekan FK Unpad / Direktur RSHS untuk dibuat Surat Keputusan
Direktur Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin / Dekan FK Universitas Padjadjaran.
Pelaksanaan rekruitmen dan seleksi calon staf disesuaikan dengan Persyaratan dan
Tatalaksana Pengusulan Pengangkatan Anggota Staf Departemen Urologi Rumah
Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
berlandaskan UU RI No. 14 Thn 2005 Tentang Guru dan Dosen dan UU RI No 20
Thn 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
ANALISIS SWOT
KONDISI INTERNAL
Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
Prodi Urologi memiliki 11 anggota staf Monitoring dan evaluasi serta rekam
yang kompak dan berkomitmen tinggi jejak kinerja dosen serta konsistensi
untuk memajukan prodi pelaksanaannya masih merupakan
Pengangkatan baik staf maupun kelemahan yang harus segera dibenahi
karyawan prodi Urologi Bandung Ruang staf yang layak belum tersedia
berpedoman pada sistem seleksi yang sehingga berpengaruh pada kinerja staf
berpedoman sesuai ketentuan Dukungan dana dari fakultas
Departemen Urologi maupun Dekan diharapkan tidak terputus sesuai
FKUP dan direktur RSHS dan peraturan dengan kebutuhan program studi
umum Pegawai Negeri Sipil Jabatan akademik belum semua dosen
Pembagian tugas yang merata untuk memilikinya
setiap staf, baik dari segi pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat
Setiap staf pada saat yang ditentukan
harus berpendidikan minimal S3
Mendorong agar setiap staf dapat
meningkatkan keilmuan /
keprofesiannya dengan aktif mengikuti
pertemuan nasional dan internasional
Sebagian besar staf yang berusia relatif
muda mempunyai peluang untuk
mengembangkan diri sangat besar
25
KONDISI EKSTERNAL
Peluang (Opportunity) Ancaman (Threats)
Kemungkinan kerjasama antar prodi Globalisasi memungkinkan
urologi baik secara nasional, regional, berpeluangnya urologi asing untuk
maupun internasional berkerja di Indonesia
Peluang dosen untuk berkarier di luar
institusi yang besar
STRATEGI :
1. Mengharuskan setiap staf untuk selalu mencatat segala kegiatan belajar
mengajar, setiap selesai melaksanakan tugasnya, dan diserahkan ke
sekretaris untuk direkapitulasi setiap bulan.
2. Evaluasi kinerja setiap staf secara reguler tiap semester agar diketahui
kekurangan yang harus dilengkapi saat akhir semester.
3. Mengusulkan kepada Direktur RSHS dan Dekan untuk kemungkinan
membantu ketersediaan ruang staf yang memadai.
PRIORITAS :
1. Memantau pencatatan hasil kegiatan staf tiap bulan dengan melihat arsip
kegiatan di sekretaris.
2. Menetapkan jadwal evaluasi staf setiap semester
26
E. KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK
1. Kesesuaian dengan visi, misi, tujuan dan sasaran
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Prodi Urologi disusun untuk memenuhi Kurikulum,
pembelajaran dan suasana akademik yang telah ditetapkan. Pengembangan dan
penambahan kompetensi tambahan disesuaikan dengan kelebihan Prodi Urologi
Bandung dibandingkan dengan Prodi lain. Sebagai contoh kasus-kasus Onkologi
cukup menonjol sehingga residen lebih banyak terpapar dengan kasus tersebut.
27
MKDU, MDK, MKU, MKK 1,2. Integrasi intra disiplin ilmu terutama didapat pada
tahap magang dan mandiri.
8. Misi pembelajaran
a. Pengembangan/ pelatihan kompetensi yang diharapkan
Kompetensi inti dan tambahan disusun sebagai dasar pengembangan kegiatan
pembelajaran dalam kurikulum yang diturunkan dalam tujuan pembelajaran secara
keseluruhan dan masing-masing kegiatan pembelajaran.
b. Efisiensi internal dan eksternal
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran tetap memperhatikan efisiensi internal dan
eksternal dengan maksud agar peserta didik dapat menyelesaikan waktu pendidikan
dengan tepat waktu, penggunaan SDM antar lembaga di dalam lingkung FK UNPAD
akan meningkatkan efisiensi dalam pembelajaran.
9. Mengajar:
a. kesesuaian strategi dan metode pembelajaran;
28
b. kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah;
c. efisiensi dan produktivitas;
d. struktur dan rentang kegiatan mengajar;
e. penggunaan teknologi informasi
Metode pembelajaran dan strategi yang dipakai disesuaikan dengan tujuan mata
kuliah. Proses pembelajaran memperhatikan struktur dan rentang kegiatan mengajar
yang efisien. Hal lain untuk mempermudah digunakan teknologi informasi untuk
meningkatkan akses ke dunia luar berupa LAN/WIFI dan e-library.
10. Belajar:
a. Keterlibatan mahasiswa
b. Bimbingan skripsi/ tesis/disertasi
c. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan:
1) Pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai bidangnya
2) Ketrampilan umum dan yang dapat dialihkan (transferable skills)
3) Pemahaman dan pemanfaatan kemampuannya sendiri
4) Kemampuan belajar mandiri
5) Nilai, motivasi dan sikap
Proses pembelajaran di tingkat PPDS-1 merupakan proses belajar orang dewasa,
yang berarti ada interaksi dua arah dari pembimbing maupun peserta didik.
Bimbingan karya ilmiah dilakukan dari mulai tahap penyusunan usulan penelitian,
diskusi dan presentasi hasil akhir penelitian. Peluang peserta didik dipacu dengan
melalui bimbingan individual (mentoring) ataupun secara umum. Dengan adanya
sistem mentoring memungkinkan PPDS-1 mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan secara langsung dan dekat dengan mentornya.
29
12. Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi dosen-mahasiswa, baik
dalam maupun di luar kampus dan untuk menciptakan iklim yang
mendorong perkembangan dan kegiatan akademik/ professional
Sarana yang tersedia dapat berupa seminar, lokakarya, simposium yang
dilaksanakan tersendiri maupun bekerjasama dengan asosiasi atau kolegium terkait.
13. Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa dan
civitas akademika lainnya
Interaksi antara dosen, mahasiswa dan civitas akademi yang bermutu dan kuantitas
yang cukup akan berdampak terhadap kualitas lulusan. Oleh karena itu Prodi
mendorong untuk terjadinya interaksi yang baik. Kegiatan ilmiah yang terjadwal
dalam keseharian serta bimbingan karya ilmiah memungkinkan terjadinya interaksi
yang positif. Di lain pihak mentoring akan menyebabkan dosen dan mahasiswa
mengenal lebih pribadi sehingga dosen dapat memberikan masukan yang cocok
untuk setiap mahasiswa.
30
17. Hasil Pembelajaran
a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan
Pada saat ini lulusan dokter Prodi Urologi FK UNPAD delapan orang, dari
kompentensinya terlihat bahwa alumni. dapat menunjukkan hasil yang baik dengan
arti kompetensi telah mencapai kompetensi yang diharapkan.
b. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan
pemanfaat lulusan
Dari hasil kuesioner yang diedarkan ke pemanfaat lulusan tampak bahwa
kompetensinya telah dapat memenuhi kebutuhan RS pemakai. Pemanfaat lulusan
meminta untuk ada peningkatan kemampuan dalam hal berkomunikasi.
c. Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian studi
mahasiswa (IPK dan yudisium lulusan)
Sampai saat ini mahasiswa yang lulus 100% tepat waktu dengan hasil IPK 3.55.
disesuaikan dengan keadaan saat ini
d. Kepuasan lulusan
Secara umum lulusan puas dengan pembelajaran yeng telah ditempuh. Semua
lulusan mendapatkan pekerjaan setelah lulus dengan kompetensi yang diharapkan.
19. Produk program studi berupa model, karya inovatif, hak paten, hasil
pengembangan prosedur kerja, produk fisik hasil penelitian
Program studi Urologi FK UNPAD telah menghasilkan 35 karya ilmiah yang
dipublikasikan sebagian di jurnal nasional maupun internasional. Selain itu program
studi mendorong dosen/mahasiswa untuk melakukan penelitian yang menghasilkan
hak paten.
ANALISIS SWOT
Komponen Strength/Opportunity Weakness/threats
Struktur Target kurikulum jelas, Perubahan lama studi Bedah dasar
Kurikulum terstruktur dari 2 tahun menjadi 18 bulan
Evaluasi PPDS-1 lebih mudah mengakibatkan kemampuan
dan terukur. psikomotor PPDS-1 berkurang.
Adanya prasarana, sarana baru Jumlah PPDS-1 di Bedah dasar
yang disediakan oleh FK- bertambah sedangkan jumlah
UNPAD akan dapat kasus berkurang karena telah
mendorong/meningkatkan terisi RS daerah oleh ahli bedah.
kemampuan PPDS-1. Tidak setiap saat staf dapat
Sistem pelayanan dan mengawasi kegiatan PPDS-1.
31
pendidikan Penguasaan bahan/modul belum
terkoordinasi/terintegrasi berjalan sempurna.
melalui Badan Koordinasi Tidak semua kasus dapat dilakukan
Pendidikan (Bakordik). sesuai dengan standar pelayanan
medis karena keterbatasan alat.
32
PELAYANAN Rumah Sakit jejaring sampai Koordinasi antar
saat ini mencukupi sehingga departemen/bidang ilmu sering
INSTITUSI
jumlah operasi memenuhi terhambat.
standar kompetensi PPDS-1. Pada kasus yang memerlukan
Hubungan yang baik dengan perawatan ICU sering terjadi
staf di RS jejaring sehingga ketidaksesuaian antara DPJP
memudahkan komunikasi. dengan pelaksana ICU
PEMBIMBINGAN Staf yang ditunjuk hadir dalam Jumlah staf yang dapat menilai
KARYA ILMIAH penilaian usulan penelitian, layak tidaknya suatu karya ilmiah
pemaparan hasil penelitian masih kurang.
sehingga masukan lebih Data penelitian tidak mudah
banyak. diakses disebabkan sistem
Kerjasama dengan komputerisasi yang belum
departemen/UPF lain untuk sempurna
melakukan penelitian mudah
dilakukan.
Terdapatnya Pedoman
pembuatan Karya Ilmiah FK-
UNPAD dan Juklak
pelaksanaanya.
33
PPDS-1 dan staf lebih akrab.
STRATEGI
34
17. Pengaturan jadwal kegiatan residen harus dapat mengakomodasi untuk
mengikuti kegiatan ilmiah.
18. Membuat aturan yang jelas dan tegas mengenai tugas, wewenang setiap
jenjang residen.
1. Adanya komitmen yang kuat dari segenap staf untuk memajukan pendidikan
Urologi di FK-UNPAD.
2. Peningkatan kemampuan staf dalam hal mendidik, mengevaluasi peserta
didik dengan mengadakan pelatihan pembuatan karya ilmiah, pembuatan
soal yang baik.
3. Pembuatan jadwal kegiatan yang terstruktur dan terintegrasi untuk staf dan
PPDS-1 sehingga proses pembelajaran lebih baik dengan menggunakan
modalitas yang sudah ada seperti: modul, buku panduan dsb.
4. Meningkatkan kerjasama vertikal dan horisontal sehingga hambatan-
hambatan dapat diperkecil atau dihilangkan.
5. Departemen Urologi membuat perencanaan anggaran untuk membeli buku
teks baru dan berlangganan jurnal ilmiah.
35
dari FK UNPAD sebesar Rp.149.007.650,28; Tahun 2012 mendapatkan dana
sebesar Rp. 147.390.567,49; dan tahun 2013 mendapatkan dana sebesar Rp.
120.722.264,61, sedangkan dana operasional dari FK UI sebesar Rp. tahun 2011
sebesar Rp. 34.490.000,00, sedangkanProdi Urologi FK UNPAD tidak menerima
dana operasional yang diperoleh dari peserta program Urologi.
36
200,000,000.00
180,000,000.00
160,000,000.00
140,000,000.00
120,000,000.00
FK UI Rp
100,000,000.00
FK UNPAD Rp
80,000,000.00
60,000,000.00
40,000,000.00
20,000,000.00
-
2011 2012 2013
140,000,000.00
120,000,000.00
100,000,000.00
80,000,000.00
60,000,000.00
40,000,000.00
20,000,000.00
-
2011 2012 2013
37
pengembangan kemampuan akademis maupun kemampuan ketrampilan. Prodi
Urologi FK UNPAD memiliki ruang kuliah dengan luas total sebesar 41 m 2 yang
terdiri dari ruang konferensi urologi sebesar 32 m2 dan ruang kuliah koassisten serta
e-library dengan luas 9 m2. Ruang konferensi urologi digunakan untuk kegiatan
laporan pagi, assesment, perkuliahan ataupun kegiatan ilmiah lainnya seperti
Journal Reading dan diskusi multidisiplin/ seminar kasus. Ruang konferensi
dilengkapi dengan fasilitas komputer sebanyak 1 unit dengan LCD proyektor dan
fasilitas LAN/WIFI yang dapat digunakan untuk fasilitas internet dengan kapasitas
100Mbps. Selain itu ruang konferensi juga digunakan untuk kegiatan informal
peserta program yang dilaksanakan secara mandiri oleh peserta program dan di
fasilitasi oleh Prodi Urologi FK UNPAD seperti kegiatan preassesment yang berupa
diskusi oleh para peserta program untuk membahas kasus – kasus yang akan
dimajukan dalam kegiatan assesment dan juga kegiatan berupa Campbell’s Walsh
Reading. Selain itu Prodi Urologi FK UNPAD juga memiliki ruang kuliah koassisten
yang didalamnya terdapat 1 Unit PC lengkap dengan koleksi eBook kedokteran
sebanyak 1.010 file, dan juga kumpulan video operasi sebanyak 85 file. Prodi
Urologi FK UNPAD juga memiliki perpustakaan yang dapat digunakan oleh peserta
program yang didalamnya dilengkapi dengan buku ajar sebanyak 141 buah, dengan
jurnal nasional terakreditasi sebanyak 4 buah, dan jurnal internasional sebanyak 9
buah. Selain itu juga terdapat ruang staf dengan luas 44,31 m2 yang dilengkapi
dengan fasilitas penunjang, kursi dan meja untuk masing – masing staf, komputer
PC 1 unit, akses internet dengan LAN/WIFI, AC, TV 42”, lemari es, dispenser, dan
lemari buku yang didalamnya dilengkapi dengan berbagai jenis buku ajar dan jurnal
– jurnal terbaru serta video operasi urologi.
38
Gambar 1. Ruang Konferensi Urologi
39
Gambar 3. Ruang skills lab
40
endourologi, laparoskopi juga C-Arm. Prodi Urologi juga memiliki 1 unit ESWL yang
dapat digunakan oleh peserta program baik untuk pelayanan juga untuk
meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotor dibidang urologi.
41
Gambar 6. Kamar Operasi
ANALISIS SWOT
Kondisi Internal
Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
42
Sarana dan Prasarana yang sudah Minimnya dana yang diterima Program
memadai untuk pendidikan dan Studi Urologi
pelayanan urologi Tidak ada pengelolaan dana mandiri
Laporan keuangan yang transparan (otonomi) pada Program Studi.
dan rutin Kecilnya rata – rata dana operasional
Sistem informasi data status khusus peserta program per tahun.
pasien yang terpadu Minimnya staf yang tergerak untuk
menggunakan dana penelitian yang
disediakan oleh Universitas
Padjajaran, karena kesulitan birokrasi.
Minimnya dana untuk memelihara dan
memperbaharui alat – alat operasi
urologi mutakhir
Kondisi Eksternal
Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats)
Mencari sumber dana melalui Tidak adanya ketersediaan dan
pengadaan pelatihan/ workshop penggantian peralatan yang tepat
dan seminar – seminar urologi waktu pengadaannya.
Tersedianya institusi urologi luar Semakin mahalnya peralatan urologi
negeri yang memberi bantuan yang baru.
beasiswa dan dana penelitian Semakin pesatnya perkembangan
Tersedianya RS jejaring yang teknologi operasi urologi.
memiliki peralatan urologi
mutakhir
STRATEGI
- Membuat perencanaan yang baik untuk pemeliharaan dan pengadaan peralatan
urologi mutakhir.
- Meningkatkan kerjasama dengan institusi luar negeri dan badan usaha luar negeri
yang menyediakan beasiswa, dana penelitian dan pengembangan yang seluas –
luasnya. Hal ini sudah mulai kita terapkan dengan mengirim staf muda yang
dibiayai oleh The Japanese Urological Association Scholarship dan SIU
Scholarship. Kami juga sudah mengirimkan peserta program Urologi FK UNPAD
tahap mandiri, untuk mengikuti presentasi karya ilmiah/ penelitian di tingkat
43
internasional. Mengirim beberapa staf mengikuti short course tiga bulan di
Vietnam dan India
- Bekerjasama dengan rumah sakit jejaring yang memiliki peralatan urologi yang
lengkap.
- Memperbanyak penyelenggaraan pelatihan/ workshop dan seminar urologi.
PRIORITAS
- Membuat perencanaan pendanaan yang baik.
- Meningkatkan kerjasama dengan institusi luar negeri dan rumah sakit jejaring.
- Mengadakan pelatihan dalam waktu dekat.
45
dan menghasilkan sampai sejauh ini sebanyak 5 penelitian yang mendapat
penghargaan dari lembaga nasional dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
5. Hubungan antara pengajaran, penelitian dan pelayanan/pengabdian
kepada masyarakat
Tiga unsur dalam tridharma perguruan tinggi, merupakan satu kesatuan kegiatan
yang saling terkait dan saling memperkuat. Penelitian yang dilakukan staf yang
kompeten sesuai dengan bidang keahliannya, selain akan memberikan dampak
pengembangan ilmu, juga akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan
kompetensi staf yang bersangkutan. Hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan
dapat dipublikasikan pada jurnal maupun disampaikan pada kegiatan seminar
sebagai kegiatan pengabdian masyarakat. Salah satu bukti lain bahwa kegiatan
penelitian terkait dengan pengajaran adalah dengan dimasukkannya pembelajaran
penelitian kedalam kurikulum Prodi Urologi FK UNPAD
46
Penelitian yang dilakukan staf, beberapa merupakan penelitian kolaborasi dengan
peserta program, baik peserta program setiap tahap pendidikan di lingkungan
Urologi FKUNPAD. Penelitian kolaborasi tersebut bisa digunakan peserta program
Prodi Urologi FKUNPAD sebagai topik penelitian pada modul penelitian, atau
penelitian dalam kegiatan pembelajaran lain. Beberapa penelitian kolaborasi
tersebut dipublikasikan bersama dengan tim penulis dengan bagian lain.
Kondisi Internal
Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
47
Jumlah staf: 10 orang Tidak semua staf aktif dalam
Ada beberapa penelitian yang penelitian
dipublikasi di jurnal nasional dan Sarana dan prasarana penelitian
internasional yang tidak memadai,
Adanya staf yang aktif dalam Birokrasi yang rumit untuk
melakukan penelitian yang mendapatkan dana penelitian
melibatkan peserta program Jumlah publikasi belum banyak,
Hasil penelitian dalam 3 tahun terakhir tidak semua hasil penelitian
selalu mendapat penghargaan dipublikasikan, tidak semua staf
ditingkat nasional menghasilkan penelitian yang
Jumlah staf dan peserta program dipublikasikan
yang cukup untuk melakukan Belum ada penelitian yang mendapat
pelayanan masyarakat, keahlian staf penghargaan tingkat internasional,
yang dapat dimanfaatkan pada belum ada karya ilmiah yang
pelayanan dan pengabdian memperoleh hak paten
masyarakat Keterbatasan waktu yang dimiliki
Ada 3 rumah sakit jejaring, ada untuk melakukan pelayanan
peserta program yang siap dikirim ke masyarakat
rumah sakit jejaring
Kondisi External
Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats)
Tersedianya data pasien yang dapat Kurangnya dukungan biaya
digunakan sebagai bahan penelitian penelitian dari Fakultas
Terdapat berbagai jurnal nasional Persaingan dari berbagai pusat
maupun internasional yang siap pendidikan di dalam negeri maupun
mempublikasikan hasil penelitian luar negeri yang menghasilkan karya
Ada perlombaan penelitian setiap ilmiah untuk dipublikasikan
tahun ditingkat nasional Sulitnya mendapat kesempatan
Fakultas mendukung program RS untuk ikut dalam perlombaan karya
jejaring, adanya RS daerah yang ilmiah tingkat internsional
bersedia menjadi RS jejaring, peluang Jadwal pelayanan/pengabdian
untuk menambah jejaring cukup besar masyarakat yang tidak rutin dari
Pemerintah menyediakan dana untuk pihak terkait
pelaksanaan pengabdian masyarakat, Jumlah spesialis urologi di RS
pemerintah mendukung kegiatan jejaring masih kurang
pengabdian masyarakat
STRATEGI
- Menghimbau staf pengajar untuk menghasilkan minimal satu penelitian atau karya
ilmiah setiap tahun.
- Mencari sumber dana lain dari pemerintah atau fakultas yang berkesinambungan
dan teratur setiap tahun
- Menjalin kerjasama degan lembaga penelitian lain yang memiliki sarana dan
prasarana penelitian yang memadai
48
- Lebih meningkatkan sistem pencatatan informasi pasien
- Menghimbau staf pengajar untuk mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal
nasional maupun internasional setiap tahun.
- Melibatkan peserta program/peserta program pada setiap kegiatan penelitian
- Membimbing peserta program/peserta program pada setiap penelitian yang
dilakukan masing - masing peserta program
- Mengikut sertakan staf pengajar pada presentasi/perlombaan karya ilmiah tingkat
internasional
- Membuat jadwal kegiatan pelayanan masyarakat yang tetap dan teratur
- Setiap staf harus menyediakan waktu untuk berpartisipasi dalam kegiatan
pelayanan masyarakat
- Bekerjasama dengan instansi terkait dalam pelaksanaan pelayanan masyarakat
yang berkesinambungan dan teorganisir secara baik.
- Memperbanyak RS jejaring
- Menerima peserta program sesuai kapasitas RSHS dan RS jejaring
- Visitasi rutin ke RS jejaring
- Menempatkan lulusan urolog baru yang baik dan berpotensi baik di RS jejaring
- Bekerjasama dengan Fakultas untuk memfasilitasi RS jejaring
Prioritas
1. Menghimbau staf pengajar untuk menghasilkan minimal satu penelitian atau
karya ilmiah setiap tahun dan mengikutsertakan /membimbing peserta program
atau peserta program pada setiap kegiatan penelitian, serta mempublikasikan
hasil penelitiannya di jurnal nasional maupun internasional
2. Mengikutsertakan staf pengajar pada presentasi/perlombaaan karya ilmiah pada
tingkat nasional maupun internasional
3. Meminta sumber dana penelitian yang berkesinambungan, sarana dan
prasarana dari pemerintah dan fakultas.
4. Menjalin kerjasama dengan lembaga penelitian yang lain dan mengoptimalkan
sistem pencatatan informasi/data pasien
5. Membina, menfasilitasi dan melakukan visitasi RS jejaring secara
berkesinambungan serta mencari kemungkinan penambahan RS jejaring baru.
6. Menempatkan lulusan spesialis urologi baru yang berpotensi di RS jejaring.
49
7. Membuat jadwal pelayanan masyarakat yang berkesinambungan dengan cara
berkoordinasi dengan instansi terkait dengan melibatkan peserta program.
8. Memberikan penghargaan kepada staf dan peserta program yang
mempublikasikan hasil penelitian di jurnal internasional.
50
Pembagian tugas yang merata untuk setiap staf, baik dari segi pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Rasio dosen dan pendidik yang cukup memungkin proses pembelajaran
berjalan dengan baik.
Sistem pelayanan dan pendidikan terkoordinasi/terintegrasi melalui Badan
Koordinasi Pendidikan (Bakordik).
Suasana akademik di Urologi FK-UNPAD bersifat demokratis, sehingga
setiap PPDS-1 mempunyai kesempatan yang sama untuk mengemukakan
pendapatnya.
Sistem mentoring memungkinkan PPDS-1 mengikuti hampir semua
kegiatan staf sehingga proses transfer ilmu dapat berjalan lebih intens dan
cepat.
b. Kelemahan Program Studi Urologi FK UNPAD
Monitoring dan evaluasi serta rekan jejak kinerja dosen serta konsistensi
pelaksanaannya masih merupakan kelemahan yang harus segera
dibenahi.
Belum tersusun dan terjadwal secara baik pelayanan kepada mahasiswa
dalam membina dan mengembangkan penalaran, minat, bakat, seni, dan
kesejahteraan
Belum menjadi Departemen sendiri, masih berupa subdivisi menghambat
sistem/birokrasi
Ruang staf yang layak belum tersedia sehingga berpengaruh pada kinerja
staf
Adanya rotasi perawat terlatih untuk tindakan khusus menyebabkan
memperlambat waktu operasi dan alat-alat tidak terawat, tersusun dengan
baik.
Data penelitian tidak mudah diakses disebabkan sistem komputerisasi
yang belum sempurna
51
Dukungan dekan dan direktur dalam pengembangan SDM
Sebagai prodi paling muda di Indonesia ingin memanfaatkan momentum
evaluasi diri yang dilakukan saat ini untuk mencermati secara menyeluruh
tentang penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar
Sebagian besar staf yang berusia relatif muda mempunyai peluang untuk
mengembangkan diri sangat besar
Fakultas mendukung program RS jejaring, adanya RS daerah yang
bersedia menjadi RS jejaring, peluang untuk menambah jejaring cukup
besar
Adanya komitmen yang kuat dari segenap staf untuk memajukan pendidikan
Urologi di FK-UNPAD.
52
Membuat perencanaan yang baik untuk pemeliharaan dan pengadaan
peralatan urologi mutakhir.
REFERENSI
53
54