Anda di halaman 1dari 26

BUKU 2 LAPORAN EVALUASI DIRI Hal.

1
KRITERIA 2. TATA PAMONG, TATA KELOLA, DAN KERJA SAMA

2.1 Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kepemimpinan

2.1.1 Kebijakan
Kebijakan tertulis dalam bentuk peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan pimpinan perguruan
tinggi yang mengatur tata pamong, tata kelola, dan kepemimpinan di UPPS.

Kebjakan tertulis dalam peraturan perundang undangan mengenai tata pamong, tata kelola dan
kempemimpinan sebagai berikut
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 62 ayat (1) yang menegaskan
bahwa Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat
penyelenggaraan Tridharma.
2. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi Pasal 31 ayat (1) menegaskan bahwa organisasi PTS ditetapkan oleh Badan
Penyelenggara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, ayat (2) organisasi dan tata kelola PTS
diatur dalam Statuta masing-masing PTS.
3. Statuta Universitas Pasal 40 tentang Susunan Organisasi dan Pasal 55 ayat (3) tentang unsur pimpinan
dan pelaksana PS
4. SK Rektor No. 0236/E/UNIPMA/2017/SK tentang Tata kelola Universitas PGRI Madiun.

Berbagai macam kebijakan tersebut kemudian disosialisasikan kepada pemangku kepentingan internal
Universitas PGRI Madiun berbagai macam cara yakni:
1. Melakukan sosialisasi pada rapat-rapat di tingkat UPPS maupun PS.
2. Mencetak dan membagikan berbagai macam peraturan yang ada kepada segenap dosen di lingkup PS

2.1.2 Pelaksanaan
2.1.2.1 Tata Pamong
Sistem dan perwujudan good governance di UPPS dengan struktur organisasi dan tata pamong yang lengkap,
fungsional, dan disertai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing- masing secara jelas, serta
memenuhi lima pilar: (1) kredibel, (2) transparan, (3) akuntabel, (4) bertanggung jawab, dan (5) adil.

Sistem dan perwujudan good governance di UPPS dengan struktur organisasi dan tata pamong yang lengkap,
fungsional, dan disertai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi), masing-masing secara jelas. Dalam
pelaksanaan tata pamong dan tata kelola, UPPS mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:

BUKU 2 LAPORAN EVALUASI DIRI Hal. 2


Struktur organisasi UPPS terdiri dari unsur pimpinan terdiri dari Dekan dan Wakil Dekan; Senat Fakultas;
unsur pelaksana akademik terdiri dari Program Studi, Laboratorium dan kelompok dosen; unsur pelaksana
administrasi terdiri dari bagian tata usaha sebagaimana yang ditampilkan pada gambar di atas. Senat Fakultas
terdiri atas Dekan, Wakil Dekan, Ketua Program Studi dan Wakil Dosen. Fakultas dipimpin oleh seorang
Dekan. Dekan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 2 orang Wakil Dekan, yaitu Wakil Dekan Bidang
Akademik, Akreditasi dan Kemahasiswaan; Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama, Riset, Pengabdian
Masyarakat, Inovasi dan Penjaminan Mutu. Program Studi dipimpin oleh Ketua program Studi dan dibantu
oleh Sekretaris Program Studi. Ketua Program Studi dalam melaksanakan tugasnya bertangngjawab kepada
Dekan. Laboratorium merupakan perangkat penunjang pelaksanaan pendidikan dalam program studi.
Laboratorium dipimpin oleh seorang dosen sesuai dengan bidangnya yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada ketua PS. Bagian tata usaha fakultas dibawah dan bertanggungjawab kepada Dekan.
Sedangkan bagian tata usaha PS berada dibawah dan bertanggungjawab kepada ketua PS.

Berikut ini adalah tugas pokok Dekan, Wakil Dekan Bidang I, Wakil Dekan Bidang II, Kepala Penjaminan
Mutu Fakultas (PMF), Senat Fakultas, Ketua PS, Sekretaris PS, Penjaminan Mutu Program Studi, TU.
1. Tugas Dekan UPPS
a. Memimpin dan menyelenggarkan pendidikan di tingkat fakultas.
b. Memimpin dan menyelenggarakan penelitian di tingkat fakultas.
c. Memimpin dan menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat di tingkat fakultas.
d. Membina tenaga kependidikan
e. Membina tenaga administrasi fakultas.
f. Membina kegiatan kemahasiswaan di tingkat fakultas.
g. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan, kepegawaian, administrasi,
umum dan perlengkapan.
h. Menjalin kerjasama dengan orangtua mahasiswa, alumni, dan instansi lain.
2. Tugas Wakil Dekan Bidang I
a. Membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran.
b. Membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang organisasi
mahasiswa, penalaran mahasiswa, pembinaan minat dan bakat mahasiswa, dan
kesejahteraan mahasiswa serta mengkoordinasikan kegiatan ikatan alumni di tingkat
fakultas.
BUKU 2 LAPORAN EVALUASI DIRI Hal. 3
c. Mewakili, Dekan dalam kegiatan bidang akademik, dan perencanaan.
d. Merencanakan dan mengkoordinasikan proses belajar mengajar, penyusunan
kurikulum, penulisan buku ajar, pengembangan SDM, penyusunan RPS.
e. Mengkoordinasikan pemeliharaan laboratorium, pelaksanaan praktikum, dan
pengembangannya.
f. Mengkoordinasikan pelaksanaan akreditasi program studi.
g. Mengkoordinasikan pelaksanaan sistem IT di tingkat fakultas.
h. Bekerjasama dengan program studi mengkoordinasikan pelaksanaan magang
mahasiswa.
i. Mengarahkan, memfasilitasi, dan memantau dosen-dosen yang studi lanjut.
j. Mengkoordinasikan pelaksanaan tertib administrasi akademik.
k. Bekerja sama dengan Wakil Dekan Bidang II, mengkoordinasikan pengadaan dan
pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan.
l. Mewakili Dekan dalam bidang pembinaan dan penalaran mahasiswa di tingkat
fakultas.
m. Mengkoordinasikan kegiatan organisasi kemahasiswaan di tingkat fakultas.
n. Mengkoordinasikan kegiatan penalaran kemahasiswaan di tingkat fakultas.
o. Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan minat dan bakat mahasiswa di tingkat
fakultas.
p. Mengkoordinasikan peningkatan kesejahteraan bagi mahasiswa di tingkat fakultas.
q. Menjalin kerjasama dengan alumni di tingkat fakultas.
r. Bekerjasama dengan Wakul Dekan Bidang II, mengkoordinasikan pengembangan
mahasiswa, kegiatan mahasiswa baru, dan wisuda
3. Tugas Wakil Dekan Bidang II
a. Membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang penelitian dan pengabdian,
kejasama, keiiangan, kepegawaian, adininisoasi, umum dan perlengkapan.
b. Mewakili Oekan dslam bidang administrasi umum dan rumah tangga.
c. Merencanakan breakdown anggaran dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan breakdown anggaran.
d. Mengkoordinasikan kegiatan penjaminan mutu fakultas.
e. Mengkoordinasikan kegiatan penerbitan jumal fakuitas.
f. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan penelitian di tingkat fakultas.
g. Mengkoordinasikan pengabdian kepada masyarakat di tingkat fakultas.
h. Mengkoordinasikan dan meningkatkan kineja tugas administmsi di tingkat falniltas.
i. Mengkoordinasikan proses pelayanan kenaikan pangkat dosen dan tenaga kependidikan di tingkat
fakultas.
j. Mengusahakan peningkatan kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan di tingkat fakultas.
k. Mengkoordinasikan penggunaan, pengadaan, dan perawatan sarana dan prasarana fakultas.
l. Bekejasama dengan Wakil Dekan I, mengkoordinasikan pengadaan dan prasarana pendidikan di tingkat
fakultas.

4. Tugas Kepala Penjaminan Mutu Fakultas (PMF)


a. Kepala PMF merupakan unsur pelaksana akadeiriik yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
penjaminan mutu akademik ditingkat fakultas.
b. Kepala PMF mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang
dilaksanakan oleh dosen, unsur admistrasi, dan unsur penunjang dengan memperhatikan penataan
administrasi secara transparan, sumber daya yang diperlukan dan kerjasama antar lembaga.
c. PMF bertanggungjawab langsung kepada Dekan dan fungsinya dibawah koordinasi wakil Dekan Bidang
II.
5. Tugas Senat Fakultas
1. Senat fakultas merupakan badanpertimbangan tertinggi di fakultas wewenang untuk nienjabarkan
kebijakan dan peiaMan universitas untuk fakultas.
2. Tugas Pokok Senat Fakultas adalah:
a) Merumuskan kebijakan akademik fakultas.
b) Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta kepribadian dosen.
c) Merumuskan norma dan tolok ukur penyelenggnra fakultas.
d) Memberikan pertimbangan kepada pimpinan fakultas atas pelaksanaan kebijakan akademik yang
BUKU 2 LAPORAN EVALUASI DIRI Hal. 4
ditetapkan.
e) Memberikan perhmbangan kepada pimpinan fakultas mengenai calon yang akan diangkat sebagai
pimpinan fakultas.
f) Memberikan pertimbangan dalam penerimaan dan pengangkatan dosen.
3. Senat fakultas terdiri atas unsur pimpinan fakultas, ketua program studi, serta wakil dosen.
4. Senat fakultas diketuai oleh dekan dan didampingi oleh seorang sekretaris yang dipilih dari anggota lain.
5. Pengambilan keputusan dalam rapat senat Fakultas dilaksanakan berdasarkan azas
demrokrasi, musyawarah dan mufakat.
6. Tugas Ketua Program Studi
a. Mengusulkan penanggung jawab matakuliah (PfMK) dao tim dosen pengampu matakuliah kepada
Dekan.
b. Bersama-sama dengan penanggung jawab matakuliah berkewajiban melakukan koordinasi pelaksanaan
dan pengawasan terhadap pelaksanaan: (a) pengembangan materi pembelajaran, (b) pemilihan dan
penetapan metode penyampaian pembelajaian, (c) pengelolaan kelas pembelajaran , (d) evaluasi
pembelajaran, (e) pemilihan sarana prasarana pembelajaran.
c. Melakukan evaluasi proses pengelolaan laboratorium/sanggar dengan berdasarkan pada data jurnal
mingguan dan jurnal bulanan yang dilakukannya.
d. Membuat laporan semester kineja labomtorium/sanggar yang ditujukan kepada Dekan.
e. Menentukan aiah penelitian untuk 4 (empat) tahun ke depan yang sesuai dengan payung penelitian
fakultas serta memfasilitasi implementasinya.
f. Memfasilitasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui hasil riset yang
dikembangkan untuk masyarakat.
g. Memfasilitasi kegiatan mahasiswa di tingkat program studi.
h. Mengkoordinasi pengembangan kompetensi akdemik dalam bentuk pendidikan bergelar.
i. Memfasilitasi pengembangan kompetensi akademik dalam bentuk non-degree training.
j. Membuat sasaran pokok program yang mengacu pada rencana strategi universitas dan fakultas.
k. Ketua Prognm Studi melaksanakan tugasnya berpedoman pada peraturan atau ketentuan yang berlaku.
l. Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua Program Studi dibantu oleh Sekretaris Program Studi.

7. Tugas Sekretaris Program Studi


Bertugas membantu Ketua Program Studi dalam mengelola pelaksanaan pendidikan dan pengajaran pada
masing-masing Program Studi.
8. Tugas Pejnjaminan Mutu Program Studi
1. Mengembangkan perangkat penetapan Sistem Penjaminan Mutu melalui penyiapan:
a. Kebijakan Mutu Progmm Studi
b. Manual Mutu
c. Prosedur Mutu
d. Standar Mutu
e. Perangkat Audit Mutu
2. Menempkan Sistem Penjaminan Mutu secara berkesinambungan, konsisten, efisien, dan akuntabel.
3. Mengelola data dan informasi yang relevan dengan peningkatan mutu program studi terkait pelaksanaan
tri dharma perguruan tinggi (pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), manajemen
keuangan, sumber daya manusia/kepegawaian, administrasi, kemahasiswaan dan alumni

9. Tugas TU
1. Melaksanakan pelayanan teknis administrasi yang terdiri dari administrasi perencanaan, akademik,
kemabasiswaan, keuangan, umum tatalaksana, kepegawaian, pengadaan barang, kehumasan, kejasama,
penelitian dan pengabdian masyanikat, jumal, laboratorium, dan sistem informasi.
2. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan masing-masing.
3. Melaporkan kegiatan teknis kepada atasan masing-masing.
4. Meningkatkan dan mengembangkan keteiampilan dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan
perkembangan peraturan.
5. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi
fisik tertentu, atau latar belakang sosio ekonoini peserta didik dalam pelayanan.
6. Menjunjung tinggi Peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik, serta nilai-nilai
7. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
BUKU 2 LAPORAN EVALUASI DIRI Hal. 5
Untuk mewujudkan Good Governance, UPPS melaksanakan sistem tata pamong yang memenuhi lima pilar,
yakni kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung-jawab dan adil.
1) Kredibel
Kredibel yaitu memiliki kepercayaan dari stakeholders, mekanisme pemilihan pimpinan yang demokratis
dan mempunyai mekanisme yang jelas dalam penentuan kebijakan. Pelaksanaan tata pamong yang kredibel
akan menimbulkan kepercayaan baik dari internal maupun eksternal. Sistem dan pelaksanaan tatap pamong
yang kredibel meliputi a) struktur organisasi yang jelas dengan melengkapi tugas pokok. sehingga dalam
pemilihan atau penempatan personil yang berada dalam struktur organisasi disesuaikan dengan
kompetensinya; b) membangun sistem manajemen mutu yang bertujuan untuk meningkatkan layanan dan
mutu secara efektif; c) pelaksanaan kegiatan harus berdasarkan prosedur operasional baku yang berlaku; d)
pengelolaan program studi harus menggunakan dasar hukum yang berlaku baik dalam peraturan perundang-
undangan, peraturan mentri, maupun statuta lembaga.
Beberapa upaya yang dilakukan UPPS untuk memenuhi prinsip kredibel tersebut adalah a) menyusun
struktur organisasi yang jelas beserta tugas pokoknya dan menempatkan personil berdasarkan bidangnya hal
ini sesuai dengan SK yang telah dikeluarkan Dekan yaitu SK nomor 0177.a/E/FKIP/UNIPMA/2022/SK
tentang Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi FKIP. b) Pemilihan pimpinan di lingkup UPPS
dilakukan berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan agar menghasilkan pemimpin yang
bertanggungjawab.

Fakultas dipimpin oleh Dekan dan dibantu oleh Wakil Dekan. Dekan dan Wakil Dekan minimal berijazah
S3, memiliki jabatan minimal lektor kepala untuk Dekan dan lektor untuk Wakil Dekan, pernah menduduki
jabatan tambahan minimal sebagai ketua PS serta menandatangani surat kesediaan menjabat. Kriteria ini
tertera pada peraturan rektor Universitas PGRI Madiun Nomor 0725/C/UNIPMA/2020 tentang pedoman
pemilihan dekan, pengangkatan direktur, wakil direktur dan wakil dekan Universitas PGRI Madiun.
Kemudian dalam lingkup PS, dipimpin oleh Ketua PS dibantu oleh sekretaris PS yang memenuhi
persyaratan yakni minimal berijazah S2 dengan latar pendidikan sesuai dengan keilmuan PS, memiliki
jabatan minimal asisten ahli, serta menandatangani surat kesediaan menjabat. Hal ini sesuai dengan
Peraturan Rektor Universitas PGRI Madiun Nomor 0725.a/C/UNIPMA/2020 tentang pedoman pemilihan
kepala program studi dan pengangkatan sekretaris program studi Universitas PGRI Madiun.
Mekanisme tata pamong PS terintegrasi dengan mekanisme institusi; kebijakan rektorat didelegasikan
ke fakultas, kemudian fakultas berkoordinasi dengan program studi untuk merealisasikan kebijakan institusi
agar mampu menjamin terwujudnya visi, misi institusi maupun visi, misi di tingkat fakultas dan program
studi. Pengambilan keputusan di tingkat program studi dilakukan melalui rapat dengan cara musyawarah
untuk mencapai mufakat. Apabila tidak tercapai kata mufakat maka keputusan diambil melalui suara
terbanyak. Peraturan mengenai organisasi program studi mengacu pada Statuta Universitas PGRI Madiun
dan peraturan lain yang dikeluarkan oleh Universitas dalam bentuk SK dan Peraturan Rektor, dalam hal ini
termasuk mengenai tata cara pemilihan/penetapan calon Dekan dan calon Ketua Program Studi PPKn.
Melalui mekanisme tersebut, maka sistem tata pamong yang dikembangkan akan menghasilkan pemimpin
yang kredibel.

2) Transparan
Transparan memiliki arti keterbukaan akses informasi tentang penyelengggaraan UPPS, baik pada
aspek akademik maupun administrasi. Keterbukaan akses informasi ini meliputi aspek pembelajaran,
penelitian, pengabdian kepada masyarakat, keuangan dan kemahasiswaan. Aspek pembelajaran meliputi
jadwal perkuliahan, RPS, sumber belajar, materi pembelajaran dan penilaian. Kemudian untuk aspek
penelitian meliputi tim grup riset, pedoman penyusunan proposal penelitian dari LPPM dan Dikti.
Pengabdian kepada masyarakat meliputi tim grup riset, pedoman penyusunan proposal dai LPPM dan Dikti.
Keuangan meliputi dana kegiatan PS, dana penelitian, dana pengabdian kepada masyarakat. Kemudian
untuk kemahasiswaan meliputi beasiswa, PLP, magang, pertukaran pelajar, kompetisi mahasiswa.
Beberapa upaya yang dilakukan untuk mewujudkan transparansi adalah dalam bidang pembelajaran,
nilai mahasiswa diumumkan pada SIM. Kemudian informasi mengenai RPS, Sumber belajar, materi
pembelajaran dapat diakses melalui eLMA. Jadwal perkuliahan dapat diakses pada papan penguman.
Informasi aspek penelitian dan pengabdian masyarakat dapat diakses pada website LPPM dan rapat UPPS.
Kemudian pada aspek keuangan meliputi dana-dana disampaikan melalui rapat UPPS. Dalam aspek
kemahasiswaan dapat di akses melalui website Universitas dan dialog dosen dengan mahasiswa. Dalam
bidang
BUKU administrasi,
2 LAPORAN arsip dapat
EVALUASI DIRIdiakses dengan baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal
Hal. 6yang
berkepentingan. Kemudian dalam transparansi informasi mengenai kebijakan UPPS terdapat dalam rapat-
rapat akademik maupun pedoman-pedoman, seperti pedoman akademik, kebijakan penelitian dan
pengabdian masyarakat maupun kebijakan tentang kemahasiswaan. Seluruh kebijakan yang diputuskan oleh
pimpinan program studi dilakukan dan disosialisasikan secara transparan.
3) Akuntabel
Akuntabel dapat diartikan sebagai pertanggungjawaban kinerja secara transparan dengan pengelolaan
UPPS secara benar dan terukur. Akuntabilitas dalam lingkup UPPS merupakan pertangungjawaban
sumberdaya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada UPPS dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan secara periodik sesuai dengan visi dan misi fakultas. Prinsip akuntabilitas ditujukan kepada
setiap elemen berkewajiban menyampaikan pertanggungjawaban. Dalam hal ini dilaksanakan melalui rapat
evaluasi internal UPPS disampaikan bahwa dalam melaksanakan tugas selalu berdasarkan pada peraturan
yang berlaku, baik itu statuta Universitas PGRI Madiun, SOP maupun peraturan lainnya.
Upaya UPPS dalam mengimplementasikan tata pamong yang akuntabel, (a) UPPS menyusun renstra
dan renop, (b) UPPS memonitoring pelaksanaan kinerja tridharma dosen program studi, (c) UPPS menyusun
laporan pertanggungjawaban hasil analisis kinerja tridharma perguruan tinggi, kemahasiswaan, dan kegiatan
penunjang akademik secara periodik. (d) UPPS menyelenggarakan kegiatan akademik berpedoman pada
buku pedoman akademik universitas dan UPPS serta kode etik. (e) akuntabilitas PS dihasilkan dari evaluasi
dan pemantauan oleh Dekan dan Penjaminan Mutu Fakultas terhadap kinerja dan tanggung jawab masing
masing.

Kinerja mereka dimonitoring dengan menyelenggarakan AMI setiap tahun akademik. Akuntabilitas juga
diwujudkan pada pertanggungjawaban penggunaan anggaran UPPS yang dilakukan secara periodik.
4) Bertangung jawab
Bertanggung jawab dapat diartikan dalam pengelolaan UPPS yang senantiasa mengacu pada asas dan
norma-norma akademik yang dapat dipertanggungjawabkan. Prinsip tanggung jawab ini dilakukan untuk
mencapai tujuan dan sasaran perguruan tinggi sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan dan
dirumuskan dalam renstra. Prinsip bertanggung jawab dilaksanakan dengan terbentuknya penjamin mutu
fakultas. Hal ini menjadi sistem kontrol atas pengelolaan kegiatan pendidikan oleh pimpinan.
Upaya UPPS dalam mewujudkan asas bertanggun jawab adalah pimpinan UPPS merespon dan
menegakkan aturan dan etika yang belaku, sehingga UPPS menjadi unit yang bertanggungjawab dan
bermanfaat bagi lingkungan internal maupun eksternal. Etika dosen telah diatur dalam statuta universitas
PGRI Madiun. Kemudian bentuk tanggung jawab UPPS terhadap masyarakat diwujudkan dengan dilakukan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang relevan dengan keilmuan pada dosen. Kemudian dilakukan
survey kepuasan pelayanan akademis mahasiswa yang bertujuan untuk mengevaluasi tanggungjawab UPPS
terhadap mahasiswa. Begitu juga di tingkat PS dilakukan survey kepuasan pelayanan akademis mahasiswa.
Sedangkan evaluasi PS terhadap dosen dan tenaga kependidikan disampaikan secara rutin dalam rapat PS.

5) Adil
Adil diartikan sebagai perlakuan yang setara terhadap seluruh sivitas akademika, baik dosen,
mahasiswa serta tenaga kependidikan. Prinsip adil diimplementasikan dalam kegiatan akademik dan non-
akademik. Universitas PGRI Madiun selalu memegang prinsip keadilan dalam menjalankan aktivitas
kelembagaan. Prinsip adil di Universitas PGRI Madiun diwujudkan dalam pelaksanaan hak dan kewajiban
civitas akademika yang sudah tercantum dalam peraturan yang berlaku, baik dalam bentuk SOP dan kode
etik yang harus ditaati bersama.
Berikut ini upaya UPPS dalam mewujudkan tata pamong yang adil : a) UPPS melakukan pendistribusian
tugas ke segenap dosen program studi dengan mempertimbangkan bidang keahlian, kepatutan beban kerja,
dan status kepegawaian dosen yang bersangkutan. Tugas yang dimaksud menyangkut proses
perkuliahan/pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; b) UPPS melakukan peningkatan
dan pengembangan kualitas prodi, dan pengembangan karier dosen; c) UPPS memberikan pelajayan dan
penyelenggarakan perkuliahan secara adil kepada mahasiswa; d) UPPS melakukan penilaian kinerja secara
objektif dan memberikan kesempatan yang adil dalam pengembangan karier serta studi lanjut bagi dosen
dan tenaga kependidikan.

BUKU 2 LAPORAN EVALUASI DIRI Hal. 7


2.1.2.2 Tata Kelola
Sistem dan pelaksanaan tata kelola di UPPS yang menggambarkan adanya (1) perencanaan, (2)
pengorganisasian, (3) pemilihan dan penempatan personel, (4) pelaksanaan, (5) pemantauan dan
pengawasan, (6) pengendalian, (7) penilaian, (8) pelaporan, dan (9) pengembangan sebagai wujud tindak
lanjut evaluasi tatakelola secara periodik.

Sistem dan pelaksanaan tata kelola di UPPS telah menggambarkan adanya :


1) Perencanaan
Peran utama Dekan adalah membuat rencana untuk memenuhi tujuan dan sasaran yang telah
direncanakan. Dalam perencanaan, dekan mendelegasikan tanggung jawab kepada tim. Perencanaan
mengacu pada visi, misi, tujuan dan sasaran hasil penjabaran dari RENSTRA. Perencanaan dilakukan
dalam bidang pendidikan, sumber daya manusia, penelitian dan pengabdian masyarakat, Kerjasama,
sarana prasarana dan teknologi informasi.
Perencanaan pengembangan program jangka pendek maupun panjang didasarkan pada visi, misi dan
tujuan UPPS. Kegiatan perencanaan diatur dalam Statuta Universitas PGRI Madiun, yaitu terkait dengan
penyusunan Renstra diatur pada statuta Pasal ....., terkait dengan perencanaan keuangan diatur dalam pasal
69 Perencanaan pada setiap bidang dapat dilihat di SOP. SOP Wakil Dekan 1 tentang perencanaan PS,
kurikulum, perencanaan magang, beban akademik dosen, bimbingan akademik, jadwal kuliah hinggaUTS
dan UAS, kegiatan pembinaan mahasiswa, pelayanan kesejahteraan mahasiswa dan alumni . SOP Wakil
Dekan II meliputi perencanaan anggaran, pengadaan barang dan pencairan dana anggaran.

2) Pengorganisasian
Keterampilan organisasi Dekan dapat membantu memastikan bahwa UPPS berjalan dengan lancar.
Organisasi bukan saja mendelegasikan tugas secara efisien dan memastikan tim memiliki apa yang mereka
butuhkan untuk menyelesaikan tugasnya. Dalam pengorganisasian, dekan telah menyelenggarakan struktur
organisasi UPPS untuk meningkatkan kualitas dan perkembangan. Sistem organisasi UPPS mengacu pada
SK Dekan FKIP No. 0177.a/E/FKIP/UNIPMA/2022/SK tentang struktur organisasi dan tugas pokok dan
fungsi FKIP. Dalam struktur organisasi tersebut telah ditempatkan personil yang berpotensi dalam
bidangnya. Pengorganisasian kegiatan selalu dikoordinasikan dengan pihak fakultas sesuai dengan tupoksi.
Wakil Dekan I bidang Akademik, Akreditasi, dan Kemahasiswaan. Wakil Dekan II bidang
Sumberdaya, Kerjasama, Riset, Pengabdian Masyarakat, Inovasi, dan Penjaminan Mutu. Dalam
pengorganisasian kegiatan, Dekan selalu melakukan rapat koordinasi dengan Wakil Dekan. Untuk
melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan, UPPS melakukan rapat untuk pembentukan tim kerja
dan pembagian tugas. Pembagian tugas dan pembentukan tim disesuaikan dengan bidang ahlinya. Dekan
mengorganisasikan Tridharma Perguruan Tinggi pada PS. Ketua PS dibantu Sekretaris PS dan Tata Usaha
menyusun pembagian tugas dosen seperti pembagian SKS, Pembimbingan magang, pembimbingan
skripsi, penguji skripsi, UTS serta UAS.
3) Pemilihan dan penempatan personel
Pemilihan dan penempatan personel dilakukan oleh UPPS untuk meningkatkan kualitas PS. Tenaga
pendidik PS dipilih dan ditempatkan berdasarkan keilmuan dan kebutuhan UPPS/PS. Pimpinan UPPS/PS
dalam pengelolaan administrasi dibantu oleh tenaga kependidikan. Kemudian dalam pengelolaan
laboratorium PPKn, pimpinan PS dibantu oleh kepala laboratorium.
UPPS memberi kesempatan bagi tenaga pendidik untuk studi lanjut sesuai dengan keilmuannya. Begitu
juga tenaga kependidikan diberikan sesempatan untuk meningkatkan keahliannya melalui pelatihan,
workshop yang berkaitan dengan keadministrasian, teknologi yang menunjang pelayanan proses
pembelajaran dan pengembangan UPPS.
4) Pelaksanaan
Dekan bertanggun jawab terhadap pelaksanaan Renstra dan RKAT yang telah di susun baik kegiatan
tridharma perguruan tinggi maupun tata usaha. Tanggung jawab tersebut dilaksanakan dengan
memberikan pengarahan terhadap kinerja tim dan selanjutnya mendiskusikan dan meluruskan ketika
terjadi penyimpangan dalam melaksanakan tugas. Dekan telah mendelegasikan tanggung jawab kepada
para unsur yang terkait dalam menyelesaikan tugasnya sesuai dengan bidangnya dengan penuh tanggung
jawab. Dalam menyelesaikan tugasnya sesuai dengan job description yang telah dipahami, mengacu pada
statuta Universitas PGRI Madiun,
Ketua PS PPKn bertanggung jawab terhadap pelaksanaan seluruh rencana program kerja PS PPKn.
Ketua PS PPKn dalam program kerjanya dibantu oleh sekretaris PS PPKn dan penjamin mutu PS yang
BUKU 2 LAPORAN EVALUASI DIRI Hal. 8
tercantum pada struktur organisasi. Kegiatan tersebut meliputi mengkoordinir penyusunan SKP maupun
BKD dosen; pembagian pembimbing akademik; pembagian tugas mengajar dosen; pembagian
pembimbing skripsi; pembagian penguji skripsi; melakukan evaluasi kurikulum; memonitoring
pelaksanaan perkuliahan. PS PPKn rutin melaksanakan rapat akademik pada awal semester. Dalam rapat
ini PS mengarahkan dan menyampaikan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada semester yang
berjalan serta memberikan motivasi dan pengarahan agar kegiatan yang akan dilakukan agar dapat sejalan
dengan visi dan misi PS.
5) Pemantauan dan pengawasan
Pemantauan dan pengawasan dilakukan dengan tujuan untuk pencegahan terhadap penyimpangan
selama pelaksanaan pengelolaan UPPS. Pemantauan dan pengawasan dilakukan oleh UPPS untuk
menjamin pelaksanaan kegaiatan pengelolaan fakultas sudah sesuai dengan rencana yang sudah
ditetapkan. Fungsi pemantauan dan pengawasan dilakukan dengan cara memantau sebelum, selama,
setelah pelaksanaan pengelolaan UPPS. Dengan pemantauan dan pengawasan yang dilakukan oleh Dekan,
diharapkan akan memiminalisir penyimpangan dalam pelaksanaan pengelolaan UPPS.
Pemantauan dan pengawasan kinerja dekan dilakukan oleh senat fakultas. Sedangkan pemantauan dan
pengawasan kegiatan tridharma perguruan tinggi dilakukan oleh penjamin mutu fakultas. Penjamin mutu
fakultas bertugas untuk memantau dan mengawasi pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat agar dilaksanakan sesuai dengan SOP. Lembaga penjaminan mutu melalui unit penjamin mutu
fakultas melakukan pemantauan dan pengawasan secara periodik dengan melakukan audit mutu internal
(AMI) atau Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap ketercapaian tata kelola.
6) Pengendalian
Pengendalian merupakan proses untuk mengukur dan mengoreksi kegiatan apakah telah mencapai
sasaran yang sudah direncanakan. UPPS melaksanakan pengendalian dengan mekanisme yang diatur
dalam statuta Universitas PGRI Madiun tentang..... Kemudian dalam pengendalian digunakan SOP dan
dicek kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dengan SOP yang berlaku. Dekan bertanggung jawab atas
pelaksanaan seluruh program kerja UPPS. Tanggung jawab tersebut adalah bentuk pengendalian terhadap
kinerja masing masing satuan organisasi.
Kegiatan pengendalian yang dilakukan oleh UPPS meliputi 4 aspek, yaitu aspek akademik, aspek
administrasi, aspek sarana prasarana dan aspek keuangan. Aspek akademik meliputi pengendalian terhadap
kehadiran dosen dalam melaksanakan perkuliahan, kelengkapan dokumen perkuliahan sampai dengan
penyerahan nilai perkuliahan. Kemudian dalam aspek administrasi meliputi pengendalian terhadap
kehadiran staf dan pimpinan. Selain itu kontrol dilakukan pada tata surat menyurat dengan mengikuti SOP
yang telah ditetapkan. Dalam aspek sarana dan prasarana meliputi kontrol terhadap kantor dekanat,
pengecekan gedung perkuliahan, pengecekan sarana prasarana perkuliahan di kelas, pengecekan sarana
penunjang. Kemudian dalam aspek keuangan dilakukan kontrol keuangan dan presentase penyerapan
anggaran setiap triwulan.
7) Penilaian
Penilaian adalah suatu pengukuran dengan membandingkan prestasi yang telah dicapai dengan tujuan
yang diinginkan. Penilaian digunakan untuk memahami dengan baik mutu dan kondisi UPPS dan PS yang
digunakan sebagai landasan untuk menentukan mutu yang diinginkan pada masa yang akan datang.
Penilaian dilakukan atas beberapa dasar yaitu penilaian dengan tujuan yang jelas, penetapan kebutuhan
atau penentuan standar minimum yang harus dipenuhi, proses dan luaran target yang dicapai.
Penilaian dilakukan dengan mengukur tingkat ketercapaian setiap tahap. LPM dan divisi Monevin
bekerjasama dengan Unit Penjamin Mutu Fakultas melakukan penilaian berdasarkan indikator kinerja
utama yang telah ditetapkan. Penilaian dilakukan setiap akhir tahun akademik. Hasil penilaian tersebut
dilaporkan kepada Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Universitas, Wakil Rektor I dan Rektor..
8) Pelaporan
Pelaporan adalah kegiatan yang dapat mengetahui hasil yang dicapai, kendala yang muncul selama
proses kegiatan serta penyimpangan yang terjadi. Laporan ini bertujuan untuk menjadi acuin dalam
merancang program kerja selanjutnya. Laporan harus dibuat secara jelas dan rinci mengenai hasil yang
dicapai maupun segala penyimpangan yang terjadi. kegiatan yang telah direncanakan dan disetujui oleh
pihak pengelola, wajib untuk memberikan laporan hasil. Dari laporan tersebut dapat diketahui indikator
yang telah tercapai, yang belum tercapai.
Kegiatan yang telah direncanakan dan telah disetujui akan diajukan penganggarannya. Setelah disetujui
oleh pihak pengelola anggaran, maka kegiatan akan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. Setiap
kegiatan wajib untuk dilaporkan hasilnya. Upps melakukan pelaporan pada setiap aspek, yaitu aspek
akademik,
BUKU aspekEVALUASI
2 LAPORAN administrasi, aspek sarana prasarana dan aspek keuangan. Pelaporan inilah yang
DIRI Hal. akan
9
menjadi dasar tindak lanjut perbaikan. Laporan tersebut akan dibahas dalam rapat pimpinan dan
dievaluasi.
9) Pengembangan
Pengembangan dilakukan ketika kegiatan selesai dilaporkan. Dalam pelaporan terdapat hasil kegiatan,
kendala dalam pelaksanaan kegiatan dan penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan. Tiga hal ini atau isi
laporan ini akan dibahas dalam rapat pimpinan UPPS. Rapat tersebut diharapkan mampu menghasilkan
keputusan atau solusi serta tindak lanjut mengenai kendala maupun penyimpangan terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan. Bahkan jika laporan menyebutkan hasil kegiatan belum tercapai sesuai sasaran, maka
UPPS menindaklanjuti apakah sasaran sudah sesuai dengan kemampuan pelaksana kegiatan.
Hasil rapat mengenai solusi dan tindak lanjutdari kendala kegiatan, dan tindak lanjut penyimpangan
pelaksanaan kegiatan ataupun indikator sasaran kerja dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan
program kerja pada tahun selanjutnya. Hasil rekomendasi dari UPPS dijadikan dasar untuk pengembangan
program kerja untuk tahun selanjutnya.

2.1.2.3 Kepemimpinan
Implementasi kepemimpinan di UPPS, yang meliputi (1) kepemimpinan operasional, (2) kepemimpinan
organisasi, dan (3) kepemimpinan publik.
Pola kepemimpinan pada UPPS dilaksanakan secara kolektif oleh Dekan dan Wakil Dekan. Dekan dan
Wakil Dekan melakukan koordinasi dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pencapaian
program kerja yang telah ditetapkan. Selain itu, dalam menjalankan kepemimpinannya Dekan menerapkan
pola sistem demokratis yang meliputi kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan
kepemimpinan publik.
1. Kepemimpinan Operasional
Kepemimpinan operasian adalah kepemimpinan yang berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi
dan misi ke dalam kegiatan operasional perguruan tinggi. Tipe kempemimpinan ini dijalankan pimpinan
UPPS yaitu Dekan dan Wakil Dekan dengan menata penyelenggaraan UPPS untuk menjamin tercapainya
visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan. Segenap civitas dalam lingkungan UPPS harus memiliki
pemahaman yang sama mengenai visi dan misi yang telah dirumuskan. Pemahaman visi dan misi dimulai dari
pimpinan UPPS, karena mempunyai peranan yang penting terutama dalam menetapkan tujuan utama
organisasi.
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain melakukan sosialisasi dalam berbagai kesempatan (penerimaan
mahasiswa baru, bimbingan mahasiswa, penggunaan web Fakultas, pertemuan insindental terkait dengan
kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan bersama mahasiswa). Selanjutnya, dalam
setiap awal semester, Dekan, Wakil Dekan dan Unit Penjaminan Mutu Fakultas (UPMF) melalui PMPS
melakukan validasi RPS untuk memastikan bahwa substansi kuliah mengarah pada kompetensi lulusan
sebagaimana yang dituangkan dalam visi, misi, tujuan, dan sasaran PS. Selain itu, dalam penyelenggaraan
UPPS, Dekan dan Wakil Dekan menyusun program kerja tahunan dalam bentuk rencana strategis yang
merupakan penjabaran atau operasionalisasi dari visi, misi, tujuan, dan sasaran Fakultas.

2. Kepemimpinan Organisasi
Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman seluruh sivitas akademika terhadap
wewenang, tanggung jawab dan prosedur kerja dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Bentuk
kepemimpinan organisasi dijalankan dengan menggunakan model kepemimpinan kolaboratif dan kolegial
dalam bentuk “team work leadership”, yakni dengan melakukan kerjasama dan koordinasi dengan berbagai
unit/satuan kerja di lingkungan universitas.
Dalam kegiatan pengembangan UPPS, pimpinan UPPS berkerjasama dengan Tim Pengembang yaitu
Dekan, Wakil Dekan dan UPMF. Untuk urusan administrasi, pimpinan UPPS berkoordinasi dengan Wakil
Rektor II dan Biro Keuangan universitas, misalnya dalam urusan kontrak penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, dan insentif dosen. UPPS juga bekerjasama dan berkoordinasi dengan unit-unit kerja lain di
lingkungan universitas, yaitu dengan Lembaga Penjaminan Mutu dan Biro Kerjasama. Dalam pelaksanaan
penelitian (seminar proposal, laporan kemajuan, dan hasil) UPPS berkoordinasi dengan Lembaga Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM).
BUKU 2 LAPORAN EVALUASI DIRI Hal. 10
3. Kepemimpinan Publik
Kepemimpinan publik tercermin dengan kiprah Dekan, wakil dekan dan beberapa dosen UPPS dalam
organisasi kemasyarakatan baik organisasi profesi maupun non profesi. Berikut ini adalah aktivitas
keterlibatan Dekan dan Wakil Dekan dan dosen UPPSd dalam organisasi publik di masyarakat.

No Nama/Jabatan Kepemimpinan Publik


1 Dr. Sardulo Gembong, M.Pd Pengurus PGRI Cabang Khusus Kota Madiun
(Dekan FKIP)
2 Dr. Dahlia Novarianing Asri, M.Si 1. Koordinator Bidang Kajian Sosiologi dan Psikologi PISHI
(Wakil Dekan Bidang I) (Perkumpulan Ilmuwan Sosial Humaniora Indonesia)
2. Editor in Chief Jurnal Counsellia UNIPMA, SINTA 3
3. Advisory Editorial Board Jurnal An-Nafs IAI Kediri,
SINTA 2
4. Editor on Board Persona: Jurnal Psikologi Indonesia,
SINTA 2
3 Dr. Rosita Ambarwati, S.S., M.Pd. 1. Pengurus GOW Kota Madiun
(Wakil Dekan Bidang II) 2. Ketua Bidang Organisasi IPEMI Kota Madiun
3. Koordinator Bidang Pendidikan Tinggi KOMNASDIK Kota
Madiun
4. Sekretaris I PISHI (Perkumpulan Ilmuwan Sosial
Humaniora Indonesia)
4 Prof. Dr. H. Parji, M.Pd. 1. Anggota Tim Penilai Akademik Dosen LLDIKTI Wilayah
VII Tahun 2019
2. Anggota Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur Periode
Tahun 2022-2026
3. Pengarah Forum Pimpinan dan Badan
Penyelenggara/Pengelola Perguruan Tinggi Persatuan Guru
Republik Indonesia (FPBP PT PGRI) Tahun 2022
4. Sekretaris Eksekutif Pengurus Asosiasi Profesi PPKn
Indonesia Wilayah Jawa Timur Periode 2021-2025
5. Anggota Dewan Pakar PISHI (Perkumpulan Ilmuwan Sosial
Humaniora Indonesia)
5 Dr. Supri Wahyudi Utomo, M.Pd. 1. Koordinator Divisi Pengembangan Kelembagaan FPBP PT
PGRI Tahun 2022
6 Dr. Bambang Eko Hari Cahyono, 1. Ketua Alumni Program Magister Program Pascasarjana
M.Pd. Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Pengurus IKA Universitas Sebelas Maret Surakarta Cabang
Jawa Timur
3. Ketua Bidang Organisasi IKA FKIP Universitas Sebelas
Maret Surakarta
4. Ketua Pembina Alumni KABAMA Mapala Universitas
Sebelas Maret Surakarta
5. Reviewer Indonesian Language Education and Literature
(ILEAL) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
6. Ahli Bahasa Kepolisian dan Kejaksaan di Wilayah Eks
Karesidenan Madiun

7 Dr. Marheny Lukitasari, M.Pd. 1. Anggota Dewan Pendidikan Kota Madiun


2. Sekretaris Komite Sekolah SMAN 3 Kota Madiun
3. Koordinator Penelitian Dasar, Menengah, PAUD, dan
Pesantren Komisi Nasional Pendidikan Kota Madiun
8 Dr. Jeffry Handhika, M.Si., M.Pd. 1. Anggota Himpunan Fisika Indonesia
2. Anggota ISPI
3. Angggota Perkumpulan IPA Indonesia
4. Reviewer Jurnal Pendidikan Fisika dan Aplikasinya
5. Wakil Ketua Alumni S2 Ilmu Fisika UNS
6. Dewan Pakar KAHMI Madiun Tahun 2018-2023
7. Koordinator Asosiasi Pendidikan Fisika Perguruan Tinggi
PGRI
9 Dr. Ninik Srijani, M.Pd. 1. Anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru Kota Madiun
BUKU 2 LAPORAN EVALUASI DIRI 2. Ketua KORPRI LLDIKTI Wilayah VII Korwil Madiun dan Hal. 11
Sekitarnya
3. Dewan Ahli Ikatan Saraja Nahdlatul Ulama Kota Madiun
4. Koordinator Bidang Organisasi dan Pengawasan Komisi
Nasional Pendidikan Nasional Kota Madiun
5. Anggota Dewan Pendidikan Kota Madiun
6. Ketua Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Tinggi
Nahdlatul Ulama Kota Madiun
7. Instruktur Pekerti-AA LLDIKTI Wilayah VII
10 Dr. drh. C. Novi Primiani, M.Pd. 1. Anggota Bidang Publikasi Ilmiah Himpunan Pendidik dan
Peneliti Biologi Indonesia Wilayah Jawa Timur
11 Dr. Panji Kuncoro Hadi, S.S. M.Pd. 1. Pengurus Dewan Harian Kejuangan 45 Kota Madiun
2. Wakil Ketua Majelis Sastra Madiun
3. Pengurus Rumah Budaya Tulus Setiadi Kota Madiun
12 Dr. Dwi Rohman Soleh, S.S. M.Pd 1. Ketua Asosiasi Tradisi Lisan Wilayah Madiun
2. Ketua Kelompok Sadar Wisata Saradan,
Kabupaten Madiun
3. Ketua Editor Jurnal Wewarah
4. Reviewer Jurnal Khadimul Ummah, UNIDA Gontor
Ponorogo
13 Dr. V. Teguh Suharto, M.Pd., 1. Pengurus Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia Jawa
Timur
2. Pengurus Himpunan Pembina Bahasa Indonesia Jawa Timur
14 Dr. Sumani, M.M., M.Hum. 1. Wakil Ketua Bidang Peningkatan Mutu dan Pelayanan
Pendidikan Komisi Nasional Pendidikan Kota Madiun.
15 Dr. Fida Chasanatun, M.Pd. 1. Wakil Ketua Bidang Riset dan Pengembangan Komisi
Nasional Pendidikan Kota Madiun
16 Eni Winarsih, S.Pd., M.Pd. 1. Wakil Sekretaris Komisi Nasional Pendidikan Kota Madiun
17 Dra. Nuswantari, M.H. 1. Koordinator Bidang P4GN & Pancasila Komisi Nasional
Pendidikan Kota Madiun
18 Dr. Indriyana Dwi Mustikarini, M.H. 1. Koordinator Wilayah Madiun Asosiasi Pengajar Hukum
Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara Provinsi Jawa
Timur Masa Bakti 2017-2022
2. Komisi Hak Asasi Manusia Asosiasi Pengajar Hukum dan
Hukum Administrasi Negara Masa Bakti 2015-2020

2.1.3 Evaluasi
Evaluasi terhadap kebijakan dan implementasi tata pamong, tata kelola, dan kepemimpinan di UPPS.

No Aspek yang Dievaluasi Kelebihan Kelemahan


1 Kebijakan tentang tata Kebijakan mengenai tata pamong, Kebijakan telah lengkap, namun
pamong, tata kelola, dan tata kelola dan kepemimpinan sudah dalam pelaksanaannya tidak
kepemimpinan di UPPS. ada dan komplit serta telah di semua memahami dengan baik
sosialisasikan melalui dokumen kebijakan-kebijakan tersebut.
Statuta Universitas dan Buku Tata Untuk itu perlu disosialisasikan
Kelola yang telah didistribusikan secara langsung tidak hanya
kepada fakultas, PS, dan unit pendistribusian dokumen saja.
layanan.
2 Implementasi tata pamong Implementasi pelaksanaan kegiatan Sistem tata pamong telah
di UPPS sesuai dengan struktur organisasi, memenuhi lima pilar namun,
personil, tugas. Hal tersebut bisa terkadang keputusan diambil
terjadi karena terdapat mekanisme terlalu lama karena melalui
kerja yang jelas, kepemimpinan diskusi panjang, terutama untuk
demokratis, keterbukaan dan kebijakan-kebijakan penting dan
kebersamaan dalam mengelola PS. strategis.
Sistem tata pamong telah memenuhi
BUKU 2 LAPORAN EVALUASI DIRI Hal. 12
lima pilar yaitu kredibel, transparan,
akuntabel, bertanggung jawab dan
adil.
3 Implementasi tata kelola Implementasi tata kelola UPPS Sistem evaluasi pengelolaan dan
sudah menggambarkan adanya (1) pelaporan kinerja seluruh
perencanaan, (2) pengorganisasian, program studi belum berjalan
(3) pemilihan dan penempatan optimal.
personel, (4) pelaksanaan, (5)
pemantauan dan pengawasan, (6)
pengendalian, (7) penilaian, (8)
pelaporan, dan (9) pengembangan.
4 Implementasi Pimpinan UPPS sudah memiliki Partisipasi sivitas akademika
kepemimpinan komitmen dalam pengelolaan dalam kepemimpinan publik
kepemimpinan dan kemampuan masih kurang dan belum
manajerial di UPPS dan PS optimal. Hal ini di lihat dari ada
dibuktikan dengan memenuhi 3 beberapa sivitas akademika yang
kriteria, yaitu kepemimpinan belum memiliki kepercayaan
operasional, organisasi dan publik. untuk menjadi bagian dari
Dengan kepemimpinan yang kepemimpinan publik.
demokratis, cukup menjadikan
sivitas akademika dapat terlibat dan
memiliki peran dalam pengelolaan
PS.

2.1.4 Tindak Lanjut


Tindak lanjut yang telah diambil untuk meningkatkan kualitas tata kelola, tata pamong, dan kepemimpinan
di UPPS.

No Aspek yang Dievaluasi Hasil Evaluasi Tindak Lanjut


1 Kebijakan tentang tata Kebijakan mengenai tata UPPS akan merencanakan
pamong, tata kelola, dan pamong, tata kelola dan pelaksanaan sosialisasi
kepemimpinan di UPPS. kepemimpiman di UPPS langsung mengenai kebijakan
sudah lengkap, namun tata kelola, tata pamong, dan
sosialisasi kebijakan tersebut kepemimpinan, agar semua
belum dapat berjalan secara elemen memahami tentang
efisien. kebijakan tersebut.
2 Implementasi tata pamong di UPPS dalam mengambil PS menyarankan agar UPPS
UPPS keputusan terlalu lama karena tidak terlalu lama dalam
melalui diskusi panjang, pengambilan keputusan
terutama untuk kebijakan- mengenai solusi permasalahan
kebijakan penting dan atau kebijakan-kebijakan
strategis. penting dan strategis.
Meningkatkan peran dan
BUKU 2 LAPORAN EVALUASI DIRI Hal. 13
kompetensi setiap komponen
dalam tugas dan fungsinya
yang akan direncanakan
melalui pelatihan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
3 Implementasi tata kelola di Sistem evaluasi pengelolaan Dalam rapat UPPS
UPPS dan pelaporan kinerja seluruh disampaikan akan
program studi belum berjalan direncanakan evaluasi
optimal. berkelanjutan.

4 Implementasi Kepemimpinan Partisipasi sivitas akademika Telah direncanakan untuk


di UPPS dalam kepemimpinan publik meningkatkan kemampuan
masih kurang dan belum sivitas akademika dalam
optimal. Hal ini di lihat dari bidang kepemimpinan dan
ada beberapa sivitas organisasi melalui pelatihan
akademika yang belum yang relevan.
memiliki kepercayaan untuk
menjadi bagian dari
kepemimpinan publik.

2.1 Kerja Sama


2.1.1 Kebijakan
Kebijakan tertulis dalam bentuk peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan pimpinan perguruan
tinggi yang mengatur kerja sama di UPPS.

Kebijakan mengenai kerjasama tertuang dalam beberapa kebijakan sebagai berikut :


1. Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Pasal 34 yang
menyatakan bahwa PS diselenggarakan di kampus utama PT dan/atau dapat diselenggarakan di luar
kampus utama dalam suatu provinsi atau di provinsi lain melalui kerja sama dengan perguruan tinggi
setempat.
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2014 Pasal 8 tentang Kerja sama Perguruan tinggi Pasal dalam bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat
3. Statuta Universitas PGRI Madiun Bab X Pasal 64 ayat 1-9 tentang kerjasama.
4. Peraturan Rektor No. 1196 Tahun 2020 tentang Kerja Sama Universitas PGRI
Madiun
5. Standar Kerja sama Universitas PGRI Madiun 2019.

Berbagai macam kebijakan tersebut kemudian disosialisasikan kepada pemangku kepentingan internal
Universitas
BUKU PGRI Madiun
2 LAPORAN berbagai
EVALUASI DIRImacam cara yakni: Hal. 14
3. Melakukan sosialisasi pada rapat-rapat di tingkat UPPS maupun PS.
4. Mencetak dan membagikan berbagai macam peraturan yang ada kepada segenap dosen di lingkup PS

2.1.2 Pelaksanaan

Data kerja sama dalam bidang tridharma PT di UPPS yang meliputi nama lembaga mitra, tingkat, judul dan
ruang lingkup, manfaat/output, durasi dan waktu dalam tiga tahun terakhir (Tabel 2.2.2).

BUKU 2 LAPORAN EVALUASI DIRI Hal. 15


Tabel 2.2.2 Data Kerja Sama

No. Nama Lembaga Mitra Tingkat Judul dan Ruang Manfaat/Output Durasi dan Bukti/Tautan*
Internasional Nasional Lokal Lingkup Kerja Waktu
Sama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Bidang Pendidikan
1 Nueva Ecija University √ Pelaksanaan Pertukaran memberikan 4 tahun Laporan
of Science and Mahasiswa pengalaman pelaksanaan
Tehnology tambahan bagi kerja sama
mahasiswa terkait
dengan budaya
akademik yang
berbeda
2 Prodi PPKN Universitas √ Pelaksanaan visiting memberikan 4 tahun Laporan
Ahmad Dahlan Lecture pengalaman baru pelaksanaan
bagi dosen dan kerja sama
mahasiswa terkait
dengan suasana
akademik yang baru
3 Prodi PPKN Universitas √ Pelaksanaan Magang serta Magang Mahasiswa 4 tahun Laporan
Muhamadiyah Ponorogo tempat pelaksanaan dan Matakuliah pelaksanaan
penelitian Praktik kerja sama
4 Prodi PPKN Universitas √ Pelaksanaan Pelatihan Pertukaran Dosen, 4 tahun Laporan
Muhamadiyah bersama untuk mahasiswa Pembuatan pelatihan pelaksanaan
Pendidikan Sorong dan Workshop kerja sama
5 MAN 2 Kota Madiun √ Pelaksanaan pelatihan memberikan 4 tahun Laporan
pengembangan bakat, tambahan motivasi pelaksanaan
motivasi dan minat bagi mahasiswa kerja sama
mahasiswa dalam
perkuliahan
6 Universitas Buana √ pelaksanaan magang Pendampingan dan 4 tahun Laporan
Perjuangan Karawang kewirausahaan Pelatihan UMKM di pelaksanaan
Desa kerja sama
7 Lembaga Pendidikan √ pelaksanaan magang Pendampingan dan 4 tahun Laporan
Informal Bina Kusuma kewirausahaan Pelatihan UMKM di pelaksanaan
Desa kerja sama
8 Desa Sidorejo Kab √ Pelaksanaan Kegiatan Magang mahasiswa 4 tahun Laporan
Madiun Kec Wungu Penelitian, dan magang dan Pengembangan pelaksanaan
mahasiswa Kompetensi kerja sama
Mahasiswa, Serta
pendampingan
9 Pemerintah Desa √ pelaksanaan magang Pengembangan 4 tahun Laporan
Ngubalan Kecamatan kewirausahaan Kegiatan pelaksanaan
Kedunggalar Kab Ngawi Kewirausahaan kerja sama
Mahasiswa
10 MTS Sabuhul Temboro √ Pembuatan Media Pengembangan 4 tahun Laporan
pembelajaran Media Pembelajaran pelaksanaan
dan Penelitian kerja sama
11 Perajin sepatu Kulit Jalan √ Pelaksanaan Magang memberikan 4 tahun Laporan
Sawo Magetan Mahasiswa pengalaman nyata pelaksanaan
bagi mahasiswa kerja sama
terkait dengan dunia
pendidikan
12 Design Kreatif Mandiri √ Pelaksanaan Magang memberikan 4 tahun Laporan
Mahasiswa pengalaman bagi pelaksanaan
mahasiswa dalam kerja sama
mengimplentasikan
teori pendidikan
13 SMPN 1 Geger Madiun √ Kerjasama Pelaksanakan memberikan 4 tahun Laporan
Kegiatan Kuliah lapangan pengalaman nyata pelaksanaan
Universitas PGRI Madiun bagi mahasiswa kerja sama
dan Kementrian Agama terkait dengan
Kabupaten Madiun permasalahan
masyarakat yang
muncul dalam
bidang hukum
14 SLBN Karangrejo √ Pelaksanaan Pertukaran memberikan 4 tahun Laporan
Wunggu Kabupaten Mahasiswa pengalaman pelaksanaan
Madiun tambahan bagi kerja sama
mahasiswa terkait
dengan budaya
akademik yang
berbeda
15 Kementrian Agama √ Pelaksanaan visiting memberikan 4 tahun Laporan
Kabupaten Madiun Lecture pengalaman baru pelaksanaan
bagi dosen dan kerja sama
mahasiswa terkait
dengan suasana
akademik yang baru
Jumlah
Bidang Penelitian
1 Prodi PPKN Universitas √ Pelaksanaan Kegiatan Workshop penulisan 4 Tahun Laporan
Ahmad Dahlan Penelitian dalam pertukaran artikel ilmiah, pelaksanaan
reviewer dan editor jurnal Pertukaran reviewer kerja sama
ilmiah Jurnal Citizenship.
2 Prodi PPKN Universitas √ Pelaksanaan Kegiatan Perukaran Reviewer 4 Tahun Laporan
Muhamadiyah Ponorogo Penelitian dalam pertukaran Junral Citizenship pelaksanaan
reviewer dan editor jurnal kerja sama
ilmiah
3 MAN 2 Kota Madiun √ Pelaksanaan Kegiatan Menjadi tempat 4 Tahun Laporan
Penelitian untuk melaksanakan pelaksanaan
penelitian kerja sama
mahasiswa dan
dosen
4 Universitas Buana √ Pelaksanaan Kegiatan Workshop penulisan 4 Tahun Laporan
Perjuangan Karawang Penelitian dalam pertukaran artikel ilmiah, pelaksanaan
reviewer dan editor jurnal Pertukaran reviewer kerja sama
ilmiah Jurnal Citizenship.
5 Desa Sidorejo Kab √ Menjadi tempat mendapatkan tempat 4 Tahun Laporan
Madiun Kec Wunggu pelaksanaan penelitian penelitian bagi pelaksanaan
mahasiswa dan kerja sama
dosen
6 Pemerintah Desa √ Menjadi tempat mendapatkan tempat 4 Tahun Laporan
Ngubalan Kecamatan pelaksanaan penelitian penelitian bagi pelaksanaan
Kedunggalar Kab Ngawi mahasiswa dan kerja sama
dosen
7 MTS Sabuhul Temboro √ Menjadi tempat mendapatkan tempat 4 Tahun Laporan
pelaksanaan penelitian penelitian bagi pelaksanaan
mahasiswa dan kerja sama
dosen
8 Elsada Media √ Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan 4 Tahun Laporan
Penelitian, Pengajaran dan Media Pembelajaran pelaksanaan
Pengabdian masyarakat dan Penelitian kerja sama
9 SMPN 1 Geger Madiun √ Menjadi tempat mendapatkan tempat 4 Tahun Laporan
pelaksanaan penelitian penelitian bagi pelaksanaan
mahasiswa dan kerja sama
dosen
10 SLBN Karangrejo √ Menjadi tempat mendapatkan tempat 4 Tahun Laporan
Wunggu Kabupaten pelaksanaan penelitian penelitian bagi pelaksanaan
Madiun mahasiswa dan kerja sama
dosen
11 Universitas Veteran √ Pelaksanaan Kegiatan Workshop penulisan 4 Tahun Laporan
Bantara Sukoharjo Penelitian dalam pertukaran artikel ilmiah, pelaksanaan
reviewer dan editor jurnal Pertukaran reviewer kerja sama
ilmiah Jurnal Citizenship.
Jumlah
Bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PkM)
1 MGMP PPKn SMP Kota √ Pelaksanaan Kegiatan Workshop penulisan 4 Tahun Laporan
Madiun Pelatihan Bagi guru MGMPartikel ilmiah, pelaksanaan
PPKn SMP Pertukaran reviewer kerja sama
Jurnal Citizenship.
2 Universitas Buana √ Pelaksanaan pembuatan 4 Tahun Laporan
Pertukaran
Perjuangan Karawang pelatihan bersama pelaksanaan
Mahasiswa,
mengenai penulisan artikel kerja sama
Perukaran Reviewer
ilmiah bagi masyarakat
Junral Citizenship
umum dan alumni
3 Desa Sidorejo Kab √ Pelaksanaan kegiatan 4 Tahun Laporan
Madiun Kec Wunggu pengabdian masyarakat Pertukaran Dosen, pelaksanaan
dengan melakukan Pembuatan pelatihan kerja sama
pendampingan pada dan Workshop
UMKM
4 Pemerintah Desa √ Pelaksanaan kegiatan 4 Tahun Laporan
Ngubalan Kecamatan pengabdian masyarakat Magang Mahasiswa pelaksanaan
Kedunggalar Kab Ngawi dengan melakukan dan Matakuliah kerja sama
pendampingan pada Praktik
UMKM
5 MTS Sabuhul Temboro √ Pelaksanaan Kegiatan Pertukaran Dosen, 4 Tahun Laporan
Pelatihan Bagi guru MGMPPembuatan pelatihan pelaksanaan
PPKn SMP dan Workshop kerja sama
6 Perajin sepatu Kulit Jalan √ Pelaksanaan Pengabdian Magang mahasiswa 4 Tahun Laporan
Sawo Magetan kepada masyarakat dengan dan Pengembangan pelaksanaan
pendampingan UMKM Kompetensi kerja sama
Mahasiswa, Serta
pendampingan
7 SLBN Karangrejo √ Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan dan 4 Tahun Laporan
Wunggu Kabupaten Pelatihan Bagi guru dan Pelatihan UMKM di pelaksanaan
Madiun Siswa Desa kerja sama
8 SMPN 1 Geger Madiun √ Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan dan 4 Tahun Laporan
Pelatihan Bagi guru dan Pelatihan UMKM di pelaksanaan
Siswa Desa kerja sama
9 SDN Kebon 1 √ Pelaksanaan Kegiatan Magang mahasiswa 4 Tahun Laporan
Pelatihan Bagi guru dan dan Pengembangan pelaksanaan
Siswa Kompetensi kerja sama
Mahasiswa, Serta
pendampingan
Jumlah
Bidang Pengembangan Kelembagaan: SDM, Sarana/Prasarana, Publikasi, HKI, Paten, Teknologi Pembelajaran, dll.
1 Elsada Media √ Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan 4 tahun Laporan
Penelitian, Pengajaran dan Media Pembelajaran pelaksanaan
Pengabdian masyarakat dan Penelitian kerja sama
2 MAN 2 Kota Madiun √ Pelaksanaan Kegiatan Magang Mahasiswa 4 tahun Laporan
Penelitian, Pengajaran dan dan Matakuliah pelaksanaan
Pengabdian masyarakat Praktik kerja sama
3 MTS Sabuhul Temboro √ Pelaksanaan Kegiatan Magang mahasiswa 4 tahun Laporan
Penelitian, Pengajaran dan dan Pengembangan pelaksanaan
Pengabdian masyarakat Kompetensi kerja sama
Mahasiswa, Serta
pendampingan
4 POLIKLINIK 24 √ Pelayanan Kesehatan Meningkatkan 2 tahun Laporan
Layanan kesehatan pelaksanaan
civitas akademika kerja sama
UNIPMA
5 Universitas Veteran √ Pertukaran Reviewer Jurnal Meningkatkan 2 tahun Laporan
Bantara Sukoharjo kualitas publikasi pelaksanaan
dosen PS kerja sama
6 Universitas √ Pertukaran Reviewer Jurnal Meningkatkan 2 tahun Laporan
Muhamadiyah Ponorogo kualitas publikasi pelaksanaan
dosen PS kerja sama
7 Universitas Ahmad √ Pertukaran Reviewer Jurnal Meningkatkan 2 tahun Laporan
Dahlan Yogyakarta kualitas publikasi pelaksanaan
dosen PS kerja sama
8 IAIN Ponorogo √ Pertukaran Reviewer Jurnal Meningkatkan 2 tahun Laporan
kualitas publikasi pelaksanaan
dosen PS kerja sama
9 Universitas Merdeka √ Pertukaran Reviewer Jurnal Meningkatkan 2 tahun Laporan
Malang kualitas publikasi pelaksanaan
dosen PS kerja sama
10 Design Kreatif Mandiri √ Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan 4 tahun Laporan
Penelitian, Pengajaran dan Media Pembelajaran pelaksanaan
Pengabdian masyarakat dan Penelitian kerja sama
Jumlah
*Contoh: Laporan pelaksanaan kerja sama
2.1.3 Evaluasi
Evaluasi terhadap kebijakan dan pelaksanaan kerja sama di UPPS.
No Aspek yang Dievaluasi Kelebihan Kelemahan
1 Kebijakan Kerjasama Kebijakan kerjasama sudah ada dan Kebijakan kerjasama sudah
komplit serta telah di sosialisasikanlengkap namun dalam
pada rapat UPPS dan pendistribusian pelaksanaannya masih ada yang
dokumen kebijakan kerjasama. belum memahami dan
mendalami kebijakan kerjasama
tersebut. Dalam kebijakan
kerjasama belum mengakomodir
format laporan kegiatan
kerjasama.
2 Pelaksanaan kerjasama Pelaksanaan kerjasama sudah Pelaksanaan kerjasama sudah
dilaksanakan dengan baik dengan membuahkan banyak kegiatan
mitra dalam lingkup lokal, nasional dari mulai kegiatan bidang
serta internasional. Kegiatan pendidikan, penelitian,
kerjasama sudah dilaksanakan dalam pengabdian dan kelembagaan.
bidang pendidikan, penelitian, Namun terdapat kelemahan
pengabdian masyarakat maupun implementasi kerjasama, yaitu
kelembagaan. belum banyak kerjasama yang
dilaksanakan dalam lingkup
internasional, hanya ada 2
kegiatan kerjasama dengan 1
universitas.

2.1.4 Tindak Lanjut


Tindak lanjut yang telah diambil untuk meningkatkan jumlah dan kualitas kerja sama di UPPS.

No Aspek yang Dievaluasi Hasil Evaluasi Tindak Lanjut


1 Kebijakan Kerjasama Kebijakan kerjasama sudah UPPS merencanakan untuk
tersedia dengan lengkap, melakukan sosialisasi dengan
namun blm banyak yang optimal mengenai kebijakan
memahami dan mendalami kerjasama secara langsung,
kebijakan tersebut. Dalam agar semua dosen memahami
kebijakan kerjasama belum kebijakan tersebut dan
mengakomodir format pentingnya kegiatan
laporan kegiatan kerjasama. kerjasama baik dengan
lembaga dalam lingkup lokal,
nasional maupun
internasional.
2 Pelaksanaan Kerjasama Pelaksanaan kerjasama sudah Untuk meningkatkan jumlah
membuahkan banyak dan kualitas kerjasama
kegiatan dari mulai kegiatan - UPPS merencanakan untuk
bidang pendidikan, melakukan peningkatan
penelitian, pengabdian dan sistem pengarsipan secara
kelembagaan. Namun digital.
terdapat kelemahan - UPPS telah merencanakan
implementasi kerjasama, untuk melakukan
yaitu belum banyak Peningkatan komunikasi
kerjasama yang dilaksanakan dengan universitas di tingkat
dalam lingkup internasional, internasional.
hanya ada 2 kegiatan
kerjasama dengan 1
universitas.
2.2 Penjaminan Mutu
2.2.1 Kebijakan
Kebijakan tertulis dalam bentuk peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan pimpinan perguruan
tinggi yang mengatur penjaminan mutu di PT dan/atau di UPPS.
Kebijakan tertulis mengenai penjaminan mutu
1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 50 Tahun 2014 tentang
sistem penaminan mutu pendidikan tinggi pasal 5 ayat (1) sistem penjaminan mutu internal memiliki
siklus kegiatan PPEPP (Penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengenalian, peningkatan).
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 Tahun 2020 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi
3. Statuta Universitas PGRI Madiun Bab XIII Pasal 74 tentang Penjaminan Mutu.
4. SK Rektor No. 0236/E/UNIPMA/2017/SK tentang tata kelola UNIPMA Bab II
Struktur Oranisasian tata laksana poin 4 Penjaminan Mutu dan poin 5 Monev,
5. Kebijakan SPMI Universitas PGRI Madiun 2022

Berbagai macam kebijakan tersebut kemudian disosialisasikan kepada pemangku kepentingan internal
Universitas PGRI Madiun berbagai macam cara yakni:
1. Melakukan sosialisasi pada rapat-rapat di tingkat UPPS maupun PS.
2. Mencetak dan mendistribusikan kepada PS di lingkup UPPS

2.2.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan penjaminan mutu di PS yang merefleksikan perwujudan dari kebijakan penjaminan mutu yang
telah ditetapkan oleh PT, yang menunjukkan adanya unit/gugus penjaminan mutu, terlaksananya siklus
PPEPP, tersedianya dokumentasi pelaksanaan penjaminan mutu, dan pelaksanaan external benchmarking
penjaminan mutu.

1. Unit/gugus penjaminan mutu di PS.


UPPS memiliki Unit / Gugus Penjaminan Mutu berdasarkan SK Rektor Universitas PGRI Madiun
No. 0304/C/UNIPMA/2022/SK tentang pengangkatan kepala penjaminan mutu fakultas. Pelaksanaan
penjaminan mutu di Universitas PGRI Madiun dilakukan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) di
tingkat universitas; Penjaminan Mutu Fakultas (PMF) di tingkat Fakultas dan Penjamin Mutu Program
Studi (PMPS) di tingkat PS. Penjaminan Mutu Program Studi PPKn (PMPS-PPKn) beranggotakan 3
orang dosen yang memiliki bidang ilmu yang sama (PPKn dan Pengajarannya). Hal ini berdsasarkan
Surat Tugas Dekan No. 0168/C/FKIP/UNIPMA/2022. Tugas pokok penjamin mutu PS adalah
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi penjaminan mutu di PS PPKn serta
mempertanggungjawabkannya kepada ketua PS PPKn.
2. Terlaksananya siklus PPEPP.
Berdasarkan Statuta Universitas PGRI Madiun 2020 Bab XIII tentang sistem penjaminan mutu
menerangkan bahwa sistem penjaminan mutu terdiri dari dua, yaitu Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). Dalam pasal 74 ayat (1) menyatakan bahwa
kegiatan panjaminan mutu di Universitas PGRI Madiun yang secara otonom digunakan untuk
mengendalikan dan meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan
berkelanjutan adalah SPMI. Ruang lingkup kebijakan SPMI Universitas PGRI Madiun mencakup
semua aspek penyelenggaraan pendidikan tinggi, baik di bidang akademik maupun bidang non
akademik. Sistem penjaminan mutu akademik meliputi kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat. Kemudian sistem penjaminan mutu non akademik meliputi
bidang sarana prasarana, keungan dan sumber daya manusia. Berdasarkan Kebijakan SPMI Universitas
PGRI Madiun, pelaksanaan SPMI di UNIPMA mengacu pada 5 asas sebagaimana Permendikbud No 3
tahun 2020 yaitu (a) Otonom, SPMI dikembangkan dan diimplementasikan secara otonom; (b)
Terstandar, SPMI menggunakan Standar Dikti (SN Dikti) dan Standar kualitas lain yang ditatapkan oleh
UNIPMA; (c) Akurasi, SPMI menggunakan data dan informasi yang akurat; (d) Terencana dan
Berkelanjutan, SPMI diimplementasikan dengan menggunakan 5 (lima) langkah penjaminan mutu yaitu
penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian dan peningkatan (PPEPP); (e) Terdokumentasi, setiap
langkah PPEPP dalam SPMI harus ditulis dalam suatu dokumen, dan didokumentasikan secara
sistematis.
Berdasarkan kebijakan SPMI, implementasi SPMI diawali dengan sosialisasi SPMI ke seluruh
Pengelola Unit Kerja. Kegiatan sosialisasi dilakukan setiap tahun ke seluruh pengelola unit kerja. Unit
kerja dan semua pihak terkait melaksanakan SPMI. Setelah dilaksanakan dilakukan evaluasi melalui
monitoring dan audit yang dilakukan oleh auditor internal dengan kualifikasi tertentu setiap 6 (enam)
bulan sekali, selanjutanya dilakukan pengendalian dan jika hasil evaluasi menunjukkan bahwa
pelaksanaan standar sudah sesuai, maka akan dilakukan peningkatan atau perbaikan jika masih belum
mencapai/ menyimpang dari standar. SPMI telah menerapkan PPEPP yakni a) Penetapan, pada tahap ini
merupakan tahapan perancangan, penyusunan dan perumusan standar SPMI oleh tim standar SPMI
hingga ditetapkannya standar; b) Pelaksanaan, pada tahap ini dilakukan pengimplementasian seluruh isi
standar dalam proses akademik yang meliputi aktivitas Tri Dharma Pendidikan maupun aktivitas non
akademik di PS; c) Evaluasi, pada tahap ini dilakukan evaluasi melalui Audit Mutu Internal, yaitu
memeriksa pelaksanaan terhadap pemenuhan standar SPMI Universitas PGRI Madiun; d) Pengendalian,
pada tahap ini merupakan tindak lanjut dari berbagai temuan yang diperoleh pada tahap evaluasi; e)
Peningkatan, pada tahap peningkatan ini adalah pengkajian ulang yang bertujuan untuk meningkatkan
mutu dan ditetapkan standar baru untuk dilaksanakan pada siklus dan tahun akademik berikutnya.
3. Dokumen Penjaminan Mutu.
Dokumen SPMI di Universitas PGRI Madiun terdiri dari :
a. Kebijakan SPMI
Kebijakan SPMI adalah dokumen yang berisi garis besar tentang bagaimana Universitas PGRI
Madiun memahami, merancang dan mengimplementasikan SPMI dalam penyelenggaraan
pendidikan tinggi sehingga terwujud budaya mutu di Universitas PGRI Madiun.
b. Manual SPMI
Manual SPMI adalah dokumen yang berisi petunjuk teknis tentang cara, langkah atau prosedur
penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian dan peningkatan Standar Dikti secara berkelanjutan
oleh pihak yang bertanggungjawab dalam implementasi SPMI, baik pada tingkat PS maupun
Institusi. Dokumen Manual SPMI berjumlah 30 dokumen
c. Standar SPMI
Dokumen yang berisi berbagai kriteria, ukuran, patokan atau spesifikasi dari seluruh kegiatan
penyelenggaraan pendidikan tinggi untuk mewujudkan visi dan misinya sehingga memuaskan para
pemangku kepentingan internal maupun eksternal Universitas PGRI Madiun. Dokumen Standar
SPMI berjumlah 30 dokumen.
d. Formulir SPMI
Dokumen yang berisi kumpulan formulir yang digunakan dalam mengimplementasikan Standar
Pendidikan Tinggi, dan berfungsi untuk mencatat/merekam informasi atau kegiatan tertentu ketika
Standar Pendidikan Tinggi diimplementasikan
e. Instrumen Audit Mutu Internal (AMI).
Dokumen yang berisi mengenai Instrumen-Instrumen berkaitan dengan Audit Mutu Internal.
4. Eksternal Benchmarking
Dalam meningkatkan mutu pendidikan, kegiatan benchmark perlu diselenggarakan sebagai salah satu
program Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Tujuan utama PS melakukan eksternal
benchmarking adalah untuk mengenal dan mengevaluasi proses pelaksanaan Tridharma Perguruan
Tinggi, kurikulum, proses penjaminan mutu dan pengembangan kerja sama. Sehingga menemukan cara
terbaik untuk meningkatkan proses maupun kualitas pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. PS
PPKn melakukan eksternal benchmarking dengan PS PPKn Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Kegiatan ini difokuskan pada kurikulum yang ditawarkan oleh PS PPKn, proses pelaksanaan
tridharma, proses penjaminan mutu dan pengembangan kerja sama.

2.2.3 Evaluasi
Evaluasi terhadap kebijakan dan pelaksanaan penjaminan mutu yang dilaksanakan di PS.

No Aspek yang Dievaluasi Kelebihan Kelemahan


1 Kebijakan penjaminan Kebijakan kerjasama sudah ada dan Dalam kebijakan tersebut belum
mutu komplit serta telah di sosialisasikan mengakomodir format laporan
pada rapat UPPS dan pendistribusian penjamin mutu.
dokumen kebijakan penjamin mutu.
2 Pelaksanaan penjamin Penjaminan mutu PS telah Pelaksanaan penajminan mutu telah
mutu dilaksanakan sesuai siklus sesuai sesuai siklus PPEP, namun
dengan PPEPP (penetapan, penjaminan mutu di tingkat PS
pelaksanakan, evaluasi, masih belum memahami dengan
baik tupoksinya. Sehingga sistem
pengendalian, dan peningkatan).
penjaminan mutu PS belum
Hasil-hasil yang diperoleh dari maksimal.
tahapan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan sandar serta audit mutu
internal telah digunakan untuk
peningkatan dan pengembangan
standar mutu.

2.2.4 Tindak Lanjut


Tindak lanjut yang telah diambil untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan penjaminan mutu di PS.

No Aspek yang Dievaluasi Hasil Evaluasi Tindak Lanjut


1 Kebijakan penjaminan mutu Dalam kebijakan tersebut UPPS telah merencanakan
belum mengakomodir format untuk membuat format
laporan penjamin mutu. laporan penjamin mutu.

2 Pelaksanaan Kerjasama Pelaksanaan penajminan mutu Dalam rapat UPPS, akan


telah sesuai siklus PPEP, namun direncanakan untuk
penjaminan mutu di tingkat PS memberikan pelatihan terlebih
masih belum memahami dengan dahulu kepada penjamin mutu
baik tupoksinya. Sehingga
PS yang telah ditetapkan
sistem penjaminan mutu PS
belum maksimal.
sebelum melaksanakan
tugasnya.
25
26

Anda mungkin juga menyukai