Anda di halaman 1dari 9

Kriteria 2 Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerja Sama

1. Latar Belakang
Tata pamong adalah suatu sistem yang dapat menjadikan kepemimpinan, sistem
pengelolaan dan penjaminan mutu berjalan secara efektif dalam mengelola program
studi. Hal-hal yang menjadi fokus di dalam tata pamong termasuk bagaimana kebijakan
dan strategi disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan terpilihnya pemimpin
dan pengelolaan yang kredibel dan sistem penyelenggara program studi secara
kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan menerapkan prinsip-prinsip
keadilan.sehingga organisasi dan sistem tata tamong yang baik (good goverance)
mencerminkan kredibilitas, transpransi, akuntabilitas, tanggungjawab dan keadilan
dalam mengelola program studi.
Sistem tata pamong bisa berjalan secara efektif melalui mekanisme yang
disepakati bersama, serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi,
dan peran dalam program studi. Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang
dicerminkan dengan ada dan tegaknya aturan, tatacara pemilihan pimpinan, etika
dosen, etika mahasiswa, etika tenaga kependidikan, sistem penghargaan dan sanksi
serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan,dan laboratorium).
Sistem tata pamong (input, proses, output dan outcome serta lingkungan eksternal yang
menjamin terlaksananya tata pamong yang baik) harus diformulasikan, disosialisasikan,
dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan dan prosedur yang jelas.
Sistem tata pamong yang menjamin terwujudnya dan tercapainya visi, misi,
tujuan dan strategi terdiri dari 5 kaidah good governance, yaitu:

1. Kredibel

Sistem tata pamong di tingkat Universitas, Fakultas dan Program Studi


sangat kredibel yang ditunjukkan oleh pelaksanaan tata pamong di
Universitas, Fakultas dan Program Studi yang mengacu kepada peraturan
perundang-undangan dan kebijakan yuridis yang berlaku, yaitu:

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


Amandemen keIV;
b. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2012 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
c. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
d. Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
e. Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi;
f. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan;
g. Undang-undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur
Sipil Negara;
h. Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan
Nasional;
i. Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2009 Tentang Dosen;
j. Statuta Universitas Abulyatama SK Yayasan No. 24 Tahun 2017;
Budaya organisasi di Universitas Abulyatama, secara umum dilandasi
kepada nilai dasar “Islami”. Nilai islami dalam berorganisasi tercermin dalam
pengambilan keputusan yang berdasarkan musyawarah, cara berinteraksi
yang berlandaskan kekeluargaan (Takziah, tepung tawar bagi dosen dan
karyawan yang berangkat haji, dll), seluruh aktifitas dihentikan sejenak pada
saat azan berkumandang, pemberian santunan kepada anak yatim dan
dhuafa secara berkesinambungan.

2. Transparan

Transparansi di Universitas diwujudkan melalui mekanisme check and


balances dan menghindari konflik kepentingan serta jabatan rangkap. Senat
universitas mengawasi rektor dan senat fakultas mengawasi dekan dalam
bidang akademik sedangkan Satuan Pengawas Internal (SPI) melakukan
pengawasan dalam bidang akademik dan non akademik. Selain itu, bukti
transparansi di Universitas dilakukan dengan penyampaian segala kebijakan
dan informasi kelembagaan melalui berbagai media informasi kepada
segenap civitas akademika. Penyampaian kebijakan dan informasi tersebut
meliputi bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,
kerja sama, kepegawaian, dan bidang kemahasiswaan serta alumni
Keberadaan Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat dilihat
secara transparan dalam pelayanan akademik yang merupakan pelaksanaan
tugas dan kegiatan yang sifatnya terbuka bagi masyarakat, dalam bentuk
kebijakan perencanaan dan pengawasan. Hal yang utama adalah
menyangkut manajemen dan penyelenggaraan pelayanan akademik, yang
meliputi prosedur pelayanan, persyaratan teknis layanan, kegiatan
administrasi pelayanan dan waktu penyelesaian layanan. Dalam penyusunan
dan pelaksanaan kegiatan memberlakukan transparansi informasi bagi
sivitas akademik dimana Dalam menjalankan fungsi dan peranannya sebagai
sebuah organisasi, UPPS dan Prodi selalu melakukan koordinasi dengan
berbagai pihak yang terkait dan secara rutin selalu melakukan pertemuan
untuk membahas masalah proses pembelajaran secara transparan sehingga
semua jadi jelas dan ada solusinya. Semua keputusan dalam program studi
diambil berdasarkan kesepakatan bersama.

3. Akuntabel

Pelaksanaan program dalam sistem akuntabilitas dibangun di semua tingkat


unit kerja Universitas. Setiap unit kerja memberikan laporan pertanggung-
jawaban tugas secara tertulis dan periodik kepada atasan langsung.
Kemudian Rektor dan peserta rapat pimpinan (Rapim) melakukan evaluasi
dan memberikan umpan balik pada setiap akhir semester untuk perbaikan
pengelolaan pada periode berikutnya. Sistem Ini juga yang dilakukan di
Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Prodi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dalam proses pendidikan selalu berusaha melaksanakan program
sesuai dengan buku pedoman dan panduan baik dari Fakultas maupun
Universitas. Sehingga semua proses pendidikan berjalan secara terencana,
terarah, dan dapat dipertanggung jawabkan, mengenai pengelolaan sumber
daya dan pelaksanaan penyelenggaraan akademik yang telah dipercayakan
kepada Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Diwujudkan
melalui izin operasional Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
audit laporan tahunan akademik, dan peraturan yang berlaku.

4. Bertanggungjawab

Dalam pelaksanaan sistem tata pamong, segala proses dalam manajemen


dapat dipertanggungjawabkan melalui kebijakan dan perencanaan, serta
dievaluasi dan dilaporkan dalam rapat Fakultas. Berdasarkan Statuta
Universitas dan Organisasi Tata Kelola (OTK) yang memiliki tupoksi dan
SOP yang jelas, dimana sivitas akademi secara sadar melaksanakan fungsi
tersebut. Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja beserta seluruh staf dosen
yang merupakan penyelenggara pendidikan di Program Studi Keselamatan
dan Kesehatan Kerja, mempunyai tanggung jawab terhadap kelancaran
proses pendidikan dan keberhasilan peserta didik untuk menyelesaikan
pendidikan tepat waktu dan yang meghasilkan lulusan yang unggul
mempunyai kompetensi tinggi, profesional dan beretika. Prodi
bertanggungjawab dalam hal menyiapkan seperangkat rencana dan program
yang jelas dan akuntabel serta sarana dan prasarana untuk menjamin
terselenggaranya proses pendidikan secara teratur dan terarah selain itu
UPPS dan Prodi perlu melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala
dan menindak lanjuti semua temuan untuk lebih menyempurnakan rencana
dan program yang sudah berjalan.

5. Adil

Sesuai dengan aspek kredibilitas sivitas akademi terkait dengan reward


punishment, dan tidak ada keberpihakan terhadap personil/individu. Dalam
proses pendidikan,UPPS dan prodi harus berlaku adil terhadap semua staf
dosen, tenaga kependidikan dan peserta didik. Semua diperlakukan sama
dan diberikan kesempatan yang sama sesuai dengan kinerja masing masing.
Keadilan yang dirasakan oleh dosen dan tenaga kependidikan adalah
pembagian tugas secara adil sesuai dengan kemampuan setiap individu dan
beban kerja yang didistribusikan secara proporsional. Dosen dan tenaga
kependidikan juga diberikan kesempatan yang sama untuk mengembangkan
diri, seperti melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, mengajukan
kenaikan pangkat dan jabatan sesuai dengan aturan yang berlaku, serta
mengikuti seminar atau lokakarya dan kegiatan akademik lainnya. Khusus
bagi para dosen, pembagian tugas terkait proses belajar mengajar
disesuaikan dengan kompetensi masing-masing dosen.

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


Universitas Abulyatama memiliki acuan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan tinnggi yang
lengkap yang dijadikan acuan oleh sivitas akademika yaitu:
a. Statuta Universitas Abulyatama disahkan dengan Surat Keputusan Rektor Nomor 24
Tahun 2017
b. Peraturan Akademik Universitas Abulyatama disahkan dengan Surat Keputusan
Rektor Nomor 24 Tahun 2017
c. Rencana Induk Pengembangan Universitas Abulyatama disahkan dengan Surat
Keputusan Rektor Nomor 50 Tahun 2019
d. Rencana Strategis Universitas Abulyatama disahkan dengan Surat Keputusan
Rektor Nomor 73.a Tahun 2017
e. Buku Pedoman Penelitian Universitas Abulyatama disahkan dengan Surat
Keputusan Rektor Nomor 02.a Tahun 2018
f. Rencana Operasional Universitas Abulyatama disahkan dengan Surat Keputusan
Rektor Nomor 49 Tahun 2017
g. Buku Pedoman Penelitian Universitas Abulyatama disahkan dengan Surat
Keputusan Rektor Nomor 02.a Tahun 2018
h. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Universitas Abulyatama disahkan dengan Surat
Keputusan Rektor Nomor 134.a Tahun 2019
Selanjutnya dalam SK Rektor Nomor 61.a Tahun 2015, menjelaskan bahwa
kegiatan pengabdian masyarakat diintergrasikan dalam proses pembelajaran.
Pengabdian kepada Masyarakat juga harus mengikuti Renstra Penelitian dan
Pengabdian kepada masyarakat yang disusun oleh LPPM Universitas Abulyatama,
serta tema-tema dari kegiatan ini juga harus sesuai dengan roadmap penelitian dan
pengabdian Prodi K3 FKM Universitas Abulyatama.

Rencana Strategis Pengabdian kepada Masyarakat UNAYA untuk Periode Tahun


2020 s/d 2027 memiliki tema utama Peningkatan Pengabdian kepada Masyarakat
Sivitas Akademika UNAYA untuk meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat. Isu
dalam roadmap Pengabdian UNAYA adalah kemiskinan dan penguatan Kesehatan
masayarakat yang dipenagaruhi oleh kondisi sosial budaya dan politik termasuk
didalamnya sikap dan gaya hidup keseharian yang menentukan proses keberhasilan
pembangunan kesehatan. Isu tersebut juga dituangkan dalam roadmap Pengabdian
K3 FKM UNAYA yang mencakup bidang Keselamatan dan Kesehatan masyarakat
yang mengacu kepada Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja.

3. Strategi Pencapaian Standar


Untuk pencapaian standar terkait Tata Pamong, tata Kelola dan kerjasama,
maka UPPS menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi, tercapainya tujuan,
berhasilnya strategi pencapaian sasaran yang digunakan, secara kredibel, transparan,
akuntabel, bertanggung jawab, dan adil. Tata pamong dijalankan dengan menciptakan
budaya organisasi yang dilaksanakan dalam bentuk tegaknya aturan, etika dosen, etika
mahasiswa, etika karyawan, sistem penghargaan dan sanksi serta pedoman dan
prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan dan laboratorium) yang diformulasikan
oleh universitas, kemudian dilakukan sosialisasi, dilaksanakan oleh semua unsur
internal, dievaluasi pelaksanaannya, dan dipantau dengan peraturan dan prosedur yang
jelas.

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar


Pencapaian kinerja standar sampai saat ini sudah berjalan dengan baik, hal
tersebut didukung oleh dokumen legal yang ada seperti statuta, dokumen kepegawaian,
peraturan akademik, panduan teknis lainnya. Selain itu masih ada turunan dari dokumen
tersebut yang melengkapi dokemen legal yang telah ada, seperti standar operasional
prosedur, standar mutu LPMI yang berlaku.

5. Indikator Kinerja Utama


a. Sistem Tata Pamong
Sistem tata pamong dan tata kelola Universitas Abulyatama tertuang dalam
Statuta Universitas, Peraturan Akademik, Renstra dan Kode Etik Kepegawaian.
Pengelolaan fungsional dan operasional Program Studi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja mencakup perencanaan, pengorganisasian, sumberdaya
manusia, pergerakan dan pengawasan. Sikap cakupan dalam sistem pengelolaan
fungsional dan operasional merupakan wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi yaitu pengajaran/pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, serta ditambah manajemen internal, dimana sistem pengelolaan
fungsional dan operasional.
1) Perencanaan (Planning)
a. Bidang pengajaran, yaitu menekankan pada aktivitas kegiatan belajar
mengajar yang meliputi absensi kuliah, ruangan/kelas, jadwal kuliah,
jadwal UTS dan jadwal UAS. Khusus untuk dosen diwajibkan
mempersiapkan bahan ajar (diktat/modul/handout) sesuai dengan
Rencana Pembelajaran Semester (RPS).
b. Bidang Penelitian, yaitu penyusunan perencanaan penelitian dosen
yang berkaitan dengan bidang keahlian masing-masing yang terdiri dari
rencana anggaran penelitian.
c. Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat, yaitu aktivitas yang
berkaitan dengan agenda pengabdian kepada masyarakat.
d. Bidang Manajemen Internal, yaitu kegiatan penyusunan rencana dan
program tahunan program studi.

2) Pengorganisasian (Organizing)
a. Bidang pengajaran yaitu aktivitas koordinasi yang berkaitan dalam
penyelenggaraan akademik (absensi, jadwal kuliah, ruangan/kelas dan
tenaga pengajar)
b. Bidang penelitian, yaitu melakukan koordinasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan penelitian dan bidang keahlian.
c. Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat, yaitu melakukan koordinasi yang
berkaitan dengan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
d. Bidang Manajemen internal, yaitu melakukan koordinasi yang berkaitan
dengan penyelenggaraan akademik dalam bentuk laporan setiap bulan.

3) Penempatan Personil (Staffing)


a. Bidang Pengajaran , yaitu menetapkan tenaga pengajar untuk masing-
masing mata kuliah sesuai dengan bidang keahliannya.
b. Bidang Penelitian, yaitu menetapkan tenaga pengajar dan mahasiswa
yang terlibat dalam penelitian.
c. Bidang pengabdian Kepada Masyarakat, yaitu menetapkan tenaga
pengajar dan mahasiswa yang terlibat dalam pengabdian kepada
masyarakat.
d. Bidang manajemen internal, yaitu menetapkan dan bekerjasama dengan
staf Pusat Pelayanan Pendidikan terpadu (P3T) dalam hal pelayanan
akademik.

4) Pengarahan (Leading)
a. Bidang pengajaran, yaitu memberikan arahan kepada para staf pengajar
atau tim staf pengajaran untuk melaksanakan tugas akademiknya dengan
baik dan bertanggungjawab.
b. Bidang Penelitian, yaitu memberikan arahan kepada staf pengajar atau tim
peneliti dan para mahasiswa untuk melaksanakan penelitiannya dengan
baik dan bertanggungjawab.
c. Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat, yaitu memberikan arahan
kepada para staf pengajar atau mahasiswa untuk melaksanakan tugas
pengabdian kepada masyarakat dengan baik dan bertanggung jawab.
d. Bidang Manajemen internal, yaitu bekerjasama dengan seluruh staf Pusat
Pelayanan Pendidikan terpadu (P3T) dan staf pengajar untuk
melaksanakan kegiatan akademik dengan baik dan bertanggung jawab.

5) Pengawasan (Controlling)
a. Bidang pengajaran, yaitu melakukan proses monitor dan evaluasi
terhadap penyelenggaraan kegiatan perkuliahaan.
b. Bidang penelitian, yaitu melakukan proses monitor dan evaluasi terhadap
kegiatan penelitian.
c. Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat, yaitu melakukan proses monitor
dan evaluasi terhadap kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
d. Bidang manajemen Internal, yaitu melakukan proses monitor dan evaluasi
terhadap penyelenggaraan kegiatan perkuliahan, termasuk dokumentasi
dan laporan atas hasil kegiatan perkuliahan secara berkala setiap satu
bulan.

b. Kepemimpinan
Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur
dalam program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang
disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.
Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan
mengartikulasi visi yang realistik, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke
depan, yang menekankan pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu
menstimulasi secara intelektual dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi
organisasi, serta mampu memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada
seluruh unsur dalam perguruan tinggi. Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan
dikenal kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan
publik. Kepemimpinan operasional berkaitan dengan kemampuan menjabarkan
visi, misi ke dalam kegiatan operasional program studi. Kepemimpinan organisasi
berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar unit dalam organisasi perguruan
tinggi. Kepemimpinan publik berkaitan dengan kemampuan menjalin kerjasama
dan menjadi rujukan bagi publik.

1) Kepemimpinan operasional, ditunjukkan melalui kemampuan menggerakkan


seluruh sumber daya internal secara optimal dalam melaksanakan tridarma
menuju pencapaian visi.
2) Kepemimpinan organisasional, ditunjukkan melalui kemampuan dalam
menggerakkan organisasi UPPS dan mengharmonisasikan suasana kerja
yang kondusif.
3) Kepemimpinan publik, ditunjukkan melalui kemampuan unit pengelola dan
program studi dalam menjalin kerja sama yang menjadikan PS menjadi
rujukan bagi masyarakat di bidang keilmuannya.

c. Sistem Penjaminan Mutu


LPJM didirikan pada tahun 2012 dengan SK Rektor No. 029.a Tahun 2012.
Eksistensi lembaga ini dilatarbelakangi paradigma baru manajemen pendidikan
tinggi yang menekankan pentingnya otonomi institusi yang berlandaskan pada
akuntabilitas, evaluasi, dan akreditasi yang bertujuan meningkatkan kualitas
pendidikan secara berkelanjutan.
Penjaminan mutu Universitas Abulyatama berbasis pada program studi dan
dikoordinasikan secara operasional oleh fakultas, sedangkan peran universitas
adalah sebagai motor penggerak untuk mengembangkan sistem dan
menggunakan strategi facilitating, empowering, dan enabling.
Lembaga Penjaminan Mutu mengkoordinir tiga divisi yaitu: divisi evaluasi dan
audit, divisi pengembangan standar mutu dan divisi pengkajian pengembangan
akademik (DP2A) yang memiliki tugas sebagai berikut:
1) Divisi evaluasi dan audit memiliki tugas sebagai berikut: menyiapkan program
audit tahunan, mengevaluasi dan mengaudit bidang akademik dan non
akademik.
2) Divisi pengembangan standar mutu memiliki tugas sebagai berikut:
merancang, dan merumuskan standar mutu, kebijakan mutu, pedoman mutu,
pengendalian standar mutu dan peningkatan standar mutu.
3) Divisi pengkajian dan pengembangan akademik (DP2A) memiliki tugas
sebagai berikut: mengaudit sistem dan mutu pembelajaran guna
mengembangkan evaluasi diri institusi, mengembangkan metode
pembelajaran Student Centered Learning (SCL), mengembangkan bahan
ajar, mengembangkan rancangan pembelajaran dan mendorong Program
studi untuk meningkatkan manajemen internal serta proses pembelajaran.
Efektivitas pelaksanaan penjaminan mutu sesuai dengan siklus
penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan perbaikan berkelanjutan
(PPEPP), sebagai berikut :
Pelaksanaan penjaminan mutu Program Studi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja cukup baik. Yang Pelaksanaannya dijalankan oleh Lembaga
Penjamin Mutu Universitas Abulyatama sesuai dengan standar penjaminan mutu
yang telah ada dan mengacu pada PP Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
Dalam sistem penjaminan mutu Program Studi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja telah ada umpan balik, ada tindakan lanjutannya, dan didukung
dengan dokumen yang lengkap. Dalam pelaksanaannya, penjaminan mutu pada
Program Studi Keselamatan dan Kesehatan dilaksanakan oleh unit sistem
penjaminan mutu internal (Lembaga Penjamin Mutu Universitas Abulyatama), dan
sistem penjaminan mutu eksternal (melalui BAN PT). Pelaksanaan penjaminan
mutu dilakukan secara periodik melalui audit mutu internal dan audit mutu
eksternal. Audit mutu internal dan eksternal dilakukan untuk mengetahui
kesesuaian, kepatutan dan konsistensi pelaksanaan standar mutu program studi
yang telah ditetapkan.
Proses peningkatan mutu bukan hanya aktivitas untuk memastikan bahwa
mutu yang dijanjikan dapat terpenuhi melainkan juga meliputi usaha peningkatan
mutu berkelanjutan melalui kegiatan, monitoring dan evaluasi, serta evaluasi diri,.
Siklus penjaminan mutu dimulai dengan penetapan standar mutu yang ingin
dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh Lembaga Penjamin Mutu Universitas
Abulyatama dan selanjutnya standar ini dilaksanakan dengan upaya semaksimal
mungkin agar dapat terpenuhi. Untuk melihat kemajuan pelaksanaan standar tadi
dan untuk memastikan bahwa arah pelaksanaan sesuai dengan rencana, perlu
dilakukan monitoring dan evaluasi.
Penjaminan mutu yang dijabarkan dalam Sistim Penjaminan Mutu Internal
disusun dan dikendalikan oleh Gugus Penjaminan Mutu Fakultas (GPMF).
Evaluasi internal dan eksternal diselenggarakan setiap enam bulan sekali dan
diterima oleh pimpinan program studi (untuk audit kegiatan akademik) dan kepala
bagian terkait (untuk audit kinerja unit). Berdasarkan perspektif kualitas, maka
dikembangkan dimensi kualitas yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan
strategis.

d. Kerja Sama
Kerjasama Unit Pengelola Program Studi (UPPS) memiliki kerjasama
dengan instansi lain yang memenuhi 3 aspek diantaranya adalah :

1) Memberikan peningkatan kinerja tridharma dan fasilitas pendukung. Beberapa


instansi yang menjalin kerjasama dengan Unit Pengelola Program Studi
(UPPS) sejauh ini telah meningkat baik secara kuantitas maupun kapasitas
pelaksanaannya, yang mendukung kegiatan akademik pada program studi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
2) Memberikan manfaat dan kepuasan kepada mitra. Kegiatan kerjasama antara
Unit Pengelola Program Studi (UPPS) dengan beberapa instansi saling
memberikan manfaat dan kepuasan atas kegiatan yang dilakukan.
3) menjamin keberlanjutan keberlanjutan kerjasama dan hasilnya. Keberlanjutan
kerjasama antara Unit Pengelola Program Studi (UPPS) dengan beberapa
instansi terus dilakukan setiap tahun, dan hasil kerjasama tersebut sampai
saat ini dirasakan sudah cukup baik.

Hasil analisis data:


Untuk jumlah kerjasama yang dilakukan antara Unit Pengelola Program Studi (UPPS)
dengan instansi mitra yang terbagi kedalam kerjasama bidang pendidikan sebanyak
14 kerjasama baik dari tingkat internasional, nasional dan lokal. Jenis kerjasama yang
sudah terjalin adalah kerjasama bidang pendidikan pengajaran sebanyak 7 kerjasama,
kerjasama bidang penelitian sebanyak 7 kerjasama dan kerjasama bidang pengabdian
masyarakat sebanyak 7 kerjasama. Ruang lingkup kerjasama bidang pendidikan
pengajaran adalah kegiatan perkuliahan, yang mana Unit Pengelola Program Studi
(UPPS) mendatangkan dosen instansi mitra sebagai tenaga pengajar luar biasa dan
kegiatan praktikum, yang mana mahasiswa Unit Pengelola Program Studi (UPPS)
mengadakan kegiatan tersebut dengan menggunakan fasilitas milik instansi mitra.
Ruang lingkup kerjasama bidang penelitian adalah kegiatan penelitian secara
bersama-sama dengan instansi mitra atau mengadakan penelitian dengan
menggunakan fasilitas milik instansi mitra. Ruang lingkup kerjasama bidang
pengabdian masyarakat adalah kegiatan lapangan yang dilakukan langsung di wilayah
instansi mitra, dalam bentuk penyuluhan pada masyarakat atau pemberdayaan
masyarakat.

6. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan tata kelola, tata pamong dan kerjasama yang
ditetapkan UPPS dan program studi adalah organisasi pengelola yang ramping yang
memungkinkan kegiatan akademik atau tridarma perguruan tinggi dan kerjasama
berjalan dengan baik. Indikator kinerja tambahan juga dapat dilihat dari indikator
tambahan pimpinan baik dekan Wakil Dekan dan Ketua Prodi, walaupun dalam aturan
untuk menduduki suatu jabatan harus mempunyai kriteria ijazah S2, pangkat lektor dan
juga harus mempunyai serifikat Profesional yang ditandai oleh lulus serifikasi dosen.

7. Kepuasan Pengguna
Instrumen isian kuesioner saat ini tersedia di website http://lpjm.abulyatama.ac.id/?
page_id=413 yang aksesnya bisa digunakan oleh mitra kerja.
Pengisian kuesioner oleh mahasiswa secara umum dilakukan pada saat berakhirnya
perkuliahan atau sebelum pelaksanaan ujian akhir semester, yang mana seluruh data
isian tersebut dapat terekam secara lengkap.
Seluruh data yang terekam tersebut kemudian diolah, sehingga dapat diketahui hasilnya
berupa “sangat baik”, “baik”, atau “cukup.
Capaian hasil yang disampaikan pada rapat fakultas/program studi atau pada
rapat pimpinan saat ini belum dilakukan tidaklanjut secara berkala atau tersistem, hanya
dilakukan ulasan atau kajian pada saat itu saja. Seluruh capaian hasil yang telah
diketahui tersebut kemudian diberikan kepada fakultas atau program studi, yang
selanjutnya dibicarakan pada rapat fakultas atau program studi untuk dikaji atau diulas
sebagai bahan perbaikan ke depannya.
Saat ini seluruh capaian hasil yang dirapatkan oleh fakultas atau program studi
disampaikan kepada pemangku kepentingan melalui rapat pimpinan perguruan tinggi.
Capaian hasil yang disampaikan pada rapat fakultas/program studi atau pada rapat
pimpinan saat ini belum dilakukan tidaklanjut secara berkala atau tersistem, hanya
dilakukan ulasan atau kajian pada saat itu saja.

8. Tinjauan Manajemen
Gugus Penjaminan Mutu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Abulyatama
melakukan monitoring dan evaluasi pada bidang Pendidikan, Penelitian, Pengabdian
kepada masyarakat, Sarana dan Prasarana, Keuangan dan Manajemen yang
terdokumentasi, tersosialisasi dan ditindaklanjuti dengan baik. Dari hasil evaluasi
tersebut akan menghasilkan saran dan tindakan yang dapat diterapkan guna
meningkatkan kualitas akademik pada Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Proses evaluasi, pengendalian dan peningkatan standar tata pamong, tata kelola dan
kerjasama dilakukan melalui kegiatan Audit mutu internal yang dilaksanakan oleh Pusat
Jaminan Mutu Universitas Abulyatama.

9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Tata Kelola dan Tata Pamong serta Tindak
Lanjut
Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah mampu
menjalankan tata pamong, tata kelola dan kerjasama sesuai dengan kaidah Tridharma
Perguruan Tinggi. Untuk keberlangsungan pengelolaan program studi, dibutuhkan
rencana perbaikan dan pengembangan terkait tata pamong, tata kelola dan kerjasama
yaitu sebagai berikut:

1. Pengembangan dan evaluasi kurikulum;


2. Proses pembelajaran berbasis e-learning;
3. Peningkatan SOP Penelitan dan Pengabdian kepada masyarakat bersama
mahasiswa;
4. Peningkatan SPMI menyesuaikan Regulasi terupdate.

Anda mungkin juga menyukai