Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN

KURIKULUM
Berdasarkan ruang lingkupnya, pengembangan kurikulum
dapat dikategorikan menjadi dua tingkatan, yaitu
pengembangan kurikulum pada tingkat makro dan
pengembangan kurikulum pada tingkat mikro
Pengembangan kurikulum makro biasanya dilakukan oleh
suatu tim pengembang yang ditunjuk secara khusus.

Dahulu kurikulum disusun secara nasional dan disusun


oleh suatu tim nasional di bawah koordinasi Pusat
Kurikulum Balitbang Depdiknas. Sekarang, kurikulum
disusun oleh masing masing satuan pendidikan (sekolah
atau madrasah)
PRINSIP-PRINSIP
PENGEMBANGAN KURIKULUM
 Keterampilan mengenal diri sendiri atau
Keterampilan personal
 Keterampilan berfikir rasional
 Keterampilan sosial
 Keterampilan Akademik
 Keterampilan Vokasional
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
sebagai berikut :
1. Prinsip yang berkenaan dengan Tujuan
Pendidikan
2. Prinsip yang berkenaan dengan Pemilihan
Isi Pendidikan
3. Prinsip Berkenaan dengan Pemilihan Proses
Belajar Mengajar
4. Prinsip Berkenaan dengan Pemilihan Media
dan Alat Pengajaran
5. Prinsi Yang Berkenaan dengan Penilaian.
AnalisisDan Diagnosis Kebutuhan
Perumusan Tujuan
Pemilihan dan Pengorganisaslan
Materi
Pemilihan dan Pengorganisasian
Pengalaman Belajar
Pengembangan evaluasi
Simpulan
 Ada beberapa prinsip yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan
kurikulum, antara lain prinsip berorientasi pada tujuan kompetensi, prinsip
kontinuitas, prinsip fleksibilitas, dan prinsip integritas.
 Prinsip berorientasi pada tujuan menuntut setiap komponen yang
dikembangkan dalam pengembangan kurikulum harus mengacu pada tujuan.
Prinsip kontinuitas berkenaan dengan adanya kesinambungan materi
pelajaran antar berbagai jenis dan jenjang sekolah serta antar tingkatan
kelas. Prinsip fleksibilitas berkenaan dengan kebebasan keluwesan yang
dimiliki guru dalam mengimple-mentasi kurikulum dan adanya altematif
pilihan program pendidikan bagi siswa sesuai minat dan bakatnya, sedangkan
prinsip integritas menuntut kurikulum untuk mampu membentuk manusia
yang utuh.
 Untuk membentuk manusia yang utuh, kurikulum diharapkan dapat
mengembangkan keterampilan hidup (life skills) yang meliputi (a)
keterampilan mengenal diri sendiri (self awareness) atau keterampilan
personal (personal skill, (b) keterampilan berpikir rasional (thinking skil), (c)
keterampilan sosial (social skil), dan (d) keterampilan akademik (academic
skil), serta (e keterampilan vokasional (vocational skill)
 Dalam penyusunan KTSP di sekolah/madrasah. BSNP
menganjurkan pengembangan kurikulum menggunakan prinsip
seperti (a) berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya; (b) beragam
dan terpadu: (c) tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni (d) relevan dengan kebutuhan
kehidupan (e) menyeluruh dan berkesinambungan; (f belajar
sepanjang hayat; dan (g) seimbang antara kepentingan nasional
dan kepentingan daerah.
 Ada beberapa langkah yang harus dilaksanakan dalam
pengembangan kurikulum, yaitu: analisis dan diagnosis
kebutuhan, perumusan tujuan, pemilihan dan pengorganisasian
materi, pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar,
serta pengembangan alat evaluasi.
 Analisis dan diagnosis kebutuhan dilakukan dengan
mempelajari tiga hal, yaitu kebutuhan siswa, tuntutan
masyarakat/dunia kerja, dan harapan-harapan dari pemerintah.
Adapun caranya dapat dilakukan melalui survei kebutuhan,
studi kompetensi, dan analisis tugas.
 Langkah pengembangan kurikulum
selanjutnya setelah seperangkat kebutuhan
tersusun adalah perumusan tujuan, pemilihan
dan pengorganisasian materi, pemilihan dan
pengorganisasian pengalaman belajar, serta
pengembangan evaluasi.
 Prinsip khusus dalam pengembangan
komponen komponen kurikulum adalah
prinsip yang digunakan dalam pengembangan
tujuan, prinsip yang digunakan dalam
pengembangan materi/isi prinsip yang
digunakan dalam pengembangan metode dan
media serta prinsip yang digunakan dalam
pengembangan penilaian/evaluasi

Anda mungkin juga menyukai