5.1 Kurikulum
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi, bahan kajian,
maupun bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di institusi perguruan tinggi.
Kurikulum seharusnya memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi
utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan
terwujudnya visi institusi perguruan tinggi. Kurikulum memuat mata kuliah/modul/blok yang
mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan keleluasaan pada mahasiswa untuk
memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan
deskripsi mata kuliah/modul/blok, silabus, rencana pembelajaran dan evaluasi.
Kurikulum harus dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi,
pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan keterampilan kepribadian dan
perilaku (soft skills) yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
5.1.1 Jelaskan kebijakan institusi dalam pengembangan kurikulum, bentuk dukungan institusi dalam
pengembangan kurikulum program studi, sistem monitoring dan evaluasi kurikulum, serta
keberadaan dokumen.
AKPER-SN melaksanakan monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum yang dilakukan oleh
Sistem Penjamin Mutu, setelah mendapatkan masukan dari alumni dan pengguna lulusan.
Komitmen untuk evaluasi kurikulum dilakukan agar perubahan-perubahan IPTEK dapat diserap ke
dalam proses pembelajaran. Kegiatan peninjauan dan perubahan kurikulum dilakukan oleh
program studi dalam waktu empat tahun sekali.
Keberadaan Dokumen
Dokumen-dokumen yang menjadi dasar kebijakan institusi untuk pengembangan kurikulum adalah,
sebagai berikut:
(1). Statuta AKPER-SN pasal 11 tentang penyelengaraan pendidikan dan pasal 27 tentang pusat
studi.
(2). Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
(3). Surat Keputusan Direktur No: 12/DIREKTUR/AKPER-SN/I/2017 tentang Revisi Pedoman
Pengembangan Kurikulum AKPER-SN.
AKPER-SN bertekad menjadi Perguruan Tinggi yang Unggul di bidang akademik agar dapat
meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia. Untuk menjadi unggul kurikulum perlu dievaluasi
secara berkala agar sesuai dengan visi, misi, tujuan dan perkembangan iptek. Evaluasi kurikulum
dilakukan oleh SPMI bersama dengan komite akademik yang anggotanya adalah Pudir I, Ketua
Prodi, dan undangan dari dosen-dosen, alumni dan pengguna lulusan. Hasil komite pengembangan
disampaikan kepada Direktur. Dasar kerja pembentukan sistem monitoring dan evaluasi
akademik, diatur dalam Pedoman Pengembangan Kurikulum AKPER-SN.
Monev dilakukan sesuai dengan standar mutu akademik yang telah ditetapkan. Evaluasi dilakukan
oleh auditor akademik internal untuk melihat apakah pelaksanaan kurikulum akademik yang
dijalankan masih sesuai dengan keadaan lingkungan eksternal/ dunia kerja.
Monitoring kurikulum dikenal juga sebagai penyempurnaan kurikulum. Ini dilakukan secara terus
menerus selama jangka waktu penggunaan kurikulum tersebut, agar materi perkuliahan, metode
pembelajaran, selalu sesuai dengan perkembangan situasi lingkungan dan mahasiswa.
Evaluasi kurikulum disebut juga peninjauan kurikulum. Peninjauan kurikulum dilakukan setiap
empat tahun sekali atau bila dirasa perlu untuk dilakukan agar sesuai dengan tuntutan stakeholders.
Di dalam evaluasi kurikulum dilibatkan stakeholders eksternal dan internal, karena evaluasi ini
memerlukan masukan dari dosen dan dari alumni, umpan balik dari pengguna atas hasil pencapaian
mahasiswa, untuk memberikan input bagi AKPER-SN.
Kurikulum dirumuskan melalui rapat pengembangan kurikulum yang terdiri dari Pudir I, ketua
program studi, dosen, alumni, dan pengguna lulusan. Kurikulum yang dihasilkan kemudian
dirumuskan kedalaman dan keluasan kajian, dan diimplementasikan melalui materi pembelajaran
dan media pembelajaran yang tersedia, untuk pencapaian kompetensi mahasiswa.
Dokumen monitoring dibukukan dalam arsip Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), terdiri atas
buku temuan hasil audit dan buku perbaikan. Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dilakukan terus
menerus secara berkelanjutan.
5.2 Pembelajaran
Jelaskan unit organisasi yang melaksanakan kegiatan pengkajian dan pengembangan sistem dan
mutu pembelajaran yang menghasilkan capaian pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum
dan lulusan yang mampu berpikir kritis, bereksplorasi, bereksperimen, dan memiliki integritas,
serta pemanfaatan hasilnya.
AKPER Surya Nusantara melakukan kegiatan pengkajian dan pengembangan system mutu
pembelajaran melalui kerjasama LPM, Pudir I, dan Ketua jurusan. Kegiatan ini dilakukan sebagai
berikut:
Jelaskan bagaimana sistem pengendalian mutu pembelajaran diterapkan institusi termasuk proses
monitoring, evaluasi, dan pemanfaatannya.
Seperti yang tercantum pada Buku Panduan Akademik AKPER-SN bahwa sistem pembelajaran
yang digunakan adalah Sistem Kredit Semester (SKS). Pelaksanaan sistem pembelajaran diatur
dalam Kalender Akademik, yang terbagi dalam kegiatan perkuliahan Semester Ganjil dan
Semester Genap. Pengendalian mutu proses pembelajaran di AKPER-SN dilakukan secara
bertingkat, yaitu:
1. Pengendalian yang dilakukan oleh Ketua Prodi, mencakup:
a. Menjamin bahwa GBPP dan SAP ditinjau dan dievaluasi di awal semester, dan
disampaikan ke Puket I.
b. Mengevaluasi kualifikasi kompetensi dosen yang akan diberikan tugas mengajar.
c. Mengevaluasi secara berkala sepanjang semester penyelenggaraan perkuliahan serta
kehadiran dosen dan mahasiswa.
d. Mengevaluasi dan mengesahkan soal ujian pada akhir semester.
2. Mahasiswa juga berpartisipasi di dalam pengendalian pembelajaran melalui monitoring
realisasi SAP dalam perkuliahan dan evaluasi akhir perkuliahan dengan mengisi
kuesioner evaluasi perkuliahan.
3. Lembaga Penjaminan Mutu melakukan Audit Mutu Internal (AMI) Akademik guna
mengevaluasi proses pembelajaran pada semester tersebut. Hasil AMI dibahas di Rapat
Dosen untuk ditindaklanjuti perbaikannya dan juga agar dapat dilakukan pengembangan
pembelajaran.
4. Pengendalian mutu proses pembelajaran juga dilakukan melalui ujian. Ujian ada dua
jenis yaitu Ujian Pertengahan Semester dan Ujian Akhir Semester. Nilai mahasiswa yang
diberikan pada akhir semester adalah gabungan dari nilai Tugas 10%, Ujian Harian 20%,
Ujian Tengah Semester 30% dan Ujian Akhir Semester 40%, dengan proporsi yang
dijelaskan di dalam Buku Panduan Akademik.
5. Pengendalian mutu proses pembelajaran juga dilakukan dengan mewajibkan dosen untuk
mengumpulkan GBPP dan Silabus di kantor ketua prodi dan metode pembelajarannya
sudah berpusat kepada mahasiswa (student-centre learning).
6. Syarat kelulusan program pendidikan ditetapkan atas pemenuhan jumlah SKS yang
disyaratkan dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum.
a. Beban studi program pendidikan D3 adalah 126 SKS dengan lama studi selambat
lambatnya 10 semester.
b. Indeks Prestasi Kumulatif kelulusan program studi D3 sama dengan atau lebih besar
dari 2,00
7. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai dasar penentuan predikat kelulusan D3 adalah
sebagai berikut:
a. IPK 2,20 – 2,75 Lulus dengan predikat Memuaskan
b. IPK 2,76 – 3,49 Lulus dengan predikat Sangat Memuaskan
c. IPK 3,50 – 3, 74 Lulus dengan predikat Cum Laude
d. IPK 3,75 – 4,00 Lulus dengan predikat Summa Cum Laude
8. Mengikuti syarat dan ketentuan yang ditentukan oleh Kemenristekdikti yang dilaporkan
sekali dalam satu semester.
Ketentuan sebagaimana di atas diatur di dalam Buku Panduan Kurikulum.
Pemanfaatan hasil monitoring dan evaluasi untuk perbaikan proses pembelajaran adalah sebagai
berikut, yaitu:
1. Penyelesaian tugas akhir yang terlalu lama lebih dari satu semester, ditindak lanjuti
dengan memberikan teguran pada dosen pembimbing.
2. Dosen yang evaluasi kinerjanya rendah akan dan akan diberikan tugas sesuai dengan
mata kuliah yang sesuai dengan keahliannya..
Jelaskan keberadaan pedoman pelaksanaan tridharma PT, serta pengintegrasian kegiatan penelitian
dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat ke dalam proses pembelajaran, serta ketersediaan
dokumen pendukung.
AKPER-SN Surya Nusantara telah memiliki pedoman pelaksanaan tridharma PT yang dapat
dijadikan pedoman oleh sivitas akademika. Pedoman pelaksanaan tridharma PT AKPER-SN
Surya Nusantara diatur dalam:
1. Statuta AKPER-SN tahun 2017-2021, yang disahkan oleh Ketua BP GMAHK No:
023/Sekre-GMAHK/Statuta-AKPER/V/2017.
2. Rencana Induk Pengembangan AKPER-SN.
3. Rencana Strategis AKPER-SN 2013-2018.
4. Pedoman Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat AKPER-SN.
5. Kebijakan Akademik AKPER-SN 2014.
6. Pedoman Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.
Dalam Statuta AKPER-SN pasal 11 ayat 13 menyatakan bahwa AKPER-SN menyelenggarakan
pendidikan tinggi melalui Tridharma Perguruan Tinggi, meliputi Pendidikan dan Pengajaran,
Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat.
Dalam Penyelenggaraan Penelitian pada Statuta AKPER-SN pasal 12, tertulis pada ayat 4, yaitu:
Penelitian merupakan kegiatan dalam upaya menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep,
metodologi, model, inovasi atau informasi baru yang memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi
tepat guna atau seni. Pada pasal 13 dalam Penyelenggaraan Pengabdian Masyarakat pada ayat 3
tertulis, yaitu: Pengabdian pada Masyarakat merupakan kegiatan yang memanfaatkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan atau kesenian dalam gerak pembangunan demi kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat.
Dalam buku kebijakan Akademik Bab III pasal 3.1.2 Bidang Penelitian ayat a. Penelitian
menumbuhkembangkan budaya penelitian sebagai dasar pelaksanaan pendidikan dan pengabdian
kepada masyarakat untuk kemajuan IPTEK dan budaya bangsa. Pasal 3.1.3 Bidang Pengabdian
pada Masyarakat ayat b. Melaksanakan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat berdasarkan hasil-
hasil penelitian untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di masyarakat.
Tridharma perguruan tinggi mempunyai tiga komponen, pertama adalah pendidikan dan
pembelajaran, kedua penelitian dan yang ketiga adalah pengabdian kepada masyarakat,
pelaksanaa ketiga komponen tridharma mengacu pada standar nasional pendidikan tinggi
(SNPT).
Pada standar nasional pendidikan sebelumnya tidak diatur mengenai standar penelitian dan
standar pengabdian masyarakat. Implementasi hasil penelitian dan pengabdian masyarakat,
membuat standar akademik penelitian yang dilakukan dosen harus untuk menunjang dan menjadi
bagian terpadu dari kegiatan pendidikan, pembelajaran, dan pengabdian pada masyarakat, dan
melibatkan peran serta mahasiswa. Pengabdian kepada masyarakat harus memberikan masukan
baik untuk pendidikan dan pengajaran maupun penelitian. Kegiatan pengabdian masyarakat harus
memberi pencerahan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di lingkungan lokal, nasional dan
internasional. Penelitian, dapat merealisasikan pencapaian misi penelitian lebih relevan pada
pembelajaran. Penelitian yang berbasis program studi tersebut juga harus melibatkan mahasiswa,
terutama mahasiswa yang sedang atau akan menyelesaikan tugas akhir. Hasil penelitian yang
berbasis program studi tersebut disimpan di dalam perpustakaan sehingga dapat diakses dan
dimanfatkan oleh seluruh civitas akademika.
Kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan dijunjung tinggi di
AKPER-SN, sehingga dapat dilaksanakan dengan semestinya. Kebebasan akademik, kebebasan
mimbar akademik, dan otonomi keilmuan adalah sebagai prasyarat terciptanya suasana akademik
yang kondusif bagi pengembangan keilmuan.
Kebebasan Akademik
a. Diskusi materi kuliah atau tugas pembelajaran baik pada kelas maupun diluar perkuliahan
dapat dilaksanakan dalam suatu bentuk kuliah umum, seminar, lokakarya, serta workshop
yang dapat di respon oleh dosen dan mahasiswa.
b. Pembimbingan dosen Penasihat Akademis kepada mahasiswanya yang menyediakan
waktu selama dua kali dalam satu semester untuk memberikan motivasi agar mahasiswa
dapat menemukan jati dirinya .
Otonomi Keilmuan
Untuk menjamin pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi
keilmuan berlangsung secara terus menerus, maka hal itu dimuat di dalam dokumen-dokumen:
1. Statuta AKPER-SN Surya Nusantara yang disahkan oleh Ketua BP GMAHK No:
023/Sekre-GMAHK/Statuta-Akper/V/2017
2. Tentang Pelaksanaan Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan
Otonomi Keilmuan AKPER Surya Nusantara.
5.3.2 Jelaskan kebijakan dan dukungan institusi untuk menjamin terciptanya suasana akademik di
lingkungan institusi yang kondusif untuk meningkatkan proses dan mutu pembelajaran. Dukungan
institusi mencakup antara lain peraturan dan sumber daya.
Untuk menjamin terciptanya suasana akademik yang kondusif di AKPER Surya Nusantara, akan
dijelaskan hal-hal sebagai berikut: 1. Kebijakan dan Strategi institusi, 2. Program implementasi.
3. Pengerahan sumber daya. 4. Monitoring dan evaluasi.
Kebijakan dan strategi yang dilakukan oleh AKPER Surya Nusantara untuk menjamin terciptanya
suasana akademik yang kondusif dinyatakan di dalam surat keputusan dan buku pedoman, yaitu:
Peraturan dan buku panduan ini dimaksudkan untuk dapat mendukung terciptanya suasana
akademik yang kondusif. Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan suasana akademik adalah:
1. Meningkatkan seminar-seminar dan pelatihan secara rutin yaitu minimal 2 kali dalam setiap
semester untuk mahasiswa dan dosen. Seminar yang telah dilakukan, yaitu “Metode Asuhan
Keperawatan (nara sumber M. Nusawakan, MSN), seminar Peran Perawat dalam Pelayanan
Pelanggan di Rumah Sakit/Customer Service) (nara sumber Melvin Simatupang, praktisi RS),
pelatihan Basic Life Support dan Basic Trauma and Cardiac Life Support (nara sumber Herald
Sihotang, praktisi kesehatan), seminar “Meningkatkan Mutu Pendidikan untuk Membentuk
SDM yang Kompetitif dan Membangun Siantar (nara sumber Letjen Purn. DR. (HC) T.B.
Silalahi, SH).
2. Mendorong mahasiswa di program studi untuk menumbuhkan dan menggiatkan forum-forum
diskusi antar mahasiswa sebagai kegiatan ekstra kurikuler, seperti study period pada malam
Senin sampai malam Jumat secara rutin, kegiatan seni got talent, lipsing, vocal group, paduan
suara, memutar film yang meningkatkan jiwa kebangsaan dan meningkatkan moral, dan
menjadi pembicara pada acara seminar pemuda pada Rabu malam dan acara Pemuda Advent
pada Sabtu sore, mendorong mahasiswa untuk mengikuti kebaktian pagi dan kebaktian sore
dan memimpin acara pada kebaktian hari Sabtu (sekolah Sabat) pagi untuk melatih berbicara
di depan umum.
3. Meningkatkan kegiatan seminar minimal satu seminar setiap semester.
4. Meningkatkan diseminasi hasil seminar, pelatihan dan workshop yang telah dilakukan oleh
program studi.
5. Memberi kesempatan kepada dosen dan mahasiswa untuk mengikuti pertukaran dosen dan
mahasiswa.
6. Mengembangkan atmosphere untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
7. Mendorong dan menfasilitasi penerbitan jurnal ilmiah yaitu Jurkessutra.
8. Melakukan kegiatan track and trail/ lintas alam dan perkemahan yang dilakukan sekali satu
semester yang diorganisir oleh mahasiswa.
9. Melakukan kegiatan olimpic day (pesta olah raga) di kampus sekali setiap semester,
10. Melakukan studi tour ke rumah sakit/lahan kesehatan yang dipilih satu kali setiap tahun.
2.Program Implementasi
AKPER-SN memberikan dukungan sumber daya yang baik agar dapat menciptakan suasana
akademik yang kondusif. Bentuk dukungan yang diberikan, yaitu:
Kegiatan monitoring dan evaluasi di AKPER-SN adalah kegiatan pengawasan terhadap kegiatan
pengelolaan Perguruan Tinggi. Sistem monitoring dan evaluasi di AKPER-SN dilakukan dalam
bidang akademik dan non akademik. Sistem monitoring dan evaluasi dalam bidang akademik
dilakukan oleh Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), dan AAA (Adventist Acreditation
Assosiation), sedangkan dalam bidang keuangan dilakukan oleh auditor dari General Conference
Auditing Service (GCAS) yang berkedudukan di Bandung.
Metode Pelaksanaan
Setiap satuan kerja/program studi akan dikunjungi oleh satu tim evaluasi dan monitoring bidang
akademik dan non akademik yang terdiri dari 2 sampai 3 orang reviewer. Setiap tim reviewer
diwajibkan untuk bertemu dan berdiskusi dengan:
1. Ketua Prodi.
2. Tim pelaksana jaminan mutu.
Sedangkan evaluasi internal adalah salah satu teknik evaluasi internal yang diupayakan oleh
AKPER-SN untuk memperoleh gambaran yang jelas dan terinci tentang kondisi internal dan
kinerja baik kinerja staf akademik maupun unit-unit pengelola akademik melalui kegiatan
pengumpulan, analisis dan interpretasi data dan informasi.
Hasilnya digunakan oleh auditor akademik internal untuk audit sistem dan audit kepatuhan. Hasil
audit akan digunakan sebagai landasan bagi perencanaan penyempurnaan mutu akademik para
staf akademik dan unit-unit pengelola akademik.