5.1 Kurikulum
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai isi, bahan kajian, maupun bahan pelajaran serta cara penyampaiannya,
dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran di institusi perguruan tinggi.
Kurikulum seharusnya memuat standar kompetensi lulusan yang
terstruktur dalam kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung
tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi institusi perguruan
tinggi. Kurikulum memuat mata kuliah/modul/blok yang mendukung pencapaian
kompetensi lulusan dan memberikan keleluasaan pada mahasiswa untuk
memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta
dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah/modul/blok, silabus, rencana
pembelajaran dan evaluasi.
Kurikulum harus dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan,
cakupan dan kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya
hard skills dan keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills) yang dapat
diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
Visi dan misi Unnes disokong oleh tiga pilar penting, yaitu konservasi,
internasionalisasi dan sutera. Konservasi ditempatkan sebagai roh yang menjiwai
seluruh gerak dan dinamika Unnes, bertaraf internasional (internasionalisasi)
diposisikan sebagai target kualitas yang akan diraih, sedangkan sutera sebagai
strategi manajemen.
Dalam bidang pengajaran, dengan menempatkan konservasi sebagai roh
atau jiwa Unnes ini maka keseluruhan proses pembelajaran diarahkan pada
upaya menanamkan kesadaran dan tanggung jawab terhadap alam semesta.
Dengan begitu akan lahir lulusan Unnes baik ahli madya, sarjana, magister
48
Buku Panduan Akademik Bab IV (Lampiran 3.1.3)
Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 176
pengembangan kurikulum prodi; (3) menyelenggarakan pengkajian dan
pengembangan bahan ajar dan materi pembelajaran.
Pada tingkat operasional, telah disusun pedoman pengembangan
kurikulum berbasis konservasi Unnes49 dan Prosedur Mutu PM-AKD-04 yang
telah mengacu ISO 9001:2008. Pedoman ini terdiri dari tiga buku yaitu : Buku 1 –
Naskah Akademik (Latar Belakang, Landasan, Prinsip dan Kerangka Dasar
Pengembangan Kurikulum), Buku-2 Profil, Kompetensi dan Struktur Kurikulum
Program Studi dan Buku-3 Paradigma Pembelajaran Unnes (Strategi, Sumber
dan Evaluasi Pembelajaran). Prosedur Mutu Nomor PM-AKD-28 mengatur
bahwa evaluasi kurikulum dilaksanakan secara berkala, yakni 2 tahun sekali
dengan melibatkan para pengguna lulusan dan stakeholders lainnya.
Untuk menjamin mata kuliah yang ditawarkan pada mahasiswa per
semester sesuai dengan kurikulum, Unnes mewajibkan program studi yang telah
memiliki kurikulum yang telah disahkan menyimpan secara online dalam Sistem
Informasi Akademik Terpadu (Sikadu), http://akademik.unnes.ac.id . Pada setiap
awal semester, Sikadu akan menawarkan mata kuliah kepada mahasiswa sesuai
dengan kurikulum secara otomatis.
Kemajuan pelaksanaan kurikulum dan proses-proses akademik lain pada
setiap prodi dimonitor secara berkala oleh Badan Penjaminan Mutu melalui
mekanisme yang dilakukan secara berkala yaitu Audit Mutu Internal (AMI).
Evaluasi terhadap kurikulum program studi dilakukan dengan
mempertimbangkan balikan AMI, angket online mahasiswa dan data tracer
study. Balikan dari proses AMI diberikan pada program studi dalam bentuk
laporan tahunan BPM tentang kinerja akademik program studi. Angket online
mahasiswa dilakukan pada tiap semester sebelum mahasiswa tersebut
menerima yudisium akademik semester dan di akhir proses akademik yang telah
dijalaninya (dikenal dengan angket wisudawan/wati). Secara sistem relevansi
dan kemutakhiran kurikulum program studi dibantu dengan penyediaan data
tracer study yang dilakukan secara rutin oleh IKA Unnes dan Pusat Bimbingan
Karir dan Konseling LP3 melalui website http://lp3.unnes.ac.id.
Secara lebih rinci kebijakan institusi dalam pengembangan kurikulum,
bentuk dukungan institusi dalam pengembangan kurikulum program studi,
49
Lampiran 5.1.1 : Dokumen kebijakan pengembangan kurikulum
Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 177
sistem monitoring dan evaluasi kurikulum tersedia pada dokumen-dokumen
tentang : (a) Keputusan/Peraturan Rektor tentang Pengembangan Kurikulum
Unnes, (b) Panduan Akademik Unnes, (c) Buku1, 2, 3 Pedoman Pengembangan
Kurikulum Berbasis Konservasi Unnes, (d) Prosedur Mutu PM-AKD-04 tentang
Pengembangan Kurikulum Unnes, (e) Instrumen AMAI, (f) Instrumen angket
online mahasiswa, (g) Instrumen tracer study
5.2 Pembelajaran
5.2.1 Sistem Pembelajaran
Jelaskan unit organisasi yang melaksanakan kegiatan pengkajian dan
pengembangan sistem dan mutu pembelajaran yang menghasilkan capaian
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan lulusan yang mampu
berpikir kritis, bereksplorasi, bereksperimen, dan memiliki integritas, serta
pemanfaatan hasilnya.
50
Lampiran 5.1.2 : Dokumen analisis dan evaluasi pemutakhiran kurikulum
Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 179
Pada Permen No. 59 tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata kerja
Universitas Negeri Semarang51 disebutkan bahwa kegiatan pengkajian dan
pengembangan sistem dan mutu pendidikan dan profesi di Universitas Negeri
Semarang dilakukan oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi
(LP3) dan Badan Penjaminan Mutu (BPM). Mekanisme kerja yang terjadi BPM
secara berkala memberikan masukan pada LP3 dalam memperbaiki dan
mengembangkan sistem pembelajaran yang ada.
Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi (LP3)
menyelenggarakan fungsi mengkoordinasi, melaksanakan, memantau dan
menilai pelaksanaan kegiatan pengembangan pendidikan dan profesi, serta
mengusahakan dan mengendalikan administrasi sumber daya yang diperlukan.
LP3 memiliki beberapa pusat, yaitu : (1) Pusat Pengembangan Profesi, (2) Pusat
Pengembangan Kurikulum, (3) Pusat Pengembangan Media Pendidikan, (4)
Pusat Pengembangan Praktik Pengalaman Lapangan, (4) Pusat Pengembangan
Bimbingan Konseling dan Karier, (5) Pusat Pengembangan MKU/MKDK, (5)
Pusat Pelatihan Pendidikan, (6) Pusat Pengembangan Bahasa dan (7) Sekolah
Laboratorium.
Badan Penjaminan Mutu (BPM) memiliki tugas pokok mengkaji sistem
dan mutu di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
serta kemahasiswaan. Dalam melaksanakan tugasnya BPM dibantu Gugus
Penjaminan Mutu (GPM) di tingkat fakultas/Unit. BPM dan GPM
mengembangkan sistem yang dapat menjamin pencapaian mutu lulusan secara
terus menerus dalam bentuk Prosedur Mutu. Sejak tahun 2010, BPM telah
mengembangkan sistem mutu yang meliputi bidang akademik maupun
nonakademik dengan mengadopsi prosedur mutu ISO 9001:2008. Prosedur
Mutu ini secara periodik akan dimonitoring pelaksanaannya melalui kegiatan
Audit Mutu Internal (AMI).
Beberapa hasil pengembangan sistem pembelajaran yang signifikan dan
telah digunakan oleh institusi adalah : Kurikulum Konservasi, Sistim Akademik
Terpadu (Sikadu), Sistem Skripsi Tesis dan Disertasi (Sitedi), PPL Online, PPL
Antar Bangsa dan lain sebagainya.
51
OTK Unnes (Lampiran 2.1.1)
Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 180
5.2.2 Pengendalian mutu proses pembelajaran
52
Lampiran 5.2.2. : Dokumen pengendalian mutu pembelajaran
Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 181
Pengendalian mutu proses pembelajaran dilaksanakan melalui
penyusunanan standar baku dalam tiga kegiatan, yaitu proses perencanaan
perkuliahan, pelaksanaan perkuliahan, dan evaluasi hasil perkuliahan.
Perencanaan perkuliahan telah diatur dalam PM-AKD-05 tentang Silabus dan
PM-AKD-06 tentang Satuan Acara Perkuliahan (SAP). Dalam kedua standar
tersebut telah diatur bahwa perencanaan perkuliahan dimulai dengan diskusi
beberapa dosen yang memiliki keahlian sama (Kelompok Bidang
Keahlian/KBK) yang mencakup materi perkuliahan, strategi perkuliahan, bentuk
evaluasi serta perencanaan perkuliahan lainnya. Hasil diskusikan akan
diwujudkan dalam Silabus serta Satuan Acara Perkuliahan (SAP). Setelah
selesai disusun, silabus dan SAP ini akan sahkan oleh kepala Program
Studi/Ketua Jurusan serta disosialisasikan kepada mahasiswa pada pertemuan
awal perkuliahan sebagai dasar pelaksanaan perkuliahan selama satu
semester yang akan dijalani. Selain itu, silabus dan SAP yang diprsesntasikan
kepada mahasiswa harus mendapat persetujuan dari mahasiswa dalam bentuk
kontrak perkuliahan.
Pelaksanaan perkuliahan mengacu pada kontrak kuliah yang telah
disepakati. Setiap proses perkuliahan selesai, dosen harus melaporkannya
dalam presensi perkuliahan dan akan di-upload dan Sistem Monitoring
Perkuliahan (Simohan). Proses evaluasi pelaksanaan perkuliahan dapat
dilakukan oleh pejabat jurusan, pejabat fakultas, pejabat universitas serta
Badan Penjaminan Mutu melalui menu Simohan. Hal-hal yang dapat dievaluasi
dan dimonotor oleh pimpinan terkait dengan proses perkuliahan melakui menu
ini adalah kehadiran dosen dan mahasiswa dalam perkuliahan, materi
perkuliahan dan kesesuaiannya dengan silabus dan jumlah pertemuan
perkuliahan.
Evaluasi perkuliahan atau penilaian hasil belajar mahasiswa sesuai
dengan PM-AKD-22 tentang pembuatan soal ujian dilakukan oleh tim KBK.
Dosen yang memiliki keahlian yanh sama akan merumuskan soal ujian secara
bersama dan akan diujikan kepada mahasiswa pada waktu yang sama. Artinya,
mata kuliah yang sama pada kelas dan dosen pengajar yang berbeda akan
memiliki soal ujian yang sama. Sistem ini dilakukan agar proses ujian
mahasiswa memiliki standar yang sama.
Khusus mata kuliah Skripsi, Unnes telah menetapkan standar tersendiri,
53
Lampiran 5.2.3 : Pedoman pelaksaan tridarma
54
Buku Panduan Akademik (Lampiran 3.1.3)
Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 183
dalam panduan yang telah disiapkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (LP2M) dan Bagian Kemahasiswaan Biro Administrasi
Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama (BAAKK). Penelitian,Pengabdian
kepada Masyarakat dan PKM bersumber pada berbagai dana hibah World
Bank (Imhere B.1, Imhere B.2a, DIA BERMUTU), DIPA DP2M, DIPA Unnes,
Kerjasama Institusional (Pertamina, Damandiri, Pemkab/Pemkot, dll). Panduan-
panduan tersebut diturunkan dari panduan DP2M Dikti, Dokumen Hibah,
Rencana Induk Penelitian (RIP) dan naskah kerjasama Unnes.
Secara umum proses pengintegrasian kegiatan Penelitian ke dalam
kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat diatur dalam kebijakan yang
tercantum dalam Panduan Pengabdian kepada Masyarakat bahwa pengabdian
kepada masyarakat merupakan implementasi hasil-hasil penelitian. Sedangkan
pengintegrasian kegiatan Penelitian ke dalam proses pembelajaran telah diatur
dalam Panduan Penelitian melalui target Indikator Utama Penelitian (IKUP)
berupa bahan ajar. Pedoman tentang Integrasi Tri Dharma Perguruan Tinggi
Unnes menegaskan bahwa (1) penelitian yang berada dalam koordinasi LP2M
diharapkan menghasilkan produk utama atau produk tambahan berupa buku,
bahan ajar, model, prototipe yang dapat dimanfaatkan dalam proses
pembelajaran; (2) penelitian yang dilakukan oleh dosen agar diberdayakan
sebagai penelitian payung bagi mahasiswa dalam penyelesaian
skripsi/thesis/disertasi. Dalam kerangka pelaksanaan hibah
kompetisi/institusional (Imhere B.1, Imhere B.2a, DIA BERMUTU) pelaksanaan
Research Grant dan Teaching Grant harus juga dapat diimplementasikan
proses pembelajaran karena merupakan indikator utama hibah.
Ketercapaian proses implementasi hasil-hasil penelitian ke dalam
kegiatan pengabdian kepada masyarkat dan proses pembelajaran dilakukan
melalui kegiatan diseminasi. Setiap pelaksana penelitian wajib
mempresentasikan hasil penelitian melalui seminar dan ekspo yang terbuka
untuk masyarakat akademik baik di Unnes maupun di luar Unnes.
55
Lampiran 5.3.1.(a) : Dokumen tentang kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik,
dan otonomi keilmuan
56
PM-AKD-05 tentang Penyusunan SAP (Lampiran 5.2.2)
Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 185
(Himpunan Mahasiswa/HIMA). Masing-masing dari organisasi kemahasiswaan
ini memiliki pusat kajian atas keilmuan tertentu57. Pusat-pusat kajian ini memiliki
kegiatan seperti kajian rutin (mingguan atau bulanan), workshop, seminar,
pelatihan dan lomba. Sasaran peserta dari kajian rutin ini adalah mahasiswa
internal Unnes, sedangkan sasaran workshop, seminar, pelatihan dan lomba
adalah umum.
Pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan
otonomi keilmuan telah diatur oleh Statuta. Didalam Statuta ini, Kebebasan
akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan merupakan
kebebasan yang dimiliki sivitas akademika untuk melaksanakan kegiatan yang
terkait dengan pendidikan dan pengembangan ilmu, teknologi, seni, dan olah
raga secara bertanggung jawab dan mandiri (Statuta Pasal 79, ayat 5). Adapun
pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi
keilmuan dijamin oleh Rektor (Statuta Pasal 79, ayat 6)
5.3.2 Jelaskan kebijakan dan dukungan institusi untuk menjamin terciptanya suasana
akademik di lingkungan institusi yang kondusif untuk meningkatkan proses dan
mutu pembelajaran. Dukungan institusi mencakup antara lain peraturan dan
sumber daya.
57
Lampiran 5.3.1 : SK Pembentukan Pusat Kegiatan Mahasiswa
58
Lampiran 5.3.2 (b) : Dokumen sistem pengembangan akademik
Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 186
akademik (pejabat, dosen, mahasiswa, operator) dan publik dapat mengakses
sesuai dengan kewenangan yang telah diberikan. Sistem ini memungkinkan
semua pihak yang terlibat dalam proses akademik melaksanakan hak dan
kewajibannya secara disiplin dan bertanggungjawab. Proses akademik dapat
berjalan sesuai jadwal, administrasi akademik menjadi mudah, pembelajaran
yang termonitor, penilaian mahasiswa yang akuntabel merupakan serangkaian
dampak yang dirasakan oleh warga akademik kampus.
Sumber daya perpustakaan yang terdistribusi pada perpustakaan pusat,
perpustakaan fakultas, perpustakaan jurusan/prodi disatukan dalam jaringan
perpustakaan Unnes yang terintegrasi. Integrasi tidak hanya dilakukan secara
internal tetapi juga dilakukan secara eksternal dengan perpustakaan nasional,
perpustakaan PT lain dan database jurnal Dikti. Pencarian sumber
rujukan/referensi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat dengan sistem
seperti ini.
Penerapan kebijakan dan strategi akademik seperti ini dapat
terselenggara dengan didukung sumber daya IT yang memadai. Sumber daya
IT dengan server yang memiliki memeori dalam orde Terabyte memungkinkan
menjadi tempat penyimpanan data repository dengan kapasitas yang besar.
Infrastruktur ini didukung dengan networking yang berbasis fiber optik dan
memiliki kapasitas broadband 150 GB. Dengan daya dukung seperti semua
warga dapat menggunakan IT kampus dalam proses pembelajaran yang
diljalaninnya secara bermanfaat dan berdaya guna.
Untuk peningkatan wawasan akademik dosen dan mahasiswa dilakukan
kebijakan yang memberi dukungan penuh kepada fakultas/jurusan/bagian/prodi
untuk membentuk pusat-pusat kajian, pusat studi dan Kelompok Bidang
Keahlian (KBK) untuk mengembangkan keilmuan yang digelutinya. Pada
tingkat mahasiswa hal ini juga terfasilitasi dengan pembentukan komunitas
mahasiswa (Unit kegiatan Mahasiswa=UKM). Disamping itu secara terjadwal
setiap tahun dilakukan studium general, seminar/simposium baik secara
nasional atau internasional yang dilakukan di tingkat universitas, fakultas,
jurusan/bagian/prodi.