Anda di halaman 1dari 20

Kumpulan Manual

KETERAMPILAN
KLINIK & LABORATORIUM

INDERA KHUSUS

Disusun oleh :
Dr.dr. Sri Vitayani Muchtar, Sp.KK, FINSDV

Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin


FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS
2016
DAFTAR ISI

1. Kata pengantar:

2. Daftar penyusun

3. Tata tertib

4. Manual 1 Anamnesis pasien bercak kulit

Tujuan pembelajaran

Deskripsi kegiatan

Langkah kegiatan

5. Manual 2 Pemeriksaan fisis pasien bercak kulit

Tujuan pembelajaran

Deskripsi kegiatan

Langkah kegiatan

6. Manual 3Kompres, Bebat Vena danEkstraksi Kuku

Tujuan pembelajaran

Deskripsi kegiatan

Langkah kegiatan

7. Manual 4PemeriksaanLampu Wood (Demonstrasi)

Tujuan pembelajaran

Deskripsi kegiatan

Langkah kegiatan
KATA PENGANTAR

Manual keterampilan klinik dan laboratorium diberikan untuk mahasiswa yang mengambil mata
kuliah InderaKhususdan instruktur yang mendampingi mahasiswa pada kegiatan keterampilan ini. Tujuan
instruksional umum (TIU) dan tujuan instruksional khusus (TIK) yang disajikan pada setiap modul
dimaksudkan agar mahasiswa dan instruktur mengetahui tujuan pembelajaran dari setiap manual
sehingga dapat dicapai kompetensi minimal yang diharapkan.

Deskripsi kegiatan yang akan dilakukan pada setiap latihan keterampilan dilengkapi dengan alokasi waktu
sehingga penggunaan waktu 90 menit untuk setiap latihan dapat dipergunakan seefisien mungkin.
Langkah kegiatan adalah merupakan tahap demi tahap kegiatan yang tidak boleh dipertukarkan satu sama
lain sehingga konsistensi dari alur keterampilan tetap terjaga.

Setiap manual dilengkapi dengan lembaran kerja sehingga mahasiswa dapat mencatat kegiatan yang
dilakukan selama latihan keterampilan, instruktur diharapkan mengecek lembaran kerja ini pada akhir
kegiatan. Manual jugadilengkapidengantatatertib yang harusdiikutiolehmahasiswa pada latihan
ketrampilan ini.

Kumpulan manual ini masih jauh dari kesempurnaan, saran membangun sangat diperlukan.

Makassar, 7 Oktober 2015

Sri Vitayani
TATA TERTIB
LATIHAN KETERAMPILAN KLINIK & LABORATORIUM

Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini diharuskan:

1. Membaca manual keterampilan klinik dan laboratorium sebelumnya.


2. Hadir tepat waktu.
3. Dapat membuktikan jatidirinya selama latihan berlangsung (seluruh wajah tampak)
4. Memakai jas praktikum dan papan nama sesuai absensi
5. Berpakaian rapi dan sopan.
6. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan latihan keterampilan.
7. Tidak melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan kegiatan latihan keterampilan.
8. Tidak meletakkan barang lain diatas meja kerja kecuali manual dan bahan latihan keterampilan
9. Tidak merusak bahan dan alat latihan keterampilan. Setiap kerusakan harus diganti dalam waktu
maksimal satu minggu.
10. Meninggalkan ruangan latihan keterampilan dalam keadaan rapi dan bersih.
11. Aturan diatas berlaku sejak memasuki koridor skill lab di laboratorium terpadu.

.
MANUAL 1

KETERAMPILANANAMNESIS
KELAINAN KULIT

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Pada akhir latihan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan mampu melakukan anamnesis yang menuntun
kearah diagnosis penyakit kulit pada sistem indera khusus.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

1. Mampu dan terampil melakukan komunikasi dengan pasien


2. Mampu dan terampil membina sambung rasa dan menunjukkan rasa empati.
3. Mampu dan terampil menggali informasi mengenai kelainan kulit yang dialami pasien.
4. Mampu dan terampil melakukan anamnesis terpimpin yang mengarah ke diagnosis penyakit
kulit pada sistem indera khusus
5. Mampu dan terampil memberikan informasi kepada pasien mengenai tindakan selanjutnya
yang akan dilakukan berdasarkan hasil anamnesis yang telah dikumpulkan.
6. Mampu dan terampil membuat resume dari semua informasi yang didapat pada anamnesis.

BAHAN DAN ALAT

- Meja kerja

- Kursi pasien

- Kursi dokter

- Buku status pasien dengan lembaran anamnesis.


DESKRIPSI KEGIATAN

Kegiatan Waktu Deskripsi

1. Pengantar 5 menit Pengantar

- Instruktur menerangkan tentang tujuan keterampilan


ini
- Instruktur memperlihatkan bahan dan alat yang
diperlukan untuk melakukan keterampilan ini

2. Demonstrasi 20 menit 1. Seorang mahasiswa bertindak sebagai pasien


2. Mentor memperlihatkan cara menggali informasi
mengenai kelainan kulit yang dialami pasien.
3. Mentor memperlihatkan cara melakukan anamnesis
terpimpin yang mengarah ke diagnosis penyakit kulit.
4. Mentor memperlihatkan cara menginformasikan kepada
pasien mengenai tindakan selanjutnya yang akan
dilakukan berdasarkan hasil anamnesis yang telah
dikumpulkan.
5. Mentor memperlihatkan cara membuat resume dari
semua informasi yang didapat pada anamnesis.
6. Mahasiswa diminta untuk menanyakan hal-hal yang
belum jelas sehubungan dengan kegiatan keterampilan
ini
3.Praktek 55 menit 1. Mahasiswa dibagi menjadi berpasang-pasangan, satu
bermain peran orang berperan sebagai dokter dan satu orang berperan
sebagai pasien
dengan umpan 2. Yang berperan sebagai dokter melakukan kegiatan:
balik menggali informasi mengenai kelainan kulit yang dialami
pasien, melakukan anamnesis terpimpin yang mengarah
diagnosis penyakit kulit, menginformasikan kepada
pasien mengenai tindakan selanjutnya yang akan
dilakukan berdasarkan hasil anamnesis yang telah
dikumpulkan dan membuat resume dari semua informasi
yang didapat pada anamnesis.
3. Bertukar peran
4. Mentor berkeliling di antara mahasiswa dan melakukan
supervisi
5. Mentor mengoreksi hal-hal yang belum sempurna
4. Curah 10 menit Mahasiswa diberi kesempatan untuk mengemukakan
pendapat dan pendapatnya tentang kegiatan yang dilakukan
diskusi

Total waktu 90 menit


LANGKAH KEGIATAN

NO. Kegiatan yang dilakukan


Persiapan pasien
1 Persilahkanlah pasien masuk ke dalam ruangan, sapalah dengan penuh keakraban.
2 Perkenalkanlah diri sambil menjabat tangan pasien lalu persilahkanlah untuk duduk
serta tunjukkanlah sikap empati terhadap pasien.
3 Berikan informasi umum pada pasien atau keluarganya tentang anamnesis yang akan
anda lakukan, tujuan dan manfaat anamnesis tersebut untuk keadaan pasien.
4 Berikan jaminan pada pasien dan keluarganya tentang kerahasiaan semua informasi
yang didapatkan pada anamnesis tersebut.
5 Jelaskan tentang hak-hak pasien pada pasien atau keluarganya, misalnya tentang hak
untuk menolak menjawab pertanyaan yang dianggapnya tidak perlu dijawabnya.
Anamnesis umum
6 Tanyakanlah data pribadi pasien: nama, umur, alamat, dan pekerjaan
7 Tanyakanlah apa yang menyebabkan pasien datang ke dokter (keluhan utama).
Untuk heteroanamnesis tanyakan hubungan pasien dengan pengantar.
Anamnesis terpimpin
8 Tanyakanlah kapan kelainan kulit tersebut mulai muncul.
Galilah tentang onset, durasi kelainan tersebut, apakah hilang timbul atau menetap,
bagaimana gambaran lesi awalnya, dimana lokasi awalnya, bagaimana perkembangan
lesinya serta distribusi lesi selanjutnya.
9 Tanyakanlah apakah disertai rasa panas pada lesi atau tidak, adakah demam atau tidak
10 Tanyakanlah apakah disertai gatal atau tidak.
11 Tanyakan apakah kelainan kulit ini ada hubungannya dengan :
- Penggunaan pakaian baru,
- Membersihkan tanaman atau rumah,
- gigitan serangga atau luka (trauma), dan lain-lain.
12 Tanyakanlah apakah ada keluhan lain yang dirasakan oleh pasien.
Jika ada tanyakanlah:
- kapan mulai terjadi hal tersebut, apakah terjadi mendadak atau tidak.
- apakah muncul bersamaan atau sesudahnya.
13 Tanyakanlah apakah pasien pernah mengalami keluhan yang sama pada masa lalu.

14 Tanyakanlah riwayat penyakit yang sama dalam lingkup keluarga atau lingkungan
sekitar tempat tinggal.
15 Tanyakanlah adanya riwayat kontak dengan penderita penyakit dengan gejala yang
sama, riwayat kontak dengan serangga ataupun tanaman.
16 Tanyakanlah riwayat pengobatan yang pernah diterima dari dokter dan obat yang dibeli
sendiri oleh pasien tanpa resep dokter
Mengakhiri anamnesis
17 Jelaskanlah pada pasien bahwa ini adalah suatu rangkaian pemeriksaan untuk dapat
mengetahui penyakit pasien dan diperlukan pemeriksaan fisis untuk mempertajam
diagnosis.
Membuat resume dari hasil anamnesis
18 Kelompokkan semua hasil yang didapatkan dalam suatu tabulasi
19 Membuatsatu diagnosis utama dan diagnosis bandingdarihasil anamnesis
MANUAL 2

KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIS

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Pada akhir latihan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan mampu melakukan pemeriksaan fisis yang
menuntun ke arah diagnosis penyakit kulit pada sistem indera khusus.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

1. Mampu dan terampil melakukan komunikasi dengan pasien.


2. Mampu dan terampil menjelaskan mengenai pemeriksaan fisis yang akan dilakukan.
3. Mampu dan terampil mempersiapkan pasien sebelum pemeriksaan fisis.
4, Mampu dan terampil melakukan penilaian status pasien secara umum.
5. Mampu dan terampil melakukan pemeriksaan fisis secara sistematisdengan cara memeriksa :
a. lokasi kelainan kulit yang ditemukan
b. bentuk dan gambaran yang ditunjukkan
c. ukuran dan distribusi kelainan kulit
d. effloresensi kulit yang terlihat
e. tanda-tanda kekeringan dan pecah-pecah pada kulit.
6. Mampu dan terampil menginformasikan hasil yang ditemukan, pemeriksaan penunjang yang
dibutuhkan dan rencana pengobatan kepada pasien/keluarganya.
7. Mampu dan terampil membuat resume untuk arsip pasien

MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN

 Video, slide atau gambar untuk menampilkan tanda klinis yang khas pada beberapa penyakit kulit
dengan gambaran kelainan pada kulit.

 Buku status pasien untuk mencatat hasil pemeriksaan fisis


DESKRIPSI KEGIATAN

Kegiatan Waktu Deskripsi

1. Pengantar 5 menit Pengantar

- Instruktur menerangkan tentang tujuan keterampilan


ini.
- Instruktur memperlihatkan bahan dan alat yang
diperlukan untuk melakukan keterampilan ini.

2. Demonstrasi 15 Menit 1. Seorang mahasiswa bertindak sebagai pasien.


2. Mentor memperlihatkan cara mempersiapkan pasien
sebelum pemeriksaan fisis.
3. Mentor memperlihatkan cara melakukan penilaian status
pasien secara umum.
4. Mentor memperlihatkan cara melakukan pemeriksaan fisis
secara sistematis untuk menegakkan diagnosis pasien
dengan cara memeriksa:
- lokasi kelainan kulit yang ditemukan
- bentuk dan gambaran yang ditunjukkan
- ukuran dan distribusi kelainan kulit
- effloresensi kulit yang terlihat
- tanda-tanda kekeringan dan pecah-pecah pada kulit.
5. Mentor memperlihatkan cara menginformasikan hasil yang
ditemukan, pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan dan
rencana pengobatan kepada pasien/keluarganya.
6. Mentor memperlihatkan cara membuat resume
untukarsippasien
7.Mahasiswa diminta untuk menanyakan hal-hal yang belum
jelas sehubungan dengan kegiatan keterampilan ini
3.Praktek 55 menit 1. Mahasiswa diminta untuk melakukan kegiatan
bermain peran keterampilan ini secara berpasang-pasangan, satu
dengan umpan bertindak sebagai dokter dan seorang lagi sebagai pasien.
2. Berganti peran.
balik
3. Mentor berkeliling di antara mahasiswa dan melakukan
supervisi
4. Mentor mengoreksi hal-hal yang belum sempurna.
4. Curah 10 menit Mahasiswa diberi kesempatan untuk mengemukakan
pendapat dan pendapatnya tentang kegiatan yang dilakukan
diskusi

Total waktu 90 menit


LANGKAH KEGIATAN

No. Kegiatan yang dilakukan


Persiapan pasien

1 Menjelaskan mengenai pemeriksaan fisis yang akan dilakukan, tujuan dan manfaatnya
2 Memberikan jaminan pada pasien dan keluarganya tentang kerahasiaan semua informasi yang
didapatkan pada pemeriksaan fisis tersebut.
3 Menjelaskan mengenai hak-hak pasien atau keluarganya, misalnya tentang hak untuk menolak
untuk diperiksa.
4 Mempersilahkan pasien membuka seluruh pakaian dan memastikan pasien mendapat pencahayaan
yang baik selama pemeriksaan fisis.
5 Berdiri disebelah kanan pasien.
Pemeriksaan Fisis Kelainan Kulit

6 Dimana letak/ lokasi kelainan kulit tersebut


7 Perhatikanlah jenis effloresensi yang tampak : eritema, hipopigmentasi, hiperpigmentasi,nodul
vesikel, bulla, makula papula, skuama, urtika, ulkus, krusta
8 Bila seluruh permukaan lesi rata, perhatikan bagaimana gambaran permukaan kulit kering yang
terlihat : kering atau basah.
9 Perhatikanlah bentuk dan gambaran kelainan kulit yang tampak pada pasien.
10 Bagaimana ukuran dan distribusi kelainan kulit yang terlihat pada pasien.
11 Perhatikanlah secara keseluruhan kulit disekitar kelainan yang ada apakah terdapat tanda-tanda
kekeringan kulit atau kulit tampak pecah-pecah.
Pemeriksaan Fenomena Tetesan Lilin

12 Pada skuama pasien psoriasis dilakukan pemeriksaan dengan cara :


- Menggunakan pinggiran kaca objek
- Goreslah pada bagian tengah skuama lesi pasien secara perlahan. Kemudian perhatikanlah
perubahan yang terjadi akibat goresan tersebut.
- Interpretasi :
Positif  jika terjadi perubahan warna menjadi lebih putih.
15 Perhatikan slide atau video cara pemeriksaan tersebut; bandingkan dengan apa yang kalian lakukan.
Pemeriksaan fenomena Auzpits

17 Pada skuama pasien psoriasis dilakukan pemeriksaan dengan cara :


- Menggunakan pinggiran kaca objek
- Goreslah pada bagian tengah skuama lesi pasien secara perlahan sampai skuamanya
terbuang habis. Kemudian goreslah kembali perlahan dan perhatikanlah perubahan yang
terjadi akibat goresan tersebut.
- Interpretasi :
Positif  jika terjadi perubahan dan timbul bintik-bintik perdarahan.
18 Perhatikan slide atau video cara pemeriksaan tersebut; bandingkan dengan apa yang kalian lakukan.
Pemeriksaan Alopesia (pada rambut kepala)

19 Pemeriksaan untuk membuktikan adanya kerontokan rambut kepala (alopesia) :


- Perhatikanlah secara seksama rambut kepala pasien.
- Peganglah rambut kepala pasien secara lembut dengan menggunakan 3 jari : ibu jari, jari
tengah dan jari telunjuk. Yakinkan rambut terpegang dengan baik.
- Dengan tekanan ringan – sedang lakukanlah tarikan perlahan pada rambut yang telah
dipegang.
- Interpretasi :
 Normal : jika rambut yang tercabut kurang dari 6 lembar pada ketiga jari tersebut.
 Aktif : jika yang tercabut lebih dari 6 lembar pada 3 jari yang memegang rambut

Mengakhiri Pemeriksaan Fisis

20 Jelaskan pada pasien/keluarga pasien tentang hasil pemeriksaan yang ditemukan dan masih
diperlukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis.
21 Jelaskan tentang diagnosis penyakitnya, rencana pengobatan, prognosis dan komplikasi.

Membuat resume untuk arsip pasien

23 Tulislah resume secara keseluruhan (hasil anamnesis, hasil pemeriksaan fisis, pengobatan
sementara yang diberikan dan pemeriksaan penunjang yang diminta) sebagai arsip pasien.
MANUAL 3

KETERAMPILAN KOMPRES, BEBAT VENA dan EKSTRAKSI KUKU

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Pada akhir latihan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan mampu melakukan kompres kelainan kulit,
bebat vena dan ekstraksi kuku yang menuntun ke arah penatalaksanaan dan terapi penyakit kulit pada
sistem indera khusus.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

1. Mampu dan terampil melakukan komunikasi dengan pasien.


2. Mampu dan terampil menjelaskan mengenai beberapa cara penatalaksanaan dan tindakan serta
terapipenyakit kulit yang akan dilakukan.
3. Mampu dan terampil mempersiapkan pasien sebelum melakukan keterampilan tersebut.
4, Mampu dan terampil melakukan penilaian status pasien secara umum.
5. Mampu dan terampil melakukan pemeriksaan secara sistematissebagai persiapan dengan cara
memeriksa :
a. persiapan alat dan bahan yang diperlukan
b. lokasi kelainan kulit yang ditemukan
c. bentuk, gambaran yang ditunjukkan, ukuran serta distribusi kelainan kulitnya
d. effloresensi kulit yang terlihat
e. tanda-tanda ulkus dangkal/ dalam, akut / kronik serta luasnya lesi
f. persiapan penentuan pilihan obat topikal yang digunakan
5. Mampu dan terampil menginformasikan hasil yang ditemukan.
6. Mampu dan terampil melakukan edukasi yang perlu diberikan untuk kesembuhan penyakit.
7. Mampu dan terampil dalam menentukan rencana penatalaksanaan/ terapi yang selanjutnya
kepada pasien/keluarganya.
8. Mampu dan terampil melakukan kompres sesuai kondisi lesi kulit yang ditemukan
9. Mampu dan terampil melakukan bebat terhadap pelebaran vena (varises)
10. Mampu dan terampil dalam melakukan tindakan ekstraksi kuku.
11. Mampu dan terampilmembuat resume untukarsippasien
MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN

 Video, slide atau gambar untuk menampilkan tanda klinis yang khas pada beberapa penyakit kulit
yang membutuhkan keterampilan kompres dengan pemilihan terapi topikal, bebat vena dan
ekstaksi kuku.

 Buku status pasien untuk mencatat hasil pemeriksaan fisis

ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN

 1 set peralatan untuk ganti balutan (gunting, pinset, klem anatomi / kulit, bacin, bak alat steril,

kasa steril, plester, larutan antiseptik dan duk steril)

 Dsiposible syringe steril 2 CC, Lidocaine ampul, alkohol 70%

 Elastic perban atau kain kaos panjang,

 PK kristal dan aquades steril.

 Plastik bening yang bersih.


DESKRIPSI KEGIATAN

Kegiatan Waktu Deskripsi

1. Pengantar 5 menit Pengantar

- Instruktur menerangkan tentang tujuan keterampilan


ini.
- Instruktur memperlihatkan bahan dan alat yang
diperlukan untuk melakukan keterampilan ini.

2. Demonstrasi 20 menit 1. Seorang mahasiswa bertindak sebagai pasien.


2. Mentor memperlihatkan cara mempersiapkan pasien
sebelum pemeriksaan fisis.
3. Mentor memperlihatkan cara melakukan penilaian status
pasien secara umum.
4. Mentor memperlihatkan cara melakukan secara
sistematissebagai persiapan dengan cara memeriksa :
a. persiapan alat dan bahan yang diperlukan
b. lokasi kelainan kulit yang ditemukan
c. bentuk, gambaran yang ditunjukkan, ukuran serta
distribusi kelainan kulitnya
d. effloresensi kulit yang terlihat
e. tanda-tanda ulkus dangkal/ dalam, akut / kronik serta
luasnya lesi
f. persiapan pilihan obat topikal yang digunakan
5. Mentor memperlihatkan cara menginformasikan hasil yang
ditemukan, edukasi yang diperlukan untuk kesembuhan
penyakitnya dan rencana penatalaksanaan/ terapi yang
selanjutnya kepada pasien/keluarganya.
6. Mentor memperlihatkan cara membuat resume
untukarsippasien
7.Mahasiswa diminta untuk menanyakan hal-hal yang belum
jelas sehubungan dengan kegiatanke terampilan ini
3.Praktek 55 menit 1. Mahasiswa diminta untuk melakukan kegiatan keterampilan
bermain peran ini secara berpasang-pasangan, satu bertindak sebagai
dengan umpan dokter dan seorang lagi sebagai pasien.
2. Berganti peran.
balik
3. Mentor berkeliling di antara mahasiswa dan melakukan
supervisi
4. Mentor mengoreksi hal-hal yang belum sempurna.
4. Curah 10 menit Mahasiswa diberi kesempatan untuk mengemukakan
pendapat dan pendapatnya tentang kegiatan yang dilakukan
diskusi

Total waktu 90 menit


LANGKAH KEGIATAN

No. Kegiatan yang dilakukan


Persiapan Alat dan Bahan
Siapkan semua alat yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan ini.
Persiapan pasien

1 Menjelaskan mengenai penatalaksanaan / terapi yang akan dilakukan, tujuan dan manfaatnya
2 Memberikan jaminan pada pasien dan keluarganya tentang kerahasiaan semua informasi yang
didapatkan pada tindakan tersebut.
3 Menjelaskan mengenai hak-hak pasien atau keluarganya, misalnya tentang hak untuk menolak
untuk diberikan tindakan.
4 Mempersilahkan pasien membuka pakaian pada tempat/daerah yang akan diberikan tindakan dan
memastikan pasien mendapat pencahayaan yang baik selama tindakan.
5 Berdiri disebelah kanan pasien.
Pemeriksaan Fisis Kelainan Kulit

6 Dimana letak/ lokasi kelainan kulit tersebut


7 Perhatikanlah jenis effloresensi yang tampak : eritema, vesikel, bulla, nodul, erosi, ekskoriasi,
laserasi, maserasi, ulkus, krusta
8 Perhatikan seluruh permukaan lesi : rata, meninggi, berlubang dan perhatikan bagaimana gambaran
permukaan kulitnya : kering atau basah.
9 Perhatikanlah bentuk dan gambaran kelainan kulit yang tampak pada pasien : dasarnya bersih atau
kotor, dindingnya bergaung/ tidak, eritem, berbau, bernanah, dan lainnya
10 Bagaimana ukuran dan distribusi kelainan kulit yang terlihat pada pasien : besar / kecil, diameter
lesi, kedalamannya.
11 Perhatikanlah secara keseluruhan kulit disekitar kelainan yang ada apakah terdapat tanda-tanda
peradangan akut atau kronis.
Melakukan Kompres pada lesi kulit basah

12 Mintalah izin terlebih dahulu kepada pasien, kemudian letakkan peralatan yang akan digunakan
diatas meja alat dan lakukanlah cuci tangan rutin serta pasang sarung tangan steril.
13 Dengan menggunakan pinset ambillah kasa steril dan basahi dengan larutan antiseptik betadine
14 Desinfeksi daerah lesi dan sekitarnya, lakukan 2 – 3 kali sampai bersih dengan setiap kali mengganti
kasa betadine yang digunakan.
15 Ambil kembali kasa steril untuk kompres :
 basahi dengan betadine yang dicampur larutan NaCl atau dengan larutan parmanganas
kalikus (PK) bila lesi kulit tampak bernanah,
 basahi dengan larutan NaCl bila lesi basah tapi tidak bernanah
16 Lakukan kompres secara terbuka atau tertutup :
 Kompres terbuka : hanya ditutup dengan kasa steril dan tidak diplester serta diganti setiap
2-3 jam. Contoh pada kasus dermatitis numular yang madidans.
 Kompres tertutup : setelah ditutup kasa steril dan diplester serta diganti setiap 8-12 jam.
Contoh pada kasus ulkus yang agak dalam.
17 Bersihkan peralatan, buka sarung tangan dan buang di tempat sampah medis.
18 Rendam alat dalam larutan klorin untuk sterilitas alat.
Lakukan cuci tangan rutin.
19 Catat seluruh rangkaian penanganan yang telah dilakukan pada pasien dalam buku catatan medis
pasien (berkas rekam medis).
Berikan edukasi pada pasien cara melakukannya sendiri.

Pemilihan obat topikal untuk kompres

1 Perhatikan jenis effloresensi lesi kulit yang tampak madidans


2 Tentukanlah apakah lesi yang tampak bersifat akut atau kronik, lesi kulit dangkal atau
dalam, rata dengan permukaan kulit atau tidak
3 Untuk kasus yang akut, rata dan ulkus dangkal gunakan larutan kompres yang ringan
dengan konsentrasi zat aktif yang rendah.
Contoh : NaCl fisiologis, larutan parmanganas kalikus (PK)1/10.000
Sebaliknya untuk kasus kronis, cekung, bernanah dan ulkus yang dalam gunakan larutan
kompres dengan konsentrasi zat aktif yang lebih tinggi
Contoh : larutan parmanganas kalikus (PK) 1/5.000
4 Buatlah larutan kompres yang dimaksud :
Larutan PK 1/10.000 : 1 gr dilarutkan dalam 10.000 liter air; akan menghasilkan larutan
yang berwarna pink muda.
Larutan PK 1/5.000 : 1 gr dilarutkan dalam 5.000 liter air; akan menghasilkan larutan
yang berwarna biru keunguan – ungu muda.

Melakukan Bebat Vena Varises

1 Persilahkan pasien duduk dengan posisi kaki yang ada varises agak terjulur ke depan.
2 Perhatikanlah letak varisesnya, persiapkan elastik perban yang akan digunakan sesuai
posisi dan letak varises.
3 Lakukan bebat mulai dari bagian atas varises dengan putaran melingkar ke arah bawah
sesuai aliran sirkulasi, bebat dengan tekan sedang-agak kuat (jangan terlalu ketat; dapat
menimbulkan rasa nyeri/sakit)
Tindakan ini hanya bermanfaat untuk varises yang ringan-sedang. Untuk yang berat harus
dilakukan suntikan atau bahkan operasi.
4 Tanyakan pada pasien apakah terasa terlalu ketat. Beritahu pasien untuk lebih banyak
mengistirahatkan kaki tersebut dengan meletakkan pada posisi lebih tinggi
Melakukan Ekstraksi Kuku

1 Persilahkan pasien berbaring; letakkan peralatan steril di atas meja peralatan dan lakukan
cuci tangan rutin kemudian gunakan sarung tangan steril.
2 Desinfeksi daerah sekitar kuku yang akan dilakukan ekstraksi dengan larutan betadine
tambah alkohol 70% yang sudah disiapkan.
3 Lakukan anestesi pada ketiga sisi kuku yang akan diekstraksi (blok anestesi).
4 Jika obat sudah bekerja ambillah gunting lalu gunting kuku di tengah menjadi dua bagian
dari ujung sampai ke pangkal (bagian kuku yang melekat di kulit).
Kemudian dengan menggunakan klem, pegang kuku yang sudah terbelah kemudian putar
perlahan sehingga terlepas dari bagian pangkal lalu lanjutkan menarik perlahan untuk
melepaskan sisi samping dari kuku. Lakukan hal yang sama untuk kuku yang sebelahnya
5 Ambil kasa steril yang sudah dibasahi dengan larutan betadin tambah alkohol 70%,
kompres pada permukaan bantalan kuku untuk membersihkan sisa-sisa darah, serpihan
bagian kuku dan menghisap nanah. Lakukan 2 – 3 kali sampai bersih.
6 Ambil salep antibiotik dan kasa antibiotik lalu tutupkan pada permukaan bantalan kuku
kemudian ambil kasa steril yang dibasahi betadine (tidak menetes) dan tutupkan ke
atasnya. Kemudian ambil kasa kering lalu balut melingkar sekeliling kuku dengan kasa
yang panjang, balut agak kuat supaya tidak terlepas dan plester
7 Tuliskan resep analgetik dan antibiotik dan edukasi pasien untuk tidak membasahi balutan
yang ada.
8 Bersihkan peralatan, buka sarung tangan dan buang di tempat sampah medis.
9 Rendam alat dalam larutan klorin untuk sterilitas alat.
Lakukan cuci tangan rutin.
10 Catat seluruh rangkaian penanganan yang telah dilakukan pada pasien dalam buku catatan medis
pasien (berkas rekam medis).
MANUAL 4

KETERAMPILAN PEMERIKSAAN LAMPU WOOD

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Pada akhir latihan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan mampu melakukan pemeriksaan penunjang
yang menuntun ke arah diagnosis penyakit kulit pada sistem indera khusus.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

1. Mampu dan terampil melakukan komunikasi dengan pasien.


2. Mampu dan terampil menjelaskan mengenai pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan.
3. Mampu dan terampil mempersiapkan pasien sebelum pemeriksaan dilakukan.
4, Mampu dan terampil melakukan penilaian status pasien secara umum.
5. Mampu dan terampil melakukan pemeriksaan melakukan pemeriksaan penunjang lampu wood
secara sistematisdengan cara memeriksa :
a. lokasi kelainan kulit yang ditemukan
b. ukuran dan distribusi kelainan kulit
c. effloresensi kulit yang terlihat
d. persiapan ruang gelap dan lampu wood yang akan digunakan
e. melihat dan membedakan lokasi lesi dan kulit normal.
6. Mampu dan terampil menginformasikan hasil yang ditemukan pada pemeriksaan lampu wood
yang dilakukan dan rencana pengobatan kepada pasien/keluarganya.
7. Mampu dan terampil membuat resume untuk arsip pasien

MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN

 Video, slide atau gambar untuk menampilkan tanda klinis yang khas pada beberapa penyakit kulit
yang membutuhkan pemeriksaan lampu wood.

 Buku status pasien untuk mencatat hasil pemeriksaan fisis


DESKRIPSI KEGIATAN

Kegiatan Waktu Deskripsi

1. 5 menit Pengantar
Pengantar
- Instruktur menerangkan tentang tujuan keterampilan ini.
Instruktur memperlihatkan bahan dan alat yang diperlukan untuk melakukan
keterampilan ini.

2. 15 menit 1. Seorang mahasiswa bertindak sebagai pasien.


Demonstra 2. Mentor memperlihatkan cara mempersiapkan pasien
si sebelum pemeriksaan penujang lampu wood.
3. Mentor memperlihatkan cara melakukan penilaian status pasien secara
umum.
4. Mentor memperlihatkan cara melakukan melakukan pemeriksaan
penunjang lampu wood secara sistematisdengan cara memeriksa :
a. lokasi kelainan kulit yang ditemukan
b. ukuran dan distribusi kelainan kulit
c. effloresensi kulit yang terlihat
d. persiapan ruang gelap dan lampu wood digunakan
e. melihat dan membedakan lokasi lesi dan kulit normal.
5. Mentor memperlihatkan cara menginformasikan hasil yang ditemukan
pada pemeriksaan penunjang lampu wood yang dilakukan dan rencana
pengobatan kepada pasien atau keluarganya.
6. Mentor memperlihatkan cara membuat resume untukarsippasien
7.Mahasiswa diminta untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas
sehubungan dengan kegiatan keterampilan ini
3.Praktek 55 menit 1. Mahasiswa diminta untuk melakukan kegiatan keterampilan ini secara
bermain berpasang-pasangan, satu bertindak sebagai dokter dan seorang lagi
peran dengan sebagai pasien.
2. Berganti peran.
umpan balik
3. Mentor berkeliling di antara mahasiswa dan melakukan supervisi
4. Mentor mengoreksi hal-hal yang belum sempurna.

4. Curah 10 menit Mahasiswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya tentang


pendapat kegiatan yang dilakukan
dan diskusi

Total waktu 90 menit


LANGKAH KEGIATAN

No. Kegiatan yang dilakukan


Persiapan pasien

1 Menjelaskan mengenai pemeriksaan fisis yang akan dilakukan, tujuan dan manfaatnya
2 Memberikan jaminan pada pasien dan keluarganya tentang kerahasiaan semua informasi yang
didapatkan pada pemeriksaan tersebut.
3 Menjelaskan mengenai hak-hak pasien atau keluarganya, misalnya tentang hak untuk menolak
untuk diperiksa.
4 Mempersilahkan pasien membuka pakaian dan memastikan pasien mendapat pencahayaan yang
baik selama pemeriksaan fisis.
5 Berdiri disebelah kanan pasien.
Persiapan Ruangan dan Alat

6 Tutuplah ruangan sehingga tidak ada cahaya (ruangan menjadi gelap) atau gunakan kain hitam
sebagai tirai untuk membentuk bilik yang gelap tanpa cahaya.
7 Sambungkan dengan sumber arus listrik dan nyalakan lampu wood
8 Arahkan lampu wood pada kulit normal di daerah punggung tangan pemeriksa untuk tujuan
kalibrasi alat yang akan digunakan.
Pemeriksaan Penunjang Lampu Wood

9 Arahkan lampu wood pada kulit normal di daerah sekitar lokasi lesi
10 Perhatikan warna yang tampak dari pendaran lampu wood pada kulit normal penderita
11 Pindahkan sorotan lampu wood pada lesi yang dicurigai – matikan dan hidupkan
12 Perhatikan pendaran warna yang tampak dan catat hasilnya
13 Bandingkan hasilnya antara kulit pemeriksa, kulit normal pasien dan hasil pada lesi yang dicurigai
Mengakhiri Pemeriksaan Lampu Wood

14 Jelaskan pada pasien/keluarga pasien tentang hasil pemeriksaan yang ditemukan dan diagnosis yang
paling mungkin.
15 Jelaskan tentang diagnosis penyakitnya, rencana pengobatan, prognosis dan komplikasi.

Membuat resume untuk arsip pasien

16 Tulislah resume hasil pemeriksaan lampu wood sebagai penunjang yang diminta dalam berkas
rekam medis untuk arsip pasien.

Anda mungkin juga menyukai