Anda di halaman 1dari 19

referat

Hipospadia
OLEH
RIEZA NURDINSYAH H

PEMBIMBING
DR. RANI SEPTRINA SP.BP-RE

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS


UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2018
Pendahuluan

 Hipospadias didefinisikan sebagai lokasi meatus


uretra dan kurvatur penis yang lebih proksimal serta
defisiensi kulit prepusium pada bagian ventr
 70% meatus uretra terletak pada bagian distal dari
batang penis, 30% meatus uretra terletak pada
bagian yang lebih proksimal.
 Hipospadias tidak memiliki etiologi yang pasti,
namun kemungkinan besar paparan hormon
tertentu dapat berperan terhadap terbentuknya
hipospadias
Embriologi

 Pembentukan uretra dimulai pada usia kehamilan


minggu ke-8 dan minggu ke-12. Pembentukan
urethral plate sebagai tahap pertama tidak
memerlukan paparan hormon. Pada tahap kedua,
yaitu antara minggu ke-11 dan ke-16, geniteal
tubercle akan mengalami perubahan sesuai dengan
paparan jenis hormon. Pada janin laki-laki, paparan
hormon androgen menyebabkan genital tubercle
bertambah panjang dan membentuk sebuah
groove yang memanjang sampai ujung phallus.
Struktur inilah yang kemudian akan menjadi uretra.
Faktor Risiko

 Riwayat keluarga dengan hipospadia


 Kelahiaran kembar monokorionik
 Ibu dengan hipertensi saat kehamilan
 Oligohidroamnion
 Kelahiran prematur
 Terpapar dietilstilbestrol
Pembahasan

 Definisi hipospadia: suatu defek dalam


pembentukan aspek ventral dari penis disertai
meatus uretra berada di proksimal dari ujung penis
dan letaknya di bagian ventral dengan bentuk penis
yang melengkung ke arah ventral (dengan atau
tanpa chordae) serta adanya defisiensi dari kulit
preputium bagian ventral atau disebut pula dorsal
hood.
 Angka kejadian mencapai 1 dari 300 kelahiran.
 Klasifikasi:
(1) Anterior (50%) dengan 3 subtipe, yaitu glandular,
sub coronal, dan distal penile,
(2) Pertengahan (30%) dengan 2 subtipe, yaitu mid
shaft dan proximal penile, dan
(3) Posterior (20%) dengan 3 subtipe, yaitu penoscrotal,
scrotal, dan perineal
Manifestasi klinis

 Kesulitan dalam mengatur aliran air kencing (ketika


berkemih). Hypospadia tipe perineal dan
penoscrotal menyebabkan penderita harus miksi
dalam posisi duduk dan pada orang dewasa akan
mengalami gangguan hubungan seksual.
Terapi

 Tujuan operasi yaitu, untuk mendapatkan bentuk


penis yang lurus, memposisikan muara uretra di ujung
penis, menormalkan kembali fungsi ejakulasi dan
berkemih, membuat uretra yang adekuat dengan
kaliber yang sama serta bentuk kosmetik dari penis
dan glans penis yang simetris.
Teknik Operasi

 5 Prinsip:
1. Chodectomy - Orthoplasty (meluruskan penis),
2. Urethroplasty,
3. Meathoplasty dan Glanuloplasty,
4. Scrotoplasty dan
5. Skin coverage
Metode

 TIP (tubularised incised plate)


 Thiersch-Duplay
TIP Methods (tubularized incised
plates)

 The urethral plate is incised longitudinally on its midline from the


ectopic meatus up the glans and subsequently tubularized
around a Fr 8 catheter. This leaves a dorsal raw area in the
urethra that will subsequently epithelize.
TIP Methods
Thiersch-Duplay Methods

 The incision lines follow each side of the urethral plate from the tip of the glans down to the
division of the corpus spongiosum. The two wings of the glansare dissected deeply and
laterally until the corpora are clearly identified. The urethral plate is tubularized around a
French 8 catheter for children under 3 years of age, using a 6/0 or 7/0 absorbable running
suture. The neourethra is then covered by 2 wings of the glans in one or two layers.
Komplikasi

 Urethrocutaneous Fistula
 Striktur uretra
 divertikulum uretra,
 persisten chordae,
Faktor yang mempengaruhi
terjadinya komplikasi
 Tipe hipospadia
 Teknik operasi yang dipakai
 advancement,
 MAGPI (Meatal Advancement and Glanuloplasty)
 tubularisasi,
 TIP (Tubularized Incised Plate)
 GAP (Glans Approximation Plasty)
 penggunaan flap atau graft.
 Penggunaan stent uretra
 Waktu operasi
 usia ideal antara 6-12 bulan


Terima kasih...

Anda mungkin juga menyukai